BAB IV PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00022-AK 4.pdf · Faktur...
Transcript of BAB IV PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2011-1-00022-AK 4.pdf · Faktur...
62
BAB IV
PEMBAHASAN
IV.1. Analisis terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai
PT Healthy World adalah perusahaan distributor berupa alat-alat kesehatan untuk
keperluan tumah tangga berupa kursi pijat, pijat kaki, pijat mata, dll. Dimana PT Healthy
World dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada tanggal 11 juni 2006
pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Jakarta Utara dengan Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) dan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (NPPKP) yang sama yaitu :
02.387.587.5.043.000. Oleh karena itu, perusahaan memiliki hak dan kewajiban
melakukan pemungutan Pajak Pertambahan Nilai saat melakukan penyerahan Barang
Kena Pajak (BKP), menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang masih harus
dibayar dalam hal Pajak Keluaran lebih besar dari Pajak Masukan yang dapat
dikreditkan atau restitusi dalam hal Pajak Masukan lebih besar dari Pajak Keluaran, dan
melaporkan perhitungan Pajak Pertambahan Nilai atau menyampaikan Surat
Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai.
Saat pajak terutang PT Healthy World adalah saat penyerahan Barang Kena
Pajak, sedangkan tempat pajak terutang adalah sesuai dengan tempat dimana pengusaha
dikukuhkan sebagai berikut :
1. Memungut Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10% (sepuluh persen) atas
penyerahan Barang Kena Pajak.
2. Membuat Faktur Pajak Standar untuk setiap penyerahan Barang Kena Pajak.
63
3. Melakukan setoran pajak yang terutang ke Kas Negara selambat-lambatnya
15 (lima belas) hari setelah masa pajak.
4. Menyampaikan laporan perhitungan pajak dengan Surat Pemberitahuan Masa
dalam jangka waktu 20 (dua puluh) hari setelah akhir Masa Pajak.
5. Menyimpan Faktur Pajak dengan rapih dan tertib.
6. Menyelenggarakan pencatatan dalam pembukuan perusahaan mengenai
perolehan dan penyerahan Barang Kena Pajak.
Penjualan dilakukan baik secara tunai maupun terdapat jangka waktu
pembayaran yang disepakati oleh customer dan PT Healthy World.
Siklus penjualan dimulai dari penerimaan pesanan, persetujuan harga, penyiapan
barang, kemudian penyerahan barang kepada pembeli. Pesanan pembeli disampaikan ke
bagian Penjualan, penjualan ini menggunakan formulir Sales Order (SO).
Formulir Sales Order (SO) tersebut disampaikan kepada Bagian Akuntansi untuk
mendapatkan persetujuan harga mengenai beberapa potongan harga karena harga
terkadang berubah sehingga harus dikonfirmasikan ke Bagian Keuangan.
Selanjutnya setelah diterima dan disepakati harga maka bagian Penjualan yang
sesuai formulir Sales Order (SO) akan menghubungi bagian Gudang untuk memastikan
barang yang tersedia di Gudang dan dapat dikirimkan barang tersebut kepada pembeli.
Atas formulir Sales Order (SO) tersebut, bagian Akuntansi menerbitkan Surat
Jalan yang ditujukan kepada Bagian Gudang untuk melakukan pengiriman.
Pembuatan Faktur Sederhana dan Faktur Standar untuk penyerahan Barang Kena Pajak
kepada pembeli dilakukan saat pembayaran berupa Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Penagihan pembayaran dilaksanakan sebulan setelah diperoleh konfirmasi dari penerima
64
Barang Kena Pajak kepada yang merupakan pemungut Pajak Pertambahan Nilai, bahwa
Barang Kena Pajak yang diserahkan sesuai dengan pesanan dalam kondisi baik.
Setelah penagihan dilunasi oleh pemungut Pajak Pertambahan Nilai sebulan kemudian
baru diserahkan Surat Setoran Pajak (SSP).
Jika pembeli melakukan pembelian secara kredit atau adanya angsuran
pembelian maka adanya perbedaan harga antara tunai dengan kredit sesuai dengan
perjanjian yang berlaku antara PT Healthy World dengan Pembeli melalui pihak Bank
atau leasing (penjamin kredit). Surat tanda Lunas diberikan setelah pembayaran cicilan
atau kredit dilunasi sesuai kesepakatan penjual dan pembeli. Dan selama pembeli
melakukan pembayaran kepada perusahaan melalui bank atau pihak leasing maka bukti
setoran itulah yang menjadi tanda bahwa pembeli telah mencicil dan pada akhirnya surat
slip setoran tersebut akan ditukarkan dengan kuitansi pelunasan.
Atas Sales Order tersebut, Bagian Akuntansi menerbitkan Surat Jalan yang
ditujukan kepada Bagian Gudang untuk melakukan pengiriman. Pembuatan faktur Pajak
Sederhana maupun Faktur pajak Standar untuk penyerahan Barang Kena Pajak kepada
pemungut Pajak Pertambahan Nilai dilakukan saat pembayaran. Penagihan pembayaran
dilaksanakan sebulan setelah diperoleh konfirmasi dari penerima Barang Kena Pajak
yang merupakan pemungut Pajak Pertambahan Nilai , bahwa Barang Kena Pajak yang
diserahkan sesuai dengan pesanan dalam kondisi baik. Setelah penagihan dilunasi oleh
pemungut Pajak Pertambahan Nilai sebulan kemudian baru diserahkan Surat Setoran
Pajak (SSP).
Faktur Pajak atas setiap penyerahan Barang Kena Pajak diserahkan ke Bagian
Perpajakan PT Healthy World untuk dijadikan dasar adanya Pajak Keluaran pada
pengisian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai pada tahun 2007, 2008 ,
65
dan 2009 bentuk Formulir 1107 untuk tahun 2007, dan bentuk formulir 1108 untuk
tahun 2008, dan 2009 yang wajib digunakan bagi Pengusaha Kena Pajak.
Kriteria Barang Kena Pajak (BKP) yang tergolong mewah
Berdasarkan Pasal 5 Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009, kriteria Barang
Kena Pajak yang tergolong mewah adalah :
1. Barang yang bukan merupakan barang kebutuhan pokok;
2. Barang yang dikonsumsi oleh masyarakat tertentu;
3. Barang yang pada umumnya dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan tinggi.
PT Healthy World sebagai distributor alat-alat kesehatan mengimpor barang –
barang dari luar negeri, dimana barang-barang berupa kursi pijat dan lain-lain itu tidak
dikenakan Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM).
Berdasarkan Kriteria Barang Kena Pajak yang tergolong mewah selain
kendaraan bermotor yang dikenakan pajak penjualan atas barang mewah, dimana alat-
alat kesehatan berupa kursi pijat memiliki kisaran harga Rp.15 juta – Rp.45 juta
merupakan hanya untuk kesehatan dan bukan barang mewah seperti mobil
(Mercy,BMW) yang tergolong mewah dari segi harga.
Penulis dalam hal ini menganalisa dan mewawancarai mengenai Pajak Penjualan
Atas Barang Mewah (PPnBM) pada PT Healthy World dan melakukan analisa terhadap
peraturan Pajak Pasal 5 Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009 tidak melakukan
kegiatan menganalisa Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) sehingga Nihil (0)
dalam kegiatan analisa dan evaluasi tersebut.
Kesimpulan penulis adalah PT Healthy World dalam hal ini benar untuk tidak
melakukan pemungutan Pajak Pertambahan Nilai Atas Barang Mewah (PPnBM), dan
66
hanya pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% dimana produk-produk
yang diimpor merupakan produk kesehatan semata dan bukan kendaraan bermotor
berupa barang mewah berupa mobil (Mercy,BMW diatas 1500cc), dan memang kursi
pijat memiliki kisaran harga 15 juta – 45 juta masih tergolong mahal untuk masyarakat
Indonesia. Dalam hal lain, PT Healthy World merupakan distributor untuk produk merk
Ogawa merupakan produk yang terbagus dan terbaik untuk segi kualitas dan keawetan
yang merupakan sebanding dari harga dengan barangnya.
Aturan Pembulatan dalam Tabel Pajak Pertambahan Nilai (PPN) :
Menurut : Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE – 22/PJ.24/1990 yang
isinya adalah Penulisan Angka Rupiah Pada Dokumen Perpajakan, dimana sesuai
dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 67/KMK.01/1990 tanggal 15 Januari
1990, maka dengan ini diberitahukan bahwa penulisan angka rupiah dalam dokumen
perpajakan jenis pajak (Laporan/SSP/SPT/Semua Jenis Ketetapan pajak dan lain
sebagainya) ditetapkan sebagai berikut :
• Untuk jumlah Pajak yang terutang, kredit pajak, kenaikan, bunga, dan pajak yang
harus dibayar dibulatkan kebawah hingga rupiah penuh.
Contoh :
Dasar Pengenaan Pajak (DPP) : Rp. 25.002.566 berarti Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) = Rp. 2.500.256.
Jadi Pajak Pertambahan Nilai tidak ditulis = Rp. 2500.256,60 atau Rp. 2.500.257
Menurut Penulis : sesuai dengan ketentuan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
Nomor SE – 22/PJ.24/1990 dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor :
67
67/KMK.01/1990 tanggal 15 Januari 1990, maka tabel yang berisi analisa perhitungan,
koreksi, dan evaluasi secara menyeluruh mengikuti aturan yang bersangkutan.
Penyetoran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Atas Impor oleh PT Healthy World
PT Healthy World adalah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan
bergerak dibidang alat-alat elektronik kesehatan yang berupa barang – barang kimia dan
keperluan alat Rumah Tangga modern, berupa penunjang kesehatan masyarakat yang
sifatnya impor, dimana penyetoran Pajak Pertambahan Nilai yang dilakukan oleh PT
Healthy World adalah terdapat siklus sebagai berikut :
Siklus Pembelian :
Transaksi pembelian yang dilakukan oleh perusahaan berasal impor dari
pemasok yang sudah dikukuhkan sebagai pengusaha Kena Pajak. Disamping itu
sebagian kecil dari pembelian itu ternyata berasal dari pemasok yang belum menjadi
Pengusaha Kena Pajak, sehingga pihak pemasok tidak memungut Pajak Pertambahan
Nilai. Pajak Pertambahan Nilai atas perolehan Barang Kena Pajak ini disebut Pajak
Masukan. Pajak Masukan ini digunakan untuk menghitung Pajak Pertambahan Nilai
terutang dengan cara mengkreditkan Pajak Masukan yang ada dengan Pajak Keluaran
pada Masa Pajak yang sama. Namun tidak semua Pajak Masukan dapat dikreditkan.
Siklus Penjualan :
Barang dagangan yang sesuai dengan permintaan perusahaan dan telah didata
dalam komputer tersebut, nantinya siap untuk dikirim ke dalam pos-pos tertentu sesuai
dengan pesanan masing-masing. Dengan demikian barang dagangan dapat dijual secara
68
langsung kepada konsumen tanpa adanya pihak perantara. Di dalam transaksi penjualan
kepada konsumen akhir. Pihak perusahaan dapat memberikan potongan penjualan untuk
jenis barang tertentu. Potongan penjualan tersebut nantinya akan mengurangi jumlah
pembayaran yang dibayarkan oleh konsumen kepada pihak perusahaan. Dengan adanya
penyerahan Barang Kena Pajak, maka PT Healthy World wajib memungut Pajak
Pertambahan Nilai dari pembeli sebesar 10% dari Dasar Pengenaan Pajaknya untuk
disetorkan ke Kas Negara.
Berikut ini adalah penjelasan tentang penyerahan dan perolehan yang didapat
Pajak Keluaran dan Pajak Masukan PT Healthy World pada Tahun 2007, 2008 dan
2009:
69
Tabel IV.1
Penyerahan dan Perolehan Tahun 2007
PT Healthy World
Bulan PPN Yang dipungut Sendiri PPN Masukan Kurangbayar/
(Lebih Bayar) DPP PPN PPnBM
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
1.756.484.533
1.390.742.455
1.823.375.813
1.856.092.025
1.736.369.091
1.697.952.840
1.727.165.190
1.139.972.909
1.220.589.724
1.926.935.400
1.595.997.320
1.493.968.710
175.648.453
139.074.245
182.337.581
185.609.202
173.636.909
169.795.284
172.716.519
113.997.291
122.058.972
192.693.540
159.599.732
149.396.871
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
339.325.738
324.832.632
342.236.587
283.119.060
212.460.421
175.621.994
116.620.969
172.167.223
196.365.215
164.032.647
172.929.264
105.032.330
(163.677.286)
(185.758.386)
(159.899.005)
(97.509.857)
(38.823.512)
(5.826.710)
56.095.550
(58.169.932)
(74.306.243)
28.660.893
(13.329.532)
44.364.541
Jumlah 19.365.646.010 1.936.564.601 0 2.604.744.080 (668.179.479)
70
Tabel IV.2
Penyerahan dan Perolehan Tahun 2008
PT Healthy World
Bulan PPN Yang dipungut Sendiri PPN Masukan Kurangbayar/
(Lebih Bayar) DPP PPN PPnBM
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
1.032.030.706
1.137.901.639
2.330.957.235
2.397.183.940
3.600.214.616
3.809.330.763
5.313.487.417
4.893.459.249
6.464.189.037
6.280.898.679
7.754.113.851
7.840.399.457
103.203.070
113.790.163
233.095.723
239.718.394
360.021.461
380.933.076
531.348.741
489.345.924
646.418.903
628.089.867
775.411.385
784.039.945
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
75.875.599
107.897.866
188.755.667
158.566.987
250.667.989
203.566.987
487.599.678
348.977.896
587.699.420
587.456.987
707.114.598
741.213.658
27.327.471
5.892.297
44.340.056
81.151.407
109.353.472
177.366.089
43.749.063
140.368.028
58.719.483
40.632.880
68.296.787
42.826.287
Jumlah 52.854.166.589 5.285.416.659 0 4,445,393,332 840.023.327
71
Tabel IV.3
Penyerahan dan Perolehan Tahun 2009
PT Healthy World
Bulan PPN Yang dipungut Sendiri PPN Masukan Kurangbayar/
(Lebih Bayar) DPP PPN PPnBM
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
851.597.221
994.780.274
1.610.800.901
2.189.715.754
1.496.315.385
2.514.996.899
8.525.603.305
2.450.214.960
1.193.914.628
1.077.737.250
1.752.848.513
1.882.818.537
85.159.722
99.478.027
161.080.090
218.971.575
149.631.538
251.499.690
252.560.330
245.021.496
119.391.462
107.773.725
175.284.851
188.281.853
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
107.421.912
78.325.336
173.429.881
201.325.863
150.587.006
168.532.018
175.067.684
135.591.736
122.209.779
109.697.293
153.070.758
183.622.051
(22.262.190)
1.109.499
(13.459.290)
4.186.422
(905.467)
(82.012.205)
77.492.646
109.429.760
(2.818.316)
(4.741.884)
22.214.093
4.659.803
Jumlah 20.541.343627 2.054.134.362 0 1.758.881.317 112.936.063
Di dalam Surat Pajak Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT PPN)
1108 beberapa bulan di tahun 2007 dan 2009, PT Healthy World statusnya adalah Lebih
Bayar, didalam Laporan Keuangan ditunjukkan di dalam laporan Laba Rugi dilihat
diantara Penjualan dan Pembelian.
72
Berikut Penjelasan antara penjualan dan Pembelian di Tahun 2007 yang Lebih
bayar :
Laporan Laba Rugi Periode Bulan Januari 2007, PT Healthy World dilihat dari
Penjualan barang Bulan Januari 2007 sebesar Rp. 1.756.484.697 dan Pembelian barang
Bulan Januari 2007 sebesar Rp. 2.317.207.090.
Laporan Laba Rugi Periode Bulan Februari 2007, PT Healthy World dilihat dari
Penjualan barang Bulan Februari 2007 sebesar Rp. 3.147.227.108 dan Pembelian barang
Bulan Januari 2007 sebesar Rp. 3.798.928.578.
Laporan Laba Rugi Periode Bulan Maret 2007, PT Healthy World dilihat dari
Penjualan barang Bulan Maret 2007 sebesar Rp. 4.970.602.934 dan Pembelian barang
Bulan Januari 2007 sebesar Rp. 5.809.190.893.
Laporan Laba Rugi Periode Bulan April 2007, PT Healthy World dilihat dari
Penjualan barang Bulan April 2007 sebesar Rp. 6.826.694.959 dan Pembelian barang
Bulan Januari 2007 sebesar Rp7.465.660.693
Laporan Laba Rugi Periode Bulan Mei 2007, PT Healthy World dilihat dari
Penjualan barang Bulan Mei 2007 sebesar Rp. 8.563.064.081 dan Pembelian barang
Bulan Januari 2007 sebesar Rp. 9.609.566.857.
Laporan Laba Rugi Periode Bulan Juni 2007, PT Healthy World dilihat dari
Penjualan barang Bulan Juni 2007 sebesar Rp. 10.261.016.908 dan Pembelian barang
Bulan Januari 2007 sebesar Rp. 11.327.888.681.
Laporan Laba Rugi Periode Bulan Agustus 2007, PT Healthy World dilihat dari
Penjualan barang Bulan Agustus 2007 sebesar Rp. 13.128.155.012 dan Pembelian
barang Bulan Januari 2007 sebesar Rp. 14.181.093.173.
73
Laporan Laba Rugi Periode Bulan September 2007, PT Healthy World dilihat
dari Penjualan barang Bulan September 2007 sebesar Rp. 14.348.744.778 dan
Pembelian barang Bulan Januari 2007 sebesar Rp. 15.394.601.110.
Penjualan lebih kecil dari Pembelian, maka menunjukkan Lebih Bayar,
Penjualan Barang sebagai Pajak Keluaran dan Pembelian sebagai Pajak Masukan.
Penjualan Lebih besar dari Pembelian, maka menunjukkan Kurang Bayar,
Penjualan Barang sebagai Pajak Keluaran dan pembelian sebagai Pajak Masukan.
IV.2. Evaluasi Pajak Keluaran Tahun 2007, 2008 dan 2009
Pengusaha Kena Pajak yang melakukan transaksi penyerahan Barang kena Pajak
dan atau Jasa Kena Pajak wajib memungut Pajak Pertambahan Nilai yang biasa disebut
Pajak Keluaran dan membuat Faktur Pajak sebagai bukti pemungutan Pajak tersebut.
Dalam menguji penyerahan Jasa Kena Pajak yang dilakukan PT Healthy World, penulis
melakukan ekualisasi (ekualisasi pajak adalah pemeriksaan tingkat keseimbangan antara
satu jenis pajak dengan jenis pajak yang lain yang memiliki hubungan. Yang dimaksud
hubungan disini adalah elemen laporan suatu jenis pajak merupakan bagian dari laporan
jenis pajak yang lain (baik itu sebagian maupun keseluruhan) dan rekonsilisasi
penyerahan yang dilaporkan pada Surat Pajak Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan
Nilai (SPT PPN) dengan peredaran usaha yang terdapat pada Surat Pemberitahuan (SPT)
Pajak Penghasilan.
Berikut adalah Ekualisasi PPN dengan Omset (Penjualan) PPh Pasal 25/29 yang
dilakukan untuk Tahun Pajak 2007, 2008 dan 2009 :
74
Ekualisasi Tahun 2007
Ekspor 0
Penyerahan yg PPN-nya harus dipungut sendiri 19.365.646.010
Penyerahan yg PPN-nya dipungut oleh pemungut PPN 0
Penyerahan yg PPN-nya tidak dipungut 0
Penyerahan yg dibebaskan dari pengenaan PPN ………0……..
Jumlah 19.365.646.010
Jumlah penyerahan tidak terutang PPN .………0…….
Jumlah seluruh penyerahan 19.365.646.010
Jumlah peredaran usaha di SPT PPh 19.365.646.010
Ekspor 0
19.365.646.010
Selisih 0
Ekualisasi Tahun 2008
Ekspor 0
Penyerahan yg PPN-nya harus dipungut sendiri 54.180.669.703 Penyerahan yg PPN-nya dipungut oleh pemungut PPN 0
Penyerahan yg PPN-nya tidak dipungut 0
Penyerahan yg dibebaskan dari pengenaan PPN ………0……..
Jumlah 54.180.669.703 Jumlah penyerahan tidak terutang PPN .………0…….
Jumlah seluruh penyerahan 54.180.669.703
75
Jumlah peredaran usaha di SPT PPh 54.180.669.703
Ekspor 0
54.180.669.703
Selisih
0
Ekualisasi Tahun 2009
Ekspor 0
Penyerahan yg PPN-nya harus dipungut sendiri 20.541.343.627
Penyerahan yg PPN-nya dipungut oleh pemungut PPN 0
Penyerahan yg PPN-nya tidak dipungut 0
Penyerahan yg dibebaskan dari pengenaan PPN ………0……..
Jumlah 20.541.343.627
Jumlah penyerahan tidak terutang PPN .………0…….
Jumlah seluruh penyerahan 20.541.343.627
Jumlah peredaran usaha di SPT PPh 20.541.343.627
Ekspor 0
20.541.343.627
Selisih 0
Secara prinsip, Pajak Pertambahan Nilai dikenakan setiap terjadi penyerahan
Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak. Sehingga dengan terjadinya penyerahan
Barang Kena Pajak, maka akan menimbulkan utang pajak. Pengusaha Kena Pajak yang
melakukan transaksi penjualan ataupun penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena
76
Pajak wajib membuat Faktur Pajak, karena atas transaksi tersebut Pengusaha Kena Pajak
harus memungut Pajak Pertambahan Nilai yang disebut sebagai Pajak Keluaran atau
PPN Keluaran, yang kemudian akan disetorkan ke kas negara. Saat pembuatan Faktur
Pajak Standar ini sangat terkait dengan saat terutangnya Pajak Pertambahan Nilai dan
penting dimengerti karena saat pembuatan Faktur Pajak ini akan menentukan kapan
Pajak Keluaran ini dilaporkan di Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan
Nilai.
Pada saat PT Healthy World sebagai Pengusaha Kena Pajak mengirimkan
tagihan diwajibkan membuat:
1. Faktur Pajak Standar dan Faktur Pajak Sederhana yang diisi lengkap dan
selalu disertakan dalam setiap penyerahan Barang Kena Pajak dan atau jasa Kena
Pajak. Faktur Pajak Sederhana dibuat untuk transaksi penjualan kepada pihak
yang bukan merupakan Pengusahan Kena Pajak. Sedangkan Faktur Pajak
Standar diterbitkan apabila Pengusaha Kena Pajak pembeli Barang Kena Pajak
atau penerima Jasa Kena Pajak mempunyai identitas lengkap.
2. Faktur Pajak dibuat rangkap 5 (lima) dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Lembar ke-1 untuk Pembeli Barang Kena Pajak / Penerima Jasa Kena Pajak
b. Lembar ke-2 untuk Penjual Barang Kena Pajak/Pemberi Jasa Kena Pajak
c. Lembar ke-3 untuk kepala Kantor Pelayanan Pajak melalui pemungut Pajak
Pertambahan Nilai
d. Lembar ke-4 untuk Ekstra Copy
e. Lembar ke-5 untuk Arsip
Menurut Pasal 4 (empat) Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
159/PJ./2006 tentang saat pembuatan, bentuk, ukuran, pengadaan, tata cara
77
penyampaian, dan tata cara pembetulan faktur Pajak Standar, dalam hal pembuatan
Faktur Pajak lebih dari 2 (dua) rangkap, maka harus dinyatakan secara jelas
penggunaanya dalam lembar Faktur Pajak yang bersangkutan. PT Healthy World
membuat Faktur Pajak dalam 5 (lima) rangkap, dan setiap rangkap telah dituliskan
dengan jelas penggunaannya dalam lembar Faktur Pajak yang bersangkutan. Pembuatan
Faktur pajak yang dilakukan PT Healthy World adalah pada saat pembayaran atau
selambat-lambatnya satu bulan setelah berakhirnya Masa Pajak. Dilihat dari segi tanggal
pembuatan, Faktur Pajak keluaran yang dilaporkan dalam Surat Pajak Pemberitahuan
Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT PPN) sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan hasil evaluasi dan kondisi yang terdapat dalam perusahaan selama tahun
2007, 2008, dan 2009. Penulis menemukan masalah yang dilakukan oleh PT Healthy
World dimana terdapat Faktur Pajak Standar tanggal 07 Januari 2007 dan 10 Februari
2007 yang tidak sesuai dengan ketetapan Undang-undang, seperti:
a. NPWP Pembeli : 01.644.923.3-441
Nama Pembeli : PT. Bintang Bangun Mandiri
Kode dan Nomor Seri : 010.000-09.000 000 36
Tanggal : ? (tidak diisinya tanggal)
DPP : Rp.41.828.198
PPN Keluaran : Rp. 4.182.819
b. NPWP Pembeli : 01.644.923.3-441.000
Nama Pembeli : PT. Bintang Bangun Mandiri
Kode dan Nomor Seri : 010.000-09.000 2285
Tanggal : ? (tidak diisinya tanggal)
DPP : Rp. 2.940.372
78
PPN Keluaran : Rp. 294.037
Pada Tahun 2007, PT Healthy World telah melakukan penagihan Pajak
Pertambahan Nilai dan membuat Faktur Pajak Standar tersebut kepada PT Bintang
Bangun Mandiri. Namun Faktur Pajak Standar yang dibuat tersebut tidak mencantumkan
tanggal pembuatan faktur. Tanggal pada Faktur Pajak tersebut seharusnya menunjukkan
tanggal 07 Januari 2007 dan 10 Februari 2007. Dan PT Healthy World tidak membuat
Faktur Pajak pengganti atas 2 Faktur Pajak yang diisi dengan tidak lengkap, jelas dan
benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan Pasal 1 ayat (5) Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 disebutkan
bahwa Pajak Keluaran adalah Pajak Pertambahan Nilai terutang yang wajib dipungut
oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan Penyerahan Barang Kena Pajak, Jasa Kena
Pajak, dan/atau Ekspor Barang Kena Pajak. Kemudian berdasarkan Pasal 13 ayat (5)
Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009 disebutkan bahwa dalam Faktur Pajak harus
dicantumkan keterangan tentang penyerahan Barang Kena Pajak atau Penyerahan Jasa
Kena Pajak yang paling sedikit memuat:
a. Nama, alamat, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), serta Nomor Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak (NPPKP), dan tanggal pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak (PKP) yang menyerahkan Barang Kena Pajak (BKP) atau Jasa Kena Pajak
(JKP);
b. Nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pembeli Barang Kena
Pajak (BKP) atau penerima Jasa Kena Pajak (JKP);
c. Macam, jenis, kuantum, harga satuan, jumlah Harga Jual atau Penggantian,
dan Potongan harga;
d. Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut;
79
e. Pajak Penjualan atau Barang Mewah yang dipungut;
f. Kode, Nomor seri dan tanggal pembuatan Faktur Pajak;
g. Nama, jabatan, dan tanda tangan yang berhak menandatangani Faktur Pajak
Adapun yang menyebabkan masalah ini terjadi adalah dikarenakan oleh kelalaian
karyawan dalam membuat Faktur Pajak. Selain kesalahan tidak mencantumkan tanggal
pembuatan faktur, penulis melihat banyak Faktur Pajak Keluaran PT Healthy World yag
dibuat dengan tidak mencoret pada bagian kalimat (Harga Jual/ Penggantian/ Uang
Muka/ Termijn) yang tidak perlu sebagaimana diminta dalam catatan bagian bawah
sebelah kiri Faktur Pajak Standar. Semestinya Faktur Pajak Standar yang dibuat atas
penyerahan Barang dan Jasa Kena Pajak untuk tahun pajak 2007, 2008 dan 2009 harus
mencoret pada bagian kalimat (Harga Jual/ Penggantian/ Uang Muka/ Termijn) yang
tidak perlu sebagaimana diminta dalam catatan bagian bawah sebelah kiri Faktur Pajak
Standar, seperti:
Harga Jual/Penggantian/Uang Muka/Termijn *) XXX
*) Coret yang tidak perlu
Kesalahan tidak mencoret bagian yang tidak perlu banyak terdapat pada Faktur
Pajak Keluaran untuk tahun 2007 dan 2008, sedangkan di tahun 2009 perusahaan telah
mengikuti ketentuan yang berlaku dalam membuat Faktur Pajak Standar. Akibat dari
kesalahan dalam pembuatan Faktur Pajak Standar dikenakan sanksi administrasi berupa
bunga sebesar 2% dari Dasar Pengenaan Pajak. Berdasarkan Pasal 14 ayat (4) Undang-
undang Nomor 17 Tahun 2000 yang menyatakan bahwa terhadap Pengusaha Kena Pajak
yang tidak membuat atau tidak mengisi selengkapnya Faktur Pajak dikenakan sanksi
berupa denda administrasi sebesar 2% (dua persen) dari Dasar Pengenaan Pajak.
80
Dengan ini penulis memberikan rekomendasi kepada perusahaan agar
perusahaan harus dan wajib membuat Faktur Pajak Standar sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, seperti membuat Faktur Pajak Standar yang lengkap, jelas dan benar serta
tepat pada waktu yang ditentukan. Maksud dari pembuatan Faktur Pajak yang lengkap
yaitu perusahaan dalam membuat Faktur Pajak Standar sering kali tidak mencoret bagian
Jumlah Harga Jual/ Penggantian/Uang Muka/Termijn.
IV.2.1. Prosedur Penjualan pada PT Healthy World
Prosedur penjualan yang dilakukan PT Healthy World adalah perusahaan
penjualan Alat-alat kesehatan untuk keperluan rumah tangga, maka pada prosedur
penjualan alat-alat kesehatannya dimulai dengan diterimanya Sales Order dari
konsumen atau pembeli alat-alat kesehatan tersebut, kemudian Sales Order tersebut di
berikan kepada Bagian Akuntansi setelah itu Bagian Akuntansi memberikan salinan
Sales Order tersebut ke Bagian Gudang untuk melihat apakah barang yang dipesan
masih ada di gudang. Setelah di periksa oleh Bagian Gudang barang tersebut ada, maka
Bagian Gudang akan konfirmasi ke Bagian Akuntansi setelah itu Bagian Aakuntansi
akan membuat nota penjualan.
Nota Penjualan yang telah di buat harus di tanda tangani oleh konsumen, nota
penjualan di buat 3 rangkap:
Rangkap 1: untuk Bagian Akuntansi.
Rangkap 2: untuk Konsumen.
Rangkap 3: untuk Bagian Gudang.
Setelah itu maka barang akan dipersiapkan oleh Bagian Gudang yang nantinya
akan di kirimkan ke Bagian Pengiriman, sebelum Bagian Pengiriman maka barang akan
81
di periksa terlebih dahulu oleh Bagian PDI (Pre Delivery Inspection), yang tugasnya
memeriksa alat kesehatan tersebut adalah benar dalam kondisi yang baik dan membuat
checklist pada buku garansi alat kesehatan tersebut yang ada pada kotak dus
penyimpanan tersebut. Setelah itu alat kesehatan tersebut akan dikirim kepada
Konsumen dan kemudian Konsumen akan memberikan pembayaran dan
menandatangani nota pembayaran alat kesehatan di atas materai yang tertera dan
dianggap lunas.
IV.2.2. Prosedur Pencatatan Penjualan Barang PT Healthy World
Setiap transaksi penjualan yang terjadi dalam PT Healtyh World akan dilakukan
dengan beberapa hal yang tercantum:
1. Nomor urut nota penjualan.
2. Tanggal dan Nomor Sales Order.
3. Nama dan jika ada Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pembeli Barang Kena
Pajak agar dapat dilakukan pengkreditan.
4. Nama dan jenis alat kesehatan beserta kegunaanya berdasarkan jenis alat
kesehatan dan warna alat kesehatan berikut nomor produksi dan stiker keaslian
produk tersebut.
5. Jumlah barang Dasar Pengenaan Pajak.
6. Besarnya Pajak Pertambahan Nilai yang dikenakan.
IV.3. Evaluasi Penyetoran, Penghitungan dan Pelaporan PPN
Dalam memungut pajak, Indonesia menganut self assessment system, dimana
wajib pajak baik badan maupun orang pribadi menghitung, menyetor dan melaporkan
82
sendiri pajak terutangnya ke Kantor Pelayanan Pajak sesuai alamat dimana badan dan
orang pribadi terdaftar. Dalam melakukan pemungutan Pajak Pertambahan Nilai,
Pengusaha Kena Pajak mengunakan Faktur Pajak Standar sebagai sarana untuk
memungut Pajak Pertambahan Nilai kepada konsumen. Pengenaan Pajak Pertambahan
Nilai dilakukan setiap terjadi penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak yang
dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak.
PT Healthy World sebagai Pengusaha Kena Pajak harus membuat Faktur Pajak
Standar setiap kali melakukan penyerahan atau penagihan Barang Kena Pajak atau Jasa
Kena Pajak. Penyetoran atau pembayaran Pajak Pertambahan Nilai yang terutang
dilakukan paling lambat 15 (lima belas) hari setelah saat terutangnya pajak atau Masa
Pajak berakhir atau tanggal 15 setiap bulannya dengan menggunakan Surat Setoran
Pajak (SSP) yang dibuat 5 (lima) rangkap dengan peruntukkan sebagai berikut:
a. Lembar ke-1 untuk Pengusaha Kena Pajak
b. Lembar ke-2 untuk KPP melalui KPKN.
c. Lembar ke-3 untuk dilampirkan pada Surat Pemberitahuan Masa Pajak
Pertambahan Nilai (SPT PPN).
d. Lembar ke-4 untuk Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro.
e. Lembar ke-5 untuk arsip Pemungut Pajak Pertambahan Nilai.
Isi dari Surat Setoran Pajak (SSP) tersebut terdiri dari: (Contoh yang diambil
adalah SSP pada Bulan Desember 2007):
1. Identitas dari Pengusahan Kena Pajak, yaitu:
Nomor Pokok Wajib Pajak dan Nomor Pengukuhan Pengusaha kena Pajak :
02.387.587.5.043.000
Nama Wajib Pajak : PT Healthy World
83
Alamat Wajib Pajak : Jl. Boulevard Raya Blok RA 27 Nomor : 10-11 Jakarta
Utara.
2. PT Healthy pada tahun 2007 dan 2008 menyampaikan penyerahan Pajak
Pertambahan Nilai pada Tahun 2007 dan 2008 secara manual dan baru pada
Januari Tahun 2009 PT Healthy World menngunakan E-SPT dalam pelaporan
Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT PPN) sesuai dengan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 6 /PJ/2009.
Dimana Elektronik SPT atau disebut E-SPT adalah aplikasi (software) yang
dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk digunakan oleh Wajib Pajak untuk
kemudahan dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT).
Kelebihan E-SPT :
1. Penyampaian SPT dapat dilakukan secara cepat dan aman, karena
lampiran dalam bentuk media CD/disket.
2. Data Perpajakan Terorganisasi dengan baik
3. Sistem aplikasi E-SPT mengorganisasikan data perpajakan perusahaan
dengan baik dan sistematis
4. Penghitungan dilakukan secara cepat dan tepat karena menggunakan
sistem komputer
5. Kemudahan dalam membuat Laporan Pajak
84
6. Data yang disampaikan WP selalu lengkap, karena penomoran formulir
dengan menggunakan sistem komputer.
7. Menghindari pemborosan penggunaan kertas
8. berkurangnya pekerjaan-pekerjaan klerikal perekaman SPT yang
memakan sumber daya yang cukup banyak.
Kesimpulan menurut penulis :
PT Healthy World menggunakan E-SPT pada Tahun 2009 dalam penyampaian dan
pelaporan Pajak Pertambahan Nilainya sudah benar dikarenakan E-SPT dapat
bermanfaat terhadap waktu dan efektifitas dalam penyampaian E-SPT yang tergolong
praktis dalam penyampaiaannya. Sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Nomor 6 /PJ/2009, dimana peraturan tersebut berisi tentang tata cara penyampaian surat
pemberitahuan dalam bentuk elektronik.
E-Filling adalah suatu cara penyampaian SPT yang dilakukan melalui system
online yang real time melalui satu atau beberapa perusahaan penyedia jasa aplikasi
(ASP) yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak.
Pendaftaran E-Fin :
• Wajib Pajak Mengajukan permohonan tertulis dengan formulir
• Dengan melampirkan fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (NPPKP).
85
Permohonan E-Fin disetujui apabila :
1. Alamat yang tercantum dalam permohonan sama dengan alamat
masterfile Direktorat Jenderal Pajak.
2. Telah menyampaikan Surat Pajak Tahunan (SPT) Pajak penghasilan
(PPh) objek pajak atau Pajak Penghasilan (PPh) Badan Tahun Terakhir,
Surat Pajak Tahunan (SPT) Pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 tahun Pajak
terakhir, Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT PPN)
enam masa terakhir.
Pendaftaran ke ASP :
1. Setelah memperoleh E-Fin, Wajib Pajak mendaftar melalui website pada
salah satu website ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak.
2. Setelah mendaftar, Wajib Pajak akan mendapatkan Digital Certificate
dari Direktorat Jenderal Pajak via ASP.
3. Selanjutnya ASP akan membantu dan memberikan informasi berkaitan E-
filling.
Tata cara Penyampian E-Filling :
1. Setelah meiliki E-Fin dan sertifikat, Wajib pajak sudah bisa melakukan
E-Filling (petunjuk menggunakan E-filling).
2. Wajib Pajak akan diberikan bukti penerimaan secara elektronik yang
dibubuhkan pada bagian bawah induk Surat Pajak Tahunan (SPT) yang
telah disampaikan secara E-Filling dan dinyatakan lengkap oleh
Direktorat Jenderal Pajak.
86
3. Bukti penerimaan tersebut berisi informasi Nomor Pokok Wajib Pajak,
tanggal, jam, nomor transaksi penyampaian SPT (NTPS) dan Nomor
transaksi pengiriman ASP (NTPA) serta nama perusahaan penyedia jasa
aplikasi (ASP).
(ASP) yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak saat ini adalah :
http://www.laporpajak.com/
http://www.layananpajak.com/
http://www.spt.co.id/
4. Penyampaian Surat Pajak Tahunan secara E-Filling dapat dilakukan
selama 24 jam dan 7 hari dalam seminggu.
5. Surat Pajak Tahunan (SPT) yang disampaikan melauli E-Filling pada
akhir batas waktu penyampian yang jatuh pada hari libur dianggap
disampaikan tepat waktu.
6. Melalui 1 Maret 2009, Wajib Pajak sudah melaporkan Surat Pajak
Tahunan (SPT) via E-filling tidak perlu melaporkan Hardcopy Surat
Pajak Tahunan (SPT) ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang sesuai
dengan (Keputusan PER-47/PJ/2008).
3. MAP/kode jenis pajak diisi dengan angka 411211 sedangkan untuk kode jenis setoran
diisi dengan angka 100
4. Untuk pembayaran ditulis: Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT
PPN) dan Pembetulan Surat Pemberitahuan Pajak Pertambahan Nilai Desember 2009.
87
5. Jumlah pembayaran diisi sesuai dengan jumlah yang dibayarkan yaitu Rp.
163.677.286 dan Rp. 187.845.279 (Contoh : Pembetulan Surat Pemberitahuan Masa
Pajak Pertambahan Nilai (SPT PPN) Masa Januari 2007).
6. Surat Setoran Pajak (SSP) harus diterima oleh kantor penerima pembayaran yang
dapat melalui Bank DKI atau kantor Pos dan Giro sebagai bukti telah dilakukan
penyetoran Pajak Pertambahan Nilai.
7. Diberi stempel dan dicap oleh pejabat yang berwenang pada Bank DKI sebagai
penerima pembayaran maupun oleh PT Healthy World sebagai penyetor.
Setiap melakukan pembayaran, PT Healthy World menerima bukti setoran pajak dari
Bank DKI sebagai bukti bahwa PT Healthy World telah menyetor pajak kurang bayar.
Apabila dalam suatu Masa Pajak, Jumlah Pajak Keluaran lebih besar dari jumlah
Pajak Masukan maka selisihnya merupakan Pajak Pertambahan Nilai yang masih harus
dibayar oleh Pengusahan Kena Pajak. Sebaliknya, apabila jumlah Pajak Masukan lebih
besar dari jumlah Pajak Keluaran, maka selisihnya merupakan kelebihan pajak yang
dapat dikompensasikan pada Masa Pajak berikutnya.
Pada prakteknya, jumlah Pajak Keluaran PT Healthy World lebih sering lebih
besar dari jumlah Pajak Masukkannya sehingga terdapat kurang bayar pada tahun 2009.
Berikut adalah perhitungan Pajak Pertambahan Nilai kurang bayar PT Healthy World,
contoh yang diambil adalah Masa Pajak Desember 2009:
Pajak Keluaran Rp.188.281.854
Pajak Keluaran yang dipungut oleh Pemungut PPN Rp. - - - - -
88
Pajak Keluaran yang dipugut sendiri Rp. 188.281.854
Pajak Masukan yang dapat dikreditkan Rp. 183.622.651 -
Pajak Kurang Bayar Desember 2007 Rp. 4.659.803
Atas jumlah Pajak Pertambahan Nilai yang kurang bayar tersebut, PT Healthy World
membuat jurnal penutup sebagai berikut:
Dr. PPN Keluaran Rp. 188.281.854
Cr. PPN Masukan Rp. 183.622.651
Cr. PPN kurang bayar Rp. 4.659.803
Jurnal untuk pembayaran PPN Masa Januari:
Dr. PPN kurang bayar Rp. 4.659.803
Cr. Kas Rp. Rp. 4.659.803
Namun setelah dilakukan pengecekan kembali oleh bagian adiministrasi ternyata
masih terdapat Pajak Keluaran dan Pajak Masukan yang belum dilaporkan dalam Masa
Desember, sehingga dilakukan pembetulan SPT Masa Desember 2009 menjadi:
Pajak Keluaran Rp. 188.281.854
Penyerahan dengan Faktur Pajak Sederhana Rp. 4.500.000
Pajak Keluaran yang dipungut oleh Pemungut PPN Rp. - - -
Pajak Keluaran yang dipungut sendiri Rp. 192.781.854
Pajak Masukan yang dapat dikreditkan Rp. 183.622.651 -
Pajak kurang bayar Desember 2009 Rp. 9.159.203
Pajak yang sudah dibayar Rp. 4.659.803 -
Pajak kurang bayar karena pembetulan Rp. 4.499.400
Atas jumlah Pajak Pertambahan Nilai yang kurang bayar tersebut, PT Healthy
World membuat jurnal penutup pembetulan sebagai berikut:
89
Dr. PPN Keluaran Rp. 192.781.854
Cr. PPN Keluaran Rp. 183.622.651
Cr. PPN kurang bayar Rp. 9.159.203
Jurnal untuk pembayaran PPN Masa desember:
Dr. PPN kurang bayar Rp. 4.499.400
Cr. Kas Rp. 4.499.400
Dalam hal Pajak Keluaran lebih kecil dari Pajak Masukan sehingga terdapat
kelebihan pembayaran, maka atas kelebihan tersebut dapat dikompensasikan ke Masa
Pajak berikutnya.
Penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai PT Healthy World
menggunakan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai. Berdasarkan Pasal 3
Undang-undang Ketetapan Umum Perpajakan dijelaskan bahwa bagi Pengusaha Kena
Pajak fungsi Surat Pemberitahuan adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan
mempertanggung jawabkan penghitungan jumlah Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan Atas Barang Mewah yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang
pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran, pembayaran atau pelunasan
pajak yang telah dilaksanakan sendiri oleh Pengusaha Kena Pajak dan/atau melalui
pihak lain dalam suatu Masa Pajak, yang ditentukan oleh ketentuan peraturan
Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku.
Sebagai Pengusaha Kena Pajak, maka PT Healthy World wajib untuk memungut
Pajak Pertambahan Nilai, dan harus mempertanggung jawabkan penghitungan jumlah
Pajak Pertambahan Nilai dengan mengisi Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak
Pertambahan Nilai. Pada Tahun 2007, formulir SPT Masa yang dipakai untuk
90
melaporkan Pajak Pertambahan Nilai adalah formulir Surat Pemberitahuan 1107 Pajak
Pertambahan Nilai, kemudian Tahun 2008 dan 2009 menggunakan formulir Surat
Pemberitahuan (SPT Masa PPN) 1108 Pajak Pertambahan Nilai Wajib Pajak setiap
bulannya wajib melaporkan berapa besarnya Pajak Pertambahan Nilai yang terutang
atau Pajak Pertambahan Nilai lebih bayar dan kurang bayarnya ke Kantor Pelayanan
Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar.
Berdasarkan kondisi-kondisi yang ada PT Healthy World dalam melakukan
pemungutan, penyetoran, penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, masih
belum begitu memahami. Karena dari hasil penelitian masih terdapatnya kesalahan-
kesalahan dalam pembayaran/penyetoran dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai yang
dilakukan PT Healthy World. Hal ini sangat berdampak kepada Surat Pemberitahuan
(SPT) nya. Berikut ini akan dibahas beberapa temuan yang ditemukan oleh penulis
selama penelitian di PT Healthy World kaitannya dengan penyetoran dan pelaporan
Surat Pemberitahuan (SPT) sebagai berikut:
91
Tabel IV.4
Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2007
PT Healthy World
Masa Pajak Tanggal Pelaporan Tanggal Pembayaran
Januari 27 Februari 2007 27 Februari 2007
Januari (Pembetulan) 17 September 2007 17 Agustus2007
Februari 16 Maret 2007 16 Maret 2007
Februari (Pembetulan) 17 September 2007 17 Agustus 2007
Maret 20 April 2007 20 April 2007
Maret (Pembetulan) 17 September 2007 17 Agustus 2007
April 21 Mei 2007 21 Mei 2007
April (Pembetulam) 17 September 2007 17 September 2007
Mei 19 Juni 2007 19 Juni 2007
Mei (Pembetulan 1) 17 September 2007 17 Agustus 2007
Mei (Pembetulan 2) 17 Desember 2007 17 Desember 2007
Juni 20 Juli 2007 20 Juli 2007
Juni (Pembetulan) 17 September 2007 17 Agustus 2007
Juli 20 Agustus 2007 20 Agustus 2007
Juli (Pembetulan) 20 September 2007 20 September 2007
Agustus 17 September 2007 17 September 2007
September 22 Nopember 2007 22 Nopember 2007
September (Pembetulan) 19 November 2007 19 November 2009
Oktober 19 Nopember 2007 19 Nopember 2007
Nopember 17 Desember 2007 17 Desember 2007
Desember 17 januari 2008 17 Januari 2008
92
Tabel IV.5
Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2008
PT Healthy World
Masa Pajak Tanggal Pelaporan Tanggal Pembayaran
Januari 20 Februari 2008 20 Februari 2008
Februari 14 Maret 2008 13 Maret 2008
Maret 09 Mei 2008 09 Mei 2008
April 05 Juni 2008 05 Juni 2008
Mei 27 Juli 2008 27 Juli 2008
Juni 18 September 2008 18 September 2008
Juli 03 Oktober 2008 03 Oktober 2008
Agustus 03 Oktober 2008 03 Oktober 2008
September 17 Desember 2008 17 Desember 2008
Oktober 13 Desember 2008 13 Desember 2008
Nopember 23 Januari 2009 23 Januari 2009
Desember 06 Februari 2009 06 Februari 2009
93
Tabel IV.6
Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2009
PT Healthy World
Masa Pajak Tanggal Pelaporan Tanggal Pembayaran
Januari 20 Februari2009 20 Februari 2009
Februari 17 Maret 2009 17 Maret 2009
Maret 16 April 2009 16 April 2009
April 19 Mei 2009 19 Mei 2009
Mei 18 Juni 2009 18 Juni 2009
Juni 21 Juli 2009 21 Juli 2009
Juli 20 Agustus 2009 17 Agustus 2009
Agustus 17 September 2009 17 September 2009
September 14 Oktober 2009 14 Oktober 2009
Oktober 18 Nopember 2009 18 Nopember 2009
Nopember 15 Desember 2009 15 Desember 2009
Desember 15 januari 2010 15 Januari 2010
1. Kesalahan dalam pengisian SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai
Penulis menemukan beberapa kesalahan dalam pengisian Surat Pemberitahuan
Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT PPN) PT Healthy World yaitu kesalahan dalam
pengisian dalam Surat Pajak Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT PPN)
Bulan Januari, Februari, Maret, April, Mei terjadi 2 kali pembetulan, Juni, Juli, dan
September 2007.
94
Pada Pembetulan Januari seharusnya terdapat Penyerahan Pajak Masukan kepada
pemungut sebesar Rp. 339.325.738, serta pembetulan sebesar Rp. 24.167.993 dan untuk
Pajak Masukan seharusnya Rp. 363.493.732.
Pada Pembetulan Februari seharusnya terdapat Penyerahan Pajak Masukan
kepada pemungut sebesar Rp. 324.832.632, serta pembetulan sebesar Rp. 24.167.993
dan untuk Pajak Masukan seharusnya Rp. 349.000.625.
Pada Pembetulan Maret seharusnya terdapat Penyerahan Pajak Masukan kepada
pemungut sebesar Rp. 342.236.587, serta pembetulan sebesar Rp. 24.168.173 dan untuk
Pajak Masukan seharusnya Rp. 366.404.760.
Pada Pembetulan April terdapat Penyerahan Pajak Masukan kepada pemungut
sebesar Rp. 283.119.060, serta pembetulan sebesar Rp. 38.823.512 dan untuk Pajak
Masukan seharusnya Rp. 212.460.421.
Pada Pembetulan Mei terjadi 2 kali Pembetulan :
Pembetulan 1 seharusnya terdapat Penyerahan Pajak Masukan kepada pemungut sebesar
Rp. 212.460.421, serta pembetulan 1 sebesar Rp. 24.310.632 dan untuk Pajak Masukan
seharusnya Rp. 236.771.053.
Pembetulan 2 seharusnya terdapat Penyerahan Pajak Masukan kepada pemungut
sebesar Rp. 236.771.053, serta pembetulan 2 sebesar Rp. 4.000.680 dan untuk Pajak
Masukan seharusnya Rp. 240.771.733.
Pada Pembetulan Juni terdapat Penyerahan Pajak Masukan kepada pemungut
sebesar Rp. 175.621.994, serta pembetulan sebesar Rp. 24.310.632 dan untuk Pajak
Masukan seharusnya Rp. 199.932.626.
95
Pada Pembetulan Juli terdapat Penyerahan Pajak Masukan kepada pemungut
sebesar Rp. 116.620.969, serta pembetulan sebesar Rp. 24.310.631 dan untuk Pajak
Masukan seharusnya Rp. 140.931.601.
Pada Pembetulan September terdapat Penyerahan Pajak Masukan kepada
pemungut sebesar Rp. 196.365.215, serta pembetulan sebesar Rp. 6.897.240 dan untuk
Pajak Masukan seharusnya Rp. 203.262.455.
Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009, Pasal 4 ayat (1) menyatakan bahwa
salah satu unsur yang terdapat dalam pengisian Surat Pemberitahuan adalah benar,
lengkap, dan jelas. Benar berarti pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) sudah sesuai
penghitungannya menurut Undang-undang material yaitu Undang-undang Nomor 42
Tahun 2009. Lengkap berarti seluruh unsur dan lampiran yang diisyaratkan telah diisi
dengan lengkap dan ditandatangani oleh Wajib Pajak atau kuasanya yang berwenang.
Jelas berarti baik tulisan maupun angka yang ada di dalam Surat Pemberitahuan (SPT)
harus tidak dapat ditasirkan lain.
Berdasarkan Pasal 8 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 28 tahun 2007,
Wajib Pajak dapat melakukan pembetulan Surat Pemberitahuan (SPT) atas kemauan
sendiri dengan menyampaikan pernyataan tertulis dalam jangka waktu dua tahun
sesudah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau
tahun Pajak, dengan syarat belum dilakukan pemeriksaan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
Dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan diketahui bahwa hal tersebut
terjadi karena human error yang dilakukan oleh karyawan yang melakukan penginputan
data.
96
Akibatnya data yang terdapat dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak
Pertambahan Nilai Januari, Februari, Maret, April, Mei terjadi 2 kali pembetulan, Juni,
Juli, dan September 2007 menjadi tidak benar, sehingga harus dilakukan pembetulan.
Rekomendasi dari penulis adalah sebagai berikut :
a. Perusahaan sebaiknya melakukan pembetulan terhadap Surat Pemberitahuan
(SPT) Masa Januari, Februari, Maret, April,Mei terjadi 2 kali pembetulan, Juni,
Juli, September 2007 melalui prosedur yang diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan yang berlaku yaitu dengan mengajukan
permohonan tertulis ke Kantor Pelayanan Pajak khusus Badan Usaha Milik
Negara dengan menggunakan formulir Surat Pemberitahuan (SPT) biasa, dengan
mencantumkan kata pembetulan baik di Surat Pemberitahuan (SPT) induk
maupun lampirannya.
b. Sebelum menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan
Nilai ke Kantor Pelayanan Pajak, sebaiknya diperiksa kembali dengan lebih
teliti. Dengan adanya pemeriksaan kembali akan meminimalkan kesalahan dalam
pengisian Surat Pemberitahuan (SPT Masa PPN). Dimana apabila ditemukan
kesalahan dalam hal pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak
Pertambahan Nilai pada pemeriksaan kembali tersebut perusahaan dapat segera
memperbaiki sebelum disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
2. SPT Tidak Dilaporkan Sesuai Jangka Waktu Yang Ditentukan
Dari data yang tersaji diatas dapat dilihat bahwa Surat Pajak Pemberitahuan
Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN) Januari – Desember tahun 2007, 2008
dan 2009 tidak dilaporkan sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan. Berdasarkan
97
Undang-undang Ketetapan Umum Perpajakan (KUP) Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 3
ayat (3) huruf (a) yang berbunyi: “untuk Surat Pemberitahuan Masa, paling lama 20 (dua
puluh) hari setelah akhir Masa Pajak”. Maka jangka waktu untuk pelaporan adalah setiap
tanggal 20 Masa Pajak berikutnya.
Dalam kasus ini, Penulis melihat bahwa selama tahun 2007, 2008 dan 2009 baik
Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai dan Surat Pemberitahuan Masa
Pembetulan PT Healthy World dilaporkan tidak sesuai jangka waktu yang ditentukan
yaitu setiap tanggal 20 Masa pajak berikutnya. Akibatnya, Surat Pemberitahuan (SPT)
Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) selama tahun 2007, 2008 dan 2009 terlambat
lapor.
Berdasarkan Pasal 7 ayat (1) Undang-undang No. 28 Tahun 2007 tentang
Ketentuan Umum Perpajakan menjelaskan bahwa apabila Surat Pemberitahuan tidak
disampaikan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) huruf
(a) dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar Rp.500.000,00 (lima ratus ribu
rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai yang belum
disetorkan atau belum di lapor ke Kantor pelayanan Pajak (KPP), dalam hal ini PT
Healthy World tidak ada yang belum disetorkan atao belum lapor Ke Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) .
Akibat dari keterlambatan pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak
Pertambahan Nilai:
1. Pada tahun 2007 dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar
Rp.500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) untuk satu Surat Pemberitahuan Masa,
dengan total denda administrasi adalah Rp.500.000,00 x 3 Bulan =
Rp.1500.000,00 (satu juta lima ratus ribu rupiah).
98
2. Pada tahun 2008 dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar
Rp.500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) untuk satu Surat Pemberitahuan (SPT)
Masa, dengan total denda administrasi adalah Rp.500.000,00 x 10 bulan =
Rp.5000.000,00 (lima juta rupiah).
3. Pada tahun 2009 dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar
Rp.500.000,00 x 1 bulan = Rp.500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).
Dengan ini penulis memberikan rekomendasi kepada perusahaan, agar
perusahaan harus dan wajib melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT Masa PPN)
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, seperti melaporkan tepat pada waktu yang
telah ditentukan, membuat Surat Pemberitahuan dengan lengkap, jelas dan benar.
Maksud dari rekomendasi ini karena perusahaan sering kali melaporkan Surat
Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN) terlambat atau
tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
3. Pembayaran Pajak Terutang Tidak Sesuai Jangka Waktu Yang Ditentukan
Dari data yang tersaji diatas dapat dilihat bahwa Surat Pajak Pemberitahuan
Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN) Januari – Desember Tahun 2007, 2008
dan 2009; Pajak Pertambahan Nilai yang kurang bayar disetor tidak sesuai dengan
jangka waktu yang ditetapkan. Berdasarkan Pasal 2 ayat (13) Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia No. 184/ PMK.03/2007 tentang Penentuan Tanggal Jatuh
Tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak, Penentuan Tempat Pembayaran Pajak, dan
Tata Cara Pembayaran, Penyetoran dan Pelaporan Pajak, serta Tata Cara Pengangsuran
dan Penundaan Pembayaran Pajak menjelaskan bahwa Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
dan Pajak Pertambahan Nilai Atas Barang Mewah (PPnBM) yang terutang dalam satu
99
Masa Pajak, harus disetor paling lama tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya setelah
Masa Pajak berakhir. Dan Berdasarkan Pasal 9 ayat (2) huruf (a) Undang-undang No. 28
Tahun 2007 tentang KUP menjelaskan bahwa pembayaran atau penyetoran pajak
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang dilakukan setelah tanggal jatuh tempo
pembayaran atau penyetoran pajak, dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar
2% (dua persen) perbulan yang dihitung dari tanggal jatuh tempo pembayaran sampai
dengan tanggal pembayaran, dan bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.
Akibat dari keterlambatan pembayaran ini dikenakan sanksi administrasi berupa
bunga sebesar 2% dari pajak kurang bayar. Sehingga PT Healthy World harus
membayar sanksi administrasi sebagai berikut:
1. Dalam penghitungan Pajak Pertambahan Nilai PT Healthy World pada bulan
Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Agustus, Nopember Tahun 2006
perusahaan mengalami lebih bayar Pajak Pertambahan Nilai. Atas Kelebihan
ini telah dilakukan kompensasi ke masa pajak berikutnya sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan. Sehingga pada akhir bulan Desember 2008
didapat kurang bayar sebesar Rp. 840,023,327. Karena kurang bayar ini
disetor pada tanggal 9 April 2007, maka dikenakan denda sebesar
Rp. 840,023,327 X 2% x 8 bulan = Rp. 134.403.732
2. Pada tahun 2007,2008, dan 2009
Berikut disajikan tabel pembayaran Pajak Pertambahan Nilai PT Healthy
World untuk Masa Januari sampai Desember Tahun 2007, 2008, dan 2009 :
100
Tabel IV.7
Sanksi Administrasi atas Keterlambatan Bayar Tahun 2007
PT Healthy World
Bulan Kurang Bayar/
Lebih Bayar
Tanggal
Pembayaran
Sanksi
Administrasi
(2%)
Januari (163.677.286) 27 Februari 2007 Kompensasi
Januari (Pembetulan) NIHIL NIHIL -
Februari (185.758.386) 16 Maret 2007 Kompensasi
Februari (Pembetulan) NIHIL NIHIL -
Maret (159.899.005) 20 April 2007 Kompensasi
Maret (Pembetulan) NIHIL NIHIL -
April (97.509.857) 21 Mei 2007 975.098
April (Pembetulan) (38.823.512) 17 September 2007 -
Mei (38.823.512) 19 Juni 2007 Kompensasi
Mei (Pembetulan 1) NIHIL NIHIL -
Mei (Pembetulan 2) NIHIL NIHIL -
Juni (5.826.710) 20 Juli 2007 Kompensasi
Juni (Pembetulan) NIHIL NIHIL -
Juli 56.095.550 20 Agustus 2007 1.121.911
Juli (Pembetulan) NIHIL NIHIL -
Agustus (58.169.932) 17 September 2007 Kompensasi
September (74.306.243) 22 Nopember 2007 Kompensasi
September
(Pembetulan)
NIHIL NIHIL -
101
Oktober 28.660.893 19 Nopember 2007 573.217
Nopember (13.329.532) 17 Desember 2007 Kompensasi
Desember 44.364.541 17 Januari 2008 887.290
Tabel IV.8
Sanksi Administrasi atas Keterlambatan Bayar Tahun 2008
PT Healthy World
Bulan Kurang Bayar/
Lebih Bayar
Tanggal
Pembayaran
Sanksi
Administrasi
(2%)
Januari 157.599.635 20 Februari 2008 3.511.992
Februari 264.450.783 13 Maret 2008 5.289.015
Maret 755.032.208 09 Mei 2008 15.100.644
April 187.976.904 05 Juni 2008 3.759.538
Mei 425.654.014 27 Juli 2008 17.026.160
Juni 513.205.456 18 Agustus 2008 20.528.218
Juli 178.763.310 03 Oktober 2008 7.150.532
Agustus 738.538.778 03 Oktober 2008 14.770.755
September 115.682.646 17 Desember 2008 4.627.305
Oktober 205.517.367 13 Desember 2008 8.220.694
Nopember 38.249.564 23 Januari 2009 1.529.982
Desember 201.424.301 06 Februari 2009 4.028.486
102
Tabel IV.9
Sanksi Administrasi atas Keterlambatan Bayar Tahun 2009
PT Healthy World
Bulan Kurang Bayar/
Lebih Bayar
Tanggal
Pembayaran
Sanksi
Administrasi
(2%)
Januari 157.599.635 20 Februari 2009 3.151.992
Februari 264.450.783 17 Maret 2009 5.289.015
Maret 755.032.208 16 April 2009 15.100.644
April 187.976.904 19 Mei 2009 3.759.538
Mei 425.654.014 18 Juni 2009 8.513.080
Juni 513.205.456 21 Juli 2009 10.264.109
Juli 178.763.310 17 Agustus 2009 3.575.266
Agustus 738.538.778 17 September 2009 14.770.775
September 115.682.646 14 Oktober 2009 2.313.652
Oktober 205.517.367 18 Nopember 2009 4.110.347
Nopember 38.249.564 15 Desember 2009 -
Desember 201.424.301 15 Januari 2010 -
Dengan ini penulis memberikan rekomendasi kepada perusahaan agar
perusahaan lebih teliti dalam melakukan kewajiban perpajakannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku agar tidak merugikan perusahaan, seperti melakukan
pembayaran pajak kurang bayar tepat pada waktu yang telah ditentukan agar tidak
dikenakan sanksi administrasi sebesar 2%. Maksud dari rekomendasi ini karena
103
perusahaan sering kali terlambat melakukan penyetoran akan kurang bayar Pajak
Pertambahan Nilai yang harus disetor ke kas negara.
IV.3.1. Prosedur pembelian pada PT Healthy World
Pembelian dilakukan dengan membuat Purchase Order oleh Bagian Pembelian
sebanyak 4 (empat) rangkap kemudian diserahkan kepada:
1. Lembar ke-1 : Supplier / Pemasok.
2. Lembar ke-2 : Bagian Gudang.
3. Lembar ke-3 : Bagian Akuntansi.
4. Lembar ke-4 : Arsip Bagian Pembelian.
Setelah PO dikirim melalui fax, maka bagian Pembelian akan konfirmasi kepada
bagian supplier untuk memastikan bahwa Sales Order (SO) tersebut telah diterima atau
tidak. Setelah konfirmasi selesai maka Supplier akan mengirim barang ke Bagian
Gudang. Bagian Gudang akan menerima Surat Jalan dari supplier/pemasok, kemudian
Bagian Gudang akan membuat Laporan Penerimaan Barang rangkap 4 (empat),
kemudian diserahkan kepada:
1. Lembar ke-1 : Bagian Pembelian.
2. Lembar ke-2 : Bagian Akuntansi.
3. Lembar ke-3 : Bagian Keuangan.
4. Lembar ke-4 : Arsip Bagian Gudang.
Bagian Pembeli akan menerima Faktur Penjualan (Invoice) dari pemasok.
Invoice tersebut akan dicocokkan dengan Sales Order lembar ke 2 dan Laporan
Penerimaan Barang lembar ke-1, dan memeriksa kelengkapannya (apakah sesuai dengan
104
barang yang dipesan). Kemudian Bagian Pembelian mebuat Tanda Terima Faktur
Penjualan 3 rangkap, yang kemudian diserahkan kepada:
1. Lembar ke-1 : Pemasok.
2. Lembar ke-2 : Bagian Akuntansi.
3. Lembar ke-3 : Arsip Bagian Pembelian.
Bagian Pembelian menyerahkan Tanda Terima Faktur Pajak lembar ke-2
bersama Faktur Penjualan dari pemasok kepada Bagian Akuntansi dan kemudian
mencocokkannya dengan Sales Order dan Laporan Penerimaan Barang lembar ke-2
untuk diperiksa kebenarannya. Jika Invoice tersebut lengkap dan benar, maka akan
diserahkan kepada Bagian Keuangan.
Pada prinsipnya,berdasarkan Undang-undang Nomor 42 Pajak Pertambahan
Nilai Tahun 2009 Pasal 11 ayat (1) pajak terutang pada saat penyerahan Barang Kena
Pajak atau penyerahan Jasa Kena Pajak. Sarana untuk melakukan kewajiban ini adalah
Faktur Pajak karena Pasal 1 huruf 23 Undang-undang Nomor 42 Pajak Pertambahan
Nilai Tahun 2009 menyebutkan bahwa Faktur Pajak adalah bukti pungutan pajak yang
dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak sehubungan dengan penyerahan Barang Kena Pajak
(BKP) atau Jasa Kena Pajak (JKP). Faktur Pajak yang diterbitkan oleh lawan transaksi
adalah Faktur Pajak Standar yang berarti Pajak Masukan yang dibayarkan atau terutang
oleh PT Healthy World dapat dikreditkan dengan Pajak Keluarannya untuk menentukan
besarnya Pajak Pertambahan Nilai yang kurang bayar atau lebih bayar.
Faktur Pajak Standar yang dikeluarkan dapat mengakibatkan Pajak Masukan
tidak dapat dikreditkan, yaitu apabila Faktur Pajak Standar tersebut cacat. Faktur Pajak
Standar yang cacat tersebut, akan dianggap sebagai Faktur Pajak Sederhana yang tidak
dapat dikreditkan, selama Perusahaan yang bersangkutan tidak melakukan pembetulan
105
terhadap Faktur Pajak yang salah penulisan atau pengisian atau mengganti Faktur Pajak
yang hilang.
IV.3.2. Analisis atas Pajak Masukan.
Pajak Masukan adalah Pajak Pertambahan Nilai yang harus dibayarkan oleh
Pengusaha Kena Pajak yang melakukan pembelian dan atau penyerahan Barang Kena
Pajak atau Jasa Kena Pajak yang terutang Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Ada dua tipe
Pajak Masukan, yaitu :
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan, dan
• Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan
Pajak Masukan yang dapat dikreditkan adalah pajak yang diperkenankan untuk
mengurangi Pajak Keluaran dalam satu Masa Pajak atau Masa Pajak tidak sama yang
jangka waktunya ditetapkan 3 bulan selama belum ditetapkan sebagai biaya oleh
perusahaan dan belum dilakukan pemeriksaan oleh Direktur Jenderal pajak. Sedangkan
Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan berarti Pajak Masukan tersebut tidak dapat
mengurangi Pajak Keluarannya. Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan tersebut
dapat dibebankan sebagai biaya. Sarana yang digunakan untuk menentukan besarnya
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masukan yang harus dibayar Pengusaha Kena Pajak
adalah Faktur Pajak.
Faktur Pajak yang sesuai dengan ketentuan perpajakan, sehingga jumlah Pajak
Masukan yang tercantum di dalamnya dapat dikreditkan dengan Pajak Keluarannya,
disebut Faktur Pajak Standar. Faktur Pajak tersebut memuat semua data mengenai
jumlah harga jual/penggantian/uang muka/termijn, Barang Kena Pajak atau Jasa Kena
Pajak yang diterima, Dasar Pengenaan Pajaknya dan Pajak pertambahan Nilai. Hal
106
pertama yang akan dilakukan oleh penulis adalah melakukan evaluasi terhadap Faktur
Pajak Standar PT Healthy World, apakah Faktur Pajak Standar tersebut dapat
mengakibatkan Pajak Masukannya dapat dikreditkan atau tidak, yang akan disajikan
dalam Kertas Kerja dibawah ini.
Tahun 2007
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan ( Lampiran 1107B ) PT Healthy
World bulan Januari 2007 berjumlah Rp Rp 23.097.266,-. Atas jumlah tersebut
dapat kita ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan
Januari 2007 sebagai berikut:
PPN Masukan : Rp 339.677.286
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp Rp 339.677.286
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 3.396.772.860
Dr. PPN Masukan Rp. 339.677.286
Cr. Kas Rp. 3.736.450.156
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah Pajak Pertambahan Nilai Masukan adalah
sebesar Rp 339.677.286 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy
World selama bulan Januari 2007 adalah Rp. 3.736.450.156.
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1107B) PT Healthy World
bulan Febuari 2007 berjumlah Rp. 324.832.632 Atas jumlah tersebut dapat kita
107
ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan Febuari
2007 sebagai berikut:
PPN Masukan : Rp. 324.832.632
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x = Rp. 3.248.326.320
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 3.248.326.320
Dr. PPN Masukan Rp. 324.832.632
Cr. Kas Rp. 3.573.158.952
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah Pajak Pertambahan Nilai Masukan adalah
sebesar Rp. 324.832.632 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy
World selama bulan Febuari 2007 adalah Rp 3.573.158.952
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1107B) PT Healthy World
bulan Maret 2007 berjumlah Rp 342.236.587, Atas jumlah tersebut dapat kita
ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan Maret 2007
sebagai berikut:
PPN Masukan : Rp. 342.236.587
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 342.236.587 = Rp. 3.422.365.870
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 3.422.365.870
Dr. PPN Masukan Rp. 342.236.587
Cr. Kas Rp Rp. 3.764.602.457
108
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah Pajak Pertambahan Nilai Masukan adalah
sebesar Rp. 342.236.587 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy
World selama bulan Maret 2007 adalah Rp. 3.764.602.457
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1107B) PT Healthy World
bulan April 2007 berjumlah Rp. 283.119.060 Atas jumlah tersebut dapat kita ketahui
nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan April 2007 sebagai
berikut:
PPN Masukan : Rp. 283.119.060
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 283.119.060 = 2.831.190.600
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 2.831.190.600
Dr. PPN Masukan Rp. 283.119.060
Cr. Kas Rp. Rp.3.114.309.660
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah Pajak Pertambahan nilai Masukan adalah
sebesar Rp283.119.060 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy
World selama bulan April 2007 adalah Rp. Rp. 3.114.309.660.
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1107B) PT Healthy World
bulan Mei 2007 berjumlah Rp. 212.460.421 Atas jumlah tersebut dapat kita ketahui
nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan Mei 2007 sebagai
berikut:
PPN Masukan : Rp. 212.460.421
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp 212.460.421 = Rp. 2.124.604.210
109
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 2.124.604.210
Dr. PPN Masukan : Rp. 212.460.421
Cr. Kas Rp. 2.337.064.631
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah Pajak Pertambahan Nilai Masukan adalah
sebesar Rp. 212.460.421 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy
World selama bulan Mei 2007 adalah Rp. 2.337.064.631
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1107B) PT Healthy World
bulan Juni 2007 berjumlah Rp. 175.621.994 Atas jumlah tersebut dapat kita ketahui
nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan Juni 2007 sebagai
berikut:
PPN Masukan : Rp. 175.621.994
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 175.621.994 = Rp. 1.756.219.9940
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 1.756.219.9940
Dr. PPN Masukan Rp. 175.621.994
Cr. Kas Rp 1.931.841.934
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah Pajak Pertambahan Nilai Masukan adalah
sebesar Rp. 175.621.994 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy
World selama bulan Juni 2007 adalah Rp 1.931.841.934
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1107B) PT Healthy World
bulan Juli 2007 berjumlah Rp. 116.620.969 Atas jumlah tersebut dapat kita ketahui
110
nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan Juli 2007 sebagai
berikut:
PPN Masukan : Rp. 116.620.969
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 116.620.969 = Rp. 1.166.209.690
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 1.166.209.690
Dr. PPN Masukan Rp. 116.620.969
Cr. Kas Rp. 1.177.872.659
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah Pajak Pertambahan Nilai Masukan adalah
sebesar Rp. 116.620.969 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy
World selama bulan Juli 2007 adalah Rp. 1.177.872.659
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1107B) PT Healthy World
bulan Agustus 2007 berjumlah Rp. 172.167.223 Atas jumlah tersebut dapat kita
ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan Agustus
2007 sebagai berikut:
PPN Masukan : Rp. 172.167.223
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 172.167.223 = Rp. 1.721.672.230
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 1.721.672.230
Dr. PPN Masukan Rp. 172.167.223
Cr. Kas Rp. 1.893.839.453
111
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah Pajak Pertambahan Nilai Masukan adalah
sebesar Rp. 172.167.223 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy
World selama bulan Agustus 2007 adalah Rp. 1.893.839.453
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1107B) PT Healthy World
bulan September 2007 berjumlah Rp. 196.365.215 Atas jumlah tersebut dapat kita
ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan September
2007 sebagai berikut:
PPN Masukan : Rp. 196.365.215
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 196.365.215 = Rp. 1.963.652.150
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 1.963.652.150
Dr. PPN Masukan Rp. 196.365.215
Cr. Kas Rp. 2.160.017.365
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah Pajak Pertambahan Nilai Masukan adalah
sebesar Rp. 196.365.215 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy
World selama bulan September 2005 adalah Rp. 2.160.017.365
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1107B) PT Healhty World
bulan Oktober 2007 berjumlah Rp. 164.032.647 Atas jumlah tersebut dapat kita
ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan Oktober
2007 sebagai berikut:
PPN Masukan : Rp. 164.032.647
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 164.032.647 = Rp. 1.640.326.470
112
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 1.640.326.470
Dr. PPN Masukan Rp. 164.032.647
Cr. Kas Rp 1.804.359.117
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah Pajak Pertambahan Nilai Masukan adalah
sebesar Rp. 164.032.647 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy
World selama bulan Oktober 2007adalah Rp 1.804.359.117
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1107B) PT Healthy World
bulan November 2007 berjumlah Rp. 172.929.264 Atas jumlah tersebut dapat kita
ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan November
2007 sebagai berikut:
PPN Masukan : Rp. 172.929.264
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 172.929.264 = Rp. 1.729.292.640
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 1.729.292.640
Dr. PPN Masukan Rp. 172.929.264
Cr. Kas Rp 1.902.221.904
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah PPN Masukan adalah sebesar Rp.
172.929.264 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy World
selama bulan November 2007 adalah Rp 1.902.221.904
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1107B) PT Healthy World
bulan Desember 2007 berjumlah Rp. 105.032.330 Atas jumlah tersebut dapat kita
113
ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan Desember
2007 sebagai berikut:
PPN Masukan : Rp. 105.032.330
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp Rp. 105.032.330 = Rp. 1.050.323.300
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 1.050.323.300
Dr. PPN Masukan Rp. 105.032.330
Cr. Kas Rp. 1.155.355.630
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah pajak Pertambahan nilai Masukan adalah
sebesar Rp. 105.032.330 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy
World selama bulan Desember 2007 adalah Rp. 1.155.355.630.
Tahun 2008
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1108B) PT Healthy
World bulan Januari 2008 berjumlah Rp 61.615.671,-. Atas jumlah tersebut
dapat kita ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama
bulan Desember 2007 sebagai berikut:
Pajak Pertambahan Nilai Masukan : Rp. 61.615.671
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp 61.615.671 = Rp. 616.156.710
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 616.156.710
Dr. PPN Masukan Rp. 61.615.671
114
Cr. Kas Rp. 677.772.381
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah PPN Masukan adalah sebesar Rp.
61.615.671 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy World
selama bulan Januari 2008 adalah Rp. 677.772.381.
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1108B) PT Healthy
World bulan Febuari 2008 berjumlah Rp. 57.018.596, Atas jumlah tersebut dapat
kita ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan
Febuari 2008 sebagai berikut:
Pajak Pertambahan Nilai Masukan : Rp. 57.018.596
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 57.018.596 = Rp. 570.185.960
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 570.185.960
Dr. PPN Masukan Rp. 57.018.596
Cr. Kas Rp. 627.204.556
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah Pajak Pertambahan Nilai Masukan
adalah sebesar Rp. 57.018.596 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT
Healthy World selama bulan Febuari 2008 adalah Rp. 627.204.556.
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1108B) PT Healthy
World bulan Maret 2008 berjumlah Rp. 76.357.714, Atas jumlah tersebut dapat
kita ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan
Maret 2008 sebagai berikut:
115
Pajak Pertambahan Nilai Masukan : Rp. 76.357.714
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 76.357.714 = Rp. 763.577.140
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 763.577.140
Dr. PPN Masukan Rp. 76.357.714
Cr. Kas Rp. 839.934.854
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah Pajak Pertambahan Nilai Masukan
adalah sebesar Rp. 76.357.714 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT
Healthy World selama bulan Maret 2008 adalah Rp. 839.934.854.
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1108B) PT Healthy
World bulan April 2008 berjumlah Rp, 110.001.760, Atas jumlah tersebut dapat
kita ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan
April 2008 sebagai berikut:
Pajak Pertambahan Nilai Masukan : Rp. 110.001.760
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 110.001.760 = Rp. 1.100.017.600.
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 1.100.017.600
Dr. PPN Masukan Rp. 110.001.760
Cr. Kas Rp. 1.210.019.360
116
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah Pajak Pertambahan Nilai Masukan
adalah sebesar Rp. 110.001.760 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT
Healthy World selama bulan April 2008 adalah Rp. 1.210.019.360.
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1108B) PT Healthy
World bulan Mei 2008 berjumlah Rp. 70.585.782. Atas jumlah tersebut dapat
kita ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan Mei
2008 sebagai berikut:
PPN Masukan : Rp. 70.585.782
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 70.585.782 = Rp. 705.857.820
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 705.857.820
Dr. PPN Masukan Rp. 70.585.782
Cr. Kas Rp. 776.443.602
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah PPN Masukan adalah sebesar Rp.
70.585.782 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy World
selama bulan Mei 2008 adalah Rp. 776.443.602.
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1108B) PT Healthy
World bulan Juni 2008 berjumlah Rp. 88.813.637. Atas jumlah tersebut dapat
kita ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan Juni
2008 sebagai berikut:
PPN Masukan : Rp. 88.813.637
117
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 88.813.637 = 888.136.370
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 888.136.370
Dr. PPN Masukan Rp. 88.813.637
Cr. Kas Rp. 976.950.007
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah PPN Masukan adalah sebesar Rp.
88.813.637sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy World
selama bulan Juni 2008 adalah Rp. 976.950.007.
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1108B) PT Healthy
World bulan Juli 2008 berjumlah Rp. 88.904.165. Atas jumlah tersebut dapat kita
ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan Juli
2008 sebagai berikut:
PPN Masukan : Rp. 88.904.165
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 88.904.165 = Rp. 889.041.650
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 889.041.650
Dr. PPN Masukan Rp. 88.904.165
Cr. Kas Rp. 977.945.815
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah PPN Masukan adalah sebesar Rp.
88.904.165 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy World
selama bulan Juli 2006 adalah Rp. 977.945.815.
118
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1108B) PT Healthy
World bulan Agustus 2008 berjumlah Rp. 107.971.444. Atas jumlah tersebut
dapat kita ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama
bulan Agustus 2006 sebagai berikut:
PPN Masukan : Rp. 107.971.444
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 107.971.444 = Rp. 1.079.714.440
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 1.079.714.440
Dr. PPN Masukan Rp. 107.971.444
Cr. Kas Rp. 1.187.685.884
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah PPN Masukan adalah sebesar Rp.
107.971.444 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy World
selama bulan Agustus 2008 adalah Rp. 1.187.685.884.
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1108B) PT Healthy
World bulan September 2008 berjumlah Rp 78.448.038.Atas jumlah tersebut
dapat kita ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama
bulan September 2008 sebagai berikut:
PPN Masukan : Rp. 78.448.038
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 78.448.038 = Rp. 784.480.380
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
119
Dr. Pembelian Rp. 784.480.380
Dr. PPN Masukan Rp. 78.448.038
Cr. Kas Rp. 862.928.418
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah PPN Masukan adalah sebesar Rp.
78.448.038 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT PT Healthy World
selama bulan September 2008 adalah Rp. 862.928.418.
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1108B) PT Healthy
World bulan Oktober 2008 berjumlah Rp. 82.178.839. Atas jumlah tersebut
dapat kita ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama
bulan Oktober 2008 sebagai berikut:
PPN Masukan : Rp. 82.178.839
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 82.178.839 = Rp. 821.788.390
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 821.788.390
Dr. PPN Masukan Rp. 82.178.839
Cr. Kas Rp. 903.967.229
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah PPN Masukan adalah sebesar Rp.
82.178.839 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy World
selama bulan Oktober 2008 adalah Rp. 903.967.229.
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1108B) PT Healthy
World bulan November 2008 berjumlah Rp. 60.140.115. Atas jumlah tersebut
120
dapat kita ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama
bulan November 2008 sebagai berikut:
PPN Masukan : Rp. 60.140.115
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 60.140.115 = Rp. 601.401.150
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 601.401.150
Dr. PPN Masukan Rp. 60.140.115
Cr. Kas Rp. 661.541.265
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah PPN Masukan adalah sebesar Rp.
60.140.115 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy World
selama bulan November 2008 adalah Rp. 661.541.265
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1108B) PT Healthy
World bulan Desember 2008 berjumlah Rp. 111.499.590. Atas jumlah tersebut
dapat kita ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama
bulan Desember 2008 sebagai berikut:
PPN Masukan : Rp. 111.499.590
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 111.499.590 = Rp. 1.114.995.900
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 1.114.995.900
Dr. PPN Masukan Rp. 111.499.590
Cr. Kas Rp. 1.226.495.490
121
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah PPN Masukan adalah sebesar Rp.
111.499.590 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy World
selama bulan Desember 2008 adalah Rp. 1.226.495.490
Tahun 2009
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1108B) PT Healthy World
bulan Januari 2009 berjumlah Rp. 107.421.912. Atas jumlah tersebut dapat kita
ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan Desember
2010 sebagai berikut:
PPN Masukan : Rp. 107.421.912
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 107.421.912 = Rp. 1.074.219.120
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp 1.074.219.120
Dr. PPN Masukan Rp. 107.421.912
Cr. Kas Rp. 1.181.641.032
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah Pajak Pertambahan Nilai Masukan adalah
sebesar Rp. 107.421.912 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy
World selama bulan Januari 2009 adalah Rp. 1.181.641.032.
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1108B) PT Healthy World
bulan Febuari 2009 berjumlah Rp. 78.325.336. Atas jumlah tersebut dapat kita
ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan Febuari
2009 sebagai berikut:
122
PPN Masukan : Rp. 78.325.336
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x = Rp. 783.253.360
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 783.253.360
Dr. PPN Masukan Rp. 78.325.336
Cr. Kas Rp. 861.578.696
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah Pajak Perambahan Nilai Masukan adalah
sebesar Rp. 78.325.336 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy
World selama bulan Febuari 2009 adalah Rp. 861.578.696.
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1108B) PT Healthy World
bulan Maret 2009 berjumlah Rp. 173.429.881 Atas jumlah tersebut dapat kita
ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan Maret 2009
sebagai berikut:
PPN Masukan : Rp. 173.429.881
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 173.429.881 = Rp. 1.734.298.810
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 1.734.298.810
Dr. PPN Masukan Rp. 173.429.881
Cr. Kas Rp Rp. 1.907.728.691
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah Pajak Pertambahan Nilai Masukan adalah
sebesar Rp. 173.429.881 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy
World selama bulan Maret 2009 adalah Rp. 1.907.728.691
123
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1108B) PT Healthy World
bulan April 2009 berjumlah Rp. 201.325.863 Atas jumlah tersebut dapat kita ketahui
nilai pembelian yang dilakukan PT healthy World selama bulan April 2009 sebagai
berikut:
PPN Masukan : Rp. 201.325.863
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 201.325.863 = Rp. 2.013.258.630
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 2.013.258.630
Dr. PPN Masukan Rp. 201.325.863
Cr. Kas Rp. Rp. 2.214.584.493
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah Pajak Pertambahan Nilai Masukan adalah
sebesar Rp. 201.325.863sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy
World selama bulan April 2007 adalah Rp. 2.214.584.493
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1108B) PT Healthy World
bulan Mei 2009 berjumlah Rp. 150.587.006 Atas jumlah tersebut dapat kita ketahui
nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan Mei 2007 sebagai
berikut:
PPN Masukan : Rp. 150.587.006
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 150.587.006 = Rp. 1.505.870.060
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 1.505.870.060
124
Dr. PPN Masukan : Rp. 150.587.006
Cr. Kas Rp. 1.656.457.066
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah Pajak Pertambahan Nilai Masukan adalah
sebesar Rp. 150.587.006 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy
World selama bulan Mei 2009 adalah Rp. 1.656.457.066
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1108B) PT Healthy World
bulan Juni 2009 berjumlah Rp. 168.532.018 Atas jumlah tersebut dapat kita ketahui
nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan Juni 2007 sebagai
berikut:
PPN Masukan : Rp. 168.532.018
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 168.532.018 = Rp. 1.685.320.180
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 1.685.320.180
Dr. PPN Masukan Rp. 168.532.018
Cr. Kas Rp 1.853.852.198
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah Pajak Pertambahan Nilai Masukan adalah
sebesar Rp. 168.532.018 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy
World selama bulan Juni 2007 adalah Rp 1.853.852.198
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1108B) PT Healthy World
bulan Juli 2009 berjumlah Rp. 175.067.684 Atas jumlah tersebut dapat kita ketahui
nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan Juli 2009 sebagai
berikut:
PPN Masukan : Rp. 175.067.684
125
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 175.067.684 = Rp. 1.750.676.840
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 1.750.676.840
Dr. PPN Masukan Rp. 175.067.684
Cr. Kas Rp. 1.925.744.524
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah Pajak Pertambahan Nilai Masukan adalah
sebesar Rp. 175.067.684sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy
World selama bulan Juli 2009 adalah Rp. 1.925.744.524
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1108B) PT Healthy World
bulan Agustus 2009 berjumlah Rp. 135.591.736 Atas jumlah tersebut dapat kita
ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan Agustus
2009 sebagai berikut:
PPN Masukan : Rp. 135.591.736
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 135.591.736 = Rp. 1.355.917.360
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 1.355.917.360
Dr. PPN Masukan Rp. 135.591.736
Cr. Kas Rp. 2.029.431.189
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah Pajak Pertambahan Nilai Masukan adalah
sebesar Rp. 135.591.736sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy
World selama bulan Agustus 2009 adalah Rp. 2.029.431.189
126
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1108B) PT Healthy World
bulan September 2009 berjumlah Rp. 122.209.779 Atas jumlah tersebut dapat kita
ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan September
2009 sebagai berikut:
PPN Masukan : Rp. 122.209.779
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 122.209.779 = Rp. 1.222.097.790
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 1.222.097.790
Dr. PPN Masukan Rp. 122.209.779
Cr. Kas Rp. 1.344.419.558
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah Pajak Pertambahan Nilai Masukan adalah
sebesar Rp. 122.209.779 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy
World selama bulan September 2009 adalah Rp. 1.344.419.558
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1108B) PT Healhty World
bulan Oktober 2009 berjumlah Rp. 109.697.293 Atas jumlah tersebut dapat kita
ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan Oktober
2009 sebagai berikut:
PPN Masukan : Rp. 109.697.293
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 109.697.293 = Rp. 1.096.972.930
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 1.096.972.930
Dr. PPN Masukan Rp. 109.697.293
127
Cr. Kas Rp 1.206.670.223
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah Pajak Pertambahan Nilai Masukan adalah
sebesar Rp. 109.697.293 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy
World selama bulan Oktober 2009 adalah Rp 1.206.670.223
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1108B) PT Healthy World
bulan November 2009 berjumlah Rp. 153.070.758 Atas jumlah tersebut dapat kita
ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan November
2009 sebagai berikut:
PPN Masukan : Rp. 153.070.758
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 153.070.758 = Rp. 1.530.707.580
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 1.530.707.580
Dr. PPN Masukan Rp. 153.070.758
Cr. Kas Rp. 1.683.778.338
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah Pajak Pertambahan Nilai Masukan adalah
sebesar Rp. 153.070.758 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy
World selama bulan November 2009 adalah Rp. 1.683.778.338
• Pajak Masukan yang dapat dikreditkan (Lampiran 1108B) PT Healthy World
bulan Desember 2009 berjumlah Rp. 183.622.251 Atas jumlah tersebut dapat kita
ketahui nilai pembelian yang dilakukan PT Healthy World selama bulan Desember
2009 sebagai berikut:
PPN Masukan : Rp. 183.622.251
128
Tarif PPN : 10%
Dasar Pengenaan Pajak : 100/10x Rp. 183.622.251 = Rp. 1.836.222.510
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
Dr. Pembelian Rp. 1.836.222.510
Dr. PPN Masukan Rp. 183.622.251
Cr. Kas Rp. 2.019.844.761
Jurnal di atas menegaskan bahwa jumlah pajak Pertambahan nilai Masukan adalah
sebesar 183.622.251 sehingga jumlah kas yang harus dikeluarkan PT Healthy World
selama bulan Desember 2009 adalah 2.019.844.761
Pengusaha Kena Pajak yang mengkreditkan Pajak Masukan yang tidak
seharusnya akan dikenakan sanksi bunga sebesar 2% dari Dasar Pengenaan Pajak
(DPP), seperti penghitungan berikut:
a. Nomor Seri Faktur Pajak FELCX-402-0010091
Tanggal Faktur Pajak 31 Mei 2007
Harga Jual Rp. 3.950.908
Dasar Pengenaan Pajak Rp. 3.950.908
PPN = 10% x Dasar Pengenaan Pajak Rp. 395.090
Sanksi bunga = 2% x Rp. 3.950.908 x 1 bulan = Rp. 79.018 (+)
Total yang harus dibayar perusahaan Rp. 474.108
Tabel Evaluasi Pajak Masukan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan
Nilai (SPT Masa PPN) Tahun 2007, 2008, dan 2009
129
Tabel IV.10
Evaluasi Pajak Masukan SPT Masa 2007
PT Healthy World
No
Keterangan
Januari
Perolehan Sebelum Evaluasi Perolehan SesudahEvaluasi Selisih
DPP PPN 10% DPP PPN 10%
1 Januari 1.756.484.533 175.648.452 1.756.484.533 175.648.452 0
2 Februari 1.390.742.455 139.074.246 1.390.742.455 139.074.246 0
3 Maret 1.823.375.813 182.337.582 1.823.375.813 182.337.582 0
4 April 1.856.092.025 185.609.203 1.856.092.025 185.609.203 0
5 Mei 1.736.369.091 173.636.909 1.736.369.091 173.636.909 0
6 Juni 1.697.952.840 169.795.284 1.697.952.840 169.795.284 0
7 Juli 1.727.165.190 172.716.519 1.727.165.190 172.716.519 0
8 Agustus 1.139.972.909 113.997.291 1.139.972.909 113.997.291 0
9 September 1.220.589.724 122.058.972 1.220.589.724 122.058.972 0
10 Oktober 1.926.935.400 192.693.540 1.926.935.400 192.693.540 0
11 Nopember 1.595.997.320 159.599.732 1.595.997.320 159.599.732 0
12 Desember 1.493.968.710 149.396.871 1.493.968.710 149.396.871 0
Total 19.365.646.010 1.936.564.601 19.365.646.010 1.936.564.601
130
Tabel IV.11
Evaluasi Pajak Masukan SPT Masa 2008
PT Healthy World
No
Keterangan
Januari
Perolehan Sebelum Evaluasi Perolehan SesudahEvaluasi Selisih
DPP PPN 10% DPP PPN 10%
1 Januari 2.192.153.069 219.215.306 2.192.153.069 219.215.306 0
2 Februari 3.214.693.793 321.469.379 3.214.693.793 321.469.379 0
3 Maret 3.214.693.793 831.389.922 3.214.693.793 831.389.922 0
4 April 3.214.693.793 297.978.664 3.214.693.793 297.978.664 0
5 Mei 3.214.693.793 496.239.796 3.214.693.793 496.239.796 0
6 Juni 3.214.693.793 602.019.093 3.214.693.793 602.019.093 0
7 Juli 2.676.674.753 267.667.475 2.676.674.753 267.667.475 0
8 Agustus 8.635.580.229 846.510.222 8.635.580.229 846.510.222 0
9 September 1.941.306.842 194.130.684 1.941.306.842 194.130.684 0
10 Oktober 2.876.962.066 287.696.206 2.876.962.066 287.696.206 0
11 Nopember 983.896.792 98.389.679 983.896.792 98.389.679 0
12 Desember 3.129.238.916 312.923.891 3.129.238.916 312.923.891 0
Total 47.926.781.226 4.775.630.317 47.926.781.226 4.775.630.317
131
Tabel IV.12
Evaluasi Pajak Masukan SPT Masa 2009
PT Healthy World
No
Keteranga
n
Januari
Perolehan Sebelum Evaluasi Perolehan SesudahEvaluasi Selisih
DPP PPN 10% DPP PPN 10%
1 Januari 851.597.221 85.159.722 851.597.221 85.159.722 0
2 Februari 994.780.274 99.478.027 994.780.274 99.478.027 0
3 Maret 1.610.800.901 161.080.090 1.610.800.901 161.080.090 0
4 April 2.189.715.754 218.971.575 2.189.715.754 218.971.575 0
5 Mei 1.496.315.385 149.631.539 1.496.315.385 149.631.539 0
6 Juni 2.514.996.899 251.499.690 2.514.996.899 251.499.690 0
7 Juli 8.525.603.305 252.560.330 8.525.603.305 252.560.330 0
8 Agustus 2.450.214.960 245.021.496 2.450.214.960 245.021.496 0
9 September 1.193.914.628 119.391.463 1.193.914.628 119.391.463 0
10 Oktober 1.077.737.250 107.773.725 1.077.737.250 107.773.725 0
11 Nopember 1.752.848.513 175.284.851 1.752.848.513 175.284.851 0
12 Desember 1.882.818.537 188.281.854 1.882.818.537 188.281.854 0
Total 20.541.343627 2.054.134.362 85.159.722 20.541.343627
132
Table IV. 13
Evaluasi Pajak Keluaran dan Pajak Masukan Masa Januari-Desember 2007
Sesudah Evaluasi
PT Healthy World
No Bulan Penyerahan PK Perolehan PM
1 Januari 1.756.484.533 175.648.452 3.634.934.530 363.493.453
2 Februari 1.390.742.455 139.074.246 3.490.006.250 349.000.625
3 Maret 1.823.375.813 182.337.582 3.664.047.600 366.404.760
4 April 1.856.092.025 185.609.203 3.068.946.320 306.894.632
5 Mei 1.736.369.091 173.636.409 2.407.717.330 240.771.733
6 Juni 1.697.952.840 169.795.284 1.999.326.260 199.932.626
7 Juli 1.727.165.190 172.716.519 1.409.316.010 140.931.601
8 Agustus 1.139.972.909 113.997.291 1.721.672.230 172.167.223
9 September 1.220.589.724 122.058.972 2.032.624.550 203.262.455
10 Oktober 1.926.935.400 192.693.540 1.640.326.470 164.032.647
11 Nopember 1.595.997.320 159.599.732 1.729.292.640 172.929.264
12 Desember 1.493.968.710 149.396.871 1.493.968.710 149.396.871
133
Table IV. 14
Evaluasi Pajak Keluaran dan Pajak Masukan Masa Januari-Desember 2008
Sesudah Evaluasi
PT Healthy World
No Bulan Penyerahan PK Perolehan PM
1 Januari 2.192.153.069 219.215.306 616.156.710 61.615.671
2 Februari 3.214.693.793 321.469.379 570.185.960 57.018.596
3 Maret 3.214.693.793 831.389.922 763.577.140 76.357.714
4 April 3.214.693.793 297.978.664 1.100.017.600 110.001.760
5 Mei 3.214.693.793 496.239.796 705.857.820 70.585.782
6 Juni 3.214.693.793 602.019.093 888.136.370 88.813.637
7 Juli 2.676.674.753 267.667.475 889.041.650 88.904.165
8 Agustus 8.635.580.229 846.510.222 1.079.714.440 107.971.444
9 September 1.941.306.842 194.130.684 784.480.380 78.448.038
10 Oktober 2.876.962.066 287.696.206 821.788.390 82.178.839
11 Nopember 983.896.792 98.389.679 601.401.150 60.140.115
12 Desember 3.129.238.916 312.923.891 1.114.995.900 111.499.590
134
Table IV. 15
Evaluasi Pajak Keluaran dan Pajak Masukan Masa Januari-Desember 2009
Sesudah Evaluasi
PT Healthy World
No Bulan Penyerahan PK Perolehan PM
1 Januari 2.192.153.069 219.215.306 1074219120 107.421.912
2 Februari 3.214.693.793 321.469.379 783253360 78.325.336
3 Maret 3.214.693.793 831.389.922 1734298810 173.429.881
4 April 3.214.693.793 297.978.664 2013258630 201.325.863
5 Mei 3.214.693.793 496.239.796 1505870060 150.587.006
6 Juni 3.214.693.793 602.019.093 1685320180 168.532.018
7 Juli 2.676.674.753 267.667.475 1750676840 175.067.684
8 Agustus 8.635.580.229 846.510.222 1355917360 135.591.736
9 September 1.941.306.842 194.130.684 1222097790 122.209.779
10 Oktober 2.876.962.066 287.696.206 1096972930 109.697.293
11 Nopember 983.896.792 98.389.679 1530707580 153.070.758
12 Desember 3.129.238.916 312.923.891 1836220510 183.622.051
IV.4 Pembahasan Hasil Temuan
Status pembayaran pada Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Pertambahan Nilai
yang dilakukan PT Healthy World, ternyata masih banyak terdapat kesalahan dan
kekeliruan yang dilakukan sehingga berdampak kepada SPT-nya.
PT Healthy World dalam Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai
(SPT Masa PPN) beberapa bulan pada Tahun 2007 nya status pembayarannya adalah
135
LEBIH BAYAR yang mengakibatkan perusahaan tersebut Rugi karena tidak ada profit
dan perusahaan tersebut mempunyai banyak pengeluaran atau biaya yang cukup besar
daripada pendapatan PT Healthy World.
Berikut ini akan dibahas beberapa temuan yang ditemukan oleh penulis selama
penelitian di PT Healthy World kaitannya dengan penyetoran dan pelaporan Surat
Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN).
1. Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN)
Desember 2009 PT Healthy World yang dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak belum
memenuhi syarat kelengkapan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT Masa PPN). Pasal 4
ayat (2) Undang-undang Ketetapan Umum Perpajakan berbunyi demikian, Wajib Pajak
wajib mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan dengan benar, lengkap, jelas,
dan menandatanganinya. Pengisian Surat Pemberitahuan (SPT Masa PPN)) harus sesuai
dengan Undang-undang beserta Buku Petunjuk Pengisian Surat Pemberitahuan (SPT
Masa PPN), baik secara materiel (berdasarkan Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai
Nomor 42 Tahun 2009) maupun formal ( berdasarkan Undang-undang Ketetapan Umum
Perpajakan). Pengisian Surat Pemberitahuan (SPT Masa PPN) harus dilakukan dalam
bahasa Indonesia, huruf latin, angka Arab satuan mata uang Rupiah.
Benar berarti, sesuai dengan penghitungan menurut undang-undang materiel
(Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai Nomor 42 Tahun 2009) Jelas berarti, baik
tulisan naupun angka, harus jelas dan terang sehingga tidak dapat ditafsirkan lain
(formal). Lengkap berarti, semua unsur yang tercantum dalam Surat Pemberitahuan
(SPT Masa PPN) dan semua lampirannya yang diisyaratkan telah diisi dengan lengkap
serta Surat Pemberitahuan (SPT Masa PPN) tersebut ditandatangani oleh Wajib Pajak
136
atau kuasanya (formal) Surat Pemberitahuan (SPT Masa PPN) dikategorikan tidak
lengkap apabila:
1. Nama dan nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) tidak dicantumkan dalam Surat
Pemberitahuan tersebut;
2. Elemen Surat Pemberitahuan (SPT) dan Lampiran tidak atau kurang diisi;
3. Surat Pemberitahuan (SPT Masa PPN) Lebih Bayar, tetapi tidak dilampiri
dengan Surat Setoran Pajak. Permasalahan di atas timbul karena dalam
pelaksanaannya terdapat perbedaan perlakukan pelaporan Surat Pemberitahuan
Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN) bagi Pengusaha Kena Pajak
yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) kecil secara manual dengan
Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
besar melalui media elektronik. Kemungkinan lain yaitu karena kesalahan tafsir
atau kekeliruan dalam menanggapi ketentuan perpajakan yang berlaku yang
tertuang dalam undangundang Ketetapan Undang-undang Ketetapan Umum
Perpajakan (KUP).
Akibat dari pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) yang tidak lengkap tersebut
adalah:
- Surat Pemberitahuan (SPT) tidak lengkap yang disampaikan secara langsung,
ditolak dan dikembalilikan untuk dilengkapi;
- Surat Pemberitahuan (SPT) yang disampaikan tidak secara langsung, ditolak
dan dikembalikan untuk dilengkapi.
- Surat Pemberitahuan (SPT) yang dilaporkan tidak lengkap dan dikembalikan
kembali tentu akan merugikan perusahaan, terutama dalam hal efisiensi dan
efektifitas waktu.
137
2. Faktur Pajak Standar yang dibuat atas transaksi penjualan banyak yang cacat.
Kondisi yang ditemukan sehubungan dengan Faktur Pajak Standar cacat dapat
dikemukakan sebagai berikut:
a. Diisi dengan data yang tidak benar.
Pengisian data yang tidak benar dapat berupa:
• Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) salah, Nomor seri Faktur Pajak yang
seharusnya 7 digit ditulis kurang dari 7 digit.
• Nama salah ditulis
• Kesalahan dalam pengisian tanggal pada beberapa Faktur Pajak Standar
• Nama perusahaan salah ditulis, misalnya PT Summarecon Agung ditulis PT
Summarecon Mandiri
b. Diisi tidak lengkap
Pengisian tidak lengkap dapat berupa:
• Pada baris ’’Jumlah Harga Jual/Pengantian/ Uang Muka/Termijn’’ tidak dicoret
pada bagian kalimat yang tidak perlu sebagaimana diminta dalam catatan bagian
bawah sebelah kiri.
• Tanda tangan menggunakan cap tanda tangan
• Pengisian/pembetulan dilakukan dengan cara yang tidak benar
Penandatanganan dilakukan menggunakan cap tanda tangan.
Melakukan pembetulan Faktur Pajak Standar yang diketahui terdapat
kesalahan dalam pengisian dengan cara dicoret atau dihapus menggunakan tipp-
ex atau alat penghapus lainnya.
138
c. Faktur Pajak dibuat oleh pengusaha yang belum atau tidak dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak (PKP).
Dalam kasus ini, Faktur Pajak Standar cacat disebabkan karena kelengahan atau
kealpaan Wajib Pajak (human error) dalam mengisi Faktur Pajak dan dalam
memenuhi ketentuan perpajakan yang berlaku, sehingga pada baris ’’Jumlah
Harga Jual/Pengantian/ Uang Muka/Termijn’’ tidak dicoret pada bagian kalimat
yang tidak
perlu sebagaimana diminta dalam catatan bagian bawah sebelah kiri.
Berikut ilustrasinya:
AKIBAT
**) Coret yang tidak perlu
Pola penulisan seperti di atas salah dan menjadikan Faktur Pajak Standarnya
cacat karena tidak mencoret salah satu dari Harga Jual, Penggantian, Uang Muka dan
Termijn. Karena kesalahan tersebut, timbul kerancuan atas jumlah 791.364 di atas.
Seharusnya pada bagian itu diisi sebagai berikut:
**) Coret yang tidak perlu
Pola penulisan seperti di atas benar dan dapat menjelaskan bahwa jumlah
392.040 tersebut merupakan Harga Jual. PT Healthy World tidak Jumlah Harga
Jual/Penggantian/Uang Muka/Termijn**) 392.040
Jumlah Harga Jual/Penggantian/ Uang Muka/Termijn**) 392.040
memperhatikan syarat Formal Pajak Masukan yang dapat dikreditkan, yaitu
Faktur Pajak Standarnya harus memenuhi syarat kebenaran dan kelengkapan datanya.
Contoh Faktur Pajak Standar yang lengkap dan Faktur Pajak Standar yang cacat akan
disajikan dalam lampiran.
139
Akibat yang terjadi adalah Pajak Keluaran atas Faktur Pajak Standar yang cacat,
bagi pembeli atau pihak yang menerima penyerahan Jasa Kena Pajak atau Barang Kena
Pajak Faktur Pajak tersebut tidak dapat dikreditkan dan suatu ketika dapat mengajukan
klaim kepada PT Healthy World untuk meminta pengantian atas Faktur Pajak Standar
yang cacat.
Atas dasar permasalahan di atas dan mengingat akibat yang dapat diderita
perusahaan maka PT Healthy World harus lebih teliti dan berhati-hati lagi bila akan
membuat Faktur Pajak Standar serta wajib memperhatikan syarat Formal Pajak Masukan
yang dapat dikreditkan. Mengenai Faktur Pajak Keluaran yang dibuat dan menjadikan
Pajak Masukan bagi pemilik atau owner’s tidak dapat dikreditkan, PT Healthy World
disarankan melakukan penggantian Faktur Pajak Standar.
Pasal 16B ayat 3 Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2009
berbunyi, Pajak Masukan yang dibayar untuk perolehan Barang Kena Pajak dan/atau
perolehan Jasa Kena Pajak yang atas penyerahannya dibebaskan Pajak Pertambahan
Nilai, tidak dapat dikreditkan.
PT Healthy World yaitu, Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan baik itu
untuk perolehan Barang Kena Pajak maupun Jasa Kena Pajak.
Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan tadi dapat menimbulkan potensi kerugian
sebesar 10% atas Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan karena harus ditanggung
oleh perusahaan. Untuk kejadian khusus tersebut di atas, hendaknya Pemerintah, dalam
hal ini Departemen Keuangan atau Direktur Jenderal Pajak dapat membuat peraturan
khusus mengenai hal tersebut di atas agar Pajak Masukan-nya dapat dikreditkan. Atas
dasar itulah hendaknya PT Healthy World tetap memperjuangkan hal tersebut dengan
140
mengajukan surat kepada Direktur Jenderal Pajak khususnya kepada Direktur Pajak
Pertambahan Nilai.
3. Pada saat penelitian dilakukan, penulis memberi masukan kepada PT Healthy
World agar jika dalam membayar Surat Setoran Pajak (SSP) Pajak Pertambahan Nilai
nya agar dapat membayar tepat waktu. Agar PT Healthy World tidak kena denda
administrasi dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) nya.