BAB IV PENYAJIAN DATA & ANALISIS DATA 4.1. Gambaran...

29
35 BAB IV PENYAJIAN DATA & ANALISIS DATA 4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Mengingat bahwa tiap-tiap kelompok sosial selalu memiliki lingkungan yang bisa berbeda satu sama lain, dan menurut pandangan dari teori (Northouse, 2013:3) , lingkungan itu bisa mempengaruhi kinerja dari kelompok tersebut. Maka, dalam penelitian ini uraian tentang profil obyek yang diteliti amat diperlukan agar bisa diketahui apakah produktivitas dan solidaritas dari kelompok wanita tani yang diteliti itu (KWT Sedyo Mulyo) semata-mata dipengaruhi oleh peran ketua kelompoknya atau oleh faktor lingkungannya. Untuk tujuan ini, penulis akan mengungkapkan pula profil dari kelompok wanita tani Harapan Makmur sebagai pembanding terhadap KWT Sedyo Mulyo yang diteliti. 4.1.1. Sejarah Singkat KWT Sedyo Mulyo dan KWT Harapan Makmur a. KWT Sedyo Mulyo Kelompok Wanita Tani “Sedyo Mulyo” adalah sebuah kelompok yang beranggotakan ibu-ibu yang tinggal di Dusun Wonolelo Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Awal mula dibentuk kelompok ini adalah karena adanya keinginan dari beberapa orang ibu untuk memiliki sebuah wadah pertemuan antar ibu-ibu di dusun Wonolelo ini, yang diharapkan dapat menjadi tempat bertukar informasi, bertukar pendapat dan juga mempererat rasa kesatuan kehidupan bertetangga menjadi sebuah keluarga yang kuat. Oleh karena sebagian besar ibu-ibu di dusun ini bekerja sebagai petani maka wadah yang dibentuk itu adalah sebuah kelompok petani atau dikenal sebagai kelompok wanita tani.

Transcript of BAB IV PENYAJIAN DATA & ANALISIS DATA 4.1. Gambaran...

35

BAB IV

PENYAJIAN DATA & ANALISIS DATA

4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Mengingat bahwa tiap-tiap kelompok sosial selalu memiliki lingkungan

yang bisa berbeda satu sama lain, dan menurut pandangan dari teori (Northouse,

2013:3) , lingkungan itu bisa mempengaruhi kinerja dari kelompok tersebut.

Maka, dalam penelitian ini uraian tentang profil obyek yang diteliti amat

diperlukan agar bisa diketahui apakah produktivitas dan solidaritas dari kelompok

wanita tani yang diteliti itu (KWT Sedyo Mulyo) semata-mata dipengaruhi oleh

peran ketua kelompoknya atau oleh faktor lingkungannya. Untuk tujuan ini,

penulis akan mengungkapkan pula profil dari kelompok wanita tani Harapan

Makmur sebagai pembanding terhadap KWT Sedyo Mulyo yang diteliti.

4.1.1. Sejarah Singkat KWT Sedyo Mulyo dan KWT Harapan Makmur

a. KWT Sedyo Mulyo

Kelompok Wanita Tani “Sedyo Mulyo” adalah sebuah kelompok yang

beranggotakan ibu-ibu yang tinggal di Dusun Wonolelo Desa Kadirejo

Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Awal mula dibentuk kelompok ini

adalah karena adanya keinginan dari beberapa orang ibu untuk memiliki sebuah

wadah pertemuan antar ibu-ibu di dusun Wonolelo ini, yang diharapkan dapat

menjadi tempat bertukar informasi, bertukar pendapat dan juga mempererat rasa

kesatuan kehidupan bertetangga menjadi sebuah keluarga yang kuat. Oleh karena

sebagian besar ibu-ibu di dusun ini bekerja sebagai petani maka wadah yang

dibentuk itu adalah sebuah kelompok petani atau dikenal sebagai kelompok

wanita tani.

36

Kelompok Wanita Tani “Sedyo Mulyo” mulai berdiri pada tanggal 23 Mei

2012 dengan ibu Sujiyah, seorang guru SD setempat, dipilih sebagai ketua

kelompoknya. Berdirinya KWT Sedyo Mulyo ini di fasilitatori oleh Dinas

Peternakan dan Perikanan di wilayah Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang.

Kelompok ini berbentuk organisasi profesi petani atas dasar kekeluargaan dan

mandiri. Nama Sedyo Mulyo sendiri terdiri dari dua kata yang masing-masing

memiliki arti yang merupakan harapan bagi anggota KWT Sedyo Mulyo. Sedyo

dalam bahasa jawa memiliki arti tujuan yang baik, sedangkan mulyo dalam bahasa

jawa memiliki arti maju, mulia, dan juga baik. Di lihat dari arti Sedyo Mulyo

sendiri terlihat bahwa tujuan didirikan KWT Sedyo Mulyo ini adalah agar wadah

ini dapat membina dan membentuk wanita-wanita pekerja keras yang mandiri,

tidak hanya mengandalkan penghasilan suami saja tetapi juga dapat membantuk

perekonomian keluarga yang lebih baik lagi. Selain itu, dengan adanya KWT ini

warga RT 16 di dusun Wonolelo dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang

bersifat membangun sehingga mempererat tali persaudaraan, tidak terjadi

keretakan dan tumbuh rasa saling memiliki.

KWT Sedyo Mulyo telah didaftarkan dan memiliki akta sah secara resmi

dari Pemerintah Kabupaten Semarang sehingga semua kegiatannya dapat

terlaksana dengan lancar karena lebih mudah mendapatkan ijin. Bantuan dari

pemerintah juga kerap diterima semenjak KWT Sedyo Mulyo memiliki akta yang

sah. Akta sah bisa didapatkan oleh KWT Sedyo Mulyo atas hasil kerja keras dari

ibu Sujiyah (Ketua KWT Sedyo Mulyo) yang mau berjuang agar kelompok yang

dipimpinnya diakui secara resmi oleh pemerintah. Sekarang selalu di adakan

pertemuan rutin bulanan setiap tanggal !5. Pertemuan rutin ini selalu

dilaksanakan di kediaman ibu Sujiyah.

Ibu Sujiyah menjadi ketua KWT Sedyo Mulyo sejak awal didirikan dan

belum pernah diganti hingga sekarang. Pada awalnya berdirinya KWT Sedyo

Mulyo, semua anggota berkumpul untuk bermusyawarah memilih ketua. Setelah

berunding, ternyata semua anggota setuju mengajukan Ibu Sujiyah sebagai satu-

satunya kandidat ketua KWT Sedyo Mulyo. Ibu Sujiyah dinilai mampu

37

memimpin, berdasarkan pengalamannya dalam organisasi yakni sebagai ketua tim

penggerak PKK Desa Kadirejo, serta ilmu pengetahuan yang dimiliki beliau

dinilai cukup untuk membawa KWT Sedyo Mulyo kearah keberhasilan.

b. KWT Harapan Makmur

Kelompok Wanita Tani Harapan Makmur terbentuk atas keinginan warga

Dusun Demangan Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang,

karena melihat kesuksesan kelompok wanita tani dari dusun lain di desa

Kadirejo. KWT Harapan Makmur berdiri pada tanggal 4 November 2014.

Berawal dari adanya penyuluhan oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro di

balai desa, kemudian para ibu di dusun Demangan benar-benar tergugah untuk

membentuk KWT di dusun mereka.

Pembentukan KWT Harapan Makmur ini bertujuan agar ibu-ibu dapat

memiliki pengetahuan tentang cara bercocok tanam (khususnya menanam padi)

untuk membantu suami mereka di sawah. Juga agar para ibu ini mendapatkan

penghasilan tambahan untuk membantu perekonomian keluarga, membentuk

sikap terampil sehingga tercipta ibu rumah tangga yang mandiri. Jumlah anggota

KWT Harapan Makmur adalah 25 orang, yang terdiri dari ibu rumah tangga.

Pada awal terbentuknya KWT Harapan Makmur, para anggotanya sepakat

untuk memilih ibu Rohaniyah, yang juga seorang guru Sekolah Dasar sebagai

ketua kelompok, karena ibu Rohaniyah dinilai mampu mambawa kelompok ini

menjadi berkembang dan maju. Apalagi beliau memiliki pendidikan yang tinggi

dibandingkan dengan ibu-ibu lain.

Nama Harapan Makmur sendiri memiliki arti yang sekaligus menjadi

tujuan semua anggota kelompok yaitu harapan dengan terbentuknya kelompok

wanita tani ini akan menjadikan ekonomi keluarga dan juga kesejahteraan warga

Dusun Demangan semakin meningkat dari waktu ke waktu.

38

4.1.2. Susunan Pengurus dan Personalia KWT Sedyo Mulyo dan KWT

Harapan Makmur

a. KWT Sedyo Mulyo

Tabel 4.1.

Susunan Pengurus dan Personalia KWT Sedyo Mulyo

Jabatan

Personalia Pekerjaan Pendidikan

Pelindung Kepala Desa Kadirejo

Penasihat Jumartin

Ketua 1 Sujiyah Guru Sekolah Dasar Lulusan S1

Ketua 2 Watiyem Ibu Rumah Tangga Lulusan SMA

Sekretaris 1 Rida Sundari Guru Paud Lulusan D3

Sekretaris 2 Naimah Ibu Rumah Tangga Lulusan SMA

Bendahara 1 Zuni Arafah Guru Sekolah Dasar Lulusan S1

Bendahara 2 Yantiyem Ibu Rumah Tangga Lulusan SMA

Seksi-seksi :

Kegiatan Qibtiyah Ibu Rumah Tangga Lulusan SMA

Pengelolaan Bahan Tomimah Ibu Rumah Tangga Lulusan SMA

Pemasaran Rohminingsih Ibu Rumah Tangga Lulusan SMA

Simpan Pinjam Tri Lestari Pegawai toko

kelontong

Lulusan SMA

Inventaris Barang Siti Khasanah Pelayan rumah

makan

Lulusan SMP

Humas Isqimomah Pelayan rumah

makan

Lulusan SMA

Jumlah Anggota : 46 orang

Sumber : Arsip KWT Sedyo Mulyo, 2016.

39

Kebanyakan dari anggogta KWT Sedyo Mulyo berpendidikan tamatan

SD, SMP, dan juga SMA. Hanya ketua dan beberapa pengurus KWT Sedyo

Mulyo yang mengenyam pendidikan tinggi (sarjana). Rata-rata pekerjaan dari

anggota KWT Sedyo Mulyo adalah petani dan ibu rumah tangga.

Susunan Pengurus Kelompok Wanita Tani “Sedyo Mulyo” di bentuk atas

dasar keputusan yang dibuat bersama. Karena kelompok wanita tani ini di bentuk

atas keinginan bersama dari anggota kelompok, jadi semua yang berhubungan

dengan kepentingan kelompok termasuk susunan pengurus juga di disetujui secara

bersama-sama. Ketua dalam hal ini tidak semata-mata penanggung jawab di

dalam organisasi, namun beliau juga dipandang sebagai figur yang dipercayai

mampu mengembangkan KWT Sedyo Mulyo.

Adapun uraian tugas dari jabatan pengurus yang lain, antara lain sebagai

berikut :

Sektretaris yang bertugas menangani setiap administrasi yang diperlukan

oleh KWT, baik di dalam kelompok dan juga luar kelompok. Dalam setiap kali

pertemuan berlangsung, sektretaris selalu siap mencacat notulensi pada saat

pertemuan yang berlangsung, hingga membuat gambar atau keterangan yang

lainnya jika ada informasi baru yang dibagikan oleh ketua dalam pertemuan KWT

tersebut. Selain itu, sekretaris juga memiliki tugas yang lainnya dalam KWT

Sedyo Mulyo, yaitu membuat proposal untuk diajukan kepada Pemerintah atau

pihak-pihak lain yang akan bekerjasama dengan KWT Sedyo Mulyo. Proposal

yang dibuat adalah hasil pemikiran dari Ketua KWT Sedyo Mulyo yaitu Ibu

Sujiyah yang bertukar pikiran dengan sekretaris KWT. Perihal surat-menyurat

juga merupakan bagian tugas yang harus diselesaikan oleh sekretaris jika KWT

Sedyo Mulyo akan mengadakan penyuluhan atau kedatangan tamu dari luar yang

akan membagi informasi kepada ibu-ibu anggota KWT Sedyo Mulyo. Jumlah

tamu dan tujuan hubungan yang akan dijalin dengan KWT Sedyo Mulyo akan

dijelaskan terlebih dahulu oleh Ibu Sujiyah karena beliau yang berkomunikasi

dengan pihak luar tersebut.

40

Bendahara dalam organisasi memiliki peranan dalam hal keuangan

organisasi. KWT Sedyo Mulyo sendiri memiliki 2 bendahara, yaitu bendahara

umum (1) dan bendahara kecil (2) .Bendahara 1 bertugas untuk mengurus

keuangan besar dari kelompok wanita tani pusat. Mengurus dana yang berjumlah

besar dan dana tersebut di dapat dari bantuan serta dana tambahan dari pihak luar

kelompok. Masalah dana dan keuangan pada KWT Sedyo Mulyo harus

diselesaikan langsung dengan Ibu Sujiyah sebagai ketua, biasanya bendahara dan

ketua melakukan diskusi mengenai permasalahan dan juga kemajuan keuangan

yang dialami KWT Sedyo Mulyo. Untuk keputusan yang diambil berada ditangan

Ibu Sujiyah. Sedangkan bendahara 2 bertugas untuk mengurus pendanaan yang

berasal dari dalam kelompok, seperti iuran wajib kelompok setiap kali pertemuan,

dan juga tabungan, serta simpan pinjam dalam KWT Sedyo Mulyo.

Ketua KWT Sedyo Mulyo memiliki peranan yang penting di dalam

keberlangsungan KWT Sedyo Mulyo, ketua inilah yang selalu memimpin dalam

setiap pertemuan setiap tanggal 15 setiap bulannya. Dalam penyelesaian masalah

yang dihadapi oleh kelompok, ketua juga memiliki peranan di dalamnya, banyak

juga kegiatan yang telah berlangsung juga merupakan hasil dari gagasan ketua

KWT Sedyo Mulyo. Perkembangan dan kemajuan KWT Sedyo Mulyo juga

merupakan hal penting yang harus di pecahkan oleh ketua KWT Sedyo Mulyo.

Tentunya tidak hanya peran ketua saja yang penting di dalam KWT Sedyo Mulyo

ini, namun juga peran serta dari semua pengurus KWT, yakni Sekretaris dan juga

Bendahara.

Penasehat KWT Sedyo merupakan pihak yang di tuakan di Dusun

Wonolelo ini, pengalamannya dalam urusan pertanian sudah dapat dibilang

mumpuni, maka dari itu keberadaan penasehat juga penting di dalam sebuah

kelompok wanita tani. Karena saran dan gagasan dari beliau dapat dijadikan

sebagai bahan pertimbangan bersama.

41

b. KWT Harapan Makmur

Tabel 4.2.

Susunan Pengurus dan Personalia KWT Harapan Makmur

Jabatan

Personalia Pekerjaan Pendidikan

Ketua Rohaniyah Guru Sekolah Dasar Lulusan S1

Wakil Ketua Nikayah Pegawai Toko Lulusan SMA

Sekretaris 1 Kharomah Pegawai Swasta Lulusan S1

Sekretaris 2 Rita Sulistyaningsih Ibu Rumah Tangga Lulusan SMA

Bendahara 1 Jiwati Guru Les Matematika Lulusan D3

Bendahara 2 Siti Komzatun Ibu Rumah Tangga Lulusan SMA

Seksi Kegiatan Jamiatun Ibu Rumah Tangga Lulusan SMA

Seksi Pengelolaan

Bahan

Sri Atun Ibu Rumah Tangga Lulusan SMA

Jumlah Anggota : 23 orang

Sumber : Arsip KWT Harapan Makmur, 2016

Anggota rata-rata tamatan SD, SMP, dan juga SMA. Hanya ketua dan

beberapa pengurus KWT Harapan Makmur yang mengenyam pendidikan di

bangku perkuliahan. Rata-rata pekerjaan dari anggota KWT Harapan Makmur

adalah petani dan ibu rumah tangga.

Susunan Pengurus Kelompok Wanita Tani Harapan Makmur di bentuk

atas dasar keputusan yang dibuat bersama. Ketua dalam hal ini bukan

penanggung jawab satu-satunya di dalam organisasi, karena pekerjaan yang ada di

dalam KWT Harapan Makmur sudah dibagi ke dalam tugas masing-masing

anggota pengurus. Misalnya, untuk tugas pembaca yasin pada setiap awal

pertemuan rutin berada di bawah tanggung jawab ibu Puji, sedangkan tugas

pemandu acara di dalam setiap pertemuan adalah tanggung jawab ibu Watik.

Dengan adanya hal ini, pekerjaan dari ketua KWT Harapan Makmur bisa

semakin sedikit karena beberapa tugas dalam setiap pertemuan sudah di bagi

dengan pengurus KWT Harapan Makmur yang lain.

42

4.1.3. Hubungan KWT dengan PKK (Desa & Kecamatan) serta Hubungan

KWT dengan kelompok lain.

a. KWT Sedyo Mulyo

Selain, ada kelompok wanita tani, ada juga kelompok PKK dari ibu-ibu

warga desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. PKK di desa

Kadirejo ini kegiatannya sama dengan kegiatan PKK di wilayah Kota Salatiga

atau PKK dari desan lain di wilayah Kabupaten Semarang. Program yang ada di

PKK bisa disampaikan pada waktu pertemuan rutin KWT berlangsung. KWT

Sedyo Mulyo pernah mendapatkan beberapa bantuan dari kelompok PKK wilayah

Desa Kadirejo berupa polibeg plastik gratis untuk semua anggota kelompok.

Polibeg ini digunakan sebagai wadah untuk menanam bibit tanaman di rumah

masing-masing anggota. Polibeg ini diberikan oleh PKK Desa Kadirejo karena

pihak PKK desa menilai anggota dari KWT Sedyo Mulyo makin giat dari waktu

ke waktu dan sering melakukan praktek cocok tanam bersama di lingkup

kelompok mereka, yang berarti anggota kelompok ini sangat memerlukan

polybag.

Di Desa Kadirejo sendiri ada tujuh kelompok wanita tani dan delapan

kelompok tani. Salah satu kelompok tani yaitu Kelompok Tani (KT) Ngudi

Rahayu memiliki hubungan yang dekat dengan KWT Sedyo Mulyo dan sering

mengadakan praktek tanam bersama. Praktek tanam bersama ini bertujuan untuk

mengembangkan dan mempraktekan ilmu bercocok tanam yang pernah di bahas

di dalam pertemuan kelompok. Praktek tanam bersama ini dilakukan di lahan

anggota kelompok yang dengan sukarela mengijinkan lahannya ditanami oleh

bibit atau benih baru. Kegiatan praktek langsung ini dipandang dapat

mengembangkan pengetahuan tentang tata cara menanam bibit supaya

menghasilkan tanaman yang unggul. Disinilah terjadi pertukaran informasi serta

pengetahuan antara ibu-ibu anggota KWT Sedyo Mulyo dengan bapak-bapak

anggota Kelompok Tani Ngudi Rahayu.

43

b. KWT Harapan Makmur

Dusun Demangan Desa Kadirejo ini juga memiliki kelompok PKK,

dimana anggota kelompok PKK juga merupakan anggota KWT Harapan Makmur.

Melihat niat yang besar dari sebagian anggota PKK untuk mendirikan KWT

Harapan Makmur, maka PKK desa Kadirejo pernah memberikan modal untuk

simpan pinjam KWT sebesar Rp. 500.000,00. Uang ini menjadi sangat berguna

bagi KWT Harapan Makmur sebagai modal awal dalam menjalankan usaha

simpan pinjam. Dari modal bantuan PKK Desa inilah, sampai sekarang usaha

simpan pinjam dari KWT Harapan Makmur dapat terus berjalan dan jumlahnya

semakin bertambah. Selain itu, karena termasuk kelompok wanita tani yang baru,

KWT Harapan Makmur juga pernah mandapatkan bantuan dari Pemerintah Desa

sebanyak dua kali berupa uang sebesar Rp.250.000,00. Dengan adanya bantuan

ini, diharapkan KWT Harapan Makmur bisa semakin semangat untuk mengejar

tujuan kelompok yang telah disepakati bersama pada saat awal berdiri.

Hubungan KWT Harapan Makmur dengan kelompok lain misalnya

kelompok tani belum terjalin, karena KWT Harapan Makmur belum mempunyai

kegiatan yang bersifat kerjasama dengan kelompok lain, misalnya melakukan

kegiatan bersama dengan kelompok tani, seperti yang dilakukan oleh KWT Sedyo

Mulyo. Hal ini yang merupakan pengharapan dari para anggota KWT Harapan

Makmur, supaya kegiatan di KWT lebih bisa dikembangkan lagi.

44

4.1.4. Hubungan KWT dengan Dinas Pertanian dan Peternakan

Tiap dusun di desa Kadirejo memiliki kelompok wanita tani, yang

mendapatkan pengawasan serta penyuluhan dari PPL (Petugas Penyuluh

Lapangan) yang merupakan bawahan dari Koordinator Penyuluh Desa (KPD),

dimana KPD merupakan bagian dari Dinas Peternakan dan Perikanan wilayah

Kabupaten Semarang. Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) hanya memberikan

penyuluhan ketika ada informasi penting saja yang bersifat global untuk seluruh

kelompok wanita tani di Kabupaten Semarang. Namun, kegiatan yang dilakukan

oleh setiap kelompok wanita tani, tidak harus memiliki ijin dari pihak Petugas

Penyuluh Lapangan. Maka dari itu, setiap kegiatan yang akan dilaksanakan oleh

kelompok wanita tani bersifat bebas. Akan tetapi, jika ada kegiatan yang

membutuhkan bantuan dana dari Dinas, KWT wajib membuat dan mengajukan

proposal ke Dinas, yang diserahkan melalui PPL (Petugas Penyuluh Lapangan)

kemudian akan disampaikan ke KPD (Koordinator Penyuluh Desa).

Bantuan yang didapatkan oleh setiap KWT berbeda-beda jumlahnya,

jumlah bantuan tergantung dengan hasil dan juga prestasi yang telah diraih. Ada

yang mendapatkan bantuan dengan jumlah yang terus meningkat tiap tahun,

namun ada juga yang jumlah bantuannya tetap atau justru berkurang tiap tahunnya

karena tidak nampak kemajuan dari KWT tersebut. Untuk KWT Sedyo Mulyo

selalu mendapatkan bantuan dari Anggaran Dana Desa (ADD) sebesar

Rp.500.000,00 per tahun. Dana ini diharapkan dapat membantu untuk

melaksanakan kegiatan yang dapat mendukung kemajuan pertanian di masing-

masing dusun melalui kegiatan yang dirancang oleh KWT.

Namun, untuk KWT Harapan Makmur hanya selama beberapa tahun ini baru

sekitar 3x mendapatkan bantuan dana/ tahun sebesar Rp.350.000,00. Selain

pertemuan rutin tiap bulan, kegiatan dari KWT Harapan Makmur masih belum

terlalu banyak, hal ini yang menyebabkan jumlah bantuan per tahun dari Desa

jumlahnya lebih sedikit bila dibandingkan dengan kelompok wanita tani yang lain

salah satunya adalah KWT Sedyo Mulyo.

45

Uraian tentang gambaran umum obyek penelitian di atas, dimana penulis

coba membandingkan KWT Sedyo Mulyo dengan salah satu dari kelompok

wanita tani lain yang ada di desa Kadirejo, dapat diringkas ke dalam bentuk

sebagaimana terlihat dalam tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3.

Perbandingan Profil antara KWT Sedyo Mulyo dan KWT Harapan

Makmur

KWT Sedyo Mulyo KWT Harapan Makmur

Berdiri 23 Mei 2012 4 November 2014

Motivasi didirikan Ingin memiliki wadah bertukar

informasi, pikiran dan juga

mempererat rasa kesatuan

kehidupan bertetangga menjadi

sebuah keluarga yang kuat.

Ingin membentuk sikap

terampil, dan juga tercipta

ibu rumah tangga yang

mandiri.

Jumlah anggota

sekarang

46 orang 25 orang

Latar pendidikan

ketua kelompok

Lulusan S1 Lulusan S1

Latar pendidikan

anggota pengurus yg

lain

Lulusan SMP hingga D3 Lulusan SMA hingga S1

Pekerjaan utama

ketua kelompok

Guru Sekolah Dasar Guru Sekolah Dasar

Sumber dana Simpan pinjam, hasil kerjasama

dengan pihak luar KWT, hasil

dari menang lomba beberapa

kali.

Pinjaman Rp.500.000,00 dari

PKK dusun sebagai modal

awal KWT.

Hubungan dengan

pemimpin aras desa

KWT Sedyo Mulyo

berhubungan dekat dengan

pemimpin aras desa, karena

KWT Sedyo Mulyo sering

mendapatkan perhatian dan

diajukan untuk maju ke dalam

beberapa lomba.

KWT Harapan Makmur

berhubungan kurang dekat

dengan pemimpin aras desa,

karena kurang adanya

komunikasi ketua KWT

dengan pemerintah desa.

46

Hubungan dengan

PKK

Mendapatkan beberapa bantuan

dari PKK dusun, salah satunya

adalah bantuan polybag untuk

bercocok tanam karena KWT

Sedyo Mulyo sering melakukan

praktek tanam bersama.

Mendapatkan bantuan

sebesar Rp. 500.000,00 dari

PKK dusun sebagai modal

awal simpan pinjam KWT.

Hubungan dengan

Dinas Pertanian &

Peternakan

Selalu mendapatkan bantuan

dari Anggaran Dana Desa

(ADD) sebesar Rp.500.000,00

/tahun.

Baru 3 kali mendapatkan

bantuan dana dari ADD

sebesar

Rp.350.000,00./tahun

Prestasi yang pernah

diraih

1. Mendapat penghargaan dari

Pemerintah Desa sebagai

KWT dengan jumlah

anggota yang semakin

banyak.

2. Juara 2 lomba merangkai

bunga menggunakan

sayuran tingkat kecamatan.

3. Padi dari anggota KWT

Sedyo Mulyo pernah

digunakan sebagai padi

percontohan karena

merupakan hasil padi

dengan kualitas yang baik

menurut uji coba yang

dilakukan oleh pihak

Pemerintahan Desa.

1. KWT Harapan Makmur

berhasil menjual

beberapa botol bekas,

kemudian dananya

digunakan sebagai uang

meja untuk anggota yang

rumahnya digunakan

untuk pertemuan rutin

Sumber :Diolah dari data primer hasil wawancara, 2017

Dari tabel 4.3. dapat dilihat bahwa meskipun masing-masing kelompok itu

dipimpin oleh ketua yang memiliki latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang

sama serta latar belakang pendidikan anggota pengurus yang lain relatif sama,

tetapi kinerja kelompok dan prestasi yang diraih oleh KWT Sedyo Mulyo jauh

lebih unggul dibanding KWT Harapan Makmur. Sehingga dapat dikatakan bahwa

keunggulan kinerja KWT Sedyo Mulyo lebih condong dipengaruhi oleh

kepemimpinan sang ketuanya, yaitu ibu Sujiyah.

47

4.2. Komunikasi Yang Berlangsung di dalam KWT Sedyo Mulyo

4.2.1. Pertemuan Rutin Bulanan

Kelompok Wanita Tani Sedyo Mulyo rutin mengadakan pertemuan

bulanan pada tanggal 15 dengan bertempat di rumah ibu Sujiyah, sang ketua

kelompok. Sewaktu melakukan penelitian ini, penulis mendapatkan kesempatan

hadir di dalam dua kali pertemuan rutin tersebut, yang selalu di mulai pada pukul

15.30 WIB tepat.

Pertemuan atau rapat rutin tersebut dibuka oleh ketua (ibu Sujiyah). Beliau

menyampaikan agenda yang akan dibahas di dalam pertemuan saat itu. Sebelum

pembahasan agenda dimulai, ibu Sujiyah memimpin doa bersama untuk

mengawali pertemuan tersebut agar semua dapat berjalan dengan lancar.

Kemudian, ibu Sujiyah mengenalkan seorang anggota baru yang bergabung di

dalam KWT Sedyo Mulyo. Sesudah itu baru semua agenda rapat dibahas dan

dipimpin langsung oleh Ibu Sujiyah.

Di dalam pertemuan yang penulis ikuti tersebut, ibu Sujiyah

menyampaikan beberapa masalah atau kendala yang sedang dihadapi oleh KWT

Sedyo Mulyo, salah satunya adalah Bendahara KWT Sedyo Mulyo meminta

diganti, karena beliau merasa bahwa tugasnya sebagai bendahara semakin berat,

akibat dari banyaknya anggota yang tidak tertib dalam urusan administrasi

keuangan yakni banyak angsuran pinjaman yang tidak dibayarkan tepat waktu.

Jika ditagih alasannya selalu bermacam-macam. Hal ini dirasakan oleh Bendahara

menambah berat tugasnya sebagai bendahara. Melihat hal ini, Ibu Sujiyah

langsung tanggap, beliau meminta semua anggota untuk tetap tenang dan berpikir

panjang dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada. Ibu Sujiyah

memberikan waktu untuk para anggota dan melakukan diskusi dengan bendahara

dan juga pengurus KWT Sedyo Mulyo yang lain. Setelah memberi waktu kurang

lebih 10 menit untuk melakukan perundingan, Ibu Sijayah melakukan voting

untuk membantunya mengambil keputusan. Hasil voting menunjukkan bahwa

semua anggota KWT Sedyo Mulyo tidak setuju bahwa bendahara KWT diganti.

48

Melihat hal ini Ibu Sujiyah menjelaskan dan memberikan pengertian kepada

semua anggota untuk mau bekerjasama dengan tertib dalam melaksanakan

kewajiban administrasi keuangan sehingga Bendahara tidak memberatkan lagi

tugas bendahara. Dari pengamatan peneliti, dengan melihat hal ini terlihat bahwa

Ibu Sujiyah adalah sosok yang bijaksana dalam menangani masalah yang ada,

beliau terlihat tanggap dan peduli dengan mau mendengarkan keluhan dari

bendaharanya tersebut.

Setelah semua agenda pertemuan selesai, pertemuan ditutup oleh Ibu

Sujiyah. Sebelum di tutup dengan doa, Ibu Sujiyah memberikan kesempatan

kepada seluruh anggota untuk menyampaikan hal atau permasalahan dan juga

saran yang bersifat membangun kinerja kelompok. Pertemuan selesai pada pukul

17.00, namun masih banyak anggota KWT Sedyo Mulyo yang tidak segera

pulang; mereka ingin melakukan diskusi pribadi dengan ibu Sujiyah, baik

berkaitan kelompok maupun urusan pribadi. Dalam wawancara dengan beberapa

anggota kelompok, mereka mengatakan bahwa banyak anggota KWT yang sering

melakukan sesi diskusi dengan Ibu Sujiyah, hal ini dikarenakan bercerita dan

diskusi dengan Ibu Sujiyah selalu membawa dampak positif karena beliau

memberikan saran yang baik dan selalu diajarkan untuk tidak tergesa-gesa dalam

menghadapi masalah.

Dari pertemuan tersebut penulis mengetahui bahwa sudah banyak kegiatan

yang telah dilaksanakan oleh KWT Sedyo Mulyo, antara lain :

1. Setiap 2 bulan sekali mengadakan acara masak bersama dengan

menggunakan bahan lokal yang ada di sekitar Dusun Wonolelo.

2. Dua kali dalam setahun mengadakan praktek tanam bersama dengan

Kelompok Tani Ngudi Rahayu. Praktek tanam ini bertujuan untuk

mengembangkan pengetahuan ibu-ibu anggota KWT Sedyo Mulyo dalam

bercocok tanam.

3. Mengadakan studi banding ke beberapa kota (Kabupaten Purbalingga.

Pemalang, dan juga Pacitan). Kegiatan ini bertujuan untuk menambah

49

pengetahuan anggota KWT Sedyo Mulyo dan juga media refreshing untuk

anggota KWT

4. Bekerjasama dengan PT Sidomuncul dalam pengembangan tanaman obat

di daerah sekitar Dusun Wonolelo.

Dari pengamatan yang dilakukan penulis selama dua bulan di lapangan,

terlihat bahwa kebanyakan arus komunikasi di dalam kelompok selalu melalui

ibu Sujiyah sebagai ketua, dalam arti setiap kegiatan, masalah, perundingan serta

hal-hal lain yang berkaitan dengan kepentingan kelompok tersebut dibicarakan

dan diselesaikan melalui ibu Sujiyah. Ini menunjukkan bahwa ibu Sujiyah

memiliki peran penting di dalam KWT Sedyo Mulyo.

4.2.2. Komunikasi antar Anggota Pengurus (Fungsionaris) KWT Sedyo Mulyo

Sebagai ketua yang memimpin 46 orang anggotanya, ibu Sujiyah selalu

berusaha mendengarkan keluh kesah dan pendapat dari tiap-tiap anggotanya.

Beliau selalu aktif melakukan komunikasi dengan para pengurus KWT Sedyo

Mulyo. Setiap ada masalah selalu dikomunikasikan dengan baik, bila perlu ibu

Sujiyah mendatangilangsung rumah pengurus KWT untuk mendalami

pengetahuan dan informasi mengenai permasalahan yang akan dihadapi.

“Biasanya saya melakukan diskusi bersama dengan

pengurus dan juga anggota KWT yang mengalami kendala.

Paling tidak satu bulan sekali saya komunikasikan apa saja

masalah, kendala, dan juga rancangan untuk ke depan. Supaya

tidak ada rasa mengganjal dari masing-masing pihak karena

masalah yang dihadapi akan lebih ringan jika dipikirkan untuk

menemukan jalan keluar bersama-sama”1

Tidak hanya berdiskusi mengenai jalan keluar dari masalah, namun ibu

Sujiyah dan para pengurusnya melalukan komunikasi dan diskusi mengenai

proposal kegiatan yang dibuat oleh sekretaris kelompok. Sebelum sekretaris

membuat proposal, ibu Sujiyah memberikan kerangka berpikir terlebih dahulu

supaya pemikiran ketua dapat lebih mudah dipahami oleh sekretaris. Ketika ada

hal yang kurang bisa dipahami oleh sekretaris, ibu Sujiyah memberikan

1Wawancara dengan Ibu Sujiyah selaku Ketua KWT Sedyo Mulyo tanggal 15 Januari 2017

50

penjelasan supaya sekretaris benar-benar paham tentang apa yang akan ditulis

olehnya.

Gambar 4.1 Catatan dari Ibu Sujiyah yang diberikan saat berdiskusi

dengan Sekretaris KWT Sedyo Mulyo

Sumber : Dokumen Pribadi Ardiani Ayu, 2017

Gambar 4.1. di atas adalah catatan dari ibu Sujiyah ketika memberi arahan kepada

sekretaris kelompok.. Beliau memberikan keterangan berupa tambahan gambar,

yang bertujuan agar sekretaris dan juga anggota KWT Sedyo Mulyo lainnya lebih

mudah memahami hal yang disampaikan oleh beliau. Pengalamannya sebagai

seorang guru sangat berpengaruh pada cara beliau berkomunikasi dengan anggota

pengurus maupun anggota kelompok yang lain.

Selain melakukan komunikasi dengan sekretaris KWT Sedyo Mulyo, ibu

Sujiyah juga melakukan komunikasi secara berkala dengan bendahara. Biasanya,

bendahara mendatangi rumah ibu Sujiyah untuk melakukan koordinasi mengenai

keuangan KWT. Selain itu, permasalahan mengenai keuangan selalu di diskusikan

bersama dengan ketua supaya bendahara tidak merasa bebannya terlalu berat

untuk mengurusi masalah keuangan. Setelah melakukan diskusi bersama, barulah

dibuat keputusannya oleh Ibu Sujiyah, sehingga keputusan yang dibuat itu telah

51

diketahui sebelumnya oleh pengurus KWT Sedyo Mulyo yang lainnya. Antara Ibu

Sujiyah dan para pengurus KWT memiliki hubungan yang erat, karena Ibu

Sujiyah selalu bersikap terbuka dan mau mendengarkan pendapat dari para

pengurus dan juga anggotanya.

“Sering Ibu Sujiyah menyempatkan datang ke rumah saya,

sekedar untuk memantau dan berdiskusi masalah keuangan KWT.

Kita tahu, bahwa uang adalah masalah sensitif dalam kehidupan

dan hal ini berkaitan dengan orang banyak. Jadi, kalua saya

sendiri yang memutuskan atau menangani masalah keuangan

sendiri jujur saya merasa kurang mengerti. Karena itulah, Ibu

Sujiyah masih selalu membimbing saya hingga saat ini, selain

masalah keuangan kami juga berdiskusi tentang beberapa hal

yang lain”2

Setelah selesai pertemuan rutin tiap bulan, biasanya para pengurus dan

ketua melakukan diskusi kecil dan tukar informasi mengenai tugas masing-masing

supaya tidak terjadi kendala dikemudian hari.

Gambar 4.2 Diskusi antar pengurus KWT Sedyo Mulyo

(Dokumen Pribadi Ardiani Ayu)

2Wawancara dengan Ibu Zuni Arafah selaku Bendahara KWT Sedyo Mulyo tanggal 15 Januari

2017

52

Gambar 4.2. diatas menunjukkan Ibu Sujiyah (pojok kanan) melakukan diskusi

dengan pengurus yang lain, mulai dari Sekretaris, Bendahara 1, Bendahara 2

setelah pertemuan rutin KWT Sedyo Mulyo selesai. Hal ini dilakukan sebagai

upaya Ibu Sujiyah dan para pengurus KWT menjalin komunikasi yang baik dan

akrab satu sama lain.

4.2.3. Komunikasi antara Fungsionaris KWT Sedyo Mulyo dengan pihak di

luar kelompok

Suatu kelompok akan lebih maju dan lebih berkembang bila menjalin

hubungan yang baik dengan pihak lain dari luar kelompok. Hubungan yang dijalin

ini, nantinya diharapkan dapat menambah keuntungan berupa pengetahuan serta

informasi untuk para anggota kelompok. Begitu juga dengan KWT Sedyo Mulyo

yang telah beberapa kali menjalin hubungan dengan pihak lain dari luar KWT.

Hubungan yang telah dijalin ini biasanya menghasilkan bantuan yang diberikan

untuk membantu kelancaran kegiatan dari KWT Sedyo Mulyo. Untuk hubungan

KWT Sedyo Mulyo dengan pihak PKK dusun dan Dinas Peternakan semua

dilakukan melalui ibu Sujiyah selaku ketua KWT Sedyo Mulyo. Hubungan yang

dijalin ibu Sujiyah dengan kedua pihak tersebut bisa dibilang erat karena

intensitas komunikasinya tergolong sering. Lalu, untuk hubungan KWT dengan

Pelindung dan Penasehat kebanyakan dilakukan melalui Ibu Sujiyah juga, namun

tidak menutup kemungkinan komunikasi dilakukan dengan Sekretaris jika Ibu

Sujiyah sedang berhalangan dan memiliki urusan yang lainnya. Tetapi nantinya,

Sekretaris wajib melaporkan apa saja hasil dari komunikasi dengan pihak

Pelindung dan Penasehat KWT Sedyo Mulyo.

Untuk hubungan KWT Sedyo Mulyo dengan pihak lain seperti perusahaan

Sido Muncul dan juga pihak luar yang lain tidak selalu melalui ketua. Ibu Sujiyah

telah membuat kesepakatan dengan para anggotanya siapa saja yang mempunya

channel atau relasi yang dapat membantu KWT Sedyo Mulyo, dapat melakukan

komunikasi terlebih dahulu dengan pihak luar tersebut, setelah itu komunikasi

lanjutannya akan dilakukan dengan Ibu Sujiyah sebagai ketua KWT.

53

4.2.4. Cara Ketua KWT Sedya Mulyo Membangun Komunikasi Kelompok

Komunikasi merupakan sebuah dasar yang harus di miliki di dalam

pertukaran sosial, apalagi untuk sebuah kelompok yang ingin maju, komunikasi

yang baik dan bermanfaat harus dimiliki. Hal ini bertujuan agar keutuhan

kelompok tetap bisa dipertahankan.

“Saya menyadari bahwa di Dusun Wonolelo ini tidak banyak ibu-ibu

yang memiliki kesempatan mengenyam pendidikan tinggi. Saya asli

Dusun Wonolelo ini, saya lahir dan besar disini bersama kedua

orang tua saya disini. Butuh perjuangan yang keras hingga saya

bisa sampai pada titik ini. Bersyukur dapat menjadi pegawai negeri.

Dengan ilmu yang saya miliki, saya akan berusaha semaksimal

mungkin untuk KWT Sedyo Mulyo, ilmu yang saya miliki akan saya

tuangkan kepada teman-teman lain yang ada di dalam KWT Sedyo

Mulyo. Mulai dari pengetahuan saya tentang pertanian, keluarga,

dan juga organisasi. Tapi diingat lagi bahwa perjuangan saya

sebagai ketua masih jauh dari berhasil, menurut saya sendiri sih

begitu. Toh yang saya punya hanya ilmu yang itu harus dan wajib di

bagi kepada teman-teman yang lain" 3

Komunikasi yang terjalin dalam KWT Sedyo Mulyo sangat erat dan terjadi

secara dekat, sudah seperti keluarga sendiri. Hal ini penulis rasakan sewaktu

mengadakan penelitian beberapa kali di lingkungan Dusun Wonolelo Desa

Kadirejo ini. Satu sama lain mengenal dengan baik, komunikasi yang terjadi juga

bervariasi (melibatkan semua anggota ikut aktif dalam pembicaraan bersama).

Mulai dari berdiskusi antara anggota dengan ketua KWT Sedyo Mulyo, antara

ketua dengan pengurus KWT Sedyo Mulyo, antara anggota dengan anggota KWT

Sedyo Mulyo yang lainnya. Di dalam pertemuan terlihat bahwa ketua memiliki

peran yang baik dalam komunikasi yang terjadi di KWT Sedyo Mulyo.

3 Wawancara dengan Ibu Sujiyah selaku Ketua KWT Sedyo Mulyo tanggal 25 Oktober 2016

54

Gambar 4.3 Suasana Pertemuan Rutin KWT Sedyo Mulyo Tanggal 15 Januari

2017

(Dokumen Pribadi Ardiani Ayu)

Gambar 4.3. diatas menunjukkan suasana pertemuan rutin KWT Sedyo

Mulyo tanggal 15 Januari 2017, jumlah anngota yang datang dalam pertemuan

tersebut adalah 37 orang. Pertemuan tersebut dimulai pukul 15.30 WIB dibuka

dan ditutup oleh ketua KWT Sedyo Mulyo.

Di dalam setiap pertemuan ketua KWT Sedyo Mulyo juga memiliki pola

komunikasi yang baik menurut beberapa anggota dari KWT Sedyo Mulyo.

Penelaian ini di lihat dari beberapa tahun Ibu Sujiyah menjabat sebagai ketua.

”Pola komunikasi ketua kami dalam berkomunikasi sangat

baik dengan anggotanya…jelas…tentunya dengan bahasa

yang baik membuat semua anggotanya bisa menerima”4

4Wawancara dengan Ibu Rida selaku Sekretaris dari KWT Sedyo Mulyo tanggal 15 Januari 2017

55

“ Ibu Sujiyah, dalam berkomunikasi sangat baik dengan

anggotanya, jelas berperan banyak, selalu menyampaikan

informasi yang mudah diterima, memberikan sambutan-

sambutan terlebih dahulu dalam setiap pertemuan yang

berlangsung”5

Dari wawancara peneliti kepada beberapa anggota KWT Sedyo Mulyo

yang lain memang terlihat bahwa menurut para anggota, Ibu Sujiyah adalah sosok

yang telah dinilai mampu dalam menjalankan pola komunikasi yang baik dalam

komunikasi yang terjadi di dalam kelompok yang beliau pimpin. Tolak ukur

keberhasilannya tidak bisa bersifat mutlak dengan adanya bukti yang nyata,

namaun kenyamana dari masing-masing anggota selama ini masuk dan ikut aktif

di KWT Sedyo Mulyo. Anggota merasa dihargai dan didengarkan pendapatnya

oleh ketua. Sehingga anggota KWT Sedyo Mulyo semakin kesini tidak berkurang

namun justru makin bertambah.

Selain melakukan penelitian di Dusun Wonolelo Desa Kadirejo Kec.

Pabelan, peneliti juga melakukan perbandingan dengan KWT lain yang juga ada

di desa Kadirejo, yaitu di Dusun Demangan Kec. Pabelan (KWT Harapan

Makmur). KWT Harapan Makmur berdiri sejak tanggal 4 November 2014 dengan

jumlah anggota 25 orang. KWT ini juga memiliki ketua seorang guru SD, sama

seperti ketua dari KWT Sedyo Mulyo. Namun, walaupun sama-sama berprofesi

sebagai guru SD, pencapaian sosok ketua di dalam kelompok yang telah

dipimpinnya ternyata berbeda. Hal ini dibuktikan dengan wawancara yang peneliti

lakukan terhadap beberapa anggota KWT Harapan Makmur.

5Wawancara dengan Ibu Zuni Arafah selaku Bendahara KWT Sedyo Mulyo tanggal 15 Januari

2017

56

“ Pola komunikasi Ketua KWT Harapan makmur lumayan

baik, namun perlu ditingkatkan, seperti memberikan contoh

untuk setiap materi atau informasi yang telah disampaikan.

Sehingga anggota jadi lebih mengerti maksud dari penjelasan

tentang materi yang baru diterangkan”.6

“Ketua sudah bagus,namun informasi yang didapat belum

terlalu banyak. Kurang melebur dan membaur dengan

anggotanya dalam peneyelesaian masalah anggota terbiasa

menyelesaikan sendiri”7

Dari penelitian melalui wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti,

terlihat perbedaan peran dalam memimpin Kelompok Wanita Tani. Hal itulah

yang selama ini dirasakan benar oleh para anggota kelompoknya, anggota diam-

diam menilai pola komunikasi ketuanya dalam memimpin kelompok wanita tani

yang telah berdiri beberapa tahun ini. Walaupun memiliki pendidikan dan juga

profesi yang sama, yaitu seorang guru sekolah dasar, namun kecakapan dalam

memimpin anggotanya di dalam KWT terlihat berbeda. Hasil yang telah di capai

oleh masing-masing KWT ini juga berbeda.

6Wawancara dengan Ibu Kharomah selaku Sekretaris KWT Harapan Makmur tanggal 27 Januari

2017 7Wawancaea dengan Ibu Jamiatun selaku Seksi Kegiatan KWT Harapan Makmur tanggal 27

Januari 2017

57

Gambar 4.4 Suasana pertemuan rutin KWT Harapan Makmur tanggal 27 Januari

2017

(Dokumen Pribadi Ardiani Ayu)

Gambar diatas menunjukkan suasana pertemuan rutin KWT Harapan Makmur.

Dalam pertemuan ini dihadiri oleh 20 anggota. Dibuka dan ditutup oleh pembawa

acara. Dalam pertemuan tersebut membahas beberapa agenda.

4.2.5. Cara Ketua KWT Sedyo Mulyo Menangani Permasalahan dalam

Kelompok

Di dalam setiap kelompok pasti selalu menemui yang namanya masalah,

entah masalah internal kelompok dan juga masalah eksternal kelompok. Masalah

yang timbul di dalam suatu kelompok harus disegera di selesaikan dengan cara

yang baik, supaya antara satu anggota dengan anggota lainnya yang sedang

memiliki masalah tidak timbul rasa iri dan merasa tidak diperlakukan dengan adil.

Disinilah, pola komunikasi yang dibentuk oleh seorang ketua dalam bertindak

menyelesaikan permasalahan kelompok yang ada sangat penting. Hal ini

merupakan tolak ukur keberhasilan ketua dalam mempertahankan kelompok yang

di pimpin. Masing-masing ketua juga memiliki kemampuan berbeda-beda dalam

menyelesaikan masalah yang ada di dalam kelompoknya. Seperti penelitian yang

58

dilakukan di KWT Sedyo Mulyo dan KWT Harapan Makmur juga memiliki hasil

yang berbeda.

“Dalam mengatasi masalah, dimusyawarahkan bersama, dicari

solusinya yang tepat. Kemudian secara terbuka hal ini dilakukan

oleh Ibu Sujiyah supaya semua anggota kelompok telibat di

dalamnya. Hasilnya banyak masalah yang dapat diselesaikan

dengan baik oleh Ibu Sujiyah sebagai ketua KWT Sedyo Mulyo”8

“Pada saat menghadapi permasalahan yang ada di dalam KWT

Sedyo Mulyo, beliau (Ibu Sujiyah) cukup cakap….tanpa pandang

bulu, status, derajat, kaya atau miskin…dalam arti lain saya

boleh berpendapat bahwa Ibu Sujiyah adalah sosok yang

bijaksana. Selalu tenang ketika menghadapi masalah yang ada.

Padahal sering antar anggota mengalami cekcok, namun dapat

diatasi oleh ibu ketua”9

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, Ibu Sujiyah mengaku hanya

melakukan apa yang sudah menjadi kewajibannya sebagai ketua. Jika menurut

para anggotanya pola komunikasi yang dibentuk olehnya sudah dinilai berhasil

beliau mengaku tidak akan cepat puas karena masih banyak yang harus dicapai

dirinya sebagai Ketua dan juga banyak yang masih harus dilakukan oleh KWT

Sedyo Mulyo sebagai kelompok wanita tani yang dibentuk atas dasar

kekeluargaan. Tempat berkembang dan belajar bersama para wanita-wanita tani

yang tak kenal menyerah dan selalu terus belajar apalagi dalam hal pertanian.

8Wawancara dengan Ibu Zuni Arafah selaku bendahara KWT Sedyo Mulyo tanggal 15 Januari

2017 9Wawancara dengan Ibu Rida selaku Sekretaris KWT Sedyo Mulyo tanggal 15 Januari 2017

59

“Saya sih sebagai anggota merasa diperhatikan, jadi tidak

malu dan takut nanti pemikirannya akan ditolak, namun justru Ibu

Sujiyah mamacu anggotanya supaya mau aktif, terbukti berhasil

karena dulunya tidak semua anggota itu mau aktif dalam berdiskusi

dan aktif dalam kegiatan yang diadakan oleh KWT. Tapi sekarang,

setiap kegiatan dan pertemuan, jarang yang absen”10

“Ibu Jiyah itu selalu bisa membuat semangat anggotanya,

dalam pertemuan juga bisa menghidupkan suasana jadi pertemuan

ruitn KWT tiap bulan tidak membosankan, makanya saya rajin

berangkat. Ibu Jiyah orangnya tidak kaku, santai tapi bijaksana.

Memang beliau terlahir dengan jiwa pemimpin. Itu menurut saya. Dan

lagi charisma yang dimiliki beliau memang bisa terlihat dalam

memimpin sebuah kelompok”11

Dari hasil wawancara dengan anggota KWT Sedyo Mulyo diatas

menunjukkan bahwa Ibu Sujiyah merupakan sosok yang diyakini mampu

mengembangkan KWT Sedyo Mulyo. Anggota KWT juga semakin bertambah

dari waktu ke waktu.

Selanjutnya penulis hendak membandingkan hal serupa dengan yang

terjadi pada KWT Harapan Makmur Dusun Demangan. Dalam menangani

masalah yang ada di dalam kelompok ini, para anggotanya menilai, ibu Rohaniyah

selaku ketua kelompok cukup bisa menangani masalah yang timbul di dalam

kelompok, namun kurang terbuka dan dinilai kurang ada waktu luang untuk para

anggota untuk bertukar pikiran dan bercerita tentang masalah yang sedang

dihadapi entah dalam lingkup KWT Harapan Makmur atau lingkup luar KWT.

“Sebagai ketua, saya melihat bahwa niat untuk berusaha

menyikapi dengan tanggap masalah yang timbul di dalam

KWT. Namun, karena waktu luang sedikit, karena mungkin

pengaruh profesi sebagai guru sekolah dasar. Jadi mungkin

sudah capek. Jadi, jika ada masalah tidak langsung ditindak

lanjuti supaya cepat selesai. Tetapi menunggu masalah

diatasi oleh para pengurus KWT Harapan Makmur yang

lainnya”.12

10

Wawancara dengan Ibu Zuni Arafah selaku Bendahara KWT Sedyo Mulyo tanggal 15 Januari 2017 11

Wawancara dengan Ibu Tomimah selalu Anggota KWT Sedyo Mulyo tanggal 15 Januari 2017 12

Wawancara dengan Ibu Siti Khamzatun selaku Bendahara 2 KWT Harapan Makmur tanggal 27 Januari 2017

60

Sebagai ketua KWT Harapan Makmur, ibu Rohaniyah menilai bahwa

dirinya sudah melakukan hal-hal yang sekiranya bisa dia lakukan sebagai ketua

selama ini. Tapi mungkin kemampuannya dalam memimpin tidaklah sebagus dan

sebaik ketua-ketua KWT lainnya. Beliau mengakui bahwa dalam dirinya kurang

ada jiwa memimpin, sehingga hasilnya dalam memimpin hanya bisa seperti ini.

Namun beliau masih mau belajar lagi dari kekurangan-kekurangan yang ia

memiliki. Nantinya, akan mencontoh dan meminta bimbingan dari ketua KWT di

Desa Kadirejo yang lain. Supaya dapat membawa KWT Harapan Makmur

menjadi KWT yang benar-benar maju ke depan.

“Jiwa memimpin yang benar, tidak ada dalam diri saya, jadi

kemampuan saya memimpin sudah saya keluarkan semuanya,

namun masih banyak kekurangannya. Tapi sebisa mungkin,

ilmu yang saya miliki sudah saya bagi dan kembangkan di

dalam KWT Harapan Makmur ini. Mungkin nantinya saya

akan belajar lagi dari ketua-ketua KWT yang lain. Atau

mungkin karena kesibukan saya, nantinya tidak menutup

kemungkinan KWT Harapan Makmur ganti ketua, supaya

bisa lebih maju dan berkembang. Namun, selama ini

sepertinya saya sudah memimpin dengan semaksimal

mungkin”.13

Berbeda dengan KWT Sedyo Mulyo, KWT Harapan Makmur notulensi ditulis

sendiri oleh ketuanya. Di dalam setiap pertemuan, disediakan snack ringan dan

juga minuman untuk anggota KWT Harapan Makmur yang hadir di pertemuan

rutin. Selain itu, setiap kali pertemuan, para anggota diwajibkan membawa botol

bekas atau barang bekas yang masih bisa dijual kembali, uang hasil penjualan

botol bekas nantinya digunakan untuk uang meja yang diberikan kepada tuan

rumah yang rumahnya digunakan untuk tempat pertemua. Jadi setiap bulan

tempatnya berganti-ganti sesuai dengan kesepakatan bersama.

13

Wawancara dengan Ibu Rohaniyah selaku Ketua KWT Harapan Makmur tanggal 26 Januari 2017

61

Gambar 4.5 Ibu Rohaniyah sedang membuat notulensi dalam pertemuan rutin, 27

Januari 2017

Sumber : Dokumen Pribadi: Ardiani Ayu, 2017

Dalam pertemuan rutin tanggal 27 Januari 2017, Ibu Rohaniyah hanya

menyampaikan beberapa informasi saja kepada para anggotanya, karena beberapa

agenda sudah dibagi-bagi ke dalam tugas masing-masing.

4.2.6. Pendapat Anggota Kelompok tentang Kepemimpinan dari Ketua

Kelompok Wanita Tani Sedyo Mulyo

Sebagai ketua yang bertanggung jawab, Ibu Sujiyah bekerja sepenuh hati dan

tidak pernah melimpahkan tugasnya kepada pengurus KWT Sedyo Mulyo yang lain.

Sebisa mungkin masalah dan juga kewajibannya harus dilaksanakan dengan sebaik-

baiknya. Keberhasilan seseorang pemimpin dalam membawa kelompoknya menuju

tujuan bersama juga tidak bisa di ukur dari satu sudut pandang saja, namun juga

diukur dari sudut pandang para anggota yang dipimpin. Seorang pemimpin yang

memiliki jiwa memimpin akan melakukan hal-hal yang terbaik untuk kelompoknya

walaupun harus meminimalisir kepentingan pribadinya.

“Saya belum berhasil memimpin KWT Sedyo Mulyo dengan baik

dan benar. Masih harus banyak belajar, masih banyak tukar

informasi dengan yang lain. Agar KWT Sedyo Mulyo dapat

62

mencapai tujuan bersama, dan kemudian semua anggota

SUKSES BERSAMA”14

Meskipun ibu Sjiyah selaku ketua kelompok menilai dirinya demikian, namun

para anngotanya memberikan penilaian yang berbeda. Hasil wawancara yang

dilakukan oleh penulis kepada beberapa anggota KWT Sedyo Mulyo mengakui

keberhasilan dari Ibu Sujiyah memimpin KWT Sedyo Mulyo sejak awal KWT Sedyo

Mulyo berdiri hingga sekarang.

“Berhasil memimpin, kenapa….? Karena Ibu Sujiyah

memiliki karakter memimpin yang kuat, di dalam

masyarakat juga sudah terkenal bahwa Ibu Sujiyah adalah

seorang yang tegas dan bisa memimpin. Sehingga mampu

membawa KWT Sedyo Mulyo ini menuju sesuatu yang lebih

baik”15

“Berhasil…terbukti sampai sekarang KWT Sedyo Mulyo

terus berkembang, kegiatannya beragam, mulai dari

kegiatan yang melatih kemampuan anggotanya, hingga

menciptakan kegiatan yang bersifaf menghibur. Nantinya

KWT Sedyo Mulyo akan lebih dan terus maju bersama Ibu

Sujiyah, ketua kami tercinta”16

Selama KWT Sedyo Mulyo berdiri hingga saat ini, banyak sekali ide dan

pemikiran dari Ibu Sujiyah selaku ketua KWT. Kontribusinya dalam

mengembangkan KWT sangat terlihat, karena hamper semua kegiatan yang

dilakukan di dalam Kelompok Wanita Tani ini hasil pemikiran dari Ibu Sujiyah.

Namun, juga ada beberapa merupakan hasil dari musyawarah seluruh anggota.

Banyak juga informasi yang dibagikan dengan para anggotanya pada saat pertemuan

maupun pada saat mengadakan pertemuan informal diluar pertemuan rutin tiap

tanggal 15 setiap bulannya. Bu Sujiyah dengan senang hati berbagi ilmu serta

pengalaman yang dimiliki. Ada beberapa informasi beliau dapatkan dari internet,

selain itu informasi dari buku dan juga dari pihak luar yang lebih berkompeten dalam

bidangnya, misal pertanian.

14

Wawancara dengan Ibu Sujiyah selaku Ketua KWT Sedyo Mulyo tanggal 14 Januari 2017 15

Wawancara dengan Ibu Rita Sulistyaningsih selalu Sekretaris 2 KWT Harapan Makmur tanggal 27 Januari 2017 16

Wawancara dengan Ibu Sri Atun selaku seksi Humas KWT Harapan Makmur tanggal 27 Januari 2017

63

Beda kelompok beda pula pola komunikasi ketua dalam keberhasilan

memimpin Kelompok Wanita Tani, seperti yang ada di KWT Harapan Makmur.

Peneliti juga melakukan penelitian di Dusun Demangan untuk digunakan sebagai

bahan perbandingan dengan pola komunikasi ketua dari KWT Sedyo Mulyo

Dusun Wonolelo. Anggota KWT Harapan Makmur, melalui wawancara

mendalam dan tertutup yang dilakukan oleh peneliti, mengaku bahwa menurut

mereka Ibu Rihaniyah belum bisa dikatakan berhasil dalam memimpin KWT

Harapan Makmur. Masih banyak yang harus diperbaiki seperti ketersediaan waktu

untuk berdiskusi dengan anggotanya sehingga tercipta hubungan kelompok yang

dekat dan terbuka.

“Belum bisa dikatakan berhasil karena menurut saya pribadi,

Ibu Rohaniyah masih berada ditahap belajar, masih belajar

dari beberapa pihak dan juga ketua KWT yang lain. Masih

belum sepenuhnya menuangkan waktu dan pikirannya ke

dalam kelompok wanita tani ini. Karena kagiatan yang ada

masih begini-begini saja, belum banyak perkembangan”17

Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, terlihat bahwa ketua

KWT Sedyo Mulyo memiliki jiwa memimpin dan kemampuan memimpin. Cara-

cara berkomunikasi yang dibangun dengan anggota dan pengurus yang lain dapat

berjalan dengan baik, sehingga kelompok ini bisa mencapai keberhasilan bersama

dari waktu ke waktu. Supaya tujuan semua anggota kelompok dapat dicapai

bersama-sama.

17

Wawancara dengan Ibu Wahyuni selaku anggota aktif KWT Harapan Makmur tanggal 27 Januari 2017