MOTOR GRADER komplit BAB IV.docx

13
 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Unit Berikut adalah data unit Komatsu GD 825A-2 yang mengalami kerusakan pada  final drive : Tabel 4.1 Data unit Unit model GD 825A-2 Serial number unit 12527 Engine number KX-N21114281 Componen model  Final drive ( 235-22-00131) Trouble date 7 Oktober 2013 Delivery date 5 Juli 2012 ( Instalation date) 4.2 Identifikasi masalah Gambar 4.1 unit Motor Greder  yang mengalami kerusakan Sumber: Quality Analysis (QA) Pada ganbar di atas, unit tersebut sedang mengalami kerusakan pada final drive yang mengakibatkan unit tersebut tidak dapat bergerak maju ataupun mundur dan dapat

Transcript of MOTOR GRADER komplit BAB IV.docx

51

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data UnitBerikut adalah data unit Komatsu GD 825A-2 yang mengalami kerusakan pada final drive :

Tabel 4.1 Data unit

Unit modelGD 825A-2

Serial number unit12527

Engine numberKX-N21114281

Componen modelFinal drive ( 235-22-00131)

Trouble date7 Oktober 2013

Delivery date5 Juli 2012 ( Instalation date)

4.2 Identifikasi masalah

Gambar 4.1 unit Motor Greder yang mengalami kerusakanSumber: Quality Analysis (QA)Pada ganbar di atas, unit tersebut sedang mengalami kerusakan pada final drive yang mengakibatkan unit tersebut tidak dapat bergerak maju ataupun mundur dan dapat menyebabkan unit tersebut berhenti beroperasi (breakdown). Hal ini di sebabkan rusaknya ouput shaft pada komponen final drive di unit motor grader GD825A-2.

Tabel 4.2 Tabel pemeriksaanNONama KomponenHasil Pemeriksaan

1SproketChiping

2BearingCrack

3Output shaftBroken

4Bolt mountingBroken

5Sun gearCrack

6Shaft sun gearCrack

7CarrierCrack

Gambar 4.2 komponen Final drive di KRASumber: Quality Analysis (QA)

Pada gambar di atas adalah komponen final drive yang mengalami kerusakan output shaft broken yang di kirim dari site.

Gambar 4.3 komponen yang mengalami kerusakanSumber: Quality Analysis (QA)

Pada gambar adalah contoh gambar animasi kerusakan pada bagian final drive motor grader pada bagian sisi kiri. Komponen yang mengalami kerusakan ialah sprocket ,output shaft, bearing, bolt mounting dan shaft sun gear.

Gambar 4.4 SproketSumber: Quality Analysis (QA)

Sprocket yang di gunakan pada unit motor grader, ditemukan sprocket dalam keadaan chipinng pada bagian lubang sprocket. Dan terlihat aus pada bagian salah satu gigi sprocket.

Gambar 4.5 BearingSumber: Quality Analysis (QA)

Gambar di atas adalah gambar bearing yang mengalami kerusakan yang mana bearing berfungsi sebagai mengurangi gesekan pada komponen yang berputar.

Gambar 4.6 Output shaftSumber: Quality Analysis (QA)

Pada gambar ini merupakan gambar dimana output shaft dalam keadaan rusak. Dalam gambar tersebut terlihat output shaft mengalami broken.

Gambar 4.7 Bolt mountingSumber: Quality Analysis (QA)

Bolt mounting mengalami broken, yang mana bolt mounting berfungsi sebagai penghubung antara carrier dengan output shaft, dalam gambar terlihat hampir semua ulir dalam bolt mounting broken.

Gambar 4.8 Sun gearSumber: Quality Analysis (QA)

Ganbar di atas merupakan tampilan sun gear, dalam gambar tersebut terlihat sun gear di beri penetrant yang berfungsi agar crack terlihat lebih jelas pada permukaan sun gear.

Gambar 4.9 Shaft sun gear Sumber: Quality Analysis (QA)

Dari gambar di atas terdapat retakan pada bagian yang meneruskan putaran differential ke side gear, retakan berasal dari output shaft yang broken, akibatnya shaft yang berada di sisi kiri berbenturan dengan shaft yang berada pada sisi bagian kanan.

Gambar 4.10 CarrierSumber: Quality Analysis (QA)

Carrier mengalami kerusakan pada bagian gigi-gigi dan permukaan tempat dudukan output shaft, dalam gambar terlihat gigi-gigi pada carrier banyak yang rusak dan permukaan carrier tidak rata akibat dari shaft broken.

4.3 Pembahasan

Penerimaan komponen dari site yang di indikasikan mengalami kerusakan

Pembongkoran final drive

Bagian-bagian inner part mengalami kerusakan

Umur pemakaian output shaft 20,617 hrs

Aktifnya differential lock pada saat grading

Beban akan semakin bertambah ke salah satu sisi roda kanan atau kiri tergantung dari pengoperasian blade

Gaya eksternal/overload yang di alami final drive

Kinerja final drive tidak maksimal saat beroperasi

Kontak gigi antara sun gear dan planet carrier mengalami hambatan sehingga terjadi kerusakan

Unit Breakdown

Gambar 4.11 Diagram skematis

4.4 Analisa penyebab terjadinya kerusakan output shaft pada final drive GD 825A-2Seperti yang di ketahui final drive adalah suatu koponen dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi sebagai penggerak akhir pada suatu unit dan juga sebagai pendukung berat unit karena final drive tersebut langsung terpasang dengan tire atau track sehingga sebagian besar bobot unit juga akan mempengaruhi kinerja dari final drive tersebut pada saat unit dalam beroperasi.Trouble yang di temukan penulis saat melakukan On The Job training di PT. Komatsu Remanufacturing Asia Mulawarman Plant adalah temuan dimana komponen final drive dari unit motor grader GD 825A-2 yang di kirim dari site yang teridentifikasi mengalami kerusakan, setelah di lakukan proses disassembly. Bagian-bagian inner part yang mengalami kerusakan seperti planetary gear, ring gear, bolt mounting, carrier dan sun gear. Serta output shaft, sprocket dan bearing juga mengalami kerusakan. Pada bagian sprocket terlihat gigi pada sprocket mengalami keausan serta pada bagian lubang sproket mengalami chiping, adanya keausan sesuai dengan gambar 4.4 pada bagian gigi sprocket yang mana gigi sprocket tersebut berhubungan dengan rantai pada saat unit beoperasi maka membuktikan bahwa telah terjadi hambatan yang menghambat putaran sprocket ke rantai. Kemudian pada bearing yang berada pada output shaft mengalami crack pada bagian dalam sisi bearing, jika pada kondisi seperti itu maka bearing tidak berputar pada porosnya pada saat output shaft berputar, sehingga terjadi benturan antara bearing dengan sisi flange yang mengakibatkan bearing menjadi crack, selanjutnya pada bagian output shaft terlihat broken pada sisi otput shaft berhubungan dengan gigi-gigi carrier, dimana pada saat ada gaya eksternal yang menghambat putaran carrier maka titik stress benda cenderung pada bagian penguhubung antara 2 benda yang saling berkaitan. Seperti pada gambar 4.7 Bolt mounting yang sebagai penghubung antara carrier dengan ouput shaft mengalami hal serupa dimana pada bagian hampir setengah ulir broken akibat menahan gaya yang berlawanan antara putaran yang berawal dari engine menuju pada final drive. Setelah itu pada permukaan sun gear terlihat crack pada sisi dekat lubang sun gar yang mana sun gear sendiri berfungsi meneruskan putaran dari shaft sun gear menuju ke planet carrier, ada indikasi bahwa crack tersebut adanya hambatan pada saat shaft sun gear meneruskan putaran menuju planet carrier. Kemudian pada shaft sun gear yang berada pada sisi kiri terlihat crack pada bagian yang meneruskan putaran differential ke side gear, ini adalah akibat dari effect output shaft broken, hal ini di karenakan pada saat terjadi broken, carrier menghantam sun gear dan shaft sun gear berbenturan dengan shaft sun gear yang berada pada bagian kanan akibatnya crack pada bagian sisi shaft. Dan pada carrier permukaan sebagai tempat dudukan output shaft mengalami kerusakan, hal ini karena gaya eksternal yang di alami oleh output shaft broken.Rusaknya output shaft di sebabkan karena adanya gaya eksternal/overload yang mengakibatkan hambatan pada final drive saat beroperasi, jika di lihat dari pengoperasian motor grader beroperasi dengan blade membentuk sudut ke arah depan atau dengan artikulit, sehingga ketika mesin beroperasi dengan beban hanya menumpu di bagian salah satu sisi (diartikulasikan), roda-roda belakang cenderung slip ke samping, dengan alasan ini unit di lengkapi dengan differential untuk meningkatkan keausan pada ban, akan tetapi motor grader GD825A-2 di lengkapi dengan differential lock, yang bisa di operasikan ketika unit berada dengan kondisi jalan yang tidak sempurna (becek, licin, amblas, jalanan berbatu, dll ), ketika differential lock di aktifkan maka perputaran roda kiri dan kanan sama besar, dengan syarat unit tidak melakukan grading pada saat di aktifkannya differential lock, apabila unit tersebut mengaktifkan differential lock pada saat grading maka beban akan semakin bertambah ke salah satu sisi roda, karena pada saat melakukan grading beban cenderung ke salah satu sisi roda kanan atau kiri tergantung dari pengoperasian blade. Jika hal tersebut terjadi pada saat unit melakukan grading dan pada waktu yang bersamaan di aktifkannya differential lock maka akan timbul gaya dari luar yang dapat menahan perputaran laju roda pada final drive motor grader, karena tidak keseimbangan antara roda kiri dan kanan. Rupture (putus, patah) force rupture adalah jenis kerusakan yang di sebabkan oleh aplikasi beban satu arah secara tiba-tiba yang mana permukaan yang di hasilkan oleh forced rupture adalah kasar. Fatigue rupture (70% penyebab kerusakan pada metal part), maksudnya adalah kerusakan dimana patahan dari crack yang membesar secara perlahan akibat aplikasi beban berulang-ulang dalam waktu yang lama,fatigue rupture terlihat pada halusnya permkaan yang rusak. Broken pada output shaft itu sendiri seperti yang terlihat pada gambar 4.6 di sebabkan oleh beban satu arah secara tiba-tiba. Jadi pada saat unit beroperasi dengan beban hanya menumpu di bagian salah satu sisi dengan seluruh beban hanya menumpu di bagian sebelah kiri roda pada saat melakukan grading, menyebabkan output shaft broken. Patahan yang di hasilkan oleh output shaft itu sendiri terlihat pada permukaan bolt mounting dan carrier yang terlihat kasar seperti pada gambar 4.7 dan 4.10 dan hal tersebut sesuai dengan ciri-ciri force rupture yang terlihat kasar dampak yang di hasilkan dari patahan akibat dari gaya eksternal yang berlawanan dari tenaga putaran engine menuju final drive. Dan beban bias semakin bertambah ketika unit tersebut berbelok pada saat grading kemudian pada saat yang bersamaan differential lock di aktifkan putaran roda kiri dan kanan sama, tetapi pada saat berbelok di katakan baik apabila roda pada bagian dalam cenderung lambat daripada roda bagian dalam luar, hal ini sesuai dengan prinsip cara kerja differential pada saat membelok, tahanan roda bagian luar lebih besar daripada roda bagian dalam. Apabila differential case berputar bersama ring gear maka pinion akan berputar pada porosnya dan juga bergerak mengelilingi side gear bagian roda luar, sehingga putaran side gear pada bagian roda luar bertambah, yang mana jumlah putaran side gear adalah 2 kali ring gear. Kemudia apabila satu komponen mengalami kerusakan, maka komponen yang rusak tersebut dapat merusak komponen yang lain seperti awal output shaft broken akibat dari gaya eksternal yang menahan laju perputaran menuju roda, yang mana komponen lainnya dalam final drive mengalami kerusakan seperti : sun gear, shaft sun gear, carrier, bearing dan bolt mounting sebagai penahan output shaft pada carrier.

4.5 Cara Meminimalisir KerusakanAgar setiap unit terhindar dari kerusakan yang sama maka perlu adanya cara untuk meminimalisir kerusakan tersebut, agar tidak terjadi kerusakan yang sama. Berikut adalah cara untuk meminimalisir kerusakan agar tidak terjadi lagi :1. Pelatihan terhadap operator di perlukan agar dapat meminimalisir kerusakan unit yang terjadi, karena operator lah yang mengemudikan serta mengetahui keadaan suatu unit saat beroperasi 2. Pelatihan terhadap mekanik sangat di perlukan agar dapat meminimalisir kerusakan yang terjadi terhadap unit yang lainnya yang dapat merugikan perusahaan. Agar mekanik paham apabila melakukan kesalahan sekecil apapun dapat berakibat yang sangat fatal dan mengetahui komponen-komponen yang dapat mengalami kerusakan akibat dari kesalahan itu.3. Memperhatikan kondisi output shaft pada saat proses dis-assembly dan assembly, pastikan output shaft dalam keadaan baik, pengamatan secara visual di lakukan lebih teliti agar mencegah kerusakan pada saat unit beroperasi.4. Selalu melakukan daily check pada unit.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1KESIMPULANSetelah penulis melakukan On The job Training dan melakukan penelitian atas masalah yang terjadi PT. Komatsu Remanufacturing Asia, dari penelitian yang telah di lakukan, masalah yang terjadi yaitu terjadinya broken pada output shaft yang mengakibatkan unit berhenti beroperasi (breakdown), maka dapat dianbil kesimpulan yaitu sebagai berikut :1. Kerusakan pada output shaft yaitu berupa broken di karenakan aktifnya differential lock pada saat melakukan grading.2. Aktifnya differential lock tersebut mengakibatkan timbul gaya dari luar yang menyebabkan perputaran roda menjadi terhambat.3. Gaya dari luar tersebut terjadi karena motor grader adalah tipe artikulit, sehingga pada saat unit beroperasi beban hanya menumpu di bagian salah satu sisi.4. Akibatnya perputaran tenaga dari engine menuju final drive terhambat.5.2SARANDari permasalahan tersebut maka penulis dapat memberikan saran untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu sebagai berikut :1. Melakukan perawatan atau maintenance secara teratur, sesuai dengan OMM (Operation Manual and Maintanance) agar performa unit tetap terjaga.2. Operasikan unit sesuai dengan prosedur standar pemakaiannya. Khusus pada motor grader jangan mengaktifkan differential lock pada saat melakukan grading, sehingga kemungkinan overload pada salah satu sisi roda.3. Lakukan daily check setiap hari secara seksama untuk mengindentifikasi kerusakan yang mungkin terjadi secara dini sehingga dapat dilakukan perbaikan 4. Melakukan pemeriksaan terhadap bagian power train unit terutama pada final drive sebelum di opersikan agar dapat mencegah kerusakan sebelum terjadi karena mencegah lebih baik daripada memperbaiki

39