BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini...

46
30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda Kota Kupang untuk menjawab persoalan penelitian. Sistematika penyajian dimulai dengan gambaran obyek penelitian, kemudian dilanjutkan dengan hasil pembahasan dan peposisi dari pandangan perilaku beretika dalam Dispenda, sehingga akan didapat bagaimana perilaku beretika individu yang ada dalam Dispenda. 4.1 Gambaran Obyek Penelitian 4.1.1 Profil Dispenda Kota Kupang Dinas Pendapatan Daerah Kota Kupang, yang selanjutnya disingkat Dispenda Kota Kupang, merupakan entitas Koordinator dan Pengelola Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Kupang. Dinas ini awalnya terbentuk berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Indonesia Nomor KUPD.7/12/A-101 Tahun 1978. Awalnya Dinas Pendapatan Daerah Kota Kupang berstatus sebagai Suku Dinas Pendapatan Daerah Kota Administratif Kupang dan dalam tugasnya melakukan kegiatan penagihan Pendapatan Asli Daerah dan IPEDA pada tahun 1980 s/d 1992 Nama IPEDA diubah menjadi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang saat itu masih gabung dengan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kupang. Selanjutnya status Suku Dinas Pendapatan Daerah Kota Administratif Kupang diganti menjadi Cabang Dinas Pendapatan

Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini...

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data

yang telah dikumpulkan di Dispenda Kota Kupang untuk

menjawab persoalan penelitian. Sistematika penyajian dimulai

dengan gambaran obyek penelitian, kemudian dilanjutkan dengan

hasil pembahasan dan peposisi dari pandangan perilaku beretika

dalam Dispenda, sehingga akan didapat bagaimana perilaku

beretika individu yang ada dalam Dispenda.

4.1 Gambaran Obyek Penelitian

4.1.1 Profil Dispenda Kota Kupang

Dinas Pendapatan Daerah Kota Kupang, yang selanjutnya

disingkat Dispenda Kota Kupang, merupakan entitas Koordinator

dan Pengelola Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Kupang. Dinas

ini awalnya terbentuk berdasarkan Keputusan Menteri Dalam

Negeri Indonesia Nomor KUPD.7/12/A-101 Tahun 1978.

Awalnya Dinas Pendapatan Daerah Kota Kupang berstatus sebagai

Suku Dinas Pendapatan Daerah Kota Administratif Kupang dan

dalam tugasnya melakukan kegiatan penagihan Pendapatan Asli

Daerah dan IPEDA pada tahun 1980 s/d 1992 Nama IPEDA

diubah menjadi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang saat itu

masih gabung dengan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten

Kupang. Selanjutnya status Suku Dinas Pendapatan Daerah Kota

Administratif Kupang diganti menjadi Cabang Dinas Pendapatan

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

31

Daerah Kota Administratif Kupang pada tahun 1983 s/d 1996 yang

dalam tugasnya menangani penagihan PAD dan PBB dari tahun

1992 s/d saat ini. Cabang Dinas diganti nama lagi menjadi Dinas

Pendapatan Kota Madya Kupang pada tahun 1996 s/d 1998 diganti

menjadi Dispenda Kota Kupang tahun 1998 s/d 2008 diganti lagi

menjadi Dispenkeu Kota Kupang pada tahun 2008 s/d Maret 2014

sekarang menjadi Dinas Pendapatan Daerah Kota Kupang yang

tetap dalam menangani dana kepengurusan APBD dan pendapatan

Asli Daerah lainya.

Sejak pembentukan kota Administratif Kupang menjadi

Kotamadya Daerah Tingkat II Kupang sesuai Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 1996 maka dibentuklah Dinas Pendapatan Daerah

Kota Kupang dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah

Tingkat I NTT Nomor 20 Tahun 1996. Pada perkembangannya

diatur lebih lanjut dengan Peraturan Daerah Kota Kupang Nomor

34 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja

Dinas dan Lembaga Teknik Daerah Kota Kupang sekaligus

Pemberian Porsi Tanggung Jawab Dalam Pemungutan Pajak Bumi

dan Bangunan (PBB) di wilayah Kota Kupang yang bekerja sama

dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kupang. Selanjutnya

pada tahun 2013 berdasarkan keputusan PBB-P2 dialihkan

menjadi Pajak Daerah.

Nama-nama Pejabat yang memimpin Dinas Pendapatan Daerah

Kota Kupang dari tahun 1980 sampai dengan saat ini dapat dilihat

pada tabel berikut.

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

32

Tabel 4.1.1

Nama-nama Pejabat yang Memimpin Dispenda

Kota Kupang

No Nama Tahun

Penugasan

Jabatan

1 Yohanes Pah Pena (1980 s/d

1983)

1. Suku Dinas Pendapatan

Kota Administratif.

2 Drs. J. V.

Nenobahan, SH

(1983 s/d

1998)

2. Cabang Dinas Pendapatan

Daerah Kabupaten Kupang

sampai tahun 1996 menjadi

Dinas Pendapatan Daerah

Kota Madya Kupang.

3 Jonas Salean,SH.,

M.Si

(1998 s/d

2001)

3. Dispenda Kota Kupang.

4 Winestra E.

Manuhutu, S.I.P

(2001 s/d

2004)

4. Dispenda Kota Kupang.

5 Yohanes Baker, SH (2004 s/d

2005)

5. Dispenda Kota Kupang.

6 Drs. Jakob L.

Tokoh, M.,Si (PH)

(2005 s/d

2008)

6. Dispenda Kota Kupang.

7 Noldi Dethan, SH (2008 s/d

2010)

7. Dispenkeu Kota Kupang.

8 Plt. Esther Muhu.

Dra

(Februari

2010 s/d

Juni 2010)

Dispenkeu Kota Kupang.

9 Alfred A.

Lakabela,S.Pd.,

M.Pd

(Juni 2010

s/d maret

2013)

8. Dispenkeu Kota Kupang.

10 Drs. Ferdinandus

D. Lehot

(Maret 2013

s/d Juni

2013)

Dispenkeu Kota Kupang.

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

33

S

u

mber : Subag Umum dan Kepegawaian Dispenda Kota Kupang,

2015

Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota

Kupang telah diubah menjadi Dinas Pendapatan Daerah Kota

Kupang yang di Kepalai oleh Jeffry Edward Pelt,SH merupakan

instansi pemerintah yang melaksanakan tugas pada bidang

pendapatan dan pengelolaan keuangan daerah yang melayani

khusus pendataan, penetapan dan penagihan Pajak Daerah,

Retribusi Daerah dan pendapatan Asli Daerah (PAD) dan

melakukan penyuluhan mengenai Pajak Daerah, Retribusi Daerah

dan Pendapatan Daerah lainnya serta Pajak Bumi dan Bangunan.

Kegiatan utama Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota

Kupang adalah:

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan.

2. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum

dibidang pendapatan.

3. Pembianaan dan pelaksanakan tugas dibidang pendapatan.

4. Pembinaan unit pelaksanaan teknis dinas.

5. Pelaksanaan administrasi ketatausahaan yang meliputi urusan

umum, perlengkapan, keuangan, kepegawaian dan pelaporan.

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota dibidang

pendapatan.

11 Plt.. Drs Jakob L.

Tokoh, M.Si

(Juni 2013

s/d Maret

2014)

Dispenkeu Kota Kupang.

12 Jeffry E. Pelt, SH (Maret 2014

s/d

Sekarang)

Dispenda Kota Kupang.

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

34

4.1.2 Profil Responden

Responden yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah para

pegawai yang ada didalam Dispenda Kota Kupang dan beberapa

wajib pajak. Responden wawancara dalam penelitian kualitatif ini

dipilih sendiri. Dimana jumlah responden bukan mewakili

populasi akan tetapi mewakili informasi yang akan didapat. Guna

mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan penelitian maka

wawancara dilakukan secara personal yang dibagi dalam 3

kategori yaitu: Dispenda/Q (kepala dinas, kepala bidang, kepala

seksi) selaku pihak yang bertanggung jawab dalam internal

organisasi, para staff/R dan honorer/S yang menjadi juru pungut

pajak karena dianggap sebagai pelaku (Oknum yang menjalankan

praktek Ethical Behavior), kemudian wajib pajak/T ditambahkan

hanya sebagai tambahan informasi kinerja dan pelayanan dari juru

pungut pajak. Profil responden dalam wawancara dapat dilihat

dalam Tabel berikut:

Tabel 4.1.2

Profil Responden Kategori

Q,R,S

Kode Jenis kelamin Total Umur Pendidikan Lama

bekerja

Q Laki-laki 4 34 – 50

Tahun

SMA – S2 9 – 29

Tahun

Perempuan 2 35 – 39

Tahun

S1 10 – 15

Tahun

R Laki-laki 4 32 – 44

Tahun

S1 1 – 18

Tahun

Perempuan 2 33 – 43 D3 – S1 5 – 8

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

35

Tahun Tahun

S Laki-laki 2 27 – 32

Tahun

SMA – S1 1 – 6

Tahun

Perempuan 2 29 – 30

Tahun

S1 1 – 3

Tahun

Ket: Identitas responden diketahui peneliti dan pembimbing

(Sumber: Data Primer)

Profil Responden Kategori T

Nama Jenis Pajak

T1 PBB

T2 REKLAME

T3 VISCA

Ket: Identitas responden diketahui peneliti dan pembimbing

(Sumber: Data Primer)

Berdasarkan tabel tersebut, peneliti berhasil mewawancarai 16

orang responden dari Dispenda Kota Kupang yang memenuhi

kriteria sebagai responden, dan profil responden yang yang peneliti

peroleh ini adalah hasil pembagian dari bidang sekretariat

Dispenda Kota Kupang berdasarkan permintaan jumlah dan

permohonan jumlah responden dari peneliti, setelah didapat nama

dari para responden maka peneliti telah menyaring resoponden

yang relevan dan yang tidak relevan, dimana mayoritas responden

adalah laki-laki sebanyak 10 orang dan responden perempuan

sebanyak 6 orang.

Dilihat dari umur, bahwa rata-rata pegawai Dispenda sudah

diatas umur 25 tahun yang berarti bahwa mereka sudah dewasa

dan mampu menangkap topik percakapan dari peneliti, kemudian

hal ini didukung oleh tingkat pendidikan mayoritas responden

yaitu S1 yang menunjukan bahwa mereka mampu mengerti,

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

36

menjawab, dan menjabarkan pertanyaan didalam wawancara. Hal

lain yang dinilai peneliti dapat menjawab kebutuhan penelitian

etika di Dispenda Kota Kupang adalah lama bekerja responden

yang mayoritas bekerja diatas 5 tahun, sehingga mampu

memberikan informasi, respon etika, dan cara pandang beretika

didalam kantor dengan lebih akurat.

Kemudian informasi yang didapat oleh peneliti dari hasil

wawancara kepada staff PNS dan honorer dipakai peneliti dengan

cara mengisi dan melengkapi kesenjangan dari pernyataan masing-

masing responden yang hasilnya mirip. Profil responden yang

peneliti peroleh ini memperlihatkan bahwa latar belakang

responden dari faktor jabatan dan struktural dikantor, jenis

kelamin, lama bekerja, umur dan pendidikan justru mampu

menunjukan gaya beretika dan cara pandang etika yang ada

didalam kantor.

Sedangkan 3 responden yang mewakili wajib pajak diambil

oleh penulis secara acak dan yang bersedia diwawancara pada saat

peneliti melakukan observasi di Dispenda, 3 responden ini hanya

sebagai tambahan informasi akan kinerja dan pelayanan dari juru

pungut pajak.

4.2 Hasil Penelitian

Melalui 16 responden dalam hasil penelitian maka perolehan

data penelitian berkaitan dengan persoalan penelitian yang muncul

pada bab 1, yang diwawancarai hanya responden Q, R, dan S,

sedangkan untuk responden T hanya sebagai dampak dari

pelayanan di Dispenda.

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

37

4.2.1 Hasil Wawancara Persoalan Penelitian 1

Perolehan data untuk persoalan 1 hanya dengan mewawancarai

responden Q, karena telah dibagi menjadi kategori berdasarkan

informasi yang digunakan dalam menjawab tujuan penelitian.

Berikut ini adalah hasil olahan data yang bersumber dari para

responden :

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

38

Persoalan Penelitian 1 - Bagaimana peran para pemimpin Dispenda kota Kupang dalam menanggulangi

permasalahan etis yang terjadi di internal kantor guna meningkatkan pelayanan dan perilaku etis para

juru pungut pajak?

Tabel 4.2.1

Hasil Wawancara dengan Responden Kategori, Kategori dan Pola Mengenai Persoalan Penelitian 1

Pertanyaan Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Kategori Pola

Apakah pada

saat anda

merekrut

pegawai atau

mendapat

pegawai baru

dalam bidang

anda, anda telah

mengkomunikasi

kan harapan

kantor kepada

staff? (visi dan

Misi, program

atau kebijakan)

Pertama

ada staff

yang

masuk

kepala

bidang

yang

sampaikan

dan ketika

masuk ke

seksi kita

hanya

langsung

menjalank

an.

Sudah kami

komunikasik

an, kurang

lebih

gambaranny

a kita sudah

beritahukan

Secara

bidang

sudah kita

jelaskan

tupoksinya,

dan kalau

visi dan

misi sudah

pasti ada

dalam

tujuan

mereka

melaksanak

an tugas.

Komunikasi

kan jadi

pada saat

mereka

kerja,

mereka tahu

konsekuensi

dan hasilnya.

Tapi terus

terang dalam

pelaksanaan

nya

mencapai

harapan

kantor

belum,

dimana

programnya

belum dan

ada juga

Kalau

khusus

untuk

pegawai

baru dari

dinas luar

atau honor

yang baru

masuk

akan ada

pengenala

n kantor

disekretari

at, jadi

sebelumny

a mereka

akan

diajarkan

sistem

kerja dan

Sudah

secara

umum

kita

arahkan

-

Pendelegasi

an Tugas

-

Komunikas

i langsung

- Kontrol

-

Pembinaan

- Fleksibel

Sudah

merupakan

peran

pemimpin

dalam

membuat

norma

internal.

Didalamnya,

terdapat

disiplin

pegawai

selain aturan

baku dari

pemerintah

mengenai

disiplin.

Prosesnya

adalah

melalui rapat

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

39

SDM yang

lemah.

keadaan

dispenda

dan pada

saat

mereka

masuk

kebidang

juga ada

pembinaa

n awal,

khusus

etika akan

dijelaskan

juga,

karena

tiap

bidang

beda,

karena

kalau

dibidang

kami lebih

fleksibel

dari cara

berpakaia

n dan

kondisi

kerja

karena

dilapanga

evaluasi yang

disepakati

oleh pejabat

struktural

sehingga

dapat

dihimbaukan

kepada staff

baik secara

langsung,

maupun

tidak

langsung.

Penanaman

tujuan

organisasi

termasuk

didalamnya

nilai etis

organisasi

pada staff

baru adalah

tugas yang

didegelasika

n. Prosesnya

adalah

bidang

sekretariat

bertugas

untuk

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

40

n berbeda

dengan

bidang

yang

melayani

di

administra

si

melakukan

pembinaan

dan

komunikasi

langsung hal-

hal mengenai

etika

organisasi,

setelah itu

kepala

bagian yang

menjelaskan

tujuannya

secara

khusus

selanjutnya

fungsi

kontrol

dilakukan

oleh kepala

seksi secara

fleksibel.

Namun

dalam

pelaksanaan

nya tidak

konsisten

karena

faktor SDM

Bagaimana

tanggapan anda jika

ada staff yang

menerima hadiah

atau pemberian dari

orang yang dilayani?

Menurut saya

pribadi kita

lihat dulu ia yang

meminta atau

dikasih, kalau dia yang

meminta

berarti dia

salah, karena

dia sudah

menyalahi kode etik kita

bahwa tidak

boleh menerima

suap dan

sejenisnya, tetapi kalau

dia dikasih

karena merupakan

balasan atas

jasa dan pelayan yang

dia berikan

Wujud

terimakasih

tidak masalah yang penting

pelayanan

dikedepankan

Kalau secara

aturan itu

tidak boleh, tetapi kalau

orang

suguhkan snack yah

tidak masalah,

dan selama itu

kerelaan dari

wajib pajak,

itu tidak apa-apa.

No problem,

kalau itu bukan

memaksa karena kalau

dikasih

mungkin karena pelayanan

bagus asalkan

bukan minta

atau paksa

Tidak

masalah

sepanjang itu bukan

permintaan

dalam arti itu adalah

imbalan atas

jasa yang

mereka buat.

Itu

dilarang

tapi kalau mereka

layani

dengan baik dan

tidak

minta

tidak apa-

apa

-Pengecualian

aturan

-Kebijakan

khusus

-Pembenaran

tindakan

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

41

tanpa melakukan

penyeleweng

an pada pajak yang ada, itu

tidak apa-

apa.

yang rendah

dan toleransi

organisasi

yang tinggi

terhadap

pelanggaran

yang

dilakukan

serta

terdapat

pengecualian

terhadap

aturan yang

berlaku

secara

tertulis. Oleh

karena itu

dibutuhkan

tanggung

jawab

pribadi dari

masing-

masing

anggota

organisasi,

dengan

berpatokan

pada aturan

tertulis dan

Apakah anda

menyiapkan buku

panduan, file dsb

untuk membantu

staff anda dalam

berperilaku etis?

Kalau tindakan etis

tidak ada

buku panduan,

biasanya hanya

peraturan

biasa, dan seperti

peraturan-

peraturan

tang ditempel

biasa (jangan

merokok)

Hanya ada buku kontrol

penerima dan

setoran saja, selain itu tidak

ada

Kalau tertulis belum ada

tetapi secara

lisan sering dan mungkin

belum jadi kebutuhan

utama.

Ini yang menarik, buku

etika

seharusnya tidak perlu ada

karena semuanya sudah

dewasa jadi

seharusnya sadar kalau

buku tidak ada

seharusnya tau

sendiri karena

masing-masing

sudah dewasa tetapi

dilapangan yang

terjadi ada juga yang perlakuaan

kurang sopan

terhadap wajib pajak, dan buku

saku tidak ada

tapi secara lisan saja

Belum ada, tetapi dengan

berlakunya

UU ASN staff sendiri

sudah ada penilaian

khusus mulai

dari kinerja hingga etika

dan ASN

baru akan

dilaksanakan

Belum secara

tertulis

tapi secara

lisan norma-

norma

yang ada kita

sampaika

n kepada

staff

- Aturan

tertulis dan

tidak tertulis

- Tanggung

jawab pribadi

Apakah anda

memperbolehkan

Masing-

masing saling

Kerja sama

team untuk

Saling

membantu itu

Sering

himbauan untuk

Saling

membantu Saling

menduku- Kepedulian

- Kerjasama

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

42

staff anda untuk

saling membantu

teman dalam tugas

mereka Walaupun

diluar tupoksinya?

kerja sama saling membantu

wajib saling bantu walaupun diluar

tupoksi untuk

keberhasilan bidang

ng dan harus

kerja

sama dan sama-

sama

bekerja

- Dukungan

- Kewajiban tidak tertulis

secara

strategis, dan

didukung

oleh sikap

peduli, serta

kerjasama

sebagai

sebuah

keharusan

agar dapat

diterapkan

dengan baik.

Dari pola

diatas

muncul

variable-

variable

yaitu:

1. Pela

nggaran

etis

2. Kebi

jakan

3. Atas

an

4. Baw

ahan

Bagaimana cara anda

dalam

memperhatikan

kinerja dan perilaku

etis staff anda?

Kalau dari

kinerja dan

cara kerja

yaitu dalam masuk keluar

kantor, dan cara

berpakaian

Tiap kali kerja

lapangan dan

administrasi jadi

ada penilaian kerja atau

penagihan petugas,

sedangkan

perilaku etis dinilai dari cara

berpakaian dan

disiplin dalam kantor.

Dari perilaku

etis mereka

saya lihat dari

disiplin mereka, kalau

dari kinerja mereka yaitu

dari hasil

kerja mereka.

Kinerja itu dari

cara kerja,

waktu dan hasil,

sedangkan etika dilihat dari

keseharian, interaksi, jadi

akan nampak

Penilaian

secara umum

untuk hasil

kerja mereka dan dari hasil

kerja keluaran

bidang

sedangkan untuk

etikanya dari

pelananyan dan

perbuatannya

Dilihat

dari hasil

kerja

didalam laporan

tiap bidang

dan kalau

untuk etika kita

hanya

melihat hubungan

yang

terjadi disetiap

bidang

dan kedisiplin

an

mereka

- Disiplin

pegawai

- Hasil kerja

- Waktu

- Sikap

- Laporan

tertulis

Sudahkah anda

secara rutin

mengambil keputsan

etis atas laporan yang

anda terima dari

staff dan tindakan

apa saja yang anda

lakukan?

Sering saya ambil

keputusan

etis biasanya saya lakukan

pemanggilan

kepada pelaku dan

kemudian

Sejauh ini dalam bidang

saya masih

dalam tataran biasa saja dan

tidak urgent

Sudah tapi tidak selalu

ada laporan,

kalaupun ada orangnya saya

panggi dan

saya tanyai

Tidak mesti karena saya

biasa akan

mencari tahu apa betul atau

tidak dulu

dalam bentuk cerita atau

bicara biasa dan

Sering dan ambil

tindakan

untuk pergaulan

antar bidang

dan pernah kejadian

sampai

Tidak pernah

karena itu

berjenjang

- Peringatan

terstruktur

-Pengamatan

- Interogasi

- Penyelidikan

- Proses

hukum

- Struktur

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

43

mengamati lagi baru saya

ambil

keputusan.

kalau betul saya tegur

kantor polisi dan akhirya

staff tersebut

dikeluarkan dari bidang

saya karena

kebetuln juga dia adalah

staff

langsung dibawah

saya.

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

44

Apakah atasan anda

atau kepala lainnya

memiliki suatu

standart etika

tertentu? Dan

sudahkan standart

etika tersebut

ditunjukan juga oleh

staff?

Kayaknya tidak ada,

jujur saja

dibidang kami tuan

rumahnya

bebrapa, untuk etika

saja lebih

banyak telatnya dan

tidak tepat

waktu, kepala saja

telat apalagi

anak buah

Untuk atasan saya yaitu kadis

biasanya

komunikatif, sederhana,

responsif, baik,

disiplin, merangkul

staff.

Sedangkan 5 orang kepala

lainnya disini

tidak semua seperti kadis

dan ada juga

yang tidak komunikatif,

sedangkan

kalau saya sendiri standart

yang saya

terapkan adalah adaptif dan

fleksibel. Dan

kebanyakan mereka udah

menunjukan hal

yang sama

- Merangkul, bersahabat dan

ramah tetapi

lebih spesifik orang yang

nilai, dan

keabanyakan mengikuti

hanya satu atau

dua orang saja yang tidak

Kabid orangnya

teliti dan

kepala seksi santai tapi

serius.

Berpulang pada pribadi

jadi tidak

semua.

Kadis orangnya

rendah hati,

tegas. Kemanusiaan

yang tinggi,

bersahabat, sedangakan

saya sendiri

menerapkan standart

tegas dan

bersahabat dan sudah

dicontohi

- Keteladanan

- Pengaruh

pemimpin

- Pilihan diri

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

45

Tujuan dalam persoalan penelitian pertama adalah untuk

mengetahui dan menelusuri bagaimana peran para pemimpin

Dispenda kota Kupang dalam hal ini para pejabat dalam

menanggulangi permasalahan etis yang terjadi di internal kantor

guna meningkatkan pelayanan dan perilaku etis para juru pungut

pajak. Oleh karena itu terdapat tujuh pertanyaan kepada responden

Q yang diharapkan dapat menjawab persoalan pertama.

Dari ketujuh pertanyaan tersebut, diketahui bahwa awalnya

penanaman nilai etis organisasi, serta kontrolnya ada pada

kewenangan para pemimpin. Walaupun, didalam proses

penerapannya tidaklah konsisten. Masing-masing kepala memiliki

alasan yang berbeda satu sama lain, namun alasan yang paling

sering muncul adalah karena penerapan kebijakan, dan beberapa

faktor lainnya diluar kebijakan tersebut. Seperti pada hasil

wawancara dengan Q5, yaitu:

“Kalau khusus untuk pegawai baru dari dinas luar atau honor

yang baru masuk akan ada pengenalan kantor disekretariat, jadi

sebelumnya mereka akan diajarkan sistem kerja dan keadaan

dispenda dan pada saat mereka masuk kebidang juga ada

pembinaan awal, khusus etika akan dijelaskan juga, karena tiap

bidang beda, karena kalau dibidang kami lebih fleksibel dari

cara berpakaian dan kondisi kerja karena dilapangan berbeda

dengan bidang yang melayani di administrasi. “

Kemudian penerapan kebijakan lainnya hasil wawancara dengan

Q1 mengenai penerimaan hadiah dari wajib pajak:

“Menurut saya pribadi kita lihat dulu ia yang meminta atau

dikasih, kalau dia yang meminta berarti dia salah, karena dia

sudah menyalahi kode etik kita bahwa tidak boleh menerima

suap dan sejenisnya, tetapi kalau dia dikasih karena merupakan

balasan atas jasa dan pelayan yang dia berikan tanpa melakukan

penyelewengan pada pajak yang ada, itu tidak apa-apa.”

Rata-rata responden Q menyiratkan dalam jawaban hasil

wawancara mereka bahwa penerapan kebijakan yang dilakukan

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

46

tidaklah melanggar aturan dan sudah sesuai prosedur yang berlaku

dimana dalam penerapannya dilapangan tergantung pada sikonnya.

Penerapan kebijakan ini tidak serta merta hanya untuk kepentingan

staff tetapi juga pada kepentingan organisasi dan kemajuan

organisasi itu sendiri. Padahal setiap staff mempunyai Tupoksi

masing-masing yang terkait dengan bidangnya. Namun penerapan

kebijakan khusus membuat mereka harus melanggar hal tersebut,

seperti yang diungkapkan oleh Q4:

“Sering himbauan untuk saling bantu walaupun diluar tupoksi

untuk keberhasilan bidang.”

Sebagai titik acuan dalam berpelayanan dan berperilaku etis

terlepas dari aturan baku di dalam organisasi sendiri, staff dan juru

pungut yang ada didalamnya berpatokan pada kesepakatan yang

terjadi didalam rapat, peraturan tertempel, aturan lisan dari kepala,

dan peraturan ASN (Aparatur Sipil Negara) yang baru mau

dilaksanakan. Seperti yang diungkapkan oleh Q6 sebagai jawaban

pada pertanyaan akan buku panduan, file dsb untuk membantu staff

dalam berperilaku etis adalah:

“Belum secara tertulis tapi secara lisan norma-norma yang ada

kita sampaikan kepada staff.”

Juga jawaban yang dikemukakan oleh Q1:

“Kalau tindakan etis tidak ada buku panduan, biasanya hanya

peraturan biasa, dan seperti peraturan-peraturan yang ditempel

biasa (jangan merokok dsb, melayani dengan sopan,dsb).”

Selain itu, ada beberapa responden yang berpendapat berbeda

dari responden lainnya dimana menurut mereka peraturan tentang

etika sebenarnya bukan menjadi kebutuhan dasar utama dalam

organisasi dan etika sendiri pada umumnya sudah diketahui oleh

tiap individu sebagai orang yang telah dewasa, sehingga untuk

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

47

pembuatan atau perancangan file, dokumen, atau buku panduan

pelayanan dan etika tidaklah penting. Seperti yang diungkapkan

oleh Q3, yaitu:

“Kalau tertulis belum ada tetapi secara lisan sering dan mungkin

belum jadi kebutuhan utama.”

Dan hasil wawancara yang dilakukan dengan Q4:

“Ini yang menarik, buku etika seharusnya tidak perlu ada karena

semuanya sudah dewasa jadi seharusnya sadar kalau buku tidak

ada seharusnya tau sendiri karena masing-masing sudah dewasa

tetapi dilapangan yang terjadi ada juga yang perlakuan kurang

sopan terhadap wajib pajak, dan buku saku tidak ada tapi secara

lisan saja.”

Penilaian kinerja dan perilaku etis staff di dalam kantor yang

dilakukan oleh semua responden dengan cara melihat dan menilai

hasil kerja akhir dari staff. Sedangkan untuk perilaku etis staff yang

menjadi standar penilaian terdiri dari dua faktor yaitu dari disiplin

kantor dalam aturan baku yang dilaksanakan staff, serta relasi staff

antara satu dengan yang lainnya sehingga tidak ada jawaban

responden yang keluar dari faktor-faktor diatas.

Hal yang sama juga terlihat dari cara responden dalam

pengambilan keputusan etis atas laporan pelanggaran etika yang

mereka terima. Dimana beberapa responden mengatakan bahwa

ketika mendengar pelanggaran yang terjadi, tidak langsung

mengambil keputusan tetapi didahului dengan pengamatan,

penyelidikan, interogasi setelah itu, ditegur atau diberi peringatan.

Selain itu terdapat juga jawaban yang berbeda tentang persoalan ini

seperti yang diungkapkan oleh Q5 bahwa:

“Sering dan ambil tindakan untuk pergaulan antar bidang dan

pernah kejadian sampai kantor polisi dan akhirya staff tersebut

dikeluarkan dari bidang saya karena kebetulan juga dia adalah

staff langsung dibawah saya.”

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

48

Kemudian jawaban dari Q6 yaitu:

“Tidak pernah karena itu berjenjang”.

Jawaban responden Q5 mengindikasikan bahwa permasalahan

yang mungkin terjadi sudah sangat diluar dari jangkuannya

sehingga diambil kebijakan untuk dikeluarkan dari bidangnya agar

tidak mengganggu kinerja dari staff yang lain. Sedangkan jawaban

dari Q6 dengan jelas menunjukkan bahwa tindakan kebijakan

dilakukan dibuat berdasarkan fungsi struktur mereka dalam

organisasi. Maksudnya, jika ada permasalah didalam kantor

biasanya yang akan menyelesaikan adalah kepala seksi, apabila

kepala seksi tidak dapat menyelesaikan maka, dinaikan setingkat

lagi ke kepala bidang dan seterusnya. Namun biasanya

permasalahan yang terjadi tidak sampai puncak struktur, karena

masih bisa ditanggulangi di bidang masing-masing.

Beberapa responden jika ditanyakan penilaian mereka terhadap

etika atasan mereka di dalam struktur maupun penilaian secara

horisontal kepada sesama rekan mereka serta bagaimana pengaruh

efek tersebut kepada staff, maka jawaban rata-rata responden

terhadap etika adalah yang baik dan patut diteladani, bahkan efek

tersebut menurun pada hampir semua staff. Bahkan terdapat satu

jawaban responden yang menuturkan bahwa perilaku yang dibawa

oleh atasan, akan diikuti oleh bawahan, sekalipun itu adalah

perilaku tidak etis, seperti yang dituturkan sebagai berikut:

“Kayaknya tidak ada, jujur saja dibidang kami tuan rumahnya

beberapa, untuk etika saja lebih banyak telatnya dan tidak tepat

waktu, kepala saja telat apalagi anak buah”.

Berdasarkan tujuh pertanyaan tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa peran para pemimpin Dispenda kota Kupang, dalam hal ini

para pejabat dalam menanggulangi permasalahan etis yang terjadi

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

49

di internal kantor guna meningkatkan pelayanan dan perilaku etis

para juru pungut pajak. Melalui peraturan etika baik yang tertulis

dan lisan, tidak konsisten dalam pelaksanaannya karena faktor

SDM yang rendah dan toleransi organisasi yang tinggi terhadap

pelanggaran yang dilakukan serta, terdapat pengecualian khusus

terhadap aturan yang berlaku.

4.2.2 Hasil Wawancara Persoalan Penelitian 2

Perolehan data untuk persoalan 2 dengan mewawancarai

responden R dan S yang masuk didalam kategori berdasarkan

informasi yang dibutuhkan agar dapat menjawab tujuan penelitian.

Berikut adalah deskripsi dari hasil penelitian yang berkaitan

dengan persoalan penelitian yang ada:

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

50

Persoalan Penelitian 2 - Apa tanggapan juru pungut pajak DISPENDA Kota Kupang dalam menanggapi

perilaku etis di lingkup internal organisasi ?

Tabel 4.2.2

Hasil Wawancara dengan Responden Kategori, Kategori dan Pola Mengenai Persoalan Penelitian 2

Pertanyaan R1 R2 R3 R4 R5 R6 S1 S2 S3 S4 Kategori Pola

Apakah

pada saat

anda

pertama kali

dikerjakan

didalam

kantor ini,

harapan

organisasi

telah

dikomunikas

ikan kepada

anda?

Visi &

misi tidak

tetapi

lebih kepada

bagaimana

dan

apa yang

harus

dilakukan

dikanto

r

Sudah

ada penya

mpaian

dari kepala

dinas tujuan

visi

dan misi

dispen

da itu untuk

pening

katan pelaya

nan

dilapangan,

dan

tentang disiplin

sudah

termas

Tentun

ya setiap

kali

pergantian

selalu berbed

a dan

terus dikomu

nikasik

an

Diberit

ahukan dan

diberi

arahan

Kalau

dibidang tidak

karena

kita di rolling,

sedangkan

kalau

dikantor visi

dan

misi ada

tertemp

el dipapa

n besar

didepan.

Garisb

esarnya diberik

an

Sudah

diberitahukan

Sudah

pernah dari

saya

masuk 2006

Kita

pelajari sendiri

Tidak,

karena sudah

ditempel

dengan jelas

untuk kantor,

tapi kalau

untuk bidang

biasanya

ada pemberit

ahuan

oleh kepala

bidang.

Diko

munikas

ikan

Prosedu

r

Penga

rahan

Pelajari

sendiri

Pertama kali

dipekerjakan

atau

ditempatkan

didalam

organisasi

harapan

organisasi mulai

dari visi & misi,

kebijakan serta

disiplin kantor

telah

disampaikan

baik itu melalui

pengarahan

langsung

maupun melalui

peraturan yang

ditempel dan

dipelajari sendiri

oleh staff, dalam

hal ini segala

peraturan dan

kebijakan wajib

dijalankan oleh

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

51

uk dalam

pelaya

nan kepada

wajib

pajak

staff. Namun

dalam

perjalanannya

kebijakan serta

tujuan organisasi

sering disalah

artikan untuk

kepentingan

pihak-pihak

tertentu, seperti

pelegalan

imbalan atas

kewajiban

pelayanan yang

dilakukan

kepada

masarakat,

hingga hubungan

mutualisme

didalam

organsisasi yang

sebenarnya

menyalahi

aturan.

Disini dilihat

bahwa

kecendrungan

beretika didalam

organisasi

melalui sudut

pandang staff

terhadap

atasannya,

sebagai patokan

dimana standart

etika yang

Dari

pandangan

anda apakah

atasan anda

menerapkan

atau

memiliki

suatu

standart

etika

tertentu?

Dan

sudahkan

standart

etika

tersebut

ditunjukan

juga oleh

staff?

Orang

yang

bersemangat

untuk kerja

(kadis)

dan berusa

ha

memacu

bawaha

n agar seperti

dia dan

yang saya

lihat

hanya sebagia

n orang

saja yang

seperti

itu.

Rajin

dan

disiplin tapi

kadang saya

jujur

saya pribadi

tidak

mengikuti hal

tersebu

t naman

ya

manusia

terkada

ng ada kurang

nya

Tidak

ada

karena bawaha

n tidak bisa

menilai

Sesuai

aturan

dan disiplin

dan ada

staff

yang ikuti

tetapi

ada juga

yang

tidak

Rapi

dan

bersahabat,

kalau untuk

rapi sih

tidak semua

tetapi

untuk bersaha

bt

semua sudah

seperti

itu

Disipli

n dan

bersahabat,

dan mereka

dengan

sendirinya

menco

ba mengik

uti

Menhg

argai,

dan sopan

dan saya

lihat

semuanya

sama

Tepat

waktu

tetapi ada

yang ikut,

dan

ada juga

yang

tidak

Tepat

waktu,

tekun dan

disiplin, tekun

juga

seperti kepala

tetapi

kalau disiplin

tergant

ung orang

pribadi

Disiplin

dan

bersahabat, tetapi

tidak semua

ikut

seperti itu.

Berpr

insip

Sema

ngat

kerja

Jujur

Struk

tural

Relati

ve

Bersa

habat

Disipl

in

Inisia

tif

Meng

hargai

Sopa

n

Teku

n

Seberapa

sering anda

berkonsultas

Itu adalah

keharu

Kalau yang

saya

Setiap senin

kami

Biasanya

sering

Sering agar

kita tau

Sering sekali

karena

Sering, misaln

ya apa

Sering dan

nyama

Sering komuni

kasikan

Sering karena

dilapanga

Kewaj

iban

Nyam

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

52

i dengan

atasan anda

mengenai

keputusan

etis yang

akan anda

buat? Dan

apakah anda

merasa

nyaman saat

konsultasi?

san secara

logika

kita juga

bisa

berpikir

namun

secara aturan

kita

harus berkon

sultasi

ke atasan

agar

tidak bertent

angan

dengan kebijak

an

yang atasan

buat,

dan harus

nyama

n walaup

un

tidak nyama

n

karena itu

hadapi dilapan

gan

saya konsult

asi dan

rasanya nyama

n

karena ada

masuka

n positif

dari

atasan

ada evaluas

i dan

jumat kami

laporka

n yang ada

dilapan

gan jadi

semuan

ya terarah,

dan

nyaman

karena

memang kami

team

melakukan

konsult

asi dalam

hal

pajak, sistem

kerja

dan pelaya

nan

kita

apa yang

tidak

kita ketahui

ada bebera

pa hal

yang kita

sendiri

tidak bisa

ambil

keputusan

yang saya

tidak

bisa ambil

keputu

san saya

konsult

asikan, dan

saya

nyaman.

n. dengan atasan,

dan itu

kewajiban

dan

nyaman

karena

kalau tidak

konsult

asi takut

salah

kerja

n biasanya

ada

kendala jadi harus

konsultas

i dan nyaman

an

Sering

Konsu

ltasi

dimiliki atasan

juga dicontohi

oleh bawahan,

meskipun tidak

semua bawahan

menerapkan

standart etika

yang sama

seperti atasan.

Untuk

pengambilan

keputusan dan

kebijakan etis

bukan hanya

sekedar

kewajiban secara

aturan dan

struktur akan

tetapi juga

karena adanya

faktor nyaman

dan kepercayaan

staff kepada

atasan. Selain

hubungan atasan

dan staff

ternyata

hubungan relasi

antara sesama

staff juga

menjadi penguat

bagi organisasi,

tingkat

kepedulian yang

tinggi akan

tanggungan

pekerjaan serta

hal

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

53

adalah kewaji

ban

buat saya.

Walau

pun tidak

setiap

saat karena

ada

hal-hal tertentu

yang

harus ditanya

kan

dahulu.

profesionalisme

dalam bekerja

membuat staff

saling

mendukung satu

dan yang lainnya

demi

menyelesaikan

pekerjaan

mereka, tingkat

kepedulian nyata

bukan hanya

kepada sesama

staff, tetapi juga

kepada aset

kantor yang

dalam

penggunaannya

selalu sesuai

dengan

peraturan.

Dari pola diatas

muncul variable-

variable yaitu:

1. Kurangnya

SDM

2. Pengabaian

standar etika

3. Struktural

4. Individu

5. Situasional

Ketika anda

menjalankan

tugas,

apakah anda

pernah

menerima

hadiah dari

orang yang

dilayani?

Dan Apakah

teman-teman

disekitar

anda juga

menerima

hadiah dari

orang yang

dilayani?

Tidak

pernah dan

saya

tidak tahu.

Kalau

pribadi itu

berkat

bagi saya,

tapi

saya tidak

memak

sa. Dan untuk

teman-

teman lainnya

sebenar

nya tidak

Tidak

pernah, tapi

kalau

lebih hitunga

n receh

biasanya tidak

ada

kembalian,

dan itu

diberikan

tanpa

meminta.

Tidak

pernah karena

dalam

aturan tidak

diperbo

lehkan dan

harus

ditolak kalau

ucapa

terimakasih

lewat

sapaan saya

Tidak

pernah hanya

ucapan

terimakasih

tetapi

saya juga

tidak

meminta, dan

teman

lain saya

tidak

tahu.

Sering,

biasanya

ucapan

terimakasih

dan

karena itu

pelaya

nan yang

baik.

Dan untuk

mereka

saya tidak

Pernah,

biasanya uang

pulsa

atau bensin

padaha

l saya tidak

minta,

untuk teman

lain

saya tidak

tahu.

Jarang

tapi biasany

a

ungkapan

terimak

asih biasa

dikasih

rokok 1

bungku

s karena

pelaya

nan kita

Keban

yakan yang

kita

tagih ke

wajib

pajak yang

masih

saudara sama

kita

jadi hanya

dikasih

ungkapan

Terima

dan sering

karena

itu bagian

dari

ungkapan terimakas

ih

sebelum terima

kami

sudah jelaskan

tapi

mereka tetap

Tid

ak

perna

h

Menerim

a

Kes

adara

n diri

Tid

ak

tahu

Per

nah

Ker

elaan

Rel

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

54

boleh ada

pemun

gutan lain

diluar

pajak,tapi

dalam

hal ini saya

tidak

tahu.

Untuk teman

lainnya

saya tidak

tahu.

terima, kalau

barang

nanti dikatak

an

korupsi.

Sejauh

ini saya

tidak

tahu dan

saya

tidak dengar

tahu. ramah dan

sopan,

sejauh ini

saya

tidak tahu.

terima kasih,

dan

kebanyakan

seperti

itu.

berikan dan itu

kami

tidak minta.

Dan

untuk teman

lainnya

berkat orang

berbeda

jadi saya tidak

tahu tapi

pasti ada.

atif.

Sejauh

pengamatan

anda apakah

teman anda,

atau kepala

anda pernah

menggunaka

n posisi atau

jabatan

mereka demi

keuntungan

pribadi?

Tidak

tahu tetapi

sejauh

untuk kepenti

ngan

dinas ada

tapi

untuk kepenti

ngan

pribadi tidak

ada.

Tidak

ada

Untuk

disini tidak

ada

Saya

tidak melihat

hal

tersebut

karena

semua sesuai

aturan

Loket

biasanya saya

lihat

ada yang

dokum

en tidak

lengka

p, tapi karena

posisin

ya bagus

maka

mereka bantu

wajib

pajak

Tidak

ada

Tidak

pernah ada

yang

seperti itu

Tidak

ada dan

tidak

berani seperti

itu

Tidak

pernah

Ada,

kalau dibidang

saya

yaitu penggela

pan pajak

Pen

yangk

alan

Tid

ak

Rel

ative

Ad

a

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

55

Pernahkah

anda

membantu

teman anda

untuk absen

atau menitip

absen anda?

Kalau orangn

ya ada

dan minta

tolong

saya tolong

dan

biasanya itu

karena

malas antri,

dan

saya sendiri

tidak

pernah kalau

tidak

masukpun

saya

ijin

Itu masing

-

masing tanggu

ng

jawab pribadi

Tidak pernah

Tidakpernah

bantu

karena itu

tanggu

ng jawab

diri

masing-

masing

dan karena

saya

ada rasa

tanggu

ng jawab

Bantu dan

saya

sering titip

Pernah jika

orangn

ya ada begitu

sebalik

nya

Pernah keduan

ya

Tidak pernah,

karena

tidak datang

ya

tidak usah

absen

Kalau ada

saya

absenkan

begitup

ula dengan

saya

Kalau untuk

absenkan

teman saya

tidak

pernah tap kalau

titip

absen malahan

saya

sering

Per

nah

Tan

ggung

jawab

priba

di

Mu

tualis

Sejauh

pengamatan

anda

Seberapa

sering teman

dalam

pantuan

anda

membawa

permaslahan

pribadi

mereka

Tidak

pernah tau

karena

saya kerja

apa

yang menjad

i tugas

saya tidak

Masala

h pribadi

kalaup

un ada itu

biasany

a tidak digabu

ng

dengan urusan

Ada

dan seringk

ali

komunikasi

jadi

berubah

Saya

tidak tahu

kalau

didalam

kantor

dan yang

saya

alami tidak

Ada,

masalah

rumah

tangga ada

tapi

hanya cerita

dan

urusan kantor

Ada

tapi urusan

kantor

tetap jalan

Tidak

pernah

Tidak

ada

Tidak

pernah

Ada dan

kadang terbengka

lai

Ada

Tidak

perduli

Perub

ahan

sikap

Shari

ng

Profes

ionalism

e

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

56

dalam

urusan

kantor?

melihat urusan

orang

lain

dinas pernah tetap jalan

Relati

ve

Bagaimana

tanggapan

anda pada

teman yang

mengeluhka

n beban

pekerjaan?

Prihatin saja

Dalam bidang

saya

biasany

a

saling

bantu

Kasih motiva

si saja

Kalaupun ada

yang

mengel

uh saya

tidak

tahu, dan

kalau saya

pribadi

saya tidak

mengel

uh karena

itu

sudah tugas

kita

Memberi

motiva

si

Saling bertany

a dan

memba

ntu

Harus tetap

dijalani

Hanya berikan

saran

ke

mereka

untuk

menyelesaikan

pekerjaan

memak

ai jam kantor

yang

ada karena

kadang

pada jam

kantor

mereka tidak

kerja

jadinya pekerja

an

menumpuk

Saling tolong

menolo

ng

Memberikan

motivasi

Ber

dialog

Pri

hati

Me

motiv

asi

Per

duli

Tid

ak

tahu

Ke

wajib

an

Sar

an

Gu

naka

n

wakt

u

Ker

ja

sama

Bagaimana

tanggapan

anda atas

pemakaian

Kalau

sejauh itu

tidak

Biasa

saja

Selama

dipakai untuk

urusan

Kita

staff diberik

an

Masih

dalam urusan

kantor

Hanya

untuk penagi

han

Karena

kami honore

r jadi

Tidak

ada yang

melenc

Selagi

masih wajar

tidak

Biasa

saja untuk

tagih

Dil

arang

Bia

sa

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

57

aset kantor

atau properti

kantor yang

menurut

anda tidak

sesuai

dengan

standart dan

peraturan

kantor?

pernah ada

kantor tidak

apa-

apa

untuk urusan

tugas

kantor kalau

untuk

pribadi ada

milik

pribadi

pajak kami tidak

campur

i

eng apa-apa

pajak dan masih

dalam

urusan kantor

saja

Dip

isahk

an

Mal

as tau

Ses

uai

prose

dur

Sejauh ini

adakah

kebijakan

kantor yang

menurut

anda tidak

sesuai

dengan

harapan

anda? Dan

apakah anda

tetap

menjalankan

na

Namanya

aturan

berarti saya

harus berusa

ha

untuk menjal

ankann

ya, suka

atau

tidak suka

Tidak ada

dan

kami tetap

menjalankan

Kerja sesuai

dengan

apa yang

ada didala

m

aturan dan

tetap

menjalankann

ya.

Selama ini

tidak

ada karena

sudah sesuai

dengan

kita dan

kita

terapkan dan

jalanka

n

Tidak ada

dan

kami tetap

jalani karena

itu

kewajiban

Jujur saja

kadang

tidak sesuai

dan itu manusi

awi

tetapi itu

kewaji

ban dan

kami

tetap jalani

Tidak ada

dan

tetap dijalani

Tidak ada

karena

namana

aturan ya

kami

tetap ikuti

dan

jalani

Tidak ada

dan

saya tetap

jalankan

Tidak ada dan

tetap

dijalankan

Ke

wajib

an

Relati

ve

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

58

Untuk persoalan penelitian 2 mengenai tanggapan juru pungut

pajak DISPENDA Kota Kupang dalam menanggapi perilaku etis

di lingkup internal organisasi, disini peneliti mengajukan sepuluh

pertanyaan kepada responden R dan S yang dalam hal ini adalah

sebagai individu pelaku etika didalam organisasi, yang diharapkan

dapat menjawab persoalan kedua. Melalui sepuluh pertanyaan

tersebut, diketahui bahwa awalnya saat penerimaan staff baru atau

hasil rolling dari instansi lain, secara garis besar tujuan organisasi

yang didalamnya terdapat visi dan misi, kebijakan serta program

akan dikomunikasikan dan diarahkan oleh kepala dinas dan atasan

lainnya, seperti yang diungkapkan oleh R2:

“Sudah ada penyampaian dari kepala dinas tujuan visi dan misi

dispenda itu untuk peningkatan pelayanan dilapangan, dan

tentang disiplin sudah termasuk dalam pelayanan kepada wajib

pajak.”

Cara strategis lainnya yang juga biasanya dilakukan adalah

melalui ditempel, dan dikomunikasikan seperti yang diungkapkan

oleh S4 bahwa:

“Tidak, karena sudah ditempel dengan jelas untuk kantor, tapi

kalau untuk bidang biasanya ada pemberitahuan oleh kepala

bidang.”

Tanggapan staff terhadap perilaku etis didalam organisasi dinilai

dari segi horisontal dimana yang dimaksudkan penulis dari

simpulan wawancara bahwa penilaian horizontal atau sejajar

sesama staff, dan juga penilaian tindakan etika secara vertikal,

dimana bukan saja atasan yang menilai mereka namun penilaian

mereka juga kepada atasan walaupun tidak diforumkan atau diberi

kesempatan secara aturan, namun tindakan yang dilakukan oleh

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

59

atasan menjadi patokan tingkah laku staff di dalam organisasi.

Tercermin dalam pertanyaan standart apa yang dimiliki atasan

maka rata-rata responden R dan S menjawab standart etika yang

baik dan patut untuk ditiru, namun ada jawaban dari responden

lainnya yang berbeda seperti pada responden R3:

“Tidak ada karena bawahan tidak bisa menilai”.

Hal ini menunjukan bahwa responden tersebut kemungkinan

tidak terlalu mengenal gaya kepemimpinan atasannya, atau terlalu

takut dan kaku untuk menelisik gaya etika pimpinannya. Jawaban

lain mengenai efek dari etika pemimpin juga ternyata tidak diikuti

oleh semua staff seperti yang dikatakan oleh S2 bahwa:

“Tepat waktu tetapi ada yang ikut, dan ada juga yang tidak.”

Untuk pengambilan keputusan etis dan kebijakan oleh staff

dilapangan atau dalam berperilaku sendiri juga dilakukan oleh staff

bukan karena paksaan aturan dan kewajiban sebagai bawahan

namun juga lebih kepada kenyamanan dan kepercayaan yang tinggi

kepada atasan, seperti yang diungkapkan oleh keseluruhan

responden R dan S. Dalam perjalanan kebijakan dan tujuan

organisasi sering disalah artikan untuk kepentingan-kepentingan

pihak tertentu seperti pelegalan imbalan atas kewajiban pelayanan

oleh rata-rata responden dimana seperti yang diwakilkan oleh

responden S4 bahwa :

“Terima dan sering karena itu bagian dari ungkapan terimakasih

sebelum terima kami sudah jelaskan tapi mereka tetap berikan

dan itu kami tidak minta. Dan untuk teman lainnya berkat orang

berbeda jadi saya tidak tahu tapi pasti ada.”

Dengan jelas bahwa tugas juru pungut adalah pelayanan dan

tidak seharunya menerima ucapan terimakasih dalam bentuk

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

60

barang atau uang, karena hakekat dan kewajibannya sudah seperti

itu. Namun ada jawaban responden yang bertolak belakang dari

rata-rata jawaban responden lainnya mengenai penerimaan hadiah

dari wajib pajak dan pantauannya kepada sesama staff, yaitu seperti

yang dikatakan oleh R4:

“Tidak pernah karena dalam aturan tidak diperbolehkan dan

harus ditolak kalau ucapan terimakasih lewat sapaan saya terima,

kalau barang nanti dikatakan korupsi. Sejauh ini saya tidak tahu

dan saya tidak dengar. “

Dari segi pelayanan sebenarnya bukan hanya pelegalan atas

tindakan tersebut saja namun juga atas tindakan lainnya didalam

kantor seperti dalam hal mendatangani absen dimana yang

menandatangi bukan staff bersangkutan seperti yang diungkapkan

oleh S3:

“Kalau ada saya absenkan begitupula dengan saya.”

Kemudian dalam hal pelayanan di loket seperti yang diungkap oleh

R5 mengenai penggunaan kekuasaan atau jabatan yang tidak

seharusnya :

“Loket biasanya saya lihat ada yang dokumen tidak lengkap, tapi

karena posisinya bagus maka mereka bantu wajib pajak”.

Penyalahgunaan kekuasaan untuk keuntungan pribadi lainnya

seperti yang diungkapkan oleh S4 yaitu:

“Ada, kalau dibidang saya yaitu penggelapan pajak.”

Dengan jelas perilaku-perilaku tersebut merupakan tindakan

yang menyalahi aturan. Oleh karena itu hal ini dapat dilihat sebagai

perilaku tidak profesional yang dilkukan oknum-oknum tertentu

terhadap pekerjaannya terutama dalam penagihan pajak. Dalam

wawancara ini ternyata tidak selamanya hanya perilaku yang

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

61

ditunjukan kearah penyalahgunaan kebijakan tersebut tersirat,

karena ada beberapa pertanyaan yang menjawab sikap

profesionalisme dan kepedulian sesama staff, baik itu dalam

pekerjaan, relasi, dan penggunaan aset kantor. Dimana rata-rata

staff dapat memisahkan persoalan diluar organisasi dengan

pekerjaan didalam organisasi, sehingga pekerjaannya tidak

terganggu seperti yang diungkapkan oleh R2:

“Masalah pribadi kalaupun ada itu biasanya tidak digabung

dengan urusan dinas.”

Kemudian untuk masalah beban pekerjaan sesama staff yang

diungkapkan oleh R3:

“Dalam bidang saya biasanya saling bantu.”

Dalam relasipun rata-rata staff ketika temannya mengeluhkan

beban pekrjaan mereka akan membantu, dan memberikan motivasi.

Tanggapan berikut dalam etika penggunaan aset sendiri sejauh ini

dalam pantauan staff bahwa semua penggunaan masih dalam batas

kewajaran dan tidak diluar aturan.

4.2.3 Hasil Wawancara Tanggapan Perilaku Etis

Perolehan data untuk mengetahui tanggapan wajib pajak

sebagai dampak pelayanan staff juru pungut pajak dengan

mewawancarai responden T yang masuk didalam kategori

berdasarkan informasi yang dibutuhkan agar dapat menjawab

tujuan penelitian. Berikut adalah deskripsi dari hasil penelitian

yang berkaitan dengan persoalan penelitian yang ada:

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

62

Tanggapan Perilaku Etis dari Wajib Pajak

Tabel 4.2.3

Hasil Wawancara dengan Responden Kategori, Kategori dan Pola Mengenai Tanggapan terhadap Juru

Pungut Dispenda Kota Kupang

Pertanyaan T1 T2 T3 Kategori Pola

Sejauh Mana

anda mengerti

tentang pajak?

Dan sudahkah

anda tahu

mengapa anda

menjadi wajib

pajak?

Secara umum saya

tahu bahwa kita

pemilik lahan harus

membayar, dan

Saya sudah tahu,

makanya saya

harus bayar tapi

yaitu kendalanya

pada sistem

pelayanan disini,

karena ada masalah

yang saya temui

karena saya mau

mengurus surat

tanah yang baru,

urusan PBB, harus

ada SPPT, dan ini

Pajak adalah

pembayaran orang

yang mempunyai

distribusi, tanah,

perusahaan dan

dibayarkan kepada

negara. Saya tahu

karena sebagai

warga negara

Indonesia itu adalah

wajib.

Pajak bisa

melancarkan urusan

perusahaan tiap

tahun dalam hal ini

pajak kontraktor.

Dalam hal ini saya

sudah tahu karena

ada sosialisasi dari

kantor pajak

- Kewajiban

secara umum

- Melancarkan

urusan

- Sudah Tahu

- Kendala Sistem

Pelayanan

Rata-rata wajib

pajak di kota

kupang sudah

mengetahui arti

dari pajak sendiri

dan mengetahui

dengan jelas

mengapa mereka

menjadi wajib

pajak, hal ini

diketahui melalui

sosialisasi dari

kantor pajak,

secara pribadi pada

saat pembayaran

pajak dan

mengetahuinya

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

63

saya memasukan

berkas saya dari 18

desember 2014 jadi

sudah sekitar 6-7

bulanan, tetapi

setiap kali saya

kesini belum

selesai, kemudian

saya minta SPPT

supaya bisa

membayar pajak

tetapi sudah

setengah tahun

lebih SPPT belum

keluar, toh kalau

saya tidak bayar

pajak tidak masalah

buat saya, tetai

bagaimana dengan

pemasukan negara?

Dan saya pahami

setiap kantor

biasanya ada

jangka waktu untuk

permohonan harus

selesai, dan tiap

kali saya datang

selalu nanti dan

ngambang, bahkan

surat yang saya

sendiri. Sebelum

adanya penagihan

petugas juru

pungut sendiri

telah memberikan

surat perincian

penagihan kepada

wajib pajak, baik

itu secara langsung

saat penagihan

dilakukan maupun

pengiriman tagihan

terlebih dahulu ke

perusahaan yang

menjadi wajib

pajak. Kendala

yang didapati

dilapangan adalah

bahwa pelayanan

yang didapati oleh

wajib pajak secara

personal sangat

memuaskan, tetapi

secara umum

melalui sistem

pelayanannya

menimbulkan

kekecewaan pada

wajib pajak.

Meskipun hal

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

64

masukan

kelihatannya hilang

sehingga kemarin

saya ditelpon untuk

di masukan lagi

surat permohonan,

dan disini

pelayanannya

terkesan amburadul

tersebut sering

terjadi, namun hal

tersebut tidak

membuat wajib

pajak kehilangan

kepercayaan

kepada juru

pungut pajak.

Sudahkah juru

pungut pajak

memberikan

penyuluhan

tentang pajak?

Secara pribadi

penyuluhan

sebanyak yang saya

datang berapa kali

kemari disini,

namun kalau

penyuluhan umum

secara umum

mungkin ada tapi

saya yang tidak

tahu, dan tiap saya

datang diberikan

penjelasan sedikit-

sedikit

Belum pernah

karena saya

pendatang dan baru

5 tahun disini.

Hanya dari kantor

pajak - Sudah

- Umum

- Terbatas

Sebelum ditagih

pajak dari anda

apakah penagih

pajak sudah

memberikan

perincian

penagihan?

Dikasih lewat

petugas

Ada perincian dari

juru pungut

Iya, ada perincian Diberikan

Page 36: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

65

Apakah

sebelumnya sudah

ada konfirmasi

dari juru pungut

pajak mengenai

tanggal

penagihan?

Tidak ada, mereka

biasanya langsung

ke rumah, tapi

terkadang juga kita

yang lalai karena

jatuh tempo ada di

SPPT

Ada konfirmasinya

dan langsung pada

penagihan

Diberikan surat

tagihan ke alamat

kantor

- Ada

- Kelalaian

- Konfirmasi

Bagaimana

pelayanan mereka

kepada anda?

Pelayannya ramah

tapi sistem dan cara

kerjanya lelet

Baik saja Puas - Ramah

- Lelet

- Baik

- Puas

Apakah anda

puas dan percaya

pada pelayanan

mereka?

Puas tetapi masih

ragu, kalau

personal baik tapi

kalau kerja saya

tidak puas, dan

percaya pada

pelayanan kalau

orang kita di

kupang saya

percaya.

Puas dan percaya

karena kejadian di

tv hanya untuk

waspada saja

Ya puas dan percaya

karena sejauh ini

belum ada faktor

yang

menghilangkan

kepercayaan saya

- Masih Ragu

- Percaya

Page 37: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

66

Untuk tanggapan wajib pajak sebagai dampak pelayanan dari

juru pungut pajak DISPENDA Kota Kupang melalui 6 pertanyaan

tersebut, diketahui bahwa rata-rata wajib pajak dikota kupang

sudah mengetahui arti dari pajak sendiri dan mengetahui dengan

jelas mengapa mereka menjadi wajib pajak. Seperti yang

diungkapkan oleh T1:

“Secara umum saya tahu bahwa kita pemilik lahan harus

membayar...”

Sebelum adanya penagihan petugas juru pungut sendiri telah

memberikan surat perincian penagihan kepada wajib pajak, baik

itu secara langsung saat penagihan dilakukan maupun pengiriman

tagihan terlebih dahulu ke perusahaan yang menjadi wajib pajak.

Seperti yang diungkapkan oleh T3 bahwa:

“Diberikan surat tagihan ke alamat kantor”

Namun kendala yang terjadi bahwa pelayanan yang didapati

oleh wajib pajak secara personal sangat memuaskan, tetapi secara

umum melalui sistem pelayanannya menimbulkan kekecewaan

pada wajib pajak. Seperti yang diungkapkan oleh T1 yaitu:

“... dan Saya sudah tahu, makanya saya harus bayar tapi yaitu

kendalanya pada sistem pelayanan disini, karena ada masalah

yang saya temui karena saya mau mengurus surat tanah yang

baru, urusan PBB, harus ada SPPT, dan ini saya memasukan

berkas saya dari 18 desember 2014 jadi sudah sekitar 6-7

bulanan, tetapi setiap kali saya kesini belum selesai, kemudian

saya minta SPPT supaya bisa membayar pajak tetapi sudah

setengah tahun lebih SPPT belum keluar, toh kalau saya tidak

bayar pajak tidak masalah buat saya, tetai bagaimana dengan

pemasukan negara? Dan saya pahami setiap kantor biasanya ada

jangka waktu untuk permohonan harus selesai, dan tiap kali saya

datang selalu nanti dan ngambang, bahkan surat yang saya

Page 38: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

67

masukan kelihatannya hilang sehingga kemarin saya ditelpon

untuk di masukan lagi surat permohonan, dan disini

pelayanannya terkesan amburadul.”

Meskipun hal seperti diatas dan pelayanan yang kurang

maksimal tersebut sering terjadi, namun hal itu tidak membuat

wajib pajak kehilangan kepercayaan kepada juru pungut pajak,

dan sekalipun banyak pemberitaan miring terhadap pajak didalam

media. Seperti yang diungkapkan oleh T2 bahwa:

“Puas dan percaya karena kejadian di tv hanya untuk waspada

saja”

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti dapatkan, maka

diperoleh pembahasan seperti berikut:

Persoalan Penelitian 1- Bagaimana peran para pemimpin

Dispenda kota Kupang dalam menanggulangi permasalahan

etis yang terjadi di internal kantor guna meningkatkan

pelayanan dan perilaku etis para juru pungut pajak?

Perilaku etis khususnya yang berada didalam suatu organisasi

biasanya terpengaruh oleh faktor budaya. Menurut Sims & Sauser

(2013) ada banyak elemen yang termasuk didalam konsep perilaku

etis dalam organisasi dan pola perilaku yang ditetapkan sehingga

menjadi bagian dari budaya. Kemudian staff dispenda akan

menerima aspek budaya tersebut untuk dianut, karena budaya

adalah sistem asumsi yang dapat memiliki pengaruh kuat dalam

mengarahkan perilaku dan keyakinan pengikutnya. Budaya

organisasi yang diterapkan dalam hal ini adalah segala macam

Page 39: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

68

peraturan mulai dari visi & misi, tujuan, disiplin, cara beretika,

baik itu yang tertulis maupun yang tidak tetulis dimana didalam

pelaksanaan budaya tersebut bukan saja pada praktek di organisasi

dengan sesama staff, namun juga staff ke wajib pajak selaku pihak

yang dilayani.

Dalam penelitian ini, diketahui bahwa responden yang

berkedudukan sebagai atasan pada umumnya berperan dalam

membentuk nilai budaya organisasi yang akan dijabarkan baik itu

dalam bentuk lisan maupun tulisan yang didalamnya terkandung

norma internal. Persepsi yang terbentuk merupakan

penanggulangan permasalahan yang terjadi didalam internal

kantor. Hal ini secara langsung terkait dengan peran pembentukan

budaya organisasi yang ada, dan dimodifikasi sedemikian rupa

sehingga nilai-nilai organisasi dan nilai pribadi nilai-nilai dapat

membentuk perilaku etis maupun tidak etis di kantor.

Secara tidak etis yang dimaksudkan misalnya yang dilakukan

oleh atasan terkait dengan pelegalan ungkapan terimakasih wajib

pajak berupa hadiah atau barang. Oleh karena itu maka pemaknaan

akan penerimaan imbalan menjadi berbeda. Akibat dari budaya

organisasi yang ditampilkan maka hasilnya adalah pandangan

tersebut dibenarkan melalui kebijakan atasan, karena menurut

mereka jika hasil penerimaan diluar pajak bukan hasil paksaan dan

minta maka itu bukanlah penyelewengan aturan. Padahal hal ini

menyalahi aturan umum secara etis. Khususnya mengenai tugas

dan peran dari penagih pajak.

Oleh karenanya, menanggapi persoalan tersebut maka

seharusnya jika budaya organisasi dilakukan dengan etis akan

tercipta iklim etika yang positif sehingga menghasilkan tata kelola

organisasi (kantor) yang paling efektif. Dimana peningkatannya,

Page 40: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

69

disesuaikan dengan etika organisasi dan etika individu serta

memiliki efek pada kepuasan kerja. Iklim etika adalah jenis iklim

kerja organisasi yang paling baik dipahami sebagai persepsi,

kebijakan, kepuasan kerja, komitmen organisasi, keinginan

berpindah, perilaku etis, dan perilaku dalam peran dan ekstra peran

baik secara formal dan informal, baik dan salah dari staff dispenda

terhadap praktik dan prosedur yang etis secara konsekuen dalam

kantor. (Parboteeah & Kapp, 2008).

Nilai budaya organisasi yang utama dalam organisasi tidaklah

berubah secara etis. Namun yang mengalami perubahan adalah

iklim kerja. Karena secara internal dari tahun baik itu dalam

bentuk lisan maupun tulisan khususnya norma internal berubah

berdasarkan iklim etika yang dibawa oleh pemimpin, dimana

setiap kepemimpinan membawa iklim etikanya sendiri dan dapat

dirasakan oleh staff. Iklim etika yang terbentuk akibat perilaku

etis dapat dirasakan dalam kebijakan pemimpin kepada staff untuk

saling membantu staff lainnya dalam menyelesaikan pekerjaan

mereka, dan kebijakan seperti itulah yang membuat pemimpin

sebagai tolak ukur positif didalam dispenda.

Pemimpin mempunyai tugas dan tanggung jawab besar dalam

membangun segala perilaku etis di dalam kantor. Sebab segala hal

yang dilakukan oleh pemimpin adalah demonstrasi yang normatif

secara tepat melalui tindakan pribadi, hubungan interpersonal, dan

tindakan disiplin kepada pengikut melalui komunikasi dua arah

yaitu penguatan dan pengambilan keputusan secara altruistik

bukan alasan egois. Sehingga perilaku etis di dalam organisasi

merupakan ukuran utama dilihat dari pemimpin karena, pemimpin

menjadi teladan dalam pelaksanaan nilai-nilai etik secara praktis,

Apalagi segala perilaku seorang pemimpin harus berangkat dari

Page 41: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

70

niat etik yang ada dalam dirinya sebagai sebuah pertanggung

jawaban moral dimana niat dan perbuatan harus selaras

(Widyastuti, 2011).

Cerminan dari perilaku pemimpin dispenda, diamati, dan ditiru

oleh para staff di dalam kantor sehingga baik dan buruknya

pemimpin dengan gayanya akan diadopsi oleh para staff. Selain

itu, penekanan yang lain dalam kantor adalah perilaku etis para

pemimpin yang dapat diamati secara langsung pada saat mereka

mengambil keputusan saat mendengar laporan dari staff lainnya.

Terutama, mengenai tindakan kecurangan etis di dalam kantor. Hal

pertama yang mereka lakukan adalah menyimak kemudian

menyelidiki, sehingga terlihat bahwa peran pemimpin secara etis

menunjukkan orang yang bermoral, jujur, integritas dan adil, telah

dilakukan oleh para pemimpin dispenda.

Demikian juga dalam penilaian perilaku etis kepada staff,

dimana para pemimpin menetapkan standar etika yang jelas seperti

yang tertuang didalam disiplin kantor dan peraturan lisan,

kemudian melakukan kontrol terhadap perilaku tersebut agar staff

dapat bertanggung jawab atas perilaku etis mereka di dalam

organisasi Dispenda Kota Kupang secara internal.

Persoalan Penelitian 2 - Apa tanggapan juru pungut pajak

DISPENDA Kota Kupang dalam menanggapi perilaku etis di

lingkup internal organisasi ?

Etika individu biasanya mengacu pada kesadaran moral

seseorang. Oleh karena itu staff Dispenda harus tunduk pada

norma dan peraturan di dalam kantor, kemudian secara sadar

menyadari bahwa tindakannya mempengaruhi lingkungan kantor

Page 42: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

71

dan staff lainnya. Terdapat beberapa jenis emosi dasar yang

memainkan peran penting dalam pelaksanaan moral dan etika

misalnya rasa bersalah, malu, marah, menyesal, bahagia, empati,

psikologi dan perilaku. Emosi dipakai sebagai motivasi, hal ini

disebabkan karena proses mengevaluasi diri dan perilaku secara

ideal atas diri sendiri terhadap penilaian orang lain akan

mendorong rasa malu dan rasa bersalah sehingga dapat

memotivasi perilaku etis (Smith et al., 2013).

Sejak pertama kali dipekerjakan atau ditempatkan di dalam

organisasi harapan organisasi mulai dari visi & misi, kebijakan

serta disiplin kantor telah disampaikan baik itu melalui pengarahan

langsung maupun melalui peraturan yang ditempel dan dipelajari

sendiri oleh staff. Pada level staff segala peraturan dan kebijakan

wajib dijalankan oleh staff.

Sistem penilaian yang ada di dalam dispenda secara internal

hanya dinilai berdasarkan satu sisi saja berdasarkan aturannya.

Maksudnya hanya atasan yang dapat menilai bawahan baik itu dari

segi kinerja maupun perilaku di dalam kantor. Sedangkan bawahan

menilai atasan sifatnya tidak diforumkan atau tidak ada dalam

aturannya. Namun, perilaku atasan menjadi standar penilaian di

dalam kantor karena langsung ditiru. Sehingga dari perilaku

tersebut dapat menciptakan kinerja yang baik dari staff, dan

berdampak pada bidang dimana staff berada sehingga dampaknya

ada pada penilaian bidang oleh atasan puncak.

Terdapat 4 dimensi dalam kecerdasan emosional yang dianggap

paling lengkap dan dapat diterima untuk membentuk perilaku etis

yaitu: 1) Penilaian dan ekspresi emosi dalam diri sendiri,

diwujudkan dalam penilaian staff akan pentingnya perilaku etika

Page 43: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

72

di kantor dalam menjalankan disiplin kantor, dan yang sering

terjadi adalah hubungan mutualisme didalam kantor yang

sebenarnya menyalahi aturan seperti menandatangani absen. 2)

Penilaian dan pengakuan emosi pada orang lain, dimana staff

sendiri di dalam kantor menilai cara pemimpin, dan sesama staff

dalam penggunaan jabatan dikantor dan aset kantor. 3) Regulasi

emosi dalam diri sendiri, saat dimana staff diharuskan bersikap

profesional ketika sedang mengalami masalah diluar kantor,

sehingga urusan kantor dan urusan luar tidak tercampur. 4)

Penggunaan emosi untuk memfasilitasi kinerja, disaat bekerja

terutama sesama staff dapat saling membantu, dan memberikan

motivasi kepada sesama agar dapat menyelesaiakan tugas mereka

masing-masing (Deshpande & Joseph, 2009 ; Joseph et al., 2009).

Karakteristik lain mengenai kepribadian dari individu yang

dapat menjelaskan perilaku etis adalah locus of control yang

merupakan konsep untuk menjelaskan persepsi seseorang terhadap

siapa yang menentukan nasibnya, dimana staff didalam dispenda

rata-rata dalam pengambilan keputusan dan kebijakan etis bukan

hanya sekedar kewajiban secara aturan dan struktur akan tetapi

juga karena adanya faktor nyaman dan kepercayaan staff kepada

atasan sehingga timbulnya rasa ketergantungan. Selain hubungan

atasan dan staff ternyata hubungan relasi antara sesama staff juga

menjadi penguat bagi sesama staff, tingkat kepedulian yang tinggi

akan tanggungan pekerjaan serta hal profesionalisme dalam

bekerja membuat staff saling mendukung satu dan yang lainnya

demi pekerjaan mereka kedepan (Utami et al, 2007).

Page 44: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

73

4.4 Proposisi

Mengakhiri bab IV ini penulis akan menarik proposisi

berdasarkan pembahasan yang ada sebelumnya. Ada 2 proposisi

yang bisa dilahirkan.

4.4.1 Prposisi 1

Menurut (Arifiyani & Sukirno, 2012 ; Turunc et al., 2013)

bahwa dalam organisasi saat ini perilaku etis menjadi hal yang

paling penting terutama dalam proses pengambilan keputusan, atau

kebijakan karena kesalahan kecil akan membuat dampak yang

besar kedepan pada organisasi. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan oleh peneliti dalam kasus ini, bahwa pelanggaran etis

yang terjadi didalam kantor merupakan pembenaran terhadap

tindakan-tindakan pelanggaran yang dilakukan dari atasan hingga

bawahan melalui kebijakan yang diterapkan. Maka dapat dibangun

proposisi sebagai berikut:

Proposisi 1: Pelanggaran etis yang dilakukan oleh atasan, juga

berdampak kepada bawahan dan kebijakan yang terjadi didalam

kantor.

Kebijakan

Pelanggaran

etis

Atasan

Bawahan

Page 45: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

74

Pemimpin mempunyai tugas dan tanggung jawab besar dalam

membangun segala perilaku etis di dalam kantor, sebab segala hal

yang dilakukan oleh pemimpin adalah demonstrasi yang normatif,

sehingga perilaku etis didalam organisasi merupakan ukuran utama

dilihat dari pemimpin karena, pemimpin menjadi teladan dalam

pelaksanaan nilai-nilai etik secara praktis. Oleh karena itu sedikit

pelanggaran etika yang dibuat atasan berdampak pada

pembentukan serta pengambilan kebijakan dan otomatis akan

diikuti oleh bawahan.

4.4.2 Proposisi 2

Cukup beralasan bila perilaku beretika individu harus mendapat

perhatian untuk mempromosikan perilaku etis dalam organisasi

dan bisnis, sehingga individu akan bersosialisasi dalam proses

komitmen emosional dengan sesama karyawan serta organisasi

sehingga dampaknya bukan hanya untuk diri sendiri saja tetapi

juga untuk organisasi (Pastoriza et al., 2008 ; Cremer et al., 2010).

Didalam Dispenda ternyata ada beberapa faktor yang membuat

turunnya nilai etis yaitu kurangnya SDM, dan pengabaian standart

etika baik secara struktur maupun individu, dan pelanggaran yang

ditindak hanya bersifat situasional sehingga itu semua juga

berdampak kepada kinerja mereka. Maka dapat dibangun proposisi

sebagai berikut:

Kinerja

Organisasi

Pengabaian

Etika

Individu

Page 46: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN · 2017. 10. 31. · 30 BAB IV . HASIL DAN PEMBAHASAN . Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil analisa dari data yang telah dikumpulkan di Dispenda

75

Proposisi 2: Pengabaian Etika ternyata berdampak kepada

turunnya kinerja dari individu dan organisasi.

Pada level staff segala peraturan dan kebijakan wajib dijalankan

oleh staff, namun dalam perjalanannya yang sering terjadi adalah

hubungan mutualisme didalam kantor yang sebenarnya menyalahi

aturan dan beberapa kebijakan kantor yang membenarkan perilaku

tidak etis.