Bab IV Moh. Ikhwanuddin
-
Upload
moh-ikhwanuddin -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
description
Transcript of Bab IV Moh. Ikhwanuddin
BAB IV
PEMBAHASAN
Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia harus berupaya untuk
melakukan perbaikan di segala bidang untuk menjadi lebih baik. Bidang
kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Seperti yang
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah
Daerah, telah ditetapkan bahwa kesehatan merupakan bidang pemerintah yang
wajib dilaksanakan, sehingga seluruh potensi dari berbagai sektor pembangunan
dapat memberikan dampak optimal terhadap derajat kesehatan masyarakat.
Epidemiologi adalah suatu ilmu kesehatan masyarakat yang menekankan
perhatiannya terhadap masalah kesehatan baik penyakit maupun non penyakit
yang terjadi dalam masyarakat (Maryani dan Rizki, 2010).
Segitiga epidemiologi (trias epidemiologi) merupakan konsep dasar
epidemiologi yang memberikan gambaran tentang hubungan antara tiga faktor
utama yang berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya.
Segitiga ini merupakan merupakan gambaran interaksi antara tiga faktor yakni
host (tuan rumah = penjamu), agent (agen = faktor penyebab), dan environment
(lingkungan). Timbulnya penyakit berkaitan dengan gangguan interaksi antara
ketiga faktor ini. Keterhubungan antara penjamu, agen, dan lingkungan ini
merupakan suatu kesatuan yang dinamis yang berada dalam keseimbangan
(equilibrium) pada seorang individu yang sehat. Jika terjadi gangguan terhadap
keseimbangan hubungan segitiga inilah yang akan menimbulkan status sakit
(Bustan, 2006).
Ukuran dasar yang digunakan dalam epidemiologi mencakup angka (rate),
rasio dan proporsi. Ketiga bentuk perhitungan ini digunakan untuk mengukur dan
menjelaskan peristiwa kesakitan, kematian dan nilai statistik vital lainnya.
Mislanya kesakitan bisa diukur dengan angka insidensi, prevalensi, dan angka
serangan, sedangkan kematian bisa diukur dengan angka kematian (Maryani dan
Rizki, 2010).
Data adalah gambaran dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Dalam
kehidupan sehari-hari datang merupakan fakta tersurat dalam bentuk tulisan
tentang suatu objek. Data epidemiologi merupakan komponen dasar dari
informasi epidemiologi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan
informasi epidemiologi. Dengan adanya data, epidemiologi dapat melihat masalah
kesehatan yang sedang terjadi (Maryani dan Rizki, 2010).
Epidemiologi merupakan ilmu dasar pencegahan dengan sasaran utama
adalah mencegah dan menanggulangi penyakit dalam masyarakat. Pengertian
pencegahan secara umum adalah mengambil tindakan terlebih dahulu sebelum
kejadian. Dalam mengambil langkah-langkah pencegahan, haruslah didasarkan
pada data/ keterangan yang bersumber dari hasil analisis epidemiologi atau hasil
pengamatan/ penelitian epidemiologis (Noor, 2008).
Epidemiologi dibutuhkan untuk menjelaskan etiologi (studi tentang
penyebab penyakit) satu penyakit atau sekelompok penyakit, kondisi, gangguan,
defek, ketidakmampuan, sindron atau kematian melalui analisis terhadap data
medis dan yang berasal dari setiap bidang atau disiplin ilmu yang tepat, termasuk
ilmu sosial / perilaku.
Pada dasarnya ada empat tingkatan pencegahan penyakit secara umum,
yakni pencegahan tingkat dasar (primordial prevention), pencegahan tingkat
pertama (primary prevention) yang meliputi promosi kesehatan dan pencegahan
khusus, pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) yang meliputi diagnosis
dini serta pengobatan yang tepat, dan pencegahan tingkat ketiga (tertiary
prevention) yang meliputi pencegahan terhadap terjadinya cacat dan terakhir
adalah rehabilitasi. Keempat tingkat pencegahan tersebut saling berhubungan erat
sehingga dalam pelaksanaannya sering dijumpai keadaan yang tumpang tindih
(Noor, 2008).
Dalam mengkaji, mengukur dan menjelaskan peristiwa kesakitan suatu
masalah dalam studi Epidemiologi, menggunakan rancangan penelitian dan
pengukuan sumber kesehatan. Jenis rancangan penelitian ada 3 yaitu Deskriptif,
Analitik dan Eksperimental. Epidemiologi deskriptif adalah jenis penelitian yang
mempelajari tentang frekuensi (jumlah) dan distribusi (penyebaran) masalah
kesehatan, namun tidak mendapatkan jawaban tentang faktor penyebab yang
mempengaruhi frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan tersebut,
Epidemiologi analitik adalah jenis penelitian yang berkaitan dengan upaya
epidemiologi untuk menganalisis faktor penyebab (determinan) masalah
kesehatan. Untuk pengukuran dapat dilakukan beberapa pengukuran yaitu
insidensi, attack rate, sekunder attack rate, prevalensi, rasio dan proporsi. Dalam
bidang kedokteran gigi juga dapat dilakukan pengukuran yang terdiri dari OHI-S,
DMF-T dan def-t.
Menurut Mubarak, Nurul (2008) ukuran dasar yang digunakan dalam
epidemiologi mencakup angka (rate), rasio dan proporsi. Ketiga bentuk
perhitungan ini digunakan untuk mengukur dan menjelaskan peristiwa kesakitan,
kematian dan nilai statistik vital lainnya. Misalnya kesakitan bisa diukur dengan
angka insidensi, prevalensi, dan angka serangan, sedangkan kematian bisa diukur
dengan angka kematian. Peristiwa yang biasanya diukur dalam bentuk angka
diantaranya adalah kesakitan, dimana yang digunakan untuk perhitungan kasus
adalah insidence rate, prevalence rate (point prevalence rate), periode prevelence
rate, attack rate dan dalam hubungan dengan kematian akan dibicarakan crude
death rate, age specific death rate, cause disease specific death rate. Proporsi
merupakan hubungan antar jumlah kejadian dalam kelompok data yang mengenai
masing-masing kategori dari kelompok itu atau hubungan antara bagian dari
kelompok dengan keseluruhan kelompok yang dinyatakan dalam persen. Proporsi
umumnya digunakan jika tidak mungkin menghitung angka indensi, karena itu
proporsi tidak dapat menunjukkan perkiraan peluang keterpaparan atau infeksi,
kecuali jika banyaknya orang dimana peristiwa dapat terjadi adalah sama pada
setiap sub kelompok. Sedangkan Rasio adalah suatu pernyataan frekuensi
perbandingan peristiwa atau orang yang memiliki perbedaan antara suatu kejadian
terhadap kejadian lainnya. Dalam hal ini pernyataan yang penting dalam
epidemiologi adalah jumlah orang sakit dibandingkan dengan jumlah orang sehat,
misalnya: rasio orang sakit kanker dibandingkan dengan orang sehat.
Masalah kesehatan pada dasarnya tersebar mengikuti pola distribusi
epidemiologis karena secara umum penyakit tersebar menurut faktor penjamu,
agen dan lingkungan. Oleh karena itu, penjelasan penyebaran penyakit dilakukan
dengan menyatakan karakteristik penderita, tempat kejadian dan waktu
kejadiaanya. (Maryani, Rizki, 2010)
Untuk menindaklanjuti berbagai permasalahan kesehatan masyarakat
diperlukan peran bersama antara masyarakat dan puskesmas. Seperti: Promotif
(Peningkatan kesehatan), Preventif (Pencegahan penyakit), Kuratif (Pengobatan),
Rehabilitatif ( Pemulihan kesehatan). (Effendy, 1998).