BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Gambaran …

16
34 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian a. Keadaan Geografis Puskesmas Nambo Merupakan Puskesmas Induk Non-Perawatan yang didefenitif berdiri sejak bulan Juni 2010. Puskesmas yang berdiri diatas lahan seluas 16.171 m 3 ini terletak di Kelurahan Nambo Kecamatan Nambo, Puskesmas ini merupakan pemekaran dari Puskesmas Abeli. Sekilas tentang letak wilayah Kerja Puskesmas Nambo : 1) Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Konda 2) Sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Kendari 3) Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Moramo Utara Konsel 4) Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Abeli Wilayah Kerja Puskesmas Nambo terletak dibagian Timur Kota Kendari dan Seluruh wilayah berada didaratan Pulau Sulawesi. Luas wilayah menurut kelurahan sangat beragam, Kelurahan Bungkutoko merupakan Kelurahan yang paling luas, kemudian menyusul Kelurahan Nambo, Kelurahan Sambuli, Kelurahan Petoaha dan Kelurahan Tondonggeu. b. Kependudukan Berdasarkan hasil pendataan terakhir, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Nambo adalah 8.247 jiwa yang tersebar dalam 5 (Lima) wilayah kelurahan.

Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Gambaran …

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Gambaran …

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Keadaan Geografis

Puskesmas Nambo Merupakan Puskesmas Induk Non-Perawatan yang

didefenitif berdiri sejak bulan Juni 2010. Puskesmas yang berdiri diatas lahan

seluas 16.171 m3 ini terletak di Kelurahan Nambo Kecamatan Nambo,

Puskesmas ini merupakan pemekaran dari Puskesmas Abeli.

Sekilas tentang letak wilayah Kerja Puskesmas Nambo :

1) Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Konda

2) Sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Kendari

3) Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Moramo Utara Konsel

4) Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Abeli

Wilayah Kerja Puskesmas Nambo terletak dibagian Timur Kota Kendari

dan Seluruh wilayah berada didaratan Pulau Sulawesi. Luas wilayah menurut

kelurahan sangat beragam, Kelurahan Bungkutoko merupakan Kelurahan yang

paling luas, kemudian menyusul Kelurahan Nambo, Kelurahan Sambuli,

Kelurahan Petoaha dan Kelurahan Tondonggeu.

b. Kependudukan

Berdasarkan hasil pendataan terakhir, jumlah penduduk di wilayah kerja

Puskesmas Nambo adalah 8.247 jiwa yang tersebar dalam 5 (Lima) wilayah

kelurahan.

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Gambaran …

35

Adapun untuk lebih jelasnya distribusi penduduk perkelurahan, disajikan

dalam tabel berikut ini:

Tabel 1. Distribusi Jumlah Penduduk per Kelurahan

No. Kelurahan Jumlah Penduduk

( Jiwa ) Jumlah KK

1. Petoaha 1992 491

2. Nambo 1616 301

3. Bungkutoko 1885 366

4. Sambuli 1.832 512

5. Tondonggeu 1002 254

J U M L A H 8327 1924 Sumber : Profil puskesmas Nambo , 2018

c. Keadaan Sosial Budaya dan Ekonomi

Berdasarkan data terakhir, kehidupan sosial, ekonomi dan budaya

masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Nambo, dimana mata pencaharian

terbesar penduduk adalah petani/nelayan (62 %) pedagang/industri (11 %).

Selebihnya adalah PNS/ABRI (9 %), dan sisanya buruh, sopir dan pekerja

lainnya (18 %).

Masyarakat terdiri dari berbagai macam suku, seperti suku Bugis, Muna,

Tolaki, Buton, Jawa, Bajo dan Makassar. Sebagian besar penduduk memeluk

agama Islam. Agama lain yang dianut adalah Kristen, Katolik dan Hindu.

d. Sarana dan Prasarana

1) Sarana Pendidikan dan sarana Ibadah di wilayah kerja Puskesmas

Nambo dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Gambaran …

36

Tabel 2. Sarana Pendidikan dan Sarana Ibadah

No

.

KEL

Sarana Pendidikan Sarana Ibadah

TK SD MTS SMP SMA SMK Masjid Gereja

1. Petoaha 1 1 - - - 3 -

2. Nambo 1 2 - 2 1 1 1 -

3. Bungkutoko - 2 1 - - - 2 -

4. Sambuli - 3 - 1 - - 2 -

5. Tondonggeu - 1 - - - 2 -

Jumlah 2 9 1 3 1 1 10 - Sumber : Profil puskesmas Nambo , 2018

2) Sarana Kesehatan

Untuk menunjang peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,

maka sangat dibutuhkan fasilitas kesehatan. Adapun fasilitas kesehatan

di wilayah kerja Puskesmas Nambo adalah sarana kesehatan berupa :

a) Puskesmas Induk yang merupakan puskesmas rawat jalan yang

berlokasi di jalan poros Nambo - Moramo, Kelurahan Nambo

Kecamatan Nambo Kota Kendari yang terdiri dari : Ruang Kepala

Puskesmas, Ruang UGD, Ruang Tata Usaha, Ruang Loket

Kartu/pendaftaran, ruang Poli Umum, Ruang Poli Gigi, Ruang KIA,

Ruang Farmasi, Gudang Obat, Ruang Gizi, Imunisasi, Ruang TB,

Ruang Promkes, Kesling, P2M, Ruang laboratorium, Aula, Ruang

persalinan.

b) Puskesmas Pembantu yang terdiri dari 4 buah yaitu di Kelurahan

sambuli, Nambo, Petoaha dan Tondonggeu.

c) Posyandu balita yang terdiri dari : 11 Posyandu

1) Posyandu Merpati Keluaran Petoaha

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Gambaran …

37

2) Posyandu Kasih Ibu Kelurahan Petoaha

3) Posyandu Gaya Baru Kelurahan Petoaha

4) Posyandu Delima Kelurahan Nambo

5) Posyandu Wekoila Kelurahan Nambo

6) Posyandu Kasih Ibu Kelurahan Sambuli

7) Posyandu , putra Harapan KelurahanSsambuli

8) Posyandu Harapan Bunda Kelurahan Tondonggeu

9) Posyandu Nelayan Kelurahan Bungkutoko

10) Posyandu Padamg Pasir Kelurahan Bungkutoko

11) Posyandu Pokadulu Kelurahan Bungkutoko

d) Posyandu lansia yang terdiri dari 7 Posyandu

3) Sarana dan Transportasi dan Komunikasi

Puskesmas Nambo terletak di Kelurahan Nambo Kecamatan Abeli.

Sarana transportasi yang dimiliki Puskesmas Nambo saat ini terdiri dari

6 (enam) unit kendaraan roda dua dan 2 (dua) unit kendaraan roda

empat. Sarana komunikasi telekomunikasi baik, tetapi jaringan internet

masih susah.

e. Tenaga Kesehatan

Dalam menjalankan fungsinya sebagai Pusat Kesehatan

Masyarakat, Puskesmas Nambo memiliki beberapa staf sebagai pelaksana

tugasnya, yang masing-masing bekerja sesuai dengan bidang tugasnya

masing-masing.

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Gambaran …

38

Jenis Ketenagaan di Puskesmas Nambo tahun 2018 adalah sebagai

berikut:

Tabel 3. Jumlah Ketenagaan di Puskesmas Nambo

NO NAMA KETENAGAAN PNS PTT / HONORER /

MENGABDI

1 Dokter Umum 1

2 Dokter Gigi 1

3 Perawat (S.1) 2 2

4 Perawat (D.3) 1 5

5 Perawat (D.1 SPK) 2

6 Perawat Gigi (D.III) 1 1

7 Bidan (D.IV) 2

8 Bidan (D.III) 2 5

9 Bidan (D.I) 0

10 Kesehatan Masyarakat (S.1) 6 3

11 Gizi (S.1) 1 1

12 Gizi (D.III) 1

13 Gizi (SPAG) 1

14 Kesehatan Lingkungan (D.III) 1

15 Farmasi (S.1) 1

16 Farmasi (D.III) 1 1

17 Non Kesehatan (S.1) 0

18 Non Kesehatan (SMU / SMK) 0 0

TOTAL 24 21

Sumber : Profil puskesmas Nambo, 2018

2. Gambaran Status Gizi Balita

a. Karakteristik Responden

Karakteristik responden pada penelitian ini dikelompokkan berdasarkan

usia balita, jenis kelamin balita, umur ibu, pendidikan ibu, dan suku ibu, yang

dijekaskan sebagai berikut :

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Gambaran …

39

Tabel. 4 Distribusi sampel berdasarkan karakteristik usia balita dan jenis kelamin balita,

umur ibu, pendidikan ibu, dan suku ibu.

Sumber : Data Primer

Pada tabel 4 di atas terlihat bahwa sebagian besar (56,2%) sampel nalita

berusia 25-60 bulan dan sebagian besar (52,8%) berjenis kelamin laki-laki.

Responden ibu balita sebanyak 83,2% berusia 20-35 tahun dengan pendidikan

ibu sebanyak 40,4% berpendidikan SMP dan 20% suku bugis.

Karakteristik n %

Jenis kelamin balita

L 47 52,8

P 42 47,2

Umur balita

6-11 bl' 11 12,4

12-24 bl 28 31,4

25-60 bl 50 56,2

Umur ibu

15-20 th 5 5,6

21-35 th 74 83,2

36-50 th 10 11

Pendidikan Ibu

SD 10 11,2

SMP 36 40,4

SMA 31 34,8

D1 1 1,1

D2 2 2,2

D3 5 5,6

S1 4 4,5

Suku

Bajo 1 1,1

Bugis 27 30,3

Buton 25 28,1

Jawa 2 2,2

Menui 2 2,2

Muna 5 5,6

Tolaki 26 29,2

Wawonii 1 1,1

Total 89 100

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Gambaran …

40

b. Status Gizi balita

Distribusi sampel menurut Status Gizi Balita berdasarkan Indeks BB/U,

TB/U, dan BB/TB, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

1) Indikator BB/U

Tabel 5.Distribusi sampel menurut Status Gizi Balita Berdasarkan Indikator BB/U

Status Gizi N %

Gizi Baik 85 95,5

Gizi Kurang 3 3,4

Gizi Buruk 1 1,1

Total 89 100 Sumber : Data Primer

Ket : n = Jumlah

Pada tabel 5 di atas terlihat bahwa sebagian besar (95,5 %) bersatatus gizi

Baik dan sebagian kecil (3,4%) Bersatus Gizi Kurang dan (1,1%) Berstatus

Gizi Buruk.

2) Indikator TB/U

Tabel 6. Distribusi sampel menurut Status Gizi Balita Berdasarkan Indikator TB/U

Status Gizi N %

Tinggi 1 1,1

Normal 82 92,1

Pendek 6 6,7

Total 89 100 Sumber : Data Primer

Ket : n = Jumlah

Pada tabel 6 di atas terlihat bahwa sebagian besar (92,1%) berstatus gizi

Normal dan sebagian kecil (6,7%) bersatus Gizi Pendek dan (1,1%) berstatus

Gizi Tinggi.

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Gambaran …

41

3) Indikator BB/TB

Tabel 7. Distribusi sampel menurut Status Gizi Balita Berdasarkan Indikator BB/TB

Status Gizi N %

Gemuk 2 2,2

Normal 80 89,9

Kurus 6 6,7

Sangat Kurus 1 1,1

Total 89 100 Sumber : Data Primer

Ket : n = Jumlah

Pada tabel 7 di atas terlihat bahwa sebagian kecil yaitu (2,2%) berstatus

Gizi Gemuk, sebagian besar (89,9%) berstatus Gizi Normal dan sebagian kecil

(6,7%) bersatus Gizi Kurus dan sebagian kecil (1,1%) Berstatus Gizi Sangat

Kurus.

3. Gambaran Pola Asuh Makan

Distribusi Sampel menurut Pola Asuh makan dapat dilihat pada tabel 7

di bawah ini :

Tabel 8. Distribusi Menurut pola Asuh Makan

Kategori N %

Baik 77 86.5

Tidak Baik 12 13.5

Total 89 100.0

Sumber : Data Primer

Ket : n = Jumlah

Pada Tabel 8 diatas menunjukkan bahwa Pola Asuh Makan sebagian

besar (86,5%) dalam kategori baik, dan sebagian kecil (13,5%) dalam kategori

tidak baik.

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Gambaran …

42

4. Gambaran Pola Asuh Kebersihan

Distribusi Sampel menurut Pola Asuh Kebersihan dapat dilihat pada

tabel 8 di bawah ini :

Tabel 9. Distribusi Menurut Pola Asuh Kebersihan

Kategori N %

Baik 67 75.3

Tidak baik 22 24.7

Total 89 100.0

Sumber : Data Primer

Ket : n = Jumlah

Pada Tabel 9 diatas menunjukkan bahwa Pola Asuh Kebersihan sebagian

besar (75,3%) dalam kategori baik, dan sebagian kecil (24,7%) dalam kategori

tidak baik.

5. Gambaran Pola Asuh Kesehatan

Distribusi Sampel menurut Pola Asuh Kesehatan dapat dilihat pada tabel

9 di bawah ini :

Tabel 10. Distribusi Menurut Pola Asuh Kesehatan

Kategori N %

Baik 87 97,8

Tidak baik 2 2,2

Total 89 100.0

Sumber : Data Primer

Ket : n = Jumlah

Pada Tabel 10 diatas menunjukkan bahwa Pola Asuh Kesehatan

sebagian besar (97,8%) dalam kategori baik, dan sebagian kecil (2,2%) dalam

kategori tidak baik.

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Gambaran …

43

6. Gambaran Pola Asuh Ibu Terhadap Status Gizi Balita

Distribusi sampel menurut Pola Asuh Ibu (Pola Asuh Makan, Pola Asuh Kebersihan, Pola Asuh Kesehatan) dan Status

Gizi Balita (berdasarkan Indeks BB/U, TB/U, BB/TB) dapat dilihat pada Tabel 11, Tabel 12, dan Tabel 13.

Tabel 11. Distribusi Pola Asuh Makan dan status Gizi Balita

Sumber : Data Primer

n % n % n % n % n % n % n % n % n % n % n % n % n %

Baik 75 84 2 2,2 0 0 77 87 71 80 5 5,6 1 1,1 77 87 2 2.2 72 80.9 3 3,4 0 0 77 86.5

Tidak Baik 10 11.2 1 1,1 1 1,1 12 14 11 12.4 1 1.1 0 0 12 14 0 0 8 9.0 3 3.4 1 1.1 12 13.5

Total 85 96 3 3,4 1 1,1 89 100 82 92.1 6 6.7 1 1.1 89 100 2 2.2 80 89.9 6 6.7 1 1.1 89 100

Totaltinggi Total Gemuk Normal KurusSangat

kurus

Pola Asuh

Makan

Status Gizi indeks BB/U Status Gizi indeks TB/U Status Gizi indeks BB/TB

Gz BaikGz

KurangGz Buruk Total Normal Pendek

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Gambaran …

44

Tabel 12. Distribusi Pola Asuh kebersihan dan status Gizi Balita

Sumber : Data Primer

Tabel 13 Distribusi Pola Asuh kesehatan dan status Gizi Balita

Sumber : Data Primer

n % n % n % n % n % n % n % n % n % n % n % n % n %

Baik 65 73 2 2,2 0 0 67 75 62 70 4 4,5 1 1,1 67 75 2 2,2 62 70 3 3,4 0 0 67 75

Tidak Baik 20 23 1 1,1 1 1,1 22 25 20 23 2 2,2 0 0 22 25 0 0 18 20 3 3,4 1 1,1 22 25

Total 85 96 3 3,4 1 1,1 89 100 82 92 6 6,7 1 1,1 89 100 2 2,2 80 90 6 6,7 1 1,1 89 100

Sangat

kurusTotalPendek tinggi Total Gemuk Normal Kurus

Pola Asuh

Kebersihan

Status Gizi indeks BB/U Status Gizi indeks TB/U Status Gizi indeks BB/TB

Gz BaikGz

KurangGz Buruk Total Normal

n % n % n % n % n % n % n % n % n % n % n % n % n %

Baik 84 94 3 3,4 0 0 87 98 80 90 6 6,7 1 1,1 88 98 2 2,2 79 89 6 6,7 0 0 87 98

Tidak Baik 1 1,1 0 0 1 1,1 2 2,2 2 2,2 0 0 0 0 2 2,2 0 0 1 1,1 0 0 1 1,1 2 2,2

Total 85 96 3 3,4 1 1,1 89 100 82 92 6 6,7 1 1,1 89 100 2 2,2 80 90 6 6,7 1 1,1 89 100

KurusSangat

kurusTotalNormal Pendek tinggi Total Gemuk Normal

Pola Asuh

Kesehatan

Status Gizi indeks BB/U Status Gizi indeks TB/U Status Gizi indeks BB/TB

Gz BaikGz

KurangGz Buruk Total

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Gambaran …

45

Pada Tabel 11 diatas menunjukkan bahwa Pola Asuh makan dengan

kategori baik sebagian besar (84,3%) berdasarkan indeks BB/U berstatus gizi

baik, dan sebagian kecil (2,2%) berstatus Gizi kurang.

Pola Asuh Makan dengan kategori baik sebagian besar (79,8%)

berdasarkan indeks TB/U berstatus gizi Normal, dan sebagian kecil (5,6%)

berstatus Gizi Pendek, dan sebagian kecil (1,1%) berstatus Gizi Tinggi.

Pola Asuh Makan dengan kategori baik sebagian besar (80,9%)

berdasarkan indeks BB/TB berstatus gizi Normal, dan sebagian kecil (3,4%)

berstatus Gizi Kurus, dan sebagian kecil (2,2%) berstatus Gizi Gemuk.

Pada Tabel 12 diatas menunjukkan bahwa Pola Asuh Kebersihan

dengan kategori baik sebagian besar (73%) berdasarkan indeks BB/U berstatus

gizi baik, dan sebagian kecil (2,2%) berstatus Gizi kurang.

Pola Asuh Kebersihan dengan kategori baik sebagian besar (69,7%)

berdasarkan indeks TB/U berstatus gizi Normal, dan sebagian kecil (4,5%)

berstatus Gizi Pendek, dan sebagian kecil (1,1%) berstatus Gizi Tinggi.

Pola Asuh Kebersihan dengan kategori baik sebagian besar (69,7%)

berdasarkan indeks BB/TB berstatus gizi Normal, dan sebagian kecil (3,4%)

berstatus Gizi Kurus, dan sebagian kecil (2,2%) berstatus Gizi Gemuk.

Pada Tabel 13 diatas menunjukkan bahwa Pola Asuh Kesehatan dengan

kategori baik hamper seluruhnya (94,4%) berdasarkan indeks BB/U berstatus

gizi baik, dan sebagian kecil (3,4%) berstatus Gizi kurang.

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Gambaran …

46

Pola Asuh Kesehatan dengan kategori hampir seluruhnya (97,8%)

berdasarkan indeks TB/U berstatus gizi Normal, dan sebagian kecil (6,7%)

berstatus Gizi Pendek, dan sebagian kecil (1,1%) berstatus Gizi Tinggi.

Pola Asuh Kesehatan dengan kategori baik sebagian besar (88,8%)

berdasarkan indeks BB/TB berstatus gizi Normal, dan sebagian kecil (6,7%)

berstatus Gizi Kurus, dan sebagian kecil (2,2%) berstatus Gizi Gemuk.

B. PEMBAHASAN

1. Gambaran Status Gizi Balita usia 6 – 59 bulan

Status gizi dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan penggunaan zat gizi

didalam tubuh. Bila tubuh cukup memperoleh zat – zat gizi dan digunakan

secara efisien akan tercapai status gizi optimal yang memungkinkan

pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara

umum pada tingkat setinggi mungkin (Almatsier, 2001).

Hasil penelitian status gizi balita berdasarkan indeks :

1) BB/U

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (95,5 %) bersatatus

Gizi Baik dan sebagian kecil (3,4%) bersatus Gizi Kurang dan (1,1%)

berstatus Gizi Buruk. Hal ini menggambarkan bahwa hampir semua balita

diwilayah kerja puskesmas Nambo berstatus gizi baik, sebagian kecil

berstatus gizi kurang dan masih ada yang berstatus gizi buruk yaitu 1 orang,

dari kelurahan Tondonggeu

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Gambaran …

47

2) TB/U

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (92,1% ) berstatus

Gizi Normal dan sebagian kecil (6,7%) bersatus Gizi Pendek dan (1,1%)

berstatus Gizi Tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa sebagian besar balita

di wilayah kerja Puskesmas Nambo bestatus gizi normal, dan sebagian kecil

berstatus Gizi Pendek dan Gizi Tinggi.

3) BB/TB

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil yaitu (2,2%)

berstatus Gizi Gemuk, sebagian besar (89,9%) berstatus Gizi Normal dan

sebagian kecil (6,7%) bersatus Gizi Kurus dan sebagian kecil (1,1%)

berstatus Gizi Sangat Kurus.

Hasil Penelitian berdasarkan tiga indeks status gizi balita di wilayah

kerja Puskesmas Nambo menggambarkan bahwa sebagian besar status gizi

balita baik dan normal.

2. Gambaran Pola Asuh Makan Pada Balita usia 6 – 59 bulan

Pola asuh makan adalah cara makan seseorang atau sekelompok orang

dalam memilih makanan dan memakannya sebagai tanggapan terhadap pengaruh

fisiologi, psikologi budaya dan sosial (Waryana, 2010). Pada prinsipnya

pemberian makanan kepada balita bertujuan untuk mencukupi zat – zat gizi yang

dibutuhkan balita.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pola Asuh Makan pada balita

sebagian besar (86,5%) dalam kategori baik, dan sebagian kecil (13,5%) dalam

kategori tidak baik. Hal ini menggambarkan bahwa Pola asuh makan oleh

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Gambaran …

48

ibu – ibu balita diwilayah kerja Puskesmas Nambo sebagian besar kategori baik

dan hanya sebagian kecil dengan kategori tidak baik. Pola asuh adalah salah satu

faktor yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Peran orang tua dalam hal

ini ibu, dalam proses pengasuhan sangatlah penting karena pemberian nutrisi

yang lengkap dan seimbang dapat menjadi dasar untuk tumbuh kembang anak

yang optimal (Fikawati, dkk dalam Munawaroh 2015).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Setyowati dkk (2017),

menyimpulkan bahwa peran ibu yang paling berpengaruh terhadap status gizi

balita adalah pola asuh makanan.

3. Gambaran Pola Asuh Kebersihan Pada Balita usia 6 – 59 bulan

Anwar (2000), menyatakan asuh kesehatan meliputi perilaku ibu

memelihara kebersihan rumah, hygiene makanan, dan sanitasi lingkungan.

Pemberian nutrisi tanpa memperhatikan kebersihan akan meningkatkan risiko

balita mengalami infeksi, seperti diare.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pola Asuh Kebersihan sebagian

besar (75,3%) dalam kategori baik dan sebagian kecil (24,7%) dalam kategori

tidak baik. Hal ini menggambarkan bahwa sebagian besar kesadaran ibu – ibu

balita diwilayah kerja Puskesmas Nambo sudah baik dan sebagian kecil saja

yang tidak baik.

4. Gambaran Pola Asuh Kesehatan Pada Balita usia 6 – 59 bulan

Asuh kesehatan berdasarkan aspek pola asuh menurut Engle et.al (1997),

meliputi perawatan anak balita dalam keadaan sakit seperti pencari pelayanan

kesehatan. Status kesehatan merupakan salah satu aspek pola asuh yang dapat

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Gambaran …

49

mempengaruhi status gizi balita kearah yang lebih baik. Balita merupakan

kelompok yang rentan terhadap penyakit. Hal ini berkaitan dengan interaksi

terhadap sarana dan prasarana yang ada di lingkungan rumah tangga dan

lingkungan sekelilingnya

Hasil penelitian menunjukkann bahwa Pola Asuh Kesehatan sebagian

besar (97,8%) dalam kategori baik dan sebagian kecil (2,2%) dalam kategori

tidak baik. Hal ini menggambarkan bahwa pola asuh ibu dalam pola asuh

kesehatan sangat baik, kesadaran ibu – ibu untuk memeriksakan anaknya ketika

sakit ke tempat pelayanan kesehatan.