APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

28
APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL PEMUPUKAN PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI BESAR (Capsicum annum L.) MUSDALIFAH G 111 13 056 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Transcript of APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

Page 1: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL PEMUPUKAN PADA

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI BESAR (Capsicum annum L.)

MUSDALIFAH

G 111 13 056

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 2: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL PEMUPUKAN PADA

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI BESAR (Capsicum annum L.)

SKRIPSI

OLEH :

MUSDALIFAH

G 111 13 056

Diajukan untuk menempuh Ujian Sarjana Pada Program Agroteknologi

Universitas Hasanuddin

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

Page 3: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …
Page 4: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …
Page 5: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

RINGKASAN

MUSDALIFAH (G11113056). Aplikasi Pupuk Bioslurry-ABmix dan Interval

Pemupukan pada Pertumbuhan dan Produksi Cabai Besar (Capsicum annum L.)

Dibimbing oleh KATRIANI MANTJA dan RAHMANSYAH DERMAWAN.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi tanaman

cabai besar (Capsicum annum L.) dengan aplikasi paket pupuk Bioslurry-ABmix

serta interval pemupukan. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas

Pertanian Universitas Hasanuddin, yang berlangsung dari Oktober 2016 sampai

Februari 2017. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk percobaan faktorial 2 faktor

berupa Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu

interval pemupukan yaitu 3 hari sekali dan 6 hari sekali. Faktor kedua yaitu paket

dosis pupuk Bioslurry-ABmix yaitu 0, 100 dan 200 mL/L Bioslurry, 0, 10 dan 20

mL/L ABmix sehingga menjadi 9 paket pemupukan. Hasil percobaan menunjukkan

bahwa interaksi antara interval pemupukan dan paket dosis pupuk Bioslurry-ABmix

berpengaruh nyata terhadap parameter pengamatan jumlah buah per tanaman pada

110 HST yaitu perlakuan 20 mL/L ABmix + 0 mL/L Bioslurry dengan interval

pemupukan 3 hari dan berpengaruh sangat nyata terhadap parameter pengamatan

bobot buah per tanaman pada 110 HST yaitu perlakuan 20 mL/L ABmix + 0 mL/L

Bioslurry dengan interval pemupukan 6 hari. Hasil percobaan juga menunjukkan

bahwa interval pemupukan berpengaruh nyata terhadap parameter pengamatan

jumlah cabang produktif pada 69 HST yaitu pada interval 3 hari sekali. Paket dosis

pupuk Bioslurry-ABmix berpengaruh sangat nyata terhadap parameter pengamatan

tinggi tanaman dan bobot buah pertanaman pada 110 HST, dan berpengaruh sangat

nyata terhadap parameter pengamatan jumlah cabang produktif pada 57 dan 69 HST,

jumlah buah gugur per tanaman serta bobot buah gugur per tanaman, masing-masing

yaitu pada perlakuan paket dosis pupuk 20 mL/L ABmix + 200 mL/L Bioslurry

Kata kunci : Cabai besar, pupuk organik cair, Bioslurry, ABmix

Page 6: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT stas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya,

sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Aplikasi pupuk bioslurry-abmix dan

interval pemupukan pada pertumbuhan dan produksi cabai besar (Capsicum annum

L.)” dapat diselesaikan dengan baik. Salam dan salawat semoga selalu tercurah

kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, para sahabat serta umatnya

yang masih turut dengan ajarannya.

Kelancaran penulisan skripsi ini berkat bimbingan, arahan dan petunjuk serta

kerja sama dari berbagai pihak, baik pada tahap persiapan, penyusunan hingga

terselesaikannya skripsi ini. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa

hormat dan ucapan terimakasih yang tulus kepada Ayahanda Drs. Muh. Yakub dan

Ibunda Dra. Bonewali Palla serta saudara saya Mutmainnah, yang telah membesarkan

dan menyemangati penulis dengan segenap cinta, kasih sayang dan pengertian serta

pengorbanan yang tidak terhingga.

Ucapan terimakasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya penulis

sampaikan kepada yang terhormat :

1. Ibu Dr. Ir. Katriani Mantja, MP. Selaku pembimbing I dan Bapak Rahmansyah

Dermawan, SP. M.Si, selaku pembimbing II yang dengan sabar, tekun, tulus dan

ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi,

arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun

skripsi. Bapak Prof. Dr. Ir. Elkawakib Syam’un, MP, ibu Ir. Nurlina Kasim, M.Si,

dan ibu Tigin Dariati, SP., MES. Selaku tim penguji yang memberikan banyak

saran dan masukan kepada penulis sejak awal penelitian sampai selesainya skripsi

ini. Terimakasih kepada para dosen yang telah memberi ilmu dan pengetahuan

kepada penulis selama perkuliahan.

2. Terimakasih kepada pihak Bio Gas Rumah (BIRU) terutama kepada ibu Sitti

Fharidha Razak, atas bantuannya berupa pupuk Bioslurry kepada penulis yang

digunakan selama penelitian.

Page 7: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

iv

3. Terimakasih kepada teman-teman HIMAGRO Faperta Unhas, Katalis 2013,

Agroteknologi B 2013, dan seluruh Agroteknologi 2013 yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu, atas segala bantuan, motivasi, kerja sama dan suka duka

yang diberikan selama penulis menyelesaikan studi di Universitas Hasanuddin

serta terimakasih atas kebersamaannya.

4. Terimakasih kepada Fitryanti, Gabry Maghafirah Abdullah, Nursyamsih Taufik,

Firnawati, sumiati, Asnita Asis, Hasni Yulianti, Muhammad Irfan, Juliadi Aba,

Nickanor Darma Putra Panggula, Iswal Fajar Sultan, dan Handika Tasi yang telah

meluangkan waktunya dalam membantu penelitian.

5. Teman-teman KKN Reguler posko rimba Edwin Paskal ST, Muh. Ardin Fajrin,

Ayudini Samudri S.Sos, Salfia Nurfadillah S.Ip. Salmia Nurfadillah, dan

Harmayanti Hatta. Yang selama ini saling menyemangati satu sama lain.

Bagi para pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini semoga

segala amal dan kebaikannya mendapatkan balasan yang berlimpah dari Allah SWT,

Allahumma Amiin.

Makassar, Agustus 2017

Penulis

Page 8: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... i

ABSTRAK ................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ............................................................................... iii

DAFTAR ISI.............................................................................................. v

DAFTAR TABEL ..................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. x

LAMPIRAN……………………………………………… ....................... x

BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1

1.2 Hipotesis ............................................................................... 5

1.3 Tujuan dan Kegunaan ........................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 6

2.1. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Cabai……………….... 6

2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Cabai .......................................... 8

2.2.1. Keadaan Iklim………………………………………. 8

2.2.2. Suhu Udara ................................................................ 9

2.2.3. Tanah ......................................................................... 9

2.3. Pupuk Organik ..................................................................... 10

2.4. Pupuk Anorganik ................................................................ 13

2.5. Interval Pemupukan…………………………………… .... 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 16

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................. 16

3.2. Bahan dan Alat .................................................................... 16

3.3. Metode Penelitian ................................................................ 16

3.3.1. Penentuan Petak Percobaan....................................... 16

3.3.2. Persemaian ................................................................ 17

Page 9: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

vi

3.3.3. Pengisian Polybag ..................................................... 18

3.3.4. Seleksi Bibit .............................................................. 18

3.3.5. Penanaman ................................................................ 18

3.3.6. Pemeliharaan ............................................................. 18

3.3.7. Pemupukan ................................................................ 19

3.3.8. Penyulaman ............................................................... 19

3.3.9. Pemanenan ................................................................ 19

3.4 Parameter Pengamatan ........................................................ 19

3.4.1. Parameter Pertumbuhan ............................................ 19

3.4.2. Parameter Produksi ................................................... 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 21

4.1 Tinggi Tanaman Cabai Besar (cm) ....................................... 21

4.2 Jumlah Cabang Produktif ..................................................... 23

4.3 Kecepatan Berbunga ............................................................. 26

4.4 Jumlah Buah Per Tanaman ................................................... 27

4.5 Bobot Buah Per Tanaman ..................................................... 30

4.6 Bobot Per Buah ..................................................................... 34

4.7 Jumlah Buah Gugur .............................................................. 36

4.8 Bobot Buah Gugur ................................................................ 36

4.9 Rekapitulasi Parameter ......................................................... 38

BAB V. KESIMPULAN ........................................................................... 39

5.1 Kesimpulan .......................................................................... 39

5.2 Saran .................................................................................... 39

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 40

Page 10: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

vii

DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman

1. Rata-rata tinggi tanaman cabai (cm) Umur 33, 39, dan 45 HST

Pada paket dosis pupuk bioslurry-abmix.................................... 21

2. Rata-rata jumlah cabang cabai besar umur 57 dan 63 HST pada

paket dosis pupuk bioslurry-abmix............................................. 24

3. Rata-rata jumlah cabang cabai besar umur 69 HST pada Interval

pemupukan dan paket dosis pupuk bioslurry-abmix.................... 24

4. Rata-rata jumlah buah per tanaman cabai besar umur 110 HST

pada Interval pemupukan dan paket dosis pupuk bioslurry-abmix. 28

5. Rata-rata bobot buah per tanaman cabai besar umur 110 HST

pada Interval pemupukan dan paket dosis pupuk bioslurry-abmix. 31

6. Rata-rata jumlah buah gugur per tanaman tanaman cabai besar

pada paket dosis pupuk bioslurry-abmix.................................... 36

7. Rata-rata bobot buah gugur per tanaman cabai besar pada paket

dosis Bioslurry-abmix..................................................................... 37

Lampiran

1a. Data Transformasi tinggi tanaman cabai (cm) umur 33 HST pada

paket dosis pupuk bioslurry-abmix dan Interval pemupukan…..... 45

1b. Sidik ragam Tinggi tanaman………............................................... 45

2a. Data Transformasi tinggi tanaman umur cabai (cm) umur 39 HST

pada paket dosis pupuk bioslurry-abmix dan Interval pemupukan. 46

2b. Sidik ragam Tinggi tanaman……………………............................ 46

3a. Data Transformasi tinggi tanaman umur cabai (cm) umur 45 HST

pada paket dosis pupuk bioslurry-abmix dan Interval pemupuka. 47

3b. Sidik ragam Tinggi tanaman……………………............................ 47

4a. Data Transformasi jumlah cabang umur 57 HST pada paket dosis

pupuk bioslurry-abmix dan Interval pemupukan…………………. 48

Page 11: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

viii

4b. Sidik ragam jumlah cabang……………......................................... 48

5a. Data Transformasi jumlah cabang umur 63 HST pada paket dosis

pupuk bioslurry-abmix dan Interval pemupukan…………………. 49

5b. Sidik ragam jumlah cabang…………….......................................... 49

6a. Data Transformasi jumlah cabang umur 69 HST pada paket dosis

pupuk bioslurry-abmix dan Interval pemupukan…………………. 50

6b. Sidik ragam jumlah cabang……………........................................... 50

7a. Data Kecepatan berbunga pada paket dosis pupuk bioslurry-abmix

dan Interval pemupukan…………………………………….……... 51

7b. Sidik ragam kecepatan berbunga...................................................... 51

8a. Data Transformasi jumlah buah per tanaman umur 100 HST pada

paket dosis pupuk bioslurry-abmix dan Interval pemupukan……... 52

8b. Sidik ragam jumlah buah per tanaman………………...................... 52

9a. Data Transformasi jumlah buah per tanaman umur 110 HST pada

paket dosis pupuk bioslurry-abmix dan Interval pemupukan……. 53

9b. Sidik ragam jumlah buah per tanaman……………........................ 53

10a. Data Transformasi jumlah buah per tanaman umur 123 HST pada

paket dosis pupuk bioslurry-abmix dan Interval pemupukan…….. 54

10b. Sidik ragam jumlah buah per tanaman………………..................... 54

11a. Data Transformasi bobot buah per tanaman umur 100 HST pada

paket dosis pupuk bioslurry-abmix dan Interval pemupukan……. 55

11b. Sidik ragam bobot buah per tanaman………………….................. 55

12a. Data Transformasi bobot buah per tanaman umur 110 HST pada

paket dosis pupuk bioslurry-abmix dan Interval pemupukan…… 56

12b Sidik ragam bobot buah per tanaman…………………................. 56

13a Data Transformasi bobot buah per tanaman umur 123 HST pada

paket dosis pupuk bioslurry-abmix dan Interval pemupukan…… 57

Page 12: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

ix

13b Sidik ragam bobot buah per tanaman………………….................. 57

14a. Data bobot per buah pada paket dosis pupuk bioslurry-abmix dan

Interval pemupukan…………………….………………………… 58

14b. Sidik ragam bobot per buah….………..…………………………. 58

15a. Data Transformasi jumlah buah gugur per tanaman pada paket

dosis pupuk bioslurry-abmix dan Interval pemupukan…………… 59

15b. Sidik ragam jumlah buah gugur per tanaman………….................... 59

16a. Data Transformasi bobot buah gugur per tanaman pada paket dosis

pupuk bioslurry-abmix dan Interval pemupukan……………..…… 60

16b. Sidik ragam bobot buah gugur per tanaman…................................. 60

Page 13: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

x

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

1. Rata-rata kecepatan berbunga pada paket dosis pupuk bioslurry-

Abmix dan Interval pemupukan……………………………….… 26

2. Rata-rata jumlah buah per tanaman cabai besar umur 110 HST

pada paket dosis pupuk bioslurry-abmix dan Interval pemupukan. 27

3. Rata-rata jumlah buah per tanaman cabai besar umur 123 HST

pada paket dosis pupuk bioslurry-abmix dan Interval pemupukan. 29

4. Rata-rata bobot buah per tanaman cabai besar umur 100 HST pada

paket dosis pupuk bioslurry-abmix dan Interval pemupukan…....... 31

5. Rata-rata bobot buah per tanaman cabai besar umur 123 HST pada

paket dosis pupuk bioslurry-abmix dan Interval pemupukan……… 33

6. Rata-rata bobot buah per buah cabai besar pada paket pupuk dosis

Bioslurry-abmix dan Interval pemupukan………………………… 35

Lampiran

No. Teks Halaman

1. Denah Percobaan............................................................................ 44

2. Deskripsi Cabai Besar Varietas Pilar F1………………………… 61

3. Pencatatan Curah Hujan Tahun 2016 dan 2017…………………. 62

4. Komposisi Bioslurry……………………………………………... 64

5. Bobot buah per tanaman 100 HST................................................. 65

6. Bobot buah per tanaman 110 HST................................................. 65

7. Bobot buah per tanaman 123 HST................................................. 66

8. Bobot per buah................... ............................................................ 66

Page 14: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belekang

Cabai (Capsicum annum L.) merupakan komoditas sayuran yang banyak

digemari oleh masyarakat. Ciri dari jenis sayuran ini adalah rasanya yang pedas dan

aromanya yang khas, sehingga bagi orang-orang tertentu dapat membangkitkan selera

makan. Cabai merupakan sayuran yang dikonsumsi setiap saat, maka cabai akan terus

dibutuhkan dengan jumlah yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan

jumlah penduduk dan perekonomian nasional (Ripangi, 2012).

Masyarakat Indonesia termasuk penggemar cabai terbesar di dunia, sehingga

cabai menjadi salah satu produk penting dalam pangan Indonesia, bahkan dapat

berpengaruh terhadap laju inflasi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) (2010),

rata-rata konsumsi cabai per kapita adalah 500 gram/tahun. Jumlah penduduk

sebanyak 237.6 juta, Indonesia membutuhkan cabai sebesar 118.800 ton per tahun

(Wahyudi, 2011).

Berdasarkan data BPS (2015) pada tahun 2013 produksi cabai besar di

Indonesia tercatat 1.012.879 ton dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan

mencapai 1.074.602 ton, begitu juga pada tahun 2015 produksi tanaman cabai terus

meningkat mencapai 1.087.575 ton. Sedangkan produksi cabai besar di Sulawesi

Selatan berdasarkan data BPS (2015) pada tahun 2013 produksi tanaman cabai besar

mencapai 27.059 ton, dan pada tahun 2014 mengalami peningkatan mencapai 28.006

ton sedangkan pada tahun 2015 produksi tanaman cabai mengalami penurunan

Page 15: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

2

mencapai 22.835 ton. Produktivitas ini masih jauh di bawah potensi produksi cabai

yaitu di atas 10 ton per hektar. Salah satu faktor penyebab rendahnya produksi cabai

adalah penggunaan pupuk kimia buatan secara terus menerus tanpa diiringi dengan

pemberian bahan organik yang menyebabkan tanah menjadi tandus dan produktifitas

menurun serta gangguan hama (Ripangi, 2012).

Upaya perbaikan tanah dapat dilakukan dengan pemberian pupuk organik

disamping tetap memberi pupuk anorganik dengan mengurangi dosisnya. Salah satu

pupuk organik yang dapat digunakan yaitu Bioslurry dan pupuk anorganik yang dapat

digunakan yaitu ABmix. Pemberian pupuk Bioslurry dan ABmix pada tanaman cabai

besar, diharapkan akan mampu meningkatkan produktifitas tanaman ini.

Bioslurry menawarkan beberapa manfaat dengan meningkatkan kualitas

pupuk, mengurangi bau dan patogen. Komposisi Bioslurry bergantung pada beberapa

faktor yaitu jenis kotoran hewan, manusia, atau bahan baku lainnya, air, dan umur

hewan, serta jenis pakan. Bioslurry dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman

secara langsung atau ditambahkan ke pengomposan bahan organik lainnya. Bioslurry

adalah sumber limbah hewan yang sudah dicerna dan jika air seni (hewan dan / atau

manusia) ditambahkan, lebih banyak nitrogen ditambahkan ke bioslurry yang dapat

mempercepat proses pembuatan kompos. Ini meningkatkan rasio karbon (C) /

nitrogen (N) dalam kompos. Tapi ini juga tergantung pada jenis digester

(penampungan biogas). Komposisi Bioslurry dapat terdiri dari 93 % air dan 7 %

bahan kering, dimana 4,5 % adalah bahan organik dan 2,5 % bahan anorganik.

Bioslurry juga mengandung 0,36 nitrogen (N), 0,10 % fosfor (P), 3,54 ppm seng

Page 16: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

3

(Zn), 0,01 ppm besi (Fe), 132,50 ppm mangan (Mn) dan 4,5 ppm tembaga (Cu), yang

terakhir telah menjadi faktor terbatas di banyak tanah. Sekitar 25% sampai 30%

bahan organik diubah menjadi biogas selama proses fermentasi anaerobik, sementara

sisanya tersedia sebagai pupuk kandang (Warnars dan Oppenoorth, 2014).

Nutrisi ABmix merupakan pupuk lengkap yang mengandung unsur makro dan

mikro. Larutan hara stok a mengandung unsur kalsium sedangkan larutan hara stok b

mengandung sulfat dan fosfat, sehingga ketiga unsur tersebut tidak boleh dicampur

dalam keadaan pekat agar tidak timbul endapan. Endapan pupuk tidak baik untuk

tanaman karena akan menghambat penyerapan unsur-unsur hara.

Penelitian di Indonesia dengan Bioslurry juga memperoleh rata-rata kenaikan

produksi. Bioslurry sebagai pupuk organik telah banyak digunakan di areal pertanian

di Indonesia untuk komoditas sayur-sayuran daun dan buah (tomat, cabai, labu siam,

timun, dll), umbi (wortel, kentang, dll), pohon buah-buahan (buah naga, mangga,

kelengkeng, jeruk, pepaya, pisang, dll), tanaman pangan (padi, jagung, singkong) dan

tanaman lain (kopi, coklat dan kelapa) (Yudha, 2013).

Penelitian mengenai pupuk organik cair juga dilakukan oleh Ruslan (2016)

dengan pengaplikasian pupuk Bioslurry dengan konsentrasi 200 ml/L per tanaman

memberikan produksi terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi cabai rawit. Pupuk

organik cair merupakan pupuk berbentuk cair berasal dari kotoran atau urin hewan

yang dilarutkan dalam air dengan perbandingan tertentu. Umumnya kotoran atau urin

Page 17: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

4

hewan seperti sapi, kambing, kelinci, babi cukup banyak dan telah dimanfaatkan oleh

petani sebagai pupuk cair.

Penelitian mengenai pupuk organik cair juga dilakukan oleh Mappanganro

(2011) dengan penambahan urin sapi yang telah terfermentasi. Penambahan urin sapi

yang telah terfermentasi dengan konsentrasi 50 ml/L memberikan produksi terbaik

terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman stroberi dari pada urin sapi konsentrasi

25 ml/L dan tanpa urin sapi. Penambahan urin sapi yang telah terfermentasi (50 ml/L)

memberikan produksi terbaik pada pertumbuhan vegetatif tanaman stroberi yaitu

tinggi tanaman ( 7,65 cm ) dan jumlah daun ( 4 helai).

Untuk memperoleh efisiensi dari suatu pemupukan perlu diperhatikan

beberapa faktor salah satunya adalah interval pemupukan. Perlu diperhatikan yang

ada kaitannya dengan interval pemupukan adalah sifat kelarutan pupuk. Pupuk yang

sukar larut diberikan jauh sebelum bertanam, tapi untuk pupuk yang mudah larut

dapat diberikan pada waktu bertanam atau sesudah tanaman tumbuh.

Penelitian mengenai interval pemupukan dilakukan oleh Ismayana (2014)

dengan interval pemupukan 2, 4, 6 dan 8 hari sekali. Interval waktu pemberian pupuk

organik cair urin sapi 6 dan 8 hari sekali dapat meningkatkan pertambahan jumlah

daun pada tanaman kangkung darat.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dilaksanakan untuk

mengetahui pertumbuhan dan produksi tanaman cabai besar ( Capsicum annum L.)

dengan perlakuan pupuk Bioslurry-ABmix dan interval pemupukan.

Page 18: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

5

1.2 Hipotesis

Hipotesis yang diajukan terjadi pada penelitian ini yaitu :

1. Terdapat interaksi antara kombinasi aplikasi pemupukan Bioslurry-ABmix

dengan interval pemupukan yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi cabai

besar.

2. Terdapat salah satu kombinasi dosis pupuk Bioslurry-ABmix yang memberikan

pertumbuhan dan produksi tanaman cabai besar yang terbaik.

3. Terdapat salah satu interval pemupukan terhadap pertumbuhan dan produksi

tanaman cabai besar yang terbaik.

1.3 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan penelitian ini dilakukan yaitu untuk mengetahui pengaruh

pertumbuhan dan produksi tanaman cabai besar (Capsicum annum L.) dengan

aplikasi paket dosis pupuk Bioslurry-ABmix dan interval pemupukan.

Adapun kegunaan dari penelitian ini yaitu sebagai bahan informasi bagi pihak

yang membutuhkan serta sebagai bahan pembanding pada penelitian-penelitian

selanjutnya.

Page 19: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi dan morfologi tanaman cabai

Secara sistematika menurut Suriana (2012) cabai diklasifikasikan yaitu

sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae

Genus : Capsicum

Spesies : Capsicum annum L.

Tanaman cabai merupakan tanaman tahunan yang tumbuh tegak dengan

batang berkayu dan bercabang banyak. Ketinggiannya bisa mencapai 120 cm dengan

lebar tajuk tanaman mencapai 90 cm. Daun cabai berwarna hijau muda sampai hijau

gelap, tergantung pada varietasnya, bentuknya ada yang bulat telur, lonjong, dan

adapula yang oval dengan ujung meruncing. Bunganya berbentuk terompet yang

terdiri dari kelopak bunga, benang sari, dan putik. Bunga cabai tergolong berkelamin

dua karena benang sari dan putik terdapat dalam satu tangkai, biasanya bunga cabai

keluar dari ketiak daun.

Page 20: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

7

a. Daun

Daunnya bervariasi menurut spesies dan varietasnya, ada daun yang

berbentuk oval, lonjong, bahkan ada yang lanset. Warna permukaan daun bagian atas

biasanya hijau muda, hijau, hijau tua, bahkan hijau kebiruan. Sedangkan permukaan

daun pada bagian bawah umumnya berwarna hijau muda, hijau pucat atau hijau.

Permukaan daun cabai ada yang halus adapula yang berkerut-kerut. Ukuran panjang

daun cabai antara 3 – 11 cm, dengan lebar antara 1 – 5 cm.

b. Batang

Batang pada tanaman Cabai besar tidak berkayu, bentuknya bulat sampai agak

persegi dengan posisi yang cenderung agak tegak. Warna batang kehijauan sampai

keunguan dengan ruas berwarna hiaju atau ungu. Pada batang-batang yang telah tua

(batang paling bawah), akan muncul warna coklat seperti kayu, ini merupakan kayu

semu yang diperoleh dari pengerasan jaringan parenkim. Biasanya batang akan

tumbuh sampai ketinggian tertentu, kemudian membentuk banyak percabangan.

c. Akar

Akar tanaman cabai memiliki perakaran yang cukup rumit, akar tunggangnya

dalam dengan susunan akar sampingnya (serabut) yang baik. Biasanya di akar

terdapat bintil-bintil yang merupakan hasil simbiosis dengan beberapa

mikroorganisme.

d. Bunga

Bunga tanaman cabai merupakan bunga sempurna, artinya dalam satu

tanaman terdapat bunga jantan dan bunga betina. Pemasakan bunga jantan dan bunga

Page 21: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

8

betina dalam waktu yang sama (atau hampir sama), sehingga tanaman dapat

melakukan penyerbukan sendiri. Bunga berbentuk bintang, biasanya tumbuh pada

ketiak daun, dalam keadaan tunggal atau bergerombol dalam tandan. Dalam satu

tandan biasanya terdapat 2 – 3 bunga saja. Mahkota bunga tanaman cabai warnanya

putih, putih kehijauan, dan ungu. Diameter bunga antara 5 – 20 mm tiap bunga

memiliki 5 daun buah dan 5 – 6 daun mahkota.

e. Buah

Secara morfologi bentuk buah cabai berbeda–beda, berfariasi, tergantung

varietasnya, dari cabai keriting, cabai besar yang lurus dan bisa mencapai ukuran ibu

jari, cabai rawit kecil–kecil tapi pedas, cabai paprika yang berbentuk seperti buah

apel, dan bentuk–bentuk cabai hias lain yang banyak ragamnya (Suriana, 2012). Buah

cabai muncul dari percabangan atau ketiak daun dengan posisi buah menggantung.

Berat Cabai besar bervariasi sekitar 5 – 25 g / buah.

2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

Beberapa syarat tumbuh tanaman Cabai besar diantaranya adalah keadaan

iklim, suhu, dan keadaan tanah.

2.2.1 Keadaan Iklim

Tanaman cabai dapat tumbuh dengan baik di daerah yang mempunyai

kelembaban udara yang tinggi sampai sedang. Kelembaban udara yang terlalu rendah

akan mengurangi produksi cabai. Suhu rata-rata yang baik untuk pertumbuhan dan

perkembangan cabai antara 18-300C. Suhu udara yang terlalu rendah atau terlalu

tinggi akan menyebabkan turunnya produksi cabai. Angin yang bertiup cukup keras

Page 22: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

9

juga akan merusak tanaman cabai, tiupan angin kencang mematahkan ranting,

menggugurkan bunga dan buah, bahkan dapat merobohkan tanaman. Penguapan yang

tinggi dapat menyebabkan produksi cabai menurun. Untuk mengurangi faktor

penguapan, tanaman cabai harus disiram dua atau tiga hari sekali (Ripangi, 2012).

2.2.2 Suhu Udara

Suhu udara yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai

berkisar antara 210C – 28

0C. Suhu harian yang terlalu terik, yakni di atas 32

0C

menyebabkan tepung sari tanaman cabai tidak berfungsi untuk melakukan

pembuahan. Selain itu juga suhu harian yang terik dapat menyebabkan bunga dan

buahnya terbakar. Suhu tanah pun juga berpengaruh terhadap penyerapan unsur hara

terutama N dan P. Apabila pada waktu berbunga suhu turun di bawah 150C, maka

pembuahan dan pembijiannya terganggu. Pada suhu ini, unsur mikro yang penting

untuk pertumbuhan buah sukar diserap oleh tanaman cabai sehingga terjadi buah

tanpa biji atau partenokarpi. Suhu udara yang rendah, disertai dengan kelembaban

tinggi menyebabkan tingginya serangan cendawan atau penyakit.

Waktu tanam yang baik untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan

(Maret – April). Tanaman cabai diperbanyak melalui biji yang ditanam dari tanaman

yang sehat serta hama dan penyakit.

2.2.3 Tanah

Secara umum cabai menyukai tanah yang gembur dan banyak unsur hara.

Semua jenis tanah di Indonesia relatif bisa dipakai untuk bertanam cabai. Jenis tanah

yang paling cocok bagi tanaman cabai adalah jenis tanah lempung berpasir atau tanah

Page 23: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

10

ringan yang banyak mengandung bahan organik dan banyak mengandung unsur hara,

solum tanah dalam, gembur, dan tidak berpadas. Jenis tanah gambut (tanah yang

berasal dari sisa tumbuhan yang telah, sedang, atau belum melapuk), juga tanah rawa

dan pasang surut tidak bisa digunakan sebagai lahan tanam karena mempunyai derajat

keasaman tanah (pH) yang terlau tinggi.

Tanah masam tidak cocok untuk tanaman karena kandungan unsur aluminium

dan besi meningkat sedangkan unsur kalsium, fosfat, dan magnesium justru menurun.

Dalam keadaan tersebut, tanaman bisa keracunan aluminum dan besi. Selain itu pada

tanah yang mempunyai pH terlalu tinggi (diatas 7,0) tidak semua unsur dari pupuk

bisa terserap oleh akar. Derajat keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk tanaman

cabai adalah pada umumnya pH netral yaitu antara 6,0-7,0. pH ideal berada pada

angka 6,5 (Priyadi dan Suryo Sukendro, 2011).

2.3 Pupuk Organik

Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran

hewan yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair dan dapat

diperkaya dengan bahan mineral alami atau mikroba yang bermanfaat memperkaya

hara, bahan organik tanah, memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk

organik mempunyai kandungan unsur, terutama nitrogen (N), phosphor (P), dan

kalium (K) sangat sedikit, tetapi mempunyai peranan lain yang sangat berpengaruh

terhadap pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan tanaman (Suriawiria, 2003).

Penggunaan pupuk organik yang dipadukan dengan penggunaan pupuk kimia

dapat meningkatkan produktivitas tanaman dan pengurangan penggunakan pupuk

Page 24: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

11

kimia, baik pada lahan sawah maupun lahan kering. Telah banyak dilaporkan bahwa

terdapat interaksi positif pada penggunaan pupuk organik dan pupuk kimia secara

terpadu. Penggunaan pupuk kimia secara bijaksana diharapkan memberikan dampak

yang lebih baik dimasa depan. Tidak hanya pada kondisi lahan dan hasil panen yang

lebih baik, tetapi juga pada kelestarian lingkungan (Musnamar, 2005).

Pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik

kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan

kualitas lahan secara berkelanjutan. Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang

dapat meningkatkan produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan.

Sumber bahan untuk pupuk organik sangat beranekaragam, dengan karakteristik fisik

dan kandungan kimia/hara yang sangat beragam sehingga pengaruh dari penggunaan

pupuk organik terhadap lahan dan tanaman dapat bervariasi (Sumanungkalit dkk,

2006).

Salah satu pupuk organik yang banyak digunakan yaitu pupuk Bioslurry.

Bioslurry adalah produk akhir pengolahan limbah yang berbentuk lumpur yang

sangat bermanfaat sebagai sumber nutrisi untuk tanaman. Selain itu Bioslurry

merupakan bahan organik berkualitas tinggi yang kaya kandungan humus (Karki,

Shrestha, Bajgain dan Sharma, 2009). Tidak hanya memiliki kandungan nutrisi yang,

pupuk Bioslurry mengandung mikroba yang bermanfaat untuk meningkatkan

kesuburan dan kesehatan lahan pertanian. Sehingga kualitas dan kuantitas panen

meningkat. Sebagai pupuk organik berkualitas Bioslurry aman digunakan oleh

Page 25: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

12

manusia untuk pemupukan aneka tanaman pangan, sayuran, bunga, buah dan tanaman

perkebunan.

Bioslurry mengandung nutrisi yang sangat penting untuk pertumbuhan

tanaman seperti nitrogen (N), fosfor (P) serta seng (Zn), besi (Fe), mangan (Mn) dan

tembaga (Cu). Sekitar 25% - 30% bahan organik diubah menjadi biogas selama

proses fermentasi anaerobik, sementara sisanya tersedia sebagai pupuk kandang

(Warnars dan Oppenoorth, 2014). Manfaat dari Bioslurry yaitu batang kokoh, kuat

sehingga tidak mudah rebah, meningkatkan proses fotosintesis, mencegah gugurnya

daun dan buah, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit, meningkatkan produksi

dan kualitas tanaman.

Bioslurry juga memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan kotoran

hewan segar atau pupuk kandang biasa. Bioslurry bermanfaat menetralkan tanah yang

asam dengan baik, menambahkan humus sebanyak 10-12 % sehingga tanah lebih

bernutrisi dan mampu menyimpan air, serta mendukung aktivitas perkembangan

cacing dan mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman (Nandiyanto dkk, 2006).

Keunggulan yang kedua yaitu kandungan nutrisi Bioslurry terutama nitrogen

(N) lebih baik dibanding pupuk kandang / kompos atau kotoran segar. Nitrogen (N)

dalam Bioslurry lebih banyak dan mudah diserap tanaman. Keunggulan yang ketiga

yaitu Bioslurry bebas bakteri pembawa penyakit pada tanaman. Proses fermentasi

kotoran hewan di reaktor biogas dapat membunuh organisme yang menyebabkan

penyakit pada tanaman (Nandiyanto dkk, 2006).

Page 26: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

13

Sedangkan keunggulan yang terakhir yaitu berlawanan dengan kohe segar

(pupuk kandang), Bioslurry justru dapat mengusir rayap perusak tanaman. Oleh

karena itu, para petani bisa menggunakan Bioslurry untuk melapisi lantai lumbung

(Nandiyanto dkk, 2006).

Haryati, (2006) mengemukakan bahwa pemakaian Bioslurry bermanfaat

memperbaiki struktur fisik tanah sehingga tanah menjadi lebih gembur,

meningkatkan kemampuan tanah mengikat atau menahan air lebih lama,

meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan aktivitas cacing dan mikroorganisme

“Pro-Biotik” tanah yang bermanfaat untuk tanah dan tanaman. Bila disimpan dan

digunakan dengan benar, Bioslurry dapat memperbaiki kesuburan tanah dan

meningkatkan produksi tanaman rata-rata sebesar 10 - 30% lebih tinggi dibanding

pupuk kandang biasa.

2.4 Pupuk Anorganik

Pupuk anorganik atau disebut juga sebagai pupuk mineral adalah pupuk yang

mengandung satu atau lebih senyawa anorganik (Leiwakabessy dan Sutandi, 2004).

Fungsi utama pupuk anorganik adalah sebagai penambah unsur hara atau nutrisi

tanaman. Dalam aplikasinya, sering dijumpai beberapa kelebihan dan kelemahan

pupuk anorganik. Beberapa manfaat dan keunggulan pupuk anorganik antara lain:

mampu menyediakan hara dalam waktu relatif lebih cepat, menghasilkan nutrisi

tersedia yang siap diserap tanaman, kandungan jumlah nutrisi lebih banyak, tidak

berbau menyengat, praktis dan mudah diaplikasikan. Adapun kelemahan dari pupuk

anorganik adalah harga relatif mahal, mudah larut dan mudah hilang, menimbulkan

Page 27: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

14

polusi pada tanah bila diberikan dalam dosis yang tinggi. Unsur yang paling dominan

dijumpai dalam pupuk anorganik adalah unsur N, P, dan K.

Senyawa N digunakan tanaman antara lain untuk membentuk klorofil.

Senyawa N juga berperan dalam memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman.

Tanaman yang tumbuh pada tanah yang cukup N berwarna hijau. Gejala kekurangan

N akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil, pertumbuhan tanaman terbatas, daun

menguning dan gugur. Gejala kelebihan N menyebabkan keterlambatan kematangan

tanaman yang diakibatkan terlalu banyaknya pertumbuhan vegetatif, batang lemah

dan mudah roboh serta mengurangi daya tahan tanaman terhadap penyakit

(Hardjowigeno, 1993).

Salah satu pupuk anorganik yang sering digunakan yaitu pupuk ABmix.

Menurut Nugraha (2014) perlakuan dengan menggunakan pupuk ABmix memiliki

pertumbuhan vegetatif dan hasil panen terbaik pada tanaman bayam, pakchoy dan

selada. Kandungan pupuk ABmix memiliki komposisi seimbang yang dibutuhkan

oleh tanaman. Komposisi hara seimbang yang dimaksud adalah kandungan unsur

hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman telah terkandung di dalam larutan

hara ABmix dan nutrisi yang diperoleh tanaman dari larutan hara ABmix telah

memenuhi kebutuhan tanaman.

Nutrisi atau pupuk racikan adalah larutan yang dibuat dari bahan bahan kimia

yang diberikan melalui media tanam, yang berfungsi sebagai nutrisi tanaman agar

tanaman dapat tumbuh dengan baik. Nutrisi atau pupuk racikan mengandung unsur

Page 28: APLIKASI PUPUK BIOSLURRY-ABMIX DAN INTERVAL …

15

makro dan mikro yang dikombinasikan sedemikian rupa sebagai nutrisi (Karsono,

Sudarmodjo dan Sutioso, 2002).

2.5 Interval Pemupukan

Kunci keberhasilan budidaya tanaman adalah pemupukan. Pemupukan yang

baik perlu memperhatikan dosis, cara, dan waktu pemupukan sehingga usaha

pemupukan tersebut menjadi efektif (Lingga, 1995). Perlu diperhatikan yang ada

kaitannya dengan interval pemupukan adalah sifat kelarutan pupuk. Pupuk yang sukar

larut diberikan jauh sebelum bertanam, tapi untuk pupuk yang mudah larut dapat

diberikan pada waktu bertanam atau sesudah tanaman tumbuh.

Penelitian mengenai interval pemupukan dilakukan oleh Ismayana (2014)

dengan interval pemupukan 2, 4, 6 dan 8 hari sekali. Interval waktu pemberian pupuk

organik cair urin sapi 6 dan 8 hari sekali dapat meningkatkan pertambahan jumlah

daun pada tanaman kangkung darat. Pemberian pupuk organik cair urin sapi dengan

interval waktu 2, 4, 6, dan 8 hari sekali, dengan aplikasi 200 mL / 3 L air tidak

berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman dan berat basah tanaman

kangkung darat.