Platy Helm Int Hes

23
PLATYHELMINTHES Platyhelminthes berasal dari bahasa yunani, Platy = Pipih dan Helminthes = cacing. Oleh sebab itulah Filum platyhelminthes sering disebut Cacing Pipih. Platyhelminthes adalah filum ketiga dari kingdom animalia setelah porifera dan coelenterata. Platyhelminthes adalah hewan triploblastik yang paling sederhana. Cacing ini bisa hidup bebas dan bisa hidup parasit. Yang merugikan adalah platyhelminthes yang hidup dengan cara parasit. Tubuh Platyhelminthes simetri bilateral yang berbentuk pipih. Ukuran platyhelmintes sangat beragam, mulai dari yang hampir mikroskopis sampai yang panjangnya 20 meter. Seperti yang sudah ditulis di atas, Filum Platyhelminthes adalah hewan Triploblastik yang terdiri dari ektoderm, mesoderm, dan endoderm. platyhelminthes tidak memiliki rongga tubuh (selom), jadi mereka disebut hewan aselomata. Ciri Platyhelminthes antara lain: • Tubuh simetri bilateral • Belum memiliki sistem peredaran darah • Belum memiliki anus

Transcript of Platy Helm Int Hes

Page 1: Platy Helm Int Hes

PLATYHELMINTHES

Platyhelminthes berasal dari bahasa yunani, Platy = Pipih dan Helminthes = cacing.

Oleh sebab itulah Filum platyhelminthes sering disebut Cacing Pipih. Platyhelminthes adalah

filum ketiga dari kingdom animalia setelah porifera dan coelenterata. Platyhelminthes adalah

hewan triploblastik yang paling sederhana. Cacing ini bisa hidup bebas dan bisa hidup parasit.

Yang merugikan adalah platyhelminthes yang hidup dengan cara parasit.

Tubuh Platyhelminthes simetri bilateral yang berbentuk pipih. Ukuran platyhelmintes

sangat beragam, mulai dari yang hampir mikroskopis sampai yang panjangnya 20 meter.

Seperti yang sudah ditulis di atas, Filum Platyhelminthes adalah hewan Triploblastik yang

terdiri dari ektoderm, mesoderm, dan endoderm. platyhelminthes tidak memiliki rongga

tubuh (selom), jadi mereka disebut hewan aselomata.

Ciri Platyhelminthes antara lain:

• Tubuh simetri bilateral

• Belum memiliki sistem peredaran darah

• Belum memiliki anus

• Belum memiliki rongga badan, termasuk kelompok Triploblastik Aselomata

• Memiliki basil isap (sucker)

Kelas platyhelminthes:

1. Tubellaria (cacing berambut getar)

Ciri khas tubellaria yaitu, saat dewasa memiliki silia (rambut getar). Habitat tubellaria

biasanya di air tawar, air laut, tanah basah, dan parit. Satu-satunya kelas yang hidup bebas

(non-parasit), contohnya adalah planaria yang mempunyai sistem ekskresi dari sel-sel api

(flame cell). Bersifat hermafrodit dan berdaya regenerasi cepat.

Page 2: Platy Helm Int Hes

Turbellaria adalah platihelminthes yang memiliki silia pada

permukaan tubuhnya yang berfungsi sebagai alat gerak. Salah

satu contoh turbellaria adalah Dugesia, planaria. Bentuk tubuh

bagian depan (anterior) Dugesia berbentuk segitiga dan terdapat

sepasang bintik mata. Bintik mata itu berfungsi sebagai pembeda

keadaan gelap dan terang. Dugesia juga memiliki indera pembau

yang disebut aurikel. Aurikel ini di gunakan Dugesia saat

mencari makananya. Dugesia merupakan hewan hermafrodit, namun reproduksi seksual

Dugesia harus dilakukan dua individu. Zigot yang terbentuk berkembang tanpa melalui

fase larva. Sedangkan reproduksi aseksualnya dilakukan dengan cara fragmentasi dan

bagian potongan tubuhnya itu akan melakukan regenerasi dengan daya regenerasi yang

sangat tinggi sehingga membentuk individu baru.

2. Trematoda (cacing isap)

Sebagai cirinya, trematoda tidak memiliki alat gerak dan permukaan tubuhnya dilapisi

oleh kutikula berduri. Siklus hidup trematoda umumnya melibatkan inang utama dan

inang perantara. Inang utama, tempat hidupnya cacung dewasa. Sedangkan inang

perantara, tempat hidup larva cacing untuk sementara. Trematoda mengalami enam tahap

perkembangan selama siklus hidupnya, yaitu, mirasidium - sporosit - redia - serkaria -

dewasa.

Trematoda disebut cacing isap Clonorchis, dan Schistosoma karena cacing ini

memiliki alat pengisap di bagian depan (anterior) tubuhnya. Alat penghisap digunakan

untuk menempel pada tubuh inang. Trematoda merupakan hewan parasit, dia mengambil

mekanan berupa cairan tubuh atau jaringan inangnya saat ia menempel. Contoh trematoda

adalah Fasciola hepatica,. Fasciola hepatica memiliki Daur hidup yang kompleks karena

melibatkan setidaknya dua inang. Inang utama dan inang perantara.

Page 3: Platy Helm Int Hes

Daur hidup cacing hati (Fasciola hepatica)

Keterangan:

1. Reproduksi seksual Fasciola hepatica menghasilkan telur pada hati dan kemudian

berpindah ke aliran darah ke empedu dan usus, kemudian keluar bersama tinja.

2. Telur menetas dan tumbuh menjadi mirasidium bersilia di tempat basah.

3. Mirasidium menginfeksi inang perantara yaitu Lymnaea atau siput air.

4. Mirasidium berubah menjadi sporokis di dalam tubuh inang perantara (siput air).

5. Sporokis berkembang secara aseksual menjadi redia.

6. Redia bermetamorfosis menjadi serkaria. Serkaria ini keluar dari tubuh siput dan

menempel paa turmbuhan atau rumput air.

7. Serkaria membentuk cacing muda atau metaserkaria.

8. Metaserkaria termakan oleh hewan dan kemudian menjadi cacing dewasa di dalam

organ hati.

3. Cestoda (cacing pita)

Tubuhnya terdiri dari rangkaian segmen-segmen yang masing-masing disebut

proglottid. Kepala disebut skoleks dan memiliki alat isap (sucker) yang memiliki kait

(rostelum) terbuat dari kitin. Pembentukan segmen (segmentasi) pada cacing pita disebut

strobilasi.

Cestoda disebut cacing pita karena bentuknya yang pipih panjang seperti pita yang

terdiri dari bagian skoleks, leher, dan proglotid. Pada skoleks terdapat alat penghisap dan

kait (rostelum). Alat penghisap dan kait digunakan untuk menempel pada tubuh inang. Di

bagian belakang skoleks pada bagian leher terbentuk proglotid. Setiap proglotid

Page 4: Platy Helm Int Hes

mengandung organ kelamin janatan dan betina. Inang utama cacing cestoda dewasa

adalah vertebrata termasuk manusia. Cestoda menghisap sari makanan dari usus halus

ingangnya. Oleh karena itu cestoda disebut hewan parasit. Taenia saginata adalah cestoda

dengan sapi sebagai perantara. Sedangkan Taenia solium adalah cestoda dengan babi

sebagai perantaranya.

Fisiologi

Sistem pencernaan

Cacing Platyhelminthes tidak memiliki saluran pencernaan yang sempurna dan tidak

memiliki organ respirasi maupun sistem sirkulasi.

Sistem pencernaan cacing pipih disebut sistem gastrovaskuler, dimana peredaran

makanan tidak melalui darah tetapi oleh usus. Sistem pencernaan cacing pipih dimulai dari

mulut, faring, dan dilanjutkan ke kerongkongan.. Di belakang kerongkongan ini terdapat usus

yang memiliki cabang ke seluruh tubuh. Dengan demikian, selain mencerna makanan, usus

juga mengedarkan makanan ke seluruh tubuh.

Sistem Ekskresi dan Respirasi

Platyhelminthes tidak memiliki sistem respirasi dan ekskresi. Pernapasan dilakukan secara

difusi melalui permukaan tubuh. Sedangkan. sisa metabolisme tubuhnya dikeluarkan secara

difusi melalui dinding sel.

Organ ekskreasi Platyhelminthes berupa ginjal primitif (protonefridia) yang disebut sel api

atau sel obor. Organ ini berfungsi menjaga keseimbangan ion dan air, serta membuang sisa-

sisa hasil metabolisme.

Selain itu, cacing pipih juga melakukan pembuangan sisa makanan melalui mulut

karena tidak memiliki anus. Cacing pipih tidak memiliki sistem transpor karena makanannya

diedarkan melalui sistem gastrovaskuler. Sementara itu, gas O2 dan CO2 dikeluarkan dari

tubuhnya melalui proses difusi.

Sistem saraf

Page 5: Platy Helm Int Hes

Platyhelminthes.memiliki sistem saraf yang sederhana berupa jaringan saraf yang

tersebar. Ada beberapa macam sistem syaraf pada cacing pipih :

1. Sistem syaraf tangga tali merupakan sistem syaraf yang paling sederhana. Pada sistem

tersebut, pusat susunan saraf yang disebut sebagai ganglion otak terdapat di bagian kepala

dan berjumlah sepasang. Dari kedua ganglion otak tersebut keluar tali saraf sisi yang

memanjang di bagian kiri dan kanan tubuh yang dihubungkan dengan serabut saraf

melintang..

2. Pada cacing pipih yang lebih tinggi tingkatannya, sistem saraf dapat tersusun dari sel saraf

(neuron) yang dibedakan menjadi sel saraf sensori (sel pembawa sinyal dari indera ke

otak), sel saraf motor (sel pembawa dari otak ke efektor), dan sel asosiasi (perantara).

Sistem lain.

Beberapa jenis cacing pipih memiliki sistem penginderaan berupa oseli, yaitu bintik

mata yang mengandung pigmen peka terhadap cahaya. Bintik mata tersebut biasanya

berjumlah sepasang dan terdapat di bagian anterior (kepala). Seluruh cacing pipih memiliki

indra meraba dan sel kemoresptor di seluruh tubuhnya. Beberapa spesies juga memiliki indra

tambahan berupa aurikula (telinga), statosista (pegatur keseimbangan), dan reoreseptor (organ

untuk mengetahui arah aliran sungai). Umumnya, cacing pipih memiliki sistem osmoregulasi

yang disebut protonefridia Sistem ini terdiri dari saluran berpembeluh yang berakhir di sel

api. Lubang pengeluaran cairan yang dimilikinya disebut protonefridiofor yang berjumlah

sepasang atau lebih. Sedangkan, sisa metabolisme tubuhnya dikeluarkan secara difusi melalui

dinding sel.

Cara hidup

Platyhelminthes bisa hidup bebas ataupun parasit. Platyhelminthes yang hidup bebas

memakan organisme lain. Sedangkan Platyhelminthes parasit hidup pada jaringan inangnya

(manusia, siput, babi, sapi, dll).

Page 6: Platy Helm Int Hes

Reproduksi

Organ reproduksi jantan (testis) dan organ betina (Ovarium) Platyhelminthes terdapat

dalam satu individu sehingga disebut hewan hemafrodit.Alat reproduksi terdapat pada bagian

ventral tubuh.

Reproduksi Platyhelminthes dilakukan secara seksual dan aseksual.Pada reproduksi

seksual akan menghasilkan gamet.Fertilisasi ovum oleh sperma terjadi di dalam tubuh

(internal).Fertilisasi dapat dilakukan sendiri ataupun dengan pasangan lain.Reproduksi

aseksual tidak dilakukan oleh semua Platyhelminthes.Kelompok Platyhelminthes tertentu

dapat melakukan reproduksi aseksual dengan cara membelah diri (fragmentasi), kemudian

regenerasi potongan tubuh tersebut menjadi individu baru.

Klasifikasi

XKingdom : Animalia

Phylum : Platyhelminthes

Class : Cestoda

Ordo : Cyclophyllidae

Famili : Taenidae

Genus : Taenia

Spesies : Taenia saginata

Page 7: Platy Helm Int Hes

NEMAHELMINTHES

Nemathelminthes berasal dari kata Nemathos = benang; Helminthes = cacing. Jadi

pengertian Nemathelminthes adalah cacing yang berbentuk benang atau gilig. Sebagian besar

hewan ini hidup bebas dalam air dan tanah, tetapi ada juga sebagai parasit dalam tanah, yakni

merusak tanaman atau dalam saluran pencernaan Vertebrata

Ciri-Ciri Nemathelminthes

Merupakan hewan multiseluler avertebrata

Hidup parasit di dalam tubuh makhluk hidup lain, dan ada juga yang hidup bebas

Merupakan hewan Triploblasik Pseudoselomata

Tubuhnya simetri Bilateral

Tubuh dilapisi kutikula yang berfungsi untuk melindung diri

Memiliki sistem pencernaan

Tidak memiliki pembuluh darah dan sistem respirasi

Organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam individu yang berbeda

Reprduksi secara seksual

Telurnya dapat membentuk kista

Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas yaitu:

1. Nematoda

Nematoda, mempunyai usus tapi tidak punya belalai (proboscis). dibagi atas beberapa sub

kelas yakni :

- Eunematoda, terdiri dari beberapa ordo, yaitu Ascaroida (family: Ascaridae,

Heterakidae, Oxyuridae, Rhabditidae) , Strongyloida (family: Strongylidae,

Ancylostomidae, Metastrongylidae, Terichostrongylidae), Filaroida, Trichinelloida,

dan Dioctophymoida.

- Gordiacea contoh Gordius aquaticus

Page 8: Platy Helm Int Hes

2. Nematophora,

Nematopora mempunyai duri di atas kepalanya, hidup di dalam usus vertebrata dengan

belalai bengkok dengan kait duri.

Beberapa spesies dari nematoda yang merupakan parasit bagi manusia yaitu:

Ascaris lumbricoides (cacing perut)

hidup di dalam usus halus manusia sehingga sering kali disebut cacing perut. Ascaris

lumbricoides merupakan hewan dioseus, yaitu hewan dengan jenis kelamin berbeda, bukan

hemafrodit. Ascaris lumbricoides hanya berkembang biak secara seksual. Infeksi cacing ini

menyebabkan penyakit askariasis atau cacingan, umumnya pada anak-anak. Infeksi ini terjadi

pada saat mengkonsumsi makanan tau minuman yang tercemar telur ascaris.

Ancylostoma duodenale (cacing tambang)

Ditemukan di pertambangan daerah tropis .Cacing tambang dapat hidup sebagai

parasit dengan menyerap darah dan cairan tubuh pada usus halus manusia. Cacing ini

memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari cacing perut.

Oxyuris vermicularis (cacing kremi)

Cacing ini disebut cacing kremi karena ukurannya yang sangat kecil. sekitar 10 -15

mm. Cacing kremi hidup di dalam usus besar manusia. Cacing kremi tidak menyebabkan

penyakit yang berbahaya namun cukup mengganggu. Cacing ini bertelur pada anus penderita

dan menyebabkan rasa gatal.Jika penderita sering menggaruk pada bagian anus dan tidak

menjaga kebersihan tangan, maka infeksi cacing kremi akan terjadi kembali.

Wuchereria bancrofti (cacing rambut)

Cacing rambut dinamakan pula cacing filaria.Tempat hidupnya di dalam pembuluh

limfa. Cacing ini menyebabkan penyakit kaki gajah ( elefantiasis ), yaitu pembengkakan

tubuh. Pembengkakan terjadi karena akumulasi cairan dalam pembuluh limfa yang tersumbat

oleh cacing filaria dalam jumlah banyak.Cacing filaria masuk ke dalam tubuh melalui gigitan

nyamuk Culex yang banyak terdapat di daerah tropis..

Page 9: Platy Helm Int Hes

Fisiologi

Ciri Tubuh

Nemathelminthes umumnya memiliki ukuran tubuh yang mikroskopis, namun ada

pula yang mencapai panjang 1 meter. Individu betina berukuran lebih besar daripada individu

jantan. Permukaan tubuh dilapisi kutikula sehingga tampak mengkilat.

Saluran pencernaan sempurna mulai dari mulut sampai anus. Beberapa jenis

diantaranya memiliki kait. Sistem respirasi melalui permukaan tubuh secara difusi. Saluran

peredaran darah tidak ada, tetapi cacing ini mempunyai cairan yang fungsinya menyerupai

darah.

Cara hidup dan habitat

Nemathelminthes hidup bebas atau parasit pada manusia, hewan, dan tumbuhan.

Nemathelminthes yang hidup bebas berperan sebagai pengurai sampah organik, sedangkan

yang parasit memperoleh makanan berupa sari makanan dan darah dari tubuh inangnya.

Habitat cacing ini berada di tanah becek dan di dasar perairan tawar atau laut.

Nemathelminthes parasit hidup dalam inangnya.

Reproduksi

Nemathelminthes melakukan reproduksi secara seksual yang bersifat gonokoris.

Gonokoris yaitu organ kelamin jantan dan betina terpisah di individu yang berbeda. Proses

pembuahan (fertilisasi) terjadi secara internal. Fertilisasi dapat menghasilkan lebih dari

seratus ribu telur per hari. Telur dapat membentuk kista. Kista ini dapat bertahan hidup di

tempat yang tidak menguntungkan.

Page 10: Platy Helm Int Hes

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Nemahelminthes

Class : Nematoda

Sub class : Phasmidia

Ordo : Ascarididae

Famili : -

Genus : Ascaris

Spesies : Ascaris lumbricoide

Page 11: Platy Helm Int Hes

ANNELIDA

Annelida (dalam bahasa latin, annulus = cincin) atau cacing gelang adalah kelompok

cacing dengan tubuh bersegmen. Annelida merupakan hewan tripoblastik yang sudah

memiliki rongga tubuh sejati (hewan selomata).Namun Annelida merupakan hewan yang

struktur tubuhnya paling sederhana. Hidup akuatik di laut dan terestrial di air tawar atau darat.

Ciri – ciri

Tubuhnya beruas-ruas, berongga.

Merupakan cacing selomata berbentuk gelang

Memiliki tubuh memanjang sekitar 1 mm hingga 3 m, simeffi bilatiral, bersegmen,

Permukaannya dilapisi kutikula.

Dinding tubuh dilengkapi otot.

Memiliki prostomium dan sistem sirkulasi.

Annelida terdiri 3 kelas, yaitu :

1. Polychaeta

Cacing ini banyak memiliki rambut, beruas-ruas, tiap ruas memiliki parapodia dan

seta, memiliki sadel (klitelum),hidup dilaut.

Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku) merupakan

annelida berambut banyak. Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala

(prostomium) dengan mata, antena, dan sensor palpus. Polychaeta memiliki sepasang

Page 12: Platy Helm Int Hes

struktur seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal

= parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.

Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan

mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat

berfungsi juga seperti insang untuk bernapas. Setiap parapodium memiliki rambut kaku

yang disebut seta yang tersusun dari kitin.

Contoh : Eunice viridis (Cacing Palolo), Lysidice oele (Cacing Wawo)

2. Oligochaeta

Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang

merupakan annelida berambut sedikit. Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun

memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen. Contoh Oligochaeta yang paling terkenal

adalah cacing tanah. Jenis cacing tanah antara lain adalah cacing tanah Amerika

(Lumbricus terrestris), cacing tanah Asia

(Pheretima), cacing merah (Tubifex), dan cacing

tanah raksasa Australia (Digaster longmani). Cacing

ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam

tanah dengan cara menggali tanah. Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat

dalam menggemburkan tanah. Manfaat lain dari cacing ini adalah digunakan untuk bahan

kosmetik, obat, dan campuran makan berprotein tinggi bagi hewan ternak.

Anggota cacing ini memiliki sedikit seta, sering disebut cacing berambut sedikit. Pada

bagian depan terdapat ruas yang warnanya berbeda dinamakan klitelum yang tersusun tiga

ruas, didalamnya terdapat kelenjar yang berguna membungkus telur.

Contoh : Pheretima sp. , Lumbricus sp. (keduanya merupakan cacing tanah)

3. Hirudinea

Merupakan cacing penghisap darah atau golongan lintah, tubuh beruas-ruas, pipih,

berwarna hitam kecoklatan,hidup diair dan didarat

Page 13: Platy Helm Int Hes

Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya.

Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia. Hirudinea parasit hidup denga

mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa

invertebrata kecil seperti siput. Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan

zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan.

Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin.

Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak mungkin.

Contoh : Hirudo medicinalis (hidup diair), Haemadipsa javanica (Pacet, hidup didarat).

Fisiologi

Sistem pencernaan

Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus

(kerongkongan), usus, dan anus.Cacing ini sudah memiliki pembuluh darah sehingga

memiliki sistem peredaran darah tertutup.Darahnya mengandung hemoglobin, sehingga

berwarna merah.Pembuluh darah yang melingkari esofagus berfungsi memompa darah ke

seluruh tubuh.

Sistem saraf

Sistem saraf annelida adalah sistem saraf tangga tali.Ganglia otak terletak di depan

faring pada anterior.Ekskresi dilakukan oleh organ ekskresi yang terdiri dari nefridia,

nefrostom, dan nefrotor.Nefridia ( tunggal – nefridium ) merupaka organ ekskresi yang terdiri

dari saluran.Nefrostom merupakan corong bersilia dalam tubuh.Nefrotor merupaka npori

permukaan tubuh tempat kotoran keluar.Terdapat sepasang organ ekskresi tiap segmen

tubuhnya.

Sistem respirasi dan ekskresi

Respirasi yang terjadi pada Annelida dengan cara aerob, O2 & CO2 berdifusi via kulit

menggunakan epidermis pada seluruh permukaan tubuh, namun ada juga yang menggunakan

insang pada polychaeta. Hanya terjadi ketika kulit dalam kondisi lembab.

Page 14: Platy Helm Int Hes

Ekskresi dilakukan oleh organ ekskresi yang terdiri dari nefridia, nefrostom, dan

nefrotor. Nefridia ( tunggal – nefridium ) merupaka organ ekskresi yang terdiri dari saluran.

Nefrostom merupakan corong bersilia dalam tubuh. Nefrotor merupaka npori permukaan

tubuh tempat kotoran keluar. Terdapat sepasang organ ekskresi tiap segmen tubuhnya.

Cara hidup

Sebagian besar annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit dengan

menempel pada vertebrata, termasuk manusia. Habitat annelida umumnya berada di dasar laut

dan perairan tawar, dan juga ada yang segaian hidup di tanah atau tempat-tempat lembap.

Annelida hidup diberbagai tempat dengan membuat liang sendiri.

Reproduksi

Reproduksi monoesis atau diesis dan larvanya trokofor/veliger. Annelida umumnya

bereproduksi secara seksual dengan pembantukan gamet.Namun ada juga yang bereproduksi

secara fregmentasi, yang kemudian beregenerasi.Organ seksual annelida ada yang menjadi

satu dengan individu (hermafrodit) dan ada yang terpisah pada individu lain (gonokoris).

Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Annelida

Class : Chaetopoda

Ordo : Oligochaeb

Famili : -

Genus : Lumbricus

Spesies : Lumbricus terrestris

Page 15: Platy Helm Int Hes

TUGAS INDIVIDU

SISTEMATIAK INVERTEBRATA

PLATYHELMINTHES,

NEMAHELMINTHES dan ANNELIDA

OLEH

RIRIN DWI AYU S

H411 08 268

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2010

Page 16: Platy Helm Int Hes

DAFTAR PUSTAKA

Gurungeblog, 2008. Mengenal Phylum Nemahelminthes. www.gurungeblog.com. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2010. Pukul 18.32 WITA.

Jatrotrustono, 2009. Invertebrata. www.wordpress.com. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2010. Pukul 16.54 WITA.

Lestiany.,L , 2010. Pendidikan Biologi Annelida. www.blogspot.com. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2010. Pukul 17.00 WITA.

Phandu., 2010, Phylum Nemahelmnithes. www.blogspot.com. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2010. Pukul 18.25 WITA

Wardian, 2010. Pengantar Nemahelminthes. www.blogspot.com. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2010. Pukul 16.20 WITA.

Wikipedia, 2010. Nemahelminthes. www.wikipedia.com. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2010. Pukul 16.00 WITA

Wikipedia, 2010. Platyhelminthess. www.wikipedia.com. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2010. Pukul 16.05 WITA

Wikipedia, 2010. Annelida. www.wikipedia.com. Diakses pada tanggal 22 Oktober 2010. Pukul 16.10 WITA

Wordpress, 2010. Platyhelminthes. www.wordpress.org. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2010. Pukul 18.00 WITA