MOTOR GRADER BAB VI.docx

download MOTOR GRADER BAB  VI.docx

of 13

Transcript of MOTOR GRADER BAB VI.docx

36

48

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data UnitBerikut adalah data unit Komatsu GD 825A-2 yang mengalami kerusakan pada final drive :

Tabel 4.1 Data unit

Unit modelGD 825A-2

Serial number unit12527

Engine modelSA6D140

Serial number engineKX-N211142811

Componen modelFinal drive

Trouble date7 Oktober 2013

Delivery date5 Juli 2012 ( Instalation date)

4.2 Identifikasi masalah

Gambar 4.1 unit Motor Greder yang mengalami kerusakanPada ganbar di atas, unit tersebut sedang mengalami kerusakan pada final drive yang mengakibatkan unit tersebut tidak dapat bergerak maju ataupun mundur dan dapat menyebabkan unit tersebut berhenti beroperasi (breakdown). Hal ini di sebabkan rusaknya ouput shaft pada komponen final drive di unit motor grader GD825A-2.

Tabel 4.2 Tabel pemeriksaanNONama KomponenHasil Pemeriksaan

1SproketChiping

2BearingCrack

3Output shaftBroken

4Bolt mountingBroken

5Sun gearCrack

6Shaft sun gearCrack

7CarrierCrack

Gambar 4.2 komponen Final drive di KRA

Pada gambar di atas adalah komponen final drive yang mengalami kerusakan output shaft broken yang di kirim dari site.

Gambar 4.3 komponen yang mengalami kerusakan

Pada gambar adalah contoh gambar animasi kerusakan pada bagian final drive motor grader pada bagian sisi kiri. Komponen yang mengalami kerusakan ialah sprocket ,output shaft, bearing, bolt mounting dan shaft sun gear.

Gambar 4.4 Sproket Sprocket yang di gunakan pada unit motor grader, ditemukan sprocket dalam keadaan chipinng pada bagian lubang sprocket.dan terlihat aus pada bagian salah satu gigi sprocket.

Gambar 4.5 Bearing

Gambar di atas adalah gambar bearing yang mengalami kerusakanyang mana bearing berfungsi sebagai mengurangi gesekan pada komponen yang berputar.

Gambar 4.6 Output shaft

Pada gambar ini merupakan gambar dimana output shaft dalam keadaan rusak. Dalam gambar tersebut terlihat output shaft mengalami broken.

Gambar 4.7 Bolt mounting

Bolt mounting mengalami broken, yang mana bolt mounting berfungsi sebagai penghubung antara carrier dengan output shaft, dalam gambar terlihat hampir semua ulir dalam bolt mounting broken.

Gambar 4.8 Sun gear

Ganbar di atas merupakan tampilan sun gear, dalam gambar tersebut terlihat sun gear di beri penetrant yang berfungsi agar crack terlihat lebih jelas pda permukaan sun gear.

Gambar 4.9 Shaft sun gear

Dari gambar di atas terdapat retakan pada bagian yang meneruskan putaran differential ke side gear, retakan berasal dari output shaft yang broken, akibatnya shaft yang berada di sisi kiri berbenturan dengan shaft yang berada pada sisi bagian kanan.

Gambar 4.10 CarrierCarrier mengalami kerusakan pada bagian gigi-gigi dan permukaan tempat dudukan output shaft, dalam gambar terlihat gigi-gigi pada carrier banyak yang rusak dan permukaan carrier tidak rata akibat dari shaft broken.

4.3 Pembahasan

Penerimaan komponen dari site yang di indikasikan mengalami kerusakan

Pembongkoran final drive

Bagian-bagian inner part mengalami kerusakan

Umur pemakaian output shaft 6,095 hrs

Aktifnya differential lock pada saat grading

Gaya eksternal yang di alami final drive

Kinerja final drive tidak maksimal saat beroperasi

Kontak gigi antara sun gear dan planet carrier mengalami hambatan sehingga terjadi kerusakan

Unit Breakdown

Gambar 4.11 Diagram skematis

4.4 Analisa penyebab terjadinya kerusakan output shaft pada final drive GD 825A-2Seperti yang di ketahui final drive adalah suatu koponen dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi sebagai penggerak akhir pada suatu unit dan juga sebagai pendukung berat unit karena final drive tersebut langsung terpasang dengan tire atau track sehingga sebagian besar bobot unit juga akan mempengaruhi kinerja dari final drive tersebut pada saat unit dalam beroperasi.Trouble yang di temukan penulis saat melakukan On The Job training di PT. Komatsu Remanufacturing Asia Mulawarman Plant adalah temuan dimana komponen final drive dari unit motor grader GD 825A-2 yang di kirim dari site yang teridentifikasi mengalami kerusakan, setelah di lakukan proses disassembly. Bagian-bagian inner part yang mengalami kerusakan seperti planetary gear, ring gear, bolt mounting, carrier dan sun gear. Serta output shaft, sprocket dan bearing juga mengalami kerusakan. Pada bagian sprocket terlihat gigi pada sprocket mengalami keausan serta pada bagian lubang sproket mengalami chiping, adanya keausan sesuai dengan gambar 4.4 pada bagian gigi sprocket yang mana gigi sprocket tersebut berhubungan dengan rantai pada saat unit beoperasi maka membuktikan bahwa telah terjadi hambatan yang menghambat putaran sprocket ke rantai. Kemudian pada bearing yang berada pada output shaft mengalami crack pada bagian dalam sisi bearing, jika pada kondisi seperti itu maka bearing tidak berputar pada porosnya pada saat output shaft berputar, sehingga terjadi benturan antara bearing dengan sisi flange yang mengakibatkan bearing menjadi crack, selanjutnya pada bagian output shaft terlihat broken pada sisi otput shaft berhubungan dengan gigi-gigi carrier, dimana pada saat ada gaya eksternal yang menghambat putaran carrier maka titik stress benda cenderung pada bagian penguhubung antara 2 benda yang saling berkaitan. Seperti pada gambar 4.7 Bolt mounting yang sebagai penghubung antara carrier dengan ouput shaft mengalami hal serupa dimana pada bagian hampir setengah ulir broken akibat menahan gaya yang berlawanan antara putaran yang berawal dari engine menuju pada final drive. Setelah itu pada permukaan sun gear terlihat crack pada sisi dekat lubang sun gar yang mana sun gear sendiri berfungsi meneruskan putaran dari shaft sun gear menuju ke planet carrier, ada indikasi bahwa crack tersebut adanya hambatan pada saat shaft sun gear meneruskan putaran menuju planet carrier. Kemudian pada shaft sun gear yang berada pada sisi kiri terlihat crack pada bagian yang meneruskan putaran differential ke side gear, ini adalah akibat dari effect output shaft broken, hal ini di karenakan pada saat terjadi broken, carrier menghantam sun gear dan shaft sun gear berbenturan dengan shaft sun gear yang berada pada bagian kanan akibatnya crack pada bagian sisi shaft. Dan pada carrier permukaan sebagai tempat dudukan output shaft mengalami kerusakan, hal ini karena gaya eksternal yang di alami oleh output shaft broken.Rusaknya output shaft di sebabkan karena adanya gaya eksternal yang mengakibatkan hambatan pada final drive saat beroperasi, jika di lihat dari pengoperasian motor grader beroperasi dengan blade membentuk sudut kea arah depan atau dengan artikulit, sehingga ketika mesin beroperasi dengan beban hanya menumpu di bagian salah satu sisi (diartikulasikan), roda-roda belakang cenderng slip ke samping, dengan alasan ini unit di lengkapi dengan differential untuk meningkatkan keausan pada ban, akan tetapi motor grader GD825A-2 di lengkapi dengan differential lock, yang bisa di operasikan ketika unit berada dengan kondisi jalan yang tidak sempurna (becek, licin, amblas, jalanan berbatu, dll ), ketika differential lock di aktifkan maka perputaran roda kiri dan kanan sama besar, dengan syarat unit tidak melakukan grading pada saat di aktifkannya differential lock, apabila unit tersebut mengaktifkan differential lock pada saat grading maka beban akan semakin bertambah ke salah satu sisi roda, karena pada saat melakukan grading beban cenderung ke salah satu sisi roda kanan atau kiri tergantung dari pengoperasian blade. Jika hal tersebut terjadi pada saat unit melakukan grading dan pada waktu yang bersamaan di aktifkannya differential lock maka akan timbul gaya dari luar yang dapat menahan perputaran laju roda pada final drive motor grader, karena tidak keseimbangan antara roda kiri dan kanan. Dan juga ketika unit tersebut berbelok pada saat grading kemudian pada saat yang bersamaan differential lock di aktifkan putaran roda kiri dan kanan sama, tetapi pada saat berbelok di katakan baik apabila roda pada bagian dalam cenderung lambat daripada roda bagian dalam luar, hal ini sesuai dengan prinsip cara kerja differential pada saat membelok, tahanan roda bagian luar lebih besar daripada roda bagian dalam. Apabila differential case berputar bersama ring gear maka pinion akan berputar pada porosnya dan juga bergerak mengelilingi side gear bagian roda luar, sehingga putaran side gear pada bagian roda luar bertambah, yang mana jumlah putaran side gear adalah 2 kali ring gear.Rupture (putus, patah) force rupture adalah jenis kerusakan yang di sebabkan oleh aplikasi beban satu arah secara tiba-tiba. Fatigue rupture ( 70% penyebab kerusakan pada metal part), maksudnya adalah kerusakan dimana patahan dari crack yang membesar secara perlahan akibat akibat aplikasi beban berulang-ulang dalam waktu yang lama. Sedangkan surface deformation (kerusakan permukaan) dimana ada bagian wear adalah berkurangnya lapisan material kontak antara 2 permukaan atau lebih, surface fatigue adalah terkelupasnya permukaan akibat oleh stress yang melebihi batas lelah dan plastic yielding adalah akibat beban yang besar. Pada dasarnya final drive motor grader adalah tipe planetary gear, yang dapat bekerja jika di beri input putaran dan salah satu komponennya harus di tahan. Berikut cara kerja final drive motor grader GD825A-2 : Power dari engine di teruskan ke transmisi kemudian oleh pertautan bevel gear pinion yang memutar bevel gear akan menghasilkan putaran lebih besar dari pinion bevel gear, selanjutnnya putaran akan di teruskan melalui shaft sun gear ke planetary yang mana fungsi sun gear memutar planetry agar mereduksi putaran kemudian output shaft meneruskan putaran menuju sprocket.Pada uraian di atas jika dilihat dari cara kerja final drive yang saling meneruskan putaran dari awal putaran engine sampai akhir menuju roda apabila satu komponen mengalami kerusakan, maka komponen yang rusak tersebut dapat merusak komponen yang lain seperti awal output shaft broken akibat dari gaya eksternal yang menahan laju perputaran menuju roda, yang mana komponen lainnya dalam final drive mengalami kerusakan seperti : sun gear, shaft sun gear, carrier, bearing dan bolt mounting sebagai penahan output shaft pada carrier.

4.5 Cara Meminimalisir KerusakanAgar setiap unit terhindar dari kerusakan yang sama maka perlu adanya cara untuk meminimalisir kerusakan tersebut, agar tidak terjadi kerusakan yang sama. Berikut adalah cara untuk meminimalisir kerusakan agar tidak terjadi lagi :1. Pelatihan terhadap operator di perlukan agar dapat meminimalisir kerusakan unit yang terjadi, karena operator lah yang mengemudikan serta mengetahui keadaan suatu unit saat beroperasi 2. Pelatihan terhadap mekanik sangat di perlukan agar dapat meminimalisir kerusakan yang terjadi terhadap unit yang lainnya yang dapat merugikan perusahaa. Agar mekanik paham apabila melakukan kesalahan sekecil apapun dapat berakibat yang sangat fatal dan mengetahui komponen-komponen yang dapat mengalami kerusakan akibat dari kesalahan itu.3. Memperhatikan life time dari komponen dan melakukan penggantian yang sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan guna menghindari kerusakan komponen yang nantinya akan mengganggu cara kerja dan proses produksi.4. Selalu melakukan daily check pada unit.

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

5.1KESIMPULANSetelah penulis melakukan on the job training dan melakukan penelitian atas masalah yang terjadi pt. komatsu remanufacturing asia, dari penelitian yang telah di lakukan, masalah yang terjadi yaitu terjadinya broken pada output shaft yang mengakibatkan unit berhenti beroperasi (breakdown), maka dapat dianbil kesinpulan yaitu sebagai berikut :1. Kerusakan pada output shaft yaitu berupa broken di karenakan aktifnya differential lock pada saat melakukan grading.2. Aktifknya differential lock tersebut mengakibatkan timbul gaya dari luar yang menyebabkan perputaran roda menjadi terhambat.3. Gaya dari luar tersebut terjadi karena motor grader adalah tipe artikulit, sehingga pada saat unit beroperasi beban hanya menumpu di bagian salah satu sisi.4. Akbibatnya perputaran tenaga dari enegine menuju final drive terhambat.5.2SARANDari permasalahan tersebut maka penulis dapat memberikan saran untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu sebagai berikut :1. Melakukan perawatan atau maintenance secara teratur, sesuai dengan OMM (Operation Manual and Maintanance) agar performa unit tetap terjaga.2. Operasikan unit sesuai dengan prosedur standar pemakaiannya. Khusus pada motor grader jangan mengaktifkan differential lock pada saat melakukan grading, sehingga kemungkinan overload pada salah satu sisi roda.3. Lakukan daily check setiap hari secara seksama untuk mengindentifikasi kerusakan yang mungkin terjadi secara dini sehingga dapat dilakukan perbaikan 4. Melakukan pemeriksaan terhadap bagian power train unit terutama pada final drive sebelum di opersikan agar dapat mencegah kerusakan sebelum terjadi karena mencegah lebih baik daripada memperbaiki

36