BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN -...

32
BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada tanggal 21 Desember 2009, jam 10.00 di Ruang (Dewa Ruci) RSJD Dr. Amino Gondo Hutomo Semarang. A. Identitas Klien 1. Identitas Pasien Nama : Tn. H Umur : 25 Tahun Agama : Islam Pendidikan : STM Suku Bangsa : Jawa / Indonesia Alamat : Ds. Jati Jajar Semarang Tanggal Masuk : 18 Desember 2009 Nomor cm : 045073 Dx. Medis : Skizoprenia Paranoid 2. Identitas Penanggung Jawab Nama : Tn. S Umur : 65 Tahun Agama : Islam Alamat : Ds. Jati Jajar Semarang Pekerjaan : Wiraswasta Hubungan dengan klien : Ayah Klien

Transcript of BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN -...

Page 1: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

BAB III

TINJAUAN KASUS

PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan pada tanggal 21 Desember 2009, jam 10.00 di Ruang (Dewa

Ruci) RSJD Dr. Amino Gondo Hutomo Semarang.

A. Identitas Klien

1. Identitas Pasien

Nama : Tn. H

Umur : 25 Tahun

Agama : Islam

Pendidikan : STM

Suku Bangsa : Jawa / Indonesia

Alamat : Ds. Jati Jajar Semarang

Tanggal Masuk : 18 Desember 2009

Nomor cm : 045073

Dx. Medis : Skizoprenia Paranoid

2. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. S

Umur : 65 Tahun

Agama : Islam

Alamat : Ds. Jati Jajar Semarang

Pekerjaan : Wiraswasta

Hubungan dengan klien : Ayah Klien

Page 2: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

B. Riwayat Keperawatan

1. Alasan Masuk

Klien Tn. H dibawa oleh keluarga ke RSJD Dr. Amino Gondo

Hutomo Semarang pada tanggal 18 Desember 2009 dengan alasan masuk

: klien suka diam, kalau diajak bicara kacau, makan, minum dan mandi

harus disuruh, mondar-mandir, mudah tersinggung dan hubungan dengan

keluarga dan tetangga rengang waktu luang digunakan untuk melamun dan

keluyuran.

2. Faktor Predisposisi

a. Riwayat penyakit

Klien Tn. H sudah pernah dirawat di RSJD Dr. Amino Gondo

Hutomo Semarang, klien pernah mengalami pengalama yang tidak

menyenangkan yaitu ketika banyak teman bayak pula yang menghasut

nya, lkien merasa malu ketika bergaul dengan temannya karena iya

malu dengan tangan nya yang sering bergetar sendiri, Selama 1 bulan

terakhir ini klien terlambat kontrol, pengobatan pasien tidak berhasil.

Karena klien setelah pulang tidak dapat berkerja dengan semestinya.

Dan pada tanggal 18 Desember 2009 klien Tn. H masuk lagi ke RSJD

Dr. Amino Gondo Hutomo Semarang ± 1 minggu yang lalu klien suka

diam kalau diajak bicara kacau, makan minum dan mandi harus

disuruh. Mondar-mandir, mudah tersinggung, dan hubungan dengan

keluarga dan tetangga renggang waktu luang digunakan untuk

melamun dan keluyuran.

Page 3: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

b. Klien tidak pernah mengalami aniaya fisik, sexsual, kekerasan dalam

keluarga, dan tindakan kriminal.

c. Kakak Tn. H pernah mengalami penyakit seperti ini.

d. Saat di kaji pada tanggal 21 Desember 2009 Tn. H mengatakan kalau

banyak teman banyak menambah dosa saja, karena banyak adanya

kata-kata yang menghasut.

3. Faktor Presipitasi

Selama setahun ini klien merasa tersinggung, pendiam, suka

melamun, mondarmandir, makan dan minum harus dibantu keluarga.

C. Pemeriksaan Fisik

1. Tanda-tanda vital

a. TD : 100/70 mm/hg

b. Suhu : 36 0 C

c. Nadi : 84 x / menit

d. RR : 20 x / menit

e. TB : 165 cm

f. BB : 55 kg

g. Keluhan fisik

Klien mengatakan malu karena tangannya suka bergerak-gerak

sendiri, klien mengatakan mata berkunang-kunang dan merasa badan

lemas.

Page 4: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

2. Keadaan Fisik

a. Kesadaran : Composmentis

b. Kulit : Sawo matang, tegar baik, tidak ada luka.

c. Kepala : Bersih, tidak ada ketombe

d. Mata : Sklera tidak ada ikterik, konjungtiva tidak anemis

e. Hidung : Simetris / tidak polip

f. Telinga : Tidak ada serumen

g. Mulut, gigi : Mukosa gigi kering, tidak ada karang pada gigi

h. Leher : Tidak ada pembesaran tiroid

i. Dada : Bersih, tidak ada luka

j. Abdomen : Tidak ada masa, tidak ada benjolan.

D. Psikososial

1. Genogram

65 th 60 th

25 th

Keterangan :

: Klien

: Anggota keluarga klien yang mengalami gangguan jiwa

Page 5: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

\ : Laki-laki

: Perempuan

: Menikah

: Keturunan

: Tinggal dalam satu rumah

Keluarga ada 2 orang yang mengalami gangguan jiwa. Tn. H dan kakak

klien, pola komunikasi yang diterapkan oleh anggota keluarga baik, dapat

melakukan komunikasi dengan baik. Pola asuhan anggota keluarga dapat

memerankan perannya masing-masing bagaimana peran sebagai orang tua

dan sebagai anak. Pola pengambilan keputusan dibicarakan bersama-sama.

2. Konsep Diri

a. Gambaran diri

Klien mengatakan ia minder dengan tangganya yang suka bergemetar.

b. Identitas diri

Klien dapat mengenal dengan benar siapa dirinya, tentang status dan

identitas klien, klien mengatakan ia ber delapan saudara, klien no ke 7

klien dilahirkan sebagai laki-laki.

c. Peran diri

Klien mengatakan peran klien sebagai anak tetapi ia harang untuk

membantu kedua orang tuanya.

d. Ideal diri

Klien mengatakan ingin lekas sembuh dan cepat pulang.

Page 6: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

e. Harga diri

Klien mengatakan merasa malu dengan keadaan tangan yang suka

bergemetar. Klien lebih banyak minder.

3. Hubungan Sosial

a. Orang yang berarti

Semua anggota keluarga penting bagi klien termasuk ke 2 orang tua

yang telah mengasuh klien.

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok di masyarakat

1) Klien tidak ikut organisasi masyarakat dan tidak ada peran penting

dalam masyarakat.

2) Klien mengikuti kegiatan TAK permainan dan memperkenalkan

diri.

3) Klien banyak diam dan jarang berinteraksi dengan pasien lain.

4. Spiritual

Tn. H mengatakan beragama islam tapi jarang menjalankan shalat 5

waktu. Baik dirumah ataupun di Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino

Gondo Hutomo Semarang. Klien menyakini bahwa sakitnya bukan karena

diguna-guna orang lain tetapi karena stres, banyak pikiran, bersikap sabar

dan ikhlas.

E. Status Mental

1. Penampilan

Pada saat kami kaji cukup baju serasi tidak terbalik tapi klien mengatakan

Page 7: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

malas untuk mandi. Dengan wajah kusut tidak bergairah, lemas.

2. Pembicaraan

Klien dapat menjawab pertanyaan dari kami dengan apatis (pembicaraan

terputus).

3. Aktivitas Motorik

Kami mendapatkan data dari observasi, klien tampak lesu, kontak mata

kurang, posisi badan selalu dibungkukan.

4. Alam Perasaan

Dari hasil pengamatan klien kelihatan diam dan lesu, ketika disentuh baru

ada respon dari klien.

5. Afek

Dari data yang kami peroleh klien dapat beraksi, tapi terkadang klien

beraksi bila ada stimulus roman, muka klien apatis, pandangan selalu

kebawah dan afek tumpul.

6. Intraksi Selama Wawancara

Klien dapat menjawab pertanyaan, tetapi dengan jawaban ya / tidak dan

dengan sedikit berbicara. Klien ketika diarahkan, klien berespon dengan

mengangguk-anggukan kepala, dan kontak mata kurang.

7. Persepsi

Klien klien mengatakan ada yang mengajak bicara saat duduk di pojok

ruangan. Klien kadang tersenyum dan bicara sendiri.

8. Isi pikir

Klien memiliki pemikiran bahwa banyak teman banyak dosanya, dan klien

Page 8: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

selalu berpikiran minder dan malu.

9. Proses pikir

Pembicaraan klien tidak ada hubungan antara satu kalimat dengan kalimat

lainnya. Pembicaraan meloncat-loncat dari datu topik ke topik lainnya.

Masalah keperawatan : gangguan komunikasi verbal.

10. Tingkat kesadaran

Selama wawancara klien tampak menutup diri, lesu. Orentasi tempat,

waktu orang baik.

11. Memori

Daya ingat jangka panjang klien buruk, daya ingat jangka pendek dan

segera juga buruk.

12. Tingkat Konsentrasi dan berhitung

Melalui wawancara didapatkan data dari klien yaitu klien tidak mampu

berkonsentrasi, klien hanya menjawab pertanyaan seperlunya.

13. Kemampuan Penilaian

Klien mengalami gangguan penilaian ringan yaitu klien dapat mengambil

keputusan yang sederhana dengan bantuan orang lain.

14. Daya Titik Diri

Klien tidak mengingkari kondisi klien saat ini, klien menyadari kondisinya

saat ini.

Page 9: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

F. Kebutuhan Persiapan Pulang

1. Makan

Klien makan 3x sehari, porsi makan klien sedang, klien menyukai semua

makanan. Cara makan menggunakan sendok dengan tangan kanan. Saat ini

klien belum bisa menyiapkan dan membersihkan alat makan sendiri, masih

oleh perawat.

2. BAK / BAB

BAB dan BAK di WC dan sehabis BAB / BAK bisa membersihkan

sendiri.

3. Mandi

Mandi masih disuruh, mandi menggunakan sabun dan air bersih dan

dikeringkan dengan handuk, Sikat gigi 2 x sehari dengan sikat gigi dan

pasta gigi, Rambut dikeramas dengan shampo bila rambut klien bau.

4. Berpakaian

Pakaian dapat dipakai secara sesuai dan bersih, rapi.

5. Istirahat dan tidur

Tidur siang kurang lebih 3 jam, tidur malam 8 jam. Dan setelah bangun

tidak lupa untuk merapikan tempat tidur.

6. Penggunaan Obat

Pasien minum obat sesuai petunjuk dokter secara rutin tanpa bantuan

(dengan pengawasan perawat).

7. Pemeliharaan Kesehatan

Klien belum mempunyai rencana untuk perawatan dan pengobatan setelah

Page 10: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

klien sembuh dari RSJD Pendukung pengobatan dan perawatan klien

adalah keluarga.

8. Kegiatan di Dalam Rumah

Sebelum klien sakit, klien lebih banyak keluyuran tidak tahu kemana

perginya, dan lebih banyak diam.

G. Mekanisme Koping

Klien mengatakan apabila pasien mempunyai masalah klien Tn. H banyak

diam, klien tidak mau bercerita dengan keluarga hanya di pendam.

H. Terapi Medis

1. Program terapi yang diberikan

a. Chlorpromazine 1 x 50 mg / hr

b. Stelazin 2 x 10 mg / hr

c. Amittriptilin 1 x 25 mg / hr

2. Pemeriksaan hasil lab

a. Kimia klinik tgl 19-Desember-2009

Test kimia rutin Result Unit Flag Reference

range

Albumin 4,6 g/dl 3,4-4,8

Cholesterol 139 Mg/dl 130-200

Creatinin 0,86 Mg/dl I 0,50-1,40

Page 11: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

Globulin 2,8 Mg/dl H 3,0-3,5

Glukosa 115 Mg/dl 76-110

SGOT 24,8 u/l 0,0-33,0

SGPT 8,2 u/l 0,0-46,0

Total protein 7,4 g/dl 6,4-8,3

Triglycerides 50 Mg/dl 0-200

Ureum 44 Mg/dl 10-50

Aric acid 5,5 Mg/dl 2,5-7,0

b. Hemologi tgl 19-Desember-2009

Parameter Results Flags Units Normal range

WBC 6,7 10^3ul (4,8-10,8)

RBC 4,7 - 10^3ul (4,7-6,1)

HGB 13,7 - g/dl (14-18)

HCT 39,40 - % (45-52)

MCV 86,2 FL (79-99)

MCH 30,0 Pg (27-31)

MCHC 35 g/dl (33-37)

PLT 224 10^3ul (150-450)

PDW 10,9 F1 (9-13)

MPV 8,98 F1 (7,2-11,1)

P-LCR 18,1 % (1,5-25)

Page 12: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

LYM % 19,4 % (19-48)

MXD % 9,9 % (8-16)

NEUT % 70,7 % (40-74)

LYM # 1,3 10^3ul (1-3,7)

MXD # 0,7 10^3ul (0-1,2)

NEUT # 4,7 10^3ul (1,5-7)

RDW-CV 12,4 % (11,5-14,5)

Page 13: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

I. Analisa Data

Tgl/Jam No Data focus Masalah

21 Des 09 1 DS :

• Klien mengatakan susah bergaul

dengan orang lain

• Klien juga mengatakan jika ada

masalah selalu diam, tidak mau

bercerita dan di pendam.

• Klien lebih senang berdiam diri

dirumah.

DO :

• Klien cenderung apatis, ekperesi

wajah tidak berseri-seri.

• Klien lebih suka menyendiri

Isolasi sosial :

menarik diri

21 Des 09 DS :

• Klien mengatakan ada yang

mengajak bicara saat duduk di

pojok ruangan.

DO :

• Klien kadang tersenyum dan bicara

sendiri.

• Klien juga terlihat menyendiri

• Terlihat klien sering melamun

Gangguan

persepsi sensori

: halusinasi

Page 14: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

21 Des 09 DS :

• Klien mengatakan malu karena

pernah masuk RSJD.

• Klien mengatakan kakak nya juga

pernah masuk RSJD

DO :

• Klien kurang percaya diri dalam

bergaul

• Ada kontak mata tapi sulit

dipertahankan

• Terlihat bingung dan gelisah

Gangguan

konsep diri :

harga diri

rendah

J. Masalah Keperawatan

1. Isolasi sosial : menarik diri

2. Gangguan persepsi sensori : halusinasi

3. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

K. Pohon Masalah

Gangguan persepsi sensori : halusinasi

=> Core problem

Gangguan Konsep diri : Harga diri rendah

Isolasi sosial : menarik diri

Page 15: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

L. Diagnosa Keperawatan

1. Isolasi sosial : menarik diri

2. Gangguan persepsi sensori : halusinasi

3. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

Page 16: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

M. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. H No cm : O4 50 73 Dx Medis : Skizoprenia paranoid Ruangan : Dewa ruci

Tgl

No Dx

Dx

Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Kreteria Evaluasi Intervensi

21 Des 09

1 Isolasi sosial : menarik diri

Sp 1 p a. Mengidentifik

asi penyebab isolasi sosial klien

b. Mengidentifik

asi keuntungan berinteraksi dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain

c. Melatih klien

berkenalan

1) Klien dapat

mengungkapkan perasaannya

2) Klien dapat mengungkapkan penyebab isolasi sosial : menarik diri.

1) Diharapkan klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri a) Banyak

teman b) Tidak

kesepian c) Bisa

berdiskusi d) Saling

menolong Kerugian menarik diri, misal: a) Sendiri b) Kesepian c) Tidak bisa

diskusi

1) Klien dapat memperagakan

a) Beri kesempatan

untuk mengukapkan perasaan nya

b) Bantu klien dapat mengukapkan penyebab isolasi sosial

a) Klien mampu meyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri. Tanyakan pada klien tentang; i. Manfaat

hubungan sosial ii. Kerugian

menarik diri.

a) Beri reinforcement

positif atas

Page 17: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

dengan satu orang

d. Membimbing

klien memasukan kedalam jadwal

cara berkenalan dengan 1 orang

1) Klien mau

memasukan kegiatan yang telah dilakukan kedalam jadwal harian

keberhasilan dan usaha klien dalam berkenalan dengan 1 orang

b) Motivasi klien untuk lebih banyak lagi berkenalan dengan orang

a) Motivasi klien untuk memasukan kegiatan yang telah dilakukan ke dalam jadwal harian

b) Beri reinforcement positif pada klien setelah memasukan kegiatan yang telah di lakukan kedalam jadwal harian

Sp 2 p a. Evaluasi

masalah dan latihan sebelumnya

b. Melatih klien

berkenalan dengan 2 orang atau lebih

c. Membimbing klien memasukan ke

1) Klien dapat

menyebutkan dan mendemostrasikan latihan yang di ajarkan sebelum nya

1) Klien dapat

mendemonstrasikan cara berkenalan dengan 2 orang atau lebih

2) Klien merasa senang

1) Klien bersedia

untuk memasukan

a) Motivasi klien untuk

menyebutkan dan mendemonstrasikan latihan sebelumnya

b) Beri pujian atas jawaban yang benar

a) Motivasi klien untuk berkenalan lebih banyak lagi dengan orang

b) Anjurkan klien untuk mengikuti lalu mempraktekkan berkenalan dengan lebih banyak orang

c) Beri reinforcement positif atas tindakan benar yang dilakukan

klien a) Motivasi klien untuk

memasukan kegiatan yang telah

Page 18: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

dalam jadwal kegiatan harian

kegiatan yang telah di lakukan ke dalam kegiatan jadwal harian

di lakukan kedalam jadwal kegiatan harian

b) Beri reinforcement positif atas tidakan benar yang di lakukan klien

Sp 3 p a. Evaluasi

masalah dan latihan sebelum nya

b. Melatih klien

berinteraksi dengan kelompok

c. Membimbing

klien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian

1) Klien dapat

mengungkapkan apa yang dirasakan

2) Klien dapat menyebutkan dan memperagakan kembali latihan sebelumnya

1) Klien mau

mengikuti dan mempraktekan apa yang di ajar kan

2) Klien senang

1) Klien bersedia untuk memasukan kegiatan yang telah di lakukan ke dalam jadwal kegiatan harian

a) Motivasi klien untuk

mengungkapkan masalah dan mendemonstrasikan kembali latihan sebelumnya

b) Beri reinforcement positif atas tindakan yang dilakukan klien

a) Motivasi klien untuk mengikuti apa yang telah diajarkan

b) Beri contoh cara berkenalan dengan kelompok “ selamat pagi temen 2 “ nama saya perawat fajar

c) Beri inforcement positif atas tindakan klien yang benar

a) Motivasi klien untuk memasukan kegiatan yang akan di lakukan ke dalam jadwal kegiatan harian

b) Beri reinforcement positif atas tindakan benar yang dilakukan klien

Sp 1 k a. Mendiskusika

n masalah yang dirasakan keluarga

1) Keluarga dapat : a) Menjelaskan

perasaan nya b) Menjelaskan

cara merawat klien menarik

a) Bina hubungan saling percaya dengan keluarga i. Saling berkenalan ii. Jelaskan tujuan iii. Buat kontrak

Page 19: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

dalam merawat klien

b. Menjelaskan pengertian menarik diri, tanda dan gejala serta proses terjadinya

c. Menjelaskan cara merawat klien isolasi sosial : menarik diri

diri c) Mendemonstra

sikan cara perawatan klien menarik diri

d) Berpartisipasi dalam perawatan klien menarik diri

2) Keluarga

mengerti dan meyebutkan kembali pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya isolasi sosial : menarik diri.

iv. Ekplorasi perasaan keluarga klien

b) Motivasi keluarga klien untuk menyetujui dan mengikuti kontrak

c) Diskusikan dengan keluarga klien tentang : i. Isolasi sosial :

menarik diri ii. Penyebab isolasi

sosial iii. Akibat yang akan

terjadi jika isolasi sosial : menarik diri tidak di tangani

iv. Cara keluarga menghadapi isolasi sosial : menarik diri

d) Dorong anggota keluarga untuk mengikuti cara merawat klien isolasi sosial : menarik diri

e) Beri reinforcement positif pada keluarga

21 Des 09

2 Ganguan persepsi sensori : halusinasi

SP 1p a. Dapat

mengidentifikasi:

1) Mengidentifikasi jenis halusinasi

2) Mengidentifikasi isi halusinasi

3) Mengidentifikasi waktu halusinasi

4) Mengidentifikasi

1) Klien dapat

menyebutkan; a) Mengetahui

jenis halusinasi b) Mengetahui isi,

waktu, frekuensi halusinasi

c) Mengetahui situasi dan kondisi yang menimbulkan halusinasi

a) Klien dapat

menceritakan mengenai halusinasinya

b) Memberitahukan cara terbaru pada klien cara mengontrol halusinasi

Page 20: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

frekuensi halusinasi

b. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi

c. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik

d. Membimbing memasukan kedalam jadwal kegiatan harian

1) Diskusikan cara kontrol halusinasi

a) katakan pada diri sendiri bahwa suara itu tidak nyata

b) Bantu klien memilih cara yang sudah dianjurkan dan latih untuk mencobanya

c) beri kesempatan untuk melakukan cara yang dipilih dan dilatih

d) pantau pelaksanaan kegiatan yang telah dipilih dan jika berhasil beri pujian

e) klien mau memasukan kegiatan yang telah dilakukan kedalam jadwal harian

a) Motivasi klien untuk

memasukkan kegiatan yang telah dilakukan ke dalam jadwal harian

b) Beri reinforcement positif pada klien setelah memasukan kegiatan yang telah dilakukan ke dalam jadwal harian

Sp 2 p a. Evaluasi

masalah dan latihan sebelum nya

b. Melatih klien

cara kontrol halusinasi dengan berbicang dengan orang lain

1) Klien dapat

menyebutkan dan mendemonstrasikan latihan yang di ajar kan sebelum nya

1) Klien dapat mendemostrasikan cara kontrol halusinasi dengan berbincang dengan orang lain

2) klien merasa

a) Motivasi klien untuk

menyebutkan dan mendemonstrasikan latihan sebelumnya

b) Beri pujian atas jawaban yang benar

a) motivasi klien untuk berbincang lebih banyak lagi dengan orang

b) Anjurkan klien untuk mengikuti lalu prakekan berkenalan

Page 21: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

c. Membimbing

klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian

senang 1) klien mau

memasukan kegiatan yang telah dilakukan kedalam jadwal harian

lagi lebih banyak dengan orang

c) Beri reinforcement positif kepada klien

d) Motivasi klien untuk memasukan kegiatan yang telah dilakukan ke dalam jadwal harian

a) Beri reinforcement

positif pada klien setelah memasukan kegiatan yang telah dilakukan kedalam jadwal harian

Sp 4 p a. Evaluasi

masalah dan latihan sebelumnya

b. Menjelaskan

cara kontrol halusinasi dengan minum obat (prinsip 5 benar minum obat)

1) Klien dapat

mengungkapkan apa yang dirasakan

2) Klien dapat menyebutkan dan memperagakan lagi latihan sebelumnya

1) diskusikan

dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek terapi dan efek samping penggunaan obat

2) Pantau klien saat menggunakan obat

3) Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar

a) Motivasi klien untuk

mengukapkan masalah dan mendemonstrasikan kembali latihan sebelumnya

b) Beri reinforcement positif atas tindakan yang dilakukan klien

a) Apa klien mau

minum obat dengan benar

Page 22: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

c. Membimbing

klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian

4) Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter

1) Klien bersedia untuk memasukan kegiatan yang telah di lakukan ke dalam jad wal kegiatan harian

a) Motivasi klien untuk

memasukan kegiatan yang akan dilakukan kedalam jadwal kegiatan harian

b) Beri reinforcement positif atas tidakan benar yang di lakukan klien

S p1 k Keluarga menyatakan setuju untuk mengikuti pertemuan dengan perawat

1) klien mendapat

dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasi

a) Buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan (waktu,tempat,topik)

b) Diskusikan dengan keluarga tentang : pengertian halusinasi, tanda dan gejala halusinasi, isi halusinasi, waktu halusinasi, frekuensi halusinasi, situasi terjadinya halusinasi

a) Bina hubungan

saling pecaya dengan keluarga klien

b) Agar keluarga tahu sakit yang di derita

21 Des 09

3 Gangguan konsep

Sp 1p a. Klien dapat

menyebutkan

1) Klien dapat

mengidentifikasi

a) Diskusikan

kemampuan dan

Page 23: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

diri : harga diri rendah

• Aspek positif dan kemampuan yang di miliki klien

• Aspek positif keluarga

• Aspek positif lingkungan klien

b. membantu klien menilai kemampuan klien yang masih dapat di gunakan

c. membantu

klien memilih kegiatan yang akan di latih sesuai dengan kemampuan klien

d. melatih klien kegiatan yang dipilih sesuai kemapuan

aspek positif dankemampuan yang di miliki Diskusikan dengan klien tentang : a) Aspek positif

yang dimiliki klien, keluarga lingkungan

b) Kemampuan yang dimiliki klien

1) Klien dapat menilai kemampuan yang di miliki untuk dilaksanakan

1) klien dapat

merencanakan kegiatan yang sesuai kemampuan yang dimiliki rencana bersama klien aktifitas yang dapat di lakukan setiap hari sesuai kemampuan klien a) Kegiatan

mandiri b) Kegiatan

dengan bantuan

c) klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan nya

aspek positif yang di miliki klien

b) Setiap petemuan hidari nilai negatif

c) Utamakan pemberian pujian yang realitis

a) Diskusikan dengan

klien kemampuan yang masih dapat di gunakan selama sakit

a) Diskusikan kemampuan yang dapat di lanjutkan penggunaan

b) Tingkatkan kegiatan yang sesua dengan toleransi dan kondisi

c) Beri contoh kegiatan yang boleh di gunakan

d) Berikan kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang di rencanakan

e) Beri pujian atas keberhasilan klien

f) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah

Page 24: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

e. Membantu klien melakukan kegiatan jadwal yang di buat

1) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang di buat

a) Anjurkan klien untuk melaksanakan kegiatan yang telah di rencanakan

b) Pantau kegiatan yangdilaksanakan klien

c) Beri pujian atas usaha yang dilakukan klien

d) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan setelah pulang

Sp 2 p a. Evaluasi

masalah dari latihan sebelumnya

b. Melatih

kegiatan selanjut nya yang dipilih sesuai kemampuan

c. Membimbing klien memasukan ke dalam jadwal kegiatan harian

1) Klien dapat

menyebutkan dan mendemonstrasikan latihan yang di ajarkan sebelum nya a) Klien

mendemonstrasikan cara menata ruangan

b) Klien merasa senang

c) Klien bersedia untuk memasukan kegiatan yang telah di lakukan ke

a) Motivasi klien untuk

menyebutkan dan mendemonstrasikan latihan sebelumnya

b) Beri pujian atas jawaban yang benar

i. Motivasi klien untuk lebih bisa menata ruangan lebih baik

ii. Anjurkan klien untuk mengikuti lalu mempraktekan membersihkan lebih luas lagi ruangan yang ada

iii. Beri reinforcement positif atas tidakan yang di lakukan klien

Page 25: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

dalam kegiatan jadwal harian

a) Motivasi klien untuk memasukkan kegiatan yang telah dilakukan kedalam jadwal kegiatan harian

b) Beri reinforcement positif atas tidakan yang di lakukan klien

Sp 1k a. Mendiskusik

an masalah yang di rasakan keluarga dalam merawat klien

b. Menjelaskan pengertian harga diri rendah ,tanda dangejala serta proses nya

c. Menjelaskan cara merawat pasien harga diri rendah.

1) Keluarga dapat:

a) Menjelaskan perasaannya

b) Menjelaskan cara merawat harga diri rendah

c) Mendemonstrasikan cara perawatan klien harga diri rendah

d) Berpartisipasi dalam perawatan klien harga diri rendah

2) Kelurga mengerti dan menyebutkan kembali pengertian tanda dan gejala dan proses terjadi nya harga diri rendah

a) Bina hubungan

saling percaya dengan kelurga :

i. Saling berkenalan ii. Jelaskan tujuan iii. Buat kontrak iv. Ekplorasi

perasaan kelurga klien

b) Motivasi keluarga

klien menyetujui dan mengikuti kontrak

c) Diskusikan dengan keluarga klien tentang : i. Harga diri rendah ii. Penyebab harga

diri rendah iii. Akibat yang akan

terjadi jika hargadiri rendah tidak di tangani

iv. Cara kelurga menghadapi harga diri rendah

d) Dorong anggota keluarga untuk mengikuti cara merawat klien harga diri rendah

e) Beri reinforcement positif pada keluarga

Page 26: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

N. IMPLEMENTASI

Nama Pasien : Tn. H Tgl Masuk : 18 Desember 2009 Usia : 25 Tahun Ruang : Dewa Ruci

No Hari/ Tgl

Dx Keperawatan

Implementasi Evaluasi TTD

1

Senin 21 Des

09

Isolasi sosial : Menarik diri

SP Ip 1. Mengidentifik

asi penyebab isolasi sosial klien.

2. Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi dengan orang lain.

3. Mengidentifikasi kerugian tidak berintervasi dengan orang lain.

4. Melatih klien berkenalan dengan teman.

5. Membimbing klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.

S : Saya Tn. H masih mengingat penyebab menarik diri. Setelah diajarkan berinteraksi dengan orang lain saya menjadi mempunyai lebih banyak teman. Berbeda dengan sebelumnya saya tidak memiliki teman, saya sudah memahami cara berkenalan dengan orang lain dan untuk memasukan jadwal saya belum jelas.

O : Klien Tn. H dapat memahami isolasi sosial menarik diri pasien Tn. H sudah mau mencoba mengenal isolasi sosial menarik diri dengan cara yang pertama yaitu berkenalan dengan orang lain. Tn. H mau belajar untuk membuat jadwal kegiatan harian.

A : Klien Tn. H dapat memahami keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain, Tn.H sudah bisa mempraktekan cara berinteraksi atau berkenalan dengan orang lain dan mau mencoba memasukan dalam jadwal kegiatan harian. Tn.H juga menyebutkan penyebab menarik diri.

Page 27: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

Selasa 22 Des

09

Sp 2p 1. Evaluasi

masalah dan latihan sebelumnya

2. Melatih pasien berkenalan dengan dua orang atau lebih.

3. Membimbing pasien memasukan pasien dalam jadwal kegiatan harian.

P : � Perawat : Melanjutkan

cara berkenalan dengan orang atau melanjutkan Sp2p cara berkenalan dua orang atau lebih.

� Pasien : Mengingat penyebab klien menarik diri (keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain mengingat cara berkenalan dengan orang lain).

S : Tn. H mengatakan masih

ingat manfaat dan kerugian berinteraksi dengan orang lain. Pasien juga mengatakan sudah membuat jadwal kegiatan harian.

O : Tn. H menjawab keuntungan dan berinteraksi dengan orang lain. Tn.H mau melakukan dengan cara yang kedua yaitu berkenalan dengan 2 orang.

A : Tn. H sudah mau berusaha mempraktekan berkenalan dengan 2 orang lebih, untuk jadwal kegiatan harian Tn.H sudah bisa mandiri.

P : � Perawat : sudah bisa

melanjutkan ke Sp 3p. Melatih pasien berkenalan dengan kelompok.

� Pasien : mengingat cara

interaksi dengan orang lain memperoleh teman

Page 28: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

2

Rabu

23 Des 09

Kamis 24 Des

09

Gangguan persepsi sensori : halusinasi

Sp 3p 1. Evaluasi

masalah dan latihan sebelumnya

2. Melatih pasien berkenalan

dengan dua orang atau lebih.

3. Membimbing pasien memasu-kan pasien dalam jadwal kegiatan harian.

Sp1p

1. Mengidentifikasi jenis halusinasi

lagi berkenalan dengan orang lain.

S : Tn. H masih mengingat

pertemuan yang sebelumnya. Berinteraksi dengan 2 orang dan Tn. H juga mau melakukan dengan kelompok.

O : Klien Tn. H mau berkenalan atau berinteraksi dalam kelompok Tn. H sekarang lebih kooperatif tidak malu seperti dulu. Expresi wajah bersahabat sekarang klien Tn.H sudah bisa mengisi jadwal kegiatan harian.

A : Tn.H masih mengingat pertemuan yang kemarin Tn.H mau mencoba untuk berinteraksi atau berkenalan dengan kelompok Tn.H sudah bisa membuat jadwal kegiatan harian.

P : � Perawat : melanjutkan

sp keluarga agar pasien selalu mendapat dukungan dari keluarga.

� Pasien : Mengajarkan pasien untuk selalu mengingat, cara berkenalan atau berinteraksi dengan orang lain, mengetahui keuntungan dan kerugiannya.

S : Saya Tn H masih mengigat

tentang jenis halusinasi, saat halusinasi itiu datang saya merasa senang, dan

Page 29: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

Jumat 25 Des

09

2. Mengidentifikasi isi halusinasi

3. Mengidentifikasi waktu halusinasi

4. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi

5. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi

6. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik

7. Membimbing memasukan kedalam jadwal kegiatan harian

Sp2p

1. Evaluasi masalah dan latihan sebelum nya

2. Melatih cara mengontrol halusinasi

daatang nya saat saya duduk sendiri, setelah diajarkan cara menghardik saya mulai bisa menontrol saat halusinasi itu datang, saya sudam memahami cara menghardik dan untuk memasukan jadwal saya masih belum jelas

O : Klien Tn H dapat mengerti halusinasi, Tn H sudah mau mencoba mengenal halusinasi dengan cara menghardik saat halusinasi datang, Tn H mau belajar membuaat jadwal kegiatan hariaan.

A : klien Tn H sudah mengetahui saat duduk sendiri, halusinasi datang dan sudah mempraktekan cara meng hardik dan mau memasuk kan dalam Jadwal kegiatan harian, klien juga menyebutkan jenis halusinasi.

P : � Perawat : melanjutkan

cara berbicang bincang dengan orang atau melanjutkan Sp2p berbincang – bincang dengan orang lain.

� Pasien : mengingat jenis jenis halusinasi, waku, situasi, mengigat cara menghardik.

S : Tn H masih mengingat

cara mengontrol halusinasi datang dengan menghardik, klien juga sudah membuat jadwal kegiatan harian

O : Tn H mengatakan sudah bisa mengidentifikasi

Page 30: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

Sabtu 26 Des

09

dengan berbincang dengan orang lain

3. Membimbing memasukan ke dalam jadwal kegiatan harian

Sp4p 1. Evaluasi

masalah dan latihan sebelumnya

2. Menjelaskan cara kontrol halusinasi dengan minum obat

3. Bimbing memasukan kedalam jadwal kegiatan harian.

halusinasi dan Tn H mau melakukan cara ke 2 berbicang bincang dengan orang lain.

A : Tn H sudah mempraktekan berbincang bincang dengan orang lain, dan untuk jadwal sudah bisa mandiri sedikit demi sedikit

P : � perawat : sudah bisa

melanjutkan ke mengontrol halusinasi dengan minum obat

� Pasien : pasien mengetahui cara minum obat yang benar.

S : Tn H masih mengingat

pertemuan yang kemarin berbincang bincang dengan orang lain Tn H juga mau minum obat dengan benar

O : Tn H sudah bisa mengontrolol halusinasi dengan berlahan lahan, dan selalu mencoba dan mematuhi apa yang di ajarkan. Sudah bisa mengisi jadwal kegiatan harian

A : Tn H masih mengingat pertemuan yang kemarin dan akan mematuhi minum obat dengan benar dan sudah bisa membuat jadwal kegiatan harian

P : � Perawat : melanjutkan

ke Sp keluarga agar pasien mendapatkan dukungan dari keluarga

� Pasien : mengajarkan klien selalu mengingat

Page 31: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

3

Senin 28 Des

09 Selasa 29 Des

09

Ganguan konsep diri : harga diri rendah

SP1p 1. Mengidentifik

asi kemampuan dan aspek positif yang di miliki klien

2. Membantu klien menilai kemampuan pasien yang masih dapat di gunakan

3. Membantu klien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai kemampuan klien

4. Melatih klien kegiatan menyuci piring yang di pilih sesuai kemampuan

5. Membimbing klien memasukan kedalam jadwal kegiatan harian.

Sp2p 1. Evaluasi

masalah dan latihan sebelumnya

2. Melatih kegiatan ke2 menyapu yang telah dipilih

cara menontrol halusinasi dengan baik

S : Tn H mengatakan kegiatan

selama di rumah Cuma duduk dan nonton tv dan kegiatan selama di rumasakit senam pagi, jalan jalan, menata tempat tidur, nyapu brsih korsi, Tn H ingin di latih menata tempat tidur.

O : klien terlihat gelisah dan bingung, ada kontak mata tapi sulit di pertahan kan, klien mendemosrtasikan menata tempat tidur.

A : Tn H mampu mengidentifikasi kemampuan dan aspek yang dimiliki, Tn H mampu menilai, kemampuan yang masih dapat di gunakan dan mampu memilih kegiatan yang akan di latih sesuai kemampuan, dan mau belajar membuat dan mengisi jadwal

P : � Perawat : ajarkan

kegiatan yang lain yang di pilih klien

� Pasien : menganjurkan menata tempat tidur setelah bagun tidur

S : Tn H mengatakan sudah

menata tempat tidur tadi pagi dan kegiatan selanjut nya senam dan jalan-jalan, mencuci gelas dan sendok se habis makan,di lanjutkan memilih menyapu untuk di latih

O : kontak mata Tn H mulai

Page 32: BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-fajaragung...BAB III TINJAUAN KASUS PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada

pasien 3. Membantu

klien memasukan ke dalam jadwal kegiatan klien.

bisa di pertahankan, bicara pelan, tempat tidur klien rapi dan juga koperatif, Tn H mendemonstrasikan menyapu

A : Tn H sudah menata tempat tidur, klien mau mencoba dan melakukan apa yang diajar kan dan mau melakukannya

P : � Perawat :

mengoptimalkan kegiatan apa yang sudah di latih

� Pasien : melakukan kegiatan yang sudah di latih sesuai jadwal