Bab iii pkl

3
20 BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Waste Water Treatment (WWT) PT. Ekamas Fortuna Gampingan Kecamatan Pagak-Malang pada tanggal 9 Januari sampai 3 Februari 2012. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Adapun alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah Beaker Gelas 100 mL, Beaker Gelas 1000 mL, Pipet Ukur 1 mL, Bola Hisap, Pengaduk Gelas, Neraca Analitik, Flokulator (Lovibond), pH meter dan Turbiditas Meter 3.2.2 Bahan Sedangkan bahan-bahan yang digunakan meliputi, Sampel Air Sungai, PAC (Poli Alumunium Chloride) P812 dan Aquades. 3.3 Cara Kerja 3.3.1 Pengambilan Air Flokulator Diambil sampel air flokulator pada bak flokulator sebanyak 1 L dengan menggunakan beaker gelas 1000 mL, kemudian diamati kecepatan alir air sungai dan kecepatan alir limbah yang masuk ke pipa pada Flowmeter. Diambil juga air sungai sebanyak 10 L dan ditaruh di jurigen yang nantinya digunakan untuk percobaan pada beberapa variable. Kemudian dilakukan pengamatan kecepatan pemberian PAC yang konsentrasinya sudah diketahui yaitu sebesar 12 ppm. Selanjutnya dilakukan Jartest pada air flokulator yang sudah diambil tadi pada alat Jartest

Transcript of Bab iii pkl

Page 1: Bab iii pkl

20

BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Waste Water Treatment (WWT) PT. Ekamas

Fortuna Gampingan Kecamatan Pagak-Malang pada tanggal 9 Januari sampai 3 Februari 2012.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Adapun alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah Beaker Gelas 100 mL,

Beaker Gelas 1000 mL, Pipet Ukur 1 mL, Bola Hisap, Pengaduk Gelas, Neraca Analitik,

Flokulator (Lovibond), pH meter dan Turbiditas Meter

3.2.2 Bahan

Sedangkan bahan-bahan yang digunakan meliputi, Sampel Air Sungai, PAC (Poli

Alumunium Chloride) P812 dan Aquades.

3.3 Cara Kerja

3.3.1 Pengambilan Air Flokulator

Diambil sampel air flokulator pada bak flokulator sebanyak 1 L dengan menggunakan

beaker gelas 1000 mL, kemudian diamati kecepatan alir air sungai dan kecepatan alir limbah

yang masuk ke pipa pada Flowmeter. Diambil juga air sungai sebanyak 10 L dan ditaruh di

jurigen yang nantinya digunakan untuk percobaan pada beberapa variable. Kemudian dilakukan

pengamatan kecepatan pemberian PAC yang konsentrasinya sudah diketahui yaitu sebesar 12

ppm. Selanjutnya dilakukan Jartest pada air flokulator yang sudah diambil tadi pada alat Jartest

Page 2: Bab iii pkl

21

selama 15 menit dengan kecepatan aduk 75 rpm. Air flokulator hasil Jartest di diamkan selama

15 menit, setelah itu diukur turbiditasnya dengan alat Turbiditymeter serta dilakukan pengukuran

pH dengan alat pHmeter. Hasil pengukuran turbiditas dan pH dicatat pada data pengamatan.

3.3.2 Pembuatan Larutan Poly Aluminium Chlorida (PAC)

Ditimbang 1 gram bubuk PAC dengan menggunakan neraca analitik, ditambahkan

dengan 100 mL aquades dan diaduk hingga homogen sampai tidak ada endapan.

3.3.3 Pembuatan larutan PAC Variasi 11 ppm, 10 ppm dan 9 ppm

Diambil 7,5 L air sungai yang ada di dalam jurigen dan 2,5 L air limbah, dan diaduk

hingga homogen. Diambil 1 L air sungai yang sudah dicampur dengan limbah, diaduk dengan

alat Jartest selama 15 menit dengan kecepatan 75 rpm dan ditambahkan secara bersamaan

dengan 1,1 mL larutan PAC yang telah dibuat dan langkah ini dilakukan pada konsentasi 11

ppm. Setelah Jartest sudah selesai dilakukan, dilanjutkan dengan mengukur Turbiditas dengan

menggunakan Turbiditimeter dan mengukur derajat keasamannya dengan alat pHmeter. Langkah

ini diberlakukan juga pada variable lainnya, yaitu dengan menambahkan 1 mL PAC untuk

sampel yang 10 ppm, dan ditambahkan 0,9 mL PAC untuk sampel yang 9 ppm.

3.3.4 Uji Jar Test

Dilakukan Jartest pada semua sampel yaitu semua sampel (11 ppm, 10 ppm, dan 9 ppm)

diaduk dengan kecepatan 75 rpm selama 15 menit. Kemudian di diamkan selama 15 menit lagi

untuk proses pengendapan.

3.3.5 Uji Turbiditas

Sampel analisa Turbiditas ini diambil dari hasil pengendapan Jartest, analisa Turbiditas

dilakukan pada alat Turbiditymeter. Dinyalakan tombol ON pada alat, di setting angka nol pada

pembacaan turbiditas, kemudian dimasukkan sampel pada kuvet yang sudah ada. Blanko

Turbiditymeter dikeluarkan dan dimasukkan kuvet yang sudah berisi sampel, maka

turbiditymeter akan menditeksi tingginya kekeruhan pada sampel, dari angka turbiditas yang

keluar, angka yang paling kecil yang digunakan sebagai nilai turbiditas dengan satuan NTU

(Nephelo Turbidity Unit). Dilakukan perlakuan ini pada semua variable sampel.

Page 3: Bab iii pkl

22

3.3.6 Uji Derajat Keasaman (pH)

Dimasukkan pH meter kedalam sampel yang sudah dilakukan uji Jartest selama beberapa

menit sehingga nilai pH yang dihasilkan akurat. Dilakukan analisa pH ini pada semua variable

yaitu 11 ppm, 10 ppm, dan 9 ppm.