BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

15
29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sumogawe 03 dengan subjek penelitian seluruh siswa kelas 4 sebanyak 29 siswa yang terdiri dari laki-laki 14 siswa dan perempuan 15 siswa. Fasilitas sekolah cukup mendukung dalam proses pembelajaran proses pembelajaran. Kondisi prasiklus merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 4 SD Negeri Sumogawe 03 Getasan Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 29 siswa pada pembelajaran IPA, terlihat bahwa hasil belajar siswa masih rendah yaitu sebagian besar siswa memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) . Distribusi ketuntasan hasil belajar IPA pada prasiklus dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pada Prasiklus No Standar Ketuntasan Jumlah siswa Persentase Angka Ketuntasan 1 <66 Tidak tuntas 18 63% 2 66 Tuntas 11 37% Jumlah 29 100% Nilai tertinggi 90 Nilai terendah 45 Rata-rata 49

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Sumogawe 03 dengan subjek penelitian

seluruh siswa kelas 4 sebanyak 29 siswa yang terdiri dari laki-laki 14 siswa dan

perempuan 15 siswa. Fasilitas sekolah cukup mendukung dalam proses

pembelajaran proses pembelajaran.

Kondisi prasiklus merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan

kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 4 SD

Negeri Sumogawe 03 Getasan Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 29

siswa pada pembelajaran IPA, terlihat bahwa hasil belajar siswa masih rendah

yaitu sebagian besar siswa memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) . Distribusi ketuntasan hasil belajar IPA pada prasiklus dapat

dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pada Prasiklus

No Standar Ketuntasan Jumlah

siswa Persentase

Angka Ketuntasan

1 <66 Tidak tuntas 18 63%

2 ≥66 Tuntas 11 37%

Jumlah 29 100%

Nilai tertinggi 90

Nilai terendah 45

Rata-rata 49

30

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 29 siswa hanya 11 siswa (37%) yang

sudah mencapai KKM (66) dan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 18

siswa (63%). Nilai tertinggi yang dicapai oleh siswa adalah 90, nilai terendah 45

dan rata-rata kelas 49.. Diagram ketuntasan hasil belajar prasiklus dapat dilihat

pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Prasiklus

Dari gambar 4.1 tentang diagram batang ketuntasan hasil belajar prasiklus

dapat diketahui bahwa ketuntasan siswa yang tidak tuntas sebesar 63% dan hanya

sebesar 37% siswa yang sudah tuntas. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan

sebelumnya, guru hanya berceramah saja sehingga siswa tidak terlibat aktif dalam

proses pembelajaran. Siswa kurang mendapatkan kesempatan untuk berfikir kritis

dan menyampaikan pendapat, siswa menjadi pasif, cenderung berbicara sendiri

dengan teman sebangku dan bahkan tidak sedikit siswa yang mengantuk pada

proses belajar mengajar.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

tuntas

tidak tuntas

31

4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan siklus 1

Dalam Siklus I terdapat 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

4.1.2.1 Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan peneliti merancang rencana perbaikan

pembelajaran untuk siklus I menggunakan metode demonstrasi dan media audio

visual, menyiapkan alat bantu pembelajaran yang sesuai dengan materi perubahan

kenampakan bumi. Instrumen pelengkap yang dibutuhkan antara lain video,alat

peraga, lembar soal evaluasi dan lembar kerja siswa (lihat lampiran).

4.1.2.2 Tindakan dan Observasi

4.1.2.2.1 Pertemuan Pertama

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 9 April 2013 melalui kegiatan sebagai

berikut:

1. Pendahuluan

Pada kegiatan ini siswa mempersiapkan segala sesuatu yang

diperlukan untuk belajar. Guru memberi pertanyaan untuk mengetahui

kemampuan awal siswa. Dalam pendahuluan ini guru dan siswa

berinteraksi dengan baik melalui tanya jawab .

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Pada kegiatan ini siswa menyaksikan video yang ditampilkan

didepan kelas,namun ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan. Guru

kemudian memberi tanya jawab tentang isi video yang dilihat. Dalam

kegiatan ini banyak siswa yang kurang aktif dan guru juga kurang

memahami isi dari video yang dilihat.

32

Elaborasi

Guru mulai mendemonstrasikan materi tentang siang dan malam

didepan kelas. Guru mempraktekkan bagaimana terjadinya sisang dan

malam dan siswa memperhatikan . Setelah demonstrasi guru ,siswa diberi

tugas kelompok melalui LKS. Ada siswa yang bersemangat tetapi ada

siswa yang tidak aktif di kelompoknya. Kemudian perwakilan setiap

kelompok maju didepan kelas untuk membacakan hasil kerja kelompok

mereka.

Konfirmasi

Dalam kegiatan ini hanya sedikit siswa yang memberikan respon

kepada guru. Guru memberikan kesimpulan dari hasil kerja kelompok

siswa.

3. Penutup

Guru menarik kesimpulan pelajaran dan mengakhiri pelajaran

4.1.2.2.2 Pertemuan kedua

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 April 2013 melalui kegiatan

sebagai berikut:

1. Pendahuluan

Siswa mempersiapkan alat tulis dan buku pelajaran. Guru bertanya

kepada siswa tentang materi IPA sebelumnya tentang perubahan

kenampakan bumi serta ciri siang dan malam. Siswa mulai aktif menjawab

meskipun belum semuanya .menjawab dengan benar.

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Siswa menyaksikan video tentang fase bulan dan guru memandu

menceritakan hal-hal yang penting didalam video. Guru dan siswa

melakukan tanya jawab tentang isi video yang disaksikan siswa .

33

Elaborasi

Guru mendemonstrasikan materi fase bulan didepan kelas dengan

dibantu siswa menggunakan alat peraga. Siswa diberikan tugas kelompok

setelah melihat demonstrasi guru. Setelah selesai mengerjakan tugas, siswa

membacakan hasil kerja kelompok mereka didepan kelas . Dalam kegiatan

ini masih ada siswa yang ramai ketika ada yang membacakan hasil tugas

kelompok .

Konfirmasi

Guru menarik kesimpulan tentang praktikum yang telah dilakukan dan

meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat.

3. Penutup

Guru menarik kesimpulan dari pelajaran yang disampaikan . siwaa diberi

evaluasi untuk mengukur hasil belajar siklus 1. Disini siswa mengerjakan

soal-soal dengan tenang dan dengan pengawasan oleh guru.

4.1.2.3 Hasil tindakan

Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada Siklus 1 diperoleh data secara

kuantitatif melalui penilaian tes. Distribusi hasil belajar dan ketuntasan siklus 1

dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Distribusi Hasil Belajar dan Ketuntasan Siklus 1

No Standar Ketuntasan Jumlah

siswa Persentase

Angka Ketuntasan

1 <66 Tidak tuntas 8 28 %

2 ≥66 Tuntas 21` 72%

Jumlah 29 100%

Nilai tertinggi 95

Nilai terendah 60

Rata-rata 72

34

Dari tabel 4.2 tentang hasil belajar dan ketuntasan siklus 1 dapat dilihat

terjadi peningkatan hasil belajar sesudah tindakan. Jumlah siswa yang telah

mencapai KKM 66 sebanyak 72% dan 28% siswa belum tuntas. Peningkatan juga

terjadi pada skor tertinggi yang dicapai siswa yaitu 95 dengan skor terendah 60.

Rata-rata kelas 72 dan. Diagram ketuntasan hasil belajar siklus 1 dapat dilihat

pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1

Dari gambar 4.2 ketuntasan hasil belajar siklus 1 siswa yang telah tuntas

sebanyak 72% dan yang belum tuntas 28%. Walaupun persentase ini sudah cukup

besar namun belum memenuhi ketuntasan yang ingin dicapai sebesar 100% dari

seluruh siswa. Dengan memperhatikan refleksi pada siklus 1, hal tersebut dapat

ditingkatkan kembali pada siklus 2 sehingga ketuntasan belajar siswa dapat

mencapai 100% sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan.

4.1.2.4 Refleksi

Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus 1 terdapat

kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

tuntas

tidak tuntas

35

a. Kelebihan

1. Pemanfaatan media audio visual berupa video lebih menarik dan

meningkatkan pemahaman materi siswa dalam belajar.

2. Penggunaan metode demonstrasi menjadikan hasil belajar siswa lebih

baik dan berhasil.

3. Setelah melihat demonstrasi guru siswa lebih tertarik untuk mencoba

mendalami materi yang dipelajari.

4. Siswa dalam berdiskusi kelompok sudah aktif.

b. Kekurangan

1. Guru belum menggunakan metode demonstrasi dan media audio

visual secara efektif.

2. Penguasaan materi guru masih kurang karena masih terlihat

membuka-buka buku ketika mengajar.

3. Penguasan kelas yang dilakukan guru masih kurang.

4. Pada waktu guru membagi kelas dalam kelompok masih ada siswa

yang ramai dan berebut

Dari data yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwa proses

pembelajaran pada siklus I menunjukkan tingkat pemahaman siswa terhadap

materi ajar meningkat namun belum mencapai hasil yang diharapakan. Nilai

yang diperoleh dari hasil tes formatif dari 29 siswa baru 21 siswa yang

mencapai KKM dan 9 siswa belum mencapai.

Ketidakberhasilan proses perbaikan pembelajaran siklus 1 disebabkan oleh :

1. Penjelasan guru terhadap materi kurang dipahami siswa.

2. Siswa masih ragu-ragu dalam menjawab soal karena pemahaman

terhadap materi masih kurang.

3. Guru tidak aktif dalam tugas kelompok sehingga suasana kelas menjadi

ramai.

36

4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2

Praktik pembelajaran pada Siklus 2 dilaksanakan dengan melihat

kekurangan dan kelebihan pada Siklus 1. Pelaksanaan Siklus 2 merupakan upaya

perbaikan pada Siklus 1 dengan lebih memberi semangat kepada siswa dalam

proses belajar menggunakan metode demonstrasi dan media audio visual

Dalam Siklus 2, terdapat dua kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

4.1.3.1 Perencanaan

Perencanaan perbaikan untuk siklus II menggunakan metode

demonstrasi dan media audio visual, peneliti merancang dengan

memperhatikan kelebihan dan kekurangan yang telah teridentifikasi dari

hasil refleksi pada siklus I. Alat peraga yang digunakan lebih efektif

penggunaannya, instrumen yang dipersiapkan adalah video ,alat peraga,

lembar kerja siswa, lembar soal evaluasi (lihat lampiran)

4.1.3.2 Tindakan dan Observasi

4.1.3.2.1 Pertemuan Pertama

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 16 April 2013 melalui

kegiatan sebagai berikut:

1. Pendahuluan

Pada pendahuluan siswa mempersiapkan segala sesuatu yang

diperlukan untuk belajar. Guru memberi pertanyaan untuk mengetahui

kemampuan awal siswa. Dalam kegiatan ini guru dan siswa berinteraksi

dengan lebih baik dan siswa terlihat aktif merespon pertanyaan dari guru.

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Pada kegiatan ini siswa menyaksikan video yang ditampilkan

didepan kelas dengan panduan oleh guru melalui kalimat-kalimat singkat

yang berupa hal-hal penting dari video ,semua siswa terlihat sungguh-

sungguh memperhatikan. Guru kemudian memberi tanya jawab tentang isi

video yang dilihat. Dalam kegiatan ini siswa aktif bertanya tentang hal-hal

yang belum dimengerti dari isi video.

37

Elaborasi

Guru mulai memberikan materi dan mendemonstrasikannya

didepan kelas. Guru mendemonstrasikan pengaruh angin serta keuntungan

dan kerugian yang disebabkan angin . Setelah demonstrasi guru ,siswa

diberi tugas kelompok melalui LKS dan praktek. Semua siswa

bersemangat mengikuti kerja kelompok. Kemudian perwakilan setiap

kelompok maju didepan kelas untuk membacakan hasil kerja kelompok

mereka.

Konfirmasi

Dalam kegiatan ini hanya hanya sedikit siswa yang belum

memahami materi kerja kelompok. Guru memberikan kesimpulan dari

hasil kerja kelompok siswa.

3. Penutup

Guru menarik kesimpulan pelajaran dan mengakhiri pelajaran.

4.1.3.2.2 Pertemuan Kedua

a. Pendahuluan

Siswa mempersiapkan alat tulis dan buku pelajaran. Guru bertanya

jawab dengan siswa tentang materi sebelumnya. Siswa mulai terlihat aktif

dan berlomba untuk bertanya.

b. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Siswa menyaksikan video dan guru memandu tanya jawab tentang

isi video yang disaksikan siswa .

Elaborasi

Guru mendemonstrasikan materi tentang bagaimana terjadinya

erosi/tanah longsor didepan kelas dengan dibantu siswa. Siswa diberikan

tugas kelompok untuk praktikum bersama. Setelah selesai siswa

38

membacakan hasil kerja kelompok mereka didepan kelas . Dalam kegiatan

ini semua siswa aktif dan saling bekerjasama.

Konfirmasi

Guru menarik kesimpulan tentang praktikum yang telah dilakukan

dan meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat.

c. Penutup

Guru menarik kesimpulan dari pelajaran yang disampaikan . siswa

diberi evaluasi untuk mengukur hasil belajar siklus 2. Disini siswa

mengerjakan soal-soal dengan tenang dan dengan pengawasan oleh guru.

4.1.3.3 Hasil tindakan

Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II diperoleh data secara

kuantitatif melalui penilaian tes. Distribusi hasil belajar dan ketuntasan siklus 2

dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Distribusi hasil belajar dan ketuntasan siklus 2

No Standar Ketuntasan Jumlah

siswa Persentase

Angka Ketuntasan

1 <66 Tidak tuntas 0 0%

2 ≥66 Tuntas 29 100%

Jumlah 29 100%

Nilai tertinggi 95

Nilai terendah 70

Rata-rata 81

Dari tabel 4.3 ketuntasan hasil belajar siklus II dapat dilihat terjadi

peningkatan hasil belajar dari siklus I. Jumlah siswa yang telah mencapai KKM

66 adalah 29 anak atau seluruh siswa (100%). Peningkatan juga terjadi pada skor

39

tertinggi yang dicapai siswa yaitu 95 dengan skor terendah 70. Rata-rata kelas

meningkat menjadi 81. Diagram ketuntasan hasil belajar siklus 2 dapat dilihat

pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 2

Dari gambar 4.3 ketuntasan hasil belajar siklus 2 siswa yang telah tuntas

mencapai 100%. Berdasarkan indikator kinerja dengan KKM 66 dan dicapai

100% siswa pada siklus 2 ini indikator kinerja telah tercapai.

4.1.3.4 Refleksi

Peneliti melakukan evaluasi atas kekurangan dan kelebihan selama

proses pembelajaran. Ternyata keberhasilan suatu proses pembelajaran

tergantung pada persiapan, pelaksanaan dan evaluasi yang dilakukan.

Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II terdapat

kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

tuntas

tidak tuntas

40

1. Kelebihan

a. Pemanfaatan media audio visual berupa video lebih menarik perhatian

dan pemahaman materi siswa.

b. Penggunaan metode demonstrasi secara maksimal, menjadikan hasil

belajar siswa lebih baik dan berhasil.

c. Siswa lebih aktif dalam bekerja secara kelompok.

d. Setelah pembagian kelompok siswa lebih antusias dan tertarik dengan

adanya demonstrasi yang dilakukan guru sebelumnya.

2. Kekurangan

a. Masih ada beberapa siswa yang kurang menghargai pendapat siswa lain

dalam kelompok.

b. Pada waktu guru membagi kelas dalam kelompok masih ada siswa yang

ramai dan berebut kelompok karena tidak cocok dengan anggota

kelompok.

Dari data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran

pada siklus II menunjukkan tingkat pemahaman materi ajar semakin meningkat

dari pembelajaran siklus I. Nilai yang diperoleh dari hasil tes formatif siklus II

dari 29 siswa, semua siswa berhasil mencapai KKM atau nilai lebih dari 66.

4.2 Hasil Analisis Data

Perbandingan Keberhasilan hasil belajar prasiklus, siklus 1, siklus 2 dapat

dilihat pada tabel 4.4

41

Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Belajar Prasiklus, Siklus I, Siklus II

No Angka Ketuntasan prasiklus Siklus 1 Siklus 2

Jumlah Persentase jumlah peesentase jumlah persentase 1 <66 Tidak

tuntas 18 63% 8 28% 0 0%

2 ≥66 Tuntas 11 37% 21 72% 29 100%

Jumlah 29 100% 29 100% 29 100%

Nilai tertinggi 90 95 95

Nilai terendah 45 60 70

Rata-rata 49 72 81

Dari tabel 4.4 dapat dilihat pada prasiklus skor rata-rata 49 dengan nilai

tertinggi 90 dan nilai terendah 45. Setelah diadakan tindakan penelitian pada

siklus 1 skor rata-rata meningkat menjadi 72 dengan skor tertinggi 95 dan skor

terendah 60. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar

dengan tingkat keberhasilan 72% dari jumlah siswa sebanyak 29 siswa, tetapi

masih terdapat 28% siswa belum tuntas sehingga perlu diadakan pelaksanaan

tindakan siklus II. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat mencapai

100% dan skor rata-rata meningkat menjadi 81 dengan skor tertinggi 90 dan skor

terendah 70. Diagram batang perbandingan ketuntasan prasiklus, siklus 1, siklus 2

dapat dilihat pada gambar 4.4.

42

Gambar 4.4 Diagram perbandingan ketuntasan prasiklus, siklus I, siklus II

Dari gambar 4.4 dapat diketahui bahwa peningkatan ketuntasan hasil belajar

siswa pada pra siklus 63% siswa tidak tuntas dan 37% siswa tuntas, siklus 1 28%

siswa tidak tuntas dan 72% siswa tuntas serta pada siklus 2 100% siswa tuntas.

4.3 Pembahasan

Kenaikan hasil belajar siswa pada penelitian ini disebabkan karena

pembelajaran dilakukan menggunakan metode demonstrasi dan media audio

visual. Sanjaya (2006), dan Sumantri dan Permana (1998/1999) mengemukakan

bahwa demonstrasi adalah cara menyajikan pelajaran dengan memperagakan dan

mempertunjukkan pada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu

yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk

tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam

topik bahasan yang harus didemonstrasikan.

Media audio visual merupakan kombinasi antara media audio dan visual.

Media audio visual adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh

indera pendengaran dan pengelihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya

adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Dengan menggunakan

media ini, pembelajaran akan semakin lengkap dan optimal.

Penelitian ini relevan dengan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya

yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nini Herlina, Universitas Pendidikan

0

20

40

60

80

100

120

tahapKondisi awal Siklus 1 Siklus 2

tidak tuntas

tuntas

prasiklus

43

Indonesia dengan judul Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar SiswaPada Pembelajaran IPA Materi Kenampakan Benda Langit di

Kelas IV SDN 3 Cibodas yang menyimpulkan bahwa melalui media audio visual

dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran IPA dan

penelitian yang dilakukan oleh Wulandari, Universitas Kristen Satya Wacana

dangan judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA

Tentang Sifat-Sifat Cahaya Melalui Metode Demonstrasi di SD Negeri Kopeng

01 Kec. Getasan Kab. Semarang Semeter II Tahun Pelajaran 2011/2012.

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini terbukti bahwa melalui metode

demonstrasi dan pemanfaatan media audio visual dapat meningkatkan hasil

belajar IPA siswa kelas 4 SDN Sumogawe 03 pada Semester 2 tahun ajaran

2012/2013.