BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/50934/5/BAB IV.pdf ·...

13
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Menurut Riyanto (2011), desain merupakan suatu kerangka acuan bagi pengkajian antar variabel penelitian. Desain penelitian adalah perencanaan pemilihan jenis penelitian yang digunakan untuk menjawab dari tujuan penelitian. Metode penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, penelitian observasional digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dimana pengukurannya dilakukan pada satu saat maupun serentak (Budiman, 2011). Dengan demikian, dapat diketahui pengaruh pengetahuan dan sikap pasien terhadap kepatuhannya dalam menggunakan antibiotika amoksisilin. 4.2 Populasi, Sampling dan Sampel 4.2.1 Populasi Penelitian Populasi adalah objek atau individu yang akan menjadi sasaran dalam penelitian (Notoatmodjo, 2012). Objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Populasi penelitian yaitu pasien yang mendapatkan resep antibiotika amoksisilin di Puskesmas Arjuno, Kecamatan Klojen. 4.2.2 Sampling Penelitian Metode sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam suatu penelitian, terdapat berbagai teknik sampel yang digunakan (Sugiyono, 2017) Penentuan sampel dengan metode non probability sampling, dengan menggunakan pendekatan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Oleh karena itu, sampel yang dipilih sengaja ditentukan berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditentukan (Sugiyono, 2017). Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan mengambil pasien yang masuk dalam kategori inklusi. 37

Transcript of BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/50934/5/BAB IV.pdf ·...

Page 1: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/50934/5/BAB IV.pdf · mengkonsumsi obat hingga habis sesuai dengan resep yang diterima). 3. Tepat penyimpanan obat.

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Menurut Riyanto (2011), desain merupakan suatu kerangka acuan bagi

pengkajian antar variabel penelitian. Desain penelitian adalah perencanaan

pemilihan jenis penelitian yang digunakan untuk menjawab dari tujuan penelitian.

Metode penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan

pendekatan cross sectional, penelitian observasional digunakan untuk mengetahui

pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dimana pengukurannya

dilakukan pada satu saat maupun serentak (Budiman, 2011). Dengan demikian,

dapat diketahui pengaruh pengetahuan dan sikap pasien terhadap kepatuhannya

dalam menggunakan antibiotika amoksisilin.

4.2 Populasi, Sampling dan Sampel

4.2.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah objek atau individu yang akan menjadi sasaran dalam

penelitian (Notoatmodjo, 2012). Objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2017). Populasi penelitian yaitu pasien yang mendapatkan resep

antibiotika amoksisilin di Puskesmas Arjuno, Kecamatan Klojen.

4.2.2 Sampling Penelitian

Metode sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk

menentukan sampel yang akan digunakan dalam suatu penelitian, terdapat berbagai

teknik sampel yang digunakan (Sugiyono, 2017)

Penentuan sampel dengan metode non probability sampling, dengan

menggunakan pendekatan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu. Oleh karena itu, sampel yang dipilih sengaja

ditentukan berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditentukan (Sugiyono, 2017).

Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan mengambil pasien yang

masuk dalam kategori inklusi.

37

Page 2: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/50934/5/BAB IV.pdf · mengkonsumsi obat hingga habis sesuai dengan resep yang diterima). 3. Tepat penyimpanan obat.

38

1–a/2

4.2.3 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2017). Sampel yang baik yaitu sampel yang dapat

diukur dan dapat mewakili sebanyak mungkin populasi (Satari, 2011). Sampel

dalam penelitian ini adalah pasien yang pernah menebus resep antibiotika

amoksisilin di Puskesmas Arjuno Kecamatan klojen, bersedia menjadi responden

serta memenuhi kriteria inklusi yang ditentukan.

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi menurut Notoatmodjo (2012) adalah kriteria yang perlu

dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel. Kriterian

inklusi pada penelitian ini adalah:

1. Pasien yang pernah menebus resep obat antibiotika amoksisilin di puskesmas

Arjuno.

2. Pasien yang berumur di atas 17 tahun.

3. Pasien yang bersedia menjadi responden,telah mengisi Informed concent, dan

bersedia mengisi kuisioner.

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil

sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012), Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah:

1. Pasien yang menebus resep antibiotika selain antibiotika amoksisilin di

puskesmas Arjuno.

2. Pasien berdomisili diluar kecamatan Klojen

3. Pasien yang bersedia menjadi responden dan telah mengisi Informed concent

tetapi lost to follow up (tidak bisa dihubungi) maka akan di droup out.

Untuk menghitung jumlah sampel dari populasi tertentu, maka digunakan

rumus besar sampel minimum :

Z2 P(1–P)

n = 1—a/2

d2

Keterangan:

n = besar sampel minimum

�2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada �

tertentu P1 = perkiraan proporsi pada populasi

Page 3: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/50934/5/BAB IV.pdf · mengkonsumsi obat hingga habis sesuai dengan resep yang diterima). 3. Tepat penyimpanan obat.

39

d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir (Riyanto Agus, 2017).

Dengan menetapkan Z = 1,96; P = 0,5; dan d = 0,1 didapat jumlah sampel

minimal sebanyak 96 orang, dengan pembulatan menjadi 100 orang responden

(Notoatmodjo, 2010).

4.3 Instrument Penelitian

Menurut Sugiyono (2017) yang dimaksud dengan instrumen penelitian adalah

alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data, dan instrument yang lazim

digunakan dalam penelitian adalah kuesioner yang diberikan pada masing-masing

responden yang menjadi sampel dalam penelitian pada saat observasi. Alat yang

digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner yang terdapat beberapa indikator yang mewakili dari pernyataan-

pernyataan untuk menjawab masing-masing variabel yang akan diukur.

4.4 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2017), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang

diteliti memiliki variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari sehingga dapat

memperoleh informasi terkait hasil tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari

variabel-variabel yang terkait dalam penelitian. Variabel penelitian ini yaitu

pengaruh pengetahuan dan sikap pasien dalam menggunakan antibiotika

amoksisilin sebagai variabel bebas atau independent variable (X) dan kepatuhan

pasien dalam menggunakan antibiotika amoksisilin sebagai variabel terikat atau

dependent variable (Y).

4.4.1 Variabel Bebas

Menurut Sugiyono (2017), variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat

(independent variable). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan

dan sikap pasien dalam menggunakan antibiotika amoksisilin. Variabel

pengetahuan dan sikap dilihat berdasarkan indikasi penggunaan obat, dosis

penggunaan obat (jumlah pemberian obat, cara pemberian obat, interval waktu

pemberian obat, lama pemberian obat), efek samping obat, penyimpanan obat,

dampak penggunaan obat, serta cara memperoleh obat.

Page 4: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/50934/5/BAB IV.pdf · mengkonsumsi obat hingga habis sesuai dengan resep yang diterima). 3. Tepat penyimpanan obat.

40

4.4.2 Variabel Terikat

Menurut Sugiyono (2017), variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel ini merupakan

variabel yang terjadi perubahan (Budiman, 2011).

Variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah kepatuhan

pasien terhadap penggunaan antibiotika amoksisilin di Puskesmas Arjuno,

Kecamatan Klojen. Parameter pengukuranya sebagai berikut :

1. Tepat indikasi obat

2. Tepat dosis obat (tepat jumlah pemberian obat, tepat cara pemberian obat, tepat

interval waktu pemberian obat, serta tepat lama pemberian obat atau jumlah hari

mengkonsumsi obat hingga habis sesuai dengan resep yang diterima).

3. Tepat penyimpanan obat.

4. Tepat cara memperoleh obat.

4.5 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan selama 1 bulan dan lokasi penelitian ini dilakukan di

Puskesmas Arjuno Kecamatan Klojen.

4.6 Definisi Operasional

1. Pengetahuan merupakan pemahaman pasien dalam menggunakan antibiotika

amoksisilin secara tepat yang meliputi indikasi antibiotika amoksisilin, dosis

antibiotika amoksisilin (jumlah pemberian obat, cara pemberian obat, interval

waktu pemberian obat, serta lama pemberian obat), efek samping antibiotika

amoksisilin, penyimpanan antibiotika amoksisilin, dampak antibiotika

amoksisilin, serta cara memperoleh antibiotika amoksisilin.

2. Sikap merupakan suatu reaksi atau respon pasien dalam menggunakan

antibiotika amoksisilin yang meliputi indikasi antibiotika amoksisilin, dosis

antibiotika amoksisilin (jumlah pemberian obat, cara pemberian obat, interval

waktu pemberian obat, serta lama pemberian obat), efek samping antibiotika

amoksisilin, penyimpanan antibiotika amoksisilin, dampak antibiotika

amoksisilin, serta cara memperoleh antibiotika amoksisilin.

Page 5: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/50934/5/BAB IV.pdf · mengkonsumsi obat hingga habis sesuai dengan resep yang diterima). 3. Tepat penyimpanan obat.

41

3. Kepatuhan merupakan perilaku pasien yang mentaati semua petunjuk yang

telah dianjurkan oleh tenaga medis dalam mengkonsumsi antibiotika

amoksisilin yang meliputi tepat indikasi antibiotika amoksisilin, tepat dosis

antibiotika amoksisilin (tepat jumlah pemberian obat, tepat cara pemberian

obat, tepat interval waktu pemberian obat, serta tepat lama pemberian obat),

tepat penyimpanan antibiotika amoksisilin, serta tepat cara memperoleh

antibiotika amoksisilin.

4. Antibiotika merupakan obat yang bekerja untuk membunuh atau

menghambat perkembangan bakteri.

5. Amoksisilin merupakan antibiotik turunan penisilin yang dapat digunakan

untuk mengatasi infeksi dari berbagai jenis bakteri.

6. Puskesmas merupakan salah satu pelayanan kesehatan dinas kabupaten/kota

yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu

wilayah kerja.

7. Responden merupakan pasien yang menebus resep obat antibiotika

amoksisilin dan bersedia menjadi subjek penelitian dan telah mengisi

informed consent.

4.6.1 Variabel Penelitian

a. Variabel dengan skala data

Variabel

Penelitian

Indikator Butir pernyataan Skala

Pengetahuan

pasien

terhadap

penggunaan

antibiotika

amoksisilin.

1. Indikasi antibiotika

amoksisilin

2. Dosis antibiotika

amoksisilin

a. Jumlah pemberian obat

dan interval waktu

b. Cara pemberian obat

c. Lama pemberian obat

3. Efek samping antibiotika

amoksisilin

4. Penyimpanan antibiotika

amoksisilin

5. Dampak penggunaan

antibiotika amoksisilin

6. Cara memperoleh

1

2,3*,4,5*

6

7,8*

9

10

Rasio

antibiotika amoksisilin

Page 6: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/50934/5/BAB IV.pdf · mengkonsumsi obat hingga habis sesuai dengan resep yang diterima). 3. Tepat penyimpanan obat.

42

antibiotika amo

Sikap pasien

terhadap

penggunaan

antibiotika

amoksisilin

1. Indikasi antibiotika

amoksisilin

2. Dosis antibiotika

amoksisilin

a. Jumlah pemberian dan

interval waktu pemberian

obat

b. Cara pemberian obat

c. Lama pemberian obat

3. Efek samping antibiotika

amoksisilin

4. Penyimpanan antibiotika

amoksisilin

5. Dampak penggunaan

antibiotika amoksisilin

6. Cara memperoleh

antibiotika amoksisilin

1*

2,3*,4

5

6*,7

8,9

10*

Ordinal

Kepatuhan 1. Tepat indikasi antibiotika 1* Ordinal

pasien dalam amoksisilin

menggunakan 2. Tepat dosis antibiotika 2,3*,4*, 5*,6

antibiotika amoksisilin

amoksisilin a. Tepat jumlah dan interval

waktu pemberian obat

b. Tepat cara pemberian obat

c. Tepat lama pemberian

obat

3. Tepat penyimpanan

antibiotika amoksisilin

4. Tepat cara memperoleh

7,8*

9,10*

ksisilin

Keterangan : * Unfavorabel

4.6.2 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung meliputi karakteristik

sampel (nama, jenis kelamin, tanggal lahir, umur, pekerjaan, keluhan, indikasi obat,

dan jumlah antibiotik yang dikonsumsi)

4.6.3 Tahapan Pengumpulan Sampel

Pada penelitian ini sampel resep diambil dari populasi resep yang dilayani di

Puskesmas Arjuno Kecematan Klojen pada Bulan April 2019.

1. Resep yang diambil adalah seluruh resep yang terdapat antibiotika

amoksisilin yang dilayani di Puskesmas Arjuno Kecamatan Klojen.

Page 7: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/50934/5/BAB IV.pdf · mengkonsumsi obat hingga habis sesuai dengan resep yang diterima). 3. Tepat penyimpanan obat.

43

2. Meminta kesediaan pasien yang telah memenuhi kriterian inklusi untuk

menjadi sampel penelitian serta mengisi formulir persetujuan menjadi

responden (Informed consent) dalam penelitian.

3. Jika pasien setuju menjadi responden dalam penelitian, maka dapat

menulis data pasien kemudian diberikan kuesioner terkait pengetahuan

dan sikap pasien terhadap kepatuhannya dalam menggunakan antibiotika

amoksisilin.

4. Dari data yang telah didapatkan, kemudian dilakukan analisis data.

4.6.4 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Lembar kuesioner tentang karakteristik tentang karakteristik sampel,

meliputi nama responden, jenis kelamin, tanggal lahir, umur, pekerjaan,

keluhan, indikasi obat, dan jumlah antibiotik yang dikonsumsi.

2. Lembar kuesioner pengetahuan,sikap, dan kepatuhan (Kuesioner terkait

penggunaan antibiotika amoksisilin).

3. Komputer atau laptop dengan program SPSS untuk menganalisis data.

4.6.5 Pengambilan Data Penelitian

Pengambilan data penelitian dilakukan dengan uraian kegiatan sebagai

berikut:

1. Dapatkan terlebih dahulu persetujuan dari Kepala Puskesmas Arjuno

dengan menyerahkan surat izin penelitian dari Dinas Kesehatan Kota

Malang.

2. Resep pasien yang didapatkan pada bulan maret dipilih berdasarkan

kriteria inklusi responden yang telah ditetapkan dalam penelitian ini

(Pasien berumur diatas 17 tahun, memperoleh antibiotika amoksisilin

sesuai resep dokter, dan berdomisili di kecamatan klojen kota malang).

3. Mendatangi rumah pasien dengan membawa PSP, informed consent serta

kuesioner yang akan diisi oleh responden.

4. Setelah itu, diberikan edukasi terkait penggunaan antibiotika amoksisilin

secara benar dan memberikan souvenir yang telah dijanjikan pada

lembaran PSP yang telah dibaca oleh responden.

Page 8: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/50934/5/BAB IV.pdf · mengkonsumsi obat hingga habis sesuai dengan resep yang diterima). 3. Tepat penyimpanan obat.

44

4.7 Analisa Data

Dalam tahap ini data diolah dan dianalisis dengan teknik-teknik tertentu:

4.7.1 Coding (Membuat Lembaran Kode)

Pengelompokkan data serta pemberian kode atau nilai pada pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan untuk mempermudah dalam memasukkan data dan

analisis data. Kemudian tiap variabel dikategorikan sesuai jumlah skor/nilai untuk

masing-masing variabel, sebagai berikut:

1) Pengetahuan mengenai penggunaan antibiotika amoksisilin dikategorikan :

a) Baik : jawaban benar ≥70%

b) Tidak baik : jawaban benar <70%

2) Sikap mengenai penggunaan antibiotika amoksisilin dikategorikan berdasarkan

rata-rata:

a) Mendukung (sikap positif) : nilai skor T ≥ Mean Skor T 50,00

b) Tidak mendukung (sikap negatif) : nilai skor T < Mean Skor T 50,00

3) Kepatuhan pasien dalam penggunaan antibiotika amoksisilin berdasarkan rata-

rata:

a) Mendukung (patuh) : nilai skor T ≥ Mean Skor T 50,00

b) Tidak mendukung (tidak patuh) : nilai skor T < Mean Skor T 50,00

4.7.2 Editing (Penyuntingan Data)

Meneliti kembali yang telah diisi oleh responden guna menghindari

kesalahan dalam analisis data. Jika masih ada data yang kurang jelas dan kurang

lengkap, maka perlu melakukan konfirmasi ulang kepada responden yang

bersangkutan.

4.7.3 Entry Data (Memasukkan Data)

Kegiatan menginput atau memasukkan semua data yang telah diperoleh ke

dalam program komputer untuk kemudian dianalisis.

4.7.4 Cleaning

Pemeriksaan kembali terhadap data yang telah dimasukkan sebelum data

diolah.

4.7.5 Tabulating

Menyusun tabel untuk kemudian dilakukan analisis yang dibutuhkan.

Page 9: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/50934/5/BAB IV.pdf · mengkonsumsi obat hingga habis sesuai dengan resep yang diterima). 3. Tepat penyimpanan obat.

45

4.8 Analisis Data

Setelah data diolah, maka data akan dianalisa dengan uji statistik regresi

linear berganda. Dilakukan analisa dengan regresi linear berganda untuk

mengetahui adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara

bersama-sama (Ghozali, 2005). Prosedur dalam pengujian regresi linear berganda

sebagai berikut:

1. Memformulasikan hipotesisnya (H0 dan Ha)

a) H0 : Tidak ada pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent.

b) Ha : Ada pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent.

2. Menentukan derajat kepercayaan 95% (�=0,05)

3. Menentukan signifikansi

a. Nilai signifikasi (P Value) < 0,05 maka H0 ditolak Ha diterima

b. Nilai signifikasi (P Value) > 0,05 maka H0 diterima Ha ditolak

4. Memasukkan data pada aplikasi .SPSS sesuaikan dengan variabel pada data

variabel.

5. Klik Analyse, kemudian pilih regresi. Masukkan variabel yang akan diuji klik

ok. Maka akan muncul hasil regresi tersebut.

6. Kesimpulan uji R korelasi (hubungan) dapat diihat pada Tabel 4.1

Tabel 4. 1 Pedoman koefisien korelasi (Sugiyono,2013)

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,90-1,000 Sangat kuat

7. Setelah didapatkan hasil uji R, mak a dilihat hasil uji determinasi R2 untuk

melihat berapa persen pengaruh yang diberikan variabel bebas terhadap variabel

terikat.

8. Kesimpulan Uji T:

a) Bila P value < 0,05, Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel bebas secara

parsial mempengaruhi variabel terikat.

b) Bila P value > 0,05, Ho diterima, Ha ditolak berarti variabel bebas secara

parsial tidak mempengaruhi variabel terikat.

9. Kesimpulan uji F:

Page 10: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/50934/5/BAB IV.pdf · mengkonsumsi obat hingga habis sesuai dengan resep yang diterima). 3. Tepat penyimpanan obat.

46

a) Bila P value < 0,05, Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel bebas secara

simultan mempengaruhi variabel terikat.

b) Bila P value > 0,05, Ho diterima, Ha ditolak berarti bebas secara simultan tidak

mempengaruhi variabel terikat.

Hasil dari regresi linear berganda dapat diketahui ada atau tidak adanya

pengaruh dua variabel kategori yaitu pengetahuan dan sikap terhadap kepatuhan

pasien.

4.9 Uji Validitas

Validitas menurut Sugiyono (2010) yaitu derajat ketetapan antara data yang

terjadi pada objek penelitian dan daya yang dapat dilaporkan oleh penelitian.

Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang

dilaporkan dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.

Instrument yang digunakan dalam penelitian perlu diuji validitas dan

realibilitas. Uji validitas menyatakan bahwa instrument yang digunakan untuk

memperoleh data dalam penelitian dapat digunakan ataupun sebaliknya tidak dapat

digunakan. Sedangkan uji realibilitas menyatakan bahwa instrument yang apabila

digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data

yang sama. Uji validitas instrument dalam penelitan ini dilakukan untuk

mengetahui bahwa alat ukur yang telah dirancang dalam bentuk kuesioner benar-

benar dapat menjalankan fungsinya. Seperti yang dijelaskan dalam metode

penelitian bahwa untuk melihat valid tidaknya suatu alat ukur digunakan

pendekatan secara statistika, yaitu melalui koefisien korelasi skor butir pernyataan

dengan skor total butir pernyataan.

Untuk menghitung korelasi pada uji validitas menggunakan metode Pearson

Product Moment, menurut Sugiyono (2010) dengan rumus sebagai berikut:

rxy = n Xsy– Xs Xy

ƒ{n Xs2–(Xs)2{n Xy2–(Xy)2 }

Dimana :

rxy = koefisien korelasi

�xy = jumlah perkalian variabel x dan y

�x = jumlah nilai variabel x

�y =jumlah nilai variabel y

Page 11: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/50934/5/BAB IV.pdf · mengkonsumsi obat hingga habis sesuai dengan resep yang diterima). 3. Tepat penyimpanan obat.

47

] [1 − ]

�x2 =jumlah pangkat dari nilai variabel x

�y2 =jumlah pangkat dari nilai variabel y

n = banyaknya sampel

Keputusan uji:

1. Bila r hitung (r pearson) ≥ r tabel ; artinya pernyataan tersebut valid.

2. Bila r hitung (r pearson) < r tabel ; artinya pernyataan tersebut tidak valid.

4.10 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menurut Sugiyono (2010) dilakukan untuk mengetahui

seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua

kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur

sama.

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui bahwa alat ukur yang dirancang

dalam bentuk kuesioner dapat diandalkan, suatu alat ukur dapat diandalkan jika alat

ukur tersebut digunakan berulang kali akan memberikan hasil yang relatif sama.

Nilai-nilai untuk pengujian reliabilitas berasal dari skor-skor item angket yang

valid. Item yang tidak valid tidak dilibatkan dalam pengujian reliabilitas.

Langkah yang dilakukan untuk uji reliabilitas adalah sebagai berikut:

1. Menentukan nilai r tabel

Pada program SPSS, metode ini dilakukan dengan Cronbach’s Alpha,

yang mana kuesioner dikatakan reliabel apabila Cronbach’s Alpha > 0,6

yang dirumuskan sebagai berikut :

� = [ k Xoi2

k–1 Xot2

Keterangan :

� = Reliabilitas instrument

� = banyaknya item yang ditanyakan /banyaknya

pertanyaan Σσi2 = jumlah varian butir atau item

�σt2= Varian total

2. Mengambil kesimpulan

Dasar pengambilan kesimpulan:

a. Bila r alpha > r tabel, maka butir pernyataan dikatakan reliabel.

Page 12: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/50934/5/BAB IV.pdf · mengkonsumsi obat hingga habis sesuai dengan resep yang diterima). 3. Tepat penyimpanan obat.

48

b. Bila r alpha < r tabel, maka butir pernyataan dikatakan tidak reliabel.

Menurut Triton (2006), tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach

diukur berdasarkan skala Alpha 0 sampai 1, apabila skala tesebut dikelompokkan

dalam kedalam lima kelas dengan range yang sama, maka urutan kemantapan

Alpha dapat diinterpretasikan pada tabel 4.2

Tabel 4. 2 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha (Triton, 2006)

Nilai Cronbach’s Alpha Tingkat Reliabilitas

0.0 - 0.20 Kurang Reliabel

> 0.20 - 0.40 Agak Reliabel

> 0.40 – 0.60 Cukup Reliabel

> 0.60 – 0.80 Reliabel

> 0.80 – 1.00 Sangat Reliabel

4.11 Penyajian Data

Hasil penelitian ini akan ditampilkan dalam bentuk tabel dan akan dijabarkan

penjelasannya berdasarkan hasil analisa yang didapatkan sehingga dapat dilihat

hasil analisa terkait ada atau tidak adanya pengaruh antara dua variabel bebas

dengan variabel terikat yaitu pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap kepatuhan

pasien dalam menggunakan antibiotika amoksisilin.

4.12 Etika Penelitian

Penelitian ini menggunakan manusia sebagai subjek yang tidak boleh

bertentangan dengan etika. Tujuan penelitian harus etis, sebelum melakukan

penelitian maka perlu mengajukan permohonan ijin kepada tempat yang akan

diteliti (Puskesmas) dengan surat pengantar dari kampus. Setelah pihak tempat

penelitian menyetujui, dengan demikian dapat dilakukan penelitian dengan

meminta persetujuan pasien untuk menjadi responden di Puskesmas Arjuno

Kecamatan Klojen.

Pengumpulan data dari responden dengan menekankan masalah etika yang

meliputi:

1. Persetujuan Responden (Informed consent)

Sebelum dilakukan data penelitian, pasien atau calon responden diberi

penjelasan mengenai tujuan serta manfaat penelitian yang akan dilakukan.

Apabila pasien bersedia untuk diteliti maka harus menandatangani lembar

Page 13: BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4 - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/50934/5/BAB IV.pdf · mengkonsumsi obat hingga habis sesuai dengan resep yang diterima). 3. Tepat penyimpanan obat.

49

persetujuan dan jika pasien menolak untuk diteliti maka tidak boleh memaksa

dan harus tetap menghormatinya.

2. Tanpa Nama (Anonymity)

Untuk menjaga kerahasiaan responden maka tidak perlu mencantumkan nama

pasien pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberikan kode pada

masing-masing lembar pengumpulan data tesebut

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Pegang kerahasiaan segala sesuatu yang berkenaan dengan informasi yang

diberikan oleh pasien, jika informasi yang diberikan oleh mereka tidak

dikehendaki untuk dipublikasikan hendaknya tetap menghormati

keputusannya.

4. Toleransi

Memandang dan menghargai orang-orang yang diteliti bukan sebagai subjek,

melainkan sebagai orang yang sama derajatnya. Jika suasananya dapat terbina

demikian, maka terbukalah kesempatan untuk berkomunikasi secara lancar dan

menjadi akrab dengan pasien.