BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Gugus Baskara
Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang
yang beralamat di Jalan Kedungmundu No. 115
Kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang Kota
Semarang Jawa Tengah. Gugus Baskara Sumirat
UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang ini
memiliki visi dan misi. Visi Gugus ini adalah:
“Mengabdi dalam mencapai prestasi”
Sedangkan misi Gugus Baskara Sumirat
UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang ini yaitu:
1. Menjadikan insan yang beriman dan bertaqwa
2. Mewujudkan insan yang memiliki rasa ikhlas dan
cerdas
3. Menjadikan insan berprestasi
4. Mewujudkan inovasi pembelajaran
Tujuannya yaitu:
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
2. Mengembangkan potensi peserta didik
3. Mengembangkan karakter ikhlas dan santun
4. Meningkatkan kompetensi
5. Meningkatkan kedisiplinan
6. Meningkatkan pembelajaran Paikem
36
37
7. Mengembangkan pelaksanaan berbagai model
pembelajaran
Penelitian ini dilaksanakan pada beberapa
SD di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan
Kecamatan Tembalang yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.1 Data SD Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan
Kecamatan Tembalang Tahun 2014
Sumber: Data Diolah, Desember 2014
Berdasarkan tabel di atas tentang anggota
Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan
No Nama Sekolah Alamat No. Telepon
1 SDN Tandang 01 Jl. Kedungmundu No. 114
(024) 6723431
2 SDN Tandang 02 Jl. Taman Kinibalu II No.9
(024) 6724065
3 SDN Tandang 03 Jl. Kaba Raya No.1
(024) 6700219
4 SDN Tandang 04 Jl. Karanggawang Baru
(024) 6734954
5 SDN Sambiroto 01 Jl. Sambiroto
Raya
(024)
6722781
6 SDN Sendangguwo
01
JL. Sawi Raya
(024)
6723244
7 SD Kanisius Jl. Ngemplak
Buntu Rt 01 Rw 09
(024)
6702606
8 SD Cipta Kreativa Jl. Rogojembangan
Timur
(024) 70160572
38
Kecamatan Tembalang, maka dapat dideskripsikan
bahwa beberapa SD di Gugus Baskara Sumirat
UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang meliputi
SDN Tandang 01 yang beralamat di Jl.
Kedungmundu No.114 dengan Kepala Sekolah
bernama Suprapti, S.Pd.; SDN Tandang 02
beralamat di Jalan Taman Kinibalu II No.9 dengan
kepala sekolah bernama Ristasi Adi, S.Pd.; SDN
Tandang 03 yang beralamat di Jl. Kaba Raya No. 1
dengan kepala sekolah bernama Drs. Riyanto Dwi
H.; SDN Tandang 04 yang beralamat di Jl.
Karanggawang Baru dengan Kepala Sekolah
bernama Widiyanto, S.Pd.; SDN Sambiroto 01 yang
beralamat di Jl Sambiroto Raya dengan Kepala
Sekolah bernama Suwarno, S.Pd.; SDN
Sendangguwo 01 yang beralamat di Jl. Sawi Raya
dengan Kepala Sekolah bernama Suprapti, S.Pd.; SD
Kanisius yang beralamat di Jl. Ngemplak Buntu Rt
01 Rw 09 dengan Kepala Sekolah bernama AM. Tri
Iriyanti, S.Pd; dan SD Cipta Kreativa yang beralamat
di Jl. Rogojembangan Timur dengan Kepala Sekolah
bernama Agus Sumardi.
Kemudian untuk data guru di Gugus
Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan
Tembalang dapat dilihat berdasarkan tabel berikut
ini:
39
Tabel 4.2 Keadaan Guru Gugus Baskara Sumirat UPTD
Pendidikan Kecamatan Tembalang
Tahun 2014
No NAMA
SEKOLAH KS
Gr KLS
Gr PAI
Gr OR
Gr PA K
B ING
Gr EKST
Jumlah Guru
1 SD Tandang 01
1 18 2 2 2 24
2 SD Tandang 02
1 12 2 2 1 17
3 SD Tandang 03
1 17 2 2 2 23
4 SD Tandang 04
1 11 1 1 13
5 SD Sendangguwo 01
10 1 2 1 1 1 16
6 SD Sambiroto 01
1 18 1 2 1 1 2 25
7 SD Kanisius L T
1 5 1 6
8 SD Cipta Kreativa
1 6 1 1 8
JUMLAH 7 97 10 11 4 7 3 132
Sumber: Data diolah, Desember 2014
Berdasarkan tabel di atas tentang jumlah
guru yang mengajar di Gugus Baskara Sumirat
UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang, maka bisa
didiskripsikan sebagai berikut:
SD Tandang 01 memiliki 1 kepala sekolah, 18
guru kelas, 2 guru PAI, 2 guru olahraga, 2 guru
bahasa inggris, 1 pegawai TU, 1 penjaga sekolah.
Sehingga semua guru dan pegawai SDN Tandang 01
40
berjumlah 28 orang. SD Tandang 02 memiliki 1
kepala sekolah, 12 guru kelas, 2 guru PAI, 2 guru
olahraga, 1 guru bahasa inggris, 1 pegawai TU dan 1
penjaga sekolah. Sehingga semua guru dan pegawai
SDN Tandang 02 berjumlah 20 orang. SDN Tandang
03 memiliki 1 kepala sekolah, 17 guru kelas, 2 guru
PAI, 2 guru olahraga, 2 guru agama Kristen, 1
pegawai TU dan 1 penjaga sekolah. Sehingga jumlah
guru dan pegawai SD Tandang 03 yaitu 26 orang.
SDN Tandang 04 memiliki 1 kepala sekolah, 11 guru
kelas, 1 guru PAI, 1 guru olahraga, dan 1 penjaga
sekolah. Sehingga jumlah guru dan pegawai SDN
Tandang 04 adalah 15.
SD Sendangguwo 01 untuk saat ini belum
memiliki kepala sekolah tetap, 10 guru kelas, 1 guru
PAI, 2 guru olahraga, 1 guru agama Kristen, 1 guru
bahasa Inggris, 1 guru ekstrakulikuler, dan 1
penjaga sekolah. Sehingga seluruh guru dan
pegawai adalah 17 orang. SD Sambiroto 01 memiliki
1 kepala sekolah, 18 guru kelas, 1 guru PAI, 2 guru
olehraga, 1 guru agama Kristen, 1 guru bahasa
inggris, 2 guru ekstrakulikuler, 1 pegawai TU, 2
penjaga sekolah dan 1 pegawai perpustakaan.
Sehingga jumlah guru SD Sambiroto 01 sebanyak 30
orang. SD Kanisius memiliki 1 kepala sekolah, 5
guru kelas, 1 guru bahasa Inggris dan 1 penjaga
sekolah. Sehingga jumlah guru dan pegawai SD
41
Kanisius sebanyak 9 orang. SD Cipta Kreativa
memiliki 1 kepala sekolah, 6 guru kelas, 1 guru PAI,
1 guru bahasa Inggris, 1 pegawai TU, dan 1 penjaga
sekolah. Sehingga jumlah guru dan pegawai SD
Cipta Kreativa sebanyak 11 orang.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Prosentase Ketimpangan dalam Pelaksanaan
Program Supervisi Akademik Kepala Sekolah
di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan
Kecamatan Tembalang
Supervisi akademik merupakan suatu
kegiatan untuk membantu Kepala Sekolah
mengembangkan kemampuannya dalam mengelola
proses pembelajaran demi pencapaian tujuan
pembelajaran. Dengan demikian, berarti esensi
supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai
unjuk kerja guru dalam mengelola proses
pembelajaran, melainkan untuk membantu guru
mengembangkan kemampuan profesionalismenya.
Pelaksanaan supervisi akademik kepala
sekolah di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan
Kecamatan Tembalang penting guna peningkatan
kompetensi guru dalam bidang akademik.
Pelaksanaan supervisi ini dilaksanakan layaknya
42
supervisi pada sekolah-sekolah lain. Pelaksanaan
supervisi dilakukan oleh pengawas sekolah tiap
dabin atau gugus, juga bisa dilaksanakan oleh
kepala sekolah sebagai supervisor. Gugus Baskara
Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang
melaksanakan supervisi dengan mempersiapkan
instrumen supervisi akademik sebagai panduan
pelaksanaan.
Sebagaimana dikemukakan oleh Agus Sumardi
selaku Kepala SD Cipta Kreativa 03 pada tanggal 20
Nopember 2014 sebagai berikut.
“….menurut hemat saya setiap kepala sekolah
mempersiapkan instrumen supervisi akademik
sehingga bisa dijadikan alat untuk mengukur
kinerja Kepala Sekolah yang bersangkutan sendiri,
dengan begitu akan mampu melihat seberapa tingkat kinerjanya.“
Program kegiatan supervisi akademik di SD
Tandang 04 juga dilaksanakan oleh kepala sekolah
SD yang bersangkutan pada setiap akhir semester,
khususnya akhir semester genap. Pelaksanaan
supervisi dilaksanakan secara rutin sehingga sudah
menjadi kebiasaan sekolah pada kurun waktu 5
tahun terakhir ini.
Sebagaimana dikemukakan oleh Widiyanto S.Pd.,
selaku Kepala SD Tandang 04 tanggal 24 Nopember
2014 sebagai berikut.
“Seperti yang saya ketahui bahwa supervisi
akademik di SDN Tandang 04 dilaksanakan pada
43
setiap akhir semester. Dan biasanya pada akhir semester ganjil dan genap, karena untuk bahan
pembelajaran pada tahun ajaran baru atau awal.”
Kepala sekolah SD Kanisius Lamper Tengah
juga memprogram kegiatan supervisi akademik
secara maksimal sebelum dilaksanakan guna
persiapan lebih matang. Kepala sekolah mengatur
waktu pelaksanaan supervisi akademik Kepala
Sekolah SD Kanisius Lamper Tengah agar berjalan
baik dan lancar.
Sebagaimana dikemukakan oleh Tri Iriyanti
S.Pd, selaku Kepala SD Kanisius Lamper Tengah
tanggal 25 Nopember 2014 sebagai berikut.
“Kepala Sekolah menyusun jadwal supervisi secara
terprogram, menyiapkan instrument yang dibutuhkan. Kemudian melakukan supervisi secara
bergilir dan berurutan dari guru kelas VI hingga
guru kelas I, dan mensupervisi pada guru mapel
yang ada di sekolah.”
Langkah-langkah kepala sekolah SDN Tandang
02 dalam pelaksanaan supervisi akademik kepala
sekolah mengacu pada aturan teknis untuk
mempermudah di lapangan. Langkah-langkah
supervisi ini dimulai dari penyusunan instrumen dan
dilanjutkan dengan jadwal program pelaksanaan
supervisi.
Ada beberapa aspek/materi yang menjadi
sasaran kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi
akademik kepala sekolah SD Tandang 01. Sasaran
44
supervisi mencakup proses pembelajaran baik dari
awal perencanaan, pengelolaan kelas hingga evaluasi
pembelajaran dan tindak lanjut.
Sebagaimana dikemukakan oleh Suprapti S.Pd,
selaku Kepala SD Tandang 01 tanggal 1 Desember
2014 sebagai berikut.
“Kepala Sekolah melakukan supervisi guru pada
berbagai aspek, meliputi: aspek administrasi
perangkat pembelajaran (silabus dan RPP), pengelolaan kegiatan pembelajaran di kelas,
pelaksanaan evaluasi pembelajaran dan mengakhiri
dengan tindak lanjut yaitu pemberian pembinaan
kepada masing-masing guru secara pribadi dan
kelompok.”
Sasaran pelaksanaan supervisi akademik
kepala sekolah SD Sendangguwo 01 pada semua
guru di sekolah, baik guru kelas maupun guru mata
pelajaran. supervisi akademik Kepala Sekolah SD
Sendangguwo 01 juga ditujukan pada guru baik PNS
maupun non PNS. Hal ini untuk menyamakan
tujuan dan target kompetensi semua guru sehingga
peningkatan mutu pembelajaran dapat terealisasi
secara maksimal.
Pelaksanaan supervisi akademik ini tidak
cukup dilaksanakan 1 kali pertemuan saja
melainkan kepala sekolah sebagai supervisor
melaksanakan supervisi akademik pada semua guru
minimal 3 kali pertemuan.
45
Sebagaimana dikemukakan oleh Suwarno
S.Pd, selaku Kepala SDN Sambiroto 01 tanggal 2
Desember 2015 sebagai berikut.
“Sasaran supervisi Kepala Sekolah…? Memang
benar, semua guru di SDN Sambiroto 01 disupervisi oleh KS baik guru kelas maupun guru mata
pelajaran, guru PNS maupun non PNS. Namun lebih
diprioritaskan guru yang berstatus PNS. Kepala
sekolah menemui guru dalam pelaksanaan supervisi
akademik kepala sekolah SDN Sambiroto 01
sebanyak minimal 3 kali dalam 1 tahap supervisi. Tahap sosialisasi program supervisi, tahap
kunjungan kepala sekolah pada guru, tahap
evaluasi/refleksi.”
Guru profesional diharapkan dimiliki oleh
setiap guru, sehingga pelaksanaan supervisi
akademik oleh kepala sekolah ini untuk
meningkatkan keprofesionalan guru dalam
pengelolaan pembelajaran dan mampu
meningkatkan kinerja guru.
Sebagaimana dikemukakan oleh Sudarni, S.Pd
guru kelas V SD Tandang 01 tanggal 4 Desember
2014 sebagai berikut.
“ya, tapi saya menyadari selama ini dalam proses
pembelajaran masih belum maksimal dan saya
harus tetap belajar. Saya berusaha mengajar sesuai
dengan aturan dan kode etik yang berlaku sebagai guru, namun saya masih tetap berusaha harus
belajar dan belajar untuk mendapatkan
pengetahuan dan wawasan tentang proses
pembelajaran yang berkualitas karena tuntutan
sebagai guru yang profesional semakin tinggi.”
Agar menguasai materi pembelajaran guru
kelas memiliki buku panduan yang dipersiapkan oleh
46
sekolah. Buku panduan bersumber dari beberapa
referensi penerbit sebagai rujukan meskipun dari
dinas pendidikan sudah tersedia. Guru kelas perlu
memiliki sumber lain sebagai bahan perbandingan
dan pelengkap.
Sebagaimana dikemukakan oleh Fauziah guru
kelas SD Sendangguwo 01 tanggal 17 Desember
2014 sebagai berikut
“saya sebelum melaksanakan proses pembelajaran
mempersiapkan beberapa buku referensi sebagai
pegangan pembelajaran. Dalam 1 mata pelajaran
minimal saya memiliki 3 buku paket dan 3 LKS dari sumber yang berbeda. Dengan sumber yang
bervariasi harapan saya bisa saling melengkapi satu
dengan lainnya. saya mengelola program
pembelajaran dengan menyesuaikan silabus, RPP
dan materi ajar. sehingga saya memilih metode
pembelajaran yang sesuai.”
Pengelolaan pembelajaran menjadi tanggung
jawab guru kelas masing-masing, sehingga guru
mengelola pembelajaran untuk mendukung program
supervisi akademik mengacu pada perangkat
pembelajaran yang telah dipersiapkan sehingga
pengelolaan pembelajaran berlangsung dengan
maksimal.
Untuk mendukung kelas yang kondusif guru
kelas mengkondisikan kelas baik dari sarana
prasarana, materi ajar, maupun metode
pembelajaran sesuai dengan kondisi kemampuan
siswa.
47
Sebagaimana dikemukakan oleh Novi Arummi
S.Pd, guru kelas Vc SD Sambiroto 01 tanggal 8
Desember 2014 sebagai berikut.
“agar kelas tetap kondusif maka saya berusaha
mengatur ruang kelas yang tepat, mengatur tempat duduk siswa, menyiapkan media dan alat peraga,
menyiapkan lembar kerja siswa dengan maksimal
dan menyesuaikan antara kondisi siswa, materi
pembelajaran dan pemilihan metode/strategi
pemelajaran yang pas.”
Berdasarkan hasil pengisian observasi dan
hasil wawancara di atas yang dilakukan peneliti
kepada masing-masing Kepala Sekolah di Gugus
Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan
Tembalang tentang pelaksanaan supervisi akademik
oleh kepala sekolah maka dapat diketahui sebagai
berikut:
Aspek Penyusunan Program Supervisi Akademik
Penyusunan program supervisi akademik ini
merupakan aspek yang paling awal dan paling
penting sebelum pelaksanaan supervisi akademik
dilakukan. Gugus Baskara Sumirat UPTD
Pendidikan Kecamatan Tembalang dalam aspek
penyusunan program supervisi akademik kepala
sekolah bisa dilihat berdasarkan (Sugiyono, 2009:
101) sebagai berikut:
48
Tabel 4.3 Data Penyusunan Program Supervisi Akademik Kepala
SD Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan
Kecamatan Tembalang Tahun 2014
No NAMA
SEKOLAH
Nama KS SD Nilai Penyusunan
Program
Supervisi Akademik
Nilai persentase
penyusunan
program supervisi akademik
1 SD Tandang 01 Suprapti, S.Pd 75 13,16%
2 SD Tandang 02
Ristasi Adi, S.Pd.
75 13,16%
3 SD Tandang 03 Drs. Riyanto Dwi H.
70 12,28%
4 SD Tandang 04 Widiyanto, S.Pd
80 14,03%
5 SD Sendangguwo 01
Suwarno,spd 70 12,28%
6 SD Sambiroto 01 Suprapti,S.Pd 75 13,16%
7 SD Kanisius L T AM.Tri
Iriyanti,S.Pd
65 11,40%
8 SD Cipta Kreativa Agus Sumardi 60 10,52%
Jumlah 570 99,99%
Mean 71,25
Standar Deviasi 10,97446
Supervisi akademik di SD Cipta Kreativa 03
dalam aspek penyusunan program supervisi
akademik mencapai kriteria penilaian sebagai
sekolah yang dalam pelaksanaan supervisi akademik
49
sebesar 60, SD Tandang 04 mencapai kriteria
penilaian sebesar 80, SD Kanisius Lamper Tengah
mencapai 65, SDN Tandang 02 sebesar 75, SD
Tandang 01 sebesar 75, SD Sendangguwo 01 sebesar
70, SDN Sambiroto 01 sebesar 75 dan SDN Tandang
03 sebesar 70.
Berdasarkan keterangan di atas dapat dilihat
bahwa pada aspek penyusunan program supervisi
akademik kriteria SDN Tandang 034 tergolong tinggi
dengan skala pencapaian dalam supervisi akademik
sebesar 80 dengan persentase 14,03%, dengan begitu
maka SDN Tandang 04 ini dapat dikatakan bahwa
dalam aspek pertama pelaksanaan supervisi
akademik kepala sekolah tergolong keskala cukup
baik dibandingkan dengan SD-SD lain di Gugus
Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan
Tembalang.
50
Grafik 4.1 Data Penyusunan Program Supervisi Akademik Kepala
SD Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan
Kecamatan Tembalang Tahun 2014
0
10
20
30
40
50
60
70
80
aspek
penyusunan
program
supervisi
SD Cipta Kreativa
SD Tandang 01
SD Tandang 02
SD Tandang 03
SD Tandang 04
SD KanisiusLamper Tengah
SD Sendangguwo01
SDN Sambiroto 01
Aspek Pelaksanaan Supervisi Akademik di sekolah
Pelaksanaan supervisi akademik merupakan
tahap dimana proses dari program supervisi
akademik dilaksanakan. Tabel pelaksanaan yang
disusun berdasarkan (Sugiyono, 2009:101) dapat
dilihat berikut ini:
51
Tabel 4.4 Data Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala SD
Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan
Kecamatan Tembalang Tahun 2014
Sumber: Data diolah, Desember 2014
No NAMA
SEKOLAH
Nama KS SD
Nilai Pelaksanaan
Supervisi
Akademik
Nilai persentase
pelaksanaan
supervisi akademik
1 SD Tandang 01 Suprapti
, S.Pd
80 13,11%
2 SD Tandang 02
Ristasi
Adi, S.Pd.
80 13,11%
3 SD Tandang 03
Drs. Riyanto
Dwi H.
75 12,29%
4 SD Tandang 04 Widiyant
o, S.Pd
85 13,93%
5 SD Sendangguwo 01
Suwarno
,spd
75 12,29%
6 SD Sambiroto 01 Suprapti
,S.Pd
80 13,11%
7 SD Kanisius L T
AM.Tri Iriyanti,S
.Pd
70 11,47%
8 SD Cipta Kreativa Agus
Sumardi
65 10,65%
Jumlah 610 99,96%
Mean 76,25
Standar Deviasi 1,307896
52
Dalam aspek pelaksanaan supervisi akademik
di Sekolah ini ternyata masih terbagi dalam beberapa
aspek yang lebih kecil lagi. Aspek tersebut meliputi
langkah-langkah sebelum pelaksanaan, langkah-
langkah memulai pelaksanaan supervisi, materi
supervisi dan kegiatan setelah supervisi. Dari
beberapa aspek tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut: SD Cipta Kreativa 03 mendapat nilai 65, SD
Tandang 04 mendapat nilai 85, SD Kanisius Lamper
Tengah mendapat nilai 70, SDN Tandang 02
mendapat nilai 80, SD Tandang 01 mendapat nilai
80, SD Sendangguwo 01 mendapat nilai 75, SDN
Sambiroto 01 mendapat nilai 80 dan SDN Tandang
03 mendapat nilai 75.
Berdasarkan keterangan di atas dapat dilihat
bahwa pada aspek pelaksanaan supervisi akademik
di sekolah penilaian SDN Tandang 04 tergolong tinggi
yaitu sebesar 85 dengan kriteria 13,93%, dengan
begitu maka pada SDN Tandang 04 dalam aspek
kedua pelaksanaan supervisi akademik kepala
sekolah tergolong sangat baik.
53
Grafik 4.2 Data Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala SD
Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan
Tembalang Tahun 2014
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90 SD Cipta Kreativa
SD Tandang 01
SD Tandang 02
SD Tandang 03
SD Tandang 04
SD KanisiusLamper Tengah
SD Sendangguwo01
SDN Sambiroto 01
4.2.2 Prosentase Ketimpangan yang menjadi
Permasalahan dalam Pelaksanaan Program
Supervisi Akademik Kepala Sekolah di Gugus
Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan
Tembalang
Proses pelaksanaan supervisi akademik Kepala
Sekolah di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan
Kecamatan Tembalang oleh kepala sekolah layaknya
pelaksanaan program supervisi yang lain mengalami
54
beberapa kendala sebagai hambatan yang ditemui
oleh kepala sekolah di lapangan. Pendukung dan
hambatan supervisi akademik ini berasal dari faktor
internal dan juga faktor eksternal.
Sebagaimana dikemukakan oleh Novi Arummi
S.Pd, guru kelas Vc SD Sambiroto 01 tanggal 10
Desember 2014 sebagai berikut.
”yang menjadi pendukung pelaksanaan supervisi
akademik kepala sekolah SD Sambiroto 01 ini
berupa 1) aturan dinas pendidikan tentang perintah
pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah, 2) posisi kepala sekolah lebih tinggi daripada guru, 3) sikap
guru yang tunduk dan patuh pada pelaksanaan
supervisi. hambatan kepala sekolah dalam
melaksanakan supervisi akademik kepala sekolah
SDN Sambiroto 01 antara lain berupa: 1) ada sebagian guru yang masih acuh pada program
supervisi, 2) masih ada sebagian guru yang
berakting pada saat supervisi, 3) ada sebagian guru
yang belum siap dengan adanya supervisi.”
Selain faktor pendukung pelaksanaan supervisi
akademik, kepala sekolah juga menemui hambatan
yang menjadi kendala kelancaran program supervisi.
Untuk mengatasi hambatan pelaksanaan supervisi
akademik Kepala Sekolah SDN Sambiroto 01 oleh
kepala sekolah dilakukan berbagai cara baik yang
bersifat teoritis dalam bentuk bimbingan maupun
dalam bentuk praktis secara teknis di lapangan.
Sebagaimana dikemukakan oleh Novi Arummi
S.Pd, guru kelas Vc SD Sambiroto 01 tanggal 10
desember 2014 sebagai berikut.
55
“Cara mengatasinya antara lain: 1) kepala sekolah harus bersikap tegas pada guru yang kurang
sungguh-sungguh dalam mengelola pembelajaran,
2) kepala sekolah harus mampu mensupervisi
secara mendalam, sehingga bisa membedakan sikap
pengelolaan guru dalam pembelajaran. 3) kepala sekolah menginformasikan pada awal semester
tentang adanya pelaksanaan supervisi sehingga
guru-guru sudah mempersiapkan jauh hari
sebelumnya.”
Sebagai supervisor, kepala sekolah
menghadapi kesulitan untuk meningkatkan
kompetensi professional guru. kesulitan tersebut
sebagian besar berada pada diri guru yang notabene
sudah memiliki usia di atas 45 tahun sehingga
menjadi pengaruh yang cukup besar pada
peningkatan kinerja guru.
Sebagaimana dikemukakan oleh Suwarno
S.Pd, selaku Kepala SDN Sambiroto 01 tanggal 16
Desember 2014 sebagai berikut.
“Kesulitan yang saya hadapi sebagai kepala sekolah
dalam meningkatkan kompetensi professional guru antara lain: 1) masih ada guru yang gagap teknologi
(gaptek), 2) lebih dari 50% guru sudah berusia di
atas 45 tahun.”
Sebagai bentuk tanggung jawab dalam
peningkatan kualitas guru, kepala sekolah berusaha
meningkatkan kualitas pribadi guru dalam berbagai
cara termasuk pemberian dukungan moril yang
berupa pemberian motivasi pada guru.
56
Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak
Suwarno selaku Kepala SDN Sambiroto 01 tanggal 16
Desember 2014 sebagai berikut.
“Dalam meningkatkan kualitas guru yang saya
lakukan adalah: 1) saya mengadakan bimtek untuk semua guru baik yang diadakan oleh dinas
pendidikan maupun lokal guna peningkatan
kemampuan teknologi, 2) saya memberikan
pantauan tiap seminggu sekali pada akhir pekan
untuk mengecek persipan administrasi yang akan
dilaksanakan pada pembelajaran berikutnya dan mengevaluasi program pembelajaran pada minggu
yang telah lalu. 3) saya memberikan bimbingan baik
secara pribadi maupun kelompok.”
Berdasarkan hasil observasi dan hasil
wawancara di atas yang dilakukan oleh peneliti
kepada kepala sekolah di Gugus Baskara Sumirat
UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang maka
diperoleh hasil sebagai berikut:
Pada sub fokus kedua yaitu hambatan dalam
pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di
Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan
Kecamatan Tembalang Kota Semarang diketahui
pada tabel berikut:
57
Tabel 4.5 Data Hambatan pada Supervisi Akademik Kepala SD
Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan
Kecamatan Tembalang Tahun 2014
No Nama
Sekolah
C-1 C-2 C-3 C-4 D-1 D-2 D-3 D-4 D-5
1 SD Tandang 01 2 2 1 4 4 2 3 2 4
2 SD Tandang 02 1 1 4 4 4 4 4 2 2
3 SD Tandang 03 2 1 4 4 4 4 3 4 4
4 SD Tandang 04 4 2 4 1 2 4 2 4 4
5 SD Sendangguwo 01 4 3 1 1 2 3 2 2 4
6 SD Sambiroto 01 2 2 1 1 2 4 4 4 2
7 SD Kanisius L T 3 4 1 3 2 2 1 3 4
8 SD Cipta Kreativa 2 2 2 1 1 1 1 1 1
STDEV 1.07 0.99 1.49 1.51 1.19
1.195 1.22 1.16 1.25
MEAN 2.34 2 2.17 2.28 2.47
2.799 1.87 2.57 2.92
KET C C C C C B K B B
Sumber: Data diolah, Desember 2014
Berdasarkan tabel hambatan dalam
pelaksanaan supervisi akademik di Gugus Baskara
Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang,
maka dapat dideskripsikan bahwa dari kedelapan SD
di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan
58
Kecamatan Tembalang SD yang memiliki hasil
supervisi akademik dengan kategori baik adalah
pada SDN Tandang 04, sedangkan SD dengan
kategori kurang baik yaitu pada SD Cipta Kreativa.
Pelaksanaan supervisi akademik kepala
sekolah di gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan
Kecamatan Tembalang bertujuan untuk memperbaiki
mutu pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Supervisi ini diharapkan dapat mengetahui kelebihan
dan kekurangan guru yang disupervisi selama proses
KBM. Berdasarkan hasil diskusi dalam FGD yang
dilakukan peneliti dengan kepala sekolah diketahui
bahwa pelaksanaan supervisi akademik ini sangat
penting untuk dilakukan oleh kepala sekolah guna
meningkatkan mutu pendidikan di gugus Baskara
Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Prosentase Ketimpangan dalam Pelaksanaan
Program Supervisi Akademik Kepala Sekolah
di gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan
Kecamatan Tembalang
Pelaksanaan supervisi akademik kepala
sekolah dasar di Gugus Baskara Sumirat UPTD
Pendidikan Kecamatan Tembalang penting guna
59
peningkatan kompetensi guru dalam bidang
akademik. Pelaksanaan supervisi ini dilaksanakan
layaknya supervisi pada sekolah lain. Pelaksanaan
supervisi dilakukan oleh pengawas sekolah tiap
dabin atau gugus, juga bisa dilaksanakan oleh
kepala sekolah sebagai supervisor. Kepala SD Cipta
Kreativa 03, SD Tandang 04, SD Kanisius Lamper
Tengah, SDN Tandang 02, SD Tandang 01, SD
Sendangguwo 01, SD Sambiroto 01, dan SD Tandang
03 melaksanakan supervisi dengan mempersiapkan
instrumen supervisi akademik sebagai panduan
pelaksanaan.
Program kegiatan supervisi akademik di SD
Cipta Kreativa 03, SD Tandang 04, SD Kanisius
Lamper Tengah, SDN Tandang 02, SD Tandang 01,
SD Sendangguwo 01, SD Sambiroto 01, dan SD
Tandang 03 dilaksanakan oleh kepala sekolah pada
setiap akhir semester, khususnya akhir semester
genap. Pelaksanaan supervisi dilaksanakan secara
rutin sehingga sudah menjadi kebiasaan sekolah-
sekolah tersebut pada kurun waktu 5 tahun terakhir
ini. supervisi akademik di SD Cipta Kreativa 03, SD
Tandang 04, SD Kanisius Lamper Tengah, SDN
Tandang 02, SD Tandang 01, SD Sendangguwo 01,
SD Sambiroto 01, dan SD Tandang 03 dilaksanakan
pada setiap akhir semester. Dan biasanya pada akhir
60
semester II, karena untuk bahan refleksi pada tahun
ajaran baru.
Kepala sekolah SD Cipta Kreativa 03, SD
Tandang 04, SD Kanisius Lamper Tengah, SDN
Tandang 02, SD Tandang 01, SD Sendangguwo 01,
SD Sambiroto 01, dan SD Tandang 03 memprogram
kegiatan supervisi akademik sebelum dilaksanakan
guna persiapan lebih matang. Kepala sekolah SD
Cipta Kreativa 03, SD Tandang 04, SD Kanisius
Lamper Tengah, SDN Tandang 02, SD Tandang 01,
SD Sendangguwo 01, SD Sambiroto 01, dan SD
Tandang 03 mengatur waktu pelaksanaan supervisi
akademik agar berjalan baik dan lancar. Kepala
sekolah menjadwal secara terprogram. Melaksanakan
supervisi akademik secara bergilir dan berurutan
dari guru kelas VI hingga guru kelas I, selanjutnya
mensupervisi pada guru mapel.
Langkah-langkah kepala sekolah SD Cipta
Kreativa 03, SD Tandang 04, SD Kanisius Lamper
Tengah, SDN Tandang 02, SD Tandang 01, SD
Sendangguwo 01, SD Sambiroto 01, dan SD Tandang
03 dalam pelaksanaan supervisi akademik kepala
sekolah mengacu pada aturan teknis untuk
mempermudah di lapangan. Yaitu dimulai dengan
pembuatan insrumen, pemberitahuan informasi pada
semua guru tentang pelaksanaan supervisi 1 bulan
sebelumnya, penjadwalan supervisi, pelaksanaan
61
supervisi pada masing-masing guru dengan
instrumen penilaian yang sudah dipersiapkan.
Aspek/materi yang menjadi sasaran kepala
sekolah SD Cipta Kreativa 03, SD Tandang 04, SD
Kanisius Lamper Tengah, SDN Tandang 02, SD
Tandang 01, SD Sendangguwo 01, SD Sambiroto 01,
dan SD Tandang 03 dalam pelaksanaan supervisi
akademik yaitu mencakup proses pembelajaran baik
dari awal perencanaan, pengelolaan kelas hingga
evaluasi pembelajaran dan tindak lanjut. Dalam hal
ini kepala sekolah mensupervisi pada aspek pokok
yang meliputi administrasi perangkat pembelajaran
(silabus dan RPP), pengelolaan kegiatan
pembelajaran di kelas, pelaksanaan evaluasi
pembelajaran dan mengakhiri dengan pemberian
pembinaan kepada masing-masing guru secara
pribadi dan kelompok.
Sasaran pelaksanaan supervisi akademik
kepala sekolah di SD Cipta Kreativa 03, SD Tandang
04, SD Kanisius Lamper Tengah, SDN Tandang 02,
SD Tandang 01, SD Sendangguwo 01, SD Sambiroto
01, dan SD Tandang 03 pada semua guru di sekolah
tersebut, baik guru kelas maupun guru mata
pelajaran. supervisi akademik kepala sekolah di SD
Cipta Kreativa 03, SD Tandang 04, SD Kanisius
Lamper Tengah, SDN Tandang 02, SD Tandang 01,
SD Sendangguwo 01, SD Sambiroto 01, dan SD
62
Tandang 03 juga ditujukan pada guru baik PNS
maupun non PNS. Hal ini untuk menyamakan
tujuan dan target kompetensi semua guru sehingga
peningkatan mutu pembelajaran dapat terealisasi
secara maksimal.
Kepala sekolah menemui guru dalam
pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di
SD Cipta Kreativa 03, SD Tandang 04, SD Kanisius
Lamper Tengah, SDN Tandang 02, SD Tandang 01,
SD Sendangguwo 01, SD Sambiroto 01, dan SD
Tandang 03 sebanyak minimal 3 kali dalam 1 tahap
supervisi. Tahap sosialisasi program supervisi, tahap
kunjungan kepala sekolah pada guru, tahap
evaluasi/refleksi.
Agar menguasai materi pembelajaran guru
kelas memiliki buku panduan yang dipersiapkan oleh
sekolah. Buku panduan bersumber dari beberapa
referensi penerbit sebagai rujukan meskipun dari
dinas pendidikan sudah tersedia. Guru kelas perlu
memiliki sumber lain sebagai bahan perbandingan
dan pelengkap. Dalam 1 mata pelajaran minimal
guru memiliki 3 buku paket dan 3 LKS dari sumber
yang berbeda. Dengan sumber yang bervariasi
harapan guru bisa saling melengkapi satu dengan
lainnya.
Pengelolaan pembelajaran menjadi tanggung
jawab guru kelas masing-masing, sehingga guru di
63
SD Cipta Kreativa 03, SD Tandang 04, SD Kanisius
Lamper Tengah, SDN Tandang 02, SD Tandang 01,
SD Sendangguwo 01, SD Sambiroto 01, dan SD
Tandang 03 mengelola pembelajaran untuk
mendukung program supervisi akademik mengacu
pada perangkat pembelajaran yang telah
dipersiapkan sehingga pengelolaan pembelajaran
berlangsung dengan maksimal. Guru mengelola
program pembelajaran dengan menyesuaikan
silabus, RPP dan materi ajar. sehingga saya memilih
metode pembelajaran yang sesuai.
Guna mendukung kelas yang kondusif guru
kelas mengkondisikan kelas baik dari sarana
prasarana, materi ajar, maupun metode
pembelajaran sesuai dengan kondisi kemampuan
siswa.
4.3.2 Prosentase Ketimpangan yang menjadi
Permasalahan dalam Pelaksanaan Program
Supervisi Akademik Kepala Sekolah di Gugus
Baskoro Sumirat UPTD Pendidikan
Kecamatan Tembalang
Pelaksanaan supervisi akademik kepala
sekolah di SD Cipta Kreativa 03, SD Tandang 04, SD
Kanisius Lamper Tengah, SDN Tandang 02, SD
Tandang 01, SD Sendangguwo 01, SD Sambiroto 01,
dan SD Tandang 03 yang dilaksanakan oleh
supervisor seperti kepala sekolah layaknya
64
pelaksanaan program supervisi pada sekolah-sekolah
yang lain. Pelaksanaan supervisi mengalami
beberapa hambatan yang ditemui oleh kepala
sekolah di lapangan. Namun ada juga pendukung
yang melancarkan pelaksanaan program supervisi.
Factor Pendukung dan hambatan supervisi akademik
ini berasal dari faktor internal dan juga faktor
eksternal.
Beberapa pendukung pelaksanaan supervisi
akademik kepala sekolah di SD Cipta Kreativa 03, SD
Tandang 04, SD Kanisius Lamper Tengah, SDN
Tandang 02, SD Tandang 01, SD Sendangguwo 01,
SD Sambiroto 01, dan SD Tandang 03 ini berupa 1)
aturan dinas pendidikan tentang perintah
pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah, 2) posisi
kepala sekolah lebih tinggi daripada guru, 3) sikap
guru yang tunduk dan patuh pada pelaksanaan
supervisi.
Selain faktor pendukung pelaksanaan supervisi
akademik, kepala sekolah juga menemui hambatan
yang menjadi kendala kelancaran program supervisi.
Hambatan kepala sekolah dalam melaksanakan
supervisi akademik kepala sekolah SD Cipta Kreativa
03, SD Tandang 04, SD Kanisius Lamper Tengah,
SDN Tandang 02, SD Tandang 01, SD Sendangguwo
01, SD Sambiroto 01, dan SD Tandang 03 antara lain
berupa: 1) ada sebagian guru yang masih acuh pada
65
program supervisi, 2) masih ada sebagian guru yang
berakting pada saat supervisi, 3) ada sebagian guru
yang belum siap dengan adanya supervisi.
Dalam upaya mengatasi hambatan
pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di
SD Cipta Kreativa 03, SD Tandang 04, SD Kanisius
Lamper Tengah, SDN Tandang 02, SD Tandang 01,
SD Sendangguwo 01, SD Sambiroto 01, dan SD
Tandang 03 oleh para kepala sekolah dilakukan
berbagai cara baik yang bersifat teoritis dalam
bentuk bimbingan maupun dalam bentuk praktis
secara teknis di lapangan. cara mengatasinya antara
lain: 1) kepala sekolah harus bersikap tegas pada
guru yang kurang sngguh-sungguh dalam mengelola
pembelajaran, 2) kepala sekolah harus mampu
mensupervisi secara mendalam, sehingga bisa
membedakan sikap pengelolaan guru dalam
pembelajaran. 3) kepala sekolah menginformasikan
pada awal semester tentang adanya pelaksanaan
supervisi sehingga guru-guru sudah mempersiapkan
jauh hari sebelumnya.
Dalam fungsinya sebagai supervisor, kepala
sekolah menghadapi kesulitan untuk meningkatkan
kompetensi professional guru. Kesulitan tersebut
sebagian besar berada pada diri guru yang notabene
sudah memiliki usia di atas 45 tahun sehingga
menjadi pengaruh yang cukup besar pada
66
peningkatan kinerja guru. Kesulitan yang dihadapi
oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi
professional guru antara lain: 1) masih ada guru
yang gagap teknologi (gaptek), 2) lebih dari 50% guru
sudah berusia di atas 45 tahun.
Sebagai bentuk tanggung jawab dalam
peningkatan kualitas guru, kepala sekolah berusaha
meningkatkan kualitas pribadi guru dalam berbagai
cara termasuk pemberian dukungan moril yang
berupa pemberian motivasi pada guru. Dalam hal ini
1) Kepala sekolah mengadakan bimtek untuk semua
guru baik yang diadakan oleh dinas pendidikan
maupun lokal guna peningkatan kemampuan
teknologi, 2) kepala sekolah memberikan pantauan
tiap seminggu sekali pada akhir pekan untuk
mengecek persipan administrasi yang akan
dilaksanakan pada pembelajaran berikutnya dan
mengevaluasi program pembelajaran pada minggu
yang telah lalu. 3) kepala sekolah memberikan
bimbingan baik secara pribadi maupun kelompok.
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Prosentase Ketimpangan dalam Pelaksanaan
Program Supervisi Akademik Kepala Sekolah di
gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan
Kecamatan Tembalang
Pelaksanaan supervisi akademik kepala
sekolah dasar di Gugus Baskara Sumirat UPTD
Pendidikan Kecamatan Tembalang penting guna
peningkatan kompetensi guru dalam bidang
akademik. Pelaksanaan supervisi ini dilaksanakan
layaknya supervisi pada sekolah lain. Pelaksanaan
supervisi dilakukan oleh pengawas sekolah tiap
dabin atau gugus, juga bisa dilaksanakan oleh
kepala sekolah sebagai supervisor. Kepala SD Cipta
Kreativa 03, SD Tandang 04, SD Kanisius Lamper
Tengah, SDN Tandang 02, SD Tandang 01, SD
Sendangguwo 01, SD Sambiroto 01, dan SD Tandang
03 melaksanakan supervisi dengan mempersiapkan
67
68
instrumen supervisi akademik sebagai panduan
pelaksanaan.
Aspek/materi yang menjadi sasaran kepala
sekolah SD Cipta Kreativa 03, SD Tandang 04, SD
Kanisius Lamper Tengah, SDN Tandang 02, SD
Tandang 01, SD Sendangguwo 01, SD Sambiroto 01,
dan SD Tandang 03 dalam pelaksanaan supervisi
akademik yaitu mencakup proses pembelajaran baik
dari awal perencanaan, pengelolaan kelas hingga
evaluasi pembelajaran dan tindak lanjut. Dalam hal
ini kepala sekolah mensupervisi pada aspek pokok
yang meliputi administrasi perangkat pembelajaran
(silabus dan RPP), pengelolaan kegiatan
pembelajaran di kelas, pelaksanaan evaluasi
pembelajaran dan mengakhiri dengan pemberian
pembinaan kepada masing-masing guru secara
pribadi dan kelompok.
Pada aspek penyusunan program supervisi
akademik kriteria SDN Tandang 034 tergolong tinggi
dengan skala pencapaian dalam supervisi akademik
sebesar 80 dengan persentase 14,03%, dengan begitu
maka SDN Tandang 04 ini dapat dikatakan bahwa
dalam aspek pertama pelaksanaan supervisi
akademik kepala sekolah tergolong keskala cukup
baik dibandingkan dengan SD-SD lain di Gugus
Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan
Tembalang.
69
Pada aspek pelaksanaan supervisi akademik di
sekolah penilaian SDN Tandang 04 tergolong tinggi
yaitu sebesar 85 dengan kriteria 13,93%, dengan
begitu maka pada SDN Tandang 04 dalam aspek
kedua pelaksanaan supervisi akademik kepala
sekolah tergolong sangat baik.
5.1.2 Prosentase Ketimpangan yang menjadi
Permasalahan dalam Pelaksanaan Program
Supervisi Akademik Kepala Sekolah di Gugus
Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan
Tembalang
Faktor permasalahan dalam melaksanakan
supervisi akademik kepala sekolah antara lain
berupa: 1) ada sebagian guru yang masih acuh pada
program supervisi, 2) masih ada sebagian guru yang
berakting pada saat supervisi, 3) ada sebagian guru
yang belum siap dengan adanya supervisi. cara
mengatasi hambatan kepala sekolah dalam
melaksanakan supervisi akademik antara lain: 1)
kepala sekolah harus bersikap tegas pada guru yang
kurang sngguh-sungguh dalam mengelola
pembelajaran, 2) kepala sekolah harus mampu
mensupervisi secara mendalam, sehingga bisa
membedakan sikap pengelolaan guru dalam
pembelajaran. 3) kepala sekolah menginformasikan
pada awal semester tentang adanya pelaksanaan
supervisi sehingga guru-guru sudah mempersiapkan
70
jauh hari sebelumnya. Kesulitan yang dihadapi oleh
kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi
professional guru antara lain: 1) masih ada guru
yang gagap teknologi (gaptek), 2) lebih dari 50% guru
sudah berusia di atas 45 tahun. Upaya apa yang
dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan
kompetensi professional guru meliputi 1) Kepala
sekolah mengadakan bimtek untuk semua guru baik
yang diadakan oleh dinas pendidikan maupun lokal
guna peningkatan kemampuan teknologi, 2) kepala
sekolah memberikan pantauan tiap seminggu sekali
pada akhir pekan untuk mengecek persiapan
administrasi yang akan dilaksanakan pada
pembelajaran berikutnya dan mengevaluasi program
pembelajaran pada minggu yang telah lalu. 3) guru
memberikan bimbingan baik secara pribadi maupun
kelompok.
5.2 Saran
1. Bagi SDN Tandang 04, hendaknya dapat
meningkatkan kompetensinya dalam penyusunan
dan pelaksanaan program supervisi akademik
kepala sekolah di Gugus Baskara Sumirat UPTD
Pendidikan Kecamatan Tembalang.
2. SD Cipta Kreativa 03, hendaknya dapat
memperbaiki dan menindaklanjuti kekurangannya
71
dalam pelaksanaan supervisi kepala sekolah
sehingga dapat meningkatkan mutu dan kinerja
dalam pembelajaran.
3. Dinas Pendidikan Kota Semarang, hendaknya
dapat dijadikan sumbang pemikiran dalam
pelaksanaan supervisi akademik untuk
meningkatkan mutu pembelajaran Sekolah Dasar
di Kota Semarang
4. Bagi Pengawas Sekolah, hendaknya dapat
dijadikan bahan dan masukan dalam
melaksanakan supervisi akademik bagi Kepala
Sekolah dan Guru di wialayah binaannya.