Bab IV Hasil Kali Transformasi

9
Hasil Kali Transformasi Definisi : Andaikan F dan G dua transformasi dengan : F : V → v G : V → v Sehingga produk atau komposisi dari f dan g yang ditulis sebagai GoF didefinisikan sebagai (GoF)(P) = G[F(P)], ∀P ∈ V Teorema 5.1 : Jika F : V → v dan G : V → v masing-masing suatu transformasi maka hasil kali H = GoF : V → v adalah juga transformasi. Pembuktian 1. H : V → v Transformasi G memiliki daerah nilai dan daerah asal di V Transformasi F memiliki daerah nilai dan daerah asal di V 2. H surjektif : Anggota kodomain memiliki pasangan didomain Ambil sebarang y ∈ V, akan dibuktikan bahwa H(x) = y Transformasi G : Ambil sebarang y ∈ V dan z ∈ V maka G(z) = y Transformasi F : Ambil sebarang z ∈ V dan x ∈ V maka F(x) = z Jadi dapat disimpulkan G(z) = y , G [F(x)] = y atau (GoF)(x) = y sehingga y = H(x) 3. H Injektif : Setiap domain memiliki tepat satu pasangan pada kodomain atau dapat ditulis P≠Q maka H(P) ≠ H(Q) . Akan dibuktikan menggunakan kontradiksi Andaikan H(P) = H(Q) maka G[F(P)] = G[F(Q)] F(P) = F(Q) P = Q Dari pembuktian diatas, pengandaian H(P) = H(Q) adalah SALAH. Yang benar H(P) = H(Q) sehingga dapat disimpulkan bahwa H adalah injektif. Example : Andaikan g sebuah garis dan T sebuah transformasi T : V → v yang didefinisikan sebagai berikut : Jika x ∈ g, maka T(x) = x Jika x g maka T(x) adalah titik tengah ruas garis dari x ke g yang tegak lurus.

description

TUGAS GEOMETRI TRANSFORMASI

Transcript of Bab IV Hasil Kali Transformasi

  • Hasil Kali Transformasi Definisi : Andaikan F dan G dua transformasi dengan : F : V v G : V v Sehingga produk atau komposisi dari f dan g yang ditulis sebagai GoF didefinisikan sebagai (GoF)(P) = G[F(P)], P V Teorema 5.1 : Jika F : V v dan G : V v masing-masing suatu transformasi maka hasil kali H = GoF : V v adalah juga transformasi. Pembuktian

    1. H : V v

    Transformasi G memiliki daerah nilai dan daerah asal di V

    Transformasi F memiliki daerah nilai dan daerah asal di V

    2. H surjektif : Anggota kodomain memiliki pasangan didomain Ambil sebarang y V, akan dibuktikan bahwa H(x) = y

    Transformasi G : Ambil sebarang y V dan z V maka G(z) = y

    Transformasi F : Ambil sebarang z V dan x V maka F(x) = z

    Jadi dapat disimpulkan G(z) = y , G [F(x)] = y atau (GoF)(x) = y sehingga y = H(x) 3. H Injektif : Setiap domain memiliki tepat satu pasangan pada kodomain atau

    dapat ditulis PQ maka H(P) H(Q) . Akan dibuktikan menggunakan kontradiksi

    Andaikan H(P) = H(Q) maka G[F(P)] = G[F(Q)]

    F(P) = F(Q)

    P = Q

    Dari pembuktian diatas, pengandaian H(P) = H(Q) adalah SALAH. Yang benar

    H(P) = H(Q) sehingga dapat disimpulkan bahwa H adalah injektif.

    Example : Andaikan g sebuah garis dan T sebuah transformasi T : V v yang didefinisikan sebagai berikut :

    Jika x g, maka T(x) = x

    Jika x g maka T(x) adalah titik tengah ruas garis dari x ke g yang tegak lurus.

  • Pembuktian Isometri : Transformasi dan refleksi. Ambil sebuah garis h tegak lurus g dan Mh (refleksi garis h) atau Mh [T(x)] = y, sehingga y = (MhoT)(x). apakah merupakan hasil kali isometri? Dari gambar didapat MhoT = ToMh. Andaikan x = (x,y) maka T(x) = (x, 1/2y) dan Mh[T(x)] = (-x, 1/2y)

  • g

    g

    PEMBAHASAN SOAL

    1). Diketahui : garis-garis g dan h dan titik-titik P,Q dan K.

    Lukislah :

    a). A = Mg[Mh(P)]

    b). B = Mh[Mg(P)]

    c). C = Mh[Mh(P)]

    d). D = Mg[Mh(K)]

    e). R sehingga Mh[Mg(R)] = Q

    f). Apakah Mg Mh = MhMg?

    Penyelesaian:

    a)

    b)

    c)

    Q

    P

    h

    A = Mg[Mh(P)]

    Mh(P)

    B = Mh[Mg(P)]

    P

    Mg(P)

    h

    P = Mh[Mh(P)]

    Mh(P)

    h

    g

  • g

    Q

    P

    h

    K = D= Mg[Mh(K)]

    Mh(Q)

    Q = Mh[Mg(R)]

    d)

    e)

    f) Tidak, sebab terlihat pada nomor (a) dan (b), diperoleh Mg[Mh(P)]

    Mh[Mg(P)]. Selain itu, sifat komutatif tidak berlaku secara umum pada hasilkali

    transformasi. Pembuktian dapat dilihat di materi.

    2). Diketahui : T dan S isometri

    Selidiki :

    a). TS sebuah isometri

    b). TS = ST

    c). Jika g sebuah garis maka g = (TS)(g) juga sebuah garis.

    d). Jika g // h dan g = (TS)(g), h = (TS)(h) maka g // h

    Penyelesaian :

    a). T dan S adalah isometri-isometri sehingga T dan S adalah suatu transformasi

    Berdasarkan teorema Jika F : V V dan G : V V masing-masing suatu

    transformasi, maka hasil kali H = G F : V V adalah juga suatu transformasi,

    maka TS juga transformasi.

    Adb. TS isometri.

    P

    h

    g

    R

  • Ambil sebarang titik A, BV.

    Jelas S(A) = A, S(B) = B.

    Karena S isometri maka AB = AB.

    Jelas T(A) = A, T(B) = B.

    Karena T suatu isometri maka AB = AB.

    Diperoleh AB = AB = AB.

    Jelas TS(A) = T[S(A)]= T(A)= A dan

    TS(B) = T[S(B)]= T(B)= B.

    Karena AB = AB maka TS sebuah isometri.

    Jadi TS adalah suatu isometri.

    b). Adb TS = ST

    Didefinisikan T(P) = P dan T(Q) = Q.

    Misalkan |PQ| = |PQ| |PQ| = |T(P) S(Q)|.

    TS(P) = P dan ST(P) = P.

    Karena TS(P) = ST(P) = P maka TS = ST = 1.

    Jadi TS = ST.

    c). Apabila g sebuah garis maka g = TS(g) juga sebuah garis.

    Telah diketahui bahwa TS sebuah isometri.

    Berdasarkan teorema sebuah isometri memetakan garis menjadi garis.

    Maka g = TS(g) adalah sebuah garis.

    Jadi pernyataan jika g sebuah garis maka g = TS(g) juga sebuah garis benar.

    d). Apabila g // h dan g = TS(g), h = TS(h) maka g// h.

    Karena TS sebuah isometri, berdasarkan teorema sebuah isometri mengawetkan

    kesejajaran dua garis sehingga diperoleh g// h dengan g = TS(g), h = TS(h), g //

    h.

    Jadi pernyataan Apabila g // h dan g = TS(g), h = TS(h) maka g// h benar.

    3). Diketahui : garis-garis g dan h, Ag, Bh, C h

    Lukislah :

    a). Mg[Mh(ABC)]

    b). Mh[Mg(ABC)]

    c). K sehingga Mg[Mh(K)] = K

    d). R sehingga Mh[Mg(R)] = D

  • Penyelesaian:

    a).

    Mh(A) = A

    Mh(B) = B (karena B h )

    Mh(C) = C

    Mg(A) = A

    Mg(B) = B

    Mg(C) = C

    Jadi, Mg[Mh(ABC)] = ABC.

    b).

    g

    h

    A

    C

    B

    A

    C

    C

    A

    B

    g

    h

    A = A

    C

    B

    A

    C

    C

    B

    B

  • Mg(A) = A = A (karena A g )

    Mg(B) = B

    Mg(C) = C

    Mh(A) = A

    Mh(B) = B

    Mh(C) = C

    Jadi, Mh[Mg(ABC)] = ABC.

    c). Akan dilukis K sehingga Mg[Mh(K)] = K.

    Mg[Mh(K)] = K (MgMh)(K) = K.

    Hasil kali persamaan (MgMh)(K) = K hanya akan terjadi pada titik potong antara

    garis g dan garis h. Oleh karena itu K adalah titik potong garis g dan garis h.

    d). Akan dilukiskan titik R sehingga Mh[Mg(R)] = D.

    Karena D h maka D = Mh(D) = D.

    Diperoleh Mg(R) = D.

    Jadi, R adalah prapeta D oleh Mg

    4). Diketahui : garis-garis g, h, k dengan g // k

    Lukislah :

    a). g = Mh[Mg(g)]

    b). g = Mg[Mh(g)]

    c). k = Mg[Mh(k)]

    Penyelesaian:

    g

    h

    K

    g

    h

    R

    D

  • a) g= Mh[Mg(g)]

    Ambil dua titik sebarang anggota garis g, misal titik P dan Q serta namai titik

    perpotongan garis g dan h di R . Setelah mendapatkan pencerminan P di P, R di R

    dan Q di Q, hubungkan titik P, R, dan Q menjadi suatu garis yaitu garis g.

    b) g= Mg[Mh(g)]

    Ambil dua titik sebarang anggota garis g, misal titik P dan Q.

    c) k= Mg[Mh(k)]

    Ambil dua titik sebarang anggota garis g, misal titik A dan B. namai titik perpotongan

    garis h dan k di C.

    g

    Q

    R

    Q

    P

    P h g

    k

    g

    Q

    P

    Q

    R

    Q

    P

    P h g

    k

  • k

    A

    B

    B

    A

    B

    C

    A

    h g

    k