BAB IV PERUMUSAN KLHS DAN REKOMENDASI...

10
BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD IV - 1 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018 BAB IV PERUMUSAN KLHS DAN REKOMENDASI RPJMD 4.1.Perumusan Mitigasi, Adaptasi dan Alternatif 4.1.1. Program Program yang Dirumuskan Pada umumnya program-programpada RPJMD Provinsi Jawa Barat memiliki nilai manfaat yang besar dan akanmenghasilkan dampak positif. Namun demikian beberapa program selain akan berdampak positif juga akan berdampak negative, yang disebabkan oleh beberapa factor, yaitu: 1) Tekanan beban lingkungan yang sangat tinggi dan kurang terdistribusi secara geografis 2) Daya dukung lahan terbatas dan banyak terjadi alih fungsi lahan pertanian 3) Daya dukung sumber daya air selama musim kemarau sangat rendah, sehingga status mutu air menurun karena beban pencemaran tinggi. 4) Bencana genangan banjir dan sedimentasi banyak terjadi akibat kerusakan lingkungan di hulu DAS dan menyusutnya daya dukung lahan retensi dan penyerap genangan banjir tersebut. 5) Sinkronisasi dan sinergitas antar beberapa program pembangunan masih perlu ditingkatkan Beberapa program pembangunan yang memerlukan mitigasi/adaptasi/ dan atau alternative adalah sebagai berikut: 1) Program Penataan Ruang 2) Program Pengelolaan Kawasan Lindung 3) Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 4) Program Pengelolaan Ekosistem Pesisir dan Laut 5) Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air lainnya;

Transcript of BAB IV PERUMUSAN KLHS DAN REKOMENDASI...

Page 1: BAB IV PERUMUSAN KLHS DAN REKOMENDASI RPJMDbappeda.bandungkab.go.id/.../uploads/2015/12/BAB-4-KLHS-RPJMD … · BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Penyusunan

BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH

PROVINSI JAWA BARAT

Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD IV - 1 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018

BAB IV PERUMUSAN KLHS DAN REKOMENDASI RPJMD

4.1.Perumusan Mitigasi, Adaptasi dan Alternatif 4.1.1. Program Program yang Dirumuskan

Pada umumnya program-programpada RPJMD Provinsi Jawa Barat

memiliki nilai manfaat yang besar dan akanmenghasilkan dampak positif. Namun

demikian beberapa program selain akan berdampak positif juga akan berdampak

negative, yang disebabkan oleh beberapa factor, yaitu:

1) Tekanan beban lingkungan yang sangat tinggi dan kurang terdistribusi

secara geografis

2) Daya dukung lahan terbatas dan banyak terjadi alih fungsi lahan pertanian

3) Daya dukung sumber daya air selama musim kemarau sangat rendah,

sehingga status mutu air menurun karena beban pencemaran tinggi.

4) Bencana genangan banjir dan sedimentasi banyak terjadi akibat kerusakan

lingkungan di hulu DAS dan menyusutnya daya dukung lahan retensi dan

penyerap genangan banjir tersebut.

5) Sinkronisasi dan sinergitas antar beberapa program pembangunan masih

perlu ditingkatkan

Beberapa program pembangunan yang memerlukan mitigasi/adaptasi/

dan atau alternative adalah sebagai berikut:

1) Program Penataan Ruang

2) Program Pengelolaan Kawasan Lindung

3) Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Hidup

4) Program Pengelolaan Ekosistem Pesisir dan Laut

5) Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan

Sumber Daya Air lainnya;

Page 2: BAB IV PERUMUSAN KLHS DAN REKOMENDASI RPJMDbappeda.bandungkab.go.id/.../uploads/2015/12/BAB-4-KLHS-RPJMD … · BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Penyusunan

BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH

PROVINSI JAWA BARAT

Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD IV - 2 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018

6) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan

Jaringan Pengairan lainnya

7) Program Pengendalian Banjir dan Kekeringan serta Pengamanan Pantai

8) Program Pengembangan Panas Bumi dan Migas (Geothermal)

9) Program Pengembangan Lingkungan Sehat

10) Program Pengembangan Perumahan

11) Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman

12) Program Permberdayaan Sumber Daya Pertanian

13) Program Peningkatan Produksi Pertanian

14) Program Pengembangan Budidaya Perikanan

15) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

16) Program Penataan Struktur dan Peningkatan Kemampuan Teknologi

Industri

17) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

18) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan (Bandara

dan Pelabuhan)

4.1.2. Pengendalian Dampak Kerusakan Lingkungan Kerusakan lahan terjadi karena penataan ruang yang kurang tepat, alih

fungsi lahan dan pengelolaan lahan yang tidak ramah lingkungan. Pencegahan

kerusakan lahan dapat dilaksanakan sejak tahap penataan ruang dan pada saat

pelaksanaan program pembangunan.

Beberapa program pada RPJMD Provinsi Jawa Barat memiliki nilai

manfaat yang besar dan bila dievaluasi dengan issue sumber daya alam dan

lingkungan hidup menghasilkan dampak positif. Namun demikian agar program-

program tersebut akan berhasil guna secara optimal dan tidak akan menimbulkan

risiko kerusakan lingkungan, maka memerlukan pengendalian melalui sinkronisasi

dan sinergitas antar program dan antar kelembagaan, serta antara Pemerintah

Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota. Keloimpok

program tersebut adalah sebagai berikut:

Page 3: BAB IV PERUMUSAN KLHS DAN REKOMENDASI RPJMDbappeda.bandungkab.go.id/.../uploads/2015/12/BAB-4-KLHS-RPJMD … · BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Penyusunan

BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH

PROVINSI JAWA BARAT

Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD IV - 3 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018

A. Penataan Ruang Wilayah: Penetapan luas kawasan lindung pada RTRW

tahun 2009-2029 yang diatur dalam Perda Provinsi Jawa Barat No.22 tahun

2009 memerlukan kordinasi agarterdapatsinkronisasi dengan RTRW

kabupaten dan kota di Jawa Barat. Sinkronisasi Program PEMDA

Provinsidengan PEMDA Kabupaten dan Kota diperlukan agar dapat ditinjau

kembali target, lokasi dan implementasi program berikut:

1) Program Pengelolaan Kawasan Lindungdengan target peningkatan

luas dan fungsi kawasan lindung 45%

2) Program Penataan Ruang dengan target antara lain ketersediaan

RDTR Kabupaten dan Kota

Penataan ruang yang kurang sesuai dengan daya dukung lingkungan akan

berisiko kerusakan lingkungan sumber daya lahan dan sumber daya air.

B. Kehutanan:Konservasi dan rehabilitasi hutan dan lahan berdampak positif

terhadap lingkungan hidup. Namun program produksi hasil hutan pada hutan

rakyat memerlukan penertiban, karena sebagian alih fungsi menjadi lahan

holtikultur yang merusak lahan.

Rehabilitasi hutan yang rusak diperlukan selain di daerah hulu dalam daerah

aliran sungai, akan tetapi juga di daerah pesisir yang terpadat hutan

mangrove. Program pada RPJMD mengidentifikasi kerusakan hutan

mangrove hanya 15.000 Ha, dan yang akan direhabilitasi hanya 5000

Ha.Data terakhir menunjukkan yang rusak dan perlu direhabilitasi adalah

30.000 Ha., sehingga Program ini masih menyisakan kerusakan mangrove

25.000 Ha.

1) Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup dengan target rehabilitasi lahan kritis

2) Program Produksi Hasil Hutan pada hutan negara dan hutan rakyat

3) Program Pengelolaan Ekosistem Pesisir dan Laut dengan target

15.000 Ha hutan mangrove yang rusak

C. Pertanian dan Pengairan:Pembukaan lahan pertanian 100.000 Ha

memerlukan sinkronisasi dengan pembangunan waduk, situ dan saluran

irigasi. Selain itu perlu ditetapkan lokasinya, apakah lahan pertanian tersebut

Page 4: BAB IV PERUMUSAN KLHS DAN REKOMENDASI RPJMDbappeda.bandungkab.go.id/.../uploads/2015/12/BAB-4-KLHS-RPJMD … · BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Penyusunan

BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH

PROVINSI JAWA BARAT

Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD IV - 4 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018

hasil peningkatan lahan pertanian dari sawah non irigasi menjadi sawah

irigasi, ataukah pembukaan lahan baru. Bila pembukaan lahan baru perlu

pengendalian agar tidak terjadi kerusakan lahan terutama di daerah lereng

bukit atau pegunungan.

Sinergitas diperlukan antar dinas sektoral agar dapat disusun kesepakatan

prioritas, lokasi dan jadwal pelaksanaannya untuk program-program berikut:

1) Program Permberdayaan Sumber Daya Pertaniandengan target

pembukaan luas lahan sawah baru 100.000Ha.

2) Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau

dan Sumber Daya Air lainnya dengan target penanganan sumber air

berupa260 situ dan waduk, 150 mata air dan 300 titik sungai

3) Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau

dan Sumber Daya Air lainnya dengan target pembangunan 13 Waduk

Strategis

4) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan

Jaringan Pengairan lainnya dengan target terbangunnya Daerah

Irigasi Strategis (DIS)

5) Program Peningkatan Produksi Pertanian, dengan target produksi

hasil peternakan berupa daging, telur dan susu perlu dijabarkan dalam

bentuk luas lahan peternakan rakyat dan lokasinya serta dukungan air

baku peternakan.

4.1.3. Pengendalian Dampak Pencemaran Lingkungan A. Pengendalian Pencemaran Lingkungan: Pencapaian status mutu air cemar

sedanguntuk air sungai dan waduk memerlukan prioritas upaya pengendalian

pencemaran air dari sumber limbahnya, yaitu limbah penduduk, limbah

industri, limbah peternakan dan limbah perikanan. Program Pengendalian

Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidupagar mencapai kualitas air

cemar sedang memerlukan penguatan, yaitu :

1) Pembangunan IPAL perkotaan bagi air limbah penduduk

Page 5: BAB IV PERUMUSAN KLHS DAN REKOMENDASI RPJMDbappeda.bandungkab.go.id/.../uploads/2015/12/BAB-4-KLHS-RPJMD … · BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Penyusunan

BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH

PROVINSI JAWA BARAT

Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD IV - 5 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018

2) Persyaratan IPAL industri selain berdasarkan Baku Mutu Air Limbah

(BMAL) juga berdasarkan daya tamping beban pencemaran air

(DTBPA)

3) Penyediaan sarana IPAL peternakan, terutama pada lokasi-lokasi

program pengembangan produk peternakan.

B. Permukiman:Pengembangan permukiman yang sehat memerlukan juga

pengembanganair baku dan sanitasi lingkungan.Program permukiman

memerlukan penyediaan air baku, yang sangat erat kaitannya dengan

program pengairan.Program pengembangan perumahanperludisertaidengan

pembangunan sarana IPAL komunal, agar terjamin pengendalian pencemaran

air limbah. Program persampahan memerlukan prioritas pembangunan TPA di

setiap kabupaten kota dan TPS disetiap kecamatan. Pengembangan TPA dan

TPA regional memerlukan IPAL leachate sampah agar tidak menyebabkan

pencemaran air.

1) Program Pengembangan Lingkungan Sehat

2) Program Pengembangan Perumahan, memerlukan pembangunan

septic tank komunal

3) Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman

(air minum, drainase, persampahan dan persampahan regional): TPA

sampah memerlukan pembangunan IPAL leachate sampah.

C. Industri::Pengembangan indudtri baru dan pembukaan kawasan industri

perlu memperhatikan keterbatasan daya dukung lingkungan dan keterbatasan

lahan pertanian yang saat ini luasnya terus menyususut. Lahan yang ada

lebih diprioritaskan untuk pengembangan industri kecil dan menengah.

Namun berbagai jenis industri kecil dan menengak banyak menyebabkan

pencemaran air. Oleh karena itu program ini perlu penguatan dengan

pengelompokkan industri sejenis dan penyediaan sarana IPAL komunal

industri UKM.

1) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah, memerlukan

penambahan pembangunan sarana IPAL komunal

Page 6: BAB IV PERUMUSAN KLHS DAN REKOMENDASI RPJMDbappeda.bandungkab.go.id/.../uploads/2015/12/BAB-4-KLHS-RPJMD … · BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Penyusunan

BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH

PROVINSI JAWA BARAT

Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD IV - 6 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018

2) Program Penataan Struktur dan Peningkatan Kemampuan Teknologi

Industri perlu memprioritaskan industri yang menimbulkan beban

pencemaran berat, antara lain industri pencelupan tekstil dan industri

kertas.

D. Pertanian, Peternakan dan Perikanan:Pengembangan budidaya pertanian

dan peningkatan produktivitasnya perlu disertai pengendalian penggunaan

pupuk dan pestisida agar tidak menyebabkan pencemaran air, mengingat

sumber daya air banyak yang digunakan sebagai air baku penduduk.

Pengembangan dan intensifikasi peternakan dan produk peternakan juga

perludisertai dengan upaya pengendalian limbahnya. Lokasi peternakan di

hulu sungai banyak menyebabkan pencemaran air sehingga tidak sesuai

untuk air baku penduduk.

Pengembangan budidaya perikanan pada badan air waduk perlu dikaji ulang,

karenajumlah keramba jarring apung (KJA) yang ada di waduk-waduk

Saguling, Cirata dan Jatiluhur pada saat ini jauh melebihi daya dukung waduk

tersebut. Kondisi tersebut menyebabkan pencemaran air dan akumulasi

limbah pakan ikan yang dapat menggangu fungsi sarana bendungan dan

pembangkit listrik PLTA.

1) Program Peternakan perlu dilengkapi atau disempurnakan untuk

mencegah pencemaran air, sehingga harus disertai dengan program

pembuatan kompos dan biogas

2) Program Pengembangan Budidaya Perikanan.perlu dikaji ulang.

Program ini lebih tepat dikembangkan untuk perikanan budidaya di

kolam dan di tambak

E. Perhubungan dan Transportasi:Program pembangunan jalan dan bandara

udara menyebabkan alih fungsi lahan pefrtanian, sehingga memerlukan lahan

pengganti non produktif untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian

produktif. Pembangunansarana transportasi jalan dan bandara memberikan

dampak ekonomi positif, namun juga dampak negative mengurangi luas lahan

pertanian. Selain itu pembukaan jalur transportasi akan menimbulkan

peningkatan arus lalu lintas dan berdampak pada pencemaran udara dan juga

Page 7: BAB IV PERUMUSAN KLHS DAN REKOMENDASI RPJMDbappeda.bandungkab.go.id/.../uploads/2015/12/BAB-4-KLHS-RPJMD … · BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Penyusunan

BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH

PROVINSI JAWA BARAT

Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD IV - 7 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018

peningkatan emisi gas rumah kaca. Program ini perlu disertai dengan jalur

hijau sepanjang kanan-kiri jalur jalan dan disekitar bandara..

1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

2) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan yaitu

bandara udara

F. Energi :Program Pengembangan Energi Geothermal berdampak negative

pada kawasan hutan sehingga memerlukanantisipasi pencegahan kerusakan

lingkungan. Oleh karena itu memerlukan kordinasi dengan Program

Pengelolaan Kawasan Lindung danProgram Rehabilitasi dan Konservasi

Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Alih fungsi lahan hutan

memerlukan penggantian areal hutan pada lokasi lain. Limbah panas juga

perlu dikendalikan apabila akan dibuang ke lingkungan akuatik. Selain itu

terdapat potensi kandungan merkuri dalam uap panas geothermal. Program

ini perlu disertai pengendalian dampak lingkungan sesuai kondidi setempat.

4.1.4. Pengendalian Bencana Alam A. Pengendalian Bencana Banjir: Dampak kerusakan lingkungan yang

berakibat terjadinya bencana banjir belum dapat diatasi secara maksimal.

Perlu penguatan program-program yang terkait dengan masalah banjir.

Program Pengendalian Banjir dan Kekeringan serta Pengamanan Pantai

hendaknya juga mencakup pengendalian genangan banjir pada lahan

pertanian dan permukiman akibat terputusnya aliran air permukaan (surface

run off) oleh pembangunan jalan sebagai sarana transportasi. Penyebabnya

antara lain gorong-gorong yang dibangun tidak mencukupi debit aliran air.

Oleh karena itu perencanaan dan pembangunan jalan memerlukan kordinasi

dengan instansi-instansi yang terkait.

B. Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim: Program Mitigasi dan Adaptasi

Perubahan Iklim sesuai untuk pengendalian pencemaran udara dan

pengendalian dampah gas rumah kaca terhadap perubahan iklim.. Program

ini memerlukan perencanaan yang l tepat guna, yaitu sasaran dan target

Page 8: BAB IV PERUMUSAN KLHS DAN REKOMENDASI RPJMDbappeda.bandungkab.go.id/.../uploads/2015/12/BAB-4-KLHS-RPJMD … · BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Penyusunan

BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH

PROVINSI JAWA BARAT

Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD IV - 8 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018

sumber pengendalian emisi pencemaran ke udara pada berbagai sektor,

yaitu

1) Transportasi, industri dan PLTU yang menyebabkan emisi gas rumah

kaca (GRK) dari hasi pembakaran bahan bakar MIGAS dan batu bara

2) Permukiman yang menyebabkan emisi GRK dari sampah organik

3) Pertanian yang menimbulkan GRK dari jerami sisa panen sawah

4) Peternakan. Yang menimbulkan GRK dari limbah padat dan cair.

4.2. Rekomendasi Bebarapa program memerlukan penguatan atau penajaman dan terdapat

juga program yang memerlukan alternative. Program-program tersebut adalah

sebagai berikut:

1) Program Penataan Ruang memerlukan kordinasi antar sektor dan antar

pemerintah daerah agar penataan ruang memperhatikan daya dukung

sumber daya lahan dan sumber daya air. Banyak terjadi dampak negative

karena RTRW belum sepenuhnya memperhatikan daya dukung

lingkungan.

2) Program Pengelolaan EkosistemPesisir dan Laut mengidentifikasikan

kerusakan hutan mangrove 15.000 Ha, dan yang akan direhabilitasi hanya

5000 Ha. Data terakhir menunjukkan hutan mangrove dengan fungsi hutan

lindung telah rusak dan beralih fungsi seluas 30.000 Ha., sehingga

Program ini masih akan menyisakan kerusakan mangrove 25.000 Ha.

Oleh karena itu target program ini perlu ditingkatkan lagi.

3) Program Pengembangan Lingkungan Sehat dan Program Pengembangan

Perumahanperlu disertai dengan pembangunan sarana IPAL komunal,

agar terjamin pengendalian pencemaran air limbah. Program persampahan

memerlukan prioritas pembangunan TPA di setiap kabupaten kota dan TPS

di setiap kecamatan. Pengembangan TPA dan TPA regional memerlukan

IPAL leachate sampah agar tidak menyebabkan pencemaran air..

4) Program Permberdayaan Sumber Daya Pertanian dan Program

Peningkatan Produksi Pertanian memerlukan dukungan penyediaan air

Page 9: BAB IV PERUMUSAN KLHS DAN REKOMENDASI RPJMDbappeda.bandungkab.go.id/.../uploads/2015/12/BAB-4-KLHS-RPJMD … · BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Penyusunan

BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH

PROVINSI JAWA BARAT

Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD IV - 9 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018

irigasi, sehinggapada tahap perencanaan,pembangunandan

pengoperasian memerlukan sinkronisasi dan sinergitas dengan. Program

Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi. Pembukaan lahan

pertanian 100.000 Ha memerlukan sinkronisasi dengan pembangunan

waduk, situ dan saluran irigasi. Selain itu perlu ditetapkan lokasinya,

apakah lahan pertanian tersebut hasil peningkatan lahan pertanian dari

sawah non irigasi menjadi sawah irigasi, ataukah pembukaan lahan baru.

Bila pembukaan lahan baru perlu pengendalian agar tidak terjadi

kerusakan lahan terutama di daerah lereng bukit atau pegunungan.

5) Program Peternakan perlu dilengkapi atau disempurnakan untuk mencegah

pencemaran air. Perlu penyediaan lahan peternakan agar tidak berada dan

tersebar di wilayah perumahan warga, yang berakibat merusak sanitasi

lingkungan. Mengingat beban pencemaran limbah peternakan tergolong

tinggi, maka harus disertai juga dengan pembangunan instalasi pembuatan

kompos dan biogas.

6) Program Pengembangan Budidaya Perikananpada badan air waduk tidak

dapat dikembangkan karena beban pencemarannya jauh melebihi daya

tampung beban pencemaran waduk tersebut. Lokasi program dapat

diarahhkan pada budi daya kolam dan budi daya tambak.

7) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah dan Program

Penataan Struktur dan Peningkatan Kemampuan Teknologi Industriharus

menentukan lokasi industriatau kawasan industri yang sesuai dengan daya

dukung lingkungan dan daya tampung beban pencemarannya.

8) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan dan Program Pembangunan

Prasarana dan Fasilitas Perhubungan (bandara dan pelabuhan)

menyebabkan alih fungsi lahan pertanian dan lahan hutan mangrove, serta

pada beberapa ruas jalan berpotensi menghambat aliran air yang

menyebabkan genangan banjir. Program pembangunan jalan dan bandara

perlu dilengkapi pembangunan jalur hijau untuk menyerap bahan

pencemar, dan emisi gas rumah kaca yang berpotensi terhadap terjadinya

perubahan iklim.

Page 10: BAB IV PERUMUSAN KLHS DAN REKOMENDASI RPJMDbappeda.bandungkab.go.id/.../uploads/2015/12/BAB-4-KLHS-RPJMD … · BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Penyusunan

BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGA N HIDUP DAERAH

PROVINSI JAWA BARAT

Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan RPJMD IV - 10 Provinsi Jawa Barat 2013 - 2018

9) Program Pengembangan Energi Geothermalumumnya berada pada

kawasan hutan dan berpotensi membuang limbah panas dan zat pencemar

yang dapat berdampak negative terhadap lingkungan. Program ini perlu

diperkuat dengan upaya pengendalian dampak lingkungan.

10) Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim memerlukan perencanaan

yang lebih tepat guna, yaitu sasaran dan target sumber pengendalian

emisi pencemaran ke udara pada berbagai sektor, yaitu transportasi,

industri, PLTU, permukiman, pertanian dan peternakan.