Bab Iiidfdgd 2

15
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Objek Penelitian Lokasi penelitian yang akan diteliti adalah kota Tarakan, sedangkan objek yang akan diteliti adalah Puskemas Lingkas Ujung, Puskesmas Sebengkok, Puskesmas Karang Rejo dan Puskesmas Juata Laut. 3.2 Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2009: 38) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Maka variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penilitian ini adalah :

description

Bab Iiidfdgd 2

Transcript of Bab Iiidfdgd 2

Page 1: Bab Iiidfdgd 2

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi penelitian yang akan diteliti adalah kota Tarakan, sedangkan objek

yang akan diteliti adalah Puskemas Lingkas Ujung, Puskesmas Sebengkok,

Puskesmas Karang Rejo dan Puskesmas Juata Laut.

3.2 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2009: 38) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Maka

variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas

dalam penilitian ini adalah :

X1= Lama Bekerja

X2= Motivasi

X3= Kepuasan Kerja

2. Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah :

Y= Kinerja Pegawai

Page 2: Bab Iiidfdgd 2

3. Variabel moderator

Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau

memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen.

Variabel moderator dalam penelitian ini adalah :

X1= Lama Bekerja

3.3 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah operasionalisasi konsep agar dapat diteliti atau

diukur melalui gejala-gejala yang ada. Definisi operasional yang digunakan untuk

penelitian ini adalah :

1. Motivasi

Motivasi adalah motif yang berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang

melakukan sesuatu Nawawi (2005: 351). Menurut Mas’ud (2004) indikator

motivasi terdiri dari tiga indikator yaitu sebagai berikut :

a. Persepsi mengenai adanya tantangan pekerjaan

b. Persepsi mengenai kemampuan pegawai untuk mengatasi kesukaran

c. Persepsi mengenai motif berdasarkan uang

2. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak

menyenangkan bagaimana para pegawai memandang pekerjaannya (Sunyoto,

2012: 210). Menurut Suwatno dan Priansa (2013: 268) indikator kepuasan kerja

terdiri dari empat indikator yaitu sebagai berikut :

Page 3: Bab Iiidfdgd 2

1. Sifat umum pekerjaan, adanya tantangan dalam penggunaan kemampuan

individu yang diperlukannya.

2. Kebebasan melaksanakan pekerjaan, kesempatan untuk menerapkan ide-ide

pribadi, perasaan penting dalam hal melaksanakan pekerjaan dan membuat

keputusan-keputusan tentang pekerjaan.

3. Kesempatan untuk tumbuh dan berkembang melalui latihan umpan balik

(feedback) tentang hasil pekerjaan dan menerima aneka macam tugas dalam

jumlah yang layak.

4. Penghargaan tentang hasil pekerjaan yang diberikan atasan dengan cara

terbuka, secara jujur dan pada waktu yang tepat.

3. Kinerja Pegawai

Menurut Simamora (1995 :327) kinerja pegawai adalah tingkat dimana para

pegawai mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan. Menurut Sunyoto (2012:

22) indikator kinerja pegawai terdiri dari empat indikator yaitu sebagai berikut :

1. Mutu kerja, berkaitan dengan ketepatan waktu, keterampilan dan kepribadian

dalam melakukan pekerjaan.

2. Kualitas kerja, berkaitan dengan pemberian tugas-tugas tambahan yang

diberikan oleh atasan kepada bawahannya.

3. Ketangguhan, berkaitan dengan tingkat kehadiran, pemberian waktu libur dan

jadwal keterlambatan hadir di tempat kerja.

4. Sikap, merupakan sikap yang ada pada pegawai yang menunjukan seberapa

jauh sikap tanggung jawab mereka terhadap sesama teman, dengan atasan dan

Page 4: Bab Iiidfdgd 2

seberapa jauh tingkat kerja sama dalam menyelesaikan pekerjaan.

4. Lama Kerja

Handoko (2001: 198) mengatakan bahwa semakin tua umur pegawai,

mereka cenderung lebih terpuaskan dengan pekerjaan-pekerjaan mereka. Ada

sejumlah alasan yang melatar belakangi kepuasan kerja mereka, seperti

pengharapan-pengharapan yang lebih rendah dan penyesuaian-penyesuaian lebih

baik terhadap situasi kerja karena mereka lebih berpengalaman. Lama kerja juga

merupakan variabel yang paling penting dalam menjelaskan tingkat pengunduran

diri pegawai. Semakin lama pegawai bekerja dalam sebuah organisasi semakin

kecil kemungkinan pegawai tersebut akan mengundurkan diri. Bukti juga

menunjukkan bahwa masa kerja pekerjaan terdahulu dari seseorang karyawan

merupakan indikator perkiraan yang ampuh atas pengunduran diri pegawai dimasa

mendatang (Robbins 2008: 85).

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2009: 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri dari obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah Poli Umum, Poli KIA/KB, Poli Gigi, Poli

Kusta, Poli TB Pegawai di Puskesmas kota Tarakan. Populasi pegawai yang

bekerja di puskesmas Tarakan 255.

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2009: 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan

Page 5: Bab Iiidfdgd 2

karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam menentukan sampel

diperlukan suatu metode pengambilan sampel yang tepat agar diperoleh sampel

yang representatif dan dapat menggunakan keadaan populasi secara maksimal.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling. Menurut Sugiyono (1999) dalam Mahesa (2010) purposive

sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan tersebut diantaranya yaitu :

1.Pegawai yang dijadikan sebagai responden merupakan Pegawai Puskesmas kota

Tarakan dengan lama kerja lebih dari 1 tahun. Hal ini dikarenakan pada tahun

pertama kerja adalah dianggap sebagai masa percobaan.

Pengambilan sampel harus sesuai dengan kriteria tersebut, karena akan

berpengaruh pada variabel yang akan diteliti. Salah satu metode yang digunakan

untuk menentukan jumlah sampel adalah menggunakkan rumus Yamane

(Ferdinand, 2006 dalam Mahesa 2010), sebagai berikut :

Keterangan :

n= Jumlah Sampel

N= Populasi

d= Margin of Error Maximum, yaitu tingkat kesalahan maksimun yang

masi bisa ditolelir (ditentukan 10%)

Berdasarkan data yang diperoleh jumlah anggota yang telah

diketahui dapat ditentukan jumlah sampel untuk penelitian ini adalah

n=

Page 6: Bab Iiidfdgd 2

Jadi, jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 71 responden.

3.5 Jenis Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang hanya dapat kita peroleh dari sumber asli atau

pertama. Pengambilan data ini biasanya dilakukan dengan membagikan kuesioner

kepada objek penelitian yang akan diisi secara langsung oleh responden.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau

melalui perantara. Pengambilan data ini biasanya didapatkan di arsip

organisasi/perusahan.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah

1. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

Sugiyono (2009: 142).

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert.

Menurut Sugiyono (2009: 93) skala Likert adalah yang berisi 5 tingkat

Page 7: Bab Iiidfdgd 2

preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut :

1= Sangat tidak setuju

2= Tidak setuju

3= Cukup

4= Setuju

5= Sangat setuju

3.7 Metode Analisis Data

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka beberapa metode

analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut.

Item pernyataan valid apabila rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung> rtabel)

dan jika rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung < rtabel), maka item pernyataan

tersebut tidak valid dengan signifikasi 10% (0,01) (Ghozali, 2011: 52).

2. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu koesioner yang merupakan

indikator variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal

jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari

waktu kewaktu. Nilai realibiltas variabel ditunjukkan oleh koefisien Cronbach

alpa > 0.70 (Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2011: 47)

Page 8: Bab Iiidfdgd 2

3.8 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan

pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik. Dalam asumsi klasik

terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yakni Uji Multikolinearitas, Uji

Heterosdastisitas, Uji Normalitas.

1. Uji Multikolinieritas

Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi diantara variabel bebas . Cara untuk mendeteksi adanya

multikolinearitas adalah dengan melihat besarnya Tolerance Value dab Variance

Inflation Faktor (VIF). Variabel yang menyebabkan multikolinearitas dapat

dilihat dari nilai tolerence yang besar dari 0,1 (>0,1) dan VIF yang kurang dari

10 (Ghozali, 2011: 105)

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residul suatu pengamatan kepengamatan

lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homoskedasitisitas atau tidak terjadi

Heteroskedasitisitas (Ghozali, 2011: 139).

3. Uji Normalitas

Page 9: Bab Iiidfdgd 2

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel

penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji

t mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau

asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel

kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal tau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2011: 160).

3.9 Analisis Regresi

3.9.1 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur seberapa jauh

pengaruh motivasi, kepuasan kerja, interaksi antara kepuasan kerja dengan lama

bekerja dan interaksi motivasi kerja dengan lama bekerja terhadap kinerja

pegawai, dengan analisa Regresi linear berganda dengan menggunakan program

SPSS maka dapat dirumuskan sebagai berikut

Y=b1X2 + b1X3 + bX1X2 + bX1X3

Keterangan :

Y = Kinerja pegawai

X1 = Lama bekerja

X2 = Motivasi

X3 = Kepuasan kerja

B = Slope

b1= koefisien regresi motivasi

b1= koefisien regresi kepuasan kerja

3.10 Uji Hipotesis

Page 10: Bab Iiidfdgd 2

3.10.1 Uji T

Uji t digunakan untuk menentukan apakah variabel indipenden berpengaruh

secara parsial atau sendiri-sendiri terhadap variabel dependen. Dimana thitung dari

hasil output SPSS sedangkan ttabel diperoleh dari tabel t statistik (Ghozali, 2009:

88).

Menurut Ghozali (2011) dasar pengambilan keputusan adalah dengan

menggunakan angka probabilitas signifikasi, yaitu:

a) Apabila angka probabilitas signifikasi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha

ditolak.

b) Apabila angka probabilitas signifikasi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha

diterima.

3.10.2 Uji F

Uji f digunakan untuk pengujian variabel independen secara bersama-sama

(simultan) terhadap perubahan nilai variabel dependen, dilakukan melalui

pengujian terhadap besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat

dijelaskan oleh perubahan nilai semua variabel independen, untuk itu perlu

dilakukan uji f. Uji f dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikan yang

ditetapkan untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian

(Ghozali, 2006).

Page 11: Bab Iiidfdgd 2