bab V

2
 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 1. Mobi lisasi di ni adalah suatu upaya memp ert ahankan kema ndiri an sed ini mun gkin deng an cara membi mbing pasien untuk memperta hanka n fung si fisiol ogis. Manfaat mob ilisasi dini pasca pemb edahan adalah men urunk an insid en kompli kasi immobi lis asi pa sca pemb edahan me li puti: sis tem kar dio vas kul er, kom pli kas i resp ira si dan sirk ula si, memper cepat pro ses  pemulihan pasca pembedahan, penurunan intensitas nyeri, mengembalikan frekuensi nadi dan suhu tubuh kembali normal. 2. Pada ane stes i spinal tent u ada indika si dan kontr ain dikasi, anes tesi spin al dapat diberikan pada tindakan yang melibatkan tungkai bawah, panggul, dan  perineum, juga digunakan pada keadaan khusus seperti bedah endoskopi urulogi, bedah rektum, bedah obstetri. ontraindikasi mutlak meliputi infeksi kulit pada tempat dilakukan pungsi lumbal, bakteremia, hipovolemia berat !sy ok" , koa gul asi , dan pening kat an tekana n int rakranial. on trai ndi kas i relatif meliputi neuropati, priot spine surgery, nyeri punggung, pasien yang tidak stabil. #. Men urut tinjauan $slam pengaruh mob ilis asi dini pasca pembedaha n, bahwa da lam ay at %l &u r'a n %llah akan me mb er ikan ke mudahan di te ng ah kesukaran yang dihadapi oleh hamba(hambanya dengan hal itu maka pada  pasien(pasien pasca pembedahan dengan a nestesi spinal dalam melaksanakan ib ad ah ny a ju ga di ber i ke ri ng an an bag i ha mba( ha mbanya da la m mel aksa nak an salat mul ai dar i ber diri hin gga ber bar ing. )ese ora ng ya ng

description

12

Transcript of bab V

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN5.1. Kesimpulan

1. Mobilisasi dini adalah suatu upaya mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara membimbing pasien untuk mempertahankan fungsi fisiologis. Manfaat mobilisasi dini pasca pembedahan adalah menurunkan insiden komplikasi immobilisasi pasca pembedahan meliputi: sistem kardiovaskuler, komplikasi respirasi dan sirkulasi, mempercepat proses pemulihan pasca pembedahan, penurunan intensitas nyeri, mengembalikan frekuensi nadi dan suhu tubuh kembali normal.2. Pada anestesi spinal tentu ada indikasi dan kontraindikasi, anestesi spinal dapat diberikan pada tindakan yang melibatkan tungkai bawah, panggul, dan perineum, juga digunakan pada keadaan khusus seperti bedah endoskopi urulogi, bedah rektum, bedah obstetri. Kontraindikasi mutlak meliputi infeksi kulit pada tempat dilakukan pungsi lumbal, bakteremia, hipovolemia berat (syok), koagulasi, dan peningkatan tekanan intrakranial. Kontraindikasi relatif meliputi neuropati, priot spine surgery, nyeri punggung, pasien yang tidak stabil.3. Menurut tinjauan Islam pengaruh mobilisasi dini pasca pembedahan, bahwa dalam ayat Al Quran Allah akan memberikan kemudahan ditengah kesukaran yang dihadapi oleh hamba-hambanya dengan hal itu maka pada pasien-pasien pasca pembedahan dengan anestesi spinal dalam melaksanakan ibadahnya juga diberi keringanan bagi hamba-hambanya dalam melaksanakan salat mulai dari berdiri hingga berbaring. Seseorang yang sedang sakit tetap wajib melaksanakan salat walaupun dia hanya berbaring ditempat tidur.5.2. Saran1. Kepada dokter agar mau terus belajar dan mengembangkan keterampilan dalam melakukan praktek kedokteran khususnya berkaitan dengan penggunaan zat-zat anestesi spinal dan juga proses penyembuhannya.2. Kepada para dokter muslim agar memperhatikan akan tindakan yang dilakukan terutama dalam hal ini anestesi spinal dilakukan sebaik-baiknya sesuai kopetensi. 3. Kepada konsultan kerohanian di rumah sakit pemerintah maupun swasta agar dapat memberikan motivasi dan dorongan spiritual serta petunjuk-petunjuk yang dapat dilakukan oleh pasien dalam menghadapi cobaan dari Allah SWT.4. Bagi para ulama dalam dakwahnya agar menyampaikan kepada umat Islam agar berobat dengan yang halal, kecuali dalam keadaan darurat.