BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin :...

24
42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 Mei 2010 jam 09.00 WIB. 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : An. A Umur : 4 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Agama : Islam Pekerjaan : - Alamat : Semarang No. Register : 107.87.85 Diagnosa Medis : Bronchopneumonia Tanggal Masuk : 1 Mei 2010 b. Identitas penanggung jawab Nama : Tn. M Umur : 32 tahun Pekerjaan : Karyawan PDAM Jenis kelamin : Laki-laki Alamat : Semarang Hub dengan pasien : Ayah kandung

Transcript of BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin :...

Page 1: BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin : Laki-lakidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-windicandr...42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada

42

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 3 Mei 2010 jam 09.00 WIB.

1. Biodata

a. Identitas pasien

Nama : An. A

Umur : 4 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pekerjaan : -

Alamat : Semarang

No. Register : 107.87.85

Diagnosa Medis : Bronchopneumonia

Tanggal Masuk : 1 Mei 2010

b. Identitas penanggung jawab

Nama : Tn. M

Umur : 32 tahun

Pekerjaan : Karyawan PDAM

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Semarang

Hub dengan pasien : Ayah kandung

Page 2: BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin : Laki-lakidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-windicandr...42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada

43

2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan utama

Ibu pasien mengatakan anaknya batuk pilek dan sesak nafas.

b. Riwayat penyakit sekarang

Klien adalah pasien kiriman dari poli anak, saat periksa ibu pasien

mengatakan anaknya batuk pilek, lendir bening dan sedikit, sesak

nafas kurang lebih 1 hari. Oleh dokter dicurigai suspek

bronchopneumonia, lalu oleh dokter diminta rawat inap dan pasien

dirawat di ruang Baitul Athfal RSI Sultan Agung Semarang.

c. Riwayat penyakit dahulu

Sebelumnya kurang lebih lima bulan yang lalu pasien di rawat di RSI

Sultan Agung dengan batuk pilek dan pulang dengan keadaan sembuh.

d. Riwayat penyakit keluarga

Ibu pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita

penyakit seperti yang di derita pasien saat ini. Tidak ada anggota

keluarga yang menderita penyakit menular, hipertensi, asma dan

diabetes mellitus.

e. Riwayat imunisasi dan ASI

Ibu pasien mengatakan anaknya sudah mendapat lima imunisasi

lengkap yaitu : BCG, Hepatitis B, Polio, DPT, Campak.

Ibu pasien mengatakan anaknya mendapat ASI eksklusif sampai usia

3 bulan dan dilanjutkan dengan susu formula dan makanan tambahan

seperti bubur bayi.

Page 3: BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin : Laki-lakidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-windicandr...42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada

44

3. Pola fungsi kesehatan menurut Gordon

a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Sebelum sakit : ibu pasien menganggap kesehatan itu penting. Ibu

klien mengatakan jika ada keluarga yang sakit maka

segera dibawa ke pelayanan kesehatan.

Selama sakit : ibu pasien membawa anaknya ke tempat

pelayanan kesehatan untuk kesembuhan penyakit

anaknya. Selama dirawat, ibu pasien mematuhi

program pengobatan.

b. Pola nutrisi dan metabolik

Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan anaknya makan 3 kali

sehari dengan komposisi nasi, lauk, sayur, ditambah

dengan buah- buahan. 1 porsi habis. Makanan yang

disukai klien biasanya makanan yang manis seperti

kue dan agar-agar. Klien minum kurang lebih 1 liter

air putih sehari, dan susu kurang lebih 500 ml per

hari

Selama sakit : ibu pasien mengatakan selama sakit anaknya hanya

makan beberapa suap dari porsi yang disediakan

rumah sakit. Jenis makanan dari rumah sakit yaitu

bubur nasi, sayur, lauk dan buah.

Page 4: BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin : Laki-lakidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-windicandr...42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada

45

c. Pola eliminasi

Sebelum sakit : ibu klien mengatakan sebelum sakit anaknya BAK

dengan normal, warna kuning bening dan bau khas.

Selama sakit : ibu klien mengatakan selama sakit BAK tidak ada

keluhan dan lancar,warna kuning bening dan bau

khas, pola BAB 1 x tiap pagi hari, konsistensi

lembek warna kuning, bau khas.

d. Pola aktivitas

Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan sebelum sakit anaknya

sering beraktivitas seperti bermain dengan teman

sebayanya, bersepeda.

Selama sakit : ibu pasien mengatakan selama sakit anaknya jarang

beraktivitas, pasien hanya berbaring di tempat tidur

karena lemas, dan ibu pasien mengatakan biasanya

anaknya hanya bermain d tempat tidur.

e. Persepsi dan Kognitif

Ibu pasien mengatakan anaknya tidak ada keluhan atau gangguan

dalam hal persepsi dan semua indra berfungsi dengan baik.

f. Pola istirahat tidur

Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan sebelum sakit anaknya

biasanya tidur malam kurang lebih selama 10 jam

antara pukul 20.00 – 06.00, tidur siang kurang lebih

3 jam antara pukul 12.00 – 15.00.

Page 5: BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin : Laki-lakidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-windicandr...42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada

46

Selama sakit : ibu paien mengatakan selama sakit anaknya sulit

tidur karena sesak nafas. Tidur malam kurang lebih

5 jam dan tidur siang kurang lebih 1 jam.

g. Pola hubungan dengan orang lain

Sebelum sakit : ibu pasien mengatakan sebelum sakit anaknya sering

berhubungan atau bermain dengan anak

tetangganya, sering berkomunikasi dengan kedua

orang tuanya.

Selama sakit : ibu pasien mengatakan selama sakit anaknya

hanya berhubungan dengan kedua orang tuanya.

h. Pola reproduksi dan seksual

Pasien berjenis kelamin laki-laki dan masih anak-anak. Pasien sudah

bisa membedakan laki-laki dan perempuan.

i. Pola mekanisme koping

Ibu pasien mengatakan anaknya akan merasa nyaman bila dekat

dengan kedua orang tuanya.

j. Pola nilai dan kepercayaan

Pasien beragama islam dan belum melakukan ibadah. Tetapi orang tua

sudah mengajarkan cara-cara beribadah dan sering mengajaknya ke

masjid.

k. Pengkajian tumbuh kembang anak

Pada An. A tahap perkembangan anak usia 4 tahun sudah tercapai,

pasien sudah bisa berjalan dengan tegak, melompat, menggambar

Page 6: BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin : Laki-lakidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-windicandr...42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada

47

garis, mengenal 4 warna, bicara dengan baik, menyebut nama sendiri,

dapat menghitung jari 1 – 10.

4. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 3 Mei 2010 jam 11.30

a. Keadaan umum

Kesadaran : composmentis

Keadaan umum pasien : pasien tampak lemah dan ekspresi wajah

datar, pasien sering batuk.

b. Tanda – tanda Vital (tanggal 3 Mei 2010 jam 12.00)

Suhu : 37o C pernafasan : 50 x/menit, teratur

Nadi : 130 x/menit capillary refill : < 3 detik

BB : 13 kg LILA : 18 cm

TB : 76 cm

Z score : WAZ : - 1,95 ( Berat Badan Rendah )

HAZ : - 6,43 ( Tinggi Badan Normal )

HWZ : 82,5 ( Normal )

Interpretasi : Keadaan gizi kurang, perawakan medium.

c. Kulit

Bersih, sawo matang, turgor kulit baik, tidak ada luka, akral hangat,

CRT < 3 detik, tidak ikterik, tidak pucat.

Page 7: BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin : Laki-lakidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-windicandr...42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada

48

d. Kepala

Bentuk mesochepal, rambut hitam, tipis dan bersih, kulit kepala

bersih.

e. Mata

Konjuntiva tidak anemis, reaksi terhadap cahaya baik, tidak ikterik,

pupil normal.

f. Telinga

Simetris, bersih, tidak ada sekret maupun alat bantu pendengaran,

pendengaran pasien masih dalam batas normal dan saat diajak bicara

pasien mudah menangkap dengan intensitas suara sedang.

g. Mulut

Mulut bersih dan tidak bau, tidak menggunakan gigi palsu dan tidak

ada caries gigi. Mukosa bibir lembab.

h. Leher

Tidak ada massa, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe,

tonsil. tidak ada peningkatan vena yugularis. Tidak ada deviasi

trakhea.

i. Dada

Bentuk simetris kanan dan kiri, tidak ada luka, menggunakan otot

bantu pernapasan.

(1) Paru

Inspeksi : bentuk simetris kanan dan kiri, menggunakan otot

bantu pernafasan, nafas cepat dan dangkal.

Page 8: BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin : Laki-lakidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-windicandr...42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada

49

Palpasi : tidak ada massa

Perkusi : redup

Auskultasi : suara nafas dasar vesikuler, ronchi di area paru kiri.

(2) Jantung

Inspeksi : ictus cordi tidak tampak

Palpasi : ictus cordi teraba

Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal

Auskultasi : BJJ I – II murni, tidak ada gallop, tidak ada mur-mur

j. Abdomen

Inspeksi : Berbentuk datar, tidak ada asites

Auskultasi : bising usus aktif 8 kali/menit

Perkusi : timpani

Palpasi : tidak ada distensi abdomen, tidak ada nyeri tekan dan

nyeri lepas, tidak ada pembesaran hepar.

l. Genetalia

Bersih, tidak ada hemoroid dan tidak terpasang kateter.

m. Ekstremitas

Superior : tidak ada edema, terpasang infus 2A ½ N + Aminopilin 10

tetes per menit di tangan kiri, capillary refill < 3 detik,

tidak ada sianosis, akral hangat. Kekuatan otot kanan dan

kiri : 4.

Inferior : tidak ada edema, akral hangat, capillary refill < 3 detik.

Kekuatan otot kanan dan kiri : 4.

Page 9: BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin : Laki-lakidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-windicandr...42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada

50

5. Pemeriksaan Penunjang (tanggal 3 Mei 2010)

a. Hasil foto thoraks (tanggal 2 Mei 2010)

Jantung tak tampak kelainan

Paru :

Peri Hiler suram kasar

Peri cardial kanan suram kasar

Kesan : Bronchopneumonia

b. Therapy (tanggal 3 Mei 2010)

1) Per Parenteral

Lapixim 3 x 200 mg

Xilon 3 x 12,5 mg

Isoprinasin 3 x ¾ ampul

Infus 2A ½ N + Aminopilin 10 tetes/menit

2) Per nasal

Ventolin 3 x 1,6 mg

Oksigen 2 liter/menit

Inhalasi Respiratory ( 2x )

3) Per oral

Puyer OAT 1 x 1

4) Fisoterapi dada + vibrasi

Page 10: BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin : Laki-lakidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-windicandr...42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada

51

c. Hasil laboratorium

Parameter Nilai Satuan Nilai Normal

WBC

RBC

HGB

HCT

MCV

MCH

MCHC

PLT

RDW-CW

RDW-SD

PDW

MPV

P-LCR

Deferential

NEUT

LYMPH

MONO

EO

BASO

NEUT %

LYMPH %

MONO %

EO %

BASO%

LED I

LED II

10,35

4,78

11,6 *

35,4 *

74,1 *

26,4

35,6

310

13,7

36,4

8,7 *

8,0

10,7 *

4,58

4,13

0,68

0,94 #

0,02

44,2

39,9

6,6

9,1 #

0,2

9

21

10^3/uL

10^6/uL

g/dL

%

fL

pq

g/dL

10^3/uL

%

fL

fL

fL

%

10^3/uL

10^3/uL

10^3/uL

10^3/uL

10^3/uL

mm/jam

mm/jam

M : 3,8-10,6 F : 3,6-11,0

M : 4,4-5,9 F : 3,8-5,2

M : 13,2-17,3 F : 11,7-15,5

M : 40-52 F : 35-47

80,0 - 100,0

26,0 - 34,0

32,0 - 36,0

150 - 440

11,5 - 14,5

35 - 47

9.0 - 13

7,2 - 11,0

15,0 - 25,0

1,8 - 7,7

0,9 - 4,4

0,072 - 0,88

0,072 - 0,44

0 - 0,11

50 - 70

25 - 40

2 - 8

2 - 4

0 - 1

0 - 20

0 - 20

Page 11: BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin : Laki-lakidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-windicandr...42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada

52

B. Analisa Data

No Data (DS dan DO) Masalah Etiologi

1 DS :

- Ibu pasien mengatakan anaknya

batuk pilek, lendir bening dan

sedikit

- Ibu pasien mengatakan anaknya

sesak nafas kurang lebih 1 hari

DO :

- Pasien sering batuk

- Pasien tampak sesak nafas

- Nafas cepat dan dangkal

- Suara nafas dasar vesikuler,

suara nafas tambahan ronchi di

area paru kiri

- Penggunaan otot bantu

pernafasan

- Pernafasan 50 x/menit

- Terpasang oksigen 2 liter/menit

Bersihan jalan

nafas tidak

efektif

Peningkatan

produksi sputum

Page 12: BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin : Laki-lakidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-windicandr...42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada

53

2 DS :

- ibu pasien mengatakan selama

sakit anaknya hanya makan

beberapa suap dari porsi yang

disediakan rumah sakit.

DO :

- BB : 13 kg TB : 76 cm

- LILA : 18 cm

- Hb : 11,6

- BAB 1 x tiap pagi, konsistensi

lembek, warna kuning, bau khas

- Bising usus 8 x / menit

- Z score : WAZ : -1,95 (rendah)

HAZ : -6,43 (normal)

WHZ : 82,5 (normal)

Interpretasi : keadaan gizi kurang

perawakan medium

Nutrisi kurang

dari

kebutuhan

tubuh

Anoreksia

3 DS :

- ibu pasien mengatakan selama

sakit anaknya jarang beraktivitas,

pasien hanya berbaring di tempat

tidur karena lemas.

DO :

- pasien tampak lemah

- pasien hanya bermain-main di

tempat tidur

- kekuatan otot 4

Intoleransi

aktivitas

Kelemahan umum :

ketidakseimbangan

supali dan kebutuhan

oksigen

Page 13: BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin : Laki-lakidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-windicandr...42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada

54

C. Pathway keperawatan kasus

Bakteri Stafilokokus aureus Bakteri Haemofilus influenza

Ngastiyah, 2005 Arif Mansjoer,2000 Whaley & Wong, 2000

Saluran Pernafasan Atas

Kuman berlebih di bronkus

Proses peradangan

Akumulasi sekret di bronkus

Bersihan jalan nafas tidak efektif

Mukus bronkus

meningkat

Bau mulut tidak sedap

Anoreksia

Intake kurang

Nutrisi kurang dari kebutuhan

Infeksi Saluran Pernafasan Bawah

Edema antara kaplier dan

alveoli

Iritasi PMN eritrosit pecah

Edema paru

Pengerasan dinding paru

Penurunan compliance

paru

Suplai O2 menurun

Hipoksia Metabolisme

anaerob meningkat

Akumulasi asam laktat

Fatigue

Intoleransi aktivitas

Page 14: BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin : Laki-lakidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-windicandr...42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada

55

D. Diagnosa Keperawatan

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan

produksi sputum ditandai dengan Ibu pasien mengatakan anaknya batuk

pilek, lendir bening dan sedikit, ibu pasien mengatakan anaknya sesak

nafas kurang lebih 1 hari, pasien sering batuk, pasien tampak sesak nafas,

nafas cepat dan dangkal, suara nafas dasar vesikuler, suara nafas tambahan

ronchi di area paru kiri, penggunaan otot bantu pernafasan, pernafasan 50

x/menit, erpasang oksigen 2 liter/menit.

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia

ditandai dengan ibu pasien mengatakan selama sakit anaknya hanya makan

beberapa suap dari porsi yang disediakan rumah sakit, BB : 13 kg, TB : 76

cm, LILA : 18 cm, Hb : 11,6, BAB 1 x tiap pagi, konsistensi lembek,

warna kuning, bau khas, bising usus 8 x / menit, Z score : WAZ : -1,95

(rendah), HAZ : -6,43 (normal), WHZ : 82,5 (normal), Interpretasi :

keadaan gizi kurang perawakan medium.

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum :

ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen ditandai dengan ibu

pasien mengatakan selama sakit anaknya jarang beraktivitas, pasien hanya

berbaring di tempat tidur karena lemas, pasien tampak lemah, pasien

hanya bermain-main di tempat tidur, kekuatan otot 4.

Page 15: BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin : Laki-lakidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-windicandr...42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada

56

E. Intervensi Keperawatan

No.

Dx

Waktu

(tanggal /

jam)

Tujuan & KH Rencana Rasional

1 3/05/2010

10.00

Tujuan :

menunjukkan

kepatenan jalan

nafas setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 1 x 24

jam.

KH :

- Jalan nafas

bersih

- Tidak ada

sesak nafas

- Tidak ada

retraksi dada

1. Kaji frekuensi /

kedalaman

pernafasan dan

gerakan dada.

2. Auskultasi bunyi

nafas, catat adanya

bunyi nafas seperti :

ronchi, krekles.

3. anjurkan pada pasien

untuk banyak minum

air hangat 1000

liter/hari.

4. Penghisapan lendir

sesuai indikasi

- takipneu, pernafasan

dangkal dan

pergerakan dada

tidak simetris sering

terjadi karena

ketidaknyamanan

gerakan dinding

dada dan cairan

paru.

- bersihan jalan nafas

yang tidak efektif

dapat

dimanifestasikan

dengan adanya

bunyi nafas

adventisius..

- cairan (khususnya

air hangat)

memobilisasi dan

mengeluarkan

sekret.

- merangsang batuk

atau bersihan jalan

Page 16: BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin : Laki-lakidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-windicandr...42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada

57

5. Bantu mengawasi

pengobatan nebulizer.

6. Kolaborasi pemberian

obat : mukolitik,

ekspektoran,

bronkodilator,

analgetik.

nafas secara

mekanik pada pasien

yang tidak mampu

melakukan karena

batuk tidak efektif

atau penurunan

tingkat kesadaran

- memudahkan

pengenceran dan

pembuangan sekret.

- Alat untuk

menurunkan spasme

bronkus dengan

memobilisasi sekret.

2 3/05/2010

10.30

Tujuan :

kebutuhan

nutrisi terpenuhi

setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan 2 x

24 jam.

KH :

- menunjukkan

peningkatan

nafsu makan

- mempertahan

kan atau

1. identifikasi faktor

yang menimbulkan

mual / muntah, misal

sputum banyak,

pengobatan, dipsnea

berat.

2. Berikan wadah

tertutup untuk sputum

dan buang sesering

mungkin, bantu

kebersihan mulut

setelah muntah,

drainase postural dan

- pilihan intervensi

tergantung pada

penyebab masalah.

- menghilangkan

tanda bahaya, rasa,

bau dari lingkungan

pasien dan dapat

menurunkan mual.

Page 17: BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin : Laki-lakidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-windicandr...42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada

58

meningkatka

n berat badan

- bising usus

dalam batas

normal.

sebelum makan.

3. Auskultasi bunyi

usus, observasi /

palpasi abdomen.

4. Berikan makan porsi

kecil dan sering

termasuk makanan

kering dan makanan

yang menarik untuk

paisen.

5. Ukur berat badan

sesuai indikasi.

6. Konsul ahli gizi untuk

memberikan makanan

yang mudah dicerna.

- bunyi usus mungkin

menurun atau tidak

ada bila proses

infeksi berat.

- meningkatkan

masukan walaupun

nafsu makan

mungkin lambat

untuk kembali.

- untuk menentukan

tingkat kebutuhan

kalori.

- memberikan nutrisi

maksimal dengan

upaya penggunaan

energi.

3 3/05/2010

11.00

Tujuan : terjadi

peningkatan

toleransi

terhadap

aktivitas setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

1. Evaluasi respon

pasien terhadap

aktivitas dan catat

peningkatan

kelemahan.

2. Berikan lingkungan

- Menetapkan

kebutuhan /

kemampuan pasien

dan memudahkan

dalam pemilihan

intervensi.

- Menurunkan stress

Page 18: BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin : Laki-lakidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-windicandr...42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada

59

selama 2 x 24

jam.

KH :

- Tidak ada

kelemahan

berlebih.

- TTV dalam

batas normal

tenang dan batasi

pengunjung selama

fase akut sesuai

indikasi.

3. Jelaskan pentingnya

istirahat dalam

rencana pengobatan

dan pentingnya

keseimbangan antara

aktivitas dan istirahat.

4. Bantu keluarga /

pasien untuk memilih

posisi yang nyaman

saat istirahat / tidur.

dan rangsang

berlebih.

- Tirah baring

dipertahankan

selama fase akut

untuk menurunkan

kebutuhan

metabolik,

menghemat energi

untuk

penyembuhan.

- Pasien mungkin

lebih nyaman

dengan kepala lebih

tinggi, tidur di kursi

atau menundukkan

kepala di meja.

Page 19: BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin : Laki-lakidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-windicandr...42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada

60

F. Tindakan Keperawatan

Hari /

tanggal

No.Dx Implementasi

Respon Pasien

Tanda

tangan

Selasa

4/05/10

15.00

1 Mengobservasi keadaan

umum pasien

S : -

O : pasien berbaring di tempat

tidur

keadaan umum baik,

composmentis

pasien tampak lemah

15.30 1 Mengkaji frekuensi /

kedalaman pernafasan

S : ibu pasien mengatakan

anaknya masih batuk pilek

dan sesak nafas

O : pernafasan dangkal dan

cepat

Pergerakan dada simetris

Pasien tampak sesak nafas

dan sering batuk

16.00 1 Menganjurkan pada ibu

pasien untuk

memberikan minum air

hangat

S : ibu pasien mengtakan akan

memberikan anaknya

minum air hangat

O : pasien mau minum air

hangat yang diberikan

kurang lebih 250 cc

16.30 1 Melakukan hisap lendir

pada pasien

S : -

O : klien tampak menangis

Lendir yang keluar berwarna

Bening

pasien terlihat lebih nyaman

dalam bernafas

Page 20: BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin : Laki-lakidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-windicandr...42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada

61

17.00 Mengobservasi TTV

S : -

O : suhu 36,8 oC

RR : 45 x/mnt

Nadi : 125 x/mnt

18.00 2 Memberikan diit pada

pasien dan obat per oral

Puyer OAT 1 bungkus

S : ibu pasien mengatakan akan

menyuapi anaknya

O : pasien makan hanya 5 suap

nasi dan sayur

Obat dapat masuk

20.00 3 Menciptakan

lingkungan yang

terapeutik dan

memotivasi pasien

untuk beristirahat.

S : ibu pasien mengatakan

anaknya sulit tidur karena

sesak nafas

O : pasien terlihat berbaring di

tempat tidur

Rabu

5/05/2010

14.00

3 Menciptakan

lingkungan yang

terapeutik dan

menjelaskan kepada ibu

pasien tentang

pentingnya istirahat

S : ibu pasien mengatakan

mengerti tentang apa yang

dikatakan perawat

O : pasien tidur

16.00

2 Mengidentifikasi faktor

yang menyebabkan

pasien sulit untuk

makan

S : ibu pasien mengatakan klien

mau termotivasi makan

kalau ada temannya yang

sedang makan

O : pasien terlihat lebih segar

16.30 2 Menimbang Berat

badan pasien

S : -

O : berat badan pasien 12 kg

Page 21: BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin : Laki-lakidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-windicandr...42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada

62

17.00 2 Memonitor TTV dan

menganjurkan kepada

ibu pasien untuk

membersihkan gigi

anaknya

S : ibu pasien mengatakan akan

memotivasi anaknya untuk

untuk sikat gigi

O : RR : 46 x/menit

Suhu : 36.8 oC

Nadi : 115 x/mnt

Pasien sikat gigi di bantu

oleh ibunya

17.30 1 Menganjurkan kepada

ibu pasien kalau pasien

batuk agar di motivasi

untuk mengeluarkan

sekretnya

S : ibu pasien mengatakan

anaknya kalalu batuk keluar

dahak sedikit dan bening

O : pasien bisa mengeluarkan

dahak tapi sedikit, warna

bening dan cair.

18.00 2 Memberikan diit sesuai

program dan injeksi

isoprinasin ¼ ampul

S : ibu pasien mengatakan

anaknya tadi siang makan

habis ½ porsi

O : pasien makan habis ½ porsi

Obat dapat masuk

pasien terlihat lebih rileks

17.00 1 Memberikan terapi

nebulisasi dengan

ventolin 1 ml

S : ibu pasien mengatakan sesak

nafas anaknya mulai

berkurang

O : pasien kooperatif

Terapi nebulisasi lancar

Pasien tampak lega dalam

bernafas

20.00 3 Menciptakan

lingkungan yang

terapeutik, membantu

S : ibu pasien mengatakan

anaknya sudah bisa tidur

dengan nyaman,tapi kadang

Page 22: BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin : Laki-lakidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-windicandr...42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada

63

memberikan posisi

istirahat yang nyaman

untuk pasien

masih terbangun.

O : pasien tidur dengan posisi

kepala lebih tinggi dari dada.

Kamis

6/05/2010

21.00

3 Menciptakan

lingkungan yang

terapeutik dan

emotivasi pasien untuk

istirahat

S : ibu pasien mengatakan akan

menidurkan anaknya

Ibu pasien mengatakan

anaknya sudah mau jalan-

jalan keluar kamar

O : pasien berbaring di tempat

Tidur

01.00 Memberikan injeksi IV

xilon 12,5 mg

S : -

O : pasien tidur obat dapat

Dimasukan

05.30 2 Memberikan air hangat

untuk mandi dan

memotivasi pasien

untuk sikat gigi

S : ibu pasien mengatakan akan

membantu ankanya unutuk

sikat gigi

O : pasien mau sikat gigi dan di

dampingi ibunya

06.00 Memonitor TTV S : ibu pasien mengatakan sesak

nafas anaknya sudah

berkurang

O : RR : 38 x/mnt

Suhu : 36,5 oC

Nadi : 105 x/mnt

06.15 2 Membagikan diit

kepada klien

S : ibu pasien mengatakan

anaknya sudah ada kemauan

untuk makan

O : pasien makan habis ¾ dari

porsi yang disediakan

Page 23: BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin : Laki-lakidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-windicandr...42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada

64

G. Catatan Perkembangan

Hari/

Tgl

No.

Dx

Catatan Perkembangan Paraf

Sabtu

8/05/10

1 S : ibu pasien mengatakan anakya batuk

pileknya sudah mulai berkurang

Ibu pasien mengatakan sesak nafas anknya

sudah berkurang

O : pasien terlihat lebih nyaman

Sesak nafas berkurang

Tidak ada retraksi dada

Tidak ada sianosis

Pernafasan 35 x/menit

A : Masalah teratasi sebagian

- pasien dapat bernafas dengan nyaman.

P : Pertahankan intervensi.

- Auskultasi bunyi nafas, catat adanya

bunyi nafas seperti : ronchi, krekles

- kaji frekuensi dan kedalaman pernafasan,

Anjurkan pasien untuk minum air hangat

kurang lebih 1000 ml/hari

8/05/10 2 S : ibu pasien mengatakan anaknya sudah ada

kemauan untuk makan

Ibu pasien mengatakan anaknya makan

habis ¾ porsi yang disediakan

O : BB 13,2 kg

TB 76 cm

LILA 18 cm

Bising usus 10 x/menit

A : Masalah teratasi sebagian

- pasien sudah peningkatan nafsu untuk

Page 24: BAB III Pengkajian 1. a. Jenis kelamin : Laki-lakidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-windicandr...42 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada

65

makan.

P : Pertahankan intervensi.

- Berikan makanan dalam porsi kecil tapi

sering dan dalam kondisi hangat.

Anjurkan kepada ibu pasien untuk

menjaga kebersihan mulut anaknya.

8/05/2010 3 S : ibu pasien mengatakan anaknya sudah bisa

tidur dengan nyaman, tidur malam kurang

lebih 6 jam dan tidur siang kurang lebih 2

jam

Ibu pasien mengatakan anaknya sudah mau

jalan - jalan keluar kamar

O : pasien terlihat lebih nyaman

Pasien terlihat sering jalan – jalan keluar

kamar didampingi ibunya

TTV :

RR : 30 x/menit

Suhu : 36,5 oC

Nadi : 105 x/menit

A : Masalah teratasi

- pasien dapat beraktivitas dan tidak ada

kelemahan fisik.

P : Pertahankan intervensi.

- Bantu keluarga / pasien untuk memilih

posisi yang nyaman saat istirahat / tidur.