Gypsum Disko I

24
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gipsum adalah mineral yang ditambang dari berbagai belahan dunia. Gipsum juga merupakan produk samping dari beberapa proses kimia. Secara kimiawi, gipsum yang dihasilkan untuk tujuan kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat (CaSO4 . 2H2O) murni. Berbagai bentuk gipsum yang berbeda telah digunakan selama beberapa abad untuk tujuan konstruksi. Produk gipsum digunakan dalam kedokteran gigi untuk membuat model studi dari rongga mulut serta struktur maksilo- fasial dan sebagai piranti penting untuk pekerjaan laboratorium kedokteran gigi yang melibatkan pembuatan protesa gigi. Berbagai jenis plaster digunakan untuk membuat cetakan dan model dimana protesa dan restorasi kedokteran gigi dibuat. Penggunaan gipsum dalam kedokteran gigi telah meluas. Penggunaan bahan tersebut dapat diperlihatkan dalam membuat model untuk gigi tiruan. Misalnya, campuran plaster of Paris dan air ditempatkan dalam sendok cetak dan ditekan pada jaringan rahang. Plaster dibiarkan mengeras, dan kemudian cetakan dikeluarkan. Dokter gigi sekarang memiliki bentuk negatif dari jaringan yang dibuat dalam rongga mulut. Bila jenis plaster lain yang dikenal sebagai stone gigi, sekarang diaduk dengan air, dituang ke dalam cetakan, dan dibiarkan

Transcript of Gypsum Disko I

Page 1: Gypsum Disko I

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gipsum adalah mineral yang ditambang dari berbagai belahan dunia. Gipsum juga

merupakan produk samping dari beberapa proses kimia. Secara kimiawi, gipsum yang

dihasilkan untuk tujuan kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat (CaSO4 . 2H2O)

murni. Berbagai bentuk gipsum yang berbeda telah digunakan selama beberapa abad untuk

tujuan konstruksi.

Produk gipsum digunakan dalam kedokteran gigi untuk membuat model studi dari

rongga mulut serta struktur maksilo-fasial dan sebagai piranti penting untuk pekerjaan

laboratorium kedokteran gigi yang melibatkan pembuatan protesa gigi. Berbagai jenis

plaster digunakan untuk membuat cetakan dan model dimana protesa dan restorasi

kedokteran gigi dibuat.

Penggunaan gipsum dalam kedokteran gigi telah meluas. Penggunaan bahan

tersebut dapat diperlihatkan dalam membuat model untuk gigi tiruan. Misalnya, campuran

plaster of Paris dan air ditempatkan dalam sendok cetak dan ditekan pada jaringan rahang.

Plaster dibiarkan mengeras, dan kemudian cetakan dikeluarkan. Dokter gigi sekarang

memiliki bentuk negatif dari jaringan yang dibuat dalam rongga mulut. Bila jenis plaster

lain yang dikenal sebagai stone gigi, sekarang diaduk dengan air, dituang ke dalam

cetakan, dan dibiarkan mengeras, cetakan plaster yang mengeras tersebut berfungsi sebagai

mold untuk membentuk model positif, atau model plaster. Pada model inilah gigi tiruan

dibuat tanpa diperlukan kehadiran pasien.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dari gypsum?

2. Apa saja Komposisi gypsum?

3. Apa Fungsi gypsum?

4. Apa saja Macam & sifat dari masing-masing tipe gypsum?

5. Bagaimana cara Pengolahan/ Manipulasi gypsum?

Page 2: Gypsum Disko I

2

6. Faktor yang mempengaruhi hasil pengolahan gypsum:

· Manipulasi

· Setting time

C. Tujuan

1. Agar kita dapat mengetahui pengertian gipsum.

2. Agar kita dapat mengetahui komposisi gipsum.

3. Agar kita dapat mengetahui fungsi gipsum di kedokteran gigi.

4. Agar kita dapat mengetahui jenis dan sifat gipsum.

5. Agar kita dapat mengetahui cara memanipulasi gipsum yang baik.

6. Agar kita dapat mengatahui proses setting gipsum beserta dengan reaksi yang terjadi.

7. Agar kita dapat mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi setting time &

manipulasi.

Page 3: Gypsum Disko I

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gypsum

Gypsum adalah mineral yang ditambang dari berbagai belahan dunia, merupakan

produk samping dari beerapa proses kimia. Secara kimiawi, gypsum yang dihasilkan untuk

tujuan kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat. Gypsum pada kedokteran gigi

digunakan untuk membuat model studi dari rongga mulut serta struktur maksilo-fasial dan

sebagai piranti penting untuk pekerjaan laboratorium kedokteran gigi yang melibatkan

pembuatan protesa gigi. Gips adalah kalsium sulfat dihidrat,CaSO4.2H2O. Saat mengeras,

dimana suhunya cukup tinggi untuk menghilangkan kadar airnya, gips berubah menjadi

kalsium sulfat hemihidrat, (CaSO4)2.H2O,dan pada temperatur lebih tinggi.

B. Sifat-sifat Gypsum

1. Kekuatan kompresi (paling umum digunakan untuk mengukur kekuatan gips)

yang baik. Besarnya Kekuatan kompresi dari beberapa produk gipsum berkisar (12

MPa- 38 MPa).

2. Kekuatan tarik, tergantung pada penggunaan. Bila digunakan untuk membuat piranti

restorasi maka dibutuhkan kekuatan tarik yang lebih besar diubanding bila digunakan

untuk model studi.

3. Kekerasan dan ketahanan abrasi. Kekerasan dan ketahanan abrasi permukaan gipsum

harus baik.

4. Produksi detail permukaan. Dapat memberikan detail permukaan yang tajam.

C. Syarat-syarat Gypsum

1. Sifat mekanis baik, artinya harus kuat sehingga tidak mudah rusak atau tergores selama

proses pembuatan piranti restorasi atau saat ukir malam, dll.

2. Dapat mereproduksi detail yang halus dengan batas yang tajam.

3. Memiliki stabilitas dimensional yang baik (menunjukkan perubahan dimensi yang

sangat kecil saat setting dan hendaknya cukup stabil).

Page 4: Gypsum Disko I

4

4. Kompatibel dengan bahan cetak, tidak terjadi interaksi antara permukaan cetakan

dengan permukaan model, die.

5. Murah dan mudah dipergunakan.

D. Komposisi Gypsum

Komposisi dari gypsum adalah :

1. Calcium sulfate hemihydrat merupakan konstitusi utama dari gypsum yang digunakan di

kedokteran gigi

2. Gypsum cetak sama seperti di atas dengan bahan tambahan seperti natrium

sulphate,borax,dan zat pewarna

3. Hexagonal calcium sulphate,bila terdapat,akan mengalami hydrasi dengan cepat

4. Orthorhombic calcium sulphate,yang dapat dihasilkan dari gypsum yang terlalu banyak

overheating sewaktu pembuatan,bereaksi sangat lambat dengan air (dikenal dengan

gypsum gosong atau “dead burnt” plaster)

5. Adanya impurity lain,baik yang didapati dari bahan baku gypsum maupun yang terjadi

selama proses pembuatan

6. Bahan akselerator dan retardus yang ditambahkan

· Akselerator (bisa mempercepat waktu setting)

Contoh:

Natrium sulfat bertindak sebagai akselerator dengan cara mempercepat

pembentukan larutan kalsium sulfat hemihydrat

· Retardus (bisa memperlambat waktu setting)

Contoh :

Natrium citrate,bahan ini mengurangi kecepatan pelarutan hemihydrat dan juga

terabsorbsi ke dalam inti kristalisasi sehingga “meracuni” inti dan menyebabkannya

tidak efektif.

E. Sifat Fisik Gypsum

Gipsum secara umum mempunyai kelompok yang terdiri dari gypsum batuan,gipsit

alabaster, satin spar dan selenit. Gipsum juga dapat diklasifikasikan berdasarkantempat

terjadinya, yaitu endapan danau garam, berasosiasi dengan belerang, terbentuk sekitar

Page 5: Gypsum Disko I

5

fumarol vulkanik, efflorescence pada tanah atau gua-gua kapur, tuduh kubahgaram,

penudung oksida besi (gossan) pada endapan pirit di daerah batu gamping. 

Gypsum alami

Butiran Gypsum

F. Fungsi Gypsum untuk Kedokteran Gigi

1.Memperoleh cetakan yang akurat jaringan rongga mulut.

2.Restorasi.

3.Piranti orthodonti. 

4.Impression Plaster, digunakan dalam pengambilan cetakan untuk rahangyang edentulous

(tidak ada gigi).

5.Plaster of Paris

a)Mounting atau pemasangan model pada artikulator atauokludator

b)Sebagai bahan study model.

c)Sebagai bahan tanam pada proses flasking.

d)Sebagai bahan impression (impression material) yangdimodifikasi dengan bahan kimia

Page 6: Gypsum Disko I

6

6.Dental stone

a)Sebagai bahan pembuatan model dan die.

b)Sebagai binder bagi bahan investment yang sesuai untuk penuangan alloy pada suhu

dibawah 1200 derajat celcius.

7.Investment Gips untuk Prosedur Inlay Casting, bahan ini digunakanuntuk memperoleh

mold dalam proses casting, pada pembuatan inlay,crown dan bridge 

8.Investment Gips untuk Chrom Cobalt

Base Alloy, bahan ini digunakansebagai bahan tanam dalam prosedur casting pada

pembuatan metalprothesa, partial prothesa dan bridge. 

G. Viskositas

Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluid terhadap perubahanbentuk

di bawah tekanan shear.Biasanya diterima sebagai "kekentalan", ataupenolakan terhadap

penuangan.Viskositas berkisar 21.000-101.000 centipoises (cp)y

 

Perbandingan dari dental stone  high strength diaduk dengan tangan dan dengan

vacuum

Page 7: Gypsum Disko I

7

Viskositas dari dental stone high strength dan impression plaster

H. Compressive Strength

Kekuatan kompresi atau biasa disebut compressive strength, merupakan kekuatan

yang diperoleh bila kelebihan air yang dibutuhkanuntuk hidrasi hemihidrat tertinggal

dalam contoh bahan uji. Besarnya kekuatan kompresi dari beberapa produk gipsum yang

paling rendah ialah 12MPa dan yang paling tinggi 38 MPa atau sekitar 7000psi.

Berikut datakekuatan kompresi dari macam-macam gipsum :

Plaster cetak (type I) memiliki kekukatan kompresi 580  290psi

Plaster model (type II) memiliki kekuatan kompresi 1300 psi

Stone type III memiliki kekuatan kompresi minimal 1 jam 20,7Mpa atau sekitar 3000

psi, tetapi tidak melebihi 34,5 Mpa atausekitar 5000psi

Type IVmemiliki kekuatan kompresi 34,5 Mpa atau sekitar 5000 psi

Ini merupakan produk gypsum yang dibuat akhir akhir ini, danmemiliki kekuatan

kompresi yang lebih tinggi dibandingkans t o n e g i g i t y p e I V, kekuatan kompresi

typeV i n i s e k i t a r   7000psi. Kekuatan yang ditingkatkan ini diperoleh

denganm e n u r u n k a n   l e b i h j a u h r a s i o W / P Compressive strength ini

berhubungan dengan rasio W/P danpengadukan. Jika air yang digunakan lebih banyak,

maka compressive strengthn y a t u r u n .

Berikut ialah compressive strength dari 3 tipe gypsum yang berbeda1 jam setelah

pengerasan :

Model Plaster 12,5 MPa

Dental Stone 31 MPa

Page 8: Gypsum Disko I

8

Dental Stone High strength 45 MPa

I. Setting Expansion

Semua produk gips mengalami setting expansion (perubahan

dimensi/ekspansiselama proses pengerasan). Ekspansi pada dental plaster biasanya 0,00%-

0,30%. Padadental stone 0,00%-0,20%, dental stone high strength 0,00%-0,10%, dan pada

dentalstone high strength high expansion adalah 0,10%-0,30%.Setting expansion bisa

dikontrol dengan memanipulasi variable. Campuranyang kental dan cara pengadukan yang

cepat bisa meningkatkan jumlah settingexpansion, sedangkan campuran yang lebih encer

atau cair dan cara pengadukan yanglambat dapat mengurangi jumlah setting expansion.

J. Jenis Produk Gypsum

Kriteria pemilihan produk gipsum tergantung pada penggunaannya serta sifat fisik

tertentu penggunaan tertentu. Misalnya, stone kedokteran gigi merupakan materi yang

buruk untuk digunakan sebagai bahan cetak, karena apabila ada gigi-geligi tidaklah

mungkin, mengeluarkan cetakan melalui undercut pada gigi tanpa melukainya dikarenakan

kekuatan stone (α-hemihidrat). Sebaliknya, bila hasil cor yang kuat dibutuhkan untuk

membuat protesa, kita tidak boleh memilih plaster yang lemah (β-hemihidrat). Dengan kata

lain, tidak ada produk gypsum gigi yang dapat digunakan untuk semua tujuan. Ada 5 jenis

gypsum yang terdaftar oleh spesifikasi ADA No.25 yaitu :

Table perubahan dimensi selama pengerasan gypsum

Page 9: Gypsum Disko I

9

1. Plaster cetak ( type I )

Bahan cetak ini terdiri dari plaster of paris yang ditambahkan zat tambahan untuk

mengatur waktu pengerasan dan ekspansi pengerasan. Plaster jenis ini jarang digunakan

lagi dalam Kedokteran Gigi karena telah digantikan oleh bahan yang kurang kaku seperti

hidrokoloid dan elastomer. Plaster terbatas digunakan untuk cetakan akhir, atau wash ,

dalam pembuatan gigi tiruan penuh. Plaster cetak ( type I ) ini memiliki kekuatan kompresi

580 + 290 psi.

2. Plaster model ( type II )

Plaster model ini atau plaster laboratorium tipe II sekarang digunakan untuk

mengisi kuvet dalam pembuatan protesa bila ekspansi pengerasan tidaklah penting dan

kekuatan cukup. Biasanya dipasarkan dalam warna putih alami, jadi terlihat kontras

dengan stone yang umumnya berwarna. Plaster model ( type II ) ini memiliki kekuatan

kompresi 1300 psi.

3. Stone gigi ( type III )

Stone type III memiliki kekuatan kompresi minimal 1 jam 20,7 Mpa (3000 psi),

tetapi tidak melebihi 34,5 Mpa (5000psi). Bahan ini ditujukan untuk pengecoran dalam

membentuk gigi tiruan penuh yang cocok dengan jaringan lunak. Stone ini lebih disukai

untuk pembuatan model yang digunakan pada konstruksi protesa, karena stone tersebut

memiliki kekuatan yang cukup untuk tujuan itu serta protesa lebih mudah dikeluarkan

setelah proses selesai.

4. Stone gigi, kekuatan tinggi ( IV )

Page 10: Gypsum Disko I

10

Persyaratan utama bagi bahan stone untuk pembuatan die adalah kekuatan,

kekerasan, dan ekspansi pengerasan minimal. Untuk memperoleh sifat ini, digunakan α-

hemihidrat dari jenis “Densite”. Partikel partikel berbentuk kuboidal serta daerah

permukaan yang lebih kecil menghasilkan sifat tersebut tanpa menyebabkan pengentalan

adukan. Type IV ini memiliki kekuatan konpresi 5000psi. Kekerasan permukaan

meningkat lebih cepat bila dibandingkan dengan kekuatan kompresi, karena permukaan

lebih cepat mengering. Ini merupakan keunggulan nyataa, dimana permukaannya tahan

terhadap abrasi sementara inti die cukup liat dan kurang terpaparkan terhadap patah tanpa

disengaja.

5. Stone gigi, kekuatan tinggi ekspansi tinggi ( V )

Ini merupakan produk gypsum yang dibuat akhir akhir ini, dan memiliki kekuatan

kolpresi yang lebih tinggi dibandingkan stone gigi type IV, kekuatan kompresi type V ini

sekitar 7000psi. Kekuatan yang ditingkatkan ini diperoleh dengan menurunkan lebih jauh

rasio W:P. Ekspansi pengerasan ditingkatkan dari maksimal 0,10% - 0,30%. Alasan

peningkatan batasan ekspansi pengerasan disebabkan karena logam campur yang baru,

seperti basis logam, memiliki pengerutan pengecoran yang lebih besardibandingkan logam

campur mulia konvensional. Jadi, dibutuhkan ekspansi lebih tinggi pada stone yang

digunakan untuk die untuk mengimbangi pengerutan pemadatan logam campur.

K. Pengolahan Gypsum

1. Manipulasi Gypsum

a. Penyimpanan

Untuk mencegah terjadinya reaksi dengan kelembaban atmosfer yang dapat

mempercepat setting time, sehingga kekuatan gypsum berkurang.

b. Kontaminasi

Untuk mencegah agar tidak bercampur dengan bekas-bekas gypsum yang telah diset

atau bahan impurity lainnya.

c. Rasio air dan powder yang tepat (penakaran)

W:P optimal ditentukan, takaran yang sama harus selalu digunakan. Air dan powder

harus diukur dengan menggunakan silinder pengukur volume air yang akurat dan

menimbang kesetaraannya untuk powder.

d. Mencegah tersentaknya udara di dalam campuran

Page 11: Gypsum Disko I

11

Masukkan powder ke dalam air dan diaduk sedemikian rupa agar udara jangan

terperangkap ke dalam bahan. Untuk mencegah terjadinya porous.

e. Cara pengadukan dan waktu pengadukan

Terjebaknya udara ke dalam adonan harus dihindari untuk mencegah porous yang dapat

menyebabkan kelemahan dan ketidakakuratan permukaan. Pengadukan harus terus

berlangsung sampai diperoleh adonan yang halus, biasanya dalam 1 menit. Semakin

lama waktu pengadukan berarti mengurangi waktu kerja, khususnya untuk menuang

model.

f. Vibrator

Untuk membantu mengalirkan adonan ke dalam cetakan dan mempermudah terlepasnya

gelembung udara. Vibrasi hendaknya jangan sampai berlebih, untuk mencegah

ditorsinya bahan cetak.

2. Reaksi Setting

Reaksi setting

(Ca SO4) 2 H2O + 3H2O → 2CaSO4 2H2O + panas

Setting time→ waktu yang diperlukan bahan untuk setting sampai menjadi rigid

Proses setting:

1. Kalsium sulfat hemihidrat larut dan bereaksi dengan air membentuk Kalsium

sulfat dihidrat .

2. Terjadi presipitasi kristal kalsium sulfat dihidrat→ bahan menjadi kaku tetapi

tidak keras, dapat diukir tetapi tdk dapat dibentuk, ekspansi thermis dan

panas masih berlangsung→ INITIAL SETTING

3. Bahan keras,kaku, ekspansi thermis dan panas sudah berakhir→ FINAL

SETTING

3. Faktor yang Mempengaruhi Setting Time

1. Komposisi gips atau stone, sebagaimana yang telah disediakan oleh pabrik:

a. Gypsum

Bila terdapat (misalnya, disebabkan karena adanya dehydrasi yang tidak sempurna sewaktu

proses pembuatan) akan mempercepat setting time.

b. Hexagonal calcium sulphate

Page 12: Gypsum Disko I

12

Bila terdapat hexagonal calcium sulphate akan mengalami hydrasi dengan cepat.

c. Orthorombic calcium sulphate

Orthorombic calcium sulphate, yang dapat dihasilkan dari gypsum yang terlalu banyak

overheating sewaktu pembuatan, bereaksi sangat lambat dengan air (dikenal dengan gips

gosong atau ‘dead burnt’ plaster).

d. Adanya impurity lain

Adanya impurity lain, baik yang didapati dari bahan baku gypsum maupun yang terjadi

selama proses pembuatan.

e. Bahan akselerator dan retardus

Bahan akselerator dan retardus yang ditambahkan, yaitu:

i. Bahan akselerator

Contoh:

1. Natrium sulfat bertindak sebagai akselerator dengan cara mempercepat pembentukan

larutan kalsium sulfat hemihydrat.

2. Gypsum mempersiapkan inti bagi pertumbuhan Kristal dihydrate yang terbentuk lebih

lanjut.

ii. Bahan retardus

Contoh: Natrium citrate dan borax, bahan ini mengurangi kecepatan pelarutan

hemihydrate dan juga terabsorbsi ke dalam inti kristalisasi sehingga ‘meracuni’ inti dan

menyebabkannya tidak efektif.

2. Bentuk fisis dari gips atau stone

Bentuk fisis dari gips atau stone, sewaktu pembuatan sering dilakukan penumbukan setelah

proses dehydrasi. Ini mempercepat waktu setting:

i. Karena sebagian dari kristal yang ditumbuk dapat menjadi inti pertumbuhan Kristal

sewaktu setting.

ii. Dilakukannya penumbukan menambah luas permukaan hemihydrate yang terbuka ke air

sehingga mempercepat laju pelarutan hemihydrate.

3. Suhu dan konsentrasi

Suhu pencampuran, suhu sampai 50oC mempunyai pengaruh sangat kecil, misalnya seperti

pada hasil pengujian satu batch dental stone. Ini berbeda dengan kebanyakan reaksi kimia

yang umumnya dipercepat oleh adanya kenaikan suhu. Hal ini dapat dijelaskan dengan

Page 13: Gypsum Disko I

13

asumsi bahwa laju reaksi tergantung pada kecepatan difusi random ion Ca2+ dan SO4 2-

ke Kristal-kristal dehydrate yang terbentuk. Kecepatan difusi ion-ion dalam larutan

tergantung tidak hanya pada bentuk ion tetapi juga pada suhu dan konsentrasi ion.

i. Suhu

Suhu, dapat diperlihatkan bahwa kecepatan diffusi ion-ion Ca2+ dan SO4 2- pada suhu

50oC

adalah kira-kira dua kali lipat kecepatan diffuse pada suhu 5oC.

ii. Konsentrasi

Kecepatan diffusi ion-ion berbanding lurus dengan konsentrasinya. Kelarutan hemihydrate

pada suhu 5oC adalah 0,8% sedangkan pada suhu 50oC menjadi sebesar 0,4%. Jadi pada

suhu yang lebih tinggi kecepatan diffusi semakin lambat disebabkan oleh karena

menurunnya konsentrasi. Faktor (i) dan (ii) diatas berlawanan satu dengan lainnya kira-kira

serupa sehingga antara suhu 5oC sampai 50oC. Faktor suhu hanya member pengaruh yang

relative kecil terhadapkecepatan reaksi. Pada suhu yang lebih tinggi terjadi retardasi

hydrasi, dan pada suhu

100oC sama sekali tidak terjadi dehydrasi, pada suhu sekitar ini hemihydrate dan dihydrate

mempunyai daya larut yang sama.

4. Perbandingan air/powder

Perbandingan air/puder ini mempunyai pengaruh sangat kecil terhadap laju hydrasi

hemihydrate, meskipun peningkatan jumlah air dalam adonan menghasilkan waktu setting

lebih lambat sebagaimana hasil pengujian dengan jarum Vicat dan Gillmore. Hal ini

disebabkan karena pada bahan dengan perbandingan air/puder yang lebih tinggi terdapat

lebih sedikit pertumbuhan kristal dehydrate per satuan volume adonan. Jadi pada adonan

yang lebih encer perlu terjadi lebih banyak pertumbuhan kristal sampai terdapat cukup

banyak kristal yang berkontak sehingga bahan menjadi cukup kaku untuk sanggup

menahan penetrasi jarum pengukur pada waktu setting.

5. Waktu pengadonan

Peningkatan waktu pengadonan dapat mempercepat terjadinya set. Pengadonan

dapat merusak sebagian Kristal dihydrate yang gtelah terbentuk sehingga menghasilkan

lebih banyak inti kristalisasi.

Page 14: Gypsum Disko I

14

4. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Mannipulasi

Manipulasi dipengaruhi oleh hal hal sebagai berikut :

- Pemilihan

Untuk proses awal, harus dilakukan pemilihan gips berdasarkan aplikasi yang akan dibuat.

- Perbandingan ( rasio air/bubuk)

Perbandingan air dan bubuk yang tepat akan sangat menentukan proses manipulasi dan

juga

setting reaksi, misalnya apabila terlalu banyak kandungan air dalam gips maka waktu

setting

akan lebih cepat dan diperoleh hasil gips yang lunak.

- Pengadukan

Pengadukan sebaiknya dilakukan 1 menit sampai halus dan homogen

- Initial setting time-working time

Setelah dicampur selama 1 menit,working time dimulai.Selama viscositas dari campuran

bertambah, bahan tidak lagi mengalir dan mulai megeruh. Saat mulai mengeruh berarti

campuran telah mencapai initial setting. Atau bisa dilihat pada awal campuran dimana

bahan menjadi kaku tetapi tidak keras dan tidak dapat dibentuk serta terjadi ekspansi

termis atau adanya panas. Pada umumnya, initial setting terjadi selama 8 –10 menit mulai

dari awal pengadukan.

- Finnal setting

Finnal setting dicapai saat bahan dapat dengan aman dibentuk, tetapi memiliki kekuatan

dan

resistensi yang minimal. Saat final setting reaksi kimia selesai dan model terasa dingin saat

disentuh.Sebagian besar pabrik merekomendasikan 1 jam sampai akhirnya bahan bias

dengan aman dilepas dari cetakan.

- Penyimpanan

Gips dapat menyerap air dari lingkungan.Kelembaban dan tempat yang delat dengan

sumber

air akan berpengaruh buruk pada powdernya..Hal ini akan mempengruhi waktu setting,

sehingga gips sebaiknya disimpan dalam kontainer tertutup.

- Kebersihan

Page 15: Gypsum Disko I

15

Peralatan manipulasi gips harus dijaga kebersihannya. Seperti yang disebut diatas waktu

setting gips akan lebih cepat karena pengadukan. Bowl, spatula, dan vibrator harus segera

dibersihkan segera sebelum setelah menipulasi, sehingga tidak terkontaminasi bahn lain.

(Hatrich dkk,2003)

- Pemberian bahan separator

Sebelum dilakukan pencetakan dengan gips sebaiknya pola diberi bahan separasi seperti

Vaseline. Hal ini bertujuan agar setelah gips setting maka akan mudah dilepas. Namun

tidak

boleh terlalu berlebihan karena akan membuat permukaan menjadi lebik lunak.

- Hindari terjebaknya udara

Adanya kandungan udara dalam pencampuran gips akan dapat menyebabkan porositas

pada

hasil akhir dari gips. Sehingga terlebih dulu menuangkan air ke dalam wadah setelah itu

memasukkan powder.

BAB III

PENUTUP

Page 16: Gypsum Disko I

16

3.1. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :

Gypsum adalah mineral yang ditambang dari berbagai belahan dunia, merupakan

produk samping dari beerapa proses kimia. Secara kimiawi, gypsum yang dihasilkan untuk

tujuan kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat. Gypsum pada kedokteran gigi

digunakan untuk membuat model studi dari rongga mulut serta struktur maksilo-fasial dan

sebagai piranti penting untuk pekerjaan laboratorium kedokteran gigi yang melibatkan

pembuatan protesa gigi.

3.2. Saran

Dengan selesainya makalah ini merupakan tanggung jawab saya sebagai

mahasiswa FKG Baiturrahmah untuk dapat mengambil dan menyerap yang ada dalam

makalah ini. Mungkin dengan adanya makalah ini dapat membantu penlis serta teman-

teman untuk bisa membangun di masa yang mendatang. Dalam pembuatan makalah ini

pasti masih banyak kekurangannya, Maka dari pada itu penulis memohon dan meminta

agar pembaca dapat mengkritik dan memberi saran dalam karya tulis ini. Agar karya tulis

ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat membantu dalam pembangunan di masa yang

mendatang.

3.3. Hambatan

Dalam penyelesaian karya tulis ini penulis mendapatkan banyak hambatan, yaitu :

1. Terkendala dalam mencari data.

2. Susahnya mencari waktu yang tepat untuk diskusi bersama.

3.4. Sumber Informasi

Informasi mengenai dasar-dasar epidemiologi ini di peroleh dari Internet, dengan

situs w ww. google .com dan www.wikipedia.co.id.

Page 17: Gypsum Disko I

17

DAFTAR PUSTAKA

Page 18: Gypsum Disko I

18

Annusavice, Kenneth J. 2003. Philips:Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Jakarta: EGC.

Combe, EC. 1992. Sari Dental Material. Penerjemah: Slamet Tarigan. Jakarta: Balai Pustaka.

Harty, F.J dan R. Ogston. 1995. Kamus Kedokteran Gigi. Jakarta: EGC.