BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ...

24
39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Pra Siklus Pada SMK Telekomunikasi Tunas Harapan terdapat tiga orang pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan adalah Mohammad Ibnu Nadhir, S.Pd. Penelitian ini dilakukan di kelas XI G yang berjumlah 29 siswa, dengan 8 siswa perempuan dan 21 siswa laki-laki. Berdasarkan hasil pengamatan di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan pada mata pelajaran Administrasi Server, pembelajaran pada mata pelajaran tersebut masih berpusat pada guru, sehingga siswa cenderung hanya menerima informasi dari guru saja, siswa jarang memberikan pertanyaan kepada guru mengenai materi yang diajarkan dan terkesan acuh terhadap proses pembelajaran. Hal tersebut mengakibatkan tingkat kreativitas siswa masih rendah, yang teramati siswa belum percaya diri dalam mengungkapkan pendapat, belum banyak mengungkapkan pertanyaan pada saat berdiskusi. Untuk meningkatkan kreativitas siswa diperlukan suatu penerapan metode belajar yang lebih efektif, sehingga mampu membangkitkan kreativitas siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Deskripsi Pra Siklus

Pada SMK Telekomunikasi Tunas Harapan terdapat tiga orang

pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer

Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas

Harapan adalah Mohammad Ibnu Nadhir, S.Pd. Penelitian ini

dilakukan di kelas XI G yang berjumlah 29 siswa, dengan 8 siswa

perempuan dan 21 siswa laki-laki.

Berdasarkan hasil pengamatan di SMK Telekomunikasi Tunas

Harapan pada mata pelajaran Administrasi Server, pembelajaran pada

mata pelajaran tersebut masih berpusat pada guru, sehingga siswa

cenderung hanya menerima informasi dari guru saja, siswa jarang

memberikan pertanyaan kepada guru mengenai materi yang diajarkan

dan terkesan acuh terhadap proses pembelajaran. Hal tersebut

mengakibatkan tingkat kreativitas siswa masih rendah, yang teramati

siswa belum percaya diri dalam mengungkapkan pendapat, belum

banyak mengungkapkan pertanyaan pada saat berdiskusi. Untuk

meningkatkan kreativitas siswa diperlukan suatu penerapan metode

belajar yang lebih efektif, sehingga mampu membangkitkan

kreativitas siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

40

Tabel 4.1

Hasil Observasi Kreativitas Siswa Pada Pra Penelitian

No. Indikator Berpikir Kreatif Persentase

(%)

1. Aspek berpikir lancar - Mengajukan banyak pertanyaan

24,14

- Lancar mengungkapkan gagasan-gagasan atau ide-ide 34,48

2. Aspek memperinci (mengelaborasi)

- Mampu mengembangkan suatu gagasan

17,24

3. Aspek berani mengambil resiko

- Berani memberikan jawaban dan berani

mempertahankan jawabannya

41,38

- Tidak takut gagal atau mendapat kritik 34,48

- Pantang menyerah 27,59

- Percaya diri 34,48

4. Aspek rasa ingin tahu

- Bertanya pada saat berdiskusi

51,72

- Dorongan untuk mengetahui lebih banyak 44,83

Hasil pengamatan selama pra penelitian ini, tingkat kreativitas

siswa masih kurang. Tingkat kreativitas siswa yang teramati melalui

kemampuan berfikir kreatif siswa antara lain siswa terlihat kurang

aktif dalam mengungkapkan pendapat, kurang mampu menjelaskan

permasalahan secara terperinci, dorongan untuk mengetahui

pengetahuan lebih banyak juga masih kurang. Hal ini juga terbukti

dengan data hasil observasi sebelum penelitian dilakukan dengan

rerata persentase kreativitas siswa sebesar 34,48%.

Pada kegiatan pra siklus ini, selain mengamati para siswa

selama pembelajaran, pengajar mengajak para siswa untuk membuat

akun di Edmodo dan bergabung ke grup yang akan digunakan selama

penerapan model Project Based Learning dalam pembelajaran, nama

grup pada mata pelajaran ini adalah PBL.

Data yang diperoleh pada pra siklus ini akan dijadikan sebagai

bahan pertimbangan dalam membuat perencanaan penelitian, agar

dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas XI G SMK

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

41

Telekomunikasi Tunas Harapan tahun ajaran 2014/2015 dengan

menggunakan model Project Based Learning.

4.2. Pelaksanaan Penelitian

4.2.1. Pelaksanaan Siklus I

Untuk meningkatkan kreativitas siswa kelas XI G SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan pada mata pelajaran administrasi

server, maka menggunakan model pembelajaran yang melibatkan

siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan memberi peluang siswa

bekerja secara otonom membentuk cara berpikir dan belajar mereka

sendiri, dan puncaknya menghasilkan produk karya siswa bernilai dan

realistik (Buck Institute for Education (BIE), dalam Khamdi, 2007)

dan di dalam sebuah kelompok beranggotakan 5-6 siswa.

4.2.1.1. Perencanaan

Siklus I dilaksanakan dalam tiga tindakan sebelum

mengajar, diantaranya RPP siklus I, lembar observasi dan

lembar angket siswa. Tahap perencanaan yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Berdiskusi dengan pengajar tentang model

pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan

pembelajaran. Tahap penelitian ini mengemukakan

langkah-langkah kegiatan, yaitu model Project Based

Learning yang digunakan dalam pembelajaran.

2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

yang dilaksanakan pada proses pembelajaran dengan

langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

a. Pada siklus I ini materi yang digunakan adalah

memahami berbagai layanan jaringan. Pada

kegiatan pembelajaran menggunakan model

Project Based Learning, kompetensi yang

dicapai adalah membuat para siswa dapat

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

42

berkreativitas dalam pembelajaran dengan

memberikan pendapat-pendapat atau ide-ide.

Pembelajaran dilakukan dalam 2 pertemuan.

b. Indikator keberhasilan atau KKM individual

pada materi pelajaran ini dibuat oleh pengajar,

yaitu siswa dapat mengidentifikasi dan

menganalisis fungsi layanan jaringan seperti

DHCP, DNS, FTP Mail dan Web mail, dan

proxy server.

c. Menyusun RPP yang disesuaikan dengan

kegiatan model Project Based Learning.

d. Menyiapkan alat dan bahan ajar yang sesuai

dengan kegiatan pembelajaran menggunakan

model Project Based Learning. Setelah selesai

menyusun RPP, dilanjutkan menyiapkan bahan

yang digunakan pada siklus I, bahan yang

digunakan adalah materi pelajaran yang disusun

menggunakan powerpoint.

4.2.1.2. Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi

kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang telah disusun pada tahap

perencanaan. Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini terdiri

dari 2 pertemuan. Adapun gambaran pelaksanaan

pembelajaran sebagai berikut:

1. Pertemuan I

Siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari

kamis tanggal 29 Januari 2015 dan dilaksanakan di

kelas XI G. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah berdo’a, mengucapkan

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

43

salam, mengabsen siswa, dan menanyakan materi

pada pertemuan sebelumnya. Pengajar dan siswa

menyiapkan alat dan bahan ajar seperti laptop, LCD,

materi pelajaran, kemudian menyampaikan materi dan

tujuan pembelajaran yang akan dipelajari kepada para

siswa.

Kegiatan inti setelah siswa mengetahui tujuan

pembelajaran dan cara belajar yang akan dilaksanakan

pada pertemuan 1, siswa di bagi kelompok-kelompok

ke dalam 5-6 orang dan dibagi tugas, tiap kelompok

membahas topik yang berbeda-beda. Pengajar

menjelaskan tentang materi layanan-layanan jaringan,

penjelasan tersebut meliputi pengertian dan fungsi

dari layanan-layanan jaringan. Para siswa menulis

tugas kelompok yang diberikan oleh pengajar, tugas

tersebut meliputi pengertian, fungsi, macam-macam,

kelebihan dan kekurangan, cara konfigurasi, dan cara

kerja dari masing-masing layanan-layanan jaringan.

Pada kegiatan akhir penelitian ini adalah

pengajar mengingatkan kepada para siswa untuk

meng-upload tugas kelompok ke Edmodo agar

pengajar lebih mudah dalam meneliti laporan hasil

kerja tiap kelompok, dan mengingatkan untuk

bersiap-siap mempresentasikan hasil diskusinya

bersama kelompoknya.

2. Pertemuan II

Siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari

kamis tanggal 29 Januari 2015, karena pelaksanaan

siklus I dilakukan dalam 1 kali pertemuan atau 8 jam

pelajaran dengan alokasi waktu 8 x 45 menit.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

44

Pada kegiatan akhir penelitian ini pengajar

memberikan evaluasi berupa latihan soal uraian untuk

mengukur pemahaman siswa dalam menerima

pembelajaran, namun pada evaluasi ini mengalami

kendala yaitu banyak siswa yang tidak bisa terkoneksi

ke wifi sekolah, disebabkan wifi sedang mengalami

masalah, jadi tes kecil yang awalnya akan

dilaksanakan secara online di Edmodo maka diganti

menjadi tes tertulis. Tes kecil ini terdiri dari 5 soal.

4.2.1.3. Observasi

Pengamatan dilakukan dari siklus I yaitu pada akhir

pertemuan I dan akhir pertemuan II dengan mengisi lembar

observasi yang telah disediakan. Adapun instrumen yang

digunakan descriptive graphic rating scale terhadap

kegiatan pembelajaran di kelas. Lembar ini digunakan

untuk melihat kreativitas siswa dalam setiap kelompok dan

pada saat berdiskusi.

Pertemuan pertama dan kedua pada siklus I kegiatan

dalam menggunakan model Project Based Learning.

Pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi

kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar.

4.2.1.4. Refleksi

Kegiatan siklus I selesai, dilaksanakan refleksi untuk

melihat kekurangan pada siklus I yang nantinya akan

dijadikan sebagai pedoman pada siklus II, supaya

memperoleh hasil yang lebih baik. Refleksi yang

dilaksanakan terhadap penerapan model Project Based

Learning pada mata pelajaran administrasi server kelas XI

G SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Pada pertemuan I

menunujukkan kelas kondusif namun setelah guru membagi

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

45

kelompok, siswa susah dibagi kelompok dengan pilihan

guru, para siswa lebih dominan dengan teman akrabnya dan

teman sebangkunya, sehingga terjadi kendala pada saat

membagi kelompok. Kreativitas siswa kurang karena siswa

lebih memilih main game dilaptop, mendengarkan mp3 dan

berbicara dengan teman akrabnya.

Pertemuan ke II siklus I menunjukkan kreativitas

siswa meningkat, karena model Project Based Learning

dapat dilaksanakan dengan baik. Tetapi kelas mulai gaduh

pada saat kelompok yang lain mempresentasikan hasil

diskusinya, tetapi pengajar bisa menghandle kegaduhan

tersebut.

Data yang diperoleh dari observasi kegiatan selama 1

siklus, siklus I diikuti oleh 29 siswa. Data tabel kreativitas

siswa dengan menerapkan model Project Based Learning.

Tabel 4.2

Hasil Observasi Kreativitas Siswa Kelas XI G

Siklus I Setiap Pertemuan

No. Aspek Indikator Persentase (%)

Pertemuan

I

Pertemuan

II

1. Berpikir lancar - Mengajukan banyak

pertanyaan

- Lancar mengungkapkan gagasan-gagasan atau ide-ide

20,69

31,03

31,03

37,93

2. Memperinci

(mengelaborasi)

- Mampu mengembangkan

suatu gagasan

24,14 31,03

3. Berani mengambil

resiko

- Berani memberikan jawaban dan berani mempertahankan

jawabannya

- Tidak takut gagal atau mendapat kritik

- Pantang menyerah

- Percaya diri

27,59

17,24

27,59

20,69

41,38

34,48

34,48

24,14

4. Rasa ingin tahu yang tinggi

- Bertanya pada saat berdiskusi - Dorongan untuk mengetahui

lebih banyak

34,48 27,59

41,38 37,93

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

46

Berdasarkan data yang diperoleh, siswa kelas XI G

berjumlah 29 siswa. Kenaikan persentase terletak pada

pertemuan ke II, peningkatan sebesar 10,34% pada aspek

berpikir lancar dengan indikator siswa mengajukan banyak

pertanyaan. Peningkatan sebesar 6,9% pada aspek berpikir

lancar dengan indikator siswa lancar mengungkapkan

gagasan-gagasan atau ide-idenya. Peningkatan sebesar

6,89% pada aspek memperinci (mengelaborasi) dengan

inndikator siswa mampu mengembangkan suatu gagasan.

Peningkatan sebesar 13,79% pada aspek berani mengambil

resiko dengan indikator siswa berani memberikan jawaban

dan berani mempertahankan jawabannya. Peningkatan

sebesar 17,24% pada aspek berani mengambil resiko

dengan indikator siswa tidak takut gagal atau mendapat

kritik. Peningkatan sebesar 6,89% pada aspek berani

mengambil resiko dengan indikator siswa pantang

menyerah dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

Peningkatan sebesar 3,45% pada aspek berani mengambil

resiko dengan indikator siswa percaya diri dalam

mengemukakan pendapatnya. Peningkatan sebesar 6,9%

pada aspek rasa ingin tahu dengan indikator siswa bertanya

pada saat berdiskusi. Peningkatan sebesar 10,34% pada

aspek rasa ingin tahu dengan indikator siswa mempunyai

dorongan untuk mengetahui lebih banyak.

Menurut hasil pengamatan, pada pertemuan I siswa

yang kreativitasnya terlihat hanya beberapa siswa saja,

mungkin disebabkan siswa masih belum akrab dengan

pengajar yang baru dan masih ragu dan malu dalam

mengemukakan pendapat. Sedangkan pada pertemuan II

kreativitasnya siswa sudah mulai terlihat, dikarenakan

pengajar memberikan tambahan nilai pada siswa yang

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

47

angkat tangan dan berani mengemukakan pendapatnya.

Dapat di gambarkan seperti diagram 4.1

Gambar 4.1 Diagram Hasil Kreativitas Siswa Siklus I

4.2.2. Pelaksanaan Siklus II

Berdasarkan dari hasil refleksi pada siklus I, pelaksanaan

tindakan pada siklus II sebagai tindak lanjut dari hasil refleksi siklus I.

Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Siklus II

dilaksanakan dalam tiga tindakan sebelum mengajar, diantaranya RPP

siklus II, lembar observasi dan lembar angket siswa.

4.2.2.1. Perencanaan

Tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah melanjutkan materi yang akan disampaikan,

perbaikan perencanaan setelah melalui tahap refleksi,

perbaikan yang dilakukan adalah merevisi kekurangan yang

menjadikan hambatan dalam siklus sebelumnya, untuk

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang lebih

baik di siklus II ini.

Kendala yang dialami pada siklus I dapat diketahui

untuk memperbaiki pembelajaran siklus II. Permasalahan

yang ada pada siklus I adalah kurangnya kreativitas siswa

yang dikarenakan siswa masih ragu-ragu dan malu dalam

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4

Pertemuan I

Pertemuan II

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

48

mengemukakan pendapat. Solusinya adalah pengajar

memberikan motivasi berupa memberikan poin atau nilai

tambahan kapada siswa yang berani mengemukakan

pendapatnya.

Kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap perbaikan

perencanaan ini mulai dengan menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan

pada proses pembelajaran siklus II, langkah-langkah tahap

perencanaan pada siklus II sebagai berikut:

1. Berdiskusi dengan pengajar tentang model

pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan

pembelajaran. Tahap penelitian ini mengemukakan

langkah-langkah kegiatan, yaitu model Project Based

Learning yang digunakan dalam pembelajaran.

2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

yang dilaksanakan pada proses pembelajaran dengan

langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

a. Pada siklus II ini materi yang digunakan adalah

manajemen backup dan recovery pada linux

Debian. Pada kegiatan pembelajaran

menggunakan model Project Based Learning,

kompetensi yang dicapai adalah membuat para

siswa dapat berkreativitas dalam pembelajaran

dengan memberikan pendapat-pendapat atau

ide-ide. Pembelajaran dilakukan dalam 2

pertemuan.

b. Indikator keberhasilan pada materi pelajaran ini

dibuat oleh pengajar, yaitu siswa dapat

mengidentifikasi dan menganalisis fungsi

layanan backup dan recovery.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

49

c. Menyusun RPP yang disesuaikan dengan

kegiatan model Project Based Learning.

d. Menyiapkan alat dan bahan ajar yang sesuai

dengan kegiatan pembelajaran menggunakan

model Project Based Learning. Setelah selesai

menyusun RPP, dilanjutkan menyiapkan bahan

yang digunakan pada siklus II, bahan yang

digunakan adalah materi pelajaran yang disusun

menggunakan powerpoint.

4.2.2.2. Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi

kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang telah disusun pada tahap

perencanaan. Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini terdiri

dari 2 pertemuan. Adapun gambaran pelaksanaan

pembelajaran sebagai berikut:

1. Pertemuan I

Siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari

kamis tanggal 5 Februari 2015 dan dilaksanakan di

kelas XI G. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah berdo’a, mengucapkan

salam, mengabsen siswa, dan menanykan materi pada

pertemuan sebelumnya. Pengajar dan siswa

menyiapkan alat dan bahan ajar seperti laptop, LCD,

materi pelajaran, kemudian menyampaikan materi dan

tujuan pembelajaran yang akan dipelajari kepada para

siswa.

Kegiatan inti setelah siswa mengetahui tujuan

pembelajaran dan cara belajar yang akan dilaksanakan

pada pertemuan 1, siswa di bagi kelompok-kelompok

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

50

ke dalam 5-6 orang dan dibagi tugas, tiap kelompok

membahas topik yang sama. Pengajar menjelaskan

tentang materi manajemen backup dan recovery,

penjelasan tersebut meliputi pengertian dan fungsi

dari manajemen backup dan recovery. Para siswa

menulis tugas kelompok yang diberikan oleh

pengajar, tugas tersebut meliputi pengertian, manfaat,

jenis-jenis backup, kelebihan dan kekurangannya,

cara perencanaan backup dan recovery.

Pada kegiatan akhir penelitian ini adalah

pengajar mengingatkan tugas kelompok untuk di-

upload ke Edmodo agar pengajar lebih mudah dalam

meneliti, dan mengingatkan untuk bersiap-siap

mempresentasikan hasil diskusinya bersama

kelompoknya.

2. Pertemuan II

Siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari

kamis tanggal 5 Februari 2015, karena pelaksanaan

siklus I dilakukan dalam 1 kali pertemuan atau 8 jam

pelajaran dengan alokasi waktu 8 x 45 menit.

Kegiatan inti setelah siswa mengetahui tujuan

pembelajaran dan cara belajar yang akan dilaksanakan

pada pertemuan 2. Pengajar memberikan urutan

kepada tiap-tiap kelompok untuk mempresentasikan

hasil diskusinya pada pertemuan sebelumnya. Hasil

diskusi para siswa meliputi pengertian, manfaat, jenis-

jenis backup, kelebihan dan kekurangannya, cara

perencanaan backup dan recovery

Pada kegiatan akhir penelitian ini pengajar

memberikan evaluasi berupa latihan soal untuk

mengukur pemahaman siswa dalam menerima

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

51

pembelajaran, pada evaluasi ini dilakukan secara

online yaitu menggunakan media Edmodo dan sudah

ditentukan batas waktu pengerjaannya (25 menit), dan

latihan soal ini terdiri dari 5 soal.

4.2.2.3. Observasi

Pengamatan dilakukan dari siklus II yaitu pada akhir

pertemuan I dan akhir pertemuan II dengan mengisi lembar

observasi yang telah disediakan. Adapun instrumen yang

digunakan descriptive graphic rating scale terhadap

kegiatan pembelajaran di kelas. Lembar ini digunakan

untuk melihat kreativitas siswa dalam setiap kelompok dan

pada saat berdiskusi.

Pertemuan pertama dan kedua pada siklus II kegiatan

dalam menggunakan model Project Based Learning.

Pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi

kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar.

4.2.2.4. Refleksi

Kegiatan siklus II selesai, dilakukan refleksi dalam

proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus II. Refleksi

yang dilaksanakan terhadap penerapan model Project

Based Learning pada mata pelajaran administrasi server

kelas XI G SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Pada

pertemuan I menunujukkan kelas kondusif, para siswa

memilih anggota kelompok seperti kelompok yang sudah

dibagi pada pertemuan minggu lalu. Kreativitas siswa sudah

mulai nampak terlihat bagus dikarenakan rasa ingin tahu

para siswa terhadap materi yang diajarkan, dan para siswa

sudah mulai akrab dengan pengajar yang baru.

Pertemuan ke II siklus II menunjukkan kreativitas

siswa meningkat, karena model Project Based Learning

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

52

dapat dilaksanakan dengan baik. Tetapi kelas mulai gaduh

pada saat anggota kelompok lain memberikan pertanyaan

kepada kelompok yang sedang mempresentasikan hasil

diskusinya, tetapi pengajar bisa menghandle kegaduhan

tersebut.

Data yang diperoleh dari observasi kegiatan selama 1

siklus, siklus II diikuti oleh 29 siswa. Data tabel kreativitas

siswa dengan menerapkan model Project Based Learning.

Tabel 4.3

Hasil Observasi Kreativitas Siswa Kelas XI G

Siklus II Setiap Pertemuan

No. Aspek Indikator Persentase (%)

Pertemuan

I

Pertemuan

II

1. Berpikir lancar - Mengajukan banyak

pertanyaan - Lancar mengungkapkan

gagasan-gagasan atau ide-ide

34,48

41,38

48,27

48,27

2. Memperinci (mengelaborasi)

- Mampu mengembangkan suatu gagasan

34,48 41,38

3. Berani

mengambil

resiko

- Berani memberikan jawaban

dan berani mempertahankan

jawabannya - Tidak takut gagal atau

mendapat kritik

- Pantang menyerah

- Percaya diri

37,93

37,93

37,93

41,38

48,27

37,93

41,38

44,83

4. Rasa ingin tahu

yang tinggi

- Bertanya pada saat berdiskusi

- Dorongan untuk mengetahui

lebih banyak

41,38

44,83

48,27

48,27

Berdasarkan data yang diperoleh, siswa kelas XI G

berjumlah 29 siswa. Kenaikan persentase terletak pada

pertemuan ke II, peningkatan sebesar 13,79% pada aspek

berpikir lancar dengan indikator siswa mengajukan banyak

pertanyaan. Peningkatan sebesar 6,89% pada aspek berpikir

lancar dengan indikator siswa lancar mengungkapkan

gagasan-gagasan atau ide-idenya. Peningkatan sebesar 6,9%

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

53

pada aspek memperinci (mengelaborasi) dengan indikator

siswa mampu mengembangkan suatu gagasan. Peningkatan

sebesar 10,34% pada aspek berani mengambil resiko

dengan indikator siswa berani memberikan jawaban dan

berani mempertahankan jawabannya. Peningkatan sebesar

0% pada aspek berani mengambil resiko dengan indikator

siswa tidak takut gagal atau mendapat kritik. Peningkatan

sebesar 3,45% pada aspek berani mengambil resiko dengan

indikator siswa pantang menyerah dalam menyelesaikan

tugas yang diberikan. Peningkatan sebesar 3,45% pada

aspek berani mengambil resiko dengan indikator siswa

percaya diri dalam mengemukakan pendapatnya.

Peningkatan sebesar 6,89% pada aspek rasa ingin tahu

dengan indikator siswa bertanya pada saat berdiskusi.

Peningkatan sebesar 3,44% pada aspek rasa ingin tahu

dengan indikator siswa mempunyai dorongan untuk

mengetahui lebih banyak.

Menurut hasil pengamatan, pada pertemuan I

kreativitas siswa sudah mulai terlihat meskipun belum

setengah dari jumlah siswa di kelas, mungkin disebabkan

siswa masih ragu dan malu dalam mengemukakan

pendapat. Sedangkan pada pertemuan II kreativitasnya

siswa sudah nampak terlihat dan menunjukkan peningkatan,

dikarenakan pengajar memberikan tambahan nilai pada

siswa yang angkat tangan dan berani mengemukakan

pendapatnya. Dapat di gambarkan seperti diagram 4.2

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

54

Gambar 4.2 Diagram Hasil Kreativitas Siswa Siklus II

Selain data hasil observasi kreativitas siswa, pada

siklus II ini peneliti juga membagikan angket kepada siswa,

peneliti membagikan angket kepada 29 siswa kelas XI G.

Motivasi belajar siswa ditunjukkan dari rasa senang,

ketertarikan siswa untuk mendalami bahan atau bidang

pengetahuan yang diberikan oleh guru, menunjukkan minat

(rasa ingin tahu), ulet menghadapi kesulitan dan selalu

berusaha berprestasi sebaik mungkin (Kuadrat dan Uno,

2009). Angket atau kuesioner ini dimaksudkan untuk

menganalisis kreativitas siswa selama pembelajaran. Bentuk

lembaran angket dapat berupa sejumlah pertanyaan tertulis,

tujuannya untuk memperoleh informasi dari responden

tentang apa yang ia alami dan ketahuinya (Nur Aedi, 2010).

Aspek yang ada dalam angket ini adalah kreativitas

pemecahan masalah dalam pembelajaran administrasi server

dan tanggapan siswa mengenai model pembelajaran yang

diterapkan yaitu Project Based Learning dan menggunakan

media Edmodo. Jawaban angket siswa dapat dilihat pada

tabel 4.4

0

10

20

30

40

50

60

Indikator 1

Indikator 2

Indikator 3

Indikator 4

Pertemuan I

Pertemuan II

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

55

Tabel 4.4 Rekap Jawaban Angket Siswa

dan Presentase Angket Siswa

No.

Soal

Angket

Indikator

Kategori Persentase

(%) Ya Tidak

1 Berpikir lancar 26 3 89,65

2 Memperinci (mengelaborasi) 23 6 79,31

3 Menilai (mengevaluasi)

22 7 75,86

4 23 6 79,31

5 Rasa ingin tahu

26 3 89,65

6 24 5 82,76

7 Merasa tertantang oleh

kemajemukan 24 5 82,76

8

Berani mengambil resiko

22 7 75,86

9 22 7 75,86

10 22 7 75,86

11 Menghargai 27 2 93,10

12 Efektif dan efisien

27 2 93,10

13 22 7 75,86

Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa soal nomor 1

menunjukkan 89,65% dengan indikator berpikir lancar, soal

nomor 2 menunjukkan 79,31% dengan indikator

memperinci (mengelaborasi), soal nomor 3 menunjukkan

75,86% dan soal nomor 4 menunjukkan 79,31% dengan

indikator menilai (mengevaluasi), soal nomor 5

menunjukkan 89,65% dan soal nomor 6 menunjukkan

82,76% dengan indikator rasa ingin tahu, soal nomor 7

menunjukkan 82,76% dengan indikator merasa tertantang

oleh kemajemukan, soal nomor 8 menunjukkan 75,86%,

soal nomor 9 menunjukkan 75,86% dan soal nomor 10

menunjukkan 75,86% dengan indikator berani mengambil

resiko, soal nomor 11 menunjukkan 93,10% dengan

indikator menghargai, soal nomor 12 menunjukkan 93,10%

dan soal nomor 13 menunjukkan 75,86% dengan indikator

efektif dan efisien. Efektif dan efisien ini menunjukkan

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

56

respon para siswa terhadap model Project Based Learning

dengan menggunakan Edmodo.

Berdasarkan analisis di atas, dapat dilihat kreativitas

siswa selama proses belajar mengajar dengan penerapan

model Project Based Learning, untuk mengukur indikator

kreativitas siswa dapat dilihat dari butir pernyataan nomor

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan 11. Dari pernyataan tersebut

didapatkan hasil persentase 81,82% responden yang

berpikir kreatif dan sisanya adalah responden yang tidak

pernah mengeluarkan kreativitasnya. Pada indikator efektif

dan efisien adalah tanggapan siswa mengenai penerapan

model Project Based Learning menunjukkan 93,10% dan

tanggapan mengenai penggunaan media Edmodo

menunjukkan 75,86%, siswa yang lain kurang setuju

dengan penggunaan media Edmodo dikarenakan terkadang

mereka lupa dengan akun atau password-nya serta

terkadang mengalami gangguan internet, maka sulit jika

ingin mengakses Edmodo, karena media ini merupakan

media online jadi apabila ingin mengakses maka harus

terkoneksi dengan internet.

Indikator terhadap kreativitas siswa terhadap

penerapan model Project Based Learning dapat dilihat pada

gambar berikut:

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

57

Gambar 4.3 Respon Siswa Terhadap Penerapan Model Project Based Learning

Berdasarkan analisis terhadap kreativitas siswa

selama proses belajar mengajar, siswa merasa antusias

untuk mengeluarkan ide-ide kreatifnya selama pembelajaran

berlangsung. Dan dapat dilihat juga respon siswa mengenai

efektivitas penerapan model Project Based Learning

dengan menggunakan Edmodo, maka dapat dilihat bahwa

siswa merasa senang atau setuju dengan penerapan model

Project Based Learning dan siswa merasa senang atau

setuju apabila menggunakan Edmodo.

4.3. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model

Project Based Learning yang dilaksanakan di kelas XI G SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam

pembelajaran mata pelajaran administrasi server untuk kompetensi dasar

layanan jaringan dan backup and recovery. Hal ini dapat dilihat dari proses

pembelajaran maupun dari pengamatan selama pembelajaran dan angket.

Selama proses pembelajaran, siswa berdiskusi dengan teman kelompok,

kelompok tersebut terdiri dari 5-6 siswa dan dikelompokkan secara

heterogen. Hal ini mempermudah siswa yang kurang memahami materi bisa

lebih paham setelah dijelaskan oleh teman kelompoknya. Dengan berdiskusi,

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

100,00%

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6 Indikator 7 Indikator 8

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

58

siswa akan saling membantu satu sama lain, bertukar pendapat, saling tanya

jawab apabila mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas. Siswa

dituntut untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapai,

sehingga siswa dapat mengembangkan kreativitasnya. Setelah itu siswa

diminta untuk mempresentasikan dan mengumpulkan hasil diskusinya yang

berupa laporan, sehingga siswa mempunyai tanggung jawab untuk

menyelesaikan tugas yang diberikan.

Berdasarkan pengamatan, bahwa terjadi peningkatan dari siklus I ke

siklus II, meskipun ada beberapa siswa yang minat belajarnya masih kurang,

dikarenakan siswa tersebut mempunyai aktivitas lain selama proses

pembelajaran, seperti mendengarkan musik, mengobrol dengan temannya dan

bermain game. Pada saat diberikan latihan soal berupa soal uraian di setiap

akhir pertemuan, nilai latihan soal siswa sudah memenuhi nilai KKM yang

telah ditentukan oleh sekolah, yaitu 75.

Hasil analisis siklus I dan siklus II telah dibahas secara menyeluruh pada

pembahasan sebelumnya, penerapan model Project Based Learning dengan

menggunakan Edmodo di mata pelajaran administrasi server untuk

kompetensi dasar layanan jaringan dan backup and recovery dapat

meningkatkan berpikir kreatif siswa. Peningkatan yang terjadi pada siklus I

dan siklus II ini dapat dilihat dari lembar observasi melalui model Project

Based Learning dengan menggunakan Edmodo.

Data yang diperoleh berdasarkan pengamatan dalam penelitian di SMK

Telekomunikasi Tunas Harapan meliputi kreativitas siswa, dapat diketahui

hasil observasi kreativitas siswa dari siklus I dan siklus II terjadi peningkatan.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

59

Tabel 4.5 Presentase Perbandingan Kreativitas Siswa

Pada Siklus I Dan Siklus II

No. Indikator Aspek Persentase (%) Siklus

I

Siklus

II

1. Berpikir lancar - Mengajukan banyak

pertanyaan - Lancar mengungkapkan

gagasan-gagasan atau ide-ide

51,72

68,96

82,76

89,65

2. Memperinci

(mengelaborasi)

- Mampu mengembangkan

suatu gagasan

55,17

75,86

3. Berani

mengambil

resiko

- Berani memberikan jawaban

dan berani mempertahankan

jawabannya - Tidak takut gagal atau

mendapat kritik

- Pantang menyerah

- Percaya diri

68,96

51,72

62,07

44,83

86,21

75,86

79,31

86,21

4. Rasa ingin tahu

yang tinggi

- Bertanya pada saat berdiskusi

- Dorongan untuk mengetahui

lebih banyak

75,86

65,52

89,65

93,10

Berdasarkan data yang ada pada tabel 4.5 di atas, dinyatakan bahwa pada

aspek nomor 1 menunjukkan peningkatan sebesar 31,04% karena minat siswa

untuk memahami materi yang diajarkan, sehingga mengajukan pertanyaan-

pertanyaan. Aspek nomor 2, siswa sudah tidak merasa malu-malu lagi dalam

mengungkapkan ide-ide yang ada dalam pikiran mereka meningkat menjadi

20,69%. Aspek nomor 3 siswa mampu mengembangkan suatu gagasan

menunjukkan peningkatan sebesar 20,69%. Aspek nomor 4 siswa berani

untuk memberikan jawaban pada saat berdiskusi kelompok menunjukkan

peningkatan 17,25%. Aspek nomor 5 siswa tidak takut mendapat kritik dari

teman maupun dari gurunya menunjukkan peningkatan 24,14%. Aspek 6

siswa mempunyai rasa pantang menyerah untuk menyelesaikan tugas-tugas

yang diberikan menunjukkan peningkatan 17,24%. Aspek 7 selain

mempunyai rasa pantang menyerah, siswa juga mempunyai rasa percaya diri

untuk mengungkapkan pendapat-pendapatnya terhadap materi yang diajarkan

menunjukkan peningkatan 41,38%. Aspek nomor 8 siswa sangat termotivasi

untuk berdiskusi kelompok, para siswa bertanya pada saat berdiskusi

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

60

menunjukkan peningkatan 13,79%. Dan aspek nomor 9 para siswa

mempunyai dorongan untuk mengetahui lebih banyak menunjukkan

peningkatan sebesar 27,58%. Dapat digambarkan seperti gambar 4.4

Gambar 4.4 Perbandingan Hasil Observasi Kreativitas Siswa

Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Pada penelitian ini juga dilaksanakan latihan soal untuk mengetahui

pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, latihan soal ini berupa

uraian dan pengerjaannya menggunakan media Edmodo.

Tabel 4.6 Hasil Evaluasi Latihan Soal Siklus I dan II

Persentase (%)

Siklus I Siklus II

Nilai rata-rata 80,35 92,24

Nilai maksimal 95 100

Nilai minimal 35 75

≥ nilai KKM 86,21 100

< nilai KKM 13,79 0

Tabel 4.6 merupakan tabel hasil evaluasi selama pembelajaran setelah

diterapkan model Project Based Learning. Evaluasi berupa latihan soal uraian

yang dikerjakan secara individu, pada siklus I dilakukan dengan cara tertulis

dikarenakan sebagian besar siswa tidak bisa terkoneksi dengan internet

sehingga tidak bisa mengakses media Edmodo, sedangkan pada siklus II

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Berpikir Lancar Memperinci Berani

Mengambil

Resiko

Rasa Ingin Tahu

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

61

latihan soal dilakukan dengan cara online dengan memanfaatkan media

Edmodo. Berdasarkan hasil latihan soal para siswa tersebut, pada siklus I ada

siswa yang mendapatkan hasil di bawah KKM, sedangkan pada siklus II

seluruh siswa sudah memenuhi standar ketuntasan atau sering disebut dengan

KKM sekolah yaitu 75.

Tabel 4.7 Persentase Hasil Latihan Soal Siklus I dan II

Aspek Persentase (%)

Siklus I Siklus II

Berpikir lancar 51,72 93,10

Berpikir luwes 48,27 86,21

Memperinci (mengelaborasi) 51.72 79,31

Pada latihan soal ini menggunakan ketrampilan berpikir kreatif

(aptitude), karena berhubungan dengan proses berpikir siswa. Kemampuan

yang ditunjukkan oleh siswa berdasarkan kemampuan berpikir lancar dan

berpikir luwes adalah siswa dapat mencetuskan banyak jawaban yang

bervariasi dan siswa bisa menerapkan suatu konsep dengan cara yang

berbeda, pada siklus II kemampuan tersebut menunjukkan peningkatan

41,38% untuk aspek berpikir lancar, 37,94% untuk aspek berpikir luwes.

Kemampuan berpikir kreatif berdasarkan kemampuan memperinci

(mengelaborasi), siswa mampu mengembangkan gagasan dari orang lain,

pada siklus II kemampuan tersebut meningkat 27,59%. Persentase tersebut

dapat dilihat pada tabel 4.7 persentase hasil latihan soal siklus I dan II.

Gambar 4.5 Siswa Meng-upload Tugas Berbagai Layanan Jaringan

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas Harapan

62

Gambar 4.5 adalah gambar siswa yang meng-upload tugas kelompok

atau laporan dalam materi berbagai layanan jaringan ke Edmodo, ketua

kelompok bertugas meng-upload hasil laporan tersebut.

Gambar 4.6 Hasil Evaluasi Siswa di Edmodo

Gambar 4.6 adalah gambar hasil evaluasi siswa dalam mengerjakan

latihan soal yang diberikan oleh guru dengan menggunakan media Edmodo.