4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS...

43
Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson Club Indonesia Setelah berakhirnya perang dunia Ke-II dan awal kemerdekaan Republik Indonesia, masyarakat telah mengenal salah satu kendaraan bermotor roda dua dengan merk Harley Davidson, yang merupakan peninggalan tentara sekutu dan Belanda di Indonesia. Kendaraan roda dua Harley Davidson tersebut pada saat itu umumnya digunakan di lingkungan instansi Militer dan Kepolisian sebagai kendaraan dinas untuk tugas-tugas pengawalan dan kurir. Selain itu kendaraan tersebut juga digunakan di perkebunan-perkebunan ex Belanda yang ada di Pulau Jawa dan Sumatera. Berbekal dari pengalaman mereka yang pernah berdinas menggunakan kendaraan motor besar tersebut dan adanya sekelompok pecinta otomotif kendaraan roda dua serta yang memiliki kesamaan hobi untuk memelihara dan mengendarai motor besar tersebut maka mereka mulai mendirikan wadah perkumpulan dalam bentuk club-club motor dari berbagai jenis kendaraan seperti Harley Davidson, Norton, Triumph, BSA, dan lain-lain. Perkumpulan atau club-club pecinta motor tersebut mulai berdiri, namun sifatnya secara sendiri-sendiri sesuai domisili kelompok yang ada di kota-kota besar baik di Pulau Jawa seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dll maupun kota-kota besar lainnya diluar Pulau Jawa. Di era tahun 1960-an para pecinta motor besar khususnya Harley Davidson yang berada di Jakarta mendirikan club Harley Davidson dengan nama Harley Davidson Club Djakarta (HCD), Harley Davidson Club Bandung (HCB), Harley Davidson Club Tjirebon (HCT), Harley Davidson Club Semarang (HCS), dan club-club Harley Davidson yang tersebar diseluruh Indonesia, semua itu merupakan embrio dari terbentuknya organisasi Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) yang ada pada saat ini. Atas dasar kesamaan hobi dan semangat persaudaraan yang ada dari para pecinta Harley Davison tersebut maka pada tanggal 13 Agustus tahun 1988

Transcript of 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS...

Page 1: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

33

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson Club Indonesia

Setelah berakhirnya perang dunia Ke-II dan awal kemerdekaan Republik

Indonesia, masyarakat telah mengenal salah satu kendaraan bermotor roda dua

dengan merk Harley Davidson, yang merupakan peninggalan tentara sekutu dan

Belanda di Indonesia. Kendaraan roda dua Harley Davidson tersebut pada saat itu

umumnya digunakan di lingkungan instansi Militer dan Kepolisian sebagai

kendaraan dinas untuk tugas-tugas pengawalan dan kurir. Selain itu kendaraan

tersebut juga digunakan di perkebunan-perkebunan ex Belanda yang ada di Pulau

Jawa dan Sumatera.

Berbekal dari pengalaman mereka yang pernah berdinas menggunakan

kendaraan motor besar tersebut dan adanya sekelompok pecinta otomotif

kendaraan roda dua serta yang memiliki kesamaan hobi untuk memelihara dan

mengendarai motor besar tersebut maka mereka mulai mendirikan wadah

perkumpulan dalam bentuk club-club motor dari berbagai jenis kendaraan seperti

Harley Davidson, Norton, Triumph, BSA, dan lain-lain.

Perkumpulan atau club-club pecinta motor tersebut mulai berdiri, namun

sifatnya secara sendiri-sendiri sesuai domisili kelompok yang ada di kota-kota

besar baik di Pulau Jawa seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dll

maupun kota-kota besar lainnya diluar Pulau Jawa.

Di era tahun 1960-an para pecinta motor besar khususnya Harley Davidson

yang berada di Jakarta mendirikan club Harley Davidson dengan nama Harley

Davidson Club Djakarta (HCD), Harley Davidson Club Bandung (HCB), Harley

Davidson Club Tjirebon (HCT), Harley Davidson Club Semarang (HCS), dan

club-club Harley Davidson yang tersebar diseluruh Indonesia, semua itu

merupakan embrio dari terbentuknya organisasi Harley Davidson Club Indonesia

(HDCI) yang ada pada saat ini.

Atas dasar kesamaan hobi dan semangat persaudaraan yang ada dari para

pecinta Harley Davison tersebut maka pada tanggal 13 Agustus tahun 1988

Page 2: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

34

bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun Harley Davidson Club Jakarta di

Jakarta tercetuslah keinginan bersama dari para pecinta Harley Davidson yang

hadir dari berbagai daerah (Jawa, Bali, dan Sumatera) untuk membentuk

organisasi yang bersifat Nasional sebagai wadah tunggal dari berbagai club

Harley Davidson yang ada.

Musyawarah Nasional Harley Davidson Club di Bandung pada tanggal 28

Mei 1990 menghasilkan keputusan yaitu membentuk organisasi sebagai wadah

tunggal yang dinamakan Harley Davidson Club Indonesia (HDCI). Salah satu

tokoh penggagas dan pendiri organisasi HDCI adalah Bpk. A. Sentani, SH, beliau

yang aktif mempersiapkan dan memfasilitasi pertemuan dan penyelenggaraan

pembentukan HDCI yang dilaksanakan di Bandung.

Selain beliau ada beberapa tokoh lainnya yang juga berperan aktif dalam

proses pembentukan HDCI yaitu Letjend.TNI Dading Kalbuadi, Marsda.TNI.

Ibnu Soebroto, Drs. H. Indrojojo Kusumo Negoro (Indro Warkop), Kolonel Polisi

(Purn.) Suherman, dan lain-lainnya. Tokoh lainnya yang juga mempunyai andil

besar dalam mengembangkan HDCI khususnya di DKI Jakarta adalah Brigjen

TNI. Herman Sarens Sudiro, dengan semangat dan kerja keras beliau dalam

memotivasi para anggota HDCI telah menjadikan HDCI DKI Jakarta menjadi

barometer bagi pengembangan dan kemajuan HDCI yang ada di seluruh Indonesia

Sejak berdirinya club Harley Davidson di Indonesia pada tahun 1990

tersebut, HDCI sebagai organisasi motor besar Harley Davidson di Indonesia

telah menunjukan aktifitasnya yang sangat positif bagi para anggotanya maupun

masyarakat. Hal ini dapat dilihat melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat touring

dalam memperkenalkan potensi pariwisata, maupun kegiatan-kegiatan bakti sosial

guna membantu masyarakat yang kurang mampu dan membantu kegiatan

penanggulangan korban bencana alam.

Harley Davidson Club Indonesia untuk wilayah Surabaya sendiri terbentuk

pada tahun 1998. HDCI Surabaya merupakan koordinator wilayah di Jawa Timur,

yang memiliki anak wilayah seperti Madiun, Gresik, Malang, Pasuruan, dan

wilayah sekitarnya. Saat ini anggota HDCI Surabaya berjumlah 88 orang dan

selalu aktif melakukan touring dan kegiatan sosial lain. Saat ini penyampaian

pesan pada seluruh anggota dilakukan oleh koordinator sekretariat HDCI

Page 3: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

35

Surabaya menggunakan media komunikasi Blackberry Messenger sejak awal

tahun 2011 yang lalu.

Visi HDCI:

Menjadikan HDCI sebagai organisasi yang berbasis pada hobi berkendaraan

motor Harley Davidson yang terpandang dan memiliki reputasi yang baik di

Indonesia maupun Manca Negara.

Misi HDCI:

a. Membantu mengembangkan kegiatan hobi di bidang otomotif dan

mempromosikan pariwisata Indonesia bekerjasama dengan organisasi resmi

Ikatan Motor Indonesia (IMI).

b. Bertindak nyata dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan, khususnya

dalam rangka kepedulian terhadap masyarakat yang kurang mampu dan

korban bencana alam.

c. Melaksanakan kegiatan touring dengan mengedepankan keamanan,

keselamatan, dan ketertiban, serta kelancaran dalam perjalanan. Hal ini sesuai

dengan Program Nasional berdasarkan Resolusi yang dihasilkan PBB dalam

rangka meningkatkan keselamatan lalu lintas di jalan.

d. Memelihara persatuan dan kesatuan sesama anggota HDCI dan Komunitas

Penggemar Motor besar lainnya serta masyarakat pada umumnya.

e. Menciptakan citra positif kepada masyarakat di manapun HDCI berada dalam

setiap kegiatan yang dilaksanakan.

f. Menjaga dan melestarikan hobi berkendaraan Harley Davidson yang sudah

lama dikenal oleh masyarakat dalam kegiatannya, khusus bagi anggotanya

dan masyarakat pada umumnya.

Page 4: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

36

4.1.2 Struktur Organisasi Harley Davidson Club Indonesia Surabaya

Berikut adalah struktur organisasi Harley Davidson Club Indonesia

Surabaya untuk periode jabatan 2012-2015 :

Bagan 4.1 : Struktur Organisasi HDCI Surabaya Sumber : Koordinator sekretariat HDCI Surabaya, 2012

Yang dimaksud dengan anggota HDCI Surabaya adalah seluruh orang

yang memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA), termasuk pengurus HDCI Surabaya.

4.1.3 Job Description

Berikut adalah uraian job description seluruh pengurus Harley Davidson

Club Indonesia Surabaya untuk periode jabatan 2012-2015 :

a. Penasehat

Penasehat HDCI Surabaya berperan dalam memberikan bimbingan,

saran, dan nasehat dalam pelaksanaan kegiatan organisasi, baik

diminta maupun tidak diminta.

Penasehat

Ketua Umum

Wakil Ketua

Bid. Organisasi Bid. Kegiatan Sekretaris

Wakil Sekretaris

Bendahara

Wakil Bendahara

Bid. Humas

Sie Baksos Sie Touring Sie Dokumentasi Sekretariat

Page 5: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

37

b. Ketua Umum

Ketua Umum HDCI Surabaya bertanggung jawab untuk menetapkan

dan melaksanakan kebijakan umum dari keputusan Musyawarah

Daerah/Musyawarah Cabang yang berlandaskan AD/ART. Ketua

Umum juga bertanggung jawab kepada Musyawarah Daerah /

Musyawarah Cabang atas kelancaran organisasi HDCI di daerah,

dalam hal ini HDCI Surabaya. Dalam pelaksanaan tugasnya, ketua

bertanggung jawab langsung kepada Ketua Umum HDCI Pusat.

c. Wakil Ketua

Wakil Ketua bertugas untuk melaksanakan tugas harian Ketua Umum

HDCI Surabaya dalam menyelenggarakan kegiatan organisasi. Selain

itu, Wakil Ketua juga bertanggung jawab mengkoordinir pelaksanaan

tugas dan fungsi Pengurus Daerah yang lain (pengurus HDCI

Surabaya) termasuk untuk menjelaskan kebijakan serta program-

program yang akan dijalankan pada kepengurusan periode itu. Dalam

melaksanakan tugasnya, Wakil Ketua bertanggung jawab kepada

Ketua Umum HDCI Surabaya.

d. Sekretaris

Sekretaris bertugas untuk melaksanakan tugas dan fungsi

kesekretariatan dan administrasi HDCI Surabaya. Sekretaris juga yang

bertanggung jawab untuk menyiapkan dan mengkompulisasi surat-

menyurat yang diperlukan dalam organisasi. Dalam pelaksanaan

tugasnya, Sekretaris bertanggung jawab kepada Wakil Ketua HDCI

Surabaya.

e. Bendahara

Bendahara memiliki tanggung jawab dalam menerima, menyimpan,

dan menyalurkan dana dari/atau kepada pihak lain sesuai arahan/ijin

Ketua Umum HDCI Surabaya untuk kepentingan organisasi.

Bendahara juga akan memberikan saran-saran kepada Ketua Umum

HDCI Surabaya dan mengkoordinasikan kepada pihak-pihak lain

dalam bidang pendanaan, guna menunjang kegiatan-kegiatan

Page 6: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

38

organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Bendahara bertanggung

jawab kepada Wakil Ketua HDCI Surabaya.

f. Bidang Humas

Bidang Humas bertugas untuk menginformasikan melalui media

setiap kegiatan HDCI Surabaya yang penting dan perlu

dipublikasikan. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Humas

bertanggung jawab kepada Wakil Ketua HDCI Surabaya.

g. Bidang Organisasi

Bidang Organisasi bertugas untuk melakukan koordinasi dengan

pengurus HDCI Pusat dalam penyelenggaraan Munas/

Musda/Muscab. Selain itu, Bidang Organisasi juga bertugas untuk

melaksanakan peraturan organisasi yang telah dibuat untuk kelancaran

dan ketertiban pelaksanaan organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya,

Bidang Organisasi bertanggung jawab kepada Wakil Ketua HDCI

Surabaya.

h. Bidang Kegiatan

Bidang Kegiatan memiliki tanggung jawab untuk merencanakan dan

berkoordinasi dalam hal pelaksanaan kegiatan-kegiatan organisasi dan

sosial antara Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah/Cabang. Tidak

hanya itu, Bidang Kegiatan juga melaksanakan koordinasi dengan

Lembaga/Instansi Pemerintah, yang berada di Provinsi, dan atau

Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan kegiatan. Bidang Kegiatan

juga melakukan penyelenggaraan safety riding dan pembinaan

terhadap Safety Officer sesuai dengan SOP, mengutamakan

keselamatan di jalan. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Kegiatan

bertanggung jawab kepada Wakil Ketua HDCI Surabaya.

i. Koordinator sekretariat

Koordinator Sekretariat bertugas melaksanakan tugas harian Ketua

Umum dalam menyelenggarakan kegiatan organisasi. Koordinator

Sekretariat juga menyelenggarakan pengelolaan administrasi, tata

usaha organisasi, dan kehumasan pengurus pusat. Selain itu,

Koordinator Sekretariat juga bertugas untuk mengkoordinir

Page 7: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

39

pelaksanaan tugas dan fungsi pengurus pusat yang lain, termasuk

untuk menjelaskan kebijakan serta program-program umum

organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Koordinator Sekretariat

bertanggung jawab kepada Wakil Ketua HDCI Surabaya.

j. Sie Dokumentasi

Sie Dokumentasi bertugas untuk mendokumentasikan segala kegiatan

yang dilaksanakan oleh HDCI Surabaya. Dalam melaksanakan

tugasnya, Sie Dokumentasi bertanggung jawab kepada Wakil Ketua

HDCI Surabaya.

k. Sie Baksos

Sie Baksos bertugas untuk menyelenggarakan kegiatan bakti sosial

yang melibatkan para anggota HDCI Surabaya. Dalam melaksanakan

tugasnya, Sie Baksos bertanggung jawab kepada Bidang Kegiatan.

l. Sie Touring

Sie Touring bertugas untuk menyelenggarakan kegiatan touring yang

diikuti oleh para anggota HDCI Surabaya. Dalam melaksanakan

tugasnya, Sie Touring bertanggung jawab kepada Bidang Kegiatan.

4.1.4 Komunikasi dengan Instant Messaging Melalui Media Blackberry

Messenger

Dalam mendistribusikan informasi atau undangan, koordinator sekretariat

Harley Davidson Club Indonesia Surabaya menggunakan bantuan media

komunikasi. Media komunikasi yang digunakan adalah Blackberry Messenger

yang merupakan bentuk baru instant messaging.

Koordinator sekretariat HDCI Surabaya, Dimitri Naftali menyatakan

bahwa dengan menggunakan Blackberry Messenger sebagai alat bantu

komunikasi saat ini, proses penyampaian pesan dan informasi kepada seluruh

anggota dapat berlangsung lebih mudah dan cepat. Hanya dengan satu kali proses

pengiriman, pesan yang disampaikan dapat diterima oleh para anggota HDCI

Surabaya (wawancara dengan koordinator sekretariat HDCI Surabaya, Dimitri

Naftali, tanggal 20 Februari 2012).

Page 8: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

40

Pesan dan informasi yang dikirimkan oleh Dimitri kepada seluruh anggota

HDCI Surabaya merupakan hasil rapat para pengurus HDCI Surabaya. Mengingat

tidak semua pengurus selalu hadir dalam rapat yang merumuskan sebuah

kegiatan, maka Dimitri tidak hanya mengirimkan pesan kepada anggota saja,

melainkan kepada pengurus juga.

Berikut adalah beberapa contoh pesan informasi atau undangan yang

dikirimkan oleh koordinator sekretariat HDCI Surabaya :

Gambar 4.1 : Contoh pengiriman pesan dari koordinator sekretariat HDCI Surabaya melalui BBM

Sumber : Olahan Peneliti, 2012

Gambar kiri menunjukkan bahwa Dimitri Naftali, koordinator sekretariat

HDCI Surabaya mengirimkan informasi touring melalui BBM mengenai

Sumatera Bike Week. Dalam informasi tersebut, Dimitri menuliskan nama

kegiatan, waktu pelaksanaan, biaya keikutsertaan, dan rincian tujuan touring.

Pada akhir pesan, Dimitri juga menambahkan himbauan supaya para anggota

segera mendaftar untuk mengikuti kegiatan ini.

Gambar kanan menunjukkan bahwa Dimitri mengirimkan undangan

touring pada para anggota HDCI Surabaya. Karena membutuhkan informasi lebih

lanjut mengenai biaya touring, ada salah seorang anggota yang langsung bertanya

Page 9: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

41

pada Dimitri melalui BBM. Saat itu juga, Dimitri dapat segera memberikan

jawaban.

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas mengandung pengertian bahwa skala atau instrumen yang

digunakan dapat mengukur atau mengungkapkan hal-hal yang seharusnya diukur

atau diungkapkan (Idrus, 2009, p.124). Sedangkan reliabilitas merupakan

ketepatan atau consistency atau dapat dipercaya. Artinya instrumen yang akan

digunakan dalam penelitian akan memberikan hasil yang sama meskipun diulang-

ulang dan dilakukan oleh siapa dan kapan saja (Idrus, 2009, p.143).

4.2.1 Uji Validitas

Dalam pengujian validitas kuesioner, nilai rtabel dapat dilihat pada a=5%

dan db=N-2. Jika nilai rhitung lebih besar daripada rtabel, maka item kuesioner

dinyatakan valid dan dapat dipergunakan (Muhidin & Abdurahman, 2007, p.47).

Tabel 4.1 : Nilai-Nilai rtabel

db = N-2 r 5%

80 0.2172

81 0.2159

82 0.2146

83 0.2133

84 0.2120

85 0.2108

86 0.2096

87 0.2084

88 0.2072

89 0.2061

90 0.2050

Sumber : Muhidin & Abdurahman, 2007

Page 10: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

42

Pada penelitian ini, karena jumlah responden (N) sebanyak 88 orang, maka

db = 88 – 2 = 86. Dari situ dapat dilihat bahwa rtabel adalah sebesar 0.2096.

Berikut adalah hasil pengujian validitas kedua variabel :

a. Uji Validitas Variabel Presence Aware Communication

Tabel 4.2 : Uji Validitas Variabel Presence Aware Communication

Sumber : Olahan Peneliti, 2012

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa 11 item pernyataan

tentang Presence Aware Communication memiliki nilai rhitung lebih besar

daripada nilai rtabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item

pernyataan Presence Aware Communication telah valid.

b. Uji Validitas Variabel Efektivitas Komunikasi

Tabel 4.3 : Uji Validitas Variabel Efektivitas Komunikasi

Item Pernyataan Corrected Item-

Total Correlation rtabel Keterangan

Y1 0,433 0,209 VALID

Item Pernyataan Corrected Item-

Total Correlation rtabel Keterangan

X1 0,508 0,209 VALID

X2 0,615 0,209 VALID

X3 0,724 0,209 VALID

X4 0,643 0,209 VALID

X5 0,551 0,209 VALID

X6 0,325 0,209 VALID

X7 0,336 0,209 VALID

X8 0,310 0,209 VALID

X9 0,509 0,209 VALID

X10 0,539 0,209 VALID

X11 0,346 0,209 VALID

Page 11: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

43

Y2 0,381 0,209 VALID

Y3 0,350 0,209 VALID

Y4 0,475 0,209 VALID

Y5 0,453 0,209 VALID

Y6 0,383 0,209 VALID

Y7 0,416 0,209 VALID

Y8 0,479 0,209 VALID

Y9 0,497 0,209 VALID

Y10 0,227 0,209 VALID

Y11 0,212 0,209 VALID

Y12 0,329 0,209 VALID

Y13 0,440 0,209 VALID

Y14 0,417 0,209 VALID

Y15 0,479 0,209 VALID

Y16 0,313 0,209 VALID

Y17 0,447 0,209 VALID

Y18 0,194 0,209 TIDAK VALID*

Y19 0,432 0,209 VALID

Y20 0,383 0,209 VALID

Y21 0,483 0,209 VALID

Y22 0,430 0,209 VALID

Y23 0,204 0,209 TIDAK VALID*

Y24 0,482 0,209 VALID

Sumber : Olahan Peneliti, 2012

* : Pernyataan Y18 dan Y23 tidak akan digunakan dalam analisis

selanjutnya karena dua pernyataan tersebut tidak valid.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam 24 item

pernyataan tentang efektivitas komunikasi , terdapat 22 pernyataan dengan

nilai rhitung lebih besar daripada nilai rtabel., serta 2 pernyataan dengan nilai

rhitung lebih kecil daripada nilai rtabel.. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

Page 12: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

44

terdapat 22 item pernyataan efektivitas komunikasi telah valid dan 2 item

pernyataan tidak valid.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian yang dimaksudkan untuk menunjukkan

sifat suatu alat ukur dalam pengertian apakah alat ukur yang digunakan cukup

akurat, stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang ingin diukur. Pengukuran

reliabilitas menggunakan nilai Cronbach’s Alpha. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel apabila memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6. Berikut

adalah hasil pengujian reliabilitas variabel Presence Aware Communication dan

efektivitas komunikasi :

Tabel 4.4 : Uji Reliabilitas

Item Pertanyaan Cronbach’s Alpha Keterangan

Presence Aware Communication (X)

0,821 Reliabel

Efektivitas Komunikasi (Y)

0,832 Reliabel

Sumber : Olahan Peneliti, 2012

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui untuk item pernyataan variabel

Presence Aware Communication dan efektivitas komunikasi masing-masing

memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,821 dan 0,832. Dari situ dapat

dinyatakan bahwa item pernyataan variabel Presence Aware Communication dan

efektivitas komunikasi telah reliabel (Cronbach’s Alpha > 0,6).

4.3 Deskripsi Temuan Data

4.3.1 Profil Responden

Pada sub-bab ini peneliti akan menjabarkan tabel distribusi frekuensi yang

berkaitan dengan profil responden, yaitu seluruh anggota Harley Davidson Club

Indonesia Surabaya yang berjumlah 88 orang. Profil responden tersebut mencakup

jenis kelamin, usia, jenis pekerjaan, lama anggota, dan jabatan di HDCI Surabaya.

Page 13: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

45

a. Jenis Kelamin

Dalam penelitian ini, responden adalah anggota HDCI Surabaya yang

berjumlah 88 orang. Seluruh responden tersebut dapat dikelompokkan

berdasarkan jenis kelamin seperti yang terdapat dalam tabel berikut :

Tabel 4.5 : Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah %

1 Laki-laki 87 98,9

2 Perempuan 1 1,1

Jumlah 88 100

Sumber : Olahan Peneliti, 2012

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden laki-laki

berjumlah 87 orang dan responden perempuan hanya 1 orang. Dari hasil

tersebut, dapat disimpulkan bahwa mayoritas anggota HDCI Surabaya

adalah laki-laki.

Kita biasa menjumpai pengendara motor gede ialah lelaki. Jarang

atau mungkin hampir tidak pernah melihat pengendara motor gede ialah

kaum perempuan. Bentuknya yang besar, seolah memungkinkan hanya

lelaki yang sanggup mengendarainya (http://www.anneahira.com/motor-

gede.htm).

Selain alasan bentuk yang besar dan bobot motor yang berat,

pengendara Harley Davidson, khususnya anggota HDCI Surabaya akan

mengikuti rangkaian touring yang rutin diadakan setiap bulannya. Dalam

mengikuti touring, kondisi fisik dan stamina tubuh para pengendara motor

Harley Davidson menjadi hal yang utama. dalam perjalanan mereka akan

berhadapan dengan jarak tempuh yang jauh, panasnya udara dan mesin

motor, yang dapat menyebabkan stamina tubuh terkuras (wawancara

dengan Himawan, Humas HDCI Surabaya, tanggal 23 September 2012).

Hal itulah yang menyebabkan jarangnya pengguna Harley Davidson

perempuan.

Page 14: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

46

b. Usia

Dalam penelitian ini, responden adalah anggota HDCI Surabaya yang

berjumlah 88 orang. Seluruh responden tersebut dapat dikelompokkan

berdasarkan usia seperti yang terdapat dalam tabel berikut :

Tabel 4.6 : Usia

No Usia Jumlah %

1 17-27 tahun 16 18,2

2 28-38 tahun 23 26,1

3 39-49 tahun 30 34,1

4 > 49 tahun 19 21,6

Jumlah 88 100

Sumber : Olahan Peneliti, 2012

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat ada 16 orang responden berusia

17-27 tahun, 23 orang responden berusia 28-38 tahun, 30 orang responden

berusia 39-49 tahun, serta 19 orang responden berusia lebih dari 49 tahun.

Hasil ini menunjukkan bahwa anggota HDCI Surabaya paling banyak

berusia 39-49 tahun yakni sebesar 34,1%.

“Pembeli Harley Davidson kebanyakan adalah business owner,

pengusaha, orang yang suka kebebasan, orang yang suka outdoor, sudah

menikah, dan mapan, dengan rata-rata umur berkisar antara 30-50 tahun”

(Wan, 2009). Jika dikaitkan dengan HDCI Surabaya, kebanyakan anggota

HDCI Surabaya memang berusia antara 39-49 tahun. Sedangkan anggota

yang berusia 17-27 tahun hanya 16 orang. Hal ini menunjukkan bahwa

pada usia 39-49 tahun seorang laki-laki telah mapan dalam pekerjaan, dan

ingin mengembangkan hobbynya sendiri.

Page 15: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

47

c. Jenis Pekerjaan

Dalam penelitian ini, responden adalah anggota HDCI Surabaya yang

berjumlah 88 orang. Seluruh responden tersebut dapat dikelompokkan

berdasarkan jenis pekerjaan seperti yang terdapat dalam tabel berikut :

Tabel 4.7 : Jenis Pekerjaan

No Jenis Pekerjaan Jumlah %

1 Wiraswasta 56 63,6

2 Pelajar / Mahasiswa 11 12,5

3 Pegawai Negeri 12 13,6

4 Pegawai Swasta 9 10,2

Jumlah 88 100

Sumber : Olahan Peneliti, 2012

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat ada 56 orang responden

wiraswasta, 11 orang pelajar atau mahasiswa, 12 orang pegawai negeri,

dan 9 orang pegawai swasta. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa

anggota HDCI Surabaya paling banyak berprofesi sebagai wiraswasta

yakni sebesar 63,6%.

Melalui wawancara dengan Humas HDCI Surabaya, Himawan,

diketahui bahwa sejak dulu anggota HDCI Surabaya memang mayoritas

berprofesi sebagai wirausahawan. Selain karena mereka bisa mengatur

keuangan mereka sendiri, tingkat fleksibilitas waktu mereka pun lebih

tinggi dibandingkan pelajar/mahasiswa maupun pegawai negeri/pegawai

swasta. Oleh karena waktu mereka yang fleksibel itulah mereka memiliki

lebih banyak waktu untuk mengembangkan hobi mengendarai Harley

Davidson tersebut (wawancara dengan Himawan, Humas HDCI Surabaya,

tanggal 23 September 2012).

Page 16: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

48

d. Lama Anggota

Dalam penelitian ini, responden adalah anggota HDCI Surabaya yang

berjumlah 88 orang. Seluruh responden tersebut dapat dikelompokkan

berdasarkan lama anggota seperti yang terdapat dalam tabel berikut :

Tabel 4.8 : Lama Anggota

No Lama Anggota Jumlah %

1 < 3 tahun 30 34,1

2 3-6 tahun 39 44,3

3 > 6 tahun 19 21,6

Jumlah 88 100

Sumber : Olahan Peneliti, 2012

Tabel di atas menunjukkan dari 88 orang responden atau anggota

HDCI Surabaya, ada 30 orang yang menjadi anggota kurang dari 3 tahun,

39 orang yang menjadi anggota antara 3 hingga 6 tahun, dan 19 orang

yang menjadi anggota lebih dari 6 tahun. Dari hasil tersebut dapat ditarik

kesimpulan bahwa lama keanggotaan terbanyak adalah 3 hingga 6 tahun

yakni sebesar 44,3%.

Menurut koordinator sekretariat HDCI Surabaya, Dimitri Naftali, dua

tahun belakangan jumlah peminat Harley Davidson cukup meningkat. Dari

jumlah tersebut beberapa telah menjadi anggota HDCI Surabaya. Di

Surabaya sendiri tidak hanya HDCI Surabaya yang dapat menaungi para

pengguna Harley Davidson. Selain HDCI Surabaya, ada banyak organisasi

yang juga menaungi para pengguna motor Harley Davidson, seperti Harley

Owner Group (HOG), Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI), dan lain-lain.

Oleh karena itulah mengapa keanggotaan para pengguna Harley Davidson,

khususnya di Surabaya, menyebar dalam beberapa organisasi dan tidak

menyatu dalam HDCI Surabaya (wawancara dengan koordinator

sekretariat HDCI Surabaya, Dimitri Naftali, tanggal 26 September 2012).

Page 17: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

49

e. Jabatan di HDCI

Dalam penelitian ini, responden adalah anggota HDCI Surabaya yang

berjumlah 88 orang. Seluruh responden tersebut dapat dikelompokkan

berdasarkan jabatan di HDCI seperti yang terdapat dalam tabel berikut :

Tabel 4.9 : Jabatan di HDCI

No Jabatan di HDCI Jumlah %

1 Anggota 60 68,2

2 Pengurus 28 31,8

Jumlah 88 100

Sumber : Olahan Peneliti, 2012

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 88 orang responden atau

anggota HDCI Surabaya, ada 60 orang yang menjadi anggota (sebesar

68,2%) dan 28 orang yang menjadi pengurus HDCI Surabaya (sebesar

31,8%).

Dalam sebuah organisasi, ada beberapa orang yang memang ditunjuk

untuk menjadi pengurus. Berikut adalah rincian jabatan dari anggota dan

pengurus HDCI Surabaya :

Tabel 4.10 : Penjabaran Jumlah Pengurus dan Anggota HDCI Surabaya

Jabatan Jumlah orang

Penasehat 6 orang

Ketua 1 orang

Wakil Ketua 1 orang

Sekretaris 1 orang

Wakil Sekretaris 1 orang

Bendahara 1 orang

Wakil Bendahara 1 orang

Bidang Organisasi 2 orang

Bidang Kegiatan 1 orang

Page 18: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

50

Sie Touring 5 orang

Sie Baksos 4 orang

Bidang Humas 1 orang

Dokumentasi 2 orang

Koordinator sekretariat 1 orang

Anggota 60 orang

Total 88 orang Sumber : Koordinator Sekretariat HDCI Surabaya, 2012

4.3.2 Analisis Variabel Presence Aware Communication (X) per Indikator

Pada sub-bab ini peneliti akan menjabarkan tabel distribusi frekuensi

variabel Presence Aware Communication yang akan dibagi per indikator.

Ada tiga indikator dalam variabel ini, yaitu mengetahui ketersediaan/status

online kontak, mengurangi pengulangan komunikasi, serta menggantikan

format komunikasi yang ada.

a. Mengetahui Ketersediaan/Status Online Kontak

Indikator pertama adalah mengetahui ketersediaan/status online

kontak. Teknologi instant messaging memungkinkan penggunanya

mengetahui siapa saja rekannya yang saat itu sedang online. Hal ini

biasanya berguna ketika pengguna akan melakukan koordinasi atau

mencari informasi tertentu, terutama saat berada di luar jam kantor, serta

membutuhkan respon yang cepat (Shaw, 2009, p.20). Berikut adalah tabel

mean (rata-rata) dari indikator ini :

Page 19: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

51

Tabel 4.11 : Mengetahui Ketersediaan/Status Online Kontak

Melalui BBM, Anda dapat dengan

segera bertanya atau

mencari informasi

yang Anda butuhkan.

Melalui BBM, Anda

dapat meminta jawaban sesegera mungkin

sesuai kebutuhan.

Melalui BBM, Anda

dapat melakukan koordinasi mengenai

suatu kepentingan

Melalui BBM,

Anda dapat melakukan kerjasama

tentang sebuah event/

project.

Melalui BBM, Anda

dapat menerima

pesan balasan dalam

waktu yang cepat.

Mean 4.1136 3.6818 3.6477 3.2727 3.3068

Mean indikator

3.60452

Sumber : Olahan Peneliti, 2012

Dari lima pernyataan dalam indikator “mengetahui ketersediaan/status

online kontak” didapatkan hasil mean tertinggi pada pernyataan “melalui

BBM, Anda dapat segera bertanya atau mencari informasi yang anda

butuhkan” dengan nilai mean 4,1136. Melalui wawancara yang dilakukan

kepada beberapa responden, mereka mengatakan bahwa dengan

menggunakan BBM, anggota HDCI Surabaya dapat segera bertanya

kepada koordinator sekretariat secara langsung apabila ada informasi yang

kurang jelas dan membutuhkan informasi lebih lanjut.

Instant messaging, dalam hal ini BBM, pada dasarnya adalah sebuah

media berbasis teks yang memungkinkan komunikasi dua arah. Fitur

utama dalam sebuah instant messaging adalah penggunaan presence

awareness. Hal ini memungkinkan penggunanya mengetahui apakah

partner atau lawan bicaranya sedang terhubung atau tidak (Victor, 2009,

p.9). Fungsi Presence Aware Communication inilah yang membantu

proses komunikasi dalam HDCI Surabaya yang menggunakan media

komunikasi BBM.

Untuk nilai mean terendah ada pada pernyataan “melalui BBM, Anda

dapat melakukan kerjasama tentang sebuah event/project” dengan nilai

mean 3,2727. Dari hasil wawancara dengan koordinator sekretariat HDCI

Page 20: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

52

Surabaya, diketahui bahwa kerjasama tentang sebuah event/project yang

dilakukan melalui BBM dapat dikatakan kurang efektif. Hingga saat ini,

beliau mengatakan bahwa kerjasama tentang sebuah event/project yang

melibatkan pengurus ataupun anggota HDCI Surabaya lebih banyak

dilakukan secara tatap muka. BBM hanya digunakan sebagai alat untuk

mengkomunikasikan adanya pertemuan atau rapat untuk membahas

event/project tersebut. Hal ini dilakukan agar kerjasama yang dilakukan

dapat berjalan secara efektif dan tidak terjadi miskomunikasi (wawancara

dengan Dimitri Naftali, koordinator sekretariat HDCI Surabaya, tanggal 26

September 2012).

Rudi Victor menyatakan, dengan menggunakan instant messaging

tidak ada kendala geografis karena hanya dengan online seseorang dapat

berkomunikasi dengan orang lain yang jaraknya jauh sekalipun. Namun,

keunggulan ini tidak selamanya ideal karena melalui media instant

messaging juga dapat menyebabkan komunikasi yang tidak diinginkan

(unwanted communication) serta gangguan komunikasi (Victor, 2009,

p.2). Karena sebab itulah, koordinator sekretariat HDCI Surabaya tidak

memilih untuk melakukan kerjasama tentang sebuah event/project melalui

BBM.

b. Mengurangi Pengulangan Komunikasi

Indikator kedua adalah mengurangi pengulangan komunikasi.

Teknologi instant messaging dapat mengurangi pesan voice mail seperti

yang ada pada telepon konvensional. Selain itu, instant messaging juga

dapat mengurangi kemungkinan “reject” atau penolakan pesan oleh

penerima pesan (Shaw, 2009, p.20). Berikut adalah tabel mean (rata-rata)

dari indikator ini :

Page 21: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

53

Tabel 4.12 : Mengurangi Pengulangan Komunikasi

Melalui BBM, Anda dapat

mengirimkan pesan secara langsung ke

penerima tanpa ada

kemungkinan untuk ditolak.

Melalui BBM, Anda tidak

perlu mengulangi pengiriman pesan ketika

penerima pesan tidak berada di

tempat.

Melalui BBM, Anda dapat

mengirimkan pesan yang

sama kepada beberapa atau banyak orang

secara langsung.

Mean 3.5227 3.8182 4.5795

Mean indikator

3.97347

Sumber : Olahan Peneliti, 2012

Dari tiga pernyataan dalam indikator “mengurangi pengulangan

komunikasi”, didapatkan hasil mean terbesar ada pada pernyatan “melalui

BBM, Anda dapat mengirimkan pesan yang sama kepada beberapa atau

banyak orang secara langsung” dengan nilai mean 4,5795. Pada

kenyataannya salah satu keunggulan BBM adalah fasilitas broadcast

message. “Broadcast message allows you to send one message to as many

of your Blackberry Messenger Contacts as you wish”. Fasilitas broadcast

message memungkinkan penggunanya untuk mengirimkan satu pesan ke

sebanyak mungkin orang dalam kontak BBMnya sesuai dengan yang

mereka inginkan (Trautschold & Mazo, 2010, p.356).

Dengan menggunakan broadcast message, pengirim pesan tidak perlu

menuliskan dan mengirimkan pesan yang sama secara berulang kali. Ia

dapat mengirimkan satu pesan yang sama kepada banyak orang sekaligus

dalam waktu yang sama. Informasi mengenai kegiatan touring atau

gathering dikirimkan oleh koordinator sekretariat HDCI Surabaya kepada

seluruh anggota HDCI Surabaya. Untuk mempermudah pemilihan kontak

yang akan dipilih untuk dikirimkan pesan, koordinator sekretariat HDCI

Page 22: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

54

Surabaya juga membuat satu kategori khusus bagi para anggota HDCI

Surabaya di BBM-nya.

Mean terendah dengan nilai 3,5227 ada pada pernyataan “melalui

BBM, Anda dapat mengirimkan pesan secara langsung ke penerima tanpa

ada kemungkinan untuk ditolak”. Pesan yang dikirimkan kepada anggota

HDCI Surabaya dapat langsung diterima tanpa perlu menunggu konfirmasi

dari pemilik BBM. Sehingga pesan yang dikirimkan langsung sampai pada

penerima dan tidak mungkin untuk ditolak (wawancara dengan Dimitri

Naftali, koordinator sekretariat HDCI Surabaya, tanggal 26 September

2012).

c. Menggantikan Format Komunikasi yang Ada

Indikator ketiga adalah menggantikan format komunikasi yang ada.

Teknologi instant messaging dapat mengurangi jumlah kontak melalui

telepon dan e-mail sehingga pengirim pesan dapat menerima feedback atau

balasan dalam waktu yang cepat (Shaw, 2009, p.20). Berikut adalah tabel

mean (rata-rata) dari indikator ini :

Tabel 4.13 : Menggantikan Format Komunikasi yang Ada

BBM dapat memfasilitasi

pengiriman pesan undangan dan

informasi secara lebih cepat

dibandingkan e-mail.

BBM dapat memfasilitasi

pengiriman pesan undangan dan

informasi secara lebih cepat

dibandingkan telepon dan sms.

BBM dapat memfasilitasi

pengiriman pesan undangan dan

informasi secara lebih cepat dibandingkan

aplikasi instant messaging yang lain

(contoh: Yahoo Messenger, MSN,

Whatsapp, dll).

Mean 3.9205 2.9773 3.8636

Mean indikator

3.58713

Sumber : Olahan Peneliti, 2012

Page 23: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

55

Pada indikator “menggantikan format komunikasi yang ada”,

pernyataan dengan nilai mean terbesar adalah pernyataan “BBM dapat

memfasilitasi pengiriman pesan undangan dan informasi secara lebih cepat

dibandingkan e-mail” dengan nilai 3,9205. Hal ini menunjukkan bahwa

banyak anggota HDCI Surabaya yang merasa terbantu dengan adanya

fasilitas BBM sebagai pengganti e-mail yang merupakan format

komunikasi terdahulu.

Pesan e-mail akan dikirimkan kepada alamat e-mail tujuan dengan

menggunakan mekanisme disimpan-kemudian-dikirimkan yang rentan

terhadap terjadinya penundaan. Pesan dapat sampai ke e-mail yang dituju

dalam hitungan menit atau bahkan jam, tergantung servernya (Victor,

2009, p.18). Karena itulah mengapa banyak responden setuju bahwa BBM

dapat memfasilitasi pengiriman pesan undangan dan informasi secara lebih

cepat dibandingkan e-mail.

Mean terendah ada pada pernyataan “BBM dapat memfasilitasi

pengiriman pesan undangan dan informasi secara lebih cepat dibandingkan

telepon dan sms” yakni sebesar 2,9773. Beberapa responden atau anggota

HDCI Surabaya masih menganggap bahwa telepon dan sms diperlukan

untuk penyampaian informasi secara cepat. Memang telepon memiliki

keunggulan pengirim dan penerima dapat bercakap-cakap secara langsung

dan lisan tanpa melalui tulisan. Dengan berbicara secara langsung,

kemungkinan terjadi salah paham dapat berkurang dan dapat langsung

bertanya jawab. Rudi Victor menyatakan, komunikasi menggunakan

telepon tidak terbatas lokasi. Telepon memungkinkan orang-orang dapat

berkomunikasi meskipun dalam jarak berjauhan. Kemampuan telepon

untuk dapat dihubungi dengan segera merupakan keuntungan produktif

komunikasi melalui telepon (Victor, 2009, p.17-18).

Meskipun telepon memiliki banyak keunggulan, koordinator

sekretariat HDCI Surabaya menganggap bahwa tidak efektif jika ia harus

menelepon satu per satu anggota HDCI Surabaya. Selain membutuhkan

waktu yang lama, biaya yang dikeluarkan juga besar. Padahal dengan

adanya BBM, koordinator sekretariat dapat dengan mudah mengirimkan

Page 24: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

56

pesan secara cepat dan langsung kepada banyak orang, dengan biaya yang

lebih murah (wawancara dengan Dimitri Naftali, koordinator sekretariat

HDCI Surabaya, tanggal 26 September 2012).

4.3.3 Analisis Variabel Efektivitas Komunikasi (Y) per Indikator

Pada sub-bab ini peneliti akan menjabarkan tabel distribusi frekuensi

variabel efektivitas komunikasi yang akan dibagi per indikator. Ada enam

indikator dalam variabel ini, yaitu penerima/pemakai, isi, ketepatan waktu,

media, format, dan sumber.

a. Penerima/Pemakai

Indikator pertama adalah penerima/pemakai. Sebuah pesan dapat

dikatakan efektif apabila penerima pesan merupakan objek yang

diharapkan untuk menerima pesan tersebut (Hardjana, 2000, p.24). Berikut

adalah tabel mean (rata-rata) dari indikator ini :

Tabel 4.14 : Penerima/Pemakai

Anda mengetahui bahwa pesan undangan/

informasi akan dikirimkan oleh

sekretariat melalui BBM pada para anggota HDCI.

Anda selalu menerima setiap pesan undangan/ informasi yang dikirimkan oleh sekretariat HDCI Surabaya melalui

BBM.

Anda akan bertanya kepada sekretariat HDCI Surabaya

bila pesan undangan/

informasi yang dikirim via BBM

kurang jelas.

Mean 4.2273 4.0909 4.2273

Mean indikator

4.18183

Sumber : Olahan Peneliti, 2012

Dalam indikator “penerima/pemakai” nilai mean tertinggi terdapat

pada dua pernyataan “Anda mengetahui bahwa pesan undangan/ informasi

akan dikirimkan oleh sekretariat melalui BBM pada para anggota HDCI”

dan “Anda akan bertanya kepada sekretariat HDCI Surabaya bila pesan

Page 25: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

57

undangan/informasi yang dikirim via BBM kurang jelas” dengan nilai

mean yang sama yaitu 4,2273. Hal ini menunjukkan bahwa banyak

anggota HDCI Surabaya yang memilih setuju atau sangat setuju terhadap

kedua pernyataan tersebut. Mereka mengetahui bahwa pesan undangan

atau informasi akan dikirimkan oleh koordinator sekretariat dan diterima

langsung melalui BBM mereka masing-masing. Oleh karena itu mereka

tidak perlu untuk mencari informasi atau undangan kegiatan HDCI

Surabaya di kantor sekretariat karena mereka mengetahui bahwa pesan

undangan atau informasi akan dikirimkan melalui BBM. Selain itu,

penerima pesan mengetahui kepada siapa mereka dapat bertanya seputar

informasi atau undangan kegiatan HDCI Surabaya. Ketika kita terlibat

dalam suatu komunikasi, pengirim dan penerima pesan adalah orang yang

sama (Berlo, 1960, p.51). Sehingga di dalam suatu proses komunikasi,

pengirim pesan dapat menjadi penerima dan begitu juga sebaliknya,

penerima pesan dapat menjadi pengirim pesan. Didalam HDCI Surabaya,

para anggota HDCI Surabaya menerima pesan dari sekertariat dan dapat

menjadi pengirim pesan ketika bertanya kepada koordinator sekretariat

HDCI Surabaya yaitu Dimitri.

“If we limit our discussion to effective communication, the receiver is

the most important link in the communication process” (Berlo, 1960, p.52).

Mengacu komunikasi yang efektif, penerima adalah pihak yang paling

penting dalam proses komunikasi. Jadi para anggoga HDCI Surabaya

sebagai penerima pesan menjadi hal yang paling penting dalam sebuah

proses komunikasi di saat koordinator sekretariat HDCI Surabaya sebagai

pengirim pesan undangan/informasi ingin berkomunikasi secara efektif.

IM memberikan fasilitas kepada penerima untuk dapat menerima pesan

dengan cepat dan dapat diandalkan sebagai sumber pesan. IM mendukung

pihak penerima pesan, sehingga mendukung pula efektivas komunikasi

organisasi.

Mean terendah ada pada pernyataan “Anda selalu menerima setiap

pesan undangan/informasi yang dikirimkan oleh sekretariat HDCI

Surabaya melalui BBM” dengan nilai 4,0909. Dari hasil tersebut, dapat

Page 26: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

58

dilihat bahwa para anggota HDCI Surabaya menerima pesan undangan

atau informasi yang dikirimkan oleh koordinator sekretariat HDCI

Surabaya melalui BBM. “We already have talked at some length about the

decoder-receiver, when we talked about the source-encoder” (Berlo, 1960,

p.50-51). Singkatnya, menurut Berlo ketika berbicara secara panjang lebar

mengenai penerima pesan, disaat kita berbicara mengenai sumber atau

pengirim pesan. Orang yang berada pada proses akhir sebuah komunikasi

dan orang yang menjadi lawan bicaranya dapat dikatakan cukup mirip.

Karena pada sebuah proses komunikasi dua arah, satu orang dapat menjadi

pengirim dan sekaligus menjadi penerima pesan Jadi disaat kita

membicarakan pengirim pesan, kita juga berbicara mengenai penerima

pesan.

“When the source choose a code for his message, he must choose one

which is known to his receiver” (Berlo, 1960, p.52). Menurut Berlo, ketika

pengirim pesan menyusun pesannya, dia harus menyusun pesannya sesuai

dengan pengetahuan penerima. Jika pesan yang disusun, diluar

pengetahuan penerima, maka kemungkinan akan terjadi kesalahan

komunikasi atau interpretasi. Contohnya misalnya Dimitri akan

mengirimkan pesan tentang touring. Maka arti kata touring itu harus

dipahami oleh Dimitri maupun penerima, sehingga tidak terjadi salah

perspesi. Di dalam HDCI Surabaya, Dimitri sebagai pengirim pesan harus

mengetahui siapa yang akan menerima pesan tersebut. Sehingga dalam

menyusun pesan tersebut, Dimitri mengerti bagaimana seharusnya pesan

itu dibuat dan dikirimkan kepada siapa.

b. Isi

Indikator kedua adalah isi. Sebuah pesan dikatakan efektif apabila isi

pesan yang diterima memang sesuai dengan yang dimaksudkan oleh

pengirim pesan (Hardjana, 2000, p.24). Berikut adalah tabel mean (rata-

rata) dari indikator ini :

Page 27: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

59

Tabel 4.15 : Isi

Anda menerima

pesan undangan

touring via BBM.

Anda menerima

pesan undangan gathering via BBM.

Anda menerima

pesan informasi

* via BBM.

Anda mengetahui

dan mengerti

dengan jelas pesan

undangan touring via

BBM.

Anda mengetahui

dan mengerti

dengan jelas pesan

undangan gathering via BBM.

Anda mengetahui

dan mengerti dengan

jelas pesan informasi via BBM.

Mean 4.2955 4.2386 4.1705 4.0909 4.0909 4.0682 Mean

indikator 4.1591

Sumber : Olahan Peneliti, 2012

Dalam indikator “isi”, pernyataan dengan indikator tertinggi adalah

“Anda menerima pesan undangan touring via BBM” dengan nilai 4,2955.

Hal ini menunjukkan bahwa anggota HDCI Surabaya menerima pesan

undangan touring via BBM yang dikirimkan oleh koordinator sekretariat.

Menurut Dimitri, terkadang ada satu atau dua orang yang tidak menerima

pesan undangan atau informasi. Biasanya dikarenakan masalah dengan

jaringan atau hardware BB anggota (wawancara dengan Dimitri Naftali,

koordinator sekretariat HDCI Surabaya, tanggal 26 September 2012).

Untuk mean terendah ada pada pernyataan “Anda mengetahui dan

mengerti dengan jelas pesan informasi via BBM” dengan nilai mean

4,0682. Meskipun memiliki nilai mean terendah pada indikator ini,

pernyataan ini berarti para anggota HDCI Surabaya mengetahui dan

mengerti dengan jelas pesan informasi via BBM. “At least three factors

need to be taken into account in the message: the message code, the

message content, and the message treatment” terdapat tiga faktor yang

dibutuhkan di dalam suatu pesan yaitu, pesan verbal/non-verbal, konten/isi

pesan, format/penyusunan pesan (Berlo, 1960, p.54). Pesan yang

dikirimkan oleh dimitri adalah pesan verbal dengan menggunakan kata-

kata, isi yang jelas dan disusun dengan baik. Jika salah satu dari ketiga

Page 28: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

60

faktor tersebut tidak terpenuhi, maka akan terjadi feedback untuk bertanya

kembali karena pesan dari Dimitri tidak jelas atau kurang lengkap. Dimitri

menyatakan bahwa tidak jarang orang akan bertanya kembali untuk

memastikan mengenai informasi tersebut via BBM (wawancara dengan

Dimitri Naftali, koordinator sekretariat HDCI Surabaya, tanggal 26

September 2012).

c. Ketepatan Waktu

Indikator ketiga adalah ketepatan waktu. Sebuah pesan dikatakan

efektif apabila pesan yang dimaksudkan sampai kepada penerima pesan

tepat pada waktunya. Artinya penyampaian pesan tersebut sesuai dengan

kondisi dan situasi (Hardjana, 2000, p.24). Berikut adalah tabel mean

(rata-rata) dari indikator ini :

Tabel 4.16 : Ketepatan Waktu

Jadwal dikirimkan 2-3 minggu sebelum hari pelaksanaan

touring/ gathering.

Waktu pengiriman undangan/

informasi sesuai dengan kebutuhan

masing-masing anggota untuk

mengikuti persiapan kegiatan HDCI Surabaya.

Jadwal kegiatan dikirimkan

kembali seminggu sebelum hari pelaksanaan

touring/ gathering sebagai reminder.

Mean 4.2273 3.9886 4.3068

Mean indikator

4.17423

Sumber : Olahan Peneliti, 2012

Dari tabel indikator “ketepatan waktu”, pernyataan dengan nilai mean

paling tinggi adalah “jadwal kegiatan dikirimkan kembali seminggu

sebelum hari pelaksanaan touring/gathering sebagai reminder” dengan

nilai 4,3068. Menurut koordinator sekretariat HDCI Surabaya, pesan

undangan atau informasi dikirimkan 2-3 minggu sebelum hari pelaksanaan

Page 29: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

61

kegiatan. Begitu memasuki seminggu sebelum hari pelaksanaan kegiatan,

pesan undangan atau informasi tersebut akan dikirimkan kembali kepada

para anggota untuk dijadikan reminder agar para anggota HDCI Surabaya

tidak lupa mengenai kegiatan tersebut (wawancara dengan Dimitri Naftali,

koordinator sekretariat HDCI Surabaya, tanggal 26 September 2012).

“A communication event can be divided into several basic elements:

the sender, the receiver(s), the message time (sending time and possibly a

different receiving time), and the message content”. Sebuah peristiwa

komunikasi dapat dibagi menjadi beberapa elemen dasar, yaitu pengirim

pesan, penerima pesan, waktu pesan (waktu pengiriman yang mungkin

dapat berbeda dengan waktu penerimaan), dan isi pesan (Beale, n.d., p.2).

Menurut Beale, waktu pesan juga mempengaruhi sebuah proses

komunikasi. Ada kalanya waktu pengiriman pesan tidak sama dengan

waktu penerimaannya. Hal tersebut dapat menghambat jalannya

komunikasi. Dikaitkan dengan pengiriman pesan yang dilakukan oleh

koordinator sekretariat HDCI Surabaya mengenai jadwal kegiatan

touring/gathering yang dikirimkan kembali seminggu sebelum hari

pelaksanaan sebagai reminder, tentu waktu pesan memiliki peran yang

cukup besar. Dengan BBM, pesan reminder akan sampai pada para

anggota HDCI Surabaya sesaat setelah koordinator sekretariat

mengirimkan pesan tersebut. Dari situ dapat dilihat bahwa waktu

pengiriman pesan dapat dikatakan sama dengan waktu penerimaannya,

sehingga pengiriman pesan melalui BBM memiliki ketepatan waktu yang

baik.

Untuk pernyataan dengan nilai mean terendah adalah “Waktu

pengiriman undangan/informasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing

anggota untuk mengikuti persiapan kegiatan HDCI Surabaya” dengan nilai

3,9886. Para responden atau anggota HDCI Surabaya setuju apabila

pengiriman undangan/informasi dilakukan 2-3 minggu sebelum hari

pelaksanaan, mereka menganggap bahwa kurun waktu tersebut sesuai

dengan kebutuhan para anggota untuk mempersiapkan diri sebelum

kegiatan dilaksanakan.

Page 30: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

62

d. Media

Indikator keempat adalah media. Sebuah pesan dikatakan efektif

apabila media yang digunakan untuk menyampaikan pesan sesuai dengan

kebutuhan dan diharapkan oleh pengirim pesan dan penerima pesan

(Hardjana, 2000, p.24). Berikut adalah tabel mean (rata-rata) dari indikator

ini :

Tabel 4.17 : Media

BBM merupakan sarana yang tepat untuk

mengirimkan undangan touring.

BBM merupakan sarana yang tepat untuk

mengirimkan undangan gathering.

BBM merupakan sarana yang tepat untuk

mengirimkan informasi.

Anda lebih memilih

pengiriman pesan

undangan/ informasi

melalui BBM daripada

melalui e-mail.

Anda lebih memilih

pengiriman pesan

undangan/ informasi

melalui BBM daripada melalui

telepon dan sms.

Mean 4.1136 4.0227 4.0455 4.1136 3.2955

Mean indikator

3.91818

Sumber : Olahan Peneliti, 2012

Dari lima pernyataan dalam indikator “media”, terdapat dua

pernyataan yang memiliki nilai mean tertinggi dan sama. Dua pernyataan

tersebut adalah pernyataan “BBM merupakan sarana yang tepat untuk

mengirimkan undangan touring” dan “Anda lebih memilih pengiriman

pesan undangan/ informasi melalui BBM daripada melalui e-mail” dengan

nilai mean 4,1136. Dari wawancara yang dilakukan dengan beberapa

anggota HDCI Surabaya, mereka merasa BBM merupakan sarana yang

tepat untuk mengirimkan pesan undangan maupun informasi. Hal ini

dikarenakan BBM lebih cepat untuk menerima pesan dan lebih cepat untuk

membuat balasan.

Page 31: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

63

Selain itu, anggota HDCI Surabaya juga lebih memilih pengiriman

pesan melalui BBM daripada melalui e-mail karena penggunaan e-mail

lebih rumit dibandingkan BBM, meskipun smartphone Blackberry juga

memiliki fasilitas e-mail. Rudi Victor mengemukakan, pesan e-mail akan

dikirimkan kepada alamat e-mail tujuan dengan menggunakan mekanisme

disimpan-kemudian-dikirimkan yang rentan terhadap terjadinya

penundaan. Pesan dapat sampai ke e-mail yang dituju dalam hitungan

menit atau bahkan jam, tergantung servernya (Victor, 2009, p.18).

Sedangkan untuk nilai mean terendah adalah pernyataan “Anda lebih

memilih pengiriman pesan undangan/ informasi melalui BBM daripada

melalui telepon dan sms” dengan nilai mean 3,2955. Sebagian anggota

HDCI Surabaya masih menganggap telepon adalah media yang tidak dapat

ditinggalkan dalam berkomunikasi karena mereka dapat langsung

menyampaikan pesan secara lisan pada partner komunikasi mereka dan

juga dapat memberikan balasan secara langsung. Menurut Rudi Victor,

komunikasi menggunakan telepon tidak terbatas lokasi. Telepon

memungkinkan orang-orang dapat berkomunikasi meskipun dalam jarak

berjauhan. Kemampuan telepon untuk dapat dihubungi dengan segera

merupakan keuntungan produktif komunikasi melalui telepon (Victor,

2009, p.17-18).

Namun berbeda halnya menurut Dimitri. Dimitri mengemukakan

bahwa menggunakan telepon tidak efektif dan membuang banyak waktu

maupun biaya. Saat ini, Dimitri lebih banyak melakukan komunikasi atau

mengirimkan informasi/undangan melalui BBM (wawancara dengan

Dimitri Naftali, koordinator sekretariat HDCI Surabaya, tanggal 26

September 2012).

e. Format

Indikator kelima adalah format. Sebuah pesan dikatakan efektif

apabila terdapat kesesuaian format antara yang dimaksudkan oleh

pengirim dengan penerima (Hardjana, 2000, p.24). Berikut adalah tabel

mean (rata-rata) dari indikator ini :

Page 32: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

64

Tabel 4.18 : Format

Format pesan undangan/

informasi yang dikirimkan

melalui BBM mudah

dipahami.

Ide pokok/ tema

kegiatan disampaikan

dengan jelas.

Detail kegiatan (waktu, tempat, tanggal, biaya) disampaikan dengan jelas.

Himbauan untuk

mengikuti kegiatan touring/

gathering disampaikan dengan jelas.

Mean 4.1477 4.0455 4.2500 3.9886

Mean Indikator

4.10795

Sumber : Olahan Peneliti, 2012

Dari empat pernyataan dalam indikator “format”, pernyataan dengan

nilai mean tertinggi adalah “detail kegiatan (waktu, tempat, tanggal, biaya)

disampaikan dengan jelas” dengan nilai mean 4,2500. Dari wawancara

dengan Dimitri, setiap pesan undangan atau informasi yang dikirimkan

kepada anggota HDCI Surabaya selalu disertakan keterangan waktu,

tempat, tanggal, dan biaya. Hal ini dibenarkan oleh para anggota HDCI

Surabaya.

Nilai mean yang terendah ada pada pernyataan “himbauan untuk

mengikuti kegiatan touring/gathering disampaikan dengan jelas” dengan

nilai mean 3,9886. Para anggota HDCI Surabaya yang menerima pesan

merasa bahwa himbauan untuk mengikuti kegiatan tersebut telah

disampaikan dengan jelas oleh sekreariat HDCI Surabaya.

“In presenting a message to express his purpose, the source can select

one or another piece of information, one or another set of assertions, one

or another set of evidence”. Dalam menyajikan suatu pesan untuk

mempercepat tujuannya, pengirim pesan dapat memilih seluruh atau

sebagian informasi, satu atau seluruh pernyataan, dan satu atau seluruh

keterangan (Berlo, 1960, p.60). Dalam pembuatan pesan, Dimitri harus

pandai-pandai merangkai infomasi, pernyataan, dan keterangan yang tepat

supaya pesan yang dikirimkan jelas, lengkap, dan tidak terlalu panjang

Page 33: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

65

lebar sehingga penerima pesan dapat mengerti dan memahami inti dari

pesan tersebut.

“We may debate which is more important in communication, having

good ideas (elements) or having good organization (structure)” (Berlo,

1960, p.55). Menurut Berlo, mana yang lebih penting dalam

berkomunikasi, memiliki rangkaian kata yang bagus atau memiliki isi yang

singkat dan jelas.

Gambar 4.2 : Contoh pengiriman pesan dari koordinator sekretariat HDCI

Surabaya melalui BBM Sumber : Olahan Peneliti, 2012

Dapat dilihat dari gambar diatas, pesan yang dikirimkan oleh Dimitri

lebih mementingkan isi yang singkat dan jelas. Dalam merangkai

pesannya, Dimitri langsung menyampaikan inti dari kegiatan dan tidak

menggunakan kata-kata yang formal seperti kalimat pembuka dan kalimat

penutup. Sehingga untuk format pesan yang disusun oleh Dimitri dapat

dilihat lebih kepada having good organization (structure) daripada having

good ideas (elements) karena pesan yang to the point dan mudah dipahami.

Page 34: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

66

f. Sumber

Indikator terakhir adalah sumber. Sebuah pesan dikatakan efektif

apabila ada kejelasan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga

pesan yang disampaikan akurat (Hardjana, 2000, p.24). Berikut adalah

tabel mean (rata-rata) dari indikator ini :

Tabel 4.19 : Sumber

Anda mengetahui bahwa pesan yang disampaikan

dapat dipertanggung jawabkan.

Mean 3.8182

Mean Indikator

3.8182

Sumber : Olahan Peneliti, 2012

Dari indikator “sumber” hanya ada satu pernyataan yaitu “Anda

mengetahui bahwa pesan yang disampaikan dapat dipertanggung

jawabkan” dengan nilai mean 3,8182. Pesan dapat dipertanggungjawabkan

apabila pesan dikirimkan benar-benar dari Dimitri selaku koordinator

sekretariat HDCI Surabaya. “There are at least four kinds of factors within

the source which can increase fidelity. They are his communication skills,

attitudes, knowledge level, and position within a social-cultural system”.

Di dalam sumber terdapat empat faktor yang dapat meningkatkan

pengiriman pesan yang jitu, yaitu kemampuan berkomunikasi, perilaku,

tingkat pengetahuan, posisi dalam sistem sosial budaya (Berlo, 1960,

p.41).

Kemampuan berkomunikasi mempengaruhi kemampuan kita untuk

menganalisa tujuan komunikasi, kemampuan kita untuk mengatakan

sesuatu ketika kita berkomunikasi. Selain itu, kemampuan berkomunikasi

juga mempengaruhi kemampuan kita untuk mengkodekan pesan yang

dapat mengungkapkan apa yang kita inginkan (Berlo, 1960, p.42). Dalam

hal ini sebagai pengirim pesan, Dimitri mempunyai kemampuan

Page 35: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

67

berkomunikasi itu. Awalnya Dimitri pasti mengetahui jelas apa tujuan

sebuah pesan informasi/undangan yang akan dikirimkan untuk para

anggota HDCI Surabaya. Selanjutnya barulah ia mengkodekan pesan

tersebut dalam BBM, dan mengirimkannya kepada kontak-kontak yang

telah ia pilih.

Faktor berikutnya adalah perilaku. Perilaku sumber/pengirim pesan

kepada penerimanya dapat mempengaruhi komunikasi. Ketika penerima

pesan menyadari bahwa sumber/pengirim pesan menyukai mereka, mereka

tidak akan banyak mengkritik pesan dari sumber. Terlebih lagi, mereka

akan menyetujui apa yang dinyatakan oleh pengirim pesan (Berlo, 1960,

p.47). Hal ini juga berlaku dalam pengiriman pesan oleh koordinator

sekretariat HDCI Surabaya. Apabila Dimitri sebagai pengirim pesan

memiliki perilaku yang baik dan disukai oleh para anggota HDCI

Surabaya, maka sebagai penerima pesan mereka akan mengerti bahwa

pesan yang dikirimkan oleh Dimitri dapat dipertanggung jawabkan

sehingga Dimitri tidak menerima banyak kritik.

Tingkat pengetahuan merupakan faktor selanjutnya. Tingkat

pengetahuan dalam proses komunikasi berpengaruh pada perilaku

pengirim pesan. Apa dan bagaimana pengirim pesan mengkomunikasikan

maksudnya bergantung pada kemampuannya untuk menguraikan maksud

dan isi pesan (Berlo, 1960, p.48-49). Dimitri harus memiliki pengetahuan

mengenai kegiatan yang akan diselenggarakan jauh lebih banyak dan

lengkap dibandingkan anggota lainnya. Hal ini dikarenakan Dimitri yang

akan menerima pertanyaan-pertanyaan seputar kegiatan dari anggota yang

mungkin membutuhkan penjelasan lebih lanjut.

Faktor keempat adalah posisi dalam sistem sosial budaya. Harus

diketahui jenis sistem sosial di mana pengirim pesan tersebut beroperasi.

Selain itu juga perlu diketahui bagaimana ia sesuai dengan sistem

sosialnya, apa peran yang ia jalankan, fungsi atau tugas apa yang perlu ia

lakukan, juga bagaimana ia memposisikan diri dalam sistem sosial tersebut

(Berlo, 1960, p.49). Dimitri yang dipilih menjadi koordinator sekretariat

HDCI Surabaya selama ini melakukan peran dan tanggung jawabnya

Page 36: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

68

untuk mengelola administrasi, tata usaha organisasi, dan kehumasan

pengurus. Salah satunya adalah mendistribusikan pesan-pesan kepada para

anggota HDCI Surabaya. Dimitri juga tentunya memposisikan diri sebagai

koordinator sekretariat yang melaksanakan tugasnya secara totalitas. Ia

tidak keberatan untuk menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh

anggota yang membutuhkan informasi lebih rinci mengenai kegiatan yang

akan diselenggarakan (wawancara dengan Himawan, Humas HDCI

Surabaya, tanggal 27 September 2012).

4.4 Uji Korelasi

Pengujian pengaruh Presence Aware Communication terhadap efektivitas

komunikasi melalui Blackberry Messenger dalam Harley Davidson Club

Indonesia Surabaya menghasilkan nilai korelasi (R) sebagai berikut :

Tabel 4.20 : Uji Korelasi

Model Summary(b)

Model R R SquareAdjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .570(a) .324 .317 .30085830571

2254 a Predictors: (Constant), Presence_Aware_Communications b Dependent Variable: Efektivitas_Komunikasi

Sumber : Olahan Peneliti, 2012

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa :

Nilai korelasi yang diperoleh adalah sebesar 0,570. Dapat dilihat dari tabel

4.20 bahwa hubungan Presence Aware Communication terhadap efektivitas

komunikasi melalui Blackberry Messenger dalam HDCI Surabaya tergolong

dalam kategori sedang. Dari tabel di atas juga dapat dilihat bahwa R Square

bernilai 0,32. Hal ini berarti Presence Aware Communication berpengaruh sebesar

0,32 terhadap efektivitas komunikasi

Page 37: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

69

Tabel 4.21 :

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono, 2009, p.184

“Of these awareness services, presence awareness was shown to be very

useful as it has a practical benefit of helping communicators estimate the

likelihood of a successful interaction attempt” (Victor, 2009, p.45). Presence

awareness sangat berguna bagi komunikator untuk menunjang keberhasilan

interaksi (efektivitas komunikasi). Presence awareness di dalam Blackberry

Messenger adalah di saat mengirimkan sebuah pesan kita dapat melihat apakah

pesan tersebut telah diterima oleh lawan bicara kita. Hal ini ditunjukkan dengan

tanda cawang yang terdapat huruf D di atasnya (Delivered). Selain itu, dengan

BBM kita juga dapat mengetahui apakah pesan tersebut telah dibaca penerima

pesan atau belum, yang ditunjukkan dengan tanda cawang yang terdapat huruf R

di atasnya (Read). Hal ini sangat berguna untuk melihat apakah pesan telah

diterima dan telah dibaca, tentunya untuk menunjang keberhasilan terciptanya

efektivitas komunikasi.

4.5 Analisis Regresi Linier Sederhana

Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier sederhana untuk

mengetahui pengaruh Presence Aware Communication (X) terhadap efektivitas

komunikasi (Y). Analisis ini dipilih karena memiliki satu variabel bebas

(Presence Aware Communication) dan satu variabel terikat (efektivitas

komunikasi). Pengolahan data dilakukan dengan program SPSS 13.0.

Page 38: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

70

Koefisien Regresi

Tabel 4.22 : Uji Regresi

Coefficientsa

2.891 .188 15.342 .000.322 .050 .570 6.425 .000

(Constant)MEAN variabel1(PAC)

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: MEAN variable2 (efektifitas)a.

Sumber : Olahan Peneliti, 2012

Berdasarkan nilai estimasi koefisien regresi pada tabel di atas, maka model

persamaan regresi linier sederhana yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Y = a + b X

Y = 2,891 + 0,322 X

Yang menunjukkan,

Y = efektivitas komunikasi

a = konstanta (pengaruh berbagai faktor selain Presence Aware

Communication)

b = koefisien regresi

X = Presence Aware Communication

Dari model persamaan regresi sederhana tersebut, maka diketahui bahwa:

A. Jika seluruh variabel konstan (a), maka efektivitas komunikasi akan

bernilai sebesar 2,891.

B. Koefisien regresi (b) menunjukkan nilai (+)0,322. Hal ini berarti bahwa

Presence Aware Communication secara keseluruhan berpengaruh positif

sebesar 0,322 terhadap efektivitas komunikasi. Jadi apabila Presence

Aware Communication dalam HDCI Surabaya meningkat satu satuan,

maka akan meningkatkan efektivitas komunikasi sebesar 0,322. Begitu

pula sebaliknya, apabila Presence Aware Communication menurun satu

satuan, maka akan menurunkan efektivitas komunikasi sebesar 0,322.

Page 39: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

71

“Currently, the implementation of presence in IM awards full trust to all

watchers, providing them with all presence information” (Victor, 2009, p.45).

Menurut Victor, saat ini implementasi fasilitas presence pada instant messaging

dapat dipercaya oleh seluruh audiens karena dapat menyediakan informasi tentang

status masing-masing kontak yang saling terkait. Dalam penelitian ini PAC

berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi. Karena PAC di dalam BBM sangat

membantu dalam pengiriman pesan. BBM dapat melihat apakah status kontak

lawan bicara kita sedang online atau tidak (available/busy). BBM juga secara

langsung memberikan tanda (X) pada pesan yang kita kirimkan apabila penerima

pesan sedang offline.

4.6 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

digunakan uji tabel T (Kriyantono, 2006, p.173). Rumus pengujian hipotesis

adalah sebagai berikut:

 

 Dengan ketentuan :

Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak

Jika thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima

Nilai signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak

Nilai signifikansi > 0,05, maka Ho diterima

Dengan kata lain jika thitung > ttabel atau nilai signifikansi < 0,05, maka

variabel bebas berpengaruh signifikansi terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika

thitung ≤ ttabel t hitung ≤ t tabel atau nilai signifikansi > 0,05, maka variabel bebas

tidak berpengaruh signifikansi terhadap variabel terikat.

Hasil uji tabel t antara Presence Aware Communication terhadap

efektivitas komunikasi melalui Blackberry Messenger dalam Harley Davidson

Club Indonesia Surabaya adalah sebagai berikut:

Page 40: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

72

Tabel 4.23 : Uji Hipotesis Coefficientsa

2.891 .188 15.342 .000.322 .050 .570 6.425 .000

(Constant)MEAN variabel1(PAC)

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: MEAN variable2 (efektifitas)a.

Sumber : Olahan Peneliti, 2012

Hasil uji tabel t antara variabel Presence Aware Communication terhadap

efektivitas komunikasi, menghasilkan nilai t hitung sebesar 6,425 dan nilai

signifikansi sebesar 0. Nilai t hitung ini lebih besar dari t tabel 1,663 dan nilai

signifikansi uji tabel t lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan pengaruh Presence Aware Communication berpengaruh signifikan

terhadap efektivitas komunikasi dalam Harley Davidson Club Indonesia

Surabaya.

4.7 Pengaruh Presence-Aware Communication Terhadap Efektivitas

Komunikasi melalui Blackberry Messenger dalam Harley Davidson

Club Indonesia Surabaya

Penelitian ini memiliki rumusan masalah yaitu bagaimanakah pengaruh

Presence-Aware Communication terhadap efektivitas komunikasi melalui

Blackberry Messenger dalam Harley Davidson Club Indonesia Surabaya. Setelah

dilakukan analisis dari kuesioner yang telah disebar melalui program SPSS 13.0,

maka peneliti mendapatkan beberapa hasil analisis yaitu sebagai berikut :

a. Yang pertama adalah uji hipotesis. Pada awal penelitian, hipotesis

yang diduga peneliti adalah: Ho = “Tidak ada pengaruh antara

Presence-Aware Communication terhadap efektivitas komunikasi

melalui Blackberry Messenger”. Kemudian setelah dilakukan analisis,

diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 6,425 dan nilai signifikansi

sebesar 0. Nilai t hitung ini lebih besar dari t tabel 1,663 dan nilai

signifikansi uji tabel t lebih kecil dari 0,05. Karena nilai t hitung > t

tabel dan nilai signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak. Dengan kata lain,

Page 41: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

73

Presence Aware Communication berpengaruh signifikan terhadap

efektivitas komunikasi melalui Blackberry Messenger dalam Harley

Davidson Club Indonesia Surabaya.

b. Yang kedua dilakukan uji korelasi untuk melihat hubungan Presence

Aware Communication terhadap efektivitas komunikasi melalui

Blackberry Messenger dalam HDCI Surabaya. Dari uji korelasi yang

dilakukan, didapatkan nilai korelasi sebesar 0,570. Berdasarkan nilai

korelasi tersebut dapat diketahui bahwa hubungan Presence Aware

Communication terhadap efektivitas komunikasi melalui Blackberry

Messenger dalam HDCI Surabaya tergolong sedang.

c. Selanjutnya adalah analisis regresi linier sederhana. Uji regresi ini

dilakukan untuk mengetahui pengaruh Presence Aware

Communication terhadap efektivitas komunikasi melalui Blackberry

Messenger dalam HDCI Surabaya. Hasil yang didapatkan adalah

koefisien regresi menunjukkan nilai (+)0,322. Hal ini berarti bahwa

Presence Aware Communication secara keseluruhan berpengaruh

positif sebesar 0,322 terhadap efektivitas komunikasi. Jadi apabila

Presence Aware Communication dalam HDCI Surabaya meningkat

satu satuan, maka akan meningkatkan efektivitas komunikasi sebesar

0,322. Begitu pula sebaliknya, apabila Presence Aware

Communication menurun satu satuan, maka akan menurunkan

efektivitas komunikasi sebesar 0,322.

d. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dapat diketahui bahwa untuk item

pernyataan variabel Presence Aware Communication dan efektivitas

komunikasi masing-masing memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar

0,821 dan 0,832. Karena nilai Cronbach’s Alpha > 0,6, maka dapat

dinyatakan bahwa item pernyataan variabel Presence Aware

Communication dan efektivitas komunikasi telah reliabel.

e. Selanjutnya adalah uji validitas. Uji validitas dilakukan untuk dua

variabel, yaitu Presence Aware Communication dan efektivitas

komunikasi. Dari analisis tersebut, didapatkan hasil bahwa seluruh

pernyataan dari variabel Presence Aware Communication telah valid.

Page 42: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

74

Sedangkan dalam variabel efektivitas komunikasi, terdapat 2 dari 24

pernyataan dinyatakan tidak valid, sisanya dinyatakan telah valid.

Pada variabel Presence Aware Communication (X), indikator yang

memiliki mean tertinggi adalah “mengurangi pengulangan komunikasi” yaitu

3,97. Dengan menggunakan BBM, komunikator tidak perlu mengulangi

pengiriman pesan kepada banyak komunikan. Tetapi dengan adanya fasilitas

broadcast message di dalam BBM, cukup dengan sekali kirim, maka pesan akan

tersampaikan kepada banyak komunikan tanpa harus mengirim satu-satu.

Selain itu, tidak seperti penggunaan telepon yang dapat di-reject/ditolak

dan harus mengulangi penggunaan telepon untuk menyampaikan pesan, pesan

yang dikirimkan melalui BBM tidak dapat ditolak oleh penerima pesan. Jadi

pesan yang dikirimkan, langsung masuk kedalam BBM penerimanya.

Dibandingkan juga antara BBM dengan e-mail. E-mail juga sama dengan BBM

yang tidak dapat menolak pesan yang masuk. Akan tetapi, pesan e-mail akan

dikirimkan kepada alamat e-mail tujuan dengan menggunakan mekanisme

disimpan-kemudian-dikirimkan yang rentan terhadap terjadinya penundaan. Pesan

dapat sampai ke e-mail yang dituju dalam hitungan menit atau bahkan jam,

tergantung servernya (Victor, 2009, p.18). Sehingga penggunaan BBM jauh lebih

cepat dan mudah dibandingkan e-mail.

Selanjutnya variabel “efektivitas komunikasi”, indikator yang memiliki

nilai mean paling tinggi adalah “penerima/pemakai” dengan nilai mean 4,181.

Mengacu komunikasi yang efektif, penerima adalah pihak yang paling penting

dalam proses komunikasi (Berlo, 1960, p.52). Jadi para anggota HDCI Surabaya

merupakan hal yang paling penting dalam proses komunikasi antara koordinator

sekretariat dengan anggota HDCI Surabaya. Sedangkan efektivitas komunikasi

dapat dikatakan efektif apabila pengiriman pesan diterima dengan baik oleh

penerima pesan dan dimengerti sesuai apa yang dimaksudkan oleh pengirim

pesan. Sehingga pengaruh Presence Aware Communication terhadap efektivitas

komunikasi melalui Blackberry Messenger telah terbukti dan memiliki hubungan,

karena penerima adalah hal yang penting untuk efektivitas komunikasi. Hasil

Page 43: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek ... · Universitas Kristen Petra 33 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Harley Davidson

Universitas Kristen Petra

75

penelitian ini merupakan pengaruh tingkat pertama yang menyatakan hasil teknis

yang direncanakan (yakni kenaikan produktifitas dan efisiensi).