BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42...

42
42 BAB IV PEMBAHAS AN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. S umber dan Penggunaan Modal Kerja PT Kalbe Farma merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang farmasi, dimana perusahaan memproduksi produk farmasi (obat-obatan untuk manusia maupun hewan) dan menjualnya kepada konsumen. Untuk melakukan kegiatannya sehari-hari, PT Kalbe Farma membuthkan dana yang cukup. Dana tersebut disebut modal kerja. Perubahan modal kerja PT Kalbe Farma dapat dihitung dengan menggunakan neraca dan perhitungan rugi-laba untuk periode lalu 2006-2008. Laporan perubahan modal kerja PT Kalbe Farma, Tbk tahun 2006-2007 dapat dilihat pada tabel 4.1 dan pada tahun 2007-2008 pada tabel 4.2. Berdasarkan laporan perubahan modal kerja PT Kalbe Farma,Tbk tahun 2006-2007, dapat diketahui bahwa modal kerja PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2006 sebesar Rp 2.662.518.649.855, sedangkan modal kerja pada tahun 2007 sebesar Rp 3.005.378.512.270. M odal Kerja PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2007 lebih besar dibandingkan tahun 2006. M odal kerja PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2007 mengalami peningkatan yaitu sebesar Rp 342.859.862.415 atau sebesar 12,9%. Hal ini disebabkan peningkatan total aktiva lancar PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2007 yang lebih besar dibandingkan dengan peningkatan total kewajiban lancarnya. M odal Kerja PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2006 maupun 2007 bernilai positif. Hal ini

Transcript of BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42...

Page 1: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

42

BAB IV

PEMBAHASAN

IV.1. Analisis Modal Kerja

IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

PT Kalbe Farma merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang

farmasi, dimana perusahaan memproduksi produk farmasi (obat-obatan untuk

manusia maupun hewan) dan menjualnya kepada konsumen. Untuk melakukan

kegiatannya sehari-hari, PT Kalbe Farma membuthkan dana yang cukup. Dana

tersebut disebut modal kerja. Perubahan modal kerja PT Kalbe Farma dapat

dihitung dengan menggunakan neraca dan perhitungan rugi-laba untuk periode

lalu 2006-2008. Laporan perubahan modal kerja PT Kalbe Farma, Tbk tahun

2006-2007 dapat dilihat pada tabel 4.1 dan pada tahun 2007-2008 pada tabel

4.2.

Berdasarkan laporan perubahan modal kerja PT Kalbe Farma,Tbk tahun

2006-2007, dapat diketahui bahwa modal kerja PT Kalbe Farma, Tbk pada

tahun 2006 sebesar Rp 2.662.518.649.855, sedangkan modal kerja pada tahun

2007 sebesar Rp 3.005.378.512.270. Modal Kerja PT Kalbe Farma, Tbk pada

tahun 2007 lebih besar dibandingkan tahun 2006. Modal kerja PT Kalbe Farma,

Tbk pada tahun 2007 mengalami peningkatan yaitu sebesar Rp

342.859.862.415 atau sebesar 12,9%. Hal ini disebabkan peningkatan total

aktiva lancar PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2007 yang lebih besar

dibandingkan dengan peningkatan total kewajiban lancarnya. Modal Kerja PT

Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2006 maupun 2007 bernilai positif. Hal ini

Page 2: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

43

menunjukkan perusahaan dalam keadaan likuid, yaitu dimana perusahaan

mempunyai kemampuan untuk melakukan kewajiban jangka pendeknya. PT

Kalbe Farma, Tbk dapat menjamin perusahaan dapat melakukan kewajiban

jangka pendeknya dengan aset lancar yang dimilikinya.

Berdasarkan laporan modal kerja PTKalbe Farma, Tbk, dapat diketahui

bahwa Modal kerja PT Kalbe Farma,Tbk pada tahun 2007 sebesar Rp

3.005.378.512.270, sedangkan modal kerja pada tahun 2008 sebesar Rp

2.917.683.005.573. Modal kerja PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2008

mengalami penurunan. Penurunan modal kerja PT kalbe Farma, Tbk pada

tahun 2008 yaitu sebesar Rp 87.695.506.697 atau sebesar 2,9%. Hal ini

disebabkan oleh peningkatan total aktiva lancar yang lebih kecil dibandingkan

dengan peningkatan total kewajiban lancar. Walaupun modal kerja PT kalbe

Farma, Tbk pada tahun 2008 mengalami penurunan, modal kerja PT Kalbe

Farma, Tbk pada tahun 2008 masih bernilai positif. PT Kalbe Farma, Tbk

masih dalam keadaan likuid. PT Kalbe Farma, Tbk dalam keadaan dimana

perusahaan mempunyai kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka

pendeknya. PT Kalbe Farma, Tbk dapat menjamin kewajiban lancarnya dengan

aktiva lancar yang dimilikinya, karena aktiva lancar PT Kalbe Farma, Tbk

yang dimilikinya lebih besar dibandingkan dengan kewajban lancar yang harus

dipenuhinya.

Perincian perubahan modal kerja PT Kalbe Farma, Tbk tahun 2006-

2007 dapat dilihat pada tabel 4.3, sedangkan tahun 2007-2008 dapat dilihat

pada tabel 4.4. Berdasarkan perincian perubahan modal PT Kalbe Farma, Tbk

pada tahun 2006-2007, dapat diketahui peningkatan atau penurunan aktiva

Page 3: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

44

lancar maupun kewajiban lancarnya. Seperti yang diuraikan sebelumnya pada

tahun 2007, modal kerja PT Kalbe Farma, Tbk mengalami kenaikan karena

peningkatan total aktiva lancar yang lebih besar dibandingkan dengan total

kewajiban lancarnya.

Perubahan aktiva lancar yang mengakibatkan peningkatan total aktiva

lancar mengalami peningkatan disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas

sebesar Rp 145.107.881.845, penurunan investasi jangka pendek besih sebesar

Rp 83.868.259.131, peningkatan piutang usaha setelah dikurangi penyisihan

piutang ragu-ragu sebesar Rp 217.330.333.824, penurunan piutang lain-lain

sebesar Rp 50.602.057.426, peningkatan persediaan bersih sebesar Rp

542.413.630.542, penurunan aktiva lancar lainnya sebesar Rp 41.406.400.845,

dan peningkatan pinjaman jangka pendek sebesar Rp 12.359.062.162.

Peningkatan yang paling signifikan ditunjukkan pada peningkatan persediaan

bersih dan juga peningkatan pada piutang usaha yang berasal dari penjualan .

Perubahan kewajiban lancar ditunjukkan dengan peningkatan hutang

jangka pendek sebesar Rp 12.359.062.162, penurunan hutang usaha sebesar Rp

16.083.543.487, peningkatan hutang lain-lain sebesar Rp 5.491.725.373,

peningkatan biaya yang masih harus dibayar sebesar Rp 87.923.644.564,

peningkatan hutang pajak sebesar Rp 11.047.838.578, penurunan hutang bank

sebesar Rp 5.000.000.000, penurunan hutang sewa guna usaha sebesar Rp

1.954.958.945, penurunan hutang hubungan istimewa sebesar Rp 350.000.000,

dan peningkatan hutang obligasi bersih sebesar Rp 2.435.734.819. Peningkatan

kewajiban ditunjukkan pada peningkatan biaya yang masih harus dibayar

terkait kegiatan pemasaran dan promosi yang lebih intensif.

Page 4: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

45

Berdasarkan perincian modal kerja PT Kalbe Farma, Tbk tahun 2007-

2008, modal kerja PT Kalbe Farma mengalami penurunan sebesar Rp

87.695.506.697. Pada tahun 2008, perusahaan mengeluarkan obligasi sebesar

Rp 256.114.299.603. Peningkatan persediaan bersih pada tahun 2008 sebagai

akibat dari peningkatan harga bahan baku. Peningkatan persediaan sebesar Rp

179.055.897.180.

Sumber dan penggunaan modal kerja PT Kalbe Farma, Tbk tahun

2006-2007 dapat dilihat pada tabel 4.5, sedangkan tahun 2007-2008 dapat

dilihat pada tabel 4.6. Berdasarkan tabel sumber dan penggunaan modal kerja

PT Kalbe Farma, Tbk pada 31 Desember 2006 dan 31 Desember 2007, terdapat

peningkatan modal kerja, hal itu dikarenakan sumber modal kerja lebih besar

dibandingkan dengan penggunaan modal kerja. Sumber modal lebih besar

dibandingkan dengan penggunaan modal kerja karena adanya deviden atas

penarikan kembali saham. Sedangkan dalam penggunaan modal kerja terdapat

pembagian deviden kas atas laba bersih Rp 6676,6 miliar untuk tahun buku

2006, yang didistribusikan pada tanggal 3 Juli 2007.

Berdasarkan tabel sumber dan penggunaan modal kerja PT Kalbe

Farma, Tbk pada 31 Desember 2007 dan 31 Desember 2008, dapat diketahui

PT Kalbe Farma, Tbk mengalami penurunan modal kerja sebesar Rp

87.695.506.697. Sumber modal kerja PT Kalbe farma, Tbk lebih kecil

dibandingkan dengan penggunaan modal kerjanya. Total sumber modal kerja

PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2007-2008 sebesar Rp 981.115.982.772

sedangkan untuk penggunaan modal kerja sebesar Rp 1.068.811.489.469. Pada

Page 5: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

46

tanggal 20 Agustus 2008, PT Kalbe Farma, Tbk melakukan pembayaran

deviden kas.

IV.1.2. Komponen Modal Kerja

Modal kerja merupakan selisih antara aktiva lancar dengan kewajiban

lancar. komponen-komponen dari modal kerja tersebut sebagai berikut:

Aktiva lancar

• Kas dan setara kas

Call deposit dan deposito berjangka serta investasi jangka pendek

lainnya dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal

investasi atau pembelian dan tidak digunakan sebagai jaminan atas

pinjaman dan hutang lainnya diklasifikasikan sebagai setara kas.

PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2006 memiliki kas dan setara kas

sebesar Rp 1.261.454.016.042, pada tahun 2007 sebesar Rp

1.116.346.134.197, pada tahun 2008 sebesar 1.321.797.625.299. Pada

tahun 2007 PT Kalbe Farma, Tbk mengalami penurunan atas kas dan

setara kas sebesar Rp 145.107.881.845, sedangkan pada tahun 2008

mengalami kenaikan sebesar Rp 205.451.491.102. Penurunan kas dan

setara kas pada tahun 2007, salah satunya disebabkan oleh peningkatan

aktiva tetap sebesar Rp 179.776.236.014. Peningkatan kas dan setara kas

pada tahun 2008, salah satunya disebabkan oleh meningkatnya pinjaman

jangka pendek sebesar Rp 102.171.925.771.

Page 6: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

47

• Investasi jangka pendek

Investasi jangka pendek terdiri dari deposito berjangka dan surat

berharga yang terdiri dari saham dan unit reksadana yang tercatat di bursa

efek; wesel tagih dan dana kelolaan manajer investasi. Deposito berjangka

dengan jangka waktu lebih dari tiga (3) bulan namun tidak lebih dari satu

(1) tahun sejak tanggal penempatan dicatat dengan nilai nominal.

PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2006 memiliki saldo investasi

jangka pendek sebesar Rp 259.701.411.501, pada tahun 2007 sebesar Rp

175.833.152.370, dan pada tahun 2008 sebesar Rp 124.748.588.599. Pada

tahun 2007, investasi jangka pendek PT Kalbe Farma, Tbk mengalami

penurunan sebesar Rp 83.868.259.131, sedangkan pada tahun 2008

mengalami penurunan sebesar Rp 51.084.563.771.

• Piutang

- Piutang usaha

Akun ini merupakan piutang usaha kepada pihak ketiga yaitu

pelanggan dalam negeri dan pelanggan luar negeri. Pada tahun 2006

piutang usaha untuk pelanggan dalam negeri sebesar Rp

605.627.333.358, pada tahun 2007 sebesar Rp 722.744.147.481, dan

pada tahun 2008 sebesar Rp 853.107.348.774. Sedangkan piutang usaha

untuk pelanggan luar negeri pada tahun 2006 sebesar Rp

50.471.774.462, pada tahun 2007 sebesar Rp 150.521.967.719, dan

pada tahun 2008 sebesar Rp 87.770.567.593.

- Piutang lain-lain

Page 7: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

48

Piutang yang terjadi dari kegiatan diluar operasi perusahaan. PT

Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2006 saldo piutang lain-lain sebesar Rp

108.103.347.457, pada tahun 2007 sebesar Rp 57.501.290.031, dan

pada tahun 2008 sebesar Rp 65.803.613.758. Piutang lain-lain PT

Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2007 mengalami penurunan sebesar Rp

Rp50.602.057.426 dan pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar

Rp 8.302.323.727

• Persediaan

Persediaan merupakan salah satu komponen dalam modal kerja.

Sebagian besar dana modal kerja dialokasikan dalam persediaan.

Pengalokasian tersebut sebagai berikut:

Tabel 4.7. Persediaan terhadap Aktiva Lancar

Tahun Persediaan Aktiva Lancar Persediaan/Aktiva lancar

2006 884,654,354,165 3,321,278,260,845 26.64% 2007 1,427,067,984,707 3,760,007,626,324 37.95% 2008 1,606,123,881,887 4,168,054,836,528 38.53%

Berdasarkan tabel diatas daapt diketahui, persediaan PT Kalbe Farma,

Tbk pada tahun 2006 sebesar Rp 884.654.354.165, pada tahun 2007 sebesar

Rp 1.427.067.984.707 dan pada tahun 2008 sebesar Rp 1.606.123.881.887.

Persentase persediaan terhadap aktiva lancar PT Kalbe Farma, Tbk pada

tahun 2006 sebesar 26.64%, pada tahun 2007 sebesar 37.95% dan pada

tahun 2008 sebesar 38.53%. Dapat disimpulkan bahwa persentase

persediaan terhadap aktiva lancar PT Kalbe Farma, Tbk dari tahun 2006

sampai 2008 terus mengalami kenaikan. Persentase persediaan terhadap

Page 8: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

49

aktiva lancar PT Kalbe Farma, Tbk cukup besar. Hal itu menandakan

bahwa modal kerja sebagian besar dialokasikan dalam persediaan.

Persediaan pada PT Kalbe Farma, Tbk terdiri dari barang jadi, barang

dagangan, barang dalam proses, bahan baku dan kemasan, bahan baku

dalam perjalanan, dan suku cadang lain-lain. Peningkatan klinik-klinik dan

juga perluasan pabrik, secara logis hal ini akan mengakibatkan jumlah

persediaan meningkat. Perbandingan antara aktiva tetap dapat dilihat pada

grafik berikut ini.

Grafik 4.1. Persediaan dan Aktiva Tetap

884,654,354,165

1,024,371,537,180

1,427,067,984,7071,204,147,773,1

94

1,606,123,881,8871,327,346,591,3

54

0200,000,000,000400,000,000,000600,000,000,000800,000,000,000

1,000,000,000,0001,200,000,000,0001,400,000,000,0001,600,000,000,0001,800,000,000,000

Rp

2006 2007 2008Tahun

Persediaan dan Aktiva Tetap

PersediaanAktiva Tetap

Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa aktiva tetap PT Kalbe Farma,

Tbk dari tahun 2006 sampai 2007 mengalami peningkatan, begitu juga hal

nya dengan persediaan yang juga mengalami peningkatan.

• Aktiva lancar lainnya

Aktiva lancar lainnya PT Kalbe Farma, Tbk terdiri dari uang muka

biaya operasional, biaya dibayar dimuka, pajak pertambahan nilai, dan lain-

Page 9: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

50

lain. Pada tahun 2006, PT Kalbe Farma, Tbk memiliki saldo uang muka

biaya operasional sebesar Rp 47.864.835.037, pada tahun 2007 sebesar Rp

67.734.829.707, dan tahun 2008 sebesar Rp 61.290.850.802.

Pada tahun 2006, PT Kalbe Farma, Tbk memiliki saldo biaya dibayar

dimuka sebesar Rp 63.237.555.931, pada tahun 2007 sebesar Rp

26.276.634.203 dan tahun 2008 sebesar Rp 36.694.460.452. Pada tahun 2006,

PT Kalbe Farma, Tbk memiliki saldo atas pajak pertambahan nilai sebesar

Rp 37.657.064.952, pada tahun 2007 sebesar Rp 16.087.035.014, dan pada

tahun 2008 sebesar Rp 12.520.176.248. Pada tahun 2006, PT Kalbe Farma,

Tbk memiliki saldo atas lain-lain sebesar Rp 6.333.660.111, pada tahun 2007

sebesar Rp 3.588.216.622, dan pada tahun2008 sebesar Rp 3.718.257.074.

Kewajiban Lancar

• Pinjaman jangka pendek

Pinjaman jangka pendek PT Kalbe Farma, Tbk terdiri dari modal

kerja, kredit berjangka, kredit aksep on call, dan cerukan. Modal kerja PT

Kalbe Farma, Tbk berasal dari, PT Bank NISP, Tbk (NISP) sebesar Rp

3.500.000.000, dan PT Bank Panin, Tbk (Panin) sebesar Rp

10.500.000.000. Modal kerja PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2007

berasal dari PT Bank Niaga, Tbk sebesar Rp 20.000.000.000 dan PT Bank

NISP, Tbk (NISP) sebesar Rp 6.000.000.000. Modal kerja PT Kalbe Farma,

Tbk pada tahun 2008 berasal dari PT Bank Central Asia, Tbk sebesar Rp

65.000.000.000, PT Bank OCBC NISP, Tbk sebesar Rp 7.800.000.000, dan

PT Bank CIMB Niaga, Tbk sebesar Rp 5.000.000.000.

Page 10: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

51

Kredit aksep on call PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2007 dan

2008 berasal dari PT Bank OCBC NISP, Tbk sebesar Rp 2.500.000.000,

sedangkan pada tahun 2006 PT Kalbe Farma, Tbk tidak memiliki kredit

aksep on call. Kredit berjangka (revolving) pada tahun 2006 dan 2007

berasal dari PT Bank Danamon Indonesia, Tbk (BDI) sebesar Rp

12.000.000.000. Kredit berjangka (revolving) pada tahun 2008 berasal dari

PT Bank Permata, Tbk sebesar Rp 10.000.000.000. Cerukan PT Kalbe

Farma, Tbk pada tahun 2006 berasal dari PT Bank NISP, Tbk sebesar Rp

5.357.607.518. Cerukan PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2007 berasal dari

PT Bank OCBC NISP, Tbk sebesar Rp 3.21.6.669.680. Cerukan PT Kalbe

Farma, Tbk pada tahun 2008 berasal dari PT Bank Central Asia, Tbk

sebesar Rp 49.416.175.634 dan PT Bank OCBC NISP, Tbk sebesar Rp

6.172.446.817.

• Hutang usaha

Hutang usaha timbul terutama dari pembelian bahan baku kepada

pihak ketiga. Hutang usaha berasal pemasok lokal dan pemasok luar negeri.

Pada tahun 2006 hutang usaha yang berasal dari pemasok lokal sebesar Rp

282.525.714.194 dan berasal dari pemasok luar negeri sebesar Rp

61.848.609.419. Pada tahun 2007 hutang usaha yang berasal dari pemasok

lokal sebesar Rp 283.254.804.165 dan berasal dari pemasok luar negeri

sebesar Rp 45.035.975.961. Pada tahun 2008 hutang usaha yang berasal

dari pemasok lokal sebesar Rp 229.189.432.279 dan berasal dari pemasok

luar negeri sebesar Rp 76.378.137.669.

Page 11: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

52

• Hutang lain-lain

Hutang yang tidak berhubungan dengan kegiatan operasional

perusahaan. Hutang lain-lain yang dimiliki PT Kalbe Farma, Tbk pada

tahun 2006 sebesar Rp 40.284.427.851, pada tahun 2007 sebesar Rp

45.740.153.224 dan pada tahun 2008 Rp 92.524.190.230.

• Biaya masih harus dibayar

Biaya masih harus dibayar merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak

lain, dimana kegiatan tersebut muncul sebagai dampak dari kegiatan

perusahaan dalam memperoleh pendapatan.

Biaya masih harus dibayar terdiri dari akrual untuk biaya-biaya iklan,

pameran dan promosi, royalti, dan lain-lain. Pada tahun 2008, biaya iklan,

pameran dan promosi sebesar Rp 204.297.207.029, royalti sebesar Rp

13.866.533.724 dan lain-lain sebesar Rp 51.202.746.685. Pada tahun 2007,

biaya iklan, pameran dan promosi sebesar Rp 158.724.774.258, royalti

sebesar Rp 10.867.028.937 dan lain-lain sebesar Rp 37.812.034.100. Pada

tahun 2006, biaya iklan, pameran dan promosi sebesar Rp 62.655.335.514,

royalti sebesar Rp 8.351.153.707 dan lain-lain sebesar Rp 48.473.703.510.

• Hutang Pajak

Hutang pajak PT Kalbe Farma, Tbk terdiri dari pajak penghasilan, pajak

pertambahan nilai dan lain-lain. Pada tahun 2006, PT Kalbe Farma, Tbk

memiliki saldo pajak penghasilan sebesar Rp 55.543.661.859, pajak

pertamban nilai sebesar Rp 26.207.772.324, dan lain-lain sebesar Rp

1.012.198.173. Pada tahun 2007, PT Kalbe Farma, Tbk memiliki saldo pajak

Page 12: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

53

penghasilan sebesar Rp 31.128.191.273, pajak pertamban nilai sebesar Rp

63.019.919.959, dan lain-lain sebesar Rp 987.035.253. Pada tahun 2008, PT

Kalbe Farma, Tbk memiliki saldo pajak penghasilan sebesar Rp

54.531.230.559, pajak pertamban nilai sebesar Rp 79.392.036.215, dan lain-

lain sebesar Rp 1702.357.192.

• Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

- Hutang bank

Hutang bank pada tahun 2006 merupakan hutang bank jangka panjang

dari PT Bank NISP, Tbk (NISP). Hutang bank ini merupakan hutang

bank pada anak perusahaan yaitu KMI. Hutang bank ini sebesar Rp

52.000.000.000. Hutang bank ini telah dilunasi pada tahun 2007,

sehingga perusahaan tidak memiliki hutang bank pada tahun 2007 dan

tahun 2008.

- Hutang sewa guna usaha

Hutang sewa guna usaha PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2006 sebesar

Rp 1.954.958.945, pada tahun 2007 tidak terdapat hutang sewa guna

usaha, dan pada tahun 2008 sebesar Rp 574.290.696.

- Hutang hubungan istimewa

Hutang hubungan istimewa dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki

hubungan istimewa dengan perusahaan. PT Kalbe Farma, Tbk memiliki

hutang hubungan istimewa pada tahun 2006 sebesar Rp 350.000.000,

sedangkan pada tahun 2007 dan 2008 PT Kalbe Farma, Tbk tidak

memiliki hutang hubungan istimewa.

Page 13: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

54

- Hutang obligasi

Pada tanggal 28 Juni 2006, Perusahaan menerbitkan Obligasi Kalbe

Farma I Tahun 2006 (“Obligasi”) dengan nilai nominal sejumlah Rp300

miliar, obligasi tanpa hak konversi, tingkat bunga tetap.

Hasil penerimaan dari penerbitan obligasi tersebut di atas, setelah

dikurangi biaya-biaya emisi, dipergunakan seluruhnya untuk membayar

sebagian hutang Perusahaan dalam mata uang Dolar AS kepada kreditur-

kreditur bank. Hutang obligasi PT Kalbe Farma, Tbk yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun pada tahun 2006 sebesar Rp 0, pada tahun 2007

sebesar Rp 2.435.734.819, dan pada tahun 2008 sebesar Rp

258.550.034.422.

IV. 2. Kinerja Yang Berkaitan Dengan Rasio Modal Kerja

Hal yang perlu dilakukan dalam pengelolaan modal kerja PT Kalbe

Farma, Tbk adalah melakukan analisis rasio, yaitu membandingkan antara akun

keuangan yang terkait. Analisis rasio yang dilakukan adalah sebagai berikut:

• Perputaran piutang ( Account Receivable Turnover (RTO))

Untuk menghitung rasio perputaran piutang digunakan rumus sebagai

berikut:

RTO = Penjualan Rata-rata Piutang

Page 14: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

55

Rata-rata piutang tahun 2006 = Rp 652.272.015.649 +

Rata-rata piutang tahun 2006 = Rp 652.272.015.649 + Rp 579.456.506.285 2

= Rp 615.864.260.967

Rata-rata piutang tahun 2007 = Rp 579.456.506.285 + Rp 869.572.349.473 2

= Rp 760.922.182.561

Rata-rata piutang tahun 2008 = Rp 869.572.349.473 + Rp 935.357.382.409 2

= Rp 902.464.865.941

RTO tahun 2006 = Rp 6.071.550.437.967

Rp 615.864.260.967 = 9.86 kali

RTO tahun 2007 = Rp 7.004.909.851.908

Rp 760.922.182.561 = 9.21 kali

RTO tahun 2008 = Rp 7.877.366.385.633

Rp 902.464.865.941 = 8.73 kali

Page 15: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

56

Dari perhitungan perputaran piutang diatas dapat dilihat bahwa

perputaran piutang PT Kalbe Farma, Tbk dari tahun 2006 sampai 2008

mengalami penurunan. Perputaran piutang PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun

2006 sebesar 9.86 kali, pada tahun 2007 sebesar 9.21 kali, dan pada tahun

2008 sebesar 8.73 kali. Hal tersebut menandakan waktu konversi piutang

menjadi kas memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan waktu-waktu

sebelumnya. Hal ini dikarenakan peningkatan penjualan kredit kepada

konsumen PT Kalbe Farma, Tbk dari tahun 2006 sampai 2008.

• Rata-rata umur piutang

Untuk menghitung rata-rata umur piutang, menggunakan rumus

sebagai berikut:

Rata-rata umur piutang = 365 Perputaran Piutang

Rata-rata umur piutang tahun 2006 = 365 9.86 = 37 hari

Rata-rata umur piutang tahun 2007 = 365 9.21 = 40 hari

Page 16: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

57

Dari perhitungan diatas dapat diketahui, rata-rata umur piutang PT

Kalbe Farma, Tbk dari tahun 2006 sampai 2008 mengalami kenaikan. Rata-

rata umur piutang PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2006 selama 37 hari,

pada tahun 2007 selama 40 hari dan pada tahun 2008 selama 42 hari. Hal ini

menunjukkan semakin lama perusahaan dapat mengkonversi piutang menjadi

kas. Hal ini disebabkan oleh peningkatan penjualan kredit kepada konsumen.

• Perputaran persediaan (Inventory Turnover (ITO))

Untuk menghitung rasio perputaran persediaan, digunakan rumus

sebagai berikut:

Rata-rata umur piutang tahun 2008 = 365 8.73 = 42 hari

ITO = Harga Pokok Penjualan Rata-Rata Persediaan

Rata-rata persediaan tahun 2006 = Rp 998.752.353.372 + Rp 884.654.354.165 2

= Rp 941.703.353.769

Rata-rata persediaan tahun 2007 = Rp 884.654.354.165 + Rp 1.427.067.984.707 2

= Rp 1.155.861.169.436

Page 17: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

58

Rasio ini menunjukkan perputaran persediaan dalam satu periode

tertentu. Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa perputaran

persediaan PT Kalbe Farma, Tbk dari tahun 2006 sampai 2008 mengalami

suatu penurunan. Perputaran persediaan PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun

2006 sebesar 3.16 kali, pada tahun 2007 sebesar 2.99 kali dan pada tahun

2008 sebesar 2.69 kali.

Rata-rata persediaan tahun 2008 = Rp 1.427.067.984.707 + Rp 1.606.123.881.887 2

= Rp 1.516.595.933.297

ITO tahun 2006 = Rp 2.972.908.038.954 Rp 941.703.353.769 = 3.16 kali

ITO tahun 2007 = Rp 3.453.279.199.660 Rp 1.155.861.169.436 = 2.99 kali

ITO tahun 2008 = Rp 4.073.725.872.514 Rp 1.516.595.933.297 = 2.69 kali

Page 18: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

59

• Perputaran aktiva tetap (Fixed Assets Turnover (FATO))

Untuk menghitung rasio perputaran aktiva tetap, digunakan rumus

sebagai berikut:

FATO = Penjualan Rata-rata aktiva tetap

Rata-rata aktiva tetap (2006) = Rp 859.117.129.272 + Rp 1.024.371.537.180 2 = Rp 941.744.333.226

Rata-rata aktiva tetap (2007) = Rp 1.024.371.537.180+Rp1.204.147.773.194 2 = Rp 1.114.259.655.187

Rata-rata aktiva tetap (2008) = Rp1.204.147.773.194+Rp 1.327.346.591.354 2 = Rp 1.265.747.182.274

FATO tahun 2006 = Rp 6.071.550.437.967

Rp 941.744.333.226 = 6.45 kali

Page 19: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

60

Berdasarkan perhitungan diatas dapat dilihat bahwa perputaran aset

tetap PT Kalbe Farma, Tbk dari tahun 2006 sampai 2008 mengalami

penurunan. Perputaran aset tetap PT Kalbe Farma,Tbk pada tahun 2006

sebesar 6.45 kali, pada tahun 2007 sebesar 6.29 kali, dan pada tahun 2008

sebesar 6.22 kali. Hal ini disebabkan oleh tidak diimbanginya penambahan

aset tetap dengan peningkatan penjualan. Dengan kata lain dapat disimpulkan

bahwa penggunaan aset tetap belum dapat digunakan secara optimal dalam

mendukung penjualan.

• Perputaran aktiva lancar (Current Assets Turnover (CATO))

Untuk menghitung rasio perputaran aktiva lancar, digunakan rumus

sebagai berikut:

FATO tahun 2007 = Rp 7.004.909.851.908

Rp 1.114.259.655.187 = 6.29 kali

FATO tahun 2008 = Rp 7.877.366.385.633

Rp 1.265.747.182.274 = 6.22 kali

CATO = Penjualan Rata-rata Aktiva Lancar

Page 20: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

61

Rata-rata aktiva lancar(2006) = Rp 3.559.836.030.535+Rp 3.321.278.260.845 2

= Rp 3.440.557.145.690

Rata-rata aktiva lancar(2007) = Rp 3.321.278.260.845+Rp 3.760.007.626.324 2

= Rp 3.540.642.943.585

Rata-rata aktiva lancar(2008) = Rp 3.760.007.626.324+Rp 4.168.054.836.528 2

= Rp 3.964.031.231.426

CATO tahun 2006 = Rp 6.071.550.437.967 Rp 3.440.557.145.690

= 1.76 kali

CATO tahun 2007 = Rp 7.004.909.851.908 Rp 3.540.642.943.585

= 1.98 kali

CATO tahun 2008 = Rp 7.877.366.385.633 Rp 3.964.031.231.426

= 1.99 kali

Page 21: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

62

Dari perhitungan diatas, diketahui bahwa perputaran aktiva lancar PT

Kalbe Farma, Tbk dari tahun 2006 sampai 2008 mengalami kenaikan.

Perputaran aktiva lancar PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2006 sebesar 1.76

kali, pada tahun 2007 sebesar 1.98 kali, dan tahun 2008 sebesar 1.99 kali. Hal

ini menunjukkan peningkatan aktiva lancar dapat diimbangi dengan

peningkatan penjualan.

• Rasio likuiditas

a. Rasio lancar

Rasio lancar merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan

kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan seberapa besar aktiva lancar

dapart menjamin kewajiban lancar. Untuk dapat melihat perbandingan

antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar dapat dilihat sebagai

berikut:

Grafik 4.2 Aktiva lancar dan kewajiban lancar

3,321,278,260,845

658,759,610,990

3,760,007,626,324

754,629,114,054

4,168,054,836,528

1,250,371,830,955

0

1,000,000,000,000

2,000,000,000,000

3,000,000,000,000

4,000,000,000,000

5,000,000,000,000

Rp

2006 2007 2008

Tahun

Aktiva Lancar dan Kewajiban Lancar

Aktiva Lancar Kewajiban Lancar

Page 22: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

63

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa aktiva lancar dari tahun

2006 sampai 2008 lebih besar dibandingkan dengan kewajiban lancarnya.

Pada tahun 2006, PT Kalbe Farma, Tbk memiliki aktiva lancar sebesar

Rp 3.321.278.260.845 dan kewajiban lancar Rp 658.759.610.990. Pada

tahun 2007, PT Kalbe Farma, Tbk memiliki aktiva lancar sebesar Rp

3.760.007.626.324 dan kewajiban lancar sebesar Rp 754.629.114.054.

Pada tahun 2008, PT Kalbe Farma, Tbk memiliki aktiva lancar

sebesar Rp 4.168.054.836.528 dan kewajiban lancar sebesar Rp

1.250.371.830.955. Hal tersesbut dapat disimpulkan bahwa PT Kalbe

Farma, Tbk memiliki kemapuan untuk melunasi kewajiban lancar. Aktiva

lancar PT Kalbe Farma, Tbk dapat menjamin kewajiban lancarnya.

Perhitungan rasio lancar sebagai berikut:

Untuk dapat menghitung rasio lancar, maka rumus yang

digunakan sebagai berikut:

Rasio Lancar = Aktiva Lancar Kewajiban Lancar

Rasio lancar tahun 2006 = Rp 3.321.278.260.845 Rp 658.759.610.990 = 5.04 kali = 504 %

Page 23: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

64

Berdasarkan perhitungan rasio lancar di atas, dapat dilihat bahwa

rasio lancar PT Kalbe Farma, Tbk dari 2006 sampai 2008 mengalami

penurunan. Rasio lancar PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2006 sebesar

5.04 kali atau sebesar 504%, pada tahun 2007 sebesar 4.98 kali atau

sebesar 498%, dan pada tahun 2008 sebesar 3.33 kali atau sebesar 333%.

Hal ini menunjukkan penurunan kemampuan perusahaan menjamin

kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Tetapi PT

Kalbe Farma, Tbk masih dalam keadaan likuid yaitu kemampuan untuk

melunasi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini ditunjukkan dengan hasil

rasio lancar yang lebih dari 1 kali.

b. Rasio cepat (Quick Ratio)

Rasio cepat merupakan perbandingan antara hasil selisih antara

aktiva lancar dan persediaaan dengan kewajiban lancarnya. Persediaan

biasanya dianggap sebagai aktiva lancar yang memerlukan waktu yang

lebih panjang untuk menjadi kas dibandingkan dengan aktiva lancar

lainnya. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan menjamin

Rasio lancar tahun 2007 = Rp 3.760.007.626.324 Rp 754.629.114.054 = 4.98 kali = 490 %

Rasio lancar tahun 2008 = Rp 4.168.054.836.528 Rp 1.250.371.830.955 = 3.33 kali = 330 %

Page 24: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

65

kewajibannya lancarnya dengan aktiva lancar yang tidak memerlukan

waktu yang panjang dalam pengkonversian menjadi kas.

Rumus rasio cepat yang digunakan adalah sebagai berikut:

Perhitungan rasio lancar PT Kalbe Farma, Tbk tahun 2006 sampai

2008 adalah sebagai berikut:

Berdasarkan perhitungan rasio lancar di atas, diketahui bahwa

rasio lancar PT kalbe farma, Tbk dari tahun 2006 sampai 2008

mengalami penurunan. Rasio lancar PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun

2006 sebesar 3.70 kali atau sebesar 370%, pada tahun 2007 sebesar 3.09

Rasio Lancar = Aktiva Lancar – Persediaan Kewajiban Lancar

Rasio Lancar tahun 2006 = Rp 3.321.278.260.845 – Rp 884,654,354,165 Rp 658.759.610.990 = 3.70 kali = 370 %

Rasio Lancar tahun 2007 = Rp 3.760.007.626.324 – Rp 1,427,067,984,707 Rp 754.629.114.054 = 3.09 kali = 309 %

Rasio Lancar tahun 2008 = Rp 4.168.054.836.528 – Rp 1,606,123,881,887 Rp 1.250.371.830.955 = 2.05 kali = 205 %

Page 25: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

66

kali atau sebesar 390% dan pada tahun 2008 sebesar 2.05 kali atau

sebesar 205%. Hal ini meunjukkan penurunan kemampuan perusahaan

menjamin kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar setelah dikurangi

persediaan.

Walaupun kemampuan perusahaan menjamin kewajiban

lancarnya dengan aktiva lancar setelah dikurangi persediaan mengalami

penurunan, keadaan perusahaan dari tahun 2006 samapi 2008 dalam

keadaan likuid. Hal ini ditunjukkan dengan hasil perhitungan rasio lancar

yang lebih dari 1 kali. Perbandingan antara quick assets dengan

kewajiban lancar PT Kalbe Farma, Tbk dapat dilihat sebagai berikut:

Grafik 4.3 Quick Assets dan Kewajiban lancar

2,436,623,906,680

658,759,610,990

2,332,939,641,617

754,629,114,054

2,561,930,954,641

1,250,371,830,955

0500,000,000,000

1,000,000,000,0001,500,000,000,0002,000,000,000,0002,500,000,000,0003,000,000,000,000

Rp

2006 2007 2008

Tahun

Quick Assets dan Kewajiban lancar

Quick Assets Kewajiban Lancar

Berdasarkan grafik di atas, dapat diketahui bahwa quick assets PT

Kalbe Farma, Tbk sebesar Rp 2.436.623.906.680, pada tahun 2007

sebesar Rp 2.332.939.641.617 dan pada tahun 2008 sebesar Rp

2.561.930.954.641. Quick assets pada tahun 2007 mengalami penurunan

Page 26: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

67

dari tahun sebelumnya yaitu 2006. hal ini disebabkan peningkatan aktiva

lancar yang tidak sebanding dengan persediaannya. Peningkatan

persediaan lebih besar dibandingkan dengan peningkatan aktiva

lancarnya.

• Rasio lainnya

a. Rasio hutang terhadap total aktiva (Debt to Total Assets(DAR))

DAR merupakan perbandingan antara hutang dengan total aktiva

perusahaan. Rasio ini menunjukkan seberapa besar total aktiva dibiayai

oleh hutang, baik berupa hutang jangka pendek maupun hutang jangka

panjang. Rumus DAR yang digunakan adalah sebagai berikut:

Perhitungan rasio hutang terhadap total aktiva PT Kalbe Farma,

Tbk tahun 2006 samapi 2008 sebagai berikut:

DAR = Hutang Total Aktiva

DAR tahun 2006 = Rp 1.080.170.899.233

Rp 4.624.619.204.478 = 0.23 kali atau 23 %

DAR tahun 2007 = Rp 1.121.188.133.752

Rp 5.138.212.506.980 = 0.22 kali atau 22 %

Page 27: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

68

Berdasarkan perhitungan diatas, rasio hutang terhadap total aktiva

PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2006 sebesar 0.23 kali tau sebesar 23%,

pada tahun 2007 sebesar 0.22 kali atau sebesar 22%, dan pada tahun 2008

sebesar 0.24 kali atau sebesar 24%. Pada tahun 2007 terjadi penurunan

pembiayaan hutang terhadap total aktiva dibandingkan dengan tahun

sebelumnya sebesar 0.01 kali atau sebesar 1%. Perbandingan antara

hutang dengan total aktiva dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:

Grafik 4.4

Hutang dengan Total Aktiva

1,080,170,899,233

4,624,619,204,478

1,121,188,133,752

5,138,212,506,980

1,358,989,930,592

5,703,832,411,898

0

2,000,000,000,000

4,000,000,000,000

6,000,000,000,000

8,000,000,000,000

Rp

2006 2007 2008

Tahun

Hutang Dengan Total Aktiva

Hutang Total Aktiva

DAR tahun 2008 = Rp 1,358,989,930,592 Rp 5,703,832,411,898

= 0.24 kali atau 24 %

Page 28: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

69

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa hutang dan total

aktiva PT Kalbe Farma, Tbk dari tahun 2006 sampai 2008 masing-masing

mengalami peningkatan.

b. Rasio modal kerja atas penjualan

Rasio ini merupakan perbandingan antara modal kerja dengan

penjualan. Rasio ini menunjukkan seberapa besar modal kerja

berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Rumus rasio modal kerja

atas penjualan yang digunakan adalag sebagai berikut:

Perhitungan rasio modal kerja bersih terhadap penjualan PT Kalbe

Farma, Tbk tahun 2006 sampai 2008 sebagai berikut:

Rasio Modal Kerja Bersih terhadap Penjualan = Modal Kerja Bersih Penjualan

Rasio Modal Kerja terhadap Penjualan (2006) = Rp 2.662.518.649.855 Rp 6.071.550.437.967 = 0.44 kali = 44%

Rasio Modal Kerja terhadap Penjualan (2007) = Rp 3.005.378.512.270 Rp 7.004.909.851.908 = 0.43 kali = 43%

Rasio Modal Kerja terhadap Penjualan (2008) = Rp 2,917,683,005,573 Rp 7,877,366,385,633 = 0.37 kali = 37%

Page 29: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

70

Berdasarkan perhitungan di atas, dapat diketahui rasio modal

kerja bersih terhadap penjualan PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2006

sebesar 0.44 kali atau 44%, pada tahun 2007 sebesar 0.43 kali atau 43%

dan pada tahun 2008 sebesar 0.37 kali atau 37%. Rasio modal kerja

bersih terhadap penjualan PT Kalbe Farma, Tbk dari tahun 2006 sampai

2008 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan penurunan modal kerja

PT Kalbe Farma, Tbk. Pengaruh modal kerja bersih PT Kalbe Farma,

Tbk dari tahun 2006 sampai 2008 berkisaran antara 37% sampai 44%.

Hal ini menandakan pengaruh modalbersih PT Kalbe Farma, Tbk

terhadap penjualan cukup besar. Perbandingan antara modal kerja bersih

terhadap penjualan dapat dilihat dalam grafik berikut ini:

Grafik 4.5.

Modal Kerja Bersih dan Penjualan

2,662,518,649,855

6,071,550,437,967

3,005,378,512,270

7,004,909,851,908

2,917,683,005,573

7,877,366,385,633

02,000,000,000,0004,000,000,000,0006,000,000,000,0008,000,000,000,000

10,000,000,000,00012,000,000,000,000

Rp

2006 2007 2008

Tahun

Modal Kerja Bersih dan Penjualan

Modal Kerja bersih Penjualan

Page 30: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

71

Berdasarkan grafik di atas dapat terlihat proporsi modal kerja

bersih terhadap penjualan PT Kalbe Farma, Tbk dari tahun 2006 sampai

2008 cukup besar.

c. ROA (Return On Total Assets)

Rasio ini merupakan perbandingan antara laba bersih dengan total

asset. Rasio ini menunjukkan kemampuan laba bersih perusahaan

dihasilkan dari total aktiva yang dimiliki. Rumus ROA yang digunakan

adalah sebagai berikut:

Perhitungan ROA PT Kalbe Farma, Tbk tahun 2006 sampai 2008

adalah sebagai berikut:

ROA = Laba Bersih Total Aktiva

ROA tahun 2006 = Rp 676.581.653.872

Rp 4.624.619.204.478 = 14.63%

ROA tahun 2007 = Rp 705.694.196.679 Rp 5.138.212.506.980

= 13.73%

ROA tahun 2008 = Rp 706.822.146.190 Rp 5.703.832.411.898

= 12.39%

Page 31: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

72

Berdasarkan perhitunga di atas, dapat diketahui ROA PT Kalbe

Farma, Tbk pada tahun 2006 sebesar 14.63%, pada tahun 2007 sebesar

13.73%, dan pada tahun 2008 sebesar 12.39%. ROA PT Kalbe Farma,

Tbk dari tahun 2006 sampai 2008 terus mengalami penurunan. Hal ini

disebabkan peningkatan laba bersih yang lebih kecil dengan peningkatan

total aktiva. Hal ini menunjukkan kemampuan laba bersih yang

dihasilkan dari total aktiva mengalami penurunan. Perbandingan antara

laba bersih dan total aktiva dapat dilihat dalam grafik sebagai berikut:

Grafik 4.6

Laba Bersih dan Total Aktiva

676,581,653,872

4,624,619,204,478

705,694,196,679

5,138,212,506,980

706,822,146,190

5,703,832,411,898

01,000,000,000,0002,000,000,000,0003,000,000,000,0004,000,000,000,0005,000,000,000,0006,000,000,000,0007,000,000,000,000

Rp

2006 2007 2008

Tahun

Laba Bersih dan Total Aktiva

Laba Bersih Total Aktiva

IV.3. Evaluasi Modal Kerja

Kebutuhan Modal

Modal kerja digunakan untuk membiayai operasi sehari-hari. Penetapan

modal kerja harus tepat agar tidak mengganggu kegiatan operasional perusahaan

sehingga kinerja perusahaan dapat meningkat. Modal kerja harus sesuai dengan

Page 32: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

73

kebutuhannya. Perhitungan besarnya kebutuhan modal kerja PT Kalbe Farma,

Tbk tahun 2006, 2007, dan 2008 sebagai berikut:

PT KALBE FARMA, Tbk

PERHITUNGAN KEBUTUHAN MODAL KERJA TAHUN 2006

Aktiva lancar = Rp 3.321.278.260.845

Kewajiban lancar = Rp 658.759.610.990

Penjualan = Rp 6.071.550.437.967

Laba bersih = Rp 676.581.653.872

Depresiasi aktiva tetap = Rp 709.210.051.783

Pengeluaran kas rata-rata per hari = Penjualan – laba bersih – depresiasi Jumlah hari dalam setahun

= Rp 6.071.550.437.967 - Rp 676.581.653.872 - Rp 709.210.051.783

365

= Rp 4.685.758.732.312 365

= Rp 12.837.695.157

Perputaran modal = Penjualan Modal Kerja Bersih

= Rp 6.071.550.437.967 Rp 3.321.278.260.845 - Rp 658.759.610.990

= Rp 6.071.550.437.967

Rp 2.662.518.649.855 = 2.28 kali

Page 33: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

74

Jadi, kebutuhan modal kerja =160 hari XRp 12.837.695.157 = Rp 2.054.031.225.120

Kebutuhan modal kerja PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2006 sebesar

Rp2.054.031.225.120. pengeluaran kas rata-rata per hari sebesar Rp12.837.695.157.

Perputaran kerja sebesar 2.28 kali. Periode terikat PT Kalbe Farma, Tbk tahun 2006

yaitu 160 hari.

Periode terikat = Jumlah hari dalam setahun Perputaran modal kerja

= 365 2.28

= 160 hari

Page 34: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

75

PT KALBE FARMA, Tbk

PERHITUNGAN KEBUTUHAN MODAL KERJA TAHUN 2007

Aktiva lancar = Rp 3.760.007.626.324

Kewajiban lancar = Rp 754.629.114.054

Penjualan = Rp 7.004.909.851.908

Laba bersih = Rp 705.694.196.679

Depresiasi aktiva tetap = Rp 836.946.088.929

Pengeluaran kas rata-rata per hari = Penjualan – laba bersih – depresiasi Jumlah hari dalam setahun

= Rp 7.004.909.851.908 - Rp 705.694.196.679 - Rp 836.946.088.929

365

= Rp 5.464.269.566.300 365

= Rp 14.965.122.099

Perputaran modal = Penjualan Modal Kerja Bersih

= Rp 7.004.909.851.908 Rp 3.760.007.626.324 - Rp 754.629.114.054

= Rp 7.004.909.851.908

Rp 3.005.378.512.270 = 2.33 kali

Page 35: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

76

Jadi, kebutuhan modal kerja =157 hari XRp 14.965.122.099 = Rp 2.349.524.169.543 Kebutuhan modal kerja PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2007 sebesar

Rp2.349.524.169.543. pengeluaran kas rata-rata per hari sebesar Rp14.965.122.099.

Perputaran kerja sebesar 2.33 kali. Periode terikat PT Kalbe Farma, Tbk tahun 2006

yaitu 157 hari.

Periode terikat = Jumlah hari dalam setahun Perputaran modal kerja

= 365 2.33

= 157 hari

Page 36: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

77

PT KALBE FARMA, Tbk

PERHITUNGAN KEBUTUHAN MODAL KERJA TAHUN 2008

Aktiva lancar = Rp 4.168.054.836.528

Kewajiban lancar = Rp 1.250.371.830.955

Penjualan = Rp 7.877.366.385.633

Laba bersih = Rp 706.822.146.190

Depresiasi aktiva tetap = Rp 992.780.795.541

Pengeluaran kas rata-rata per hari = Penjualan – laba bersih – depresiasi Jumlah hari dalam setahun

= Rp 7.877.366.385.633 - Rp 706.822.146.190 - Rp 992.780.795.541

365

= Rp 6.177.763.443.902 365

= Rp 16.925.379.298

Perputaran modal = Penjualan Modal Kerja Bersih

= Rp 7.877.366.385.633 Rp 4.168.054.836.528 - Rp 1.250.371.830.955

= Rp 7.877.366.385.633

Rp 2.917.683.005.573 = 2.70 kali

Page 37: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

78

Jadi, kebutuhan modal kerja =135 hari XRp 16.925.379.298 = Rp 2.284.926.205.230

Kebutuhan modal kerja PT Kalbe Farma, Tbk pada tahun 2008 sebesar

Rp2.284.926.205.230. pengeluaran kas rata-rata per hari sebesar Rp 16.925.379.298.

Perputaran kerja sebesar 2.7 kali. Periode terikat PT Kalbe Farma, Tbk tahun 2006 yaitu

135 hari

Kebutuhan modal kerja PT Kalbe Farma, Tbk selama periode 2006-2008 cukup

stabil yaitu berkisar antara 2 sampai 2,3 triliun rupiah. Pengeluaran kasa rata-rata perhari

berkisar antara 12 sampai 16 milyar rupiah. Perputaran modal kerja berkisar antara 2,2

sampai 2,7 kali. Periode terikat berkisar antara 135-160 hari.

IV.4. Kebijakan Modal Kerja

IV.4.1. Kebijakan Investasi Aktiva Lancar

Perhitungan kebijakan investasi aktiva lancar PT Kalbe Farma, Tbk

periode 2006-2008 pada tabel berikut ini:

Periode terikat = Jumlah hari dalam setahun Perputaran modal kerja

= 365 2.70

= 135 hari

Page 38: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

79

Tabel 4.8

PT Kalbe Farma, Tbk

Kebijakan Investasi Aktiva Lancar

Periode 2006-2008

Dalam Rupiah (Rp)

Tahun 2008 2007 2006 Total Aktiva Lancar 4,168,054,836,528 3,760,007,626,324 3,321,278,260,845 Total Aktiva 5,703,832,411,898 5,138,212,506,980 4,624,619,204,478 Hasil perbandingan 73.07% 73.18% 71.82% Kas dan setara kas 1,321,797,625,299 1,116,346,134,197 1,261,454,016,042 Total Aktiva Lancar 4,168,054,836,528 3,760,007,626,324 3,321,278,260,845 Hasil perbandingan 31.71% 29.69% 37.98% Investasi jangka pendek, bersih 124,748,588,599 175,833,152,370 259,701,411,501 Total Aktiva Lancar 4,168,054,836,528 3,760,007,626,324 3,321,278,260,845 Hasil perbandingan 2.99% 4.68% 7.82% Piutang usaha 935,357,382,409 869,572,349,473 652,272,015,649 Total Aktiva Lancar 4,168,054,836,528 3,760,007,626,324 3,321,278,260,845 Hasil perbandingan 22.44% 23.13% 19.64% Piutang lain-lain 65,803,613,758 57,501,290,031 108,103,347,457 Total Aktiva Lancar 4,168,054,836,528 3,760,007,626,324 3,321,278,260,845 Hasil perbandingan 1.58% 1.53% 3.25% Persediaan, bersih 1,606,123,881,887 1,427,067,984,707 884,654,354,165 Total Aktiva Lancar 4,168,054,836,528 3,760,007,626,324 3,321,278,260,845 Hasil perbandingan 38.53% 37.95% 26.64% Aktiva lancar lainnya 114,223,744,576 113,686,715,546 155,093,116,031 Total Aktiva Lancar 4,168,054,836,528 3,760,007,626,324 3,321,278,260,845 Hasil perbandingan 2.74% 3.02% 4.67%

Page 39: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

80

Berdasarkan teori bahwa pola kebijakan investasi aktiva lancar ditandai

dengan jumlah kas, sekuritas, persediaan dan piutang relatif besar, maka

diasumsikan bahwa yang dikatakan relatif besar jika aktiva lancar lebih dari

50% dari total aktiva. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa aktiva lancar

PT kalbe Farma, Tbk periode 2006-2008 lebih dari 50% dari total aktiva maka

pola kebijakan yang digunakan oleh PT Kalbe Farma, Tbk adalah kebijakan

investasi aktiva lancar longgar.

IV.4.2. Kebijakan Pendanaan Aktiva Lancar

Kebijakan modal kerja dibagi menjadi 3: yaitu agresif, moderat, dan

konservatif. Untuk dapat menentukan kebijakan modal kerja yang digunakan

PT Kalbe Farma, Tk maka dapat dilihat dari gambar-gambar mengenai

hubungan berbagai aktiva dan pasiva berkenaan dengan modal kerja periode

2006-2008 sebagai berikut:

Page 40: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

81

Gambar 4.1

Hubungan Berbagai Aktiva dan Pasiva Berkenaan dengan Modal Kerja Tahun

2006

Dari gambar diatas, dapat diketahui modal kerja bersih dapat dipenuhi

oleh seluruh hutang jangka panjang. Jumlah modal kerja bersih

Rp2.662.518.649.885 dan hutang jangka panjang sebesar Rp 971.042.841.740.

Utang Jangka Pendek

Rp 658.759.610.990

Modal Kerja Bersih

Rp 2.662.518.649.855

Aktiva Tidak Lancar

Rp 1.303.340.943.633

Ekuitas

Rp 2.994.816.751.748

Utang Jangka Panjang

Rp 971.042.841.740 Aktiva lancar

Rp 3.321.278.260.845

Total Rp 4.624.619.204.478

Total Rp 4.624.619.204.478

Page 41: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

82

Gambar 4.2

Hubungan Berbagai Aktiva dan Pasiva Berkenaan dengan Modal Kerja Tahun

2007

Dari gambar diatas, dapat diketahui modal kerja bersih dapat dipenuhi

oleh seluruh hutang jangka panjang. Jumlah modal kerja bersih

Rp3.05.378.512.270 dan hutang jangka panjang sebesar Rp996.721.451.698.

Utang Jangka Pendek

Rp 754.629.114.054

Modal Kerja Bersih

Rp 3.005.378.512.270

Aktiva Tidak Lancar

Rp 1.378.204.880.656

Ekuitas

Rp 3.386.861.941.228

Utang Jangka Panjang

Rp 996.721.451.698

Aktiva lancar

Rp 3.760.007.626.324

Total Rp 5.138.212.506.980

Total Rp 5.138.212.506.980

Page 42: BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerjathesis.binus.ac.id/Doc/Bab4/2010-2-00006-AK bab 4.pdf42 BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Modal Kerja IV.1.1. Sumber dan Penggunaan Modal

83

Gambar 4.3

Hubungan Berbagai Aktiva dan Pasiva Berkenaan Dengan Modal Kerja Tahun

2008

Dari gambar diatas, dapat diketahui modal kerja bersih dapat memenuhi

seluruh hutang jangka panjang. Jumlah modal kerja bersih Rp2.917.683.005.573

dan hutang jangka panjang sebesar Rp831.061.427.444.

Berdasarkan gambar-gambar diatas diketahui bahwa modal kerja PT

Kalbe Farma, Tbk dari periode 2006 sampai 2008 bernilai positif, dimana aktiva

lancar lebih besar dibandingkan dengan utang jangka pendek atau kewajiban

jangka pendek. Modal kerja PT Kalbe Farma, Tbk dari periode 2006 sampai

2008 dipenuhi oleh utang jangka pendek, utang jangka panjang dan ekuitas.

Maka pola kebijakan yang digunakan PT Kalbe Farma, Tbk adalah konservatif.

Utang Jangka Pendek

Rp 1.250.371.830.955

Modal Kerja Bersih

Rp 2.917.683.005.573

Aktiva Tidak Lancar

Rp 1.535.777.575.370

Ekuitas

Rp 2.994.816.751.748

Utang Jangka Panjang

Rp 831.061.427.444

Aktiva lancar

Rp 4.168.054.836.528

Total Rp 5.703.832.411.898

Total Rp 5.703.832.411.898