BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran...
-
Upload
nguyenkhue -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran...
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas
V di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Adapun Gugus ini
terdiri dari 7 SD, yaitu SDN Jatirejo 01, SDN Beji Lor 01, SDN Beji Lor 02, SDN
Deresansari 01, SDN Dersansari 02, Mi Jatirejo, SDN Ketanggi 01. Letak SD-SD di
Gugus Anggrek ini berada di Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Oleh karena
itu, peneliti mengklasifikasikan SD-SD di Gugus Anggrek ini sebagai SD Inti dan SD
Imbas, karena tidak terdapat SD yang disebut SD binaan atau SD pinggiran. SD inti
merupakan SD yang menjadi pusat kegiatan pada gugus tersebut, sedangkan yang
lain sebagai anggota yang disebut SD imbas.
Besar populasi dari SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh ini adalah 181 siswa.
Data ini merupakan jumlah dari siswa kelas V di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh.
Peneliti menggunakan pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling.
Teknik ini adalah pengambilan sampel secara kelompok-kelompok, yaitu kelompok SD
inti dan SD imbas. Untuk sampel SD inti diambil satu SD, sedangkan untuk sampel SD
imbas diambil secara acak sebanyak dua SD. Kelompok SD inti yang menjadi sampel
penelitian adalah SD Negeri Jatirejo 01, sedangkan kelompok SD imbas yang dipilih
menjadi sampel penelitian yaitu SD Negeri Beji Lor 01 dan SD Negeri Beji lor 02.
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 76 siswa.
Alasan peneliti memilih subyek penelitian di SD Gugus Anggrek Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang ini karena belum pernah diadakan penelitian yang serupa,
sehingga diharapkan penelitian ini dapat menjadi pengalaman baru.
4.2 Analisis Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari ; 1) penggunaan jam
belajar di luar sekolah , dan 2) pendampingan belajar orangtua.
33
Seperti telah dikemukakan dalam bab sebelumnya bahwa instrumen ini sudah diuji
cobakan di SD Negeri Beji Lor 01 dan SD Negeri Beji Lor 02. Hasilnya telah memenuhi
persyaratan validitas dan reliabilitas untuk penelitian.
Sebelum melakukan pengujian terhadap korelasi antar variabel, perlu dilakukan uji
normalitas data, karena salah satu syarat penggunaan korelasi product moment
Pearson ini adalah data variabel harus normal. Uji normalitas digunakan untuk melihat
seberapa baik sebuah sampel data berada pada distribusi normal.
4.2.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas menggunakan one-sampel kolmogorov smirnov (K-SZ) dengan
menggunakan SPSS for windows versi 16.0. Syarat suatu data dikatakan berdistribusi
normal jika signifikansi atau nilai ρ > 0,05.
Hasil analisis uji normalitas pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dapat dilihat
pada tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1 Uji Normalitas Data Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
jambljr
N 76
Normal Parametersa,,b
Mean 41.8947
Std. Deviation 4.06474
Most Extreme Differences Absolute .133
Positive .067
Negative -.133
Kolmogorov-Smirnov Z 1.159
Asymp. Sig. (2-tailed) .136
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
34
Menurut Sulaiman (2005:13) kaidah pengambilan keputusan normalitas data
adalah sebagai berikut:
Ho : sampel distribusi normal
Ha : sampel distribusi tidak normal
Jika Asymp.sig > taraf signifikansi (α = 0,05) maka Ho diterima
Jika Asymp.sig < taraf signifikansi (α = 0,05) maka Ho ditolak
Dari tabel tersebut nampak bahwa diperoleh mean sebesar 41,89, standar deviasi
sebesar 4,06 dan tingkat signifikan asimtotik dua sisi dengan taraf kepercayaan 5 %
(Asymp. Sig (2-tailed)) adalah 0,136. Keterangan dibawah tabel “test distribution is
normal” menunjukkan bahwa tes tersebut mempunyai data yang normal. Selain itu dari
hipotesis yang ada dapat dilihat bahwa Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,136 > taraf
signifikan (α = 0,05). Karena Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 ( 0,136 > 0,05)
maka Ho diterima yang artinya variabel pemanfaatan jam belajar di luar sekolah
berdistribusi normal.
Hasil analisis uji normalitas pendampingan belajar orangtua dapat dilihat pada
tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2
Uji Normalitas Data Pendampingan Belajar Orangtua One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
pendmortu
N 76
Normal Parametersa,,b
Mean 90.1053
Std. Deviation 11.36260
Most Extreme Differences Absolute .292
Positive .121
Negative -.292
Kolmogorov-Smirnov Z 2.546
Asymp. Sig. (2-tailed) .070
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
35
Menurut Sulaiman (2005:13) kaidah pengambilan keputusan normalitas data
adalah sebagai berikut:
Ho : sampel distribusi normal
Ha : sampel distribusi tidak normal
Jika Asymp.sig > taraf signifikansi (α = 0,05) maka Ho diterima
Jika Asymp.sig < taraf signifikansi (α = 0,05) maka Ho ditolak
Dari tabel tersebut nampak bahwa diperoleh mean sebesar 90,10, standar deviasi
sebesar 11,36 dan tingkat signifikan asimtotik dua sisi dengan taraf kepercayaan 5 %
(Asymp. Sig (2-tailed)) adalah 0,070. Keterangan dibawah tabel “test distribution is
normal” menunjukkan bahwa tes tersebut mempunyai data yang normal. Selain itu dari
hipotesis yang ada dapat dilihat bahwa Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,070 > taraf
signifikan (α = 0,05). Karena Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 ( 0,070 > 0,05)
maka Ho diterima yang artinya variabel pendampingan belajar orangtua berdistribusi
normal.
Hasil analisis uji normalitas prestasi siswa dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Siswa
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
prestasi
N 76
Normal Parametersa,,b
Mean 67.9211
Std. Deviation 6.56610
Most Extreme Differences Absolute .140
Positive .140
Negative -.105
Kolmogorov-Smirnov Z 1.220
Asymp. Sig. (2-tailed) .102
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
36
Menurut Sulaiman (2005:13) kaidah pengambilan keputusan normalitas data
adalah sebagai berikut:
Ho : sampel distribusi normal
Ha : sampel distribusi tidak normal
Jika Asymp.sig > taraf signifikansi (α = 0,05) maka Ho diterima
Jika Asymp.sig < taraf signifikansi (α = 0,05) maka Ho ditolak
Dari tabel tersebut nampak bahwa diperoleh mean sebesar 67,92, standar deviasi
sebesar 6,56 dan tingkat signifikan asimtotik dua sisi dengan taraf kepercayaan 5 %
(Asymp. Sig (2-tailed)) adalah 0,102. Keterangan dibawah tabel “test distribution is
normal” menunjukkan bahwa tes tersebut mempunyai data yang normal. Selain itu dari
hipotesis yang ada dapat dilihat bahwa Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,102 > taraf
signifikan (α = 0,05). Karena Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 ( 0,102 > 0,05)
maka Ho diterima yang artinya prestasi belajar siswa berdistribusi normal.
4.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Analisis deskriptif variabel penelitian memaparkan data setiap variabel penelitian
dilihat dari skor minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi. Disamping itu juga
dipaparkan distribusi frekuensi skor setiap variabel penelitian.
4.3.1 Analisis Deskriptif Variabel Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah
Tabel 4.4 merangkum data empirik pemanfaatan jam belajar di luar sekolah yang
telah diklasifikasikan deskriptif dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentang
skor, mean, dan standar deviasi.
Tabel 4.4 Deskriptif Statistik Data Empirik Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
jambelajar 76 31.00 48.00 41.8947 4.06474
Valid N (listwise) 76
37
Dari tabel 4.4 nampak bahwa rerata skor pemanfaatan jam belajar di luar sekolah
dari 76 siswa sebesar 41,89, dengan simpangan baku 4,06. Data skor pemanfaatan
jam belajar di luar sekolah ini dengan skor terendah yaitu 31 dan skor tertinggi 48.
Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran pemanfaatan jam belajar di
luar sekolah digunakan 5 kategori sesuai dengan banyaknya alternatif jawaban pada
angket. Selisih skor tertinggi dan terendah dibagi dengan banyaknya pilihan akan
diperoleh interval. Tinggi rendahnya pengukuran (lihat nilai rata-rata masing-masing
variabel) disesuaikan dengan interval yang diperoleh. Hasil pengukuran tersebut dapat
dirangkum pada tabel 4.5 berikut :
Tabel 4.5
Klasifikasi Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah
Kategori Interval Frekuensi
( ∑N )
Prosentase
( % )
Sangat Tinggi 46-48 14 18,42
Tinggi 43-45 24 31,58
Sedang 40-42 19 25
Rendah 37-39 12 15,79
Sangat Rendah 31-36 7 9,21
Jumlah 76 100%
Nampak dari tabel 4.5 keseluruhan responden penelitian sejumlah 76 siswa kelas
V SD Gugus Anggrek Kecamatan Suruh menunjukkan pemanfaatan jam belajar di
luar sekolah dengan kategori sangat tinggi sebanyak 18,42%, 31,58% memiliki skor
yang berada pada kategori tinggi, 25% memiliki skor yang berada pada kategori
sedang, 15,79% memiliki skor yang berada pada kategori rendah, dan 9,21% memiliki
skor yang berada pada kategori sangat rendah.
4.3.2 Analisis Deskriptif Variabel Pendampingan Belajar Orangtua
Tabel 4.6 di bawah merangkum data empirik pendampingan belajar orangtua yang
telah diklasifikasikan deskriptif dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentang
skor, mean, dan standar deviasi.
38
Tabel 4.6 Deskriptif Statistik Data Empirik Pendampingan Belajar Orangtua
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
pendmportu 76 67.00 104.00 90.1053 11.36260
Valid N (listwise) 76
Dari tabel 4.6 nampak bahwa rerata skor pendampingan belajar orangtua dari 76
siswa sebesar 90,10, dengan simpangan baku 11,36. Data skor pendampingan belajar
orangtua ini dengan skor terendah yaitu 67 dan skor tertinggi 104.
Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran pendampingan belajar
orangtua digunakan 5 kategori sesuai dengan banyaknya alternatif jawaban pada
angket. Selisih skor tertinggi dan terendah dibagi dengan banyaknya pilihan akan
diperoleh interval. Tinggi rendahnya pengukuran (lihat nilai rata-rata masing-masing
variabel) disesuaikan dengan interval yang diperoleh. Hasil pengukuran tersebut dapat
dirangkum pada tabel 4.7 berikut :
Tabel 4.7
Klasifikasi Distribusi Frekuensi Pendampingan Belajar Orangtua
Kategori Interval Frekuensi
( ∑N )
Prosentase
( % )
Sangat Tinggi 98-104 19 25
Tinggi 91-97 32 42,11
Sedang 84-90 3 3,95
Rendah 77-83 7 9,21
Sangat Rendah 67-76 15 19,74
Jumlah 76 100%
Nampak dari tabel 4.7 keseluruhan responden penelitian, yaitu orangtua dari
jumlah 76 siswa kelas V SD Gugus Anggrek Kecamatan Suruh menunjukkan
pendampingan belajar orangtua dengan kategori sangat tinggi sebanyak 25%, 42,11%
memiliki skor yang berada pada kategori tinggi, 3,95% memiliki skor yang berada pada
kategori sedang, 9,21% memiliki skor yang berada pada kategori rendah, dan 19,74%
memiliki skor yang berada pada kategori sangat rendah.
39
4.3.3 Analisis Deskriptif Variabel Prestasi Belajar
Tabel 4.8 merangkum data empirik prestasi belajar siswa yang telah
diklasifikasikan deskriptif dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentang skor,
mean, dan standar deviasi.
Tabel 4.8 Deskriptif Statistik Data Empirik Prestasi Belajar Siswa
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
prestasi 76 67.9211 6.56610 50.00 86.00
Dari tabel 4.6 nampak bahwa rerata skor prestasi belajar siswa dari 76 siswa
sebesar 67,92, dengan simpangan baku 6,566. Data skor prestasi belajar siswa ini
dengan skor terendah yaitu 50 dan skor tertinggi 86.
Tinggi rendahnya pengukuran prestasi belajar disesuaikan dengan interval yang
diperoleh. Hasil pengukuran tersebut dapat dirangkum pada tabel 4.9 berikut : Tabel 4.9
Klasifikasi Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa
Kategori Interval Frekuensi
( ∑N )
Prosentase
( % )
Sangat Tinggi 80-86 4 5,26
Tinggi 73-79 12 15,79
Sedang 66-72 30 39,47
Rendah 59-65 28 36,84
Sangat Rendah 50-58 2 2,63
Jumlah 76 100%
Nampak dari tabel 4.9 keseluruhan responden penelitian, yaitu 76 siswa kelas V
SD Gugus Anggrek Kecamatan Suruh menunjukkan prestasi belajar dengan kategori
sangat tinggi, 5,26% (4) siswa, memiliki skor yang berada pada kategori tinggi
sebanyak 15,79% (12) siswa, 39,47% dalam kategori sedang, 36,84% dalam kategori
rendah dan 2,63% (2) siswa memiliki skor yang berada pada kategori sangat rendah.
40
4.4 Analisis Hasil Penelitian
Telah dikemukakan pada bagian terdahulu bahwa model analisis korelasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis korelasi product moment
Pearson. Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu pemanfaatan jam
belajar di luar sekolah (x1) dan pendampingan belajar orangtua (x2) sebagai variabel
independen dengan prestasi belajar (y) sebagai variabel dependent. Untuk mengukur
eratnya hubungan antara ketiga variabel (x1, x2 dan y) dalam penelitian ini adalah
menggunakan analisis korelasi ganda (multiple correlation).
Kriteria yang digunakan sebagai pedoman dalam menafsirkan keeratan hubungan
merujuk tolak ukur nilai koefisien korelasi (r). Menurut Arikunto (2006:276) untuk
mengetahui dan memberikan pedoman dalam penafsiran keeratan hubungan dan
interpretasi terhadap koefisien korelasi atau nilai (r) adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10
Interpretasi Nilai (r)
Besarnya Nilai r Intepretasi
0,800 – 1,00 0,600 – 0,800 0,400 – 0,600 0,200 – 0,400 0,000 – 0,200
Tinggi Cukup
Agak rendah Rendah
Sangat rendah (tidak berkorelasi)
Berpedoman pada kriteria tersebut diatas, berikut ini secara berturut-turut akan
disajikan hasil analisis korelasi antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan
prestasi belajar siswa, pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa,
dan pemanfaatan jam belajar di luar jam sekolah dan pendampingan belajar orangtua
dengan prestasi belajar siswa.
4.4.1 Korelasi Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah (x1) dengan Prestasi Belajar
Siswa (y)
Tabel 4.11 berikut ini merangkum data korelasi product moment Pearson antara
pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa.
41
Tabel 4.11 Koefisien Korelasi Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah
dengan Prestasi Belajar Siswa
Correlations
jambljr Prestasi
jambljr Pearson Correlation 1 .302**
Sig. (2-tailed) .008
N 76 76
prestasi Pearson Correlation .302** 1
Sig. (2-tailed) .008
N 76 76
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel 4.11 nampak koefisien korelasi antara pemanfaatan jam belajar di luar
sekolah dengan prestasi belajar siswa sebesar 0,302 dan p = 0,008 pada taraf
signifikasi 5%. Berdasarkan kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:276), maka
koefisien korelasi ini termasuk dalam kategori rendah. Dari data koefisien korelasi ini
dapat dijelaskan bahwa siswa dengan skor pemanfaatan jam belajar di luar sekolah
yang tinggi akan diikuti dengan prestasi belajar yang tinggi. Sebaliknya siswa dengan
skor pemanfaatan jam belajar di luar sekolah yang rendah akan diikuti dengan prestasi
belajar yang rendah pula.
4.4.2 Korelasi Pendampingan Belajar Orangtua dengan (x2) Prestasi Belajar Siswa (y)
Tabel 4.12 berikut ini merangkum data korelasi product moment Pearson antara
pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa.
42
Tabel 4.12
Koefisien Korelasi Pendampingan Belajar Orangtua dengan Prestasi Belajar Siswa
Correlations
pendmortu prestasi
pendmortu Pearson Correlation 1 .295**
Sig. (2-tailed) .010
N 76 76
prestasi Pearson Correlation .295** 1
Sig. (2-tailed) .010
N 76 76
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel 4.12 nampak koefisien korelasi antara pendampingan belajar orangtua
dengan prestasi belajar siswa sebesar 0,295 dan p = 0,010 pada taraf signifikasi 5%.
Berdasarkan kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:276), maka koefisien
korelasi ini termasuk dalam kategori rendah. Dari data koefisien korelasi ini dapat
dijelaskan bahwa orangtua siswa dengan skor pendampingan belajar orangtua yang
tinggi akan diikuti dengan prestasi belajar siswa yang tinggi. Sebaliknya orangtua
siswa yang dengan skor pendampingan belajar orangtua yang rendah akan diikuti
dengan prestasi belajar siswa yang rendah pula.
4.4.3 Korelasi Berganda Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah (x1) dan
Pendampingan Belajar Orangtua dengan (x2) Prestasi Belajar Siswa (y)
Tabel 4.13 berikut ini merangkum data korelasi berganda (Multiple Correlation)
antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua
dengan prestasi belajar siswa kelas V di SD Gugus Anggrek Kecamatan Suruh.
43
Tabel 4.13 Koefisien Korelasi Berganda Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah
dan Pendampingan Belajar Orangtua dengan Prestasi Belajar Siswa
Correlations
Control Variables jambljr pendmortu
prestasi jambljr Correlation 1.000 .337
Significance (2-tailed) . .003
df 0 73
pendmortu Correlation .337 1.000
Significance (2-tailed) .003 .
df 73 0
Berdasarkan tabel 4.13 diketahui bahwa hubungan secara bersama-sama antara
variabel pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua
dengan prestasi belajar siswa kelas V di SD Gugus Angrek Kecamatan Suruh memiliki
koefisien korelasi (R) sebesar 0,337 dengan signifikansi 0,003. Berdasarkan kriteria
yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:276), maka dapat disimpulkan bahwa koefisien
korelasi ini termasuk dalam kategori agak rendah. Ini berarti bahwa secara bersama-
sama antara variabel pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan
belajar orangtua mempunyai hubungan positif signifikan dengan variabel prestasi
belajar siswa.
4.5 Hasil Uji Hipotesis
Seperti telah diuraikan di Bab 2 bahwa penelitian ini hendak menguji tiga
hipotesis. Kriteria penolakan atau penerimaan hipotesis didasarkan pada hasil
perhitungan dalam program SPSS dengan ketentuan :
1. Menerima H0 dan menolak Ha bila nilai rxy ≤ 0 dan nilai p >0,05. Artinya tidak ada
korelasi yang signifikan antara kedua variabel yang dikorelasikan.
2. Menerima Ha dan menolak H0 bila nilai rxy > 0 dan p <0,05. Artinya ada korelasi
yang signifikan antara kedua variabel yang dikorelasikan.
44
Dalam penelitian ini, proses pengolahan data korelasi dan penghitungan nilai p
secara keseluruhan dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows versi 17.0.
Hipotesis-hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :
1. Ada Hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar
sekolah dengan prestasi belajar belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/ 2012
H0 : rx1y ≤ 0 Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara
pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi
belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan
Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012.
Ha : rx1y > 0 Ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan
jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa
kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun
Ajaran 2011/ 2012.
2. Ada Hubungan yang positif dan signifikan antara pendampingan belajar
orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/ 2012.
H0 : rx2y ≤ 0 Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara
pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar
siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh
Tahun Ajaran 2011/ 2012.
Ha : rx2y > 0 Ada hubungan positif dan signifikan antara pendampingan
belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V
SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran
2010/ 2011.
3. Ada Hubungan yang positif dan sigtnifikan antara pemanfaatan jam belajar di
luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua dengan prestasi siswa kelas
V di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran
2011/ 2012.
H0 : rx1.2y ≤ 0 Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara
pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan
45
pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar
siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh
Tahun Ajaran 2011/ 2012.
Ha : rx1.2y > 0 Ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan
jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar
orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di
Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/
2012.
4.5.1 Hasil Uji Hipotesis Pertama
Hipotesis statistik pertama yang akan diuji adalah :
1. Ada Hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar
sekolah dengan prestasi belajar belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2010/ 2011
H0 : rx1y ≤ 0 Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara
pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi
belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan
Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012.
Ha : rx1y > 0 Ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan
jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa
kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun
Ajaran 2011/ 2012.
Hasil uji hipotesis berdasarkan nilai koefisien korelasi antara pemanfaatan jam
belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa, serta perhitungan nilai
signifikansi alpha-nya dapat dilihat dalam tabel 4.14 berikut ini :
Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis
Hubungan antara Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah (x1) dengan Prestasi Belajar (y)
Variabel bebas (x)
Variabel Terikat (y)
N Koefisien Korelasi
Signifikansi Keputusan
Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah
Prestasi Belajar 76 0,302 0,008 H0 ditolak dan Ha diterima
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
46
Dari tabel 4.14 tampak jelas bahwa variabel pemanfaatan jam belajar di luar
sekolah berkorelasi positif signifikan dengan prestasi belajar (r=0,302), dengan
p=0,008. Karena rx1y > 0, maka Ha diterima dan H0 ditolak.
Hasilnya bahwa hipotesis yang menyatakan ”tidak ada hubungan positif dan
signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar
siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012”
ditolak, dan diterima hipotesis ”ada hubungan positif dan signifikan antara
pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di
Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012”
4.5.2 Hasil Uji Hipotesis Kedua
Hipotesis statistik kedua yang akan diuji adalah :
2. Ada Hubungan yang positif dan signifikan antara pendampingan belajar
orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/ 2012.
H0 : rx2y ≤ 0 Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara pendampingan
belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V
SD di Gugus Suruh Kecamatan Suruh Tahun Ajaran
2011/ 2012.
Ha : rx2y > 0 Ada hubungan positif dan signifikan antara
pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar
siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan
Semarang Tahun Ajaran 2011/ 2012.
Hasil uji hipotesis berdasarkan nilai koefisien korelasi antara pendampingan
belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa, serta perhitungan nilai signifikansi
alpha-nya dapat dilihat dalam tabel 4.15 berikut ini :
47
Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis
Hubungan antara Pendampingan Belajar Orangtua (x2) dengan Prestasi Bbelajar (y)
Variabel bebas (x)
Variabel Terikat (y)
N Koefisien Korelasi
Signifikansi Keputusan
Pendampingan Belajar Orangtua
Prestasi Belajar 76 0,295 0,010 H0 ditolak dan Ha diterima
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Dari tabel 4.15 tampak jelas bahwa variabel pendampingan belajar orangtua
berkorelasi positif signifikan dengan prestasi belajar (r=0,295), dengan p=0,010.
Karena rx2y>0, maka Ha diterima dan H0 ditolak.
Kesimpulannya bahwa hipotesis yang menyatakan ” tidak ada hubungan positif
dan signifikan antara pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa
kelas V SD di Gugus Suruh Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012” ditolak, dan
diterima hipotesis ”ada hubungan positif dan signifikan antara pendampingan belajar
orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan
Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012”
4.5.3 Hasil Uji Hipotesis Ketiga
Hipotesis statistik kedua yang akan diuji adalah :
3. Ada Hubungan yang positif dan sigtnifikan antara pemanfaatan jam belajar di
luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua dengan prestasi siswa kelas
V di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran
2011/ 2012.
H0 : rx1.2y ≤ 0 Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara
pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan
pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar
siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh
Tahun Ajaran 2010/ 2011.
Ha : rx1.2y > 0 Ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan
jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar
orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di
48
Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/
2012.
Hasil uji hipotesis berdasarkan nilai koefisien korelasi antara variabel pemanfaatan
jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua secara bersama-sama
dengan prestasi belajar disajikan dalam tabel 4.16 berikut ini :
Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis
Hubungan Berganda antara Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah (x1) dan Pendampingan Belajar Orangtua (x2) dengan Prestasi Belajar (y)
Variabel bebas (x) Variabel
Terikat (y) N
Koefisien Korelasi
Signifikansi Keputusan
Pemanfaatan jam belajar di luar sekolah (x1). Pendampingan belajar orangtua (x2).
Prestasi Belajar
76 0,337 0,003 H0 ditolak dan Ha diterima
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Koefisien korelasi antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan
pendampingan belajar orangtua secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa
adalah sebesar r=0,337 dengan p=0,003. Karena rx1.2y>0 maka H0 ditolak dan Ha
diterima. Dengan demikian hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan
positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan
pendampingan belajar orangtua secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa.
Artinya terbukti secara signifikan bahwa pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan
pendampingan belajar orangtua yang semakin tinggi akan meningkatkan prestasi
belajar siswa yang bersangkutan.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian
Sebagaimana dipaparkan dalam tabel 4.14, tabel 4,15 dan tabel 4.16, tiga
hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini terbukti secara statistik. Hipotesis-
hipotesis tersebut adalah :
49
1. Ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar
sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan
Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012.
2. Ada hubungan positif dan signifikan antara pendampingan belajar orangtua
dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh
Tahun Ajaran 2011/ 2012.
3. Ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar
sekolah dan pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas
V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012.
Pembahasan temuan dalam penelitian ini dalam kaitan dengan temuan-temuan
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya diuraikan dalam paparan berikut :
4.6.1 Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah Berhubungan dengan Prestasi
Belajar Siswa
Pemanfaatan jam belajar di luar sekolah adalah suatu proses aktif di luar jam
sekolah untuk menambah pengetahuan anak dalam mendukung jam belajar aktif di
sekolah dan pencapaian prestasi belajar. Bila siswa dapat memanfaatkan jam belajar
di luar sekolah untuk belajar, menyelesaikan tugas-tugas sekolah dengan baik akan
dapat meningkatkan prestasi pendidikan bagi siswa, meningkatkan pengetahuan bagi
warga, dan dapat pula meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Seperti telah dipaparkan dalam tabel 4.11 diuraikan bahwa besarnya koefisien
korelasi antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa
adalah 0,302. Hasil uji signifikansi yang dipaparkan dalam tabel 4.14 menjelaskan
bahwa variabel pemanfaatan jam belajar di luar sekolah berkorelasi positif signifikan
terhadap prestasi belajar siswa, dengan p=0,008.
Menurut Arikunto (2006:276), keeratan hubungan tersebut termasuk dalam
kategori rendah. Artinya, bahwa siswa dengan skor pemanfaatan jam belajar di luar
sekolah yang tinggi akan diikuti dengan prestasi belajar yang tinggi. Sebaliknya siswa
dengan skor pemanfaatan jam belajar di luar sekolah yang rendah akan diikuti dengan
prestasi belajar yang rendah pula.
Temuan bahwa pemanfaatan jam belajar di luar sekolah berhubungan dengan
prestasi belajar siswa ini sejalan dengan kerangka berfikir yang dikemukakan bahwa
50
semakin tinggi siswa memanfaatkan jam belajarnya di luar sekolah, semakin tinggi
prestasi belajar siswa. Gejala ini terjadi karena siswa yang dapat menggunakan
keteraturan waktu dalam belajar, membuat jadwal belajar yang teratur, menyelesaikan
tugas sekolah tepat waktu, mengulang dan menambah materi pelajaran yang telah
diberikan guru akan menambah pengetahuan siswa dalam belajar, sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah.
Temuan ini juga mendukung beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya,
yaitu penelitian yang dilakukan oleh Soetrisno, 1998 (http://opac.library.um.ac.id/) yang
menyatakan bahwa ada hubungan antara banyaknya waktu dan pengaturan waktu
belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas tinggi sekolah dasar di
Kecamatan Singosari. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan
Murniasih, 2004 (http://opac.library.um.ac.id/), dalam penelitiannya mengenai
hubungan pemanfaatan waktu belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SDN
Purwodadi I Kota Malang, menunjukkan bahwa ada hubungan antara pemanfaatan
waktu belajar dengan prestasi siswa kelas III di SDN Purwodadi I, berdasarkan analisa
korelasi product moment didapat koefisien korelasi sebesar 0,647.
4.6.2 Pendampingan Belajar Orangtua Berhubungan dengan Prestasi Belajar
Siswa
Pendampingan belajar orangtua adalah kegiatan orangtua untuk mendukung dan
mendampingi siswa belajar di rumah dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan
guru sehingga siswa merasa terbimbing dan termotivasi untuk belajar. Orangtua yang
memberikan atau meluangkan waktunya untuk mendampingi anaknya pada saat
belajar akan meningkatkan kepercayaan diri pada anak, anak merasa diperhatikan
dan merasa mendapatkan dukungan penuh dari orangtua, sehingga membuatnya
semakin percaya diri. Selain itu pendampingan orangtua kepada anak pada saat
belajar juga akan semakin meningkatkan kedekatan emosional antara orangtua dan
anak.
Seperti telah dipaparkan dalam tabel 4.12 diuraikan bahwa besarnya koefisien
korelasi antara pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa adalah
0,295. Hasil uji signifikansi yang dipaparkan dalam tabel 4.15 menjelaskan bahwa
51
variabel pendampingan belajar orangtua berkorelasi positif signifikan terhadap prestasi
belajar siswa, dengan p=0,010.
Menurut Arikunto (2006:276), keeratan hubungan tersebut termasuk dalam
kategori rendah. Artinya, bahwa orangtua siswa dengan skor pendampingan belajar
orangtua yang tinggi akan diikuti dengan prestasi belajar siswa yang tinggi. Sebaliknya
orangtua siswa yang dengan skor pendampingan belajar orangtua yang rendah akan
diikuti dengan prestasi belajar siswa yang rendah pula.
Temuan bahwa pendampingan belajar orangtua berhubungan dengan prestasi
belajar siswa ini sejalan dengan kerangka berfikir yang dikemukakan bahwa semakin
tinggi pendampingan belajar orangtua, semakitn tinggi prestasi belajar siswa. Gejala
ini terjadi karena orangtua yang mendampingi anak dalam belajar akan membuat anak
merasa diperhatikan dan mendapatkan dukungan penuh dari orangtua. Anak akan
semakin termotivasi dalam belajar dan merasa percaya diri, sehingga prestasi belajar
anak di sekolah dapat dicapai dengan lebih baik.
Temuan ini juga mendukung beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya,
yaitu penelitian yang dilakukan oleh Purwanti, 2006 (http://lib.atmajaya.ac.id/)
menunjukkan adanya hubungan antara pendampingan secara langsung dan tidak
langsung. Pendampingan secara tidak langsung dilakukan dengan cara memantau
kegiatan anak karena orangtua sudah mempersiapkan atau melatih anaknya untuk
mandiri dalam hal belajar sejak anak kelas I dan kelas II. Pendampingan secara
langsung dilakukan oleh dua orang ibu yang ikut terlibat secara langsung dalam
proses belajar anak dengan ikut mempelajari buku-buku pelajaran anak. Anak yang
mendapat pendampingan secara langsung, prestasinya lebih baik daripada hasil
prestasi dari pendampingan secara tidak langsung.
Penelitian tersebut di kuatkan oleh penelitian yang dilakukan Slameto,Bk FIP IKSW
(Satya Wydya vol 15 no1,2001) mengenai peranan hubungan orang tua dalam
pendidikan anak dan hubungannya dengan prestasi belajarnya dikelas VI SD
Laboratorium UKSW, yang menunjukan hubungan yang positif signifikan antara
pendampingan belajar oleh orang tua dengan prestasi belajar siswa diperoleh r
sebesar -0,113 dengan p sebesar 0,316.
.
52
4.6.3 Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah dan Pendampingan Belajar
Orangtua Berhubungan dengan Prestasi Belajar Siswa
Korelasi ganda (multiple correlation) merupakan angka yang menununjukkan arah
dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau
lebih dengan satu variabel dependen (Sugiyono, 2009 : 231-232). Dalam penelitian ini,
ditemukan hubungan berganda antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan
pendampingan belajar orangtua dan prestasi belajar siswa. Dari tabel 4.13 nampak
bahwa koefisien korelasi berganda antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan
pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa sebesar 0,337. Hasil uji
signifikasi hubungan berganda ini terlihat dalam tabel 4.16 bahwa variabel
pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua secara
bersama-sama berkorelasi positif signifikan terhadap prestasi belajar siswa, dengan
p=0,003. Berdasarkan kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:276), maka nilai
koefisien korelasi ini termasuk dalam kategori agak rendah. Dari data koefisien
korelasi ini dapat dijelaskan bahwa siswa dengan skor pemanfaatan jam belajar di luar
sekolah, dan orangtua dengan skor pendampingan belajar orangtua yang tinggi akan
diikuti dengan prestasi belajar siswa yang tinggi. Sebaliknya siswa yang memiliki skor
pemanfaatan jam belajar di luar sekolah, dan orangtua dengan skor pendampingan
belajar orangtua yang rendah akan diikuti dengan prestasi belajar siswa yang rendah
pula.
Kekuatan hubungan berganda pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan
pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa sebesar 0,337 terlihat
lebih besar dari kekuatan hubungan secara mandiri antara pemanfaatan jam belajar di
luar sekolah dengan prestasi belajar siswa sebesar 0,302 dan kekuatan hubungan
antara pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa sebesar 0,295
(r=0,302 dan r=0,295 < r=0,337), karena dari siswa dan orangtua terjadi perpaduan
antara siswa yang dapat memanfaatkan jam belajar di luar sekolah yang baik dengan
karakter pendampingan belajar orangtua yang tinggi. Perpaduan dua kelompok inilah
yang menyebabkan angka koefisien korelasi lebih besar.