BAB Imakalah OM Disko Terbaru Revisi

17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lidah merupakan salah satu organ penting pada tubuh manusia yang memiliki banyak fungsi. Lidah memiliki peran dalam proses pencernaan, mengisap, menelan, persepsi rasa, bicara, respirasi, dan perkembangan rahang. Lidah dapat mencerminkan kondisi kesehatan seseorang sehingga digunakan sebagai indikator untuk mengetahui kesehatan oral dan kesehatan umum pasien. Lidah dapat mengalami anomali berupa kelainan perkembangan, genetik, dan enviromental. Penyakit-penyakit lokal dan sistemik juga mempengaruhi kondisi lidah dan menimbulkan kesulitan pada lidah yang biasanya menyertai keterbatasan fungsi organ ini. Lesi pada lidah memiliki diagnosa banding yang sangat luas yang berkisar dari proses benigna yang idiopatik sampai infeksi, kanker dan kelainan infiltratif. Bagaimanapun, lesi lidah yang terlokalisasi dan non-sistemik lebih sering dijumpai. 1

description

hgjhlkyhjfjhgkjhj

Transcript of BAB Imakalah OM Disko Terbaru Revisi

Page 1: BAB Imakalah OM Disko Terbaru Revisi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lidah merupakan salah satu organ penting pada tubuh manusia yang memiliki

banyak fungsi. Lidah memiliki peran dalam proses pencernaan, mengisap, menelan,

persepsi rasa, bicara, respirasi, dan perkembangan rahang. Lidah dapat mencerminkan

kondisi kesehatan seseorang sehingga digunakan sebagai indikator untuk mengetahui

kesehatan oral dan kesehatan umum pasien.

Lidah dapat mengalami anomali berupa kelainan perkembangan, genetik, dan

enviromental. Penyakit-penyakit lokal dan sistemik juga mempengaruhi kondisi lidah dan

menimbulkan kesulitan pada lidah yang biasanya menyertai keterbatasan fungsi organ ini.

Lesi pada lidah memiliki diagnosa banding yang sangat luas yang berkisar dari proses

benigna yang idiopatik sampai infeksi, kanker dan kelainan infiltratif. Bagaimanapun, lesi

lidah yang terlokalisasi dan non-sistemik lebih sering dijumpai.

Suatu studi epidemiologi dapat memberikan pemahaman mengenai prevalensi,

perluasan, dan keparahan suatu lesi pada suatu populasi. Banyak penelitian yang telah

dilakukan oleh para peneliti di berbagai negara untuk mengetahui prevalensi kelainan

lidah. Angka prevalensi kelainan lidah berbeda di setiap daerah di seluruh dunia. Variasi

ini dapat disebabkan oleh perbedaan ras, jenis kelamin dan usia pada setiap populasi.

Demikian juga perbedaan dalam kriteria diagnostik, metodologi dan prosedur sampling

pada setiap penelitian.

Penelitian mengenai kelainan lidah telah dilakukan di luar negeri seperti Iran,

Jordania, Israel, Hungaria, Turki, India dan Malaysia. Berdasarkan hasil penelitian yang

1

Page 2: BAB Imakalah OM Disko Terbaru Revisi

telah dilakukan di negara-negara tersebut, kelainan-kelainan lidah yang paling sering

dijumpai pada pasien berupa hairy tongue, coated tongue, fissured tongue, bald tongue,

geographic tongue, median rhomboid glossitis, scalloped tongue, macroglossia, dan

ankyloglossia.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang kelaianan lidah baik yang terjadi

pada masa perkembangan ataupun kelaianan yang disebabkna karena fakror bawaan.

1.2.2 Tujuan Instruksional Khusus

Setelah pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan mampu :

Menjelaskan keadaan lidah yang anomali

Menjelaskan etiologi dari masing-masing kelainan lidah

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :

Mahsiswa mampu menjelaskan keadaan lidah yang masih normal

Mahasiswa mampu menjelaskan keadaan lidah yang mengalami anomali

Mahasiswa mampu menjelaskan etiologi dari masing-masing kelainan

2

Page 3: BAB Imakalah OM Disko Terbaru Revisi

BAB II

SUBSTANSI ISI

1. AnkilogloSsia

Ankyloglosia merupakan perlekatan sebagian atau seluruh lidah ke dasar mulut.

Frenulum lingualis melekat terlalu jauh ke depan dan terlihat pada posisi bervariasi, yang

paling parah bila terletak pada ujung anterior lidah. Pergerakan lidah dapat terhambat dan

penderita tidak dapat menyentuh palatum durum dalam posisi mulut terbuka. Bicara dapat

terganggu. Kasus ringan tidak membutuhkan perawatan, sedangkan kasus berat berhasil

diobati dengan bedah untuk memperbaiki perlekatan frenulum.

Etiologi

Mungkin memiliki dasar genetik. Sebagian besar diantaranya, sebagian.

Insiden

Jarang, terutama ankiloglosia menyeluruh atau lateral.

Tanda-tanda Klinis

Frenulum lingual menjangkar ke ujung lidah, membatasi gerak protrusi dan lateral.

Kebersihan mulut juga terganggu (tetapi bicara tidak terganggu).

Diagnosa

Bedakan dengan ‘tethering tongue’ karena jaringan parut di epidermolisis bulosa.

Tongue tie juga terlihat pada beberapa sindrom langka.

Perawatan

Operasi, bila parah.

3

Page 4: BAB Imakalah OM Disko Terbaru Revisi

2. Median Rhomboid glositis

Merupakan kelainan kongenital akibat kelainan perkembangan embrional. Kedua

tuberkulum lateral lidah tidak bertemu di tengah lidah dan tidak menutup bagian tengah

yang disebut tuberkulum impar. Bagian tengah tampak sebagai suatu daerah berbentuk

belah ketupat berwarna kemerahan seperti terkena radang dengan permukaan licin karena

tidak berpapil.

Etiologi

Mungkin merupakan kelainan kongenital (tuberkulum impar yang tidak mau hilang),

tetapi jarang terlihat sebelum usia setengah baya. Mungkin juga bawaan, kadang-

kadang merupakan infeksi candida albican. Merokok merupakan faktor predisposisi

dengan meningkatnya pembawa candida.

Insiden

Jarang. Terutama pria dewasa yang merokok.

Tanda-tanda Klinis

Lesi berbentuk jajaran genjang (berbentuk intan) berawarna merah atau nodular dan

tidak berpapil, atau berwarna putih di garis tengah dorsum lidah, tepat di depan papila

sirkum valata.

Pemeriksaan

Hapusan dan pewarnaan gram untuk candida albican. Biopsi jarang diperlukan (dapat

menunjukan hiperplasia pesudoepitelioma).

Diagnosa

Bedakan dengan eritema migran, eritroplasia, karsinoma.

Perawatan

Anti jamur, bila candida. Berhenti merokok.

4

Page 5: BAB Imakalah OM Disko Terbaru Revisi

3. Bifid tongue

Tidak sempurnanya penyatuan bagian tengah lidah selama masa

perkembangan embrional, disertai groove yang dalam pada permukaan dorsal lidah.

Pada kelainan ini, fungsi pengecapan akan terganggu dan terjadi penumpukan serta

retensi sisa makanan pada lidah.

Etiologi :

kongenital, hal ini dikarenakan kegagalan pada proses proliferasi mesenkim.

Insiden : jarang dijumpai dan jarang menimbulkan keluhan

Gambaran Klinis :

pada bagian anteriornya bercabang seperti hanya lidah ular, dan pada umumnya

bersifat sebagian ditandai dengan lekukan dalam pada tengan lidah bagian dorsal.

Terapi :

tidak dilakukan tindakan apapun tetapi pasien diintruksikan secara rutin

membersihkan lidahnya.

5

Page 6: BAB Imakalah OM Disko Terbaru Revisi

4. Mikroglosia

Ukuran lidah lebih kecil dari ukuran normal karena gangguan pertumbuhan dan

perkembangan, dapat pula terjadi akibat trauma atau proses bedah.

Kejadian ini sangat jarang ditemukan, dapat ditemukan pada sindrom Pierre

robin yang merupakan kelainan herediter. Pada hemiatrofi lidah, sebagian lidah

mengecil. Penyebabnya dapat berupa cacat nervus hipoglosus yang mempersarafi otot

lidah. Tanpa rangsangan, otot lidah menjadi atrofi dan tubuh lidah menjadi mengecil.

Pada kasus ini, selain cacat pada lidah juga menimbulkan kerusakan di tempat lain

• Etiologi :

Dapat berupa cacat pada saraf hipoglosus yan mempersarapi otot lidah dan dapat pula

terjadi akibat trauma atau proses bedah.

• Insiden:

jarang

• Tanda- tanda klinis :

Tubuh lidah mengecil, terjadi cacat pada lidah

• Perawatan :

Bila mengganggu fungsi bicara dikonsul pada dokter gigi spesialis bedah mulut untuk

dilakukan rekontruksi dengan cara cangcok jaringan.

6

Page 7: BAB Imakalah OM Disko Terbaru Revisi

5. Makroglosia

Lidah berukuran besar bila dibandingkan dengan ukuran normal orang

kebanyakan, hal bisa disebabkan karena kelainan kongenital atau karena adanya tumor

pada lidah biasanya menimpa penderita down sindrom

Mulut terlihat penuh oleh lidah, pada lidah terdapat teraan bibir, bila disebabkan

oleh tumor akan disertai rasa sakit serta gangguan pergerakan lidah. Dikonsul ke dokter

gigi spesialis bedah mulut, untuk dilakuakan tindakan reshaping atau pengangkatan

tumor.

Etiologi

Makroglosia juga dapat merupakan kelainan yang didapat, selain Karena faktor

perkembangan misalnya, karena kehilangan gigi geligi rahang bawah dalam jumlah

banyak. Pembesaran lidah dapat juga disebabkan oleh tumor, radang dan perubahan

hormonal (misalnya pada kretinisme dan akromegali).

Insiden

Jarang.

Tanda-tanda klinis

Lidah memiliki tapak gigi-gigi atau terlalu besar untuk mulutnya. Haemangioma

menibulkan warna keunguan.

Pemeriksaan

Biopsi, tetapi tidak dapat dilakukan bila angiomatus.

Perawatan

kurangi secara operasi, atau lakukan tindakan langsung pada penyebab

7

Page 8: BAB Imakalah OM Disko Terbaru Revisi

BAB II

PEMBAHASAN

1. Median Rhombid Glossitis

Median Rhomboid dimana kedua tuberkulum lateral lidah tidak bertemu di tengah

lidah dan tidak menutup bagian tengah yang disebut tuberkulum impar. Bagian tengah

tampak sebagai suatu daerah berbentuk belah ketupat berwarna kemerahan seperti

terkena radang dengan permukaan licin karena tidak berpapil.

Etiologi pasti dari MRG masih belum diketahui, tetapi kemungkinan karena factor

kongenital mungkin juga karena factor bawaan dimana dapat juga karena factor

merokok yang merupakan factor predisposisi.

2. Ancyloglositis

8

Page 9: BAB Imakalah OM Disko Terbaru Revisi

Ancyloglositis dimana terdapat perlekatan sebagian atau seluruh lidah ke dasar mulut.

Frenulum lingualis melekat terlalu jauh ke depan dan terlihat pada posisi bervariasi,

yang paling parah bila terletak pada ujung anterior lidah.

Pada penderita ancyloglositis ini, lidah penderita akan sulit untuk bergeraka, sehingga

memungkinkan fungsi bicara pun akan terganggu. Sehingga jika mengganggu

diperlukan suatu tindakan dengan memotong frenulum yang melekat dengan cara

frenektomi frenulum lingualis.

Etiologi dari Ancyloglositis ini masih belum diketahui dengan pasti, tapi

kemungkinan ada factor genetik.

3. Bifid tangue

Dimana tiidak sempurnanya penyatuan bagian tengah lidah selama masa

perkembangan embrional, disertai groove yang dalam pada permukaan dorsal lidah.

Pada kelainan ini, fungsi pengecapan akan terganggu dan terjadi penumpukan serta

retensi sisa makanan pada lidah.

Dimana pada pendrita bifid tangue ini diperlu dilakuakan terapi karena biasanya tidak

menimbulkan keluhan, hanya saja disarankan untuk membersihkan secara rutin

lidahnya agar tidak terjadi penumpukan sisa-sia makanan pada lidah yang terbelah ini.

Etiologi masih belum diketahui dengan pasti, tetapi kemungkinan karena factor

congenital.

9

Page 10: BAB Imakalah OM Disko Terbaru Revisi

4. Makroglossia

Dimana terlihat mulut terlihat penuh oleh lidah, pada lidah terdapat teraan bibir, bila

disebabkan oleh tumor akan disertai rasa sakit serta gangguan pergerakan lidah.

Pada penderiata makroglossia bias dilakukan dengan dikurangi secara operasi atau

tindakan langsung pada penyebab dari makroglossia tersebut.

Etiologi pasti dari makroglossia ini masih belum diketahui, karena makroglossia ini

bias didapat karena factor perkembangan bias juga karena adanya tomor.

5. Mikroglossia

Dimana terlihat Ukuran lidah lebih kecil dari ukuran normal karena gangguan

pertumbuhan dan perkembangan, dapat pula terjadi akibat trauma atau proses bedah.

Pada kasus mikroglossia ini juga tidak diketahui dengan pasti apa penyebanya, tetapi

kasus mikroglossia dapat kita jumpai pada penderita sindrom sindrom Pierre.

10

Page 11: BAB Imakalah OM Disko Terbaru Revisi

BAB IV

KESIMPULAN

Kesimpulan kami dapat dari semua pembahasan yang kami bahas adalah, pada

kelianan lidah seperti median rhomboid glossitis, ancyloglossitis, bifid tangue,

makroglossia, dan mikroglossia. Kami menarik kesimpulan bahwa kelainan yang

kami bahas merupakan kelainan kongenital dimana etiologi pastinya masih belum

diketahui, tetapi ada bebrapa factor yang mendukung terjadinya kelainan tersebut.

11

Page 12: BAB Imakalah OM Disko Terbaru Revisi

DAFTAR PUSTAKA

Anastasia,Danica. Kelainan Pada Lidah. UNIVERSITAS SRIWIJAYA. 2010. Hal : 2-14

Arma, Utmi. ilmu penyakit mulut. UNBRAH. padang. 2009.hal 157- 159

craig s. Miller dkk. 1998. Atlas berwarna kelainan rongga mulut yang lazim/ robert p.

Langlais. jakarta

Scully, C. Dan Cawson, R.A. Atlas Bantu Kedokteran Gigi : Penyakit Mulut (107 ; 117).

2012. Hipokrates : Jakarta.

Sudiono, Janti. Gangguan Tumbuh Kembang Dento Kraniofacial. EGC. Jakarta. 2009.

Hal:12-18

12