BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN -...

35
50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan diuraikan hasil hasil penelitian beserta pembahasannya yang berkaitan dengan minat belajar dan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika mengenai pemahaman tentang penjumlahan dan pengurangan menggunakan model Treasure Hunt berbantuan media gambar. Dalam penelitian ini akan dilakukan di SD Negeri 1 Mudal Boyolali yang beralamat di Jalan Tentara Pelajar. Objek penelitian ini adalah siswa kelas 2 di SD Negeri Mudal 1 Boyolali yang berjumlah 32 siswa terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Berikut jadwal penelitian yang telah dilaksanakan: Tabel 4.1 Jadwal Penelitian Penelitian ini dilaksanakn pada semester 1 tahun ajaran 2016/2017. Dalam penelitian ini menggunakan alur dari Kemmis dan MCTanggart yang terdapat 2 tahapan yaitu siklus 1 dan siklus 2. Disetiap siklus terdiri 4 alur yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Siklus 1 dan siklus 2 masing- masing memiliki 3 pertemuan. Hasil pelaksanaan dari Penelitian Tindakan Kelas dikelas 2 semester 1 SD Negeri 1 Mudal Boyolali sebagai berikut: Siklus Pertemuan 1 2 3 1 26 Juli 2017 27 Juli 2017 28 Juli 2017 2 29 Juli 2017 31 Juli 2017 01 Agustus 2017

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN -...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini akan diuraikan hasil hasil penelitian beserta

pembahasannya yang berkaitan dengan minat belajar dan hasil belajar siswa pada

pembelajaran matematika mengenai pemahaman tentang penjumlahan dan

pengurangan menggunakan model Treasure Hunt berbantuan media gambar.

Dalam penelitian ini akan dilakukan di SD Negeri 1 Mudal Boyolali yang

beralamat di Jalan Tentara Pelajar. Objek penelitian ini adalah siswa kelas 2 di SD

Negeri Mudal 1 Boyolali yang berjumlah 32 siswa terdiri dari 15 siswa laki-laki

dan 17 siswa perempuan. Berikut jadwal penelitian yang telah dilaksanakan:

Tabel 4.1

Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakn pada semester 1 tahun ajaran 2016/2017. Dalam

penelitian ini menggunakan alur dari Kemmis dan MCTanggart yang terdapat 2

tahapan yaitu siklus 1 dan siklus 2. Disetiap siklus terdiri 4 alur yaitu

perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Siklus 1 dan siklus 2 masing-

masing memiliki 3 pertemuan. Hasil pelaksanaan dari Penelitian Tindakan Kelas

dikelas 2 semester 1 SD Negeri 1 Mudal Boyolali sebagai berikut:

Siklus Pertemuan

1 2 3

1 26 Juli 2017 27 Juli 2017 28 Juli 2017

2 29 Juli 2017 31 Juli 2017 01 Agustus 2017

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

51

4.1 Pra Siklus

4.1.1 Hasil belajar

Pada kegiatan pra siklus peneliti melakukan pengambilan data

mengenai kondisi awal siswa. Peneliti melakukan pengambilan data

menggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

untuk mengetahui hasil belajar siswa dan kemudian meminta siswa untuk

mengisi angket minat belajar matematika diakhir pembelajaran. Kedua

tahapan tersebut dilakukan sebelum diterapkannya model Treasure Hunt

berbantuan media gambar. Dari pengambilan data tersebut dapat diketahui

hasil belajar siswa dan minat belajar siswa melalui tabel berikut:

Tabel 4.2

Rekapitulasi Daftar Nilai Siswa Pra Sklus

Ketuntasan Jumlah siswa Presentase

Tuntas 14 38 %

Tidak tuntas 18 62 %

Gambar 4.1

Diagram Ketuntasan Pra Siklus

Tuntas:38%

Tidak Tuntas:62%

Hasil Belajar Prasiklus

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

52

Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa terdapat 18 siswa yang tidak tuntas

dalam mengikuti test tersebut. Penilaian diatas merupakan sebagai acuan

dalam penelitian untuk mengupayakan peningkatan hasil belajar.

4.1.2 Minat

Selain mengumpulkan hasil belajar siswa, dalam penelitian ini peneliti

juga mengumpulkan hasil minat belajar siswa melalui angket. Adapun

hasil data minat belajar yang telah dikumpulkan sebagai berikut:

Tabel 4.3

Hasil Minat Belajar

Item Pertanyaan Jawaban Ya Jawaban Tidak

1 16 16

2 22 8

3 20 12

4 18 14

5 21 11

6 22 10

7 23 9

8 11 21

9 11 21

10 10 22

11 9 23

12 22 10

13 26 6

14 5 27

15 10 22

16 23 9

17 26 27

18 4 28

19 15 17

20 13 19

21 15 21

22 7 25

23 15 5

24 15 17

25 14 18

TOTAL 389 411

Rata-rata 12 13

Nilai jawaban “Ya” :1

Nilai jawaban “Tidak’:0

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

53

Dikonversikan dalam presentasi:

Jawaban “Ya” : 1 x 100% :100%

Jawaban “Tidak” : 0 x 100% : 0% (sehingga tidak perlu dihitung)

Perhitungan jawaban ya dari angket

Jawaban “Ya” rata-rata : 12/25 x 100%= 48%

Dari analisis skala guttman, titik kesesuain dibawah 50 % yaitu 48 ,

sehingga dapat dikatakan siswa SD Negeri 1 Mudal Boyolali kelas 2

semester 1 tidak berminat dalam belajar.

Dari tabel diatas terdapat hasil dari lembar angket yang telah dibagikan

dan analisis dari skala Guttman yang menunjukkan pada ketidak

beminatnya siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Sehingga ketidak

minatan siswa dalam proses pembelajaran pasti dipengaruhi oleh beberapa

faktor. Menurut Djamarah (2002) yang peneliti simpulkan bahwa minat

belajar siswa dapat diekpresikan dalam beberapa hal misalnya akan lebih

menyukai sesuatu daripada yang lain, hal ini dapat dilihat pada lembar

angket nomer 3 yang berisi pertanyaan mengenai apakah mereka (siswa)

lebih menyukai pembelajaran selain matematika berdasarkan data diatas

didapat 20 siswa dari 32 siswa menjawab ya, sehingga dalam

pembelajaran matematika banyak siswa yang tidak tertarik dengan

pembelajaran matematika yang berdasarkan perolehan hasil 18 siswa yang

menjawab tidak tertarik mengikuti pembelajaran. Ketidak ketertarika dapat

juga dipengaruhi dalam beberapa hal seperti dalam proses belajar.

Sepaham oleh Anni (2013 yang telah disimpulkan oleh peneliti) dalam

menarik perhatian atau ketertarikan siswa terhadp suatu mata pelajaran

perlu diadakannya kegiatan yang menarik dalam pembelajaran hal ini dini

didukung dari perolehan data berdasrkan tabel diatas yaitu 23 siswa dari

32 siswa menginginkan pembelajaran yang variasi dan inovatif.

Berdasarkan hasil observasi sebelum diadakannya tindakan dalam

penelitian ini, rendahnya hasil belajar siswa disebabkan kurang tertariknya

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran matematika. Hal ini terlihat

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

54

ketika peneliti melakukan observasi dengan mengikuti proses

pembelajaran didalam kelas. Banyak siswa yang mengbrol sendiri,

bermain sendiri, sering menanyakan jam istirahat kepada guru. Selain itu,

dalam proses pembelajaran juga hanya berceramah dan menjawab soal

yang ada dalam buku siswa.

Mengacu pada data hasil minat belajar dan hasil belajar siswa sebelum

diadakannya tidakan, peneliti bersama dengan guru kelas melakukan

sebuah Penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan secara

berkolaborasi yaitu peneliti sebagai pelaksana dan guru sebagai obsever.

Pelaksanaan penelitian ini akan diadakan di SD Negeri 1 Mudal Boyolali

dengan menggunakan model Treasure Hunt berbantuan media gambar.

Penelitian ini akan dilakukan 2 siklus, yang setiap siklus memiliki 3

pertemuan.

4.2 Siklus I

Pada Siklus 1 ini akan membahas mengenai perencanaan (planning),

tindakan (acting), pengamatan (observing) dan hasil pengamatan yang

telah dilakukan setelah itu refleksi(reflection). Kegiatan ini setiap

pertemuan memiki waktu 2 X 35 menit.

4.2.1 Perencanaan

Pada tahap ini peneliti belum melaksanakan penelitian tindakan

namun guru bersama peneliti berdiskusi mengenai Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), alat peraga, media yang akan dipakai dan instrumen

yang terdiri dari lembar observasi guru pada setiap pertemuan

pembelajaran, lembar observasi siswa yang akan diiisi oleh guru selaku

observer disetiap pembelajaran, dan lembar soal bagi siswa yang

mencakup soal pretest, postes, uji validitas dan reliabelitas.

Kegiatan perencanaan ini bertujuan untuk merencanakan dan

mempersiapkan segala kebutuhan baik media, instrumen, materi sebagai

penunjang untuk melaksanakan tindakan. Kegiatan perencanaan meliputi:

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

55

a) Penyusunan Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun oleh peneliti

yang dibimbing oleh guru kelas. RPP yang telah disusun sudah

memenuhi karakteristik Matematika dengan penerapan Model

Treasure Hunt berbantuan media gambar. Pada pertemuan 1 RPP

yang disusun meliputi penjumlahan, pertemuan ke 2 meliputi

pengurangan dan pertemuan ke 3 merupakan riview materi

penjumlahan dan pengurangan disertai dengan tes.

2. Lembar Latihan Soal

Penyusunan lembar soal dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa setelah diberikan materi. Lembar latihan soal

berisi mengenai materi disetiap pertemuan pada proses

pembelajaran.

3. Media pembelajaran

Media pembelajaran merupak media penunjang dalam proses

pembelajaran karena dengan media siswa lebih mudah mengingat

dan memahami materi yang disampaikan. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan media gambar, alat peraga berupa

potongan sedotan, permen dalam menjelaskan dan

mempraktekkan penjumlahan dan pngurangan. Kegunaan lain

mengenai media gambar yaitu untuk menunjang proses

pembelajaran yang akan diadakan.

b) Penyusunan Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam peelitian ini adalah

1. Lembar observasi

Lembar observasi ini digunakan sebagai pedoman dalam

melaksanakan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru

selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi ini

sebagai landasan baik siswa maupun guru dalam melaksanakan

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

56

langkah-langkah model Treasure Hunt, mengorganisasi,

membimbing, memotivasi, serta menciptakan suasana yang

kondusif dalam prses pembelajaran.

2. Wawancara

Wawancara kepada kepala sekolah, guru, siswa, dan narasumber

yang terkait yang digunakan sebagai sumber informasi dan

mendapatkan jawaban melalui tanya jawab yang dilakukan.

Wawancara digunakan untuk mengetahui kondisi yang terjadi

dalam lingkungan tersebut sebelum peneliti menggali dan

menemukan permasalahan serta penyelesaiannya. Selain itu,

wawancara juga berguna untuk mengetahui karakter siswa agar

mudah dalam menyusun proses pembelajaran sejauh mana

ketertarikan dan usaha siswa dalam mengembangkan kemampuan

terhadap mata pelajaran matematika.

3. Soal Tes

Soal tes yang digunakan pada siklus 1 berjumlah 20 soal. Tes

hasil belajar digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa sudah

memahami materi yang sudah disampaikan. Tes hasil belajar juga

untuk mengukur seberapa besar pengaruh model pembelajaran

Treasure Hunt dalam mempengaruhi hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika.

4. Angket

Lembar angket siswa digunakan untuk mengetahui dan mengukur

ketrtarikan siswa atau minat siswa dalam belajar dan proses

pembelajaran yang berlangsung. Minat siswa secaa tidak

langsung juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini

disebabkan apabila siswa sudah tidak tertarik dengan

pembelajaran maka mereka akan mencari kesibukan sendiri dan

akibatnya mereka tidak mengerti pembelajaran yang telah

disampaikan.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

57

4.2.2 Pelaksanaan dan Pengamatan

a) Pertemuan 1

Pertemuan 1 pada siklus 1 dilaksanakan hari Rabu pada tanggal 26

Juli 2017. Dalam pertemuan ini peneliti diberi waktu 2 x 35 menit

untuk melaksanakan penelitian. Pada kegiatan awal pembelajaran guru

mengucapkan salam kemudian mengajak siswa untuk berdoa sebelum

pembelajaran dimulai, melakukan absensi, menanyakan kesiapan

siswa untuk memulai pembelajaran, menyampaikan peraturan kelas

dan melakukan apersepsi.

Pada kegiatan inti setelah siswa mengetahui tujuan pembelajaran,

guru memberikan penjelasan mengenai penjumlahan dan berbagai

contoh soal. Dalam kegiatan ini, guru menjelaskan menggunakan alat

peraga yaitu potongan sedotan. Dalam menjelaskan guru juga

memberikan contoh dengan memeragakannya, guru juga meminta

beberapa siswa untuk mencoba didepan kelas. Setelah siswa

memahami, guru membagi ke dalam 5 kelompok, setiap kelompok

terdiri dari 6-7 siswa. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal

secara berkelompok dengan menggunakan sedotan yang telah

dibagikan. Setelah selesai guru bersama siswa membahas besama-

sama.

Setelah siswa dirasa cukup memahami dan mengerti, guru

mengajak siswa untuk bermain yaitu menngunakan model permainan

Treasure Hunt. Siswa dijelaskan mengenai langkah-langkah dan guru

juga memberi contoh agar siswa lebih mudah memahami. Permainan

yang akan dilakukan adalah siswa harus melengkapi puzzle yang

hilang dan untuk menyelesaikannya terdapat rintangan yang hrus

dilalui. Rintangan-rintangan tersebut berupa soal. Setelah siswa

berhasil menyelesaikannya, siswa diminta untuk kembali kekelas.

Guru dan siswa membahas mengenai kesulitan yang mereka hadapi

dan membahas soal yang blm bisa.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

58

Kegiatan akhir, guru memberikan evaluasi bersama-sama dengan

siswa mengenai kegiatan yang telah dikerjakan.

b) Pertemuan 2

Pertemuan 2 pada siklus 1 dilaksanakan hari Kamis pada tanggal

27 Juli 2017. Dalam pertemuan ini peneliti diberi waktu 2 x 35 menit

untuk melaksanakan penelitian. Pada kegiatan awal pembelajaran guru

mengucapkan salam kemudian mengajak siswa untuk berdoa sebelum

pembelajaran dimulai, melakukan absensi, menanyakan kesiapan

siswa untuk memulai pembelajaran, menyampaikan peraturan kelas,

mengingatkan kembali materi pembelajaran sebelumnya dan

melakukan apersepsi.

Pada kegiatan inti setelah siswa mengetahui tujuan pembelajaran,

guru meminta siswa untuk memperhatikan sebuah video. Guru

mengajak siswa untuk menyanyi dan menari bersama. Setelah itu guru

dan siswa melakukan tanya jawab mengenai video (video berisi lagu

pengurangan) tersebut. Dalam kegiatan ini, guru menjelaskan

menggunakan alat peraga yaitu permen. Dalam menjelaskan guru juga

memberikan contoh dengan memeragakannya, guru juga meminta

beberapa siswa untuk mencoba didepan kelas. Setelah siswa

memahami, guru membagi ke dalam 5 kelompok, setiap kelompok

terdiri dari 6-7 siswa. Guru menjelaskan permainan yang akan

dilakukan dan memberi contoh supaya siswa mengerti.

Setelah siswa selesai melakukan permainan, guru melakukan

evaluasi dengan menanyakan kesulitan yang dihadapi dan membahas

soal yang tadi sudah dikerjakan.

Kegiatan akhir, guru bersama dengan siswa menyimpulkan

pembelajaran hari ini.

c) Pertemuan 3

Pertemuan 3 pada siklus 1 dilaksanakan hari Jumat pada tanggal

28 Juli 2017. Dalam pertemuan ini peneliti diberi waktu yang lebih

banyak yaitu jam 7 sampai jam 10 (smpai pulang sekolah) untuk

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

59

melaksanakan penelitian. Pada kegiatan awal pembelajaran guru

mengucapkan salam kemudian mengajak siswa untuk berdoa sebelum

pembelajaran dimulai, melakukan absensi, menanyakan kesiapan

siswa untuk memulai pembelajaran, menyampaikan peraturan kelas

dan melakukan apersepsi.

Pada kegiatan inti, guru melakukan riview mengenai materi yang

telah diajarkan sebelum dilakukan tes. Guru menanyakan tentang

kesulitan yang dihadapi siswa. Guru bersama siswa melakukan tanya

jawab dan membahas soal bersama- sama. Setelah itu, siswa diminta

utuk menyiapkan alat tulis, guru membagikan soal tes yang sudah

disediakan. Guru meminta siswa mengerjakan secara jujur dan

mandiri dengan waktu yang telah ditentukan.

Setelah selesai mengerjakan siswa diminta untuk mengisi lembar

angket untuk mengetahui minat siswa dengan dipandu oleh guru

dalam mengerjakannya.

Guru melakukan evaluasi.

4.2.3 Hasil Pelaksanaan dan Pengamatan

Pada pertemuan ketiga siklus 1 telah diadakan tes untuk

mengetahui hasil belajar siswa. Dari hasil yang telah diperoleh dengan

adanya penelitian tindakan kelas, terdapat peningkatan dibandingkan hasil

pra siklus. Hasil belajar siswa kelas 2 semester 1 tentang pemahaman

penjumlahan dan pengurangan telah tersaji dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.3

Hasil Belajar Siswa Siklus 1

No. Ketuntasan Frekuensi Presentase

1. Tuntas 24 75%

2. Tidak Tuntas 8 25%

3. Jumlah 32

Nilai Rata-rata 78,3

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 60

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

60

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata yang diperoleh

adalah 78,3dibandingkan dengan nilai rata-rata yang diperoleh dari pra

siklus adalah 65. Jumlah siswa yang tuntas dalam siklus 1 mengalami

kenaikan menjadi 24 siswa dibandingkan dengan pra siklus terdapat 18

siswa yang tidak tuntas dari 32 siswa. Dari hasil tes siklus 1 dapat

disajikan dalam bentuk diagaram dibawah ini:

Gambar 4.2

Diagram Ketuntasan Siklus 1

Dari diagram diatas dapat lihat terdapat kenaikan yang diperoleh dari Pra

Siklus dan Siklus 1%. Dari diagram diatas, siswa yang tuntas sebesar 75%,

dengan demikian 75% dari 32 siswa ialah sebanyak 20 siswa yang

dinyatakan tuntas. Hasil belajar siswa yang diperoleh dalam siklus 1 belum

mencapai ketuntasan yang telah ditetapkan pada indikator keberhasilan

sebesar 80 %. Kenaikan yang diperoleh dari pra siklus ke siklus 1, dapat

dilihat dari tabell dibawah ini:

75%

25%

SIKLUS 1

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

61

Tabel 4.5

Hasil Ketuntasan Prasiklus dan Siklus 1

No. Ketuntasa

n

Pra Siklus Sklus 1

Frekuensi Presentasi frekuensi presentasi

1. Tuntas 14 38% 24 75%

2. Tidak

Tuntas

18 62% 8 25%

Jumlah 32 100% 32 100%

Nilai rata-rata 65 78

Nilai tertinggi 85 95

Nilai Terendah 35 65

Dari tabel diatas dapat dilihat mengenai perbandingan hasil yang

diperoleh dari prasiklus hasil ketuntasan belajar diperoleh 63% yitu

sebanyak 18 orang dari 32 siswa sedangkan siklus 1 mengalami kenaikan

ketuntasan belajar sebanyak 75% yaitu sebanyak 24 siswa mengalami

ketuntasan belajar sehingga dari tabel tersebut dapat dijelaskan mengenai

adanya kenaikan hasil ketuntasan belajar siswa. Berikut terdapat diagram

yang disajikan dibawah ini:

Diagram 4.3

Hasil Ketuntasan Belajar Prasiklus dan Siklus 1

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Pra Siklus Siklus 1

38%

75%

63%

25%

Hasil Ketuntasan Pra Siklus dan Siklus 1

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

62

Selain hasil belajar yang diperoleh, peneliti juga mengumpulkan hasil

observasi dalam pembelajaran matematika yang menerapkan model

Treasure Hunt berbantuan media gambar. Hasil observasi ini mengacu

pada lembar observasi untuk kegiatan mengajar guru dan kegiatan siswa

dalam pembelajaran. Lembar observasi ini diisi dengan cara memberi

centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak”. Pengisisan lembar observasi

ini dilakukan oleh guru sebagai observer. Berikut adalah tabel hasil

kegiatan guru dan siswa:

Tabel 4.6

Hasil Observasi Siklus 1

No. Pertemuan

Lembar Observasi

Guru

Lembar Observasi Siswa

Ya Tidak Ya Tidak

1. 1 23 23

2. 2 20 20

3. 3 13 13

Kegiatan pelaksanaan tindakan kelas initidak hanya hasil dari minat belaj

dan hasil saja, namun masih terdapat nlai dari observer (guru) yang

memberikan penilaian terhadap aktivitas kegiatan proses belajar mengajar.

Lembar observasi ini terdapat 2 jenis yitu lampiran guru sebagai acuan

untuk mengamati kinerja guru dalam proses belajar mengajar

yangdicocokan pada Rencana Prelaksanaan Pembelajaran dan lembar

observasi siswa ditujukkan pada siswa dalam setiap kegiatan proses

belajar. Lembar observer ini dilakukan dari pertemuan 1 sampai 3 pada

setiap siklus, berikut penjelasan observer bersama peneliti evaluasi dalam

setiap akhir pembelajaran:

a) Hasil Observasi Pertemuan 1

Dari hasil lembar observasi guru pelaksanaan pembelajaran sudah

semua terlaksana, namun terdapat beberapa kekurangan dalam

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

63

pelaksanaan pembelajaran sehingga dalam pelaksanaan berikutnya

harus ditingkatkan. Perbaikan tersebut berupa suara yang harus

dikeraskan lagi karena suara guru kurang terdengar sampai

dibelakang, dalam penejelasan materi dalam setiap tahap di RPP

sudah terlaksana dengan baik. Dalam pelaksanaan meminta siswa

untuk beberapa mencoba didepan sudah sangat baik, dan upayakan

mengondusifkan suasana kelas dengan ditambah lagi mungkin

perarturan kelas. Sedangkan dalam lembar observasi siswa dalam

pelaksanaan pembelajaran sudah baik. Namun terdapat beberapa siswa

yang tidak ikut dalam kerja kelompok, terdapat beberapa anak yang

hanya bermain dan tidak ikut mengerjakan. Upaya guru dalam

menegur dan mengingatkan sudah baik meskipun terdapat beberapa

siswa yang bandel. Terdapat 1 kelompok yang belum mengerti

tugasnya. Hal ini dikarenakan mereka berbicara sendiri pada waktu

diberi penjelasan dan contoh.

Selain itu, dalam penerapan model Treasure Hunt sudah baik, baik

dalam pengenalan model pembelajaran dan permainan yang akan

dilakukan dan instruksi yang dijelaskan juga sudah cukup baik. Dalam

penerapan model pembelajaran ini juga terdapat kelemahan seperti

terlalu jauh dari kelas dalam mencari gambar yang harus dilengkapi,

terdapat beberapa siswa yang hany duduk. Sehingga dalam pertemuan

berikutnya lebih dekat jarak agar bisa meminimalkan waktu.

b) Hasil Observasi Pertemuan 2

Dalam pertemuan kedua ini banyak peningkatan melalui lembar

observasi guru yang telah dievaluasi. Guru sudah semakin baik dalam

mengatur kelas seperti mengkondusifkan kelas dengan pengoptimalan

dalam menerapkan peraturan kelas. Dalam pelaksanaan semua sudah

terlaksana dengan baik. Dalam memanajemen waktu juga sudah baik.

Motivasi kepada siswa sudah baik karena memberikan pernyataan

dalam memotivasi siswa untuk lebih giat belajar dan tidak boleh putus

asa hanya karena belum menang dalam permainan ini serta

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

64

memberikan rasa penasaran untuk pembelajaran berikutnya apabila

akan terdapat beberapa permainan di pembelajaran berikutnya.

Siswa sangat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran dengan

adanya pertanyaan dari beberapa siswa mengenai apa kegiatan

pembelajaran hari ini bu apakah akan bermain kembali.

Dalam penerapan model Treasure Hunt juga sudah berjalan dengan

baik, instruksi beserta contoh yang sampaikan dalam menjelaskan

sudah baik.

Selain lenbar observasi guru terdapat juga lembar observasi siswa

yaitu pengamatan yang dilakukan oleh observer dalam proses

pembelajaran. Dalam lembar kerja siswa observer menjelaskan bahwa

dalam pelaksanaan siswa sudah baik, lebih terarah meskipun terdapat

beberapa siswa yang bingung dalam mencari jawaban.

c) Hasil Observasi Pertemuan 3

Dalam pertemuan ke3 ini sangat menarik karena bukan hanya

membersihkan ruangan kelas namun juga memberikan pembelajaran

bagi siswa. Evaluasi yang diberikan guru sebelum tes sudah baik.

Namun lebih baik apabila diberikan beberapa contoh lain misal 34 - ...

= 8 dalam pemberian contoh ini sebagiknya diperbanyak karena siswa

masih ada beberapa yang belum mengerti dan sesuaikan soal dengan

tes yang akan dilakukan.

4.2.4 Refleksi

Setelah siklus 1 selesai dilaksanakan, maka perlu dilaksanakan refleksi

untuk melihat kekurangan, kelebihan dan solusi yang tepat untuk

diterapkan pada siklus 2 dan juga yang akan menjadi acuan dalam

pelaksanaan dalam siklus 2 supaya bisa mendapatkan hasil yang lebih baik

dengan memperbaiki kesalahan pada siklus 1. Pada tahap refleksi ini

peneliti bersama guru yang sebagai observer dalam penelitian ini melalui

diskusi mengambil kesimpulan yang berdasarkan observasi dalam

pelaksanaan pada siklus 1 mengenai kelebihan dan kekurangan dalam

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

65

dalam penerapan model pembelajaran Treasure Hunt. Berikut kelebihan

dalam penerapan model Treasure Hunt yaitu,

a) siswa lebih akrab dengan siswa lainnya,

b) belajar memecahkan masalah yang dalam penelitian ini permasalahan

yang terkait ialah soal yang harus dikerjakan,

c) kerjasama dalam kelompok yang dilakukan dalam mencari gambar,

melatih sikap jujur dalam mengerjakan tugas.

d) Siswa sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan, hal ini dilihat dari

ketika siswa melaksanakan kegiatan.

e) siswa lebih akrab dalam berinteraksi,

f) dalam setiap pertemuan siswa akan selalu penasaran mengenai

kegiatan yang akan dilakukan, lebih aktif dalam menjawab pertanyaan,

mereka lebih fokus menggenai kegiatan yang akan dilakukan, siswa

lebih tertarik dalam mengikuti setiap prose yang dilakukan.

Selain kelebihan model Treasure Hunt juga memiliki kelemahan seperti

a) waktu yang digunakan cukup banyak, karena ada beberapa siswa yang

bermain sendiri.

b) Membutuhkan tempat yang luas,

c) Terdapatnya beberapa siswa yang tidak ikut mengerjakan dalam kerja

kelompok.

Dalam pelaksanaan pembelajaran juga terdapat

Pada siklus 1 masih ada siswa yang memiliki hasil belajar yang

belum tuntas yaitu sebanyak 8 siswa dengan presentase 25 % sedangkan

yang tuntas sebanyak 24 siswa 75%. Hal ini dikarenakan masih banyak

yang bermain dan tidak fokus dengan materi yang diberikan guru,

kebanyakan siswa bersendau gurau saat berkelompok.

Setelah pelaksanaan dan pengamatan yang telah di peroleh di

Siklus 1, ada beberapa hal yang harus diperbaiki untuk pembelajaran di

Siklus 2, yaitu:

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

66

a) manajement waktu guru akan lebih sportif dalam memberikan waktu

dalam pengerjaan,

b) dalam siklus ke 2 ini siswa akan menerapkan permainan didalam kelas

sehingga tidak mengganggu kelas yang lain dan juga mempersingkat

waktu karena pelaksanaan siswa akan berada didekat tempat

duduknya,

c) permainan ini akan dibuat lebih sederhana dan dalam observasi masih

ada beberapa siswa yang tidak ikut mengerjakan maka siswa akan tetap

dibentuk dalam kelompok namun mereka akan mengerjakan soal

dalam kartu serta dalam penyampaian materi guru akan lebih

melibatkan siswa dalam memperagakannya.

4.3 Siklus II

4.3.1 Perencanaan

Pada tahap ini peneliti sudah melaksanakan tindakan kelas yaitu

menggunakan model pembelajaran Treasure Hunt berbantuan media

gambar. Pada pelaksanaan siklus 2 yang akan dilakukan, pada tahap ini

peneliti bersama guru mendiskusikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), alat peraga seperti kartu soal, kartu bilangan, gambar harta karun,

cerita, permen baik dalam bentuk gambar dan permen secara nyata yang

akan dipakai dalam proses pembelajaran dan instrumen yang terdiri dari

lembar observasi guru pada setiap pertemuan pembelajaran, lembar

observasi siswa yang akan diiisi oleh guru selaku observer disetiap

pembelajaran, dan lembar soal bagi siswa yang mencakup soal pretest,

postes, uji validitas dan reliabelitas.

Kegiatan perencanaan ini bertujuan untuk mempersiapkan segala

kebutuhan baik media, instrumen, materi sebagai penunjang untuk

melaksanakan tindakan. Kegiatan perencanaan meliputi:

a) Penyusunan Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

67

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun oleh peneliti

yang dibimbing oleh guru kelas. RPP yang telah disusun sudah

memenuhi karakteristik Matematika dengan penerapan Model

Treasure Hunt berbantuan media gambar. Pada pertemuan 1 RPP

yang disusun meliputi penjumlahan, pertemuan ke 2 meliputi

pengurangan dan pertemuan ke 3 merupakan riview materi

penjumlahan dan pengurangan disertai dengan tes.

2. Lembar Latihan Soal

Penyusunan lembar soal dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa setelah diberikan materi. Lembar latihan soal

berisi mengenai materi disetiap pertemuan pada proses

pembelajaran.

3. Media pembelajaran

Media pembelajaran merupak media penunjang dalam proses

pembelajaran karena dengan media siswa lebih mudah mengingat

dan memahami materi yang disampaikan. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan media gambar, alat peraga berupa

potongan sedotan, permen dalam menjelaskan dan

mempraktekkan penjumlahan dan pngurangan. Kegunaan lain

mengenai media gambar yaitu untuk menunjang proses

pembelajaran yang akan diadakan.

b) Penyusunan Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam peelitian ini adalah

1. Lembar observasi

Lembar observasi ini digunakan sebagai pedoman dalam

melaksanakan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru

selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi ini

sebagai landasan baik siswa maupun guru dalam melaksanakan

langkah-langkah model Treasure Hunt, mengorganisasi,

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

68

membimbing, memotivasi, serta menciptakan suasana yang

kondusif dalam prses pembelajaran.

2. Wawancara

Wawancara kepada kepala sekolah, guru, siswa, dan narasumber

yang terkait yang digunakan sebagai sumber informasi dan

mendapatkan jawaban melalui tanya jawab yang dilakukan.

Wawancara digunakan untuk mengetahui kondisi yang terjadi

dalam lingkungan tersebut sebelum peneliti menggali dan

menemukan permasalahan serta penyelesaiannya. Selain itu,

wawancara juga berguna untuk mengetahui karakter siswa agar

mudah dalam menyusun proses pembelajaran sejauh mana

ketertarikan dan usaha siswa dalam mengembangkan kemampuan

terhadap mata pelajaran matematika.

3. Soal Tes

Soal tes yang digunakan pada siklus 1 berjumlah 20 soal. Tes

hasil belajar digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa sudah

memahami materi yang sudah disampaikan. Tes hasil belajar juga

untuk mengukur seberapa besar pengaruh model pembelajaran

Treasure Hunt dalam mempengaruhi hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika.

4. Angket

Lembar angket siswa digunakan untuk mengetahui dan mengukur

ketrtarikan siswa atau minat siswa dalam belajar dan proses

pembelajaran yang berlangsung. Minat siswa secaa tidak

langsung juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini

disebabkan apabila siswa sudah tidak tertarik dengan

pembelajaran maka mereka akan mencari kesibukan sendiri dan

akibatnya mereka tidak mengerti pembelajaran yang telah

disampaikan.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

69

4.3.2 Pelaksanaan dan Pengamatan

a) Pertemuan 1

Pertemuan 1 pada siklus 2 dilaksanakan hari Sabtu pada tanggal 29

Juli 2017. Dalam pertemuan ini peneliti diberi waktu 2 x 35 menit

untuk melaksanakan penelitian. Pada kegiatan awal pembelajaran guru

mengucapkan salam kemudian mengajak siswa untuk berdoa sebelum

pembelajaran dimulai, melakukan absensi, menanyakan kesiapan

siswa untuk memulai pembelajaran, menyampaikan peraturan kelas

dan melakukan apersepsi.

Pada kegiatan inti setelah siswa mengetahui tujuan pembelajaran, guru

menempelkan papan penjumlahan didepan kelas. Guru memberikan

penjelasan mengenai penjumlahan dan berbagai contoh soal. Guru

juga meminta beberapa siswa untuk mencoba didepan kelas. Setelah

siswa memahami, guru membagi ke dalam 5 kelompok, setiap

kelompok terdiri dari 6-7 siswa. Guru mengajak siswa untuk bermain

yaitu menngunakan model permainan Treasure Hunt. Siswa dijelaskan

mengenai langkah-langkah dan guru juga memberi contoh agar siswa

lebih mudah memahami.

Kegiatan akhir, guru memberikan evaluasi bersama-sama dengan

siswa mengenai kegiatan yang telah dikerjakan.

b) Pertemuan 2

Pertemuan 2 pada siklus 2 dilaksanakan hari Senin pada tanggal

31 Juli 2017. Dalam pertemuan ini peneliti diberi waktu 2 x 35 menit

untuk melaksanakan penelitian. Pada kegiatan awal pembelajaran guru

mengucapkan salam kemudian mengajak siswa untuk berdoa sebelum

pembelajaran dimulai, melakukan absensi, menanyakan kesiapan

siswa untuk memulai pembelajaran, menyampaikan peraturan kelas,

mengingatkan kembali materi pembelajaran sebelumnya dan

melakukan apersepsi.

Pada kegiatan inti, siswa diminta untuk memperhatikan guru yang

sedang bercerita mengenai penjualan dipasar dengan menggunakan

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

70

alat peraga yaitu gambar. Setelah selesai guru melakukan tanya jawab

kepada siswa. Guru kembali bercerita dengan memita siswa yang

melakukannya. Dalam menjelaskan guru juga memberikan contoh

dengan memeragakannya. Setelah siswa memahami, guru membagi ke

dalam 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6-7 siswa. Guru

menjelaskan permainan yang akan dilakukan dan memberi contoh

supaya siswa mengerti.

Setiap kelompok akan diberi sebuah tabung yang didalamnya

berisi banyak soal dan gambar yang akan dicari. Disini setiap siswa

akan mengambil undian didalam tabung tersebut apabila mendapatkan

soal atau instruksi mereka akn melaksanakan dan mengerjakannya

dalam lembar jawaban yang telah disediakan. Dalam permainan ini

mereka akan mencari gambar harta karun yang terpotong sehingn

merka harus melengkapi dan siapa yang dapat mereka pemenengnya.

Setelah siswa selesai melakukan permainan, guru melakukan

evaluasi dengan menanyakan kesulitan yang dihadapi dan membahas

soal yang tadi sudah dikerjakan.

Kegiatan akhir, guru bersama dengan siswa menyimpulkan

pembelajaran hari ini.

c) Pertemuan 3

Pertemuan 3 pada siklus 2 dilaksanakan hari Selasa pada tanggal 1

Agustus 2017. Dalam pertemuan ini peneliti diberi waktu 2 x 35 m3nit

untuk melaksanakan penelitian. Pada kegiatan awal pembelajaran guru

mengucapkan salam kemudian mengajak siswa untuk berdoa sebelum

pembelajaran dimulai, melakukan absensi, menanyakan kesiapan

siswa untuk memulai pembelajaran, menyampaikan peraturan kelas

dan melakukan apersepsi.

Pada kegiatan inti, guru melakukan riview mengenai materi yang

telah diajarkan sebelum dilakukan tes. Guru menanyakan tentang

kesulitan yang dihadapi siswa. Guru bersama siswa melakukan tanya

jawab dan membahas soal bersama- sama. Setelah itu, siswa diminta

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

71

utuk menyiapkan alat tulis, guru membagikan soal tes yang sudah

disediakan. Guru meminta siswa mengerjakan secara jujur dan

mandiri dengan waktu yang telah ditentukan.

Setelah selesai mengerjakan siswa diminta untuk mengisi lembar

angket untuk mengetahui minat siswa dengn dipandu oleh guru dalam

mengerjakannya.

Guru melakukan evaluasi.

4.3.3 Hasil Pelaksanaan dan Pengamatan

Hasil pertemuan ketiga di siklus 2, setelah memperoleh tindakan

mengalami peningkatan dibandingkan siklus 1. Berikut hasil beljar siswa

dapat dilihat:

Tabel 4.7

Hasil Ketuntasan Siklus 2

No. Ketuntasan Frekuensi Presentase

1. Tuntas 32 100%

2. Tidak Tuntas 0

3. Jumlah 32

Nilai Rata-rata 87

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 75

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata yang diperoleh adalah

87 dibandingkan dengan nilai rata-rata yang diperoleh dari siklus 1 adalah

78. Jumlah siswa yang tuntas dalam siklus 2 mengalami kenaikan menjadi

32 siswa dibandingkan dengan pra siklus terdapat 8 siswa yang tidak

tuntas dari 32 siswa. Dengan demikian kenaikan ketuntasan hasil belajar

pada siklus 2 mengalami kenaikan 100%. Dari hasil tes siklus 2 dapat

disajikan dalam bentuk diagaram dibawah ini:

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

72

Gambar 4.4

Diagram Ketuntasan Siklus 2

Dari diagram diatas dapat lihat bahwa kenaikan yang diperoleh dari Siklus

2 yaitu sebesar 100 %. Hasil belajar siswa yang diperoleh dalam siklus 2

sudah mencapai ketuntasan karena sudah mencapai indikator ketuntasan

yang telah ditetapkan. Kenaikan yang diperoleh dari siklus 1 ke siklus 2,

dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 4.8

Perbandingan Siklus 1 – Siklus 2

No. Ketuntasan Siklus 1 Sklus 2

Frekuensi Presentasi frekuensi presentasi

3. Tuntas 8 25% 32 100%

4. Tidak Tuntas 24 75% -

Jumlah 32 100% 32 100%

Nilai rata-rata 78 87

Nilai tertinggi 90 100

Nilai Terendah 55 75

100%

SIKLUS 2

Tuntas

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

73

Dalam tabel diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat kenaikan ketuntasan

dalam setiap siklus yang telah dilakukan. Peningkatan ketuntasan hasil

belajar dari prasiklus, siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat dari tabel berikut:

Gambar 4.5

Diagram Ketuntasan Hasil Belajar siklus 1 dan Siklus 2

Selain hasil belajar siswa, peneliti juga mencantumkan hasil minat belajar

siswa pada pembelajaran matematika. Adapun data yang diperoleh dapat

dilihat dalam tabel berikut ini:

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Siklus 1 Siklus 2

75%

100%

25%

0%

Hasil Ketuntasan Siklus 1 dan Siklus 2

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

74

Tabel 4.9

Skor minat belajar siswa pada pembelajaran matematika

ITEM PERTANYAAN

JAWABAN YA

JAWABAN TIDAK

1 15 17

2 27 5

3 22 10

4 17 15

5 21 11

6 22 10

7 26 6

8 20 12

9 17 15

10 15 17

11 19 13

12 22 10

13 26 6

14 26 6

15 23 9

16 22 10

17 23 9

18 21 11

19 16 16

20 11 21

21 15 17

22 10 22

23 16 16

24 16 16

25 14 18

TOTAL 456 344

Rata-rata 14,25 13,75

Nilai jawaban “Ya” :1

Nilai jawaban “Tidak’:0

Dikonversikan dalam presentasi:

Jawaban “Ya” : 1 x 100% :100%

Jawaban “Tidak” : 0 x 100% : 0% (sehingga tidak perlu

dihitung)

Perhitungan jawaban ya dari angket

Jawaban “Ya” rata-rata : 14,25/25 x 100%= 57%

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

75

Dari analisis skala guttman, titik kesesuain dibawah 50 % yaitu 57 ,

sehingga dapat dikatakan siswa SD Negeri 1 Mudal Boyolali kelas 2

semseter 1 berminat dalam belajar.

Dari tabel diatas terdapat hasil dari lembar angket yang telah dibagikan

dan analisis dari skala Guttman yang menunjukkan pada ketidak

beminatnya siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Sehingga ketidak

minatan siswa dalam proses pembelajaran pasti dipengaruhi oleh beberapa

faktor. Menurut Djamarah (2002) yang peneliti simpulkan bahwa minat

belajar siswa dapat diekpresikan dalam beberapa hal misalnya akan lebih

menyukai sesuatu daripada yang lain, hal ini dapat dilihat pada lembar

angket nomer 3 yang berisi pertanyaan mengenai apakah mereka (siswa)

lebih menyukai pembelajaran selain matematika berdasarkan data diatas

didapat 24 siswa dari 32 siswa menjawab ya, dan dalam siklus 2 ini

terdapat pada kenaikan siswa yang memiliki ketertarikan dalam dalam

pembelajaran matematikasehingga dalam pembelajaran matematika

banyak siswa yang tidak tertarik dengan pembelajaran matematika yang

berdasarkan perolehan hasil 18 siswa yang menjawab tidak tertarik

mengikuti pembelajaran berubah menjadi 24 siswa yang mengalami

ketertarkan. Ketidak ketertarika dapat juga dipengaruhi dalam beberapa

hal seperti dalam proses belajar. Sepaham oleh Anni (2013 yang telah

disimpulkan oleh peneliti) dalam menarik perhatian atau ketertarikan siswa

terhadap suatu mata pelajaran perlu diadakannya kegiatan yang menarik

dalam pembelajaran hal ini ini didukung dari perolehan data berdasarkan

tabel diatas yaitu 26 siswa dari 32 siswa menginginkan pembelajaran yang

variasi dan inovatif.

Selain hasil belajar yang diperoleh, peneliti juga mengumpulkan hasil

observasi dalam pembelajaran matematika yang menerapkan model

Treasure Hunt berbantuan media gambar. Hasil observasi ini mengacu

pada lembar observasi untuk kegiatan mengajar guru dan kegiatan siswa

dalam pembelajaran. Lembar observasi ini diisi dengan cara memberi

centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak”. Pengisisan lembar observasi

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

76

ini dilakukan oleh guru sebagai observer. Berikut adalah tabel hasil

kegiatan guru dan siswa:

Tabel 4.10

Hasil Observasi Siklus 2

No. Pertemuan Lembar Observasi Guru Lembar Observasi Siswa

Ya Tidak Ya Tidak

1. 1 17 17

2. 2 15 15

3. 3 13 13

Hasil observasi baik guru maupun siswa yang dilakukan dalam siklus 2 ini

merupakan perbaikan dari siklus 1 yang masih banyak kekurangannya.

Berikut penjelasan perbaikan dalam setiap pertemuanpada siklus 2.

a) Pertemuan 1

Dalam pertemuan 1 pada siklus 2 ini memiliki banyak peningkatan.

Dalam tabel yang tertera diatas dapat dilihat bahwa pelaksanaan yang

dilakukan dalam observasi sudah berjalan dengan baik. Seperti

menggunakan waktu dengan baik, media yang menunjuang sehingga

permainan dapat dilaksanakan didalam kelas, mampu membuat

suasana kelas lebih kondusif dari sebelumnya. Meskipun sudah

banyak peningkatan namun masih terdapat beberapa catatan dari

observer guna untuk memperbaiki dalam pertemuan ke 2 nanti. Guru

juga sudah melibatkan siswa dalam memeragakan didepan kelas

ketika proses telah dilakukan.

Dalam lembar observasi siswa juga sudah mengalami kenaikan seperti

siswa sangat tertarik pada pembelajaran permainan kartu yang

dilakukan ini, sebagian besar siswa sudah melaksanakan permainan

dengan baik, meskipun terdapat 1, 2 orang anak yang tidak jujur

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

77

dengan membalik kartuagar segera mendapatkan gambar harta karun.

Namun hal tersebut dapat dihindari dalam pertemuan nanti.

Sehingga kesimpulan dari pertemuan 1 ini, model pembelajaran

Treasure Hunt sudah berjalan dengan sangat baik.

b) Pertemuan 2

Pertemuan 2 dalam siklus 2 juga merupakan tidakan perbaikan dari

pertemuan sebelumnya baik dari siklus 1 dan siklus 2 dari pertemuan

1. Dalam siklus 1, terdapa siswa yang masih bingung dalam

menemukan jawaban dan pada siklus 2 dalam pertemuan 1 terdapat

siswaa yang curang mengenai proses permainan. Sehingga dalam

pertemuan ke 2 ini penulis hanya memberikan soal yang digulung dan

ditaruh dalam tabung dengan posisi soal tergulung. Hal ini dapat

mengantisipasi siswa untuk melakukan hal jujur dalam permainan.

dalam lembar observasi guru tidak terdapat catatan observer mengenai

guru namun hanya tertulis untuk lebih meningkatan belajar siswa.

dalam lembar observasi siswa, semua pembelajaran sudah terlaksana

dengan baik. Sesuai dengan keterangan dalam lembar observasi siswa

yang diberikan setelah pembelajaran kelas selesai.

c) Pertemuan 3

Dalam pertemuan ketiga ini, baik catatan observasi guru maupun

siswa tidak terdapat catatan dari observer. Dalam pertemuan ketiga ini

hanya dilakukan riview materi sebelum tes dimulai dan pengambilan

angket.

4.3.4 Refleksi

Berdasarkan hasil pelaksanaan dan pengamatan yang telah dilakukan pada

siklus 2 dengan model pembelajaran Treasure Hunt berbantuan media

gambar. Dapat direfleksikan sebagai berikut:

a) Bagi guru

Dalam lembar observasi guru yang telah dijelaskan pada setiap

pertemuan dalam setiap siklus dan pelaksanaan yang telah dilakukan

untuk memperbaiki dalam mengajar, hasil dan tujuan pembelajaran

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

78

sudah baik. Hal ini dapat dilihat tidak adanya catatan oleh observer

untuk memperbaiki. Dalam evaluasi observer hanya memberi

penjelasan mengenai pelaksanaan pembelajaran dalam penerapan

model pembelajaran Treasure Hunt sudah baik dan berjalan dengan

baik.

b) Bagi siswa

Dalam proses pembelajaran setiap kegiatan dan tahapan telah

diselesaikan dengan baik termasuk dalam upaya memperbaiki.

Setelah dilakukan refleksi dengan guru kelas 2 SD Negeri 1 Mudal

Boyolali telah disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran yang

dilakukan sudah berjalan dengan baik, penggunaan meodel Treasure

Hunt sudah baik, penyampaian langkah-langkah dalam melaksanan

model Treasure Hunt juga sudah sangat baik.

Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar

siswa dari prasiklus, siklus 1 dan siklus 2. Peningkatan tersebut dapat

dilihat dari pra siklus siswa yang tuntas sebanyak 12 siswa (37.5%)

mengalami kenaikan ketuntasan di siklus 1 sebanyak 24 siswa (75%)

dan kenaikan 100% dicapai pada siklus 2. Bukan hanya hasil belajar

namun minat belajar siswa juga mengalami kenaikan disetiap

siklusnya. Hasil belajar siswa telah meningkat dan mencapai

indikator yang telah ditentukan oleh peneliti, yaitu dari presentase

jumlah siswa yang nilainya lebih dari KKM >80%. Oleh sebab itu

tidak perlu lagi ada siklus berikutnya.

4.4 Perbandingan minat dan hasil belajar Pra Siklus – Siklus I – Siklus II

4.4.1 Minat Belajar

Berdasarkan lembar angket yang telah diisi pada prasiklus dan siklus 2.

Kenaikan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

79

Tabel 4.11

Minat belajar siswa Prasiklus dan siklus 2

Kategori Minat Prasiklus Siklus 2

Ya 48% 57%

Tidak 52% 43%

Total 100% 100%

Dari tabel diatas terdapat kenaikan hasil minat belajar siswa dari prasiklus

hingga siklus 2. Berikut diagram hasil minat belajar siswa;

Gambar 4. 6

Diagram Minat Hasil Belajar Siswa Prasiklus dan Siklus 2

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa terdapat kenaikan dalam minat

belajar siswa. Minat belajar siswa diawal atau dalam prasiklus terdapat

48% siswa yang kurang tertarik dalam pembelajaran dan mengalami

kenaikan dalam siklus 1 menjadi 57%. Dari analisis skala guttman terdapat

2 titik kesesuaian yaitu kurang dari 50% siswa dapat dikatakan tidak

memiliki minat belajar sedangkan apabila lebih dari 50% dapat dikatakan

minat siswa tersebut memiliki minat belajar, dari tabel diatas titik terdapat

57% sehingga lebih dari titik kesesuaian , sehingga dapat dikatakan siswa

SD Negeri 1 Mudal Boyolali kelas 2 semseter 1 berminat dalam belajar.

48%

57% 52%

43%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Prasiklus Siklus 1

Ya

Tidak

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

80

4.4.2 Hasil Belajar

Tabel 4.12

Perbandingan Prasiklus-Siklus1-Siklus2

No Ketuntasan prasiklus Siklus 1 Sklus 2

Frekuensi Presentasi Frekuensi Presentasi frekuensi Presentasi

1. Tuntas 13 37.5 % 24 75% 32 100%

2. Tidak Tuntas 19 62.5 % 8 25% -

Jumlah 33 100% 32 100% 32 100%

Nilai rata-rata 65 78 87

Nilai tertinggi 85 90 100

Nilai Terendah 35 55 75

Dari tabel diatas dapat dilihat hasil ketuntasan belajar siswa mengalami

kenaikan dari prasiklus, siklus 1 dan siklus 2. Berikut terdapat diagram

ketuntasan belajar siswa dari prasiklus, siklus 1 dan siklus 2:

Gambar 4.7

Diagram Perbandingan Hasil Belajar Siswa Prasiklus – Siklus 1 – siklus 2

Pada table diatas dapat dilihat kenaikan ketuntasan belajar siswa yang

meningkat disetiap siklus.pada prasiklus yang semula ketuntasanhanya 12

siswa(37%) dari 32 siswa mengalami kenaikan pada siklus 1sebanyak 24

siswa (75%) dan megalami kenaikan ketuntasan 100% siswa pada siklus 2.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Prasiklus Siklus 1 Siklus 2

37%

75%

100%

63%

25%

0%

Perbandingan Hasil Belajar Prasiklus - Siklus1 - Siklus 2

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

81

4.5 Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

sebelum dilakukannya tidakan bahwa minat belajar dan hasil belajar siswa

masih sangat rendah. Hal ini dikarenakan kurang tertariknya siswa dalam

mengikut proses pembelajaran. Kurang tertariknya siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran dapat dilihat dalam proses pembelajaran yang

berlangsung yaitu terdapat beberapa siswa yang bermain sendiri, bertukar

mainan, mengobrol ditambah dalam proses pembelajaran siswa diminta untuk

membaca dan menjawab soal dibawahnya. Dalam pembahasannyapun siswa

hanya menyontoh dan menulis kembali (apabila salah) dengan jawaban yang

telah ditulis dipapan tulis oleh guru.

Keterangan diatas juga didukung oleh hasil minat belajar dan hasil belajar

siswa yang diambil dalam prasiklus yaitu dalam pengambilan data ini peneliti

hanya mengukur kemampuan dan pertimbangan mengenai model

pembelajaran yang cocok untuk dapat meningkatkan minat belajar dan hasil

belajar siswa, sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan keadaan sebelum

ada upaya ataupun tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Hasil minat belajar

siswa pada prasiklus yang telah didapatkan yaitu 48 % yang tertarik dalam

pembelajaran, sehingga 52 % siswa merasa kurang tertarik dalam proses

pembelajaran. Selain hasil minat belajar siswa peneliti juga mengambil hasil

belajar siswa dengan hasil 18 siswa (62.5%) siswa tidak tuntas. Nilai tertinggi

yang berhasil didapatkan oleh siswa sebelum tindakan ialah 85 dan nilai

terendah ialah 35.

Berdasarkan keterangan diatas bahwa rendahnya minat siswa berdasarkan

observasi dan lembar angket dapat diketahui dalam proses pembelajaran

siswa tidak fokus, berbincang dengan teman dan melakukan aktivitas lain

sedangkan dalam hasil lembar angket terdapat siswa merasa tidak tertarik

dengan pembelajaran matematika. Berdasarkan data hasil minat belajar siswa

dalam prasiklus yang telah dilakukan terdapat 24 siswa yang merasa kurang

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

82

tertarik dan terdapat siswa yang menginginkan pembelajaran menggunakan

hal yang variasi.

Dari penjelasan diatas, maka peneliti akan menerapkan model pembelajaran

Treasure Hunt untuk mengupayakan kenaikan minat belajar dan hasil belajar

siswa yang dibantu dengan media gambar. Model Treasure Hunt yaitu suatu

model pembelajaran dengan penerapan permainan didalamnya. Dalam model

Treasure Hunt ini permainan berupa pencarian mengenai harta karun dan

harta karun ini dapat berupa gambar atau jawaban yang didalam permainan

ini akan terdapat beberapa rintangan yang dapat diisi dengan siswa

mengerjakn soal atau kegiatan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

media gambar dikarenakan dengan gambar siswa akan lebh mudah

memahami dan mengerti. Hal ini disesuaikan dengan perkembangan anak

diusia 7 – 11 tahun yang menyukai hal konkrit. Diusia ini juga siswa akan

lebih senang bergerak, bermain, berkelompok sesuai dengan penjelasan dari

Naniek dkk(2012) yang menjelaskan mengenai 4 kharakeristik dari siswa.

Adapun langkah-langkah dalam model pembelajaran ini, yaitu siswa

diberikan penjelasan materi terlebih dahulu, kemudian siswa dikenalkan

mengenai model permainan Treasure Hunt, setelah siswa memiliki gambaran

mengenai permainan yang akan dilakukan selanjutnya guru menjelaskan dan

memberi contoh dari setiap instruksi agar siswa lebih mengerti dan permainan

berjalan dengan baik, setelah itu guru juga menjelaskan harta karun yang

akan dicari berupa apa misal jawaban, gambar atau suatu benda. Pada tahap

selanjutnya guru akan memberi evaluasi dan melakukan tanya jawab dengan

siswa mengenai permainan yang telah dilakukan.

Penelitian ini dimulai pada 27 Juli 2017 sampai 1 Agustus 2017. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas terdapat 2

siklus dalam setiap siklus terdapat 4 tahapan yaitu perencanaan, observasi,

tindakan dan refleksi. Setiap siklus memiliki 3 pertemuan pembelajaran.

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

83

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat kenaikan minat hasil

belajar yang mengalami kenaikan. Hal ini dapat dilihat pada hasil

perbandingan antara pra siklus dan siklus 2 yaitu dari 48 % siswa yang

memiliki ketidak ketertarikan dalam proses belajar mengalami perubahan

kenaikan menjadi 57%. Hal ini juga berpengaruh mengenai hasil belajar

siswa. Dikatakan memiliki pengaruh karena dengan adanya kenaikan minat

belajar siswa maka siswa akan lebih fokus, lebih memperhatikan dan

memiliki rasa ketertarikan dalam mengikuti setiap proses pembelajaran

sehingga ketuntasan hasil belajar siswa juga akan meningkat. Hasil belajar

siswa meningkat dapat dilihat dari kenaikan dalam setiap siklus, dalam

prasiklus siswa yang tuntas sebanyak 12 (32%) dari 32 siswa di kelas 2

mengalami kenaikan 75% dalam siklus 1. Setelah siklus 1 selesai

dilaksanakan, peneliti bersama guru akan melakukan refleksi dengan

berdiskusi dan menyimpulkan kendala, faktor pendukung dan upaya

selanjutnya untuk memperbaiki siklus 1 supaya pada siklus 2 dapat diperoleh

hasil yang lebih baik. Hal ini juga dapat dilihat ketuntasan yang diperoleh

sangat memuaskan yaitu siswa mengalami ketuntasan 100% dalam siklus 2

dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 75. Jadi dalam penelitian ini

hasil belajar matematika telah mencapai indikator yang ditetapkan yaitu 75

dan keberhasilan kenaikan minat belajar siswa juga sudah mencapai indikator

ketuntasan yaitu lebih dari 50% siswa mengalami ketertarikan dalam

mengikuti prose pembelajaran.

Dari keterangan diatas, dapat simpulkan bahwa ketuntasn belajar

sangat dipengaruhi minat belajar siswa yang berdasarkan kenaikan pada hasil

belajar yang telah dijelaskan pada halaman sebelumnya. Sehingga hal ini

sesuai dengan teori sebelumny yang mengemukakan mengenai apabila dalam

membangkitkan minat peserta didik dengan menghubungkan dalam

kehidupan sehari hari sehingga peserta didik mudah memahami pembelajaran

yang dimiliki, memberikan peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar

yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang kreatif dan

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/15875/4/T1_292013518_BAB IV.pdfmenggunakan 2 tahapan yaitu memberikan soal pretest kepada siswa

84

kondusif. Sehingga komponen untuk mengajar sebagai usaha dalam

membangkitkan minat belajar siswa antara lain, tujuan pemeblajaran itu

sendiri, kegiatan dalam proses pembelajaran yang tidak monoton namun

diberikan suatu variasi dan inovasi misal dengan penambahan media

pembelajaran dan pendekatan atau model pembelajaran yang tepat misal

terdapat suatu permainan sehingga siswa merasa bermain namun mereka juga

belajar.

Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

matematika dengan menerapkan Model Treasure Hunt berbantuan media

gambar dapat meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika tentang pemahaman penjumlahan dan pengurangan

kelas 2 semester 1 di SD Negeri 1 Mudal Boyolali.

Peningkatan dalam penelitian ini dikarenakan menggunakan model Treasure

Hunt, dalam model Treasure Hunt ini menerapkan pembelajaran dengan

permainan. permainan dalam model Treasure Hunt merupakan aktivitas

belajar yang menuntut mereka untuk mencoba dan mempraktikkan sendiri

dalam proses pembelajaran sehingga siswa memahami, mudah mengerti,

lebih tertarik dan merasa pembelajaran menyenangkan.

Selain meningkatkan minat dan hasil belajar dalam penelitian ini, peneliti

juga menemukan pendukung selain model pembelajaran yang mendukung

juga diperlukan media yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Sehingga dapat

menunjang proses pembelajaran dengan baik. Selain itu pemahaman bahwa

model Treasure Hunt membutuhkan tempat dan waktu yang luas ternyata

dalam penelitian ini, model pembelajaran Treasure Hunt dapat dilakukan

dengan lebih efektif dikarenakan dapat dilakukan didalam kelas dengan

waktu yang efisien. Keberhasilan dalam penelitian ini juga karena didukung

oleh media yang mendukung dalam setiap proses pembelajaran.