BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ......tematik pada 2 orang guru kelas 3a dan...

19
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Profil Sekolah SD Negeri Serangan 1 terletak di Jalan Melayu No.03 Desa Serangan Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Propinsi Jawa Tengah. Wilayah SD Negeri Serangan 1 berbatasan dengan sebelah utara Kabupaten Jepara dan sebelah barat laut Jawa atau wilayah pesisir utara. SD Negeri Serangan 1 didirikan pada tahun 1921. Memiliki lahan seluas 1.290 m² dengan status hak pakai, sedangkan luas bangunan adalah 624 m². Nomor Statistik Sekolah (NSS) SD Negeri Serangan 1 adalah 101032112005 serta berakreditasi A. Sebagian penduduk desa Serangan bekerja sebagai petani dan nelayan, namun demikian sebagian besar orang tua mempunyai kesadaran yang tinggi dalam membekali pendidikan kepada putra- putri mereka, ini terbukti banyak masyarakat desa Serangan yang menyekolahkan putra- putri mereka dari jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Dengan kondisi lingkungan dan geografis serta kemajemukan kondisi sosial masyarakat tersebut, SD Negeri Serangan 1 menjadi sekolah yang sangat diminati masyarakat setempat, dan juga bagi masyarakat luar desa Serangan. Prestasi SD Negeri Serangan 1 di bidang non akademik (Kejuaraan Bidang Olah Raga) untuk POPDA

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi ......tematik pada 2 orang guru kelas 3a dan...

  • 32

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Deskripsi Profil Sekolah

    SD Negeri Serangan 1 terletak di Jalan Melayu

    No.03 Desa Serangan Kecamatan Bonang Kabupaten

    Demak Propinsi Jawa Tengah. Wilayah SD Negeri

    Serangan 1 berbatasan dengan sebelah utara

    Kabupaten Jepara dan sebelah barat laut Jawa atau

    wilayah pesisir utara. SD Negeri Serangan 1 didirikan

    pada tahun 1921. Memiliki lahan seluas 1.290 m²

    dengan status hak pakai, sedangkan luas bangunan

    adalah 624 m². Nomor Statistik Sekolah (NSS) SD

    Negeri Serangan 1 adalah 101032112005 serta

    berakreditasi A. Sebagian penduduk desa Serangan

    bekerja sebagai petani dan nelayan, namun demikian

    sebagian besar orang tua mempunyai kesadaran yang

    tinggi dalam membekali pendidikan kepada putra- putri

    mereka, ini terbukti banyak masyarakat desa Serangan

    yang menyekolahkan putra- putri mereka dari jenjang

    pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Dengan

    kondisi lingkungan dan geografis serta kemajemukan

    kondisi sosial masyarakat tersebut, SD Negeri Serangan

    1 menjadi sekolah yang sangat diminati masyarakat

    setempat, dan juga bagi masyarakat luar desa

    Serangan.

    Prestasi SD Negeri Serangan 1 di bidang non

    akademik (Kejuaraan Bidang Olah Raga) untuk POPDA

  • 33

    dan O2SN tingkat Kabupaten Demak cukup

    menggembirakan. Sistem pelayanan pendidikan juga

    semakin meningkat dari tahun ke tahun. Prestasi

    sekolah yang diperoleh merupakan proses perjuangan

    dan kerjasama antara kepala sekolah, guru, tenaga

    kependidikan, komite sekolah, dan warga masyarakat

    desa Serangan.

    SD Negeri Serangan 1 telah melakukan upaya

    dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk

    memenuhi 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan

    (SNP) seperti program peningkatan kualifikasi guru,

    peningkatan kinerja tenaga kependidikan melalui

    pelatihan dan pendampingan, penambahan sarana

    prasarana sekolah, peningkatan mutu pembelajaran

    melalui program inovasi pembelajaran yang baik,

    program tambahan pelajaran untuk mata pelajaran

    Matematika dan Sains dalam mempersiapkan lomba

    Olympiade MIPA. Juga melakukan kegiatan rutin

    pembiasaan gerakan kebersihan lingkungan setiap hari

    dalam upaya menjaga kesehatan peserta didik.

    Visi SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora

    Kecamatan Bonang Kabupaten Demak adalah

    “Berprestasi, santun dalam perilaku, beriman dan

    bertaqwa.” Sedangkan Misi SD Negeri Serangan 1 UPTD

    Dikpora Kecamatan Bonang Kabupaten Demak adalah∶

    (1) Meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha

    Esa; (2) Menanamkan pendidikan budi pekerti melalui

    kegiatan belajar mengajar maupun ekstrakurikuler;

    (3) Memotivasi peserta didik untuk bersemangat meraih

  • 34

    prestasi; (4) Mengembangkan budaya gemar membaca,

    rasa ingin tahu, bertoleransi, bekerja sama, saling

    menghargai, disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, dan

    mandiri; (5) Mengembangkan sikap dan perilaku

    religius di lingkungan sekolah dan luar sekolah; (6)

    Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan

    warga sekolah masyarakat, dan stake holder.

    SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan

    Bonang Kabupaten Demak mempunyai 11 orang guru,

    yang terdiri dari 7 orang guru berstatus PNS sudah

    mempunyai serfikat pendidik semua dan 4 orang guru

    masih berstatus non PNS, juga mempunyai 3 orang

    tenaga kependidikan yang masih berstatus non PNS.

    Untuk meningkatkan mutu profesionalitas sebagian

    pendidik sedang melanjutkan ke jenjang Pasca Sarjana

    (S2). Tenaga pendidik sebagian besar berdomisili di

    perkotaan, jarak tempat tinggal mereka ke SD Negeri

    Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan Bonang

    Kabupaten Demak kurang lebih 20 km dan ada pula

    yang berjarak 30 km dengan mengendarai roda dua.

    4.2 Deskripsi Kondisi Awal

    4.2.1 Keterampilan pelaksanaan pembelajaran

    tematik.

    Keterampilan pelaksanaan pembelajaran tematik

    guru SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan

    Bonang Kabupaten Demak masih rendah, hal ini dapat

    dilihat dari supervisi akademik observasi kelas

  • 35

    memperoleh data pembelajaran guru masih bersifat

    konvensional, guru masih mengalami kebingungan

    dalam memahami tema untuk mengaitkan beberapa

    mata pelajaran, kurang menguasai berbagai

    pendekatan pembelajaran dan strategi pembelajaran.

    Dari hasil tes tertulis awal tentang pembelajaran

    tematik pada 2 orang guru kelas 3a dan kelas 3b ,

    hasilnya belum menggembirakan. Nilai rata-ratanya

    baru mencapai 50.

    Keadaan guru yang demikian tidak terlepas dari

    kondisi awal kepala sekolah yang belum memberikan

    pembinaan lewat supervisi akademik observasi kelas

    secara teratur. Kepala sekolah belum memberikan

    pembinaan tentang keterampilan melaksanakan

    pembelajaran tematik yang baik, peneliti baru

    mengamati dan memberi tugas kepada guru untuk

    menyelesaikan tes awal pemahaman pembelajaran

    tematik menurut kemampuan guru masing-masing,

    sehingga hasilnya masih rendah.

    Supervisi akademik observasi kelas yang

    dilakukan kepala sekolah diharapkan keterampilan

    dan kemampuan guru dalam melaksanakan

    pembelajaran tematik akan meningkat. sehingga

    pembelajaran yang dilakukan oleh guru benar-benar

    dapat diserap oleh peserta didik, pada akhir

    pembelajaran sehingga kualitas dan hasil belajar

    peserta didik juga meningkat.

    Melihat kenyataan dan harapan yang ada pada

    guru, maka supervisi akademik observasi kelas

  • 36

    merupakan hal yang harus dilakukan oleh Kepala

    Sekolah. Dengan melakukan kegiatan supervisi

    akademik observasi kelas dapat mengetahui

    permasalahan apa yang dialami oleh guru, bantuan apa

    yang paling tepat diberikan oleh Kepala Sekolah kepada

    guru-gurunya, sehingga permasalahan guru dapat

    teratasi, dengan harapan pembelajaran guru dan hasil

    belajar peserta didik akan meningkat pula.

    Guru dalam meningkatkan keterampilan

    pembelajaran tematik menghadapi berbagai kesulitan.

    Kesulitan tersebut diantaranya∶ guru belum terampil

    dalam menyajikan konsep yang terpadu dari berbagai

    mata pelajaran; proses pembelajaran belum

    menggunakan prinsip pembelajaran yang aktif, kreatif,

    efektif, dan menyenangkan; pemilihan metode

    pembelajaran belum dilakukan dengan menggunakan

    berbagai variasi metode baik di dalam kelas maupun

    diluar kelas. sehingga sekolah berupaya untuk

    memberikan bantuan berupa bimbingan kepada guru

    untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, agar

    diperoleh hasil belajar yang lebih baik. Kepala sekolah

    SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan

    Bonang kabupaten Demak Sungatman,S.Pd melakukan

    wawancara kepada 2 orang guru kelas 3a dan guru

    kelas 3b mengenai pemahaman tentang pembelajaran

    tematik yang telah dilaksanakan selama ini. Hasil

    wawancara sebagai berikut:

  • 37

    “ Dua orang guru kelas 3 SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan Bonang Kabupaten Demak masih mengalami kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran tematik. guru merasa kesulitan dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran menjadi satu tema, guru masih kesulitan memilih berbagai metode pembelajaran yang tepat karena minimnya pengetahuan tentang metode pembelajaran dan kurang tersedianya fasilitas untuk menerapkan metode pembelajaran. Guru belum memanfaatkan sarana prasarana, sumber belajar, dan media dalam pembelajaran tematik. Guru belum memahami tentang karakteristik pembelajaran tematik. Guru belum melaksanakan tahapan-tahapan yang harus dipenuhi dalam pembelajaran tematik, mulai dari kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup”.

    Penjelasan kepala Sekolah tersebut memberikan

    informasi bahwa guru SD Negeri Serangan 1 UPTD

    Dikpora Kecamatan Bonang Kabupaten Demak masih

    kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran tematik.

    Guru merasa kesulitan dalam memilih berbagai metode

    pembelajaran yang tepat karena minimnya

    pengetahuan tentang metode pembelajaran dan kurang

    tersedianya fasilitas untuk menerapkan metode

    pembelajaraan. Guru belum memanfaatkan sarana

    prasarana, sumber belajar, dan media dalam

    pembelajaran tematik.Guru belum memahami tentang

    karakteristik pembelajaran tematik. Guru belum

    melaksanakan tahapan-tahapan yang harus dipenuhi

    dalam pembelajaran tematik, mulai dari kegiatan

    pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

    Kondisi awal pelaksanaan pembelajaran tematik

    dapat dilihat pada tabel berikut ini:

  • 38

    Tabel 4.1. Rekap Nilai Pengamatan Kondisi

    Awal Melaksanakan Pembelajaran Tematik

    No NamaNilai Pembelajaran

    TematikKeterangan

    1. Ldn 58,0

    2. DWS 59,0

    Rata-rata 58,5

    Sumber ∶ Data penelitian, diolah 20164.1.2 Kemampuan Pemahaman Pembelajaran

    Tematik

    Kemampuan pemahaman pembelajaran tematik

    guru SD Negeri Serangan 1 juga rendah, hal ini dapat

    dilihat dari hasil yang diperoleh dalam menyelesaikan

    tes awa. Dari 2 Guru Kelas 3a dan 3b, nilai rata-

    ratanya 50, ini dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 4.2. Rekap Nilai Kondisi Awal

    Kemampuan Pemahaman Pembelajaran Tematik

    No NamaNilai Tes Pemahaman

    Pembelajaran TematikKeterangan

    1. Ldn 50,0

    2. DWS 50,0

    Rata-rata 50,0

    Sumber ∶ Data penelitian, diolah 2016

  • 39

    Untuk mengatasi permasalahan guru tentang

    rendahnya keterampilan pelaksanaan pembelajaran

    tematik, maka Kepala Sekolah dapat mengadakan

    supervisi akademik observasi kelas yang terencana

    dengan baik, dijadwal waktu pelaksanaannya,

    dilaksanakan dengan baik pula, dan ditindaklanjuti

    dengan baik. Melihat permasalahan yang dihadapi

    guru, maka Kepala Sekolah harus melakukan

    pembinaan lewat supervisi akademik observasi kelas

    untuk meningkatkan keterampilan melaksanakan

    pembelajaran tematik agar sesuai dengan standar

    proses.

    4.3 Deskripsi Hasil Siklus 1

    Siklus 1 dalam penelitian ini dilaksanakan dalam

    satu kali pertemuan, yaitu tanggal 15 Maret 2016. Pada

    siklus ini meliputi empat tahap yaitu perencanaan,

    pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, dengan

    perincian sebagai berikut:

    4.3.1 Perencanaan Tindakan

    Tahap perencanaan meliputi kegiatan:

    a. Menyiapkan daftar hadir

    b. Menyiapkan RPP

    c. Membuat soal

    d. Membuat kunci jawaban

    e. Menyiapkan lembar pengamatan

    f. Membuat rekapitulasi hasil pengamatan

    g. Membuat daftar nilai

    h. Menyiapkan rencana supervisi akademik

  • 40

    4.3.2 Pelaksanaan tindakan

    Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus

    1 adalah :

    a. Mempersiapkan ruangan untuk pertemuan

    klasikal dari 2 orang guru kelas 3a dan 3b.

    b. Melakukan pembinaan tentang keterampilan

    pelaksanaan pembelajaran tematik secara

    klasikal melalui contoh tayangan LCD.

    c. Kepala Sekolah/Peneliti memberikan soal tes

    tertulis kepada 2 orang guru hal pemahaman

    pembelajaran tematik.

    4.3.3 Pengamatan

    1. Pengamatan pada Pelaksanaan Pembelajaran

    Tematik.

    Objek pengamatan dalam penelitian ini adalah

    pelaksanaan pembelajaran tematik secara individual,

    peneliti bersama Pengawas sekolah/kolaborator

    melakukan pengamatan sesuai lembar pengamatan

    yang telah dibuat. Pengamatan dilakukan pada saat

    proses pelaksanaan tindakan, hasil pengamatan berupa

    data pelaksanaan pembelajaran tematik. Komponen

    yang diamati pada pelaksanaan pembelajaran tematik

    yaitu:

    1) Kegiatan pendahuluan

    2) Kegiatan inti

    3) Kegiatan penutup

    Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran

    tematik pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel berikut

    ini:

  • 41

    Tabel 4.3. Rekap Nilai Pengamatan Kemampuan

    Melaksanakan Pembelajaran Tematik Siklus 1

    No Nama

    Nilai Pembelajaran

    TematikKeterangan

    Kondisi

    AwalSiklus 1

    1. Ld 58,0 69,0 +11

    2. DWS 59,0 71,0 +12

    Rerata 58,5 70,0 +11,5

    Sumber ∶ Data penelitian, diolah 2016Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan adanya

    peningkatan dari kondisi awal rata-rata 58,5 menjadi

    70,0 dan peningkatan mencapai 11,5%.

    2. Kemampuan pemahaman pembelajaran tematik.

    Hasil tes tertulis tentang pemahaman

    pembelajaran tematik, pada siklus 1 dibandingkan

    dengan kondisi awal tergambar kolom tabel berikut ini.

    Tabel 4.4. Hasil tes tertulis tentang Pemahaman

    Pembelajaran Tematik Siklus 1

    No Nama

    Nilai Tes Tertulis

    KeteranganKondisi

    AwalSiklus 1

    1. Ld 50,0 65,0 +15

    2. DWS 50,0 70,0 +20

    Rerata 50,0 67,5 +17,5

    Sumber ∶ Data penelitian, diolah 2016

  • 42

    Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan adanya

    peningkatan dari kemampuan menyelesaikan tes

    tertulis kondisi awal rata-rata 50,0 menjadi 67,5 dan

    tingkat ketuntasannya mencapai 67,5%.

    4.3.4 Refleksi

    Pada komponen pelaksanaan pembelajaran

    tematik pada kegiatan inti masih kurang maksimal

    dalam menggunakan variasi metode pembelajaran,

    kurang memanfaatkan media pembelajaran, dan

    kekurangan kemampuan pemahaman pembelajaran

    tematik pada siklus 1 antara lain (1) Aspek tujuan

    pembelajaran, belum menggambarkan proses dan hasil

    belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik

    sesuai dengan tema. (2) Aspek metode pembelajaran,

    belum bervariasi, cenderung metode konvensional. (3)

    Aspek Kegiatan Pembelajaran, belum dilakukan secara

    sistematis, sistemik melalui proses eksplorasi,

    elaborasi, dan konfirmasi. Oleh karena itu perlu

    pembinaan supervisi akademik observasi kelas untuk

    meningkatkan keterampilan pembelajaran tematik

    tersebut pada siklus berikutnya.

    4.4 Deskripsi Hasil Siklus 2

    Siklus 2 dalam penelitian ini dilaksanakan dalam

    satu kali pertemuan yaitu tanggal 28 Maret 2016. Pada

    siklus 2 ini meliputi empat tahap yaitu perencanaan,

    pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, dengan

    perincian sebagai berikut:

  • 43

    4.4.1 Perencanaan Tindakan

    a. Menyiapkan daftar hadir, dan urutan pembinaan

    secara individual.

    b. Menyiapkan RPP siklus 2.

    c. Menyiapkan LCD pembelajaran tematik.

    d. Membuat soal tertulis siklus 2.

    e. Membuat kunci jawaban.

    f. Menyiapkan lembar pengamatan.

    g. Membuat rekapitulasi hasil pengamatan.

    h. Membuat daftar nilai.

    4.4.2 Pelaksanaan Tindakan

    a. Peneliti melakukan pembinaan secara individual

    tentang cara mengaitkan beberapa mata

    pelajaran ke dalam satu tema. agar guru yang

    diberikan tes tertulis mampu memahami

    pembelajaran tematik dengan baik.

    b. Peneliti menilai hasil pekerjaan menyelesai kan

    tes tertulis dengan kunci jawaban dan rubrik

    penilaian.

    4.4.3 Hasil Pengamatan

    a. Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran

    Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah

    kegiatan pelaksanaan pembelajaran tematik secara

    individual, peneliti bersama pengawas sekolah/

    kolaborator melakukan pengamatan sesuai lembar

    pengamatan yang telah dibuat. Pengamatan

    dilakukan pada saat proses pelaksanaan tindakan,

    hasil pengamatan berupa data hasil pengamatan

  • 44

    pelaksanaan pembelajaran tematik, berikut ini

    adalah hasil pengamatan siklus 2:

    Tabel 4.5. Rekap Nilai Pengamatan Kemampuan

    Melaksanakan Pembelajaran Tematik Siklus 2

    No Nama

    Nilai Pembelajaran

    Tematik Keterangan

    Siklus 1 Siklus 2

    1. Ld 69,0 85,0 +16

    2. DWS 71,0 87,0 +16

    Rerata 70,0 86,0 +16

    Sumber ∶ Data penelitian, diolah 2016Berdasarkan tabel diatas, melalui supervisi

    akademik observasi kelas menunjukkan adanya

    peningkatan dari siklus 1 rata-rata 70,0 menjadi

    86,0 pada siklus 2 peningkatan mencapai 86,0%.

    Pada komponen kegiatan inti sudah mengalami

    peningkatan, dan sudah memenuhi indikator

    keberhasilan rata-rata 75. Ini terbukti melalui

    supervisi akademik observasi kelas untuk

    meningkatkan keterampilan pembelajaran tematik

    guru kelas 3.

    b. Hasil Pengamatan Kemampuan Memahami

    Pembelajaran Tematik melalui tes tertulis.

    Peneliti menilai hasil pekerjaan menyelesaikan

    tes tertulis dengan kunci jawaban dan rubrik

    penilaian. Hasil dari kemampuan pemahaman

    pembelajaran tematik pada siklus 2 dapat dilihat

    pada tabel di bawah ini:

  • 45

    Tabel 4.6. Rekap Nilai Kemampuan Menyelesaikan

    tes tertulis tentang Pemahaman Pembelajaran

    Tematik siklus 2

    No Nama

    Nilai Tes Tertulis

    KeteranganSiklus 1 Siklus 2

    1. Ld 65,0 80,0 +15

    2. DWS 70,0 85,0 +15

    Rerata 67,5 82,5 +15

    Sumber ∶ Data penelitian, diolah 2016Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan adanya

    peningkatan dari kemampuan menyelesaikan tes

    tertulis dari siklus 1 rata-rata 67,5 menjadi 82,5 dan

    tingkat ketuntasannya mencapai 82,5%. Kekurangan

    yang ada pada siklus 1 telah diperbaiki pada siklus 2.

    Peningkatan ini menunjukkan keberhasilan supervisi

    akademik observasi kelas dalam meningkatkan

    kemampuan memahami pembelajaran tematik sudah

    mencapai indikator keberhasilan 75.

    4.4.4 Refleksi

    Refleksi siklus 2 yaitu membandingkan hasil

    keterampilan dan kemampuan pembelajaran tematik

    siklus 1 dengan siklus 2, untuk melihat hasil tindakan

    pada siklus 2 ini. Melalui supervisi akademik observasi

    kelas dapat meningkatkan keterampilan Pelaksanaan

    Pembelajaran tematik bagi guru kelas 3 SD Negeri

  • 46

    Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan Bonang

    Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2015/2016.

    4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

    Setelah dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2 dari

    rangkaian penelitian ini maka dapat memberikan hasil

    pelaksanaan keseluruhan siklus. Sebelum siklus 1

    dilaksanakan peneliti pada kondisi awal rendahnya

    keterampilan pelaksanaan pembelajaran tematik pada

    guru kelas 3. hal ini dapat dilihat dari nilai

    kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran

    tematik secara individual.

    Pada siklus 1 peneliti sudah melaksanakan

    Supervisi Akademik observasi kelas secara individual,

    setelah melakukan pengamatan pembelajaran tematik

    menunjukkan adanya peningkatan dari kondisi awal

    rata-rata 58,0 menjadi rata-rata 70,0 kemudian guru

    diberikan tes tertulis tentang pemahaman

    pembelajaran tematik menunjukkan adanya

    peningkatan dari kondisi awal rendah ke siklus 1

    menjadi agak tinggi. Hal ini ditunjukkan peningkatan

    dari kondisi awal rata-rata 50,0 menjadi rata-rata 67,5

    di siklus 1. Pada indikator Kekurangan kemampuan

    pemahaman pembelajaran tematik pada siklus 1 antara

    lain (1) Aspek tujuan pembelajaran, belum

    menggambarkan proses dan hasil belajar yang

    diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan

    tema. (2) Aspek metode pembelajaran, belum bervariasi,

    cenderung metode konvensional. (3) Aspek Kegiatan

  • 47

    Pembelajaran, belum dilakukan secara sistematis,

    sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan

    konfirmasi. Oleh karena itu perlu pembinaan supervisi

    akademik observasi kelas untuk meningkatkan

    keterampilan pembelajaran tematik tersebut pada

    siklus berikutnya.

    Pada siklus 2 peneliti sudah melaksanakan

    Supervisi Akademik secara individual, sehingga

    kekurangan pada keterampilan pembelajaran tematik

    dapat diperbaiki pada siklus 2, sehingga hasil pada

    siklus 2 meningkat dari siklus 1 agak tinggi ke siklus 2

    menjadi tinggi. Ini ditunjukkan dari nilai rata-rata 70,0

    menjadi rata-rat 86,0 meningkat 86,0%. Peningkatan

    ini menunjukkan keberhasilan supervisi akademik

    observasi kelas dalam meningkatkan keterampilan

    pembelajaran tematik dan sudah mencapai indikator

    keberhasilan 75.

    Keterampilan pelaksanaan pembelajaran tematik

    dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 ditujukkan

    pada tabel berikut ini:

    Tabel 4.7. Rekap Nilai Pengamatan Keterampilan

    Pembelajaran Pematik kondisi awal, siklus 1 dan

    siklus 2

    No. NamaKondisi

    AwalSiklus 1 Siklus 2

    1 Ld 58.0 69,0 85,0

    2 DWS 59,0 71,0 87,0

    3Nilai rata-rata

    58,5 70,0 86,0

  • 48

    Dari tabel diatas dapat digambarkan dalam

    grafik berikut:

    Grafik 4.8. Nilai Pengamatan Keterampilan

    Melaksanakan Pembelajaran Tematik kondisi awal,

    siklus 1 dan siklus 2

    0102030405060708090

    KondisiAwal

    Siklus 1 Siklus 2

    Ld

    DWS

    Nilai Rata-rata

    Kemampuan pemahaman tentang pembelajaran

    tematik dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2

    ditujukkan pada tabel 4.8 berikut ini:

    Tabel 4.9. Rekap Nilai Kemampuan Menyelesaikan

    Tes Tertulis pemahaman pembelajaran tematik

    kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2

    No. NamaKondisi

    AwalSiklus

    1Siklus

    2

    1 Ld 50,0 65,0 80,0

    2 DWS 50,0 70,0 85,0

    3 Nilai rata-rata 50,0 67,5 82,5

  • 49

    Dari tabel diatas dapat digambarkan dalam

    grafik berikut:

    Grafik 4.10. Nilai Kemampuan Menyelesaikan Tes

    Tertulis Pemahaman Pembelajaran tematik kondisi

    awal, siklus 1 dan siklus 2

    0102030405060708090

    KondisiAwal

    Siklus 1 Siklus 2

    LdDWSNilai Rata-rata

    Nampak dari grafik diatas menunjukkan

    bahwa kemampuan menyelesaikan tes tertulis

    pemahaman pembelajaran tematik meningkat melalui

    supervisi akademik observasi kelas.

    Fungsi supervisi akademik yaitu dapat

    membantu guru dalam memahami tujuan

    pembelajaran yang ingin dicapai, memahami

    kebutuhan siswa, mendorong terjadinya perubahan

    kearah yang lebih baik, sehingga mutu pendidikan

    dapat meningkat (Mukhtar & Iskandar, 2013: 48).

    Fungsi utama supervisi adalah perbaikan dan

  • 50

    peningkatan kualitas pembelajaran serta pembinaan

    kepada guru untuk perbaikan pembelajaran.

    Selanjutnya penelitian yang relevan oleh Sopiyah

    Ginawati (2014) dengan judul “Supervisi Akademik

    Berbasis Open Class Dalam Pembelajaran Tematik

    Terpadu” menunjukkan hasil bahwa kemampuan

    Guru Kelas I - IV dalam Menerapkan Pendekatan

    Tematik Terpadu dalam proses pembelajaran dapat

    ditingkatkan”

    PAGE

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Deskripsi Profil Sekolah

    SD Negeri Serangan 1 terletak di Jalan Melayu No.03 Desa Serangan Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Propinsi Jawa Tengah. Wilayah SD Negeri Serangan 1 berbatasan dengan sebelah utara Kabupaten Jepara dan sebelah barat laut Jawa atau wilayah pesisir utara. SD Negeri Serangan 1 didirikan pada tahun 1921. Memiliki lahan seluas 1.290 m² dengan status hak pakai, sedangkan luas bangunan adalah 624 m². Nomor Statistik Sekolah (NSS) SD Negeri Serangan 1 adalah 101032112005 serta berakreditasi A. Sebagian penduduk desa Serangan bekerja sebagai petani dan nelayan, namun demikian sebagian besar orang tua mempunyai kesadaran yang tinggi dalam membekali pendidikan kepada putra- putri mereka, ini terbukti banyak masyarakat desa Serangan yang menyekolahkan putra- putri mereka dari jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Dengan kondisi lingkungan dan geografis serta kemajemukan kondisi sosial masyarakat tersebut, SD Negeri Serangan 1 menjadi sekolah yang sangat diminati masyarakat setempat, dan juga bagi masyarakat luar desa Serangan.

    Prestasi SD Negeri Serangan 1 di bidang non akademik (Kejuaraan Bidang Olah Raga) untuk POPDA dan O2SN tingkat Kabupaten Demak cukup menggembirakan. Sistem pelayanan pendidikan juga semakin meningkat dari tahun ke tahun. Prestasi sekolah yang diperoleh merupakan proses perjuangan dan kerjasama antara kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, komite sekolah, dan warga masyarakat desa Serangan.

    SD Negeri Serangan 1 telah melakukan upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk memenuhi 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan (SNP) seperti program peningkatan kualifikasi guru, peningkatan kinerja tenaga kependidikan melalui pelatihan dan pendampingan, penambahan sarana prasarana sekolah, peningkatan mutu pembelajaran melalui program inovasi pembelajaran yang baik, program tambahan pelajaran untuk mata pelajaran Matematika dan Sains dalam mempersiapkan lomba Olympiade MIPA. Juga melakukan kegiatan rutin pembiasaan gerakan kebersihan lingkungan setiap hari dalam upaya menjaga kesehatan peserta didik.

    Visi SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan Bonang Kabupaten Demak adalah “Berprestasi, santun dalam perilaku, beriman dan bertaqwa.” Sedangkan Misi SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan Bonang Kabupaten Demak adalah∶ (1) Meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; (2) Menanamkan pendidikan budi pekerti melalui kegiatan belajar mengajar maupun ekstrakurikuler; (3) Memotivasi peserta didik untuk bersemangat meraih prestasi; (4) Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu, bertoleransi, bekerja sama, saling menghargai, disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, dan mandiri; (5) Mengembangkan sikap dan perilaku religius di lingkungan sekolah dan luar sekolah; (6) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan warga sekolah masyarakat, dan stake holder.

    SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan Bonang Kabupaten Demak mempunyai 11 orang guru, yang terdiri dari 7 orang guru berstatus PNS sudah mempunyai serfikat pendidik semua dan 4 orang guru masih berstatus non PNS, juga mempunyai 3 orang tenaga kependidikan yang masih berstatus non PNS. Untuk meningkatkan mutu profesionalitas sebagian pendidik sedang melanjutkan ke jenjang Pasca Sarjana (S2). Tenaga pendidik sebagian besar berdomisili di perkotaan, jarak tempat tinggal mereka ke SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan Bonang Kabupaten Demak kurang lebih 20 km dan ada pula yang berjarak 30 km dengan mengendarai roda dua.

    4.2 Deskripsi Kondisi Awal

    4.2.1 Keterampilan pelaksanaan pembelajaran tematik.

    Keterampilan pelaksanaan pembelajaran tematik guru SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan Bonang Kabupaten Demak masih rendah, hal ini dapat dilihat dari supervisi akademik observasi kelas memperoleh data pembelajaran guru masih bersifat konvensional, guru masih mengalami kebingungan dalam memahami tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran, kurang menguasai berbagai pendekatan pembelajaran dan strategi pembelajaran. Dari hasil tes tertulis awal tentang pembelajaran tematik pada 2 orang guru kelas 3a dan kelas 3b , hasilnya belum menggembirakan. Nilai rata-ratanya baru mencapai 50.

    Keadaan guru yang demikian tidak terlepas dari kondisi awal kepala sekolah yang belum memberikan pembinaan lewat supervisi akademik observasi kelas secara teratur. Kepala sekolah belum memberikan pembinaan tentang keterampilan melaksanakan pembelajaran tematik yang baik, peneliti baru mengamati dan memberi tugas kepada guru untuk menyelesaikan tes awal pemahaman pembelajaran tematik menurut kemampuan guru masing-masing, sehingga hasilnya masih rendah.

    Supervisi akademik observasi kelas yang dilakukan kepala sekolah diharapkan keterampilan dan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik akan meningkat. sehingga pembelajaran yang dilakukan oleh guru benar-benar dapat diserap oleh peserta didik, pada akhir pembelajaran sehingga kualitas dan hasil belajar peserta didik juga meningkat.

    Melihat kenyataan dan harapan yang ada pada guru, maka supervisi akademik observasi kelas merupakan hal yang harus dilakukan oleh Kepala Sekolah. Dengan melakukan kegiatan supervisi akademik observasi kelas dapat mengetahui permasalahan apa yang dialami oleh guru, bantuan apa yang paling tepat diberikan oleh Kepala Sekolah kepada guru-gurunya, sehingga permasalahan guru dapat teratasi, dengan harapan pembelajaran guru dan hasil belajar peserta didik akan meningkat pula.

    Guru dalam meningkatkan keterampilan pembelajaran tematik menghadapi berbagai kesulitan. Kesulitan tersebut diantaranya∶ guru belum terampil dalam menyajikan konsep yang terpadu dari berbagai mata pelajaran; proses pembelajaran belum menggunakan prinsip pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan; pemilihan metode pembelajaran belum dilakukan dengan menggunakan berbagai variasi metode baik di dalam kelas maupun diluar kelas. sehingga sekolah berupaya untuk memberikan bantuan berupa bimbingan kepada guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, agar diperoleh hasil belajar yang lebih baik. Kepala sekolah SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan Bonang kabupaten Demak Sungatman,S.Pd melakukan wawancara kepada 2 orang guru kelas 3a dan guru kelas 3b mengenai pemahaman tentang pembelajaran tematik yang telah dilaksanakan selama ini. Hasil wawancara sebagai berikut:

    “ Dua orang guru kelas 3 SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan Bonang Kabupaten Demak masih mengalami kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran tematik. guru merasa kesulitan dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran menjadi satu tema, guru masih kesulitan memilih berbagai metode pembelajaran yang tepat karena minimnya pengetahuan tentang metode pembelajaran dan kurang tersedianya fasilitas untuk menerapkan metode pembelajaran. Guru belum memanfaatkan sarana prasarana, sumber belajar, dan media dalam pembelajaran tematik. Guru belum memahami tentang karakteristik pembelajaran tematik. Guru belum melaksanakan tahapan-tahapan yang harus dipenuhi dalam pembelajaran tematik, mulai dari kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup”.

    Penjelasan kepala Sekolah tersebut memberikan informasi bahwa guru SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan Bonang Kabupaten Demak masih kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran tematik. Guru merasa kesulitan dalam memilih berbagai metode pembelajaran yang tepat karena minimnya pengetahuan tentang metode pembelajaran dan kurang tersedianya fasilitas untuk menerapkan metode pembelajaraan. Guru belum memanfaatkan sarana prasarana, sumber belajar, dan media dalam pembelajaran tematik.Guru belum memahami tentang karakteristik pembelajaran tematik. Guru belum melaksanakan tahapan-tahapan yang harus dipenuhi dalam pembelajaran tematik, mulai dari kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

    Kondisi awal pelaksanaan pembelajaran tematik dapat dilihat pada tabel berikut ini:

    Tabel 4.1. Rekap Nilai Pengamatan Kondisi Awal Melaksanakan Pembelajaran Tematik

    No

    Nama

    Nilai Pembelajaran Tematik

    Keterangan

    1.

    Ldn

    58,0

    2.

    DWS

    59,0

    Rata-rata

    58,5

    Sumber ∶ Data penelitian, diolah 2016

    4.1.2 Kemampuan Pemahaman Pembelajaran Tematik

    Kemampuan pemahaman pembelajaran tematik guru SD Negeri Serangan 1 juga rendah, hal ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh dalam menyelesaikan tes awa. Dari 2 Guru Kelas 3a dan 3b, nilai rata-ratanya 50, ini dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 4.2. Rekap Nilai Kondisi Awal Kemampuan Pemahaman Pembelajaran Tematik

    No

    Nama

    Nilai Tes Pemahaman Pembelajaran Tematik

    Keterangan

    1.

    Ldn

    50,0

    2.

    DWS

    50,0

    Rata-rata

    50,0

    Sumber ∶ Data penelitian, diolah 2016

    Untuk mengatasi permasalahan guru tentang rendahnya keterampilan pelaksanaan pembelajaran tematik, maka Kepala Sekolah dapat mengadakan supervisi akademik observasi kelas yang terencana dengan baik, dijadwal waktu pelaksanaannya, dilaksanakan dengan baik pula, dan ditindaklanjuti dengan baik. Melihat permasalahan yang dihadapi guru, maka Kepala Sekolah harus melakukan pembinaan lewat supervisi akademik observasi kelas untuk meningkatkan keterampilan melaksanakan pembelajaran tematik agar sesuai dengan standar proses.

    4.3 Deskripsi Hasil Siklus 1

    Siklus 1 dalam penelitian ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan, yaitu tanggal 15 Maret 2016. Pada siklus ini meliputi empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, dengan perincian sebagai berikut:

    4.3.1 Perencanaan Tindakan

    Tahap perencanaan meliputi kegiatan:

    a. Menyiapkan daftar hadir

    b. Menyiapkan RPP

    c. Membuat soal

    d. Membuat kunci jawaban

    e. Menyiapkan lembar pengamatan

    f. Membuat rekapitulasi hasil pengamatan

    g. Membuat daftar nilai

    h. Menyiapkan rencana supervisi akademik

    4.3.2 Pelaksanaan tindakan

    Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus 1 adalah :

    a. Mempersiapkan ruangan untuk pertemuan klasikal dari 2 orang guru kelas 3a dan 3b.

    b. Melakukan pembinaan tentang keterampilan pelaksanaan pembelajaran tematik secara klasikal melalui contoh tayangan LCD.

    c. Kepala Sekolah/Peneliti memberikan soal tes tertulis kepada 2 orang guru hal pemahaman pembelajaran tematik.

    4.3.3 Pengamatan

    1. Pengamatan pada Pelaksanaan Pembelajaran Tematik.

    Objek pengamatan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran tematik secara individual, peneliti bersama Pengawas sekolah/kolaborator melakukan pengamatan sesuai lembar pengamatan yang telah dibuat. Pengamatan dilakukan pada saat proses pelaksanaan tindakan, hasil pengamatan berupa data pelaksanaan pembelajaran tematik. Komponen yang diamati pada pelaksanaan pembelajaran tematik yaitu:

    1) Kegiatan pendahuluan

    2) Kegiatan inti

    3) Kegiatan penutup

    Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran tematik pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

    Tabel 4.3. Rekap Nilai Pengamatan Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran Tematik Siklus 1

    No

    Nama

    Nilai Pembelajaran Tematik

    Keterangan

    Kondisi Awal

    Siklus 1

    1.

    Ld

    58,0

    69,0

    +11

    2.

    DWS

    59,0

    71,0

    +12

    Rerata

    58,5

    70,0

    +11,5

    Sumber ∶ Data penelitian, diolah 2016

    Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan adanya peningkatan dari kondisi awal rata-rata 58,5 menjadi 70,0 dan peningkatan mencapai 11,5%.

    2. Kemampuan pemahaman pembelajaran tematik.

    Hasil tes tertulis tentang pemahaman pembelajaran tematik, pada siklus 1 dibandingkan dengan kondisi awal tergambar kolom tabel berikut ini.

    Tabel 4.4. Hasil tes tertulis tentang Pemahaman Pembelajaran Tematik Siklus 1

    No

    Nama

    Nilai Tes Tertulis

    Keterangan

    Kondisi Awal

    Siklus 1

    1.

    Ld

    50,0

    65,0

    +15

    2.

    DWS

    50,0

    70,0

    +20

    Rerata

    50,0

    67,5

    +17,5

    Sumber ∶ Data penelitian, diolah 2016

    Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan adanya peningkatan dari kemampuan menyelesaikan tes tertulis kondisi awal rata-rata 50,0 menjadi 67,5 dan tingkat ketuntasannya mencapai 67,5%.

    4.3.4 Refleksi

    Pada komponen pelaksanaan pembelajaran tematik pada kegiatan inti masih kurang maksimal dalam menggunakan variasi metode pembelajaran, kurang memanfaatkan media pembelajaran, dan kekurangan kemampuan pemahaman pembelajaran tematik pada siklus 1 antara lain (1) Aspek tujuan pembelajaran, belum menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan tema. (2) Aspek metode pembelajaran, belum bervariasi, cenderung metode konvensional. (3) Aspek Kegiatan Pembelajaran, belum dilakukan secara sistematis, sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Oleh karena itu perlu pembinaan supervisi akademik observasi kelas untuk meningkatkan keterampilan pembelajaran tematik tersebut pada siklus berikutnya.

    4.4 Deskripsi Hasil Siklus 2

    Siklus 2 dalam penelitian ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan yaitu tanggal 28 Maret 2016. Pada siklus 2 ini meliputi empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, dengan perincian sebagai berikut:

    4.4.1 Perencanaan Tindakan

    a. Menyiapkan daftar hadir, dan urutan pembinaan secara individual.

    b. Menyiapkan RPP siklus 2.

    c. Menyiapkan LCD pembelajaran tematik.

    d. Membuat soal tertulis siklus 2.

    e. Membuat kunci jawaban.

    f. Menyiapkan lembar pengamatan.

    g. Membuat rekapitulasi hasil pengamatan.

    h. Membuat daftar nilai.

    4.4.2 Pelaksanaan Tindakan

    a. Peneliti melakukan pembinaan secara individual tentang cara mengaitkan beberapa mata pelajaran ke dalam satu tema. agar guru yang diberikan tes tertulis mampu memahami pembelajaran tematik dengan baik.

    b. Peneliti menilai hasil pekerjaan menyelesai kan tes tertulis dengan kunci jawaban dan rubrik penilaian.

    4.4.3 Hasil Pengamatan

    a.Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran

    Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah kegiatan pelaksanaan pembelajaran tematik secara individual, peneliti bersama pengawas sekolah/ kolaborator melakukan pengamatan sesuai lembar pengamatan yang telah dibuat. Pengamatan dilakukan pada saat proses pelaksanaan tindakan, hasil pengamatan berupa data hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran tematik, berikut ini adalah hasil pengamatan siklus 2:

    Tabel 4.5. Rekap Nilai Pengamatan Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran Tematik Siklus 2

    No

    Nama

    Nilai Pembelajaran Tematik

    Keterangan

    Siklus 1

    Siklus 2

    1.

    Ld

    69,0

    85,0

    +16

    2.

    DWS

    71,0

    87,0

    +16

    Rerata

    70,0

    86,0

    +16

    Sumber ∶ Data penelitian, diolah 2016

    Berdasarkan tabel diatas, melalui supervisi akademik observasi kelas menunjukkan adanya peningkatan dari siklus 1 rata-rata 70,0 menjadi 86,0 pada siklus 2 peningkatan mencapai 86,0%. Pada komponen kegiatan inti sudah mengalami peningkatan, dan sudah memenuhi indikator keberhasilan rata-rata 75. Ini terbukti melalui supervisi akademik observasi kelas untuk meningkatkan keterampilan pembelajaran tematik guru kelas 3.

    b.Hasil Pengamatan Kemampuan Memahami Pembelajaran Tematik melalui tes tertulis.

    Peneliti menilai hasil pekerjaan menyelesaikan tes tertulis dengan kunci jawaban dan rubrik penilaian. Hasil dari kemampuan pemahaman pembelajaran tematik pada siklus 2 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

    Tabel 4.6. Rekap Nilai Kemampuan Menyelesaikan tes tertulis tentang Pemahaman Pembelajaran Tematik siklus 2

    No

    Nama

    Nilai Tes Tertulis

    Keterangan

    Siklus 1

    Siklus 2

    1.

    Ld

    65,0

    80,0

    +15

    2.

    DWS

    70,0

    85,0

    +15

    Rerata

    67,5

    82,5

    +15

    Sumber ∶ Data penelitian, diolah 2016

    Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan adanya peningkatan dari kemampuan menyelesaikan tes tertulis dari siklus 1 rata-rata 67,5 menjadi 82,5 dan tingkat ketuntasannya mencapai 82,5%. Kekurangan yang ada pada siklus 1 telah diperbaiki pada siklus 2. Peningkatan ini menunjukkan keberhasilan supervisi akademik observasi kelas dalam meningkatkan kemampuan memahami pembelajaran tematik sudah mencapai indikator keberhasilan 75.

    4.4.4 Refleksi

    Refleksi siklus 2 yaitu membandingkan hasil keterampilan dan kemampuan pembelajaran tematik siklus 1 dengan siklus 2, untuk melihat hasil tindakan pada siklus 2 ini. Melalui supervisi akademik observasi kelas dapat meningkatkan keterampilan Pelaksanaan Pembelajaran tematik bagi guru kelas 3 SD Negeri Serangan 1 UPTD Dikpora Kecamatan Bonang Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2015/2016.

    4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

    Setelah dilaksanakan siklus 1 dan siklus 2 dari rangkaian penelitian ini maka dapat memberikan hasil pelaksanaan keseluruhan siklus. Sebelum siklus 1 dilaksanakan peneliti pada kondisi awal rendahnya keterampilan pelaksanaan pembelajaran tematik pada guru kelas 3. hal ini dapat dilihat dari nilai kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik secara individual.

    Pada siklus 1 peneliti sudah melaksanakan Supervisi Akademik observasi kelas secara individual, setelah melakukan pengamatan pembelajaran tematik menunjukkan adanya peningkatan dari kondisi awal rata-rata 58,0 menjadi rata-rata 70,0 kemudian guru diberikan tes tertulis tentang pemahaman pembelajaran tematik menunjukkan adanya peningkatan dari kondisi awal rendah ke siklus 1 menjadi agak tinggi. Hal ini ditunjukkan peningkatan dari kondisi awal rata-rata 50,0 menjadi rata-rata 67,5 di siklus 1. Pada indikator Kekurangan kemampuan pemahaman pembelajaran tematik pada siklus 1 antara lain (1) Aspek tujuan pembelajaran, belum menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan tema. (2) Aspek metode pembelajaran, belum bervariasi, cenderung metode konvensional. (3) Aspek Kegiatan Pembelajaran, belum dilakukan secara sistematis, sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Oleh karena itu perlu pembinaan supervisi akademik observasi kelas untuk meningkatkan keterampilan pembelajaran tematik tersebut pada siklus berikutnya.

    Pada siklus 2 peneliti sudah melaksanakan Supervisi Akademik secara individual, sehingga kekurangan pada keterampilan pembelajaran tematik dapat diperbaiki pada siklus 2, sehingga hasil pada siklus 2 meningkat dari siklus 1 agak tinggi ke siklus 2 menjadi tinggi. Ini ditunjukkan dari nilai rata-rata 70,0 menjadi rata-rat 86,0 meningkat 86,0%. Peningkatan ini menunjukkan keberhasilan supervisi akademik observasi kelas dalam meningkatkan keterampilan pembelajaran tematik dan sudah mencapai indikator keberhasilan 75.

    Keterampilan pelaksanaan pembelajaran tematik dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 ditujukkan pada tabel berikut ini:

    Tabel 4.7. Rekap Nilai Pengamatan Keterampilan Pembelajaran Pematik kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2

    No.

    Nama

    Kondisi Awal

    Siklus 1

    Siklus 2

    1

    Ld

    58.0

    69,0

    85,0

    2

    DWS

    59,0

    71,0

    87,0

    3

    Nilai rata-rata

    58,5

    70,0

    86,0

    Dari tabel diatas dapat digambarkan dalam grafik berikut:

    Grafik 4.8. Nilai Pengamatan Keterampilan Melaksanakan Pembelajaran Tematik kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    Kondisi

    Awal

    Siklus 1Siklus 2

    Ld

    DWS

    Nilai Rata-rata

    Kemampuan pemahaman tentang pembelajaran tematik dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 ditujukkan pada tabel 4.8 berikut ini:

    Tabel 4.9. Rekap Nilai Kemampuan Menyelesaikan Tes Tertulis pemahaman pembelajaran tematik kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2

    No.

    Nama

    Kondisi Awal

    Siklus 1

    Siklus 2

    1

    Ld

    50,0

    65,0

    80,0

    2

    DWS

    50,0

    70,0

    85,0

    3

    Nilai rata-rata

    50,0

    67,5

    82,5

    Dari tabel diatas dapat digambarkan dalam grafik berikut:

    Grafik 4.10. Nilai Kemampuan Menyelesaikan Tes Tertulis Pemahaman Pembelajaran tematik kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    Kondisi

    Awal

    Siklus 1Siklus 2

    Ld

    DWS

    Nilai Rata-rata

    Nampak dari grafik diatas menunjukkan bahwa kemampuan menyelesaikan tes tertulis pemahaman pembelajaran tematik meningkat melalui supervisi akademik observasi kelas.

    Fungsi supervisi akademik yaitu dapat membantu guru dalam memahami tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, memahami kebutuhan siswa, mendorong terjadinya perubahan kearah yang lebih baik, sehingga mutu pendidikan dapat meningkat (Mukhtar & Iskandar, 2013: 48). Fungsi utama supervisi adalah perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran serta pembinaan kepada guru untuk perbaikan pembelajaran. Selanjutnya penelitian yang relevan oleh Sopiyah Ginawati (2014) dengan judul “Supervisi Akademik Berbasis Open Class Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu” menunjukkan hasil bahwa kemampuan Guru Kelas I - IV dalam Menerapkan Pendekatan Tematik Terpadu dalam proses pembelajaran dapat ditingkatkan”

    32

    PAGE

    50

    _1525029125.

    _1525029187.