BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran …

19
51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Swalayan Surya adalah perusahaan perseroan yang merupakan Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) yang tidak terpisahkan dari Gerakan Dakwah yang dilakukan oleh Muhammadiyah. Meskipun badan usaha ini berorientasi pada keuntungan atau profit hal tersebut merupakan salah satu bagian progam dakwah lainnya. Seperti dua sisi mata uang yang antara satu dengan yang lain tak terpisahkan yaitu dakwah dan keuntungan. Pada dasarnya konsep Ekonomi Muhammadiyah adalah untuk pemberdayaan ekonomi umat yang berintegritas. Bergerak dibidang retail dan menyajikan berbagai macam kebutuhan sehari-hari. Dalam kurun waktu lima tahun berdiri pada tahun 1999, perseroan telah mengayuhkan langkahnya menuju pasar yang lebih besar dan meramaikan dunia perdagangan di Kota Ponorogo. Tepatnya di awal Bulan Maret tahun 2005 , Perseroan mendiirkan Pusat perkulakan dengan nama “ SURYA GROSIR”. Swalayan yang bergerak dalam bidang retail mulai beroperasional dan menyajikan berbagai macam kebutuhan sehari-hari. Pada awalnya toko yang semula beralokasi di Jalan Soekarno Hatta 41 Ponorogo akhirnya dapat berkembang di 18 kecamatan Ponorogo. Melihat perkembangan yang baik pada Swalayan Surya hal tersebut dapat dilihat dari pertambahan jumlah Swalayan yang semakin merata di setiap Kecamatan Ponorogo yaitu salah satunya Swalayan Surya Balong . Bagaimanapun kondisi Swalayan Surya , kita patut berbangga dan penuh keyakinan bahwa

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran …

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran …

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Swalayan Surya adalah perusahaan perseroan yang merupakan Badan

Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) yang tidak terpisahkan dari Gerakan

Dakwah yang dilakukan oleh Muhammadiyah. Meskipun badan usaha ini

berorientasi pada keuntungan atau profit hal tersebut merupakan salah satu bagian

progam dakwah lainnya. Seperti dua sisi mata uang yang antara satu dengan yang

lain tak terpisahkan yaitu dakwah dan keuntungan.

Pada dasarnya konsep Ekonomi Muhammadiyah adalah untuk

pemberdayaan ekonomi umat yang berintegritas. Bergerak dibidang retail dan

menyajikan berbagai macam kebutuhan sehari-hari. Dalam kurun waktu lima

tahun berdiri pada tahun 1999, perseroan telah mengayuhkan langkahnya menuju

pasar yang lebih besar dan meramaikan dunia perdagangan di Kota Ponorogo.

Tepatnya di awal Bulan Maret tahun 2005 , Perseroan mendiirkan Pusat

perkulakan dengan nama “ SURYA GROSIR”. Swalayan yang bergerak dalam

bidang retail mulai beroperasional dan menyajikan berbagai macam kebutuhan

sehari-hari. Pada awalnya toko yang semula beralokasi di Jalan Soekarno Hatta 41

Ponorogo akhirnya dapat berkembang di 18 kecamatan Ponorogo.

Melihat perkembangan yang baik pada Swalayan Surya hal tersebut dapat

dilihat dari pertambahan jumlah Swalayan yang semakin merata di setiap

Kecamatan Ponorogo yaitu salah satunya Swalayan Surya Balong . Bagaimanapun

kondisi Swalayan Surya , kita patut berbangga dan penuh keyakinan bahwa

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran …

52

dengan dukungan dari masyarakat dan anggota insyaAllah badan usaha yang

dimiliki akan menjadi lebih baik lagi dari waktu ke waktu.

4.1.2 Visi & Misi

Dalam upaya mewujudkan visi, misi dan nilai-nilai perusahaan melalui

strategi perusahaan, setiap individu dari Surya Mart dituntut untuk dapat

melakukan perubahan pola pikir dalam melihat bisnis secara keseluruhan.

a. Motto Perusahaan : “Murah Ramah Islami”

b. Visi Perusahaan : “Menjadi perusahaan di bidang supermarket, grosir, dan

distributor”

c. Misi Perusahaan :

1. Menciptakan profesionalisme usaha dengan memberikan produk dan jasa

dengan kualitas yang tinggi.

2. Melakukan perbaikan secara terus menerus dalam hal SDM, sistem dan mutu.

3. Menyediakan wadah untuk penggerak peningkatan perekonomian dengan

pengembangan pasar dibidang supermarket, grosir, dan distributor.

4. Selalu meningkatkan pengembangan usaha yang prospektif melalui

penambahan jumlah kerjasama distribusi.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran …

53

4.1.3 Struktur Organisasi

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi

4.1.4 Job Description

Deskripsi jabatan dalam struktur organisasi adalah suatu rincian

yang lebih jelas dalam menerangkan suatu posisi, tindakan, atau tanggung jawab,

serta kinerja atau tugas yang dilaksanakan seorang pelaku disuatu organisasi atau

perusahaan. Adapun perinciannya sesuai dengan job description dalam perusahaan

adalah sebagai berikut:

1. Pengurus

SEKERTARIS

HARTONO S.Ag

BENDAHARA

ARIF HARTONO, SE., M.SA

PENGAWAS

1. WAHYUDI , SE

2. KATIRAN

MANAGER

AL-FALAKHU M.

KARYAWAN

1. HARI N.

2. DWI N.Y

3. AGUN T.P

4. ZAENAL M.

5. EKA DYAH W.

6. SUPINI

7. IRFAN S.

KASIR

1. WAHYU R.S

2. ENDANG D.R

BAG. ADMIN

VERY VARIDHA

BAG. PAJAK

YULI HENY M.

KETUA PENGURUS

SUROTO

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran …

54

a. Melaksanakan kegiatan kajian keislaman sesuai dengan kemuhammadiyahan.

b. Melaksanakan pemeriksaan dan penelitian di semua bidang termasuk

dokumen/ bukti dari semua transaksi.

c. Mengadakan kerjasama dan mengikuti undangan rapat dengan lembaga

terkait.

d. Menyelenggarakan RAT

e. Membuat rencana kerja dan RAPB

f. Rapat pengurus

g. Rapat pengurus, pengawas, dan karyawan

h. Rapat pengurus, pengawas, pengelola dan perwakilan

2. Pengawas

a. Melakukan evaluasi, pengawasan kinerja pengurus dan karyawan

b. Melaukan koordinasi dengan pengurus dan karyawan

3. Administrasi

a. Mengerjakan pembukuan dengan tertib, benar, dan tepat waktu.

b. Mengerjakan administrasi usaha dan keuangan tepat waktu.

4. Bagian Pajak

a. Menghitung pajak yang harus dibayar perusahaan dalam periode tertentu.

b. Membayar dan melaporan pajak

c. Mencatat data transaksi bisnis dalam perusahaan.

5. Karyawan

a. Mengikuti latihan Pendidikan oleh lembaga terkait.

b. Mengikuti bimbingan dan pembinaan.

c. Meningkatkan penjualan.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran …

55

4.1.5 Profil Perusahaan

Gambar 4. 2 Logo Perusahaan

CV. Surya Kencana merupakan Badan Usaha Milik

Muhammadiyah (BUMM) Pimpinan Cabang Muhammadiyah Balong. Usaha

ini didirikan pada tanggal 21 Mei 2001 yang bergerak di bidang retail. Dengan

bimbingan 3 orang Pengurus dan 7 karyawan di awal berdiri, Surya Balong

siap melayani kebutuhan masyarakat Balong dan sekitarnya. Dengan di

landasi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang di dibuat oleh

Persyarikatan Muhammadiyah Cabang Balong, dan belum mempunyai Badan

Hukum secara formal, sebagai acuan kerja bagi pengurus dan karyawan secara

intern persyarikatan.

Awal berdiri usaha ini dengan kontrak sebuah rumah di kawasan desa

Balong Kec. Balong. Setelah 5 tahun kontrak habis, Surya Balong pindah

kontrakan yang tidak jauh dari tempat pertama sewa, karena tempat yang lama

sudah tidak layak pakai . Dengan menyediakan kurang lebih 9.000 item

barang yang di jual, baik itu yang food ataupun yang non foods dan di sajikan

dengan harga yang bersaing. Sasaran pasar yang di tuju adalah masyarakat

Balong dan sekitarnya. Lokasi yang berada di pinggir jalan raya, memudahkan

masyarakat untuk menjangkaunya. Baru pada tanggal 29 September 2016

Surya Kencana Balong secara resmi terdaftar sebagai CV. Surya Kencana di

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran …

56

hadapan notaris bapak Yuniantoro, SH.M.Kn yang beralamat di jalan Ir. H.

Juanda No 160 Ponorogo. Pada tanggal 03 Desember 2019 terjadi perubahan

Anggaran Dasar Perseroan di hadapan notaris bapak Yuniantoro, SH.M.Kn

Ponorogo.

4.1.6 Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai Terutang Tahun 2020

Swalayan Surya Balong memiliki omzet penjualan lebih dari 100 juta rupiah, oleh

karena itu digolongkan sebagai pengusaha kena pajak. Selain itu juga melakukan

pembelian terhadap barang dagangan yang berhubungan dengan usaha. Swalayan Surya

Balong sudah dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak (PKP). Pajak pertambahan nilai

terutang perusahaan diketahui mengalami peningkatan setiap bulannya, hal ini di

karenakan Swalayan Surya Balong belum menerapkan tax planning. Hal ini didukung

dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 21 Juni 2021 jam

11:25 dengan admin bagian pengelola pajak Swalayan Surya Balong yaitu Mbak Henny

sebagai berikut:

“Swalayan Surya Balong ini belum menerapkan Tax Planning karena

keterbatasan dari kami yang belum memahami dan menguasai tentang

perencanaan pajak, jadi selama ini untuk menghitung PPN dilakukan

dengan menghitung pembelian BKP dan Non BKP. Dalam melakukan

pembelian barang dagang, pembelian BKP terdiri dari beberapa

distributor seperti yakult, walls, wings, unilever dll, sedangkan

pembelian NON BKP yaitu terdiri dari pembelian sembako seperti gula

beras telur dll.”

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran …

57

Gambar 4.3 Kegiatan Wawancara

Ket: Foto wawancara dengan admin bagian pajak Swalayan Surya Balong Mbak

Henny

Dari data yang di dapat dari swalayan surya balong berikut adalah data penjualan

atau penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) periode tahun 2020:

Tabel 4. 1 Data Penjualan Barang Kena Pajak (BKP)

Pada Swalayan Surya Balong Tahun 2020

Sumber: Data Primer Diolah, 2021

JANUARI 691,672,931Rp 69,167,293Rp

FEBRUARI 667,870,608Rp 66,787,061Rp

MARET 769,636,174Rp 76,963,617Rp

APRIL 680,166,938Rp 68,016,694Rp

MEI 992,253,166Rp 99,225,317Rp

JUNI 496,665,680Rp 49,666,568Rp

JULI 671,568,492Rp 67,156,849Rp

AGUSTUS 700,444,429Rp 70,044,443Rp

SEPTEMBER 678,603,161Rp 67,860,316Rp

OKTOBER 704,742,154Rp 70,474,215Rp

NOVEMBER 720,036,707Rp 72,003,671Rp

DESEMBER 708,510,112Rp 70,851,011Rp

Total 8,482,170,552Rp 848,217,055Rp

Jumlah Penjualan

BKP/DPPMasa Pajak PPN Keluaran

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran …

58

Secara umum dapat dijelaskan bahwa data penjualan BKP diatas pada

Swalayan Surya Balong selama tahun 2020 mengalami kenaikan dan penurunan.

kenaikan penjualan BKP dan jumlah PPN Keluaran yang paling tinggi ada pada

bulan Mei sebesar Rp 992.253.166 dan Rp 99.225.317. Bulan Mei tersebut

bertepatan pada bulan Puasa / menjelang hari raya sehingga menyebabkan daya

konsumsi masyarakat lebih tinggi daripada bulan sebelumnya.

Tabel 4. 2 Data Pembelian Barang Kena Pajak (BKP)

Pada Swalayan Surya Balong Tahun 2020

Sumber: Data Primer diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa data pembelian BKP pada

Swalayan Surya Balong selama 2020 mengalami kenaikan dan penurunan, Pada

bulan Januari jumlah pembelian BKP paling tinggi daripada bulan lainnya sebesar

Rp 547.217.658, Sedangkan jumlah PPN yang paling tinggi juga terjadi di Bulan

Januari sebesar Rp 54.721.766.

Masa PajakJumlah Pembelian

BKP/ DPPPPN Masukan

JANUARI 547,217,658Rp 54,721,766Rp

FEBRUARI 544,907,759Rp 54,490,776Rp

MARET 523,272,470Rp 52,327,247Rp

APRIL 543,886,542Rp 54,388,654Rp

MEI 394,299,650Rp 39,429,965Rp

JUNI 493,519,192Rp 49,351,919Rp

JULI 503,943,922Rp 50,394,392Rp

AGUSTUS 480,181,923Rp 48,018,192Rp

SEPTEMBER 531,073,761Rp 53,107,376Rp

OKTOBER 492,629,993Rp 49,262,999Rp

NOVEMBER 492,926,096Rp 49,292,610Rp

DESEMBER 400,813,279Rp 40,081,328Rp

Total 5,948,672,245Rp 594,867,225Rp

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran …

59

Tabel 4. 3 Data PPN Kurang/Lebih Bayar Tahun 2020

Sumber: Data Primer diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa Data PPN Kurang (Lebih)

Bayar pada Swalayan Surya Balong tahun 2020 sudah sesuai dengan peraturan

perpajakan yaitu PPN Keluaran dikurangi dengan PPN Masukan. Diketahui

bahwa PPN Kurang (Lebih) Bayar pada Swalayan Surya tahun 2020 mengalami

kenaikan dan penurunan namun cenderung mengalami kenaikan dan penurunan

yang cukup drastis pada bulan Mei dan bulan Juni sebesar Rp 59,795.352 dan Rp

314.649. Sehingga dapat dikatakan selama tahun 2020 terjadi tidak minimnya

PPN terutang. Oleh karena itu, pada Swalayan Surya Balong pada tahun periode

2020 perlu dilakukan Tax Planning supaya dapat mencapai beban PPN yang

Terutang minimal.

4.1.7 Perhitungan PPN Terutang Tahun 2020 sebelum dilakukan Tax Planning

Sebelum melakukan tax planning yang dilakukan oleh peneliti yaitu

Menurut (Suronoto:2013) harus melakukan perhitungan PPN terutang sebagai

berikut yaitu: menghitung penjualan, pembelian, PPN masukan, PPN Keluaran,

dan PPN Terhutang. Pembelian BKP yang ada di Surya Swalayan Balong ada 80

JANUARI 69,167,293Rp 54,721,766Rp Rp 14,445,527 Kurang Bayar

FEBRUARI 66,787,061Rp 54,490,776Rp Rp 12,296,285 Kurang Bayar

MARET 76,963,617Rp 52,327,247Rp Rp 24,636,370 Kurang Bayar

APRIL 68,016,694Rp 54,388,654Rp Rp 13,628,040 Kurang Bayar

MEI 99,225,317Rp 39,429,965Rp Rp 59,795,352 Kurang Bayar

JUNI 49,666,568Rp 49,351,919Rp Rp 314,649 Kurang Bayar

JULI 67,156,849Rp 50,394,392Rp Rp 16,762,457 Kurang Bayar

AGUSTUS 70,044,443Rp 48,018,192Rp Rp 22,026,251 Kurang Bayar

SEPTEMBER 67,860,316Rp 53,107,376Rp Rp 14,752,940 Kurang Bayar

OKTOBER 70,474,215Rp 49,262,999Rp Rp 21,211,216 Kurang Bayar

NOVEMBER 72,003,671Rp 49,292,610Rp Rp 22,711,061 Kurang Bayar

DESEMBER 70,851,011Rp 40,081,328Rp Rp 30,769,683 Kurang Bayar

Total 848,217,055Rp 594,867,225Rp Rp 253,349,831 -

Kurang /Lebih

BayarPajak Masukan Pajak KeluaranMasa Pajak Keterangan

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran …

60

distributor/ PKP diantaranya dari PT. Yakult Indonesia Persada, Tirta Raharja, PT

Cipta Gagas Lestari, dll. Pengolahan Data Perhitungan PPN Tahun 2020 sebelum

dilakukan tax planning dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 4. 4 Data Perhitungan PPN Tahun 2020 Terhutang sebelum dilakukan Tax

Planning

Sumber: Data Primer diolah,2021

Berdasarkan pada tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa kolom 1 merupakan “

Penjualan “ berasal dari PPN penjualan tahun 2020 dikali 2 karena untuk

mengantisipasi kenaikan harga dua kali lipat (Suronoto:2013). Sedangkan kolom 2

merupakan “ PPN Keluaran “ berasal dari tarif 10% dari kolom Penjualan. Kolom

3 merupakan kolom “ Pembelian BKP “ berasal dari PPN pembelian BKP selama

tahun 2020.

Pada tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa kolom 4 merupakan “PPN

Masukan” berasal dari 10% dari kolom 3. Kolom 5 merupakan “ Pembelian Non

BKP” yang berasal dari jumlah yang sama dari kolom pembelian BKP atau

kepada Pengusaha Kena Pajak (PKP) terdiri dari beberapa distributor yaitu Citra

Unilever, PT Daya Surya Sejahtera, Coca-Cola dll. Sedangkan kolom 6

merupakan “ PPN Terutang “ berasal dari PPN keluaran dikurangi PPN Masukan.

Dari hasil pengolahan data di atas dengan menggunakan MS. Excel diperoleh

Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4 Kolom 5 Kolom 6

Penjualan X 2 PPN Keluaran Pembelian BKP PPN Masukan Pembelian Non BKP PPN Terutang (kolom 2-4)

JANUARI 138,334,586Rp 13,833,459Rp 54,721,766Rp 5,472,177Rp 54,721,766Rp 8,361,282Rp

FEBRUARI 133,574,122Rp 13,357,412Rp 54,490,776Rp 5,449,078Rp 54,490,776Rp 7,908,335Rp

MARET 153,927,235Rp 15,392,723Rp 52,327,247Rp 5,232,725Rp 52,327,247Rp 10,159,999Rp

APRIL 136,033,388Rp 13,603,339Rp 54,388,654Rp 5,438,865Rp 54,388,654Rp 8,164,473Rp

MEI 198,450,633Rp 19,845,063Rp 39,429,965Rp 3,942,997Rp 39,429,965Rp 15,902,067Rp

JUNI 99,333,136Rp 9,933,314Rp 49,351,919Rp 4,935,192Rp 49,351,919Rp 4,998,122Rp

JULI 134,313,698Rp 13,431,370Rp 50,394,392Rp 5,039,439Rp 50,394,392Rp 8,391,931Rp

AGUSTUS 140,088,886Rp 14,008,889Rp 48,018,192Rp 4,801,819Rp 48,018,192Rp 9,207,069Rp

SEPTEMBER 135,720,632Rp 13,572,063Rp 106,214,752Rp 10,621,475Rp 106,214,752Rp 2,950,588Rp

OKTOBER 140,948,431Rp 14,094,843Rp 49,262,999Rp 4,926,300Rp 49,262,999Rp 9,168,543Rp

NOVEMBER 144,007,341Rp 14,400,734Rp 49,292,610Rp 4,929,261Rp 49,292,610Rp 9,471,473Rp

DESEMBER 141,702,022Rp 14,170,202Rp 40,081,328Rp 4,008,133Rp 40,081,328Rp 10,162,069Rp

Total 1,696,434,110Rp 169,643,411Rp 647,974,601Rp 64,797,460Rp 647,974,601Rp 104,845,951Rp

Bulan

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran …

61

hasil bahwa PPN Terutang tahun 2020 sebelum Tax Planning sebesar Rp

104.845.951.

4.1.8 Perhitungan Untuk Meminimalkan PPN yang Terhutang Tahun 2020 dengan Tax

Planning

Berdasarkan data Tahun 2020 perencanaan pajak yang akan dilakukan

adalah perencanaan pajak untuk memininalkan pembayaran beban pajak

pertambahan nilai yang terutang dari perusahaan (Harjanti,dkk:2019), dengan

perencanaan pajak tersebut dilakukan untuk memaksimalkan PPN Masukan yang

dapat dikreditkan, yaitu:

a. Menghitung Penjualan selama 1 Tahun dan menghitung PPN Keluaran, bahwa

kolom “Penjualan” berasal dari PPN penjualan tahun 2020 dikali 2 untuk

mengantisipasi kenaikan harga dua kali lipat (Suronoto:2013). Sedangkan kolom

PPN Masukan berasal 10% kolom Penjualan.

Tabel 4. 5 Data Perhitungan Penjualan dikalikan 2 dan PPN Keluaran

Sumber: Data Primer diolah 2021

JANUARI 138,334,586Rp 13,833,459Rp

FEBRUARI 133,574,122Rp 13,357,412Rp

MARET 153,927,235Rp 15,392,723Rp

APRIL 136,033,388Rp 13,603,339Rp

MEI 198,450,633Rp 19,845,063Rp

JUNI 99,333,136Rp 9,933,314Rp

JULI 134,313,698Rp 13,431,370Rp

AGUSTUS 140,088,886Rp 14,008,889Rp

SEPTEMBER 135,720,632Rp 13,572,063Rp

OKTOBER 140,948,431Rp 14,094,843Rp

NOVEMBER 144,007,341Rp 14,400,734Rp

DESEMBER 141,702,022Rp 14,170,202Rp

Total 1,696,434,110Rp 169,643,411Rp

Bulan Penjualan X 2 PPN Keluaran

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran …

62

Berdasarkan tabel perhitungan penjualan, penjualan setelah di kalikan 2

yang paling tinggi atau banyak terjadi transaksi penjualan yaitu pada Bulan Mei

sebesar Rp 198.450.633. sedangkan yang paling rendah pada bulan Juni sebesar

Rp 99.333.136, karena sudah terjual selama Bulan Mei kemarin, Sedangkan

jumlah PPN Keluaran yang paling besar pada bulan Mei sebesar Rp 19.845.063,

dikarenakan jumlah penjualan BKP paling tinggi juga terjadi pada bulan Mei.

b. Menghitung Pembelian hanya BKP (Barang Kena Pajak) tahun 2020 saja dikali 2.

Pembelian dihitung hanya BKP atau pembelian kepada PKP (Pengusaha Kena

Pajak) saja, karena Non BKP atau pembelian Non PKP tidak dapat digunakan

sebagai pajak masukan atau pengurang PPN (Harjanti,dkk: 2019).

Tabel 4. 6 Data Perhitungan Pembelian BKP dikalikan 2 dan PPN Masukan

Sumber: Data Primer diolah 2021

Berdasarkan perhitungan pembelian BKP diatas jumlah yang paling banyak

melakukan pembelian terjadi pada bulan Januari bertepatan pada awal tahun yaitu

sebesar Rp 109.443.532. Sedangkan menghitung “PPN Masukan” berasal dari

10% dikali pembelian BKP dikali 2. Berdasarkan perhitungan PPN Masukan

JANUARI 109,443,532Rp 10,944,353Rp

FEBRUARI 108,981,552Rp 10,898,155Rp

MARET 104,654,494Rp 10,465,449Rp

APRIL 108,777,308Rp 10,877,731Rp

MEI 78,859,930Rp 7,885,993Rp

JUNI 98,703,838Rp 9,870,384Rp

JULI 100,788,784Rp 10,078,878Rp

AGUSTUS 96,036,385Rp 9,603,638Rp

SEPTEMBER 106,214,752Rp 10,621,475Rp

OKTOBER 98,525,999Rp 9,852,600Rp

NOVEMBER 98,585,219Rp 9,858,522Rp

DESEMBER 80,162,656Rp 8,016,266Rp

Total 1,189,734,449Rp 118,973,445Rp

Pembelian hanya

BKP X 2 PPN MasukanBulan

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran …

63

diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah PPN Masukan tertinggi pada bulan

Januari sebesar Rp 10.944.353, dikarenakan jumlah Pembelian BKP tertinggi juga

terjadi pada bulan Januari.

c. Sedangkan yang terakhir menghitung “ PPN Terhutang” yang berasal dari PPN

Keluaran dikurangi PPN Masukan.

Tabel 4. 7 Data Perhitungan Tax Planning PPN Terhutang Tahun 2020

Sumber: Data Primer diolah 2021

Berdasarkan perhitungan tax planning PPN terutang tahun 2020 dapat

dijelaskan bahwa PPN terutang tahun 2020 mengalami fluktuatif atau

ketidakstabilan setiap bulannya. Jumlah PPN terutang yang paling tinggi terjadi

pada Bulan Mei sebesar Rp 11.959.070, sedangkan PPN yang paling rendah yaitu

pada bulan Juni sebesar Rp 62.930 dapat dikatakan semua PPN kurang bayar

dikarenakan PPN Keluaran lebih besar dari PPN Masukan.

JANUARI 138,334,586Rp 13,833,459Rp 109,443,532Rp 10,944,353Rp 2,889,105Rp

FEBRUARI 133,574,122Rp 13,357,412Rp 108,981,552Rp 10,898,155Rp 2,459,257Rp

MARET 153,927,235Rp 15,392,723Rp 104,654,494Rp 10,465,449Rp 4,927,274Rp

APRIL 136,033,388Rp 13,603,339Rp 108,777,308Rp 10,877,731Rp 2,725,608Rp

MEI 198,450,633Rp 19,845,063Rp 78,859,930Rp 7,885,993Rp 11,959,070Rp

JUNI 99,333,136Rp 9,933,314Rp 98,703,838Rp 9,870,384Rp 62,930Rp

JULI 134,313,698Rp 13,431,370Rp 100,788,784Rp 10,078,878Rp 3,352,491Rp

AGUSTUS 140,088,886Rp 14,008,889Rp 96,036,385Rp 9,603,638Rp 4,405,250Rp

SEPTEMBER 135,720,632Rp 13,572,063Rp 106,214,752Rp 10,621,475Rp 2,950,588Rp

OKTOBER 140,948,431Rp 14,094,843Rp 98,525,999Rp 9,852,600Rp 4,242,243Rp

NOVEMBER 144,007,341Rp 14,400,734Rp 98,585,219Rp 9,858,522Rp 4,542,212Rp

DESEMBER 141,702,022Rp 14,170,202Rp 80,162,656Rp 8,016,266Rp 6,153,937Rp

Total 1,696,434,110Rp 169,643,411Rp 1,189,734,449Rp 118,973,445Rp 50,669,966Rp

Bulan Penjualan X 2 PPN KeluaranPembelian hanya

BKP X 2 PPN Masukan

PPN Terutang

(PK-PM)

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran …

64

Tabel 4. 8 Data PPN Terutang sebelum dan sesudah Tax Planning

Sumber: Data Primer diolah 2021

Tabel 4.8 dapat dilihat perbandingan antara PPN terhutang sebelum dan

sesudah tax planning. Dengan menerapkan tax planning, PPN terhutang yang akan

dibayar perusahaan pada tahun 2020 lebih kecil yaitu sebesar Rp. 55.980.704,-

dibandingkan sebelum tax planning perusahaan harus membayar PPN terhutang

sebesar Rp. 104.845.951 ,- dengan demikian perusahaan dapat meminimalkan beban

pajak yang terutang sebesar Rp 48.865.704,-

JANUARI 8,361,282Rp 2,889,105Rp

FEBRUARI 7,908,335Rp 2,459,257Rp

MARET 10,159,999Rp 4,927,274Rp

APRIL 8,164,473Rp 2,725,608Rp

MEI 15,902,067Rp 11,959,070Rp

JUNI 4,998,122Rp 62,930Rp

JULI 8,391,931Rp 3,352,491Rp

AGUSTUS 9,207,069Rp 4,405,250Rp

SEPTEMBER 2,950,588Rp 8,261,326Rp

OKTOBER 9,168,543Rp 4,242,243Rp

NOVEMBER 9,471,473Rp 4,542,212Rp

DESEMBER 10,162,069Rp 6,153,937Rp

Total 104,845,951Rp 55,980,704Rp

Bulan PPN Terutang Sebelum

Tax Planning

PPN Terutang Setelah

Tax Planning

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran …

65

4.2 Pembahasan

4.2.1 Penerapan Tax Planning Untuk Meminimalkan Beban Pajak Pertambahan

Nilai Pada Swalayan Surya Balong

Swalayan Surya Balong sudah dikukuhkan sebagai pengusaha kena

pajak (PKP). Pajak pertambahan nilai terutang perusahaan diketahui mengalami

peningkatan setiap bulannya, dalam hal ini di karenakan Swalayan Surya Balong

ketika melakukan pembelian yaitu kepada PKP (Pengusaha Kena Pajak) dan NON

PKP. Perhitungan perencanaan pajak yang dilakukan oleh peneliti dapat dilakukan

dengan cara mengkreditkan pajak masukan. Pajak Masukan dalam suatu masa pajak

dikreditkan dengan pajak keluaran untuk masa pajak yang sama Menurut

(Arfamaini:2019). Pajak Masukan yang dapat dikurangkan adalah pajak masukan

yang berkaitan langsung dengan produksi, distribusi, pemasaran dan pengelolaan

BKP/JKP. Pajak masukan yang dapat dikurangkan disini berarti semakin banyak

perusahaan yang berusaha untuk memaksimalkan kegiatan usaha yang dapat

menghasilkan pajak masukan. Dapat diketahui dari swalayan surya balong bahwa

pembelian yang dari PKP (Pengusaha Kena Pajak), dan para distributor juga

menerbitkan faktur pajak yang lengkap saat menyerahkan pembelian BKP/JKP.

Mengkreditkan pajak masukan dapat dilakukan dengan beberapa tahapan

yaitu Menghitung kolom “Penjualan“ berasal dari PPN penjualan tahun 2020 dikali 2

karena untuk mengantisipasi kenaikan harga dua kali lipat (Suronoto:2013).

Sedangkan kolom “PPN Keluaran“ berasal dari tarif 10% nya PPN Penjualan BKP

dikali 2. Kolom “ Pembelian BKP “ berasal dari PPN pembelian BKP tahun 2020

dikali 2, Pembelian dihitung hanya BKP atau pembelian kepada PKP (Pengusaha

Kena Pajak) saja, karena Non BKP atau pembelian Non PKP tidak dapat digunakan

sebagai pajak masukan atau pengurang PPN (Harjanti,dkk: 2019). BKP terdiri dari

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran …

66

beberapa distributor yang ada di Swalayan Surya Balong yaitu Citra Unilever, PT

Daya Surya Sejahtera, Coca-Cola dll, sedangkan Non BKP itu sendiri terdiri dari

barang konsinyasi, sembako yaitu beras gula telur.

Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat dijelaskan bahwa kolom “PPN

Masukan” berasal dari 10% dari kolom Pembelian BKP. Sedangkan“PPN

Terhutang“ berasal dari PPN keluaran dikurangi PPN Masukan. Dari hasil

pengolahan data di atas dengan menggunakan MS. Excel diperoleh hasil bahwa

perhitungan tax planning PPN Terhutang tahun 2021 sebesar Rp. 55.980.704,-.

Penelitian ini pada akhirnya dapat meminimalkan jumlah beban pajak yang terutang

hal ini telah sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Suronoto,dkk

(2013) juga menerapakan tax planning untuk perusahaan yang menyebabkan beban

pajak yang terutang semakin kecil, Apabila perusahaan melakukan pembelian barang

ke Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan bukan Pengusaha Kena Pajak (non PKP) Pajak

Pertambahan Nilai yang harus dibayar perusahaan adalah sebesar 41.598.018, tetapi

dengan hanya melakukan semua pembelian barang ke Pengusaha Kena Pajak (PKP)

Pajak Pertambahan Nilai yang akan dibayar perusahaan adalah sebesar 2.082.702.

Dengan penerapan Tax Planning tersebut maka perusahaan berhasil meminimalkan

jumlah Pajak Pertambahan Nilai yang akan dibayar. Sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh Andi,dkk (2019) Penerapan perencanaan pajak yang dilakukan pada

PT Bumi Sarana Beton untuk meminimalkan beban pajak penghasilan badan,

perusahaan memiliki kebijakan-kebijakan akuntansi yang dijadikan acuan. Selain itu

perusahaan juga melakukan bebarapa langkah seperti, memaksimalkan biaya fiskal

dan meminimalkan biaya yang tidak diperkenankan sebagai pengurang, perusahaan

telah menempuh opsi fiskal yang dapat meminimalkan pajaknya sehingga peneliti

tidak menemukan opsi fiskal yang lain yang dapat menghemat pajaknya selain

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran …

67

melakukan tax planning. Dari analisis yang dilakuakan terhadap penerapan

perencanaan pajak yang diterapkan oleh PT Bumi Sarana Beton sangatlah penting

untuk meminimalkan beban pajak yang terutang, dengan demikian analisis

penerapan tax planning pada swalayan surya balong ini bisa dikatakan berhasil.

4.2.2 Perbedaan Jumlah PPN Terhutang Sebelum dan Sesudah dilakukan Tax Planning

Pada umumnya tax planning dihitung hanya ke pembelian BKP saja, atau

pembelian kepada PKP (Pengusaha Kena Pajak) karena pembelian Non BKP atau

pembelian dari Non PKP tidak dapat digunakan sebagai pajak masukan atau

pengurang PPN (Harjanti,dkk: 2019). Menurut Suronoto,dkk (2013) diterapakannya

tax planning bagi perusahaan yang menyebabkan beban pajak yang terutang semakin

kecil dalam jumlah yang dibayarkan.

Pada tahun 2020 swalayan surya balong belum melakukan tax planning,

perhitungan PPN Terutang disana dihitung dengan cara PPN keluaran dikurangi PPN

masukan. PPN terhutang sebelum dilakukannya tax planning sebesar Rp

104.845.951 dari perhitungan PPN Tersebut menyebabkan laba perusahaan semakin

kecil apabila tidak dilakukannya tax planning maka dari tahun ke tahun PPN terutang

yang dibayarkan swalayan surya balong akan semakin besar.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran …

68

Tabel 4. 9 Data PPN Terutang sebelum dan sesudah Tax Planning

Hasil dari pengolahan data tahun 2020 pada tabel 4.8 didapati bahwa perusahaan

melakukan tax planning dengan cara melakukan pembelian barang hanya ke BKP saja,

karena, Jika dilihat dari sisi perpajakan maka atas pembelian BKP tanpa PPN dapat

mengurangi tingkat keuntungan perusahaan (Atmojo:2016). Perbedaan antara jumlah

pajak terutang atau PPN Terutang dengan sebelum dilakukan tax planning ini disebabkan

karena menghitung pembelian BKP dan Non BKP seperti yang dilakukan swalayan surya

balong dengan menjadikan satu pembelian BKP dan pembelian NON BKP sehingga

jumlah pajak yang terutang semakin besar, Sedangkan Jumlah PPN yang akan dibayar

perusahaan pada tahun 2021 lebih kecil yaitu sebesar Rp 55.980.704, dibandingkan

sebelum melakukan tax planning beban PPN terhutang perusahaan sebesar Rp

104.845.951 sehingga setelah dilakukannya tax planning dapat meminimalkan beban

pajak yang terhutang sebesar Rp 48.865.247.

Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Wijaya (2007) mengenai perencanaan pajak sebagai upaya meminimalisasi beban pajak,

JANUARI 8,361,282Rp 2,889,105Rp

FEBRUARI 7,908,335Rp 2,459,257Rp

MARET 10,159,999Rp 4,927,274Rp

APRIL 8,164,473Rp 2,725,608Rp

MEI 15,902,067Rp 11,959,070Rp

JUNI 4,998,122Rp 62,930Rp

JULI 8,391,931Rp 3,352,491Rp

AGUSTUS 9,207,069Rp 4,405,250Rp

SEPTEMBER 2,950,588Rp 8,261,326Rp

OKTOBER 9,168,543Rp 4,242,243Rp

NOVEMBER 9,471,473Rp 4,542,212Rp

DESEMBER 10,162,069Rp 6,153,937Rp

Total 104,845,951Rp 55,980,704Rp

Bulan PPN Terutang Sebelum

Tax Planning

PPN Terutang Setelah

Tax Planning

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Gambaran …

69

dalam penelitiannya diketahui pada saat Tn. L tidak menggunakan perencanaan pajak, Tn.

L harus menanggung beban pajak yang besar, sedangkan apabila Tn.L menggunakan

perencanaan pajak dengan cara memilih bentuk badan hukum perseorangan untuk

usahanya dan memberikan tunjangan kesehatan kepada karyawan, memilih metode rata

rata untuk penilaian persediaan bahan bakunya dan menggunakan leasing untuk

pendanaan aktiva tetap, Tn.L dapat membayar pajak lebih kecil, sehingga perusahaan

dapat meminimalkan beban pajak terutangnya.