BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh...

34
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan baik ketua maupun Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Marisa, maka diperoleh gambaran tentang Program Pengembangan Pendidikan Karakter Santri di Pondok Pesantren Hidayatullah Marisa. Adapun hasil wawancara terkait dengan temuan terhadap Program Pengembangan Pendidikan Karakter tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Perencanaan program pengembangan pendidikan karakter a. Bentuk perencanaan program pengembangan pendidikan karakter santri di Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah. Dari hasil wawancara tentang hal tersebut diperoleh informasi bahwa: “Dalam perencanaan pengembangan pendidikan karakter santri di Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah ini sudah ditetapkan oleh pengurus dengan mendasari tugas serta tanggung jawab pengurus untuk membina santri agar menjadi manusia yang mengenal agama. Adapun kegiatan-kegiatan yang ada di pondok pesantren memang sudah terencana sebelum berdirinya pondok pesantren, kami selaku pengurus juga bekerja berdasarkan aturan yang sudah ditetapkan oleh Yayasan Hidayatullah pada umumnya. Namun dalam penetapan program kerja juga diserahkan kepada yayasan hidayatullah yang ada untuk menambahkan program dengan melihat tujuan yang jelas dan tidak terlepas dari aturan hidayatullah yang sebenarnya”. ( 1.1 W. AW, 1 Juni 2012). Setelah dikonfirmasikan dengan salah seorang pengurus Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah, diperoleh informasi bahwa:

Transcript of BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh...

Page 1: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan baik ketua

maupun Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Marisa, maka

diperoleh gambaran tentang Program Pengembangan Pendidikan Karakter Santri

di Pondok Pesantren Hidayatullah Marisa. Adapun hasil wawancara terkait

dengan temuan terhadap Program Pengembangan Pendidikan Karakter tersebut

dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Perencanaan program pengembangan pendidikan karakter

a. Bentuk perencanaan program pengembangan pendidikan karakter santri di

Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah.

Dari hasil wawancara tentang hal tersebut diperoleh informasi bahwa:

“Dalam perencanaan pengembangan pendidikan karakter santri di Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah ini sudah ditetapkan oleh pengurus dengan mendasari tugas serta tanggung jawab pengurus untuk membina santri agar menjadi manusia yang mengenal agama. Adapun kegiatan-kegiatan yang ada di pondok pesantren memang sudah terencana sebelum berdirinya pondok pesantren, kami selaku pengurus juga bekerja berdasarkan aturan yang sudah ditetapkan oleh Yayasan Hidayatullah pada umumnya. Namun dalam penetapan program kerja juga diserahkan kepada yayasan hidayatullah yang ada untuk menambahkan program dengan melihat tujuan yang jelas dan tidak terlepas dari aturan hidayatullah yang sebenarnya”. ( 1.1 W. AW, 1 Juni 2012).

Setelah dikonfirmasikan dengan salah seorang pengurus Yayasan Pondok

Pesantren Hidayatullah, diperoleh informasi bahwa:

Page 2: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

“Karakter santri adalah bagian yang harus dibina guna menciptakan santri yang memiliki tingkah laku yang baik dengan mendasari Al-Quran dan hadits, sehingga tujuan dari pondok pesantren bisa terlaksana sesuai dengan yang diharapkan. Semua kegiatan ekstra kurikuler yang dilakukan oleh pondok pesantren hidayatullah ini tidak lepas dari proses perencanaan yang sudah ditetapkan oleh Yayasan Hidayatullah pada umumnya. Salah satu kegiatan santri yang sudah direncanakan adalah santri diharapkan harus terbiasa mengerjakan puasa sunnah, mengerjakan sholat lail, dan lain-lain”. (1.2 W. MA, 2 Juni 2012).

Informasi di atas dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang pengurus

Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah,yang menyatakan bahwa:

“Pengembangan pendidikan karakter santri merupakan tanggung jawab pengurus untuk membina santri agar memahami syariah. Sehingga proses perencanaan dalam mengembangkan karakter santri ini sudah terencana sesuai dengan tujuan dan aturan yang ada di Yayasan Hidayatullah. Bentuk perencanaannya adalah pengurus selalu mengadakan rapat yayasan guna membahas hal-hal yang dipersiapkan untuk mengadakan kegiatan sesuai dengan harapan Yayasan Hidayatullah”. (1,3 W. AQ, 4 Juni 2012).

Adapun pendapat lain yang disampaikan oleh salah seorang pengurus yang

diperoleh bahwa:

“Bentuk perencanaan program pengembangan pendidikan karakter santri ini memang sudah ada pada program Yayasan Hidayatullah, namun pengurus yang ada diberi leluasa untuk merencanakan program apa yang akan dilaksankan dalam pondok pesantren hidayatullah yang penting tidak bertolak belakang dengan aturan syariah yang sudah ditetapkan. Dalam hal ini, perencanaan bentuk program tersebut selalu dibicarakan pada saat rapat yayasan untuk mendapatkan hasil kesepakatan bersama, sehingga dalam pelaksanaan program akan berjalan dengan baik”. (1,4 W. KR, 5 Juni 2012).

Berbagai informasi di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan

pengembangan karakter santri di Pondok Pesantren Hidayatullah memang sudah

tertuang dalam aturan yang sudah ditetapkan oleh Yayasan Hidayatullah pada

umumnya. Namun dalam penyusunan program kegiatan bisa saja disesuaikan

dengan apa yang diperlukan oleh yayasan pondok pesantren dengan melihat

tujuan dari kegiatan tersebut serta tidak terlepas dari aturan hidayatullah pada

Page 3: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

umumnya. Adapun perencanaan kegiatan ekstra kurikuler yang selalu dilakukan

yaitu pengurus selalu mengadakan rapat yayasan untuk membahas program yang

akan dijalankan.

b. Persiapan pengurus untuk menerapkan pendidikan karakter di Pondok

Pesantren Hidayatullah.

Hasil wawancara dengan salah seorang guru diperoleh informasi bahwa:

“Kesiapan pengurus untuk menerapkan pendidikan karakter santri ini memang sudah ada sejak berdirinya yayasan pondok pesantren hidayatullah di marisa, karena semua kader hidayatullah harus terbiasa dengan kemampuan serta pengalaman yang dimiliki masing-masing, misalnya pengurus harus siap dengan aturan yang ada, memberikan ceramah kepada santri, dan lain-lain. Dengan kesiapan ini, semua pihak tentu percaya bahwa dalam pembinaan karakter santri di yayasan pondok pesantren hidayatullah berjalan sesuai dengan kesiapan dari pengurus”. ( 1.4 W. AW, 1 Juni 2012).

Setelah dikonfirmasikan dengan salah seorang pengurus Yayasan Pondok

Pesantren Hidayatullah, diperoleh informasi bahwa:

“Pengurus yayasan pondok pesantren hidayatullah marisa memang dituntut untuk memiliki persiapan dalam membina karakter santri, baik kesiapan menyusun program kerja yayasan maupun mengaplikasikannya di lapangan yaitu dengan mengaktifkan kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler baik yang dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah Marisa”. ( 1.4 W. MA, 2 Juni 2012).

Informasi di atas dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang pengurus

Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah,diperoleh penjelasan bahwa:

“Pengembangan pendidikan karakter santri adalah tugas berat yang dihadapi oleh pengurus yayasan pondok pesantren hidayatullah, sehingga kami dituntut untuk memiliki kesiapan yang matang dalam membina karakter santri. Semua kesiapan ini selalu dibahas dalam rapat yayasan apabila yayasan merencanakan program apa yang akan dilaksanakan. Sehingga semua agenda yang ada di pondok pesantren hidayatullah benar-benar terlaksana dengan apa yang diharapkan”. ( 1.1 W. AQ, 4 Juni 2012).

Page 4: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

Informasi di atas dikomfirmasikan lagi dengan salah seorang pengurus

pondok pesantren hidayatullah marisa yang diperoleh bahwa:

“Persiapan pengurus merupakan salah satu yang perlu dipersiapkan guna untuk melakukan pembinaan karakter kepada santri, sehingga sebelum menyepakati program yang ada maka pihak yayasan akan mempertanyakan kesiapan pengurus itu sendiri. Hal ini dilakukan agar pengurus benar-benar melakukan pembinaan karakter santri tepat pada sasaran yang diinginkan”. ( 1.3 W. KR, 5 Juni 2012).

Berbagai informasi di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pengembangan

pendidikan karakter santri, pengurus harus dituntut untuk mempunyai kesiapan

yang matang baik itu dilihat dari segi kemampuan dalam menyusun program

maupun mengaplikasikan program kerja yang ada yaitu dengan mengaktifkan

kegiatan ekstra kurikuler di pondok pesantren dan kegiatan ekstra kurikuler di

setiap sekolah yang berada dilingkungan yayasan hidayatullah yaitu MI, Mts dan

SMK integral Hidayatullah Marisa. Semua persiapan yang harus dimiliki

pengurus selalu di bahas dalam rapat yayasan, sehingga agenda yang ada bisa

terlaksana dengan apa yang diharapkan.

c. Program yang direncanakan dalam pengembangan karakter santri di Pondok

Pesantren Hidayatullah Marisa.

Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara bahwa :

“Adapun kegiatan yang ada di pondok pesantren hidayatullah tidak lepas dari aturan syariah yang sudah ditetapkan oleh yayasan hidayatullah pada umumnya yaitu dengan mengaktifkan kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler baik disekolah maupun dipondok pesantren hidayatullah pada umumnya. Salah satu kegiatan yang sering dilaksanakan adalah para santri dan pengurus hidayatullah diharuskan untuk mengerjakan sholat lail berjamaah, mengerjakan puasa sunnah, membaca serta menghafal Al-Quran dan Hadits, melakukan pencerahan dengan mengadakan ceramah kepada santri, dan kegiatan lainnya yang sering kali dilakukan secara tiba-tiba dengan melihat tujuan dari kegiatan tersebut”. ( 1.2 W. AW, 1 Juni 2012).

Pendapat di atas dikonfirmasikan kembali dengan salah seorang pengurus

Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah, yang menjelaskan bahwa:

Page 5: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

“Kegiatan yang kami lakukan tidak lepas dari program kerja Yayasan Hidayatullah yang ada dipusat, namun kami diberi leluasa juga untuk menambahkan program kerja yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Kegiatan yang sering dilakukan untuk melatih santri agar menjadi orang yang memahami agama, berkehidupan sosial, memiliki intelektual, dan lain-lain sesuai dengan harapan pengurus, santri, orang tua santri dan masyarakat setempat pada umumnya”. ( 1.2 W. MA, 2 Juni 2012).

Sementara itu, sesuai hasil wawancara dengan informan lainnya yang

diperoleh bahwa:

“Pengurus mengadakan kegiatan dengan melihat kondisi yang ada, misalnya yayasan ingin melakukan kegiatan harus sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan. Selain itu, program kerja yang dilakukan di pondok pesantren hidayatullah marisa ini berkiblat pada aturan serta program kerja yayasan hidayatullah pada umumnya”. ( 1.3 W. AQ, 4 Juni 2012).

Adapun pendapat lain yang disampaikan oleh salah seorang pengurus yang

diperoleh bahwa:

“Bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh pondok pesantren hidayatullah tidak lepas dari program yayasan hidayatullah. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah pondok pesantren melaksanakan kegiatan majelis ta’lim, melaksanakan kajian-kajian agama, memberikan pembinaan-pembinaan, mengerjakan sholat lima waktu berjamaah, mengerjakan sholat lail berjamaah dan sholat-sholat sunah lainnya, serta melakukan puasa sunnah, menghafal dan memahami isi Al-Quran dan Hadits, dan lain-lain. Semua ketentuan yang ada santri dituntut untuk mengikutinya. Kemudian tujuan pelaksanaan program ini adalah untuk meningkatkan nilai karakter santri yaitu bersikap jujur, disiplin, sopan santun, sabar, menepati janji, amanah, tanggung jawab, saling menghargai dan selalu bersyukur”. ( 1.3 W. KR, 5 Juni 2012).

Berbagai informasi di atas dapat disimpulkan bahwa pondok pesantren

maupun sekolah yang berada dilingkungan yayasan pondok pesantren

hidayatullah harus mengaktifkan kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler. Bentuk

kegiatan yang dilakukan oleh yayasan pondok pesantren hidayatullah tidak lepas

dari aturan syariah yang berlaku. Selain itu juga, kegiatan yang dilakukan selalu

berkiblat pada program kerja yang sudah ditetapkan oleh yayasan hidayatullah

Page 6: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

pada umumnya, sehingga setiap kegiatan yang dilakukan akan terlaksana secara

tersistematis.

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah pondok pesantren melaksanakan

kegiatan majelis ta’lim, melaksanakan kajian-kajian agama, memberikan

pembinaan-pembinaan, mengerjakan sholat lima waktu berjamaah, mengerjakan

sholat lail berjamaah dan sholat-sholat sunah lainnya, serta melakukan puasa

sunnah, menghafal dan memahami isi Al-Quran dan Hadits, dan lain-lain.

Kemudian tujuan pelaksanaan program ini adalah untuk meningkatkan nilai

karakter santri yaitu bersikap jujur, disiplin, sopan santun, sabar, menepati janji,

amanah, tanggung jawab, saling menghargai dan selalu bersyukur.

2. Implementasi program pengembangan pendidikan karakter

Proses implementasi program pengembangan pendidikan karakter yang

dimulai dengan perencanaan program selalu memiliki kaitan yang sulit

terpisahkan, karena dengan adanya perencanaan program maka inplementasinya

dilapangan akan berjalan dengan baik. Hasil wawancara dari hal tersebut akan

dipaparkan berikut ini:

a. Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengimplementasikan program

pengembangan pendidikan karakter santri di Pondok Pesantren Hidayatullah

Marisa.

Hasil wawancara tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam

mengimplementasikan program pengembangan pendidikan karakter diperoleh

informasi bahwa:

Page 7: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

“Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengimplementasikan program pengembangan pendidikan karakter santri kami melakukan berbagai cara yaitu melatih santri untuk memahami isi Al-Quran dan Hadits serta melakukan kegiatan keagamaan lainnya seperti mengadakan majelis ta’lim setiap jumat pagi, melakukan kajian-kajian agama yang sudah terjadwalkan, melakukan sholat lail berjamaah, dan lain-lain. Sehingga santri bisa menjadi orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak baik, memiliki intelektual dan memiliki soff skill”. ( 2.1 W. AW, 1 Juni 2012).

Dipertegas lagi oleh pengurus pondok pesantren lainnya, dijelaskan

bahwa:

“Banyak hal yang kami lakukan dalam pelaksanaan program pngembangan karakter santri yaitu dengan melihat pedoman yang sudah ditentukan oleh yayasan hidayatullah. Selain itu, santri dituntut untuk menaati aturan yang sudah disepakati bersama, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh yayasan pondok pesantren. Bagi santri yang tidak mengikuti kegiatan tersebut maka pengurus mempunyai wewenang untuk memberikan sanksi. Adapun contoh kegiatan yang dilakukan untuk membina karakter santri adalah pengurus selalu mengadakan majelis ta’lim dan kajian-kajian agama lainnya”. ( 2.1 W. MA, 2 Juni 2012).

Dikonfirmasikan lagi dengan salah seorang pengurus Pondok Pesantren

Hidayatullah, diperoleh informasi bahwa:

“Memang dalam pengembangan karakter santri kami melakukan kegiatan agama yang bertujuan agar santri mampu memahami isi Al-Quran dan hadits bahkan santri diharuskan untuk menghafalnya. Selain itu santri juga dituntut untuk mengikuti program yang sudah ditetapkan oleh pondok pesantren hidayatullah”. ( 2.1 W. AQ, 4 Juni 2012).

Dipertegas kembali salah seorang pengurus yang ada di pondok pesantren

hidayatullah marisa yang diperoleh bahwa:

“Adapun program yang ada di pondok pesantren hidayatullah sangat bermanfaat bagi santri, karena hal tersebut mengajarkan agar santri menjadi orang yang bisa menguasai isi Al-Quran dan Hadits. Pengurus juga selalu memberikan pencerahan agama melalui kegiatan majelis ta’lim serta kajian-kajian keagamaan lainnya”. ( 2.2 W. KR, 5 Juni 2012).

Berbagai informasi dari hasil wawancara dengan para informan,

disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam pengembangan pendidikan karakter

Page 8: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

santri pada umumnya sudah terlaksana dengan apa yang diharapkan. Adapun

kegiatan yang selalu dilaksanakan oleh pondok pesantren adalah santri diharuskan

untuk menghafal serta memahami isi Al-Quran dan Hadits, dan pengurus juga

selalu melakukan kegiatan keagamaan lainnya misalnya majelis ta’lim, kajian-

kajian agama, sholat lail berjamaah, sehingga lahirlah santri yang memiliki jiwa

jujur, disiplin, sopan santun,sabar, amanah, tanggung jawab dan selalu bersyukur.

b. Dalam implementasi pendidikan karakter santri diintegrasikan dalam proses

pembelajaran di sekolah.

Berkaitan dengan hal ini diperoleh informasi dari pengurus yayasan

bahwa:

“Dalam program pengembangan karakter yang kami lakukan tentu menggunakan pedoman yang ada dalam hidayatullah yaitu dengan pembinaan-pembinaan yang kami lakukan. Namun pada kenyataannya bahwa kami juga mendirikan sekolah yang di naungi oleh Departemen Agama dan Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato, yang dikelola langsung oleh yayasan. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan santri dapat sekolah dan bisa dikontrol oleh yayasan secara langsung, sehingga prosedur yang kami lakukan dalam pengembangan pendidikan karakter santri tentu diitegrasikan dengan proses KBM di sekolah”. ( 2.2 W. AW, 1 Juni 2012).

Informasi yang sama juga diperoleh dari pengurus lainnya, yang

menjelaskan bahwa:

“Proses pengembangan pendidikan karakter di pondok pesantren ini dilakukan dengan berbagai macam cara, baik itu dengan melaksanakan program yang ada di yayasan pondok pesantren dan kemudian ditambah dengan pembinaan guru-guru pada saat waktu sekolah. Dengan adanya madrasah ini ternyata mempunyai peran tersendiri untuk mendidik siswa yang memiliki kemauan untuk belajar dengan baik. Sehingga proses pembinaan karakter di pondok pesantren dengan proses KBM di sekolah selalu teritegrasikan untuk tujuan pengembangan pendidikan karakter santri. ( 2.3 W. MA, 2 Juni 2012).

Page 9: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

Kemudian dikonfirmasikan lagi dengan pendapat yang disampaikan oleh

salah seorang pengurus yang diperoleh bahwa:

“Dari perkembangan yang ada yayasan selalu memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan santri dalam menuntut ilmu, sehingga dengan adanya keterbatasan apapun kami tetap berusaha untuk mendirikan madrasah di yayasan pondok pesantren hidayatullah. Hal ini bertujuan untuk membantu kami mendidik sekaligus membina karakter santri yang ada di pondok pesantren. Jadi, proses pembinaan pengembangan pendidikan karakter santri di pondok pesantren hidayatullah terintegrasikan dengan kegiatan KBM di madrasah baik RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah Marisa”. ( 2.3 W. AQ, 4 Juni 2012).

Salah seorang pengurus menambahkan, bahwa:

“Yang perlu diketahui bahwa dalam pondok pesantren hidayatullah marisa mendirikan sekolah baik MI, MTs, SMK Integral Hidayatullah. Hal ini dilakukan untuk memudahkan santri untuk menuntut ilmu, dan pengurus pondok pesantren mampu mengkoordinir secara langsung perkembangan santri. Sehingga program pengembangan pendidikan karakter santri diintegrasikan dengan proses pembelajaran yang ada disekolah”. (2.4 W. KR, 5 Juni 2012).

Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat disimpulkan bahwa

ternyata proses pengembangan pendidikan karakter santri di pondok pesantren di

integrasikan dengan proses pembelajaran disekolah. Hal ini dilihat dengan adanya

madrasah yang berdiri di pondok pesantren ini sehingga semua kegiatan program

yayasan pondok pesantren hidayatullah disesuaikan dengan proses KBM di

madrasah. Hal ini dilakukan untuk memudahkan santri untuk menuntut ilmu, dan

pengurus pondok pesantren mampu mengkoordinir secara langsung

perkembangan santri.

c. Pengaruhnya terhadap santri ketika program pengembangan pendidikan

karakter di Pondok Pesantren Hidayatullah Marisa sudah terlaksana.

Page 10: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

Dibawah ini adalah hasil wawancara dengan pengurus yayasan pondok

pesantren hidayatullah marisa tentang pengaruh pelaksanaan pengembangan

pendidikan karakter santri, maka diperoleh bahwa:

“Adapun penilaian yang kami kaji selama ini, pembinaan karakter santri benar-benar terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan dan mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan karakter santri. Pengaruhnya yang bisa dilihat disini adalah santri sudah terbiasa mengucapkan salam ketika bertemu dengan pengurus, guru-guru, antara sesama santri dan masyarakat pada umumnya. Kemudian dilihat dari tingkah laku kesehariannya, santri lebih suka mengikuti kegiatan-kegiatan ta’lim yang dilakukan di mesjid dan kegiatan yayasan lainnya. Sehingga selama ini masyarakat setempat merasa senang dengan adanya yayasan pondok pesantren hidayatullah di marisa”. ( 2.3 W. AW, 1 Juni 2012).

Ditambahkan lagi oleh salah seorang pengurus yang ada di pondok

pesantren hidayatullah marisa yang diperoleh bahwa:

“Berbicara masalah pengaruhnya terhadap santri apabila program pengembangan pendidikan karakter santri sudah terlaksana, saya sendiri menilai selama ini santri masih dalam tingkah laku yang baik dan bisa menghargai antara sesama santri dan kepada pengurus. Dalam kepribadian santri kami selaku pengurus selalu menilainya, sehingga ketika ada santri yang melanggar aturan yang sudah ditetapkan maka pengurus tidak segan-segan untuk memberikan sanksi sesuai hasil rapat yayasan, bahkan ada yang dikeluarkan dari yayasan. Sehingga dalam pembinaan karakter seperti ini mempunyai pengaruh besar pada kepribadian santri pada umumnya”. ( 2.2 W. MA, 2 Juni 2012).

Untuk melengkapi informasi di atas maka ditambahkan lagi oleh beberapa

pengurus yang ada di pondok pesantren hidayatullah marisa, diperoleh bahwa:

“Program yang dilakukan oleh pengurus yayasan pondok pesantren hidayatullah selama ini memberikan pengaruh besar terhadap santri, baik dilihat dari segi pengetahuan agama maupun tingkah laku santri dalam kehidupan sehari-hari. Pengurus banyak mengajari cara untuk menghargai sesama manusia dan melakukan pembinaan dengan ajaran-ajaran agama melalui kegiatan majelis ta’lim dan kajian-kajian agama lainnya. Sehingga santri merasa bahwa setiap yang dilakukan oleh yayasan memberikan pengaruh positif terhadap pengembangan karakter santri di pondok pesantren hidayatullah marisa”. ( 2.3 W. AQ, 4 Juni 2012).

Page 11: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

Sedangkan menurut pengurus lainnya yang diperoleh bahwa:

“Selama ini pembinaan yang dilakukan oleh pengurus pondok pesantren hidayatullah memberikan banyak hal yaitu santri bisa memahami sedikit demi sedikit isi kandungan Al-Quran dan Hadits dan santri dituntut untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari walaupun pada umumnya belum tercapai dengan apa yang ada dalam isi kandungan tersebut. Tetapi santri bisa terlatih melakukan hal-hal yang baik yang bisa disegani oleh orang lain. Sehingga program pengembangan pendidikan karakter santri yang dilaksanakan oleh yayasan sangat besar pengaruhnya terhadap santri”. ( 2.4 W. KR, 5 Juni 2012).

Melihat hasil wawancara dengan informan di atas maka dapat disimpulkan

bahwa pelaksanaan program pengembangan pendidikan karakter santri

mempunyai pengaruh besar. Adapun pengaruhnya adalah santri bisa mengikuti

semua ketentuan yang ada di pondok pesantren dan mampu mengaplikasikannya

sehari-hari. Selain itu, dengan adanya bentuk kedisiplinan yang dilakukan oleh

yayasan maka santri mau tidak mau harus mengikuti prosedur yang ada di pondok

pesantren hidayatullah demi kebaikan santri itu sendiri.

3. Evaluasi program pengembangan pendidikan karakter

Adapun hasil wawancara yang diperoleh dari pengurus yayasan yang ada

di pondok pesantren hidayatullah marisa tentang evaluasi program pengembangan

pendidikan karakter yang diperoleh bahwa:

a. Bentuk evaluasi program pengembangan pendidikan karakter santri di

Pondok Pesantren Hidayatullah.

Adapun informasi yang diperoleh dari informan adalah sebagai berikut:

“Bentuk evaluasi yang sering kami lakukan adalah melihat langsung perkembangan santri, baik tingkah laku maupun tingkat intelektual santri. Kemudian hal ini sering dibahas dalam rapat-rapat yayasan yang menyangkut pembahasan tentang kemajuan santri selama di pondok pesantren hidayatullah. Adapun yang diperhatikan dalam perkembangan santri yang

Page 12: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

menjadi harapan pengurus untuk sebagai penilaian adalah perkembangan tingkat keimanan dan ketaqwaan santri, tingkah laku santri (akhlak), keilmuan/intelektual santri, dan soff skill selama berada dipondok pesantren hidayatullah. Adapun dari segi intelektual dilakukan evaluasi dengan ujian pondok kepada santri”. (3.1 W. AW, 1 Juni 2012).

Adapun hasil wawancara di atas dikonfirmasikan lagi dengan salah satu

pengurus yayasan lainnya, yang diperoleh bahwa:

“Evaluasi merupakan penilaian santri yang berperan dalam pelaksanaan program pengembangan karakter, dengan evaluasi kami bisa mellihat kemajuan santri secara keseluruhan. Adapun bentuk evaluasi yang sering kami lakukan dalam hal intelektual adalah kami selalu mengadakan ujian pondok secara terbuka bagi santri untuk menghafal Al-Quran dan Hadits serta arti dan maknanya, kemudian dinilai dengan melihat perkembangan yang dimiliki santri. Sedangkan dalam pembahasan evaluasi dalam hal keseluruhan kami melakukan rapat yayasan yang membahas tentang perkembangan santri”. (3.1 W. MA, 2 Juni 2012).

Hasil wawancara di atas dikomfirmasikan lagi dengan salah seorang

pengurus pondok pesantren hidayatullah marisa yang diperoleh bahwa:

“Semua program yang terlaksana selalu kami evaluasi dengan mengadakan rapat yayasan, dalam rapat tersebut kami selalu membahas perkembangan santri secara umum. Yayasan juga mengadakan ujian pondok dalam hal melihat tingkat perkembangan intelektual santri”. (3.2 W. AQ, 4 Juni 2012).

Pendapat lain yang disampaikan oleh pengurus pondok pesantren lainnya

yang diperoleh bahwa:

“Program yang dilaksanakan pengurus selalu dievaluasi dalam rapat yayasan, dan pengurus melakukan ujian pondok untuk melihat perkembangan santri secara umum yaitu dari segi kemampuan intelektual santri, sedangkan pada tingkah laku santri pengurus menilai secara umum kesehariannya lalu dibahas pada saat rapat yayasan”. ( 3.2W. KR, 5 Juni 2012).

Dari hasil wawancara dengan informan di atas maka dapat disimpulkan

bahwa bentuk evaluasi yang dilakukan oleh yayasan pondok pesantren

hidayatullah adalah pengurus mengadakan rapat yayasan yang membahas tentang

perkembangan santri baik dilihat dari intelektual maupun dilihat dari tingkah laku

Page 13: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

santri. Pada evaluasi intelektual santri, pengurus melakukan ujian pondok

pesantren hidayatullah marisa.

b. Perkembangan santri apabila dilihat dari hasil evaluasi program pembinaan

pendidikan karakter santri di Pondok Pesantren Hidayatullah Marisa.

Adapun informasi yang diterima dari hasil wawancara informan tentang

perkembangan santri apabila dilihat dari evaluasi program pengembangan

pendidikan karakter santri adalah sebagai berikut.

“Dari hasil evaluasi program yayasan dengan melihat perkembangan santri memang mengalami kemajuan yang signifikan walaupun disisi lain masih ada yang tidak sesuai dengan harapan pengurus. Adapun persentase terhadap perkembangan karakter santri selama ini dalam konteks pembinaan karakter adalah dari 80 % menjadi 95% santri memiliki kemampuan sesuai dengan harapan pengurus antara lain santri bisa membaca Al-Quran dengan baik, santri sudah terbiasa menghafal Al-Quran dan hadits, santri lebih aktif melakukan sholat berjamaah, santri melakukan sholat lail berjamaah, santri melakukan puasa sunnah, dan lain-lain. Sehingga hasil pelaksanaan program Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Marisa ini dapat meningkatkan nilai karakter santri yaitu bersikap jujur, disiplin, sopan santun, sabar, menepati janji, amanah, tanggung jawab, saling menghargai dan selalu bersyukur”. ( 3.3. AW, 1 Juni 2012).

Adapun pendapat yang disampaikan oleh salah seorang pengurus pondok

pesantren hidayatullah adalah diperoleh bahwa:

“Yayasan selalu menilai tingkat perkembangan karakter santri selama berada di pondok pesatren, dan setiap tahunnya santri mengalami peningkatan. Apalagi dilihat dari kondisi yang ada dilapangan bahwa santri lebih banyak beraktivitas melakukan sholat berjamaah, sholat lail berjamaah, melakukan puasa sunnah, dan kegiatan-kegiatan pondok pesantren lainnya”. (3.3 W. MA, 2 Juni 2012).

Dari hasil wawancara di atas dikofirmasikan lagi dengan salah seorang

pengurus pondok pesantren hidayatullah lainnya yang diperoleh bahwa:

“Perkembangan santri selama ini memang mengalami kemajuan dalam hal karakter santri karena bisa dilihat dari tingkat keaktifan santri terhadap

Page 14: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

program-program yayasan pondok pesantren hidayatullah”. (3.4W. AQ, 4 Juni 2012).

Kemudian dikomfirmasikan lagi dengan salah seorang pengurus yang

diperoleh bahwa:

“Melihat dari hasil yang ada bahwa secara umum pembinaan karakter santri mengalami peningkatan yang baik. Hal ini dilihat dari adanya perkembangan santri untuk mengikuti proses kegiatan yang sudah ditentukan oleh yayasan Hidayatullah, dan santri juga aktif untuk mengikuti kegiatan ekstra kurikuler lainnya”. (3.4 W. KR, 5 Juni 2012).

Dari hasil wawancara di atas mengenai perkembangan santri dilihat dari

hasil evaluasi program dapat disimpulkan bahwa karakter santri mengalami

perkembangan yang signifikan walaupun masih ada yang tidak sesuai dengan

harapan pengurus. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas santri yang lebih aktif

melakukan kegiatan yayasan pondok pesantren hidayatullah. Adapun

persentasenya adalah dari 80 % menjadi 95% santri memiliki kemampuan sesuai

dengan harapan pengurus antara lain santri bisa membaca Al-Quran dengan baik,

santri sudah terbiasa menghafal Al-Quran dan Hadits, santri lebih aktif melakukan

sholat berjamaah, santri melakukan sholat lail berjamaah, santri melakukan puasa

sunnah, dan lain-lain. Sehingga hasil pelaksanaan program Yayasan Pondok

Pesantren Hidayatullah Marisa ini dapat meningkatkan nilai karakter santri yaitu

bersikap jujur, disiplin, sopan santun, sabar, menepati janji, amanah, tanggung

jawab, saling menghargai dan selalu bersyukur.

c. Tindakan pengurus apabila dari hasil evaluasi masih ada santri yang tidak

sesuai dengan harapan yayasan pondok pesantren.

Page 15: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

Adapun hasil wawancara yang diperoleh dari informan adalah sebagai

berikut:

“Dari hasil evaluasi program pengembangan pendidikan karakter santri memang masih ada santri yang tidak sesuai dengan harapan, tetapi kami selaku pengurus selalu berusaha melakukan pembinaan kembali secara bertahap sesuai prosedur yang ada agar santri bisa berubah sesuai dengan harapan yayasan. Pembinaan kepada santri yang bermasalah dilakukan secara khusus untuk mengenal karakter santri cara pendekatan”. (3.4 W. AW, 1 Juni 2012).

Adapun hasil wawancara di atas dikonfirmasikan dengan salah satu

pengurus yayasan lainnya, yang diperoleh bahwa:

“Perkembangan pendidikan karakter santri tentu memerlukan waktu yang lama dalam pembinaannya, jadi ketika ada santri yang perkembangannya tidak sesuai dengan harapan itu sah-sah saja. Namun kami tetap berusaha membina santri secara khusus agar menjadi santri yang sesuai harapan pondok pesantren hidayatullah marisa”. ( 3.2 W. MA, 2 Juni 2012).

Hasil wawancara di atas dikomfirmasikan lagi dengan salah seorang

pengurus pondok pesantren hidayatullah marisa yang diperoleh bahwa:

“Pembinaan karakter bukan tugas yang mudah bagi pengurus apalagi dalam pembinaan kita tidak bisa pungkiri ternyat masih ada yang tidak sesuai dengan harapan. Sehingga ini menjadi tugas pengurus untuk lebih meningkatkan pembinaan kepada santri agar menjadi yang lebih baik. Adapun yang kami lakukan adalah lebih melakukan pendekatan kepada santri untuk membina mereka sesuai dengan harapan pengurus yayasan pondok pesantren hidayatullah marisa”. ( 3.3 W. AQ, 4 Juni 2012).

Adapun pendapat lain yang disampaikan oleh pengurus lain yang

diperoleh bahwa:

“Tindakan yang dilakukan oleh pengurus ketika ada santri yang tidak memenuhi harapan yang sudah menjadi tujuan pondok pesantren adalah melakukan hal-hal yang bersifat pembinaan secara pribadi untuk lebih mengenal kepribadian santri, sehingga dalam pembinaan bisa berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh yayasan pondok pesantren hidayatullah. Adapun yang harus dilakukan adalah memperkuat pemahaman santri tentang ajaran-ajaran agama, serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari". ( 3.2 . KR, 5 Juni 2012).

Page 16: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

Dengan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dalam

pembinaan karakter santri bukan hal yang mudah dan tidak bisa dipungkiri juga

bahwa dalam hasil evaluasi program pengembangan karakter ternyata masih ada

yang tidak sesuai dengan harapan pengurus. Adapun tindakan yang dilakukan oleh

pengurus adalah dengan meningkatkan pembinaan kembali kepada santri dengan

melakukan pendekatan apabila dalam pembinaan karakter santri masih ada yang

tidak sesuai dengan harapan.

4. Keberlanjutan program pengembangan pendidikan karakter.

Adapun hasil wawancara dengan informan tentang keberlanjutan program

pengembangan pendidikan karakter diperoleh bahwa:

a. Proses keberlanjutan program pengembangan pendidikan karakter santri di

pondok pesantren hidayatullah marisa.

Hasil wawancara yang diperoleh dari informan bahwa:

“Proses pendidikan di pondok pesantren hidayatullah adalah menerapkan segala kemampuan untuk membina santri menjadi manusia yang bisa beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, memiliki intelektual atau wawasan luas tentang agama, serta memiliki soff skill yang baik. Adapun keberlanjutan program pengembangan pendidikan karakter yang ada di pondok pesantren dilakukan dengan beberapa cara yaitu santri dituntut untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah didapatkan selama proses pendidikan di pondok pesantren hidayatullah dalam kehidupan bermasyarakat, santri harus mengabdikan diri di pondok pesantren minimal selama satu tahun untuk mentransfer ilmu kepada kader atau santri hidayatullah marisa yang lainnya. Dalam keberlanjutan program pengembangan pendidikan karakter santri ini dilakukan secara terus menerus dan lebih ditingkatkan pembinaannya sesuai dengan aturan yang telah ditetapakan”. ( 4.1 W. AW, 1 Juni 2012).

Page 17: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

Adapun pendapat lain yang disampaikan oleh pengurus pondok pesantren

hidayatullah yang diperoleh bahwa:

“Keberlanjutan program yayasan pondok pesantren hidayatullah lebih khususnya pada program pengembangan pendidikan karakter santri diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama dipondok pesantren, santri mampu menjaga nama baik yayasan dengan cara memperlihatkan tingkah laku yang baik selama berada dilingkungan masyarakat, mampu menerapkan aturan syariah baik didalam pondok pesatren maupun berada diluar pondok pesantren hidayatullah. Hal ini bertujuan agar masyarakat memahami bahwa pendidikan yang kami lakukan benar-benar serius dalam pembinaan karakter santri”. ( 4.1 W. MA, 2 Juni 2012).

Selain itu, dibawah ini diperoleh hasil wawancara bersama salah seorang

pengurus pondok pesantren hidayatullah marisa yang diperoleh bahwa:

“Adapun keberlanjutan program pengembangan pendidikan karakter santri adalah lebih meningkatkan kegiatan majelis ta’lim, lebih meningkatkan kajian-kajian agama, lebih meningkatkan sholat wajib berjamaah, lebih meningkatkan sholat lail berjamaah dan sholat sunnah lainnya, terus meningkatkan puasa sunnah, dan terus meningkatkan penghafalan Al-Quran & Hadits”. ( 4.1 W. AQ, 4 Juni 2012).

Selain itu, hasil wawancara yang diperoleh dengan informan lainnya yang

diperoleh bahwa:

“Program yang diadakan tentu harus melihat keberlanjutan program tersebut agar kegiatan yang dilaksanakan benar-benar mempunyai manfaat bagi santri. keberlanjutan program yang ada adalah santri harus mampu mengaplikasikan semua lmu yang pernah diperoleh dalam pendidikan dipondok pesantren hidayatullah, yang pada intinya santri harus memahami dan mengaplikasikan aturan syariah yang ada dalam Al-Quran dan Hadits”. ( 4.2 W. KR, 5 Juni 2012).

Dalam keberlanjutan program pengembangan pendidikan karakter santri di

pondok pesantren hidayatullah dilakukan secara terus menerus dan lebih

ditingkatkan pembinaannya sesuai dengan aturan yang telah ditetapakan antara

lain lebih meningkatkan kegiatan majelis ta’lim, lebih meningkatkan kajian-kajian

Page 18: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

agama, lebih meningkatkan sholat wajib berjamaah, lebih meningkatkan sholat

lail berjamaah dan sholat sunnah lainnya, terus meningkatkan puasa sunnah, dan

terus meningkatkan penghafalan Al-Quran & Hadits.

b. Harapan pengurus yayasan kepada santri yang melanjutkan pendidikan diluar

pondok pesatren hidayatullah marisa.

Hasil wawancara yang diperoleh dari informan tentang harapan pengurus

yayasan kepada santri yang melanjutkan pendidikan pondok pesantren

hidayatullah marisa yang diperoleh bahwa:

“Harapan pengurus adalah selalu mengharapkan santri menjadi orang yang sukses serta bisa menjaga nama baik yayasan hidayatullah ketika berada diluar yayasan, santri juga harus mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama berada dipondok pesantren hidayatullah”. ( 4.3 W. AW, 1 Juni 2012).

Ditambahkan lagi oleh salah seorang pengurus yayasan lainnya yang

diperoleh bahwa:

“Semua pengurus mengharapkan agar santri menjadi sukses dan bisa menjaga kepribadiannya agar menjadi lebih baik dengan cara mengaplikasikan ilmu-ilmu agama yang diperoleh selama dalam pendidikan di pondok pesantren hidayatullah marisa. Utamanya adalah santri bisa menjaga nama baik yayasan hidayatullah marisa selama berada dilingkungan masyarakat”. ( 4.3 W. MA, 2 Juni 2012).

Hasil wawancara di atas dikomfirmasikan lagi dengan salah seorang

pengurus lain yang berada dipondok pesantren hidayatullah marisa yang diperoleh

bahwa.

“Dengan berkembangnya teknologi serta budaya barat sudah masuk diIndonesia maka yang menjadi harapan kami adalah santri yang ingin melanjutkan pendidikan diluar yayasan pondok pesantren harus menjaga diri, menjaga nama baik yayasan hidayatullah dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh. santri juga diberikan kesempatan untuk mengabdikan diri di yayasan apabila sudah selesai dari proses pendidikan diluar yayasan. Hal ini dilakukan agar santri bisa mengabdikan dirinya untuk mentransfer ilmu yang diperoleh selama dalam proses pendidikan”. ( 4.4 W. AQ, 4 Juni 2012).

Page 19: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

Sedangkan menurut hasil wawancara yang diperoleh dari pengurus pondok

pesantren hidayatullah marisa yang diperoleh bahwa:

“Harapan pengurus bagi santri yang ingin melanjutkan pendidikan diluar pondok pesantren hidayatullah adalah santri harus mampu menjaga diri dari kemajuan teknologi yang ada saat ini, santri juga harus mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari sehingga santri bisa melanjutkan pendidikan dengan baik tanpa ada masalah yang dihadapi”. (4.4 W. KR, 5 Juni 2012).

Adapun hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa santri juga

harus mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama berada dipondok pesantren

hidayatullah, santri harus bisa menjaga nama baik yayasan hidayatullah marisa

selama berada dilingkungan masyarakat, dan santri juga diberikan kesempatan

untuk mengabdikan diri di yayasan apabila sudah selesai dari proses pendidikan

diluar yayasan.

1. Temuan Penelitian

Apek-aspek temuan dalam penelitian ini dapat dikemukakan berikut ini:

1. Perencanaan pengembangan pendidikan karakter

Berbagai informasi di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan

pengembangan karakter santri di Pondok Pesantren Hidayatullah memang

sudah tertuang dalam aturan yang sudah ditetapkan oleh Yayasan

Hidayatullah pada umumnya. Namun dalam penyusunan program kegiatan

bisa saja disesuaikan dengan apa yang diperlukan oleh yayasan pondok

pesantren dengan melihat tujuan dari kegiatan tersebut serta tidak terlepas

dari aturan hidayatullah pada umumnya. Adapun perencanaan kegiatan

Page 20: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

ekstra kurikuler yang selalu dilakukan yaitu pengurus selalu mengadakan

rapat yayasan untuk membahas program yang akan dijalankan.

Berbagai informasi di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pengembangan

pendidikan karakter santri, pengurus harus dituntut untuk mempunyai

kesiapan yang matang baik itu dilihat dari segi kemampuan dalam

menyusun program maupun mengaplikasikan program kerja yang ada yaitu

dengan mengaktifkan kegiatan ekstra kurikuler di pondok pesantren dan

kegiatan ekstra kurikuler di setiap sekolah yang berada dilingkungan

yayasan hidayatullah yaitu RA, MI, MTs dan SMK integral Hidayatullah

Marisa. Semua persiapan yang harus dimiliki pengurus selalu di bahas

dalam rapat yayasan, sehingga agenda yang ada bisa terlaksana dengan apa

yang diharapkan.

Berbagai informasi di atas dapat disimpulkan bahwa pondok pesantren

maupun sekolah yang berada dilingkungan yayasan pondok pesantren

hidayatullah harus mengaktifkan kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler. Bentuk

kegiatan yang dilakukan oleh yayasan pondok pesantren hidayatullah tidak

lepas dari aturan syariah yang berlaku. Selain itu juga, kegiatan yang

dilakukan selalu berkiblat pada program kerja yang sudah ditetapkan oleh

yayasan hidayatullah pada umumnya, sehingga setiap kegiatan yang

dilakukan akan terlaksana secara tersistematis. Adapun kegiatan yang

dilakukan adalah pondok pesantren melaksanakan kegiatan majelis ta’lim,

melaksanakan kajian-kajian agama, memberikan pembinaan-pembinaan,

mengerjakan sholat lima waktu berjamaah, mengerjakan sholat lail

Page 21: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

berjamaah dan sholat-sholat sunah lainnya, serta melakukan puasa sunnah,

dan lain-lain.

Dari temuan-temuan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam perencanaan

pengembangan karakter dilakukan dengan berdasarkan aturan yang sudah

ditetapkan oleh yayasan hidayatullah pada umumnya namun pengurus

hidayatullah setempat diberikan leluasa untuk mengadakan program yang sesuai

dengan aturan syariah yang sebenarnya. Kesiapan pengurus melaksanakan

program yang ada selalu dibahas dalam rapat yayasan, kemudian dalam

pelaksanaan program pengembangan karakter santri dilakukan dengan

mengaktifkan kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler. Adapun kegiatan yang

dilakukan adalah pondok pesantren melaksanakan kegiatan majelis ta’lim,agar

supaya santri dalam mengaplikasikan ilmu penuh dengan percaya diri dan

keberanian, mengerjakan sholat lail berjamaah sehingga lahirlah santri yang

memiliki jiwa jujur,disiplin,sopan santun sabar,amanah,tanggung jawab dan selalu

bersyukur.

Adapun perencanaan pengembangan pendidikan karakter santri di

Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah pada umumnya dapat dilihat pada

diagram berikut.

Perencanaan

Persiapan Pengurus

- Aturan Yayasan Hidayatullah - Rapat Yayasan

- Kemampuan spiritual - Pengalaman

Program

- Majelis ta’lim( percaya diri, berani,efisien,berkomunikasi denganbaik dan santun.

- Sholat lail berjamaah( sabar, amanah, disiplin, selalu bersyu kur,dan jujur.

Page 22: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

2. Implementasi program pengembangan pendidikan karakter

Berbagai informasi dari hasil wawancara dengan para informan,

disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam pengembangan pendidikan

karakter santri pada umumnya sudah terlaksana dengan apa yang

diharapkan. Adapun kegiatan yang selalu dilaksanakan oleh pondok

pesantren adalah santri diharuskan untuk menghafal serta memahami isi Al-

Quran dan Hadits, dan pengurus juga selalu melakukan kegiatan keagamaan

lainnya misalnya majelis ta’lim, kajian-kajian agama, sholat lail berjamaah,

dan lain-lain.

Melihat hasil wawancara dengan informan di atas maka dapat disimpulkan

bahwa pelaksanaan program pengembangan pendidikan karakter santri

mempunyai pengaruh besar. Adapun pengaruhnya adalah santri bisa

mengikuti semua ketentuan yang ada di pondok pesantren dan mampu

mengimplementasikannya sehari-hari. Selain itu, dengan adanya bentuk

kedisiplinan yang dilakukan oleh yayasan maka santri mau tidak mau harus

mengikuti prosedur yang ada di pondok pesantren Hidayatullah demi

kebaikan santri itu sendiri.

Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat disimpulkan bahwa

ternyata proses pengembangan pendidikan karakter santri di pondok

pesantren di integrasikan dengan proses pembelajaran disekolah. Hal ini

dilihat dengan adanya madrasah yang berdiri di pondok pesantren ini

sehingga semua kegiatan program yayasan pondok pesantren hidayatullah

disesuaikan dengan proses KBM di madrasah. Hal ini dilakukan untuk

Page 23: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

memudahkan santri untuk menuntut ilmu, dan pengurus pondok pesantren

mampu mengkoordinir secara langsung perkembangan santri.

Dari temuan-temuan di atas tentang implementasi program pengembangan

pendidikan karakter dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah yang dilakukan

dalam implementasi program Hidayatullah mengadakan kegiatan keagamaan

antara lain menghafal Al-Qur’an dan Hadist,mengerjakan sholat lima waktu

berjamaah, serta mengerjakan sholat lail berjamaah sehingga lahirlah santri yang

memiliki jiwa jujur, disiplin, sopan santun,sabar, amanah, tanggung jawab dan

selalu bersyukur. sehingga pengaruhnya kepada santri adalah santri

mengaplikasikannya sehari-hari. Adapun proses pengembangan pendidikan

karakter santri di pondok pesantren di integrasikan dengan proses pembelajaran

disekolah, karena dalam yayasan Hidayatullah terdapat sekolah yang didirikan

oleh yayasan Hidayatullah itu sendiri. Hal ini dilakukan untuk memudahkan santri

untuk menuntut ilmu, dan pengurus pondok pesantren mampu mengkoordinir

secara langsung perkembangan santri.

Page 24: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

Dibawah ini adalah diagram implementasi program pengembangan

pendidikan karakter

3. Evaluasi program pengembangan pendidikan karakter

Dari hasil wawancara dengan informan di atas maka dapat disimpulkan

bahwa bentuk evaluasi yang dilakukan oleh yayasan pondok pesantren

hidayatullah adalah pengurus mengadakan rapat yayasan yang membahas

tentang perkembangan santri baik dilihat dari intelektual maupun dilihat dari

tingkah laku santri. Pada evaluasi intelektual santri, pengurus melakukan

ujian pondok pesantren hidayatullah marisa.

Dari hasil wawancara di atas mengenai perkembangan santri dilihat dari

hasil evaluasi program dapat disimpulkan bahwa karakter santri mengalami

perkembangan yang signifikan walaupun masih ada yang tidak sesuai

dengan harapan pengurus. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas santri yang

Langkah-Langkah

- Melakukan pembinaan

Pembelajaran di Sekolah

Santri memahami isi Al -Quran dan Hadits

Santri senang mengikuti kegiatan ekstra kurikuler

Santri harus mengaplikasikan ilmu yang diperoleh sehari-hari

Implementasi Program

Page 25: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

lebih aktif melakukan kegiatan yayasan pondok pesantren hidayatullah.

Adapun persentasenya adalah dari 80 % menjadi 95% santri memiliki

kemampuan sesuai dengan harapan pengurus antara lain santri bisa

membaca Al-Quran dengan baik, santri sudah terbiasa menghafal Al-Quran

dan Hadits, santri lebih aktif melakukan sholat berjamaah, santri melakukan

sholat lail berjamaah, santri melakukan puasa sunnah, dan lain-lain.

Sehingga hasil pelaksanaan program Yayasan Pondok Pesantren

Hidayatullah Marisa ini dapat meningkatkan nilai karakter santri yaitu

bersikap jujur, disiplin, sopan santun, sabar, menepati janji, amanah,

tanggung jawab, saling menghargai dan selalu bersyukur.

Dengan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pembinaan

karakter santri bukan hal yang mudah dan tidak bisa dipungkiri juga bahwa

dalam hasil evaluasi program pengembangan karakter ternyata masih ada

yang tidak sesuai dengan harapan pengurus. Adapun tindakan yang

dilakukan oleh pengurus adalah dengan meningkatkan pembinaan kembali

kepada santri dengan melakukan pendekatan apabila dalam pembinaan

karakter santri masih ada yang tidak sesuai dengan harapan.

Dari hasil temuan di atas tentang evaluasi program pengembangan

pendidikan karakter bahwa evaluasi perkembangan santri baik dilihat dari

intelektual maupun dilihat dari tingkah laku santri selalu dibahas dalam rapat

yayasan. Adapun dari segi penilaian intelektual santri, yayasan mengadakan ujian

pondok. Sehingga persentase kemajuan perkembangan karakter santri adalah dari

80 % menjadi 95%, santri lebih aktif mengikuti majelis ta’lim,sehingga tumbuh

Page 26: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

jiwa yang percaya diri dan berani mengaplikasikan ilmu yang dibahas pada saat

mengikuti majelis ta’lim, santri melakukan sholat lail berjamaah, Sehingga hasil

pelaksanaan program Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Marisa ini dapat

meningkatkan nilai karakter santri yaitu bersikap jujur, disiplin, sopan santun,

sabar, menepati janji, amanah, tanggung jawab, saling menghargai dan selalu

bersyukur. Apabila dalam pelaksanaan karakter santri masih ada yang tidak sesuai

dengan harapan, maka yang dilakukan oleh pengurus adalah melakukan

pembinaan tersendiri dengan cara pendekatan.

Adapun bentuk evaluasi program pengembangan pendidikan karakter

santri dapat dilihat pada diagram berikut

Bentuk Evaluasi

Ujian Pondok Rapat Yayasan

Menguji tingkat kemampuan intelektual santri

Membahas perkembangan santri secara umum

Hasil Evaluasi

Tindak Lanjut

- Santri memiliki kemampuan untuk berda’wah

- Santri lebih aktif melakukan sholat berjamaah

- Santri lebih aktif melakukan sholat lail berjamaah dan sholat sunnah

Tidak sesuai harapan Pondok Pesantren Hidayatullah

Meningkatkan pembinaan kepada santri yang bermasalah

Sesuai harapan Pondok Pesantren Hidayatullah

Page 27: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

4. Keberlanjutan program pengembangan pendidikan karakter.

Hasil wawancara tentang keberlanjutan program pengembangan pendidikan

karakter di atas dapat disimpulkan bahwa santri dituntut untuk

mengaplikasikan ilmu yang sudah didapatkan selama proses pendidikan di

pondok pesantren hidayatullah dalam kehidupan bermasyarakat, santri harus

mengabdikan diri di pondok pesantren minimal selama satu tahun untuk

mentransfer ilmu kepada kader atau santri hidayatullah marisa yang lainnya,

santri mampu menerapkan aturan syariah baik didalam pondok pesatren

maupun berada diluar pondok pesantren hidayatullah, dan melakukan hal-

hal yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya agar masyarakat bisa

melihat citra yang baik dari yayasan pondok pesantren hidayatullah itu

sendiri. Dalam keberlanjutan program pengembangan pendidikan karakter

santri di pondok pesantren hidayatullah dilakukan secara terus menerus dan

lebih ditingkatkan pembinaannya sesuai dengan aturan yang telah

ditetapakan antara lain lebih meningkatkan kegiatan majelis ta’lim, lebih

meningkatkan kajian-kajian agama, lebih meningkatkan sholat wajib

berjamaah, lebih meningkatkan sholat lail berjamaah dan sholat sunnah

lainnya, terus meningkatkan puasa sunnah, dan terus meningkatkan

penghafalan Al-Quran & Hadits.

Adapun hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa santri juga harus

mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama berada dipondok pesantren

Page 28: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

Hidayatullah, santri harus bisa menjaga nama baik yayasan hidayatullah

marisa selama berada dilingkungan masyarakat, dan santri juga diberikan

kesempatan untuk mengabdikan diri di yayasan apabila sudah selesai dari

proses pendidikan diluar yayasan.

Dari hasil temuan di atas bahwa keberlanjutan program pengembangan

pendidikan karakter santri di pondok pesantren Hidayatullah dilakukan secara

terus menerus dan lebih ditingkatkan pembinaannya sesuai dengan aturan yang

telah ditetapakan antara lain lebih meningkatkan kegiatan majelis ta’lim, lebih

meningkatkan sholat wajib berjamaah, lebih meningkatkan sholat lail berjamaah

dan sholat sunnah lainnya, Adapun harapan pengurus adalah santri diharapkan

mampu menjaga nama baik yayasan Hidayatullah apabila berada didalam maupun

diluar pondok pesantren, dan santri juga diberi kesempatan untuk melanjutkan

pendidikan diluar serta diberi kesempatan untuk mengaplikasikannya ilmu yang

diperoleh kepada santri yang berada di yayasan pondok pesantren hidayatullah.

Dibawah ini bentuk diagram keberlanjutan program pengembangan

pendidikan karakter santri

Page 29: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

2. Pembahasan

1. Perencanaan Pengembangan Pendidikan Karakter

Secara operasional pengurus melakukan banyak hal untuk membina

karakter santri agar menjadi lebih baik, diantaranya adalah pengurus selalu

mengadakan rapat yayasan guna membahas program yang akan dilaksanakan,

serta membahas sejauh mana tingkat kemajuan santri selama berada di Yayasan

Pondok Pesantren Hidayatullah Marisa.

Pendidikan karakter didefinisikan sebagai setiap rencana sekolah, yang

dirancang bersama lembaga masyarakat yang lain, untuk membentuk secara

langsung dan sistematis perilaku orang muda dengan mempengaruhi secara

eksplisit nilai-nilai kepercayaan non-relativistik (diterima luas), yang dilakukan

Keberlanjutan Program

Bentuk Keberlanjutan Program

- Lebih meningkatkan kegiatan Majelis ta’lim agar lahirlah jiwa yang percaya diri

- Lebih meningkatkan Sholat lail sehingga lahirlah santri yang memiliki jiwa jujur,disiplin,sopan santun, sabar, amanah, tanggung jawab dan selalu bersyukur

Harapan Pengurus Yayasan Kepada Santri

- Santri harus mengaplikasikan ilmu yang diperoleh

- Santri harus menjaga nama baik Yayasan Hidayatullah Marisa

- Santri dituntut mengabdikan diri di Yayasan Hidayatullah

Keberlanjutan program dilakukan terus menerus dan lebih ditingkatkan

Page 30: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

secara langsung menerapkan nilai-nilai tersebut. (dalam Muchlas dan Hariyanto,

2011:45)

Dari temuan-temuan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam perencanaan

pengembangan karakter dilakukan dengan berdasarkan aturan yang sudah

ditetapkan oleh yayasan hidayatullah pada umumnya namun pengurus

Hidayatullah setempat diberikan leluasa untuk mengadakan program yang sesuai

dengan aturan syariah yang sebenarnya. Kesiapan pengurus melaksanakan

program yang ada selalu dibahas dalam rapat yayasan, kemudian dalam

pelaksanaan program pengembangan karakter santri dilakukan dengan

mengaktifkan kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler. Adapun program yang

dilakukan adalah pondok pesantren melaksanakan kegiatan majelis ta’lim,

sehingga santri memiliki jiwa yang percaya diri dan berani, mengerjakan sholat

lail berjamaah sehingga lahirlah santri yang memiliki jiwa jujur, disiplin sopan

santun,sabar dan amanah, tanggung jawab dan selalu bersyukur.

2. Implementasi Program Pengembangan Pendidikan Karakter

Menurut T. Rami, 2003. (dalam Paduan Pendidikan Karakter Di Sekolah

Menengah Pertama) pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama

dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk

pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga

negara yang baik.

Untuk memaksimalkan program yang ada maka dalam pengembangan

serta pembinaan pendidikan karakter santri diintegralkan dengan adanya sekolah

yang didirikan oleh yayasan pondok pesantren hidayatullah marisa yaitu RA, MI,

Page 31: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

MTs dan SMK Integral Hidayatullah Marisa. Hal ini dapat membantu tingkat

perkembangan karakter santri selama berada di yayasan pondok pesantren

hidayatullah marisa. Pengurus pondok pesantren Hidayatullah juga diharapkan

membimbing dan mengarahkan program pengembangan pendidikan karakter

santri secara efektif dan efisien serta melakukan pengawasan dalam

pelaksanaannya. Dalam proses pengembangan program, pengurus hendaknya

tidak membatasi diri pada pelaksanaannya dalam arti yang sempit tetapi dapat

menghubungkan program-program yayasan dengan seluruh kehidupan santri.

Program pengembangan pendidikan karakter santri adalah tugas yang

berat bagi pengurus untuk membina berbagai macam karakter santri yang berada

di pondok pesantren Hidayatullah marisa. Sehingga membutuhkan kemampuan

serta pengalaman dari segi intelektual maupun kepribadian seseorang. Semua

program yang dilaksanakan harus berdasarkan aturan yang sudah ditetapakan

bersama, agar pelaksanaan program yang ada bisa terlaksana sesuai dengan

harapan yayasan hidayatullah.

Implementasi program pengembangan pendidikan karakter dapat

disimpulkan bahwa langkah-langkah yang dilakukan dalam implementasi program

yaitu pondok pesantren hidayatullah mengadakan kegiatan keagamaan, antara

lain menghafal Al-Qur’an dan Hadist,mengerjakan sholat lima waktu berjamaah,

serta mengerjakan sholat lail berjamaah sehingga lahirlah santri yang memiliki

jiwa jujur, disiplin, sopan santun,sabar, amanah, tanggung jawab dan selalu

bersyukur. sehingga pengaruhnya kepada santri adalah santri bisa

mengaplikasikannya sehari-hari. Adapun proses pengembangan pendidikan

Page 32: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

karakter santri di pondok pesantren di integrasikan dengan proses pembelajaran

disekolah, karena dalam yayasan hidayatullah terdapat sekolah yang didirikan

oleh yayasan hidayatullah itu sendiri. Hal ini dilakukan untuk memudahkan santri

untuk menuntut ilmu, dan pengurus pondok pesantren mampu mengkoordinir

secara langsung perkembangan santri.

3. Evaluasi Program Pengembangan Pendidikan Karakter

Darmiyati Zuchdi menekankan pada empat hal dalam rangka penanaman

nilai yang bermuara pada terbentuknya karakter (akhlak) mulia, yaitu inkulkasi

nilai, keteladanan nilai, fasilitasi, dan pengembangan keterampilan akademik dan

sosial (Zuchdi, 2008: 46-50). Darmiyati menambahkan, untuk ketercapaian

program pendidikan nilai atau pembinaan karakter perlu diikuti oleh adanya

evaluasi nilai. Evaluasi harus dilakukan secara akurat dengan pengamatan yang

relatif lama dan secara terus-menerut (Zuchdi, 2008: 55). Dengan memadukan

berbagai metode dan strategi seperti tersebut dalam pembelajaran pendidikan

karakter di pondok pesantren Hidayatullah, maka karakter santri dapat dibina dan

diupayakan sehingga santri menjadi berkarakter seperti yang diharapkan.

Evaluasi program pengembangan pendidikan karakter dilihat dari

perkembangan santri baik dilihat dari intelektual maupun dilihat dari tingkah laku

santri selalu dibahas dalam rapat yayasan. Adapun dari segi penilaian intelektual

santri, yayasan mengadakan ujian pondok. Sehingga persentase kemajuan

perkembangan karakter santri adalah dari 80 % menjadi 95% santri memiliki

kemampuan membaca Al-Quran dengan baik, santri sudah terbiasa menghafal Al-

Quran dan Hadits, santri lebih aktif melakukan sholat berjamaah, santri

Page 33: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

melakukan sholat lail berjamaah dan sholat sunnah lainnya, santri melakukan

puasa sunnah, dan lain-lain. Sehingga hasil pelaksanaan program Yayasan Pondok

Pesantren Hidayatullah Marisa ini dapat meningkatkan nilai karakter santri yaitu

bersikap jujur, disiplin, sopan santun, sabar, menepati janji, amanah, tanggung

jawab, saling menghargai dan selalu bersyukur. Apabila dalam pelaksanaan

karakter santri masih ada yang tidak sesuai dengan harapan, maka yang dilakukan

oleh pengurus adalah melakukan pembinaan tersendiri dengan cara pendekatan.

Pengurus pondok pesantren adalah salah satu pengaruh besar dalam

pencapaian perkembangan karakter santri yang ada di pondok pesantren

hidayatullah marisa, hal ini disebabkan karena pengurus selalu bertanggung jawab

terhadap proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pengurus juga adalah

sebagai pengelola semua program kegiatan yang dilaksanakan dan tak pernah

berhenti untuk membina santri menjadi lebih baik, sehingga peran dari pengurus

sangat di perlukan pada pelaksanaan program pengembangan pendidikan karakter

santri di pondok pesantren hidayatullah marisa.

4. Keberlanjutan Program Pengembangan Pendidikan Karakter

Menurut Mochtar Buchori (2007), pendidikan karakter seharusnya

membawa peserta didik ke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai

secara afektif, dan akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata. Maka keberlanjutan

program pengembangan pendidikan karakter ini santri harus mengaplikasikan

ilmu yang diperoleh dari yayasan pondok pesantren hidayatullah marisa, santri

diharapkan mampu menjaga nama baik yayasan hidayatullah apabila berada

didalam maupun diluar pondok pesantren, dan santri juga diberi kesempatan untuk

Page 34: BAB IV - eprints.ung.ac.ideprints.ung.ac.id/4912/10/2012-1-86204-131408048-bab4...dilakukan oleh yayasan pondok pesantren maupun yang dilakukan oleh RA, MI, MTs dan SMK Integral Hidayatullah

melanjutkan pendidikan diluar serta diberi kesempatan untuk mengaplikasikannya

ilmu yang diperoleh kepada santri yang berada di yayasan pondok pesantren

Hidayatullah.

Dalam keberlanjutan program pengembangan pendidikan karakter santri di

pondok pesantren Hidayatullah dilakukan secara terus menerus dan lebih

ditingkatkan pembinaannya sesuai dengan aturan yang telah ditetapakan antara

lain lebih meningkatkan kegiatan majelis ta’lim, lebih meningkatkan sholat wajib

berjamaah, lebih meningkatkan sholat lail berjamaah agar lahirlah santri yang

memiliki jiwa yang jujur, disiplin, sopan santun, sabar, amanah dan selalu

bersyukur..

Adapun yang menjadi harapan yayasan Hidayatullah pada umumnya

adalah semua komponen baik dari pengurus maupun santri harus menguasai

beberapa kemampuan antara lain harus memiliki keimanan dan ketakqwaan

kepada Allah SWT, memiliki sifat sosial, memiliki kemampuan intelektual, serta

memiliki soff skill yang baik.