Bab III Pkl Rs Bhayangkara

34
Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto BAB III PEMBAHASAN ALAT KESEHATAN 1. Alat Laboratorium Pes a wat centrifuge I. Data pesawat Nama alat : Centrifuge Merk pesawat : Selecta Nomor seri : 0369902 Code : 7000575 Fuse : 3 A Power : 190 w Ac mains : 230 V, 50 Hz II. Prinsip dasar pesawat Centrifuge banyak digunakan pada laboratorium klinik. Biasanya dipergunakan untuk memisah-kan serum dari darah beku. Tetapi secara umum centrifuge digunakan untuk memisahkan suatu larutan atau emulsi yang mempunyai berat molekul berbeda. Caranya yaitu berdasarkan gaya sentrifugal yang timbul apabila suatu benda diputar dari suatu titik. Makin tinggi kecepatan putaran yang diberikan maka makin besar gaya sentrifugal yang dihasilkan. a. Fungsi centrifuge Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta

Transcript of Bab III Pkl Rs Bhayangkara

Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

BAB IIIPEMBAHASAN ALAT KESEHATAN

1. Alat Laboratorium

Pesawat centrifuge

I. Data pesawatNama alat: Centrifuge Merk pesawat : Selecta Nomor seri: 0369902Code: 7000575Fuse: 3 APower: 190 wAc mains: 230 V, 50 Hz

II. Prinsip dasar pesawat Centrifuge banyak digunakan pada laboratorium klinik. Biasanya dipergunakan untuk memisah-kan serum dari darah beku. Tetapi secara umum centrifuge digunakan untuk memisahkan suatu larutan atau emulsi yang mempunyai berat molekul berbeda.Caranya yaitu berdasarkan gaya sentrifugal yang timbul apabila suatu benda diputar dari suatu titik. Makin tinggi kecepatan putaran yang diberikan maka makin besar gaya sentrifugal yang dihasilkan.a. Fungsi centrifugeCentrifuge berfungsi untuk memisahkan partikel partikel dalam suatu larutan yang mempunyai berat molekul yang berbeda berdasarkan gaya centrifugal. Faktor gravitasi dapat diperbesar dalam proses pengendapannya dipercepat dengan centrifuge, sehingga partikel partikel dengan berat molekul berbeda dapat dipisahkan. Dimana partikel partikel yang mempunyai bobot yang paling besar akan berada di tempat yang paling bawah dari tabung pengendapan karena gaya centrifugalnya menjadi lebih besar .Larutan suspensi misalnya kapur dilarutkan didalam air maka jika dibiarkan beberapa lama kapur akan mengendap. Hal ini dikarenakan partikel partikel kapur memiliki gaya berat, tetapi jika partikel-partikel pada larutan suspensinya sukar mengendap maka diperlukan alat yang dapat memperbesar gaya berat maka,dilakukan dengan cara menimbulkan gaya centrifugal. Dan gaya centrifugal tersebut timbul pada benda yang digerakan berputar dengan satu titik sebagai porosnya.

b. Centrifuge sederhana dan centrifuge ligatan tinggi Ada tiga jenis centrifuge yang digunakan di laboratorium :a. Centrifuge sederhana, mempunyai kecepatan kurang dari 7000 Rpm.b. Centrifuge Ligatan, mempunyai kecepatan antara 7000-60000 Rpm.c. Centrifuge Ultra mempunyai kecepatan di atas 6000 Rpm.

Centrifuge yang berada di rumah sakit Bhayangkara Tk.I R.said sukanto, termasuk pada centrifuge sederhana karena mempunyai kecepatan 4100 setiap menit. Biasanya dengan kecepatan sebesar 3500 setiap menit sudah cukup sebagai pemisah, tetapi beberapa suspense memerlukan kecepatan yang lebih besar untuk memisahkannya. Untuk itu digunakan ultra centrifuge yang dapat memisahkannya. Untuk digunakan ultra centrifuge yang dapat memisahkan komponen yang massanya hanya berada sangat sedikit.

Centrifuge yang bekerja terus menerus dalam waktu yang lama harus dilengkapi dengan alat pendingin. Lebih-lebih jika cairannya stabil pada temperature yang rendah. Bila didalam centrifuge hanya diputar beberapa tabung, diusahakan agar jumlahnya genap. Jika terpaksa harus memutar tabung ganjil, maka dipergunakan tabung blanko yang berisikan air sama tinggi dengan tabung yang lain. Hal ini diperlukan untuk mencegah guncangan pada motor centrifuge. Semangkin tinggi kecepatan, pengisian tabung-tabung harus dilaksanakan semangkin seksama, terutama untuk dua tabung yang berhadapan. Demi keselamatan centrifuge tidak boleh di hentikan dengan tangan. Selain itu penghentian dengan tangan akan menimbulkan arus kisaran dalam endapan.

c. Gambar fisik

Gambar 1.1 centrifuge d. Hal- hal yang perlu diperhatikan

1. Jumlah tabung harus genap dan harus diletakan saling berhadapan, jika jumlah tabung ganjil harus ditambah 1 tabung dan diisi air sebanyak sempel lain.2. Pada saat centrifuge berputar jangan dihentikan dengan tangan, karena hal ini dapat menimbulkan arus kisaran dalam endapan, semua ini untuk centrifuge yang tidak dilengkapi dengan tutup otomatis.3. Beban motor harus seimbang4. Rumah tabung harus dilengkapi dengan karet agar tabung tidak mudah pecah.5. Motor harus memiliki kecepatan yang konstan.6. Untuk centrifuge dengan kecepatan yang tinggi harus dilengkapi dengan pendingin. e. Blok diagram centrifuge Berikut ini blok diagram centrifuge

Display

Power Supply Motor Control unit TIMER

III. Prinsip Kerja a. tegangan masuk kepesawat, maka display pesawat akan menyala, menandakan pesawat siap bekerja. b. Lalu atur timer pada pesawat sesuai dengan yang diinginkan.c. Kemudian tekan tombol start. d. Dengan menekan tombol start maka motor mulai bekerja e. Kerena tombol star dan timer bekerja terhubung secara langsung dengan motor, apabila salah satu tidak bekerja maka motor pun tidak akan bekerja.f. Jika waktu yang telah ditentukan telah habis, maka di display akan menunjukan OFF

IV. Prosedur Tetap Pengoperasian Centrifuge

a. Pengertian Prosedur tetap pengoperasian centrifuge adalah bentuk dari standar yang berupa cara atau langkah- langkah yang harus diikuti dalam melaksanakan kegiatan pengoperasian centrifuge, yang berdasarkan prasyarat dan urutan kerja yang harus dipenuhi. Prosedur ini berdasarkan pada petunjuk lain yang terkait, berupa prasyarat, persiapan, pemanasan, pengoperasian, pengemasan dan penyimpanan, agar alat dapat difungsikan dengan baik untuk memisahkan partikel suatu zat dalam larutan yang mempunyai berat molekul yang berbeda.

b. Tujuan Agar pengoperasian dilakukan dengan benar Agar didapatkan hasil pemeriksaan / diagnose yang baik dan sempurna Agar pasien dan operator terhindar dari bahaya yang ditimbulkan oleh kesalahan pengoperasian . Agar usia teknis alat dapat tercapai.

c. Prasyarat SDM tersetifikasi Catu daya sesuai dengan alat Kontak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian Alat layak pakai dan bersih aksesoris lengkap dan baik Bahan operasional tersedia

d. Prosedur Persiapan Tempatkan alat pada ruang Lepaskan penutup debu Siapkan aksesoris Siapkan bahan operasional Periksa alat ke terminal pembumian Pelaksanaan Perhatikan protap pelayanan. Masukan kuvet berisi sample. Atur kecepatan. Atur waktu yang diingin. Tutup wadah. Hubungkan alat dengan catu daya. Hidupkan alat dengan memutar timer ke posisi yang diinginkan sehingga alat dalam posisi on ( hidup ). Lakukan pemanasan secukupnya. Pengemasan dan penyimpanan Buka wadah dan keluarkan kuvet dari alat, buang cairan sample dan bersihkan. Set timer ke posisi semula / nol. Set kecepatan ke posisi semula / nol. Lepaskan hubungan alat ke catu daya. Bersihkan alat, pastikan centrifuge dalam kondisi baik dan siap di fungsikan pada pemakaian berikutnya. Pasang penutup debu. Simpan alat dan aksesoris ke tempat semula. Catata beban kerja ( dalam jumlah sempel perbulan )

V. Prosedur Tetap Pemantauan Fungsi Centrifuge a. Pengertian Prosedur Tetap Pemantauan Fungsi Centrifuge adalah bentuk standar langkah langkah yang harus diikuti dalam pemantauan fungsi centrifuge, yang berdasarkan prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi.

b. Kebijakan Surat keputusan Direktur Rumah Sakit tentang keputusan dan fungsi IPSRS.

c. Tujuan Mengetahui lingkungan yang tersedia Mengetahui kondisi fisik, fungsi komponen dan kinerja alat centrifuge. Mengetahui aspek keselamatan. Mengetahui alat layak atau tidak untuk difungsikan.

d. Prasyarat SDM tersetifikasi Peralatan kerja dan alat ukur lengkap. Protap pemantauan fungsi, lembar kerja pemantauan fungsi dan protap lembar pengoperasian tersedia. Bahan operasional tersedia. Kontak- kontak dilengkapi hubungan pembumian.e. Peralatan Alat kerja : Tool set Alat ukur : Multi meter ( terkalibrasi )

f. Prosedur Persiapan Siapkan SPK ( surat perintah kerja ) Siapkan formulir kerja pemantauan fungsi Siapkan protap pemantauan fungsi Siapkan alat kerja dan alat ukur Siapkan bahan operasional Pemberitahuan kepada unit pelayanan pengguna alat Pelaksanaan Lakukan pendataan alat Lakukan pemantauan kondisi lingkungan Lakukan pemeriksaan fisik dan komponen alat. Lakukan pemeriksaan fungsi dan aspek keselatan alat

Pencatatan Lakukan pengisian SPK dan lembar pemantauan fungsi Simpulkan hasil pemantauan fungsi : Alat layak difungsikan Alat tidak layak difungsikan Pengguna alat mendatangi lembar kerja dan SPK pemantauan fungsi. Pemansan cek alat kerja dan alat ukur sesuai dangan lembar kerja. Cek dan rapikan dokumen teknisi penyerta. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokum teknisi penyerta ketempat semula.

Laporan Laporkan hasil pemantauan fungsi kepada unit pelayanan pengguna alat dan saran tindak lanjut. Laporkan hasil pemantauan fungsi kepada pemberi tugas.

VI. Prosedur Tetap Pemeliharaan Centrifugea. pengertianProsedur tetap pemeliharaan centrifuge adalah bentuk standar mengenai langkah langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis dalam melaksanakan pemeliharaan centrifuge, yang berdasarkan prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur ini disusun berdasarkan pada service manual dan petunjuk lain yang terkait,dengan urutan kerja : pembersihan, pelumas, pengencangan, pengecekan fungsi dan kondisi alat, penggantian bahan pemeliharaan, pemeriksaan kinerja, aspek keselamatan kerja dan adjustment/peneyetelan. Kesimpulan hasil pemeliharaan alat baik atau alat tidak baik.b. Tujuan Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar. Alat selalu dalam kondisi siap pakai dan layak pakai, sehingga usia teknis alat dapat tercapai. c. Prasyarat Alat kesehatan berfungsi SDM tersertifikasi. Alat kerja dan alat ukur lengkap. Dokumen teknis, lembar kerja pemeliharaan, protap pemeliaharaan dan protap pengoperasian tersedia Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia. Stop kontak yang dilengkapi dengan pembumian. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan.

d. Peralatan Alat kerja:Set mekanik Alt ukur:Multi meter ( terkalibrasi ) Material bantu:Idikator lamp lens cleaner kit contact leaner aguades peniup debu kain lap halus, tissue lensa kuas.e. Prosedur Persiapan Siapkan SPK ( surat perintah kerja ) Siapkan formulir lembar kerja dan kartu pemeliharaan alat. Siapkan servie manual, protap pemeliharaan dan protap pengoperasian alat. Siapkan alat kerja dan alat ukur. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu. Pemberitahuan kepada unit pelayanan pengguna alat. Pelaksanaan pemeliharaan Lakukan pemebersihan seluruh bagian alat. Cek kondisi saklar dan tombol- tombol. Cek idikator lamp, ganti bila perlu. Lakukan pengukuran arus bocor. Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian alat. Lakukan uji kinerja alat. Lakukan penyetelan. Adjustment kecepatan motor dengan menggunakan tachometer. Adjustment timer dengan stopwatch Kesimpulan hasil pemeliharaan Pencatatan Lakukan pengisian formulir lembar kerja, kartu pemeliharaan dan SPK Simpulkan hasil pemeliharaan : alat baik alat tidak baik pengguna alat menandatangani formulir lembar kerja dan SPK sebagai bukti pemeliharaan alat telah dilaksanakan. Pengemasan Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan lembar kerja. Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta. Kembalikan alat kerja dan alat ukur serta dokumen teknis penyerta ke tempat semula. Bersihkan alat centrifuge dan lokasi pemeliharaan. Laporan Laporkan hasil pemeliharaan alat kepada unit pelayanan pengguna alat dan serahkan kembali centrifuge yang telah dipelihara. Laporkan hasil pemeliharaan alat kepada pemberi tugas

VII. Prosedur Tetap Perbaikan Centrifugea. Pengertian Prosedur tetap pemeliharaan centrifuge adalah bentuk standar mengenai langkah langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis dalam melaksanakan pemeliharaan centrifuge, yang berdasarkan prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur ini disusun berdasarkan pada service manual dan petunjuk lain yang terkait, meliputi : analisa kerusakan, penyiapan suku cadang, perbaikan, penyetelan / adjustment, kalibrasi internal, uji kinerja, dan pengukuran aspek keselamatan kerja. Kesimpulan hasil alat baik atau alat tidak baik.

b. Tujuan Agar perbaikan dapat dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar. Alat yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dan berfungsi kembali.c. Petugas Teknisi elektromedis d. Prasyarat Alat kesehatan dalam kondisi rusak. SDM tersertifikasi Alat kerja dan alat ukur lengkap. Dokumen teknis, lembar kerja pemeliharaan, protap pemeliaharaan dan protap pengoperasian tersedia Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia. Stop kontak yang dilengkapi dengan pembumian. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan.

e. Prosedur Persiapan Siapkan SPK ( surat perintah kerja ) Siapkan formulir lembar kerja dan kartu pemeliharaan alat. Siapkan servie manual ( diagram/wiring ), protap pemeliharaan dan protap pengoperasian alat, riwayat perbaikan alat. Siapkan alat kerja dan alat ukur. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasionaldan material bantu. Pemberitahuan kepada unit pelayanan pengguna alat. Pelaksanaan Lakukan analisis kerusakan : Tanyakan kepada pengguna alat, mengenai gejaja kerusakan alat. Lakukan trouble shooting, untuk mengetahui penyebab kerusakan, bagian alat/ suku cadang / komponen yang yang mengalami kerusakan. Perhatikan panduan analisis kerusakan, service manual dan diagram. Lakukan pendataan, bagian alat/komponen/suku cadang yang rusak, lengkap dengan data teknis dan catalog. Siapkan suku cadang yang diperlukan. Lakukan langkah perbaikan. Lakukan penyetelan/adjustment, kalibrasi internal Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja.

Pencatatan Lakukan pengisian formulir lembar kerja perbaikan dan SPK. Kesimpulan hasil perbaikan : Alat baik. Alat tidak baik. Pengguna alat menandatangani formulir lembar kerja perbaikan, dan SPK, sebagai bukti perbaikan telah dilaksanakan. Pengemasan Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan lembar kerja. Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta. Kembalikan alat kerja dan alat ukur serta dokumen teknis penyerta ke tempat semula. Bersihkan alat centrifuge dan lokasi perbaikan.

VIII. Standar Operasional Prosedur Kalibrasi1. Kalibrasi dapat dilakukan dengan mengukur kecepatan motor dengan spidometer, apakah kecepatan motor sesuai dengan tertera di display. 2. Sesuaikan timer, apakah timer, tersebut masih sesuai dengan keadaan normal atau menyimpang.

2. Alat Diagnostik

Pesewat Ultrasonografi

I. Data pesawatNama alat: USG 4 DimensiMerk pesawat: Aloka Nomor seri: M01464Tipe : SSD 1100 FLEXUS OB

II. Prinsip dasar dari USG adalah:Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi daripada kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarnya sama sekali. Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekuensi antara 20 20.000 Cpd (Cicles per detik- Hertz). Sedangkan dalam pemeriksaan USG ini menggunakan frekuensi 1- 10 MHz ( 1- 10 juta Hz). Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dihasilkan dari kristal-kristal yang terdapat dalam suatu alat yang disebut transduser. Perubahan bentuk akibat gaya mekanis pada kristal, akan menimbulkan tegangan listrik. Fenomena ini disebut efek Piezo-electric, yang merupakan dasar perkembangan USG selanjutnya. Bentuk kristal juga akan berubah bila dipengaruhi oleh medan listrik. Sesuai dengan polaritas medan listrik yang melaluinya, kristal akan mengembang dan mengkerut, maka akan dihasilkan gelombang suara frekuensi tingi.

a. Fungsi USG Dalam kasus kehamilan, Ultrasonografi (USG) digunakan oleh dokter spesialis kandungan untuk memperkirakan usia kandungan dan memperkirakan hari persalinan. Dalam dunia kedokteran secara luas, alat USG (ultrasonografi) digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan diagnosa atas bagian tubuh yang terbangun dari cairan. b. Jenis pemeriksaan USG USG 2 Dimensi Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan. USG 3 Dimensi Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang diputar). USG 4 Dimensi Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat bergerak. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim. USG Doppler Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi: Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit). Tonus (gerak janin). Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm). Doppler arteri umbilikalis. Reaktivitas denyut jantung janin

c. Gambar fisik

Gambar 2.1 USG

d. Komponen dalam mesin USG Pada dasarnya, ada tiga komponen mesin USG :

Tranducer Tranducer adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, didalam tranduser terdapat Kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh tranduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang pantulan atau akusitik sehingga fungsi dari Kristal adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh computer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar. Monitor yang digunakan dalam mesin USG Mesin USG Mesin USG merupakan bagian USG dimana fungsinya untuk mengelola data yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPunya USG sehingga didalamnya terdapat komponen komponen yang sama seperti pada CPU pada CP.

e. Jenis jenis USG

Jenis jenis USG pada dasarnya ada tujuh uji USG namun pada proses utamanya sama. Ketujuh tipe prosedur tersebut adalah:

Pindai Transvaginal: Sebuah alat pendeteksi yang dirancang khusus digunakan di dalam vagina untuk menghasilkan citra sonogram. Paling sering digunakan di masa awal kehamilan

Ultrasonografi standar: Uji USG umum yang menggunakan sebuah pendeteksi untuk menghasilkan citra dua dimensi dari janin yang berkembang.USG 2D hanya dapat melihat bayi dari salah satu sisi saja

Ultrasonografi lanjutan: Uji ini mirip dengan USG standar, namun uji ini lebih ditujukan untuk memeriksa penyakit tertentu dan menggunakan peralatan yang lebih canggih

USG Doppler: Prosedur pencitraan ini mengukur perubahan pada frekuensi gelombang ultrasonografi saat dipantulkan obyek bergerak, seperti sel darah.

USG 3-D: Dilakukan dengan menggunakan pendeteksi yang dirancang khusus dan piranti lunak untuk menghasilkan citra tiga dimensi dari janin yang sedang berkembang.Janin dapat terlihat utuh dan jelas, seperti bayi yang sesungguhnya

USG 3-D dinamis atau 4-D: Dilakukan dengan pendeteksi yang dirancang khusus untuk melihat wajah dan pergerakan bayi sebelum kelahiran. Seluruh tubuh bayi, berikut gerak-gerik seperti kita menonton film animasi dapat dilihat.

Echokardiografi Janin: Menggunakan gelombang suara ultra untuk mengetahui fungsi dan anatomi jantung bayi. Ini digunakan untuk membantu pemeriksaan dugaan cacat jantung kongenital.

f. Blok diagram USG

III. Prinsip Kerja Alat ultrasonografi ( USG )Tranduser bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara. Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator lalu diubah menjadi energy akustik oleh tranduser yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam macam pantulan sesuai dengan jaringan yang dilaluinya.Pantulan gema yang berasal dari jaringan jaringan tersebut akan membentur tranduser dan akan ditangkap oleh tranduser, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar monitor. Gelombang kemudian diteruskan ke tabung sinar katoda melalui receiver seterusnya dan ditampilkan sebagai layar monitor.

IV. Prosedur Tetap Pengoperasian USGa. Pengertian Prosedur tetap pengoperasian USG adalah bentuk dari standar yang berupa cara yang harus diikuti dalam melaksanakan kegiatan pengoperasian USG yang berdasarkan prasyarat dan urutan kerja yang harus dipenuhi.

b. Tujuan Agar pengoperasian alat di lakukan dengan benar. Agar didapatkan hasil pemeriksaan yang baik dan sempurna. Agar pasien dan operator terhindar dari bahaya. Agar usia teknis alat tercapai.c. Prasyarat SDM terlatih Catu daya sesuai kebutuhan Alat layak pakai Aksesoris lengkap Bahan oprasional tersediad. Prosedur Persiapan Lepaskan penutup debu Siapkan aksesoris Siapkan bahan operasional Periksa alat ke terminal pembumian Pemanasan Hubungkan alat dengan catu daya Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF Lakukan pemanasan secukupnya Beritahu pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan Pelaksanaan Oleskan bagian tubuh yang akan diperiksa dengan gel Pilih jenis mode yang akan digunakan Pilih probe yang akan digunakan Letakan probe pada bagian tubuh yang akan diperiksa Lihat hasil layar Pengemasan Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF Lepaskan hubungan alat dengan catu daya Bersihkan seluruh bagian alat, pastikan kondisi alat USG dalam keadan baik. Kembalikan alat pada posisi normal Pasang penutup debu

V. Prosedur Tetap Pemeliharaan USG a. Pengertian Prosedur tetap pemeliharaan USG adalah bentuk standar dari langkah- langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis dalam melaksanakan pemeliharaan USG.b. Tujuan Agar peneliharaan dilakukan dengan prosedur yang benar Alat dalam kondisi siap dan layak pakai

c. Prasyarat Alat berfungsi SDM tersertifikasi Alat kerja dan alt ukur lengkap Bahan material dan pemeliharaan tersedia Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan

d. Persiapan Siapkan surat perintah kerja Siapkan formulir laporan kerja Siapkan dokumen teknis penyerta Siapkan peralatan kerja Tool set Multimeter Siapkan bahan pemeliharaan e. Pelaksanaan pemeliharaan Ganti gel tiap 3 bulan sekali Periksa probe tiap 6 bulan sekali Periksa stok kertas sebelum alat digunakan Periksa fungsi tombol 1 bulan sekali Bersihkan seluruh bagian alat Lakukan pengecekan fungsi dan kondisi alat Lakukan penyetelan Kesimpulan hasil pemeliharaanf. Peleporan Laporkan hasil kerja kepada pemberi tugas

VI. Prosedur Tetap Perbaikan USGa. Usg adalah alat yang menghasilkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi yang dimanfaatkan untuk mendiagnosa atau terapi pada pasien. Standar buku mengenai langkah langkah teknis yang harus diikuti oleh teknis elektromedis dalam melaksanakan perbaikan kerusakan USG yang berdasarkan prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi, prosedur ini berdasarkan service manual dan petunjuk lain yang harus diikuti.b. Tujuan Agar perbaikan dilakukan dengan prosedur yang benar Alat yang rusak dapat diperbaiki dan berfungsi kembalic. Prasyarat SDM terlatih Peralatan kerja lengkap Alat ukur dan alat kerja Tool set Multimeter Tersedia lembar kerja perbaikan dan protap pengoperasian Bahan material bantu , pemeliharaan dan suku cadang Mekanis kerja jelas.d. Persiapan Siapkan surat perintah kerja Siapkan formulir laporan kerja Siapkan dokumen teknis penyerta Service manual Wiring diagram Siapkan alat kerja dan alat ukur Tool set mekanik Multi meter Siapkan bahan Suku cadang Pemberitahuan ke pengguna alat

e. Pelaksanaan Lakukan analisa kerusakan Tanyakan informasi kepada pengguna alat, mengenai gejala kerusakan Lakukan perbaikan dengan atau tanpa penggantian suku cadang Setelah perbaikan selesai, lakukan pengujian fungsi f. Pencatatan Catat setiap tindakan perbaikan, pada lembar laporan Pengguna alat menandatangani lembar perbaikan alat g. Pengemasan Cek alat kerja dan alat ukur Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta ke tempat semula Bersihkan alat dan rapikan peralatan kerja di lokasi kerjah. Laporan Laporkan hasil perbaikan kepada pemberi tugas Laporkan apabila dalam perbaikan alat dilakukan pergantian suku cadang

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta