BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil ... · pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ...
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Pra Siklus
Pada SMK Telekomunikasi Tunas Harapan terdapat tiga orang
pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer
Jaringan), dengan Kepala Sekolah SMK Telekomunikasi Tunas
Harapan adalah Mohammad Ibnu Nadhir, S.Pd. Penelitian ini
dilakukan di kelas XI G yang berjumlah 29 siswa, dengan 8 siswa
perempuan dan 21 siswa laki-laki.
Berdasarkan hasil pengamatan di SMK Telekomunikasi Tunas
Harapan pada mata pelajaran Administrasi Server, pembelajaran pada
mata pelajaran tersebut masih berpusat pada guru, sehingga siswa
cenderung hanya menerima informasi dari guru saja, siswa jarang
memberikan pertanyaan kepada guru mengenai materi yang diajarkan
dan terkesan acuh terhadap proses pembelajaran. Hal tersebut
mengakibatkan tingkat kreativitas siswa masih rendah, yang teramati
siswa belum percaya diri dalam mengungkapkan pendapat, belum
banyak mengungkapkan pertanyaan pada saat berdiskusi. Untuk
meningkatkan kreativitas siswa diperlukan suatu penerapan metode
belajar yang lebih efektif, sehingga mampu membangkitkan
kreativitas siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.
40
Tabel 4.1
Hasil Observasi Kreativitas Siswa Pada Pra Penelitian
No. Indikator Berpikir Kreatif Persentase
(%)
1. Aspek berpikir lancar - Mengajukan banyak pertanyaan
24,14
- Lancar mengungkapkan gagasan-gagasan atau ide-ide 34,48
2. Aspek memperinci (mengelaborasi)
- Mampu mengembangkan suatu gagasan
17,24
3. Aspek berani mengambil resiko
- Berani memberikan jawaban dan berani
mempertahankan jawabannya
41,38
- Tidak takut gagal atau mendapat kritik 34,48
- Pantang menyerah 27,59
- Percaya diri 34,48
4. Aspek rasa ingin tahu
- Bertanya pada saat berdiskusi
51,72
- Dorongan untuk mengetahui lebih banyak 44,83
Hasil pengamatan selama pra penelitian ini, tingkat kreativitas
siswa masih kurang. Tingkat kreativitas siswa yang teramati melalui
kemampuan berfikir kreatif siswa antara lain siswa terlihat kurang
aktif dalam mengungkapkan pendapat, kurang mampu menjelaskan
permasalahan secara terperinci, dorongan untuk mengetahui
pengetahuan lebih banyak juga masih kurang. Hal ini juga terbukti
dengan data hasil observasi sebelum penelitian dilakukan dengan
rerata persentase kreativitas siswa sebesar 34,48%.
Pada kegiatan pra siklus ini, selain mengamati para siswa
selama pembelajaran, pengajar mengajak para siswa untuk membuat
akun di Edmodo dan bergabung ke grup yang akan digunakan selama
penerapan model Project Based Learning dalam pembelajaran, nama
grup pada mata pelajaran ini adalah PBL.
Data yang diperoleh pada pra siklus ini akan dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam membuat perencanaan penelitian, agar
dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas XI G SMK
41
Telekomunikasi Tunas Harapan tahun ajaran 2014/2015 dengan
menggunakan model Project Based Learning.
4.2. Pelaksanaan Penelitian
4.2.1. Pelaksanaan Siklus I
Untuk meningkatkan kreativitas siswa kelas XI G SMK
Telekomunikasi Tunas Harapan pada mata pelajaran administrasi
server, maka menggunakan model pembelajaran yang melibatkan
siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan memberi peluang siswa
bekerja secara otonom membentuk cara berpikir dan belajar mereka
sendiri, dan puncaknya menghasilkan produk karya siswa bernilai dan
realistik (Buck Institute for Education (BIE), dalam Khamdi, 2007)
dan di dalam sebuah kelompok beranggotakan 5-6 siswa.
4.2.1.1. Perencanaan
Siklus I dilaksanakan dalam tiga tindakan sebelum
mengajar, diantaranya RPP siklus I, lembar observasi dan
lembar angket siswa. Tahap perencanaan yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Berdiskusi dengan pengajar tentang model
pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran. Tahap penelitian ini mengemukakan
langkah-langkah kegiatan, yaitu model Project Based
Learning yang digunakan dalam pembelajaran.
2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang dilaksanakan pada proses pembelajaran dengan
langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
a. Pada siklus I ini materi yang digunakan adalah
memahami berbagai layanan jaringan. Pada
kegiatan pembelajaran menggunakan model
Project Based Learning, kompetensi yang
dicapai adalah membuat para siswa dapat
42
berkreativitas dalam pembelajaran dengan
memberikan pendapat-pendapat atau ide-ide.
Pembelajaran dilakukan dalam 2 pertemuan.
b. Indikator keberhasilan atau KKM individual
pada materi pelajaran ini dibuat oleh pengajar,
yaitu siswa dapat mengidentifikasi dan
menganalisis fungsi layanan jaringan seperti
DHCP, DNS, FTP Mail dan Web mail, dan
proxy server.
c. Menyusun RPP yang disesuaikan dengan
kegiatan model Project Based Learning.
d. Menyiapkan alat dan bahan ajar yang sesuai
dengan kegiatan pembelajaran menggunakan
model Project Based Learning. Setelah selesai
menyusun RPP, dilanjutkan menyiapkan bahan
yang digunakan pada siklus I, bahan yang
digunakan adalah materi pelajaran yang disusun
menggunakan powerpoint.
4.2.1.2. Tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi
kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang telah disusun pada tahap
perencanaan. Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini terdiri
dari 2 pertemuan. Adapun gambaran pelaksanaan
pembelajaran sebagai berikut:
1. Pertemuan I
Siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari
kamis tanggal 29 Januari 2015 dan dilaksanakan di
kelas XI G. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah berdo’a, mengucapkan
43
salam, mengabsen siswa, dan menanyakan materi
pada pertemuan sebelumnya. Pengajar dan siswa
menyiapkan alat dan bahan ajar seperti laptop, LCD,
materi pelajaran, kemudian menyampaikan materi dan
tujuan pembelajaran yang akan dipelajari kepada para
siswa.
Kegiatan inti setelah siswa mengetahui tujuan
pembelajaran dan cara belajar yang akan dilaksanakan
pada pertemuan 1, siswa di bagi kelompok-kelompok
ke dalam 5-6 orang dan dibagi tugas, tiap kelompok
membahas topik yang berbeda-beda. Pengajar
menjelaskan tentang materi layanan-layanan jaringan,
penjelasan tersebut meliputi pengertian dan fungsi
dari layanan-layanan jaringan. Para siswa menulis
tugas kelompok yang diberikan oleh pengajar, tugas
tersebut meliputi pengertian, fungsi, macam-macam,
kelebihan dan kekurangan, cara konfigurasi, dan cara
kerja dari masing-masing layanan-layanan jaringan.
Pada kegiatan akhir penelitian ini adalah
pengajar mengingatkan kepada para siswa untuk
meng-upload tugas kelompok ke Edmodo agar
pengajar lebih mudah dalam meneliti laporan hasil
kerja tiap kelompok, dan mengingatkan untuk
bersiap-siap mempresentasikan hasil diskusinya
bersama kelompoknya.
2. Pertemuan II
Siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari
kamis tanggal 29 Januari 2015, karena pelaksanaan
siklus I dilakukan dalam 1 kali pertemuan atau 8 jam
pelajaran dengan alokasi waktu 8 x 45 menit.
44
Pada kegiatan akhir penelitian ini pengajar
memberikan evaluasi berupa latihan soal uraian untuk
mengukur pemahaman siswa dalam menerima
pembelajaran, namun pada evaluasi ini mengalami
kendala yaitu banyak siswa yang tidak bisa terkoneksi
ke wifi sekolah, disebabkan wifi sedang mengalami
masalah, jadi tes kecil yang awalnya akan
dilaksanakan secara online di Edmodo maka diganti
menjadi tes tertulis. Tes kecil ini terdiri dari 5 soal.
4.2.1.3. Observasi
Pengamatan dilakukan dari siklus I yaitu pada akhir
pertemuan I dan akhir pertemuan II dengan mengisi lembar
observasi yang telah disediakan. Adapun instrumen yang
digunakan descriptive graphic rating scale terhadap
kegiatan pembelajaran di kelas. Lembar ini digunakan
untuk melihat kreativitas siswa dalam setiap kelompok dan
pada saat berdiskusi.
Pertemuan pertama dan kedua pada siklus I kegiatan
dalam menggunakan model Project Based Learning.
Pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi
kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar.
4.2.1.4. Refleksi
Kegiatan siklus I selesai, dilaksanakan refleksi untuk
melihat kekurangan pada siklus I yang nantinya akan
dijadikan sebagai pedoman pada siklus II, supaya
memperoleh hasil yang lebih baik. Refleksi yang
dilaksanakan terhadap penerapan model Project Based
Learning pada mata pelajaran administrasi server kelas XI
G SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Pada pertemuan I
menunujukkan kelas kondusif namun setelah guru membagi
45
kelompok, siswa susah dibagi kelompok dengan pilihan
guru, para siswa lebih dominan dengan teman akrabnya dan
teman sebangkunya, sehingga terjadi kendala pada saat
membagi kelompok. Kreativitas siswa kurang karena siswa
lebih memilih main game dilaptop, mendengarkan mp3 dan
berbicara dengan teman akrabnya.
Pertemuan ke II siklus I menunjukkan kreativitas
siswa meningkat, karena model Project Based Learning
dapat dilaksanakan dengan baik. Tetapi kelas mulai gaduh
pada saat kelompok yang lain mempresentasikan hasil
diskusinya, tetapi pengajar bisa menghandle kegaduhan
tersebut.
Data yang diperoleh dari observasi kegiatan selama 1
siklus, siklus I diikuti oleh 29 siswa. Data tabel kreativitas
siswa dengan menerapkan model Project Based Learning.
Tabel 4.2
Hasil Observasi Kreativitas Siswa Kelas XI G
Siklus I Setiap Pertemuan
No. Aspek Indikator Persentase (%)
Pertemuan
I
Pertemuan
II
1. Berpikir lancar - Mengajukan banyak
pertanyaan
- Lancar mengungkapkan gagasan-gagasan atau ide-ide
20,69
31,03
31,03
37,93
2. Memperinci
(mengelaborasi)
- Mampu mengembangkan
suatu gagasan
24,14 31,03
3. Berani mengambil
resiko
- Berani memberikan jawaban dan berani mempertahankan
jawabannya
- Tidak takut gagal atau mendapat kritik
- Pantang menyerah
- Percaya diri
27,59
17,24
27,59
20,69
41,38
34,48
34,48
24,14
4. Rasa ingin tahu yang tinggi
- Bertanya pada saat berdiskusi - Dorongan untuk mengetahui
lebih banyak
34,48 27,59
41,38 37,93
46
Berdasarkan data yang diperoleh, siswa kelas XI G
berjumlah 29 siswa. Kenaikan persentase terletak pada
pertemuan ke II, peningkatan sebesar 10,34% pada aspek
berpikir lancar dengan indikator siswa mengajukan banyak
pertanyaan. Peningkatan sebesar 6,9% pada aspek berpikir
lancar dengan indikator siswa lancar mengungkapkan
gagasan-gagasan atau ide-idenya. Peningkatan sebesar
6,89% pada aspek memperinci (mengelaborasi) dengan
inndikator siswa mampu mengembangkan suatu gagasan.
Peningkatan sebesar 13,79% pada aspek berani mengambil
resiko dengan indikator siswa berani memberikan jawaban
dan berani mempertahankan jawabannya. Peningkatan
sebesar 17,24% pada aspek berani mengambil resiko
dengan indikator siswa tidak takut gagal atau mendapat
kritik. Peningkatan sebesar 6,89% pada aspek berani
mengambil resiko dengan indikator siswa pantang
menyerah dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
Peningkatan sebesar 3,45% pada aspek berani mengambil
resiko dengan indikator siswa percaya diri dalam
mengemukakan pendapatnya. Peningkatan sebesar 6,9%
pada aspek rasa ingin tahu dengan indikator siswa bertanya
pada saat berdiskusi. Peningkatan sebesar 10,34% pada
aspek rasa ingin tahu dengan indikator siswa mempunyai
dorongan untuk mengetahui lebih banyak.
Menurut hasil pengamatan, pada pertemuan I siswa
yang kreativitasnya terlihat hanya beberapa siswa saja,
mungkin disebabkan siswa masih belum akrab dengan
pengajar yang baru dan masih ragu dan malu dalam
mengemukakan pendapat. Sedangkan pada pertemuan II
kreativitasnya siswa sudah mulai terlihat, dikarenakan
pengajar memberikan tambahan nilai pada siswa yang
47
angkat tangan dan berani mengemukakan pendapatnya.
Dapat di gambarkan seperti diagram 4.1
Gambar 4.1 Diagram Hasil Kreativitas Siswa Siklus I
4.2.2. Pelaksanaan Siklus II
Berdasarkan dari hasil refleksi pada siklus I, pelaksanaan
tindakan pada siklus II sebagai tindak lanjut dari hasil refleksi siklus I.
Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Siklus II
dilaksanakan dalam tiga tindakan sebelum mengajar, diantaranya RPP
siklus II, lembar observasi dan lembar angket siswa.
4.2.2.1. Perencanaan
Tahap perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah melanjutkan materi yang akan disampaikan,
perbaikan perencanaan setelah melalui tahap refleksi,
perbaikan yang dilakukan adalah merevisi kekurangan yang
menjadikan hambatan dalam siklus sebelumnya, untuk
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang lebih
baik di siklus II ini.
Kendala yang dialami pada siklus I dapat diketahui
untuk memperbaiki pembelajaran siklus II. Permasalahan
yang ada pada siklus I adalah kurangnya kreativitas siswa
yang dikarenakan siswa masih ragu-ragu dan malu dalam
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4
Pertemuan I
Pertemuan II
48
mengemukakan pendapat. Solusinya adalah pengajar
memberikan motivasi berupa memberikan poin atau nilai
tambahan kapada siswa yang berani mengemukakan
pendapatnya.
Kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap perbaikan
perencanaan ini mulai dengan menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan
pada proses pembelajaran siklus II, langkah-langkah tahap
perencanaan pada siklus II sebagai berikut:
1. Berdiskusi dengan pengajar tentang model
pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran. Tahap penelitian ini mengemukakan
langkah-langkah kegiatan, yaitu model Project Based
Learning yang digunakan dalam pembelajaran.
2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang dilaksanakan pada proses pembelajaran dengan
langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
a. Pada siklus II ini materi yang digunakan adalah
manajemen backup dan recovery pada linux
Debian. Pada kegiatan pembelajaran
menggunakan model Project Based Learning,
kompetensi yang dicapai adalah membuat para
siswa dapat berkreativitas dalam pembelajaran
dengan memberikan pendapat-pendapat atau
ide-ide. Pembelajaran dilakukan dalam 2
pertemuan.
b. Indikator keberhasilan pada materi pelajaran ini
dibuat oleh pengajar, yaitu siswa dapat
mengidentifikasi dan menganalisis fungsi
layanan backup dan recovery.
49
c. Menyusun RPP yang disesuaikan dengan
kegiatan model Project Based Learning.
d. Menyiapkan alat dan bahan ajar yang sesuai
dengan kegiatan pembelajaran menggunakan
model Project Based Learning. Setelah selesai
menyusun RPP, dilanjutkan menyiapkan bahan
yang digunakan pada siklus II, bahan yang
digunakan adalah materi pelajaran yang disusun
menggunakan powerpoint.
4.2.2.2. Tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi
kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang telah disusun pada tahap
perencanaan. Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini terdiri
dari 2 pertemuan. Adapun gambaran pelaksanaan
pembelajaran sebagai berikut:
1. Pertemuan I
Siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari
kamis tanggal 5 Februari 2015 dan dilaksanakan di
kelas XI G. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah berdo’a, mengucapkan
salam, mengabsen siswa, dan menanykan materi pada
pertemuan sebelumnya. Pengajar dan siswa
menyiapkan alat dan bahan ajar seperti laptop, LCD,
materi pelajaran, kemudian menyampaikan materi dan
tujuan pembelajaran yang akan dipelajari kepada para
siswa.
Kegiatan inti setelah siswa mengetahui tujuan
pembelajaran dan cara belajar yang akan dilaksanakan
pada pertemuan 1, siswa di bagi kelompok-kelompok
50
ke dalam 5-6 orang dan dibagi tugas, tiap kelompok
membahas topik yang sama. Pengajar menjelaskan
tentang materi manajemen backup dan recovery,
penjelasan tersebut meliputi pengertian dan fungsi
dari manajemen backup dan recovery. Para siswa
menulis tugas kelompok yang diberikan oleh
pengajar, tugas tersebut meliputi pengertian, manfaat,
jenis-jenis backup, kelebihan dan kekurangannya,
cara perencanaan backup dan recovery.
Pada kegiatan akhir penelitian ini adalah
pengajar mengingatkan tugas kelompok untuk di-
upload ke Edmodo agar pengajar lebih mudah dalam
meneliti, dan mengingatkan untuk bersiap-siap
mempresentasikan hasil diskusinya bersama
kelompoknya.
2. Pertemuan II
Siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari
kamis tanggal 5 Februari 2015, karena pelaksanaan
siklus I dilakukan dalam 1 kali pertemuan atau 8 jam
pelajaran dengan alokasi waktu 8 x 45 menit.
Kegiatan inti setelah siswa mengetahui tujuan
pembelajaran dan cara belajar yang akan dilaksanakan
pada pertemuan 2. Pengajar memberikan urutan
kepada tiap-tiap kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya pada pertemuan sebelumnya. Hasil
diskusi para siswa meliputi pengertian, manfaat, jenis-
jenis backup, kelebihan dan kekurangannya, cara
perencanaan backup dan recovery
Pada kegiatan akhir penelitian ini pengajar
memberikan evaluasi berupa latihan soal untuk
mengukur pemahaman siswa dalam menerima
51
pembelajaran, pada evaluasi ini dilakukan secara
online yaitu menggunakan media Edmodo dan sudah
ditentukan batas waktu pengerjaannya (25 menit), dan
latihan soal ini terdiri dari 5 soal.
4.2.2.3. Observasi
Pengamatan dilakukan dari siklus II yaitu pada akhir
pertemuan I dan akhir pertemuan II dengan mengisi lembar
observasi yang telah disediakan. Adapun instrumen yang
digunakan descriptive graphic rating scale terhadap
kegiatan pembelajaran di kelas. Lembar ini digunakan
untuk melihat kreativitas siswa dalam setiap kelompok dan
pada saat berdiskusi.
Pertemuan pertama dan kedua pada siklus II kegiatan
dalam menggunakan model Project Based Learning.
Pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi
kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar.
4.2.2.4. Refleksi
Kegiatan siklus II selesai, dilakukan refleksi dalam
proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus II. Refleksi
yang dilaksanakan terhadap penerapan model Project
Based Learning pada mata pelajaran administrasi server
kelas XI G SMK Telekomunikasi Tunas Harapan. Pada
pertemuan I menunujukkan kelas kondusif, para siswa
memilih anggota kelompok seperti kelompok yang sudah
dibagi pada pertemuan minggu lalu. Kreativitas siswa sudah
mulai nampak terlihat bagus dikarenakan rasa ingin tahu
para siswa terhadap materi yang diajarkan, dan para siswa
sudah mulai akrab dengan pengajar yang baru.
Pertemuan ke II siklus II menunjukkan kreativitas
siswa meningkat, karena model Project Based Learning
52
dapat dilaksanakan dengan baik. Tetapi kelas mulai gaduh
pada saat anggota kelompok lain memberikan pertanyaan
kepada kelompok yang sedang mempresentasikan hasil
diskusinya, tetapi pengajar bisa menghandle kegaduhan
tersebut.
Data yang diperoleh dari observasi kegiatan selama 1
siklus, siklus II diikuti oleh 29 siswa. Data tabel kreativitas
siswa dengan menerapkan model Project Based Learning.
Tabel 4.3
Hasil Observasi Kreativitas Siswa Kelas XI G
Siklus II Setiap Pertemuan
No. Aspek Indikator Persentase (%)
Pertemuan
I
Pertemuan
II
1. Berpikir lancar - Mengajukan banyak
pertanyaan - Lancar mengungkapkan
gagasan-gagasan atau ide-ide
34,48
41,38
48,27
48,27
2. Memperinci (mengelaborasi)
- Mampu mengembangkan suatu gagasan
34,48 41,38
3. Berani
mengambil
resiko
- Berani memberikan jawaban
dan berani mempertahankan
jawabannya - Tidak takut gagal atau
mendapat kritik
- Pantang menyerah
- Percaya diri
37,93
37,93
37,93
41,38
48,27
37,93
41,38
44,83
4. Rasa ingin tahu
yang tinggi
- Bertanya pada saat berdiskusi
- Dorongan untuk mengetahui
lebih banyak
41,38
44,83
48,27
48,27
Berdasarkan data yang diperoleh, siswa kelas XI G
berjumlah 29 siswa. Kenaikan persentase terletak pada
pertemuan ke II, peningkatan sebesar 13,79% pada aspek
berpikir lancar dengan indikator siswa mengajukan banyak
pertanyaan. Peningkatan sebesar 6,89% pada aspek berpikir
lancar dengan indikator siswa lancar mengungkapkan
gagasan-gagasan atau ide-idenya. Peningkatan sebesar 6,9%
53
pada aspek memperinci (mengelaborasi) dengan indikator
siswa mampu mengembangkan suatu gagasan. Peningkatan
sebesar 10,34% pada aspek berani mengambil resiko
dengan indikator siswa berani memberikan jawaban dan
berani mempertahankan jawabannya. Peningkatan sebesar
0% pada aspek berani mengambil resiko dengan indikator
siswa tidak takut gagal atau mendapat kritik. Peningkatan
sebesar 3,45% pada aspek berani mengambil resiko dengan
indikator siswa pantang menyerah dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan. Peningkatan sebesar 3,45% pada
aspek berani mengambil resiko dengan indikator siswa
percaya diri dalam mengemukakan pendapatnya.
Peningkatan sebesar 6,89% pada aspek rasa ingin tahu
dengan indikator siswa bertanya pada saat berdiskusi.
Peningkatan sebesar 3,44% pada aspek rasa ingin tahu
dengan indikator siswa mempunyai dorongan untuk
mengetahui lebih banyak.
Menurut hasil pengamatan, pada pertemuan I
kreativitas siswa sudah mulai terlihat meskipun belum
setengah dari jumlah siswa di kelas, mungkin disebabkan
siswa masih ragu dan malu dalam mengemukakan
pendapat. Sedangkan pada pertemuan II kreativitasnya
siswa sudah nampak terlihat dan menunjukkan peningkatan,
dikarenakan pengajar memberikan tambahan nilai pada
siswa yang angkat tangan dan berani mengemukakan
pendapatnya. Dapat di gambarkan seperti diagram 4.2
54
Gambar 4.2 Diagram Hasil Kreativitas Siswa Siklus II
Selain data hasil observasi kreativitas siswa, pada
siklus II ini peneliti juga membagikan angket kepada siswa,
peneliti membagikan angket kepada 29 siswa kelas XI G.
Motivasi belajar siswa ditunjukkan dari rasa senang,
ketertarikan siswa untuk mendalami bahan atau bidang
pengetahuan yang diberikan oleh guru, menunjukkan minat
(rasa ingin tahu), ulet menghadapi kesulitan dan selalu
berusaha berprestasi sebaik mungkin (Kuadrat dan Uno,
2009). Angket atau kuesioner ini dimaksudkan untuk
menganalisis kreativitas siswa selama pembelajaran. Bentuk
lembaran angket dapat berupa sejumlah pertanyaan tertulis,
tujuannya untuk memperoleh informasi dari responden
tentang apa yang ia alami dan ketahuinya (Nur Aedi, 2010).
Aspek yang ada dalam angket ini adalah kreativitas
pemecahan masalah dalam pembelajaran administrasi server
dan tanggapan siswa mengenai model pembelajaran yang
diterapkan yaitu Project Based Learning dan menggunakan
media Edmodo. Jawaban angket siswa dapat dilihat pada
tabel 4.4
0
10
20
30
40
50
60
Indikator 1
Indikator 2
Indikator 3
Indikator 4
Pertemuan I
Pertemuan II
55
Tabel 4.4 Rekap Jawaban Angket Siswa
dan Presentase Angket Siswa
No.
Soal
Angket
Indikator
Kategori Persentase
(%) Ya Tidak
1 Berpikir lancar 26 3 89,65
2 Memperinci (mengelaborasi) 23 6 79,31
3 Menilai (mengevaluasi)
22 7 75,86
4 23 6 79,31
5 Rasa ingin tahu
26 3 89,65
6 24 5 82,76
7 Merasa tertantang oleh
kemajemukan 24 5 82,76
8
Berani mengambil resiko
22 7 75,86
9 22 7 75,86
10 22 7 75,86
11 Menghargai 27 2 93,10
12 Efektif dan efisien
27 2 93,10
13 22 7 75,86
Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa soal nomor 1
menunjukkan 89,65% dengan indikator berpikir lancar, soal
nomor 2 menunjukkan 79,31% dengan indikator
memperinci (mengelaborasi), soal nomor 3 menunjukkan
75,86% dan soal nomor 4 menunjukkan 79,31% dengan
indikator menilai (mengevaluasi), soal nomor 5
menunjukkan 89,65% dan soal nomor 6 menunjukkan
82,76% dengan indikator rasa ingin tahu, soal nomor 7
menunjukkan 82,76% dengan indikator merasa tertantang
oleh kemajemukan, soal nomor 8 menunjukkan 75,86%,
soal nomor 9 menunjukkan 75,86% dan soal nomor 10
menunjukkan 75,86% dengan indikator berani mengambil
resiko, soal nomor 11 menunjukkan 93,10% dengan
indikator menghargai, soal nomor 12 menunjukkan 93,10%
dan soal nomor 13 menunjukkan 75,86% dengan indikator
efektif dan efisien. Efektif dan efisien ini menunjukkan
56
respon para siswa terhadap model Project Based Learning
dengan menggunakan Edmodo.
Berdasarkan analisis di atas, dapat dilihat kreativitas
siswa selama proses belajar mengajar dengan penerapan
model Project Based Learning, untuk mengukur indikator
kreativitas siswa dapat dilihat dari butir pernyataan nomor
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan 11. Dari pernyataan tersebut
didapatkan hasil persentase 81,82% responden yang
berpikir kreatif dan sisanya adalah responden yang tidak
pernah mengeluarkan kreativitasnya. Pada indikator efektif
dan efisien adalah tanggapan siswa mengenai penerapan
model Project Based Learning menunjukkan 93,10% dan
tanggapan mengenai penggunaan media Edmodo
menunjukkan 75,86%, siswa yang lain kurang setuju
dengan penggunaan media Edmodo dikarenakan terkadang
mereka lupa dengan akun atau password-nya serta
terkadang mengalami gangguan internet, maka sulit jika
ingin mengakses Edmodo, karena media ini merupakan
media online jadi apabila ingin mengakses maka harus
terkoneksi dengan internet.
Indikator terhadap kreativitas siswa terhadap
penerapan model Project Based Learning dapat dilihat pada
gambar berikut:
57
Gambar 4.3 Respon Siswa Terhadap Penerapan Model Project Based Learning
Berdasarkan analisis terhadap kreativitas siswa
selama proses belajar mengajar, siswa merasa antusias
untuk mengeluarkan ide-ide kreatifnya selama pembelajaran
berlangsung. Dan dapat dilihat juga respon siswa mengenai
efektivitas penerapan model Project Based Learning
dengan menggunakan Edmodo, maka dapat dilihat bahwa
siswa merasa senang atau setuju dengan penerapan model
Project Based Learning dan siswa merasa senang atau
setuju apabila menggunakan Edmodo.
4.3. Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model
Project Based Learning yang dilaksanakan di kelas XI G SMK
Telekomunikasi Tunas Harapan dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam
pembelajaran mata pelajaran administrasi server untuk kompetensi dasar
layanan jaringan dan backup and recovery. Hal ini dapat dilihat dari proses
pembelajaran maupun dari pengamatan selama pembelajaran dan angket.
Selama proses pembelajaran, siswa berdiskusi dengan teman kelompok,
kelompok tersebut terdiri dari 5-6 siswa dan dikelompokkan secara
heterogen. Hal ini mempermudah siswa yang kurang memahami materi bisa
lebih paham setelah dijelaskan oleh teman kelompoknya. Dengan berdiskusi,
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
90,00%
100,00%
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6 Indikator 7 Indikator 8
58
siswa akan saling membantu satu sama lain, bertukar pendapat, saling tanya
jawab apabila mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas. Siswa
dituntut untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapai,
sehingga siswa dapat mengembangkan kreativitasnya. Setelah itu siswa
diminta untuk mempresentasikan dan mengumpulkan hasil diskusinya yang
berupa laporan, sehingga siswa mempunyai tanggung jawab untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan.
Berdasarkan pengamatan, bahwa terjadi peningkatan dari siklus I ke
siklus II, meskipun ada beberapa siswa yang minat belajarnya masih kurang,
dikarenakan siswa tersebut mempunyai aktivitas lain selama proses
pembelajaran, seperti mendengarkan musik, mengobrol dengan temannya dan
bermain game. Pada saat diberikan latihan soal berupa soal uraian di setiap
akhir pertemuan, nilai latihan soal siswa sudah memenuhi nilai KKM yang
telah ditentukan oleh sekolah, yaitu 75.
Hasil analisis siklus I dan siklus II telah dibahas secara menyeluruh pada
pembahasan sebelumnya, penerapan model Project Based Learning dengan
menggunakan Edmodo di mata pelajaran administrasi server untuk
kompetensi dasar layanan jaringan dan backup and recovery dapat
meningkatkan berpikir kreatif siswa. Peningkatan yang terjadi pada siklus I
dan siklus II ini dapat dilihat dari lembar observasi melalui model Project
Based Learning dengan menggunakan Edmodo.
Data yang diperoleh berdasarkan pengamatan dalam penelitian di SMK
Telekomunikasi Tunas Harapan meliputi kreativitas siswa, dapat diketahui
hasil observasi kreativitas siswa dari siklus I dan siklus II terjadi peningkatan.
59
Tabel 4.5 Presentase Perbandingan Kreativitas Siswa
Pada Siklus I Dan Siklus II
No. Indikator Aspek Persentase (%) Siklus
I
Siklus
II
1. Berpikir lancar - Mengajukan banyak
pertanyaan - Lancar mengungkapkan
gagasan-gagasan atau ide-ide
51,72
68,96
82,76
89,65
2. Memperinci
(mengelaborasi)
- Mampu mengembangkan
suatu gagasan
55,17
75,86
3. Berani
mengambil
resiko
- Berani memberikan jawaban
dan berani mempertahankan
jawabannya - Tidak takut gagal atau
mendapat kritik
- Pantang menyerah
- Percaya diri
68,96
51,72
62,07
44,83
86,21
75,86
79,31
86,21
4. Rasa ingin tahu
yang tinggi
- Bertanya pada saat berdiskusi
- Dorongan untuk mengetahui
lebih banyak
75,86
65,52
89,65
93,10
Berdasarkan data yang ada pada tabel 4.5 di atas, dinyatakan bahwa pada
aspek nomor 1 menunjukkan peningkatan sebesar 31,04% karena minat siswa
untuk memahami materi yang diajarkan, sehingga mengajukan pertanyaan-
pertanyaan. Aspek nomor 2, siswa sudah tidak merasa malu-malu lagi dalam
mengungkapkan ide-ide yang ada dalam pikiran mereka meningkat menjadi
20,69%. Aspek nomor 3 siswa mampu mengembangkan suatu gagasan
menunjukkan peningkatan sebesar 20,69%. Aspek nomor 4 siswa berani
untuk memberikan jawaban pada saat berdiskusi kelompok menunjukkan
peningkatan 17,25%. Aspek nomor 5 siswa tidak takut mendapat kritik dari
teman maupun dari gurunya menunjukkan peningkatan 24,14%. Aspek 6
siswa mempunyai rasa pantang menyerah untuk menyelesaikan tugas-tugas
yang diberikan menunjukkan peningkatan 17,24%. Aspek 7 selain
mempunyai rasa pantang menyerah, siswa juga mempunyai rasa percaya diri
untuk mengungkapkan pendapat-pendapatnya terhadap materi yang diajarkan
menunjukkan peningkatan 41,38%. Aspek nomor 8 siswa sangat termotivasi
untuk berdiskusi kelompok, para siswa bertanya pada saat berdiskusi
60
menunjukkan peningkatan 13,79%. Dan aspek nomor 9 para siswa
mempunyai dorongan untuk mengetahui lebih banyak menunjukkan
peningkatan sebesar 27,58%. Dapat digambarkan seperti gambar 4.4
Gambar 4.4 Perbandingan Hasil Observasi Kreativitas Siswa
Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Pada penelitian ini juga dilaksanakan latihan soal untuk mengetahui
pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, latihan soal ini berupa
uraian dan pengerjaannya menggunakan media Edmodo.
Tabel 4.6 Hasil Evaluasi Latihan Soal Siklus I dan II
Persentase (%)
Siklus I Siklus II
Nilai rata-rata 80,35 92,24
Nilai maksimal 95 100
Nilai minimal 35 75
≥ nilai KKM 86,21 100
< nilai KKM 13,79 0
Tabel 4.6 merupakan tabel hasil evaluasi selama pembelajaran setelah
diterapkan model Project Based Learning. Evaluasi berupa latihan soal uraian
yang dikerjakan secara individu, pada siklus I dilakukan dengan cara tertulis
dikarenakan sebagian besar siswa tidak bisa terkoneksi dengan internet
sehingga tidak bisa mengakses media Edmodo, sedangkan pada siklus II
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Berpikir Lancar Memperinci Berani
Mengambil
Resiko
Rasa Ingin Tahu
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
61
latihan soal dilakukan dengan cara online dengan memanfaatkan media
Edmodo. Berdasarkan hasil latihan soal para siswa tersebut, pada siklus I ada
siswa yang mendapatkan hasil di bawah KKM, sedangkan pada siklus II
seluruh siswa sudah memenuhi standar ketuntasan atau sering disebut dengan
KKM sekolah yaitu 75.
Tabel 4.7 Persentase Hasil Latihan Soal Siklus I dan II
Aspek Persentase (%)
Siklus I Siklus II
Berpikir lancar 51,72 93,10
Berpikir luwes 48,27 86,21
Memperinci (mengelaborasi) 51.72 79,31
Pada latihan soal ini menggunakan ketrampilan berpikir kreatif
(aptitude), karena berhubungan dengan proses berpikir siswa. Kemampuan
yang ditunjukkan oleh siswa berdasarkan kemampuan berpikir lancar dan
berpikir luwes adalah siswa dapat mencetuskan banyak jawaban yang
bervariasi dan siswa bisa menerapkan suatu konsep dengan cara yang
berbeda, pada siklus II kemampuan tersebut menunjukkan peningkatan
41,38% untuk aspek berpikir lancar, 37,94% untuk aspek berpikir luwes.
Kemampuan berpikir kreatif berdasarkan kemampuan memperinci
(mengelaborasi), siswa mampu mengembangkan gagasan dari orang lain,
pada siklus II kemampuan tersebut meningkat 27,59%. Persentase tersebut
dapat dilihat pada tabel 4.7 persentase hasil latihan soal siklus I dan II.
Gambar 4.5 Siswa Meng-upload Tugas Berbagai Layanan Jaringan
62
Gambar 4.5 adalah gambar siswa yang meng-upload tugas kelompok
atau laporan dalam materi berbagai layanan jaringan ke Edmodo, ketua
kelompok bertugas meng-upload hasil laporan tersebut.
Gambar 4.6 Hasil Evaluasi Siswa di Edmodo
Gambar 4.6 adalah gambar hasil evaluasi siswa dalam mengerjakan
latihan soal yang diberikan oleh guru dengan menggunakan media Edmodo.