bab IV dan V

6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Percobaan Berdasarkan hasil percobaan pengujian tegangan listrik pada wortel, maka diperoleh data sebagai berikut: IV.1.1 Pengujian Tengangan Listrik terhadap Lampu pada Wortel No . Jumlah Potongan Wortel Tegangan Keterangan 1 1 0,625 Volt Lampu tidak menyala 2 2 0,75 Volt Lampu tidak menyala 3 3 1,0 Volt Lampu menyala 4 4 1,1875 Volt Lampu menyala IV.1.2 Pengujian Tengangan Listrik Terhadap Baterai pada Wortel

description

penyimpanan energi kima

Transcript of bab IV dan V

Page 1: bab IV dan V

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Percobaan

Berdasarkan hasil percobaan pengujian tegangan listrik pada wortel, maka

diperoleh data sebagai berikut:

IV.1.1 Pengujian Tengangan Listrik terhadap Lampu pada Wortel

No

.

Jumlah Potongan Wortel Tegangan Keterangan

1 1 0,625 Volt Lampu tidak menyala

2 2 0,75 Volt Lampu tidak menyala

3 3 1,0 Volt Lampu menyala

4 4 1,1875 Volt Lampu menyala

IV.1.2 Pengujian Tengangan Listrik Terhadap Baterai pada Wortel

Pada baterai yang diganti karbon aktifnya dengan potongan-potongan kecil

wortel tidak berhasil menyalakan jam dinding karena baterai tersebut hanya

memiliki tegangan 1 volt sedangkan untuk menyalakan jam dinding diperlukan

tegangan sebesar 1,5 volt.

IV.2 Pembahasan

Pada percobaan pertama, dipercobakan pengaruh banyaknya wortel

terhadap tegangan pada lampu dengan menggunakan katoda sebagai tembaga

pada uang logam sedangkan anoda sebagai besi pada paku yang ditancapkan pada

wortel. Pada table IV.1.1 dapat dilihat bahwa jika hanya digunakan 1 potongan

Page 2: bab IV dan V

wortel maka diperoleh tegangan sebesar 0,625 Volt. Jika kita melihat kandungan

dari wortel dapat diperkirakan karena terdapat asam dari ß-karoten dari pigmen

wortel. Berdasarkan teori bahwa kandungan asam dari beta-karoten dapat

menghasilkan suatu sifat elektrolit sehingga dapat menghasilkan tegangan listrik.

Selain itu, kemungkinan dari getah wortel. Dari percobaan yang dilakukan dapat

diamati bahwa lampu yang dipercobakan tidak mampu untuk menyala. Oleh

karena lampu tidak menyala maka kami mencoba dengan menggunakan

2 potongan wortel. Dari 2 wortel yang digunakan menghasilkan 0,75 V (hampir 2

kali dari tegangan awal). Dapat diamati bahwa lampu tidak dapat menyala pada

tegangan 0,75 Volt. Hal ini terjadi karena tegangan yang diperlukan untuk

menyalakan lampu belum sesuai dengan batas minimum untuk menyalakan

lampu. Selanjutnya, dipercobakan dengan menggunakan 3 potongan wortel dan

dihasilkan tegangan sebesar 1 Volt dan berhasil menyalam lampu LED. Hal ini

terjadi karena luas permukaan yang ada permukaan pada wortel dengan 3

potongan lebih besar dibandingkan dengan 1 atau 2 potongan wortel sehingga

semakin besar luas permukaan maka semakin besar tegangan yang dihasilkan

maka yang dihasilkan untuk menghasilkan tegangan listrik. Begitu pun, dengan 4

potongan wortel mampu menghasilkan tegangan sebesar 1,1875 dan mampu

menyalakan lampu LED.

Pada wortel, diiris hingga potongan sangat kecil yang kemudian digantikan

dengan karbon aktif pada baterai diperoleh data bahwa baterai yang terisi

potongan-potongan kecil dari wortel tidak mampu menyalakan jam dinding. Hal

ini disebabkan karena karbon aktif yang ada pada baterai sebelumnya memiliki

luas permukaan yang lebih besar (bahkan dalam teori luas permukaan karbon aktif

Page 3: bab IV dan V

adalah luas permukaan yang paling besar sampai 3000 m2/g) sehingga memiliki

kemampuan untuk mengaktifkan karbon untuk digunakan dalam baterai

sedangkan dalam wortel kandungan beta karoten tidak terlalu banyak sehingga

meskipun wortel dengan luas permukaan yang cukup besar tidak mampu

mengaktifkan karbon pada kandungan wortel ini.

Reaksi yang terjadi dalam percobaan ini adalah :

Oksidasi : Fe(s) Fe3+(aq) + 3e x 2

Reduksi : Cu2+(s) + 2e Cu(s) x 3

Oksidasi : 2 Fe(s) 2Fe3+(aq)+ 6e

Reduksi : 3 Cu2+(aqa) + 6e 3 Cu(s)

Reaksi : 2 Fe(s) + 3 Cu2+ 2Fe3+(aq)+ 3 Cu(s)

Dari hasil reaksi antara anoda dan katoda dimana anoda pada paku akan

mengalami reaksi oksidasi sehingga elektrolit yang terdapat pada air dari wortel

akan mengalir menuju ke katoda yang merupakan uang logam sedangkan di

katoda terjadi reaksi reduksi dimana pada katoda akan menerima electron dari

anoda. Meskipun telah terjadi reaksi katoda dan anoda tetapi tidak membuat

tegangan yang cukup untuk menyalakan jam dinding karena kandungan asam dari

wortel yang tidak kuat untuk mengaktifkan tegangan yang dihasilkan.

Page 4: bab IV dan V

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat

disimpulkan bahwa:

Wortel dapat menghasilkan tegangan listrik karena memiliki kandungan

asam dari ß-karoten yang berasal dari pigmen dimana asam dari wortel yang

menghasilkan tegangan listrik.

Lampu akan menyala pada tegangan 1 Volt ke atas melalui potongan wortel

yang lebih dari 1 potongan karena semakin banyak potongan maka luas

permukaan semakin besar untuk menghasilkan tegangan yang lebih besar

dibandingkan dengan hanya 1 buah.

Potongan-potongan wortel tidak mampu mengaktifkan baterai untuk jam

dinding meskipun memiliki tegangan yang cukup karena luas permukaan

wortel yang tidak sebesar dengan karbon aktif.