BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

28
42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas 4 semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 Sekolah Dasar Negeri Tirtomoyo, Kecamatan Poncowarno, Kabupaten Kebumen pada mata pelajaran PKn. Penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus masing-masing siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Pada tahap perencanaan meliputi menyusun RPP metode bermain peran, membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media pembelajaran, menyusun soal evaluasi tiap siklus, menyiapkan instrumen observasi. Selanjutnya Pada pelaksanaan tindakan peneliti berkolaborasi dengan guru menerapakan metode bermain peran dalam pembelajaran di kelas. Pada pelaksanaan tindakan sekaligus dilakukan kegiatan observasi kelas, observasi tersebut berkenaan dengan bagaimana aktivitas guru mengajar dan aktivitas siswa mengikuti pembelajaran menggunakan metode bermain peran. Setelah tiga tahap perencanaan, pelaksanaan dan observasi dilakukan tahap yang terakhir yang dilakukan adalah refleksi. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan/kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan serta hambatan-hambatan yang dihadapi. Hasil refleksi berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus 2. Kelebihan akan dipertahankan sedangkan kekurangan akan diperbaiki pada siklus 2.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas 4 semester 2 tahun

pelajaran 2012/2013 Sekolah Dasar Negeri Tirtomoyo, Kecamatan Poncowarno,

Kabupaten Kebumen pada mata pelajaran PKn. Penelitian tindakan kelas yang

terdiri dari dua siklus masing-masing siklus meliputi perencanaan, tindakan,

observasi dan refleksi.

Pada tahap perencanaan meliputi menyusun RPP metode bermain peran,

membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

pembelajaran, menyusun soal evaluasi tiap siklus, menyiapkan instrumen

observasi. Selanjutnya Pada pelaksanaan tindakan peneliti berkolaborasi dengan

guru menerapakan metode bermain peran dalam pembelajaran di kelas. Pada

pelaksanaan tindakan sekaligus dilakukan kegiatan observasi kelas, observasi

tersebut berkenaan dengan bagaimana aktivitas guru mengajar dan aktivitas siswa

mengikuti pembelajaran menggunakan metode bermain peran. Setelah tiga tahap

perencanaan, pelaksanaan dan observasi dilakukan tahap yang terakhir yang

dilakukan adalah refleksi. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi

kelemahan/kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan serta

hambatan-hambatan yang dihadapi. Hasil refleksi berguna untuk menentukan

tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar

pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus 2. Kelebihan akan

dipertahankan sedangkan kekurangan akan diperbaiki pada siklus 2.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

43

4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1

Pada siklus 1 pembelajaran dilakukan dengan materi pokok globalisasi di

lingkungan. Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dilakukan dalam 3 kali pertemuan

dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan memilih materi yang akan disampaikan dan

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berkolaborasi dengan guru kelas.

Siklus I dilaksanakan dalam tiga pertemuan. Sebelum guru kelas 4 mengajar,

peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran

diantaranya rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I, lembar observasi atau

pengamatan pengelolaan pembelajaran yang dilakukan guru menggunakan metode

pembelajaran bermain peran, lembar observasi atau pengamatan aktivitas siswa

selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada hari Jumat 05 April 2013 berupa

penelitian tindakan kelas, dalam siklus I ini dilaksanakan tiga pertemuan. Adapun

penjelasan tiap pertemuan adalah sebagai berikut:

Pertemuan I

Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam,

berdoa dan melakukan absensi kehadiran siswa. Setelah itu, guru menanyakan

keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan

berlangsung. Kemudian guru menginformasikan materi pokok yang akan

dipelajari. Kemudian guru memberikan apersepsi dengan menanyakan kepada

siswa siapa yang mengetahui gambar hp, pesawat kemudian guru menyampaikan

tujuan pembelajaran kepada siswa yang akan dicapai.

Pada kegiatan inti guru secara garis besar menjelaskan tentang

globalisasi di lingkungan, Setelah penjelasan dilanjutkan bermain peran. Sebelum

bermain peran dilakukan guru membagi siswa sesuai dengan kelompoknya yang

terdiri dari 4 siswa lalu guru menyuruh kelompok yang pertama untuk melakukan

bermain peran. Bermain peran yang dilakukan berisikan tentang pengaruh

globalisasi di sekitar. Siswa yang tidak bermain peran menjadi penonton

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

44

temannya. Setelah selesai bermain peran dilanjutkan diskusi kelompok untuk

membahas bermain peran yang dilakukan oleh temannya. Dalam diskusi

kelompok perubahan posisi tempat duduk memakan waktu cukup lama. Alokasi

waktu pembelajaran banyak dihabiskan untuk mengeser kursi dan meja. Kondisi

kelas agak berantakan dan tidak teratur. Butuh beberapa saat agar pengaturan

letak setiap kelompok tidak terlalu berdekatan supaya guru dapat berkeliling

disetiap kelompok. Setiap kelompok tetap berada dalam pengawasan dan

bimbingan guru. Dalam kegiatan diskusi kelompok masih terlihat kerja sama yang

kurang dibeberapa kelompok. Selesai diskusi kelompok, guru menunjuk

perwakilan kelompok untuk melaporkan hasil diskusinya di depan kelas secara

bergantian, sedangkan bagi kelompok yang belum atau yang sudah tampil untuk

memberikan tanggapan. Selesai diskusi kelompok, menyimpulkan hasil

pembahasan diskusi kelompok. Siswa mencatat kesimpulan dalam buku catatan.

Pada kegiatan akhir diadakan umpan balik dengan menanyakan kembali

materi yang telah diberikan melalui metode bermain peran dan melalui diskusi

kelompok. Untuk menjajagi sampai dimana pemahaman siswa tentang globalisasi

di lingkungan. Dan selanjutnya guru menyampaikan rencana pembelajaran yang

akan dilaksanakan pertemuan berikutnya. Kemudian guru mengakhiri pelajaran

dengan memberikan salam. Pada pertemuan selanjutnya pelaksanaan tindakan

dilakukan pada hari Sabtu 06 April 2013 mempunyai tahapan kegiatan

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, dengan materi pokok Globalisasi di

Lingkungan, dengan langkah sebagai berikut:

Pertemuan II

Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam,

berdoa dan melakukan absensi kehadiran siswa. Setelah itu, guru menanyakan

keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan

berlangsung. Kemudian guru menginformasikan materi pokok yang akan

dipelajari. Kemudian guru memberikan apersepsi dengan menanyakan kepada

siswa siapa yang sudah pernah naik pesawat terbang, kemudian guru

menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa yang akan dicapai.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

45

Pada kegiatan inti setelah siswa mengetahui tujuan pembelajaran dan cara

belajar yang akan ditempuh pada pertemuan 1, setelah itu guru membagi siswa

menjadi 4 kelompok, tiap kelompok terdiri dari empat siswa untuk melakukan

bermain peran. Guru mengamati dan mendampingi siswa dalam bermain peran.

Siswa yang tidak bermain peran menjadi penonton temannya. Setelah selesai

bermain peran dilanjutkan diskusi kelompok untuk membahas bermain peran

yang dilakukan oleh temannya. Selesai diskusi kelompok, guru menunjuk

perwakilan kelompok untuk melaporkan hasil diskusinya di depan kelas secara

bergantian, sedangkan bagi kelompok yang belum atau yang sudah tampil untuk

memberikan tanggapan. Selesai diskusi kelompok, menyimpulkan hasil

pembahasan diskusi kelompok. Siswa mencatat kesimpulan dalam buku catatan.

Tiap-tiap kelompok menuliskan hasil diskusinya. Dan perwakilan dari kelompok

untuk maju mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas dan kelompok lain

menanggapinya. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok.

Pada kegiatan akhir diadakan umpan balik dengan menanyakan kembali

materi yang telah diberikan melalui metode bermain peran dan melalui diskusi

kelompok. Untuk menjajagi sampai dimana pemahaman siswa tentang globalisasi

di lingkungan. Dan selanjutnya guru menyampaikan rencana pembelajaran yang

akan dilaksanakan pertemuan berikutnya. Kemudian guru mengakhiri pelajaran

dengan memberikan salam. Pada pertemuan yang ketiga dilakukan pada hari

Jumat 12 April 2013 adalah untuk melakukan evaluasi pada pertemuan kesatu dan

kedua pada pertemuan sebelumnya.

Pertemuan III

Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam,

berdoa dan melakukan absensi kehadiran siswa. Setelah itu, guru menanyakan

keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan

berlangsung. Setelah itu, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti tes evaluasi

individu. Dua hal penting ditekankan oleh guru yaitu kejujuran dan percaya diri.

Siswa diberi nasehat agar jujur dalam mengerjakan soal, tidak perlu mencontek

pekerjaan teman. Selain, kejujuran ditekankan pula rasa percaya diri. Soal-soal

evaluasi yang diberikan berdasarkan materi ajar pada kegiatan belajar mengajar.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

46

Siswa pasti bisa mengerjakan apabila soal yang diberikan dikerjakan secara teliti

dan sungguh-sungguh.

Pada kegiatan inti guru mengulas materi yang dipelajari pada pertemuan

pertama dan kedua, guru bertanya jawab tentang contoh pengaruh globalisai,

bertanya tentang maanfaat dari adanya globalisasi, guru meminta kepada siswa

menuliskan dipapan tulis contoh pengaruh globalisasi di bidang komunikasi.

Pada kegiatan akhir guru memberikan waktu untuk bertanya materi yang

belum jelas kepada siswa. Kemudian guru membagikan lembar skala sikap untuk

diisi oleh masing-masing siswa, setelah selesai mengisi lembar skala sikap

kemudian guru memberikan soal evaluasi dengan Kompetensi Dasar. 4.1

Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya. Setelah

selesai dikerjakan lembar evaluasi dikumpulkan untuk dibahas bersama-sama.

Dan guru memberikan penilaian dari hasil soal evaluasi.

c. Observasi

Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan

menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Observasi berisi proses

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), dengan materi pokok

Globalisasi di Lingkungan Siswa kelas IV SD Negeri Tirtomoyo, Kecamatan

Poncowarno. Selain kegiatan pembelajaran guru, aktivitas belajar siswa juga

dinilai oleh observer dengan lembar observasi yang sudah ditetapkan.

Pada observasi yang dilakukan oleh observer pada pertemuan I

pembelajaran menggunakan metode bermain peran yang diterapkan oleh guru

masih ada kekurangan guru yang belum dilakukan. Untuk kegiatan evaluasi pada

siklus I ini akan dilakukan pada akhir siklus, sehingga pada pertemuan I belum

dilakukan evaluasi.

Observasi yang dilakukan oleh observer pada pertemuan II pembelajaran

menggunakan metode bermain peran yang diterapkan oleh guru, sebagian besar

sudah melakukan penerapan menggunakan metode bermain peran. Hal ini sudah

menerapkan metode bermain peran dengan baik. Hanya saja evaluasi dilakukan

pada pertemuan ke III, untuk hasil observasi kegiatan guru dan siswa terlampir

pada lampiran.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

47

d. Refleksi

Hasil pengamatan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, dengan

materi pokok globalisasi di lingkungan siswa kelas 4 semester II tahun pelajaran

2003/2014 SD Negeri Tirtomoyo, Kecamatan Poncowarno, Kabupaten Kebumen,

diperoleh kekurangan guru sebagai berikut :

a) Guru dalam mengelola metode bermain peran ditingkatkan.

b) pengelolaan waktu pembelajaran lebih efektif belum efisien.

c) pengelolaan kelas dikondisikan dengan baik.

d) Guru membantu pembimbingan bagi siswa yang belum tuntas.

e) Guru mengajak siswa untuk lebih rajin membaca buku pelajaran yang tersedia.

Dari hasil pengamatan yang diperoleh pada siklus-1 tersebut ternyata

berpengaruh terhadap 8 siswa. Siswa tersebut masih mendapatkan nilai di bawah

KKM. Sehingga perlu ada perbaikan kekurangan dalam pembelajaran bermain

peran siklus 2. Maka dapat disimpulkan, bahwa pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan, dengan materi pokok globalisasi pada siklus 1 belum tuntas.

4.1.2 Pelaksanaan Siklus 2

Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi terhadap tindakan pada siklus I

peneliti menyusun rencana tindakan siklus II. Pembelajaran siklus II kegiatan

intinya sama dengan kegiatan pada siklus I.

a. Perencanaan

Siklus 2 dilaksanakan dalam tiga pertemuan. Sebelum guru kelas 4

mengajar, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses

pembelajaran diantaranya rencana pelaksanaan pembelajaran siklus 2, lembar

observasi atau pengamatan pengelolaan pembelajaran yang dilakukan guru

menggunakan metode pembelajaran bermain peran, lembar observasi atau

pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Materi

pokok yang akan disampaikan pada siklus 2 adalah jenis-jenis budaya Indonesia.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada hari Sabtu 13 April 2013 berupa

penelitian tindakan kelas, dalam siklus 2 ini dilaksanakan tiga pertemuan. Adapun

penjelasan tiap pertemuan adalah sebagai berikut:

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

48

Pertemuan I

Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam,

berdoa dan melakukan absensi kehadiran siswa. Setelah itu, guru menanyakan

keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan

berlangsung. Kemudian guru menginformasikan materi pokok yang akan

dipelajari. Kemudian guru memberikan apersepsi dengan menunjukan gambar

berupa senjata tradisional dan menanyakan berasal dari mana, kemudian guru

menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa yang akan dicapai.

Pada kegiatan inti secara garis besar guru menjelaskan tentang jenis-jenis

kebudayaan Indonesia, Setelah penjelasan dilanjutkan bermain peran. Sebelum

bermain peran dilakukan guru membagi siswa sesuai dengan kelompoknya yang

terdiri dari 4 siswa lalu guru menyuruh kelompok yang belum maju pada

pertemuan sebelumnya untuk melakukan bermain peran. Bermain peran yang

dilakukan berisikan tentang kebudayaan yang ada di Indonesia. Siswa yang tidak

bermain peran menjadi penonton temannya. Setelah selesai bermain peran

dilanjutkan diskusi kelompok untuk membahas bermain peran yang dilakukan

oleh temannya. Dalam diskusi kelompok perubahan posisi tempat duduk

memakan waktu cukup lama. Alokasi waktu pembelajaran banyak dihabiskan

untuk mengeser kursi dan meja. Kondisi kelas agak berantakan dan tidak teratur.

Butuh beberapa saat agar pengaturan letak setiap kelompok tidak terlalu

berdekatan supaya guru dapat berkeliling disetiap kelompok. Setiap kelompok

tetap berada dalam pengawasan dan bimbingan guru. Dalam kegiatan diskusi

kelompok masih terlihat kerja sama yang kurang dibeberapa kelompok. Selesai

diskusi kelompok, guru menunjuk perwakilan kelompok untuk melaporkan hasil

diskusinya di depan kelas secara bergantian, sedangkan bagi kelompok yang

belum atau yang sudah tampil untuk memberikan tanggapan. Selesai diskusi

kelompok, menyimpulkan hasil pembahasan diskusi kelompok. Siswa mencatat

kesimpulan dalam buku catatan.

Pada kegiatan akhir diadakan umpan balik dengan menanyakan kembali

materi yang telah diberikan melalui metode bermain peran dan melalui diskusi

kelompok. Untuk menjajagi sampai dimana pemahaman siswa tentang budaya

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

49

yang ada Indonesia. Dan selanjutnya guru menyampaikan rencana pembelajaran

yang akan dilaksanakan pertemuan berikutnya. Kemudian guru mengakhiri

pelajaran dengan memberikan salam. Pada pertemuan selanjutnya pelaksanaan

tindakan dilakukan pada hari Jumat 19 April 2013 mempunyai tahapan kegiatan

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), dengan materi pokok sikap

terhadap pengaruh globalisasi, dengan langkah sebagai berikut :

Pertemuan II

Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam,

berdoa dan melakukan absensi kehadiran siswa. Setelah itu, guru menanyakan

keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan

berlangsung. Kemudian guru menginformasikan materi pokok yang akan

dipelajari. Guru menanyakan kepada siswa materi yang dibahas pada pertemuan

sebelumnya, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa

yang akan dicapai.

Pada kegiatan inti setelah siswa mengetahui tujuan pembelajaran dan cara

belajar yang akan ditempuh pada pertemuan 1, setelah itu guru membagi siswa

menjadi 4 kelompok, tiap kelompok terdiri dari empat siswa untuk melakukan

bermain peran. Guru mengamati dan mendampingi siswa dalam bermain peran.

Siswa yang tidak bermain peran menjadi penonton temannya. Setelah selesai

bermain peran dilanjutkan diskusi kelompok untuk membahas bermain peran

yang dilakukan oleh temannya. Selesai diskusi kelompok, guru menunjuk

perwakilan kelompok untuk melaporkan hasil diskusinya di depan kelas secara

bergantian, sedangkan bagi kelompok yang belum atau yang sudah tampil untuk

memberikan tanggapan. Selesai diskusi kelompok, menyimpulkan hasil

pembahasan diskusi kelompok. Siswa mencatat kesimpulan dalam buku catatan.

Tiap-tiap kelompok menuliskan hasil diskusinya. Dan perwakilan dari kelompok

untuk maju mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas dan kelompok lain

menanggapinya. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok.

Pada kegiatan akhir diadakan umpan balik dengan menanyakan kembali

materi yang telah diberikan melalui metode bermain peran dan melalui diskusi

kelompok. Untuk menjajagi sampai dimana pemahaman siswa tentang materi

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

50

yang sudah disampaikan. Dan selanjutnya guru menyampaikan rencana

pembelajaran yang akan dilaksanakan pertemuan berikutnya. Kemudian guru

mengakhiri pelajaran dengan memberikan salam. Pada pertemuan yang ketiga

dilakukan pada hari Sabtu 20 April 2013 adalah untuk melakukan evaluasi pada

pertemuan kesatu dan kedua pada pertemuan sebelumnya.

Pertemuan III

Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam,

berdoa dan melakukan absensi kehadiran siswa. Setelah itu, guru menanyakan

keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan

berlangsung. Setelah itu, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti tes evaluasi

individu. Dua hal penting ditekankan oleh guru yaitu kejujuran dan percaya diri.

Siswa diberi nasehat agar jujur dalam mengerjakan soal, tidak perlu mencontek

pekerjaan teman. Selain, kejujuran ditekankan pula rasa percaya diri. Soal-soal

evaluasi yang diberikan berdasarkan materi ajar pada kegiatan belajar mengajar.

Siswa pasti bisa mengerjakan apabila soal yang diberikan dikerjakan secara teliti

dan sungguh-sungguh.

Pada kegiatan inti guru mengulas materi yang dipelajari pada pertemuan

pertama dan kedua, guru bertanya jawab tentang contoh budaya yang ada di Jawa

tengah, bertanya tentang jenis tarian di Indonesia, guru meminta kepada siswa

menuliskan dipapan tulis contoh kebudayaan yang ada di Indonesia.

Pada kegiatan akhir guru memberikan waktu untuk bertanya materi yang

belum jelas kepada siswa. Kemudian guru membagikan lembar skala sikap untuk

diisi oleh masing-masing siswa, setelah selesai mengisi lembar skala sikap

kemudian guru memberikan soal evaluasi dengan Kompetensi Dasar. 4.2

mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi

kebudayaan internasional dan 4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh

globalisasi yang terjadi di lingkungannya. Setelah selesai dikerjakan lembar

evaluasi dikumpulkan untuk dibahas bersama-sama. Dan guru memberikan

penilaian dari hasil soal evaluasi.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

51

c. Observasi

Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan

menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Observasi berisi proses

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Siswa kelas IV SD Negeri

Tirtomoyo, Kecamatan Poncowarno. Selain kegiatan pembelajaran guru, aktivitas

belajar siswa juga dinilai oleh observer dengan lembar observasi yang sudah

ditetapkan.

Pada observasi yang dilakukan oleh observer pada pertemuan I

pembelajaran menggunakan metode bermain peran yang diterapkan oleh guru dan

aktivitas belajar siswa. Guru dan siswa sudah melakukan kegiatan dalam

penerapan metode bermain peran. Pada siklus II ini penerapan metode bermain

peran menjadi lebih baik karena sebelumnya siswa sudah mengetahui dari metode

yang digunakan oleh guru. Tetapi untuk evaluasi akan dilakukan pada pertemuan

ke-III. Data hasil observasi guru dan observasi aktivitas siswa terlampir pada

lampiran.

d. Refleksi

Berdasarkan data-data yang dapat dikumpulkan, peneliti melakukan

kegiatan refleksi dan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran siklus II. Refleksi

dan evaluasi ini dilakukan dengan cara menganalisis data-data yang terkumpul.

Dapat disimpulkan beberapa kelebihan kegiatan pembelajaran pada siklus II

sebagai berikut:

1) Guru mampu memberikan motivasi kepada siswa yang kurang aktif agar

lebih aktif.

2) Selama pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran siswa

terlihat cukup aktif, memiliki konsentrasi yang relatif tinggi, dan mendorong

siswa untuk bekerja sama dengan teman lain.

3) Inisiatif dan keberanian siswa dalam bertanya/mengemukakan pendapatnya

bertambah, walaupun ada beberapa siswa yang masih kurang berani.

4) Dengan menggunakan metode bermain peran, hasil belajar siswa relatif baik,

selisih antara nilai tertinggi dan terendah semakin kecil.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

52

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang dilakukan dalam

menerapkan metode bermain peran pada siklus II sudah berhasil karena

memperoleh penilaian ketuntasan pada siklus I adalah 57,89% meningkat pada

siklus 2 menjadi 100%.

4.2 Hasil Penelitian

Dari data yang akan disajikan, dapat kita lihat beberapa kenyataan yang

terjadi selama penelitian. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dari siklus I

ke siklus II terjadi peningkatan kualitas. Guru mampu menyajikan pembelajaran

lebih baik pada siklus II. Akibatnya keaktifan, inisiatif, konsentrasi, dan kerja

sama siswa juga meningkat. Demikian pula motivasi belajarnya sikapnya terhadap

mata pelajaran dan proses pembelajaran. Semua peningkatan ini berdampak pada

peningkatan hasil belajar siswa dalam ranah kognitif yang ditunjukkan oleh

meningkatnya hasil tes secara signifikan.

4.2.1 Deskripsi data

4.2.1.1 Data Siklus 1

Setelah pembelajaran menggunakan metode bermain peran yang terdiri

dari 3 pertemuan pada siklus I diperoleh hasil belajar pada akhir siklus I pada

pertemuan ke-3 seperti pada tabel 9 dibawah ini.

Tabel 10Distribusi Frekwensi Hasil Belajar PKn Siklus 1

Siswa Kelas IV SD Negeri TirtomoyoSemester 2/2012-2013

No Interval Frekwensi Persentase Keterangan1 85-95 3 15,79% Tuntas2 75-84 3 15,79% Tuntas3 65-74 5 26,32% Tuntas4 55-64 3 15,79% Belum Tuntas5 45-54 5 26,31% Belum Tuntas

Jumlah 19 100%

Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 9 dapat dilihat pada diagrambatang berikut :

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

53

Gambar 3 Diagram Batang Hasil Belajar PKn Siklus I

Hasil skala sikap siswa kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo yang dilakukan pada

akhir pertemuan ketiga siklus I yang ada 10 instrumen pernyataan. Dibawah ini

digambarkan dalam bentuk diagram batang yang masing-masing terdiri dari 1

pernyataan pada setiap diagram batang. Untuk lebih jelasnya berikut masing-

masing hasil skala sikap pada setiap pernyataan.

Pada pernyataan 1 yaitu siswa pergi kesekolah harus membawa HP dari

pernyayatan tersebut ada 2 anak menjawab sangat setuju, 3 anak menjawab setuju,

9 anak menjawab tidak setuju, 5 anak menjawab sangat tidak setuju dari

keseluruhan siswa kelas 4 ada 19 siswa. Di gambarkan dalam diagram batang

dibawah ini.

Gambar 4 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 1 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 1

0

1

2

3

4

5

6

85-95 75-84 65-74 55-64 45-54

Jum

lah

sisw

a

Rentang nilai

jumlah siswa

0

2

4

6

8

10

Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

54

Pada pernyataan ke-2 yaitu sebagai pelajar wajib belajar komputer dari

pernyataan tersebut dari 19 siswa, 12 anak menjawab pernyataan itu sangat setuju

dan 7 anak menjawab setuju tampak dalam diagram batang dibawah ini.

Gambar 5 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 2 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 1

Untuk pernyataan ke-3 adalah Sekolah mengadakan pelajaran tambahan

dansa modern dari pernyataan tersebut dari jumlah keseluruhan 19 siswa ada 10

anak menjawab sangat setuju, 4 anak menjawab setuju, 3 anak menjawab tidak

setuju, 2 anak menjawab sangat tidak setuju, tampak dalam gambar diagram

batang 6 dibawah ini.

Gambar 6 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 3 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 1

0

2

4

6

8

10

12

14

Jum

lah

Sisw

a Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

0

2

4

6

8

10

12

Jum

lah

Sisw

a Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

55

Pada pernyataan ke-4 ada 8 anak menjawab sangat setuju dari pernyataan

tersebut, 6 anak menjawab setuju, 4 anak menjawab tidak setuju, 1 anak

menjawab sangat tidak setuju nampak dalam diagram batang dibawah ini.

Gambar 7 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 4 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 1

Pada pernyataan ke-5 yaitu surat kabar merupakan salah satu sarana

komunikasi dari pernyataan tersebut ada 10 anak menjawab sangat setuju, 8 anak

menjawab setuju, 1 anak menjawab tidak setuju nampak dalam gambar dibawah

ini.

Gambar 8 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 5 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Jum

lah

Sisw

a Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

0

2

4

6

8

10

12

Jum

lah

Sisw

a Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

56

Untuk pernyataan ke-6 ialah anak-anak kelas 4 saat istrahat banyak

membeli makanan di luar halaman sekolah. Dari pernyataan tersebut ada 1 anak

menjawab sangat setuju dan 4 menjawab setuju, 10 anak menjawab tidak setuju, 4

anak menjawab sangat tidak setuju digambarkan dalam diagram batang sebagai

berikut.

Gambar 9 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 6 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 1

Untuk pernyataan ke-7 ialah mengolah tanah pertanian menggunakan

tenaga hewan. Dari pernyataan tersebut ada 11 anak menjawab tidak setuju dan 8

menjawab sangat tidak setuju digambarkan dalam diagram batang sebagai berikut.

Gambar 10 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 7 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 1

0

2

4

6

8

10

12

Jum

lah

sisw

a Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

0

2

4

6

8

10

12

Jum

lah

Sisw

a Sangat sutuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

57

Pada pernyataan ke-8 yaitu sekolah memberikan pelajaran seni tari daerah.

Dari pernyataan tersebut ada 8 anak menjawab sangat setuju, 8 anak menjawab

setuju dan 3 anak menjawab tidak setuju, digambarkan dalam diagram batang

dibawah ini.

Gambar 11 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 8 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 1

Pada pernyataan ke-9 adalah jalan-jalan memakai pakaian santai ada 7

anak menjawab sangat setuju, 12 anak menjawab setuju digambarkan dalam tabel

sebagai berikut.

Gambar 12 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 9 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Jum

lah

sisw

a Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

0

2

4

6

8

10

12

14

Jum

lah

sisw

a Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

58

Untuk pernyataan ke-10 ialah memakai pakaian seragam sekolah saat olah

raga ada 11 anak menjawab tidak setuju dan 8 anak menjawab sangat tidak setuju

digambarkan dalam diagram batang dibawah ini.

Gambar 13 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 10 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus1

4.2.1.2 Data Siklus 2

Setelah pembelajaran menggunakan metode bermain peran yang terdiri

dari 3 pertemuan pada siklus II diperoleh hasil belajar pada akhir siklus I pada

pertemuan ke-3 seperti pada tabel 10 dibawah ini.

Tabel 11Distribusi Frekwensi Hasil Belajar PKn Siklus 2

Siswa Kelas IV SD Negeri TirtomoyoSemester 2/2012-2013

No Interval Frekwensi Persentase Keterangan1 85-95 6 31,58% Tuntas2 75-84 3 15,79% Tuntas3 65-74 10 52,63% Tuntas4 55-64 0 0% Tidak Tuntas5 45-54 0 0% Tidak Tuntas

Jumlah 100%

Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel diatas dapat dilihat pada diagramberikut:

0

2

4

6

8

10

12

Jum

lah

Sisw

a Sangat sutuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

59

Gambar 14Diagram Batang Hasil Belajar PKn Siklus 2

Hasil skala sikap siswa kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo yang dilakukan pada

akhir pertemuan ketiga siklus II yang ada 10 instrumen pernyataan. Dibawah ini

digambarkan dalam bentuk diagram batang yang masing-masing terdiri dari 1

pernyataan pada setiap diagram batang. Untuk lebih jelasnya berikut masing-

masing hasil skala sikap pada setiap pernyataan.

Untuk pernyataan ke-1 siklus II ialah setiap hari senin pagi di adakan

upacara bendera, pada pernyataan tersebut ada 3 anak menjawab sangat setuju, 15

anak menjawab setuju dan 1 anak menjawab tidak setuju. Digambarkan dalam

diagram batang sebagai berikut.

Gambar 15 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 1 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 2

0

2

4

6

8

10

12

85-95 75-84 65-74 55-64 45-54

Jum

lah

Sisw

a

Rentang Nilai

Jumlah Siswa

Jumlah Siswa

0

5

10

15

20

Jum

lah

Sisw

a Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

60

Pada pernyataan yang ke-2 adalah saling menyapa dan memberi salam

setiap bertemu teman dijalan. Ada 6 anak menjawab sangat setuju, 11 anak

menjawab setuju, dan 2 anak tidak setuju. Digambarkan dalam diagram batang

dibawah ini.

Gambar 16 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 2 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 2

Untuk pernyataan yang ke-3 adalah merayakan hari ulang tahun kelahiran

secara besar-besaran. Pada pernyataan tersebut ada 1 anak menjawab setuju, 16

anak menjawab tidak setuju, 2 anak menjawab sangat tidak setuju. Digambarkan

dalam tabel sebagai berikut.

Gambar 17 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 3 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 2

0

2

4

6

8

10

12

Jum

lah

Sisw

a Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Jum

lah

Sisw

a Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

61

Untuk pernyataan yang ke-4 adalah ikut serta bergotong-royong dalam

acara kebersihan lingkungan. Ada 5 anak yang menjawab sangat setuju, 12 anak

menjawab setuju, 2 anak menjawab tidak setuju. Digambarkan dalam diagram

batang dibawah ini.

Gambar 18 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 4 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 2

Pada pernyataan yang ke-5 adalah mengikuti ekstrakurikuler tari

tradisional disekolah. 7 siswa menjawab sangat setuju, 5 siswa menjawab setuju, 5

siswa menjawab tidak setuju, dan 2 siswa menjawab sangat tidak setuju.

Digambarkan dalam tabel sebagai berikut.

Gambar 19 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 5 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 2

0

2

4

6

8

10

12

14

Jum

lah

Sisw

a Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Jum

lah

Sisw

a Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

62

Pada pernyataan yang ke-6 adalah mengenakan kebaya pada perayaan hari

kartini. Dari pernyataan itu ada 5 anak menjawab sangat setuju, 8 anak menjawab

setuju, 6 anak menjawab tidak setuju. Dibawah ini digambarkan dalam diagram

batang sebagai berikut.

Gambar 20 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 6 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 2

Pada pernyataan yang ke-7 adalah datang kelingkungan sekolah memakai

kaos oblong dan celana jeans. Dari pernyataan itu ada 1 anak menjawab setuju, 10

anak menjawab tidak setuju, 8 anak menjawab sangat tidak setuju. Dibawah ini

digambarkan dalam diagram batang sebagai berikut.

Gambar 21 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 7 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 2

0

2

4

6

8

10

Jum

lah

Sisw

a Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

0

2

4

6

8

10

12

Jum

lah

Sisw

a Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

63

Untuk pernyataan yang ke-8 adalah berkomunikasi dengan saudara di luar

kota menggunakan hp. Dari pernyataan tersebut ada 9 anak yang menjawab sangat

setuju, 7 menjawab setuju, 3 anak menjawab tidak setuju. Digambarkan dalam

diagram batang sebagai berikut.

Gambar 22 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 8 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 2

Pada pernyataan yang ke-9 adalah main kewarnet sampai larut malam.

Dari pernyataan itu ada 13 anak menjawab tidak setuju, 6 anak menjawab sangat

tidak setuju. Digambarkan dalam diagram batang sebagai berikut.

Gambar 23 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 9 Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Siklus 2

0

2

4

6

8

10

Jum

lah

Sisw

a Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

0

2

4

6

8

10

12

14

Jum

lah

Sisw

a Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

64

Untuk pernyataan yang ke-10 adalah membolos sekolah untuk bermain

PS. Pada pernyataan tersebut ada 1 anak yang menjawab setuju, 14 anak

menjawab tidak setuju, 4 anak menjawab sangat tidak setuju. Digambarkan dalam

diagram batang dibawah ini.

Gambar 24 Diagram BatangHasil Skala Sikap Pernyataan 10 Siswa Kelas 4 SDN Tirtomoyo Siklus 2

4.2.2 Analisis DataAnalisis data dilakukan melalui dua tahap yaitu analisis ketuntasan dan

analisis komparatif, untuk lebih jelasnya berikut uraiannya.

4.2.2.1 Analisis Ketuntasan Siklus I

Analisis penelitian setelah pembelajaran menggunakan metode bermain

peran yang terdiri dari 3 pertemuan pada siklus I dan diperoleh hasil belajar pada

akhir siklus I pada pertemuan ke-3 seperti pada table dibawah ini.

Tabel 12Analisis Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siklus I

Siswa Kelas 4 SDN TirtomoyoSemester 2 Tahun 2012/2013

No Ketuntasan Frekwensi Persentase1 Tuntas 11 57,90%2 Tidak Tuntas 8 42,10%

Rerata 65,26Maksimum 90Minimum 45

02468

10121416

Jum

lah

Sisw

a Sangat setuju

Setuju

Tidak setuju

Sangat tidak setuju

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

65

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dengan menggunakan metode

bermain peran ada peningkatan jika dibandingkan dengan nilai yang diperoleh

pada pra siklus, pada pra siklus siswa yang tidak tuntas ada 12 siswa dan 7 siswa

tuntas dalam hasil belajar. Dilihat dari nilai KKM yaitu 65 maka jumlah siswa

yang tuntas pada siklus 1 sebanyak 11 siswa dan siswa yang belum tuntas

sebanyak 8 siswa dari jumlah keseluruhan 19 siswa dengan rata-rata 65,26 nilai

tertinggi 90 dan nilai terendah 45.

4.2.2.2 Analisis Ketuntasan Siklus II

Analisis penelitian setelah pembelajaran menggunakan metode bermain

peran yang terdiri dari 3 pertemuan pada siklus II dan diperoleh hasil belajar pada

akhir siklus II pada pertemuan ke-3 seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 13Analisis Ketuntasan Hasil Belajar PKn Siklus II

Siswa Kelas 4 SDN TirtomoyoSemester 2 Tahun 2012/2013

No Ketuntasan Frekwensi Persentase1 Tuntas 19 100%2 Tidak Tuntas 0 0%

Rerata 75,26Maksimum 95Minimum 65

Dari tabel dapat dilihat bahwa dengan menggunakan metode bermain

peran ada peningkatan jika dibandingkan dengan nilai yang diperoleh pada siklus

I dengan siklus 2. Jadi dilihat dari nilai KKM yaitu 65 maka jumlah siswa yang

tuntas sebanyak 19 dari jumlah keseluruhan 19 siswa dengan rata-rata 75,26 nilai

tertinggi 95 dan nilai terendah 65.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

66

4.2.2.2 Analisis Komparatif

Dari data-data yang diperoleh selama kegiatan penelitian yang dilakukan

di SDN Tirtomoyo pada siswa kelas 4 di Kecamatan Poncowarno, Kabupaten

Kebumen tentang hasil belajar yang diperoleh dapat dibandingkan. Untuk lebih

jelasnya Perbandingan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas 4 SDN Tirtomoyo Pra

Siklus, Siklus I, dan Siklus II dapat dijabarkan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 14Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar PKn

Siswa Kelas 4 SD Negeri Tirtomoyo Semester 2 /2012-2013

No Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2F % f % f %

1 Tuntas 7 36,84% 11 57,89% 19 100%2 Tidak Tuntas 12 63,16% 8 42,11% 0 0%

Rerata 57,89 65,26 75,26Maksimum 80 85 95Minimum 35 50 65

Dari tabel rekapitulasi pengelompokkan nilai pada tabel di atas dapat

dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dalam mata pelajaran PKn

terbukti untuk klasifikasi tuntas, sebelum diadakan tindakan yang tuntas hanya 7

siswa. Sedangkan setelah siklus I dan siklus II jumlah siswa yang tuntas ada 11

siswa pada siklus I dan 19 siswa pada siklus II. Dan terlihat bahwa ada

peningkatan hasil belajar setelah diterapkan metode bermain peran, dengan nilai

rata-rata 57,89 sebelum diadakan penelitian dan setelah diadakan penelitian pada

siklus I ini mengalami peningkatan menjadi 65,26 dengan nilai tertinggi 85 dan

nilai terendah 50. Hasil dari siklus II, siswa mengalami peningkatan ketuntasan

pada mata pelajaran PKn mencapai 100% dan nilai sudah ≥ 65. Pada siklus II rata-

rata kelas menjadi 75,26 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 65.

Dari data tabel maka indikator kinerja yang telah ditetapkan tercapai

karena jumlah siswa yang tuntas mencapai 100 % dengan indikator pencapaian

yang ditargetkan adalah 70% dari jumlah keseluruhan siswa.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

67

4.3 PembahasanHasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas 4 SD Negeri

Tirtomoyo ditemukan bahwa hasil belajar PKn siswa masih dibawah KKM, hal

ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya diduga siswa belum secara aktif

terlibat dalam pembelajaran. Proses pembelajaran sebelum tindakan diduga

menunjukkan bahwa beberapa siswa masih pasif. Siswa masih bekerja secara

individual, tidak tampak kreatif siswa dan tidak dibiasakan mengembangkan

keterampilan bekerjasama dalam sebuah kelompok kecil. Diduga dari tingkat

keaktifan siswa yang masih rendah mengakibatkan nilai rata-rata pelajaran PKn

masih dibawah KKM. Nilai rata-rata yang didapatkan siswa sebelum tindakan

adalah 57,89. Siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM=65) 7

siswa atau 36,84%, sedangkan siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan

minimal sebanyak 12 siswa atau 63,16%. Nilai tertinggi yang berhasil di dapatkan

oleh siswa sebelum tindakan adalah 80 sedangkan nilai terendahnya adalah 35.

Adanya perbandingan yang signifikan antara jumlah siswa yang tuntas dan

tidak tuntas karena siswa yang sudah mencapai ketuntasan sudah dapat

menangkap materi yang disajikan oleh guru, karena ke-7 siswa ini memang

mempunyai daya tangkap yang lebih dibandingkan teman-temannya yang lain,

sedangkan 12 siswa yang lain belum bisa menangkap materi yang disajikan oleh

guru dengan ceramah saja karena daya tangkap mereka kurang jika hanya

mendengarkan saja, sehingga diperlukan tindakan sesuai yaitu bagaimana

menekankan aktifitas siswa dikelas agar lebih berkembang. Siswa akan lebih

paham bila siswa dapat melihat sesuatu yang konkrit atau nyata atau pun tiruan

dan dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Menurut Mawardi (2011) metode Bermain Peran adalah suatu cara

menyajikan bahan pelajaran dengan mendramasikan tingkah laku dalam hubungan

sosial dengan suatu problem, agar peserta didik dapat memecahkan masalah

sosial. Metode bermain peran bertujuan untuk menunjukan suatu perbuatan dari

suatu pesan yang ingin disampaikan dari peristiwa yang dilihat. Melalui metode

bermain peran, peserta didik mencoba mengeksplorasi hubungan-hubungan antar

manusia dengan cara memperagakan dan mendiskusikannya, sehingga secara

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

68

bersama-sama para peserta didik dapat mengeksplorasi perasaan-perasaan, sikap-

sikap, nilai-nilai, dan berbagai strategi pemecahan masalah. Dari metode tersebut

memungkinkan siswa memahami materi yang diajarkan guru.

Untuk mengatasi hasil belajar PKn yang masih sebagian siswa belum

memenui KKM, diperlukan pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek

ketrampilan siswa untuk lebih aktif dalam suatu pembelajaran. Metode bermain

peran adalah metode yang melibatkan beberapa siswa dalam memperoleh materi

yang tercakup dalam suatu pelajaran, mengecek pemahaman mereka terhadap isi

pelajaran.

Pendapat yang dikemukakan oleh Mawardi tersebut selaras dengan metode

pembelajaran yang diterapkan penulis. Karena saat penulis menggunakan metode

bermain peran sebagian siswa tidak lagi terlihat pasif dalam mengikuti

pembelajaran, siswa terlibat secara aktif, bekerja dengan pasangannya untuk

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Sehingga hal tersebut berpengaruh

terhadap hasil belajar PKn. Peningkatan hasil belajar PKn didapatkan dari hasil

perolehan nilai siklus I dan II.

1) Siklus I

Siklus I dengan penerapan metode bermain peran siswa yang mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM=65) sebanyak 11 siswa atau 57,89% dan 8 atau

42,11% siswa yang mendapatkan nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal.

Nilai rata-ratanya adalah 64,26 sedangkan nilai tertinggi adalah 85 dan nilai

terendahnya adalah 50.

2) Siklus II

Siklus II dengan penerapan metode bermain peran siswa yang mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=65) sebanyak 19 siswa atau 100% tuntas

atau sesuai dengan kriterian ketuntasan minimal yang ditentukan. Nilai rata-

ratanya adalah 75,26 sedangkan nilai tertinggi adalah 95 dan nilai terrendahnya

adalah 65.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Qomariah 2008 dengan judul “Penerapan metode bermain peran

untuk meningkatkan prestasi belajar PKn kelas 4 di SDN Sepanjang 04

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8125/14/T1_292009097_BAB IV... · membuat LKS, dengan pembelajaran metode bermain peran, menyiapkan media

69

gondanglegi Kabupaten Malang”. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui

apakah dengan menggunakan metode bermain peran dapat meningkatkan hasil

belajar PKn.

Berdasarkan perolehan nilai yang didapatkan pada siklus I dan siklus II

didapatkan bahwa menggunakan bermain peran dengan menekankan pada

keterlibatan siswa secara aktif yang pada akhirnya siswa lebih mudah memahami

materi pelajaran PKn, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa

kelas 4 SDN Tirtomoyo semester II tahun ajaran 2012/2013.

Berdasar pada pembahasan maka dapat dijelaskan beberapa implikasi

teoritis dan implikasi praktis sebagai berikut:

4.3.1 Implikasi Teoritis

Dari perbandingan teori metode bermain peran dengan penelitian ini

hasilnya saling melengkapi. Proses belajar mengajar yang disesuaikan dengan

standar proses mengalami sedikit perubahan dengan teori aslinya. Hal tersebut

dapat memperlancar guru dalam menggunakan metode bermain peran dalam

pembelajaran PKn. Metode bermain peran dapat digunakan ketika siswa dalam

belajar kurang aktif dan bosan dengan pembelajaran yang berpusat pada guru saja,

maka guru dapat menerapkan metode bermain peran dalam pembelajaran PKn

sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar dan

meningkatkan hasil belajar siswa.

4.3.2 Implikasi Praktis

Dengan metode bermain peran dapat diimplikasikan dalam pembelajaran

karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran bermain peran

merupakan salah satu metode yang diarahkan pada upaya pemecahan masalah-

masalah yang berkaitan dengan hubungan antar manusia, terutama yang

menyangkut kehidupan siswa. Pengalaman belajar yang diperoleh dari metode ini

meliputi kemampuan kerjasama, komunikatif, dan menginterpretasikan sesuatu

kejadian.