PENGANTAR KLHS - gis.wwf.or.idgis.wwf.or.id/wwf/?dl_name=05sep2012-1_modul_pengantar_klhs.pdf · 1...
Embed Size (px)
Transcript of PENGANTAR KLHS - gis.wwf.or.idgis.wwf.or.id/wwf/?dl_name=05sep2012-1_modul_pengantar_klhs.pdf · 1...
-
PENGANTAR KLHS
Modul
-
1
1. Mengapa KLHS?
2. Landasan Hukum KLHS
3. Definisi KLHS
4. Kaidah Pelaksanaan KLHS
5. Evolusi Paradigma KLHS
6. Ranah KLHS
7. Obyek KLHS
8. Muatan KLHS
9. Tipologi KLHS
10. Tahapan Pelaksanaan KLHS
-
1
Telah banyak upaya pencegahan dan penanggulangan kerusakan linkungan, namun laju pengrusakan lingkungan hidup di tingkat global justru meningkat.
AMDAL tidak mampu mengatasi semua permasalahan di atas.
Masalah lingkungan hidup bersifat lintas batas, lintas sektor, lintas pemangku kepentingan, maka diperlukan kejasama antar berbagai pihak.
Maka perlu dikembangkan pendekatan baru yang mampu mendeteksi permasalahan pada tingkat hulu (kebijakan, rencana, program) - KLHS
-
1
KLHS telah diadopsi oleh banyak negara, diantaranya:
1. Uni-Eropa: 27 negara (EU Directive No. 2001/42/CE)
2. Afrika: Ghana, Kenya, Mesir, Botswana
3. Amerika Utara: Canada, USA
4. Amerika Latin: Brazil, Peru
5. Selandia Baru
6. Asia: China, Vietnam, Kamboja, Indonesia
-
KLHS telah dilaksanakan dalam penyusunan berbagai kebijakan,
rencana, dan program
Perjanjian internasional
Privatisasi
Program Operasi Terstruktur (Transportasi)
Anggaran Nasional
Rencana Investasi Jangka Panjang
Proposal Legislasi
Kebijakan Global dan Sektoral
Kebijakan Strategi Pengentasan Kemiskinan
Penataan Ruang dan Perencanaan Tata Guna Tanah
Perencanaan Sektoral (pertanian, pariwisata, pertambangan,
infrastruktur, dll.)
1
-
1
-
1
-
1
Sejak 1996, Pemerintah menyadari kelemahan AMDAL
Di Era Otda, kerusakan & pencemaran lingkungan justru meningkat.
2006, KLH Bappenas Kemendgri bersinergi mengembangkan & menerapkan KLHS pada Kebijakan, Rencana, Program
2007, KLH menyusun Konsepsi Arah Kebijakan KLHS di Indonesia.
2007, Ditjen Bina Bangda melakukan uji-coba penerapan KLHS di berbagai Daerah.
2009, UU No.32, Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
2011, KLH mengeluarkan Permen LH tentang Pedoman Umum KLHS 2012, Kemendagri mengeluarkan Permendagri tentang Tahapan & Tata Cara Pelaksanaan KLHS dalam Penyusunan RPJPD & RPJMD.
-
BEBERAPA CONTOH KLHS DI INDONESIA
KLHS Kebijakan
o Penyusunan pokok-pokok kebijakan PSDA-LH bidang air (KLH 2004) o Penyusunan pokok-pokok kebijakan PSDA-LH bidang energi (KLH 2004)
KLHS Rencana
o Penyusunan RPJPD & RPJMD (Kemendagri) o Penyusunan RTRW Kabupaten dan Kota (Kemendagri)
KLHS Program
o Penyusunan pokok-pokok kebijakan PSDA- o National Urban Environmental Strategy (BAPPENAS 2005) o Rehabilitasi dan rekonstruksi NAD [CEPP-SENRA] (BAPPENAS 2006)
KLHS Regional
o Kawasan Andalan Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek) o Kawasan Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan (Ciayumajakuning)
(KLH 2007)
KLHS Sektor o Pengembangan Sumberdaya Air DAS Citarum o Pembangunan Jaringan Jalan Sumatera Barat
Sumber: KLH 2008
1
-
1
KLHS OLEH DITJEN BINA BANGDA
2007 1. Rencana Reklamasi Padang Bay City
2008 1. RTRW & RPJP Kota Serang 2. RTRW Kabupaten Kubu Raya
2009
1. RPJM Kota Serang 2. RPJM Kabupaten Kubu Raya 3. Pengelolaan Kawasan Danau Maninjau 4. 3-Mega Proyek Kota Padang
2010
1. RTRW Provinsi Sumatra Barat 2. Rekonstruksi & Rehabilitasi Kota Padang 3. SD Air Provinsi Bali 4. Pengelolaan DAS Kapuas, Provinsi Kalbar 5. DAS Amandit Kab Hulu Sungai Selatan 6. RTRW Kota Banjarbaru
2011
1. RTRW Provinsi Jambi 2. Pengelolaan Wilayah Perbatasan, Provinsi Kalimantan Barat 3. Evaluasi RJPM Provinsi Jawa Tengah 4. Pengembangan Metro Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat 5. RPJM-RTRW Provinsi Sulawesi Tengah 6. RTRW Provinsi Sulawesi Utara
-
1
-
Pasal 15 ayat (1) dan (2), UU 32/2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pemerintah daerah wajib membuat KLHS dalam
penyusunan atau evaluasi:
Rencana tata ruang wilayah (RTRW) beserta rencana
rincinya, rencana pembangunan jangka panjang
(RPJP), dan rencana pembangunan jangka menengah
(RPJM) nasional, provinsi, dan/atau kabupaten/kota;
dan
Kebijakan, rencana, dan/atau program yang
berpotensi menimbulkan dampak dan/atau risiko
lingkungan
2
-
2
(1) Gubernur dan Bupati/Walikota wajib melaksanakan KLHS dalam penyusunan RPJPD dan RPJMD.
(2) Dalam melaksanakan KLHS, Gubernur dan Bupati/ Walikota mendelegasikan kepada SKPD yang membidangi urusan perencanaan dan pengendalian pembangunan.
(3) Dalam melaksanakan KLHS Renstra SKPD yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau risiko lingkungan hidup, Gubernur dan Bupati/Walikota mendelegasikan pelaksanaannya kepada kepala SKPD yang bersangkutan.
Rancangan permen
dagri
-
Perubahan iklim;
Kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati;
Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir;
Longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan lahan;
Penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam;
Peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan;
Peningkatan jumlah penduduk miskin atau terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat; dan/atau
Peningkatan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia.
2
-
Pasal 1, UU 32/2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan
partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan
terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau
kebijakan, rencana, dan/atau program
3
-
3
memenuhi kaidah-kaidah ilmiah
(kerangka logika dan
konsistensi)
Sistematis
menelaah seluruh aspek terkait Menyeluruh
Para pemangku kepentingan terlibat
sejak pengumpulan data/ informasi
proses pengambilan keputusan Partisipatif
-
saling ketergantungan/keterkaitan antar wilayah,
sektor, tingkat pemerintahan, pemangku kepentingan
Setidaknya meliputi prinsip:
3
Dirangkum dari berbagai sumber
Interdependency
Keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial
budaya, lingkungan
Equilibrium
Keadilan, anntar kelompok masyarakat dan generasi
Justice
-
1
2
3
Memastikan bahwa prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan telah dimasukkan dalam proses
penyusunan RPJPD dan RPJMD
Meningkatkan kualitas RPJPD dan RPJMD sebagai
upaya meminimalkan potensi pengaruh negatif
dan/atau risiko pelaksanaannya terhadap kondisi
lingkungan hidup
-
Fokus pada tujuan
Decision relevant
Terpadu
Transparan
Partisipatif
Akuntabel
Iteratif
Evaluasi diri
4
-
5
KLHS Tahap Awal Pengembangan dan
Penggunaan
KLHS untuk Keberlanjutan
Pengelolaan SDA
KLHS sebagai Kajian Terpadu untuk
Jaminan Keberlanjutan
Menelaah dampak lingkungan dari
kebijakan, rencana atau program dgn
berorientasi analisis spt AMDAL
Plus telaah dampak akibat kelimpahan
SDA, jasa lingkungan &
konservasi
Plus telaah secara terpadu terhadap prospek & jaminan
keberlanjutan pembangunan
Dimensi Waktu
-
6
AMDAL
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
KLHS Kebijakan
KLHS Regional / Program
KLHS Sektor KLHS Tata Ruang
Partidario (2000, 2003)
Kebijakan Rencana Program Proyek
KAJIAN LINGKUNGAN
Perbedaan KLHS vs AMDAL Berdasarkan Ranah
-
6
RANAH KLHS Kebijakan Kebijakan Sumber Daya Air Pulau Bali
Kebijakan Pengelolaan Kawasan Danau Maninjau
RPJP Nasional
RPJP Daerah
Tata Ruang RTRW Nasional
RTR Pulau (Sumatera, Jawa, dst.)
RTRW Provinsi, Kabupaten/Kota
RDTR Kabupaten/Kota
RTR Kawasan Strategis Provinsi, Kabupaten/Kota
Sektor Kebijakan & Program Pembangunan Sistem Transportasi
Kebijakan & Program Pengelolaan Sumberdaya Air
Regional/Program Kebijakan & Program Pengembangan DAS
Kebijakan Pengembangan Kawasan JABODETABEKJUR
RPJM Nasional
RPJM Daerah
-
6
ATRIBUT KLHS AMDAL Level Keputusan Kebijakan, Rencana & Program Proyek
Karakter/Sifat Strategik, visioner, konseptual Segera, operasional
Output Umum/garis besar Rinci/detil
Alternatif Alternatif regulasi, teknologi, fiskal, atau kebijakan ekonomi
Alternatif lokasi, disain, konstruksi, dan operasi
Dimensi Waktu Jangka menengah s/d panjang Jangka pendek s/d menengah
Dampak Makro, kumulatif Mikro, terlokalisir
Sumber Data Laporan pembangunan berkelanjutan, Neraca Lingkungan Hidup
Hasil survey lapang, analisis sampel
Kedalaman Kajian Lebar, tidak terlampau dalam Sempit, dalam, dan rinci
Tipe Data Lebih banyak bersifat kualitatif & sekunder Lebih banyak kuantitatif dan primer
Akurasi kajian Ketidakpastian lebih tinggi Lebih akurat
Fokus Agenda keberlanjutan, berupaya untuk memitigasi dampak dan/atau risiko lingkungan
Kajian dampak penting, pengelolaan & pemantauan dampak
lingkungan
-
Obyek KLHS Provinsi
a. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi;
b. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi
c. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi;
d. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi;
e. Kebijakan, rencana, dan/atau program sesuai dengan urusan pemerintah provinsi yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau resiko lingkungan hidup.
Objek KLHS Kabupaten/Kota
a. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota;
b. Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota;
c. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten/Kota;
d. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten/Kota;
e. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten/Kota;
f. Kebijakan, rencana, dan/atau program sesuai dengan urusan pemerintah kabupaten/kota yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau resiko lingkungan hidup.
7
-
7
KLHS RPJPD RPJMD RTRW
KEB
IJA
KA
N
Visi dan Misi Sasaran Pokok
& Arah Kebijakan
Visi dan Misi Tujuan dan Sasaran Strategi dan Arah
Kebijakan
Tujuan, Kebijakan dan Strategi (Ranperda)
REN
CA
NA
- -
Rencana Struktur Ruang dan Rencana Pola Ruang (Ranperda)
PR
OG
RA
M
-
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
Indikasi Rencana Program Prioritas
Indikasi program (Dokumen Teknis RTRW)
-
UU No. 25/2004 tentang
Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional Rencana
Pembangunan
Konsultasii
(Musrenbang)
UU No. 26/2007 tentang
Penataan Ruang
Hirarki Dokumen
Perencanaan Hirarki Penataan Ruang
Program-program Sektoral
Kebijakan Rencana Strategis Rencana Aksi Pemerintahan
Instrumen Pengontrol
Insentif/Disinsentif
Perpajakan, Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum
(DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK)
Rencana Tata Ruang Nasional
(Permen No. 26/2008)
Rencana Tata Ruang Kepulauan (Perpres)
Peraturan Daerah tentang Rencana Tata
Ruang Provinsi
Perpres tentang Rencana Tata Ruang
Kawasan Strategis Nasional
Peraturan Daerah tentang Rencana Tata
Ruang Daerah
Zonasi Peraturan
-
8
Pasal 16 UU No. 32/2009, muatan KLHS antara lain:
kapasitas daya dukung & daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan
perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup;
kinerja layanan/jasa ekosistem;
efisiensi pemanfaatan sumber daya alam;
tingkat kerentanan & kapasitas adaptasi thd perubahan iklim;
tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati
-
9
Tipologi Berdasarkan Metode
Pilihan Kajian
Deskripsi Umum Pertimbangan
Cepat/ Quick
Appraisal
Proses penilaian satu isu berdasarkan pertimbangan ahli; Umumnya cenderung kualitatif
K,R,P membutuhkan penilaian yg cepat;
Keterbatasan waktu dan sumberdaya;
Tekanan publik; Tidak tersedia data yang cukup;Situasi darurat.
Semi Detil Penilaian berdasar data dan informasi yang lebih akurat, dapat bersifat kuantitatif
K, R,P memerlukan masukan segera; Tersedia data dan informasi yang cukup; Tekanan publik tidak besar
Detil
Penilaian menggunakan metode yang canggih/rumit dan hanya dapat dilakukan oleh para ahli
K,R,P yang kompleks dan cukup waktu untuk menyusunnya;
Tersedia data dan sumberdaya melimpah; Tersedia ahli yang dapat mengerjakan; Tidak ada tekanan publik untuk disusun
secara cepat
-
PERMEN LH NO. 9/2011
29 DESEMBER 2010
Menteri meminta Kepala Daerah untuk melaksanakan KLHS dalam RTRW dan RPJMD
1. RTRW
RTRW yang sedang dalam proses penyusunan
RTRW yang sudah diajukan ke BKPRN
RTRW yang sudah diperdakan (pada waktu peninjauan kembali)
Rencana Rinci Tata Ruang
2. RPJMD yang dalam proses penyusunan
SEB
NO. 660/51113/SJ
NO. O4/MENLH/12/2010
PERMEN LH NO. 27/2009
QUICK APPRAISAL
9 (SEMBILAN) PROVINSI
1. Sumatera Barat 2. Bengkulu 3. Kalimantan Tengah 4. Kalimantan Selatan 5. Banten 6. DKI Jakarta 7. Gorontalo 8. Jawa Timur 9. Nusa Tenggara Timur
Metode QUICK APPRAISAL tidak sesuai untuk KLHS RPJPD, RPJMD, RTRW
9
-
9
RPJPD/ RPJMD KLHS
KLHS dilakukan paralel dan terintegrasi dengan proses penyusunan RPJPD/RPJMD
RPJPD/ RPJMD
KLHS
KLHS dilakukan saat penyusunan RPJPD/RPJMD
sudah berjalan
RPJPD/RPJMD
KLHS
KLHS dilakukan menyatu dalam penyusunan
RPJPD/JPMD (embedded)
Terpadu (Integrated
)
Menyatu (Embedded)
-
10
Pelaksanaan dan Monitoring oleh Pemangku Kepentingan terkait.
Seminar Akhir /Rekomendasi KLHS
Pembuatan Keputusan
Laporan Kemajuan dan Lokakarya
Analisis Data
Pengumpulan Data dan Obervasi Lapangan
Konsultasi Isu Strategis hasil dari Pelingkupan
Seminar Awal
Pelingkupan (scoping)
Penapisan (screening)
PROTOKOL
INTERNASIONAL
-
UU No. 32/2009 Rincian Tahapan KLHS
Pengkajian pengaruh
kebijakan, rencana, dan/atau program terhadap kondisi lingkungan hidup di suatu wilayah
Melakukan persiapan dengan: (a) membentuk Pokja Pengendalian Lingkungan; (b) menyusun KAK KLHS ; (c) Melakukan Pra Pelingkupan . Melakukan Pelingkupan Menyusun Baseline Data Melakukan Pengkajian: 1) RPJPD: - Mengkaji keterkaitan, keseimbangan, dan keadilan terhadap Visi & Misi dan Arah Kebijakan; 2) RPJMD:- Mengkaji keterkaitan, keseimbangan, dan keadilan terhadap Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan, Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah; - Mengkaji pengaruh dampak dari Indikasi Rencana Program Prioritas (RPJMD) 3) Renstra SKPD: Mengkaji pengaruh rancangan Renstra SKPD
10
1
-
UU No. 32/2009 Rincian Tahapan KLHS
Perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau program
mengidentifikasi: a) langkah-langkah mitigasi/adaptasi, dan/atau b) alternatif.
Tahap ini bertujuan untuk meminimalkan potensi dampak negatif yang timbul (intensitas, persebaran, lokasi, lamanya berlangsung dan akumulasi) dan/atau mengusulkan alternatif
Rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan kebijakan, rencana, dan/atau program yang mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan
merangkum hasil perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau program
Tahap ini Pokja PL melakukan langkah-langkah: Merekomendasikan mitigasi dan/atau alternatif yang telah
disepakati melalui proses pengambilan keputusan Mengintegrasikan hasil pengambilan keputusan ke dalam
Rancangan Awal RPJPD/RPJMD Mendokumentasikan seluruh proses dan hasil pelaksanaan
KLHS dalam suatu sistematika laporan
10
2
3
-
Persiapan
Penyusunan RPJPD
Pengolahan data dan informasi
Perumusan Permasalahan Pembangunan
Daerah
Masukan dari SKPD
Pelaksanaan Forum Konsultasi Publik
Penelaahan RTRW Prov/ Kab/Kota &
Daerah Lainnya
Perumusan visi dan misi
daerah
Perumusan sasaran pokok
dan arah kebijakan
Analisis isu-isu strategis
Rancangan Awal RPJPD
Musrenbang RPJPD
Konsultasi rancangan
akhir RPJPD dengan
MENDAGRI
Rancangan Akhir RPJPD
Pembahasan dan
penetapan Perda RPJPD
Penelaahan RPJPN & RPJPD daerah lainnya
Analisis Gambaran umum kondisi
daerah
Penyelarasan visi, misi dan arah
kebijakan RPJPD Prov
0
1
2: 2.1 2.2 2.3
3
0
0 0
1. Laporan Pra-Pelingkupan
2. Laporan Pelingkupan
3. Laporan Draf Akhir
4. Laporan Akhir
BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RPJPD dan PELAPORAN 10
-
BAGAN ALIR TAHAPAN DAN TATACARA PENYUSUNAN RPJMD
Persiapan Penyusunan
RPJMD
Pengolahan data dan informasi
Perumusan Permasalahan Pembangunan
Daerah
Rancangan
Awal RPJMD
Musrenbang RPJMD
Konsultasi rancangan akhir RPJMD dengan KEMENDAGRI/
GUBERNUR
Rancangan Akhir RPJMD
Pembahasan dan penetapan Perda
RPJMD
Penelaahan RPJPD
Prov/Kab/Kota
Penelaahan RPJMN, RPJMD Provinsi dan
kab/kota lainnya
Perumusan Tujuan dan
Sasaran
Perumusan Penjelasan
visi dan misi
Perumusan Strategi dan arah kebijakan
Perumusan Indikasi rencana
program prioritas yang
disertai kebutuhan pendanaan
Perumusan Kebijakan umum dan program
pembangunan daerah
Analisis pengelolaan
keuangan daerah serta
kerangka pendanaan
Analisis Gambaran
umum kondisi daerah
Hasil evaluasi capaian RPJMD
Penelaahan RTRW prov. Dan RTRW
Prov/Kab/Kota lainnya
Penyusunan Rancangan
Renstra SKPD
Rancangan RPJMD
Analisis isu-isu strategis
Pembahasan dgn SKPD
Prov/Kab/Kota
Penetapan Indikator Kinerja
Daerah
VISI, MISI dan Program
KDH
Pembahasan dengan
DPRD utk memperoleh
masukan dan saran Penyelarasan
program prioritas dan kebutuhan
pendanaan
Pelaksanaan Forum Konsultasi Publik
0
0
0 0
0
1
2
2
3 0
2
2
10
-
Persiapan Membentuk Pokja Pengendalian Lingkungan Menyusun Kerangka Acuan Kerja KLHS Menyiapkan pembiayaan pelaksanaan KLHS Pra-Pelingkupan Mengidentifikasi isu-isu lingkungan, isu-isu sosial-budaya, dan isu-isu ekonomi, melalui diskusi internal Pokja PL. Mengumpulkan data dan informasi terkait dengan isu-isu di atas. Mengidentifikasi jenis dan sumber data yang masih diperlukan namun belum tersedia.
0
1
Pelingkupan Menapis daftar panjang isu-isu menjadi daftar pendek Menyepakati daftar pendek isu-isu lingkungan, isu-isu sosial- budaya, dan isu-isu ekonomi Menyusun baseline data
10
-
2
Pengkajian Pengaruh Perumusan mitigasi dan alternatif Perumusan Rekomendasi digunakan oleh Tim Penyusun RPJPD/RPJMD dalam melaksanakan forum konsultasi publik
Catatan: Setelah langkah 2, Pokja memastikan
mitigasi/alternatif yang direkomendasikan hingga mendapatkan prioritas
Pengambilan Keputusan dan Pengintegrasian Mengintegrasikan mitigasi/alternatif yang direkomendasikan ke
dalam rancangan awal RPJMD Memastikan mitigasi/alternatif yang direkomendasikan ke
dalam rancangan akhir RPJMD
3
LAPORAN KLHS: (i) Laporan Pelingkupan, (ii) Laporan Kajian, (iii) Laporan Akhir Sementara, (iv) Laporan Akhir
10
-
MODUL KLHS DALAM PERSIAPAN PENYUSUNAN RPJMD/RPJPD