BAB IV HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/905/5/T1... · 2012-11-27 · K =...

16
57 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Sekolah Dasar Kanisius Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Jawa Tengah merupakan salah satu Sekolah Dasar di Gugus Mina Kencana. Jumlah siswa yang terdapat di Sekolah Dasar Kanisius Jimbaran mulai dari kelas I sampai kelas VI sebanyak 142 siswa. Walaupun Sekolah Dasar ini berada dalam naungan Yayasan Katolik, namun agama yang dianut oleh mayoritas siswa adalah Muslim. Jumlah tenaga pendidik di Sekolah Dasar ini sebanyak 9 orang dan 1 karyawan/penjaga Sekolah Dasar. 9 tenaga pendidik tersebut terdiri dari : 1 Kepala Sekolah, 5 orang guru kelas, 1 Bahasa Inggris, 1 guru Olahraga, dan 1 guru wiyata bhakti. Penelitian dilakukan pada kelas IV Sekolah Dasar Kanisius Jimbaran dengan jumlah siswa sebanyak 27 anak yaitu siswa yang terdiri dari 15 anak laki- laki dan 12 anak perempuan. Posisi tempat duduk 1 meja untuk 2 siswa. Ruangan kelas cukup luas dan terang sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman. Adapun alasan yang menjadikan pertimbangan peneliti memilih Sekolah Dasar Kanisius Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Jawa Tengah dalam kegiatan pembelajaran di kelas IV khususnya pada mata pelajaran Matematika, karena guru belum memiliki variasi dalam memberikan metode pembelajaran khususnya belajar dalam bentuk kelompok. Oleh karena itu peneliti memilih kelas IV Sekolah Dasar Kanisius Jimbaran sebagai subjek penelitian

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/905/5/T1... · 2012-11-27 · K =...

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/905/5/T1... · 2012-11-27 · K = 5,7233 = 6 4. Menghitung panjang kelas interval (P) ... 5 74-80 2 7 6 81-88 1 3 Total

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Sekolah Dasar Kanisius Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Semarang Jawa Tengah merupakan salah satu Sekolah Dasar di Gugus Mina

Kencana. Jumlah siswa yang terdapat di Sekolah Dasar Kanisius Jimbaran mulai

dari kelas I sampai kelas VI sebanyak 142 siswa. Walaupun Sekolah Dasar ini

berada dalam naungan Yayasan Katolik, namun agama yang dianut oleh

mayoritas siswa adalah Muslim. Jumlah tenaga pendidik di Sekolah Dasar ini

sebanyak 9 orang dan 1 karyawan/penjaga Sekolah Dasar. 9 tenaga pendidik

tersebut terdiri dari : 1 Kepala Sekolah, 5 orang guru kelas, 1 Bahasa Inggris, 1

guru Olahraga, dan 1 guru wiyata bhakti.

Penelitian dilakukan pada kelas IV Sekolah Dasar Kanisius Jimbaran

dengan jumlah siswa sebanyak 27 anak yaitu siswa yang terdiri dari 15 anak laki-

laki dan 12 anak perempuan. Posisi tempat duduk 1 meja untuk 2 siswa. Ruangan

kelas cukup luas dan terang sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman.

Adapun alasan yang menjadikan pertimbangan peneliti memilih Sekolah

Dasar Kanisius Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Jawa

Tengah dalam kegiatan pembelajaran di kelas IV khususnya pada mata pelajaran

Matematika, karena guru belum memiliki variasi dalam memberikan metode

pembelajaran khususnya belajar dalam bentuk kelompok. Oleh karena itu peneliti

memilih kelas IV Sekolah Dasar Kanisius Jimbaran sebagai subjek penelitian

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/905/5/T1... · 2012-11-27 · K = 5,7233 = 6 4. Menghitung panjang kelas interval (P) ... 5 74-80 2 7 6 81-88 1 3 Total

58

untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar matematika siswa.

4.2. Analisis Data

Hasil analisis data dalam penelitian ini meliputi hasil analisis deskriptif

pretest dan posttest, hasil uji normalitas dan uji hipotesis. Hasil analisis data

dalam penelitian ini digunakan untuk memperjelas data dalam penelitian.

4.2.1 Hasil Analisis Deskriptif Data

4.2.2.1. Hasil Analisis Deskriptif Data Pretest

Hasil analisis deskriptif data pretest dalam penelitian ini diperoleh dari

nilai pretest hasil belajar matematika siswa kelas IV Sekolah Dasar Kanisius

Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang yang dilaksanakan pada

hari Kamis, tanggal 22 Maret 2012 pukul 07.00 WIB. Subjek penelitian sebanyak

27 siswa, yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan siswa perempuan. Jumlah soal

pretest sebanyak 24 butir soal pilihan ganda yang diambil dari soal yang valid

setelah dilakukan analisis validitas instrumen tes. Pretest berfungsi untuk

mengukur hasil belajar matematika sebelum diberi treatment atau perlakuan

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together

(NHT). Perolehan nilai pretest tersebut disajikan dalam bentuk distribusi

frekuensi yang dilakukan dengan cara :

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/905/5/T1... · 2012-11-27 · K = 5,7233 = 6 4. Menghitung panjang kelas interval (P) ... 5 74-80 2 7 6 81-88 1 3 Total

59

1. Mengurutkan nilai pretest dari yang terendah sampai tertinggi. Sehingga data

tersebut berurutan menjadi 46, 46, 50, 50, 50, 50, 50, 54, 54, 54, 54, 58, 58,

58, 63, 63, 63, 63, 63, 67, 67, 67, 67, 71, 75, 79, 88 (Data nilai pretest siswa

terdapat pada lampiran 9)

2. Menghitung jarak atau rentangan (R)

R = data tertinggi – data terendah

R = 88-46

R = 42

3. Menghitung jumlah kelas (K) dengan Sturges.

K = 1 + 3,3 log 27

K = 1 + 3,3. 1,431

K = 1 + 4,7223

K = 5,7233 = 6

4. Menghitung panjang kelas interval (P)

Rentangan (R) P =

Jumlah Kelas (K)

42 P =

6 = 7

5. Menentukan batas kelas interval dengan rumus :

( 46 + 7 ) = 53 – 1 = 52

( 53 + 7 ) = 60 – 1 = 59

( 60 + 7 ) = 67 – 1 = 66

( 67 + 7 ) = 74 – 1 = 73

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/905/5/T1... · 2012-11-27 · K = 5,7233 = 6 4. Menghitung panjang kelas interval (P) ... 5 74-80 2 7 6 81-88 1 3 Total

60

( 74 + 7 ) = 81 – 1 = 80

( 81 + 7 ) = 88 – 1 = 87 88 (karena nilai tertinggi adalah 88).

Data distribusi frekuensi nilai pretest pada siswa dapat dilihat dalam tabel 4.1

berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas IV Sekolah Dasar Kanisius Jimbaran

Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012

No Interval Frekuensi Prosentase (%) 1 46-52 7 26 2 53-59 7 26 3 60-66 5 19 4 67-73 5 19 5 74-80 2 7 6 81-88 1 3

Total 27 100% Sumber:berdasarkan data yang telah diolah.

Tabel 4.1 menunjukan bahwa siswa yang mendapatkan nilai 46 sampai

dengan 52 terdiri dari 7 siswa dengan prosentase 26 %. Siswa yang mendapat nilai

53 sampai dengan 59 terdiri dari 7 siswa dengan prosentase 26 %. Siswa yang

mendapat nilai 60 sampai dengan 66 terdiri dari 5 orang dengan prosentase 19 %.

Siswa yang mendapat nilai 67 sampai dengan 73 terdiri 5 orang dengan prosentase

19 %. Siswa yang mendapat nilai 74 sampai dengan 80 terdiri dari 2 siswa dengan

prosentase 7 %. Siswa yang mendapat nilai 81 sampai dengan 88 terdiri dari 1

siswa dengan prosentase 3 %. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut,

dapat dibuat diagram batang seperti pada gambar berikut :

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/905/5/T1... · 2012-11-27 · K = 5,7233 = 6 4. Menghitung panjang kelas interval (P) ... 5 74-80 2 7 6 81-88 1 3 Total

61

Sumber: berdasarkan data yang telah diolah

Gambar 4.1. Diagram Batang Skor Pretest

Analisis deskriptif dilakukan setelah analisis distribusi frekuensi. Di bawah ini

merangkum data empirik sebelum diberikan perlakuan penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil

belajar matematika siswa Kelas IV Sekolah Dasar Kanisius Jimbaran yang telah

diklasifikasikan pada tabel 4.2 Descriptive Statistics di bawah ini dengan ukuran

tendensi sentral Range, Mean, Maximum, Minimum, Standard Deviation, dan

Variance.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/905/5/T1... · 2012-11-27 · K = 5,7233 = 6 4. Menghitung panjang kelas interval (P) ... 5 74-80 2 7 6 81-88 1 3 Total

62

Tabel 4.2 Deskriptif Statistik Nilai Pretest

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean

Std. Deviation Variance

Pretest 27 42.00 46.00 88.00 60.2963 10.33595 106.832Valid N

(listwise) 27

Sumber: berdasarkan data yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan jumlah data (N) sebanyak 27 mempunyai

rentangan (Range) sebesar 42 berfungsi untuk mencari panjang kelas dalam

distribusi frekuensi. Skor minimum sebesar 46 dan skor maksimum 88 dengan

rata-rata hitung (Mean) 60.29. Standar deviasi (Std. Deviation) sebesar 10.33595

yang berfungsi untuk menunjukan tingkat (derajat) variasi kelompok atau ukuran

standar penyimpangan dari reratanya. Nilai varians (Variance) sebesar 106.832

yang berfungsi untuk mengetahui tingkat penyebaran atau variasi data.

4.2.1.2. Hasil Analisis Deskriptif Data Posttest

Hasil analisis deskriptif data posttest dalam penelitian ini diperoleh dari

nilai posttest hasil belajar matematika siswa kelas IV Sekolah Dasar Kanisius

Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang yang dilaksanakan pada

hari Sabtu tanggal 31 Maret 2012 pukul 08.30 WIB. Subjek penelitian sebanyak

27 siswa, yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Jumlah

soal posttest sebanyak 25 butir soal pilihan ganda yang diambil dari soal yang

valid setelah dilakukan analisis validitas instrumen tes. Posttest berfungsi untuk

mengukur hasil belajar matematika setelah diberi treatment atau perlakuan

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/905/5/T1... · 2012-11-27 · K = 5,7233 = 6 4. Menghitung panjang kelas interval (P) ... 5 74-80 2 7 6 81-88 1 3 Total

63

(NHT). Perolehan nilai posttest tersebut disajikan dalam bentuk distribusi

frekuensi yang dilakukan dengan cara :

1. Mengurutkan nilai post-test dari yang terendah sampai tertinggi. Sehingga

data tersebut berurutan menjadi 64, 68, 68, 68, 68, 72, 72, 72, 72, 76, 76, 76,

80, 80, 80, 80, 84, 84, 84, 84, 84, 88, 92, 92, 96, 96,100. (Data nilai posttest

siswa terdapat pada lampiran 19)

2. Menghitung jarak atau rentangan (R)

R = data tertinggi – data terendah

R = 100– 64

R = 36

3. Menghitung jumlah kelas (K) dengan Sturges.

K = 1 + 3,3 log 27

K = 1 + 3,3. 1,431

K = 1 + 4,7223

K = 5,7233 = 6

4. Menghitung panjang kelas interval (P)

Rentangan (R) P =

Jumlah Kelas (K)

36 P =

6 = 6

5. Menentukan batas kelas interval dengan rumus :

( 64 + 6) = 70 – 1 = 69

( 70 + 6 ) = 76 – 1 =75

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/905/5/T1... · 2012-11-27 · K = 5,7233 = 6 4. Menghitung panjang kelas interval (P) ... 5 74-80 2 7 6 81-88 1 3 Total

64

( 76 + 6 ) = 82 – 1 = 81

( 82 + 6 ) = 88 – 1 = 87

( 88 + 6 ) = 94 – 1 = 93

( 94 + 6 ) = 100 – 1 = 99 100 (kerena nilai tertinggi 100).

Data distribusi frekuensi nilai posttest pada siswa dapat dilihat dalam tabel 4.3

berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas IV Sekolah Dasar Kanisius Jimbaran

Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012

No Interval Frekuensi Persentase (%) 1 64-69 5 19 2 70-75 4 14 3 76-81 7 26 4 82-87 5 19 5 88-93 3 11 6 94-100 3 11

Total 27 100% Sumber:berdasarkan data yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan bahwa siswa yang mendapatkan nilai 64

sampai dengan 69 terdiri dari 5 siswa dengan prosentase 19 %. Siswa yang

mendapat nilai 70 sampai dengan 75 terdiri dari 4 siswa dengan prosentase 14 %.

Siswa yang mendapat nilai 76 sampai dengan 81 terdiri dari 7 orang dengan

prosentase 26 %. Siswa yang mendapat nilai 82 sampai dengan 87 terdiri 5 orang

dengan prosentase 19 %. Siswa yang mendapat nilai 88 sampai dengan 93 terdiri

dari 3 siswa dengan prosentase 11 %. Siswa yang mendapat nilai 94 sampai

dengan 100 terdiri dari 3 siswa dengan prosentase 11 %.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/905/5/T1... · 2012-11-27 · K = 5,7233 = 6 4. Menghitung panjang kelas interval (P) ... 5 74-80 2 7 6 81-88 1 3 Total

65

Sumber :berdasarkan data yang telah diolah

Gambar 4.2 Diagram Batang Skor Posttest

Analisis deskriptif dilakukan setelah analisis distribusi frekuensi. Di bawah ini

merangkum data empirik setelah diberikan perlakuan penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil

belajar matematika siswa kelas IV yang telah diklasifikasikan pada tabel 4.4

Descriptive Statistics di bawah ini dengan ukuran tendensi sentral Range, Mean,

Maxsimum, Minimum, Standard Deviation, dan Variance.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/905/5/T1... · 2012-11-27 · K = 5,7233 = 6 4. Menghitung panjang kelas interval (P) ... 5 74-80 2 7 6 81-88 1 3 Total

66

Tabel 4.4 Deskriptif Statistik Nilai Posttest

N Range Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation Variance

Post_Test 27 36.00 64.00 100.00 79.8519 9.76534 95.362

Valid N

(listwise) 27

Sumber: berdasarkan data yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan jumlah data (N) sebanyak 27 mempunyai

rentangan (Range) sebesar 36 berfungsi untuk mencari panjang kelas dalam

distribusi frekuensi. Skor maksimal 100 dan skor minimal sebesar 64 dengan rata-

rata hitung (Mean) 79.8519. Standar deviasi (Std. Deviation) sebesar 9.76534

yang berfungsi untuk menunjukan tingkat (derajat) variasi kelompok atau ukuran

standar penyimpangan dari reratanya. Nilai varians (Variance) sebesar 95.362

yang berfungsi untuk mengetahui tingkat penyebaran atau variasi data.

4.2.2 Uji Normalitas

Uji normalitas berguna untuk menentukan analisis data yang digunakan,

yaitu menganalisis data nilai pretest dan posttest siswa dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Apabila

data berdistribusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan

apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik non parametrik.

Kenormalan data dapat dilihat dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnof dari

masing-masing variabel (Santoso, 1993: 311). Dalam uji normalitas data ini bisa

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/905/5/T1... · 2012-11-27 · K = 5,7233 = 6 4. Menghitung panjang kelas interval (P) ... 5 74-80 2 7 6 81-88 1 3 Total

67

menggunakan bantuan SPSS. Hasil analisis data dalam penelitian ini dapat dilihat

pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pretest Postest

N 27 27 Normal Parametersa Mean 60.2963 79.8519

Std. Deviation 1.03360E1

9.76534

Most Extreme Differences

Absolute .136 .123 Positive .136 .123 Negative -.086 -.078

Kolmogorov-Smirnov Z .708 .637 Asymp. Sig. (2-tailed) .698 .811 a. Test distribution is Normal.

Sumber: berdasarkan data yang diolah

Tabel 4.5 menunjukkan hasil uji normalitas data pretest dan posttest dari

Kolmogorof Smirnof. Data pretest sebesar 0,708 dengan tingkat signifikansi

0,698. Data posttest sebesar 0,637 dengan tingkat signifikansi 0,811. Singnifikansi

data pretest dan posttes semuanya > 0,05, oleh karena itu hasil pengukuran data

pretest dan posttest berdistribusi normal.

4.2.3 Hasil Uji Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini untuk mengetahui

efektivitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT) yang diperoleh melalui uji t dari rata-rata pretest dan posttest

untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe tipe Numbered Head Together (NHT) yang

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/905/5/T1... · 2012-11-27 · K = 5,7233 = 6 4. Menghitung panjang kelas interval (P) ... 5 74-80 2 7 6 81-88 1 3 Total

68

dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS Window’s version 16. Hasil

pengujian hipotesis terdapat pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Perbedaan Rata-Rata Pretest dan Posttest

Kelas V N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Pretest 27 60.2963 10.33595 1.98915

Posttest 27 79.8519 9.76534 1.87934 Sumber: berdasarkan data yang telah diolah.

Tabel 4.6 menunjukan bahwa jumlah subjek (N) sebanyak 27 siswa, nilai

rata-rata hitung (mean) untuk pretest adalah 60.29 sedangkan posttest adalah

79.85. Simpangan baku (Std. Deviation) pada pretest sebesar 10.33, sedangkan

posttest sebesar 9.76. Selanjutnya, untuk membuktikan uji hipotesis secara lebih

rinci lihat tabel 4.7 dan lebih lengkapnya tersaji pada lampiran 23.

Tabel 4.7 Hasil Analisis Uji Hipotesis

Kelas V T Sig. (2-tailed)

Pretest 16.015 0,000

Posttest

Sumber: Berdasarkaan data yang telah diolah

Tabel 4.7 menunjukan hasil uji hipotesis perbedaan rata-rata. Hasil uji hipotesis

didasarkan pada hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

Ho = Tidak ada perbedaan rata-rata pretest dan posttest (Model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) tidak efektif terhadap

hasil belajar matematika siswa kelas IV Sekolah Dasar Kanisius Jimbaran

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/905/5/T1... · 2012-11-27 · K = 5,7233 = 6 4. Menghitung panjang kelas interval (P) ... 5 74-80 2 7 6 81-88 1 3 Total

69

Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Jawa Tengah Tahun

Pelajaran 2011/2012).

Ha = Ada perbedaan rata-rata pretest dan posttest (Model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) efektif terhadap hasil

belajar matematika siswa kelas IV Sekolah Dasar Kanisius Jimbaran

Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Jawa Tengah Tahun

Pelajaran 2011/2012).

Pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan dilakukan dengan 2 cara:

Cara pertama dengan melihat nilai [Sig.(2-tailed)] dengan α = 0, 05

Kaidah keputusan:

1. Jika α = 0, 05 ≤ Sig.(2-tailed), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti tidak

tidak ada perbedaan rata-rata pretest dan posttest (Model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) tidak efektif terhadap hasil

belajar matematika siswa kelas IV Sekolah Dasar Kanisius Jimbaran

Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Jawa Tengah Tahun Pelajaran

2011/2012).

2. Jika α = 0,05 ≥ Sig.(2-tailed), maka Ha diterima Ho ditolak. Ada perbedaan

rata-rata pretest dan posttest (Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Head Together (NHT) efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV

Sekolah Dasar Kanisius Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2011/2012).

Berdasarkan kaidah keputusan tersebut, ternyata α = 0,05 lebih besar dari nilai sig

(2-tailed) atau 0,05 ≥ 0.000. Maka Ho ditolak.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/905/5/T1... · 2012-11-27 · K = 5,7233 = 6 4. Menghitung panjang kelas interval (P) ... 5 74-80 2 7 6 81-88 1 3 Total

70

Cara kedua ada hubungannya dengan t hitung pada tabel Paired Sample Test yang

lebih jelasnya tersaji pada lampiran 23.

Kaidah keputusan sebagai berikut:

1. Jika t hitung ≥ t tabel, maka Ha diterima Ho ditolak. Berarti ada perbedaan rata-

rata pretest dan posttest (Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT) efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV

Sekolah Dasar Kanisius Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2011/2012).

2. Jika t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berarti tidak ada

perbedaan rata-rata pretest dan posttest (Model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT) tidak efektif terhadap hasil belajar

matematika siswa kelas IV Sekolah Dasar Kanisius Jimbaran Kecamatan

Bandungan Kabupaten Semarang Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2011/2012).

Berdasarkan tabel 4.7 tampak bahwa t hitung adalah 16.015. Cara menentukan t tabel

dicari dengan menggunakan Tabel t, dengan rumus: df = N-1= 27-1=26. Dengan

melihat Tabel t dapat diketahui ttabel = 2.052. Ternyata hasil dari t hitung > t tabel atau

16.015 > 2.052. Maka Ho ditolak.

Keputusannya berarti Ho ditolak dan hipotesis yang menyatakan “ada perbedaan

rata-rata pretest dan posttest (Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT) efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV Sekolah

Dasar Kanisius Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Jawa

Tengah Tahun Pelajaran 2011/2012).” Diterima.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/905/5/T1... · 2012-11-27 · K = 5,7233 = 6 4. Menghitung panjang kelas interval (P) ... 5 74-80 2 7 6 81-88 1 3 Total

71

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini dikemukakan hasil pembahasan dari hasil penelitian. Hasil

perhitungan yang didapat dari nilai signifikansi 0,05 > 0,000 dan t hitung (16.015) >

t tabel (2.052). Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diambil keputusan bahwa Ho

ditolak dan hipotesis yang menyatakan “ada perbedaan rata-rata pretest dan

posttest (Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)

efektif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV Sekolah Dasar Kanisius

Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Jawa Tengah Tahun

Pelajaran 2011/2012)”. Diterima.

Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT) efektif terhadap terhadap hasil belajar

matematika siswa kelas IV Sekolah Dasar Kanisius Jimbaran Kecamatan

Bandungan Kabupaten Semarang Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2011/2012.

Terjadinya perbedaan nilai rata-rata pretest dan posttest disebabkan adanya

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)

pada subjek penelitian. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT) mengajarkan siswa untuk saling membantu, dapat memberikan

penjelasan kepada teman kelompoknya yang membutuhkan, saling menghargai

dan peduli antara siswa yang satu dengan siswa lain. Model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) juga mendorong siswa untuk

belajar secara aktif, memiliki semangat kerjasama, memiliki tanggung jawab

individual terhadap diskusi kelompok, mampu berekspresi/mengeluarkan

pendapat, memiliki jiwa kompetisi yang sehat dan terlibat total dalam

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/905/5/T1... · 2012-11-27 · K = 5,7233 = 6 4. Menghitung panjang kelas interval (P) ... 5 74-80 2 7 6 81-88 1 3 Total

72

pembelajaran. Dengan adanya keterlibatan total semua siswa dalam kelompok,

tentunya akan berdampak positif terhadap hasil belajar siswa. Hal ini senada

dengan yang diungkapkan oleh Slavin (Slavin,2005) bahwa “cooperative learning

dapat meningkatkan hasil belajar siswa”. Ini terjadi dikarenakan siswa dari

kelompok kurang pandai akan mendapat transfer pengetahuan dari kelompok

siswa pandai. Melalui teman sendiri, siswa tidak merasa malu dan segan untuk

menanyakan kesulitan yang dihadapi dalam memecahkan suatu masalah.

Sedangkan siswa dari kelompok pandai akan meningkat kemampuan

akademiknya, karena sebagai tutor yang memberikan pelayanan kepada

temannya, tentunya membutuhkan pemikiran lebih mendalam tentang materi yang

dijelaskan. Oleh karena itu, siswa dituntut untuk bekerja sama dan saling

meningkatkan pembelajarannya dan pembelajaran siswa-siswi lain, seperti yang

dikemukakan Johnson dan Jhonson (Huda, 2011: 31) bahwa dalam pembelajaran

kooperatif siswa belajar bersama untuk mencapai tujuan bersama.

Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) efektif terhadap hasil belajar

matematika karena siswa yang belajar dalam struktur-struktur kooperatif akan

memperoleh hasil pembelajaran yang lebih tinggi khususnya berlaku bagi siwa-

siswa SD untuk mata pelajaran matematika, Sadker dan Sadker dalam Huda

(2011).