BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran...

26
24 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Instansi Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia pada awalnya bernama Departemen Penerangan. Pembentukan Departemen Penerangan ditandai dengan penetapan Mr. Amir Sjarifuddin sebagai Menteri Penerangan oleh PPKI pada tanggal 19 Agustus1945. Ketika Abdurrahman Wahid menjadi Presiden RI pada tahun 1999, Departemen Penerangan dan Departemen Sosial dibubarkan. Dalam penjelasan yang diberikan secara terbuka pada sidang paripurna DPR, pada pertengahan November 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata- mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan, sekaligus dalam rangka implementasi sepenuhnya UU No. 22/1999 tentang otonomi daerah. Pada masa kepemimpinan Presiden Megawati, dibentuk Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi pada tahun 2001. Saat itu yang ditunjuk sebagai Menteri Negara adalah Syamsul Mu'arif. Ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjabat pertama kali sebagai Presiden, ia menggabungkan Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi, Lembaga Informasi Nasional, dan Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi yang berasal dari Departemen Perhubungan dan ditambahkannya direktorat jenderal baru yaitu Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika. Lembaga Informasi Nasional dipecahnya menjadi dua yaitu Ditjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi

Transcript of BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran...

Page 1: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

24

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum Organisasi

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Instansi

Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia pada awalnya bernama

Departemen Penerangan. Pembentukan Departemen Penerangan ditandai dengan

penetapan Mr. Amir Sjarifuddin sebagai Menteri Penerangan oleh PPKI pada

tanggal 19 Agustus1945.

Ketika Abdurrahman Wahid menjadi Presiden RI pada tahun 1999,

Departemen Penerangan dan Departemen Sosial dibubarkan. Dalam penjelasan yang

diberikan secara terbuka pada sidang paripurna DPR, pada pertengahan November

1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-

mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan, sekaligus dalam rangka

implementasi sepenuhnya UU No. 22/1999 tentang otonomi daerah.

Pada masa kepemimpinan Presiden Megawati, dibentuk Kementerian Negara

Komunikasi dan Informasi pada tahun 2001. Saat itu yang ditunjuk sebagai Menteri

Negara adalah Syamsul Mu'arif.

Ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjabat pertama kali sebagai

Presiden, ia menggabungkan Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi,

Lembaga Informasi Nasional, dan Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi yang

berasal dari Departemen Perhubungan dan ditambahkannya direktorat jenderal baru

yaitu Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika. Lembaga Informasi Nasional

dipecahnya menjadi dua yaitu Ditjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi

Page 2: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

25

dan Badan Informasi Publik. UU no. 38 tahun 2009 tentang Pos juga mewarnai

Depkominfo tahun-tahun ini.

Pada tahun 2009 ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin

Kabinet Indonesia Bersatu II, Depkominfo diubah menjadi Kementerian Komunikasi

dan Informatika, dengan dipecahnya Ditjen Pos dan Telekomunikasi menjadi Ditjen

Penyelenggaraan Pos dan Informatika serta Ditjen Sumber Daya Perangkat Pos dan

Informatika. Ditjen Aplikasi Telematika berubah nama menjadi Ditjen Aplikasi

Informatika. Sedangkan Ditjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi dan

Badan Informasi Publik dilebur kembali menjadi Direktorat Jenderal Informasi

Komunikasi Publik. Struktur ini masih berlaku sampai saat ini.

Kementerian Kominfo sekarang dipimpin oleh seorang Menteri Komunikasi dan

Informatika (Menkominfo) yang sejak tanggal 27 Oktober 2014 dijabat oleh

Rudiantara.

1. Visi:

Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan

Gotong Royong

2. Misi:

a. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamanan sumberdaya maritim,

dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

b. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis

berlandaskan negara hukum

c. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai

negara maritim

Page 3: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

26

d. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan

sejahtera

e. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing

f. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional

g. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Instansi

Sumber : Biro Kepegawaian dan Organisasi Pada Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik

Indonesia (2018).

Gambar III.1

Struktur Organisasi Biro Kepegawaian pada Kementerian Komunikasi dan

Informatika Republik Indonesia

Adapun uraian tata kerja dari struktur organisasi diatas adalah :

1. Biro Kepegawaian dan Organisasi

Tugas dan tanggung jawabnya :

Page 4: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

27

a. Penyiapan koordinasi penyusunan analisis, evaluasi, penataan organisasi dan

tata laksana.

b. Pelaksanaan penyusunan kebutuhan, pengadaan, dan pengembangan pegawai.

c. Pengelolaan data, informasi, dan arsip kepegawaian.

d. Penyiapan koordinasi penyusunan peraturan bidang kepegawaian dan

organisasi.

e. Pelaksanaan administrasi kepegawaian dan kesejahteraan pegawai;

f. Pengelolaan administrasi jabatan fungsional.

g. Penyiapan koordinasi pelaksanaan reformasi birokrasi kementerian.

h. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.

2. Bagian Organisasi dan Tata Laksana

Tugas dan tanggung jawabnya :

a. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan analisis jabatan, analisis beban kerja,

standar kompetensi jabatan, dan evaluasi jabatan, serta penataan, monitoring,

dan evaluasi organisasi.

b. Penyiapan bahan koordinasi analisis, monitoring dan evaluasi sistem,

prosedur, budaya organisasi dan tata hubungan kerja.

c. Penyiapan bahan koordinasi reformasi birokrasi.

d. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.

3. Subbagian Organisasi

Subbagian Organisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi

penyusunan analisis jabatan, analisis beban kerja, standar kompetensi jabatan,

dan evaluasi jabatan, serta penataan, monitoring, dan evaluasi organisasi di

lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Page 5: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

28

4. Subbagian Ketatalaksanaan

Subbagian Ketatalaksanaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

koordinasi, analisis, monitoring dan evaluasi sistem, prosedur, budaya organisasi

dan tata hubungan kerja, serta reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian

Komunikasi dan Informatika.

5. Subbagian Tata Usaha Biro

Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana

program dan anggaran, pengelolaan barang milik negara, urusan kepegawaian

dan kearsipan, serta kerumahtanggaan biro.

6. Bagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai

Tugas dan tanggung jawabnya :

a. Penyiapan bahan penyusunan formasi, pengadaan, penataan dan distribusi,

pola karir pegawai, dan pengisian dalam jabatan, serta urusan administrasi

pengangkatan dalam jabatan pimpinan tinggi, administrator, dan pengawas.

b. Penyiapan bahan pengembangan kompetensi pegawai, analisis kebutuhan

pendidikan dan pelatihan, rekomendasi pemberian beasiswa, tugas belajar dan

ijin belajar, serta fasilitasi pelaksanaan ujian dinas dan ujian kenaikan pangkat

penyesuaian ijazah.

c. Pengelolaan data, informasi dan arsip kepegawaian.

7. Subbagian Perencanaan Pegawai

Subbagian Perencanaan Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyusunan formasi, pengadaan, penataan dan distribusi, pola karir pegawai, dan

pengisian dalam jabatan, serta urusan administrasi pengangkatan dalam jabatan

pimpinan tinggi, administrator, dan pengawas di lingkungan Kementerian

Komunikasi dan Informatika.

Page 6: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

29

8. Subbagian Pengembangan Pegawai

Subbagian Pengembangan Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan pengembangan kompetensi pegawai, rekomendasi pemberian beasiswa,

tugas belajar dan ijin belajar, serta fasilitasi pelaksanaan ujian dinas dan ujian

kenaikan pangkat penyesuaian ijazah di lingkungan Kementerian Komunikasi

dan Informatika.

9. Subbagian Data dan Informasi Kepegawaian

Subbagian Data dan Informasi Kepegawaian mempunyai tugas melakukan

pengelolaan data, informasi dan arsip pegawai di lingkungan Kementerian

Komunikasi dan Informatika.

10. Bagian Bina Kinerja Pegawai

Tugas dan tanggung jawabnya :

a. Penyiapan bahan penilaian, monitoring dan evaluasi bina kinerja, pemberian

penghargaan, dan penerapan budaya kerja.

b. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan dan/atau revisi peraturan bidang

kepegawaian dan organisasi, penyelesaian masalah kepegawaian, administrasi

penjatuhan hukuman disiplin, serta kode etik pegawai.

c. Pengelolaan administrasi jabatan fungsional.

11. Subbagian Kinerja Pegawai

Subbagian Kinerja Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penilaian, monitoring dan evaluasi bina kinerja, pemberian penghargaan, serta

penerapan budaya kerja di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

12. Subbagian Disiplin Pegawai

Subbagian Disiplin Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

koordinasi penyusunan dan/atau revisi peraturan bidang kepegawaian dan

Page 7: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

30

organisasi, penyelesaian masalah kepegawaian, administrasi penjatuhan hukuman

disiplin, serta kode etik pegawai di lingkungan Kementerian Komunikasi dan

Informatika.

13. Subbagian Jabatan Fungsional

Subbagian Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

koordinasi penilaian angka kredit, dan koordinasi dengan instansi pembina

jabatan fungsional di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

14. Bagian Mutasi dan Kesejahteraan Pegawai

Tugas dan tanggung jawabnya :

a. Pelaksanaan urusan administrasi pengangkatan pegawai, pengangkatan dalam

jabatan fungsional dan pelaksana, kenaikan pangkat, kenaikan jabatan,

pembebasan sementara dari jabatan, pengangkatan kembali dalam jabatan,

pemberhentian dari jabatan, perpindahan, promosi, dan pemberhentian

pegawai.

b. Pelaksanaan urusan kesejahteraan pegawai.

15. Subbagian Mutasi

Subbagian Mutasi mempunyai tugas melakukan pelaksanaan urusan administrasi

pengangkatan pegawai, pengangkatan dalam jabatan fungsional dan pelaksana,

kenaikan pangkat, kenaikan jabatan, pembebasan sementara dari jabatan,

pengangkatan kembali dalam jabatan, pemberhentian dari jabatan, perpindahan,

promosi, dan pemberhentian pegawai di lingkungan Kementerian Komunikasi

dan Informatika.

16. Subbagian Kesejahteraan Pegawai

Subbagian Kesejahteraan Pegawai mempunyai tugas melakukan urusan

kesejahteraan pegawai di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Page 8: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

31

3.1.3. Kegiatan Usaha

Kementerian Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika untuk

membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia mempunyai

fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya dan

perangkat pos dan informatika, penyelenggaraan pos dan informatika,

penatakelolaan aplikasi informatika, pengelolaan informasi dan komunikasi

publik.

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya dan perangkat pos dan

informatika, penyelenggaraan pos dan informatika, penatakelolaan aplikasi

informatika, pengelolaan informasi dan komunikasi publik.

3. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan pengelolaan

sumber daya dan perangkat pos dan informatika, penyelenggaraan pos dan

informatika, penatakelolaan aplikasi informatika, pengelolaan informasi dan

komunikasi publik.

4. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan sumber daya manusia di bidang

komunikasi dan informatika.

5. Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di

lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Page 9: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

32

3.2. Data Penelitian

3.2.1. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi jabatan terhadap

kinerja pegawai pada Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik

Indonesia Jakarta, maka penulis menentukan populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh pegawai biro kepegawaian dan organisasi Kementerian Komunikasi dan

Informatika Republik Indonesia Jakarta yang berjumlah 150 pegawai.

2. Sampel

Sampel penelitian adalah sebagaian dari populasi yang diambil sebagai sumber

data dan dapat mewakili seluruh populasi. Teknik pengambilan sampel yang

penulis gunakan adalah simple random sampling. Dalam teknik ini setiap

individu memiliki peluang atau kesempatan yang sama untuk dijadikan subjek

penelitian.

Penulis menggunakan rumus Slovin untuk pengambilan sampel pada penelitian

ini. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 150 pegawai. Jadi sampel yang

diambil dengan menggunakan rumus Slovin yaitu :

n = N

1 + N. e2

Dimana

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = error tolerance (batas toleransi kesalahan) (10%)

n = 150

1+150 (0,1)2 = 150

1+150 (0,01)=

150

2,5= 60 sampel

Page 10: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

33

3.2.2. Karakteristik Responden

Berdasarkan kuesioner yang penulis sebar kepada responden mengenai

pengaruh promosi jabatan terhadap kinerja pegawai pada Kementerian Komunikasi

dan Informatika Republik Indonesia Jakarta, maka terdapat beberapa karakteristik

responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan jabatan

responden. Berikut adalah karakteristik responden :

1. Jenis Kelamin

Tabel III.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Presentase (%)

Laki - laki 40 67%

Perempuan 20 33%

Jumlah 60 100% Sumber : Pengolahan data penelitian Ms. Excel, 2019

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden berjenis kelamin laki –

laki sebanyak 40 orang dengan presentase sebanyak 67% dan responden berjenis

kelamin perempuan sebanyak 20 orang dengan presentase sebanyak 33%.

2. Usia

Tabel III.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah (Orang) Presentase (%)

1 18 - 25 tahun 5 8%

2 26 - 35 tahun 23 38%

3 36 - 45 tahun 25 42%

4 46 - 55 tahun 4 7%

5 Lebih dari 56 tahun 3 5%

Jumlah 60 100% Sumber : Pengolahan data penelitian Ms. Excel, 2019

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden dengan usia 18 – 25

tahun sebanyak 5 orang dengan presentase sebesar 8%, usia 26 – 35 tahun

sebanyak 23 orang dengan presentase sebanyak 38%, usia 36 – 45 tahun

Page 11: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

34

sebanyak 25 dengan presentase sebanyak 42%, usia 46 – 55 tahun sebanyak 4

orang dengan presentase sebanyak 7% dan usia lebih dari 56 tahun sebanyak 3

dengan presentase sebanyak 5%.

3. Pendidikan Terakhir

Tabel III.3

Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Pendidikan Terakhir Jumlah (Orang) Presentase (%)

1 SMU / Sederajat 6 10%

2 D3 24 40%

3 S1 25 42%

4 S2 3 5%

5 S3 2 3%

Jumlah 60 100% Sumber : Pengolahan data penelitian Ms. Excel, 2019

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa pendidikan SMU/ Sederajat

sebanyak 6 orang dengan presentase sebanyak 10%, D3 sebanyak 24 orang

dengan presentase sebanyak 40%, S1 sebanyak 25 orang dengan presentase

sebanyak 42%, S2 sebanyak 3 orang dengan presentase 5% dan S3 sebanyak 2

orang dengan presentase 3%

4. Jabatan

Tabel III.4

Karakteristik Berdasarkan Jabatan

No Jabatan Jumlah (Orang) Presentase (%)

1 Staf 32 53%

2 Analisis 14 23%

3 Fungsional 14 23%

Jumlah 60 100% Sumber : Pengolahan data penelitian Ms. Excel, 2019

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jabatan staf sebanyak 32 orang

dengan presentase sebanyak 53%, analisis sebanyak 14 orang dengan presentase

23% dan fungsional sebanyak 14 orang dengan presentase sebanyak 23%.

Page 12: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

35

3.2.3. Uji Instrumen Penelitian

Sebelum masuk dalam perhitungan Uji Korelasi, determinasi dan regresi,

sebaiknya terlebih dahulu dilakukan pengujian instrumen untuk memastikan bahwa

data yang dapat dipercaya. Uji instrumen terdiri dari uji validitas dan reliabilitas.

1. Validitas

Pengujian dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel (df) = n-2,

dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jumah sampel untuk validitas adalah 60

dan besarnya df dapat dihitung 60-2 = 58. Dengan df 58 dan alpha 10% dengan

uji dua arah didapat r tabel = 0,2144. Nilai r hitung merupakan hasil korelasi

jawaban responden pada masing-masing pernyataan di setiap variabel yang

dianalisa oleh penulis dengan program SPSS 23. Dengan ini variabel X yang

terdiri 11 pernyataan tersebut telah teruji valid dan varibel Y yang terdiri 11

pernyataan dinyatakan valid. Berikut adalah tabel rangkumannya:

Tabel III.5

Uji Validitas Promosi Jabatan (X)

Variabel Indikator r hitung r tabel Keterangan

Promosi

Jabatan X1 0,614 0,2144 Valid

X2 0,655 0,2144 Valid

X3 0,389 0,2144 Valid

X4 0,467 0,2144 Valid

X5 0,535 0,2144 Valid

X6 0,507 0,2144 Valid

X7 0,507 0,2144 Valid

X8 0,623 0,2144 Valid

X9 0,491 0,2144 Valid

X10 0,637 0,2144 Valid

X11 0,589 0,2144 Valid Sumber : Pengolahan data penelitian SPSS 23, 2019

Berdasarkan data spss yang telah diolah dari pernyataan X1 sampai dengan

X11, menunjukkan bahwa nilai corrected item – total correlation sebesar 0,389

Page 13: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

36

sampai dengan 0,655. Jadi nilai uji validitas variabel diatas dinyatakan valid

karena nilai corrected item correlation > 0,2144.

Tabel III.6

Uji Validitas Kinerja Pegawai (Y)

Variabel Indikator r hitung r tabel Keterangan

Kinerja

Pegawai Y1 0,745 0,2144 Valid

Y2 0,71 0,2144 Valid

Y3 0,652 0,2144 Valid

Y4 0,551 0,2144 Valid

Y5 0,548 0,2144 Valid

Y6 0,503 0,2144 Valid

Y7 0,545 0,2144 Valid

Y8 0,386 0,2144 Valid

Y9 0,583 0,2144 Valid

Y10 0,609 0,2144 Valid

Y11 0,580 0,2144 Valid Sumber : Pengolahan data penelitian SPSS 23, 2019

Berdasarkan data spss yang telah diolah dari pernyataan Y1 sampai dengan

Y11, menunjukkan bahwa nilai corrected item – total correlation sebesar 0,386

sampai dengan 0,745. Jadi nilai uji validitas variabel diatas dinyatakan valid

karena nilai corrected item correlation > 0,2144.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dilakukan dengan menguji masing – masing variabel dengan

rumus Cronbach’s Alpha, berikut adalah hasil uji reliabilitas dengan perhitungan

menggunakan SPSS.23 sebagai berikut :

Tabel III.7

Hasil Uji Reliabilitas Promosi Jabatan (X)

Variabel Cronbach's Alpha Nilai Alpha Cronbach Keterangan

Promosi

Jabatan 0,857 0,81 - 1,00 Sangat Reliabel

(X) Sumber : Pengolahan data penelitian SPSS 23, 2019

Page 14: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

37

Dari tabel di atas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel

promosi jabatan yang bernilai 0,857 masuk dalam katagori sangat reliabel,

sehingga dapat disimpulkan indikator atau kuisioner yang digunakan dalam

penelitian ini adalah handal dan dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel.

Tabel III.8

Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Pegawai (Y)

Variabel Cronbach's Alpha Nilai Alpha Cronbach Keterangan

Kinerja

Pegawai 0,872 0,81 - 1,00 Sangat Reliabel

(Y) Sumber : Pengolahan data penelitian SPSS 23, 2019

Dari tabel di atas menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel kinerja

yang bernilai 0,872 masuk dalam katagori sangat reliabel, sehingga dapat

disimpulkan indikator atau kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah

handal dan dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel.

3.2.4. Data Hasil Kuesioner Variabel X

Berdasarkan kuesioner yang penulis bagikan kepada 60 responden telah

terkumpul hasil jawaban kuesioner tersebut. Dibawah ini uraian jawaban hasil

kuesioner pertanyaan berdasarkan masing-masing indikator variabel yang ingin

diteliti, telah dihitung dan dipresentasekan sesuai dengan kriteria jawaban yang

terdapat dalam kuesioner tentang promosi jabatan pada Kementerian Komunikasi

dan Informatika Republik Indonesia Jakarta sebagai berikut :

1. Kepemimpinan

Tabel III.9

Hasil Jawaban Responden Terhadap Kepemimpinan

Alternatif Jawaban Kuesioner

1 % 2 % 3 %

Sangat Setuju 28 47% 19 32% 21 35%

Setuju 30 50% 39 65% 39 65%

Ragu – Ragu 2 3% 2 3% 0 0

Page 15: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

38

Tidak Setuju 0 0 0 0 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0 0 0

Jumlah 60 100% 60 100% 60 100% Sumber : Pengolahan data penelitian Ms. Excel, 2019

Berdasarkan tabel di atas tentang kepemimpinan dapat dilihat bahwa

pernyataan nomor 1, 47% responden menjawab sangat setuju , 50% responden

menjawab setuju dan 3% responden menjawab ragu – ragu. Untuk pernyataan

nomor 2, 32% responden menjawab sangat setuju, 65% responden menjawab

setuju dan 3% responden menjawab ragu – ragu. Sedangkan untuk pernyataan

nomor 3, 35% responden menjawab sangat setuju dan 65% responden menjawab

setuju.

2. Kinerja

Tabel III.10

Hasil Jawaban Responden Terhadap Kinerja

Alternatif Jawaban Kuesioner

4 % 5 % 6 % 7 %

Sangat Setuju 11 18% 29 48% 31 52% 31 52%

Setuju 47 78% 31 52% 29 48% 29 48%

Ragu – Ragu 2 3% 0 0 0 0 0 0

Tidak Setuju 0 0 0 0 0 0 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 60 100% 60 100% 60 100% 60 100% Sumber : Pengolahan data penelitian Ms. Excel, 2019

Berdasarkan tabel di atas tentang kepemimpinan dapat dilihat bahwa

pernyataan nomor 4, 18% responden menjawab sangat setuju , 78% responden

menjawab setuju dan 3% responden menjawab ragu – ragu. Untuk pernyataan

nomor 5, 48% responden menjawab sangat setuju, 52% responden menjawab

setuju. Untuk pernyataan nomor 6, 52% responden menjawab sangat setuju dan

48% responden menjawab setuju. Sedangkan pernyataan nomor 7, 52%

responden menjawab sangat setuju, 48% responden menjawab setuju.

Page 16: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

39

3. Loyalitas

Tabel III.11

Hasil Jawaban Responden Terhadap Loyalitas

Alternatif Jawaban Kuesioner

8 % 9 % 10 % 11 %

Sangat Setuju 43 72% 37 62% 41 68% 30 50%

Setuju 17 28% 23 38% 19 32% 29 48%

Ragu – Ragu 0 0 0 0 0 0 1 2%

Tidak Setuju 0 0 0 0 0 0 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 60 100% 60 100% 60 100% 60 100% Sumber : Pengolahan data penelitian Ms. Excel, 2019

Berdasarkan tabel di atas tentang kepemimpinan dapat dilihat bahwa

pernyataan nomor 8, 72% responden menjawab sangat setuju , 28% responden

menjawab setuju. Untuk pernyataan nomor 9, 62% responden menjawab sangat

setuju, 38% responden menjawab setuju. Untuk pernyataan nomor 10, 68%

responden menjawab sangat setuju dan 32% responden menjawab setuju.

Sedangkan untuk pernyataan nomor 11, 50% responden menjawab sangat setuju,

48% responden menjawab setuju dan 2% menjawab ragu – ragu.

Tabel III.12

Rekap Jawaban Responden terhadap Promosi Jabatan

Respon

den

Butir Pernyataan

Total X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

2 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 49

3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 51

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

6 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 52

7 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 53

8 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 50

9 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43

10 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 51

Page 17: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

40

11 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 50

12 4 5 4 3 4 4 5 5 4 4 5 47

13 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 47

14 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 51

15 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 49

16 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 51

17 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 46

18 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 51

19 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 47

20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

21 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 48

22 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 45

23 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 50

24 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43

25 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 48

26 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 51

27 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 48

28 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 51

29 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 46

30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

31 3 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 48

32 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 49

33 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 48

34 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 48

35 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 51

36 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 42

37 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

38 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 51

39 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 53

40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

41 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 53

42 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 53

43 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 51

44 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 52

45 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 52

46 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 46

47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

48 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 48

49 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

50 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 49

51 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 51

52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

Page 18: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

41

53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

54 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 47

55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

56 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 48

57 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 48

58 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 48

59 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

60 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 51

266 257 261 249 269 271 271 283 277 281 269 2954 Sumber : Pengolahan data penelitian Ms. Excel, 2019

3.2.5. Data Hasil Kuesioner Variabel Y

Berdasarkan kuesioner yang penulis bagikan kepada 60 responden telah

terkumpul hasil jawaban kuesioner tersebut. Dibawah ini uraian jawaban hasil

kuesioner pertanyaan berdasarkan masing-masing indikator variabel yang ingin

diteliti, telah dihitung dan dipresentasekan sesuai dengan kriteria jawaban yang

terdapat dalam kuesioner tentang kinerja pegawai pada Kementerian Komunikasi dan

Informatika Republik Indonesia Jakarta sebagai berikut :

1. Hasil Kerja

Tabel III.13

Hasil Jawaban Responden Terhadap Hasil Kerja

Alternatif Jawaban Kuesioner

1 % 2 % 3 %

Sangat Setuju 15 25% 11 18% 12 20%

Setuju 44 73% 49 82% 48 80%

Ragu – Ragu 1 2% 0 0 0 0

Tidak Setuju 0 0 0 0 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0 0 0

Jumlah 60 100% 60 100% 60 100% Sumber : Pengolahan data penelitian Ms. Excel, 2019

Berdasarkan tabel di atas tentang kepemimpinan dapat dilihat bahwa

pernyataan nomor 1, 25% responden menjawab sangat setuju , 73% responden

menjawab setuju dan 2% responden menjawab ragu – ragu. Untuk pernyataan

Page 19: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

42

nomor 2, 18% responden menjawab sangat setuju, 82% responden menjawab

setuju. Sedangkan untuk pernyataan nomor 3, 20% responden menjawab sangat

setuju dan 80% responden menjawab setuju.

2. Perilaku Kerja

Tabel III.14

Hasil Jawaban Responden Terhadap Perilaku Kerja

Alternatif Jawaban Kuesioner

4 % 5 % 6 % 7 %

Sangat Setuju 36 60% 32 53% 24 40% 25 42%

Setuju 23 38% 28 47% 36 60% 35 58%

Ragu – Ragu 1 2% 0 0% 0 0 0 0

Tidak Setuju 0 0 0 0 0 0 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 60 100% 60 100% 60 100% 60 100% Sumber : Pengolahan data penelitian Ms. Excel, 2019

Berdasarkan tabel di atas tentang kepemimpinan dapat dilihat bahwa

pernyataan nomor 4, 60% responden menjawab sangat setuju , 38% responden

menjawab setuju dan 2% responden menjawab ragu – ragu. Untuk pernyataan

nomor 5, 53% responden menjawab sangat setuju, 47% responden menjawab

setuju. Untuk pernyataan nomor 6, 40% responden menjawab sangat setuju dan

60% responden menjawa setuju. Sedangkan pernyataan nomor 7, 42% responden

menjawab sangat setuju, 58% responden menjawab setuju.

3. Sifat Pribadi

Tabel III.15

Hasil Jawaban Responden Terhadap Sifat Pribadi

Alternatif Jawaban Kuesioner

8 % 9 % 10 % 11 %

Sangat Setuju 33 55% 24 40% 14 23% 13 22%

Setuju 27 45% 36 60% 44 73% 42 70%

Ragu – Ragu 0 0 0 0 2 3% 5 8%

Tidak Setuju 0 0 0 0 0 0 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 20: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

43

Jumlah 60 100% 60 100% 60 100% 60 100% Sumber : Pengolahan data penelitian Ms. Excel, 2019

Berdasarkan tabel di atas tentang kepemimpinan dapat dilihat bahwa

pernyataan nomor 8, 55% responden menjawab sangat setuju , 45% responden

menjawab setuju. Untuk pernyataan nomor 9, 40% responden menjawab sangat

setuju, 60% responden menjawab setuju. Untuk pernyataan nomor 10, 23%

responden menjawab sangat setuju dan 73% responden menjawab setuju dan 3%

responden menjawab ragu - ragu. Sedangkan untuk pernyataan nomor 11, 22%

responden menjawab sangat setuju, 70% responden menjawab setuju dan 8%

menjawab ragu – ragu.

Tabel III.16

Rekap Jawaban Responden terhadap Kinerja

Respon

den

Butir Pernyataan

Total Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

2 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 48

3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 54

4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 51

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 53

6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

7 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 45

8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

9 4 4 5 5 4 5 4 5 5 3 3 47

10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51

11 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 51

12 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 49

13 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 46

14 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 48

15 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 48

16 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 50

17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

18 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 50

19 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 47

20 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 53

21 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 46

Page 21: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

44

22 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 45

23 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 45

24 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 43

25 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 46

26 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 51

27 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 46

28 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 51

29 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 46

30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 42

31 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 44

32 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 49

33 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 48

34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

35 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 46

36 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 45

37 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 54

38 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 49

39 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 53

40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

41 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 53

42 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 54

43 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 49

44 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 46

45 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 50

46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

48 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 54

49 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55

50 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 49

51 4 4 5 3 5 5 5 4 4 5 3 47

52 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 51

53 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 46

54 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 48

55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44

56 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 45

57 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 44

58 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 47

59 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 51

60 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 51

254 251 252 275 272 264 265 273 264 252 248 2887 Sumber : Pengolahan data penelitian Ms. Excel, 2019

Page 22: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

45

3.2.6. Tabel Penolong

Tabel III.17

No X Y XY X2 Y2

1 44 44 1936 1936 1936

2 49 48 2352 2401 2304

3 55 54 2970 3025 2916

4 51 51 2601 2601 2601

5 55 53 2915 3025 2809

6 52 55 2860 2704 3025

7 53 45 2385 2809 2025

8 50 44 2200 2500 1936

9 43 47 2021 1849 2209

10 51 51 2601 2601 2601

11 50 51 2550 2500 2601

12 47 49 2303 2209 2401

13 47 46 2162 2209 2116

14 51 48 2448 2601 2304

15 49 48 2352 2401 2304

16 51 50 2550 2601 2500

17 46 44 2024 2116 1936

18 51 50 2550 2601 2500

19 47 47 2209 2209 2209

20 55 53 2915 3025 2809

21 48 46 2208 2304 2116

22 45 45 2025 2025 2025

23 50 45 2250 2500 2025

24 43 43 1849 1849 1849

25 48 46 2208 2304 2116

26 51 51 2601 2601 2601

27 48 46 2208 2304 2116

28 51 51 2601 2601 2601

29 46 46 2116 2116 2116

30 44 42 1848 1936 1764

31 48 44 2112 2304 1936

32 49 49 2401 2401 2401

33 48 48 2304 2304 2304

34 48 44 2112 2304 1936

35 51 46 2346 2601 2116

36 42 45 1890 1764 2025

Page 23: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

46

37 55 54 2970 3025 2916

38 51 49 2499 2601 2401

39 53 53 2809 2809 2809

40 44 44 1936 1936 1936

41 53 53 2809 2809 2809

42 53 54 2862 2809 2916

43 51 49 2499 2601 2401

44 52 46 2392 2704 2116

45 52 50 2600 2704 2500

46 46 44 2024 2116 1936

47 44 44 1936 1936 1936

48 48 54 2592 2304 2916

49 55 55 3025 3025 3025

50 49 49 2401 2401 2401

51 51 47 2397 2601 2209

52 55 51 2805 3025 2601

53 44 46 2024 1936 2116

54 47 48 2256 2209 2304

55 44 44 1936 1936 1936

56 48 45 2160 2304 2025

57 48 44 2112 2304 1936

58 48 47 2256 2304 2209

59 55 51 2805 3025 2601

60 51 51 2601 2601 2601

2954 2887 142689 146166 139645 Sumber : Pengolahan data penelitian Ms. Excel, 2019

3.3. Analisis Variabel X Terhadap Y

3.3.1. Uji Koefisien Korelasi

Setelah diketahui butir – butir dalam instrumen valid dan dapat dipercaya,

maka selanjutnya adalah mencari arah kuatnya hubungan antara promosi jabatan dan

kinerja pegawai menggunakan rumus korelasi. Melalui bantuan program SPSS.23

maka hasil hubungan antara promosi jabatan terhadap kinerja pegawai sebagai

berikut :

Page 24: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

47

Tabel III.18

Uji Koefisien Korelasi

Correlations

Promosi Kinerja

Promosi Pearson Correlation 1 ,755**

Sig. (2-tailed) ,000

N 60 60

Kinerja Pearson Correlation ,755** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Pengolahan data penelitian SPSS 23, 2019

Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa nilai korelasi

(hubungan) antara promosi jabatan dengan kinerja pegawai sebesar 0,755.

Berdasarkan ukuran umum korelasi, nilai tersebut termasuk dalam kategori kuat.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara promosi

jabatan terhadap kinerja pegawai.

Berdasarkan uji koefisiensi korelasi dapat diketahui bahwa nilai Sig. (2-

tailed) senilai 0,00 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan yang

signifikan antara promosi jabatan terhadap kinerja pegawai pada Kementerian

Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Jakarta.

3.3.2. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi merupakan proporsi untuk menentukan terjadinya

persentase variansi bersama antara variabel X dengan variabel Y jika dikalikan

dengan 100%.

Page 25: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

48

Tabel III.19

Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,755a ,570 ,563 2,329

a. Predictors: (Constant), Promosi

Sumber : Pengolahan data penelitian SPSS 23, 2019

Dari tabel di atas nilai koefisiensi determinasi (R Square) sebesar 0,570

artinya 57% variabel promosi jabatan dapat dipengaruhi oleh variabel kinerja

pegawai. Sedangkan sisanya sebesar (100% - 57% = 43%) dipengaruhi oleh faktor

lain yang tidak diteliti oleh penulis.

Berikut ini adalah rumus perhitungan koefisiensi determinasi yang menunjukkan

persenan pengaruh dari promosi jabatan terhadap kinerja pegawai :

KD = r2 x 100%

KD = (0,755)2 x 100%

= 0,570 atau 57%

3.3.3. Uji Persamaan Regresi

Tabel III.20

Uji Persamaan Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 10,901 4,253 2,563 ,013

Promosi ,756 ,086 ,755 8,773 ,000

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber : Pengolahan data penelitian SPSS 23, 2019

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui nilai sig senilai 0,000 < 0,05 maka

keputusan Ha diterima, dapat disimpulkan bahwa terdapat persamaan yang signifikan

Page 26: BAB III PEMBAHASAN - Bina Sarana Informatika · 1999, Abdurrahman Wahid menegaskan bahwa pembubaran itu dilakukan semata-mata untuk efisiensi dan perampingan kabinet pemerintahan,

49

antara promosi jabatan terhadap kinerja pegawai pada Kementerian Republik

Indonesia.

Berdasarkan tabel perhitungan SPPS.23 di atas, dapat diperoleh persamaan yaitu :

Y = α + b X

Y = 10,901 + 0,756X

1. Konstanta sebesar 10,901 menyatakan bahwa jika tidak ada promosi jabatan

pada Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Jakarta,

maka kinerja pegawai sebesar 10,901.

2. Koefisien regresi sebesar 0,756 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 kali

atau 1% promosi jabatan maka kinerja pegawai meningkat sebesar 0, 756 dan

sebaliknya. Jika promosi jabatan mengalami penurunan 1 kali atau 1% maka

kinerja pegawai diprediksi mengalami penurunan sebesar 0,756. Jadi arah

hubungan promosi jabatan terhadap kinerja pegawai adalah positif artinya searah

berbanding lurus.