PENGANTAR KLHS - gis.wwf.or.idgis.wwf.or.id/wwf/?dl_name=05sep2012-1_modul_pengantar_klhs.pdf · 1...

of 38 /38
PENGANTAR KLHS Modul

Embed Size (px)

Transcript of PENGANTAR KLHS - gis.wwf.or.idgis.wwf.or.id/wwf/?dl_name=05sep2012-1_modul_pengantar_klhs.pdf · 1...

  • PENGANTAR KLHS

    Modul

  • 1

    1. Mengapa KLHS?

    2. Landasan Hukum KLHS

    3. Definisi KLHS

    4. Kaidah Pelaksanaan KLHS

    5. Evolusi Paradigma KLHS

    6. Ranah KLHS

    7. Obyek KLHS

    8. Muatan KLHS

    9. Tipologi KLHS

    10. Tahapan Pelaksanaan KLHS

  • 1

    Telah banyak upaya pencegahan dan penanggulangan kerusakan linkungan, namun laju pengrusakan lingkungan hidup di tingkat global justru meningkat.

    AMDAL tidak mampu mengatasi semua permasalahan di atas.

    Masalah lingkungan hidup bersifat lintas batas, lintas sektor, lintas pemangku kepentingan, maka diperlukan kejasama antar berbagai pihak.

    Maka perlu dikembangkan pendekatan baru yang mampu mendeteksi permasalahan pada tingkat hulu (kebijakan, rencana, program) - KLHS

  • 1

    KLHS telah diadopsi oleh banyak negara, diantaranya:

    1. Uni-Eropa: 27 negara (EU Directive No. 2001/42/CE)

    2. Afrika: Ghana, Kenya, Mesir, Botswana

    3. Amerika Utara: Canada, USA

    4. Amerika Latin: Brazil, Peru

    5. Selandia Baru

    6. Asia: China, Vietnam, Kamboja, Indonesia

  • KLHS telah dilaksanakan dalam penyusunan berbagai kebijakan,

    rencana, dan program

    Perjanjian internasional

    Privatisasi

    Program Operasi Terstruktur (Transportasi)

    Anggaran Nasional

    Rencana Investasi Jangka Panjang

    Proposal Legislasi

    Kebijakan Global dan Sektoral

    Kebijakan Strategi Pengentasan Kemiskinan

    Penataan Ruang dan Perencanaan Tata Guna Tanah

    Perencanaan Sektoral (pertanian, pariwisata, pertambangan,

    infrastruktur, dll.)

    1

  • 1

  • 1

  • 1

    Sejak 1996, Pemerintah menyadari kelemahan AMDAL

    Di Era Otda, kerusakan & pencemaran lingkungan justru meningkat.

    2006, KLH Bappenas Kemendgri bersinergi mengembangkan & menerapkan KLHS pada Kebijakan, Rencana, Program

    2007, KLH menyusun Konsepsi Arah Kebijakan KLHS di Indonesia.

    2007, Ditjen Bina Bangda melakukan uji-coba penerapan KLHS di berbagai Daerah.

    2009, UU No.32, Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

    2011, KLH mengeluarkan Permen LH tentang Pedoman Umum KLHS 2012, Kemendagri mengeluarkan Permendagri tentang Tahapan & Tata Cara Pelaksanaan KLHS dalam Penyusunan RPJPD & RPJMD.

  • BEBERAPA CONTOH KLHS DI INDONESIA

    KLHS Kebijakan

    o Penyusunan pokok-pokok kebijakan PSDA-LH bidang air (KLH 2004) o Penyusunan pokok-pokok kebijakan PSDA-LH bidang energi (KLH 2004)

    KLHS Rencana

    o Penyusunan RPJPD & RPJMD (Kemendagri) o Penyusunan RTRW Kabupaten dan Kota (Kemendagri)

    KLHS Program

    o Penyusunan pokok-pokok kebijakan PSDA- o National Urban Environmental Strategy (BAPPENAS 2005) o Rehabilitasi dan rekonstruksi NAD [CEPP-SENRA] (BAPPENAS 2006)

    KLHS Regional

    o Kawasan Andalan Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek) o Kawasan Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan (Ciayumajakuning)

    (KLH 2007)

    KLHS Sektor o Pengembangan Sumberdaya Air DAS Citarum o Pembangunan Jaringan Jalan Sumatera Barat

    Sumber: KLH 2008

    1

  • 1

    KLHS OLEH DITJEN BINA BANGDA

    2007 1. Rencana Reklamasi Padang Bay City

    2008 1. RTRW & RPJP Kota Serang 2. RTRW Kabupaten Kubu Raya

    2009

    1. RPJM Kota Serang 2. RPJM Kabupaten Kubu Raya 3. Pengelolaan Kawasan Danau Maninjau 4. 3-Mega Proyek Kota Padang

    2010

    1. RTRW Provinsi Sumatra Barat 2. Rekonstruksi & Rehabilitasi Kota Padang 3. SD Air Provinsi Bali 4. Pengelolaan DAS Kapuas, Provinsi Kalbar 5. DAS Amandit Kab Hulu Sungai Selatan 6. RTRW Kota Banjarbaru

    2011

    1. RTRW Provinsi Jambi 2. Pengelolaan Wilayah Perbatasan, Provinsi Kalimantan Barat 3. Evaluasi RJPM Provinsi Jawa Tengah 4. Pengembangan Metro Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat 5. RPJM-RTRW Provinsi Sulawesi Tengah 6. RTRW Provinsi Sulawesi Utara

  • 1

  • Pasal 15 ayat (1) dan (2), UU 32/2009 tentang

    Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

    Pemerintah daerah wajib membuat KLHS dalam

    penyusunan atau evaluasi:

    Rencana tata ruang wilayah (RTRW) beserta rencana

    rincinya, rencana pembangunan jangka panjang

    (RPJP), dan rencana pembangunan jangka menengah

    (RPJM) nasional, provinsi, dan/atau kabupaten/kota;

    dan

    Kebijakan, rencana, dan/atau program yang

    berpotensi menimbulkan dampak dan/atau risiko

    lingkungan

    2

  • 2

    (1) Gubernur dan Bupati/Walikota wajib melaksanakan KLHS dalam penyusunan RPJPD dan RPJMD.

    (2) Dalam melaksanakan KLHS, Gubernur dan Bupati/ Walikota mendelegasikan kepada SKPD yang membidangi urusan perencanaan dan pengendalian pembangunan.

    (3) Dalam melaksanakan KLHS Renstra SKPD yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau risiko lingkungan hidup, Gubernur dan Bupati/Walikota mendelegasikan pelaksanaannya kepada kepala SKPD yang bersangkutan.

    Rancangan permen

    dagri

  • Perubahan iklim;

    Kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati;

    Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir;

    Longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan;

    Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam;

    Peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan;

    Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat; dan/atau

    Peningkatan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia.

    2

  • Pasal 1, UU 32/2009 tentang Perlindungan

    dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

    Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan

    partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip

    pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan

    terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau

    kebijakan, rencana, dan/atau program

    3

  • 3

    memenuhi kaidah-kaidah ilmiah

    (kerangka logika dan

    konsistensi)

    Sistematis

    menelaah seluruh aspek terkait Menyeluruh

    Para pemangku kepentingan terlibat

    sejak pengumpulan data/ informasi

    proses pengambilan keputusan Partisipatif

  • saling ketergantungan/keterkaitan antar wilayah,

    sektor, tingkat pemerintahan, pemangku kepentingan

    Setidaknya meliputi prinsip:

    3

    Dirangkum dari berbagai sumber

    Interdependency

    Keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial

    budaya, lingkungan

    Equilibrium

    Keadilan, anntar kelompok masyarakat dan generasi

    Justice

  • 1

    2

    3

    Memastikan bahwa prinsip-prinsip pembangunan

    berkelanjutan telah dimasukkan dalam proses

    penyusunan RPJPD dan RPJMD

    Meningkatkan kualitas RPJPD dan RPJMD sebagai

    upaya meminimalkan potensi pengaruh negatif

    dan/atau risiko pelaksanaannya terhadap kondisi

    lingkungan hidup

  • Fokus pada tujuan

    Decision relevant

    Terpadu

    Transparan

    Partisipatif

    Akuntabel

    Iteratif

    Evaluasi diri

    4

  • 5

    KLHS Tahap Awal Pengembangan dan

    Penggunaan

    KLHS untuk Keberlanjutan

    Pengelolaan SDA

    KLHS sebagai Kajian Terpadu untuk

    Jaminan Keberlanjutan

    Menelaah dampak lingkungan dari

    kebijakan, rencana atau program dgn

    berorientasi analisis spt AMDAL

    Plus telaah dampak akibat kelimpahan

    SDA, jasa lingkungan &

    konservasi

    Plus telaah secara terpadu terhadap prospek & jaminan

    keberlanjutan pembangunan

    Dimensi Waktu

  • 6

    AMDAL

    Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

    KLHS Kebijakan

    KLHS Regional / Program

    KLHS Sektor KLHS Tata Ruang

    Partidario (2000, 2003)

    Kebijakan Rencana Program Proyek

    KAJIAN LINGKUNGAN

    Perbedaan KLHS vs AMDAL Berdasarkan Ranah

  • 6

    RANAH KLHS Kebijakan Kebijakan Sumber Daya Air Pulau Bali

    Kebijakan Pengelolaan Kawasan Danau Maninjau

    RPJP Nasional

    RPJP Daerah

    Tata Ruang RTRW Nasional

    RTR Pulau (Sumatera, Jawa, dst.)

    RTRW Provinsi, Kabupaten/Kota

    RDTR Kabupaten/Kota

    RTR Kawasan Strategis Provinsi, Kabupaten/Kota

    Sektor Kebijakan & Program Pembangunan Sistem Transportasi

    Kebijakan & Program Pengelolaan Sumberdaya Air

    Regional/Program Kebijakan & Program Pengembangan DAS

    Kebijakan Pengembangan Kawasan JABODETABEKJUR

    RPJM Nasional

    RPJM Daerah

  • 6

    ATRIBUT KLHS AMDAL Level Keputusan Kebijakan, Rencana & Program Proyek

    Karakter/Sifat Strategik, visioner, konseptual Segera, operasional

    Output Umum/garis besar Rinci/detil

    Alternatif Alternatif regulasi, teknologi, fiskal, atau kebijakan ekonomi

    Alternatif lokasi, disain, konstruksi, dan operasi

    Dimensi Waktu Jangka menengah s/d panjang Jangka pendek s/d menengah

    Dampak Makro, kumulatif Mikro, terlokalisir

    Sumber Data Laporan pembangunan berkelanjutan, Neraca Lingkungan Hidup

    Hasil survey lapang, analisis sampel

    Kedalaman Kajian Lebar, tidak terlampau dalam Sempit, dalam, dan rinci

    Tipe Data Lebih banyak bersifat kualitatif & sekunder Lebih banyak kuantitatif dan primer

    Akurasi kajian Ketidakpastian lebih tinggi Lebih akurat

    Fokus Agenda keberlanjutan, berupaya untuk memitigasi dampak dan/atau risiko lingkungan

    Kajian dampak penting, pengelolaan & pemantauan dampak

    lingkungan

  • Obyek KLHS Provinsi

    a. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi;

    b. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi

    c. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi;

    d. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi;

    e. Kebijakan, rencana, dan/atau program sesuai dengan urusan pemerintah provinsi yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau resiko lingkungan hidup.

    Objek KLHS Kabupaten/Kota

    a. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota;

    b. Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota;

    c. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten/Kota;

    d. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten/Kota;

    e. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten/Kota;

    f. Kebijakan, rencana, dan/atau program sesuai dengan urusan pemerintah kabupaten/kota yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau resiko lingkungan hidup.

    7

  • 7

    KLHS RPJPD RPJMD RTRW

    KEB

    IJA

    KA

    N

    Visi dan Misi Sasaran Pokok

    & Arah Kebijakan

    Visi dan Misi Tujuan dan Sasaran Strategi dan Arah

    Kebijakan

    Tujuan, Kebijakan dan Strategi (Ranperda)

    REN

    CA

    NA

    - -

    Rencana Struktur Ruang dan Rencana Pola Ruang (Ranperda)

    PR

    OG

    RA

    M

    -

    Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

    Indikasi Rencana Program Prioritas

    Indikasi program (Dokumen Teknis RTRW)

  • UU No. 25/2004 tentang

    Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional Rencana

    Pembangunan

    Konsultasii

    (Musrenbang)

    UU No. 26/2007 tentang

    Penataan Ruang

    Hirarki Dokumen

    Perencanaan Hirarki Penataan Ruang

    Program-program Sektoral

    Kebijakan Rencana Strategis Rencana Aksi Pemerintahan

    Instrumen Pengontrol

    Insentif/Disinsentif

    Perpajakan, Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum

    (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK)

    Rencana Tata Ruang Nasional

    (Permen No. 26/2008)

    Rencana Tata Ruang Kepulauan (Perpres)

    Peraturan Daerah tentang Rencana Tata

    Ruang Provinsi

    Perpres tentang Rencana Tata Ruang

    Kawasan Strategis Nasional

    Peraturan Daerah tentang Rencana Tata

    Ruang Daerah

    Zonasi Peraturan

  • 8

    Pasal 16 UU No. 32/2009, muatan KLHS antara lain:

    kapasitas daya dukung & daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan

    perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup;

    kinerja layanan/jasa ekosistem;

    efisiensi pemanfaatan sumber daya alam;

    tingkat kerentanan & kapasitas adaptasi thd perubahan iklim;

    tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati

  • 9

    Tipologi Berdasarkan Metode

    Pilihan Kajian

    Deskripsi Umum Pertimbangan

    Cepat/ Quick

    Appraisal

    Proses penilaian satu isu berdasarkan pertimbangan ahli; Umumnya cenderung kualitatif

    K,R,P membutuhkan penilaian yg cepat;

    Keterbatasan waktu dan sumberdaya;

    Tekanan publik; Tidak tersedia data yang cukup;Situasi darurat.

    Semi Detil Penilaian berdasar data dan informasi yang lebih akurat, dapat bersifat kuantitatif

    K, R,P memerlukan masukan segera; Tersedia data dan informasi yang cukup; Tekanan publik tidak besar

    Detil

    Penilaian menggunakan metode yang canggih/rumit dan hanya dapat dilakukan oleh para ahli

    K,R,P yang kompleks dan cukup waktu untuk menyusunnya;

    Tersedia data dan sumberdaya melimpah; Tersedia ahli yang dapat mengerjakan; Tidak ada tekanan publik untuk disusun

    secara cepat

  • PERMEN LH NO. 9/2011

    29 DESEMBER 2010

    Menteri meminta Kepala Daerah untuk melaksanakan KLHS dalam RTRW dan RPJMD

    1. RTRW

    RTRW yang sedang dalam proses penyusunan

    RTRW yang sudah diajukan ke BKPRN

    RTRW yang sudah diperdakan (pada waktu peninjauan kembali)

    Rencana Rinci Tata Ruang

    2. RPJMD yang dalam proses penyusunan

    SEB

    NO. 660/51113/SJ

    NO. O4/MENLH/12/2010

    PERMEN LH NO. 27/2009

    QUICK APPRAISAL

    9 (SEMBILAN) PROVINSI

    1. Sumatera Barat 2. Bengkulu 3. Kalimantan Tengah 4. Kalimantan Selatan 5. Banten 6. DKI Jakarta 7. Gorontalo 8. Jawa Timur 9. Nusa Tenggara Timur

    Metode QUICK APPRAISAL tidak sesuai untuk KLHS RPJPD, RPJMD, RTRW

    9

  • 9

    RPJPD/ RPJMD KLHS

    KLHS dilakukan paralel dan terintegrasi dengan proses penyusunan RPJPD/RPJMD

    RPJPD/ RPJMD

    KLHS

    KLHS dilakukan saat penyusunan RPJPD/RPJMD

    sudah berjalan

    RPJPD/RPJMD

    KLHS

    KLHS dilakukan menyatu dalam penyusunan

    RPJPD/JPMD (embedded)

    Terpadu (Integrated

    )

    Menyatu (Embedded)

  • 10

    Pelaksanaan dan Monitoring oleh Pemangku Kepentingan terkait.

    Seminar Akhir /Rekomendasi KLHS

    Pembuatan Keputusan

    Laporan Kemajuan dan Lokakarya

    Analisis Data

    Pengumpulan Data dan Obervasi Lapangan

    Konsultasi Isu Strategis hasil dari Pelingkupan

    Seminar Awal

    Pelingkupan (scoping)

    Penapisan (screening)

    PROTOKOL

    INTERNASIONAL

  • UU No. 32/2009 Rincian Tahapan KLHS

    Pengkajian pengaruh

    kebijakan, rencana, dan/atau program terhadap kondisi lingkungan hidup di suatu wilayah

    Melakukan persiapan dengan: (a) membentuk Pokja Pengendalian Lingkungan; (b) menyusun KAK KLHS ; (c) Melakukan Pra Pelingkupan . Melakukan Pelingkupan Menyusun Baseline Data Melakukan Pengkajian: 1) RPJPD: - Mengkaji keterkaitan, keseimbangan, dan keadilan terhadap Visi & Misi dan Arah Kebijakan; 2) RPJMD:- Mengkaji keterkaitan, keseimbangan, dan keadilan terhadap Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan, Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah; - Mengkaji pengaruh dampak dari Indikasi Rencana Program Prioritas (RPJMD) 3) Renstra SKPD: Mengkaji pengaruh rancangan Renstra SKPD

    10

    1

  • UU No. 32/2009 Rincian Tahapan KLHS

    Perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau program

    mengidentifikasi: a) langkah-langkah mitigasi/adaptasi, dan/atau b) alternatif.

    Tahap ini bertujuan untuk meminimalkan potensi dampak negatif yang timbul (intensitas, persebaran, lokasi, lamanya berlangsung dan akumulasi) dan/atau mengusulkan alternatif

    Rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan kebijakan, rencana, dan/atau program yang mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan

    merangkum hasil perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau program

    Tahap ini Pokja PL melakukan langkah-langkah: Merekomendasikan mitigasi dan/atau alternatif yang telah

    disepakati melalui proses pengambilan keputusan Mengintegrasikan hasil pengambilan keputusan ke dalam

    Rancangan Awal RPJPD/RPJMD Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pelaksanaan

    KLHS dalam suatu sistematika laporan

    10

    2

    3

  • Persiapan

    Penyusunan RPJPD

    Pengolahan data dan informasi

    Perumusan Permasalahan Pembangunan

    Daerah

    Masukan dari SKPD

    Pelaksanaan Forum Konsultasi Publik

    Penelaahan RTRW Prov/ Kab/Kota &

    Daerah Lainnya

    Perumusan visi dan misi

    daerah

    Perumusan sasaran pokok

    dan arah kebijakan

    Analisis isu-isu strategis

    Rancangan Awal RPJPD

    Musrenbang RPJPD

    Konsultasi rancangan

    akhir RPJPD dengan

    MENDAGRI

    Rancangan Akhir RPJPD

    Pembahasan dan

    penetapan Perda RPJPD

    Penelaahan RPJPN & RPJPD daerah lainnya

    Analisis Gambaran umum kondisi

    daerah

    Penyelarasan visi, misi dan arah

    kebijakan RPJPD Prov

    0

    1

    2: 2.1 2.2 2.3

    3

    0

    0 0

    1. Laporan Pra-Pelingkupan

    2. Laporan Pelingkupan

    3. Laporan Draf Akhir

    4. Laporan Akhir

    BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RPJPD dan PELAPORAN 10

  • BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RPJMD

    Persiapan Penyusunan

    RPJMD

    Pengolahan data dan informasi

    Perumusan Permasalahan Pembangunan

    Daerah

    Rancangan

    Awal RPJMD

    Musrenbang RPJMD

    Konsultasi rancangan akhir RPJMD dengan KEMENDAGRI/

    GUBERNUR

    Rancangan Akhir RPJMD

    Pembahasan dan penetapan Perda

    RPJMD

    Penelaahan RPJPD

    Prov/Kab/Kota

    Penelaahan RPJMN, RPJMD Provinsi dan

    kab/kota lainnya

    Perumusan Tujuan dan

    Sasaran

    Perumusan Penjelasan

    visi dan misi

    Perumusan Strategi dan arah kebijakan

    Perumusan Indikasi rencana

    program prioritas yang

    disertai kebutuhan pendanaan

    Perumusan Kebijakan umum dan program

    pembangunan daerah

    Analisis pengelolaan

    keuangan daerah serta

    kerangka pendanaan

    Analisis Gambaran

    umum kondisi daerah

    Hasil evaluasi capaian RPJMD

    Penelaahan RTRW prov. Dan RTRW

    Prov/Kab/Kota lainnya

    Penyusunan Rancangan

    Renstra SKPD

    Rancangan RPJMD

    Analisis isu-isu strategis

    Pembahasan dgn SKPD

    Prov/Kab/Kota

    Penetapan Indikator Kinerja

    Daerah

    VISI, MISI dan Program

    KDH

    Pembahasan dengan

    DPRD utk memperoleh

    masukan dan saran Penyelarasan

    program prioritas dan kebutuhan

    pendanaan

    Pelaksanaan Forum Konsultasi Publik

    0

    0

    0 0

    0

    1

    2

    2

    3 0

    2

    2

    10

  • Persiapan Membentuk Pokja Pengendalian Lingkungan Menyusun Kerangka Acuan Kerja KLHS Menyiapkan pembiayaan pelaksanaan KLHS Pra-Pelingkupan Mengidentifikasi isu-isu lingkungan, isu-isu sosial-budaya, dan isu-isu ekonomi, melalui diskusi internal Pokja PL. Mengumpulkan data dan informasi terkait dengan isu-isu di atas. Mengidentifikasi jenis dan sumber data yang masih diperlukan namun belum tersedia.

    0

    1

    Pelingkupan Menapis daftar panjang isu-isu menjadi daftar pendek Menyepakati daftar pendek isu-isu lingkungan, isu-isu sosial- budaya, dan isu-isu ekonomi Menyusun baseline data

    10

  • 2

    Pengkajian Pengaruh Perumusan mitigasi dan alternatif Perumusan Rekomendasi digunakan oleh Tim Penyusun RPJPD/RPJMD dalam melaksanakan forum konsultasi publik

    Catatan: Setelah langkah 2, Pokja memastikan

    mitigasi/alternatif yang direkomendasikan hingga mendapatkan prioritas

    Pengambilan Keputusan dan Pengintegrasian Mengintegrasikan mitigasi/alternatif yang direkomendasikan ke

    dalam rancangan awal RPJMD Memastikan mitigasi/alternatif yang direkomendasikan ke

    dalam rancangan akhir RPJMD

    3

    LAPORAN KLHS: (i) Laporan Pelingkupan, (ii) Laporan Kajian, (iii) Laporan Akhir Sementara, (iv) Laporan Akhir

    10

  • MODUL KLHS DALAM PERSIAPAN PENYUSUNAN RPJMD/RPJPD