Bab Iiidfdgd 2
description
Transcript of Bab Iiidfdgd 2
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Objek Penelitian
Lokasi penelitian yang akan diteliti adalah kota Tarakan, sedangkan objek
yang akan diteliti adalah Puskemas Lingkas Ujung, Puskesmas Sebengkok,
Puskesmas Karang Rejo dan Puskesmas Juata Laut.
3.2 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2009: 38) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Maka
variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas
dalam penilitian ini adalah :
X1= Lama Bekerja
X2= Motivasi
X3= Kepuasan Kerja
2. Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah :
Y= Kinerja Pegawai
3. Variabel moderator
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau
memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen.
Variabel moderator dalam penelitian ini adalah :
X1= Lama Bekerja
3.3 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah operasionalisasi konsep agar dapat diteliti atau
diukur melalui gejala-gejala yang ada. Definisi operasional yang digunakan untuk
penelitian ini adalah :
1. Motivasi
Motivasi adalah motif yang berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang
melakukan sesuatu Nawawi (2005: 351). Menurut Mas’ud (2004) indikator
motivasi terdiri dari tiga indikator yaitu sebagai berikut :
a. Persepsi mengenai adanya tantangan pekerjaan
b. Persepsi mengenai kemampuan pegawai untuk mengatasi kesukaran
c. Persepsi mengenai motif berdasarkan uang
2. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak
menyenangkan bagaimana para pegawai memandang pekerjaannya (Sunyoto,
2012: 210). Menurut Suwatno dan Priansa (2013: 268) indikator kepuasan kerja
terdiri dari empat indikator yaitu sebagai berikut :
1. Sifat umum pekerjaan, adanya tantangan dalam penggunaan kemampuan
individu yang diperlukannya.
2. Kebebasan melaksanakan pekerjaan, kesempatan untuk menerapkan ide-ide
pribadi, perasaan penting dalam hal melaksanakan pekerjaan dan membuat
keputusan-keputusan tentang pekerjaan.
3. Kesempatan untuk tumbuh dan berkembang melalui latihan umpan balik
(feedback) tentang hasil pekerjaan dan menerima aneka macam tugas dalam
jumlah yang layak.
4. Penghargaan tentang hasil pekerjaan yang diberikan atasan dengan cara
terbuka, secara jujur dan pada waktu yang tepat.
3. Kinerja Pegawai
Menurut Simamora (1995 :327) kinerja pegawai adalah tingkat dimana para
pegawai mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan. Menurut Sunyoto (2012:
22) indikator kinerja pegawai terdiri dari empat indikator yaitu sebagai berikut :
1. Mutu kerja, berkaitan dengan ketepatan waktu, keterampilan dan kepribadian
dalam melakukan pekerjaan.
2. Kualitas kerja, berkaitan dengan pemberian tugas-tugas tambahan yang
diberikan oleh atasan kepada bawahannya.
3. Ketangguhan, berkaitan dengan tingkat kehadiran, pemberian waktu libur dan
jadwal keterlambatan hadir di tempat kerja.
4. Sikap, merupakan sikap yang ada pada pegawai yang menunjukan seberapa
jauh sikap tanggung jawab mereka terhadap sesama teman, dengan atasan dan
seberapa jauh tingkat kerja sama dalam menyelesaikan pekerjaan.
4. Lama Kerja
Handoko (2001: 198) mengatakan bahwa semakin tua umur pegawai,
mereka cenderung lebih terpuaskan dengan pekerjaan-pekerjaan mereka. Ada
sejumlah alasan yang melatar belakangi kepuasan kerja mereka, seperti
pengharapan-pengharapan yang lebih rendah dan penyesuaian-penyesuaian lebih
baik terhadap situasi kerja karena mereka lebih berpengalaman. Lama kerja juga
merupakan variabel yang paling penting dalam menjelaskan tingkat pengunduran
diri pegawai. Semakin lama pegawai bekerja dalam sebuah organisasi semakin
kecil kemungkinan pegawai tersebut akan mengundurkan diri. Bukti juga
menunjukkan bahwa masa kerja pekerjaan terdahulu dari seseorang karyawan
merupakan indikator perkiraan yang ampuh atas pengunduran diri pegawai dimasa
mendatang (Robbins 2008: 85).
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2009: 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah Poli Umum, Poli KIA/KB, Poli Gigi, Poli
Kusta, Poli TB Pegawai di Puskesmas kota Tarakan. Populasi pegawai yang
bekerja di puskesmas Tarakan 255.
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2009: 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam menentukan sampel
diperlukan suatu metode pengambilan sampel yang tepat agar diperoleh sampel
yang representatif dan dapat menggunakan keadaan populasi secara maksimal.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling. Menurut Sugiyono (1999) dalam Mahesa (2010) purposive
sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan tersebut diantaranya yaitu :
1.Pegawai yang dijadikan sebagai responden merupakan Pegawai Puskesmas kota
Tarakan dengan lama kerja lebih dari 1 tahun. Hal ini dikarenakan pada tahun
pertama kerja adalah dianggap sebagai masa percobaan.
Pengambilan sampel harus sesuai dengan kriteria tersebut, karena akan
berpengaruh pada variabel yang akan diteliti. Salah satu metode yang digunakan
untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakkan rumus Yamane
(Ferdinand, 2006 dalam Mahesa 2010), sebagai berikut :
Keterangan :
n= Jumlah Sampel
N= Populasi
d= Margin of Error Maximum, yaitu tingkat kesalahan maksimun yang
masi bisa ditolelir (ditentukan 10%)
Berdasarkan data yang diperoleh jumlah anggota yang telah
diketahui dapat ditentukan jumlah sampel untuk penelitian ini adalah
n=
Jadi, jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 71 responden.
3.5 Jenis Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang hanya dapat kita peroleh dari sumber asli atau
pertama. Pengambilan data ini biasanya dilakukan dengan membagikan kuesioner
kepada objek penelitian yang akan diisi secara langsung oleh responden.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau
melalui perantara. Pengambilan data ini biasanya didapatkan di arsip
organisasi/perusahan.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah
1. Kuesioner
Teknik pengumpulan data dengan kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
Sugiyono (2009: 142).
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert.
Menurut Sugiyono (2009: 93) skala Likert adalah yang berisi 5 tingkat
preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut :
1= Sangat tidak setuju
2= Tidak setuju
3= Cukup
4= Setuju
5= Sangat setuju
3.7 Metode Analisis Data
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka beberapa metode
analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut.
Item pernyataan valid apabila rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung> rtabel)
dan jika rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung < rtabel), maka item pernyataan
tersebut tidak valid dengan signifikasi 10% (0,01) (Ghozali, 2011: 52).
2. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu koesioner yang merupakan
indikator variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
waktu kewaktu. Nilai realibiltas variabel ditunjukkan oleh koefisien Cronbach
alpa > 0.70 (Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2011: 47)
3.8 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan
pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik. Dalam asumsi klasik
terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolinearitas, Uji
Heterosdastisitas, Uji Normalitas.
1. Uji Multikolinieritas
Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi diantara variabel bebas . Cara untuk mendeteksi adanya
multikolinearitas adalah dengan melihat besarnya Tolerance Value dab Variance
Inflation Faktor (VIF). Variabel yang menyebabkan multikolinearitas dapat
dilihat dari nilai tolerence yang besar dari 0,1 (>0,1) dan VIF yang kurang dari
10 (Ghozali, 2011: 105)
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residul suatu pengamatan kepengamatan
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah yang homoskedasitisitas atau tidak terjadi
Heteroskedasitisitas (Ghozali, 2011: 139).
3. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji
t mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau
asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel
kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal tau
tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2011: 160).
3.9 Analisis Regresi
3.9.1 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur seberapa jauh
pengaruh motivasi, kepuasan kerja, interaksi antara kepuasan kerja dengan lama
bekerja dan interaksi motivasi kerja dengan lama bekerja terhadap kinerja
pegawai, dengan analisa Regresi linear berganda dengan menggunakan program
SPSS maka dapat dirumuskan sebagai berikut
Y=b1X2 + b1X3 + bX1X2 + bX1X3
Keterangan :
Y = Kinerja pegawai
X1 = Lama bekerja
X2 = Motivasi
X3 = Kepuasan kerja
B = Slope
b1= koefisien regresi motivasi
b1= koefisien regresi kepuasan kerja
3.10 Uji Hipotesis
3.10.1 Uji T
Uji t digunakan untuk menentukan apakah variabel indipenden berpengaruh
secara parsial atau sendiri-sendiri terhadap variabel dependen. Dimana thitung dari
hasil output SPSS sedangkan ttabel diperoleh dari tabel t statistik (Ghozali, 2009:
88).
Menurut Ghozali (2011) dasar pengambilan keputusan adalah dengan
menggunakan angka probabilitas signifikasi, yaitu:
a) Apabila angka probabilitas signifikasi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
b) Apabila angka probabilitas signifikasi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
3.10.2 Uji F
Uji f digunakan untuk pengujian variabel independen secara bersama-sama
(simultan) terhadap perubahan nilai variabel dependen, dilakukan melalui
pengujian terhadap besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat
dijelaskan oleh perubahan nilai semua variabel independen, untuk itu perlu
dilakukan uji f. Uji f dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikan yang
ditetapkan untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian
(Ghozali, 2006).