BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil penelitian.
4.1.1 Gambaran umum subjek penelitian.
Subjek penelitian ini terdiri dari siswa kelas 7 D sebagai kelas validitas , kelas 7
B sebagai kelas eksperimen dan Kelas 7 F sebagai kelas kontrol.
Rincian jumlah siswa di masing-masing kelas eksperimen, kelas kontrol dan
kelas validitas dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.1.
Daftar Siswa Kelas VII SMP N 2 Pringapus.
No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 7 D 19 14 33
2 7 B 17 16 33
3 7 F 17 16 33
4.1.2 Deskripsi hasil penelitian
4.1.2.1 Analisis Deskriptif data pre tes pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol
Dalam penelitian ini, sebelum dilakukan analisis diskriptif terlebih dahulu
disajikan tabel distributif frekuensi pre tes pada kelas eksperimen yaitu kelas 7B
39
dan pre tes kelas kontrol yaitu kelas 7F. Untuk menentukan interval kelas
distribusi frekuensi kelas kontrol digunakan rumus sebagai berikut:
Banyaknya kategori Sturges (k) = 1 + 3,3 log n (n : banyaknya data)
Interval kelas =
Berdasarkan rumusan dari interval kelas dapat diperoleh perhitungan
sebagai berikut :
Jumlah data (n) = 33
Banyaknya kategori Sturges (k) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log (33)
= 1 + 5,0
= 6,0
Interval hasil pre tes kelas kontrol= (76-40):6=6
Dari perhitungan rumusan interval pada pre tes kelas kontrol, diketahui
bahwa banyaknya kategori dari n sejumlah 33 adalah 6. Kemudian hasil kategori
tersebut digunakan untuk perhitungan mencari interval kelas pre tes kontrol.
Sehingga, diperoleh hasil interval atau rentang kelas pre tes kontrol sebesar 6.
40
Adapun untuk menentukan interval pre tes kelas eksperimen digunakan rumus
sebagai berikut:
Banyaknya kategori Sturges (k) = 1 + 3,3 log n (n : banyaknya data)
Interval kelas =
Berdasarkan rumusan dari interval kelas dapat diperoleh perhitungan
sebagai berikut :
Jumlah data (n) = 33
Banyaknya kategori Sturges (k) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log (33)
= 1 + 5,0
= 6,0
Interval kelas pre tes eksperimen= ( 73-37):6=6
Dari perhitungan rumusan interval pada pre tes kelas eksperimen, diketahui
bahwa banyaknya kategori dari n sejumlah 33 adalah 6. Kemudian hasil kategori
tersebut digunakan untuk perhitungan mencari interval pre tes kelas eksperimen,
sehingga diperoleh hasil interval atau rentang pre tes kelas eksperimen sebesar 6.
Distribusi frekuensi dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
41
Tabel 4.2.
Distribusi Frekuensi Hasill Pre tes Kelas Kontrol dan kelas Eksperimen
No
Interval
Kelas
Kelas Kontrol
Interval
Kelas
Kelas Eksperimen
Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase
1 40-46 12 36,36% 37-43 7 21,21%
2 47-52 5 15,15% 44-49 7 21,21%
3 53-58 6 18,18% 50-55 8 24,24%
4 59-64 4 12,12% 56-61 4 12,12%
5 65-70 2 6,06% 62-67 3 9,09%
6 71-76 4 12,12% 68-73 4 12,12%
Jumlah
100% Jumlah
100%
Dari tabel diatas dapat diketahui jumlah frekuensi data untuk pre tes kelas
kontrol sebanyak 33 dengan persentasi sebesar 100%. Untuk interval pre tes kelas
kontrol sebesar 6 dengan nilai maximal pre tes kelas kontrol 76 dan skor minimal
40. Untuk nilai 40-46 ada 12 siswa dengan persentase 36,36%, nilai 47-52 ada 5
siswa dengan persentase 15,15%, nilai 53-58 ada 6 siswa dengan persentase
18,18%, nilai 59-64 ada 4 siswa dengan persentase 12,12%, nilai 65-70 ada 2
orang dengan persentase 6,06%, dan untuk nilai 71,76 ada 4 orang dengan
persentase 12,12%.
42
Sama dengan kelas kontrol, jumlah frekuensi kelas eksperimen sebanyak
33 dengan persentasi sebesar 100%. Untuk interval kelas eksperimen sebesar 6
dengan nilai maximal pre tes kelas eksperimen sebesar 73 dan nilai minimal 37.
Untuk nilai 37-43 ada 7 orang dan persentasenya 21,21%, nilai 44-49 ada 7 orang
dengan persentase 21,21%, nilai 50-55% ada 8 orang dengan persentase 24,24%,
nilai 56-61 ada 4orang dengan frekuensi 12,12%, nilai 62-67 ada 3 orang dengan
persentase 9,00% dan nilai 68-73 ada 4 orang dengan persentase 12,12%. Data
hasil pre tes kelas kontrol dan pre tes kelas eksperimen scara keseluruhan dapat
dilihat dalam lampiran.
Berikut ini gambaran visual dengan diagram batang distribusi frekuensi
hasil pre tes kelas kontrol dan eksperimen.
Diagram 4.1.
Diagram pretes kelas kontrol
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
40-46 47-52 53-58 59-64 65-70 71-76
Pre tes kelas kontrol
Pre tes kelas kontrol
43
Diagram 4.2.
Diagram pre tes kelas eksperimen
Analisis diskriptif penelitian yang pengolahannya menggunakan bantuan
SPSS 16, menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean,
maximun, minimu dan standar deviasi. Hasil analisis statistiknya dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 4.3.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
pre tes eksperimen 33 37.00 73.00 54.0909 10.88107
pre tes control 33 40.00 76.00 54.2727 11.02348
Valid N (listwise) 33
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
37-43 44-49 50-55 56-61 62-67 68-73
Pre tes kelas eksperimen
Pre tes kelas eksperimen
44
Dilihat Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa data pre tes kelas kontrol SMP N
2 Pringapus dengan jumlah data (N) sebanyak 33 mempunyai rata-rata skor hasil
belajar sebesar 54,272 dengan skor hasil belajar minimal sebesar 40.00 dan
maksimal sebesar 76, sedangkan standar deviasinya yaitu 11,023. Untuk pre tes
kelas eksperimen dengan jumlah data (N) sebanyak 33 mempunyai skor rata-rata
hasil belajar sebesar 54.09 dengan skor minimal hasil belajar sebesar 37.00 dan
skor maksimal sebesar 73.00, sedangkan standar deviasinya yaitu 10.88.
4.1.2.2 Analisis Deskriptif data pos tes kelas kontrol dan kelas
eksperimen
Dalam penelitian ini, sebelum dilakukan analisis diskriptif terlebih dahulu
disajikan tabel distributif frekuensi hasil pos tes pada kelas eksperimen yaitu kelas
7B dan pos tes kelas kontrol yaitu kelas 7F. Untuk menentukan interval kelas
distribusi frekuensi pos tes kelas eksperimen digunakan rumus sebagai berikut:
Banyaknya kategori Sturges (k) = 1 + 3,3 log n (n : banyaknya data)
Interval kelas =
Berdasarkan rumusan dari interval kelas dapat diperoleh perhitungan
sebagai berikut :
Jumlah data (n) = 33
Banyaknya kategori Sturges (k) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log (33)
45
= 1 + 5,0
= 6,0
Interval hasil pos tes kelas kontrol= (94-52):6 =7
Dari perhitungan rumusan interval kelas pos tes kelas kontrol, diketahui bahwa
banyaknya kategori dari n sejumlah 33 adalah 7. Kemudian hasil kategori tersebut
digunakan untuk perhitungan mencari interval kelas penelitian. Sehingga,
diperoleh hasil interval atau rentang kelas sebesar 7.
Adapun untuk menentukan interval kelas pos tes eksperimen digunakan rumus
sebagai berikut:
Banyaknya kategori Sturges (k) = 1 + 3,3 log n (n : banyaknya data)
Interval kelas =
Berdasarkan rumusan dari interval kelas dapat diperoleh perhitungan
sebagai berikut :
Jumlah data (n) = 33
Banyaknya kategori Sturges (k) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log (33)
= 1 + 5,0
= 6,0
46
Interval kelas pos tes eksperimen= (91-73):6 = 3
Dari perhitungan rumusan interval pada kelas pos tes eksperimen, diketahui
bahwa banyaknya kategori dari n sejumlah 33 adalah 6. Kemudian hasil kategori
tersebut digunakan untuk perhitungan mencari interval pos tes kelas eksperimen,
diperoleh hasil interval atau rentang kelas pos tes kelas eksperimen sebesar 6.
Distribusi frekuensi dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
47
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Hasill Pos Tes Kelas Kontrol dan Pos Tes kelas
Eksperimen
No
Interval
Kelas
Kelas Kontrol
Interval
Kelas
Kelas Eksperimen
Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase
1 52-59 4 12,12% 73-76 9 27,27%
2 60-66 7 21,21% 77-79 6 18,18%
3 67-73 11 33,33% 80-82 6 18,18%
4 74-80 8 24,24% 83-85 5 15,15%
5 81-87 5 13,13% 86-88 4 12,12%
6 88-94 2 6,06% 89-91 3 9,09%
Jumlah
100% Jumlah
100%
Dari tabel diatas maka dapat diketahui jumlah frekuensi data untuk pos tes
kelas kontrol sebanyak 33 dengan persentasi sebesar 100%. Untuk interval pos tes
kelas kontrol sebesar 7 dengan nilai maximal 91 dan nilai minimal 52. Untuk
kelas kontrol dengan nilai 52-59 ada 4 orang dan persentasenya 12,12%, nilai 60-
66 ada 7 orang dan persentasenya 21,21%, nilai 67-73 ada 11 orang dengan
persentase 33,33%, nilai 74-80 ada 8 orang dengan persentase 24,24%, nilai 81-87
48
ada 5 orang dengan persentase 13,13%, dan nilai 88-94 ada 2 orang dengan
persentase 6,06.
Sama dengan pos tes kelas kontrol, jumlah frekuensi pos tes kelas
eksperimen sebanyak 33 dengan persentasi sebesar 100%. Untuk interval pos tes
kelas eksperimen sebesar 7 dengan nilai maximal 91 dan nilai minimal 73. Untuk
nilai 73-76 ada 9 siswa dengan persentase 27,27%, nilai 77-79 ada 6 siswa dengan
persentase 18,18%, nilai 80-82 ada 6 siswa dan persentasenya 18,18%, nilai 83-85
ada 5 orang dengan persentase 15,15%, nilai 86-88 ada 4 orang dengan persentase
12,12%, dan nilai 89-91 ada 3 orang dengan persentase 9,09%. Data hasil pos tes
kelas kontrol dan pos tes kelas eksperimen secara keseluruhan dapat dilihat dalam
lampiran.
Diagram 4.3.
Diagram pos tes kelas Kontrol
0.00%5.00%
10.00%15.00%20.00%25.00%30.00%35.00%
52-5960-6667-7374-8081-8788-94
Pos tes kelas kontrol
Pos tes kelas kontrol
49
Diagram 4.4.
Diagram pos tes kelas Eksperimen
Analisis diskriptif penelitian yang pengolahannya menggunakan SPSS 16,
menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean, maximum,
minimum, dan standar deviasi. Hasil analisis statistiknya dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.5
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
pos tes eksperimen 33 73.00 91.00 81.4545 5.53450
pos tes control 33 52.00 91.00 70.8182 10.58730
Valid N (listwise) 33
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
73-76 77-79 80-82 83-85 86-88 89-91
pos tes kelas eksperimen
pos tes kelas eksperimen
50
Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa data pos tes kelas kontrol SMP N 2
Pringapus dengan jumlah data (N) sebanyak 33 mempunyai rata-rata skor hasil
belajar sebesar 70,81 dengan skor hasil belajar minimal sebesar 52,00 dan
maksimal sebesar 91,00 sedangkan standar deviasinya yaitu 10,587. Untuk pos tes
kelas eksperimen dengan jumlah data (N) sebanyak 33 mempunyai skor rata-rata
hasil belajar sebesar 81,45 dengan skor minimal hasil belajar sebesar 73,00 dan
skor maksimal sebesar 91,00 sedangkan standar deviasinya yaitu 5,53.
4.2.1 Uji Pra Syarat Analisis Data nilai Pre Tes kelas Eksperimen dan Pre
Tes Kelas Kontrol
Uji pra syarat pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui keasaan
populasi data SMP N 2 Pringapus Kabupaten Semarang berdistribusi normal atau
tidak. Adapun uji pra syarat pada penelitian ini meliputi:
4.2.1.1 Uji Normalitas pretes kelas kontrol dan eksperimen
Uji normalitas data berfungsi untuk mengetahui apakah data sampel
berdistribusi normal atau tidak, dan analisis data dilakukan dengan SPSS
16. Berikut ini adalah tabel hasil uji normalitas nilai pre tes kelas kontrol
dan nilai pre tes kelas Eksperimen.
51
Hasil Uji normalitas nilai pre tes kelas kontrol dan nilai pre tes kelas
eksperimen
Tabel 4.6.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
pre tes eksperimen .133 33 .145 .943 33 .083
pre tes control .137 33 .119 .931 33 .037
a. Lilliefors Significance Correction
Dalam penelitian ini, data dinyatakan normal jika signifikansi lebih besar
dari 0,05. Nilai signifikansi ini dapat dilihat pada kolom kolmogorov-smirnov.
Dari tabel tersebut maka dapat diketahui bahwa nilai pre tes kelas kontrol dan pre
tes kelas eksperimen memiliki nilai signifikansi. Dari nilai pre tes kontrol sebesar
0,119> 0,05, sedangkan skor hasil belajar pre tes kelas eksperimen juga memiliki
nilai signifikansi 0,145> 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa populasi data
antara pre tes kelas kontrol dan pre tes kelas eksperimen berdistribusi normal.
Berikut ini adalah gambaran visual normalitas pre tes kelas kontrol.
52
Diagram 4.5
Diagram normalitas pre tes kelas kontrol
Dari gambar tersebut maka dapat diketahui bahwa data yang diperoleh dari pre tes
kelas kontrol menunjukkan bahwa data tersebut normal.
Untuk diagram normalitas pre tes kelas eksperimen dapat dilihat pada gambar
berikut.
53
Diagram 4.6
Diagram normalitas pre tes kelas eksperimen
Dari gambar tersebut maka dapat diketahui bahwa data yang diperoleh dari
pre tes kelas eksperimen menunjukkan bahwa data tersebut normal.
54
Hasil Uji normalitas nilai pos tes kelas kontrol dan nilai pos tes kelas
eksperimen
Tabel 4.7
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
pos tes eksperimen .126 33 .200* .941 33 .074
pos tes kontrol .122 33 .200* .958 33 .223
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Dalam penelitian ini, data dinyatakan normal jika signifikansi lebih besar
dari 0,05. Nilai signifikansi ini dapat dilihat pada kolom kolmogorov-smirnov.
Dari tabel tersebut maka dapat diketahui bahwa nilai pre tes kelas kontrol dan
eksperimen memiliki nilai signifikansi. Dari nilai pos tes kelas kontrol sebesar
0,200> 0,05, sedangkan skor hasil belajar pos tes kelas eksperimen juga memiliki
nilai signifikansi 0,200> 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa populasi data
antara pos tes kelas kontrol dan pos tes kelas eksperimen berdistribusi normal.
Berikut ini adalah gambaran visual normalitas pos tes kelas kontrol dan pos tes
kelas eksperimen.
55
Diagram 4.7.
Dari gambar tersebut maka dapat diketahui bahwa data yang diperoleh dari pos tes
kelas kontrol menunjukkan bahwa data tersebut normal. Untuk diagram
normalitas pos tes kelas eksperimen dapat dilihat pada gambar berikut.
Diagram 4.8.
56
Dari gambar tersebut maka dapat diketahui bahwa data yang diperoleh dari pos tes
kelas eksperimen menunjukkan bahwa data tersebut normal.
4.2.1.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dalam penelitian ini, dilakukan untuk membuktikan
apakah data yang akan dianalisis memiliki variasnsi yang sama atau tidak dalam
setiap kelompok kelasnya. Berikut ini merupakan tabel hasil uji homogentas kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 4.8
Test of Homogeneity of Variances
pre tes kelas eksperimen dan pre tes
kelas kontrol
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.016 1 64 .901
Dari tabel tersebut hasil uji homogenitas dapat dilihat pada kolom Levene
Statistic. Dari kolom tersebut dapat diketahui bahwa nilai signifikan sebesar
0,901. Oleh karena nilai signifikansi lebih dari 0,05, dapat disimpulkan bahwa
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang sama.
Selanjutnya yaitu uji homogenitas pos tes kelas kontrol dan eksperimen dapat
dilihat pada tabel berikut.
57
Tabel 4.9
Test of Homogeneity of Variances
post tes kelas eksperimen dan pos tes
kelas control
Levene Statistic df1 df2 Sig.
11.118 1 64 .811
Dari tabel tersebut hasil uji homogenitas dapat dilihat pada kolom Levene
Statistic. Dari kolom tersebut dapat diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar
0,811. Oleh karena nilai signifikansi lebih dari 0,05, dapat dikataan bahwa antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang sama.
4.2.1.3 Uji T
Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas yang dilakukan
diketahui bahwa skor data hasil belajar berdistribusi normal dan homogen maka
langkah selanjutnya yaitu melakukan uji Independent Sample T-Tes dengan
menggunakan SPSS 16. Uji Independent Sample T-tes dalam penelitian ini
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata hasil belajar antara
kelas kontrol dan eksperimen.Berikut ini adalah hasil uji Independent Sample T-
Tes.
58
Tabel 4.10
Uji T Pre tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Independent Samples Test
pre tes eksperimen_kontrol
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
Levene's Test for Equality of
Variances
F .016
Sig. .901
t-test for Equality of Means T -.067 -.067
Df 64 63.989
Sig. (2-tailed) .946 .946
Mean Difference -.182 -.182
Std. Error Difference 2.696 2.696
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower -5.568 -5.568
Upper 5.205 5.205
Dari hasil uji Independent Sample T-Tes kolom Equal Variances Assumed
diperoleh bahwa nilai sig.(2-tailed) signifikan sebesar 0,946. Dengan probabilitas
signifikan 0,946>0,05, maka dapat disimpulkan Ho diterima dan Ha ditolak. Yang
berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas 7B dengan
metode Talking Stick dan kelas 7F dengan metode Snowball Drilling.
59
Tabel 4.11.
Uji T Post test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Independent Samples Test
post tes eksperimen_kontrol
Equal
variances
assumed
Equal variances not
assumed
Levene's Test for
Equality of Variances
F 11.118
Sig. .811
t-test for Equality of
Means
T 5.115 5.115
Df 64 48.274
Sig. (2-tailed) .000 .000
Mean Difference 10.636 10.636
Std. Error Difference 2.080 2.080
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower 6.482 6.456
Upper 14.791 14.817
Dari hasil uji Independent Sample T-Tes kolom Equal Variances Assumed
diperoleh bahwa sig. (2-tailed) signifikansi sebesar 0,00 dengan probabilitas
signifikansi 0,00>0,05, maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima
artinya ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas 7B dengan metode
Talking Stik dan kelas 7F dengan metode Snowball Drilling.
60
4.2.1.4 Pembahasan
Dari hasil uji hipotesis diperoleh adanya perbedaan pengaruh yang
signifikan antara metode Talking Stick dan metode Snowball Drilling
terhadap hasil belajar PKn siswa kelas 7 SMP N 2 Pringapus Kabupaten
Semarang tahun ajaran 2013/2014.
Sebagai kelas eksperimen yaitu kelas 7F dengan menggunakan metode
Talking Stick dengan jumlah 33 siswa dan kelas kontrol adalah kelas 7B dengan
menggunakan metode Snowball Drilling dengan jumlah 33 siswa. Data
dikumpulkan menggunakan tekhnik pengumpulan data berupa instrumen tes, tes
merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh hasil belajar siswa setelah
menggunakan metode Talking Stick pada kelas eksperimen dan metode Snowball
Drilling pada kelas kontrol.
Kegiatan awal pada kelas Eksperimen yaitu kelas 7F dilakukan pre tes
yang digunakan untuk menguji kemampuan awal siswa sebelum dilakukan
teratmen dengan menggunakan metode Talking Stick. Selanjutnya dilakukan
treatmen dengan cara guru menyiapkan tongkat kemudian menjelaskan materi
pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa
untuk membaca dan mempelajari materi pada pegangannya/buku paketnya.
Setelah selesai, guru menyuruh siswa membuka materi/buku pelajaran dan
mempelajarainya, kemudian siswa menutup bukunya. Lalu guru mengambil
tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan
dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian
seterusnya sampai sebagian siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap
61
pertanyaan dari guru. Ketika tongkat bergulir dari peserta didik kepeserta didik
lainnyasebaiknya diiringi dengan musik atau lagu. Selanjutnya guru memberikan
ulasan seluruh jawaban yang diberikan kepada peserta didik. Kemudian siswa
dibagi dalam kelompok untuk membuat kesimpulan.
Sama dengan kelas eksperimen, kegiatan awal pada kelas kontrol yaitu
kelas 7B dilakukan pre tes untuk menguji kemampuan awal siswa sebelum
dilakukan treatmen dengan menggunakan metode Snowball Drilling. Selanjutnya
dilakukan treatmen dengan cara guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dibahas, kemudian guru mempersiapkan paket soal-soal dan nomor undian
yang berisi nomor absen siswa kemudian siswa melemparkan bola salju berupa
soal latihan dengan cara mengambil undian nomorabsen untuk mendapatkan
seorang siswa yang akan menjawab soal nomor 1, jika siswa yang mendapat
giliran pertama menjawab soal nomor tersebut dengan benar, maka siswa tersebut
diberi kesempatan untuk menggelindingkan bola kepada salah satu temannya
untuk menjawab soal berikutnya namun seandainya siswa yang pertama gagal
menjawab pertanyaan, maka siswa tersebut harus menjawab soal berikutnya dan
seterusnya hingga siswa tersebut berhasil menjawab pertanyaan dengan benar.
Selanjutnya guru memberikan ulasan seluruh jawaban yang diberikan kepada
peserta didik, lalu siswa dibagi dalam kelompok untuk membuat kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian di SMP N 2 Pringapus, kelas yang
menggunakan metode Talking Stick memberi pengaruh yang lebih baik terhadap
hasil belajar PKn dibandingkan pada kelas yang menggunakan metode Snowball
Drilling, hal ini disebabkan karena dalam pembelajaran Talking Stick diiringi
62
dengan musik sehingga menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan
siswa menjadi termotivasi untuk belajar lebih giat. Menurut Martin Gardiner
(1996) dalam Goleman (1995) seni dan musik dapat membuat siswa lebih pintar,
dimana musik dapat membantu otak lebih fokus pada hal yang dipelajari.
Sedangkan pada pembelajaran Snowball Drilling menciptakan suasana kelas yang
menegangkan karena pembelajaran tidak diiringi dengan musik dan pada saat
menunggu lemparan bola salju dari teman.
Berdasarkan analisis data pre tes kelas kontrol , diperoleh nilai rata-rata
sebesar 54,272 dengan nilai maximum 76,00, nilai minimum 40,00 dan Std.
Devian 11,023. Jumlah frekuensi data untuk pre tes kelas kontrol sebanyak 33
dengan persentasi sebesar 100%. Untuk interval pre tes kelas kontrol sebesar 6
dengan nilai maximal pre tes kelas kontrol 76 dan skor minimal 40.
Berdasarkan analisis data pre tes kelas eksperimen, diperoleh nilai rata-
rata sebesar 54,09 dengan nilai maximum 73,00, nilai minimum 37,00 dan Std.
Devian 10.88. Jumlah frekuensi kelas eksperimen sebanyak 33 dengan persentasi
sebesar 100%. Untuk interval kelas eksperimen sebesar 6 dengan nilai maximal
pre tes kelas eksperimen sebesar 73 dan nilai minimal 37.
Selanjutnya untuk nilai pos tes kelas kontrol dengan nilai rata-rata 70,58,
dan nilai maximum 91,00, nilai minimum 52,00 dan Std. Devian 10.58. Jumlah
frekuensi data untuk pos tes kelas kontrol sebanyak 33 dengan persentasi sebesar
100%. Untuk interval pos tes kelas kontrol sebesar 7 dengan nilai maximal 91 dan
nilai minimal 52.
63
Kemudian nilai rata-rata pada pos tes kelas eksperimen sebesar 81.45, nilai
maximum 91,00, nilai minimum 73,00 dan Std. Devian 5,53. Jumlah frekuensi
pos tes kelas eksperimen sebanyak 33 dengan persentasi sebesar 100%. Untuk
interval pos tes kelas eksperimen sebesar 7 dengan nilai maximal 91 dan nilai
minimal 73.
Dengan menggunakan Uji t pada pre tes kelas eksperimen dan pre tes pada
kelas kontrol. Uji Independent Sample T-Tes kolom Equal Variances Assumed
diperoleh bahwa nilai sig. (2-tailed) signifikan sebesar 0,946 dengan probabilitas
signifikan 0.946>0,5, maka dapat diartikan Ho yang berbunyi tidak ada perbedaan
signifikan antara kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol diterima
dan Ha yang bebunyi ada perbedaan kemampuan awal antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol ditolak. Artinya bahwa kemampuan awal antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol sama.
Sedangkan Uji t pada pos tes kelas eksperimen dan kelas pos tes kontrol
yaitu Uji Independent Sample T-Tes kolom Equal Variances Assumed diperoleh
bahwa nilai sig. (2-tailed) signifikansi sebesar 0,00 dengan probabilitas
signifikansi 0,00>0,5, maka dapat diartikan Ho Ditolak dan Ha diterima. Bahwa
ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pada kelas 7B dengan
menggunakan metode Talking Stick dan 7F dengan menggunakan metode
Snowball Drilling.
Jadi dapat disimpulkan bahwa berdasarkan Uji t menunjukkan ada
perbedaan pengaruh metode Talking Stick dan Snowball Drilling terhadap hasil
belajar. Berdasarkan nilai rata-rata kelas pos tes kelas eksperimen dan pos tes
64
kelas kontrol maka dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan metode Talking Stick lebih baik terhadap hasil belajar siswa PKn di
SMP N 2 Pringapus Kabupaten Semarang pada Standar Kompetensi menampilkan
perilaku kemerdekaan mengemukakan pendapat dan Kompetensi Dasar
menguraikan pentingnya kemerdekaan mengemukakan pendapat secara bebas dan
bertanggung jawab.
Penelitian yang dilakuan oleh peneliti ini jika dibandingkan dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nindy Vella Wati pada tahun 2014,
terdapat persamaan dan perbedaannya. Persamaan penelitian ini dengan penelitian
yang dilakukan oleh Nindy Vella Wati terletak pada salah satu penggunaan
variable bebasnya yaitu metode talking stick dan variable terikatnya yaitu hasil
belajar. Kesamaan lain terletak pada penggunaan metode penelitian (kuasi
eksperimen) dan desain penelitian pretest-posttest group design serta tekhnik
analisis data yaitu uji beda t. Sedangkan perbedaannya terletak pada salah satu
variable bebasnya karena penelitian ini menggunakan dua variable bebas yang
salah satunya adalah snowball drilling. Perbedaan lainnya terletak pada subjek
penelitian karena subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP negeri 2
Pringapus, Kabupaten Semarang, sedangkan subjek penelitian Nindy Vella Wati
adalah siswa kelas V SD Negeri Bumiayu 01 di Tahun pelajaran 2012/2013.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan adanya
perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode Talking Stick dan Snowball
Drilling terhadap hasil belajar PKn dengan nilai t hitung sebesar 5,115 dan nilai
signifikansi sebesar 0,00.
65
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nindy Vella Wati juga
menunjukkan adanya perbedaan pengaruh yang signifikan dengan penggunaan
metode Talking Stick terhadap hasil belajar IPS dengan nilai t hitung sebesar
5,884 dan nilai signifikansi sebesar 0,782.
Apabila dibandingkan dengan penelitian Adi Pradana Putra, hasil
penelitian Snowball Drilling lebih berpengaruh terhadap peningkatan hasil
belajar. Besarnya pengaruh metode Snowball Drilling terhadap hasil belajar PKn
sebesar 0,025 dengan nilai t hitung sebesar 6,102. Namun dalam penelitian ini
metode Talking Stick lebih berpengaruh terhadap hasil belajar.