Bidang Ilmu : Pendidikan Bahasa Inggris
PENELITIAN DOSEN PEMULA
METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
DALAM MENINGKATKAN KEAHLIAN MENULIS DAN MEMBACA
MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS
SAWERIGADING MAKASSAR
PENELITI
REZKIAWATI NAZARUDDIN,S.S 0911088602
SUPRIANI UNTUNG,S.S 0910037404
UNIVERSITAS SAWERIGADING MAKASSAR
2013
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN DOSEN PEMULA
Judul Penelitian : Metode Cooperative Integrated Reading And Composition Dalam
Meningkatkan Keahlian Menulis Dan Membaca Mahasiswa Jurusan
Bahasa Dan Sastra Inggris Universitas Sawerigading Makassar
Kode/Nama Rumpun Ilmu : 742 / Pendidikan Bahasa (dan Sas
tra) Inggris
Ketua Peneliti:
a. Nama Lengkap : Rezkiawati Nazaruddin
b. NIDN : 0911088602
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d. Program Studi : Bahasa dan sastra Inggris
e. Nomor HP : 0852 553 83848
f. Alamat surel (e-mail) : [email protected]
Anggota Peneliti (1) a. Nama Lengkap : Supriani Untung
b. NIDN : 0910037404
c. Perguruan Tinggi : Universitas Sawerigading Makassar
Biaya Penelitian : - diusulkan ke DIKTI Rp 14.159.000,-
- dana internal PT Rp -
- dana institusi lain Rp -
- inkind sebutkan -
Makassar, 8 Maret 2013
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sastra Ketua Peneliti,
Universitas Sawerigading Makassar
Dra.Hj.Mardiani, M.Hum Rezkiawati Nazaruddin, S.S
0913086801 09110886
Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian
Universitas Sawerigading Makassar
Drs. Umar Kamaruddin, M.Si 0907015701
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan model pembelajaran cooperative learning
dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition Dalam
Meningkatkan Keahlian Menulis Dan Membaca Mahasiswa Jurusan Bahasa Dan Sastra
Inggris Universitas Sawerigading Makassar. Sampel penelitian ini meliputi 26 orang
Mahasiswa semester genap II dan IV Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Universitas
Sawerigading Makassar. Penelitian ini diharapkan selesai dilaksanakan dalam jangka waktu
empat bulan. Penelitian akan dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu (1) persiapan dan pre-test
(2) treatment dan (3) post-test atau evaluasi hasil penelitian. Pada tahap (1) peneliti akan
menyiapkan segala persiapan penelitian, setelah sebelumnya memberikan angket atau
kuisioner kepada mahasiswa tentang kesulitan dalam menguasai keahlian writing dan
reading. Kemudian peneliti akan membagi kelompok, dan merancang materi atau silabus
pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini. Pada tahap selanjutnya (2) adalah
tahap treatment pada proses kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode
Cooperative Integrated Reading and Composition. Peneliti akan menjelaskan maksud dan
tujuan penelitian serta manfaat metode CIRL kepada mahasiswa. Setelah itu pengajaran pun
dilakukan. Inti kegiatan dari metode CIRL adalah kerjasama antara peserta kelompok dalam
menyelesaikan setiap writing project yang diberikan. Dan tahap yang terakhir (3) adalah
evaluasi atau penilaian hasil penelitian, peneliti akan menggunakan lima kategori penilaian
yaitu : Very poor, Poor, Average, Good, dan Very good.
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN
RANGKUMAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 3
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian 3
1.4 Manfaat Penelitian 4
1.5 Ruang Lingkup Penelitian 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1 Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 5
2.2 Pembelajaran Kooperatif 6
2.2.1 Landasan Teoritik 7
2.2.2 Tujuan dan Hasil Belajar Siswa 9
2.3 Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC 12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 13
3.1 Pendekatan Penelitian 13
3.2 Lokasi Penelitian 13
3.3 Jenis dan Sumber Data 14
3.3.1 Jenis Data 14
3.3.2 Sumber Data 14
3.4 Instrumen Penelitian 15
3.4.1 Kuesioner 16
3.4.2 Tes 16
3.4.3 Jurnal kegiatan 16
3.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data 18
3.6 Tahapan Penelitian
BAB IV ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN 19
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Bagi seorang mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris memiliki
kemampuan menulis dan membaca (writing and reading skill) yang baik merupakan
suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat disangkal. Salah satu sebabnya adalah
karena dalam kegiatan belajar sehari-hari mahasiswa selalu terlibat dalam berbagai
kegiatan menulis dan membaca (writing and reading activity). Mata kuliah basic
skills atau keahlian dasar (listening, speaking, reading, and writing) adalah mata
kuliah yang wajib dikuasai oleh seluruh mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra
Inggris. Khususnya writing skill sangat dibutuhkan untuk tahap penyelesaian studi
mereka, yaitu penulisan skripsi.
Masalah yang kadang timbul dalam pengajaran writing bahasa inggris di
universitas adalah pengajaran dengan metode kuliah atau ceramah, sehingga
cenderung membuat mahasiswa merasa bosan. Padahal, yang mereka butuhkan adalah
pengajaran writing bahasa inggris yang dapat langsung mereka aplikasikan. Utamanya
mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris yang tentunya dituntut untuk
mumpuni dalam penulisan Bahasa Inggris karena menjadi modal utama dalam
penulisan skripsi mereka kelak. Berdasarkan hasil analisis peneliti sebagai pengajar
di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Sawerigading Makassar, terdapat
beberapa hambatan yang menyebabkan kurangnya keterampilan writing dan reading
Bahasa Inggris mahasiswa yang akhirnya menjadikan writing sebagai salah satu
keterampilan bahasa yang oleh mahasiswa dirasa sangat sulit untuk dipahami, antara
lain:
1. Masih banyak dosen yang belum menemukan teknik yang tepat dalam
mengajarkan Writing.
2. Kurangnya minat mahasiswa dalam menulis.
3. Minimnya kosa kata yang dimiliki oleh mahasiswa
4. Kurangnya latihan writing yang efektif dalam pengajaran.
Hasil analisis disimpulkan bahwa perlu dilakukan perubahan teknik
pengajaran terutama di dalam kelas writing atau composition. Faktor penyebab utama
ada pada pihak pengajar, mahasiswa, dan metode pengajaran. Oleh karena itu,
perubahan teknik pengajaran yang dilakukan adalah penggunaan model cooperative
learning dalam pengembangan kemampuan writing mahasiswa Program Studi Bahasa
dan Sastra Inggris Universitas Sawerigading Makassar, sehingga kompetensi Bahasa
Inggris yang dihasilkan lulusan juga akan meningkat. Writing dan reading skill tidak
dapat dipisahkan dalam penerapannya secara akademik, selain kedua keahlian ini
termasuk dalam receptive skills, penelitian kedua skill tersebut dapat diterapkan dalam
metode penelitian terpadu atau cooperative learning system. Salah satu metode
penelitian yang dapat digunakan dalam sistem penelitian terpadu adalah CIRC
(Cooperative Integrated Reading and Composition).
I.2 Rumusan Masalah
Agar pembahasan masalah dengan latar belakang seperti yang sudah
dipaparkan diatas menjadi lebih terarah dan tepat sasaran, maka peneliti uraikan
beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) dapat meningkatkan kerja sama antar mahasiswa
Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Sawerigading Makassar
dalam meningkatkan keterampilan writing dan reading?
2. Bagaimanakah metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) dapat keterampilan writing dan reading mahasiswa
Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Sawerigading Makassar?
I.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka tujuan dari
penelitian dengan menerapkan metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading
and Composition (CIRC) ini antara lain adalah :
1. Untuk meningkatkan kerja sama antar mahasiswa Program Studi Bahasa dan
Sastra Inggris Universitas Sawerigading Makassar dalam meningkatkan
keterampilan writing dan reading.
2. Untuk meningkatkan keterampilan writing dan reading mahasiswa Program
Studi Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Sawerigading Makassar.
I.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian dengan menerapkan metode
penelitian Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ini antara lain
adalah:
1. Bagi dosen atau pengajar :
a. Membantu dosen dalam memberikan penelitian yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan bagi mahasiswa sesuai dengan gaya belajarnya.
b. Membantu dosen dalam memberikan penelitian yang kontekstual bagi anak
didik sesuai dengan gaya belajarnya.
c. Meningkatkan kepedulian dosen terhadap kesulitan belajar mahasiswa dan
upaya mengatasinya serta memperbaiki kinerja dosen guna meningkatkan
profesionalismenya
2. Bagi mahasiswa :
a. Meningkatkan keterampilan mahasiswa untuk bekerja sama dan berkolaborasi
dalam membuat writing project.
b. Untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis mahasiswa dalam
Bahasa Inggris.
c. Untuk meningkatkan prestasi dan hasil belajar mahasiswa
d. Untuk meningkatkan semangat dan motivasi belajar mahasiswa.
I.5 Ruang Lingkup Penelitian
Agar penelitian ini dapat dilaksanakan secara terfokus dan tepat sasaran serta
karena keterbatasan waktu dan tenaga, maka penelitian ini hanya dibatasi pada ruang
lingkup sebagai berikut :
1. Penelitian ini tidak dilakukan untuk keseluruhan proses pembelajaran, hanya
pada lingkup penelitian dengan menerapkan metode pembelajaran
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).
2. Penelitian hanya difokuskan pada kompetensi dasar writing dan reading skills
jenis teks laporan (report text).
3. Subyek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris
Universitas Sawerigading Makassar Semester II dan IV Tahun Pelajaran
2012/2013 dengan jumlah mahasiswa 26 orang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
Salah satu pendekatan penelitian yang diharapkan dapat membantu dosen
peneliti dalam mengoptimalkan proses dan hasil penelitian adalah pendekatan
penelitian kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL). CTL
merupakan suatu konsepsi yang membantu dosen peneliti mengaitkan konten atau isi
penelitian dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan
antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga, warga negara dan tenaga kerja (US Department of Education and the
National School to Work Office yang dikutip oleh Blanchard, 2001 dalam Heru
Kuswanto, dkk, 2004 ).
The Washington State Consortium for Contextual Teaching and Learning, 2001
dalam Heru Kuswanto, dkk, 2004 ), telah mengidentifikasikan tujuh unsur kunci CTL,
yaitu :
1. Inquiri (Inquiry)
Diawali dengan kegiatan pengamatan dalam rangka untuk memahami suatu
konsep.
Siklus yang terdiri dari kegiatan mengamati, bertanya, menganalisis dan
merumuskan teori, baik secara individu maupun bersama-sama dengan teman
lainnya.
Mengembangkan dan sekaligus menggunakan keterampilan berpikir kritis.
2. Bertanya (Questioning)
• Digunakan oleh pengajar untuk mendorong, membimbing dan menilai
kemampuan berpikir siswa.
• Digunakan oleh siswa selama melakukan kegiatan berbasis inquiri.
3. Konstruktivisme (Contructivism)
• Membangun pemahaman oleh diri sendiri dari pengalaman-pengalaman baru
berdasarkan pengalaman awal.
• Pemahaman yang mendalam dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman
belajar bermakna.
4. Masyarakat Belajar (Learning Community)
• Berbicara dan berbagi pengalaman dengan orang lain
• Bekerjasama dengan orang lain untuk menciptakan penelitian adalah lebih
baik dibandingkan dengan belajar sendiri.
5. Penilaian Otentik (Authentic Assessment)
• Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa.
• Mempersyaratkan penerapan pengetahuan dan keterampilan.
• Penilaian produk atau kinerja
• Tugas-tugas yang kontekstual dan relevan
• Proses dan produk keduanya dapat diukur
6. Refleksi (Reflection)
• Cara-cara berpikir tentang apa-apa yang telah kita pelajari.
• Merevisi dan merespon kepada kejadian, aktivitas dan pengalaman.
• Mencatat apa yang telah kita pelajari, bagaimana kita merasakan ide-ide baru.
• Dapat berupa berbagai bentuk : jurnal, diskusi, maupun hasil karya/seni.
7. Pemetodean (Metodeing)
• Berpikir tentang proses penelitian kita sendiri.
• Mendemonstrasikan bagaimana kita menginginkan para siswa untuk belajar.
• Melakukan apa yang kita inginkan agar siswa melakukan.
Salah satu landasan teoritik pendidikan modern termasuk CTL (Contextual
Teaching and Learning) adalah teori penelitian konstruktivistik. Teori ini pada
dasarnya menekankan pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan mereka
lewat keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar lebih
diwarnai student centered dari pada teacher centered. Sebagian besar waktu proses
belajar mengajar berlangsung dengan berbasis pada aktivitas siswa. Ide-ide
konstruktivistik modern banyak berlandaskan pada teori Vygotsky yang telah
digunakan untuk menunjang metode pengajaran yang menekankan pada penelitian
kooperatif, penelitian berbasis kegiatan dan penemuan. Salah satu prinsip kunci yang
diturunkan dari teorinya adalah penekanan pada hakikat sosial dalam penelitian. Ia
mengemukakan bahwa siswa belajar melalui interaksi dengan orang dewasa atau
teman sebaya yang lebih mampu (Slavin, 2000 dalam Heru Kuswanto, dkk, 2004).
Berdasarkan teori ini dikembangkan penelitian kooperatif, yaitu siswa lebih
mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit jika mereka saling
mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya.
II.2 Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah merupakan metode
penelitian dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki
tingkat kemampuan yang berbeda (heterogen). Dalam menyelesaikan tugas
kelompok, setiap anggota kelompok saling bekerja sama dan membantu untuk
memahami atau menguasai suatu bahan pembelajaran.
II.2.1 Landasan Teoritik
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan berdasarkan teori belajar
kognitif-konstruktivistik. Hal ini terlihat pada salah satu teori Vygotsky, yaitu tentang
penekanan pada hakekat sosiokultural dalam pembelajaran. Vygotsky yakin bahwa
fungsi mental yang lebih tinggi pada umumnya muncul dalam percakapan atau
kerjasama antar individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap ke
dalam individu tersebut. Implikasi dari teori ini dikehendakinya susunan kelas
berbentuk penelitian kooperatif. Penerapan model pembelajaran kooperatif ini juga
sesuai dengan prinsip-prinsip Contextual Teahing and Learning (CTL) yaitu tentang
learning community.
II.2.2 Tujuan dan Hasil Belajar Siswa
Model pembelajaran kooperatif disamping dikembangkan untuk mencapai
hasil belajar akademik, juga efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Beberapa praktisi dan ahli pendidikan berpendapat bahwa metode penelitian
kooperatif ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit.
Para pengembang metode penelitian ini telah menunjukkan bahwa metode struktur
penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan penilaian siswa pada belajar
akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar.
Disamping mengubah norma yang berhubungan dengan hasil belajar,
pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah
(lower group) maupun kelompok atas (upper group) yang bekerja bersama
meyelesaikan tugas-tugas akademik. Siswa kelompok atas akan menjadi tutor bagi
siswa kelompok bawah, jadi memperoleh bantuan khusus dari teman sebaya, yang
memiliki orientasi dan bahasa yang sama. Dalam proses tutorial ini, siswa kelompok
atas akan meningkat kemampuan akademiknya karena memberi pelayanan sebagai
tutor membutuhkan pemikiran yang lebih mendalam tentang hubungan ide-ide yang
terdapat dalam materi tertentu.
Tujuan penting lain dari pembelajaran kooperatif adalah untuk mengajarkan
kepada siswa keterampilan bekerjasama dan berkolaborasi. Keterampilan ini sangat
penting untuk dimiliki di dalam hidup bermasyarakat dimana banyak kerja orang
dewasa sebagian besar dilakukan dalam organisasi yang saling bergantung satu sama
lain dimana masyarakat secara budaya semakin beragam.
II.2.3 Keterampilan Kooperatif
Dalam penelitian kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja, namun
siswa juga harus mempelajari keterampilan-keterampilan khusus yang disebut
keterampilan kooperatif. Keterampilan kooperatif ini berfungsi untuk melancarkan
hubungan kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan
mengembangkan komunikasi antar anggota kelompok, sedangkan peranan tugas dapat
dilakukan dengan membagi tugas antar anggota kelompok selama kegiatan.
Keterampilan-keterampilan kooperatif tersebut antara lain sebagai berikut (Lundgren,
1994 dalam Heru Kuswanto, dkk, 2004 : 12) :
1. Keterampilan kooperatif tingkat awal, meliputi :
• Menggunakan kesepakatan
• Menghargai kontribusi
• Mengambil giliran dan berbagi tugas
• Berada dalam kelompok
• Berada dalam tugas
• Mendorong partisipasi
• Mengundang orang lain untuk berbicara
• Menyelesaikan tugas pada waktunya
• Menghormati pebedaan individu
2. Keterampilan kooperatif tingkat menengah, meliputi :
• Menunjukkan penghargaan dan simpati
• Mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara yang dapat diterima
• Mendengarkan dengan aktif
• Bertanya
• Membuat ringkasan
• Mengatur dan mengorganisir
• Menerima tanggung jawab
• Mengurangi ketegangan
3. Keterampilan kooperatif tingkat mahir, meliputi :
• Mengelaborasi
• Memeriksa dengan cermat
• Menanyakan kebenaran
• Menetapkan tujuan
• Berkompromi
II.2.4 Tingkah Laku Mengajar (Sintaks)
Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pembelajaran yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif. Pelajaran dimulai dengan pengajar
menyampaikan tujuan pelajaran dan memotivasi siswa belajar. Fase ini diikuti oleh
penyajian informasi, seringkali dengan bahan bacaan atau wacana daripada secara
verbal. Selanjutnya siswa dikelompokkan ke dalam tim-tim belajar. Tahap ini diikuti
bimbingan pengajar pada saat siswa bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas
bersama mereka. Fase terakhir model pembelajaran kooperatif meliputi presentasi
hasil kerja kelompok, atau evaluasi tentang apa yang telah mereka pelajari dan
memberikan penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu.
Enam tahap model pembelajaran kooperatif tersebut dapat dirangkum seperti dalam
tabel berikut ini :
Fase-Fase Tingkah Laku Pengajar
Fase 1
Menyampaikan tujuan penelitian dan memotivasi siswa
Dosen peneliti menyampaikan tujuan yang ingin dicapai pada proses
penelitian tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Fase 2
Menyajikan informasi
Pengajar menyajikan informasi kepada siswa dengan demonstrasi atau lewat
bahan bacaan
Fase 3
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Pengajar menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok
belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien
Fase 4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Pengajar membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas mereka
Fase 5
Evaluasi
Pengajar mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau
masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
Fase 6
Memberikan penghargaan pengajar mencari cara-cara untuk menghargai baik
upaya maupun hasil belajar individu maupun kelompok
II.3 Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
Penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative
Integrated Learning (CIL). Model pembelajaran CIL tersebut difokuskan untuk
pembelajaran keterampilan membaca dan menulis secara terpadu sehingga terjadilah
model pembelajaran kooperatif integratif / terpadu keterampilan membaca dan
menulis yang disebut model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and
Composition atau yang biasa disebut dengan singkatan CIRC. Pada awalnya CIRC
merupakan program yang komprehensif untuk mengajari pelajaran membaca,
menulis, dan seni berbahasa para kelas yang lebih tinggi di sekolah dasar (Slavin,
2005: 200).
CIRC mengutamakan kemampuan berdasarkan membaca kelompok. Dimana
mahasiswa bekerja dalam kelompok belajar kooperatif yang beranggotakan empat
orang. Mahasiswa-mahasiswa tersebut terlibat dalam sebuah rangkaian kegiatan
bersama, termasuk saling membacakan cerita satu dengan yang lainnya. Peserta didik
tersebut, juga bekerja sama untuk memahami ide pokok dan keterampilan pemahaman
lain.
CIRC terdiri dari tiga unsur penting, yaitu kegiatan-kegiatan dasar terkait,
pengajaran langsung pelajaran memahami bacaan, dan seni berbahasa dan menulis
terpadu. Dalam kegiatan ini, para mahasiswa bekerja dalam tim-tim yang heterogen.
Semua kegiatan mengikuti siklus reguler yang melibatkan presentasi dosen, latihan
tim, latihan independent, pra penilaian teman, latihan tambahan, dan tes (Robert E.
Slavin, 2005: 2004).
Menurut Steven dan Slavin (2005) langkah-langkah dari metode ini adalah:
1. Membentuk kelompok yang terdiri empat orang secara heterogen.
2. Pengajar memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik penelitian.
3. Siswa bekerjasama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan meberikan
tanggapan terhada wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas.
4. Mempresentasikan dan atau membacakan kasil kelompok.
5. Pengajar membuat kesimpulan bersama.
6. Penutup.
Kelebihan dari metode penelitian terpadu atau (CIRC) antara lain:
1) Pengalaman dan kegiatan belajar anak didik akan selalu relevan dengan
tingkat perkembangan siswa;
2) kegiatan yang dipilih sesuai dengan dan bertolak dari minat mahasiswa dan
kebutuhan siswa;
3) seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak didik sehingga hasil belajar
anak didik akan dapat bertahan lebih lama;
4) pembelajaran terpadu dapat menumbuh-kembangkan keterampilan berpikir
siswa;
5) pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis
(bermanfaat) sesuai dengan permasalahan yang sering ditemuai dalam
lingkungan anak;
6) pembelajaran terpadu dapat menumbuhkan motivasi belajar mahasiswa kearah
belajar yang dinamis, optimal dan tepat guna;
7) menumbuhkembangkan interaksi sosial siswa seperti kerjasama, toleransi,
komunikasi dan respek terhadap gagasan orang lain;
8) membangkitkan motivasi belajar, memperluas wawasan dan aspirasi pengajar
dalam mengajar.
Kerurangan dari metode penelitian CIRC tersebut antara lain:
Dalam metode penelitian ini hanya dapat dipakai untuk mata pelajaran yang
menggunakan bahasa, sehingga metode ini tidak dapat dipakai untuk mata pelajaran
seperti: matematika dan mata pelajaran lain yang menggunakan prinsip menghitung.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu cara kerja untuk memahami objek yang
menjadi sasaran yang bersangkutan. Dengan menggunakan metode yang tepat akan
memperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, sebab metode penelitian
sebagai petunjuk yang memeberikan arah, corak, dan tahapan kerja suatu penelitian.
Proses penelitian ini direncanakan berlangsung dalam tiga tahapan, (1) persiapan dan
pre-test (2) treatment dan (3) post-test
III.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif berhubungan
dengan bagaimana menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Learning (CIL).
Model pembelajaran CIL tersebut difokuskan untuk pembelajaran keterampilan
membaca dan menulis secara terpadu sehingga terjadilah model pembelajaran
kooperatif integratif / terpadu keterampilan membaca dan menulis yang disebut model
pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat
meningkatkan keterampilan menulis dan membaca mahasiswa.
Data kualitatif tersebut diperoleh melalui observasi langsung, jurnal kegiatan,
dan kuesioner. Pendekatan kuantitatif berhubungan dengan perbandingan dari hasil
tes yang diperoleh sebelum dan sesudah treatment. Data kuantitatif diperoleh dari
hasil tes keterampilan menulis siswa baik pada tes awal (pre-test), middle test
(treatment), dan tes akhir (post-test). Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian
perbaikan system pembelajaran dengan menggunakan variable X (skor pre-tes) dan
variable Y (skor Post-tes) , diantaranya diberkan treatment, yakni proses pembelajaran
dan pengajaran kepada sample dengan menerapkan cooperative learning.
III.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sawerigading Makassar Yang
Beralamat Di Jalan Kandea I No.27 Makassar. Lokasi penelitian ini dipilih karena
universitas sawerigading termasuk cikal bakal universitas lain yang ada di makasar.
Fakultas Bahasa Dan Sastra Universitas Sawerigading pun sudah ada sejak berdirinya
universitas ini. Tetapi jumlah mahasiswanya yang fluktuatif menyebabkan
kemerosotan kualitas pengajaran dan alumni salah satunya pada kemampuan menulis
Bahasa Inggris. Hal ini diketahui dari observasi langsung peneliti dari tahun ke tahun.
Dan juga melalui wawancara kepada beberapa mahasiswa dan alumni jurusan Bahasa
Dan Sastra Universitas Sawerigading Makassar. Selain itu berdasarkan hasil
wawancara awal, pemilihan lokasi juga dikarenakan target (goal) pada kompetensi
dasar keterampilan menulis dan membaca (writing and reading) selama ini dirasakan
masih kurang, sehingga diperlukan strategi yang tepat untuk mencapai target
kompetensi menulis dan membaca.
III.3 Jenis dan Sumber Data
III.3.1 Jenis Data
Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
adalah data kualitatif yang diperoleh secara langsung di lapangan melalui observasi
langsung, pemberian tes, jurnal kegiatan, dan hasil penilaian terhadap tugas menulis
yang diberikan serta data kuantitatif yang berupa angka dan nilai-nilai yang diperoleh
dari nilai hasil tes awal, niai hasil tes akhir dan kuesioner.
III.3.2 Sumber Data
Sumber data yang akan didapatkan dari penelitian ini adalah:
a. Data dari hasil pre-test mahasiswa.
b. Data dari pelakasanaan pembelajaran atau treatment yang di berikan
oleh dosen peneliti yang bertujuan untuk melihat tingkat kemajuan
mereka sebelum diberikan post-test, dan
c. Data dari hasil tes pre-test dan post-test yang akan diolah untuk
melihat kemajuan mahasiswa sebeleum dan sesudah diberikan
treatment.
III.4 Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk
menjaring data adalah sebagai berikut.
III.4.1 Kuesioner
Kuesioner diberikan kepada siswa untuk memperoleh informasi yang berkaitan
dengan perasaan mahasiswa, minat dan motivasi siswa sebelum dan setelah
dilakukannya tindakan. Kuesioner juga digunakan untuk mengungkap efektifitas
penggunaan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dalam
pembelajaran keterampilan menulis dan kesulitan-kesulitan yang dialami mahasiswa
ketika menulis melalui metode Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC). Adapun aspek yang diungkap melalui kuisioner ini adalah:
a. Pendapat mahasiswa tentang pemberian Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) dalam pembelajaran,
b. Apakah metode yang disajikan dosen peneliti dapat membantu mahasiswa
dalam melaksanakan proses belajar mengajar dalam standar kompetensi
menulis dan membaca,
c. Apakah metode tersebut membantu mahasiswa untuk dapat menulis dan
membaca dengan baik,
d. Apa pendapat mahasiswa mengenai pembentukan kelompok yang dilakukan
pengajar.
e. Apakah dalam metode tersebut mahasiswa mengalami kesulitan dalam
menulis dan diminta menyebutkan kesulitan-kesulitan tersebut,
III.4.2 Tes
Tes digunakan untuk mengukur kemampuan maupun hasil belajar mahasiswa.
Tes awal (diagnostic test) digunakan untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam
menulis dan membaca Bahasa Inggris sebelum diberikan treatment, sedangkan tes
akhir (achievement test) digunakan sebagai alat ukur tingkat kemampuan dan tingkat
peningkatan kemampuan menulis dan membaca Bahasa Inggris yang dicapai oleh
mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Sawerigading Makassar,
sejauh mana metode CIRC tersebut berhasil meningkatkan keterampilan menulis dan
membaca mahasiswa. Aspek-aspek yang dinilai meliputi aspek-aspek kebahasaan
yang terdiri atas grammar, form/organization , fluency, vocabulary, dan mechanics.
Skor Kemampuan Menulis Mahasiswa yang Diberikan
III.4.3 Jurnal kegiatan
Setiap akhir pertemuan kegiatan belajar-mengajar, peneliti membuat jurnal
kegiatan selama mengajar. Jurnal yang dibuat ini bertujuan untuk mengetahui
kegiatan yang dilakukan peneliti dalam pembelajaran dan untuk mengetahui kegiatan
atau sikap mahasiswa selama proses pembelajaran. Dari jurnal kegiatan ini peneliti
merekapitulasi hasilnya. Hasil rekapitulasi ini kemudian digunakan untuk melakukan
refleksi diri terhadap proses mengajar.
III.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan kualitatif yang terdiri
dari hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran, angket minat mahasiswa dan
hasil keterampilan menulis dan membaca mahasiswa. Data tentang situasi belajar
mengajar pada saat dilaksanakan tindakan diperoleh melalui observasi dengan
menggunakan lembar observasi, data minat diperoleh melalui angket, dan data hasil
belajar diperoleh dari hasil nilai kemampuan menulis dan membaca mahasiswa.
Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan indikator keberhasilan
penelitian ini belajar pada tahap pre-test dan treatment. Kedua data tersebut dianalisis
secara deskriptif. Hasil dari kuesioner dianalisis secara deskriptif dengan
membandingkan hasil kuesioner pre-test, kuesioner treatment dan kuesioner post-test.
III.6 Tahapan Penelitian
III.6.1 Persiapan
1. Pembagian angket pra penelitian
Angket ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal sebelum pelaksanaan
penelitian menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC).
2. Pembentukan kelompok
Setiap kelompok belajar terdiri dari 4 atau 5 orang dengan kemampuan yang
heterogen, artinya ada mahasiswa dengan kemampuan atas (upper), kemampuan
menengah (middle) dan kemampuan bawah (lower), serta memperhatikan jumlah
mahasiswa laki-laki dan perempuan.
3. Menyiapkan alat dan bahan dalam penelitian metode CIRC yang terdiri dari :
- Amplop kit penelitian CIRC yang di dalamnya berisi :
1) Jumbled sentences (kalimat acak) yang ditulis pada potongan kertas berwarna
(terdiri dari empat warna yaitu biru, hijau, kuning dan orange) dengan tujuan
untuk merangsang anak yang mempunyai gaya belajar visual, jumlah kalimat
acak dalam setiap amplop ada 12 kalimat (lihat pada lampiran).
2) Needles (jarum pentul), setiap kelompok disediakan 1 set jarum pentul
berwana-warni yang berjumlah 40 buah, berguna untuk menempel atau
menancap kalimat acak yang sudah tersusun menjadi suatu paragraf yang padu
pada stirred-foam board yang sudah disediakan untuk setiap kelompok.
3) Worksheet (lembar kerja kelompok), untuk menulis kalimat acak yang sudah
didiskusikan dalam kelompok sehingga mendapat susunan paragraf yang
benar dan padu sebelum menempel atau menancapkan kalimat acak tersebut
pada stirred-foam board. Di dalam lembar kerja kelompok ini juga diberikan
pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur pemahaman teks (reading skills) yang
sudah tersusun tadi.
- Menyiapkan stirred-foam board presentasi untuk menempelkan potongan kertas
berwarna yang berisi kalimat-kalimat acak menggunakan jarum pentul.
4. Menyusun silabus materi penelitian tiap pertemuan.
5. Membuat alat penilaian berupa :
1) Lembar observasi kelompok beserta rubriknya : untuk menilai kerja sama
antar siswa selama proses penelitian menggunakan metode Cooperative
Integrated Reading and Composition (CIRC)
2) Worksheet (lembar kerja kelompok) : untuk menilai ketrampilan membaca
dan menulis (reading and writing skills) kelompok selama proses penelitian
menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC).
3) Worksheet (lembar kerja individual) akhir penelitian : untuk menilai hasil
belajar siswa secara individual dalam hal ketrampilan membaca dan menulis
(reading and writing skills) setelah melaksanakan penelitian menggunakan
metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).
6. Pembagian angket pasca penelitian : untuk mengetahui tanggapan mahasiswa
terhadap pelaksanaan metode Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC).
III.6.2 Kegiatan Penelitian
1. Pendahuluan
1) Dosen peneliti memotivasi mahasiswa dengan memberi gambaran pentingnya
memiliki kemampuan writing yang baik untuk mahasiswa Program Studi
Bahasa dan Sastra Inggris.
2) Dosen peneliti memberikan pertanyaan untuk menggali pengetahuan awal
mahasiswa tentang genre atau jenis-jenis teks yang telah dipelajari “What
kinds of text do you know?”. Mahasiswa diberi kesempatan menjawab
pertanyaan secara individu.
3) Dosen peneliti menyampaikan tujuan penelitian dengan metode pembelajaran
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) yang akan
dilaksanakan.
2. Kegiatan Inti
1) Mempersilakan mahasiswa duduk dalam kelompoknya masing-masing.
2) Mempersilakan mahasiswa membuka amplop kit penelitian dan mengeluarkan
semua isinya, serta mengecek semua kelengkapan yang akan digunakan.
3) Mempersilakan mahasiswa membaca semua kalimat acak yang telah
dikeluarkan dari amplop kit penelitian secara cepat dan cermat kemudian
mendiskusikan dengan anggota kelompoknya untuk menemukan urutan
kronologis (the right order) dari kalimat acak tersebut, hal ini dimaksudkan
untuk melatih keterampilan anak dalam membaca cepat (reading skills).
4) Dosen peneliti memberikan bimbingan seperlunya dan melakukan observasi
terhadap kegiatan diskusi kelompok bersama kolaborator
5) Setelah mahasiswa selesai diskusi kelompok dalam menyusun kalimat acak
menjadi sebuah paragraf padu (the right order) kemudian siswa menulis
kembali paragraf tersebut di dalam lembar kerja (worksheet) sehingga menjadi
sebuah teks laporan (report text) dan menempelkan atau menancapkan
potongan-potongan kalimat acak yang sudah tersusun secara kronologis
tersebut pada stirred-foam board (papan presentasi) dengan menggunakan
needles (jarum pentul) yang sudah disediakan. Kegiatan menyusun kalimat
acak menjadi sebuah paragraf padu ini adalah untuk memberikan
pembelajaran keterampilan menulis (writing skills and composition).
6) Berdasarkan paragraf atau teks ini mahasiswa diberikan beberapa pertanyaan
untuk mengukur pemahaman terhadap isi dari teks tersebut (reading skills)
yang tertuang di dalam lembar kerja (worksheet).
7) Setelah selesai mengerjakan lembar kerja (worksheet) dan menempelkan atau
menancapkan potongan-potongan kalimat acak (jumbled sentences) pada
stirred-foam board, kelompok menyerahkan stirred-foam (papan presentasi)
dengan susunan yang padu tersebut kapada dosen peneliti serta menukarkan
lembar kerja (worksheet) dengan kelompok lain.
8) Setelah semua pekerjaan kelompok selesai sesuai batas waktu yang telah
disepakati, maka setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya di depan kelas. .
9) Setelah setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, dosen
peneliti atau kolaborator memberikan penilaian terhadap hasil kerja kelompok
tentang susunan kalimat acak pada stirred-foam board (papan presentasi)
dengan kriteria “correct” atau “incorrect”.
10) Langkah berikutnya adalah melaksanakan diskusi kelas untuk membahas
pertanyaan-pertanyaan tentang isi teks. Kegiatan ini bertujuan untuk penelitian
keterampilan membaca (reading skills).
11) Setelah selesai diskusi kelas dosen peneliti dan kolaborator menentukan
kelompok terbaik dari nilai hasil diskusi kelompok dan nilai kerja kelompok
dalam lembar kerja (worksheet).
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan akhir sebagai penutup penelitian dengan menggunakan metode
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ini :
1) Dosen peneliti membimbing mahasiswa untuk menyimpulkan semua
kegiatan yang sudah dilaksanakan baik dalam kegiatan diskusi
kelompok maupun dalam diskusi kelas.
2) Mengajak mahasiswa untuk merefleksikan apa yang sudah mereka
peroleh dalam penelitian.
3) Memberikan tugas tambahan untuk pemantapan, yaitu menulis sebuah
teks laporan (report text) untuk dikerjakan secara individual sebagai
pekerjaan rumah.
Jadi dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian yang dilakukan mahasiswa
dalam kelompok tersebut terdapat banyak kegiatan yang bersifat kooperatif dengan
materi penelitian yang bersifat integratif / terpadu, yaitu materi penelitian
keterampilan membaca (reading skills) dan keterampilan menulis (writing skills).
III.6.3 Proses Penilaian Penelitian ( Evaluasi )
1. Tujuan Penilaian
Penilaian dalam penelitian dengan menerapkan metode penelitian Cooperative
Integrated Reading and Composition (CIRC) bertujuan untuk :
Meningkatkan kompetensi atau keterampilan kerja sama antar mahasiswa
dalam meningkatkan keterampilan membaca dan menulis wacana pendek
berbentuk teks laporan (report text) dalam Bahasa Inggris.
Meningkatkan hasil belajar mahasiswa dalam keterampilan membaca dan
menulis wacana pendek yang berbentuk teks laporan (report text).
2. Alat Penilaian
Untuk mengetahui keberhasilan atau ketercapaian tujuan penelitian dengan
menerapkan metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC), digunakan alat penilaian berikut :
Penilaian proses berupa tes unjuk kerja (performance test), dilakukan pada
saat siswa melakukan diskusi kelompok untuk menyusun kalimat-kalimat acak
menjadi teks laporan (report text) dalam Bahasa Inggris.
Hasil kerja (product test), penilaian terhadap kemampuan mahasiswa dalam
menyusun kalimat-kalimat acak menjadi suatu paragraf padu.
BAB IV
ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN
A. Anggaran Biaya
Jenis Pengeluaran Biaya yang Diusulkan (Rp)
Rp. 2.784.000,- Gaji dan upah
Rp. 5.017.000 Bahan habis pakai dan peralatan
Rp. 1.920.000,- Perjalanan
Rp. 4.508.000 Lain-lain
(publikasi, seminar, laporan, lainnya
sebutkan)
Jumlah Rp. 14.325.000,-
B. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Persiapan
penelitian
2
Proses
kegiatan
penelitian
3
Evaluasi hasil
penelitian
4
Penyusunan
laporan akhir
DAFTAR PUSTAKA
Bima M, Bachtiar, dkk. 2005. Based on Literacy Approach Let’s Talk, Bandung : PT
Pakar Raya.
Degeng, Nyoman S. 2004. Paradigma Baru Sistem Pembelajaran, Malang : Universitas
Negeri Malang.
Degeng, Nyoman S. 2004. Teori Belajar dan Konsep Mengajar, Malang : Universitas
Negeri Malang.
Echols, John M. 1996. Kamus Inggris Indonesia, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Isjoni. 2009. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.
Keraf, Gorys. 2010. Argumentasi dan Narasi (cet 18). Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama. Kuswanto, Heru, dkk. 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi Sains, Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Top Related