(1-34) Bab I-IV.docx

53
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam mengembangkan perusahaan dibidang pertanian, seharusnya mengetahui terlebih dahulu mengenai sistem agribisnis dan agroindustri yang berkaitan dengan usahanya. Agribisnis merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi input, proses produksi primer, pengolahan dan pemasaran. Subsistem pengolahan disebut juga agroindustri yang terdiri dari agroindustri hulu yaitu penghasil input pertanian dan agroindustri hilir yaitu industri pengolahan hasil pertanian primer dan bisa mencakup industri sekunder dan tersier yaitu mengolah lebih lanjut dari produk olahan hasil pertanian primer. Pertanian secara luas meliputi peternakan, perikanan, peternakan dan lainnya. Salah satu contoh agroindustri hilir adalah usaha Bakso Kota Cak Man. Bakso yang dikelola oleh Cak Man ini terbuat dari daging sapi yang memiliki kandungan protein dan nutrisi yang dapat membantu dalam kebutuhan nutrisi dalam tubuh. H. Abdul Rachman Tukiman adalah seorang pengusaha bakso sukses yang telah memiliki beberapa outlet di Malang. Hal ini yang mendasari untuk menjadikan usaha yang dilakukan Cak Man sapaan akrabnya menjadi perusahaan acuan. 1

Transcript of (1-34) Bab I-IV.docx

I. PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDalam mengembangkan perusahaan dibidang pertanian, seharusnya mengetahui terlebih dahulu mengenai sistem agribisnis dan agroindustri yang berkaitan dengan usahanya. Agribisnis merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa subsistem pengadaan danpenyaluran sarana produksi input, proses produksi primer, pengolahan danpemasaran. Subsistem pengolahan disebut juga agroindustri yang terdiri dari agroindustri hulu yaitu penghasil input pertanian dan agroindustri hilir yaitu industri pengolahan hasilpertanian primer dan bisa mencakup industri sekunder dan tersier yaitu mengolah lebih lanjut dari produk olahan hasil pertanian primer. Pertanian secara luas meliputi peternakan, perikanan, peternakan dan lainnya. Salah satu contoh agroindustri hilir adalah usaha Bakso Kota Cak Man. Bakso yang dikelola oleh Cak Man ini terbuat dari daging sapi yang memiliki kandungan protein dan nutrisi yang dapat membantu dalam kebutuhan nutrisi dalam tubuh. H. Abdul Rachman Tukiman adalah seorang pengusaha bakso sukses yang telah memiliki beberapa outlet di Malang. Hal ini yang mendasari untuk menjadikan usaha yang dilakukan Cak Man sapaan akrabnya menjadi perusahaan acuan. Disamping itu, dengan menjadikan usaha bakso sebagai perusahaan acuan ini maka dari sini dapat melihat bagaimana proses yang dilakukan oleh Cak Man baik itu faktor pemasaran, faktor produksi, manajemen produksi, pengelolaan faktor finansial dan sumberdaya manusianya. Sehingga bisa mempelajari lebih jauh mengenai teori-teori yang sudah dipelajari dan di lapang.1.2 Tujuan Tujuan dari survey perusahaan ini adalah:1. Mengetahui profil perusahaan acuan produk agribisnis2. Mengetahui faktor pemasaran perusahaan acuan3. Mengetahui faktor produksi perusahaan acuan4. Mengetahui manajemen produksi dan operasi perusahaan acuan5. Mengetahui faktor finansial perusahaan acuan6. Mengetahui pengelolaan manajemen sumberdaya manusia perusahaan acuan

II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Sistem Agribisnis Menurut Davis & Golberg (1957) dalam Gumbira & Haritz (2001) mengemukakan bahwa, agribisnis merupakan suatu konsep dan wawasan yang sangat dalam tentang pertanian modern menghadapi millennium ketiga.Menurut Soehardjo (1997) dalam Gumbira & Haritz (2001) persyaratan-persyaratan untuk memiliki wawasan agribisnis adalah seperti dipaparkan di bawah ini:a. Memandang agribisnis sebagai sebuah sistem yang terdiri atas beberapa sub sistem. Sistem tersebut akan berfungsi baik apabila tidak ada gangguan pada salah satu sub sistem. Pengembangan agribisnis harus mengembangkan semua sub sistem didalamnya karena antar sub sistem saling terkait dan tidak ada sub sistem yang lebih penting dari sub sistem lainnya.

Pengadaan dan PenyaluranSasaran ProduksiProduksi PrimerPengolahanPemasaranLembaga Penunjang Agribisnis(Pertanahan, Keuangan, Penelitian, dll)

Sistem Agribisnis dan Lembaga Penunjang (Soehardjo, 1997)b. Agribisnis memerlukan lembaga penunjang, seperti lembaga pertanahan, pembiayaan atau keuangan, pendidikan, penelitian, dan perhubungan. Lembaga pendidikan dan pelatihan mempersiapkan para pelaku agribisnis yang professional, sedangkan lembaga penelitian memberikan sumbangan berupa teknologi dan infromasi. Lembaga-lembaga penunjang kebanyakan berada di luar sektor pertanian, sehingga sektor pertanian semakin erat terkait dengan sektor lainnya. Dengan demikian akan semakin besar sumbangannya yang diberikan sektor agribisnis terhadap ekonomi nasional. Di samping memberikan sumbangan terhadap produk domestik bruto (PDB), agribisnis juga berperan sebagai penyedia bahan kebutuhan hidup (pangan, perumahan, dan pakaian), penghasil devisa, pencipta lapangan pekerjaan, dan sumber peningkatan pendapatan masyarakat.c. Agribisnis melibatkan pelaku dari berbagai pihak (BUMN, swasta, dan koperasi) dengan profesi sebagai penghasil produk primer, pengolah, pedagang, distributor, importir, eksportir, dan lain-lain. Kualitas sumber daya manusia di atas sangat menentukan berfungsinya sub sistem-sub sistem dalam sistem agribisnis dan dalam memelihara kelancaran arus komoditas dari produsen ke konsumen. Petani kecil adalah salah satu pelaku dalam agribisnis, sehingga merupakan kekeliruan besar apabila tidak memberikn perhatian dan tidak mengikut sertakan mereka, yang pada saat ini jumlahnya diperkirakan tidak kurang dari 18 juta rumah tangga. Pada sistem agribisnis, terdapat sub sistem kegiatan pengolahan hasil-hasil pertanian. Sub sistem tersebut lazim dikenal dengan agroindustri. Menurut Austin (1981) dalam buku Manajemen Agribisnis (2001), agroindustri adalah usaha yang mengolah bahan baku hasil pertanian menjadi berbagai produk yang dibutuhkan konsumen.Menurut Silvana Maulidah (2012) dalam Modul Manajemen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya mengemukakan ruang lingkup agribisnis sebagai berikut:Apabila subsistem usahatani dimodernisasi/dikembangkan, maka akan membentuk sebuah sistem agribisnis. Dimana subsistem usahatani akan mempunyai keterkaitan erat ke belakang (backward linkage) yang berupa peningkatan kegiatan pengadaan dan penyaluran sarana produksi, dan kaitan ke depan (forward linkage) yang berupa peningkatan kegiatan pasca panen (terdiri dari pengolahan dan pemasaran produk pertanian dan olahannya). Jika subsistem usahatani digambarkan sebagai proses menghasilkan produk-produk pertanian di tingkat primer (biji, buah, daun, telur, susu, produk perikanan, dan lain-lain), maka kaitannya dengan industri berlangsung ke belakang (backward linkage) dan ke depan (forward linkage). Kaitan ke belakang berlangsung karena usahatani memerlukan input seperti bibit dan benih berkualitas, pupuk, pestisida, pakan ternak, alat dan mesin pertanian, modal, teknologi, serta manajemen. Sedangkan keterkaitan erat ke depan dapat diartikan bahwa suatu industri muncul karena mempergunakan hasil produksi budidaya/usahatani sebagai bahan bakunya, atau bisa juga suatu produk agroindustri digunakan untuk bahan baku industri lainnya. Kaitan ke depan berlangsung karena produk pertanian mempunyai berbagai karakteristik yang berbeda dengan produk industri, antara lain misalnya: musiman, tergantung pada cuaca, membutuhkan ruangan yang besar untuk menyimpannya (Bulky / voluminous), tidak tahan lama/mudah rusak (perishable), harga fluktuatif, serta adanya kebutuhan dan tuntutan konsumen yang tidak hanya membeli produknya saja, tapi makin menuntut persyaratan kualitas (atribut produk) bila pendapatan meningkat. Selanjutnya kaitan ke belakang ini disebut juga agroindustri Hulu (Up stream) dan kaitan ke depan disebut agroindustri hilir (Down stream).Keterkaitan berikutnya adalah kaitan ke luar (outside linkage), ini terjadi karena adanya harapan agar system agribisnis dapat berjalan/berlangsung secara terpadu (integrated) antar subsistem. Kaitan ke luar ini berupa lembaga penunjang kelancaran antar subsistem.Organisasi pendukung agribisnis merupakan organisasi sebagai pendukung atau penunjang jalannya kegiatan agribisnis yakni dalam hal untuk mendukung dan melayani serta mengembangkan kegiatan sub-sistem hulu, sub-sistem usaha tani, dan sub-sistem hilir.Organisasi pendukung agribisnis ini biasa disebut juga dengan organisasi jasa pendukung agribisnis.Seluruh kegiatan yang menyediakan jasa bagi agribisnis, seperti lembaga keuangan, lembaga penelitian dan pengembangan, lembaga transportasi, lembaga pendidikan, dan lembaga pemerintah (kebijakan fiskal dan moneter, perdagangan internasional, kebijakan tata-ruang, serta kebijakan lainnya).Kaitan-kaitan ini mengundang para pelaku agribisnis untuk melakukan kegiatannya dengan berpedoman pada 4-Tepat (yaitu: tepat waktu, tempat, kualitas, dan kuantitas), atau dengan istilah lain yaitu 3 Tas (yaitu: kualitas, kuantitas, dan kontinuitas). Kehadiran dan peranan lembaga-lembaga penunjang sangat dibutuhkan dalam hal ini, misalnya kelancaran transportasi, ketersediaan permodalan dan peraturan-peraturan pemerintah.Dengan pendekatan sistem tersebut di atas, orientasi pembangunan mencakup seluruh aspek di dalam sistem agribisnis yang dilaksanakan secara terpadu, dengan memperhatikan kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.2.2 Manajemen PemasaranMenurut Philip Kotler dalam buku Teknologi Pengolahan Pangan Peluang Usaha Nata de Coco, pemasaran diartikan sebagai suatu proses sosial dan melalui proses tersebut individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka inginkan dan butuhkan dengan cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lain.Menurut Kottler (2000) dalam Modul Manajemen Agribisnis Fakultas Pertanian (2012), Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisaikan, mengarahkan, mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan efektif.Biaya pemasaran adalah semua biaya yang sejak saat produk selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai dengan produk tersebut berubah kembali dalam bentuk uang tunai (Mulyadi, 1991 : 529). Menurut Kusnadi, dkk dalam bukunyaAkuntansi Manajemen Komprehensif, Tradisional dan Kontemporer, biaya pemasaran adalah biaya yang dibebankan (segala pengeluaran) didalam penjualan suatu barang atau jasa dari keluarnya barang sampai ke tangan pembeli.Biaya pemasaran juga dapat diartikan semua biaya yang telah terjadi dalam rangka memasarkan produk atau barang dagangan, dimana biaya tersebut timbul dari saat produk atau barang dagangan siap dijual sampai dengan di terimanya hasil penjualan menjadi kas (Supriyono, 1992: 201-202).2.2.1 Saluran Pemasaran dan Marjin PemasaranMenurut Philip Khotler (1996) mengemukakan bahwa saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau di konsumsi.Menurut Haritz (2001), marjin pemasaran adalah perbedaan harga di antara tingkat lembaga dalam sistem pemasaran atau perbedaan antara jumlah yang dibayar konsumen dan jumlah yang diterima produsen atas produk pertanian yang diperjualbelikan.2.2.2 Strategi PemasaranA. Segmentasi, Targetting, dan Positioning (SCP)a. SegmentasiKegiatan segmentasi wajib dilakukan oleh pemasar, karena adanya heterogenitas demografis, karakteristik, keinginan dan kebutuhan konsumen. Tanpa tahu dimana konsumen berada, siapa konsumen, apa yang diinginkan konsumen, apa yang dipikirkan konsumen, maka apa yang dipasarkan produsen / pemasar tidak tepat sasaran, seperti terjebak ke dalam kerumunan yang berkilauan tanpa memahami benar siapa konsumen yang dibidik.b. TargetingTargeting atau menetapkan target pasar adalah tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Target market yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi focus kegiatan pemasaran. Kadang-kadang targeting juga disebut selecting karena marketer harus menyeleksi. Menyeleksi disini berarti marketer harus memiliki keberaniannya pada beberapa bagian saja (segmen) dan meninggalkan bagian lainnya.Adakalanya marketer gagal menjangkau pasar karena tidak memiliki pengetahuan yang baik tentang media planning dan karakter-karakter yang ada. Biasanya pemilihan media massa diserahkan sepenuhnya kepada biro iklan yang terkadang tidak pas cara penyampain.c. PositioningPositioning bukan merupakan sesuatu yang anda lakukan terhadap produk, tetapi sesuatu yang anda lakukan terhadap otak calon pelanggan.Positioning bukanlah strategi produk tetapi strategi komunikasi, bagimana menempatkan produk dalam otak konsumen, sehingga calon konsumen memiliki penilaian tertentu dan mengidentifikasikan dirinya dengan produk itu.Tentu saja bukan semua konsumen, tetapi konsumen yang ditargetkan tadi.Dijaman belum ada persaingan, konsumen sudah memiliki merk-merk tersendiri di otak untuk kecap (ABC), untuk sepeda motor (HONDA), mie instant (Indomie) dan lain-lain.Namun kondisi persaingan yang chaos / kacau seperti ini, apa yang dihadapi konsumen? Konsumen menghadapi pertarungan hebat yaitu pertarungan antara berbagai merk dan produk yang berebut masuk untuk mendapatkan sepotong kapling dalam benaknya.Cara untuk menetapkan positioning1. Positioning berdasarkan perbedaaan produk. Marketer dapat menunjukkan kepada pasarnya dimana letak perbedaan produknya terhadap pesaing.2. Positioning berdasarkan manfaat produk. Kemudahan, waktu, kejelasan, kejujuran, kenikmatan, murah, jaminan.3. Positioning melalui imajinasi. Menggunakan imajinasi seperti: tempat, orang, benda-benda, situasi.(Tim Dosen FP UB, 2012)B. Strategi Bauran PemasaranBauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, dan promotion (4P) seiring perkembangan jaman dan tuntutan pasar yang senantiasa mengalami perkembangan telah mengalami evolusi dan terus berkembang searah dengan perkembangan perilaku konsumen dan kecerdasan para ahli pemasaran. Lovelock dan Wright (2002:13-15) mengembangkan bauran pemasaran (marketing mix) menjadi integrated service management dengan menggunakan pendekatan 8P, yaitu: 1. Product elements adalah semua komponen dari kinerja layanan yang menciptakan nilai bagi pelanggan.2. Place, cyberspace, and time adalah keputusan manajemen mengenai kapan, dimana, dan bagaimana menyajikan layanan yang baik kepada pelanggan.3. Promotion and education adalah semua aktivitas komunikasi dan perancangan insentif untuk membangun persepsi pelanggan yang dikehendaki perusahaan atas layanan spesifik yang perusahaan berikan.4. Price and other user outlays adalah pengeluaran uang, waktu, dan usaha yang pelanggan korbankan dalam membeli dan mengkonsumi produk dan layanan yang perusahaan tawarkan atau sajikan.5. Process adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan 6. Productivity and quality, produktivitas adalah sejauhmana efisiensi masukan-masukan layanan ditransformasikan ke dalam hasil-hasil layanan yang dapat menambah nilai bagi pelanggan, sedangkan kualitas adalah derajat suatu layanan yang dapat memuaskan pelanggan karena dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan.7. People adalah pelanggan (konsumen) dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk dan layanan (service production).\8. Physical evidence adalah perangkat-perangkat yang diperlukan dalam menyajikan secara nyata kualitas produk dan layanan.

2.3 Manajemen Produksi dan OperasiMenuru Fogarty (1991), Manajemen Produksi adalah sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.Menurut Zulian Yamit (2003) Karakteristik dari sistem manajemen operasi adalah :1. Mempunyai tujuan, yaitu menghasilkan barang dan jasa1. Mempunyai kegiatan, yaitu proses transformasi1. Adanya mekanisme yang mengendalikan pengoperasianAda tiga aspek yang saling berkaitan dalam ruang lingkup manajemen operasi, yaitu :1. Aspek struktural yaitu aspek yang memperlihatkan konfigurasi komponen yang membangun sistem manajemen operasi dan interaksinya satu sama lain. 1. Aspek fungsional yaitu aspek yang berkaitan dengan manajemen dan organisasi komponen struktural maupun interaksinya mulai dari perencanaan, penerapan, pengendalian maupun perbaikan agar diperoleh kinerja optimum.1. Aspek lingkungan memberikan dimensi lain pada sistem manajemen operasi yang berupa pentingnya memperhatikan perkembangan dan kecenderungan yang terjadi di luar sistem.Ruang lingkup manajemen operasi berkaitan dengan pengoperasian sistem operasi, pemilihan serta penyiapan sistem operasi yang meliputi keputusan tentang :1. Perencanaan output1. Desain proses transformasi1. Perencanaan kapasitas1. Perencanaan bangunan pabrik1. Perencanaan tata letak fasilitas1. Desain aliran kerja1. Manajemen persediaan1. Manajemen proyek1. Skeduling1. Pengendalian kualitas1. Keandalan kualitas dan pemeliharaan2.4 Manajemen KeuanganDalam Retno (2012), manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan. Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri.Penjelasan singkat masing-masing fungsi manajemen keuangan dalam Retno (2012) adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan Keuangan Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan kegiatan lainnya untuk periode tertentu. 1. Penganggaran KeuanganTindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.1. Pengelolaan Keuangan Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yangada dengan berbagai cara.1. Pencarian Keuangan Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untukoperasional kegiatan perusahaan. 1. Penyimpanan Keuangan Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebutdengan aman.1. Pengendalian Keuangan Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan. 1. Pemeriksaan Keuangan Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.2.5 Pengertian MSDMMSDM adalah pengembangan dan pemanfaatan personil (pegawai) bagi pencapaian yang efektif mengenai sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan individu, organisasi, masyarakat, nasional, dan internasional. ( Faustino, 2003: 5)Manajemen sumber daya manusia bisa didefinisikan sebagai proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan perusahaan dalam pencapaian tujuannya.( Sule, 2005: 94) Ruang lingkup dari MSDM maeliputi semua aktivitas yang berhubungan dengan sumberdaya manusia dalam organisasi, seperti dikatakan oleh Russel & Bernadin bahwa.alll decisions which affect theworkforce corcern the organizations human resource management function. Aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan MSDM ini secara umum mencangkup (1) Rancangan Organisasi, (2) Staffing, (3) Sistem Reward, tunjangan-tunjangan dan pematuhan/compliance, (4) Manajemen Performasi, (5) Pengembangan Pekerja dan Organisasi, (6) Komunikasi dan Hubungan Masyarakat.2.5.1 Fungsi MSDMMenurut Cherrington(1995: 11), fungsi-fungsi sumber daya manusia terdiri dari:

a. Staffing/EmploymentFungsi ini terdiri dari tiga aktivitas penting, yaitu perencanaan, penarikan, dan seleksi sumber daya manusia. Sebenamya para manajer bertanggung jawab untuk mengantisispasi kebutuhan sumber daya manusia. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, para manajer menjadi lebih tergantung pada departemen sumber daya manusia untuk mengumpulkan informasi mengenai komposisi dan keterampilan tenaga kerja saat iniMeskipun penarikan tenaga kerja dilakukan sepenuhnya oleh departemen sumber daya manusia, departemen lain tetap terlibat dengan menyediakan deskripsi dari spesifikasi pekerjaan untuk membantu proses penarikanDalam proses seleksi, departemen sumber daya manusia melakukan penyaringan melalui wawancara, tes, dan menyelidiki latar belakang pelamar. Tanggung jawab departemen sumber daya manusia untuk pengadaan tenaga kerja ini semakin meningkat dengan adanya hukum tentang kesempatan kerja yang sama dan berbagai syarat yang diperlukan perusahaan.b. Performance EvaluationPenilaian kinerja sumber daya manusia merupakan tanggung jawab departemen sumber daya manusia dan para manajer. Para manajer menanggung tanggung jawab utama untuk mengevaluasi bawahannya dan departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan bentuk penilaian kinerja yang efektif dan memastikan bahwa penilaian kinerja tersebut dilakukan oleh seluruh bagian perusahaan.Departemen sumber daya rnanusia juga perlu melakukan pelatihan terhadap para manajer tentang bagaimana membuat standar kinerja yang baik dan membuat penilaian kinerja yang akurat.c. CompensationDalam hal kompensasi/reward dibutuhkan suatu koordinasi yang baik antara departemen sumber daya manusia dengan para manajer. Para manajer bertanggung jawab dalam hal kenaikan gaji, sedangkan departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengembangkan struktur gaji yang baik. Sistem kompensasi yang memerlukan keseimbangan antara pembayaran dan manfaat yang diberikan kepada tenaga kerja. Pembayaran meliputi gaji, bonus, insentif, dan pembagian keuntungan yang diterima oleh karyawan. Manfaat meliputi asuransi kesehatan, asuransi jiwa, cuti, dan sebagainya. Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kompensasi yang diberikan bersifat kompetitif diantara perusahaan yang sejenis, adil, sesuai. dengan hukum yang berlaku (misalnya:UMR), dan memberikan motivasi.d. Training and DevelopmentDepartemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk membantu para manajer menjadi pelatih dan penasehat yang baik bagi bawahannya, menciptakan program pelatihan dan pengembangan yang efektif baik bagi karyawan baru (orientasi) maupun yang sudah ada (pengembangan keterampilan), terlibat dalam program pelatihan dan pengembangan tersebut, memperkirakan kebutuhan perusahaan akan program pelati han dan pengembangan, serta mengevaluasi efektifitas progam pelatihan dan pengembangan. Tanggung jawab departemen sumber daya manusia dalam hal ini juga menyangkut masalah pemutusan hubungan kerja Tanggung jawab ini membantu restrukturisasi perusahaan dan memberikan solusi terhadap konflik yang terjadi dalam perusahaane. Employee Relations Dalam perusahaan yang memiliki serikat pekeja, departemen sumber daya manusia berperan aktif dalam melakukan negosiasi dan mengurus masalah persetujuan dengan pihak serikat pekerja. Membantu perusahaan menghadapi serikat pekerja merupakan tanggung jawab departemen sumber daya manusia. Setelah persetujuan disepakati, departemen sumber daya manusia membantu para manajer tentang bagaimana mengurus persetujuan tersebut dan menghindari keluhan yang lebih banyak. Tanggung jawab utama departernen sumber daya manusia adalah untuk menghindari praktek-praktek yang tidak sehat (misalnya : mogok kerja, demonstrasi). Dalam perusahaan yang tidak memiliki serikat kerja, departemen sumber daya manusia dibutuhkan untuk terlibat dalam hubungan karyawan. Secara umum, para karyawan tidak bergabung dengan serikat kerja jika gaji mereka cukup memadai dan mereka percaya bahwa pihak perusahaan bertanggung jawab terhadap kebutuhan mereka. Departemen sumber daya manusia dalam hal ini perlu memastikan apakah para karyawan diperlakukan secara baik dan apakah ada cara yang baik dan jelas untuk mengatasi keluhan. Setiap perusahaan, baik yang memiliki serikat pekerja atau tidak, memerlukan suatu cara yang tegas untuk meningkatkan kedisiplinan serta mengatasi keluhan dalam upaya mengatasi permasalahan dan melindungi tenaga kerja.f. Safety and HealthSetiap perusahaan wajib untuk memiliki dan melaksanakan program keselamatan untuk mengurangi kejadian yang tidak diinginkan dan menciptakan kondisi yang sehat. Tenaga kerja perlu diingatkan secara terus menerus tentang pentingnya keselamatan kerja Suatu program keselamatan kerja yang efektif dapat mengurangi jumlah kecelakaan dan meningkatkan kesehatan tenaga kerja secara umum. Departemen sumber daya manusia mempunyai tanggung jawab utama untuk mengadakan pelatihan tentang keselamatan kerja, mengidentifikasi dan memperbaiki kondisi yang membahayakan tenaga kerja, dan melaporkan adanya kecelakaan kerja.g. Personnel ResearchDalam usahanya untuk meningkatkan efektifitas perusahan, departemen sumber daya manusia melakukan analisis terhadap masalah individu dan perusahaan serta membuat perubahan yang sesuai. Masalah yang sering diperhatikan oleh departemen sumber daya manusia adalah penyebab terjadinya ketidakhadiran dan keterlambatan karyawan, bagaimana prosedur penarikan dan seleksi yang baik, dan penyebab ketidakpuasan tenaga kerja. Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang menyinggung masalah ini. Hasilnya digunakan menilai apakah kebijakan yang sudah ada perlu diadakan perubahan atau tidak.2.5.2 Tujuan MSDMTujuan-tujuan MSDM terdiri dari empat tujuan, yaitu:6. Tujuan OrganisasionalDitujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia (MSDM) dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusianOrganisasional6. Tujuan FungsionalDitujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.6. Tujuan SosialDitujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.6. Tujuan PersonalDitujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi. 2.5.3 Proses Manajemen Sumber Daya ManusiaProses manajemen sumber daya manusia adalah segala proses yang berkaitan dengan upaya yang dilakukan dari mulai perencanaan sumber daya manusia, perekrutan, penandatanganan kontrak kerja, penempatan tenaga kerja, hingga pembinaan dan pengembangan tenaga kerja guna menempatkan dan tetap memelihara tenaga kerja pada posisi dan kualifikasi tertentu serta bertanggung jawab sesuai dengan persyaratan yang diberikan kepada tenaga kerja tersebut.Secara garis besar proses manajemen SDM dibagi ke dalam lima bagian fungsi utama yang terdiri dari:1. Human Resource Planning2. Personnel Procurement3. Personnel Development4. Personnel Maintenance5. Personnel Utilization

III. HASIL SURVEI PERUSAHAAN ACUAN PRODUK AGRIBISNIS3.1 Profil Perusahaan Acuan Produk Agribisnis3.1.1 Profil Bakso Kota Cak ManPerusahaan yang kami kunjungi adalah Bakso Kota Cak Man. Perusahaan ini memproduksi bakso.Bakso Kota Cak Man ini kini telah berkembang dengan sistem waralabanya. Jadi tak perlu heran jika kini bisa mendapati gerai-gerai Bakso Kota Cak Man hampir di seluruh pelosok Tanah Air. Mulai dari Surabaya, Bali, Batam, Jawa Tengah, Jakarta dan sejumlah daerah lainnya yang total outletnya ada 90. Sementara kantor pusatnya berada di Jalan WR Supratman C1 kaveling 13-14,Kota Malang.3.1.2 Sejarah Bakso Kota Cak Man Nama : H. Abdul Rachman TukimanAlias : Cak ManTanggal Lahir: 4 April 1961Kota Kelahiran: Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, Kabupaten TrenggalekAyah: SaimunIbu: PaijemHaji Abdul Rachman Tukiman atau yang lebih akrab dengan sapaan Cak Man merupakan salah satu sosok kebanggaan Bhumi Arema yang sanggup mengangkat satu ikon kuliner khas Kota Malang di kancah Nasional, yakni bakso. Berawal dari berjualan keliling dengan gerobak di tahun 1980-an, Cak Man berhasil membuat para pelanggannya ketagihan dengan bakso racikannya. Tak lama kemudian, Cak Man pun memutuskan untuk membangun merk dagang yang kini dikenal masyarakat luas dengan nama "Bakso Kota Cak Man". Outlet bakso pertamanya berdiri pada tahun1993. Awal Merintis Usaha Bakso Kota Cak ManKetika usianya baru beranjak remaja, Cak Man dipekerjakan oleh seorang Pengusaha Bakso bernama Bapak Sumaji yang tengah mencari pemuda desa untuk diajak bekerja di Malang. Meski awalnya terasa berat karena harus meninggalkan ibu dan keluarganya di rumah, Cak Man mantap menjejakan kaki di Malang.Mulai dari membantu memasak bakso, mencuci peralatan masak sampai menyiapkan bakso di rombong (gerobak bakso) yang akan dibawa juragannya berjualan keliling sudah ia lakoni. Namun lama-kelamaan, Cak Man merasa bosan dengan rutinitas yang ia kerjakan. Ia pun berniat untuk ikut berjualan keliling seperti majikannya. "Pertama kali jualan tahun 1980 ketika masih berusia 19 tahun. Tak menyangka, hasil jualan baksonya laris manis. Alhasil, berjualan bakso menjadi hari-hari yang indah bagi Cak Man kala itu. Pasalnya, pendapatannya melebihi apa yang pernah ia dapat ketika masih membantu mencari kayu didesa.Setelah melewati saat susah senang, terbersit keinginan dalam hati Cak Man untuk membuka usahanya sendiri. Namun ia terbentur modal. Baru kemudian di tahun 1984, bermodalkan hasil tabungannya selama 2 tahun sebesar Rp 77.000, Cak Man memberanikan diri membuka Warung Bakso. Mengkombinasikan Kelebihan 3 Juragan BaksoBerbekal pengalaman ikut bersama 3 juragan bakso, Cak Man mulai mencoba-coba meracik baksonya sendiri. Ketiga juragan bakso yang pernah mempekerjakannya memiliki kelebihan jurus andalan sendiri-sendiri. Cak Man pun berusaha menggabungkan ketiga kelebihan yang dimiliki oleh majikan-majikannya ituKesuksesan Pun DiraihSeperti kebanyakan latar pengusaha sukses lainnya, usaha Cak Man pun diwarnai ketidak-menentuan.Hari ini ramai, hari berikutnya sepi. Namun hal ini tidak menyurutkan hati Cak Man untuk tetap berusaha dan berusaha agar baksonya bisa enak dan diterima para pelanggannya. Lambat laun, berkat kegigihannya, Cak Man pun meraih sukses. Hingga akhirnya di tahun 2007, Cak Man berani memfranchisekan usahanya dan mendirikan PT Kota Jaya untuk mengurusi manajemen usaha baksonya agar lebih modern. Melalui bisnis barunya ini, Cak Man mengaku bisa mengantongi omset ratusan juta. Nikmat Dari Jerih Payah Bertahun-tahunJika semasa kecilnya Cak Man harus berjalan kaki atau mengayuh sepeda ontel untuk bepergian, hari ini ia sudah bisa naik mobil mewah lengkap dengan sopir yang selalu siap mengantar kemanapun ia ingin pergi. Rumah Cak Man pun sangat besar, terdiri dari dua lantai seluas 1000 m2. Cak Man dan istri, yakni Hj. Mariyah Maryatun dikaruniai tiga putra. Putra pertamanya bernama Andik Purwanto, Putra keduanya yakni Yuli Nur Avianti dan si bungsu adalah Cantika Putri Rahmadani. Meski sukses telah ia raih, Cak Man tak lantas berbangga hati dan tak lupa dengan tempat asal ia dilahirkan sebagai orang desa. Cak Man tetaplah pribadi yang rendah hati. Terus Berusaha dan BerusahaSukses sudah di tangan, tapi Cak Man tak mau berhenti berusaha dan berusaha untuk menjadikan merk dagangnya semakin dikenal dunia. Cak Man masih memiliki visi kedepan yang sangat kuat. Ia bahkan tak segan-segan untuk belajar kepada siapapun. Lebih dari itu, Cak Man juga selalu berpikir untuk jangka panjang. Sekarang, Bakso Kota Cak Man sudah memposisikan diri sebagai salah satu resto cepat saji asli Indonesia yang berjuang untuk dapat bersaing dengan resto cepat saji mancanegara seperti KFC, McDonald, Hoka-hoka Bento dan lain sebagainya. 3.1.3 Visi PerusahaanVisi : Pengembangan produk dan pengembangan bakso kota lewat sistem waralaba3.1.4 Misi PerusahaanMisi : Terus-menerus meningkatkan produk bakso dengan mengutamakan kualitas dan harga yang terjangkau serta melakukan penyempurnaan sistem guna memudahkan investor masuk.

3.2 Faktor Pemasaran Perusahaan3.2.1 Analisis KonsumenPada segmentasi yang digunakan sebenarnya semua kalangan konsumen baik itu menengah ke atas atau menengah ke bawah, akan tetapi dengan harga Bakso yang relatif sedang yang berkisar Rp 6.000 maka target yang utama adalah menengah keatas. Konsumen yang sangat berpotensi merupakan kalangan keluarga dan mahasiswa. Rata-rata dari penjualan yang telah dilakukan, kalangan keluarga yang paling banyak. Konsumen yang ditarget adalah warga sekitar daerah Malang dan juga berbagai daerah lainnya sesuai outlet yang tersedia. Konsumen dalam melakukan pembelian Bakso ini sesuai dengan selera seperti wisata kuliner atau hanya ingin sekedar makan saja. Apabila dilihat dari segmentasinya Bakso Kota Cak Man ini meliputi semua golongan meskipun konsumen yang datang lebih banyak dari golongan menengah keatas. Konsumen melakukan pembelian produk Bakso ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jumlah pendapatan konsumen, selera konsumen, harga produk yang ditawarkan, harga barang lain dan sebagainya. Dengan harga yang relatif menengah maka selera konsumen untuk membeli Bakso akan meningkat dengan pendapatan dan selera yang diinginkan konsumen. Apalagi didukung dengan bahan baku yang berkualitas dan terjangkau. Konsumen dengan faktor-faktor tersebut akan berfikir bahwa Bakso yang dihasilkan pasti dengan kualitas baik dan enak, sehingga konsumen akan terus loyal terhadap produk Bakso yang di produksi oleh perusahaan tersebut.Pada usaha Bakso Kota Cak Man ini, tim menyiapkan berbagai program untuk menarik perhatian konsumen. Program yang dilakukan hanya untuk mengembangkan motivasi kewirausahaan pada peserta dengan cara melakukan pelatihan khusus tentang jiwa entrepreneurship bagi mahasiswa, selain itu ada juga program yang dimaksudkan untuk memberikan sebuah pelatihan pada pelajar. Dan dari situ akan menarik konsumen lebih banyak seperti para pelajar yang mengikuti pelatihan tersebut akan memberikan informasi mengenai produk Bakso tersebut, sehingga brand dari Bakso Kota Cak Man ini akan selalu diingat oleh para peserta kelas pelatihan di Bakso Kota. Konsumen yang membeli produk ini biasanya hanya sekedar mampir pada saat rekreasi di Malang akan tetapi terkadang ada juga yang membeli terus-menerus karena konsumen sudah menjamin bahwa produk tersebut memberikan kepuasan tersendiri. Selain itu, usaha Bakso Cak Man ini juga memberikan pelayanan yang baik untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi konsumen.0. Analisis Lingkungan KompetitifPersaingan dalam melakukan usaha adalah hal yang lumrah terjadi di kalangan pengusaha. Begitu juga dengan Bakso Kota Cak Man, pesaing di daerah Malang sangat banyak dan dengan brand yang juga sama-sama menjadi trend. Dengan perkembangan produksi dan penyebaran outlet diberbagai daerah maka tidak salah apabila produk ini menjadi usaha yang semakin berkembang dengan modal dan pengembangan manajemen yang ada di dalam usaha Bakso ini. Apabila dilihat dari segi omset per outlet yang mencapai kisaran Rp 150.000.000-200.000.000, maka usaha ini dinilai sebuah usaha yang sangat menguntungkan. Bahan baku dalam usaha ini adalah suatu yang sangat penting dan usaha yang dilakukan dari nol sampai menjadi seperti sekarang, maka manajemen bahan baku atau produksi sangat diperlukan untuk memanajemen kerjasama yang dilakukan pada pengadaan bahan baku tersebut. Produk yang terbuat dari bakso merupakan usaha yang paling banyak dilakukan oleh semua pengusaha baik dari yang pedagang dorong atau pedagang kaki lima. Sehingga pesaing diusaha bakso sangatlah banyak akan tetapi menurut Bapak Gatot Sujono selaku Manajer mengatakan semua competitor adalah sama, maka dengan kata lain pesaing yang ada dalam usaha bakso ini dianggap semua sama dan tidak ada usaha tanpa adanya persaingan. Dari segi hambatan, Bakso Kota Cak Man memiliki lokasi yang sangat strategis untuk mengembangkan usaha bakso ini sehingga hambatan dalam usahanya tidak terlalu banyak. Dengan produk yang dihasilkan dari bahan baku yang berkualitas, produk ini akan menjadi kuliner yang akan semakin berkembang apalagi didukung dengan brand yang sudah terkenal. Pada setiap usaha yang dilakukan oleh semua pengusaha pasti akan ada petugas untuk mengawasi dan melakukan analisis mengenai produksi dan pemasaran seperti yang dilakukan oleh Bakso Kota Cak Man ini. Petugas di setiap lokasi produksi atau pun pemasaran selalu mengawasi biaya produksi, biaya pemasaran dan bahkan pendapatan yang dihasilkan selama periode-periode tertentu. Dengan kualitas bahan baku yang baik dan pelayanan yang baik juga akan memberikan kesan bagi konsumen untuk datang kembali. Untuk produk yang diproduksi sangat bervariasi seperti bakso super puyuh, bakso super kasar, bakso pedas, bakso dengan bentuk kotak, gorengan udang, siomay, bakwan goreng, dan gorengan dengan lilitan usus ayam. Bakso pedasnya yang terdiri dari irisan cabai diolah bersama bakso memberi sensasi pedas menggigit yang akan menambah nafsu makan. Inilah yang membuat Bakso Kota Cak Man memiliki ciri khas tersendiri sehingga memberikan perbedaan dari bakso-bakso yang biasa dimakan. Untuk lokasi penjualan terdapat diberbagai outlet di kawasan Malang dan daerah-daerah lain termasuk di Negara Timor Leste. Untuk harga produk, apabila bahan baku mengalami kenaikan asalkan tidak terlalu mengkhawatirkan bagi produksi ke depan maka harga akan tetap tidak akan mengalami kenaikan. Produk Bakso Kota Cak Man merupakan usaha yang dirintis sendiri oleh Bapak H. Abdul Rachman Tukiman. Dalam usahanya beliau pertama mencoba berjualan dengan berkeliling dan akhirnya bisa menetap sebagai pedagang kaki lima sebelum bisa menjadi sukses seperti sekarang. Kebijakan pemerintah tidak berpengaruh secara langsung terhadap perusahaan karena kebijakan pemerintah berpengaruh pada bahan baku yang diperlukan oleh Bakso Kota Cak Man dalam memproduksi bakso. Pada bahan baku bakso ini merupakan daging lokal yang bisanya mengalami kenaikan dan penurunan harga yang relatif tidak tetap. Maka dengan adanya manajemen produksi dan pemasaran akan memberikan dampak baik bagi perkembangan produksi ke depan.0. Analisis Rencana PemasaranProduk bakso kota didesain menarik dan bagus. Umumnya bakso berbentuk bulat, namun bakso kota membuat inovasi dengan bakso kotak. Bakso kota memproduksi bakso dengan berbagai ukuran agar konsumen dapat memilih produk sesuai dengan selera. Produk bakso kota pernah di-uji dilab untuk membuktikan bahwa bakso kota terbebas dari bahan-bahan berbahaya dan terbukti negatif. Bahan yang digunakan adalah bahan lokal agar bahan baku tetap terjaga kesegarannya.Strategi hargapun diterapkan oleh bakso kota. Harga bervariasi dari yang paling murah Rp 1500,00 sampai Rp 6000,00 per item. Harga bervariatif ini diberikan agar konsumen dapat memilih sesuai dengan selera. Harga yang berikan bedasarkan perhitungan dan harga pasar, agar usaha dapat mengikuti dan tidak mengalami kerugianPromosi yang dilakukan bakso kota tidak mengeluarkan biaya yang banyak. Promosi yang dilakukan melalui cooking class untuk anak tk, sd, smp dan sma. Cooking class memberikan perjalanan dari proses pembuatan bakso kota. Anak-anak yang mengikuti cooking class ini secara tidak langsung memberikan efek langsung ke kognitif dan afektif. Siswa dan siswi yang mengikuti cooking class diberikan pemahan bahwa bakso yang terenak dan terbaik adalah bakso kota. Bakso kota juga pernah diwawancara oleh media cetak dan media elektronik untuk memberikan motivasi dalam berwira usaha. Bakso kota juga turut aktif dalam kegiatan sosial, seperti menjadi motivator atau pun membagi ilmu kepada mahasiswa yang ingin belajar darinya. Promosi yang secara tidak langsung ini juga turut membantu mengenalkan bakso kota kepada masyarakat.Pembelian bahan baku dilakukan oleh salah satu karyawan, pembelian dilakukan secara langsung dipasar lokal disekitar. Pembelian daging dilakukan saat jam 3 pagi. Bakso kota hanya menggunakan daging segar yang dibeli setelah 2-3 jam dari rumah potong. Pembelian dilakukan oleh bakso kota dipasar disekitar malang, namun terdapat pedagang tetap yang bersedia menstock pasokan daging tetapi dari kedua pihak tidak melakukan kontrak tertulis. Pembuatan bakso kota dilakukan disetiap outlet namun untuk cabang dijakarta dilakukan disalah satu pabrik setelah itu didistribukan ke-outlet di Jakarta.Bakso kota telah menerapkan 4p; promotion, price, product, place. Dalam promosi bakso kota melakukan promosi secara langsung dan terbukti cara ini lebih efisien karena promosi ini mempengaruhi kognitif dan afeksi dari konsumen. Price, harga yang berikan juga bervariatif sehingga konsumen dapat memilih dan menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan dari konsumen. Product yang dihasil juga bervarasi sehingga konsumen dapat memilih, product yang dihasilkan juga telah terbukti higenis dan bebas dari bahan berbahaya. Place, tempat yang dipilih bakso kota umumnya adalah tempat yang ramai atau pusat kota, sehingga tempat yang dipilh bakso kota merupakan tempat yang strategis. Segmentasi dari bakso kota adalah semua golongan masyarakat, dari menengah kebawah dan keatas. Targeting dari bakso kota adalah masyarakat menengah keatas, mengingat bakso kota memberikan pelayanan dan kehigenisan sehingga harga bakso kota lebih mahal dibandingkan beberapa kedai bakso namun itu sepadan dengan apa yang diberikan. Positioning, dalam mendapatkan hati konsumen bakso kota meberikan tempat yang nyaman, mempersilahkan konsumen untuk melakukan kritik dan saran, memberikan pelajar study tour.0. Faktor Produksi3.3.1 Kecukupan Jumlah Pasokan Bahan BakuBahan baku biasanya dibeli dengan cara memesan, dan untuk pemasokannya sendiri biasanya dari pemasok yang sudah langganan dan terpercaya agar jumlah bahan baku yang dipasok selalu kecukupan untuk kegiatan produksi. Biasanya ada karyawan yang di tugaskan untuk mendatangi toko bahan baku tersebut, salah satu bahan bakunya adalah daging, dimana disini di butuhkan daging segar, daging segar disini adalah daging yang berkualitas nomer 1 (tanpa lemak) dan daging yang baru kurang lebih 3 jam setelah pemotongan dan harus langsung di olah, terkadang perusahaan mempunyai kendala ketika bahan baku naik sehingga perusahaan Bakso Kota Cak Man terkadang memutar otak untuk memperoleh pasokan bahan baku yang cukup sesuai dengan jumlah standart produksinya selama ini, apabila hal ini terjadi perusahaan sejenis pada umumnya akan menaikkan harga apabila marjin yang diperoleh sangat tipis hingga menutup usaha, mengganti kualitas daging menjadi nomer 2 dst atau bahkan mengurangi volume penjualan maupun bentuk dan size ukuran produk yang dihasilkan. Akan tetapi, hal ini sama sekali tidak diterapkan untuk perusahaan Bakso Kota Cak Man, beliau lebih memilih untuk mengurangi profit yang dihasilkan sebanyak sekitar 2%-10%. Dengan prinsip tetap mempertahankan pasokan seperti biasanya, dengan harga normal meskipun untung yang diperoleh tidak sebesar biasanya, asalkan tetap bisa memenuhi kebutuhan, kepuasan konsumen serta menjaga loyalitas konsumen.3.3.2 Standar Kualitas Bahan BakuPerusahaan Bakso Kota Cak Man, Malang ini tentunya memiliki standart kualitas bahan baku yang diterapkan guna menjaga konsistensi rasa dan kualitas produknya. Kualitas bahan baku yang utama terdapat pada daging sebagai bahan baku pembuatan bakso, dimana daging tersebut merupakan daging lokal dan harus benar-benar dalam keadaan segar. Kualitas daging harus nomor 1, yaitu daging yang tinggal bagian merahnya saja dengan sedikit kandungan lemak. Daging segar harus langsung diolah sekitar 2-3 jam setelah penyembelihan untuk mempertahankan kualitas bahan baku agar tidak terjadi kerusakan dan perubahan fisik seperti perubahan tekstur, warna ataupun aroma. Sehingga, dalam hal ini tidak ada penanganan khusus seperti penyimpanan daging pada freezer.Disamping mempertahankan kualitas bahan baku produk bakso, perusahaan Bakso Kota Cak Man juga mempertahankan kualitas gorengan yang bervarian tersebut agar tidak sampai berbau apek atau tengik, sehingga tidak ada kemungkinan untuk mengecewakan pelanggan. Apabila gorengan yang telah diproduksi dan disajikan terbukti apek atau tengik, maka pegawai Bakso Kota Cak Man tak segan-segan menarik produk dan membuangnya, karena dinilai tidak layak jual. Sedangkan untuk bakso bulat apabila ada produknya sisa, maka dilakukan penyimpan dengan metode pendinginan pada freezer. Untuk produk selain bakso bulat, seperti gorengan bulat, gorengan lilit usus dan lain lain kalau ada sisa dibagikan pada pegawai perusahaan. Jadi, perusahaan Bakso Kota Cak Man akan selalu memberikan produk yang fresh tentunya untuk mempertahankan kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap Bakso Kota Cak Man.Dalam hal ini perusahaan Bakso Kota Cak Man menggunakan jasa pengawas untuk mengawasi produk dan peralatan serta kepala chef untuk terus mengontrol, mempertahankan dan meningkatkan kualitas rasa dari produk yang dihasilkan.Bakso Kota Cak Man juga telah lolos seleksi sesuai dengan standar yang diberikan oleh pemerintah Indonesia, karena memang produk ini bebas dari bahan pengawet, boraks dan zat berbahaya lainnya. Sehingga, bisa dijamin kualitas dan keamanan produknya.3.3.3 Penjadwalan Pasokan Bahan BakuBahan baku untuk perusahaan Bakso Kota Cak Man dipasok setiap hari sekali dan dilakukan dengan rutin, sekitar jam 3 dini hari karena perusahaan ini memproduksi produk sekitar pukul 4.00 untuk kemudian disajikan jam 10 pagi. Penyediaan pasokan disesuaikan dengan supplier terpercaya masing-masing yang tersebar di 90 cabang di Indonesia.Kecuali untuk cabang yang terdapat di Tinika dan Sentani, bahan baku berupa bakso bulat di pasok dari Malang dengan pengiriman menggunakan container frozen untuk menjaga kualitas dan menghindari dari kerusakan, hal ini juga disebabkan karena tidak adanya kandungan pengawet pada bakso tersebut sehingga memiliki daya tahan yang sebentar dan perlu adanya perlakuan pencegah kebusukan. Apabila salah satu dari supplier memasok tidak sesuai standar bahan baku yang telah ditetapkan maka tidak akan dilakukan pemesanan berulang. Oleh karena itu, Bakso Kota Cak Man tidak pernah kekurangan pasokan bahan baku di cabang manapun, karena penjadwalan pasokan bahan baku yang dibutuhkan telah terorganisir dan dimanage dengan baik.3.3.4 Rasionalisasi Pembiayaan untuk Pembelian Bahan BakuPermintaan dan penawaran sangat mempengaruhi biaya bahan baku karena proses produksi dilihat dari banyaknya konsumen yang datang pada hari, bulan tertentu untuk mengantisipasi kerugian karena motto dari bakso kota cak man adalah masak hari ini jual hari ini.Bakso Kota Cak Man ini tidak melakukan kontrak kepada pedagang daging sapi karena karena pada dasarnya Bakso Kota Cak Man ini hanya berlangganan, akan tetapi jika tidak memenuhi kriteria yang diajukan maka akan beralih kepada pedagang yang lain.3.3.5 Organisasi dan Sistem Pengadaan Bahan BakuBakso Kota Cak Man memiliki supervisor yang bertugas untuk melihat dan memastikan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari luar. Selain itu ada pengawas yang bertugas mengawasi proses penyembelihan dan daging yang akan dikirim untuk bahan baku. Untuk menentukan jumlah barang yang dipasok dan bertugas untuk melihat persediaan barang adalah tugas dari manajer persediaan.Sedangkan tugas untuk tenaga kerja penjual adalah memproduksi dan memasarkan produk.Sistem pengadaan bahan baku, bahan yang digunakan daging sapi segar yang nomor 1 dalam hal ini tidak ada sistem kemitraan atau kontrak antara perusahaan bakso kota cak man dengan pedagang daging, namun memiliki beberapa supplier terpercaya untuk selalu memenuhi kebutuhan bahan baku daging di masing-masing cabang seluruh Indonesia, jika penyedia bahan baku tidak memenuhi ketentuan itu maka akan beralih ke pedagang yang lain yang memenuhi ketentuan. Untuk pengolahan bakso itu sendiri harus diolah 2-3 jam setelah penyembelihan karena untuk mempertahankan kualitas dari bahan itu sendiri.3.4 Manajemen Produksi dan Operasi3.4.1 Seleksi Teknologi Proses ProduksiPerusahaan Bakso Kota Cak Man memiliki 50 karyawan di kota Malang yang tersebar di 7 outlet, dimana tidak semua karyawan bekerja di bidang produksi. Oleh karena itu, diperlukan teknologi untuk membantu proses produksi. Seperti, salah satu contohnya yaitu mesin pemanas berupa panic besar seperti tabung yang dipanaskan dengan tenaga uap. Perusahaan sangat memperhatikan kualitas dan keamanan dari teknologi yang akan digunakan. Selain itu, perusahaan telah menerapkan SOP (Standart Operational Procedures) atau prinsip-prinsip kerja standart. Perusahaan juga membekali ilmu pengetahuan serta keterampilan yang cukup bagi karyawan (melalui training selama 1 minggu bagi yang berada di luar kota) dalam memproduksi bakso dan menggunakan bahan baku serta penggunaan- penggunaan teknologi yang akan digunakan. Dengan adanya teknologi yang canggih maka memudahkan perusahaan dalam menghasilkan produk atau outputnya dalam jumlah banyak untuk memenuhi kebutuhan pasar.3.4.2 Lokasi Unit ProduksiLokasi unit produksi berbeda dengan tempat penjualan atau pemasaran. Lebih tepatnya, di komplek perumahan milik Cak Man sendiri. Dengan begitu, kontrol atau pengawasan terhadap ketersediaan bahan baku yang disimpan, kualitas bahan baku serta proses dan jumlah produksi dapat diawasi langsung oleh si pemilik. Hal ini juga mampu untuk menjaga kerapatan bumbu rahasia Cak Man yang selama ini menjadi unggulan.3.4.3 Manajemen InventoriPerusahaan tidak menggunakan stok sistem atau sistem penyimpanan dalam manajemen inventori khususnya bahan baku untuk produksi. Bahan baku utama adalah daging segar dengan kualitas nomer 1 (tanpa lemak), daging segar harus segera di olah sekitar 2 3 jam setelah di potong karena akan di khawatirkan terjadi kerusakan dalam bentuk fisik ataupun aromanya yang nantinya akan berpengaruh terhadap kualitas dari produk bakso. Selain itu untuk bahan baku lainnya seperti gorengan juga tidak dapat bertahan dengan jangka waktu yang cukup lama karena akan berbau apek dan berasa asam, oleh sebab itu Bakso Kota Cak Man hampir setiap hari berproduksi dengan memberikan persediaan bahan baku dibuat secara langsung oleh beliau yang juga dibantu dengan juru masak yang berada di kantor pusat. Jika terdapat produk sisa akan diberikan kepada para pegawai setempat sehingga kualitas produk akan terus terjaga dan mencapai kepuasaan konsumen secara maksimal.3.4.4 Pengawasan dan Pengelolaan InputPengawasan dilakukan setiap kali produksi khususnya 2 hari sebelum cabang baru Bakso Kota Cak Man di buka. Pembagian tugas di dalam proses produksi dan pengawasan berbeda. Bakso Kota Cak Man memiliki badan pengawasan sendiri dari franchisor yang ditempatkan di masing masing cabang, pengawasannya terdiri dari pengawasan bahan baku, pengawasan alat untuk penyajian serta pengawasan mesin produksi. Jika terjadi kecurangan dalam pasokan daging sapi akan dilakukan sidak di tempat untuk memastikan kualitas daging. Untuk mempertahankan standart mutu bagi kehalalan, kerahasiaan dan keunikan produk Bapak Cak Man mempunyai satu juru masak di kantor pusat. Pembuatan bumbu rahasia yang terdapat dalam kuah bakso diracik oleh Cak Man sendiri, dalam proses produksi bakso dan berbagai macam varian gorengan tersedia dan diproduksi oleh Cak Man juga, yang kemudian di kirim ke cabang sekitar khusus Malang. Setiap cabang terdapat dapur untuk menyimpan pasokan gorengan apabila terjadi kekurangan atau kehabisan stok dalam penjualan. 3.4.5 Proses Produksi dan KonvensiBapak Gatot selaku manajer perusahaan mengatakan bahwa dalam proses produksi ada beberapa karyawan yang bekerja di bagian proses produksi baik sebagai pengawas proses produksi maupun sebagai pemasak. Proses produksi bakso dilakukan di rumah pemilik perusahaan bakso kota yakni dirumah Cak Man. Dalam proses produksi bakso digunakan teknologi canggih untuk membantu proses produksi. Perusahaan selalu memperhatikan kualitas dan keamanan dari teknologi yang digunakan. Selain itu, perusahaan telah menerapkan SOP (Standart Operational Procedures) atau prinsip-prinsip kerja standart. Penerapan SOP (Standart Operasional Procedures) ini dilakukan agar kualitas produk selalu terjaga. Perusahaan juga membekali ilmu pengetahuan serta keterampilan yang cukup bagi karyawan (melalui training) dalam menggunakan atau mengoperasionalkan teknologi yang tersedia, seperti alat pengaduk adonan/mixer, panci untuk merebus bakso, dsb. Pengawas proses produksi bertugas untuk mengecek apabila alat yang digunakan terjadi kerusakan atau tidak serta mengawasi jumlah produk yang akan dijual dan total penerimaan dari penjualan, apakah sesuai dengan pembukuan yang dilakukan oleh manajer keuangan. Karena proses produksi dilakukan di rumah Cak Man maka di toko tempat menjual bakso apabila stock bakso bulat habis atau kurang tidak diproduksi di dalam toko, di dapur toko hanya untuk kegiatan menggoreng bakso dan mencuci piring saja. Untuk itu jumlah bakso yang akan dijual disesuaikan dengan kondisi jumlah pelanggan berdasarkan hari, misalnya ketika weekend atau hari libur stock ditambah dan memasukkan bakso bulat ke dalam frezer. Bakso yang dibuat berbagai jenis di sajikan dalam bentuk prasmanan. Sehingga konsumen dapat mengambil sendiri bakso yang diinginkan. Bapak Gatot selaku manajer perusahaan Bakso Kota Cak Man kurang memberikan informasi tentang proses produksi secara detail. Beliau hanya mengatakan bahwa proses produksi/cara pembuataan bakso sama seperti membuat bakso secara umumnya. Bahan-bahan yang digunakan sama seperti membuat bakso secara umum yaitu menggunakan daging sapi segar, tepung, telur, bawang putih, garam, dll. Namun, yang membuat Bakso Kota Cak Man di sukai banyak konsumen adalah berasal dari bumbu rahasia yang dibuat oleh Cak Man sendiri. Resep bumbu rahasia bakso cak man terletak pada kuah baksonya. Sehingga setiap menikmati bakso kota cak man ada sesuatu yang khas dari rasa kuah bakso tersebut. Resep bumbu tersebut merupakan kekuatan untuk peruasahaan Bakso Kota Cak Man selalu di sukai konsumen, sehingga tidak ada yang boleh membocorkan rahasia tersebut ke khalayak maupun perusahaan pesaing lain. Dalam proses pembuatan bakso tidak menggunakan bahan-bahan pengawet yang berbahaya misalnya seperti boraks. Terbukti ketika salah satu stasiun TV yang ada di Indonesia mencoba mengetes Bakso Cak Man ke laboratorium, dimana pengambilan sampel bakso tidak diketahui sama sekali sebelumnya. Setelah di tes laboratorium Bakso Kota Cak Man tidak mengandung bahan-bahan pengawet yang berbahaya dan layak dikonsumsi oleh konsumen.3.5 Faktor FinansialModal yang digunakan oleh Cak Man selaku pemilik Bakso Kota Cak Man yaitu berasal dari uang pribadi beliau. Beliau menggunakan uang pribadi yang berasal dari uang tabungannya. Cak Man merupakan orang yang gemar menabung sehingga beliau dapat terus meningkatkan usahanya dengan hasil tabungannya tersebut tanpa harus meminjam modal ke bank. Menurut Manajer Bakso Kota Cak Man, Cak Man tidak pernah kebingunan dalam urusan finansial usahanya. Karena menggunakan modal dari uang pribadi maka beliau tidak harus membagi laba usahanya untuk membayar bunga ke bank dan tingkat pengembaliannya tidak terikat oleh waktu. Selain menggunakan modal pribadi, Cak Man juga menggunakan sistem waralaba bagi investor yang ingin bekerja sama dengan beliau dalam bisnis Bakso Kota Cak Man. Pembayaran awal investor kepada Cak Man sebesar 150 juta, dengan rincian 50 juta untuk ijin penggunaan merk dagang yang telah di patenkan dan mendapat legalitas, 20 juta untuk deposit, dan sisanya sekitar 75-80 jutanya lagi untuk renovasi tempat, harga tersebut belum termasuk sewa tempat dan peralatan usaha investor.Pengembalian modal usaha ini terhitung cepat tak lebih dari 5 tahun, karena omzet yang didapat Cak Man per hari bisa mencapai 5 hingga 6 juta atau setara dengan 200 juta per bulan untuk satu outlet. Untuk para investor diberikan kesempatan kontrak selama 5 tahun setelah itu diperbolehkan untuk taken perpanjangan kontrak atau berhenti. Saat ini, Bakso Kota Cak Man terdapat 90 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia dan satu outlet di Timor Leste. Ditambah dengan loyalti untuk penggunaan merek dagang Bakso Kota Cak Man sebesar 5% dari omzet kotor. 3.6 Manajemen Sumberdaya ManusiaUntuk sumber daya manusia diartkan sebagai kualitas para karyawan perusahaan. Dalam merekrut karyawannya, mereka denagn melakukan tes interview untuk mengetahui skill dan kejujuran. Jumlah karyawan yang dipekerjakan di seluruh cabang Malang sekitar 50 orang yang di tempatkan di 7 cabang. Standar jam kerja normalnya 8 jam. Karyawan mulai bekerja dari pukul 10.00wib hingga 21.00 wib. Dalam hal ini, perusahaan tersebut tidak memberikan perbedaan dalam pembagian tugas maupun perlakuan lain antar pegawai perempuan dan laki-laki. Dan dalam pemberian upah, perusahaan ini mengguanakan UMR masing-masing daerah tempat cabang yang tersebar diseluruh Indonesia. Dan ini juga belum termasuk tunjangan yang mereka terima dari perusahaan.Kewajiban karyawan disini adalah mematuhi seluruh peraturan dan jujur. Perusahaan ini memiliki standar operating procedure untuk masing-masing karyawan baik mereka yang berada di bagian produksi dan bagian penjualan yang. Standar operating procedure yang berlaku yaitu karyawan pada bagian penjualan tidak boleh memakai sandal, berpakaian rapi dan sopan, dan tidak boleh terlambat masuk kerja. Jika melanggar aturan, maka mereka akan di kenakan sanksi berupa panggilan maupun teguran langsung dari atasan. Hak-hak yang diperoleh karyawan di tempat ini yaitu diberi voucher senilai Rp.40.000 di setiap bulannya yang dapat ditukarkan dengan bakso. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kecurangan dan agar karyawan juga dapat menikmati produk nya. Selain itu, Pak Cak Man juga memberi fasilitas lainnya berupa rumah tempat tinggal untuk karyawan, transportasi, makanan dan layanan kesehatan. Dalam setiap minggunya, seluruh karyawan melakukan pertemuan yang di gunakan untuk pembekalan ilmu, sharing maupun siraman rohani

IV. PENUTUP4.1 Kesimpulan4.2 Saran

34