BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
Menurut Riyanto (2011), desain merupakan suatu kerangka acuan bagi
pengkajian antar variabel penelitian. Desain penelitian adalah perencanaan
pemilihan jenis penelitian yang digunakan untuk menjawab dari tujuan penelitian.
Metode penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional, penelitian observasional digunakan untuk mengetahui
pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dimana pengukurannya
dilakukan pada satu saat maupun serentak (Budiman, 2011). Dengan demikian,
dapat diketahui pengaruh pengetahuan dan sikap pasien terhadap kepatuhannya
dalam menggunakan antibiotika amoksisilin.
4.2 Populasi, Sampling dan Sampel
4.2.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah objek atau individu yang akan menjadi sasaran dalam
penelitian (Notoatmodjo, 2012). Objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2017). Populasi penelitian yaitu pasien yang mendapatkan resep
antibiotika amoksisilin di Puskesmas Arjuno, Kecamatan Klojen.
4.2.2 Sampling Penelitian
Metode sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam suatu penelitian, terdapat berbagai
teknik sampel yang digunakan (Sugiyono, 2017)
Penentuan sampel dengan metode non probability sampling, dengan
menggunakan pendekatan purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu. Oleh karena itu, sampel yang dipilih sengaja
ditentukan berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditentukan (Sugiyono, 2017).
Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan mengambil pasien yang
masuk dalam kategori inklusi.
37
38
1–a/2
4.2.3 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2017). Sampel yang baik yaitu sampel yang dapat
diukur dan dapat mewakili sebanyak mungkin populasi (Satari, 2011). Sampel
dalam penelitian ini adalah pasien yang pernah menebus resep antibiotika
amoksisilin di Puskesmas Arjuno Kecamatan klojen, bersedia menjadi responden
serta memenuhi kriteria inklusi yang ditentukan.
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi menurut Notoatmodjo (2012) adalah kriteria yang perlu
dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel. Kriterian
inklusi pada penelitian ini adalah:
1. Pasien yang pernah menebus resep obat antibiotika amoksisilin di puskesmas
Arjuno.
2. Pasien yang berumur di atas 17 tahun.
3. Pasien yang bersedia menjadi responden,telah mengisi Informed concent, dan
bersedia mengisi kuisioner.
b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil
sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012), Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah:
1. Pasien yang menebus resep antibiotika selain antibiotika amoksisilin di
puskesmas Arjuno.
2. Pasien berdomisili diluar kecamatan Klojen
3. Pasien yang bersedia menjadi responden dan telah mengisi Informed concent
tetapi lost to follow up (tidak bisa dihubungi) maka akan di droup out.
Untuk menghitung jumlah sampel dari populasi tertentu, maka digunakan
rumus besar sampel minimum :
Z2 P(1–P)
n = 1—a/2
d2
Keterangan:
n = besar sampel minimum
�2 = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada �
tertentu P1 = perkiraan proporsi pada populasi
39
d = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir (Riyanto Agus, 2017).
Dengan menetapkan Z = 1,96; P = 0,5; dan d = 0,1 didapat jumlah sampel
minimal sebanyak 96 orang, dengan pembulatan menjadi 100 orang responden
(Notoatmodjo, 2010).
4.3 Instrument Penelitian
Menurut Sugiyono (2017) yang dimaksud dengan instrumen penelitian adalah
alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data, dan instrument yang lazim
digunakan dalam penelitian adalah kuesioner yang diberikan pada masing-masing
responden yang menjadi sampel dalam penelitian pada saat observasi. Alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah kuesioner.
Kuesioner yang terdapat beberapa indikator yang mewakili dari pernyataan-
pernyataan untuk menjawab masing-masing variabel yang akan diukur.
4.4 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2017), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
diteliti memiliki variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari sehingga dapat
memperoleh informasi terkait hasil tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari
variabel-variabel yang terkait dalam penelitian. Variabel penelitian ini yaitu
pengaruh pengetahuan dan sikap pasien dalam menggunakan antibiotika
amoksisilin sebagai variabel bebas atau independent variable (X) dan kepatuhan
pasien dalam menggunakan antibiotika amoksisilin sebagai variabel terikat atau
dependent variable (Y).
4.4.1 Variabel Bebas
Menurut Sugiyono (2017), variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat
(independent variable). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan
dan sikap pasien dalam menggunakan antibiotika amoksisilin. Variabel
pengetahuan dan sikap dilihat berdasarkan indikasi penggunaan obat, dosis
penggunaan obat (jumlah pemberian obat, cara pemberian obat, interval waktu
pemberian obat, lama pemberian obat), efek samping obat, penyimpanan obat,
dampak penggunaan obat, serta cara memperoleh obat.
40
4.4.2 Variabel Terikat
Menurut Sugiyono (2017), variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel ini merupakan
variabel yang terjadi perubahan (Budiman, 2011).
Variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah kepatuhan
pasien terhadap penggunaan antibiotika amoksisilin di Puskesmas Arjuno,
Kecamatan Klojen. Parameter pengukuranya sebagai berikut :
1. Tepat indikasi obat
2. Tepat dosis obat (tepat jumlah pemberian obat, tepat cara pemberian obat, tepat
interval waktu pemberian obat, serta tepat lama pemberian obat atau jumlah hari
mengkonsumsi obat hingga habis sesuai dengan resep yang diterima).
3. Tepat penyimpanan obat.
4. Tepat cara memperoleh obat.
4.5 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan selama 1 bulan dan lokasi penelitian ini dilakukan di
Puskesmas Arjuno Kecamatan Klojen.
4.6 Definisi Operasional
1. Pengetahuan merupakan pemahaman pasien dalam menggunakan antibiotika
amoksisilin secara tepat yang meliputi indikasi antibiotika amoksisilin, dosis
antibiotika amoksisilin (jumlah pemberian obat, cara pemberian obat, interval
waktu pemberian obat, serta lama pemberian obat), efek samping antibiotika
amoksisilin, penyimpanan antibiotika amoksisilin, dampak antibiotika
amoksisilin, serta cara memperoleh antibiotika amoksisilin.
2. Sikap merupakan suatu reaksi atau respon pasien dalam menggunakan
antibiotika amoksisilin yang meliputi indikasi antibiotika amoksisilin, dosis
antibiotika amoksisilin (jumlah pemberian obat, cara pemberian obat, interval
waktu pemberian obat, serta lama pemberian obat), efek samping antibiotika
amoksisilin, penyimpanan antibiotika amoksisilin, dampak antibiotika
amoksisilin, serta cara memperoleh antibiotika amoksisilin.
41
3. Kepatuhan merupakan perilaku pasien yang mentaati semua petunjuk yang
telah dianjurkan oleh tenaga medis dalam mengkonsumsi antibiotika
amoksisilin yang meliputi tepat indikasi antibiotika amoksisilin, tepat dosis
antibiotika amoksisilin (tepat jumlah pemberian obat, tepat cara pemberian
obat, tepat interval waktu pemberian obat, serta tepat lama pemberian obat),
tepat penyimpanan antibiotika amoksisilin, serta tepat cara memperoleh
antibiotika amoksisilin.
4. Antibiotika merupakan obat yang bekerja untuk membunuh atau
menghambat perkembangan bakteri.
5. Amoksisilin merupakan antibiotik turunan penisilin yang dapat digunakan
untuk mengatasi infeksi dari berbagai jenis bakteri.
6. Puskesmas merupakan salah satu pelayanan kesehatan dinas kabupaten/kota
yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja.
7. Responden merupakan pasien yang menebus resep obat antibiotika
amoksisilin dan bersedia menjadi subjek penelitian dan telah mengisi
informed consent.
4.6.1 Variabel Penelitian
a. Variabel dengan skala data
Variabel
Penelitian
Indikator Butir pernyataan Skala
Pengetahuan
pasien
terhadap
penggunaan
antibiotika
amoksisilin.
1. Indikasi antibiotika
amoksisilin
2. Dosis antibiotika
amoksisilin
a. Jumlah pemberian obat
dan interval waktu
b. Cara pemberian obat
c. Lama pemberian obat
3. Efek samping antibiotika
amoksisilin
4. Penyimpanan antibiotika
amoksisilin
5. Dampak penggunaan
antibiotika amoksisilin
6. Cara memperoleh
1
2,3*,4,5*
6
7,8*
9
10
Rasio
antibiotika amoksisilin
42
antibiotika amo
Sikap pasien
terhadap
penggunaan
antibiotika
amoksisilin
1. Indikasi antibiotika
amoksisilin
2. Dosis antibiotika
amoksisilin
a. Jumlah pemberian dan
interval waktu pemberian
obat
b. Cara pemberian obat
c. Lama pemberian obat
3. Efek samping antibiotika
amoksisilin
4. Penyimpanan antibiotika
amoksisilin
5. Dampak penggunaan
antibiotika amoksisilin
6. Cara memperoleh
antibiotika amoksisilin
1*
2,3*,4
5
6*,7
8,9
10*
Ordinal
Kepatuhan 1. Tepat indikasi antibiotika 1* Ordinal
pasien dalam amoksisilin
menggunakan 2. Tepat dosis antibiotika 2,3*,4*, 5*,6
antibiotika amoksisilin
amoksisilin a. Tepat jumlah dan interval
waktu pemberian obat
b. Tepat cara pemberian obat
c. Tepat lama pemberian
obat
3. Tepat penyimpanan
antibiotika amoksisilin
4. Tepat cara memperoleh
7,8*
9,10*
ksisilin
Keterangan : * Unfavorabel
4.6.2 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung meliputi karakteristik
sampel (nama, jenis kelamin, tanggal lahir, umur, pekerjaan, keluhan, indikasi obat,
dan jumlah antibiotik yang dikonsumsi)
4.6.3 Tahapan Pengumpulan Sampel
Pada penelitian ini sampel resep diambil dari populasi resep yang dilayani di
Puskesmas Arjuno Kecematan Klojen pada Bulan April 2019.
1. Resep yang diambil adalah seluruh resep yang terdapat antibiotika
amoksisilin yang dilayani di Puskesmas Arjuno Kecamatan Klojen.
43
2. Meminta kesediaan pasien yang telah memenuhi kriterian inklusi untuk
menjadi sampel penelitian serta mengisi formulir persetujuan menjadi
responden (Informed consent) dalam penelitian.
3. Jika pasien setuju menjadi responden dalam penelitian, maka dapat
menulis data pasien kemudian diberikan kuesioner terkait pengetahuan
dan sikap pasien terhadap kepatuhannya dalam menggunakan antibiotika
amoksisilin.
4. Dari data yang telah didapatkan, kemudian dilakukan analisis data.
4.6.4 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Lembar kuesioner tentang karakteristik tentang karakteristik sampel,
meliputi nama responden, jenis kelamin, tanggal lahir, umur, pekerjaan,
keluhan, indikasi obat, dan jumlah antibiotik yang dikonsumsi.
2. Lembar kuesioner pengetahuan,sikap, dan kepatuhan (Kuesioner terkait
penggunaan antibiotika amoksisilin).
3. Komputer atau laptop dengan program SPSS untuk menganalisis data.
4.6.5 Pengambilan Data Penelitian
Pengambilan data penelitian dilakukan dengan uraian kegiatan sebagai
berikut:
1. Dapatkan terlebih dahulu persetujuan dari Kepala Puskesmas Arjuno
dengan menyerahkan surat izin penelitian dari Dinas Kesehatan Kota
Malang.
2. Resep pasien yang didapatkan pada bulan maret dipilih berdasarkan
kriteria inklusi responden yang telah ditetapkan dalam penelitian ini
(Pasien berumur diatas 17 tahun, memperoleh antibiotika amoksisilin
sesuai resep dokter, dan berdomisili di kecamatan klojen kota malang).
3. Mendatangi rumah pasien dengan membawa PSP, informed consent serta
kuesioner yang akan diisi oleh responden.
4. Setelah itu, diberikan edukasi terkait penggunaan antibiotika amoksisilin
secara benar dan memberikan souvenir yang telah dijanjikan pada
lembaran PSP yang telah dibaca oleh responden.
44
4.7 Analisa Data
Dalam tahap ini data diolah dan dianalisis dengan teknik-teknik tertentu:
4.7.1 Coding (Membuat Lembaran Kode)
Pengelompokkan data serta pemberian kode atau nilai pada pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan untuk mempermudah dalam memasukkan data dan
analisis data. Kemudian tiap variabel dikategorikan sesuai jumlah skor/nilai untuk
masing-masing variabel, sebagai berikut:
1) Pengetahuan mengenai penggunaan antibiotika amoksisilin dikategorikan :
a) Baik : jawaban benar ≥70%
b) Tidak baik : jawaban benar <70%
2) Sikap mengenai penggunaan antibiotika amoksisilin dikategorikan berdasarkan
rata-rata:
a) Mendukung (sikap positif) : nilai skor T ≥ Mean Skor T 50,00
b) Tidak mendukung (sikap negatif) : nilai skor T < Mean Skor T 50,00
3) Kepatuhan pasien dalam penggunaan antibiotika amoksisilin berdasarkan rata-
rata:
a) Mendukung (patuh) : nilai skor T ≥ Mean Skor T 50,00
b) Tidak mendukung (tidak patuh) : nilai skor T < Mean Skor T 50,00
4.7.2 Editing (Penyuntingan Data)
Meneliti kembali yang telah diisi oleh responden guna menghindari
kesalahan dalam analisis data. Jika masih ada data yang kurang jelas dan kurang
lengkap, maka perlu melakukan konfirmasi ulang kepada responden yang
bersangkutan.
4.7.3 Entry Data (Memasukkan Data)
Kegiatan menginput atau memasukkan semua data yang telah diperoleh ke
dalam program komputer untuk kemudian dianalisis.
4.7.4 Cleaning
Pemeriksaan kembali terhadap data yang telah dimasukkan sebelum data
diolah.
4.7.5 Tabulating
Menyusun tabel untuk kemudian dilakukan analisis yang dibutuhkan.
45
4.8 Analisis Data
Setelah data diolah, maka data akan dianalisa dengan uji statistik regresi
linear berganda. Dilakukan analisa dengan regresi linear berganda untuk
mengetahui adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara
bersama-sama (Ghozali, 2005). Prosedur dalam pengujian regresi linear berganda
sebagai berikut:
1. Memformulasikan hipotesisnya (H0 dan Ha)
a) H0 : Tidak ada pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent.
b) Ha : Ada pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent.
2. Menentukan derajat kepercayaan 95% (�=0,05)
3. Menentukan signifikansi
a. Nilai signifikasi (P Value) < 0,05 maka H0 ditolak Ha diterima
b. Nilai signifikasi (P Value) > 0,05 maka H0 diterima Ha ditolak
4. Memasukkan data pada aplikasi .SPSS sesuaikan dengan variabel pada data
variabel.
5. Klik Analyse, kemudian pilih regresi. Masukkan variabel yang akan diuji klik
ok. Maka akan muncul hasil regresi tersebut.
6. Kesimpulan uji R korelasi (hubungan) dapat diihat pada Tabel 4.1
Tabel 4. 1 Pedoman koefisien korelasi (Sugiyono,2013)
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,90-1,000 Sangat kuat
7. Setelah didapatkan hasil uji R, mak a dilihat hasil uji determinasi R2 untuk
melihat berapa persen pengaruh yang diberikan variabel bebas terhadap variabel
terikat.
8. Kesimpulan Uji T:
a) Bila P value < 0,05, Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel bebas secara
parsial mempengaruhi variabel terikat.
b) Bila P value > 0,05, Ho diterima, Ha ditolak berarti variabel bebas secara
parsial tidak mempengaruhi variabel terikat.
9. Kesimpulan uji F:
46
a) Bila P value < 0,05, Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel bebas secara
simultan mempengaruhi variabel terikat.
b) Bila P value > 0,05, Ho diterima, Ha ditolak berarti bebas secara simultan tidak
mempengaruhi variabel terikat.
Hasil dari regresi linear berganda dapat diketahui ada atau tidak adanya
pengaruh dua variabel kategori yaitu pengetahuan dan sikap terhadap kepatuhan
pasien.
4.9 Uji Validitas
Validitas menurut Sugiyono (2010) yaitu derajat ketetapan antara data yang
terjadi pada objek penelitian dan daya yang dapat dilaporkan oleh penelitian.
Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang
dilaporkan dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.
Instrument yang digunakan dalam penelitian perlu diuji validitas dan
realibilitas. Uji validitas menyatakan bahwa instrument yang digunakan untuk
memperoleh data dalam penelitian dapat digunakan ataupun sebaliknya tidak dapat
digunakan. Sedangkan uji realibilitas menyatakan bahwa instrument yang apabila
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data
yang sama. Uji validitas instrument dalam penelitan ini dilakukan untuk
mengetahui bahwa alat ukur yang telah dirancang dalam bentuk kuesioner benar-
benar dapat menjalankan fungsinya. Seperti yang dijelaskan dalam metode
penelitian bahwa untuk melihat valid tidaknya suatu alat ukur digunakan
pendekatan secara statistika, yaitu melalui koefisien korelasi skor butir pernyataan
dengan skor total butir pernyataan.
Untuk menghitung korelasi pada uji validitas menggunakan metode Pearson
Product Moment, menurut Sugiyono (2010) dengan rumus sebagai berikut:
rxy = n Xsy– Xs Xy
ƒ{n Xs2–(Xs)2{n Xy2–(Xy)2 }
Dimana :
rxy = koefisien korelasi
�xy = jumlah perkalian variabel x dan y
�x = jumlah nilai variabel x
�y =jumlah nilai variabel y
47
] [1 − ]
�x2 =jumlah pangkat dari nilai variabel x
�y2 =jumlah pangkat dari nilai variabel y
n = banyaknya sampel
Keputusan uji:
1. Bila r hitung (r pearson) ≥ r tabel ; artinya pernyataan tersebut valid.
2. Bila r hitung (r pearson) < r tabel ; artinya pernyataan tersebut tidak valid.
4.10 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menurut Sugiyono (2010) dilakukan untuk mengetahui
seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua
kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur
sama.
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui bahwa alat ukur yang dirancang
dalam bentuk kuesioner dapat diandalkan, suatu alat ukur dapat diandalkan jika alat
ukur tersebut digunakan berulang kali akan memberikan hasil yang relatif sama.
Nilai-nilai untuk pengujian reliabilitas berasal dari skor-skor item angket yang
valid. Item yang tidak valid tidak dilibatkan dalam pengujian reliabilitas.
Langkah yang dilakukan untuk uji reliabilitas adalah sebagai berikut:
1. Menentukan nilai r tabel
Pada program SPSS, metode ini dilakukan dengan Cronbach’s Alpha,
yang mana kuesioner dikatakan reliabel apabila Cronbach’s Alpha > 0,6
yang dirumuskan sebagai berikut :
� = [ k Xoi2
k–1 Xot2
Keterangan :
� = Reliabilitas instrument
� = banyaknya item yang ditanyakan /banyaknya
pertanyaan Σσi2 = jumlah varian butir atau item
�σt2= Varian total
2. Mengambil kesimpulan
Dasar pengambilan kesimpulan:
a. Bila r alpha > r tabel, maka butir pernyataan dikatakan reliabel.
48
b. Bila r alpha < r tabel, maka butir pernyataan dikatakan tidak reliabel.
Menurut Triton (2006), tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach
diukur berdasarkan skala Alpha 0 sampai 1, apabila skala tesebut dikelompokkan
dalam kedalam lima kelas dengan range yang sama, maka urutan kemantapan
Alpha dapat diinterpretasikan pada tabel 4.2
Tabel 4. 2 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha (Triton, 2006)
Nilai Cronbach’s Alpha Tingkat Reliabilitas
0.0 - 0.20 Kurang Reliabel
> 0.20 - 0.40 Agak Reliabel
> 0.40 – 0.60 Cukup Reliabel
> 0.60 – 0.80 Reliabel
> 0.80 – 1.00 Sangat Reliabel
4.11 Penyajian Data
Hasil penelitian ini akan ditampilkan dalam bentuk tabel dan akan dijabarkan
penjelasannya berdasarkan hasil analisa yang didapatkan sehingga dapat dilihat
hasil analisa terkait ada atau tidak adanya pengaruh antara dua variabel bebas
dengan variabel terikat yaitu pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap kepatuhan
pasien dalam menggunakan antibiotika amoksisilin.
4.12 Etika Penelitian
Penelitian ini menggunakan manusia sebagai subjek yang tidak boleh
bertentangan dengan etika. Tujuan penelitian harus etis, sebelum melakukan
penelitian maka perlu mengajukan permohonan ijin kepada tempat yang akan
diteliti (Puskesmas) dengan surat pengantar dari kampus. Setelah pihak tempat
penelitian menyetujui, dengan demikian dapat dilakukan penelitian dengan
meminta persetujuan pasien untuk menjadi responden di Puskesmas Arjuno
Kecamatan Klojen.
Pengumpulan data dari responden dengan menekankan masalah etika yang
meliputi:
1. Persetujuan Responden (Informed consent)
Sebelum dilakukan data penelitian, pasien atau calon responden diberi
penjelasan mengenai tujuan serta manfaat penelitian yang akan dilakukan.
Apabila pasien bersedia untuk diteliti maka harus menandatangani lembar
49
persetujuan dan jika pasien menolak untuk diteliti maka tidak boleh memaksa
dan harus tetap menghormatinya.
2. Tanpa Nama (Anonymity)
Untuk menjaga kerahasiaan responden maka tidak perlu mencantumkan nama
pasien pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberikan kode pada
masing-masing lembar pengumpulan data tesebut
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Pegang kerahasiaan segala sesuatu yang berkenaan dengan informasi yang
diberikan oleh pasien, jika informasi yang diberikan oleh mereka tidak
dikehendaki untuk dipublikasikan hendaknya tetap menghormati
keputusannya.
4. Toleransi
Memandang dan menghargai orang-orang yang diteliti bukan sebagai subjek,
melainkan sebagai orang yang sama derajatnya. Jika suasananya dapat terbina
demikian, maka terbukalah kesempatan untuk berkomunikasi secara lancar dan
menjadi akrab dengan pasien.
Top Related