BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI TUNAS NAGARI II.1 …repository.unj.ac.id/2289/2/BAB 2.pdfII.1 Sejarah...
Transcript of BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI TUNAS NAGARI II.1 …repository.unj.ac.id/2289/2/BAB 2.pdfII.1 Sejarah...
BAB II
GAMBARAN UMUM KOPERASI TUNAS NAGARI
II.1 Sejarah Berdirinya Koperasi Tunas Nagari
Koperasi Tunas Nagari merupakan sebuah koperasi yang sebagian besar
beranggotakan para perantau dari etnis Minangkabau di Kabupaten Lima Puluh Kota,
Kecamatan Guguk, Kenagarian Tujuh Kota Talago, Sumatera Barat. Koperasi Tunas
Nagari adalah koperasi simpan pinjam di mana mengedepankan sisi kekeluargaan dan
gotong royong untuk saling membantu anggotanya demi kesejahteraan bersama.
Sekretariat Koperasi Tunas Nagari terdapat di Jalan Buaran PLN, Cikokol, Kec.
Tangerang, Kota Tangerang, Banten 15117. Koperasi ini masih bersifat tradisional
dan belum berbadan hukum tetap hanya sebatas sampai pada akta notaris. Anggota
dan pengurus pada Koperasi Tunas Nagari hingga kini telah mencapai 80 orang.
Sejarah awal mula berdirinya koperasi ini berawal dari perkumpulan perantau
etnis Minang yang berwirausaha di tanah rantau sekitar Jakarta dan Tangerang.
Sekelompok para perantau etnis Minang ini awalnya rutin mengadakan Julo-julo atau
yang biasa disebut dengan arisan dengan door to door pada salah satu rumah perantau
secara bergiliran. Salah satu ciri khas dari orang Minangkabau adalah saling menjalin
silahturahmi dengan membentuk perkumpulan baik di kampung maupun tanah
rantau.
48
49
Salah satu alasan dari Koperasi Tunas Nagari dalam melakukan kegiatan
kedermawanan sosial ke kampung halaman adalah dengan hubungan kekerabatan
yang dimiliki para perantau etnis Minang di tanah perantauan. Adanya rasa
kekeluargaan dan nilai-nilai tradisional antara sesama perantau etnis Minang
membuat Koperasi Tunas Nagari mulai melakukan kedermawanan sosial. Perantau
yang menjadi pengurus maupun anggota koperasi ini sebagian besar berasal dari
Kabupaten Lima Puluh Kota, Kec. Guguk, Nagari Tujuh Kota Talago. Sebagian kecil
yang lain berasal dari nagari yang berbeda namun masih terikat pada satu ikatan
kekeluargaan Minangkabau.
Ikatan kekeluargaan tersebut yang menginisiasi Ketua Koperasi Tunas Nagari
maupun pengurus yang lain untuk memberikan kontribusi atau hal yang dapat
disumbangkan ke kampung halaman. Anggota maupun pengurus koperasi
sebelumnya memang merupakan kerabat yang saling mengenal di kampung halaman
yang akhirnya merantau pada tempat yang sama, yaitu di wilayah Jakarta dan
Tangerang. Relasi kekerabatan yang telah dijalin antar para perantau mengantarkan
mereka pada tradisi julo-julo atau arisan. Tujuan diadakannya arisan tersebut agar
mengetahui bagaimana kondisi sesama sanak saudara di perantauan, juga untuk
memperkuat tali silaturahmi.
50
“Awal mula sebelum koperasi dibentuk itu pertama kita sering kumpul-kumpul sesama
perantau, Orang Minang memang harus berbaur karena kita satu keluarga, terus bentuk arisan.
Arisannya dari rumah ke rumah. Ada gilirannya. Bulan ini misal arisan di rumah Om ini,
bulan besok di rumah siapa. Terus lama-lama arisannya sukses muncul ide gimana kalau kita
bikin koperasi sistem kekerabatan perantau Minang gini. Om EM sama Uda IN waktu itu
yang ngidein. Kita semua sepakat dan akhirnya jadi koperasi.”45
Berawal dari pertemuan melalui arisan tersebut, para perantau kerap
berbincang mengenai berbagai hal, baik mengenai keluarga, usaha dagang, maupun
kondisi kampung. Hal ini yang membuat hubungan mereka sebagai perantau di kota
besar ini tidak terputus, sehingga membawa mereka pada hubungan yang lebih erat
lagi. Setelah arisan rutin dilakukan, perantau ini kembali bermusyawarah sampai pada
akhirnya menginisiasi terbentuknya koperasi. Pembentukan koperasi tersebut unutk
memperkuat ikatan kekeluargaan di rantau karena dengan adanya koperasi dapat
mempermudah hubungan para pedagang rantau. Hal tersebut juga membuat perantau
memiliki hubungan yang erat dengan sesama masyarakat rantau maupun dengan
orang kampung.
“Kumpul koperasi satu bulan sekali bersama arisan. Kumpul untuk musyawarah pertahun ada
rapat tahunan. Kegiatan koperasi setiap bulan aja itu. Diluar dari itu kita perantau suka
kumpul-kumpul, kongkow-kongkow, ngopi-ngopi kemudian ide-ide untuk melakukan sesuatu
itu timbul. Saling berbagi cerita selama merantau dagang”46
Kegiatan arisan tersebut dilakukan mulai sekitar tahun 1999. Kemudian,
setelah diskusi yang dilakukan oleh para perantau etnis Minang tersebut dalam setiap
pertemuan arisan, akhirnya mereka sepakat untuk mengubah bentuk perkumpulan
arisan menjadi bentuk koperasi. Koperasi dinilai menjadi bentuk yang tepat karena
45 Wawancara dengan Om IN pada 15 April 2018. 46 Wawancara dengan Uda IJ pada 7 Mei 2018.
51
semua perantau etnis Minang ini berprofesi sebagai wiraswasta yang membutuhkan
asupan modal untuk usahanya. Untuk mendukung keberlangsungan wirausaha yang
dilakukan di tanah rantau ini, pada akhirnya dibentuklah Koperasi Simpan Pinjam
yang didirikan pada tahun 2005. Koperasi Tunas Nagari kemudian fokus menjadi
wadah untuk simpan pinjam para anggota maupun pengurus. Namun, dengan
berubahnya kegiatan arisan menjadi bentuk koperasi tidak menghilangkan kegiatan
arisan itu sendiri. Arisan tetap dilakukan sebulan sekali yakni pada minggu ketiga
bersamaan dengan kegiatan koperasi.
Pengurus dan anggota dari Koperasi Tunas Nagari menjunjung tinggi nilai-
nilai tradisi Minangkabau dengan semangat kekeluargaan dan gotong royong yakni
rutin dengan melakukan perkumpulan tiap bulan. Koperasi ini sempat mengalami
pergantian nama, sebelum bernama “Koperasi Tunas Nagari” koperasi ini dulunya
bernama “Koperasi Putra Tujuah Plus”. Pergantian nama ini dikarenakan ada
beberapa anggota koperasi yang bukan berasal dari Nagari Tujuh Kota Talago,
walaupun hampir sebagian besarnya berasal dari sana. Sehingga, pemberian nama
menjadi Koperasi Tunas Nagari dipilih untuk mengganti kata “Tujuah” pada nama
sebelumnya.
Sebelum bernama “Koperasi Putra Tujuah Plus” awalnya perkumpulan
koperasi ini diberi nama IAK (Ikatan Awak Saiyo), kemudian agar lebih spesifik
mencirikan perantau dari nagari Koto Tujuh Talago dinamakan “Putra Tujuh Plus”.
52
Setelah koperasi mengalami perkembangan, maka pada tahun 2015 kemudian nama
koperasi ini menjadi koperasi Tunas Nagari. Nama tersebut dipilih karena
berdasarkan kata “Tunas” yang memiliki filosofi dan arti yang akan terus
berkembang dengan tujuan untuk membangun Nagari.
Skema II.1 Alur Terbentuknya Koperasi Tunas Nagari
(Sumber: Hasil temuan lapangan, 2018)
Koperasi Tunas Nagari tidak hanya menjadi koperasi simpan pinjam tetapi
dalam pelaksanaannya juga fokus melakukan kegiatan sosial untuk kampung
halaman. Hal tersebut dilakukan karena para perantau Minang yang berwirausaha ini
cenderung tidak melupakan dari mana mereka berasal berdasarkan nilai-nilai budaya
etnis Minangkabau. Selain itu, mereka melakukan kegiatan sosial dengan tujuan
saling membantu keluarga yang ada di kampung halaman agar kehidupan disana lebih
baik.
Tahun 1999
Arisan perantau/
julo-julo
Tahun 2005
Berbentuk Koperasi
Simpan Pinjam
“Ikatan Awak
Saiyo”
Tahun 2015
Berganti nama
“Koperasi Tunas
Nagari”
53
Gambar II.1 Sekretariat Koperasi Tunas Nagari di Cikokol, Tangerang
(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2018)
Setelah berjalan selama sepuluh tahun terakhir, Koperasi Tunas Nagari kini
mampu berperan cukup signifikan untuk membantu kegiatan wirausaha perantau etnis
Minang yang menjadi anggota di tanah perantauan maupun kegiatan sosial untuk
kontribusi di kampung halaman. Sesuai dengan pepatah minang yang mengatakan
tagak banagari paga nagari, tagak kampuang bela kampuang, rang kampuang
dipatenggangkan, artinya Orang Minang dimanapun peduli dengan kampung
halaman masing-masing. Adanya tujuan dan motivasi yang dimiliki para pengurus
maupun anggota, menjadi faktor yang sangat kuat dalam mempertahankan
keberlangsungan kegiatan-kegiatan dalam Koperasi Tunas Nagari.
54
II.2 Sekilas Koperasi Tunas Nagari
Awal mula saat koperasi terbentuk, modal awal koperasi didapatkan dari uang
arisan yang telah berjalan sukses. Anggota dan pengurus dibebankan simpanan wajib
anggota sebesar RP. 25.000 per bulan dan simpanan pokok sebesar Rp. 100.000
rupiah. Anggota pada saat itu sebanyak 20 orang. Modal awal juga didapatkan dari
donasi pengurus koperasi yang memiliki kemampuan ekonomi yang lebih memadai.
Modal awal Koperasi Tunas Nagari yaitu sebesar Rp. 5.000.000 rupiah. Kemudian
seiring berjalannya waktu, untuk menjadi anggota koperasi disyaratkan membayar
simpanan pokok sejumlah Rp.1.000.000 rupiah dan simpanan wajib per bulan sebesar
Rp. 200.000 rupiah. Anggota koperasi pun terus bertambah seiring berjalannya
waktu.
“Modal awal koperasi itu dari julo-julo awalnya tiap orang bayar 25rb, katakan simpanan
wajib saat itu 25rb nah ada lagi simpanan pokok tiap anggotanya 100rb, dari simpanan
anggota itu sumber modal utama berdirinya koperasi. Terus dari pengurus juga kita sukarela
naro modal, sekitar 3 juta modal awal koperasi itu dulu”47
Berdasarkan hasil wawancara tersebut modal awal koperasi secara umum
didapatkan dari simpanan pokok dan juga simpanan wajib. Selain modal koperasi
didapatkan dari dua sumber dana yakni simpanan pokok dan wajib, pengurus dan
anggota juga membayar simpanan sukarela.
47 Wawancara dengan Ketua Koperasi Tunas Nagari pada 31 Juli 2018.
55
II.2.1 Visi dan Misi Koperasi Tunas Nagari
Visi dari Koperasi Tunas Nagari adalah saling membantu dalam bidang usaha
maupun saudara-saudara dengan asas kekeluargaan.
Misi Koperasi Tunas Nagari:
1. Mewujudkan peran Koperasi Tunas Nagari sebagai koperasi simpan pinjam
yang mandiri dan bermanfaat.
2. Meningkatkan kontribusi putra Minang terhadap daerah kampung halaman
melalui sumbangan anggota koperasi.
3. Meningkatkan jejaring usaha sesama perantau Minang agar terbentuk
perekonomian yang lebih baik dan sejahtera.
II.2.2 Tujuan Koperasi Tunas Nagari
Adapun tujuan berdirinya Koperasi Tunas Nagari adalah untuk:
1. Mempererat rasa kekeluargaan dan saling membantu para perantau etnis
Minangkabau di tanah rantau
2. Membantu modal usaha bagi para perantau yang berwirausaha
3. Berperan dalam pembangunan nagari (kampung halaman) perantau di
Kabupaten Lima Puluh Kota, Kecamatan Guguak, Kenagarian Tujuh Kota
Talago
56
4. Meningkatan perekonomian perantau etnis Minang di tanah rantau
5. Berperan dalam memberdayakan pemuda-pemuda di kampung halaman agar
berkapasitas dan berguna bagi keluarga maupun bangsa.
II.3 Struktur Organisasi Koperasi Tunas Nagari
Skema II.2 Struktur Organisasi Koperasi Tunas Nagari
(Sumber: Diolah berdasarkan struktur organisasi Koperasi Tunas Nagari oleh Penulis, 2018)
II.4 Program-Program Koperasi Tunas Nagari
Koperasi Tunas Nagari memiliki dua program yang dilaksanakan, berikut
adalah penjelasan dari masing-masing program:
Program Simpan Pinjam
Program simpan pinjam merupakan kegiatan utama koperasi Tunas
Nagari. Dalam program simpan pinjam ini, setiap anggota melakukan
simpanan pokok, simpanan wajib maupun simpanan sukarela. Sumber dana
Ketua Koperasi Tunas Nagari
Sekretaris Bendahara Penasehat
Wakil Ketua
57
koperasi berasal dari anggota dan pengurus berupa simpanan pokok, simpanan
wajib dan simpanan sukarela. Simpanan pokok adalah jumlah uang yang
dibayarkan pertama kali oleh anggota koperasi yaitu sebesar 5 juta rupiah.
Dimana setiap anggota yang menyimpan uangnya sebesar 5 juta dapat
melakukan pinjaman hingga 3x lipat dari setoran awal tersebut. Anggota
melakukan setoran pokok kemudian pada bulan-bulan berikutnya melakukan
setoran wajib maupun secara sukarela. Setiap bulan para anggota
menyetorkan uangnya yang kemudian dikelola dan dicatat oleh bendahara.
Koperasi Tunas Nagari melakukan penyetoran uang tersebut sebulan sekali
pada minggu ketiga.
Program Kegiatan Sosial
Kegiatan sosial dilakukan demi pembangunan maupun pemberdayaan
di kampung halaman para anggota yakni di Kabupaten Lima Puluh Kota,
Kecamatan Guguak, Kenagarian Tujuh Kota Talago. Kegiatan sosial yang
dilakukan oleh Koperasi Tunas Nagari antara lain: sumbangan ke kampung
berupa uang dan maupun barang, dana pendidikan untuk PAUD,
pembangunan rumah ibadah (masjid dan musholla), sumbangan untuk anak
yatim-piatu, sumbangan uang kematian dan bencana. Kegiatan sosial ini
digerakkan oleh pengurus Koperasi Tunas Nagari yang kemudian disalurkan
melalui Wali Nagari atau perantau yang pulang kampung ke kampung
halaman tersebut.
58
Mekanisme penyaluran sumbangan kegiatan sosial koperasi tersebut
yaitu koperasi berkoordinasi dengan panitia pembangunan desa yang ada di
nagari untuk pembangunan. Tiap pembangunan tersebut terdiri dari panitia
pembangunan desa yang merupakan masyarakat disana baik masyarakat lokal,
pengurus desa dan kepala desa yang bertanggungjawab dalam pembangunan
disana. Sumbangan tersebut dikirim ketika pihak panitia pembangunan desa
memberitahu pihak koperasi bahwa disana tengah ada pembangunan untuk
kantor desa ataupun masjid, kemudian koperasi menganggarkan sumbangan
yang dimiliki baik hasil dari keuntungan koperasi maupun sumbangan
sukarela dari para pengurus dan anggota untuk di kirim kesana melalui
transfer bank. Setelah itu, pihak panitia pembangunan desa akan
menggunakan sumbangan tersebut dan mengirimkan hasil dari pembangunan
melalui grup whatsapp antar koperasi dan panitia pembangunan desa.
II.5 Profil Informan
Berikut merupakan profil para informan yang penulis jadikan sebagai subjek
penelitian ini. Para informan merupakan pengurus sekaligus anggota dari Koperasi
Tunas Nagari. Para informan merupakan perantau etnis Minang yang merantau di
sekitar wilayah Tangerang dan Jakarta. Beberapa informan yang terlibat merupakan
pendiri koperasi sejak awal koperasi terbentuk. Berikut merupakan profil dari
masing-masing informan.
59
II.5.1 Uda UW
Informan pertama yang penulis jadikan informan adalah Uda UW
yang merupakan penasehat dari Koperasi Tunas Nagari. Ia berusia 60 tahun
dan merupakan orang yang di “tua-kan” oleh perantau Minang di Koperasi
Tunas Nagari karena memiliki pengalaman rantau yang cukup lama. Uda UW
sudah 10 tahun berada di Koperasi Tunas Nagari. Uda UW berasal dari Nagari
Tujuh Kota Talago. Uda UW merupakan perantau Minang yang telah
merantau sejak tahun 1982 saat masih berumur 24 tahun. Tujuan Uda UW
merantau adalah untuk memperbaiki kehidupan agar lebih baik. Uda UW
memilih merantau ke Jakarta karena dari beberapa tempat rantau yang pernah
ditempatinya, hanya di Jakarta ia dapat bertahan dan membangun usaha. Uda
UW memulai perantauannya dengan berprofesi sebagai tukang foto yang
membuka toko cuci cetak foto kilat. Usaha tersebut dibangunnya bersama
teman-teman perantau yang berasal dari kampung halaman yang sama juga.
Pendidikan terakhir yang Uda UW tempuh sampai lulus SD, namun ia
memiliki semangat yang tinggi dalam berdagang di tanah perantauan. Uda
UW dalam melakukan kewirausahaan di tempat rantau mengalami banyak
dinamika, beberapa diantaranya yakni tempat usahanya pernah terbakar
hangus, bangkrut sampai menutup toko. Tetapi ia kemudian meminjam modal
60
dan dibantu oleh perantau lain. Sekarang, ia memiliki usaha toko alat-alat
listrik di Tangerang.
II.5.2 Uda AF
Informan kedua adalah Uda AF yang merupakan anggota dari
Koperasi Tunas Nagari. Uda AF berasal dari kenagarian Sulit Air, Solok ia
berusia 52 tahun. Alasan Uda AF ikut dalam Koperasi Tunas Nagari adalah
karena istrinya berasal dari nagari Tujuh Kota Talago sehingga mereka
sesama orang Minang ikut berkumpul bersama dan ikut menjadi bagian dari
organisasi tersebut. Latar belakang pendidikan yang ditempuh Uda AF adalah
sarjana ekonomi perbankan di Padang. Uda AF merantau sejak tahun 1970an,
tetapi masih bolak-balik kampung maupun Jakarta karena masih ikut dengan
saudara. Kemudian, setelah ia berkeluarga ia memutuskan untuk hidup
menetap di Jakarta. Uda AF tinggal di Banjar Wijaya, Tangerang hingga
sekarang. Uda AF memiliki 2 orang anak, yang pertama sedang berkuliah di
Universitas Negeri Padang dan anak kedua masih bersekolah di Sekolah
Dasar.
Uda AF sebelum menjadi wiraswasta pernah bekerja di perusahaan
Astra selama 10 tahun. Kemudian ia memutuskan untuk resign dari
pekerjaannya pada tahun 2000 dengan berwirausaha membuka usaha wartel
(warung telepon), toko obat, dan usaha jasa pengiriman barang. Karena zaman
61
yang sudah modern, usaha wartel pun sudah ditinggalkan sehingga ia
membuka usaha lain yakni showroom mobil yang lebih menjanjikan di
kawasan Tangerang.
II.5.3 Uda IJ
Informan ketiga adalah Uda IJ yang merupakan anggota koperasi
Tunas Nagari. Uda IJ merupakan perantau etnis Minang dari Nagari Kota
Tujuh Talago. Ia berusia 46 tahun, alasan Uda IJ merantau adalah karena ikut
dengan saudara yang masih satu kekerabatan yaitu Uda UW. Uda IJ mulai
merantau pada tahun 1994 saat usianya masih remaja. Pada saat itu latar
belakang pendidikan Uda IJ hanya sampai SMA. Kemudian, ia diajak oleh
Uda UW untuk mengelola toko miliknya. Uda IJ mengatakan bahwa anak
laki-laki di Padang sudah hukum alam jika telah menyelesaikan sekolah atau
sudah besar memang harus merantau. Setelah berwirausaha dengan kerabat
cukup lama ia kini telah memiliki toko sendiri.
Uda IJ bergabung menjadi anggota koperasi pada tahun 2015. Alasan
Uda IJ bergabung dengan koperasi adalah untuk menambah modal usahanya
serta dapat kumpul dengan kerabat. Uda IJ merupakan wiraswasta yang
memiliki toko usaha Fotocopyan dan alat tulis kantor di daerah Kembangan,
Jakarta Barat. Uda IJ memiliki seorang istri dan 3 orang anak yang semuanya
masih duduk dibangku sekolah. Anak pertama telah masuk SMA, Anak kedua
62
duduk dibangku SMP, dan anak ketiga baru ingin masuk SD. Istri Uda IJ juga
berasal dari Minangkabau, tetapi sudah menetap tinggal di Jakarta sampai
sekarang. Uda IJ sesekali pulang ke kampung halaman jika ada pernikahan
keluarga ataupun hari raya Idul Fitri.
II.5.4 Om IN
Informan yang kelima adalah Om IN yang berusia 54 tahun. Om IN
merupakan salah satu penggerak Koperasi Tunas Nagari yang telah bergabung
saat koperasi masih berupa perkumpulan arisan. Om IN adalah salah satu
orang yang berpengaruh terhadap pembentukan dan perkembangan Koperasi
Tunas Nagari. Om IN berasal dari Desa Talago di Nagari Tujuh Koto Talago.
Latar belakang pendidikan yang ditempuh Om In yaitu lulusan SMA di
Padang. Om IN masuk dalam perkumpulan para pedagang perantau Minang
ini awalnya sebagai ajang silahturahmi sesama pedagang di rantau. Om IN
adalah salah satu penginisiasi bentukan arisan menjadi koperasi. Om IN
menjadi anggota koperasi sejak tahun 2000 hingga sekarang.
Om IN merantau ke Jakarta karena diajak oleh kerabatnya dan pada
usia tersebut umurnya memang sudah cukup untuk pergi merantau untuk
memperbaiki perekonomian keluarga. Setelah merantau cukup lama, Ia
akhirnya berhasil membangun usaha Fotocopy dan Cetak Foto hingga
sekarang. Om IN sudah berkeluarga dan memiliki 2 orang anak perempuan
63
yang sedang berkuliah. Istri Om IN yang berasal dari Minang juga masuk
menjadi anggota Koperasi Tunas Nagari dan perkumpulan arisan.
II.5.5 Om EM
Informan yang keempat adalah Om EM, ia merupakan Ketua Koperasi
Tunas Nagari. Om EM sudah terlibat dalam koperasi sejak awal bahkan saat
koperasi masih berbentuk perkumpulan arisan. Om EM saat ini berusia 56
tahun. Latar belakang pendidikan Om EM yaitu S1 jurusan Ekonomi di
Universitas Bung Hatta, Padang. Ia merantau ke Jakarta pada tahun 1990an.
Sebelum menjadi wiraswasta, Ia bekerja pada perusahaan Astra. Kemudian
setelah 4 tahun memiliki pengalaman kerja, ia memutuskan untuk berhenti
bekerja dan membuka usaha. Usaha toko obat dan apotek kemudian
dibangunnya pada tahun 1998 di kawasan Tangerang. Ia memiliki seorang
istri dan dua orang anak. Anak perempuannya sudah lulus S1 dan berkeluarga,
sedangkan anak laki-lakinya masih berkuliah.
Alasan Om EM masuk menjadi pengurus Koperasi Tunas Nagari
karena awalnya sebagai wadah para pedagang-pedagang rantau di Jakarta-
Tangerang untuk bersilaturahmi melalui kegiatan arisan. Kemudian, setelah
berhasil dalam mengelola arisan bertahun-tahun akhirnya ada kesepakatan
untuk mengubahnya menjadi bentuk Koperasi. Om EM dipilih menjadi ketua
koperasi karena menurut latar belakang pendidikan ia yang paling mumpuni
64
dengan ilmu ekonomi dan terbilang cukup sukses dalam mengelola usahanya
di perantauan.
II.5.6 Ibu IR
Informan yang keenam merupakan salah satu anggota keluarga dari
penggerak Koperasi Tunas Nagari. Ibu IR adalah istri dari Uda IJ saat ini
usianya 42 tahun dan bekerja sebagai ibu rumah tangga mengurus 3 orang
anak. Ibu IR berasal dari desa Talago sama dengan Uda IJ. Ibu IR merupakan
anggota arisan Koperasi Tunas Nagari, Ibu IR mengetahui tentang kegiatan
koperasi karena suaminya yang menjadi bagian dari koperasi tersebut. Ibu IR
rutin mengikuti perkumpulan arisan bersama dengan anggota-anggota
koperasi yang lain. Ibu IR merupakan informan pendukung dalam filantropi
sosial yang dilakukan oleh penggerak Koperasi Tunas Nagari.
65
Tabel II.1 Matriks Profil Informan Koperasi Tunas Nagari
No. Nama Usia Deskripsi
1. Uda UW 60
tahun
Uda UW berasal dari desa Talago, Nagari Tujuh Kota Talago. Uda UW
yang merupakan penasehat dari Koperasi Tunas Nagari. Uda UW sudah
10 tahun berada di Koperasi Tunas Nagari. Pendidikan terakhir yang Uda
UW tempuh sampai lulus SD. Alasan Uda UW menjadi bagian dari
koperasi adalah untuk menambah modal usahanya, ia berwirausaha
dengan membuka toko listrik di Kebon Nanas, Tangerang.
2. Uda AF 52
tahun
Informan kedua adalah Uda AF yang merupakan anggota dari Koperasi
Tunas Nagari. Uda AF berasal dari kenagarian Sulit Air, Solok. Alasan
Uda AF ikut dalam Koperasi Tunas Nagari adalah karena istrinya berasal
dari nagari Tujuh Kota Talago sehingga mereka sesama orang Minang
ikut berkumpul bersama dan ikut menjadi bagian dari organisasi tersebut.
Latar belakang pendidikan yang ditempuh Uda AF adalah sarjana
ekonomi perbankan di Padang. Uda AF memiliki usaha showroom mobil.
3. Uda IJ 46
tahun
Uda IJ yang merupakan anggota koperasi Tunas Nagari. Uda IJ
merupakan perantau etnis Minang dari Nagari Kota Tujuh Talago. Latar
belakang pendidikan Uda IJ hanya sampai SMA. Kemudian, ia diajak
oleh Uda UW untuk mengelola toko miliknya. Alasan Uda IJ bergabung
dengan koperasi adalah untuk menambah modal usahanya serta dapat
kumpul dengan kerabat. Udah IJ memiliki usaha fotocopy-an.
4. Om IN 54
tahun
Om IN merupakan salah satu penggerak Koperasi Tunas Nagari yang
telah bergabung saat koperasi masih berupa perkumpulan arisan. Om IN
berasal dari Desa Talago di Nagari Tujuh Koto Talago. Latar belakang
pendidikan yang ditempuh Om In yaitu lulusan SMA di Padang. Om IN
masuk dalam perkumpulan para pedagang perantau Minang ini awalnya
sebagai ajang silahturahmi sesama pedagang di rantau.
5. Om EM 56
tahun
Om EM, ia merupakan Ketua Koperasi Tunas Nagari dan juga
penginisiasi terbentuknya koperasi. Latar belakang pendidikan Om EM
yaitu S1 jurusan Ekonomi di Universitas Bung Hatta, Padang. Alasan
Om EM masuk menjadi pengurus Koperasi Tunas Nagari karena
awalnya sebagai wadah para pedagang-pedagang rantau di Jakarta-
Tangerang untuk bersilaturahmi. Om EM membuka usaha toko obat dan
apotek.
6. Ibu IR 42
tahun
Ibu IR adalah istri dari Uda IJ saat ini bekerja sebagai ibu rumah tangga
mengurus 3 orang anak. Ibu IR berasal dari desa Talago sama dengan
Uda IJ. Ibu IR adalah anggota arisan dari perkumpulan koperasi. Latar
belakang pendidikan Ibu IR yaitu sampai SMA. Ibu IR bertempat tinggal
di Kembangan, Jakarta.
(Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2018)
2