BAB IV.docx

6
 BAB IV PEMBAHASAN A. Sta nda ris asi NaOH Tabel 1.1 Standarisasi NaOH dengan larutan baku primer (COOH) 2.2H2O Kel  N (COOH)2. 2H2O (N) V (COOH)2. 2H2O (ml)  N NaOH (N) V NaOH (ml) Perubahan warna 2 0! N !0 ml 00"# !$" ml %ening & merah muda !' 22 0! N !0 ml 00"' !$ ml %ening & merah muda 2# 0! N !0 ml 00"2 !' ml %ening & merah muda *ata + rata 00"' Sumber , -apran sementara  NaOH bukan merupakan larutan baku primer karena bersi/at higrskpis dan mudah menerap CO2 dari udara sehingga NaOH harus distandarisasi terlebih dahulu sehingga nrmalitas ang didapat lebih akurat. NaOH distandarisasi menggunakan larutan baku primer sepert i asa m ks ala t. !0 ml larutan asam ks ala t dimasukkan kedalam beker glass dan ditambahkan ' tetes indikatr pp !1. Karena larutan NaOH termasuk basa kuat sedangkan larutan asam ksalat termasuk asam lemah aka pH saat ter3adi titik eki4alen bersi/at basa. Oleh karena itu digunakan indikatr /enl/talein dengan traek PH antara $'+!0. 5itik eki4alen adalah titik dimana suatu larutan ang dititrasi tepat berubah warna. 5er3adi perubahan warna dari bening men3adi merah muda. Pada kelmpk 2 perubahan war na ter 3adi pada saat 4l ume NaOH !$"ml sehingga nrm ali tas na 00" # N pada kelmpk !' dan 22 ter3adi perubahan warna pada saat 4lume NaOH !$ml sehingga nrmalitas na 00"' N pada kelmpk 2# ter3adi perubahan warna pada saat 4lume NaOH !'ml sehingga nrmalitas na 00"2 N. Sehingga bila di rata+ rata didapat nrmalitas  NaOH sebesar 00"' N. *eaksi ang ter3adi saat standarisasi adalah H2C2O#.2H2O(S) 6 2NaOH(a7) Na2C2O# (a7) 6 #H2O(l) 8aktr 9 /aktr ang mempengaruhi besarna nrmalitas NaOH adalah 4lume asam ksalat nrmalitas asam ksalat dan 4lume NaOH saat tepat ter3adi perubahan warna. B. Penent uan Kadar Asa m Laktat Pa da Susu Dan Susu Asam Tabel 1. Penentuan Kadar :sam -aktat pada Susu dan Susu :sam 12

Transcript of BAB IV.docx

13

BAB IVPEMBAHASAN

A. Standarisasi NaOH Tabel 1.1 Standarisasi NaOH dengan larutan baku primer (COOH)2.2H2OKelN (COOH)2.2H2O (N)V (COOH)2.2H2O (ml)N NaOH (N)V NaOH (ml)Perubahan warna

20,1 N10 ml0,05418,5 mlBening merah muda

13, 220,1 N10 ml0,05318,7 mlBening merah muda

240,1 N10 ml0,05219,37 mlBening merah muda

Rata - rata0,053

Sumber : Laporan sementaraNaOH bukan merupakan larutan baku primer, karena bersifat higroskopis dan mudah menyerap CO2 dari udara sehingga NaOH harus distandarisasi terlebih dahulu sehingga normalitas yang didapat lebih akurat. NaOH distandarisasi menggunakan larutan baku primer seperti asam oksalat. 10 ml larutan asam oksalat dimasukkan kedalam beker glass dan ditambahkan 3 tetes indikator pp 1%. Karena larutan NaOH termasuk basa kuat sedangkan larutan asam oksalat termasuk asam lemah, Maka, pH saat terjadi titik ekivalen bersifat basa. Oleh karena itu digunakan indikator fenolftalein, dengan trayek PH antara 8,3-10.Titik ekivalen adalah titik dimana suatu larutan yang dititrasi tepat berubah warna. Terjadi perubahan warna dari bening menjadi merah muda. Pada kelompok 2 perubahan warna terjadi pada saat volume NaOH 18,5ml sehingga normalitasnya 0,054 N, pada kelompok 13 dan 22 terjadi perubahan warna pada saat volume NaOH 18,7ml sehingga normalitas nya 0,053 N, pada kelompok 24 terjadi perubahan warna pada saat volume NaOH 19,37ml, sehingga normalitas nya 0,052 N. Sehingga bila di rata- rata, didapat normalitas NaOH sebesar 0,053 N. Reaksi yang terjadi saat standarisasi adalah H2C2O4.2H2O(S)+ 2NaOH(aq) Na2C2O4(aq)+ 4H2O(l)Faktor faktor yang mempengaruhi besarnya normalitas NaOH adalah volume asam oksalat, normalitas asam oksalat dan volume NaOH saat tepat terjadi perubahan warna.

B. Penentuan Kadar Asam Laktat Pada Susu Dan Susu Asam

Tabel 1.2 Penentuan Kadar Asam Laktat pada Susu dan Susu AsamBahan UjiKelml BahanV NaOH (ml)N NaOH (N)Perubahan warnaKadar asam laktat (%)

Yogurt6, 105 ml5,5 ml0,053Putih merah muda0,525 %

17, 215 ml5 ml0,053Putih merah muda0,477 %

285 ml4,7 ml0,053Putih merah muda0,449 %

Susu UHT4, 85 ml1 ml0,053Putih merah muda0,095 %

15, 195 ml1 ml0,053Putih merah muda0,095 %

265 ml1 ml0,053Putih merah muda0,095 %

Sumber : Laporan sementaraAlkalimetri adalah penentuan kadar asam dari suatu bahan dengan menggunakan larutan baku standar basa, serta indikator pH yang sesuai. Dalam praktikum kali ini alkalimetri yang dilakukan adalah penentuan kadar asam laktat pada yogurt dan susu UHT, indikator yang dipakai adalah fenolftalein karena range pH yang sesuai dengan sifat basa titran yaitu NaOH yang sudah terstandarisasi. Yogurt dan susu UHT dalam alkalimetri ini bertindak sebagai titrat sedangkan NaOH sebagai titran nya. Pada penentuan kadar asam laktat pada bahan uji 5 ml yogurt, data kelompok 6 dan 10 terjadi tepat perubahan warna dari putih menjadi merah muda saat volume NaOH 5,5 ml, sehingga dengan menggunakan rumus penentuan kadar asam laktat dapat diketahui kadar nya sebesar 0,525%. Pada kelompok 17 dan 21 terjadi tepat perubahan warna dari putih menjadi merah muda saat volume NaOH 5 ml, sehingga dengan menggunakan rumus penentuan kadar asam laktat dapat diketahui kadar nya sebesar 0,477%. Sedangkan pada kelompok 28 terjadi tepat perubahan warna dari putih menjadi merah muda saat volume NaOH 4,7 ml, sehingga dengan menggunakan rumus penentuan kadar asam laktat dapat diketahui kadar nya sebesar 0,449%.Pada penentuan kadar asam laktat pada bahan uji 5ml susu UHT, data pada kelompok 4 dan 8; kelompok 15 dan 19; kelompok 26 menunjukka hasil yang sama yaitu terjadi tepat perubahan warna dari putih menjadi merah muda pada saat volume NaOH sebesar 1 ml sehingga dengan menggunakan rumus penentuan kadar asam laktat dapat diketahui kadar asam laktat pada susu UHT sebesar 0,095%. Pada hasil praktikum kadar asam laktat pada yogurt lebih besar daripada kadar asam laktat pada susu UHT, hal ini dikarenakan yogurt yang lebih bersifat asam yaitu produk hasil fermentasi susu sehingga kadar asam laktat jelas lebih besar daripada susu UHT yang merupakan produk hasil pasteurisasi dengan suhu tinggi sehingga kadar asam laktat nya rendah. Reaksi yang terjadi dari penentuan kadar asam laktat adalah C3H6O3 + NaOH NaC3H5O3 + H2OFaktor faktor yang mempengaruhi besarnya kadar asam laktat pada yogurt dan susu UHT adalah volume NaOH, berat bahan yang ditimbang, BE (berat ekuivalen) asam laktat dan normalitas NaOH.

Tabel 1.3 Kurva Titrasi Bahan Uji Berupa Yogurt Dengan NaOHml titran ( x )pH ( y )

03,95

0,24,12

0,54,23

24,92

x = 46

59,49

1011,2

Tabel 1.4 Kurva Titrasi Bahan Uji Susu UHT dengan NaOHml titran ( x )pH ( y )

07,14

0,27,34

0,57,82

x = 1 8,98

210,05

511,24

1011,63

Gambar 1.1 Kurva Titrasi Bahan Uji Yogurt Dan Susu UHT Dengan NaOHPada tabel 1.5 dapat dilihat bahwa titik ekivalen titrasi sampel yogurt tersebut adalah pada saat penambahan volume NaOH sebanyak 4 ml dan pH larutan sebesar 6. Titik ekivalen adalah pada saat tepat terjadi perubahan warna pada larutan dan bila ditambah sedikit titran maka pH akan berubah sangat drastis. Dapat diketahui pada tabel 1.5 setelah mencapai titik ekivalen, pH larutan menjadi 9,49 yang berarti langsung menjadi basa hanya dengan penambahan sedikit titran. Pada tabel 1.6 dapat dilihat juga bahwa titik ekivalen titrasi sampel susu UHT tersebut adalah pada saat penambahan volume NaOH sebanyak 1 ml dan pH larutan sebesar 8,98. Titik ekivalen adalah pada saat tepat terjadi perubahan warna pada larutan dan bila ditambah sedikit titran maka pH akan berubah sangat drastis. Pada kurva titrasi bahan uji susu UHT dan yogurt dihasilkan bentuk kurva yang terus naik yang diakibatkan penambahan NaOH yag bersifat basa sehingga semakin ditambah NaOH maka pH sampel terus naik. Kurva pada sampel susu UHT berada diatas yang berarti lebih bersifat basa daripada kurva pada sampel yogurt. Ini diakibatkan sifat sampel yogurt yang asam sehingga jika ditambah dengan NaOH, larutan yogurt masih mempertahankan sifat asamnya, hal ini berbeda dengan sampel susu UHT yang tidak bersifat asam, sehingga bila ditambahkan NaOH sifat susu UHT langsung menjadi basa.Dari uji titrasi yang dilakukan pada dua sampel yaitu susu yogurt dan susu UHT, dihasilkan grafik yang sudah sesuai dengan teori. Menurut Underwood (1980), grafik titrasi basa dengan titran NaOH yang merupaka larutan basa kuat, akan menghasilkan grafik yang terus naik, dan mempunyai satu titik ekivalen dimana sampel tepat terjadi perubahan warna. Hal ini sudah sesuai dengan hasil praktikum dimana grafik titrasi pada kedua sampel yang naik dan mempunyai titik ekivalen.Kurva yang sesuai pada praktikum titrasi sampel susu UHT dan yogurt pada penambahan NaOH adalah

(sumber : Underwood. 1980. Analisa Kimia Kuantitatif Edisi Kelima. Penerbit Erlangga. Jakarta.)

12