BAB I,II,III REZKI

27
Bidang Ilmu : Pendidikan Bahasa Inggris PENELITIAN DOSEN PEMULA METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DALAM MENINGKATKAN KEAHLIAN MENULIS DAN MEMBACA MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS SAWERIGADING MAKASSAR PENELITI REZKIAWATI NAZARUDDIN,S.S 0911088602 SUPRIANI UNTUNG,S.S 0910037404 UNIVERSITAS SAWERIGADING MAKASSAR 2013

Transcript of BAB I,II,III REZKI

Page 1: BAB I,II,III REZKI

Bidang Ilmu : Pendidikan Bahasa Inggris

PENELITIAN DOSEN PEMULA

METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

DALAM MENINGKATKAN KEAHLIAN MENULIS DAN MEMBACA

MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS

SAWERIGADING MAKASSAR

PENELITI

REZKIAWATI NAZARUDDIN,S.S 0911088602

SUPRIANI UNTUNG,S.S 0910037404

UNIVERSITAS SAWERIGADING MAKASSAR

2013

Page 2: BAB I,II,III REZKI

HALAMAN PENGESAHAN

PENELITIAN DOSEN PEMULA

Judul Penelitian : Metode Cooperative Integrated Reading And Composition Dalam

Meningkatkan Keahlian Menulis Dan Membaca Mahasiswa Jurusan

Bahasa Dan Sastra Inggris Universitas Sawerigading Makassar

Kode/Nama Rumpun Ilmu : 742 / Pendidikan Bahasa (dan Sas

tra) Inggris

Ketua Peneliti:

a. Nama Lengkap : Rezkiawati Nazaruddin

b. NIDN : 0911088602

c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

d. Program Studi : Bahasa dan sastra Inggris

e. Nomor HP : 0852 553 83848

f. Alamat surel (e-mail) : [email protected]

Anggota Peneliti (1) a. Nama Lengkap : Supriani Untung

b. NIDN : 0910037404

c. Perguruan Tinggi : Universitas Sawerigading Makassar

Biaya Penelitian : - diusulkan ke DIKTI Rp 14.159.000,-

- dana internal PT Rp -

- dana institusi lain Rp -

- inkind sebutkan -

Makassar, 8 Maret 2013

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sastra Ketua Peneliti,

Universitas Sawerigading Makassar

Dra.Hj.Mardiani, M.Hum Rezkiawati Nazaruddin, S.S

0913086801 09110886

Menyetujui,

Ketua Lembaga Penelitian

Universitas Sawerigading Makassar

Drs. Umar Kamaruddin, M.Si 0907015701

Page 3: BAB I,II,III REZKI

RINGKASAN

Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan model pembelajaran cooperative learning

dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition Dalam

Meningkatkan Keahlian Menulis Dan Membaca Mahasiswa Jurusan Bahasa Dan Sastra

Inggris Universitas Sawerigading Makassar. Sampel penelitian ini meliputi 26 orang

Mahasiswa semester genap II dan IV Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Universitas

Sawerigading Makassar. Penelitian ini diharapkan selesai dilaksanakan dalam jangka waktu

empat bulan. Penelitian akan dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu (1) persiapan dan pre-test

(2) treatment dan (3) post-test atau evaluasi hasil penelitian. Pada tahap (1) peneliti akan

menyiapkan segala persiapan penelitian, setelah sebelumnya memberikan angket atau

kuisioner kepada mahasiswa tentang kesulitan dalam menguasai keahlian writing dan

reading. Kemudian peneliti akan membagi kelompok, dan merancang materi atau silabus

pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini. Pada tahap selanjutnya (2) adalah

tahap treatment pada proses kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode

Cooperative Integrated Reading and Composition. Peneliti akan menjelaskan maksud dan

tujuan penelitian serta manfaat metode CIRL kepada mahasiswa. Setelah itu pengajaran pun

dilakukan. Inti kegiatan dari metode CIRL adalah kerjasama antara peserta kelompok dalam

menyelesaikan setiap writing project yang diberikan. Dan tahap yang terakhir (3) adalah

evaluasi atau penilaian hasil penelitian, peneliti akan menggunakan lima kategori penilaian

yaitu : Very poor, Poor, Average, Good, dan Very good.

Page 4: BAB I,II,III REZKI

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN

RANGKUMAN

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 3

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Tujuan Penelitian 3

1.4 Manfaat Penelitian 4

1.5 Ruang Lingkup Penelitian 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5

2.1 Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 5

2.2 Pembelajaran Kooperatif 6

2.2.1 Landasan Teoritik 7

2.2.2 Tujuan dan Hasil Belajar Siswa 9

2.3 Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 13

3.1 Pendekatan Penelitian 13

3.2 Lokasi Penelitian 13

3.3 Jenis dan Sumber Data 14

3.3.1 Jenis Data 14

3.3.2 Sumber Data 14

3.4 Instrumen Penelitian 15

3.4.1 Kuesioner 16

3.4.2 Tes 16

3.4.3 Jurnal kegiatan 16

3.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data 18

3.6 Tahapan Penelitian

BAB IV ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN 19

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 5: BAB I,II,III REZKI

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Bagi seorang mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris memiliki

kemampuan menulis dan membaca (writing and reading skill) yang baik merupakan

suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat disangkal. Salah satu sebabnya adalah

karena dalam kegiatan belajar sehari-hari mahasiswa selalu terlibat dalam berbagai

kegiatan menulis dan membaca (writing and reading activity). Mata kuliah basic

skills atau keahlian dasar (listening, speaking, reading, and writing) adalah mata

kuliah yang wajib dikuasai oleh seluruh mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra

Inggris. Khususnya writing skill sangat dibutuhkan untuk tahap penyelesaian studi

mereka, yaitu penulisan skripsi.

Masalah yang kadang timbul dalam pengajaran writing bahasa inggris di

universitas adalah pengajaran dengan metode kuliah atau ceramah, sehingga

cenderung membuat mahasiswa merasa bosan. Padahal, yang mereka butuhkan adalah

pengajaran writing bahasa inggris yang dapat langsung mereka aplikasikan. Utamanya

mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris yang tentunya dituntut untuk

mumpuni dalam penulisan Bahasa Inggris karena menjadi modal utama dalam

penulisan skripsi mereka kelak. Berdasarkan hasil analisis peneliti sebagai pengajar

di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Sawerigading Makassar, terdapat

beberapa hambatan yang menyebabkan kurangnya keterampilan writing dan reading

Bahasa Inggris mahasiswa yang akhirnya menjadikan writing sebagai salah satu

keterampilan bahasa yang oleh mahasiswa dirasa sangat sulit untuk dipahami, antara

lain:

1. Masih banyak dosen yang belum menemukan teknik yang tepat dalam

mengajarkan Writing.

2. Kurangnya minat mahasiswa dalam menulis.

3. Minimnya kosa kata yang dimiliki oleh mahasiswa

4. Kurangnya latihan writing yang efektif dalam pengajaran.

Page 6: BAB I,II,III REZKI

Hasil analisis disimpulkan bahwa perlu dilakukan perubahan teknik

pengajaran terutama di dalam kelas writing atau composition. Faktor penyebab utama

ada pada pihak pengajar, mahasiswa, dan metode pengajaran. Oleh karena itu,

perubahan teknik pengajaran yang dilakukan adalah penggunaan model cooperative

learning dalam pengembangan kemampuan writing mahasiswa Program Studi Bahasa

dan Sastra Inggris Universitas Sawerigading Makassar, sehingga kompetensi Bahasa

Inggris yang dihasilkan lulusan juga akan meningkat. Writing dan reading skill tidak

dapat dipisahkan dalam penerapannya secara akademik, selain kedua keahlian ini

termasuk dalam receptive skills, penelitian kedua skill tersebut dapat diterapkan dalam

metode penelitian terpadu atau cooperative learning system. Salah satu metode

penelitian yang dapat digunakan dalam sistem penelitian terpadu adalah CIRC

(Cooperative Integrated Reading and Composition).

I.2 Rumusan Masalah

Agar pembahasan masalah dengan latar belakang seperti yang sudah

dipaparkan diatas menjadi lebih terarah dan tepat sasaran, maka peneliti uraikan

beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC) dapat meningkatkan kerja sama antar mahasiswa

Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Sawerigading Makassar

dalam meningkatkan keterampilan writing dan reading?

2. Bagaimanakah metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC) dapat keterampilan writing dan reading mahasiswa

Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Sawerigading Makassar?

I.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka tujuan dari

penelitian dengan menerapkan metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading

and Composition (CIRC) ini antara lain adalah :

1. Untuk meningkatkan kerja sama antar mahasiswa Program Studi Bahasa dan

Sastra Inggris Universitas Sawerigading Makassar dalam meningkatkan

keterampilan writing dan reading.

Page 7: BAB I,II,III REZKI

2. Untuk meningkatkan keterampilan writing dan reading mahasiswa Program

Studi Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Sawerigading Makassar.

I.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian dengan menerapkan metode

penelitian Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ini antara lain

adalah:

1. Bagi dosen atau pengajar :

a. Membantu dosen dalam memberikan penelitian yang aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan bagi mahasiswa sesuai dengan gaya belajarnya.

b. Membantu dosen dalam memberikan penelitian yang kontekstual bagi anak

didik sesuai dengan gaya belajarnya.

c. Meningkatkan kepedulian dosen terhadap kesulitan belajar mahasiswa dan

upaya mengatasinya serta memperbaiki kinerja dosen guna meningkatkan

profesionalismenya

2. Bagi mahasiswa :

a. Meningkatkan keterampilan mahasiswa untuk bekerja sama dan berkolaborasi

dalam membuat writing project.

b. Untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis mahasiswa dalam

Bahasa Inggris.

c. Untuk meningkatkan prestasi dan hasil belajar mahasiswa

d. Untuk meningkatkan semangat dan motivasi belajar mahasiswa.

I.5 Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan secara terfokus dan tepat sasaran serta

karena keterbatasan waktu dan tenaga, maka penelitian ini hanya dibatasi pada ruang

lingkup sebagai berikut :

1. Penelitian ini tidak dilakukan untuk keseluruhan proses pembelajaran, hanya

pada lingkup penelitian dengan menerapkan metode pembelajaran

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).

2. Penelitian hanya difokuskan pada kompetensi dasar writing dan reading skills

jenis teks laporan (report text).

Page 8: BAB I,II,III REZKI

3. Subyek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris

Universitas Sawerigading Makassar Semester II dan IV Tahun Pelajaran

2012/2013 dengan jumlah mahasiswa 26 orang.

Page 9: BAB I,II,III REZKI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

Salah satu pendekatan penelitian yang diharapkan dapat membantu dosen

peneliti dalam mengoptimalkan proses dan hasil penelitian adalah pendekatan

penelitian kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL). CTL

merupakan suatu konsepsi yang membantu dosen peneliti mengaitkan konten atau isi

penelitian dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan

antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota

keluarga, warga negara dan tenaga kerja (US Department of Education and the

National School to Work Office yang dikutip oleh Blanchard, 2001 dalam Heru

Kuswanto, dkk, 2004 ).

The Washington State Consortium for Contextual Teaching and Learning, 2001

dalam Heru Kuswanto, dkk, 2004 ), telah mengidentifikasikan tujuh unsur kunci CTL,

yaitu :

1. Inquiri (Inquiry)

Diawali dengan kegiatan pengamatan dalam rangka untuk memahami suatu

konsep.

Siklus yang terdiri dari kegiatan mengamati, bertanya, menganalisis dan

merumuskan teori, baik secara individu maupun bersama-sama dengan teman

lainnya.

Mengembangkan dan sekaligus menggunakan keterampilan berpikir kritis.

2. Bertanya (Questioning)

• Digunakan oleh pengajar untuk mendorong, membimbing dan menilai

kemampuan berpikir siswa.

• Digunakan oleh siswa selama melakukan kegiatan berbasis inquiri.

3. Konstruktivisme (Contructivism)

• Membangun pemahaman oleh diri sendiri dari pengalaman-pengalaman baru

berdasarkan pengalaman awal.

Page 10: BAB I,II,III REZKI

• Pemahaman yang mendalam dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman

belajar bermakna.

4. Masyarakat Belajar (Learning Community)

• Berbicara dan berbagi pengalaman dengan orang lain

• Bekerjasama dengan orang lain untuk menciptakan penelitian adalah lebih

baik dibandingkan dengan belajar sendiri.

5. Penilaian Otentik (Authentic Assessment)

• Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa.

• Mempersyaratkan penerapan pengetahuan dan keterampilan.

• Penilaian produk atau kinerja

• Tugas-tugas yang kontekstual dan relevan

• Proses dan produk keduanya dapat diukur

6. Refleksi (Reflection)

• Cara-cara berpikir tentang apa-apa yang telah kita pelajari.

• Merevisi dan merespon kepada kejadian, aktivitas dan pengalaman.

• Mencatat apa yang telah kita pelajari, bagaimana kita merasakan ide-ide baru.

• Dapat berupa berbagai bentuk : jurnal, diskusi, maupun hasil karya/seni.

7. Pemetodean (Metodeing)

• Berpikir tentang proses penelitian kita sendiri.

• Mendemonstrasikan bagaimana kita menginginkan para siswa untuk belajar.

• Melakukan apa yang kita inginkan agar siswa melakukan.

Salah satu landasan teoritik pendidikan modern termasuk CTL (Contextual

Teaching and Learning) adalah teori penelitian konstruktivistik. Teori ini pada

dasarnya menekankan pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan mereka

lewat keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar lebih

diwarnai student centered dari pada teacher centered. Sebagian besar waktu proses

belajar mengajar berlangsung dengan berbasis pada aktivitas siswa. Ide-ide

konstruktivistik modern banyak berlandaskan pada teori Vygotsky yang telah

digunakan untuk menunjang metode pengajaran yang menekankan pada penelitian

kooperatif, penelitian berbasis kegiatan dan penemuan. Salah satu prinsip kunci yang

diturunkan dari teorinya adalah penekanan pada hakikat sosial dalam penelitian. Ia

mengemukakan bahwa siswa belajar melalui interaksi dengan orang dewasa atau

teman sebaya yang lebih mampu (Slavin, 2000 dalam Heru Kuswanto, dkk, 2004).

Page 11: BAB I,II,III REZKI

Berdasarkan teori ini dikembangkan penelitian kooperatif, yaitu siswa lebih

mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit jika mereka saling

mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya.

II.2 Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah merupakan metode

penelitian dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki

tingkat kemampuan yang berbeda (heterogen). Dalam menyelesaikan tugas

kelompok, setiap anggota kelompok saling bekerja sama dan membantu untuk

memahami atau menguasai suatu bahan pembelajaran.

II.2.1 Landasan Teoritik

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan berdasarkan teori belajar

kognitif-konstruktivistik. Hal ini terlihat pada salah satu teori Vygotsky, yaitu tentang

penekanan pada hakekat sosiokultural dalam pembelajaran. Vygotsky yakin bahwa

fungsi mental yang lebih tinggi pada umumnya muncul dalam percakapan atau

kerjasama antar individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap ke

dalam individu tersebut. Implikasi dari teori ini dikehendakinya susunan kelas

berbentuk penelitian kooperatif. Penerapan model pembelajaran kooperatif ini juga

sesuai dengan prinsip-prinsip Contextual Teahing and Learning (CTL) yaitu tentang

learning community.

II.2.2 Tujuan dan Hasil Belajar Siswa

Model pembelajaran kooperatif disamping dikembangkan untuk mencapai

hasil belajar akademik, juga efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.

Beberapa praktisi dan ahli pendidikan berpendapat bahwa metode penelitian

kooperatif ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit.

Para pengembang metode penelitian ini telah menunjukkan bahwa metode struktur

penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan penilaian siswa pada belajar

akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar.

Disamping mengubah norma yang berhubungan dengan hasil belajar,

pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah

(lower group) maupun kelompok atas (upper group) yang bekerja bersama

meyelesaikan tugas-tugas akademik. Siswa kelompok atas akan menjadi tutor bagi

Page 12: BAB I,II,III REZKI

siswa kelompok bawah, jadi memperoleh bantuan khusus dari teman sebaya, yang

memiliki orientasi dan bahasa yang sama. Dalam proses tutorial ini, siswa kelompok

atas akan meningkat kemampuan akademiknya karena memberi pelayanan sebagai

tutor membutuhkan pemikiran yang lebih mendalam tentang hubungan ide-ide yang

terdapat dalam materi tertentu.

Tujuan penting lain dari pembelajaran kooperatif adalah untuk mengajarkan

kepada siswa keterampilan bekerjasama dan berkolaborasi. Keterampilan ini sangat

penting untuk dimiliki di dalam hidup bermasyarakat dimana banyak kerja orang

dewasa sebagian besar dilakukan dalam organisasi yang saling bergantung satu sama

lain dimana masyarakat secara budaya semakin beragam.

II.2.3 Keterampilan Kooperatif

Dalam penelitian kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja, namun

siswa juga harus mempelajari keterampilan-keterampilan khusus yang disebut

keterampilan kooperatif. Keterampilan kooperatif ini berfungsi untuk melancarkan

hubungan kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan

mengembangkan komunikasi antar anggota kelompok, sedangkan peranan tugas dapat

dilakukan dengan membagi tugas antar anggota kelompok selama kegiatan.

Keterampilan-keterampilan kooperatif tersebut antara lain sebagai berikut (Lundgren,

1994 dalam Heru Kuswanto, dkk, 2004 : 12) :

1. Keterampilan kooperatif tingkat awal, meliputi :

• Menggunakan kesepakatan

• Menghargai kontribusi

• Mengambil giliran dan berbagi tugas

• Berada dalam kelompok

• Berada dalam tugas

• Mendorong partisipasi

• Mengundang orang lain untuk berbicara

• Menyelesaikan tugas pada waktunya

• Menghormati pebedaan individu

Page 13: BAB I,II,III REZKI

2. Keterampilan kooperatif tingkat menengah, meliputi :

• Menunjukkan penghargaan dan simpati

• Mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara yang dapat diterima

• Mendengarkan dengan aktif

• Bertanya

• Membuat ringkasan

• Mengatur dan mengorganisir

• Menerima tanggung jawab

• Mengurangi ketegangan

3. Keterampilan kooperatif tingkat mahir, meliputi :

• Mengelaborasi

• Memeriksa dengan cermat

• Menanyakan kebenaran

• Menetapkan tujuan

• Berkompromi

II.2.4 Tingkah Laku Mengajar (Sintaks)

Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pembelajaran yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif. Pelajaran dimulai dengan pengajar

menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa belajar. Fase ini diikuti oleh

penyajian informasi, seringkali dengan bahan bacaan atau wacana daripada secara

verbal. Selanjutnya siswa dikelompokkan ke dalam tim-tim belajar. Tahap ini diikuti

bimbingan pengajar pada saat siswa bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas

bersama mereka. Fase terakhir model pembelajaran kooperatif meliputi presentasi

hasil kerja kelompok, atau evaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari dan

memberikan penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu.

Enam tahap model pembelajaran kooperatif tersebut dapat dirangkum seperti dalam

tabel berikut ini :

Page 14: BAB I,II,III REZKI

Fase-Fase Tingkah Laku Pengajar

Fase 1

Menyampaikan tujuan penelitian dan memotivasi siswa

Dosen peneliti menyampaikan tujuan yang ingin dicapai pada proses

penelitian tersebut dan memotivasi siswa belajar.

Fase 2

Menyajikan informasi

Pengajar menyajikan informasi kepada siswa dengan demonstrasi atau lewat

bahan bacaan

Fase 3

Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar

Pengajar menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok

belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien

Fase 4

Membimbing kelompok bekerja dan belajar

Pengajar membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas mereka

Fase 5

Evaluasi

Pengajar mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau

masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya

Fase 6

Memberikan penghargaan pengajar mencari cara-cara untuk menghargai baik

upaya maupun hasil belajar individu maupun kelompok

II.3 Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

Penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative

Integrated Learning (CIL). Model pembelajaran CIL tersebut difokuskan untuk

pembelajaran keterampilan membaca dan menulis secara terpadu sehingga terjadilah

model pembelajaran kooperatif integratif / terpadu keterampilan membaca dan

menulis yang disebut model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

Composition atau yang biasa disebut dengan singkatan CIRC. Pada awalnya CIRC

Page 15: BAB I,II,III REZKI

merupakan program yang komprehensif untuk mengajari pelajaran membaca,

menulis, dan seni berbahasa para kelas yang lebih tinggi di sekolah dasar (Slavin,

2005: 200).

CIRC mengutamakan kemampuan berdasarkan membaca kelompok. Dimana

mahasiswa bekerja dalam kelompok belajar kooperatif yang beranggotakan empat

orang. Mahasiswa-mahasiswa tersebut terlibat dalam sebuah rangkaian kegiatan

bersama, termasuk saling membacakan cerita satu dengan yang lainnya. Peserta didik

tersebut, juga bekerja sama untuk memahami ide pokok dan keterampilan pemahaman

lain.

CIRC terdiri dari tiga unsur penting, yaitu kegiatan-kegiatan dasar terkait,

pengajaran langsung pelajaran memahami bacaan, dan seni berbahasa dan menulis

terpadu. Dalam kegiatan ini, para mahasiswa bekerja dalam tim-tim yang heterogen.

Semua kegiatan mengikuti siklus reguler yang melibatkan presentasi dosen, latihan

tim, latihan independent, pra penilaian teman, latihan tambahan, dan tes (Robert E.

Slavin, 2005: 2004).

Menurut Steven dan Slavin (2005) langkah-langkah dari metode ini adalah:

1. Membentuk kelompok yang terdiri empat orang secara heterogen.

2. Pengajar memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik penelitian.

3. Siswa bekerjasama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan meberikan

tanggapan terhada wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas.

4. Mempresentasikan dan atau membacakan kasil kelompok.

5. Pengajar membuat kesimpulan bersama.

6. Penutup.

Kelebihan dari metode penelitian terpadu atau (CIRC) antara lain:

1) Pengalaman dan kegiatan belajar anak didik akan selalu relevan dengan

tingkat perkembangan siswa;

2) kegiatan yang dipilih sesuai dengan dan bertolak dari minat mahasiswa dan

kebutuhan siswa;

3) seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak didik sehingga hasil belajar

anak didik akan dapat bertahan lebih lama;

4) pembelajaran terpadu dapat menumbuh-kembangkan keterampilan berpikir

siswa;

Page 16: BAB I,II,III REZKI

5) pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis

(bermanfaat) sesuai dengan permasalahan yang sering ditemuai dalam

lingkungan anak;

6) pembelajaran terpadu dapat menumbuhkan motivasi belajar mahasiswa kearah

belajar yang dinamis, optimal dan tepat guna;

7) menumbuhkembangkan interaksi sosial siswa seperti kerjasama, toleransi,

komunikasi dan respek terhadap gagasan orang lain;

8) membangkitkan motivasi belajar, memperluas wawasan dan aspirasi pengajar

dalam mengajar.

Kerurangan dari metode penelitian CIRC tersebut antara lain:

Dalam metode penelitian ini hanya dapat dipakai untuk mata pelajaran yang

menggunakan bahasa, sehingga metode ini tidak dapat dipakai untuk mata pelajaran

seperti: matematika dan mata pelajaran lain yang menggunakan prinsip menghitung.

Page 17: BAB I,II,III REZKI

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu cara kerja untuk memahami objek yang

menjadi sasaran yang bersangkutan. Dengan menggunakan metode yang tepat akan

memperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, sebab metode penelitian

sebagai petunjuk yang memeberikan arah, corak, dan tahapan kerja suatu penelitian.

Proses penelitian ini direncanakan berlangsung dalam tiga tahapan, (1) persiapan dan

pre-test (2) treatment dan (3) post-test

III.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif berhubungan

dengan bagaimana menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Learning (CIL).

Model pembelajaran CIL tersebut difokuskan untuk pembelajaran keterampilan

membaca dan menulis secara terpadu sehingga terjadilah model pembelajaran

kooperatif integratif / terpadu keterampilan membaca dan menulis yang disebut model

pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat

meningkatkan keterampilan menulis dan membaca mahasiswa.

Data kualitatif tersebut diperoleh melalui observasi langsung, jurnal kegiatan,

dan kuesioner. Pendekatan kuantitatif berhubungan dengan perbandingan dari hasil

tes yang diperoleh sebelum dan sesudah treatment. Data kuantitatif diperoleh dari

hasil tes keterampilan menulis siswa baik pada tes awal (pre-test), middle test

(treatment), dan tes akhir (post-test). Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian

perbaikan system pembelajaran dengan menggunakan variable X (skor pre-tes) dan

variable Y (skor Post-tes) , diantaranya diberkan treatment, yakni proses pembelajaran

dan pengajaran kepada sample dengan menerapkan cooperative learning.

Page 18: BAB I,II,III REZKI

III.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sawerigading Makassar Yang

Beralamat Di Jalan Kandea I No.27 Makassar. Lokasi penelitian ini dipilih karena

universitas sawerigading termasuk cikal bakal universitas lain yang ada di makasar.

Fakultas Bahasa Dan Sastra Universitas Sawerigading pun sudah ada sejak berdirinya

universitas ini. Tetapi jumlah mahasiswanya yang fluktuatif menyebabkan

kemerosotan kualitas pengajaran dan alumni salah satunya pada kemampuan menulis

Bahasa Inggris. Hal ini diketahui dari observasi langsung peneliti dari tahun ke tahun.

Dan juga melalui wawancara kepada beberapa mahasiswa dan alumni jurusan Bahasa

Dan Sastra Universitas Sawerigading Makassar. Selain itu berdasarkan hasil

wawancara awal, pemilihan lokasi juga dikarenakan target (goal) pada kompetensi

dasar keterampilan menulis dan membaca (writing and reading) selama ini dirasakan

masih kurang, sehingga diperlukan strategi yang tepat untuk mencapai target

kompetensi menulis dan membaca.

III.3 Jenis dan Sumber Data

III.3.1 Jenis Data

Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer

adalah data kualitatif yang diperoleh secara langsung di lapangan melalui observasi

langsung, pemberian tes, jurnal kegiatan, dan hasil penilaian terhadap tugas menulis

yang diberikan serta data kuantitatif yang berupa angka dan nilai-nilai yang diperoleh

dari nilai hasil tes awal, niai hasil tes akhir dan kuesioner.

III.3.2 Sumber Data

Sumber data yang akan didapatkan dari penelitian ini adalah:

a. Data dari hasil pre-test mahasiswa.

b. Data dari pelakasanaan pembelajaran atau treatment yang di berikan

oleh dosen peneliti yang bertujuan untuk melihat tingkat kemajuan

mereka sebelum diberikan post-test, dan

c. Data dari hasil tes pre-test dan post-test yang akan diolah untuk

melihat kemajuan mahasiswa sebeleum dan sesudah diberikan

treatment.

Page 19: BAB I,II,III REZKI

III.4 Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk

menjaring data adalah sebagai berikut.

III.4.1 Kuesioner

Kuesioner diberikan kepada siswa untuk memperoleh informasi yang berkaitan

dengan perasaan mahasiswa, minat dan motivasi siswa sebelum dan setelah

dilakukannya tindakan. Kuesioner juga digunakan untuk mengungkap efektifitas

penggunaan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dalam

pembelajaran keterampilan menulis dan kesulitan-kesulitan yang dialami mahasiswa

ketika menulis melalui metode Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC). Adapun aspek yang diungkap melalui kuisioner ini adalah:

a. Pendapat mahasiswa tentang pemberian Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC) dalam pembelajaran,

b. Apakah metode yang disajikan dosen peneliti dapat membantu mahasiswa

dalam melaksanakan proses belajar mengajar dalam standar kompetensi

menulis dan membaca,

c. Apakah metode tersebut membantu mahasiswa untuk dapat menulis dan

membaca dengan baik,

d. Apa pendapat mahasiswa mengenai pembentukan kelompok yang dilakukan

pengajar.

e. Apakah dalam metode tersebut mahasiswa mengalami kesulitan dalam

menulis dan diminta menyebutkan kesulitan-kesulitan tersebut,

III.4.2 Tes

Tes digunakan untuk mengukur kemampuan maupun hasil belajar mahasiswa.

Tes awal (diagnostic test) digunakan untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam

menulis dan membaca Bahasa Inggris sebelum diberikan treatment, sedangkan tes

akhir (achievement test) digunakan sebagai alat ukur tingkat kemampuan dan tingkat

peningkatan kemampuan menulis dan membaca Bahasa Inggris yang dicapai oleh

mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Sawerigading Makassar,

sejauh mana metode CIRC tersebut berhasil meningkatkan keterampilan menulis dan

Page 20: BAB I,II,III REZKI

membaca mahasiswa. Aspek-aspek yang dinilai meliputi aspek-aspek kebahasaan

yang terdiri atas grammar, form/organization , fluency, vocabulary, dan mechanics.

Skor Kemampuan Menulis Mahasiswa yang Diberikan

III.4.3 Jurnal kegiatan

Setiap akhir pertemuan kegiatan belajar-mengajar, peneliti membuat jurnal

kegiatan selama mengajar. Jurnal yang dibuat ini bertujuan untuk mengetahui

kegiatan yang dilakukan peneliti dalam pembelajaran dan untuk mengetahui kegiatan

atau sikap mahasiswa selama proses pembelajaran. Dari jurnal kegiatan ini peneliti

merekapitulasi hasilnya. Hasil rekapitulasi ini kemudian digunakan untuk melakukan

refleksi diri terhadap proses mengajar.

III.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan kualitatif yang terdiri

dari hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran, angket minat mahasiswa dan

hasil keterampilan menulis dan membaca mahasiswa. Data tentang situasi belajar

mengajar pada saat dilaksanakan tindakan diperoleh melalui observasi dengan

menggunakan lembar observasi, data minat diperoleh melalui angket, dan data hasil

belajar diperoleh dari hasil nilai kemampuan menulis dan membaca mahasiswa.

Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan indikator keberhasilan

penelitian ini belajar pada tahap pre-test dan treatment. Kedua data tersebut dianalisis

secara deskriptif. Hasil dari kuesioner dianalisis secara deskriptif dengan

membandingkan hasil kuesioner pre-test, kuesioner treatment dan kuesioner post-test.

Page 21: BAB I,II,III REZKI

III.6 Tahapan Penelitian

III.6.1 Persiapan

1. Pembagian angket pra penelitian

Angket ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal sebelum pelaksanaan

penelitian menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC).

2. Pembentukan kelompok

Setiap kelompok belajar terdiri dari 4 atau 5 orang dengan kemampuan yang

heterogen, artinya ada mahasiswa dengan kemampuan atas (upper), kemampuan

menengah (middle) dan kemampuan bawah (lower), serta memperhatikan jumlah

mahasiswa laki-laki dan perempuan.

3. Menyiapkan alat dan bahan dalam penelitian metode CIRC yang terdiri dari :

- Amplop kit penelitian CIRC yang di dalamnya berisi :

1) Jumbled sentences (kalimat acak) yang ditulis pada potongan kertas berwarna

(terdiri dari empat warna yaitu biru, hijau, kuning dan orange) dengan tujuan

untuk merangsang anak yang mempunyai gaya belajar visual, jumlah kalimat

acak dalam setiap amplop ada 12 kalimat (lihat pada lampiran).

2) Needles (jarum pentul), setiap kelompok disediakan 1 set jarum pentul

berwana-warni yang berjumlah 40 buah, berguna untuk menempel atau

menancap kalimat acak yang sudah tersusun menjadi suatu paragraf yang padu

pada stirred-foam board yang sudah disediakan untuk setiap kelompok.

3) Worksheet (lembar kerja kelompok), untuk menulis kalimat acak yang sudah

didiskusikan dalam kelompok sehingga mendapat susunan paragraf yang

benar dan padu sebelum menempel atau menancapkan kalimat acak tersebut

pada stirred-foam board. Di dalam lembar kerja kelompok ini juga diberikan

pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur pemahaman teks (reading skills) yang

sudah tersusun tadi.

Page 22: BAB I,II,III REZKI

- Menyiapkan stirred-foam board presentasi untuk menempelkan potongan kertas

berwarna yang berisi kalimat-kalimat acak menggunakan jarum pentul.

4. Menyusun silabus materi penelitian tiap pertemuan.

5. Membuat alat penilaian berupa :

1) Lembar observasi kelompok beserta rubriknya : untuk menilai kerja sama

antar siswa selama proses penelitian menggunakan metode Cooperative

Integrated Reading and Composition (CIRC)

2) Worksheet (lembar kerja kelompok) : untuk menilai ketrampilan membaca

dan menulis (reading and writing skills) kelompok selama proses penelitian

menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC).

3) Worksheet (lembar kerja individual) akhir penelitian : untuk menilai hasil

belajar siswa secara individual dalam hal ketrampilan membaca dan menulis

(reading and writing skills) setelah melaksanakan penelitian menggunakan

metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).

6. Pembagian angket pasca penelitian : untuk mengetahui tanggapan mahasiswa

terhadap pelaksanaan metode Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC).

III.6.2 Kegiatan Penelitian

1. Pendahuluan

1) Dosen peneliti memotivasi mahasiswa dengan memberi gambaran pentingnya

memiliki kemampuan writing yang baik untuk mahasiswa Program Studi

Bahasa dan Sastra Inggris.

2) Dosen peneliti memberikan pertanyaan untuk menggali pengetahuan awal

mahasiswa tentang genre atau jenis-jenis teks yang telah dipelajari “What

kinds of text do you know?”. Mahasiswa diberi kesempatan menjawab

pertanyaan secara individu.

Page 23: BAB I,II,III REZKI

3) Dosen peneliti menyampaikan tujuan penelitian dengan metode pembelajaran

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) yang akan

dilaksanakan.

2. Kegiatan Inti

1) Mempersilakan mahasiswa duduk dalam kelompoknya masing-masing.

2) Mempersilakan mahasiswa membuka amplop kit penelitian dan mengeluarkan

semua isinya, serta mengecek semua kelengkapan yang akan digunakan.

3) Mempersilakan mahasiswa membaca semua kalimat acak yang telah

dikeluarkan dari amplop kit penelitian secara cepat dan cermat kemudian

mendiskusikan dengan anggota kelompoknya untuk menemukan urutan

kronologis (the right order) dari kalimat acak tersebut, hal ini dimaksudkan

untuk melatih keterampilan anak dalam membaca cepat (reading skills).

4) Dosen peneliti memberikan bimbingan seperlunya dan melakukan observasi

terhadap kegiatan diskusi kelompok bersama kolaborator

5) Setelah mahasiswa selesai diskusi kelompok dalam menyusun kalimat acak

menjadi sebuah paragraf padu (the right order) kemudian siswa menulis

kembali paragraf tersebut di dalam lembar kerja (worksheet) sehingga menjadi

sebuah teks laporan (report text) dan menempelkan atau menancapkan

potongan-potongan kalimat acak yang sudah tersusun secara kronologis

tersebut pada stirred-foam board (papan presentasi) dengan menggunakan

needles (jarum pentul) yang sudah disediakan. Kegiatan menyusun kalimat

acak menjadi sebuah paragraf padu ini adalah untuk memberikan

pembelajaran keterampilan menulis (writing skills and composition).

6) Berdasarkan paragraf atau teks ini mahasiswa diberikan beberapa pertanyaan

untuk mengukur pemahaman terhadap isi dari teks tersebut (reading skills)

yang tertuang di dalam lembar kerja (worksheet).

7) Setelah selesai mengerjakan lembar kerja (worksheet) dan menempelkan atau

menancapkan potongan-potongan kalimat acak (jumbled sentences) pada

stirred-foam board, kelompok menyerahkan stirred-foam (papan presentasi)

Page 24: BAB I,II,III REZKI

dengan susunan yang padu tersebut kapada dosen peneliti serta menukarkan

lembar kerja (worksheet) dengan kelompok lain.

8) Setelah semua pekerjaan kelompok selesai sesuai batas waktu yang telah

disepakati, maka setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan

hasil kerja kelompoknya di depan kelas. .

9) Setelah setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, dosen

peneliti atau kolaborator memberikan penilaian terhadap hasil kerja kelompok

tentang susunan kalimat acak pada stirred-foam board (papan presentasi)

dengan kriteria “correct” atau “incorrect”.

10) Langkah berikutnya adalah melaksanakan diskusi kelas untuk membahas

pertanyaan-pertanyaan tentang isi teks. Kegiatan ini bertujuan untuk penelitian

keterampilan membaca (reading skills).

11) Setelah selesai diskusi kelas dosen peneliti dan kolaborator menentukan

kelompok terbaik dari nilai hasil diskusi kelompok dan nilai kerja kelompok

dalam lembar kerja (worksheet).

3. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan akhir sebagai penutup penelitian dengan menggunakan metode

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ini :

1) Dosen peneliti membimbing mahasiswa untuk menyimpulkan semua

kegiatan yang sudah dilaksanakan baik dalam kegiatan diskusi

kelompok maupun dalam diskusi kelas.

2) Mengajak mahasiswa untuk merefleksikan apa yang sudah mereka

peroleh dalam penelitian.

3) Memberikan tugas tambahan untuk pemantapan, yaitu menulis sebuah

teks laporan (report text) untuk dikerjakan secara individual sebagai

pekerjaan rumah.

Jadi dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian yang dilakukan mahasiswa

dalam kelompok tersebut terdapat banyak kegiatan yang bersifat kooperatif dengan

Page 25: BAB I,II,III REZKI

materi penelitian yang bersifat integratif / terpadu, yaitu materi penelitian

keterampilan membaca (reading skills) dan keterampilan menulis (writing skills).

III.6.3 Proses Penilaian Penelitian ( Evaluasi )

1. Tujuan Penilaian

Penilaian dalam penelitian dengan menerapkan metode penelitian Cooperative

Integrated Reading and Composition (CIRC) bertujuan untuk :

Meningkatkan kompetensi atau keterampilan kerja sama antar mahasiswa

dalam meningkatkan keterampilan membaca dan menulis wacana pendek

berbentuk teks laporan (report text) dalam Bahasa Inggris.

Meningkatkan hasil belajar mahasiswa dalam keterampilan membaca dan

menulis wacana pendek yang berbentuk teks laporan (report text).

2. Alat Penilaian

Untuk mengetahui keberhasilan atau ketercapaian tujuan penelitian dengan

menerapkan metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC), digunakan alat penilaian berikut :

Penilaian proses berupa tes unjuk kerja (performance test), dilakukan pada

saat siswa melakukan diskusi kelompok untuk menyusun kalimat-kalimat acak

menjadi teks laporan (report text) dalam Bahasa Inggris.

Hasil kerja (product test), penilaian terhadap kemampuan mahasiswa dalam

menyusun kalimat-kalimat acak menjadi suatu paragraf padu.

Page 26: BAB I,II,III REZKI

BAB IV

ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN

A. Anggaran Biaya

Jenis Pengeluaran Biaya yang Diusulkan (Rp)

Rp. 2.784.000,- Gaji dan upah

Rp. 5.017.000 Bahan habis pakai dan peralatan

Rp. 1.920.000,- Perjalanan

Rp. 4.508.000 Lain-lain

(publikasi, seminar, laporan, lainnya

sebutkan)

Jumlah Rp. 14.325.000,-

B. Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Persiapan

penelitian

2

Proses

kegiatan

penelitian

3

Evaluasi hasil

penelitian

4

Penyusunan

laporan akhir

Page 27: BAB I,II,III REZKI

DAFTAR PUSTAKA

Bima M, Bachtiar, dkk. 2005. Based on Literacy Approach Let’s Talk, Bandung : PT

Pakar Raya.

Degeng, Nyoman S. 2004. Paradigma Baru Sistem Pembelajaran, Malang : Universitas

Negeri Malang.

Degeng, Nyoman S. 2004. Teori Belajar dan Konsep Mengajar, Malang : Universitas

Negeri Malang.

Echols, John M. 1996. Kamus Inggris Indonesia, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Isjoni. 2009. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.

Keraf, Gorys. 2010. Argumentasi dan Narasi (cet 18). Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama. Kuswanto, Heru, dkk. 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi Sains, Jakarta : Departemen

Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.