BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas...

36
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas IA Tanjung Karang 1. Sejarah Pengadilan Agama Kelas IA Tanjung Karang Pengadilan Agama Tanjung Karang ini, dibangun Pemerintah melalui Dana Repelita pada tahun 1975/1976 dengan luas 150 m 2 diatas tanah seluas 400 m 2 . Bangunan yang terletak di Jalan Cendana N0. 5 Rawa Laut Tanjungkarang ini sebenarnya sudah mengalami sedikit penambahan luas bangunan, namun statusnya masih berupa BALAI SIDANG karena belum memenuhi persyaratan standar untuk disebut sebagai gedung kantor, akan tetapi dalam sebutan sehari-hari tetap Kantor Pengadilan Agama Tanjung Karang. Sebelum di jalan Cendana Rawa Laut ini, Pengadilan Agama Tanjung Karang yang dulu bernama Mahkamah Syar’iah pernah berkantor di komplek Hotel Negara Tanjung Karang Jalan Imam Bonjol, yang sekarang menjadi Rumah Makan Begadang I. Kemudian pindah ke Jalan Raden Intan yang sekarang jadi Gedung Bank Rakyat Indonesia (BRI). Semasa dipimpin oleh K. H. Syarkawi, Mahkamah Syar’iah Lampung berkantor di ex. Rumah Residen R. Muhammad di Teluk Betung, kemudian pindah lagi ke Jalan Veteran I Teluk Betung. Sedangkan untuk saat ini Pengadilan Agama kelas IA Tanjung Karang berada di Jalan Untung Suropati No. 2 Labuhan Ratu, Kedaton, Bandar lampung. 1 1 Pengadilan Agama Tanjungkarang, “sejarah berdirimya Pengadilan Agama Tanjungkarang” www. Pa-tanjungkarang.go.id, 15 Juni 2015

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Profil Pengadilan Agama Kelas IA Tanjung Karang

1. Sejarah Pengadilan Agama Kelas IA Tanjung Karang

Pengadilan Agama Tanjung Karang ini, dibangun Pemerintah

melalui Dana Repelita pada tahun 1975/1976 dengan luas 150 m2 diatas

tanah seluas 400 m2. Bangunan yang terletak di Jalan Cendana N0. 5 Rawa

Laut Tanjungkarang ini sebenarnya sudah mengalami sedikit penambahan

luas bangunan, namun statusnya masih berupa BALAI SIDANG karena

belum memenuhi persyaratan standar untuk disebut sebagai gedung

kantor, akan tetapi dalam sebutan sehari-hari tetap Kantor Pengadilan

Agama Tanjung Karang.

Sebelum di jalan Cendana Rawa Laut ini, Pengadilan Agama

Tanjung Karang yang dulu bernama Mahkamah Syar’iah pernah berkantor

di komplek Hotel Negara Tanjung Karang Jalan Imam Bonjol, yang

sekarang menjadi Rumah Makan Begadang I. Kemudian pindah ke Jalan

Raden Intan yang sekarang jadi Gedung Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Semasa dipimpin oleh K. H. Syarkawi, Mahkamah Syar’iah Lampung

berkantor di ex. Rumah Residen R. Muhammad di Teluk Betung,

kemudian pindah lagi ke Jalan Veteran I Teluk Betung. Sedangkan untuk

saat ini Pengadilan Agama kelas IA Tanjung Karang berada di Jalan

Untung Suropati No. 2 Labuhan Ratu, Kedaton, Bandar lampung.1

1 Pengadilan Agama Tanjungkarang, “sejarah berdirimya Pengadilan Agama

Tanjungkarang” www. Pa-tanjungkarang.go.id, 15 Juni 2015

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

55

a. Dasar Kebutuhan

Sebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang

di bumi Nusantara Indonesia, Agama Islam sudah lebih dulu masuk

melalui Samudra Pasai, yang menurut sebagian besar ahli sejarah

bahwa Islam itu sudah masuk ke Indonesia sejak abad ke 12 yang

dibawa oleh para pedagang bangsa Gujarat. Di zaman kolonial Belanda,

daerah keresidenan Lampung tidak mempunyai Pengadilan Agama,

yang ada adalah Pengadilan Negeri atau Landraad, yang mengurusi

sengketa/ perselisihan masyarakat.

Persoalan atau urusan masyarakat di bidang Agama Islam

seperti masalah perkawinan, perceraian dan warisan ditangani oleh

Pemuka Agama, Penghulu Kampung, Kepala Marga atau Pasirah.

Permusyawaratan Ulama atau orang yang mengerti Agama Islam

menjadi tumpuan Umat Islam dalam menyelesaikan masalah agama.

Sehingga dalam kehidupan beragama, dimasyarakat Islam ada lembaga

tak resmi yang berjalan/ hidup.

Kehidupan menjalankan ajaran Agama Islam termasuk

menyelesaikan persoalan agama di tengah masyarakat Islam yang

dinamis melalui Pemuka Agama atau Ulama baik di masjid, di surau

ataupun di rumah pemuka adat nampaknya tidak dapat dibendung

apalagi dihentikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda, karena hal itu

merupakan kebutuhan bagi mayarakat Islam.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

56

b. Dasar Yuridis

Menyadari bahwa menjalankan ajaran agama itu adalah hak

azasi bagi setiap orang, apalagi bagi pribumi yang dijajah, maka

Pemerintah Kolonial Belanda akhirnya mengeluarkan :

1) Peraturan tentang Peradilan Agama di Jawa dan Madura (Staatsblad

Tahun 1882 Nomor 152 dan Staatsblad Tahun 1937 Nomor 116 dan

Nomor 610)

2) Peraturan tentang Kerapatan Qodi dan Kerapatan Qodi Besar untuk

sebagian Residen Kalimantan Selatan dan Timur (Staatsblad Tahun

1937 Nomor 638 dan Nomor 639)

c. Mahkamah Syar’iah Keresidenan Lampung

Secara Yuridis Formal Mahkamah Syar’iah Keresidenan

Lampung dibentuk lewat kawat Gubernur Sumatera tanggal 13 Januari

1947 No. 168/1947, yang menginstruksikan kepada Jawatan Agama

Provinsi Sumatera di Pematang Siantar dengan kawatnya tanggal 13

Januari 1947 No. 1/DJA PS/1947 menginstruksikan Jawatan Agama

Keresidenan Lampung di Tanjung Karang untuk menyusun formasi

Mahkamah Syar’iah berkedudukan di Teluk Betung dengan susunan :

ketua, wakil ketua, dua orang anggota, seorang panitera dan seorang

pesuruh kantor.

Kemudian dengan persetujuan BP Dewan Perwakilan Rakyat

Keresidenan Lampung, keluarlah Besluit P.T. Resident Lampung

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

57

tanggal 13 Januari 1947 Nomor 13 tentang berdirinya Mahkamah

Syari’ah Keresidenan Lampung, dalam Besluit tersebut dimuat tentang

dasar hukum, daerah hukum dan tugas serta wewenangnya.

Kewenangan Mahkamah Syar’iah Keresidenan Lampung dalam

Pasal 3 dari Besluit 13 Januari 1947 itu meliputi :

1. Memeriksa perselisihan suami istri yang beragama Islam, tentang

nikah, talak, rujuk, fasakh, kiswah dan perceraian karena melanggar

taklik talak.

2. Memutuskan masalah nasab, pembagian harta pusaka (waris) yang

dilaksanakan secara Islam.

3. Mendaftarkan kelahiran dan kematian.

4. Mendaftarkan orang-orang yang masuk islam.

5. Mengurus soal-soal peribadatan.

6. Memberi fatwa dalam berbagai soal.

Dengan hanya dasar hukum Besluit P.T. Resident Lampung

tanggal 13 Januari 1947 yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat

Keresidenan Lampung, maka timbul sementara pihak beranggapan

bahwa kedudukan Badan Peradilan Agama (Mahkamah Syar’iah

Keresidenan Lampung) tidak mempunyai dasar hukum yang kuat, tidak

sah dan sebagainya. Konon sejarahnya hal ini pulalah yang menjadi

dasar Ketua Pengadilan Negeri Keresidenan Lampung pada Tahun

1951, bernama A. Razak Gelar Sutan Malalo menolak memberikan

eksekusi bagi putusan Mahkamah Syariáh, karena dianggap tidak

mempunyai status hukum.

Keadaan seperti ini sampai berlarut dan saling adukan ke pusat,

sehingga melibatkan Kementerian Agama dan Kementerian Kehakiman

serta Kementerian Dalam Negeri. Kementerian Agama C.q Biro

Peradilan Agama telah menyurati Mahkamah Syar’iah Keresidenan

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

58

Lampung dengan surat tanggal 6 Oktober 1952 dan telah dibalas oleh

Mahkamah Syar’iah Keresidenan Lampung dengan suratnya tertanggal

26 November 1952. Hal yang mengejutkan adalah munculnya surat dari

Kepala Bagian Hukum Sipil Kementerian Kehakiman RI (Prof. Mr.

Hazairin) Nomor : Y.A.7/i/10 tanggal 11 April 1953 yang

menyebutkan, “Kedudukan dan Kompetensi Pengadilan Agama/

Mahkamah Syar’iah Keresidenan Lampung adalah terletak di luar

hukum yang berlaku dalam Negara RI”.

Surat Kementerian Kehakiman itu ditujukan kepada

Kementerian Dalam Negeri. Kemudian Kementerian Dalam Negeri

melalui suratnya tanggal 24 Agustus Tahun 1953 menyampaikan

kepada Pengadilan Negeri atau Landraad Keresidenan Lampung di

Tanjung Karang, atas dasar itu Ketua Pengadilan Negeri Keresidenan

Lampung dengan suratnya tanggal 1 Oktober 1953 menyatakan kepada

Jawatan Agama Keresidenan Lampung bahwa “Status hukum

Mahkamah Syar’iah Keresidenan Lampung di Teluk Betung tidak sah.”

Ketua Mahkamah Syar’iah Keresidenan Lampung melaporkan

peristiwa tersebut kepada Kementerian Agama di Jakarta melalui surat

tertanggal 27 Oktober 1953 kemudian Kementerian Agama C.q Biro

Peradilan Agama (K. H. Junaidi) dalam suratnya tanggal 29 Oktober

1953 yang ditujukan kepada Mahkamah Syar’iah Keresidenan

Lampung menyatakan bahwa, “Pengadilan Agama Lampung boleh

berjalan terus seperti sediakala sementara waktu sambil menunggu hasil

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

59

musyawarah antara Kementerian Agama dan Kementerian Kehakiman

di Jakarta”.

Ketua Mahkamah Syar’iah Lampung dengan suratnya Nomor :

1147/B/PA, tanggal 7 November 1953 ditujukan kepada Ketua

Pengadilan Negeri langsung yang isinya menyampaikan isi Surat

Kementerian Agama C.q Biro Peradilan Agama yang menyangkut

status Pengadilan Agama Lampung, di tengah perjuangan tersebut K. H.

Umar Murod menyerahkan jabatan ketua kepada wakil ketua K. H.

Nawawi. Kemudian dengan Surat Keputusan Menteri Agama tanggal

10 Mei 1957 mengangkat K. H. Syarkawi sebagai Ketua Mahkamah

Syar’iah Lampung, sedangkan K. H. Umar Murod dipindahkan ke

Kementerian Luar Negeri di Jakarta.

Walaupun untuk sementara Mahkamah Syar’iah Lampung

merasa aman dengan Surat dari Kementerian Agama itu, akan tetapi di

sana sini masih banyak tanggapan yang kurang baik dan sebenarnya

juga di dalam tubuh Mahkamah Syar’iah sendiri belum merasa puas

bila belum ada dasar hukum yang kompeten. Diyakini keadaan ini

terjadi juga di daerah lain sehingga perjuangan-perjuangan melalui

lembaga-lembaga resmi pemerintah sendiri dan lembaga keagamaan

yang menuntut agar keberadaan Mahkamah Syar’iah itu dibuatkan

landasan hukum yang kuat. Lembaga tersebut antara lain :

a. Surat Wakil Rakyat dalam DPRDS Kabupaten Lampung Selatan

tanggal 24 Juni 1954 yang ditujukan kepada Kementerian

Kehakiman dan Kementerian Agama;

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

60

b. Organisasi Jamiátul Washliyah di Medan, sebagai hasil keputusan

sidangnya tanggal 14 Mei 1954;

c. Alim Ulama Bukit Tinggi, sebagai hasil sidangnya bersama Nenek

Mamak pada tanggal 13 Mei 1954, Sidang ini konon dihadiri pula

oleh Prof. Dr. Hazairin, S.H. dan H. Agus salim.

d. Organisasi PAMAPA (Panitia Pembela Adanya Pengadilan Agama)

sebagai hasil sidang tanggal 26 Mei 1954 di Palembang.

Meskipun menunggu lama dan didahului dengan peninjauan/

survei dari Komisi E Parlemen RI dan penjelasan Menteri Agama

berkenaan dengan status Pengadilan Agama di Sumatera, akhirnya

Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1957

yang menjadi Landasan Hukum bagi Pengadilan Agama (Mahkamah

Syar’iah) di Aceh yang diberlakukan juga untuk Mahkamah Syar’iah di

Sumatera. Kemudian diikuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45

Tahun 1957 tanggal 9 Oktober 1957 untuk landasan hukum Pengadilan

Agama di luar Jawa, Madura dan Kalimantan Selatan. Peraturan

Pemerintah tersebut direalisasikan oleh Keputusan Menteri Agama

Nomor 58 Tahun 1957 tentang Pembentukan Pengadilan Agama/

Mahkamah Syar’iah di Sumatera termasuk Mahkamah Syar’iah

Keresidenan Lampung di Teluk Betung.

Wewenang Mahkamah Syar’iah dalam PP 45 Tahun 1957

tersebut dicantumkan dalam Pasal 4 ayat (1) yaitu: “Pengadilan Agama/

Mahkamah Syar’iah memeriksa dan memutuskan perselisihan antara

suami istri yang beragama Islam dan segala perkara yang menurut

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

61

hukum yan

, baitulmal dan lain-lain yang berhubungan dengan itu,

demikian juga memutuskan perkara perceraian dan mengesahkan

bahwa syarat taklik talak sesudah berlaku.”

Pada tahun 1970 diundangkan UU Nomor 14 Tahun 1970

tentang Pokok-Pokok Kekuasaan Kehakiman, pada Pasal 10 undang-

undang tersebut menyebutkan bahwa kekuasaan kehakiman

sebagaimana disebutkan pada Pasal 24 dan 25 UUD 1945 dilaksanakan

oleh empat lingkungan peradilan, yaitu: Peradilan Umum, Peradilan

Agama, Peradilan Militer, dan Peradilan Tata Usaha Negara.

Pasal 10 UU Nomor 14 Tahun 1970 ini merupakan peneguhan

pengakuan Negara terhadap eksistensi peradilan agama di Repulik

Indonesia ini. Selanjutnya pada tahun 1989 diundangkanlah UU Nomor

7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, dengan diundangkannya UU

Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama ini, peradilan agama

mengalami babak baru karena terjadi peristiwa penting dan bersejarah

bagi keberlangsungan peradilan agama. Adapun arti penting UU Nomor

7 Tahun 1989 antara lain: penyatuan nama dan aturan hukum,

penyamaan wewenang, putusan PA berkekuatan hukum tetap, adanya

lembaga kasasi dan adanya hukum acara.

Dalam perkembangan selanjutnya Badan Peradilan Agama

termasuk Pengadilan Agama/ Mahkamah Syar’iah di Teluk Betung

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

62

mendapat landasan hukum yang mantap dan kokoh dengan di

undangkannya UU Nomor 35 Tahun 1999 tentang perubahan UU

Nomor 14 Tahun 1970 kemudian diganti dengan UU Nomor 4 Tahun

2004 yang berlaku mulai tanggal 15 Januari 2004 tentang kekuasaan

kehakiman. Pasal 10 Ayat (2) menyebutkan: “Badan peradilan yang

berada di bawah Mahkamah Agung meliputi badan peradilan dalam

lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, dan

Peradilan Tata Usaha Negara”.

Landasan Hukum yang lebih kuat dan kokoh lagi bagi Peradilan

Agama dan juga bagi peradilan lain adalah sebagaimana disebut dalam

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indoneisa Tahun 1945 setelah

amandemen, dimana pada Bab IX Pasal 24 ayat (2) menyebutkan:

“Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan

Badan Peradilan yang berada di bawahnya dalam Lingkungan Peradilan

Umum, Lingkungan Peradilan Agama, Lingkungan Peradilan Militer,

Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh sebuah Mahkamah

Konstitusi.”2

2. Visi dan Misi

Visi Pengadilan Agama Tanjung Karang adalah "Terwujudnya

Pengadilan Agama Tanjung Karang yang Bersih, Berwibawa, dan

Profesional dalam Penegakan Hukum dan Keadilan Menuju Supremasi

Hukum".

2 Tim Penyusun, Profil Pengadilan Agama Kelas IA Tanjung Karang, Bandar Lampung,

2008, h. 1

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

63

Merupakan kondisi yang diharapkan dapat memotivasi seluruh

pejabat fungsional maupun struktural serta karyawan-karyawati

Pengadilan Agama Tanjung Karang dalam melaksanakan aktivitas

peradilan. Visi tersebut mengandung makna bahwa bersih dari pengaruh

tekanan luar dalam upaya supremasi hukum. Bersih dan bebas KKN

merupakan topik yang harus selalu dikedepankan pada era reformasi.

Terbangunnya suatu proses penyelenggaraan yang bersih dalam

pelayanan hukum menjadi prasyarat untuk mewujudkan peradilan yang

berwibawa.

Berdasarkan Visi Pengadilan Agama Tanjung Karang yang telah

ditetapkan tersebut maka ditetapkan beberapa Misi Pengadilan Agama

Tanjung Karang untuk mewujudkan Visi tersebut.

Misi Pengadilan Agama Tanjung Karang adalah:

1. Mewujudkan Peradilan yang Sederhana, Cepat dan Biaya Ringan.

2. Meningkatkan Sumber Daya Aparatur Peradilan.

3. Meningkatkan Pengawasan yang Terencana dan Efektif.

4. Meningkatkan Kesadaran dan Ketaatan Hukum Masyarakat.

5. Meningkatkan Kualitas Administrasi dan Manajemen Peradilan.

6. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Hukum.3

3. Tugas dan Fungsi Pengadilan Agama Kelas 1A Tanjungkarang

a. Tugas pokok

Pengadilan Agama Kelas IA Tanjungkarang mempunyai

tugas pokok sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 49 Undang -

3http://www.pa-tanjungkarang.go.id/index.php/profil-mainmenu-119/visi-dan-misi-main

menu-123.html akses 15 Februari 2014

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

64

Undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana

yang telah diubah dengan Undang-UndangNo. 3 Tahun 2006,

disebutkan bahwa : Pengadilan agama bertugas dan berwenang

memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama

antara orang-orang yang beragama Islam di bidang :4

perkawinan, yang meliputi :

1. Izin beristri lebih dari seorang ;

2. Izin melangsungkan perkawinan bagi orang yang belum

berusia 21 (dua puluh satu) tahun, dalam hal orang tua wali,

atau keluarga dalam garis lurus ada perbedaan pendapat;

3. Dispensasi kawin ;

4. Pencegahan perkawinan ;

5. Penolakan perkawinan oleh Pegawai Pencatat Nikah;

6. Pembatalan perkawinan;

7. Gugatan kelalaian atas kewajiban suami dan istri;

8. Perceraian karena talak ;

9. Gugatan perceraian ;

10. Penyelesaian harta bersama ;

11. Penguasaan anak-anak ;

12. Ibu dapat memikul biaya pemeliharaan dan pendidikan anak

bilamana bapak yang seharusnya bertanggung jawab tidak

mematuhinya ;

13. Penentuan kewajiban memberi biaya penghidupan oleh suami

kepada bekas istri atau penentuan suatu kewajiban bagi bekas

istri

14. Putusan tentang sah tidaknya seorang anak ;

15. Putusan tentang pencabutan kekuasaan orang tua ;

16. Pencabutan kekuasaan wali ;

17. Penunjukan orang lain sebagai wali oleh pengadilan dalam

hal kekuasaan seorang wali dicabut ;

18. Penunjukan seorang wali dalam hal seorang anak yang belum

cukup umur 18 (delapan belas) tahun yang ditinggal kedua

orang tuanya ;

19. Pembebanan kewajiban ganti kerugian atas harta benda anak

yang ada di bawah kekuasaannya ;

20. Penetapan asal-usul seorang anak dan penetapan

pengangkatan anak berdasarkan hukum Islam ;

21. Putusan tentang hal penolakan pemberian keterangan untuk

melakukan perkawinan campuran ;

4 Pengadilan Agama Kelas IA Tanjungkarang, Laporan Tahunan Tahun 2011

Pengadilan Agama Kelas IA Tanjungkarang, h. 7

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

65

22. Pernyataan tentang sahnya perkawinan yang terjadi sebelum

Undang-UndangNomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan

dan dijalankan menurut peraturan yang lain ;

Waris ;

Wasiat ;

Hibah ;

Wakaf ;

Zakat ;

Infaq ;

Shadaqah ; dan

Ekonomi Syari'ah, yang meliputi :

1. Bank Syari’ah ;

2. Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah ;

3. Asuransi Syari’ah ;

4. Reasuransi Syari’ah ;

5. Reksa Dana Syari’ah ;

6. Obligasi Syari’ah dan Surat Berharga Berjangka Menengah

Syari’ah ;

7. Sekuritas Syari’ah ;

8. Pembiayaan Syari’ah ;

9. Pegadaian Syari’ah ;

10. Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syari’ah ; dan

11. Bisnis Syari’ah;

b. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas - tugas pokok tersebut Pengadilan

Agama mempunyai fungsi sebagai berikut 5:

1. Fungsi Mengadili (judicial power), yaitu memeriksa dan

mengadili perkara perkara yang menjadi kewenangan pengadilan

agama di wilayah hukum masing-masing ; (vide Pasal 49 Undang

- Undang No. 7 Tahun 1989 jo. Undang - Undang No. 3 Tahun

2006) ;

2. Fungsi Pengawasan, yaitu mengadakan pengawasan atas

pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera / Sekretaris,

dan seluruh jajarannya (vide : Pasal 53 ayat (1) Undang - Undang

No. 7 Tahun 1989 jo. Undang - Undang No. 3 Tahun 2006) ;

Serta terhadap pelaksanaan administrasi umum. (vide : Undang -

Undang No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman).

Pengawasan tersebut dilakukan secara berkala oleh Hakim

Pengawas Bidang.

3. Fungsi Pembinaan, yaitu memberikan pengarahan, bimbingan dan

petunjuk kepada jajarannya, baik yang menyangkut tugas teknis

yustisial, administrasi peradilan maupun administrasi umum.

5 Ibid., h. 8-9

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

66

(vide : Pasal 53 ayat (3) Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1989

jo. Undang-UndangNomor 3 Tahun 2006) ;

4. Fungsi Administratif, yaitu memberikan pelayanan administrasi

kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyitaan dan

eksekusi, perkara banding, kasasi dan peninjauan kembali serta

administrasi peradilan lainnya. Dan memberikan pelayanan

administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan Pengadilan

Agama (Bidang Kepegawaian, Bidang Keuangan dan Bidang

Umum)

5. Fungsi Nasehat, yaitu memberikan keterangan, pertimbangan dan

nasehat tentang hukum Islam pada instansi pemerintah di wilayah

hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam Pasal 52

ayat (1) Undang-UndangNomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan

Agama ;

6. Fungsi lainnya, yaitu pelayanan terhadap penyuluhan hukum,

riset dan penelitian serta lain sebagainya, seperti diatur dalam

Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI. Nomor :

KMA/004/SK/II/1991 ;

4. Pimpinan Pengadilan Agama Kelas 1ATanjungkarang sejak berdirinya

sampai sekarang.

Sejak terbentuknya Mahkamah syariah Keresidenan Lampung

berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Nomor 189 Tahun 1947

tanggal 13 Januari 1947 telah terukir beberapa nama sebagai ketua

Pengadilan Agama Tanjungkarang yaitu :6

1) KH. Nawawi periode tahun 1947 sampai dengan 1950.

2) KH. Umar Murod periode tahun 1950 sampai dengan 1957.

3) KH. Syarkowi Zain periode tahun 1957 sampai dengan 1963.

4) KH. Syafe’i periode tahun 1963 sampai dengan 1971.

5) H. Suratul Kahfi, Bchk periode 1971 sampai dengan 1979.

6) Drs. Subari Kholik periode tahun 1979 sampai dengan 1990.

7) H. Abdullah Dhia, SH periode tahun 1990 sampai dengan 1994.

6 Pengadilan Agama Tanjungkarang, Menuju Peradilan Agama Modern 2010, ( Bandar

Lampung, PA. Tanjungkarang, 2009). h. 32

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

67

8) Drs. H. Asmuni HS. periode tahun 1994 sampai dengan 2001.

9) Drs. Syamsul Ma’arif periode tahun 2001 sampai dengan 2003.

10) Drs. Busri Harun, SH, M.Ag. periode tahun 2003 sampai dengan

2005.

11) Drs. Ahud Misbahudin, SH periode tahun 2005 sampai dengan

2008.

12) H. Damsyi, MH periode tahun 2008 sampai dengan 2012.

13) Dr Khalis, dari tahun 2012 sampai sekarang.

5. Daftar Pegawai Pengadilan Agama Kelas IA Tanjung Karang

Tabel 1

Daftar Nama Pegawai Pengadilan Agama Kelas IA Tanjung Karang7

No Nama Jabatan

1 Drs. Khalis Ketua / Hakim

2 Drs. Johan Arifin, S.H. Wakil Ketua/ Hakim

3 Dra. Hj. Asma Zainuri, S.H. Hakim

4 Dra. Hj. Maimunah, S.H.,M.H. Hakim

5 Drs. Syamsuddin, M.H. Hakim

6 Drs.Hj.Abusemen Bastoni, S.H. Hakim

7 Dra. Hj. Maisunah, S.H. Hakim

8 Dra.M. Hasanah,S.H.,M.H. Hakim

9 Dra. Elfina Fitriani Hakim

10 Drs. Firdaus, M.A. Hakim

11 Drs. Mhd, Nuh, S.H.,M.H. Hakim

12 Dra. Mulathifah, M.H. Hakim

13 Drs. H. Hasan Faiz Bakry Hakim

14 Drs. Ahmad Nur, M.H. Hakim

15 Drs. A. Nasrul MD Hakim

16 Itna Fauza Qadriyah, S.H.,M.H. Panitera/Sekretaris

17 H. Sulaiman Marzuki. S.H. Wakil Panitera

18 Sudiman, S.H. Wakil Sekretaris

19 Deska Pitra, S.H.,M.H. Panmud Permohonan

20 Dra. Husnidar Panmud Gugatan

21 Syukur, S.Ag. Panmud Hukum

22 H. Rusbani, S.H. Kasub Bag Kepegawaian

7 Pengadilan Agama Tanjungkarang, “Struktur Pengadilan Agama Tanjungkarang”

www. Pa-tanjungkarang.go.id, 15 Juni 2015

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

68

23 Anis Khoirunnisa, S.Ag. Kasub Bag Keuangan

24 M. Zachrizal Anwar, S.H. Kasub Bag Umum

25 Mastur Ali, S.H. Panitera Pengganti

26 Nelmi Rodiah Harahap, S.H. Panitera Pengganti

27 Deska Pitrah, S.H.,M.H Panitera Pengganti

28 Mahmilawati, S.H. Panitera Pengganti

29 Dra. Hj. Maisarah. Panitera Pengganti

30 Linda Hastuti, S.H.,M.H. Panitera Pengganti

31 Amnia Burmella, S.H. Panitera Pengganti

32 Hj. Elok Diantika, S.H. Panitera Pengganti

33 Rosmiati, S.H. Panitera Pengganti

34 Astri Kurniawati, S.H. Panitera Pengganti

35 Eliyati Sury, S.Ag.,M.H. Panitera Pengganti

36 M. Rosyidi Jurusita

37 Ahmad Subroto, S.E., M.H. Jurusita

38 Yosrinaldo Syarief, S.H. Jurusita

39 Himbauan, S.H. Jurusita

40 Sri Widaryani, S.E., M.H. Jurusita Pengganti

41 Edhi Hartoyo, S.Pd. Jurusita Pengganti

42 Dra. Masturah Jurusita Pengganti

43 Ali Haidar, S.H. Jurusita Pengganti

44 Mulyati, S.H. Jurusita Pengganti

45 Haryati Jurusita Pengganti

46 Nurhayati, S.H.I. Jurusita Pengganti

47 Yudi Wanari, S.H., M.M. Jurusita Pengganti

48 Adriyadi, S.H. Jurusita Pengganti

49 Mega Octaria S., A.Md. Jurusita Pengganti

50 Shilvy Sagita, S.H. Jurusita Pengganti

51 Ety Hasniyati, S.H.I. Jurusita Pengganti

52 Rahmatiah Oktafiana, S.H.I. Jurusita Pengganti

B. Prosedur Penyelesaian Perkara Permohonan Hadhanah di Pengadilan

Agama Kelas IA Tanjung Karang

Hadhanah merupakan perkara yang bersifat permohonan. Prosedur

pengajuan permohonan sama dengan prosedur mengajukan gugatan, diproses

di bagian kepaniteraan permohonan. Adapun prosedur dalam pengajuan

perkara permohonan Hadhanah nikah ke Pengadilan Agama, sebagai

berikut:8

8 Wawancara Wakil Panitera Pengadilan Agama Kelas IA Tanjung Karang, Hj. Uliana

Ma’mur, S.Ag., pada tanggal 24 Februari 2014

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

69

1. Meja I

a. Menerima surat permohonan dan salinannya yang telah dibuat dan

ditandatangani oleh pemohon beserta bukti tanda pengenal (KTP) yang

bersangkutan. Surat permohonan yang diterima petugas Meja I

sebanyak jumlah pihak, ditambah 3 (tiga) rangkap untuk majelis hakim.

b. Petugas Meja I menerima dan memeriksa kelengkapan berkas dengan

menggunakan daftar periksa (check list).

c. Menaksir panjar biaya perkara. Besarnya panjar biaya perkara

diperkirakan harus telah mencukupi untuk menyelesaikan perkara

tersebut, petugas Meja I berpedoman pada Surat Keputusan Ketua

Pengadilan Agama tentang Panjar Biaya Perkara. Dalam menentukan

Panjar Biaya Perkara, Ketua Pengadilan Agama harus merujuk

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2008 tentang PNBP, Peraturan

Mahkamah Agung RI Nomor 2 Tahun 2009 tentang Biaya Proses

Penyelesaian Perkara dan Pengelolaannya pada Mahkamah Agung dan

Badan Peradilan yang berada di bawahnya serta peraturan terkait

lainnya.

d. Dalam menaksir biaya perkara perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai

berikut:

a) Jumlah pihak yang berperkara

b) Jarak tempat tinggal dan kondisi daerah para pihak (radius). Bagi

yang tidak mampu dapat diijinkan berperkara secara prodeo (cuma-

cuma). Ketidakmampuan tersebut dibuktikan dengan melampirkan

surat keterangan dari Lurah/ Kepala Desa setempat yang dilegalisir

oleh Camat. Bagi yang tidak mampu maka panjar biaya perkara

ditaksir Rp 0,- dan ditulis dalam SKUM.

e. Setelah menaksir panjar biaya perkara, Petugas Meja I membuat Surat

Kuasa Untuk Membayar (SKUM) dalam rangkap 4 (empat):

a) Lembar pertama warna hijau untuk bank.

b) Lembar kedua warna putih untuk pemohon.

c) Lembar ketiga warna merah untuk kasir.

d) Lembar keempat warna kuning untuk dimasukkan dalam berkas.

f. Petugas Meja I mengembalikan berkas kepada pemohon untuk di

teruskan kepada kasir.

2. Kasir

a. Pemohon membayar uang panjar biaya perkara yang tercantum dalam

SKUM ke bank.

b. Pemegang kas menerima bukti setor ke bank dari pemohon dan

membukukannya dalam Buku Jurnal Keuangan Perkara.

c. Pemegang kas memberi nomor, membubuhkan tanda tangan dan cap

tanda lunas pada SKUM.

d. Nomor urut perkara adalah nomor urut pada Buku Jurnal Keuangan

Perkara.

e. Pemegang kas menyerahkan satu rangkap surat permohonan yang telah

diberi nomor perkara berikut SKUM kepada pemohon agar didaftarkan

di Meja II.

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

70

3. Meja II

a. Petugas Meja II mencatat perkara tersebut dalam Buku Register Induk

Permohonan sesuai dengan nomor perkara yang tercantum dalam

SKUM.

b. Petugas Meja II menyerahkan satu rangkap surat permohonan yang

telah terdaftar berikut SKUM rangkap pertama kepada pemohon.

c. Petugas Meja II memasukkan surat permohonan tersebut dalam map

berkas perkara yang telah dilengkapi dengan formulir: PMH,

penunjukkan Panitera Pengganti, penunjukan Jurusita Pengganti, PHS

dan instrumen.

d. Petugas Meja II menyerahkan berkas perkara kepada panitera melalui

wakil panitera untuk disampaikan kepada ketua pengadilan agama.

4. Panitera

a. Menyerahkan berkas kepada Majelis.

b. Panitera menunjuk panitera pengganti untuk membantu majelis hakim

dalam menangani perkara.

c. Penunjukan panitera pengganti dicatat oleh petugas Meja II dalam Buku

Register Induk Perkara.

5. Ketua Pengadilan Agama

a. Mempelajari berkas perkara.

b. Membuat Penetapan Majelis Hakim dalam waktu selambat-lambatnya 7

(tujuh) hari, Ketua menunjukkan Majelis Hakim untuk memeriksa dan

mengadili perkara dalam sebuat penetapan majelis hakim yang

ditandatangani oleh Ketua Pengadilan Agama dan dicatat dan Register

Induk Perkara yang bersangkutan.

6. Majelis Hakim

a. Membuat Penetapan Hari Sidang dan perintah untuk memanggil para

pihak oleh jurusita.

b. Atas perintah ketua majelis, panitera pengganti melaporkan hari sidang

pertama kepada petugas Meja II dengan menggunakan lembar

instrumen.

c. Menyidangkan Perkara.

7. Meja III

a. Menerima berkas perkara yang telah diminta dari Majelis Hakim.

b. Memberitahukan isi penetapan kepada pihak yang tidak hadir oleh

jurusita.

c. Memberitahukan kepada Meja II dan Kasir yang bertalian dengan tugas

mereka.

d. Menyerahkan salinan penetapan kepada pemohon dan instansi terkait

serta menyerahkan berkas yang telah dijahit kepada Panitera Muda

Hukum.

8. Panitera Muda Hukum

a. Mendata Perkara.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

71

b. Melaporkan Perkara.

c. Mengarsipkan Berkas Perkara.

C. Data Hasil Penelitian di Pengadilan Agama Kelas IA Tanjung Karang

Adapun perkara hadhanah yang terdaftar pada Pengadilan Agama Kelas

IA Tanjung Karang dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir yakni periode

2012, 2013, 2014 dan 2015, sebagai berikut:

Tabel 1

Rekapitulasi tentang Perkara hadhanah yang Terdaftar di

Pengadilan Agama Kelas IA Tanjung Karang

Tahun 2011-20159

Bulan

Tahun

Jumlah

2011 2012 2013 2014 2015

Januari - - - 1 1 2

Februari - - 2 - - 2

Maret - - - - 3 3

April - - - - - -

Mei - - 1 - 2 3

Juni - - 2 1 1 4

Juli - - 1 1 1 3

Agustus - - - 1 1 2

September - - - 1 - 1

Oktober - - - - - -

November - - 1 - - 1

Desember - - - - - -

Jumlah Seluruhnya 21

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dari keseluruhan

perkara yang ada di Pengadilan Agama Kelas IA Tanjung Karang tersebut

terdapat 21 perkara hadhanah pada tahun 2011-2015. Dari 21 perkara

sengketa hadhanah tersebut penulis mengambil 3 sempel perkara untuk

dijadikan sebagai obyek dalam penelitian ini, yakni perkara Nomor:

9 Dokumentasi, Pengadilan Agama Kelas 1A Tanjungkarang, tahun 2011.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

72

0482/Pdt.G/2013/PA.Tnk, perkara Nomor: 0679/Pdt.G/2014/PA.Tnk,

perkara Nomor: 0780/Pdt.G/2014/PA.Tnk.

D. Analisis Data

1. Perkara Nomor 0482/Pdt.G/2013/PA.Tnk

Pengadilan Agama mempunyai tugas untuk menerima, memeriksa

dan mengadili semua perkara yang diajukan kepadanya. Bagi seseorang

yang akan mengajukan permohonan/ gugatan, maka pihak

pemohon/penggugat dapat mengajuka permohonannya/ gugatannya ke

pengadilan, baik secara lisan maupun tulis.

Gugatan yang diputus oleh Pengadilan Agama Kelas 1A Tanjung

Karang dengan Nomor Perkara 0482/Pdt.G/2013/PA.Tnk, termasuk

gugatan yang dilakukan secara tertulis. Kasus hak hadhanah pada perkara

ini berawal dari gugatan yang diajukan Pemohon. Umur 41 tahun, agama

Islam, pendidikan S1 (Ekonomi), pekerjaan Pegawai Negeri Sipil dengan

Pangkat Penata Muda Tingkat I (III/b), alamat di Kecamatan

Tanjungkarang Timur Kota Bandar Lampung. Melawan Termohon, ,

Umur 35 tahun, agama Islam, pendidikan DIII (Tehnik), Pekerjaan Ibu

rumah tangga, alamat di Kecamatan Tanjungkarang Timur Kota Bandar

Lampung.10

Pemohon dalam surat permohonan Pemohon tertanggal 26 Mei

20013, yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kelas IA

Tanjungkarang dibawah Register Nomor : 0482/Pdt.G/2013/PA.Tnk,

10

Dokumen , Pengadilan Agama Kelas 1A Tanjungkarang, Tahun 2013.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

73

tanggal 26 Mei 2013, yang pada pokoknya mengemukakan alasan-

alasan sebagai berikut:

1. Bahwa pada tanggal 11 Juni 2004, Pemohon dengan Termohon

melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat

Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Ilir Barat II Palembang

(Kutipan Akta Nikah Nomor : 320/18/VI/2000 tanggal 12 Juni

2004);

2. Bahwa Pernikahan Pemohon dan Termohon berdasarkan suka

sama suka, Pemohon berstatus jejaka dan Termohon berstatus

gadis;

3. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon bertempat tinggal

di rumah orangtua Termohon di Palembang selama lebih kurang 1

tahun, setelah itu Pemohon dan Termohon pindah ke Bandar

Lampung dan tinggal di rumah kontrakan di Jalan Dr. Harun II

Kota Bandar Lampung dan terakhir Pemohon dan Termohon

pindah dan tinggal sebagaimana alamat Penggugat dan Tergugat

tersebut diatas sampai dengan sekarang;

4. Bahwa sesudah akad nikah antara Pemohon dan Termohon telah

berhubungan sebagaimana layaknya suami isteri dan dikaruniai 1

orang anak bernama ANAK PEMOHON & TERMOHON,

perempuan, umur 4 tahun dan sekarang anak tersebut ikut dengan

Termohon:

- Bahwa pada awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon

harmonis, tetapi sejak bulan Nopember 2007 rumah tangga

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

74

Pemohon dan Termohon mulai tidak harmonis dan sering

terjadi perselisihan dan pertengkaran yang penyebabnya adalah

- Termohon berselingkuh dengan laki-laki lain, bahkan

Termohon telah mengakui berhubungan badan dengan laki-laki

tersebut;

- Termohon sering pulang malam sekitar pukul 21.00 WIB

dengan alasan lembur;-

6. Bahwa Pemohon telah berusaha mempertahankan kehidupan

rumah tangga Pemohon dan Termohon dengan menasehati

Termohon agar merubah sikapnya, bahkan Pemohon telah meminta

bantuan keluarga Termohon untuk menasehati Termohon agar mau

merubah sikapnya, tetapi tidak pernah berhasil;

7. Bahwa puncak perselisihan dan pertengkaran Pemohon dan

Termohon terjadi sekitar tanggal 26 Mei 2012 ketika itu Termohon

telah selingkuh dengan laki-laki bernama XXXXXXXXXX dan

mengaku telah berhubungan badan dua kali dengan laki-laki

tersebut mendengar dan melihat peristiwan tersebut Pemohon

marah dan terjadi pertengkaran antara Pemohon dan Termohon dan

sejak peristiwa tersebut Pemohon dan Termohon telah pisah tempat

tinggal sampai dengan sekarang;

8. Bahwa Penggugat sebagai Pegawai Negeri Sipil telah memperoleh

Surat Izin untuk bercerai dengan Nomor : 800/312/21/SK/2013

yang dikeluarkan oleh Wakil Bupati Lampung Timur tanggal 12

Mei 2013;

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

75

9. Bahwa atas perbuatan Termohon tersebut, Pemohon tidak sanggup

lagi mempertahankan rumah tangga antara Pemohon dan

Termohon dan Pemohon berkesimpulan lebih baik bercerai;

10. Bahwa anak Pemohon dan Termohon bernama ANAK

PEMOHON & TERMOHON, perempuan, umur 4 tahun masih

dibawah umur yang memerlukan kasih sayang dan perhatian dari

Pemohon sebagai ayah kandungnya, maka apabila permohonan ini

dikabulkan Pemohon mohon untuk ditetapkan hak pengasuhan dan

pemeliharaan anak Pemohon dan Termohon tersebut kepada

Pemohon sebagai ayah kandungnya sampai anak tersebut

mumayyiz atau berumur sekurang-kurangnya 12 tahun;

11. Bahwa Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul

akibat perkara ini;

Pemohon dalam menguatkan dalil-dalilnya mengajukan alat-alat

bukti dipersidangan sebagaimana yang diatur dalam Pasal 283-284 R.Bg

sebagai berikut :

1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Republik Indonesia atas nama

Pemohon (bermaterai cukup dan telah dilegalisir), Nomor:

1871051201680008, yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil Kota Bandar Lampung tanggal 29 Januari 2013,

kemudian dicocokkan dengan aslinya dan ternyata sama.

2. Fotokopi Kutipan Akta Nikah atas nama Pemohon dan Termohon

(bermaterai cukup dan telah dilegalisir), Nomor : 320/18/VI/2004,

yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

76

Agama Kecamatan Ilir Barat II Kabupaten Palembang Propinsi

Sumatera Selatan tanggal 12 Juni 2004, kemudian dicocokkan dengan

aslinya dan ternyata sama.

3. Fotokopi Kutipan Akta Kelahiran anak Pemohon dan Termohon

bernama ” ANAK PEMOHON DAN TERMOHON” (bermaterai

cukup dan telah dilegalisir), Nomor : 474.1/U/00928/14/2008, yang

dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kependudukan Kota Bandar Lampung

tanggal 01 Februari 2012, kemudian dicocokkan dengan aslinya dan

ternyata sama.

4. Asli Surat Pernyataan yang dibuat dan ditandatangani oleh Termohon

tanggal 26 Mei 2012.

5. Asli Surat Pernyataan yang dibuat dan ditandatangani oleh Pungki

Zulkarnaen tanggal 26 Mei 2012.

Saksi-Saksi

1. SAKSI KE-1, umur 49 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS, bertempat

tinggal di Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung, selanjutnya

diatas sumpahnya menerangkan pada pokoknya sebagai berikut:

Bahwa saksi kenal dengan Pemohon karena saksi adalah teman kerja

Pemohon sejak tahun 2010 dan Pemohon pernah menjadi staf saksi;

a. Bahwa saksi kenal dengan Termohon;

b. Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri:

c. Bahwa Pemohon dan Termohon telah dikaruniai 1 (satu) orang

anak;

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

77

d. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal di

Kaliawi;

e. Bahwa sepengetahuan saksi keadaan rumah tangga Pemohon dan

Termohon pada bulan Januari dan Februari 2012 Pemohon

jarang masuk kantor sehingga saksi memanggil Pemohon,

ketika itu Pemohon masih menjadi staf saksi, dan saat itu saksi

mengetahui bahwa Pemohon ada masalah keluarga, yaitu

rumah tangganya tidak harmonis karena Termohon

berselingkuh dengan pria lain Pemohon juga bercerita bahwa

Pemohon dan Termohon telah pisah ranjang, kemudian ketika

Pemohon bermohon untuk menindak lanjuti surat izin dari

atasan, selingkuhan Termohon bernama XXXXXXXX datang

ke rumah saksi dan cerita tentang selingkuh dengan

Termohon dan lelaki tersebut mohon kepada Pemohon untuk

menyelesaikan masalah secara baik-baik, setelah itu saksi tidak

tahu lagi karena proses selanjutnya Pemohon diperiksa oleh

Bawasda;

f. Bahwa Pemohon dan Termohon tidak satu rumah lagi atau jarang

serumah sejak bulan Februari 2012 sampai dengan sekarang;

g. Bahwa saksi terakhir melihat Pemohon dan Termohon bersama

tahun 2012, ketika itu saksi bertemu Pemohon dan Termohon

diacara arisan ;

h. Bahwa Pemohon dan Termohon sudah pernah 5 kali dilakukan

uapaya damai, tetapi tidak berhasil;

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

78

i. Bahwa Anak Pemohon dan Termohon ikut dengan Pemohon;

j. Bahwa saksi tidak pernah berkunjung ke rumah Pemohon;

k. Bahwa Termohon pernah dipanggil Bawasda untuk diperiksa;11

Bahwa atas keterangan saksi tersebut, oleh Pemohon ada yang

diperbaiki bahwa benar Termohon pernah dipanggil oleh Bawasda,

tetapi karena Termohon tidak hadir ke Bawasda maka petugas dari

Bawasda yang datang kerumah Termohon

SAKSI KE-2, umur 43 tahun, agama Islam, pekerjaan, bertempat

tinggal di Kecamatan Tanjungkarang Timur Kota Bandar Lampung,

selanjutnya dibawah sumpahnya menerangkan pada pokoknya

sebagai berikut:

a. Bahwa saksi kenal dengan Pemohon karena saksi adalah kakak

kandung Pemohon

b. Bahwa saksi kenal dengan Termohon namanya TERMOHON

c. Bahwa Pemohon dan Termohon menikah 9 tahun yang lalu

d. Bahwa sepengetahuan saksi keadaan rumah tangga Pemohon dan

Termohon pada awalnya rukun, namun sejak 2 tahun yang lalu

rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak rukun lagi karena

Termohon berselingkuh dengan laki-laki lain:

e. Bahwa saksi pernah melihat sendiri Termohon dengan laki-laki

lain di dalam mobil Termohon, saat itu laki-laki tersebut yang

memeggang kemudi mobil, selain itu saksi juga pernah melihat

Termohon bersama laki-laki lain sedang makan sate di Pahoman

11

Dokumentasi Putusan Pengadilan Agama Kelas 1A Tanjung Karang.

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

79

jam 7 malam, sedangkan Termohon beralasan lembur dikantor

sehingga pulang terlambat;

f. Bahwa berdasarkan SMS dan peristiwa-peristiwa tersebut, maka

Pemohon dansaksi meminta laki-laki tersebut datang untuk

menyelesaikan masalah, selanjutnya laki-laki tersebut yang

bernama XXXX datang dengan isterinya menemui saksi,

Pemohon dan Termohon, di dalam pertemuan itu XXXXX dan

Termohon mengakui perselingkuhan tersebut, saat itu isteri

XXXXX marah kepada Termohon dan mengingatkan Termohon

untuk menjauhi XXXXX;

g. Bahwa Aib Termohon tersebut sulit diterima dan tidak mungkin

untuk berdamai;

h. Bahwa anak Pemohon dan Termohon dalam pemeliharaan

Pemohon, serta selama ikut dengan Pemohon terpelihara dengan

baik dan keluarga besar Pemohon siap membantu memelihara dan

mengasuh anak tersebut.

Majelis Hakim Pengadilan Agama dalam Keputusannya

menyatakan mengabulkan permohonan pemohon, Mengabulkan

permohonan Pemohon dengan verstek, Menetapkan memberikan izin

kepada Pemohon (PEMOHON) untuk mengucapkan ikrar talak terhadap

Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Kelas IA

Tanjungkarang setelah putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap.

Menetapkan hak pengasuhan dan pemeliharaan anak Pemohon dan

Termohon bernama ANAK PEMOHON & TERMOHON, perempuan,

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

80

umur 4 tahun, kepada Pemohon sebagai ayah kandungnya sampai anak

tersebut mumayyiz atau berumur sekurang-kurangnya 12 tahun, serta

membebankan biaya perkara menurut hukum.12

Demikian dijatuhkan Putusan ini di Pengadilan Agama Kelas IA

Tanjungkarang dalam Musyawarah Majelis Hakim pada hari Selasa

tanggal 28 Juli 2013M bertepatan dengan tanggal 6 Sya’ban 1433H.

Oleh kami Drs. BAIDHOWI HB, S.H. sebagai Ketua Majelis, Dra.

MUFIDATUL HASANAH, S.H. dan Drs MANANI HS sebagai Hakim-

Hakim Anggota. Putusan tersebut pada hari itu juga diucapkan dalam

persidangan terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut dan dihadiri

oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut serta dihadiri oleh DESKA PITRAH,

S.H. sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Agama tersebut dengan

dihadiri Pemohon tanpa hadirnya Termohon.13

Dalam hal memberikan keputusan seoarang hakim tidak boleh

memihak kepada salah satu antara orang yang berperkara, bersifat bebas

dan tidak pula terpengaruh oleh pemerintah. Disamping itu seorang hakim

wajib pula menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yang

ada dalam agama, dan masyarakat, apabila di Pengadilan Agama yang

menangani tentang kasuskasus perdata, maka dalam hal ini hakim wajib

dituntut utnuk menerapkan asas hukum yang sebenarnya, sebab kesalahan

hakim adalah merupakan petaka bagi hakim sendiri maupun pihak yang

telah dirugikannya, yang pada akhirnya harus dipertanggung jawabkan,

baik di dunia maupun di akhirat.

12

Dokumentasi, Putusan Pengadilan Agama kelas1A tanjungkarang, tahun 2013. 13

Ibid,

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

81

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, Majelis Hakim menilai bahwa

rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah pecah (broken meried) tidak

ada keharmonisan lagi dan sudah sulit untuk rukun kembali, sehingga

tujuan perkawinan yang dimaksud Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1

Tahun 1974 tentang Perkawinan jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam dan

Al-Qur’an surat Ar-Ruum ayat 21 untuk membentuk rumah tangga yang

sakinah, mawaddah, warrahmah telah tidak terwujud.

Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan dalil

Al-Qur’an surat Al-Baqarah : 227 yang berbunyi :

Artinya : “ Dan jika mereka ber’azam (berketetapan hati) untuk talak,

maka sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha

Mengetahui “;

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis

Hakim berkesimpulan bahwa alasan perceraian yang diajukan Pemohon

untuk mohon izin mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon telah

cukup bukti dan memenuhi alasan hukum sebagaimana disebutkan dalam

penjelasan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo

Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116

huruf (f) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, karenanya Majelis Hakim

berpendapat permohonan Pemohon agar Pengadilan memberi izin kepada

Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon dapat

dikabulkan, dan ditetapkan hak hadhanah kepada Pemohon.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

82

Menimbang, bahwa Majelis Hakim dengan tidak bermaksud

mengkesampingkan ketentuan Pasal 105 huruf (a) KHI, namun semata-

mata untuk kemaslahatan dan masa depan anak itu sendiri, yang

senyatanya pula saat ini anak tersebut dalam pemeliharaan Pemohon yang

diasuh oleh kakak perempuan Pemohon dan dalam keadaan baik-baik

(vide keterangan saksi kedua Pemohon) di satu sisi, sedang di sisi lain

Termohon dalam pernyataan tertulis tanggal 26 Mei 2012 dan tanggal 10

Juli 2013 telah melepaskan dan menyetujui hak asuhnya atas anak tersebut

kepada Pemohon (vide bukti Pg.4) sedang selama persidangan

berlangsung Termohon tidak hadir dan pula tidak mengutus orang lain

sebagai kuasa, untuk setidak-tidaknya menyampaikan suatu keberatan dan

atau meminta hak asuh atas anak tersebut, maka Majelis Hakim semata-

mata untuk kepastian dan kepentingan anak tersebut, dengan tidak

mengurangi hak Termohon untuk bertemu dan mencurahkan kasih

sayangnya kepada anak tersebut, dan kepada Pemohon tidak dapat

menghalang-halangi dan atau melarangnya, maka Majelis Hakim dapat

mengabulkan dan ditetapkan dalam putusan ini hak pemeliharan anak

Pemohon dan Termohon tersebut kepada Pemohon sampai anak tersebut

mumayyiz atau sekurang-kurangnya beumur 12 tahun.

Dalam hal ini penulis melihat pertimbangan hukum yang diberikan

majelis hakim dapat dilihat untuk kepentingan anak atau kemaslahatan

anak, dalam perkara tersebut yang telah diputuskan hak pemeliharaan dan

pengasuhan anak (hadhanah) diserahkan kepada pemohon yaitu selaku

Bapak kandung, karena dalam hal pengasuhan anak ini yang pertama

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

83

harus diperhatikan adalah kepentingan anak tersebut dan memiliki

kemampuan dan kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan dan

memberikan rasa aman kepada anak yang menjadi korban perceraian,

dalam hal ini Majelis Hakim mengutamakan bagaimana memberi

perlindungan dan kebaikan bagi anak demi kemaslahatan dan terhindar

dari hal-hal yang tidak diinginkan oleh orang tuanya.

2. Perkara Nomor 0679/Pdt.G/2014/PA.Tnk.

Pengadilan Agama Tanjungkarang yang memeriksa dan mengadili

perkara perdata tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis

telah menjatuhkan putusan dalam perkara pengasuhan anak antara,

Penggugat umur 33 tahun, Agama Islam, Pendidikan D.III

(keperawatan), Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di

Kecamatan Sukabumi, Kota Bandar Lampung, Termohon, umur 30 tahun,

Agama Islam, Pendidikan S.1 (keperawatan), Pekerjaan Karyawati

Swasta, Tempat tinggal di Kecamatan Sukabumi Kota Bandar Lampung.

1. Bahwa pada tanggal 28 April 2005, Penggugat dengan Tergugat

melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah

Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanjungkarang Barat Kota Bandar

Lampung (Kutipan Akta Nikah Nomor : 194/08/V/2005 tanggal 02

Mei 2005);

2. Bahwa dalam perkawinan Penggugat dengan Tergugat tersebut telah

dikaruniai 2 (dua) orang anak bernama :

a. ANAK KE-1, lahir tanggal 11 Agustus 2005;

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

84

b. ANAK KE-2, lahir tanggal 01 Oktober 2011;

4. Bahwa kemudian pada tanggal 06 Januari 2014 antara Penggugat dan

Tergugat telah terjadi perceraian berdasarkan Putusan Pengadilan

Agama Tanjungkarang Nomor 1131/Pdt.G/2013/PA.Tnk, tanggal 04

Desember 2013 dengan Akta Cerai Nomor : 0062/AC/2014/PA.Tnk

tanggal 28 Januari 2014;

5. Bahwa selama dalam pengasuhan Tergugat anak tersebut dalam

keadaan kurang terurus dan kurang perhatian dari Tergugat, sedangkan

Penggugat sendiri tidak diberi kesempatan untuk mengurus anak

Penggugat dan Tergugat tersebut;

6. Bahwa Penggugat bertanggung jawab dan sayang kepada anak-anak

Penggugat dan Tergugat tersebut dan Penggugat mempunyai pekerjaan

sebagai Pegawai Negeri Sipil, sedangkan Tergugat tidak bertanggung

jawab dengan anak-anak Penggugat dan Tergugat dan Tergugat sudah

menikah lagi dengan laki-laki lain;

7. Bahwa anak Penggugat dan Tergugat bernama ANAK KE-1, lahir

tanggal 11 Agustus 2005 dan ANAK KE-2, lahir tanggal 01 Oktober

2011 yang masih memerlukan kasih sayang dan perhatian dari

Penggugat sebagai bapak kandungnya, sedangkan Tergugat tidak

bertanggung jawab dengan anak-anak Penggugat dan Tergugat dan

Tergugat sudah menikah lagi dengan laki-laki lain, maka apabila

gugatan ini dikabulkan Penggugat mohon untuk ditetapkan hak

pengasuhan dan pemeliharaan anak Penggugat dan Tergugat tersebut

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

85

kepada Penggugat sebagai ayah kandungnya sampai anak-anak

tersebut dewasa atau mandiri.

Majelis Hakim Pengadilan Agama Kelas 1A Tanjung Karang

dalam putusannya menyatakan mengabulkan permohonan Pemohon,

dan menyatakan pemeliharaan dua orang anak yang lahir dari

perkawinan Penggugat dengan Tergugat yang bernama ANAK KE-1,

lahir tanggal 11 Agustus 2005 dan ANAK KE-2, lahir tanggal 01

Oktober 2011 dipelihara oleh Penggugat, serta membebankan biaya

perkara menurut hukum.14

Dalam kasus ini penulis melihat pertimbangan-pertimbangan

Majelis Hakim sangat relevan, sebagaimana tersebut di atas Majelis

Hakim mempertimbangkan ketentuan hak pengasuhan anak jika dilihat

dari segi normatif “bahwa anak yang belum berumur 12 tahun (belum

mumayyiz) adalah hak asuh pada ibunya“, namun berdasarkan

Yurisprudendi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 110

K/AG/007 tanggal 7 Desember 2007 yang pada pokoknya menyatakan

bahwa mengenai pemeliharaan anak, bukan dilihat semata-mata dari

siapa yang paling berhak, akan tetapi yang harus dilihat dan

dikedepankan adalah kepentingan yang terbaik bagi anak. Fakta yang

terungkap di persidangan bahwa anak yang bernama ANAK KE-1

ketika ikut bersama Tergugat, kurang terurus, korengan, di sekolah

suka diam dan melamun, sehingga nilai ulangan sekolahnya menurun,

hal ini menunjukkan kekurang mampuan Tergugat selaku ibu

14

Dokumentasi, Putusan Pengadilan Agama Kelas 1A Tanjungkarang, tahun 2014.

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

86

kandungnya melaksanakan fungsinya sebagai ibu untuk merawat dan

mengasuh lebih - lebih setelah Tergugat menikah lagi dengan laki-laki

lain. Sementara ketika anak ikut bersama Penggugat anak tersebut

terusus dengan baik, ada kemajuan dalam belajarnya, PR dikerjakan

dengan bimbingan dari Penggugat selaku ayah kandungnya dan

prestasi sekolahnya makin bagus hal ini terlihat dari hasil ulangan

semester kemarin. Penulis juga melihat dari pertimbangkan

Psycologis anak, dan kenyamanan anak juga kepentingan yang terbaik

bagi anak dalam memutus perkara ini sudah tepat.

3. Perkara Nomor 0780/Pdt.G/2014/PA.Tnk.

Pengadilan Agama Tanjungkarang yang memeriksa dan mengadili

perkara perdata tertentu pada tingkat pertama dalam pe rsidangan

Majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara pengasuhan anak

antara:

PENGGUGAT, umur 33 tahun, Agama Islam, Pendidikan S.1,

Pekerjaan Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Kota Bandar Lampung,

disebut sebagai Penggugat. TERGUGAT, umur 36 tahun, Agama Islam,

Pendidikan S.1, Pekerjaan PNS, Tempat tinggal di Kecamatan Buay

Bahuga Kabupaten Way Kanan, disebut sebagai Tergugat.15

Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan hak Pengasuhan

anak dengan suratnya tanggal 11 Agustus 2014 dan telah didaftarkan di

Kepaniteraan Pengadilan Agama Tanjungkarang dengan register Nomor:

15

Dokumentasi Putusan Pengadilan Agama Kelas 1A Tanjung Karang.

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

87

0780/Pdt.G/2014/PA-Tnk, tanggal 12 Agustus 2014 setelah diperbaiki

posita dan petitumnya sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami isteri sah yang

nikahnya dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 2005 di rumah orang tua

Tergugat dengan wali nikah ayah kandung Penggugat mas kawin

berupa emas 2,5 gram dan seperangkat alat sholat dibayar tunai yang

dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama (KUA)

Kecamatan Cidadap sebagaimana bukti berupa Duplikat Kutipan Akta

Nikah Nomor : 340/08/VII/2005, tertanggal 04 Juli 2005, yang

dikeluarkan oleh KUA Cidadap Bandung Jawa Barat.

2. Bahwa dalam perkawinan Penggugat dengan Tergugat tersebut telah

dikaruniai 2 orang anak bernama :

1. ANAK KE-1, umur 9 tahun.

2. ANAK KE-2, umur 7 tahun.

Anak-anak tersebut sekarang bersama Penggugat;

3. Bahwa kemudian pada tanggal 12 Maret 2014 antara Penggugat dan

Tergugat telah terjadi perceraian berdasarkan Putusan Pengadilan

Agama Tanjungkarang Nomor : 0925/Pdt.G/2013/PA.Tnk, tanggal 05

Desember 2013 dengan Akta Cerai Nomor : 0190/AC/2014/PA.Tnk

tanggal 12 Maret 2014.

4. Bahwa selama dalam pengasuhan Penggugat anak-anak tersebut

dalam keadaan sehat dan baik-baik saja.

5. Bahwa Penggugat bertanggung jawab dan sayang kepada anak-anak

Penggugat dan Tergugat tersebut dan Penggugat mempunyai

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

88

pekerjaan sebagai Karyawan Swasta PT.Bukit Randu Sentosa di

Bandar Lampung, sedangkan Tergugat sebagai Pegawai Negeri Sipil

di Pemda Way Kanan, tidak memberikan nafkah anak dan keperluan

sekolah dan juga pernah membawa anak – anak secara paksa pada

tahun 2013 tanpa sepengetahuan Penggugat.

6. Bahwa anak-anak Penggugat dan Tergugat bernama ANAK KE-1,

umur 9 tahun dan ANAK KE-2, umur 7 tahun yang masih

memerlukan kasih sayang dan perhatian dari Penggugat sebagai ibu

kandungnya, sedangkan Tergugat kurang bertanggung jawab terhadap

nafkah anak-anak dan kurang kasih sayang dan Perhatian kepada

anak-anak Penggugat dan Tergugat, maka apabila gugatan ini

dikabulkan Penggugat mohon untuk ditetapkan hak pengasuhan dan

pemeliharaan anak-anak Penggugat dan Tergugat tersebut kepada

Penggugat sebagai ibu kandungnya sampai anak-anak tersebut

mumayyiz atau sekurang-kurangnya berumur 12 tahun.16

Majelis Hakim Pengadilan Agama dalam keputusannya,

Mengabulkan gugatan Penggugat, menetapkan pemeliharaan Kedua

orang anak yang lahir dari perkawinan Penggugat dan Tergugat yang

bernama ANAK KE-1, umur 9 tahun dan ANAK KE-2, umur 7 tahun

dipelihara oleh Penggugat sebagai Ibu Kandungnya sampai anak-anak

tersebut mumayyiz atau sekurang-kurangnya berumur 12 tahun, dan

membebankan biaya perkara kepada Penggugat.

16

Dokumentasi , Pemgadilan Agama Kelas 1A Tanjung Karang, tahun 2014. h. 3.

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil Pengadilan Agama Kelas ...repository.radenintan.ac.id/1980/7/Bab_IV.pdfSebelum bangsa penjajah Portugis, Inggris dan Belanda datang di bumi Nusantara

89

Dalam kasus ini penulis melihat pertimbangan-pertimbangan

hakim sudah tepat, dimana dijelaskan dalam ketentuan hak asuh dalam

Islam karena anak yang kedua Pemohon dan Termohon belum mumayyiz

seperti yang diatur dalam 105 KHI huruf a yang menjelaskan :

“Dalam hal terjadi perceraian, pemeliharaan anak yang belum mumayyiz

atau belum berusia 12 tahun adalah hak ibunya.17

Meskipun anak

tersebut sudah ditetapkan dalam asuhan Penggugat, maka Tergugat selaku

ayah kandungnya mempunyai hak untuk bertemu, berkomunikasi dan

berjumpa sewaktu-waktu dengan kedua anak tersebut, apabila dibutuhkan

oleh Tergugat, guna memberikan kasih sayang terhadap anak – anaknya.

17

Tim Redaksi Nuansa Aulia, Kompilasi Hukum .h. 33.