BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...

47
67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum responden dari 100 orang masyarakat di Kecamatan Sukasari.Peneliti memperoleh data penelitian dengan menyebar kuesioner sebanyak 50 kuesioner anggota PNPM dan 50 kuesioner Non PNPM. Data responden adalah seluruh identitas responden yang relevan dengan permasalahan yang diidentifikasi. Di dalam penelitian ini dikumpulkan data primer untuk mengetahui identitas responden, melalui penyebaran kuesioner kepada 50 kuesioner anggota PNPM dan 50 kuesioner Non PNPM dijelaskan melalui tabel tunggal. Data responden dalam penelitian ini dibutuhkan untuk mengetahui latar belakang responden yang dapat dijadikan masukan untuk hasil yang diperoleh dari penelitian. Dengan data sebagai berikut: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin PNPM Non PNPM n = 50 n = 50 F % f % Laki-Laki 0 0,0 0 0,0 Perempuan 50 100,0 50 100,0 Total 50 100 50 100 Sumber :Hasil penelitian (kuesioner) 2017 Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui dari 50 responden anggota PNPM, keseluruhan responden perempuan yakni 100% dan dari 50 anggota non PNPM seluruhnya adalah perempuan yakni 100%.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Responden

Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum responden dari 100

orang masyarakat di Kecamatan Sukasari.Peneliti memperoleh data penelitian

dengan menyebar kuesioner sebanyak 50 kuesioner anggota PNPM dan 50

kuesioner Non PNPM.

Data responden adalah seluruh identitas responden yang relevan dengan

permasalahan yang diidentifikasi. Di dalam penelitian ini dikumpulkan data

primer untuk mengetahui identitas responden, melalui penyebaran kuesioner

kepada 50 kuesioner anggota PNPM dan 50 kuesioner Non PNPM dijelaskan

melalui tabel tunggal. Data responden dalam penelitian ini dibutuhkan untuk

mengetahui latar belakang responden yang dapat dijadikan masukan untuk hasil

yang diperoleh dari penelitian. Dengan data sebagai berikut:

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin

PNPM Non PNPM

n = 50 n = 50

F % f %

Laki-Laki 0 0,0 0 0,0

Perempuan 50 100,0 50 100,0

Total 50 100 50 100

Sumber :Hasil penelitian (kuesioner) 2017

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui dari 50 responden anggota PNPM,

keseluruhan responden perempuan yakni 100% dan dari 50 anggota non PNPM

seluruhnya adalah perempuan yakni 100%.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

68

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Usia Responden

Usia

PNPM Non PNPM

n = 50 n = 50

F % f %

< 20 tahun 0 0,0 0 0,0

21 - 30 tahun 4 8,0 2 4,0

31 - 40 tahun 13 26,0 22 44,0

41 - 50 tahun 20 40,0 20 40,0

> 50 tahun 13 26,0 6 12,0

Total 50 100 50 100

Sumber :Hasil penelitian (kuesioner) 2017

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui dari 50 responden anggota PNPM,

mayoritas responden sebanyak 20 orang yakni 40,0% yang berusia 41 - 50 tahun

dan dari 50 anggota non PNPM mayoritas sebanyak 22 orang yakni 44,0% yang

berusia 31 - 40 tahun.

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Status Responden

Status

PNPM Non PNPM

n = 50 n = 50

f % f %

Menikah 48 96,0 42 84,0

Belum Menikah 0 0,0 2 4,0

Janda 2 4,0 6 12,0

Total 50 100 50 100

Sumber :Hasil penelitian (kuesioner) 2017

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui dari 50 responden anggota PNPM,

mayoritas responden sebanyak 48 orang yakni 96,0% adalah responden yang telah

menikah dan dari 50 anggota non PNPM mayoritas sebanyak 42 orang yakni

84,0% yang telah menikah.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

69

Gambar 4.1

Dstribusi Frekuensi Berdasarkan Status Responden

Sumber : Peneliti, 2017

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden

Pendidikan

PNPM Non PNPM

n = 50 n = 50

f % f %

SD 27 54,0 12 24,0

SMP 10 20,0 18 36,0

SMA/ Sederajat 13 26,0 20 40,0

S1 0 0,0 0 0,0

S2 0 0,0 0 0,0

Total 50 100 50 100

Sumber :Hasil penelitian (kuesioner) 2017

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui dari 50 responden anggota PNPM,

mayoritas responden sebanyak 27 orang yakni 54,0% adalah responden yang

pendidikan terakhirnya SD dan dari 50 anggota non PNPM mayoritas sebanyak

20 orang yakni 40,0% menempuh pedidikan terakhir SMA/ Sederajat.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

70

Gambar 4.2

Diagram Dstribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Responden

Sumber : Peneliti, 2017

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden

Pekerjaan

PNPM Non PNPM

n = 50 n = 50

f % f %

Wiraswasta 7 14,0 4 8,0

Pedagang 36 72,0 2 4,0

Pengrajin 3 6,0 0 0,0

Buruh Pabrik 0 0,0 6 12,0

IRT 4 8,0 38 76,0

Total 50 100 50 100

Sumber :Hasil penelitian (kuesioner) 2017

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui dari 50 responden anggota PNPM,

mayoritas responden sebanyak 36 orang yakni 72,0% adalah responden yang

bekerja sebagai pedagang dan dari 50 anggota non PNPM mayoritas sebanyak 38

orang yakni 76,0% yang menjadi IRT (sebanyak 25 orang diantaranya memiliki

penghasilan tambahan dari berdagang kerajinan anyaman bambu).

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

71

Gambar 4.3

Diagram Dstribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Responden

Sumber : Peneliti, 2017

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Pendapatan Responden

Pendapatan

PNPM Non PNPM

n = 50 n = 50

f % f %

dibawah Rp. 900.000,- / bulan 2 4,0 6 12,0

Rp. 900.000 – Rp. 1.500.000 / bulan 20 40,0 40 80,0

Rp. 1.500.000 – Rp. 2.500.000 /

bulan 16 32,0 4 8,0

Rp. 2.500.000 – Rp. 5.000.000 /

bulan 12 24,0 0 0,0

Total 50 100 50 100

Sumber :Hasil penelitian (kuesioner) 2017

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui dari 50 responden anggota PNPM,

mayoritas responden sebanyak 20 orang yakni 40,0% adalah responden yang

memiliki pendapatan Rp. 900.000 – Rp. 1.500.000 / bulan dan dari 50 anggota

non PNPM mayoritas sebanyak 40 orang yakni 80,0% yang memiliki pendapatan

Rp. 900.000 – Rp. 1.500.000 / bulan. Dengan rata-rata pendapatan untuk anggota

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

72

PNPM yaitu sebesar Rp. 2.038.000 / bulan. Sedangkan anggota non PNPM adalah

sebesar Rp. 1.174.000 / bulan

Gambar 4.4

Diagram Dstribusi Frekuensi Berdasarkan Pendapatan Responden

Sumber : Peneliti, 2017

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Anggota Responden

Anggota

PNPM Non PNPM

n = 50 n = 50

f % f %

Ya 50 100,0 0 0,0

Tidak 0 0,0 50 100,0

Total 50 100 50 100

Sumber :Hasil penelitian (kuesioner) 2017

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui seluruh responden adalah 50 atau

100% responden adalah anggota PNPM, dan 50 atau 100% responden adalah

anggota non PNPM.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

73

4.2 Analisis Hasil Penelitian

Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian ini, penulis mengolah data dari 50 kuesioner anggota

PNPM dan 50 kuesioner Non PNPM yang memberikan tanggapan terhadap

instrumen-instrumen penelitian yang digunakan dan hasilnya akan dijelaskan

sebagai berikut:

4.2.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

mengkorelasikan skor masing-masing pernyataan item yang ditujukan ke pada

responden dengan total skor untuk seluruh item. Teknik korelasi yang digunakan

untuk menguji validitas butir pernyataan dalam penelitian ini adalah korelasi

Pearson Product Moment.Apabila koefisien validitas butir item pernyataan yang

sedang diuji lebih besar dari rtabel sebesar 0.279, maka dapat disimpulkan bahwa

item pernyataan tersebut merupakan konstruksi (construct) yang valid. Berikut

adalah hasil uji validitas dan reliabilitas:

Uji validitas kuesioner PNPM dilakukan terhadap 34 item pernyataan.

Berikut ini merupakan hasil uji validitas yang valid :

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

74

Tabel 4.8

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

Variabel Item

Validitas

Koefisien

Validitas Titik Kritis Kesimpulan

PNPM

1 0,662 0,279 Valid

2 0,884 0,279 Valid

3 0,738 0,279 Valid

4 0,642 0,279 Valid

5 0,669 0,279 Valid

6 0,578 0,279 Valid

7 0,561 0,279 Valid

8 0,847 0,279 Valid

9 0,620 0,279 Valid

Pendapatan

1 0,799 0,279 Valid

2 0,643 0,279 Valid

3 0,616 0,279 Valid

4 0,740 0,279 Valid

5 0,643 0,279 Valid

6 0,516 0,279 Valid

7 0,676 0,279 Valid

8 0,532 0,279 Valid

9 0,722 0,279 Valid

10 0,632 0,279 Valid

11 0,424 0,279 Valid

12 0,665 0,279 Valid

13 0,329 0,279 Valid

Pendidikan

1 0,646 0,279 Valid

2 0,702 0,279 Valid

3 0,578 0,279 Valid

4 0,639 0,279 Valid

5 0,567 0,279 Valid

6 0,477 0,279 Valid

Kesehatan

1 0,529 0,279 Valid

2 0,365 0,279 Valid

3 0,535 0,279 Valid

4 0,793 0,279 Valid

5 0,647 0,279 Valid

6 0,688 0,279 Valid

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

75

Tabel 4.5 menunjukkan hasil pengujian uji validitas, dimana semua item

pernyataan untuk variabel kredit mikro PNPM (X1) valid karena skor Rhitung lebih

besar jika dibandingkan dengan Rtabel yang bernilai 0,279. Hal ini berarti bahwa

keseluruhan item pernyataan dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya.

Dengan demikian, maka proses selanjutnya adalah melakukan pengujian

reliabilitas.

Pengujian reliabilitas dilakukan terhadap butir pernyataan yang termasuk

dalam kategori valid.Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan

metode Alpha Cronbach. Kuesioner dikatakan reliabel apabila koefisien

reliabilitas bernilai positif dan lebih besar dari pada 0,70. Adapun hasil dari uji

reliabilitas berdasarkan pada rumus Alpha Cronbach diperoleh hasil sebagai

berikut :

Tabel 4.9

Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Data Penelitian

Variabel

Reliabilitas

Koefisien Alpha

Cronbach Titik Kritis Kesimpulan

Kredit Mikro

PNPM 0,850 0,70 Reliabel

Kesejahteraan

Ekonomi 0,847 0,70 Reliabel

Kesejahteraan

Sosial 0,972 0,70 Reliabel

Sumber : hasil olah, 2017

Nilai reliabilitas butir pernyataan pada kuesioner masing-masing variabel

yang sedang diteliti lebih besar dari 0,70 hasil ini menunjukkan bahwa butir

kuesioner pada masing-masing variabel reliabel untuk mengukur variabelnya

masing-masing.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

76

4.2.2 Analisis Deskriptif

Gambaran data hasil penelitian dapat digunakan untuk memperkaya

pembahasan, melalui gambaran data tanggapan responden dapat diketahui

bagaimana tanggapan responden terhadap setiap indikator dari variabel-variabel

yang diteliti. Untuk mempermudah dalam memberikan penilaian terhadap data

hasil tanggapan responden, maka dilakukan pengklasifikasian terhadap jumlah

total skor responden.

Berdasarkan jumlah skor-jawaban responden yang diperoleh kemudian

disusun kriteria penilaian untuk setiap item pernyataan melalui perhitungan

Weight Mean Score (WMS) (selanjutnya model ini akan terus digunakan) dan

menafsirkan skor rata-rata tersebut dengan cara mengklasifikasikan berdasarkan

standar yang telah ditetapkan. Tolok ukur yang digunakan dapat dilihat pada

Tabel berikut:

Tabel 4.10

Kriteria Persentase Skor Tanggapan Responden

Rentang Nilai Variabel X1 Variabel X2 Variabel X3

> 3,25 Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik

2,50 < x ≤ 3,25 Baik Baik Baik

1,75 < x ≤ 2,50 Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik

≤ 1,750 Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik

Berikut ini akan dijelaskan akumulasi tanggapan responden atas variabel

dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian.

4.2.2.1 Tanggapan Responden Anggota PNPM mengenai Kredit mikro

PNPM

Variabel kredit mikro PNPM dalam penelitian ini memiliki 9 item

pernyataan.Berikut disajikan hasil tanggapan responden pada setiap item

pernyataannya berdasarkan variabelnya masing-masing.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

77

Tabel 4.11

Tanggapan Responden pada Variabel Kredit Mikro PNPM

No. Item Pertanyaan Jawaban Responden

Jumlah Rata-

rata Kategori

Bobot

STS TS S SS

1

Apakah pinjaman yang

diberikan cocok dan

bermanfaat bagi anda

dan keluarga

f 0 0 30 20 50

3,40 Sangat

Baik

12

% 0,00 0,00 60,00 40,00 100

2

Prosedur dan proses

meminjam di PNPM

sangat mudah bagi anda

dan keluarga

f 0 2 40 8 50

3,12 Baik

11

% 0,00 4,00 80,00 16,00 100

3

Prosedur dan proses

pengambilan di PNPM

sangat mudah bagi anda

dan keluarga

f 0 0 35 15 50

3,30 Sangat

Baik

11

% 0,00 0,00 70,00 30,00 100

4

apakah akses untuk

pinjaman sangat mudah

dijangkau oleh anda dan

keluaga

f 0 0 36 14 50

3,28 Sangat

Baik

11

% 0,00 0,00 72,00 28,00 100

5

jumlah pinjaman yang

ditawarkan oleh PNPM

sesuai dengan

kemampuan anda dan

keluarga

f 0 0 38 12 50

3,24 Baik

11

% 0,00 0,00 76,00 24,00 100

6

nilai angsuran setiap

minggu sesuai dengan

kemampuan anda

f 2 4 36 8 50 3,00 Baik

11

% 4,00 8,00 72,00 16,00 100

7

apakah anda melakukan

angsuran tepat waktu

setiap minggunya

f 0 7 36 7 50 3,00 Baik

11

% 0,00 14,00 72,00 14,00 100

8

apakah pinjaman yang

diberikan dapat

membantu

pengembangan usaha

anda dan keluarga

f 0 0 38 12 50

3,24 Baik

11

% 0,00 0,00 76,00 24,00 100

9

setelah menjadi anggota

PNPM hidup saya dan

keluarga jadi lebih baik

f 0 0 39 11 50 3,22 Baik

11

% 0,00 0,00 78,00 22,00 100

Skor Rata-rata Variabel 3,20 Baik 100

Sumber : hasil perhitungan statistik, 2017

Berdasarkan tanggapan responden yang diperoleh dari 9 pernyataan di atas

mengenai variabel kredit mikro PNPM, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata skor

paling tinggi yakni sebesar 3,40 yakni mengenai “pinjaman yang diberikan cocok

dan bermanfaat bagi anda dan keluarga” dan rata-rata skor paling rendah yakni

sebesar 3,00 yakni mengenai “nilai angsuran setiap minggu sesuai dengan

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

78

kemampuan anda melakukan angsuran tepat waktu setiap minggunya”, sehingga

dapat disimpulkan bahwa dari ke-9 pernyataan tersebut termasuk dalam kategori

baik. Hasil ini menjadi indikasi bahwa mayoritas responden menilai bahwa kredit

mikro PNPM yang telah dilaksanakan sudah baik.

4.2.2.2 Tanggapan Responden Anggota PNPM mengenai Kesejahteraan

Ekonomi (Sebelum Bergabung PNPM)

Variabel kesejahteraan ekonomi dalam penelitian ini memiliki 13 item

pernyataan.Berikut disajikan hasil tanggapan responden pada setiap item

pernyataannya berdasarkan variabelnya masing-masing.

Tabel 4.12

Tanggapan Responden pada Variabel Kesejahteraan Ekonomi

No. Item Pertanyaan Jawaban Responden

Jumlah Rata-

rata Kategori

Bobot

STS TS S SS

1

Apakah anda memiliki

pendapatan/penghasilan

(harian/bulanan)

f 0 28 22 0 50

2,44 Kurang

Baik

8

% 0,00 56,00 44,00 0,00 100

2

Apakah pendapatan

tersebut mampu

memenuhi kebutuhan

keluarga

f 0 27 23 0 50

2,46 Kurang

Baik

8

% 0,00 54,00 46,00 0,00 100

3

setelah menjadi anggota

PNPM pendapatan saya

dan keluarga meningkat

f 0 31 19 0 50 2,38

Kurang

Baik

8

% 0,00 62,00 38,00 0,00 100

4

setelah menjadi anggota

PNPM saya bisa

menabung

f 1 29 20 0 50 2,38

Kurang

Baik

8

% 2,00 58,00 40,00 0,00 100

5

apakah anda masih

memerlukan pinjaman

tambahan dan lembaga

keuangan, yayasan atau

koperasi untuk memenuhi

kebutuhan segari-hari

f 0 28 22 0 50

2,44 Kurang

Baik

8

% 0,00 56,00 44,00 0,00 100

No. Item Pertanyaan Jawaban Responden

Jumlah Rata-

rata Kategori

Bobot

STS TS S SS

6

apakah anda masih

memerlukan pekerjaan

tambahan dalam

memenuhi kebutuhan

sehari-hari

f 0 26 24 0 50

2,48 Kurang

Baik

8

% 0,00 52,00 48,00 0,00 100

7 apakah pendapatan f 0 27 23 0 50 2,46 Kurang 8

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

79

tersebut dapat memenuhi

kebutuhan sandang

(membeli pakaian) untuk

anggota keluarga

% 0,00 54,00 46,00 0,00 100

Baik

8

Apakah pendapatan dapat

memenuhi kebutuhan

pangan (makan) keluarga

3x dalam sehari secara

teratur

f 0 25 25 0 50

2,50 Baik

8

% 0,00 50,00 50,00 0,00 100

9

apakah pendapatan

tersebut dapat memenuhi

kebutuhan papan

(membeli

rumah/melakukan

perbaikan rumah)

f 1 29 20 0 50

2,38 Kurang

Baik

8

% 2,00 58,00 40,00 0,00 100

10

setelah menjadi anggota

PNPM, usaha ssaya

semakin meningkat

f 0 31 19 0 50 2,38

Kurang

Baik

7

% 0,00 62,00 38,00 0,00 100

11

(terkait pertanyaan no.8)

apakah anda juga

memiliki hutang pada

lembaga keuangan

lainnya

f 1 30 19 0 50

2,36 Kurang

Baik

7

% 2,00 60,00 38,00 0,00 100

12

apakah setelah ada

peningkatan pendapatan,

kapasitas untuk

berjualan/usaha semakin

bertambah

f 0 30 20 0 50

2,40 Kurang

Baik

7

% 0,00 60,00 40,00 0,00 100

13

jika anda anggota KSPP

PNPM, apakah menurut

anda setelah menjadi

anggota, anda lebih

sejahtera

f 0 29 21 0 50

2,42 Kurang

Baik

7

% 0,00 58,00 42,00 0,00 100

Skor Rata-rata Variabel 2,42 Kurang

Baik

100

Sumber : hasil perhitungan statistik, 2017

Berdasarkan tanggapan responden yang diperoleh dari 13 pernyataan di

atas mengenai variabel kesejahteraan ekonomi masyarakat sebelum bergabung

PNPM, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata skor paling tinggi yakni sebesar 2,50

yakni mengenai “pendapatan dapat memenuhi kebutuhan pangan (makan)

keluarga 3x dalam sehari secara teratur” dan rata-rata skor paling rendah yakni

sebesar 2,36 yakni mengenai “anda juga memiliki hutang pada lembaga keuangan

lainnya”, sehingga dapat disimpulkan bahwa dari ke-13 pernyataan tersebut

termasuk dalam kategori kurang baik. Hasil ini menjadi indikasi bahwa mayoritas

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

80

responden menilai bahwa kesejahteraan ekonomi pada masyarakat sebelum

bergabung PNPM termasuk dalam kategori kurang baik.

4.2.2.3 Tanggapan Responden Anggota PNPM mengenai Kesejahteraan

Sosial (Sebelum Bergabung PNPM)

Variabel kesejahteraan sosial dalam penelitian ini memiliki 12 item

pernyataan.Berikut disajikan hasil tanggapan responden pada setiap item

pernyataannya berdasarkan variabelnya masing-masing.

Tabel 4.13

Tanggapan Responden pada Variabel Kesejahteraan Sosial

No. Item Pertanyaan Jawaban Responden

Jumlah Rata-

rata Kategori

Bobot

STS TS S SS

1

Apakah pendapatan yang

dihasilkan dapat

memenuhi kebutuhan

pendidikan anak

f 0 30 20 0 50

2,4 Kurang

Baik

9

% 0,00 60,00 40,00 0,00 100

2

apakah saat ini anak anda

telah mendapatkan

pendidikan yang layak

f 0 31 19 0 50

2,38 Kurang

Baik

9

% 0,00 62,00 38,00 0,00 100

3

apakah ada anggota

keluarga anda yang ikut

berpartisipasi dalam

program pendidikan

(program pemerintah dan

non-pemerintah)

f 1 28 21 0 50

2,4 Kurang

Baik

9

% 2,00 56,00 42,00 0,00 100

4

apakah akses terhadap

program pendidikan

mudah dicapai (program

yang anda ketahui)

f 0 30 20 0 50

2,4 Kurang

Baik

9

% 0,00 60,00 40,00 0,00 100

5

Apakah setelah

berpartisipasi dalam

program pendidikan

kualitas pendidikan anak

anda jadi lebih baik

f 0 31 19 0 50

2,38 Kurang

Baik

8

% 0,00 62,00 38,00 0,00 100

6

setelah menjadi anggota

PNPM pendidikan anak

saya bertambah baik

f 0 34 16 0 50

2,32 Kurang

Baik

8

% 0,00 68,00 32,00 0,00 100

No. Item Pertanyaan Jawaban Responden

Jumlah Rata-

rata Kategori

Bobot

STS TS S SS

7 apakah dengan f 0 28 22 0 50 2,44 Kurang 8

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

81

pendapatan yang anda

miliki saat ini, anda dan

keluarga sudah mampu

berobat ke puskesmas

atau rumah sakit terdekat

% 0,00 56,00 44,00 0,00 100

Baik

8

apakah dalam kurun

waktu 2 tahun terakhir

anda dan sekeluarga

sering jatuh sakit

f 2 27 21 0 50

2,38 Kurang

Baik

8

% 4,00 54,00 42,00 0,00 100

9

apakah anda dan

keluarga mengikuti

program/layanan

kesehatan (ASKES,

BPJS, ASURANSI

BERJANGKA DLL)

f 0 27 23 0 50

2,46 Kurang

Baik

8

% 0,00 54,00 46,00 0,00 100

10

apakah program layanan

kesehatan pada no.3

dapat diakses dengan

mudah

f 0 27 23 0 50

2,46 Kurang

Baik

8

% 0,00 54,00 46,00 0,00 100

11

apakah setelah mengikuti

program layanan

kesehatan pada no.3,

kesehatan anda dan

sekeluarga menjadi lebih

baik

f 0 27 23 0 50

2,46 Kurang

Baik

8

% 0,00 54,00 46,00 0,00 100

12

apakah program layanan

kesehatan yang diberikan

PNPM memberi manfaat

lebih

f 0 29 21 0 50

2,42 Kurang

Baik

8

% 0,00 58,00 42,00 0,00 100

Skor Rata-rata Variabel 2,41 Kurang

Baik

100

Sumber : hasil perhitungan statistik, 2017

Berdasarkan tanggapan responden yang diperoleh dari 13 pernyataan di

atas mengenai variabel kesejahteraan social masyarakat sebelum bergabung

PNPM, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata skor paling tinggi yakni sebesar 2,46

yakni mengenai “apakah anda dan keluarga mengikuti program/layanan kesehatan

(ASKES, BPJS, ASURANSI BERJANGKA DLL), apakah program layanan

kesehatan pada no.3 dapat diakses dengan mudah dan apakah setelah mengikuti

program layanan kesehatan pada no.3, kesehatan anda dan sekeluarga menjadi

lebih baik” dan rata-rata skor paling rendah yakni sebesar 2,32 yakni mengenai

“setelah menjadi anggota PNPM pendidikan anak saya bertambah baik”, sehingga

dapat disimpulkan bahwa dari ke-12 pernyataan tersebut termasuk dalam kategori

kurang baik. Hasil ini menjadi indikasi bahwa mayoritas responden menilai

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

82

bahwa kesejahteraan sosial pada masyarakat sebelum bergabung PNPM termasuk

dalam kategori kurang baik.

4.2.2.4 Tanggapan Responden Anggota PNPM mengenai Kesejahteraan

Ekonomi (Setelah Bergabung PNPM)

Variabel kesejahteraan ekonomi dalam penelitian ini memiliki 13 item

pernyataan.Berikut disajikan hasil tanggapan responden pada setiap item

pernyataannya berdasarkan variabelnya masing-masing.

Tabel 4.14

Tanggapan Responden pada Variabel Kesejahteraan Ekonomi

No. Item Pertanyaan Jawaban Responden

Jumlah Rata-

rata Kategori

Bobot

STS TS S SS

1

Apakah anda memiliki

pendapatan/penghasilan

(harian/bulanan)

f 0 2 43 5 50

3,06 Baik

8

% 0,00 4,00 86,00 10,00 100

2

Apakah pendapatan

tersebut mampu

memenuhi kebutuhan

keluarga

f 0 7 36 7 50

3,00 Baik

8

% 0,00 14,00 72,00 14,00 100

3

setelah menjadi anggota

PNPM pendapatan saya

dan keluarga meningkat

f 0 3 39 8 50 3,10 Baik

8

% 0,00 6,00 78,00 16,00 100

4

setelah menjadi anggota

PNPM saya bisa

menabung

f 1 4 36 9 50

3,06 Baik

8

% 2,00 8,00 72,00 18,00 100

5

apakah anda masih

memerlukan pinjaman

tambahan dan lembaga

keuangan, yayasan atau

koperasi untuk memenuhi

kebutuhan segari-hari

f 0 14 29 7 50

2,86 Baik

8

% 0,00 28,00 58,00 14,00 100

6

apakah anda masih

memerlukan pekerjaan

tambahan dalam

memenuhi kebutuhan

sehari-hari

f 0 6 38 6 50

3,00 Baik

8

% 0,00 12,00 76,00 12,00 100

7

apakah pendapatan

tersebut dapat memenuhi

kebutuhan sandang

(membeli pakaian) untuk

anggota keluarga

f 0 10 36 4 50

2,88 Baik

8

% 0,00 20,00 72,00 8,00 100

No. Item Pertanyaan Jawaban Responden Jumlah Rata- Kategori Bobot

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

83

STS TS S SS rata

8

Apakah pendapatan dapat

memenuhi kebutuhan

pangan (makan) keluarga

3x dalam sehari secara

teratur

f 0 2 40 8 50

3,12 Baik

8

% 0,00 4,00 80,00 16,00 100

9

apakah pendapatan

tersebut dapat memenuhi

kebutuhan papan

(membeli

rumah/melakukan

perbaikan rumah)

f 1 29 17 3 50

2,44 Kurang

Baik

8

% 2,00 58,00 34,00 6,00 100

10

setelah menjadi anggota

PNPM, usaha ssaya

semakin meningkat

f 0 2 43 5 50 3,06 Baik

7

% 0,00 4,00 86,00 10,00 100

11

(terkait pertanyaan no.8)

apakah anda juga

memiliki hutang pada

lembaga keuangan

lainnya

f 1 18 27 4 50

2,68 Baik

7

% 2,00 36,00 54,00 8,00 100

12

apakah setelah ada

peningkatan pendapatan,

kapasitas untuk

berjualan/usaha semakin

bertambah

f 0 0 46 4 50

3,08 Baik

7

% 0,00 0,00 92,00 8,00 100

13

jika anda anggota KSPP

PNPM, apakah menurut

anda setelah menjadi

anggota, anda lebih

sejahtera

f 0 7 40 3 50

2,92 Baik

7

% 0,00 14,00 80,00 6,00 100

Skor Rata-rata Variabel 2,94 Baik 100

Sumber : hasil perhitungan statistik, 2017

Berdasarkan tanggapan responden yang diperoleh dari 13 pernyataan di

atas mengenai variabel kesejahteraan ekonomi masyarakat setelah bergabung

PNPM, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata skor paling tinggi yakni sebesar 3,12

yakni mengenai “pendapatan dapat memenuhi kebutuhan pangan (makan)

keluarga 3x dalam sehari secara teratur” dan rata-rata skor paling rendah yakni

sebesar 2,44 yakni mengenai “pendapatan tersebut dapat memenuhi kebutuhan

papan (membeli rumah/melakukan perbaikan rumah)”, sehingga dapat

disimpulkan bahwa dari ke-13 pernyataan tersebut termasuk dalam kategori baik.

Hasil ini menjadi indikasi bahwa mayoritas responden menilai bahwa

kesejahteraan ekonomi yang telah dilaksanakan sudah baik.Sehingga sejalan

dengan Hipotesis penelitian yaitu terdapat dampak yang positif dan signifikan

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

84

antara kegiatan kredit mikro pada PNPM Mandiri Perdesaan terhadap

kesejahteraan ekonomi masyarakat.

4.2.2.5 Tanggapan Responden Anggota PNPM mengenai Kesejahteraan

Sosial (Setelah Bergabung PNPM)

Variabel kesejahteraan sosial dalam penelitian ini memiliki 12 item

pernyataan.Berikut disajikan hasil tanggapan responden pada setiap item

pernyataannya berdasarkan variabelnya masing-masing.

Tabel 4.15

Tanggapan Responden pada Variabel Kesejahteraan Sosial

No. Item Pertanyaan Jawaban Responden

Jumlah Rata-

rata Kategori

Bobot

STS TS S SS

1

Apakah pendapatan yang

dihasilkan dapat

memenuhi kebutuhan

pendidikan anak

f 0 2 44 4 50

3,04 Baik

9

% 0,00 4,00 88,00 8,00 100

2

apakah saat ini anak anda

telah mendapatkan

pendidikan yang layak

f 0 2 44 4 50

3,04 Baik

9

% 0,00 4,00 88,00 8,00 100

3

apakah ada anggota

keluarga anda yang ikut

berpartisipasi dalam

program pendidikan

(program pemerintah dan

non-pemerintah)

f 2 22 26 0 50

2,48 Kurang

Baik

9

% 4,00 44,00 52,00 0,00 100

4

apakah akses terhadap

program pendidikan

mudah dicapai (program

yang anda ketahui)

f 0 10 40 0 50

2,8 Baik

9

% 0,00 20,00 80,00 0,00 100

5

Apakah setelah

berpartisipasi dalam

program pendidikan

kualitas pendidikan anak

anda jadi lebih baik

f 0 6 40 4 50

2,96 Baik

8

% 0,00 12,00 80,00 8,00 100

6

setelah menjadi anggota

PNPM pendidikan anak

saya bertambah baik

f 0 2 43 5 50 3,06 Baik

8

% 0,00 4,00 86,00 10,00 100

7

apakah dengan

pendapatan yang anda

miliki saat ini, anda dan

keluarga sudah mampu

berobat ke puskesmas

atau rumah sakit terdekat

f 0 2 43 5 50

3,06 Baik

8

% 0,00 4,00 86,00 10,00 100

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

85

No. Item Pertanyaan Jawaban Responden

Jumlah Rata-

rata Kategori

Bobot

STS TS S SS

8

apakah dalam kurun

waktu 2 tahun terakhir

anda dan sekeluarga

sering jatuh sakit

f 1 36 12 1 50

2,26 Kurang

Baik

8

% 2,00 72,00 24,00 2,00 100

9

apakah anda dan

keluarga mengikuti

program/layanan

kesehatan (ASKES,

BPJS, ASURANSI

BERJANGKA DLL)

f 0 23 23 4 50

2,62 Baik

8

% 0,00 46,00 46,00 8,00 100

10

apakah program layanan

kesehatan pada no.3

dapat diakses dengan

mudah

f 0 8 38 4 50

2,92 Baik

8

% 0,00 16,00 76,00 8,00 100

11

apakah setelah mengikuti

program layanan

kesehatan pada no.3,

kesehatan anda dan

sekeluarga menjadi lebih

baik

f 0 8 38 4 50

2,92 Baik

8

% 0,00 16,00 76,00 8,00 100

12

apakah program layanan

kesehatan yang diberikan

PNPM memberi manfaat

lebih

f 0 2 45 3 50

3,02 Baik

8

% 0,00 4,00 90,00 6,00 100

Skor Rata-rata Variabel 2,85 Baik 100

Sumber : hasil perhitungan statistik, 2017

Berdasarkan tanggapan responden yang diperoleh dari 13 pernyataan di

atas mengenai variabel kesejahteraan social masyarakat setelah bergabung PNPM,

dapat diketahui bahwa nilai rata-rata skor paling tinggi yakni sebesar 3,06 yakni

mengenai “setelah menjadi anggota PNPM pendidikan anak saya bertambah baik”

dan rata-rata skor paling rendah yakni sebesar 2,48 yakni mengenai “anggota

keluarga anda yang ikut berpartisipasi dalam program pendidikan (program

pemerintah dan non-pemerintah)”, sehingga dapat disimpulkan bahwa dari ke-12

pernyataan tersebut termasuk dalam kategori baik. Hasil ini menjadi indikasi

bahwa mayoritas responden menilai bahwa kesejahteraan sosial yang telah

dilaksanakan sudah baik.Sehingga sejalan dengan Hipotesis penelitian yaitu

terdapat dampak yang positif dan signifikan antara kegiatan kredit mikro pada

PNPM Mandiri Perdesaan terhadap kesejahteraan sosial masyarakat.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

86

4.2.2.6 Tanggapan Responden Non PNPM mengenai Kesejahteraan Ekonomi

Variabel kesejahteraan ekonomi dalam penelitian ini memiliki 9 item

pernyataan.Berikut disajikan hasil tanggapan responden pada setiap item

pernyataannya berdasarkan variabelnya masing-masing.

Tabel 4.16

Tanggapan Responden pada Variabel Kesejahteraan Ekonomi

No. Item Pertanyaan Jawaban Responden

Jumlah Rata-

rata Kategori

Bobot

STS TS S SS

1

Apakah anda memiliki

pendapatan/penghasilan

(harian/bulanan)

f 0 4 46 0 50 2,92 Baik

9

% 0,00 8,00 92,00 0,00 100

2

Apakah pendapatan

tersebut mampu

memenuhi kebutuhan

keluarga

f 0 18 32 0 50

2,64 Baik

9

% 0,00 36,00 64,00 0,00 100

5

apakah anda masih

memerlukan pinjaman

tambahan dan lembaga

keuangan, yayasan atau

koperasi untuk memenuhi

kebutuhan segari-hari

f 0 2 44 4 50

3,04 Baik

9

% 0,00 4,00 88,00 8,00 100

6

apakah anda masih

memerlukan pekerjaan

tambahan dalam

memenuhi kebutuhan

sehari-hari

f 0 10 36 4 50

2,88 Baik

9

% 0,00 20,00 72,00 8,00 100

7

apakah pendapatan

tersebut dapat memenuhi

kebutuhan sandang

(membeli pakaian) untuk

anggota keluarga

f 0 22 28 0 50

2,56 Baik

8

% 0,00 44,00 56,00 0,00 100

8

Apakah pendapatan dapat

memenuhi kebutuhan

pangan (makan) keluarga

3x dalam sehari secara

teratur

f 0 10 40 0 50

2,80 Baik

8

% 0,00 20,00 80,00 0,00 100

9

apakah pendapatan

tersebut dapat memenuhi

kebutuhan papan

(membeli

rumah/melakukan

perbaikan rumah)

f 4 32 14 0 50

2,20 Kurang

Baik

8

% 8,00 64,00 28,00 0,00 100

11

(terkait pertanyaan no.8)

apakah anda juga

memiliki hutang pada

lembaga keuangan

lainnya

f 0 6 44 0 50

2,88 Baik

8

% 0,00 12,00 88,00 0,00 100

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

87

No. Item Pertanyaan

Jumlah Rata-

rata Kategori

Bobot

STS TS S SS

12

apakah setelah ada

peningkatan pendapatan,

kapasitas untuk

berjualan/usaha semakin

bertambah

f 0 6 44 0 50

2,72 Baik

8

% 0,00 12,00 88,00 0,00 100

Skor Rata-rata Variabel 2,74 Baik 100

Sumber : hasil perhitungan statistik, 2017

Berdasarkan tanggapan responden yang diperoleh dari 13 pernyataan di

atas mengenai variabel kesejahteraan ekonomi, dapat diketahui bahwa nilai rata-

rata skor paling tinggi yakni sebesar 3,04 yakni mengenai “memerlukan pinjaman

tambahan dan lembaga keuangan, yayasan atau koperasi untuk memenuhi

kebutuhan segari-hari” dan rata-rata skor paling rendah yakni sebesar 2,20 yakni

mengenai “pendapatan tersebut dapat memenuhi kebutuhan papan (membeli

rumah/melakukan perbaikan rumah)”, sehingga dapat disimpulkan bahwa dari ke-

9 pernyataan tersebut termasuk dalam kategori baik. Hasil ini menjadi indikasi

bahwa mayoritas responden menilai bahwa kesejahteraan ekonomi yang telah

dilaksanakan sudah baik.

4.2.2.7 Tanggapan Responden Non PNPM mengenai Kesejahteraan Sosial

Variabel kesejahteraan sosial dalam penelitian ini memiliki 10 item

pernyataan.Berikut disajikan hasil tanggapan responden pada setiap item

pernyataannya berdasarkan variabelnya masing-masing.

Tabel 4.17

Tanggapan Responden pada Variabel Kesejahteraan Sosial

No. Item Pertanyaan Jawaban Responden

Jumlah Rata-

rata Kategori

Bobot

STS TS S SS

1

Apakah pendapatan yang

dihasilkan dapat

memenuhi kebutuhan

pendidikan anak

f 0 12 38 0 50

2,76 Baik

10

% 0,00 24,00 76,00 0,00 100

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

88

No. Item Pertanyaan Jawaban Responden

Jumlah Rata-

rata Kategori

Bobot

STS TS S SS

2

apakah saat ini anak anda

telah mendapatkan

pendidikan yang layak

f 0 24 26 0 50

2,52 Baik

9

% 0,00 48,00 52,00 0,00 100

3

apakah ada anggota

keluarga anda yang ikut

berpartisipasi dalam

program pendidikan

(program pemerintah dan

non-pemerintah)

f 0 30 20 0 50

2,4 Kurang

Baik

9

% 0,00 60,00 40,00 0,00 100

4

apakah akses terhadap

program pendidikan

mudah dicapai (program

yang anda ketahui)

f 0 34 16 0 50

2,32 Kurang

Baik

9

% 0,00 68,00 32,00 0,00 100

5

Apakah setelah

berpartisipasi dalam

program pendidikan

kualitas pendidikan anak

anda jadi lebih baik

f 0 24 26 0 50

2,52 Baik

9

% 0,00 48,00 52,00 0,00 100

7

apakah dengan

pendapatan yang anda

miliki saat ini, anda dan

keluarga sudah mampu

berobat ke puskesmas

atau rumah sakit terdekat

f 0 4 46 0 50

2,92 Baik

9

% 0,00 8,00 92,00 0,00 100

8

apakah dalam kurun

waktu 2 tahun terakhir

anda dan sekeluarga

sering jatuh sakit

f 0 48 2 0 50 2,04

Kurang

Baik

9

% 0,00 96,00 4,00 0,00 100

9

apakah anda dan

keluarga mengikuti

program/layanan

kesehatan (ASKES,

BPJS, ASURANSI

BERJANGKA DLL)

f 0 48 2 0 50

2,48 Kurang

Baik

9

% 0,00 96,00 4,00 0,00 100

10

apakah program layanan

kesehatan pada no.3

dapat diakses dengan

mudah

f 0 44 6 0 50 2,12

Kurang

Baik

9

% 0,00 88,00 12,00 0,00 100

11

apakah setelah mengikuti

program layanan

kesehatan pada no.3,

kesehatan anda dan

sekeluarga menjadi lebih

baik

f 0 24 26 0 50

2,52 Baik

9

% 0,00 48,00 52,00 0,00 100

Skor Rata-rata Variabel 2,46 Kurang

Baik

100

Sumber : hasil perhitungan statistik, 2017

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

89

Berdasarkan tanggapan responden yang diperoleh dari 10 pernyataan di

atas mengenai variabel kesejahteraan sosial, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

skor paling tinggi yakni sebesar 2,92 yakni mengenai “pendapatan yang anda

miliki saat ini, anda dan keluarga sudah mampu berobat ke puskesmas atau rumah

sakit terdekat” dan rata-rata skor paling rendah yakni sebesar 2,12 yakni mengenai

“program layanan kesehatan pada no.3 dapat diakses dengan mudah”, sehingga

dapat disimpulkan bahwa dari ke-10 pernyataan tersebut termasuk dalam kategori

kurang baik. Hasil ini menjadi indikasi bahwa mayoritas responden menilai

bahwa kesejahteraan sosial yang telah dilaksanakan masih kurang baik.

4.3 Uji Hipotesis

Analisis data dilakukan untuk mengetahui Dampak Kredit Mikro Pada

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Dalam

Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat. Adapun responden yang menjadi

subjek atau sample penelitian adalah sebanyak 100 orang yang terdiri dari 50

orang anggota PNPM (sebelum dan setelah bergabung PNPM) dan 50 orang Non

PNPM.

Untuk memperoleh jawaban atas hipotesis yang diajukan pada bab

sebelumnya, maka dilakukan analisis data dengan menggunakan analisis SPSS

v.23.0 Adapun rincian atau tahap demi tahap perolehan analisis data dapat di

terangkan berikut ini:

4.3.1 Uji Normalitas

Tahap pertama yang harus dilakukan dalam menganalisis data adalah

tahap uji normalitas.Tahap ini dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya

suatu data yang telah dihimpun, apabila data normal maka data tersebut dianggap

dapat mewakili seluruh populasi penelitian.Pada penelitian ini, analisis SPSS

yang digunakan adalah uji Kolmogrov-Smirnov.Adapun rincian hasil analisis

tersebut adalah sebagai berikut.

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

90

4.3.1.1 Uji Normalitas Kesejahteraan Ekonomi pada Masyarakat PNPM dan

Non PNPM

Suatu data dapat dikatakan normal apabila nilai probabilitasnya (Sig. 2-

tailed) lebih besar dari alpha (α). Adapun hasil uji normalitas data ekonomi

kelompok PNPM dan Non PNPM dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut ini:

Tabel 4.18

Normalitas Data Kesejahteraan Ekonomi pada Masyarakat PNPM dan Non

PNPM

Kelompok Mean ± SD P value α Simpulan

Sebelum PNPM 27.252 - 9.081 0.000

0.05

Tidak Normal

Setelah PNPM 36.321 - 6.331 0.000 Tidak Normal

Non PNPM 22.475 - 2.783 0.008 Tidak Normal

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui bahwa hasil analisis data

kesejahteraan ekonomi pada masyarakat PNPM dan Non PNPM. Diperoleh nilai

Sig. pada PNPM sebesar 0,000 dan Non PNPM sebesar 0,008, Dikatakan normal

jika nilai Sig. > 0,05, Maka dapat disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi

normal, dikarenakan nilai Sig. < 0,05. Uji normalitas penting dilakukan karena

dapat menentukan keputusan teknik analisis selanjutnya. Apabila data terdapat

salah satu yangtidak berdistribusi normal, maka teknik analisis yang dimabil dapat

berupa uji Non-Parametrik yakni Mann whitney, dan karena data tersebut tidak

berdistribusi normal.

4.3.1.2 Uji Normalitas Kesejahteraan Sosial pada Masyarakat PNPM dan

Non PNPM

Suatu data dapat dikatakan normal apabila nilai probabilitasnya (Sig. 2-

tailed) lebih besar dari alpha (α). Adapun hasil uji normalitas data sosial

kelompok PNPM dan Non PNPM dapat dilihat pada tabel 4.19 berikut ini:

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

91

Tabel 4.19

Normalitas Data Kesejahteraan Sosial pada Masyarakat PNPM dan Non

PNPM

Kelompok Mean ± SD P value α Simpulan

Sebelum PNPM 23.201 - 8.540 0.000

0.05

Tidak Normal

Setelah PNPM 34.318 - 5.525 0.000 Tidak Normal

Non PNPM 17.897 - 3.926 0.003 Tidak Normal

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Berdasarkan tabel 4.19, dapat diketahui bahwa hasil analisis data

kesejahteraan sosial pada masyarakat sebelum PNPM, setelah PNPM dan Non

PNPM. Diperoleh nilai Sig. pada masyarakat sebelum PNPM sebesar 0,000,

setelah PNPM sebesar 0,000 dan Non PNPM sebesar 0,003, Dikatakan normal

jika nilai Sig. > 0,05, Maka dapat disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi

normal, dikarenakan nilai Sig. < 0,05. Uji normalitas penting dilakukan karena

dapat menentukan keputusan teknik analisis selanjutnya. Apabila data terdapat

salah satu yangtidak berdistribusi normal, maka teknik analisis yang dimabil dapat

berupa uji Non-Parametrik yakni Mann whitney, dan karena data tersebut tidak

berdistribusi normal.

4.3.2 Uji Perbandingan

4.3.2.1 Uji Perbandingan PNPM dan Non PNPM Terhadap Kesejahteraan

Masyarakat

Tahap yang terakhir yaitu tahap pengujian hipotesis.Pengujian hipotesis

dilakukan setelah data selesai dianalisis melalui uji normalitas. Seperti yang telah

dipaparkan sebelumnya bahwa hasil analisis dari pengujian normalitas

menunjukan data-data yang tidak normal, maka dapat diputuskan teknik yang

digunakan dalam pengujian hipotesis berikut ini yaitu Uji Mann Withney, dengan

menggunakan aplikasi SPSS versi 23.0. Uji hipotesis dilakukan untuk

menjastifikasi hipotesis yang telah dirancang sebelumnya (baca Bab III) untuk

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

92

selanjutnya disimpulkan. Adapun rincian dari pengujian hipotesis penelitian ini

sebagai berikut:

4.3.2.2 Perbandingan Kesejahteraan Ekonomi pada Masyarakat PNPM dan

Non PNPM

Hasil perolehan data kesejahteraan ekonomi diperoleh dari masayrakat

yang tergabung dalam anggota PNPM dan Non PNPM.Selanjutnya kedua data

tersebut dianalisis menggunakan Uji-T untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh positif kegiatan kredit mikro pada PNPM terhadap kesejahteraan

masyarakat. Adapun hasil dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.20

berikut:

Tabel 4.20

Hasil Uji Hipotesis Perbandingan Kesejahteraan Ekonomi pada Masyarakat

PNPM dan Non PNPM

Kelompok Mean ± SD P value α Simpulan

PNPM 36.321 - 6.331 0,000* 0,05

Terdapat

Perbedaan Yang

Signifikan Non PNPM 22.475 - 2.783

Ket: * Uji Mann whitney (α=0.05)

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan SPSS, maka seperti yang

tercantum pada tabel 4.20 didapatkan nilai p value lebih kecil dari pada α, yakni

0,000 <0,05. Hal tersebut menunjukan bahwa dengan menjadi anggota PNPM

kesejahteraan ekonomi anggota PNPM lebih baik daripada anggota non-PNPM.

4.3.2.3 Perbandingan Kesejahteraan Sosial pada Masyarakat PNPM dan

Non PNPM

Hasil perolehan data kesejahteraan sosial diperoleh dari masayrakat yang

tergabung dalam anggota PNPM dan Non PNPM.Selanjutnya kedua data tersebut

dianalisis menggunakan Uji-T untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

93

kegiatan kredit mikro pada PNPM terhadap kesejahteraan masyarakat. Adapun

hasil dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.21 berikut:

Tabel 4.21

Hasil Uji Hipotesis Perbandingan Kesejahteraan Sosial pada Masyarakat

PNPM dan Non PNPM

Kelompok Mean ± SD P value α Simpulan

PNPM 34.318 - 5.525 0,000* 0,05

Terdapat

Perbedaan Yang

Signifikan Non PNPM 17.897 - 3.926

Ket: * Uji Mann whitney (α=0.05)

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan SPSS, maka seperti yang

tercantum pada tabel 4.21 didapatkan nilai p value lebih kecil dari pada α, yakni

0,000 <0,05. Hal tersebut menunjukan bahwa dengan menjadi anggota PNPM

kesejahteraan sosial mejadi lebih baik daripada anggota non-PNPM.

4.3.2.4 Perbandingan Kesejahteraan Ekonomi pada Masyarakat Sebelum

PNPM dan Setelah PNPM

Hasil perolehan data kesejahteraan ekonomi diperoleh dari masayrakat

yang tergabung dalam anggota sebelum PNPM dan Setelah PNPM.Selanjutnya

kedua data tersebut dianalisis menggunakan Uji-T untuk mengetahui apakah

terdapat pengaruh positif kegiatan kredit mikro PNPM terhadap kesejahteraan

masyarakat. Adapun hasil dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.22

berikut:

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

94

Tabel 4.22

Hasil Uji Hipotesis Perbandingan Kesejahteraan Ekonomi pada Masyarakat

Sebelum PNPM dan Setelah PNPM

Kelompok Mean ± SD P value α Simpulan

Sebelum PNPM 27.252 - 9.081 0,000* 0,05

Terdapat Perbedaan

Yang Signifikan Setelah PNPM 36.321 - 6.331 Ket: * Uji Willcoxon (α=0.05)

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan SPSS, maka seperti yang

tercantum pada tabel 4.22 didapatkan nilai p value lebih kecil dari pada α, yakni

0,000 <0,05. Hal tersebut menunjukan bahwa dengan menjadi anggota PNPM

kesejahteraan ekonomi mejadi lebih baik dari pada sebelum mejadi anggota

PNPM.Hal tersebut sejalan dengan hipotesis penelitian yaitu terdapat dampak

yang positif dan signifikan antara kegiatan kredit mikro pada PNPM terhadap

kesejahteraan ekonomi masyarakat. Serta ada perbedaan yang positif dan

signifikan antara sebelum dan setelah menjadi anggota PNPM

4.3.2.5 Perbandingan Kesejahteraan Sosial pada Masyarakat Sebelum

PNPM dan Setelah PNPM

Hasil perolehan data kesejahteraan sosial diperoleh dari masayrakat yang

tergabung dalam anggota sebelumPNPM dan setelah PNPM.Selanjutnya kedua

data tersebut dianalisis menggunakan Uji-T untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh positif kegiatan kredit mikro PNPM terhadap kesejahteraan masyarakat.

Adapun hasil dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.23 berikut:

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

95

Tabel 4.23

Hasil Uji Hipotesis Perbandingan Kesejahteraan Sosial pada Masyarakat

Sebelum PNPM dan Setelah PNPM

Kelompok Mean ± SD P value α Simpulan

Sebelum PNPM 23.201 - 8.540 0,000 0,05

Terdapat Perbedaan

Yang Signifikan Setelah PNPM 34.318 - 5.525 Ket: * Uji Willcoxon (α=0.05)

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan SPSS, maka seperti yang

tercantum pada tabel 4.23 didapatkan nilai p value lebih kecil dari pada α, yakni

0,000 <0,05. Hal tersebut menunjukan bahwa dengan menjadi anggota PNPM

kesejahteraan sosial mejadi lebih baik dari pada sebelum mejadi anggota

PNPM.Hal tersebut sejalan dengan hipotesis penelitian yaitu terdapat dampak

yang positif dan signifikan antara kegiatan kredit mikro pada PNPM terhadap

kesejahteraan sosial masyarakat. Serta ada perbedaan yang positif dan signifikan

antara sebelum dan setelah menjadi anggota PNPM

4.4 Pembahasan

Setelah peneliti mengumpulkan data melalui wawancara, observasi dan

dokumentasi peneliti kemudian melakukan pengolahan data, dalam hal

inimendeskripsikan mengenai dampak program nasional pemberdayaan

masyarakat mandiri (PNPM-MP) program Simpan Pinjam Perempuan (SPP)

terhadap kesejahteraan keluarga di Kecamatan SukasariKabupaten Sumedang,

serta faktor pendukung dan faktor penghambat.Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) merupakan salah satu program yang

disusun oleh pemerintah, yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dalam bentukpemberdayaan masyarakat. Program

Simpan Pinjam Perempuan merupakan salah satu bentuk program PNPM mandiri

yang mengfokuskan pada pemberdayaan perempuan melalui pemberian dana

bergulir dan kredit mikro guna meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

96

Hal ini sesuai dengan pendapat dari Edi Suharto (2014) bahwa

pembangunan nasional mamandang penting keluarga sebagai unit analisis maupun

fokus pemberdayaan.Tidak sedikit departemen atau kementrian yang

mengfokuskan perhatiannya pada pemberdaayaan keluarga, keluarga memiliki

makna yang sentraldala sebuah realitas sosial.Banyaknya pihak yang

memperhatikan keluarga sebagai tema pemberdayaan, sebenarnya merupakan hal

positif jika dilakukan koordinasi lintas profesional dan sektoral.Salah satu bentuk

pemberdayaan keluarga adalah melalui program SPP ini, dalam program ini

pemberdayaan keluarga difokuskan pada peningkatan peran perempuan dalam

keluarga.Dengan pemberian kredit mikro pada kelompok perempuan.

Payne (2015) mengemukakan bahwatujuan dasar pemberdayaan adalah

keadilan sosial dengan memberikan ketentraman kepada masyarakat yang lebih

besar serta persamaan politik, ekonomi dan sosial melalui upaya saling membantu

dan belajar melalui pengembangan langkahlangkah kecil guna tercapainya tujuan

yang lebih besar,program SPP ini merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah

dalam mengatasi masalah kemiskinan guna mencapai persamaan ekonomi dan

sosial, melalui upaya dengan saling membantu antar sektor yang terlibat, dengan

mengembangkan langkah-langkah kecil dengan pemberian kredit mikro kepada

kelompok perempuan.

4.4.1 Pelaksanaan PNPM-MP Program Simpan Pinjam Perempuan

Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-

MP)merupakan salah satu program yang diluncurkan untuk mewujudkan tujuan

berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yakni mencerdaskan

kehidupan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan umum.Program-program yang

ada dalam PNPM-MP dibuat untukmeningkatkan kesejahteraan dan kemandirian

masyarakat miskin perdesaan.Sesuai dengan visi dan misi PNPM-MP itu sendiri.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

97

Salah satu prinsip dalam PNPM-MP adalah kesetaraan dan keadilan

gender.Laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam perannya disetiap

tahap pembangunan dan dalam menikmati secara adil manfaat kegiatan

pembangunan. Program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) merupakan salah satu

program untuk memberdayakan kaum perempuan dengan memberikan dana

bergulir dan kredit mikro untuk mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat

miskin. Menurut Gumelar (2011) jumlah populasi perempuan yang hampir sama

dengan laki-laki sangat potensialdalam membangun ketahanan ekonomi. Sesuai

dengan pendapat tersebutProgram Simpan Pinjam perempuan ini merupakan salah

satu upaya untukmeningkatkan kesejahteraan dan pembangunan perekonomian

dengan mengoptimalkan peran perempuan, melaluiprogram ini perempuan akan

ikut berperan serta dalam meningkatkan perekonomian keluarga.

Program ini memberikan permodalan usaha melalui dana bergulir dan

kredit mikro, agar perempuan dapat menjalankan usaha yang mereka jalankan.

Dan dari usaha tersebut perempuan dapat meningkatkan kesejahteraan

keluarga.Menurut Sudjana (2004) manajemen pendidikan non formal terdiri atas:

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pembinaan, penilaian dan

pengembangan. Perencanaan adalah proses yang sistematis dalam pengambilan

keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan

datang.Perencanaanprogram SPP diawali dengan pengajuan proposal, pengajuan

proposal,dalam pengajuan proposal ada beberapa hal yang harus dipenuhi oleh

anggota,persyaratan tersebut diantaranya adalah adanya usaha yang dijalankan

oleh anggota kelompok, adanya kepengurusan yang jelas, adanya pertemuan rutin

dan didukung oleh pertemuan kelompok.

Salah satu tujuan program SPP adalah mempercepat proses pemenuhan

pendanaan usaha ataupun sosial dasar, untuk mewujudkan hal tersebut tentunya

setiap anggota harus memiliki usaha, bentuk dari usaha yang dijalankan oleh

setiap anggota kelompok berbeda-beda, ada yang usaha menjual pakaian dengan

cara kredit, cathering, menjual pakaian dll.Selain memiliki usaha para anggota

juga harus memiliki pertemuan kurang lebih satu tahun.Hal ini tentunya sesuai

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

98

dengan ketentuan dalam program SPP yaitu terlembagaan, dalam hal ini

kelompok Banjarsari1 merupakan kelompok yang berawal dari kelompok jama’ah

tahlil.Pertemuan mereka berupa tahlil dan istighotsah yang dijalankan setiap dua

minggu sekali.dalam pertemuan tersebut yang hadr tidak hanya dari anggota

kelompok SPP Banjarsari1, tetapi juga orang yang tergabung dalam kelompok

jama’ah tahlil Banjarsari1, dalam pertemuan ini juga dijadikan tempat

silaturrahmi antar anggota SPP.

Sistem administrasi juga harus ada jika ingin melakukan pinjaman di

program SPP ini, sistem administrasi yang ada dalam kelompok Banjarsari1ini

meliputi buku kas, bukui angsuran dan buku tabungan, administrasi ini sudah

sesuai dengan ketentuan administrasi yang ada pada program SPP, dalam sistem

administrasi ini kelemahan terjadi pada pengelolaan, dalam pengeolaan hanya

dilakukan oleh ketua kelompok SPP saja, bendahara dan sekretaris nampak belum

terlihat dalam pengeloaan administrasi ini.

Pengelolaan administrasi tersebut sesuai dengan pengelolaan dokumen dan

aministrasi yang ada pada Petunjuk Teknis Operasional (PTO).Musyawarah

kelompok akan dilakukan jika persyaratan diatas sudah terpenuhi, musyawarah

kelompok ini akan membahas berapa dana yang akan diajukan pada tahun 2017,

pada musyawarah tersebut dihadiri oleh seluruh anggota SPP. dalam musyawarah

tersebut akan disepakati berapabesar pinjaman yang akan diajukan, dalam

musyawarah kelompok tersebut kelompok SPP Banjarsari1 sepakat untuk

mengajukan pinjaman Rp.76.000.000.- untuk 14 anggota.Setelah sepakat untuk

mengajukan dana dengan jumlah tersebut, ketua kelompok akan mengajukan

proposal, dalam pengajuan proposal ini proposal di siapkan oleh pihak UPK,

proposal dapat diambil di kantor UPK, dalam proposal tersebut akan tercantum

berapadana yang akan diajukan, dalam proposal tersebut terdapatsetelah

mendapatkan persetujuan dari kepala desa. Persetujuan tersebut dituangkan dalam

bentuk tanda tangan yang harus ada dalam proposal tersebut. Setelah proposal

selesaiakan diantarkan ke kantor UPK.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

99

Pengorganisasian adalah kegiatan untuk membentuk organisasi, dalam

pengorganisasian ini sudah terbentuk ketua, bendahara, sekretaria serta

anggota.Dalam sistem pengorganisasian ini terdapat beberapa kelemahan, salah

satunya beban tuga hanya di bebankan ke ketua kelompok SPP saja.Sehingga

tugas sekretaris dan bendahara hanya sebagai formalitas saja.Penggerakan adalah

upaya pemimpin untuk memberikan dorongan kepada pihak yang dipimpin atau

pelaksana kegiatan supaa pihak yang dipimpin mengarahkan kegiatannya, dengan

menggunakan potensi yang ada dalam dirinya, untuk mencapai tujuan yang telah

disepakati.

Penggerakan dalam SPP ini diawali denganmusyawarah pembahasan awal

oleh pihak UPK, dalam proses ini akan dibahas tentangproposal yang telah

masuk. Sesuai dengan ketentuan, akan ada tahapan verifikasi setelah proposal

masuk, tim verifikasi adalah tim dari UPK , proses verifikasi dilakukan untuk

mengetahui kevalidtan data yang ada , hasil dari pembahasan awal akan

dituangkan dalam proses verifikasi,untuk mengetahui kesesuaian antara data yang

ada dalam proposal dengan data yang didapat dilapangan. Selain itu tahapan

verifikasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah penerima dana sesuai dengan

ketentuan yaitu diutamakan kelompok yang memiliki anggota kelompok rumah

tangga miskin.

Proses verifikasi ini dilakukan oleh tim verifikasi dari UPK, yang

berjumlah 4 orang, selain dari tim verifikasi juga ada perwakilan dari desa. Dalam

proses verifikasi ini anggota akan ditanya apa bentuk usaha mereka, berapa anak

yang masih sekolah, dll. Dalam proses verifikasi ini tim akan melihat mana

kelompok yang layak dan mana kelompok yang belum layak. Terdapat kelemahan

dalam verifikasi ini yaitu verifikasi hanya dilakukan dibalai desa, tidak langsung

kelapangan , sehingga terkadang data yang ada belum sesuai dengan kenyataan

yang ada. Kelemahanini terlihat manakala ada seorang anggita yang tidak

memiliki usaha tetapi mendapatkan dana pinjaman. Hal ini nampaknya belum

sesuai dengan prosesverifikasi yang ada pada Petunjuk Teknis Operasional (PTO).

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

100

Hasil dari proses verifikasi akan dibahas dalam musyawarah pembahasan

akhir yang diadakan oleh UPK, dalam musyawarah ini diadakan di kantor UPK,

dalam proses ini data yang didapat dalam verifikasi akan dibahastermasuk

pengajuan dan rekomendasi dari tim verifikasi. Dalam proses ini akan diketahui

kelompok mana yang layak dan kelompok mana yang belum layak.Pembinaan

dapat diartikan sebagai upaya memelihara atau membawa suatu keadaan yang

seharusnya terjadi ataumembawa keadaan yang seharusnya terjadi atau membawa

keadaan yang seharusnya terlaksana, pembinaan dalam SPP ini melalui

Musyawarah Pendanaan Pergiliran (MPP).

Hasil dari musyawarah akhir akan dibahas dalam musyawarah pendanaan

pengiliran, musyawarah ini dihadiri oleh seluruh anggota, ketua kelompok SPP

dantim dari UPK. Dari sinilah kita bisa mengetahui kelompok mana yang layak

ACC dan mana kelompok yang belum layak ACC.Dalam MPP ini UPK

menyiapkan dokumen pergiliran bagi kelompok yang sudah lunas, dokumen

tersebut meliputi perjanjian kredit, kartu anguran, kwitansi penyerahan dll. Dalam

MPP ini akan dibahas tentang hasil tentang musyawarah akhir. Untuk kelompok

yang belum legkap dalam administrasi akan dilakukan pendampingan

tersebut.Hasil keputusan dalam MPP ini akan menentukan mana kelompok yang

layak ACCdan kelompok yang belum layak, dalam hal ini kelompok yang ACC

akan bisa langsung mancairkan dana.

Jika dana telah ada maka pencairan dana bisa dilakukansetelah MPP

dilaksanakan. Pencairan dana langsung 100% hal ini tentunya sesuai dengan

ketentuan yang ada dalam(Petunjuk Teknis Operasional) program SPP, jika dana

sudah cair maka ketua kelompok akan membagi dana tersebut sesuai dengan

kesepakatan. Tentunya ada tanda bukti penerimaan dana berupa kuitansi.

Dalam hal pemanfaatan dana, anggota kelompok menggunakan dana

tersebut untuk tambahan permodalan dari usaha mereka, beberapa dari mereka

akan membagi lagi dana yang mereka dapatkanuntuk tetangga atau saudara

mereka yang juga memiliki usaha tetapi tidak dapat meminjam dana SPP karena

mereka tidak masuk anggota kelompok,tetapi ada juga yang memakai sendiri dana

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

101

tersebut, hal ini tentunya sesuai dengan tujuan SPP yaitu mengembangkan potensi

kegiatan simpan pinjam pedesaan, kemudahan akses pendanaan usaha skala

mikro, pemenuhan kebutuhan pendanaan sosial dasar, dan memperkuat

kelembagaan kegiatan kaum perempuan serta mendorong pengurangan rumah

tangga miskin dan penciptaan lapangan kerja.

Tahap pembayaran angsuran, pada tahap ini angsuran dibayarkan oleh

kelompok SPP Banjarsari1 setiap tanggal 5 awal bulan, anggota akan melakukan

pembayaran pada ketua kelompok. Ketua kelompok akan memberikan informasi

pada anggota jika sudah masuk waktu pembayaran, proses pembayaran dala

kelompok ini kurang berjalan dengan baik,karena masih ada anggota kelompok

yang telat dalam pembayaran angsuran, tetapi biasanya ketua akan mengembalil

uang dari kas untuk pembayaran angsuran tersebut.

Pembayaran angsuran dalam kelompok ini adalah 12 kali dengan ,dengan

jumlah uanh pinjaman ditambah uang jasa 1,5 persen. Untuk pembayaran yang

tepat waktu akan mendapatkan IPTW (Intensive pengembalian tepat waktu). Dana

tersebut diberikan untuk kelompok ynag membayar tepat waktu, besar IPTW

adalah 10 persen dari uang jasa.Penilaian adalah kegiatan sistematis untuk

mengumpulkan, mengolah, menganalisis, mendeskripsikan dan menyajikan data

untuk pengembalian keputusan. Dalam setiap program sangat penting adaya sutu

proses evaluasi, evaluasi dilakukan untuk mengetahui keberlangsungan program

dan pencapaian tujuan dari program.

Menurut Soehanadji dan Susilo (2015)secara konseptual, pemberdayaan

harus mencakup enam hal, salah satunya adalah self-evaluation yakni bahwa

pemberdayaan harus mampu mendorong seseorang atau kelompok tersebut untuk

melakukan evaluasi secara mandiri. Proses evaluasi dalam program ini hanya

dilakukan dalamkelompok saja, jadi sistem evaluasi hanya dilakukan didalam

kelompok sendiri, evaluasi dari UPK dilakukan ketika ada penunggakan

pembayaran. Proses evaluasi jarang sekali dilakukan karena dalam kelompok

sendiri belum ada proses evaluasi yang terstruktur. Hal ini tentunya menjadi suatu

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

102

permasalahan tersendiri dalam pelaksanaan program Simpan Pinjam Perempuan

(SPP).

1.4.2 PNPM-MP Program Simpan Pinjam Perempuan Kecamatan

Sukasari Kabupaten Sumedang Serta Perbandingannya Sebelum dan

Setelah Menjadi Anggota

Program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) secara tidak langsung

memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan anggota kelompok SPP,

seperti mampu mengeloladana pinjaman dengan baik, adanya peningkatan

pendapatan pada keluarga, mampu mengembangkan usaha, serta mampu

memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sunarti (2006) berpendapat bahwa

kesejahteraankeluarga dibagi menjadi 2 macam, yaitu kesejahteraan ekonomi

yang diukur dari pemenuhan input keluarga, misalnya diukur dari pendapatan dan

pengeluaran keluarga. Serta kesejahteraan sosial yang diukur dari tingkat

pendidikan dan tigkat kesehatan.

Sedangkan Soetjipto berpendapat bahwa kesejahteraan keluarga adalah

terciptanya suatu keadaan yang harmonis dan terpenuhinya kebutuhan jasmani

serta sosial bagi anggota keluarga, tanpa mengalami hambatan-hambatan yang

serius di dalam lingkungan keluarga, dan dalam menghadapi masalah masalah

keluarga akan mudah untuk diatasi secara bersama oleh anggota

keluarga,sehingga standart kehidupan keluarga akan terwujud.

1.4.2.1 PNPM-MP Program SPP Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Serta

Perbandingannya Sebelum dan Setelah Menjadi Anggota

Dari teori diatas akankita padukan dengan dampak program SPP, maka

akan muncul indikator kesejahteraan keluarga antara lain mampu meningkatkan

pendapatan, meningkatkan tabungan dan pengelolaan pengeluaran dengan

baik.Dalam petunjuk teknis operasional dijelaskan bahwa dana SPP digulirkan

untuk memberikan permodalan bagi kelompok yang mempunyai kegiatan simpan

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

103

pinjam. Disini dana yang telah didapatkan untuk menambah permodalan

usahayang dijalankan atau dimiliki oleh anggota SPP.

Sistem pengelolaan dana yang didapatkan dari SPP tidak digunakan

sendiri oleh anggota, ada beberapa anggota yang meminjam untuk dipakai sendiri,

untuk menambah permodalan usaha yang mereka jalankan, tetapi ada juga yang

setelah mendapatkan dana di bagi lagi ke orang lain yang juga mempunyai usaha,

tetapi tidak tergabung dalam kelompok SPP. Karena mereka tidak ikut kegiatan

rutin yang dijalankan oleh anggota kelompok SPP, seperti tahlil dan istigotsah, hal

ini menyebabkan mereka tidak bisa langsung meminjam dana SPP,tetapi mereka

masih bisa meminjam dengan ikut meminjam dana, dengan cara bergabung

dengan anggota SPP. Mereka yang tidak dipakai sendiri, akan membagi dengan

kerabat atau tetangga mereka yang juga ikut meminjam dana SPP, dengan jumlah

50 banding 50, ada juga yang 70 banding 30.

Masalah permodalan memang menjadi masalah pada usaha yang di

jalankan oleh para anggota kelompok SPP, terkadang pesanan barang yang

banyak membuat mereka tidak bisa melayani pesanan atau permintaan barang

dagangan mereka, namun dengan adanya dana pinjaman dari SPP, dan

pengelolaan dana yang baik membuatusaha mereka semakin maju dan

pengelolaansesuai dengan tujuan SPP. Permodalan semakin membaik. Usaha

yang mereka jalankanmengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa

Anggota SPP sangat disiplin dalam menggunakan dana pinjaman SPP. ini

dikarenakan mayoritas penerima dana SPP menggunakan dana tersebut ke dalam

sektor produktif yaitu untuk menambah permodalann dalam usaha mereka

sehingga juga berpengaruh terhadap pendapatan mereka.

Menurut Rozalinda (dalam Sujarwati 2013) perempuan memberikan

kontribusi secara ekonomi bagi keluarga manakala penghasilan suami tidak

mencukupi atau bahkan bila suami tidak bekerja. Hal ini nampak terlihat dalam

kehidupan Anggota SPP, disini anggota SPP mempunyai kemauan besar untuk

meningkatkan pendapatan keluarga, hal ini didasarkan karena berbagai alasan

seperti keadaan perekonimian yang tidak menentu,harga-harga kebutuhan pokok

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

104

yang semakin meningkat, karena pendapatan yang didapatkan dirasa kurang atau

bahkan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan

kebutuhan yang setiap hari terus meningkat, untuk itu dibutuhkan pula materi

yang cukup.Dan agar tida terganggunya stabilitas perekonomian keluarga, maka

peran perempuan untuk dapat membantu perekonomian keluarga dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan keluarga sangatlah penting.

Upaya yang dilakukan oleh anggota SPP ini untuk meningkatkan

pendapatan dalam keluarga adalah dengan memperbesar usaha yang mereka

jalankan, dengan bantuan modal dari SPP, jumlah omset dari usaha yang mereka

jalankan mengalami peningkatan, keuntunganpun meningkat seiring dengan

jumlah penjualan yang meningkat. Hal ini senada dengan tujuan dari SPP yaitu

memudahkan akses masyarakat khususnya pelaku usaha anggota SPP terhadap

permodalan usaha.

Dampak dana pinjaman SPP terhadap pendapatan dapat terlihat dari

jumlah omset penjualan serta keuntungan sebelum dan sesudah mendapatkan dana

pinjaman SPP. Dari usaha yang dijalankantersebut pendapatan mereka mengalami

peningkatan, sebelum mendapat dana SPP penghasilan mereka dari usaha mereka

sekitar 50.000 perhari, tetapi sekarang setelah usaha mereka mendapatkan

bantuanpermodalan dari SPP pendapatan mereka sekitar 100.000 perhari.

Namun ada juga yang mendapatkan tambahan penghasilan tidak terlihat

secara nyata, ada beberapa dari mereka merasakan peningkatan pendapatan

mereka dari barang yang mereka jual, mereka tidak membeli lagi barang yang

dibutuhkan, karena mereka tinggal mengambil barang yang mereka jual.Dengan

usaha yang bertambah besar, mereka tentunya akan mendapatkan pendapatanyang

didapat sendiri semakin besar, perekonomian dalam keluarga tidak hanya

bergantung pada suami mereka, pendapatan suami mereka yang tidak menentu,

sementara kebutuhan terus bertambah, dan mereka mampu untuk membantu

suami, untuk meningkatkan pendapatan dalam keluarga.

Dengan ini dapat disimpulkan bahwa anggota SPP mengalami peningkatan

pendapatan dari usaha mereka setelah mendapatkan dana SPP. Dampak dana

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

105

pinjaman terhadap perkembangan usaha jika melihat kondisi usaha yang

dijalankan oleh anggota SPP sebelum mendapat permodalan dengan sesudah

mendapatkan permodalan peneliti melihat adanya perubahan.

Perubahan ini terlihat dari perkembangan usaha dari angota kelompok

SPP, beberapa unit usaha mereka bertambah besar setelah mendapatkan modal

dari dana SPP, mereka dapat meningkatkan pemasaran dan menambah barang

dagangan mereka. Mereka merasakan adanya perubahan yang terjadi pada usaha

mereka, pada sektor pemasaran pun mengalami peningkatan, jika sebelumnya

mereka hanya menjual barang dagangan mereka didesa mereka sendiri kini

beberapa diantara mereka sudah mampu untuk memasarkan barang dagangan

sampai pada desa tetanggga. Pengelolaan usaha yang baik juga menjadi salah satu

faktor keberhasilan dalam perkembangan usaha mereka, keuletan dalam kaum

perempuan dalam menjalankan usaha mereka sangat terlihat nyata, beberapa dari

mereka setiap hari berkeliling menjual barang dagangan, semangat mereka juga

terlihat saat mereka membuat dan menjajakan barang dagangan mereka.

Hal ini menunjukkan semangat mereka dalam menjalankan usaha mereka

sangatlah tinggi.Dengan melihat perkembangan usaha yang ada tentunya hal ini

akan berdampak pada jumlah penjualan atau omset dari dagangan mereka yang

meningkat, walaupun terkadang-kadang sepi jumlah omset dari usaha anggota

SPP ini lambat laun mengalami peningkatan. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa program SPP membawa perubahan pada perkembangan usaha anggota

SPP. Dengan usaha yang dimiliki oleh anggota SPP, mereka tidak hanya

mengantungkan penghasilan pada suami mereka. Mereka akan mampu memberi

sumbangsih pada perekonomian keluarga.

Sehingga dapat disimpulkan dengan menjadi anggora PNPM dapat

membantu Rumah Tangga Miskin (RTM) yang memiliki usaha produktif untuk

mengembangkan aneka usaha yang sudah ada, memberi kemudahan akses

permodalan usaha baik kepada masyarakat sebagai pemanfaat kelompok usaha,

menambah kesempatan kerja, menumbuhkembangkan usaha produktif dan

kelompok perempuan, mempertinggi kualitas sumberdaya manusia dan kelompok

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

106

untuk mencapai masyarakat yang sejahtera, meningkatkan pertumbuhan ekonomi

masyarakat, menumbuhkan rasa persaudaraan yang saling membutuhkan satu

sama lainnya. Sehingga diharapkan tujuan akan membantu pendapatan serta

meningkatnya perekonomian keluarga Rumah Tangga Miskin (RTM).

Sedangkan bagi anggota non PNPM kesejahteraan ekonomi dan

kesejahteraan sosial mereka masih berada pada level yang sama. Anggota non

PNPM juga cenderung kurang memiliki motovasi untuk maju.Artinya dari tahun

ke tahun tidak mengalami perubahan.Sedangkan iklim ekonomi disekitar mereka

terus bergerak maju.Sehingga dapat dikatakan bahwa kesejahteraan mereka masih

tertinggal dibanding dengan kesejahteraan anggota PNPM.anggota non PNPM

lebih cenderung bersikap individualistis dan konsumtif. Karena mereka cenderung

mengharapkan dana bantuan dari pihak lain tanpa mau berupaya secara produktif.

Dimana rata-rata bantuan tersebut digunakan untuk keperluan pribadi, seperti

biaya sekolah anak, maupun membeli pakaian dan perbaikan rumah.Bantuan

tersebut bisa dari lingkungan/tetangga sekitar maupun dari pemerintah seperti

PKH (Program Keluarga Harmonis).

1.4.2.2 PNPM-MP Program SPP Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi

Masyarakat Serta Perbandingannya Sebelum dan Setelah Menjadi

Anggota

Indikator yang digunakan dalam mengukur kondisi sosial ekonomi yaitu

dengan melihat tingkat pendidikan dan kesehatan.Untuk menunjang dan menaikan

harkat pendidikan dan kesehatan diperlukan sokongan yang kuat dan pemahaman

dalam keluarga. Selain Bapak, seorang Ibu juga memegang peranan tidak kalah

penting dalam sebuah keluarga. Menurut Nugroho (2008), salah satu tujuan

program pemberdayaan perempuan adalah meningkatkan peran dan fungsi

organisasi perempuan ditingkat lokal sebagai wadah pemberdayaan kaum

perempuan. Keberhasilan suatu program perempuan adalah keberhasilan

meningkatkan kemampuan yang bermuara pada meningkatnya ekonomi

keluarga.Selain itu, dampak program SPP tersebut juga sesuai dengan tujuan dari

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

107

program PNPM-MP yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin di

pedesaan.

Sesuai temuan dilapangan bahwa, beberapa alasan meningkatnya beban

penyakit pada penduduk miskin adalah penduduk miskin lebih rentan terhadap

penyakit karena terbatasnya akses terhadap air bersih dan sanitasi serta kecukupan

gizi, penduduk miskin cenderung enggan mencari pengobatan walaupun sangat

membutuhkan karena terdapatnya kesenjangan yang besar dengan petugas

kesehatan, terbatasnya sumber daya untuk memenuhi kebutuhan dasar, dan

terbatasnya pengetahuan untuk menghadapi serangan penyakit.

PNPM Perdesaan berpengaruh signifikan terhadap perbaikan akses

pelayanan kesehatan.Masyarakat tidak beruntung dan terpinggirkan sangat

mendapatkan manfaat dari perbaikan akses pelayanan kesehatan. Alokasi dana

PNPM Perdesaan untuk pembangunan infrastruktur mencakup hampir 74%.

Pembangunan infrastruktur tersebut mencakup jalan dan bangunan untuk fasilitas

kesehatan dan pendidikan

Secara khusus, PNPM Perdesaan memperbaiki akses pelayanan rawat

jalan bagi masyarakat yang membutuhkannya. Persentasi dana untuk

pembangunan fasilitas kesehatan memang kecil, namun perbaikan akses

pelayanan kesehatan merupakan hasil dari adanya akses jalanan baru dan fasilitas

lainnya yang membantu mengurangi biaya transportasi dan waktu tempuh.

Responden pada umumnya sadar bahwa pelayanan kesehatan telah

membaik dibandingkan dengan sebelum adanya PNPM.Sebagian besar desa

dalam studi ini dapat menikmati layanan poli bersalin desa atau polindes.Namun

demikian, banyak polindes yang hanya memiliki faslitas seadanya, dengan

bangunan yang tidak permanen.

Sebagian besar sub–proyek pendidikan yang dibangun melalui PNPM

Perdesaan dan program pendahulunya yaitu PPK, mencakup pembangunan

fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan taman kanak–kanak (TK).

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

108

Kelompok masyarakat minoritas di pedesaan tidak mengikuti pendidikan dasar

SD dan lanjutan SLTP.

PNPM Perdesaan dilihat sebagai program yang dapat memberikan manfaat

bagi masyarakat luas, dan bukan hanya sebagai program penanggulangan

kemiskinan. Oleh karena itu, dapat dipahami jika masyarakat tidak lantas

memprioritaskan kegiatan yang lebih menguntungkan kelompok minoritas yang

masih menghadapi kendala untuk mengakses SD dan SLTP.Fakta dilapangan

menunjukkan bahwa sebagian besar sub–proyek Pendidikan yang dibangun

melalui PNPM Perdesaan dan PPK mencakup pembangunan Pendidikan Anak

Usia Dini dan taman kanak–kanak (TK). Sayangnya dampak PNPM masih

sebatas pada pendidikan usia dini dan dasar. Beberapamasih memiliki kesulitan

untuk menyekolahkan anak–anak mereka ke jenjang SLTA.Dikarenakan SLTA

seringkali berlokasi di pusat kabupaten sehingga masyarakat yang memiliki

infrastruktur transportasi terbatas mengalami kesulitan untuk menjangkau sekolah

tersebut

Sehingga dapat disimpulkan bahwa perlu adanya kesinambungan antara

sosialisasi pentingnya pendidikan dan kesehatan. Dengan seringnya diadakan

kumpulan antar anggota PNPM baik bertujuan ekonomis maupun non-ekonomis,

semakin menyadarkan para anggota untuk menjadi lebih baik dimasa yang akan

datang. Sehingga kesadaran akan pentingnya tingkat pendidikan dan tingkat

kesehatan juga akan dapat berjalan. Sedangkan bagi anggota non PNPM yang

cenderung lebih banyak membahas kumpulan yang semata-mata bersifat

ekonomis, menyebabkan kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan dan

kesehatan

1.4.3 Faktor Pendukung Pelaksanaan PNPM-MP Program Simpan Pinjam

Perempuan di Kecamatan SukasariKabupaten Sumedang

Dalam setiap pelaksanaanprogram pastinya pastinya terdapat beberapa

faktor yang dapat mendukung keberlangsungan dari pada program tersebut, ada

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

109

beberapa faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan SPP di Kecamatan

SukasariKabupaten Sumedang.Faktor pendukung pelaksanaan program ada

yangbersifat internal dan ada juga yang bersifat eksternal, faktor pendukung

internal berasal dari anggota kelompok SPP, faktor pendukung internal yang

pertama adalah motivasi dan semangat kaum perempuan untuk memperoleh

tambahan penghasilan dan merubah hidup mereka.

Menurut Hubeis (2011) keberhasilan program pemberdayaan

perempuanmelalui peningkatan peran wanita akan bergantung padaunsur yaitu

motivasi wanita untuk memberdayakan diri, program-program tepat guna dan

pemberdayaan yang memiliki nilai tambah ekonomibagi pemberdayaan wanita

dan peran aktif masyarakat.Jika dilihat dari motivasi merekaikut dalam Program

SPP ini adalah agar mereka mendapat tambahan pendapatandari usaha yang

mereka jalankan, dengan mendapatkan tambahan modal, usaha yang mereka

jalankan bertambah besar dan tentunya akan mepengaruhi omset dan juga

keuntungan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang diutarakan oleh Hubeis

diatas, bahwa adanya motivasi untuk memberdayakan diri, serta program-program

yang tepat guna dan pemberdayaan yang memiliki nilai tambah ekonomi bagi

pemberdayaan wanita.Keinginan mereka sangat kuat untuk mendapat tambahan

penghasilan, sehingga penghasilan dalam keluarga tidak hanya bertumpu pada

suami mereka, selain itu jumlah pengeluaran dalam keluarga yang semakin lama

semakin meningkat juga menjadi pemicu mereka ingin mendapatkan

penghasilantambahan dari usaha yang mereka jalankan.

Selain faktor pendukung internal ada juga faktor pendukung eksternal,

faktor pendukung eksternal yang pertama adalah dukungan keluarga.Terutama

pada suami.Mayoritas suami dari anggota SPP ini mendukung istri merekauntuk

mengikuti program SPP ini, bentuk dukungan mereka terlihat ketika waktu

pembayaran tiba, terkadang suami mereka yang mengantarkan uang pembayaran

angsuran ke ketua kelompok.

Alasan mereka dalam mendukung istri mereka untuk mengikuti program

SPP ini sangat bervariatif, salah satunya adalah supaya adanya penambahan

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

110

pedapatan dan pemasukan di dalam keluargam, dan tidak mengandalkan

penghasilan dari suami saja.Hal ini senada dengan pendapat ahli, salah satunya

dari Maulana (2009) yaitu adanya keterlibatan keluarga atau suami kelompok

sasaran.Adanya dukungan dari suamiserta anak dari anggota SPP inimerupakan

salah satu faktor yang mendukung keberhasilan dalam program SPP ini.

Selain dukungan dari keluarga ada salah satu faktor yangmendukung

adalah persyaratan yang mudah untuk dapat ikut dalam program SPP.Persyaratan

untuk ikut dalam program SPP ini diantaranya adalah berdiri selama satu tahun,

punya kepengurusan yang jelas, adanya pertemuan rutin dan didukung

administrasi kelompok.Untuk administrasi dalam peminjaman anggota hanya

cukup menyetorkan fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Untuk mengajukan dana pinjaman perlu proposal, proposal pun sudah

sisediakan oleh UPK, kelompok tinggal mengisi proposal

tersebut,persyaratantersebut dirasa sangat mudah dan ringan oleh anggota SPP,

meraka merasa persyaratan tersebut berbeda dengan persyaratan ketika mereka

meminjam ditempat lain.Persyaratan yang mudah tersebut sesuai dengan pendapat

Maulana (2009), dimana terdapat delapan strategi yang perlu dilakukan dalam

meingkatkan produktifitas perempuan, salah satunya adalah penyediaan dan

peningkatan kemudahan akses terhadap modal usaha.Hal ini sesuai dengan

persyaratan yang mudah bagi anggota SPP untuk ikut dalam Program SPP

tersebut.

Faktor pendukung eksternal yang selanjutnya adalah jumlah bunga yang

ringan, besar bunga atau dalam program SPP disebut dengan uang jasa tersebut

adalah 1,5 persen dari jumlah uang pinjaman, anggota SPP merasa besar uang jasa

tersebut masih terjangkau.Hal ini tentunya sesuai dengan ketentuan persyaratan

yaitu besar jasa pinjaman ditentukan berdasarkan bunga pasar untuk pinjaman

pada lembaga keuangan pada wilayah masing-masing.Sistem perhitungan jasa

pinjaman menurun atau tetap.

Faktor pengdukung eksternal yang selanjutnya adalah adanya dana

pengembalian IPTW (intensif pengembalian tepat waktu). Dana IPTW adalah

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

111

dana yang didapat oleh setiap kelompok yang melakukan pembayaran angsuran

tepat waktu atau sebelum jatuh tempo, untuk kelompok yang mengembalikan

tidak tepat waktu atau melebihi waktu yang ditentukan maka kelompok tersebut

tidak akan mendapatkan dana IPTW tersebut. Besar dana tersebut adalah 10

persen dari jumlah jumlah uang jasa yang dibayarkan oleh kelompok setiap

bulannya. Dahulu dana IPTW dapat cair setiap 3 bulan sekali, tetapi sekarangdana

tersebut cair pada pembayaran terakhir.

Ada beberapa anggota SPP yang berpendapat bahwa dana IPTW tersebut

dapat membantu pegembangan kelompokSPP, dana tersebut akanmasuk ke dalam

uang kas kelompok SPP, uang kas tersebut digunakan jika adanya keperluan-

keperluan dalam kelompok SPP, seperti rapat kelompok, pertemuan dengan UPK,

dll. Tetapiterkadang dana tersebut juga digunakan untuk membantu

pengembangan kelompok jamaah tahlil yang mereka jalankan. Karena kelompok

SPP yang mereka jalankan juga berawal dari kelompok jama’ah tahlil.Hal ini

tentunya sesuai denganketentuan akses BLM yang telah ada dalam MAD, salah

satunya adalah adanya penguatan kelembagaan baik dalam aspek permodalan

ataupun kelembagaan kelompok,adanya dana IPTW, jika dikelola dengan baik

maka akan menguatkan kelembagaan baikdalam aspek permodalan maupun

kelembagaan kelompok.Selain faktor pendukung diatas ada juga faktor pendukng

yang lain, yaitu tidak adanya jaminan.

Dalam SPP ini perempuan yang ingin meminjam dana tidak memakai

jaminan, hal ini membuat ketertarikan tersendiri untuk perempuan yang ingin

meminjam dana pada program SPP, tidak terkecuali anggota SPP

Banjarsari1.Tidak adanya merupakan salah satu upaya untuk mempermudah akses

perempuan terhadap program SPP ini, anggota SPP bisa meminjam dana dalam

SPP ini tanpa harus menjaminkan arang yang mereka miliki, hal ini tentunya lebih

mempermudah kaum perempuan untuk menerima pinjaman modal dari program

SPP, karena biasanya untuk bisa meminjam dana untuk permodalan mereka harus

punya barang atau sesuatu yang bisa dibuat jaminan jika mereka ingin meminjam

barang dana. Hal ini sesuai dengan ketentuan dasar SPP yaitu kemudahan, dengan

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

112

arti masyarakat miskin dengan mudah dan cepat mendapatkan pendanaan tanpa

syarat agunan.

1.4.4 Faktor penghambat Pelaksanaan PNPM-MP Program Simpan

Pinjam Perempuan (SPP) Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang

Selain faktor pendorong yang dipaparkan peneliti diatas, dalam

pelaksanaan kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di Kecamatan

SukasariKabupaten Sumedang. Terdapat pula faktor penghambat pelaksanaan

program SPP. Faktor penghambat internal dalam pelaksanaan program SPP ini

adalah tingkat pendidikan pengurus dan anggota yang rata-rata hanya lulusan

Sekolah Mengengah Pertama (SMP), hal ini tetntunya juga akan berpengaruh

terhadap tingkat pemahaman program. Selain itu juga kurang adanya peningkatan

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilakukan oleh pelaku program melalui

pelatihandi bidang kelembagaan atau usaha ekonomi kecil yang lainnya.

MenurutHubeis (2011) tentang keberhasilan pemberdayaan sumber daya

wanita yakni faktor intern meliputi aspek pengetahuan (kognitif),

ketrampilan/skill(psikomotorik), dan mental (afektif).Pendapat tersebut

menunjukkkan bahwa pentingnya wanita untuk mengenyam pendidikanyang

diperlukan, mengasah ketrampilan yang dapat mendukungnya dalam suatu

kegiatan ditengah masyarakat.Selain faktor penghambat internal ada juga faktor

eksternal, yaitu faktor penghambat yang berasal dari luar kelompok.

Faktor penghambat eksternal yang pertama adalah sistem jaminan

tanggung renteng. Sistem jaminan tanggung renteng disini adalah apabila ada

kelompok lain satu desa yang masih mengalami penunggakan, maka kelompok

lain dalam satu desa tersebut belum dapat mencairkan dana SPP. Sampai

kelompok lain tersebut dapat melunasi tunggakan angsuran baru dana SPP

tersebut dapat cair.Hal ini terjadi dalam kelompok SPP Banjarsari1, untuk tahun

ini dana SPP Yang seharusnya sudah bisa cair bulan maret ternyata belum dapat

dicairkan karena masih ada kelompok lain dalam satu desa yang masih memiliki

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_4_9530.pdf67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Pada bagian

113

tunggakan angsuran. Padahal banyak anggota yang memang sudah menunggu

cairnya dana tersebut untuk menambah permodalan mereka. Selain jaminan

tanggung renteng faktor penghambat eksternal yang lainnya adalah sistem

evaluasi yang tidak terstruktur, evaluasi sangat penting dalam suatu program ,

karena melalui evaluasi dapat diketahui bentuk pelaksanaan program, apakah

sesuai dengan tujuan dari program tersebut atau tidak.serta untuk mengetahui

keberhaslan dalam program.

Evaluasi dalam SPP ini memang adatetapi hanya dilakukan pada

administrasinya saja, evaluasi baru dilakukan ketika ada kelompok yang

mengalami penunggakan sedangkan evaluasi pemanfaatan hanya dilakukan dalam

kelompok masing-masing, pada kelompok pun belum terlihat adanya sistem

evaluasinya yang terstruktur. Hal ini tentunya akan mempengaruhi pencapaian

program terhadap tujuan dari program SPP ini.Faktor penghambat eksternal yang

terakhir adalah sistem pendamingan yang kurang maksimal, pendampingan hanya

dilakukan pada administrasi saja,pada proses pemanfaatan dana tidak dilakukan

pendampingan, dalam hal ini pendampingan tersebut dirasa kurang maksimal jika

hanya pada proses adminstrasinya saja. jika pendampingan dilakukan pada semua

tahapan termasuk pada pemanfaatan program, maka hal yang tujuan lebih cepat

untuk diwujudkan secara maksimal.