STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN...

94
STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN GERAKAN RADIKAL DI INDONESIA Studi Atas Pembubaran HTI Tahun 2017 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Barri Zilhaq Vindia 11141120000038 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Transcript of STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN...

Page 1: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM

PEMBUBARAN GERAKAN RADIKAL DI INDONESIA

Studi Atas Pembubaran HTI Tahun 2017

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Barri Zilhaq Vindia

11141120000038

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama
Page 3: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama
Page 4: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama
Page 5: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama
Page 6: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

v

ABSTRAK

Skripsi ini berusaha untuk menjelaskan bagaimana suatu negara memiliki

peran penting dalam menyikapi suatu organisasi radikal di dalam masyarakat.

Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

dalam skripsi ini. Strategi yang digunakan pemerintah adalah dengan

mengeluarkan Perppu No. 2 sebagai pengganti UU No. 17 Tahun 2013, yaitu

peraturan terkait organisasi masyarakat. Pembubaran HTI ini menjadi suatu

diskursus menarik karena melahirkan pandangan pro maupun kontra baik di

kalangan elit maupun masyarakat.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui teknik

pengumpulan data dengan wawancara terhadap narasumber terkait yang kemudian

dianalisa secara deskriptif. Penulis menggunakan teori negara dalam menganalisa

tujuan serta fungsi sebuah negara dalam menjalankan tugasnya, salah satunya

sebagai badan keamaan bagi masyarakat serta teori fundamentalisme agama

dalam menganalisa bagaimana ormas HTI sebagai ormas yang memiliki visi dan

misi yang begitu radikal di mata negara.

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa faktor-faktor dan bukti-bukti apa

saja yang digunakan pemerintah untuk membubarkan ormas HTI. Kementerian

Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan menilai apa yang dilakukan

pemerintah sudah benar karena bukti-bukti yang ada dapat

dipertanggungjawabkan. Apa yang dilakukan pemerintah semata-mata untuk

menjaga keutuhan Indonesia sebagai negara dan bangsa.

Kata Kunci: Radikalisme, HTI, Pembubaran HTI, Perppu

Page 7: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

vi

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillah penulis panjatkan syukur kehadirat

Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan kemudahan kepada penulis

sehingga skripsi dengan judul “Strategi dan Peran Negara Dalam Membubarkan

Gerakan Radikal di Indonesia: Studi Atas Pembubaran HTI 2017” dapat

terselesaikan. Shalawat serta salam tidak lupa penulis panjatkan kepada Nabi

Muhammad SAW yang selalu menjadi tauladan bagi seluruh umat islam.

Banyaknya hambatan yang dialami dalam penulisan ini dapat terlewati berkat

do’a dan dukungan tiada henti yang senantiasa dipanjatkan oleh kedua orang tua

beserta keluarga. Penulis akui bahwa terselesaikannya skripsi ini melibatkan

begitu banyak orang, dan dalam kesempatan ini penulis berkeinginan untuk

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Amany Lubis, M.A, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Dr. Ali Munhanif, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik (FISIP).

3. Adi Prayitno, M.IP. selaku dosen pembimbing yang begitu baik dan sabar

meluangkan waktu, tenaga serta pikiran untuk membimbing penulis

sampai bisa menyelesaikan skripsi ini.

4. Dr. Iding Rosyidin, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Politik yang

telah membantu dan memudahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Page 8: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

vii

5. Suryani, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Politik yang selalu

memberikan inspirasi kepada mahasiswa begitupun kepada penulis.

6. Para dosen tercinta selama penulis menuntut ilmu di FISIP UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Terima

kasih telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat.

7. Teman-teman seperjuangan Ilmu Politik B, Nadya Nurul Milla, Anita

Aprilia Sari, Hisyam Jauhari, Muhammad Mardhiyulloh, Hammardan

Gazalba Harahap, Alvin Esa Priatna, Harumbi Prasetya, Fitra Aditya,

Reno Meidi, Nafiah, Wofa Triansah, Randy Andita, Muhammad Aprizal,

Nur Najmawan, Aufarmario, Igman Yudha, Rizki Syahputra, Yasser

Pratama Hutabarat, Fahmil Rozi, Indra.Terima kasih untuk tahun-tahun

yang begitu berharga, terima kasih telah menjadi teman sekaligus

keluarga.

8. Teman-teman seperjuangan skripsi, Muhammad Fariz, Silmi Adinda dan

Reni Rentika Wati.

9. Kepada Sarah Fadhilah yang selalu menemani proses pengerjaan skripsi

ini.

10. Teman-teman KKN BANDA NEIRA 075 yang telah banyak membantu

selama proses penulisan skripsi.

Page 9: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

viii

Penulis berharap segala dukungan dan doa ini mendapatkan balasan yang

setimpal dari Allah SWT. Rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada siapapun yang telah berkontribusi dalam penulisan skripsi ini. Semoga

skripsi ini bisa bermanfaat baik dalam segi akademik maupun praktis.

Jakarta, 17 Mei 2019

Barri Zilhaq Vindia

Page 10: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL .................................................................................................. i

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ......................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI .................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ................................ iv

ABSTRAK .............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah ........................................................................................ 1

B. Pertanyaan Penelitian ................................................................................... 13

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 13

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 13

E. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 14

F. Metode Penelitian ......................................................................................... 17

G. Sistematika Penulisan ................................................................................... 20

BAB II KERANGKA TEORITIS

A. Teori Negara ................................................................................................. 22

a. Tujuan Negara ............................................................................................ 23

b. Fungsi Negara ........................................................................................... 25

c. Hegemoni Negara ...................................................................................... 27

B. Radikalisme .................................................................................................. 29

Page 11: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

v

x

BAB III PERTUMBUHAN RADIKALISME DI INDONESIA

A. Sejarah Hizbut Tahrir ................................................................................... 35

a. Berdirinya Hizbut Tahrir ............................................................................ 35

b. Hizbut Tahrir Indonesia ............................................................................. 42

c. Upaya Membangun Masyarakat Islami ...................................................... 43

B. Isu Radikalisme ............................................................................................ 46

a. Radikalisme di Indonesia ........................................................................... 46

b. Negara Sebagai Counter Radikalisme ....................................................... 50

BAB IV PRO DAN KONTRA PEMBUBARAN HTI

A. Faktor-Faktor pembubaran HTI ................................................................... 56

B. Landasan Hukum Pembubaran Ormas ......................................................... 58

C. HTI Menggugat ............................................................................................ 61

D. Respons Kementerian Hukum dan HAM ..................................................... 64

E. Masa Depan Doktrin HTI ............................................................................. 70

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 74

B. Saran ............................................................................................................. 75

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. x

Page 12: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Indonesia adalah negara yang memiliki begitu banyak pulau, suku, agama,

ras dan golongan karena Indonesia adalah negara multikultural. Setiap golongan

masyarakat memiliki latar belakang, sudut pandang dan pemikiran yang berbeda.

Perbedaan inilah yang dapat memunculkan pertikaian seperti halnya paham

radikalisme, gerakan radikalisme banyak muncul dalam kalangan agama. Di

beberapa negara Islam, gerakan keagamaan ini lahir di saat proses demokratisasi

sedang berjalan begitupun dengan Indonesia.

Radikalisme merupakan paham yang dianut sekelompok masyarakat yang

berkeinginan untuk menjalani hidup yang lebih baik tetapi dengan cara yang tidak

benar. Demokrasi yang seharusnya dapat melahirkan tatanan masyarakat yang

egaliter dan inklusif, tetapi yang terjadi justru sebaliknya.

Radikalisme dapat lahir karena beberapa hal, salah satunya adalah karena

lemahnya pemahaman agama. Paham ini akan sangat mudah merasuki kepada

mereka yang bertujuan menyelewengkan ajaran agama. Tetapi sebagian

masyarakat menilai radikalisme sebagai hal yang positif karena dapat

mewujudkan kepentingan mereka.1

1 Nur Syam, Tantangan Multikulturalisme Indonesia dari Radikalisme Menuju

Kebangsaan (Yogyakarta: Percetakan Kanisius, 2009) h. 232-233

Page 13: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

2

Beberapa contoh gerakan radikal keagamaan yang terjadi di Indonesia

adalah dengan munculnya kelompok keagamaan yang berhaluan keras seperti

Front Pembela Islam (FPI), Darul Islam, Ikhwanul Muslimin begitupun dengan

Hizbut Tahrir Indonesia.2 HTI adalah ormas yang solid dan memiliki jaringan

lebih luas dibandingkan dengan ormas lainnya dan yang paling radikal karena

tidak hanya bercita-cita menegakan syariat islam tetapi juga berkeinginan untuk

mendirikan Khilafah Islam.

Pada 1980, organisasi radikal tumbuh dan berkembang luas di Indonesia,

seperti Hizbut Tahrir. Ormas ini masuk ke Indonesia pada tahun 1982-1983

dengan membawa semangat berdakwah dan memiliki cita-cita membangun negara

Islam di negara ini. Awal pergerakan ormas Hizbut Tahrir diawali dengan dakwah

terkait pemahanan Khilafah di kampus pada tahun 1980 melalui Jaringan

Lembaga Dakwah Kampus.3 Karena kondisi politik yang tidak memungkinkan,

HTI tidak bisa muncul ke permukaan pada masa itu.

Kemudian pada 1998, di awali reformasi yang ditandai dengan lengsernya

rezim otoriter Suharto maka dimulainya era keterbukaan di Indonesia yang

membuka peluang bagi ormas yang dulu “terkunci” ruang geraknya akhirnya

dapat memunculkan statusnya ke permukaan, begitupun dengan ormas Hizbut

Tahrir yang pada akhirnya dapat muncul ke tengah masyarakat.

2 Natamarga Rimbun, Wahabi di Arus Radikalisme Islam di Indonesia,

https://unpad.academia.edu. Diakses pada 13 Februari 2019 3 Taufiq Adnan Amal, dkk, Politik Syariat Islam dari Indonesia Hingga Nigeria (Jakarta:

Pustaka Alvabet, 2004) h. 41

Page 14: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

3

Pada 1998, Presiden Soeharto mengundurkan diri dari kekuasaannya dan

digantikan oleh wakilnya yaitu B.J. Habibie, ini menandakan telah terjadi

reformasi bagi negara Indonesia di mana bangsa ini telah diduduki oleh penguasa

otoriter selama berpuluh-puluh tahun.4 Pasca reformasi negara Indonesia

mengubah sistem negara menjadi demokrasi, 5

hal ini dilakukan guna memberikan

masyarakat ruang lebih untuk “bersuara” dalam menentukan masalah-masalah

pokok kehidupan.6

Sejalan dengan prinsip demokrasi, yaitu tentang pemuatan HAM. Salah

satu HAM yang diatur di dalam konstitusi adalah terkait kebebasan berserikat

yang dijamin dalam Pasal 28 e Ayat 3. Kebebasan dalam berserikat pada masa

Orde Baru telah diatur dalam UU No. 8 Tahun 1985. Akan tetapi melihat kondisi

sekarang, banyak pasal yang sudah tidak relevan lagi terkait aturan pengaturan

ormas. Pada tahun 2013 pemerintah melakukan revisi terkait UU ormas dengan

UU No. 17 Tahun 2013, di dalamnya tercantum tata kelola ormas terutama yang

terkait akan transparansi dan akuntabilitas.

Menurut Pasal 59 Ayat 2 Undang-Undang No. 17 Tahun 2013 tentang

Organisasi Masyarakat terkait organisasi masyarakat dilarang untuk:

1. Melakukan tindakan permusuhan terhadap suku, agama, ras atau

golongan.

4 Manunggal K. Wardaya, Konstitusionalisme Dalam Dinamika Negara Hukum (Bandar

Lampung: Indepth Publishing, 2014) h. 121 5 Manunggal K. Wardaya, Konstitusionalisme Dalam Dinamika Negara Hukum, h. 17

6 Moh. Mahfud MD, Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta,

2000) h. 19

Page 15: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

4

2. Melakukan penyalahgunaan, penistanaan atau penodaan terhadap

agama yang dianut di Indonesia.

3. Melakukan kegiatan separatis yang mengancam kedaulatan kesatuan

republik Indonesia.

4. Melakukan tindakan kekerasan, mengganggu ketentraman dan

ketertiban umum atau merusak fasilitas umum dan fasilitas sosial.

5. Melakukan kegiatan yang menjadi tugas dan wewenang penegak

hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Sejak terlaksana konferensi berskala internasional di Senayan yang

diadakan oleh Hizbut Tahrir yang dihadiri oleh para tokoh Hizbut Tahrir dan

tokoh organisasi lainnya, Hizbut Tahrir secara resmi mengumumkan dirinya sah

di mata hukum untuk melakukan segala macam bentuk aktifitasnya secara terbuka

pada tahun 2000. Hizbut Tahrir resmi mengganti namanya menjadi Hizbut Tahrir

Indonesia.7

Sebagai bagian dari Hizbut Tahrir, HTI juga sangat menekankan akan

pentingnya sistem Khilafah di dalam sebuah negara demi menerapkan hukum

Islam secara optimal. Bagi HTI untuk menerapkan hukum Islam sangat

dibutuhkan sebuah legitimasi dari negara. Oleh karena itu, mereka percaya akan

pentingnya mendirikan kembali sistem kekhilafahan Islam.

Mengutip Rancangan Undang-Undang Dasar Daulah Khilafah milik

Hizbut Tahrir, Abu Bakar Muhamad bin Ismail dalam bukunya Mengenal Lebih

7 Endang Turmudzi dan Riza Sihabudin, Islam dan Radikalisme di Indonesia (Jakarta:

LIPI Press, 2006) h. 267

Page 16: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

5

Dekat Hizbut Tahrir Indonesia menyebut bahwa khalifah mewakili umat dalam

kekuasaan dan pelaksanaan syara. Dia bertanggungjawab salah satunya terhadap

politik dalam dan luar negeri, serta urusan militer. Khalifah diangkat oleh umat

tetapi umat tak berhak memberhentikan khalifah. Jabatan khalifah tidak dibatasi

waktu. Kekhilafahan akan menerapkan hukum Islam (syariah) yang mengatur

segala interaksi sosial, politik, ekonomi dan budaya.8

Selain penerapan syariah, khilafah juga untuk memperkuat ukhwah

(persaudaraan) dan dakwah Islam. Ismail mengatakan, saat ini ketiga hal itu tak

berjalan efektif karena tidak ada institusi (kekhilafahan) dan kepemimpinan

politik (khalifah) sebagaimana dicita-citakan Hizbut Tahrir.9

Istilah negara diterjemahkan dari kata-kata asing yaitu staat (bahasa

Belanda dan Jerman), state (bahasa Inggris), etat (bahasa Prancis). Kata staat,

state, dan etat diambil dari bahasa latin, yaitu status atau statum yang artinya

keadaan yang tegak dan tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak

dan tetap. Kata status atau statum lazim diartikan sebagai standing atau station

(kedudukan), yang dihubungkan dengan kedudukan persekutuan hidup manusia

sebagaimana diartikan dalam istilah statuscivitas atau statusrepublicae.10

Menurut terminologi, negara diartikan sebagai sebuah organisasi tertinggi

di antara suatu kelompok masyarakat dan mereka memiliki cita-cita bersama yaitu

8 Wishnugroho Akbar, CNN Indonesia, Hizbut Tahrir Indonesia: Menyebar Khilafah di

Bumi Nusantara, https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170814022839-20-234474/hizbut-

tahrir-indonesia-menyebar-khilafah-di-bumi-nusantara. Diakses pada 11 Maret 2019 9 Wishnugroho Akbar, CNN Indonesia, Hizbut Tahrir Indonesia: Menyebar Khilafah di

Bumi Nusantara, https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170814022839-20-234474/hizbut-

tahrir-indonesia-menyebar-khilafah-di-bumi-nusantara. Diakses pada 11 Maret 2019 10

A. Ubaedillah dan Abdul Rozak, Pendidikan Kewarganegaraan Pancasila, Demokrasi,

HAM dan Masyarakat Madani (Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2008) h. 31

Page 17: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

6

untuk bersatu. Mereka hidup di suatu kawasan serta memiliki sistem

pemerintahan yang berdaulat.11

Dapat diartikan bahwa negara adalah sebuah alat

dari masyarakat, dan memiliki kekuasaan untuk mengatur kegiatan masyarakat

serta menertibkan semua gejala yang terjadi di dalamnya.12

Dari penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa negara adalah sebuah

organisasi besar yang memiliki kedudukan tertinggi di antara organisasi lainnya

yang bersifat tegak dan tetap. Fungsi utama negara adalah menertibkan kegiatan

masyarakat secara struktural.

Dalam rangka tersebut, negara mempunyai dua tugas yaitu: Pertama,

mengendalikan dan mengatur gejala kekuasaan yang asosial, yakni yang

bertentangan satu sama lain agar tidak antagonistik yang dapat membahayakan.

Kedua, mengorganisasikan dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan

ke arah tercapainya tujuan-tujuan dari masyarakat seluruhnya.13

Negara

menentukan kegiatan asosiasi-asosiasi kemasyarakatan disesuaikan dengan satu

sama lain dan diarahkan kepada tujuan nasional.

Indonesia adalah negara hukum14

yang menjunjung tinggi konstitualisme15

di mana masyarakat maupun pemerintah wajib untuk mendedikasikan

kesejahteraan demi stabilitas pemerintahan, sebagaimana tercantum dalam alinea

11

A. Ubaedillah dan Abdul Rozak, Pendidikan Kewarganegaraan Pancasila, Demokrasi,

HAM dan Masyarakat Madani, h. 91 12

A. Ubaedillah dan Abdul Rozak, Pendidikan Kewarganegaraan Pancasila, Demokrasi,

HAM dan Masyarakat Madani, h. 33 13

A. Ubaedillah dan Abdul Rozak, Pendidikan Kewarganegaraan Pancasila, Demokrasi,

HAM dan Masyarakat Madani, h. 33 14

Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945 15

E. Utrecht, Pengantar Hukum Administras Negara Indonesia (Bandung: FHPM Univ.

Padjajaran, 1960) h. 21

Page 18: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

7

ke empat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 yang menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang berasaskan hukum

dan memiliki tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan umum. Dapat kita

simpulkan bahwa Negara Indonesia dalam setiap tujuan yang ingin dicapai harus

dilandaskan dengan hukum yang sah.

Bagir Manan mengatakan bahwa pemerintah bertanggungjawab untuk

mewujudkan keadilan sosial dan menjaga ketertiban di dalam masyarakat,

sebagaimana yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa

negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,

serta ikut berperan aktif dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, dalam hal ini ketertiban dan

keamaan adalah salah satu aspek yang harus diperhatikan.16

Menurut Muchsan bahwa terdapat empat fungsi Indonesia sebagai sebuah

negara. Pertama, fungsi keamaan dan ketertiban yaitu sebagai alat perlindungan

masyarakat akan kehidupannya, hak kepemilikan maupun hak-hak lainnya dan

semua ini sesuai dengan aturan menurut perundang-undangan. Kedua, fungsi

kesejahteraan, termasuk di dalamnya pelayanan sosial dan kesejahteraan sosial.

Hal ini bermaksud untuk mewujudkan akan kesejahteraan rakyat dan keadilan

sosial bagi seluruh rakyat di Indonesia. Ketiga, fungsi pendidikan yaitu untuk

membangun karakter berbangsa dan bernegara serta meningkatkan kepedulian

16

Ida Nurlinda, Prinsip-Prinsip Pembaharuan Agraria Perspektif Hukum (Jakarta:

Rajawali Press, 2009) h. 14

Page 19: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

8

berbudaya dan sebagainya. Keempat, fungsi mewujudkan ketertiban serta

kesejahteraan dunia.17

Ormas merupakan organisasi penyaluran pendapat. Ormas adalah

perkumpulan diisi oleh orang yang memiliki kesamaan aspirasi, kepentingan,

kegiatan yang ikut andil dalam pembangunan nasional. Terlahirnya sebuah ormas

diharapkan dapat menjadi penyalur anggotanya dalam pembangunan nasional

yang bermanfaat bagi masyarakat sejalan dengan tujuan pembangunan nasional

maka banyak sekali masyarakat yang mendukung keberadaan organisasi ini dalam

rangka mencapai tujuan nasional.18

Ormas merupakan lembaga non-pemerintah yang keberadaannya sangat

dibutuhkan oleh negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia.

Ormas dibutuhkan karena dapat menjadi wadah penyalur pendapat dan opini

masyarakat untuk ikut serta dalam mencapai masyarakat adil dan makmur.

Dalam tujuan dari organisasi kemasyarakatan tersebut setiap organisasi

mempunyai tujuan yang sama berdasarkan dengan bidangnya masing-masing.

Dalam hal ini setiap organisasi memiliki satu atau lebih tujuan, yang intinya ikut

serta dalam pembangunan demi tercapainya cita-cita nasional.19

Faktanya, ada

saja oknum-oknum dari anggota organisasasi ini yang melakukan pelanggaran,

mengganggu ketertiban umum dan meresahkan masyarakat. Ormas yang

17

Muchsan, Sistem Pengawasan Terhadap Perbuatan Aparat Pemerintah dan Peradilan

Tata Usaha Negara di Indonesia (Yogyakarta: Liberty, 2000) h. 8 18

Eryanto Nugroho, Peneliti Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia (PSHK),

Http://www.scribd.com/doc/10012426/analisii-singkat-atas-permendagri-38. Diunduh pada

tanggal 10 Desember 2017 19

Yuniarti Dwi Pratiwi, Peran Organisasi Kemasyarakatan Dalam Menjaga Keutuhan

NKRI, http://lembagakeris.net/peran-organisasi-kemasyarakatan-dalam-menjaga-keutuhan-nkri/.

Diakses pada 17 Mei 2018

Page 20: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

9

melakukan pelanggaran ataupun sampai melakukan kekerasan, dapat dikenakan

sanksi administratif berupa peringatan tertulis hingga pencabutan surat keterangan

terdaftar.20

Salah satu fungsi negara adalah sebagai alat keamanan, yaitu untuk

melindungi rakyatnya baik itu keamanan ekstern maupun intern. Pada 19 Juli

2017, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) resmi dibubarkan21

langkah pemerintah

dalam membubarkan HTI semakin kuat setelah disahkannya hasil Pengadilan Tata

Usaha Negara (PTUN) Jakarta.

Pemerintah sendiri sudah menemepuh langkah panjang dalam pembubaran

HTI, atas dasar pertimbangan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum

Kementerian Hukum dan HAM. Alasan riil HTI dibubarkan adalah karena

kegiatan mereka berpotensi mengancam keamanan negara, politik maupun

mengancam keamanan rakyat. Menkopolhukam Wiranto menegaskan bahwa

setidaknya ada tiga alasan mengapa pemerintah membubarkan Ormas HTI:22

Pertama, HTI dinilai tidak menjalankan perannya guna membangun cita-

cita nasional. Kedua, aktifitas yang diselenggarakan oleh HTI terindikasi kuat

melawan tujuan, asas serta ciri seperti yang telah tertulis pada Pancasila maupun

UUD. Ketiga, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh ormas HTI terbukti nyata

menimbulkan benturan di tengah masyarakat. Hal ini dapat mengancam keamanan

20

Yuniarti Dwi Pratiwi, Peran Organisasi Kemasyarakatan Dalam Menjaga Keutuhan

NKRI, http://lembagakeris.net/peran-organisasi-kemasyarakatan-dalam-menjaga-keutuhan-nkri/.

Diakses pada 17 Mei 2018. 21

Ambaranie Nadia Kemala Movanita, HTI Resmi Dibubarkan Pemerintah,

http://nasional.kompas.com/read/2017/07/19/10180761/hti-resmi-dibubarkan-pemerintah. Diakses

pada 25 Oktober 2017 22

Majalah Info Singkat Hukum, Vol. IX, No. 10/II/Puslit/Mei/2017

Page 21: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

10

serta ketertiban masyarakat dan berpotensi mengancam negara Indonesia sebagai

negara kesatuan.”Kegiatan yang dilaksanakan HTI terindikasi kuat telah

bertentangan dengan tujuan, asas dan ciri yang berdasarkan Pancasila dan UU

nomor 17 tahun 2013 tentang Ormas,” ujar Wiranto.23

Namun pemerintah tidak bisa serta merta membubarkan HTI. Berdasarkan

UU Ormas saat itu, maka pembubaran ormas harus disetujui terlebih dahulu oleh

pengadilan. Presiden Joko Widodopun akhirnya menerbitkan peraturan

pemerintah pengganti Undang-Undang (Perppu) No. 2 Tahun 2017 tentang

Organisasi Masyarakat.24

Perppu tersebut merevisi sejumlah norma yang terdapat pada UU Ormas,

salah satunya terkait pembubaran ormas tidak harus melewati jalur pengadilan.

Pemerintah dapar langsung membubarkan ormas yang dinilai melanggar hukum.

Penerbitan Perppu tersebut tidak menyalahi aturan hukum dan dinilai lebih

cepat dibandingkan melalui mekanisme yang diatur dalam UU Ormas. Langkah

tersebut dilakukan karena pemerintah harus segera mempertahankan keamanan

dan ketertiban negara.

Keikutsertaan HTI dalam Aksi 212 pun diduga kuat memiliki motif politik

lain, salah satunya untuk melengserkan Presiden Jokowi. Polisi sudah menangkap

sejumlah orang yang diduga merencanakan makar tersebut, Ust. Ismail Yusanto

selaku juru bicara HTI juga diduga menjadi salah satu makar.

23

Nurmulia Rekso Purnomo, Wiranto Jelaskan 5 Alasan Pemerintah Bubarkan HTI,

http://www.tribunnews.com/nasional/2017/05/08/wiranto-jelaskan-5-alasan-pemerintah-bubarkan-

hti. Diakses pada 21 Desember 2017 24

Kompas, Jalan Panjang Pemerintah Bubarkan HTI, http://nasional.kompas.com.

Diakses 8 Mei 2018

Page 22: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

11

Aksi di jalanan yang ikut memanaskan Pilkada DKI Jakarta serta

propaganda yang dibuat “menolak pemimpin kafir” telah menjangkau ke pelosok

Jakarta, dengan menggunakan spanduk yang terpasang di masjid-masjid, khutbah

shalat jumat untuk menolak kedatangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot

Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dalam kampanyenya hingga dorongan untuk

menolak menyalati jenazah pendukung Ahok.

Kekuatan organisasi ini terlihat pada pengaruh propagandanya yang

bersifat sektarian, yang hanya bisa diterima pada kalangan masyarakat tertentu.

Hal inilah yang dianggap sebagai pintu masuknya radikalisme agama di tengah

masyarakat. HTI dengan gamblang mengkampanyekan Khilafah, termasuk juga

menolak pemimpin kafir dalam Pilkada DKI Jakarta.25

Melihat dari sepak terjangnya, aktifitas HTI melakukan propaganda

penegakan sistem Khilafah di Indonesia adalah untuk mengilustrasikan kegagalan

dari sistem demokrasi serta mempertanyakan tafsiran Pancasila dan selanjutnya

memberi solusi tunggal yaitu penegakan sistem Khilafah di Indonesia.

Dasar negara Pancasila selama ini mampu untuk menyatukan

kemajemukan di Indonesia. Oleh karena itu, orang atau kelompok yang bertujuan

untuk menghalangi eksitensi Pancasila layak disikapi dengan tegas serta bijak

oleh negara maupun oleh masyarakat.“Pembubaran HTI itu memang proses yang

25

Mawa Kresna, Pilkada DKI Jakarta Berujung Pemberangusan HTI,

https://tirto.id/pilkada-dki-jakarta-berujung-pemberangusan-hti-coxH. Diakses pada 21 Desember

2017

Page 23: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

12

sudah ditempuh. Pemerintah punya hak mengatakan tidak sesuai dengan Pancasila

untuk HTI,”26

Ujar Ma’ruf Amin.

Seperti yang sudah dikatakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Ma’ruf Amin, kajian-kajian yang telah dilakukan MUI telah memberikan hasil

akan fakta bahwa HTI pernah mendeklarasikan diri sebagai Ormas anti Pancasila.

Banyaknya penolakan aktifitas HTI di daerah karena beberapa data membeberkan

beberapa pelanggaran yang terjadi di daerah dan selalu menyuarakan Khilafah. Ini

sudah cukup menjadi alasan pemerintah membubarkan ormas tersebut. Bukan

hanya itu, pemerintahpun mencium adanya gerakan bawah tanah HTI yang dapat

membahayakan keamanan negara yakni berupa strategi, metode, termasuk strategi

yang dimulai dari tahap perekrutan sampai pada perebutan kekuasaan.27

Kehadiran negara amat dibutuhkan dalam fenomena ini, bagaimanapun

sudah terlihat jelas dampak yang sudah terjadi dan yang akan terjadi seperti

maraknya demo yang mengatasnamakan agama di media maupun di daerah.

Munculnya kecurigaan antar masyarakat, redupnya rasa toleransi antar pemeluk

agama. Hal ini akan berdampak seperti yang dikhawatirkan Menkopolhukam

Wiranto jika hal ini tidak segera ditindaki akan mengancam keutuhan NKRI.

Untuk itu penulis merasa perlu untuk membuat suatu penelitian yang berjudul

Strategi dan Peran Negara Dalam Membubarkan Gerakan Radikal di

Indonesia, Studi Atas Pembubaran HTI Tahun 2017.

26

Joko Panji Sasongko, MUI Sebut Pegang Bukti Otentik soal HTI Anti-Pancasila,

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170719144559-12-228888/mui-sebut-pegang-bukti-

otentik-soal-hti-anti-pancasila. Diakses pada 21 Desember 2017 27

Ferio Pristiawan Ekananda, Kenapa HTI Baru Sekarang Dibubarkan? Ini Jawaban

Pemerintah, https://news.okezone.com/read/2017/05/12/337/1689419/kenapa-hti-baru-sekarang-

dibubarkan-ini-jawaban-pemerintah,. Diakses pada 21 Desember 2017

Page 24: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

13

B. Pertanyaan Penelitian

Sesuai dengan penjabaran pernyataan masalah pada bagian awal, maka

peneliti menyusun pertanyaan yang berkesinambungan untuk mendapat pokok-

pokok permasalahan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Pertanyaan-

pertanyaan ini diharapkan dapat mengarah pada tema besar penulisan skripsi, oleh

karena itu pertanyaan-pertanyaan disusun sebagai berikut:

a. Mengapa pembubaran Ormas HTI perlu dilakukan?

b. Apa strategi dan peran negara dalam membubarkan Ormas HTI?

C. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui urgensi perlunya Ormas HTI dibubarkan

b. Mengetahui strategi dan peran negara dalam membubarkan Ormas HTI

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari karya ilmiah ini, penulis berharap dapat menjadi referensi bagi

khalayak banyak untuk mendapatkan info-info baru akan peran-peran negara apa

saja di negara Indonesia ini. Terkhusus negara memiliki fungsi sebagai alat

keamanan untuk melindungi seluruh rakyatnya baik ancaman dari luar maupun

dari dalam.

Begitupun dengan hasil yang telah didapat penulis di dalam karya ilmiah

ini, diharapkan bagi banyak orang untuk bisa memandang akan kasus pembubaran

ormas HTI pada tanggal 19 Juli 2017 dengan lebih bijak, dan tanpa memihak pada

pihak manapun.

Page 25: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

14

Hasil penelitian ini juga diharapkan bagi penulis menjadi suatu karya yang

dapat dibanggakan dan juga bernilai edukatif.

E. Tinjauan Pustaka

Terdapat beberapa hasil penelitian yang membahas tentang peran lembaga

terhadap gerakan radikal di Indonesia.

Pertama. pada skripsi yang berjudul Radikalisme Islam dan Upaya

Deradikalisasi Paham Radikal28

oleh Abu Rokhmad, beliau membahas tentang

bagaimana peran pendidikan di sekolah berupaya dalam pencegahan gerakan

radikal ormas-ormas di Indonesia. Dengan mengambil peran guru serta peran dari

kurikulum. Sedangkan penelitian penulis, mengambil peran serta starategi negara

dalam mempersempit gerakan radikal di Indonesia, strategi yang dimaksud seperti

memberlakukan aturan-aturan terhadap ormas-ormas yang berpotensi melakukan

gerakan radikal, dan penulis fokus kepada Ormas HTI.

Kedua, hasil skripsi Arianti, mahasiswi Universitas Hasanuddin fakultas

hukum yang berjudul Tinjauan Sosiologi Hukum Terhadap Aksi Organisasi

Masyarakat Front Pembela Islam (FPI) Dalam Kaitannya Dengan Konflik

Keagamaan di Kota Makassar.29

Arianti secara terperinci mendeskripsikan

bagaimana upaya lembaga pemerintahan dalam meredam konflik keagamaan

organisasi masyarakat FPI di Makassar beserta upaya penanggulangannya.

28

Abu Rokhmad, Radikalisme Islam dan Upaya Deradikalisasi Paham Radikal

(Universitas Diponegoro Semarang, 2012) 29

Arianti, Tinjauan Sosiologi Hukum Terhadap Aksi Organisasi Masyarakat Front

Pembela Islam (FPI) Dalam Kaitannya Dengan Konflik Keagamaan di Kota Makassar

(Universitas Hasanuddin, 2014)

Page 26: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

15

Sedangkan penulis membahas peran serta strategi negara (pemerintah)

menyangkut pembubaran organisasi masyarakat HTI pada 19 Juli 2017.

Ketiga, Anzar Abdullah, dalam jurnalnya yang berjudul Gerakan

Radikalisme dalam Islam: Perspektif Historis.30

Jurnal ini menjelaskan

radikalisme dalam Islam di era kontemporer ini lebih menekankan terhadap

respons Islam atas Barat. Kelompok Islam radikal ini menolak sekularisme Barat

yang memisahkan agama dan politik. Oleh karena itu muncul gerakan yang

bercita-cita membangun khilafah Islamiyah, termasuk di Indonesia dengan adanya

kehendak kelompok Islam radikal yang ingin mendirikan negara Islam dibawah

satu komando khilafah. HTI adalah salah satu organisasi yang bersifat radikal

dalam hal ide politiknya.

Sedangkan penulis fokus kepada peran serta strategi negara Indonesia

dalam menyikapi sebuah organisasi yang memiliki paham radikal, di sini

membahas HIzbut Tahrir Indonesia. Sedangkan jurnal di atas hanya berkutat pada

bagaimana respons organisasi berhaluan radikal terhadap sekularisme Barat.

Keempat, jurnal yang ditulis oleh Erna Sari Dwi dan Ma’arif Jamuin

Infiltrasi Pemikiran dan Gerakan HTI di Indonesia31

dalam jurnal ini menjelaskan

tentang perjalan HTI, pemikiran-pemikiran HTI dan infiltrasi-infiltrasi yang

dilakukan di Indonesia. Dalam upaya pencegahan gerakan radikal, dalam jurnal

30

Anzar Abdullah, “Gerakan Radikalisme dalam Islam: Perspektif Historis”. Addin. Vol.

10. No. 1 (Februari 2016) 31

Erni Sari Dwi dan Ma’arif Jamuin ”Infiltrasi Pemikiran dan Gerakan HTI di

Indonesia”, Suhuf, Vol. 27, No. 2 (November 2015)

Page 27: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

16

ini pencegahannya mengarah kepada individu dari masyarakatnya seperti bersikap

waspada dan menambah pengetahuan tentang keIslaman dan kebangsaan.

Di dalam skripsi ini fokus membahas pada peranan negara bagaimana

menyikapi sebuah organisasi yang berahaluan paham radikal. Skripsi ini

menjelaskan mengapa ormas HTI dicap organisasi radikal oleh pemerintah dan

pada akhirnya pemerintah mengambil jalan untuk membubarkan organisasi ini.

Kelima, jurnal Radikalisme di Indonesia dari M. Thoyyib32

menjelaskan bagaimana fenomena gerakan radikalisme menjamur di

Indonesia, dijelaskan mulai dari masa Orde Baru hingga saat ini. Tulisan ini

menunjukkan bahwa gerakan ormas radikal muncul disebabkan oleh berbagai

faktor, baik internal maupun eksternal dengan tujuan ingin menjadikan Islam

sebagai pijakan perpolitikan Indonesia, baik itu dengan mendirikan negara

Islam atau menancapkan peraturan daerah syariah di daerah maupun pusat.

Pada penulisan skripsi ini penulis berusaha membatasi pembahasan

pada ormas HTI, di mana ormas ini memiliki cita-cita untuk membangun

negara Khilafah di Indonesia. Karena hal ini terjadi banyak kericuhan di

daerah-daerah, banyaknya penolakan terhadap non-muslim maupun maraknya

kelompok yang dicap radikal. Hal inilah yang menjadi faktor utama

pemerintah mengeluarkan Perppu No. 2 2017 di mana ormas yang berpotensi

melahirkan perpecahan dalam masyarakat akan dikenakan sanksi tegas hingga

pencabutan badan hukumnya.

32

M. Thoyyib, “Radikalisme di Indonesia”, TA’LIM, Vol. 1, No. 1 (Januari 2018)

Page 28: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

17

F. Metode Penelitian

a. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Di dalam setiap karya ilmiah, pasti menyesuaikan dengan metodologi

penelitian yang relevan. Bagi seorang peneliti, memahami metodologi yang

dipakai ke dalam karya ilmiah adalah wajib. Metodologi penelitian merupakan

seperangkat pengetahuan akan langkah-langkah yang sistematis dan logis yang

berfungsi sebagai cara dalam pencarian data yang relevan dengan masalah-

masalah terkait.

Dalam dunia pendidikan pendekatan penelitian yang terkenal terbagi

menjadi dua pendekatan penelitian yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan

kuantitatif. Penulis memakai pendekatan kualitatif ke dalam karya ilmiah ini.

Untuk melakukan penelitian, seseorang dapat menggunakan metode

penelitian tersebut sesuai dengan masalah, tujuan, kegunaan dan kemampuan

yang dimilikinya. Menurut Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian

kualitatif adalah suatu tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara

fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya

sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan

peristilahannya.33

Penelitian kualitatif adalah salah satu metode yang digunakan untuk

mendapatkan suatu fakta dan penelitian ini tergolong ke dalam penelitian ilmiah

yang dibangun atas dasar teori-teori yang berkembang dari suatu penelitian dan

33

Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995) h. 62

Page 29: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

18

dapat dipertanggungjawabkan atas dasar empirik. Jadi, di dalam penelitian

kualitatif bukan hanya menyajikan data-data apa adanya melainkan juga berusaha

untuk menunjukan korelasi sebagai faktor yang ada, yang berlaku meliputi sudut

pandang atau proses yang sedang berlangsung.

Sedangkan jenis penelitian yang digunakan peneliti di dalam karya ilmiah

ini adalah jenis deskriptif kualitatif yaitu penelitian mempelajari suatu masalah

yang ada serta tata cara kerja yang berlaku. Penelitian ini bermaksud untuk

mendeskripsikan fenomena atau gejala yang telah atau sedang terjadi. Di

dalamnya terdapat upaya mendeskripsikan, pencatatan, analisis dan

menginterpretasikan kondisi yang telah atau sedang terjadi. Dapat dikatakan

bahwa penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai

keadaan yang telah atau sedang terjadi.34

Bahwasannya penelitian deskriptif

kualitatif dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan

nyata yang telah terjadi ataupun yang sedang berlangsung. 35

Pada hakikatnya penelitian deskriptif kualitatif adalah suatu metode dalam

meneliti status sekelompok manusia, suatu objek dengan tujuan membuat

deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai

fakta-fakta atau fenomena yang diselidiki.36

34

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara, 1999)

h. 26 35

Convelo G. Cevilla, dkk., Pengantar Metode Penelitian (Jakarta: Universitas

Indonesia, 1993) h. 71 36

Convelo G. Cevilla, dkk., Pengantar Metode Penelitian, h. 73

Page 30: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

19

b. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dokumen dan wawancara. Dokumen meliputi, keputusan dan hasil-hasil

muktamar, fatwa organisasi, serta hasil putusan sidang PTUN. Pihak yang

diwawancarai adalah pihak dari HTI selaku tergugat dan Menkopolhukam selaku

penggugat serta seorang pengamat politik yang kompeten.

Dalam penelitian terkait “Strategi dan Peran Negara Dalam

Membubarkan Gerakan Radikal di Indonesia, Studi Kasus Pembubaran HTI

2017”, dengan menggunakan teori negara dan radikalisme. Langkah yang

dilakukan oleh peneliti mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti hasil-

hasil muktamar, artikel, wawancara dengan Juru Bicara HTI Ismail Yusanto dan

Menkopolhukam Sri Yunanto serta Ali Munhanif selaku pengamat politik.

c. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data

ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar. Analisis data dimulai dengan

bekerja menggali dan mengumpulkan data-data terkait dari teknik pengumpulan

data yang dilakukan oleh penulis. Setelah data terkumpul maka dilanjutkan

kepada tahap reduksi data, yaitu proses mentransformasi dari data yang didapat,

seperti mentranskripkan hasil dari wawancara-wawancara yang telah dilakukan,

Page 31: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

20

dokumentasi dan dilanjutkan dengan pengolahan data.37

Pengolahan data ini

dilakukan dengan cara mengelompokkan data ke dalam beberapa kategori,

menjelaskan ke dalam bagian-bagian serta melakukan perpaduan dan menyusun

ke dalam teori dan menggabungkam dengan temuan penting untuk dipelajari dan

terakhir adalah membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri

maupun orang lain.38

Selain itu data-data yang telah didapat akan dianalisis oleh

teori negara dan fundamentalisme agama yang terdapat dalam kerangka teoretis.

G. Sistematika Penulisan

Bab I, merupakan bagian pendahuluan yang menjelaskan keadaan objek

dan metode yang digunakan dalam penelitian. Selain itu, juga termasuk mengulas

sedikit penelitian terdahulu yang masih relevan. Adapun rincian dari bab pertama

adalah: pernyataan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian,

tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II, menjelaskan teori yang digunakan, adapun teori yang digunakan

adalah teori negara di dalamnya membahas, (1) Tujuan Negara, (2) Fungsi negara

dan (3) Hegemoni negara dan teori kedua adalah teori radikalisme.

Bab III, memaparkan tentang pertumbuhan radikalisme di Indonesia,

Pertama, sejarah Hizbut Tahrir yang meliputi, (1) berdirinya Hizbut Tahrir, (2)

Hizbut Tahrir Indonesia, dan (3) upaya membangun masyarakat islami. Kedua,

37

Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan

Kuantitatif (Yogyakarta: Erlangga, 2009) h. 147 38

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta Bandung, 2006)

h. 275

Page 32: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

21

isu radikalisme yang meliputi, (1) radikalisme di Indonesia dan (2) Negara

Sebagai Counter Radikalisme.

Bab IV, menyajikan analisisa terkait Pro dan Kontra Pembubaran HTI.

Dalam pembahasan ini mengupas tentang (1) faktor-faktor pembubaran HTI, (2)

landasan hukum pembubaran HTI, (3) HTI menggugat, (4) Respons Kementerian

Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (5) Masa Depan Doktrin HTI.

Bab V adalah bab terakhir dari karya ilmiah ini yang berisikan kesimpulan

peneliti terkait informasi-informasi yang didapat melalui analisa-analisa yang

telah dilakukan, serta saran bagi seluruh orang terkhusus mereka yang fokus

membahas tentang pembubaran HTI 2017.

Page 33: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

22

BAB II

KERANGKA TEORETIS

Kerangka teori pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang dijadikan

pisau analisa dalam melihat fenomena-fenomena politik yang dibahas pada skripsi

ini yaitu pembubaran Ormas HTI. Dalam kerangka bab ini terdapat dua teori besar

yang dijelaskan yaitu teori negara dan teori radikalisme.

A. Teori Negara

Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan

tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.39

Sedangkan menurut Weber negara

adalah kelompok korporasi yang dikoordinasikan secara imperatif, di mana dalam

melaksanakan tugasnya adalah dengan menggunakan kekuatan maupun ancaman

fisik yang sah.40

Negara adalah sebuah badan hukum yang bersifat memerintah dan dalam

penerapannya, negara dapat menggunakan kekuatan fisik yang sah untuk

melaksanakan aturannya. Weber tidak menyatakan bahwa kekuatan adalah satu-

satunya cara yang digunakan negara tetapi merupakan cara yang dimiliki dan

tidak dapat dipisahkan dari sifatnya.41

Sedangkan menurut Miriam Budiardjo, bahwa negara adalah suatu alat

dari masyarakat yang mempunyai sebuah kekuatan yang berfungsi sebagai

pengatur kegiatan manusia di dalam suatu masyarakat dan juga sebagai penertib

39

Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia, 2013) h. 17 40

Soehino, Ilmu Negara (Yogyakarta: Yogyakarta Liberty, 2005) h. 629 41

Soehino, Ilmu Negara, h. 629

Page 34: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

23

gejala-gejala yang dapat terjadi di dalam masyarakat itu sendiri. Negara adalah

satu-satunya organisasi legal yang memiliki hak untuk memaksakan

kewenangannya kepada semua golongan masyarakat di dalam suatu wilayah.42

Negara menetapkan cara dan batas sampai di mana kekuasaan dapat

digunakan di dalam kehidupan bersama. Negara dapat mengintegrasi dan

membimbing kegiatan sosial dari penduduk ke arah tujuan bersama. Negara

memiliki dua tugas. Pertama, mengendalikan dan mengatur gejala kekuasaan

yang asosial, yaitu yang bertentangan satu sama lain. Kedua, mengorganisir dan

mengintegrasi kegiatan manusia demi tercapainya tujuan masyarakat keseluruhan.

Negara menentukan kegiatan-kegiatan tersebut menuju tujuan nasional.43

Negara

tercipta sebagai wadah bangsa untuk mencapai cita-cita bangsa itu sendiri.

a. Tujuan Negara

Setiap negara mempunyai tujuan tertentu. Apa yang dituju bagi negara

maupun ke arah mana suatu organisasi negara ditujukan merupakan persoalan

yang penting, sebab dengan tujuan inilah yang akan menjadi pedoman betapa

negara dibentuk dan dikendalikan serta bagaimana kehidupan rakyatnya diatur

sesuai dengan tujuan itu. Tujuan negara dalam hal ini juga dapat diartikan sebagai

visi negara yang secara umum ditujukan untuk menciptakan kesejahteraan,

kemakmuran dan kebahagiaan bagi rakyatnya.44

42

Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, h. 47 43

Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, h. 47-48 44

I Gde Pantja Astawa dan Suprin Na’a, Memahami Ilmu Negara & Teori Negara

(Bandung: PT. Refika Aditama, 2012) h. 45

Page 35: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

24

Negara adalah lembaga sosial yang diadakan manusia untuk memenuhi

kebutuhannya. Sebagai lembaga sosial, negara tidak diperuntukan memenuhi

kebutuhan khusus dari segolongan orang tertentu, tetapi untuk memenuhi

keperluan dari seluruh rakyat negara tersebut.45

Tidak ada suatu negara yang tidak mempunyai tujuan. Setiap negara

memiliki tujuannya masing-masing, tetapi pada umumnya tujuan negara adalah

memelihara dan menjamin hak asasi, yaitu: (1) hak hidup, (2) hak atas badan, (3)

hak atas harta benda, (4) hak kehormatan dan (5) hak kemerdekaan.46

Indonesia sebagai negara yang menganut prinsip demokrasi konstitusional

menegaskan tujuan negaranya ialah: (1) melindungi segenap bangsa Indonesia

dan seluruh tumpah Indonesia, (2) memajukan kesejahteraan umum, (3)

mencerdaskan kehidupan bangsa dan (4) mewujudkan ketertiban dunia

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.47

Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa

merupakan tujuan yang perlu diwujudkan bersama melalui pelembagaan suatu

negara. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai berupa perlindungan internal dan

ketertiban dunia eksternal merupakan ancaman dan tantangan yang perlu

direalisasikan dengan sebaik-baiknya berdasarkan prinsip kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan sosial.

45

Ni’matul Huda, Ilmu Negara (Jakarta: Rajawali Pers, 2010) h. 54 46

Abu Daud Busroh, Ilmu Negara (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010) h. 49-50 47

Ni’matul Huda, Ilmu Negara, h. 57

Page 36: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

25

b. Fungsi Negara

Berkaitan dengan fungsi negara dalam pengelolaan pemerintahan dapat

ditemukan beberapa fungsi negara yang bersifat universal, yaitu adanya kewajiban

suatu negara untuk mewujudkan kepentingan masyarakat atau yang lebih tepat

dikatakan kepentingan umum, tanpa melihat kepada bentuk atau sistem

pemerintahan yang dibangun oleh negara yang bersangkutan. Fungsi negara yang

dimaksud yakni:

Pertama, fungsi regular atau fungsi pengaturan. Fungsi ini adalah fungsi

utama dari sebuah negara, di mana negara adalah penggerak jalannya roda

pemerintahan. Jika tidak adanya pelaksanaan fungsi tersebut, maka secara dejure

negara itu tidak ada. Sebab melaksanakan fungsi tersebut akan berdampak

langsung kepada masyarakat keseluruhan.48

Fungsi regular ini meliputi:49

1. Fungsi politik, merupakan kewajiban negara yang pertama kali muncul

setelah negara tersebut lahir. Aspek yang termasuk dalam fungsi ini

adalah: Pertama, pemeliharaan ketenangan dan ketertiban. Tujuan dari

pelaksanaan fungsi ini adalah dalam rangka menanggulangi tindakan

baik secara preventif maupun secara represif terhadap gangguan yang

berasal dari masyarakat itu sendiri. Kedua, pertahanan dan keamanan.

48

Bohari, Hukum Anggaran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995) h. 6-7 49

Muchsan, Sistem Pengawasan Terhadap Perbuatan Aparat Pemerintah dan Peradilan

Tata Usaha Negara di Indonesia (Yogyakarta: Liberty, 2000) h. 3

Page 37: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

26

Pelaksanaan fungsi ini diperuntukan terhadap ancaman dan agresi dari

pihak luar yang membahayakan eksistensi negara itu sendiri.

2. Fungsi diplomatik, negara tidak akan dapat hidup sempurna tanpa

berhubungan dengan negara lain. Inilah yang merupakan hakikat dari

fungsi diplomatik. Negara berhubungan dengan negara lain atas dasar

persahabatan yang bertanggungjawab, bukan atas dasar penjajahan.

setiap negara harus saling menghormati kedaulatan masing-masing

sehingga menghindari terjadinya eksploitasi kepentingan.

3. Fungsi yuridis. Dalam pelaksanaan fungsinya, negara harus dapat

menjamin adanya rasa keadilan dalam masyarakat. Dalam konteks ini

negara berkewajiban untuk mengatur tata cara bernegara dan

bermasyarakat. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya konflik

yang terjadi di masyarakat. Setelah permasalahan yang terjadi dalam

masyarakat, maupun negara itu sendiri harus dapat dikembalikan

kepada hukum sah.

4. Fungsi administrasi. Fungsi ini mengharuskan agar negara

berkewajiban menata birokrasinya, demi mewujudkan tujuan sebuah

negara. Penataan birokrasi dimaksud bukan atas dasar kemauan negara

semata, akan tetapi selalu bersumber pada aturan hukum yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Kedua, fungsi pembangunan. Pembangunan pada hakikatnya merupakan

perubahan yang terencana, dilakukan secara terus-menerus untuk menuju pada

suatu perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan negara dimaksud

Page 38: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

27

tercantum dalam pembukaan UUD 1945, secara tegas dikemukakan bahwa untuk

melindungi segenap bangsa Indonesia serta seluruh tumpah darah Indonesia dan

untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia.50

Sedangkan menurut Muchsan bahwa terdapat empat fungsi Indonesia

sebagai sebuah negara. Pertama, fungsi keamaan dan ketertiban yaitu sebagai alat

perlindungan masyarakat akan kehidupannya, hak kepemilikan maupun hak-hak

lainnya dan semua ini sesuai dengan aturan menurut perundang-undangan. Kedua,

fungsi kesejahteraan, termasuk di dalamnya pelayanan sosial dan kesejahteraan

sosial. Hal ini bermaksud untuk mewujudkan akan kesejahteraan rakyat dan

keadilan sosial bagi seluruh rakyat di Indonesia. Ketiga, fungsi pendidikan yaitu

untuk membangun karakter berbangsa dan bernegara serta meningkatkan

kepedulian berbudaya dan sebagainya. Keempat, fungsi mewujudkan ketertiban

serta kesejahteraan dunia.51

c. Hegemoni Negara

Hegemoni dalam bahasa Yunani disebut eugomonia, selaras dengan yang

tertulis di encyclopedia, bahwa hegemoni pada prakteknya adalah untuk

menunjukan bentuk dominasi posisi yang dapat diklaim oleh negara-negara kota

50

J.C.T. Simorangkir dan B. Mang Reng say, Tentang dan Sekitar Undang-Undang

Dasar 1945 (Jakarta: Jembatan, 1982) h. 51

Muchsan, Sistem Pengawasan Terhadap Perbuatan Aparat Pemerintah dan Peradilan

Tata Usaha Negara di Indonesia, h.8

Page 39: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

28

secara individual, contohnya apa yang sudah dilakukan oleh negara kota Athena

dan Sparta terhadap negara-negara lain yang sejajar.52

Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang meliputi atau menyatukan

sekelompok manusia yang kemudian disebut bangsa. Negara memiliki suatu

kewibawaan atau kekuatan yang dapat memaksakan kehendaknya kepada semua

orang.53

Negara memiliki sifat khusus yang merupakan manifesta dari kedaulatan

yang dimilikinya dan ini hanya terdapat pada organisasi selayaknya sebuah

negara, dan sifat ini tidak terdapat pada asosiasi maupun organisasi lainnya. Sifat-

sifat negara tersebut antara lain:54

1. Sifat memaksa. Agar peraturan perundang-undangan dapat ditaati oleh

setiap kalangan masyarakat. Memaksa dalam hal ini adalah negara

mempunyai kewenangan untuk melakukan kekerasan fisik, dan hal ini

sah di mata hukum. Sarana untuk melakukan itu adalah; polisi, tentara

dan lain sebagainya.

2. Sifat monopoli. Negara dapat memonopoli dalam menetapkan tujuan

bersama dalam masyarakat. Artinya negara dapat menyatakan bahwa

suatu aliran kepercayaan atau aliran politik tertentu dilarang untuk

hidup dan meluas di suatu negara atau wilayah. Hal ini dikarenakan

52

Heru Hendarto, Mengenal Konsep Hegemoni Gramsci: dalam Diskursus

Kemasyarakatan dan Kemanusiaan (Jakarta: Gramedia, 1993) h. 73 53

Soehino, Ilmu Negara, h. 143 54

Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, h. 49-51

Page 40: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

29

karena mereka dianggap bertentangan dengan tujuan masyarakat

maupun cita-cita nasional.

3. Sifat mencakup semua. Semua peraturan perundang-undangan (misal:

keharusan membayar pajak) berlaku untuk semua orang tanpa

terkecuali. Hal ini bermaksud untuk tidak membiarkan seseorang

berada di luar ruang lingkup aktifitas negara. Karena hal ini dapat

menghambat tercapainya cita-cita masyarakat.

B. Radikalisme

Radikalisme berasal dari bahasa latin yaitu radix yang artinya akar, untuk

mencapai kemajuan, paham radikal melakukan suatu perubahan dan perombakan.

Dalam perspektif ilmu sosial, radikalisme adalah suatu keinginan untuk merubah

status quo yang sudah ada dengan cara menghancurkan status qou tersebut secara

total kemudian menggantikannya dengan yang baru.55

Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia, radikalisme adalah sebuah paham atau aliran yang

menginginkan suatu perubahan dengan cara kekerasan.56

Adapun pengertian radikalisme menurut para tokoh. Pertama, menurut

Sartono Kartodirjo radikalisme adalah suatu gerakan sosial dengan menolak

seluruh aturan sosial yang sedang berjalan dengan menunjukan kebencian yang

kuat kepada yang sedang berkuasa.57

Sedangkan menurut KH. Hasyim Muzadi,

radikal, radikalisme dan radikalisasi adalah suatu hal yang berbeda. Radikal

55

Edi Susanto, “Kemungkinan Munculnya Paham Islam Radikal di Pesantren”, Tadris

(Vol. 2, No. 1, 2007) h. 3 56

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:

Balai Pustaka, 1990) h. 354 57

Sartono Kartodirjo, Ratu Adil (Jakarta: Sinar Harapan, 1995) h. 38

Page 41: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

30

adalah suatu pemikiran yang mendalam sampai ke akar-akarnya dan pemikiran ini

sangat diperbolehkan selagi itu masih dalam sebatas pemikiran saja, karena

pimikiran seseorang tidak dapat dijadikan sebuah tindak kejahatan atau diadili

kecuali pemikiran tersebut berubah menjadi sebuah tindakan yang salah.58

Radikalisme adalah sebuah pemikiran radikal yang telah menjadi ideologi

atau madzhab. Sedangkan radikalisasi adalah tindakan seseorang yang begitu

reaktif dikarenakan adanya ketidakadilan di masyarakat. Bentuk ketidakadilan ini

bisa dalam beberapa faktor seperti ekonomi, politik, ataupun ketidakadilan dalam

penegakan hukum.59

Apabila masalah-masalah dan ketidakadilan masih terjadi di

masyarakat, maka radikalisasi akan tetap muncul.

Radikalisme Islam adalah suatu gerakan pemurnian ajaran Islam yaitu

kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang

telah diamalkan oleh generasi awal Islam. Gerakan ini dipelopori oleh kelompok

salafiyah (wahabi) yang semula hanya dalam hal ibadah, namun dalam

perkembangannya kini telah menyentuh dimensi intelektual dan politik.60

Kelompok Islam radikal tidak hanya memandang Islam sebagai sebuah

agama saja yang hanya memberikan pedoman terhadap amalan-amalan dalam

ibadah, tetapi Islam juga dianggap sebagai pedoman hidup yang mengatur seluruh

aspek kehidupan manusia dan menjadi sebuah solusi dalam penyelesaian

permasalahan-permasalahan kehidupan di masyarakat. Pandangan ini berdampak

58

Abu Rokhmad, “Radikalisme Islam dan Upaya Deradikalisasi Paham Radikal”, Wali

Songo (Vol. 20, No. 1, 2012) h. 82-83 59

Abu Rokhmad, “Radikalisme Islam dan Upaya Deradikalisasi Paham Radikal”, h. 83 60

Emna Laisa, “Islam dan Radikalisme”, Jurnal Islamuna (Vol 1 No 1, 2014) h. 4

Page 42: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

31

kepada keinginan kelompok Islam radikal untuk menjadikan syariat Islam sebagai

landasan bernegara.

Adapun empat kriteria tentang Islam radikal yaitu: Pertama, memiliki

keinginan untuk merubah tata nilai dan sistem yang telah ada, dengan keyakinan

ideologi dan sifat fanatik yang begitu tinggi. Kedua, apabila ada kelompok lain

yang dianggap bertentangan dengan mereka, maka mereka akan melakukan

aksiaksi yang keras bahkan bertindak kasar. Ketiga, kelompok radikal memiliki

ciri khas baik dari segi penampilan ataupun ritual sebagai identitas mereka.

Keempat, kelompok Islam radikal dalam menyebarkan pahamnya bergerak secara

geriliya, meskipun ada juga yang dengan terang-terangan.61

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya gerakan Islam radikal,

antara lain sebagai berikut: Pertama, faktor agama. Kehidupan umat manusia di

dunia yang sudah jauh dari nilai agama oleh karena itu perlu adanya semangat

Islamisasi secara global sebagai suatu solusi untuk memperbaiki permasalahan-

permasalahan yang terjadi (penerapan sistem Khilafah Islamiyah di muka bumi).

Kedua, faktor sosial-politik. Dalam peradaban global, umat Islam sangat

tidak diuntungkan dengan sistem yang diterapkan oleh negara Barat, terjadinya

ketimpangan sosial yang merugikan kelompok muslim sehingga kelompok

muslim melakukan perlawanan terhadap kekuatan yang mendominasi tersebut.

61

Adian Husaini, Hegemoni Kristen-Barat dalam Studi Islam di Perguruan Tinggi

(Jakarta: Gema Insani Press, 2006) h. 243

Page 43: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

32

Perlawanan tersebut mengatasnamakan agama dengan melakukan gerakan

radikalisme.62

Ketiga, faktor pendidikan. Rendahnya jenjang pendidikan seseorang

membuat orang tersebut minim dalam mendapatkan informasi, ditambah dengan

pemahaman keagamaan seseorang yang tidak begitu mendalam sehingga orang

tersebut dengan mudah menerima informasi ataupun ilmu dari seseorang yang

memiliki pemikiran radikal. Orang yang rendah pemahaman keagamaannya dapat

dipengaruhi dan didoktrin dengan pemahaman keagamaan yang radikal sehingga

orang tersebut dapat bertindak radikal pula.

Keempat, faktor kultural. Negara Barat dikenal dengan sistem

sekularismenya yaitu sistem pemisahan antara agama dengan negara. Paham ini

dianggap oleh kelompok Islam telah mengotori budaya bangsa Timur dan umat

Islam. Dengan paham sekularisme dapat membahayakan moralitas umat Islam

dan membuat sendi-sendi kehidupan umat Islam termarjinalisasikan,63

Kelima, faktor ideologis anti westernisasi. Menurut kelompok Islam

radikal dalam menegakkan syariat Islam simbol-simbol Barat harus dihancurkan.

Adanya westernisasi membuat umat Islam menjadi tertinggal dan terbelakang,

karena ketidakmampuan kelompok Islam radikal bersaing dalam budaya dan

peradaban global oleh karena itu mereka menggunakan jalur kekerasan.64

62

Azyumardi Azra, Pergolakan Politik Islam dari Fundamentalis, Modernisme, Hingga

Post-Modernisme (Jakarta: Paramadina, 1996) h. 18 63

Musa Asy'arie, Manusia Pembentuk Kebudayaan dalam Al-qur'an (Yogyakarta: 1992)

h. 95 64

Emna Laisa, “Islam dan Radikalisme”, h. 7

Page 44: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

33

Ada dua makna Islam radikal, yaitu sebagai wacana dan aksi. Radikal

dalam wacana hanya keinginan atau pemikiran untuk mendirikan negara Islam,

tanpa adanya tindakan kekerasan. sedangkan radikal dalam aksi adalah keinginan

wacana tersebut direalisasikan dalam bentuk aksi atau tindakan kekerasan atas

nama agama.65

Dalam makna yang kedua, gerakan Islam radikal dalam

mewujudkan tujuannya untuk mendirikan khilafah Islamiyah di Indonesia, mereka

menggunakan jalur kekerasan dan menentang hukum yang berlaku. Untuk

melakukan perlawanan kelompok Islam radikal membangun opini bahwa posisi

pemerintah saat ini adalah bentuk yang thaghut.66

Dalam perkembangan politik di Indonesia, gerakan Islam radikal dapat

dibagi menjadi tiga bentuk jika dilihat dari awal mula berdiri dan

perkembangannya. Pertama, kelompok yang ingin menerapkan syariat Islam

dalam kehidupan bermasyarakat tanpa harus mendirikan negara Islam atau

merubah bentuk negara menjadi khilafah Islamiyah. Contoh dari kelompok ini

yaitu Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Jihad. Kelompok ini hanya ingin

menerapkan syariat Islam di masyarakat, namun cara mereka cenderung

menggunakan pendekatan kekerasan. Kedua, kelompok yang memperjuangkan

berdirinya Negara Islam Indonesia, kelompok ini dinamai NII/DI-TII yang

diprakarsai oleh Kartosoewiryo sebagai imam NII. Kelompok ini telah berhasil

ditumpas dan dilarang keberadaannya, meskipun pada saat ini kelompok ini masih

ada dalam jumlah yang kecil tanpa memakai struktur organisasi kenegaraan NII.

65

Ismail Hasani dan Bonar T.N, Dari Radikalisme Menuju Terorisme (Jakarta: Pustaka

Masyarakat Setara, 2012) h. 11 66

Emna Laisa, “Islam dan Radikalisme”, h. 7

Page 45: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

34

Ketiga, kelompok yang ingin mendirikan khilafah Islamiyah di Indonesia,

kelompok ini diwakili oleh HTI.67

Dalam metode perjuangan HTI ada yang

disebut dengan istilamu al-hukmi yaitu pengambil alihan kekuasaan. Di beberapa

negara Timur Tengah, Hizbut Tahrir telah melakukan upaya pengambilalihan

kekuasaan dan tindakan ini membuat organisasi tersebut dilarang. Begitupun di

Indonesia, HTI menganggap bahwa sistem demokrasi itu haram dan Pancasila

harus dilenyapkan,68

kemudian mereka menawarkan sistem khilafah Islamiah

sebagai solusinya.

67

Nur Khalik Ridwan, Regenerasi NII: Membedah Jaringan Islam Jihadi di Indonesia

(Jakarta: Erlangga, 2008) h. 9-12 68

Erni Sari Dwi dan Ma’arif Jamuin ”Infiltrasi Pemikiran dan Gerakan HTI di

Indonesia”, Suhuf, Vol. 27, No. 2, 2015, h. 158-159

Page 46: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

35

BAB III

PERTUMBUHAN RADIKALISME DI INDONESIA

A. Sejarah Hizbut Tahrir

a. Berdirinya Hizbut Tahrir

Menurut John L. pada pertengahan abad 20, sejarah Islam didominasi oleh

dua tema, yaitu; (1) imperialisme eropa dan (2) perjuangan dalam mencapai

kemerdekaan.69

Merdekanya negara-negara Islam dari penjajahan barat akhirnya

melahirkan kecenderungan ideologis yang digolongkan menjadi empat jenis,

Pertama, tradisional islami, yang dipelopori oleh ulama-ulama konservatif.

Kedua, sekuler nasionalis, yang diwaliki oleh pegawai-pegawai negeri tingkat

tinggi, tokoh militer serta minoritas kaum Muslim yang telah mengalami

westernisasi. Ketiga, reformis radikal Islam, yang mencerminkan mereka kelas

menengah dan menengah ke bawah. Keempat, komunis yang didukung

kebanyakan oleh kelas-kelas bawah.70

Kecenderungan-kecenderungan ideologis tersebut yang pada akhirnya

menentang penjajahan atas imperialisme barat. Kecenderungan ini yang kemudian

melahirkan gerakan-gerakan sosial-politik yang berjuang untuk menentang

penjajahan. Di antara gerakan-gerakan sosial-politik yang lahir di awal abad 20

adalah Ikhwanul Muslimun, dilanjutkan pada tahun 1928 kemudian lahir Jama’at

Islami pada tahun 1941. Keduanya lahir dengan motif yang sama yaitu menentang

69

John L. Esposito, Ancaman Islam: Mitos atau Realitas?. Terj. Alwiyah Adurrahman

dan MISSI (Bandung: Mizan, 1996) h. 59 70

M. Amien Rais, Cakrawala Islam: Antara Cita dan Fakta (Bandung: Mizan, 1999) h.

137

Page 47: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

36

segala macam bentuk penjajahan dan mengembalikan kehidupan bangsa arab

kepada jalan yang islami.71

Kemudian, beberapa tahun kemudian lahirlah Hizbut Tahrir. Hizbut Tahrir

adalah partai politik Islam yang berbasis transnasionalisme. Hizbut Tahrir

berkembang di lebih dari empat puluh negara.72

Hizbut Tahrir Indonesia awalnya

bernama Partai Pembebasan Islam. Hizbut Tahrir didirikan oleh Taquyuddin an-

Nabhani pada tahun 1953M, beliau adalah seorang Qadhi di Mahkamah Agung

Hafia, Palestina dan juga seorang Salumnus di Unversitas al-Azhar Kairo, Mesir73

dan juga seorang politikus yang mahir. Beliau lahir di dalam keluarga yang

berilmu karena kedua orang tua beliau adalah seorang yang ahli Fiqh. Kakek

beliau juga seorang ulama besar dan juga seorang hakim.74

Setelah berkembang sekitar enam tahun di Yerussalem, Hizbut Tahrir

akhirnya memperluas jangkauannya ke luar dari wilayah Yerussalem, dimulai

dengan mendirikan cabang di Libanon pada tahun 1959.75

Hizbut Tahrir

menyatakan diri sebagai partai politik yang berlandaskan ideologi Islam, politik

merupakan aktifitasnya dan Islam adalah ideologinya.

Dahulu Hizbut Tahrir adalah salah satu kekuatan politik yang

revolusioner, mereka sangat menentang rezim Utsmani. Dan kini mereka tampil

sebagai kekuatan politik reaksioner dalam menghadapi kuatnya dampak

71

Yusril Ihka Mahendra, Modernisme dan Fundamentalisme dalam Politik Islam

(Jakarta: Paramadina, 1999) h. 86 72

Jajang Jahroni J., Gerakan Salafi Radikal di Indonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2004) h. 162 73

Khamami Zada, Arif R. Arafah, Diskursus Politik Islam (Jakarta: LSIP, 2013) h. 82 74

Tim Hizbut Tahrir, Manifesto Hizbut tahrir untuk Indonesia: Indonesia, Khilafah dan

Penyatuan Kembali Dunia Islam (Jakarta: HTI Press, 2009) h. 17 75

Hussein, Membentuk Jama’atul Muslimin (Jakarta: Gema Insani Press, 1991) h. 244

Page 48: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

37

globalisasi. Hizbut Tahrir mengganggap dampak globalisasi yang dibawa oleh

barat telah gagal membawa nilai-nilai perdamaian serta kesejahteraan bagi

manusia di dunia ini.76

Hizbut Tahrir adalah sebuah organisasi politik yang melakukan gerakan-

gerakan politik, bukan hanya sekedar perkumpulan yang beragendakan agama.

Tujuan didirikannya organisasi ini adalah membantu umat Islam dari

keterpurukan, terbebas dari pengaruh barat baik dari segi sistem, opini dan lain

sebagainya. Selain itu tujuan berdirinya organisasi ini adalah untuk membangun

negara Islam, di mana sistem yang dijalankan adalah sistem yang berbasis agama.

77

Pasca terjadinya perang dunia 1 dan 2 di kawasan Jazirah Arab, Afrika dan

Asia Tenggara, kultur Islam yang semula menjadi pedoman di negara-negara

tersebut mengalami perubahan yang lumayan besar yang gencarnya gerakan-

gerakan dari negara Barat. Selain mengambil alih peran sosial dengan tujuan

untuk mengambil alih kekuasaan, negara-negara Barat juga berupaya untuk

menjatuhkan simbol kekuasaan Islam. Hal ini terlihat dari paham nasionalisme

yang disebar oleh mereka.78

Pertengahan abad 20 adalah masa kemunduran bagi umat Islam yang

paling parah dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya.79

Kekalahan di perang

76

George Ritzer dan Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi Modern. Penerjemah

Alimandan (Jakarta: Kencana, 2004) h. 593 77

Tim Hizbut Tahrir, Mengenal Hizbut Tahrir dan Strategi Dakwah Hizbut Tahrir

(Bogor: Thariqul Izzah, 2007) h. 4 78

Tim Hizbut Tahrir, Mengenal Hizbut Tahrir dan Strategi Dakwah Hizbut Tahrir, h. 9 79

As-Suyuti, Tarikh Khulafa (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2000) h. 230

Page 49: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

38

dunia 1 diikuti dengan keruntuhan Kekhilafahan Turki Utsmani menjadi awal dari

kemunduran Islam.80

Jatuhnya Palestina ke tangan Yahudi pada tahun 1948 memberikan

keyakinan kepada Taqiyuddin bahwasannya hanya gerakan yang terorganisir dan

memiliki akar pemikiran Islam yang kuat sajalah yang dapat mengembalikan

kekuatan umat Islam.81

Untuk menanggapi menjamurnya dominasi barat di dunia, lahirlah

gerakan-gerakan yang mengatasnamakan agama dengan bentuk sebagai kelompok

ataupun partai. Namun sangat disayangkan, lahirnya gerakan-gerakan ini belum

cukup kuat untuk melawan dominasi barat tersebut.

Lahirnya Hizbut Tahrir karena perjalanan kegagalan terus-menerus yang

dirasakan gerakan Islam. Hal ini membuat para ulama bersama Syaikh

Taqiyuddin untuk mendirikan sebuah partai, yaitu partai pembebasan. Tujuan

dilahirkannya partai ini adalah untuk menegakan kembali masa kejayaan Islam

dan mendirikan Khilafah Islamiyah.82

Ada beberapa hal yang menyebabkan berdirinya Hizbut Tahrir,83

Pertama,

faktanya umat Islam berangsur-angsur mulai bertentangan akan metode serta

kajian yang telah digariskan dalam mempelajari Islam. Kedua, kebencian serta

serangan tiada henti yang diarahkan dunia barat kepada agama Islam. Dunia barat

yang selalu mencela Islam dengan cara yang dibuat-buat serta menjatuhkan Islam

80

As-Suyuti, Tarikh Khulafa, h. 231 81

Farid Wadjd, Majalah Al-Wa’ie, no. 55 (Bogor: Hizbut Tahrir Indonesia, 2005) h. 35 82

Tim Hizbut Tahrir, Mengenal Hizbut Tahrir dan Strategi Dakwah Hizbut Tahrir, h. 4 83

Abdullah, Mahafim Hizbut Tahrir (Jakarta: Hizbut Tahrir Indonesia, 2001) h. 13-20

Page 50: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

39

dari hukum-hukumnya, sementara hukum-hukum Islam adalah hukum yang tidak

bisa lagi diragukan akan kebenarannya baik dalam memecahkan masalah maupun

hal-hal yang menyangkut dunia. Ketiga, akibat dari menyusutnya Daulah

Islamiyah yang diawali dengan banyaknya negara-negera Islam yang melepaskan

diri dan pada akhirnya tunduk di bawah kepemimpinan yang kufur, dilanjutkan

dengan lenyapnya Daulah Islamiyah. Faktor-faktor inilah yang melahirkan

pesimisme di dalam benak kaum Muslim akan terlahirnya Daulah Islamiyah,

yang pada hakekatnya hanya dengan mendirikan Daulah Islamiyah lah kaum

Muslim dapat menerapkan hukum Islam secara sempurna. Hal inilah yang

mengakibatkan kaum Muslim bersedia tunduk pada kepemimpinan kufur.

Keempat, kemerosotan umat dalam berbagai aspek kehidupan, terutama aspek

politik, serta terperangkapnya umat dalam penjajahan.84

Dengan alasan-alasan inilah Hizbut Tahrir dilahirkan. Berkeinginan untuk

menegakan kembali kejayaan umat Islam di kawasan negeri-negeri Arab.

Mendirikan sebuah negeri Islam yang diharapkan dapat menjadi wilayah sentral

Islam. Dengan menerapkan hukum Islam secara sempurna dan dapat mengemban

dakwah ke seluruh dunia.

Di mata kelompok Hizbut Tahrir, Khilafah Islamiyah adalah bentuk

negara yang sempurna. Khilafah Islamiyah merupakan sistem pemerintaham

84

Abu Afif, Mengenal Hizbut Tahrir, Partai Politik Islam Ideologis (Bogor: Pustaka

Thoriqul Izzah, 2002) h. 10

Page 51: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

40

Islam yang menegakan hukum-hukum berdasarkan syariat Islam dan menjalani

dakwah dan jihad kepada seluruh penduduk dunia.85

Pada masa kepemimpinan Abdul Khadir, pemikiran Hizbut Tahrir

menyebar luas hingga menjangkau ke luar daratan Arab, seperti Eropa, Australia

tidak terkecuali dengan Asia. Di Asia sendiri termasuk Indonesia, Hizbut Tahris

dapat masuk oleh Abdurrahman al-Baqdadi.86

al-Baqdadi datang ke Indonesia

bertepatan dengan masa Orde Baru, masa di mana tidak dilegalkannya ideologi

lain selain Pancasila dan UUD.87

Hal ini menjadi hambatan bagi al-Baqdadi dalam

dakwahnya.

Adapun faktor pesatnya perkembangan HTI, Pertama, Hizbut Tahrir

mempunyai ide-ide (fikrah) yang begitu cemerlang, jernih serta murni. Hal-hal ini

merupakan faktor mengapa Hizbut Tahrir begitu digemari di tengah-tengah

masyarakat terutama pada kalangan muda. Kedua, Hizbut Tahrir mempunyai

metode (thariqah) tersendiri untuk mencapai tujuan dari ide-idenya. Hizbut Tahrir

adalah organisasi yang modernis, yang berorientasi pada pembinaan, pengkaderan

dan pembangunan jaringan (networking). Para pengikut Hizbut Tahrir memiliki

sifat dan karakter yang khas. Salah satu prinsip dasar perjuangan Hizbut Tahrir

adalah senantiasa kooperatif dengan para penguasa.88

85

Saefuddin Zuhri, Menjemput Kembalinya Sang Khalifah (Jakarta: Nizham Press, 2007)

h. 15-16 86

Nur Hanifah, Pergerakan Hizbut tahrir Indonesia: Aktifitas HTI di IPB (Depok: Skripsi

UI, 2007) h. 39 87

UU No. 8 Tahun 1985 Tentang Ideologi Tunggal 88

Jajang Jahroni J., Gerakan Salafi Radikal di Indonesia, h. 162

Page 52: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

41

HTI merupakan organisasi yang dikelola dengan sangat profesional,

keanggotaannya rapih dan militan, agenda mereka tersusun jelas dan mampu

beradaptasi dengan keadaan perubahan kondisi sosial-politik di dalam

masyarakat. Hal-hal seperti inilah yang membuat Hizbut Tahrir begitu diminati di

kalangan masyarakat, Hizbut Tahrir dianggap sebagai gerakan Islam alternatif

ketika gerakan-gerakan Islam lainnya mengalami kegagalan.

Agenda-agenda politik yang diusung oleh HTI seringkali berkaitan dengan

anti-globalisasi. Hal ini dikarenakan keprihatinan terhadap kaum Muslim yang

termajinalkan di negerinya sendiri, serta besarnya pengaruh dari paham-paham

barat yang masuk. HTI bercita-cita untuk membentuk suatu masyarakat Islam

yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Bahwasannya Islam adalah solusi dari

permasalahan kehidupan pribadi, bermasyarakat serta bernegara.

Faktanya saat ini negara-negara Islam mengalami kemunduran yang luar

biasa dalam peran politik luar negerinya.89

Di sisi lain kita semua bisa merasakan

bagaimana peran Amerika dan sekutunya berusaha untuk memecah belah umat

Islam. Politik belah bamboo yang berhasil dilakukan adalah salah satu bukti nyata

keberhasilan Amerika untuk memperlemah kekuatan umat Islam. Sekarang ini

paham nasionalisme mendominasi di banyak negara-negara Islam.

Sekarang, misi kebangkitan Khilafah Islamiyah yang menekankan

bagaimana caranya menegakan serta menerapkan syariat Islam di seluruh penjuru

dunia, menjadi misi utama bagi kelompok-kelompok Hizbut Tahrir. Dalam

89

Farid Wadjdi, Bungan Rampai Syariat Islam (Jakarta: Hizbut Tahrir Indonesia, 2002)

h. 219

Page 53: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

42

pandangan partai politik internasinal yang membentuk kekuatannya di Indonesia,

tentu sistem Kekhilafahan menjadi masuk akal untuk diterapkan di Indonesia.

Dampak globalisasi yang menyebabkan meningkatnya homogenitas, seperti

bagaimana dollar bisa menjadi mata uang dunia atau bahasa inggris menjadi

bahasa internasional atau terbentuknya Uni Eropa yang menunjukan integritas

negara-negara eropa. Dari tiga poin itu, lantas mengapa Khilafah Islamiyah tidak

memungkinkan untuk menjadi sistem kekuasaan yang terpusat. Dan juga dampak

globalisasi pun memberikan dampak yang negatif bagi Islam sendiri dalam

berbagai bentuk, seperti subordinasi, marginalisasi, stereotip dan lain sebagainya,

sebagaimana Amerika dan sekutunya dapat melebelkan gerakan-gerakan

fundametalisme Islam sebagai gerakan terorisme. Hal-hal tersebut semakin lama,

semakin menyudutkan posisi Islam di mata dunia.

b. Hizbut Tahrir Indonesia

Dalam konteks di Indonesia, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) baru dalam

level “gerakan moral” politik yang dilakukan pada dua agenda yaitu; Tablig akbar

dan demonstrasi. Dua agenda ini yang dimanfaatkan HTI untuk menyuarakan

gagasan politik islamnya. Gagasan akan konsep khilafah akan terus diperjuangkan

HTI walaupun gerakan-gerakannya tidak mengikuti jalur hukum formal, seperti

mengadakan seminar-seminar, diskusi serta rapat-rapat umum lainnya.

Para kader, petinggi maupun simpatisan Hizbut Tahrir beranggapan bahwa

menegakan sistem Islam di negeri ini adalah kewajiban, mereka menganggap

bahwa sistem demokrasi yang sedang berjalan di negeri ini adalah kesesatan.

Page 54: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

43

Melihat dari sejarah perjuangan Nabi yang berhasil menegakan Islam di Madinah

dan terus memperluar pengaruhnya yang telah terjadi kurang lebih sepuluh tahun

lamanya. Karena sejarah tersebut, Hizbut Tahrir yakin bahwa menegakan Islam di

negeri ini dapat tercapai.

c. Upaya Membangun Masyarakat Islami

Hizbut Tahrir selalu melakukan berbagai cara yang sistematis guna

mencapai cita-cita mereka yaitu untuk dapat melahirkan kembali kehidupan yang

islami bagi masyarakat, dan hal ini dapat terlaksana jika ditopang dengan SDM

yang mumpuni dalam hal memahami betul arah perjuangan umat Islam. Oleh

karena itu, Hizbut Tahrir melakukan berbagai metode guna mencapai cita-cita

tersebut. Metode itu dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu:90

1. Tahapan Tsaqif, yaitu tahapan pembinaan dan pengkaderan guna

melahirkan bibit-bibit unggul yang dapat meyakini fikrahnya Hizbut

Tahrir dan pada akhirnya dapat membentuk kerangka sebuah partai.

2. Tahapan Tafa'ul atau tahapan untuk berinteraksi dengan umat, hal ini

dilakukan untuk mengembangkan dakwah Islam. Interaksi yang

dimaksud adalah menggiring opini masyarakat akan masalah-masalah

yang sedang terjadi sekarang ini dan mencari solusi untuk diterapkan

ke dalam realitas kehidupan.

3. Tahapan Istilamiil Hukmi (pengambil alihan kekuasaan). Bagi mereka

untuk menerapkan hukum Islam secara praktis dan totalitas, sekaligus

90

Hizbut Tahrirut Tahrir, Strategi Dakwah Hizbut Tahrirut Tahrir (Depok: Pustaka

Thariqul Izzah, 2000) h. 57

Page 55: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

44

juga untuk menyebarluaskan dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia

adalah dengan mengambil alih kekuasaan di suatu negara maupun

wilayah.

Ketiga tahapan tersebut harus berjalan dengan serentak dan bertahap,

maksudnya adalah tahap pertama dimulai dengan pendekatan serta memberikan

pemahaman terkait Islam (menurut pandangan Hizbut Tahrir). Dengan

memberikan pemahaman ini diharapkan dapat memberikan ilmu sampai

pencerahan spiritual. Secara pribadi walaupun Hizbut Tahrir memberikan edukasi

agamis secara cuma-cuma, tetapi mereka pun berharap bagi masyarakat untuk ikut

menjadi anggota Hizbut Tahrir. Bagi Hizbut Tahrir, mereka yang sudah paham

akan ajaran-ajaran yang tertuang dalam al-Qur’an maupun Sunnah dirasa sudah

cukup, karena diamsusikan bahwa mereka dapat mengamalkan ajaran Islam dalam

kehidupan sehari-harinya.

Inti dan maksud dari sistem pengkaderan Hizbut Tahrir adalah

pembentukan karakter dan kepribadian untuk setiap orang akan pentingnya ajaran-

ajaran Islam. Dengan pola, Hizbut Tahrir akan lebih fokus kepada para kalangan

muda, karena diharapkan para muda-mudi dapat meneruskan perjuangan ke

depannya. Setelah tahap pembentukan kader sudah mantap yang pada akhirnya

melahirkan ambisi jihad di setiap diri kader, dilanjutkan dengan membangun

komunikasi kepada kelompok-kelompok Islam lainnya, tentu saja mereka yang

memiliki visi misi yang sama yaitu mendirikan negara Islam. Bagi Hizbut Tahrir

menjalin hubungan dengan kelompok-kelompok lain adalah keharusan guna

mensukseskan proses sosialisasi ajaran-ajaran Islam.

Page 56: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

45

Hal-hal yang perlu dilakukan adalah penyadaran melalui opini dan

penggalangan kekuatan, karena saat ini umat Islam berada dalam dominasi produk

ideologi barat (kapitalisme dan sosialisme). Negara barat dengan gencar-

gencarnya melakukan peperangan dengan kaum Muslim di berbagai belahan

dunia. Agresi yang dilakukan bermaksud untuk menyebarkan pengaruh dan

dominasinya ke negara-negara kecil, terutama negara-negara Islam yang memliki

sumber daya alam yang melimpah.

Tahapan yang terakhir adalah fase di mana perjuangan umat Muslim sudah

tercapai. Bagi Hizbut Tahrir tahapan ini bisa tercapai karena pertolongan dari

Allah. Ketika sistem khilafah terbentuk, umat Muslim dapat dengan leluasa

mensosialisasikan ide-ide, pandangan serta konsep-konsepnya. Membangun

kejayaan bagi Islam menurut Hizbut Tahrir haruslah di bawah satu payung politik

yaitu di bawah naungan Daulah Islam, dengan khilafah sebagai sistem

pemerintahannya. Menurut sistem Khilafah bagi Hizbut Tahrir adalah sebuah

negara yang dipimpin oleh satu orang yang diangkat dan disumpah oleh kaum

Muslim, dan seorang pemimpin yang menjalankan pemerintahan dengan asas al-

Qur’an dan Sunnah, dan mengemban risalah ke seluruh penjuru dunia dengan

dakwah dan jihad.91

91

http//www.al-islam.or.id. Diakses pada 6 Agustus 2018

Page 57: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

46

B. Isu Radikalisme

a. Radikalisme di Indonesia

Isu-isu radikalisme mulai menguat pada rezim pemerintahan Jokowi, isu

ini dianggap tidak terlalu mengancam bagi stabilitas keamanan negara pada rezim

sebelumnya. Paham radikalisme dianggap menjadi ancaman terberat bagi negara

Indonesia, apa lagi jika paham ini bertransformasi menjadi gerakan terorisme

yang dapat melahirkan bentuk intimidasi, kekerasan hingga pembunuhan. Salah

satu alasan diterbitkannya Perppu No. 2 Tahun 2017 adalah karena pemerintah

mensinyalir adanya ormas yang dalam kegiatannya mengacu pada paham

radikalisme, dan dalam hal ini adalah ormas HTI. Pemerintah menganggap bahwa

paham yang dianut HTI bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945

dan berkeinginan untuk mengubah eksitensi dari NKRI. Faktor pendorong

munculnya gerakan radikalisme, yaitu:92

Pertama, faktor sosial-politik. Gejala kekerasan agama lebih tepat dilihat

sebagai gejala sosial-politik dari pada gejala keagamaan. Gerakan yang secara

salah kaprah oleh Barat disebut sebagai radikalisme Islam itu lebih tepat dilihat

akar permasalahannya dari sudut konteks sosial-politik dalam kerangka

historisitas manusia masyarakat. Sebagaimana ungkapan Azyumardi Azra bahwa

memburuknya posisi negara-negara muslim dalam konflik utara-selatan menjadi

penolong utama munculnya radikalisme.

92

Jajar Zarkasy dan Thobib Al-Asyhar, Radikalisme Agama dan Tantangan Kebangsaan

(Jakarta: Direktorat Jendral Bimas Islam Kemenag RI) h. 11-12

Page 58: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

47

Kedua, faktor emosi keagamaan. Harus diakui bahwa salah satu penyebab

gerakan radikalisme adalah faktor sentimen keagamaan, termasuk di dalamnya

adalah solidaritas keagamaan untuk kawan yang tertindas oleh kekuatan tertentu.

Kelompok gerakan yang muncul di tengah masyarakat dengan mengatasnamakan

agama secara terang-terangan memperlihatkan emosi kemarahan menolak

pemimpin yang dianggap kafir. Propaganda dan demo besar-besaran sebagai

wujud kemarahan yang diperlihatkan di depan media serta di berbagai daerah.

Sikap agresif yang dilakukan kelompok yang mengatasnamakan agama sulit

terditeksi apakah itu karena murni memperjuangkan agama, kurang pahamnya

akan ajaran agama atau hanya sebagai kendaraan elit politik tertentu. Emosi

keagamaan masyarakat adalah sebagai suatu getaran jiwa yang dapat

menggerakan mereka untuk melakukan aktifitas religi. Bagi kelompok yang

memiliki sikap perilaku beragama secara agresif dan memiliki akal budi yang

melebur dalam kemarahan dapat melakukan pengrusakan dan membunuh

pemimpin yang dianggap kafir.

Ketiga, faktor kultural. Faktor ini juga memiliki andil yang cukup besar

yang melatarbelakangi munculnya radikalisme. Hal ini wajar karena memang

secara kultural, sebagaimana diungkapkan oleh Musa Asy’ari bahwa di dalam

masyarakat selalu ditemukan usaha untuk melepaskan diri dari jeratan jaring

kebudayaan tertentu yang dianggap tidak sesuai. Sedangkan yang dimaksud faktor

kultural di sini adalah sebagai antitesa terhadap budaya sekularisme Barat.

Sekularisme di Indonesia selalu dikait-kaitkan dengan kapitalisme, liberalisme,

atheisme sebagai sebuah paham anti agama. Sekularisme Barat dianggap sebagai

Page 59: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

48

paham anti agama karena menentang suatu agama diberi hak istimewa dalam

pengambilan kebijakan dalam sebuah negara. Nilai-nilai agama yang diterapkan

masyarakat dalam kehidupan harus sama rata dan tidak boleh terlalu diunggulkan

terutama dalam pengambilan keputusan negara karena sekularisme menganggap

agama sebagai privatisasi individu yang tidak boleh mengalami intervensi dari

orang lain. Oleh karena itu, bagi kelompok yang mengatasnamakan agama

berusaha melepas dari jeratan kebudayaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai

agam Islam. Melalui sebuah organisasi keagamaan beberapa kelompok

keagamaan melakukan pemberantasan terhadap budaya sekularisme dengan cara

radikal.

Keempat, faktor ideologis anti westernisme. Westernisme merupakan

suatu pemikiran yang membahayakan muslim dalam mengaplikasikan syariat

Islam. Sehingga simbol-simbol Barat harus dihancurkan demi penegakan syariat

Islam. Ideologi fundamentalisme sebagai ideologi anti westernisme.

Kelima, faktor kebijakan pemerintah. Ketidakmampuan pemerintah di

negara Islam untuk bertindak memperbaiki situasi atas berkembangnya frustasi

dan kemarahan sebagian umat Islam disebabkan dominasi ideologi, militer

maupun ekonomi dari negara-negara besar.

Terkait isu radikalisme di Indonesia, pemerintah selalu mengkaitkan pola

gerakan radikal berasal dari golongan-golongan keagamaan, terkhusus mereka

yang tergolong dari agama Islam. Menurut Dr. Komaruddin Hidayat, menguatnya

gerakan paham radikal yang terjadi di rezim Jokowi karena adanya pembiaran

Page 60: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

49

yang dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY). Pada masa

pemerintahan SBY, paham seperti ini cenderung tumbuh subur karena tidak

adanya tindakan apapun.93

Rezim Jokowi dinilai tidak cermat dalam menetapkan indikator-indikator

mengenai karakteristik organisasi yang tergolong ke dalam kelompok yang

berpaham radikal dan bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945, karena hal

ini dapat mengakibatkan suatu organisasi kemasyarakatan dapat tanpa sengaja

keluar dari batasan-batasan yang ditetapkan oleh pemerintah. Begitupun karena

minimnya mengenai kesadaran hidup berbangsa yang bersifat pancasialis, karena

maraknya praktik korupsi, kolusi dan nepotisme yang tanpa kita sadari itu semua

bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.94

Tidak adanya indikator-indikator yang dikeluarkan oleh pemerintah,

mengakibatkan penilaian yang subjektif. Karena hal ini, asumsi terkait batasan-

batasan apa saja yang dapat dikategorikan melanggar hanya diketahui oleh

pemerintah saja dengan tanpa memberi ruang bagi publik untuk menilai tindak

pelanggaran sebuah ormas sehingga tidak terdapat aspek keadilan bagi ormas

yang dicurigai bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

93

Putu Merta Surya Putra, Komaruddin Hidayat: Radikalisme Era Jokowi Akibat

Kebijakan SBY, https://www.liputan6.com/news/read/3064535/komaruddin-hidayat-radikalisme-

era-jokowi-akibat-kebijakan-sby. Diakses pada 21 Oktober 2018 94

http://uin-suka.ac.id/id/berita/detail/1437/pancasila-pondasiuntuk-menangkal-

radikalisme. Diakses pada 21 Oktober 2018

Page 61: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

50

b. Negara Sebagai Counter Radikalisme

Negara Kesatuan Republik Indonesia tengah diguncang oleh tindakan

oknum-oknum yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi suatu

agama, dalam hal ini oknum yang mengatasnamakan Islam sebagai dasar gerakan

mereka. Apabila Ideologi negara sudah tidak kokoh maka akan berdampak

terhadap ketahanan nasional. Meningkatnya kasus radikalisme saat ini tak lepas

dari lemahnya sikap pemerintah dalam mengatasi tumbuhnya kelompok atau

perseorangan yang menyimpang dari komitmen NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan

Bhineka Tunggal Ika. Tidak adanya sikap tegas pemerintah membuat TNI/Polri

ragu bertindak. Masyarakat juga kurang peduli terhadap masalah ini. Kondisi ini

bisa berkembang di lingkungan masyarakat luas.

Berbagai opini dan pendapat dari berbagai kalanganpun bermunculan. Ada

yang berpendapat bahwa maraknya aksi radikalisme agama timbul akibat

lemahnya dan tidak seriusnya pemerintah dalam menangani kasus radikalisme

yang semakin berkembang akhir-akhir ini.

Meningkatnya radikalisme dalam agama di Indonesia menjadi fenomena

sekaligus bukti nyata yang tidak bisa begitu saja diabaikan ataupun dihilangkan.

Bangsa Indonesia harus menyadari bahwa paham anti pancasila saat ini ada dan

berkembang pesat di masyarakat. Berbagai seminar dan dialog telah digelar untuk

mengupas persoalan ini mulai dari pencarian sebab hingga sampai pada

penawaran solusi, namun tidak kunjung memperlihatkan adanya suatu titik terang.

Page 62: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

51

Beberapa faktor pendorong berkembangnya gerakan radikal di Indonesi,95

Pertama, lemahnya penegakan hukum mencapai 28,0%. Kedua, rendahnya

tingkat pendidikan dan lapangan kerja mencapai 25,2 %. Ketiga, lemahnya

pemahaman ideologi Pancasila mencapai 14,6%. Keempat, kurangnya dialog

antar umat beragama mencapai 13,9%. Kelima, kurangnya pemahaman agama

mencapai 4,9%. Keenam, ketidakpuasan terhadap pemerintah mencapai 2,3%.

Ketujuh, kesenjangan ekonomi mencapai 1,6%.

Dari fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa peran pancasila sangat

dibutuhkan dalam menumpas radikalisme agama di Indonesia. Pancasila sebagai

ideologi berarti suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita

mengenai sejarah masyarakat dan negara Indonesia yang bersumber dari

kebudayaan Indonesia, oleh karena itu Pancasila dalam pengertian ideologi ini

sama artinya dengan pandangan hidup bangsa atau falsafah hidup bangsa.

Pancasila sebagai dasar negara yang mulai dilupakan sebagian besar

masyarakat Indonesia, mulai diangkat lagi ke permukaan. Sebagai masyarakat

plural bangsa Indonesia telah disatukan oleh Bhineka Tunggal Ika, bukan oleh

satu agama saja. Bangsa ini mulai memperbincangkan kembali kesadaran untuk

memahami dan mengamalkan nilai Pancasila. Masyarakat seperti tercerahkan

bahwa selama ini Pancasila telah mati, merapuhkan NKRI dan membuka celah

bagi mereka yang ingin bertindak makar. Pancasila harus kembali menjadi

95

Aukha Uli, NKRI Harga Mati: Menangkal Gerakan Radikalisme dan Faham Anti

Pancasila yang Berkembang di Indonesia,

https://www.kompasiana.com/aukha/595d9c513a32727f7f336f22/nkri-harga-mati-menangkal-

gerakan-radikalisme-dan-faham-anti-pancasila-yang-berkembang-di-indonesia?page=all. Diakses

pada 15 Juli 2019

Page 63: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

52

philosophische grondsag, falsafah dan pandangan hidup bangsa seperti yang

dicita-citakan oleh Ir. Soekarno.96

Oleh karena itu, segenap warga negara Indonesia wajib menjadikan

Pancasila sebagai pandangan hidup kesehariannya. Tak boleh lagi ada perdebatan

mengenai hukum Pancasila dalam suatu agama, karena pada hakikatnya Pancasila

tidak bertentangan dengan agama manapun. Justru para bapak bangsa Indonesia

selalu memasukkan sila Ketuhanan dalam setiap perumusan dasar negara. Itu

bukti bahwa kesadaran mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara harus

sejalan dengan kehidupan beragama di Indonesia.

Dialog antar umat beragama harus dikembangkan di Indonesia. K.H.

Hasyim Muzadi mengungkapkan, radikalisme berkembang akibat pembenaran

tanpa mengakui eksistensi agama yang lain. Kelompok radikal mengklaim agama

dan kelompoknya yang paling benar. Kesadaran pluralisme beragama perlu

dikembangkan lagi, agar tidak tercipta kebencian dan permusuhan antar umat

beragama. Di sinilah peran Pancasila amat dibutuhkan di mana pola pikir umat

beragama tidak boleh melihat sesuatu dengan sudut pandang agamanya saja,

namun juga harus lewat sudut pandang kebangsaan, dengan kata lain harus

terlebih dahulu memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.97

Mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki peran penting dalam

mencegah radikalisme. Revitalisasi lembaga, badan dan organisasi

96

Aukha Uli, NKRI Harga Mati: Menangkal Gerakan Radikalisme dan Faham Anti

Pancasila yang Berkembang di Indonesia 97

Hasyim Muzadi, Radikalisme Bukan Berasal dari Indonesia,

https://www.antaranews.com/berita/571117/hasyim-muzadi-radikalisme-bukan-berasal-dari-

indonesia. Diakses pada 15 Juli 2019

Page 64: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

53

kemahasiswaan intra maupun ekstra kampus juga memiliki peran penting dalam

hal ini. Organisasi-organisasi yang ada di kampus memegang peranan penting

untuk mencegah berkembangnya paham radikalisme ini melalui pemahaman

keagamaan dan kebangsaan yang komprehensif dan kaya makna. Di sini peran

mahasiswa dalam mencegah paham radikal sangat penting bagi generasi muda di

Indonesia.

Pemerintah dalam hal ini harus melakukan langkah kongkrit dan nyata

agar masyarakat memiliki pemahaman mengenai pancasila dengan baik dan benar

serta pemerintah hendaknya membentuk suatu progam yang mampu

mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh:98

Pertama, memasukkan kembali Pendidikan Pancasila ke dalam kurikulum

pendidikan SD, SMP, SMA, hingga Universitas agar para generasi muda memiliki

wawasan kebangsaan dan nasionalisme yang tinggi sehingga dapat fokus

membangun bangsa tidak mudah terjerat oleh paham radikalisme agama. Kedua,

pemerintah harus segera mengontrol organisasi massa yang berpotensi melakukan

makar terhadap ideologi Pancasila. Dalam hal ini termasuk pula organisasi yang

anarkis dan tidak sejalan tujuan organisasinya dengan UUD, Pancasila, NKRI dan

Bhineka Tunggal Ika. Ketiga, ormas Islam moderat harus mampu menguatkan

andilnya dengan menolak segala macam bentuk radikalisme dan

fundamentalisme. Hal itu bisa dilakukan dengan berperan aktif membantu

pemerintah di bidang pendidikan, kesehatan dan sosial-budaya.

98

Aukha Uli, NKRI Harga Mati: Menangkal Gerakan Radikalisme dan Faham Anti

Pancasila yang Berkembang di Indonesia

Page 65: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

54

Untuk menjalankan langkah itu, pemerintah harus berdiri di garda depan

sebagai pihak yang paling bertanggungjawab terhadap keamanan warga

negaranya. Ketegasan dan keseriusan negara dalam melindungi warganya,

menciptakan rasa aman, serta mencegah aksi kekerasan akibat radikalisme

keagamaan ini menjadi amanah konstitusi yang mendesak dilakukan. Dalam hal

ini, pemahaman kembali Pancasila sebagai pilar bangsa dan pilihan terhadap

paham keagamaan yang toleran dan moderat harus menjadi agenda yang

dipertimbangkan. Ketegasan negara dan dukungan dari masyarakat tentu akan

menjadi kekuatan strategis guna membendung faham radikalisme keagamaan ini.

Sudah saatnya semua pihak mulai mengesampingkan ego pribadi,

kelompok, maupun kedaerahan. Oleh karena semua yang dimiliki bangsa

indonesia ini merupakan aset bersama yang menjadi tanggungjawab bersama

untuk menjaganya. Adapun yang lebih penting lagi, jiwa nasionalisme yang mulai

pudar harus kita pupuk kembali demi keutuhan NKRI. Upaya untuk menjaga

persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sangat diperlukan, sekarang marilah kita

bersama-sama belajar dari sejarah bangsa ini agar kita tidak lagi tergelincir di

masa depan.

Jangan sampai persatuan dan kesatuan yang telah dibina selama ini dan

telah menjadi senjata yang sangat ampuh bagi pejuang untuk memerdekakan

bangsa ini rusak hanya karena rasa ego dan menang sendiri. Bangsa Indonesia

masih mempunyai perjalanan panjang dan menjadi tugas setiap insan negeri ini

untuk membawa arah bangsa Indonesia lebih baik dari sebelumnya termasuk para

generasi muda yang menjadi tulang punggung penerus bangsa.

Page 66: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

55

BAB IV

PEMBUBARAN HTI

A. Faktor-Faktor Pembubaran HTI

Pada tanggal 12 Mei 2017 ormas HTI resmi dibubarkan atas dasar

pertimbangan pemerintah. Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa kegiatan-

kegiatan yang dilakukan ormas HTI dapat mengancam keutuhan NKRI. Tidak

hanya untuk HTI, tetapi untuk seluruh ormas yang berniat mengubah NKRI akan

dibubarkan melalui jalur hukum.99

Wiranto selaku Menkopolhukam menegaskan bahwa berdasarkan fakta-

fakta di lapangan dan juga setelah melalui proses panjang pengamatan, telah

menunjukan bahwa gerakan-gerakan dakwah HTI tidak hanya beranah religius,

tetapi telah memasuki ranah politik. Wiranto khawatir, dakwah yang seperti ini

dapat mengancam keutuhan NKRI. Setidaknya ada beberapa alasan pemerintah

membubarkan ormas HTI, yaitu:100

Pertama, HTI ingin mendirikan negara Khilafah. Bagi HTI konsep

Khilafah adalah satu-satunya model pemerintahan dalam Islam. Di dalam negara

Khilafah seluruh rakyat harus tunduk kepada seorang pemimpin (Khalifah).

Karena keyakinan ini, HTI tidak percaya dengan konsep NKRI karena

perwujudan dari sistem demokrasi yang mereka anggap konsep seperti ini tidak

sesuai dengan ajaran Islam. Kedua, HTI tidak mempercayai Pancasila dan UUD

99

KOMPAS, Pemerintah Mengambil Sikap, 9 Mei 2017, h. 1/4 100

Dokumen Jawaban Tergugat (Kemenkumham) dalam Sidang Pengadilan Tata Usaha

Negara Jakarta, yang diajukan pada bulan November 2017, h. 3

Page 67: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

56

1945 serta tidak mempercayai demokrasi dan sistem pemilihan umum. Apabila

saat ini HTI menerimanya, maka itu dilakukan hanyalah dalam retorika dan hanya

untuk sementara. Prinsip dan tujuan HTI suatu saat nanti Indonesia harus menjadi

bagian dari khilafah Islam. Ketiga, dalam doktrin HTI menyebutkan bahwa semua

negara di dunia merupakan dar el-kufur (rumah orang kafir) dan dar al-harb

(rumah yang boleh diperangi). Keempat, HTI ingin mengubah kedaulatan rakyat

menjadi kedaulatan Tuhan. Khalifah hanya untuk laki-laki Muslim, bahasapun

hanya menggunakan bahasa arab. Kelima, HTI menganggap demokrasi, HAM,

kesetaraan gender dan pluralisme adalah paham kafir.

Dalam konsep negara Khilafah yang dibayangkan oleh HTI adalah

lahirnya negara baru yang bernama Darul Islam (negara Islam). Hal ini akan

terjadi ketika sudah memenuhi dua syarat, yaitu: (1) Hukum yang diterapkan di

negara tersebut adalah hukum Islam. (2) Pemerintahan di negara tersebut

dikendalikan penuh oleh kaum Muslim. Sedangkan bagi non-Muslim, mereka

adalah warga kelas dua yang tidak memiliki hak politik yang sederajat.101

Selain dari fakta-fakta di atas, telah terjadinya bentrokan serta pengusiran

oleh masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan HTI di berbagai pelosok daerah.

Misalnya yang telah terjadi sepanjang bulan April 2017, data menyebutkan

setidaknya terdapat empat kali pembubaran akan kegiatan HTI di berbagai

daerah.102

101

Dokumen Jawaban Tergugat (Kemenkumham) dalam Sidang Pengadilan Tata Usaha

Negara Jakarta, November 2017, h. 3 102

Majalah Info Singkat Hukum, Vol. IX, No. 10/II/Puslit/Mei/2017

Page 68: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

57

Melihat fakta-fakta di atas, sudah jelas bahwa ormas HTI bertentangan

dengan nilai-nilai yang tertuang pada Pancasila dan UUD 1945. Oleh sebab itu

pengambilan keputusan yang dilakukan pemerintah untuk membubarkan ormas

ini tepat, melihat dari dampak yang akan terjadi jika HTI tetap dibiarkan dan akan

terus melakukan kegiatannya. Berkaca pada negara-negara lain yang sudah lebih

dulu membubarkan ormas Hizbut Tahrir, pemerintah mengambil sikap untuk

membubarkan juga ormas tersebut.

Sebagai negara yang berlandaskan hukum, pemerintah tentu harus selalu

mengacu pada konstitusi yang ada untuk setiap kebijakan yang mereka buat dan

tentu saja harus menjunjung tinggi proses demokrasi ke dalam setiap

penerapannya, sebab HAM harus selalu dilindungi oleh payung hukum. Dengan

demikian pula terkait pembubaran ormas HTI ini, pemerintah harus melalui

proses dan tahapan hukum yang berlaku.

B. Landasan Hukum Pembubaran Ormas

UU tentang Ormas dibuat untuk memberikan aturan-aturan yang

komprehensif terkait persoalan ormas. Di dalam UU Ormas menegaskan bahwa

UU Ormas adalah wadah bagi siapapun untuk menjalankan kebebasan berserikat,

berkelompok dan mengeluarkan pendapatnya, semua ini adalah buah hasil dari

Hak Asasi Manusia. Di negara Indonesia sendiri, terbentuknya ormas diharapkan

dapat ikut andil berpartisipasi guna membangun tujuan serta cita-cita nasional.

Persolanan sekarang adalah munculnya ormas-ormas yang dinilai

pemerintah bersebrangan dengan cita-cita nasional dan pada akhirnya dapat

Page 69: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

58

mengganggu eksitensi Indonesia sebagai negara bangsa. Dari pihak ormas sendiri,

mereka menyangkal bahwa mereka tidak ikut berpartisipasi positif guna

membangun cita-cita nasional dan menilai pemerintah sewenang-wenang dalam

mengambil kebijakan.

Menurut penulis, terkait akan dibubarkannya badan hukum HTI oleh

pemerintah adalah upaya pemerintah dalam menjalankan tugasnya, yaitu upaya

perlindungan negara terhadap hak asasi manusia lainnya dan bukan sebagai

bentuk sewenang-wenang pemerintah dalam upaya pembatasan hak kebebasan

berserikat. Karena sudah tegas diatur dalam konstitusi Pasal 28 j Ayat (2) Tahun

1945 yang menyebutkan bahwa dalam menjalankan hak asasi dan kebebasan

secara individu maupun kolektif, setiap orang wajib menghormati hak asasi

manusia lainnya dan wajib taat kepada pembatasan yang telah ditetapkan oleh

Undang-Undang tersebut. Hal ini semata-mata bertujuan untuk menjamin

pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk

memenuhi tuntutan yang adil dengan pertimbangan moral, nilai-nilai, agama,

kesamaan dan ketertiban umum lainnya dalam masyarakat yang demokratis.103

Dari sudut pandang hukum, ormas HTI dianggap telah melakukan

pelanggaran sebagaimana tercantum dalam Pasal 59 ayat (4) UU tentang ormas,104

bahwa adanya larangan bagi ormas untuk menganut, mengembangkan serta

menyebarkan ajaran atau paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Begitu pula dengan Pasal 21 UU tentang ormas, bahwa ormas memiliki kewajiban

103

Lihat Undang-Undang Dasar Pasal 28 & Ayat (2) 104

Lihat Undang-Undang No. 17 Tentang Organisasi Kemasyarakatan Pasal 59 Ayat (4)

c

Page 70: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

59

antaranya adalah wajib menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan

NKRI dan wajib menjaga ketertiban umum dan terciptanya kedamaian bagi

masyarakat.105

Di dalam kerangka hukum UU tentang ormas, jika HTI dianggap telah

melanggar aturan-aturan tersebut, maka terlebih dulu dapat dikenai sanksi

administratif, sesuai pada Pasal 60 Ayat (1) UU tentang ormas.106

Terdapat

beberapa sanksi yang tertuang pada Pasal 61, yaitu:107

1. Peringatan tertulis.

2. Penghentian bantuan dan/atau hibah.

3. Penghentian sementara kegiatan.

4. Pencabutan surat keterangan terdaftar atau pencabutan status badan

hukum.

UU tentang ormas ini juga menentukan bahwa sebelum menjatuhkan

sanksi administratif kepada ormas yang bersangkutan, pemerintah perlu

melakukan upaya persuasif.108

Terkait dengan hal ini, faktanya pemerintah

melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa

Kemendagri sudah banyak memberikan peringatan kepada HTI,109

meskipun

pernyataan ini dibantah oleh pihak HTI. Juru bicara HTI, Ismail Yusanto

105

Lihat Undang-Undang No. 17 Tentang Organisasi Kemasyarakatan Pasal 21 106

Lihat Undang-Undang No. 17 Tentang Organisasi Kemasyarakatan Pasal 60 Ayat (1) 107

Lihat Undang-Undang No. 17 Tentang Organisasi Kemasyarakatan Pasal 61 108

Lihat Undang-Undang No. 17 Tentang Organisasi Kemasyarakatan Pasal 60 Ayat (2) 109

Wawancara dengan Sri Yunanto(Kemenpolhukan), 1 September 2018, Jakarta

Page 71: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

60

mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah menerima surat peringatan ataupun

teguran dari pemerintah.110

C. HTI Menggugat

“Kita merasa dirugikan atas keputusan Menkopolhukam karena

pencabutan status hukum ini. Karena hal ini kita tidak bebas dalam

melakukan kegiatan, seperti berdakwah, membuat seminar dan lain-lain.

Adapun penolakan di tengah-tengah masyarakat kepada anggota-anggota

kita. Oleh karena itu, kita merasa perlu untuk melakukan gugatan ke

Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).”111

HTI berpendapat bahwa keputusan yang dikeluarkan Menteri Koordinator

Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) itu bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bertentangan pula dengan Asas-

Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AAUPB).112

Dalam salah satu poin yang diutarakan oleh pemerintah terkait faktor

dibubarkannya HTI adalah bahwa HTI dinilai tidak berperan positif guna

membangun cita-cita nasional. Tetapi HTI membantah itu, karena faktanya sudah

lebih dari 25 tahun ormas HTI telah melakukan kegiatan-kegiatan dakwahnya

secara intensif di seluruh wilayah di Indonesia dan ini terbukti telah memberikan

kontribusi yang positif bagi pembangunan SDM negeri ini.

110

Wawancara dengan Ismail Yusanto (Juru Bicara HTI), 31 Agustus 2018, Jakarta 111

Wawancara dengan Ismail Yusanto (Juru Bicara HTI), 31 Agustus 2018, Jakarta 112

Dokumen Gugatan HTI dalam Sidang Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, Oktober

2017, h. 3

Page 72: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

61

HTI menganggap bahwa krisis yang dialami di negara ini seperti korupsi

dan lain-lain berpangkal dari lemahnya integritras SDM yang ada. Selain itu, HTI

juga terlibat dalam usaha menjaga negeri ini dari ancaman neo-liberalisme dan

neo-imperialisme dengan jalan mengkritisi berbagai peraturan perundangan liberal

yang akan merugikan bangsa dan negara seperti UU Migas, UU SDA, UU

Penanaman Modal, juga UU Sisdiknas dan lainnya, juga menentang gerakan

separatisme dan upaya disintegrasi.

Ormas HTI pun juga terlibat dalam kegiatan sosial seperti mengirim

relawan untuk membantu korban bencana alam di berbagai wilayah di Indonesia,

seperti Tsunami Aceh (2004), gempa Jogjakarta (2006) dll. Karena hal-hal di atas,

HTI menilai atas tudingan-tudingan negatif yang dilemparkan kepada mereka

tidaklah benar, sementara mereka-mereka yang korupsi, menjual aset negara

dibiarkan saja. 113

Bagi HTI bahwa identitas, asas dan tujuan berdirinya ormas ini

adalah sesuatu hal yang normal dan sah dan tidak ada hal-hal yang bertentangan

dengan dasar negara maupun Pancasila, HTI pun mengakui keberadaan NKRI.

Mengaku sebagai organisasi dakwah, kegiatan-kegiatan yang dilakukan

HTI tidak lain adalah menyampaikan ajaran-ajaran Islam kepada masyarakat.

Tidak ada yang disampaikan oleh HTI, baik itu terkait aqidah, syakhsiyyah,

syariah, dakwah maupun khilafah dan lainnya kecuali ajaran Islam. Dan menurut

UU yang ada, ajaran Islam tidak pernah disebut sebagai paham yang bertentangan

dengan Pancasila. Oleh karena itu tudingan bahwa kegiatan HTI bertentangan

dengan Pancasila adalah tidak benar dan sama sekali tidak bertentangan dengan

113

Wawancara dengan Ismail Yusanto (Juru Bicara HTI), 31 Agustus 2018, Jakarta

Page 73: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

62

peraturan perundangan yang ada. HTI berpendapat bahwa saat ini tengah

berlangsung politisasi Pancasila, yakni menjadikan Pancasila sebagai alat untuk

mensingkirkan lawan politik dengan alasan anti Pancasila, sementara yang

menuduh tak lebih baik dari yang dituduh.114

“Perppu Ormas itu bakal membuka pintu diktatorisme gaya baru. Terlihat

dari beberapa hal. Pertama, dihapuskannya proses pengadilan dalam

mekanisme pembubaran Ormas. Artinya, pemerintah menjadi pihak

tunggal yang berhak menilai, menuduh dan mengadili sekaligus memvonis

sebuah Ormas yang dianggapnya melanggar ketentuan. Dengan

dihapusnya pengadilan, maka tidak ada lagi ruang bagi Ormas untuk

membela diri. Ini ciri utama diktatorisme yang represif dan otoriter.

Kedua, kaburnya pengertian paham atau ajaran yang disebut

bertentangan dengan Pancasila. Dalam UU yang lama, paham yang

disebut Anti Pancasila itu cukup jelas didefinisikan, yakni Ateisme,

Komunisme, Leninisme dan Marxisme. Dalam Perppu ini ada tambahan

frasa “dan paham lain yang akan mengganti Pancasila dan UUD 1945”.

Apa yang maksud dengan paham lain? Tidak jelas. Padahal itu frasa ada

dalam penjelasan. Jadi penjelasan yang menimbulkan ketidakjelasan.

Ketiga, terdapat ketentuan pemidanaan terhadap individu yang menjadi

anggota dan pengurus Ormas bila Ormasnya terbukti melanggar larangan

yang disebut dalam Pasal 59 Ayat 4 khususnya dengan pemidanaan yang

sangat berat, yakni hukuman penjara minimal 5 tahun hingga seumur

114

Wawancara dengan Ismail Yusanto (Juru Bicara HTI), 31 Agustus 2018, Jakarta

Page 74: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

63

hidup. Artinya, Perppu ini menganut prinsip kejahatan asosiasi. Yakni

orang dipidanakan bukan oleh karena perbuatannya tapi oleh karena

kesertaannya dalam sebuah korporasi. Ini tentu sangat berbahaya.

Keempat, Perppu ini juga membuka ruang bagi pengadilan pikiran dan

keyakinan. Sesuatu yang selama ini ditolak keras, melalui Perppu ini

justru dilakukan, sebagaimana disebut dalam Pasal 59 Ayat 4. Menganut

itu kan sesuatu yang ada dalam pikiran dan keyakinan.”115

Bagi Ismail Yusanto, tujuan diterbitkan Perppu ini adalah untuk

membungkam kelompok-kelompok yang dirasa tidak sejalan dengan asas-

asas Pancasila. “Perppu ini akan menjadi alat untuk menekan siapa saja

dengan alasan-alasan politis yang dibuat-buat.”116

D. Respons Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan

Kementerian Hukum dan HAM memberikan jawaban terkait gugatan yang

dilontarkan dari pihak HTI, jawaban ini bermaksud untuk menguraikan tentang

dasar alasan HTI dibubarkan melalui SK pencabutan status badan hukum.

Kemenpolhukam berpendapat bahwa SK yang dikeluarkan tidak bertentangan dan

sah di mata hukum, karena:117

Pertama, ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. Pejabat berwenang

yang dimaksud dalam menerbitkan SK pembubaran HTI adalah Dirjen

Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Hukum dan HAM sesuai dengan

Pasal 61 Ayat (3) Perppu Ormas yang menyatakan bahwa sanksi administratif

115

Wawancara dengan Ismail Yusanto (Juru Bicara HTI), 31 Agustus 2018, Jakarta 116

Wawancara dengan Ismail Yusanto (Juru Bicara HTI), 31 Agustus 2018, Jakarta 117

Dokumen Jawaban Tergugat (Kemenkumham) dalam Sidang Pengadilan Tata Usaha

Negara Jakarta, November 2017, h. 11-13

Page 75: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

64

berupa pencabutan SK dan pencabutan status badan hukum langsung dilakukan

oleh Menteri Dalam Negeri atau Menteri Hukum dan HAM.118

Kedua, SK dibuat dengan prosedur. Prosedur yang dimaksud adalah

Menteri yang menyelenggarakan pemerintahan dibidang hukum dan HAM dapat

meminta pertimbangan dari instansi terkait.119

Mengacu pada pasal tersebut,

penerbitan SK telah melalui pertimbangan intansi terkait yang dimaksud yaitu

Kementerian Kordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.

Ketiga, substansi yang sesuai dengan objek keputusan. Adapun substansi

yang dimaksud bahwa dalam SK yang diterbitkan telah memberikan sanksi

berupa pencabutan status badan hukum, terhadap ormas yang mengancam

kedaulatan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Pemerintah menjelaskan bahwa HTI telah mengingkari asas-asas umum

yang berlaku untuk organisasi kemasyarakatan yang berpedoman pada Pancasila

dan UUD 1945 di dalam NKRI. Pengingkaran yang dilakukan oleh HTI tersebut

dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif untuk mengganti Pancasila

dengan sistem khilafah dan dapat mengancam bagi kehidupan berbangsa dan

bernegara, pengingkarannya antara lain:120

Pertama, HTI mendaftarkan diri sebagai Organisasi Kemasyarakatan,

faktanya HTI adalah organisasi politik yang memiliki tujuan, yaitu merebut

kekuasaan. Kedua, HTI di Indonesia sendiri memiliki tujuan politik yang sama

118

Lihat Undang-Undang No. 17 Tentang Organisasi Kemasyarakatan Pasal 61 Ayat (3) 119

Lihat Undang-Undang No. 17 Tentang Organisasi Kemasyarakatan Pasal 61 Ayat (4) 120

Dokumen Jawaban Tergugat (Kemenkumham) dalam Sidang Pengadilan Tata Usaha

Negara Jakarta, November 2017, h. 14-15

Page 76: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

65

dengan organisasi politik Hizbut Tahrir yang berada di negara lain, yaitu untuk

membubarkan sistem suatu negara bangsa termasuk di dalamnya NKRI dan

menggantinya dengan sistem Khilafah. Ketiga, HTI telah mengadopsi,

menerjemahkan dan menerbitkan Rancangan Undang-Undang Dasar Islami

Hizbut Tahrir (AD Dustur Al-Islami), yang ditulih oleh pendirinya Syaikh

Taqiyuddin an-Nabhani. Keempat, HTI juga telah mengadopsi, menerjemahkan

dan menerbitkan buku Peraturan Hidup Dalam Islam. Yang ditulis oleh Syaikh

Taqiyuddin sendiri. Kelima, HTI berulang kali melakukan kegiatan di berbagai

daerah yang terbukti bertentangan bahkan hendak mengganti Pancasila. Keenam,

pada 12 Agustus 2007, HTI mengadakan konfrensi tentang Khilafah di Gelora

Bung Karno. Ketujuh, Pada 2 Juni 2013, HTI mengadakan Muktamar Khilafah di

Gelora Bung Karno Kedelapan, Di dalam anggarannya, HTI mencantumkan

NKRI, Pancasila dan UUD 1945, tetapi kenyataannya mereka mengingkari

keberadaan NKRI, Pancasila dan UUD 1945 di setiap kegiatannya.

Faktanya, HTI melakukan indoktrinasi politik melalui media atau forum

seperti dakwah, diskusi, seminar, pengajian, penerbitan buku dan unjuk rasa.

Dalam penyampaian doktrin-doktrinnya tersebut, HTI selalu mengangkat isu

terkait kondisi sosial-politik dari sisi negatifnya saja, sebagai bentuk bobroknya

pemerintah dan Undang-Undang. Karena konstitusi dan dasar negara Pancasila

adalah produk dari dar el-kufur dan itu bertentangan dengan ajaran Islam.121

121

Dokumen Jawaban Tergugat (Kemenkumham) dalam Sidang Pengadilan Tata Usaha

Negara Jakarta, November 2017, h. 15

Page 77: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

66

HTI menganggap bahwa syariat Islam adalah salah satu hukum positif

NKRI. Namun sebenarnya dalih yang disampaikan oleh HTI tersebut

mengandung logika berpikir yang keliru dan manipulatif. Hukum syariat Islam

adalah hukum yang secara jelas, tegas dan nyata hanya berlaku kepada warga

negara Indonesia yang beragama Islam saja. Sedangkan HTI ingin mendirikan

suatu Daulah Khilafah Islamiyah yang berdasarkan akidah Islamiyah sebagai

dasar negara dan memberlakukan syariat Islam bagi seluruh warga negaranya

tanpa terkecuali.122

“...misalkan Hizbut Tahrir berhasil menjadikan sistem negara menjadi

khilafah, perempuan-perempuan tidak bisa memilih di pemilu, begitupun

dengan non-Muslim. Negara Indonesia mengakui enam suku agama yang

memiliki hak dan kewajiban yang sama, sedangkan tidak bagi Hizbut

Tahrir, perempuan dan non-Muslim menjadi warga kelas dua, tidak punya

hak pilih. Sampai bahasapun akan diubah menjadi bahasa arab,

sedangkan ada UU nya itu dan sumpah pemuda, bahasa persatuan.

Indonesia negara demokrasi dan Hizbut Tahrir mengharamkan

demokrasi. Dari sini jelas bahwa HTI bertentangan dengan Pancasila dan

NKRI.”123

122

Dokumen Jawaban Tergugat (Kemenkumham) dalam Sidang Pengadilan Tata Usaha

Negara Jakarta, November 2017, h. 15 123

Wawancara dengan Sri Yunanto(Kemenpolhukan), 1 September 2018, Jakarta

Page 78: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

67

Adapun kekeliruan HTI terkait paham Khilafahnya dari pandangan

tersebut, terdapat dua hal yang penting untuk disampaikan, antara lain:124

Pertama, pertentangan antara paham khilafah dengan konsep NKRI yang

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 sangatlah nyata, karena:

a. Konsep negara yang dianut HTI adalah negara agama, bukan negara

hukum. Prinsip ini ditegaskan oleh Taqiyuddin An-Nabhani dalam

Daulah Islam.

b. Undang-Undang Dasar dalam sistem Daulah Khilafah Islamiyah

bukanlah UUD 1945 melainkan Akidah Islamiyah. Hal ini disebutkan

dalam Daulah Islamiyah.

c. Paham khilafah tidak mengenal pembagian kekuasaan eksekutif,

legislatif dan yudikatif, sebagaimana yang ditulis oleh Taqiyuddin An-

Nabhani.

d. HTI menyatakan bahwa konsep demokrasi dan HAM sebagai paham

kafir.

e. Prinsip kekhilafahan bertentangan dengan prinsip equality before the

law karena hak kaum Muslim lebih besar dibandingkan umat

beragama lainnya, sebagaimana ketentuan yang tertulis dalam Undang-

Undang Dasar Khilafah Hizbut Tahrir.

Kedua, fatwa MUI hasil ijtima ulama komisi fatwa se-Indonesia ketiga

tahun 2009 di Padang Panjang tanggal 24-26 Januari, yaitu fatwa tentang masail

124

Dokumen Jawaban Tergugat (Kemenkumham) dalam Sidang Pengadilan Tata Usaha

Negara Jakarta, November 2017, h. 17-19

Page 79: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

68

asasiyah wathaniyah (masalah-masalah strategis kebangsaan) menyatakan antara

lain:

a. Kesepakatan bangsa Indonesia untuk membentuk NKRI dengan

Pancasila sebagai falsafah bangsa dan UUD 1945 sebagai konstitusi

merupakan ikhtiar untuk memelihara keluhuran agama dan mengatur

kesejahteraan bersama di mana kesepakatan ini mengikat seluruh

elemen bangsa.

b. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk baik suku, ras, budaya

maupun agama. Oleh karenanya bangsa Indonesia sepakat untuk

mengidealisasikan bangsa ini sebagai bangsa yang majemuk dengan

semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

c. Umat Islam sebagai bagian terbesar dari bangsa ini harus terus

menjaga konsensus nasional tersebut.

d. Dalam konteks berbangsa dan bernegara, setelah proklamasi 1945,

Islam memandang posisi umat beragama merupakan bagian warga

bangsa yang terikat oleh komitmen kebangsaan sehingga harus hidup

berdampingan secara damai dengan prinsip mu’ahadah dan

muwatsaqah, bukan posisi muqatalah.

Adapun paham yang dianut, dikembangkan dan disebarluaskan oleh HTI

pada kenyataannya dapat menimbulkan bahaya tersendiri bagi kehidupan

Page 80: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

69

berbangsa dan bernegara karena menimbulkan kecendrungan terjadinya kekerasan

fisik dan potensi konflik horizontal dalam upaya mencapai tujuan, di antaranya:125

Pertama, adanya seruan terhadap militer untuk mengambil alih kekuasaan

dan menyerahkan kepada HTI. Kedua, adanya penolakan dari elemen masyarakat

lain terhadap paham yang disebarluaskan, sehingga menimbulkan gesekan di

masyarakat. Ketiga, adanya fakta bahwa terdapat tokoh-tokoh radikal, baik yang

sudah berstatus terpidana maupun yang belum menjalani proses hukum, yang

mempunyai paham yang sama dan terafiliasi dengan HTI.

E. Masa Depan Doktrin HTI

Faktanya, wacana pembubaran ormas anti Pancasila sudah lama

diwacanakan tetapi pihak pemerintah yang masih ragu untuk bertindak. Pasca

Pilkada DKI yang akhirnya dimenangkan oleh Paslon Anies dan Sandi, serta

adanya dugaan peran ormas-omas radikal anti Pancasila yang memenangkan

pasangan tersebut dan ditambahnya isu-isu politik yang mengancam keutuhan

bangsa, membuat pemerintah semakin yakin dan membulatkan tekad untuk

mengeluarkan suatu regulasi baru, yaitu dibentuknya Perppu tentang organisasi

kemasyarakatan.

Terdapat tiga cara yang dapat diambil oleh pemerintah terkait keberadaan

ormas Hizbut Tahrir: pertama, mengakui Hizbut Tahrir sebagai organisasi resmi,

kedua, tidak mengakui tetapi juga tidak untuk melarangnya, ketiga, melarangnya.

125

Dokumen Jawaban Tergugat (Kemenkumham) dalam Sidang Pengadilan Tata Usaha

Negara Jakarta, November 2017, h. 19-20

Page 81: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

70

Dari ketiga pilihan tersebut, pemerintah Indonesia akhirnya memilih untuk

membubarkan serta melarang organisasi Hizbut Tahrir.

Dengan bermodalkan Perppu No. 2, pemerintah Indonesia akhirnya

dengan resmi mencabut badan hukum ormas HTI. Argumen yang digunakan

adalah bahwa kehadiran HTI ini dapat mengancam NKRI, karena ormas ini

mengusung visi menegakan negara Islam berbasis sistem Khilafah.

Setelah dibubarkannya HTI, maka tantangan sesungguhnya bagi

pemerintah adalah memastikan bahwa paham yang dianut oleh ormas ini ikut

“bubar” seiring dengan ormasnya. Faktanya para anggota dan simpatisan Hizbut

Tahrir di beberapa negara tetap bertahan dan memegang teguh visi dan misinya

meskipun sudah dilarang oleh pemerintah. Sebagai contoh, di negara Kirgistan,

Kazakstan, Tajikistan, Mesir, Turki, Banglades dan Pakistan, mantan anggota

Hizbut Tahrir ternyata sampai saat ini masih melanjutkan perjuangan mereka

secara terselubung meski telah dinyatakan ilegal oleh pemerintah.

Rencana pembentukan ormas baru sebagai pengganti HTI sangat mungkin

dilakukan. Para kader dan simpatisan HTI masih dapat kembali berkumpul dan

berserikat dengan organisasi lain. Hal seperti ini amat sangat mungkin terjadi bagi

HTI.

Kondisi seperti ini persis seperti apa yang telah terjadi di negara-negara

yang lebih dulu membubarkan ormas Hizbut Tahrir. Para mantan Hizbut Tahrir di

beberapa negara terlihat memanfaatkan kondisi ini lalu mengisi ruang kosong dan

Page 82: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

71

menjadi saluran perlawanan masyarakat dan kelompok-kelompok etnis tertentu

yang miskin dan tertindas.126

Kemungkinan lain yang akan terjadi adalah para anggota atau simpatisan

HTI berpindah haluan dan memilih untuk ikut bergabung dengan partai politik.

Mereka akan memilih untuk ikut bergabung dengan partai yang memiliki ideologi

yang mirip dengan HTI, seperti: PKS, PPP, PAN dan PBB. Hal ini amat sangat

mungkin terjadi mengingat partai politik yang bersifat pragmatis, mereka tidak

menganggap pentingnya suatu identitas atau ideologi agama yang mereka anut.

Selama dapat menguntungkan elektoral, meraka akan sangat terbuka untuk

menampung suatu kelompok tanpa melihat rekam jejak kelompok tersebut.

Bahkan partai politik sendiri akan menawarkan jabatan yang menggiurkan selama

itu dapat menguntungkan mereka.127

Prediksi akan bergabungnya mantan HTI dengan partai politik atau dengan

berdirinya partai baru, dianggap lebih aman dan realistis untuk dilakukan. Karena

dengan berpegang dengan partai politik, cita-cita HTI untuk mendirikan negara

Khilafah amat sangat mungkin terjadi karena dapat tersalurkan secara

konstitusional. Jika hal ini terjadi, tentu akan lebih sulit bagi pemerintah untuk

bertindak. 128

Keterlibatan HTI dalam menyalurkan kekuatannya melalui pihak oposisi

sudah terlihat, misalnya pada Pilkada DKI Jakarta tahun lalu. HTI kerapkali

126

CRCS UGM, Setelah HTI Dibubarkan: Konsistensi atau Kompromi?,

https://crcs.ugm.ac.id/id/berita-utama/11189/setelah-hti-dibubarkan-konsistensi-atau-

kompromi.html. Diakses pada 14 Oktober 2018 127

Wawancara dengan Ali Munhanif, 26 November 2018, Jakarta 128

Wawancara dengan Ali Munhanif, 26 November 2018, Jakarta

Page 83: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

72

melakukan demonstrasi untuk menolak pencalonan Ahok yang terduga telah

menistakan Al-Qur’an. Atas fenomena ini, HTI menunjukan bahwa dia tidak

sejalan dengan pejuang Syariah lainnya, karena yang diinginkan mayoritas Islam

adalah dijatuhkannya hukuman pidana bagi Ahok karena telah menistakan Al-

Qur’an.

Doktrin lain ormas Hizbut Tahrir adalah kembalinya Khilafah adalah janji

Allah yang kelak pasti akan datang. Hal inilah yang menyebabkan gigihnya

perjuangan mereka untuk berdakwah. Doktrin-doktrin tersebut jugalah yang

membuat anggota Hizbut Tahrir melakukan sesuatu tidak hanya atas

pertimbangan taktis gerakannya saja tetapi karena adanya keyakinan teologis

bahwa bagi Muslim yang meninggal tidak dalam kondisi berbaiat pada imam

ataupun Khalifah maka dia mati dalam keadaan mungkar. Bagi mereka jika

Khilafah belum berdiri selama masa hidupnya, mereka akan selalu gigih untuk

mendirikan Khilafah, karena mereka tidak mau tunduk pada sistem dan rezim

sekuler yang tentu saja dengan balasan surga.

Setelah kita melihat berbagai macam doktrin HTI di atas, dapat dipastikan

bawah gerakan ini tidak akan pernah hilang di Indonesia. Walaupun organisasinya

telah resmi dibubarkan, tetapi pemikiran untuk memperjuangkan negeri Khilafah

akan terus diperjuangkan oleh anggota dan simpatisannya dengan model gerakan

dan identitas perjuangan yang berbeda.

Page 84: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

73

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan tentang apa saja peran serta strategi pemerintah dalam

menyikapi organisasi radikal di Indonesia, terutama ormas HTI, bisa kita tarik

kesimpulan sebagai berikut:

Pertama, HTI adalah gerakan dakwah tetapi dalam dakwah itu terdapat

subtansi yang mengandung suatu gerakan politik dan gerakan politik yang dianut

adalah membangun kekhilafahan. Konsep Khilafah adalah konsep yang berupaya

untuk mentiadakan konsep negara bangsa. Dalam perkembangannya di Indonesia,

HTI menjadi gerakan politik yang mempengaruhi opini publik untuk mengganti

eksitensi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan

UUD 1945 dengan konsep Khilafah.

Kedua, strategi pemerintah dalam membubarkan HTI diawali saat

Menkopulhukam Wiranto memberikan pernyataan kepada pers terkait alasan

pemerintah dalam membubarkan organisasi tersebut. Langkah pemerintah

selanjutnya adalah penerbitan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang

(Perppu) No. 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Masyarakat, urgensi

dikeluarkannya Perppu ini karena dinilai lebih jika dibandingkan melalui

mekanisme yang diatur dalam UU Ormas.

Ketiga, HTI resmi dibubarkan karena beberapa faktor yaitu; (1) HTI ingin

mendirikan negara Khilafah. (2) HTI tidak mempercayai Pancasila dan UUD

Page 85: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

74

1945 serta tidak mempercayai demokrasi dan sistem pemilihan umum. (3) Doktrin

HTI menyebutkan bahwa semua negara di dunia merupakan dar el kufur (rumah

orang kafir) dan dar al-harb (rumah yang boleh diperangi). (4) HTI ingin

mengubah kedaulatan rakyat menjadi kedaulatan Tuhan. Khalifah hanya untuk

laki-laki Muslim, dan bahasa hanya menggunakan bahasa arab. (5) HTI

menganggap demokrasi, HAM, kesetaraan gender dan pluralisme adalah paham

kafir.

Keempat, upaya pembubaran HTI bukanlah upaya pembatasan hak

kebebasan berserikat. Hal tersebut adalah bentuk usaha pemerintah dalam

menjalankan tugasnya, yaitu upaya perlindungan negara terhadap hak asasi

manusia lainnya. Karena sudah tegas diatur dalam konstitusi Pasal 28j Ayat (2)

Tahun 1945 yang menyebutkan bahwa dalam menjalankan hak asasi dan

kebebasan secara individu maupun kolektif, setiap orang wajib menghormati hak

asasi manusia lainnya dan wajib taat kepada pembatasan yang telah ditetapkan

oleh Undang-Undang. Hal ini semata-mata bertujuan untuk menjamin pengakuan

serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi

tuntutan yang adil dengan pertimbangan moral, nilai-nilai, agama, kesamaan dan

ketertiban umum lainnya dalam masyarakat yang demokratis.

Ketiga, visi dan misi ormas HTI tidak akan pernah hilang di Indonesia ini,

walaupun secara hukum HTI resmi dibubarkan, tetapi para kader serta simpatisan

tidak akan pernah berhenti untuk menjalankan dakwah. Hal seperti ini karena

doktrin yang begitu kuat yang ditanamkan kepada anggota-anggotanya.

Page 86: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

75

B. Saran

1. Saran yang pertama diperuntukan kepada pihak pemerintah adalah untuk

lebih peka terhadap isu-isu radikalisme di Indonesia ini. Terkait dengan

pembubaran HTI, dirasa kurangnya pemerintah dalam melakukan diskusi

maupun musyawarah terhadap pihak HTI terkait persoalan Khilafah.

2. Untuk HTI, diharapkan bagi para petinggi-petinggi HTI untuk lebih

openmind terkait Khilafah, karena persoalan Khilafah ini tidak hanya

terpaku pada ranah politik maupun bentuk negara saja. Sistem Khilafah

terjadi pada masa Khulafatu ar-Rasyidin di mana sistem seperti inilah

yang dirasa memungkinkan untuk diterapkan pada masa itu.

3. Bagi masyarakat diharapkan untuk selalu meyikapi persoalan seperti ini

dengan objektif.

Page 87: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

x

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku:

Abdullah. 2002. Mahafim Hizbut Tahrir. Jakarta: Hizbut Tahrir Indonesia.

Afif, Abu. 2002. Mengenal Hizbut Tahrir, Partai Politik Islam Ideologis. Bogor:

Pustaka Thoriqul Izzah.

Amal, Taufiq Adnan, dkk.2004. Politik Syariat Islam dari Indonesia Hingga

Nigeria. Jakarta: Pustaka Alvabet.

As-Suyuti. 2000. Tarikh Khulafa. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Astawa, I Gde Pantja dan Suprin Na’a. 2012. Memahami Ilmu Negara & Teori

Negara. Bandung: Pt. Refika Aditama.

Asy'arie, Musa. 1992. Manusia Pembentuk Kebudayaan dalam Al-qur'an.

Yogyakarta.

Azra, Azyumardi. 1996. Pergolakan Politik Islam dari Fundamentalis,

Modernisme, Hingga Post-Modernisme. Jakarta: Paramadina.

Bohari. 1995. Hukum Anggaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Budiardjo, Miriam. 2013. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.

Busroh, Abu Daud. 2010. Ilmu Negara. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Cevilla, Convelo G. dkk. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Universitas

Indonesia.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Esposito, John L. 1996. Ancaman Islam: Mitos atau Realitas?. Bandung: Mizan.

Page 88: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

xi

Hanifah, Nur. 2007. Pergerakan Hizbut Tahrir Indonesia: Aktifitas HTI di IPB.

Depok: Skripsi UI.

Hasani, Ismail dan Bonar T.N. 2012. Dari Radikalisme Menuju Terorisme.

Jakarta: Pustaka Masyarakat Setara.

Hendarto, Heru. 1993. Mengenal Konsep Hegemoni Gramsci: dalam Diskursus

Kemasyarakatan dan Kemanusiaan. Jakarta: Gramedia.

Hizbut Tahrirut Tahrir. 2000. Strategi Dakwah Hizbut Tahrirut Tahrir. Depok:

Pustaka Thariqul Izzah.

Huda, Ni’matul. 2010. Ilmu Negara. Jakarta: Rajawali Pers.

Husaini, Adian. 2006. Hegemoni Kristen-Barat dalam Studi Islam di Perguruan

Tinggi. Jakarta: Gema Insani Press.

Hussein. 1991. Membentuk Jama’atul Muslimin. Jakarta: Gema Insani Press.

Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif

dan Kuantitatif. Yogyakarta: Erlangga.

Jahroni J., Jajang. 2004. Gerakan Salafi Radikal di Indonesia. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Kartodirjo, Sartono. 1995. Ratu Adil. Jakarta: Sinar Harapan.

Khalik Ridwan, Nur. 2008. Regenerasi NII: Membedah Jaringan Islam Jihadi di

Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Mahendra, Yusril Ihka. 1999. Modernisme dan Fundamentalisme dalam Politik

Islam. Jakarta: Paramadina.

Mardalis. 1999. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi

Aksara.

Page 89: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

xii

MD, Moh. Mahfud. 2000. Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia. Jakarta: Rineka

Cipta.

Muchsan. 2000. Sistem Pengawasan Terhadap Perbuatan Aparat Pemerintah dan

Peradilan Tata Usaha Negara di Indonesia. Yogyakarta: Liberty.

Nurlinda, Ida. 2009. Prinsip-Prinsip Pembaharuan Agraria Perspektif Hukum.

Jakarta: Rajawali Press.

Rais, M. Amien. 1999. Cakrawala Islam: Antara Cita dan Fakta. Bandung:

Mizan.

Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. 2004. Teori Sosiologi Modern. Jakarta:

Kencana.

Simorangkir, J.C.T. dan B. Mang Reng say. 1982. Tentang dan Sekitar Undang-

Undang Dasar 1945. Jakarta: Jembatan.

Soehino. 2005. Ilmu Negara. Yogyakarta: Yogyakarta Liberty.

Sudarto. 1995. Metodologi Penelitian Filsafat. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Bandung.

Syam, Nur. 2009. Tantangan Multikulturalisme Indonesia Dari Radikalisme

Menuju Kebangsaan. Yogyakarta: Percetakan Kanisius.

Tim Hizbut Tahrir. 2007. Mengenal Hizbut Tahrir dan Strategi Dakwah Hizbut

Tahrir. Bogor: Thariqul Izzah.

Tim Hizbut Tahrir. 2009. Manifesto Hizbut tahrir untuk Indonesia: Indonesia,

Khilafah dan Penyatuan Kembali Dunia Islam. Jakarta: HTI Press.

Page 90: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

xiii

Turmudzi, Endang dan Sihabudin, Riza. 2006. Islam dan Radikalisme di

Indonesia. Jakarta: LIPI Press.

Ubaedillah, A. dan Abdul Rozak. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan Pancasila,

Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN Syarif

Hidayatullah.

Utrecht, E. 1960. Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia. Bandung:

FHPM Univ. Padjajaran.

Wadjdi, Farid. 2002. Bungan Rampai Syariat Islam. Jakarta: Hizbut Tahrir

Indonesia.

Wardaya, Manunggal K. 2014. Konstitusionalisme Dalam Dinamika Negara

Hukum. Bandar Lampung: Indepth Publishing.

Zada, Khamami dan Arif R. Arafah. 2013. Diskursus Politik Islam. Jakarta: LSIP.

Zarkasy, Jajar dan Thobib Al-Asyhar. Radikalisme Agama dan Tantangan

Kebangsaan. Jakarta: Direktorat Jendral Bimas Islam Kemenag RI.

Zuhri, Saefuddin. 2007. Menjemput Kembalinya Sang Khalifah. Jakarta: Nizham

Press.

B. Sumber Internet:

“HTI Resmi Dibubarkan Pemerintah.” Ambaranie Nadia Kemala Movanita.

Diakses 25 Oktober 2017

(http://nasional.kompas.com/read/2017/07/19/10180761/hti-resmi-

dibubarkan-pemerintah).

“Jalan Panjang Pemerintah Bubarkan HTI.” Kompas. 8 Mei 2018

(http://nasional.kompas.com).

Page 91: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

xiv

“Kenapa HTI Baru Sekarang Dibubarkan? Ini Jawaban Pemerintah.” Ferio

Pristiawan Ekananda. Diakses 21 Desember 2017

(https://news.okezone.com/read/2017/05/12/337/1689419/kenapa-hti-baru-

sekarang-dibubarkan-ini-jawaban-pemerintah).

“Komaruddin Hidayat: Radikalisme Era Jokowi Akibat Kebijakan SBY.” Putu

Merta Surya Putra. Diakses 21 Oktober 2018

(https://www.liputan6.com/news/read/3064535/komaruddin-hidayat-

radikalisme-era-jokowi-akibat-kebijakan-sby).

“MUI Sebut Pegang Bukti Otentik soal HTI Anti-Pancasila.” Joko Panji

Sasongko. Diakses 21 Desember 2017

(https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170719144559-12-

228888/mui-sebut-pegang-bukti-otentik-soal-hti-anti-pancasila).

“Peneliti Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia (PSHK).” Eryanto Nugroho.

Diunduh 10 Desember 2017

(Http://www.scribd.com/doc/10012426/analisii-singkat-atas-permendagri-

38).

“Peran Organisasi Kemasyarakatan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI.” Yuniarti

Dwi Pratiwi. Diakses 17 Mei 2018 (http://lembagakeris.net/peran-

organisasi-kemasyarakatan-dalam-menjaga-keutuhan-nkri/).

“Pilkada DKI Jakarta Berujung Pemberangusan HTI.” Mawa Kresna. Diakses 21

Desember 2017 (https://tirto.id/pilkada-dki-jakarta-berujung-

pemberangusan-hti-coxH).

Page 92: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

xv

“Radikalisme Bukan Berasal dari Indonesia.” Hasyim Muzadi. Diakses pada 15

Juli 2019 (https://www.antaranews.com/berita/571117/hasyim-muzadi-

radikalisme-bukan-berasal-dari-indonesia).

“Setelah HTI Dibubarkan: Konsistensi atau Kompromi?” CRCS UGM. Diakses

14 Oktober 2018 (https://crcs.ugm.ac.id/id/berita-utama/11189/setelah-hti-

dibubarkan-konsistensi-atau-kompromi.html).

“Wahabi di Arus Radikalisme Islam di Indonesia.” Natamarga Rimbun. Diakses

13 Februari 2019 (https://unpad.academia.edu).

“Wiranto Jelaskan 5 Alasan Pemerintah Bubarkan HTI.” Nurmulia Rekso

Purnomo. Diakses 21 Desember 2017

(http://www.tribunnews.com/nasional/2017/05/08/wiranto-jelaskan-5-

alasan-pemerintah-bubarkan-hti).

http//www.al-islam.or.id. Diakses pada 6 Agustus 2018

NKRI Harga Mati: Menangkal Gerakan Radikalisme dan Faham Anti Pancasila

yang Berkembang di Indonesia. Aukha Uli. Diakses pada 15 Juli 2019

(https://www.kompasiana.com/aukha/595d9c513a32727f7f336f22/nkri-

harga-mati-menangkal-gerakan-radikalisme-dan-faham-anti-pancasila-

yang-berkembang-di-indonesia?page=all).

C. Sumber Undang-Undang:

Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Dasar Pasal 28 & Ayat (2)

Undang-Undang No. 17 Tentang Organisasi Kemasyarakatan Pasal 21

Page 93: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

xvi

Undang-Undang No. 17 Tentang Organisasi Kemasyarakatan Pasal 59 Ayat (4) c

Undang-Undang No. 17 Tentang Organisasi Kemasyarakatan Pasal 60 Ayat (1)

Undang-Undang No. 17 Tentang Organisasi Kemasyarakatan Pasal 60 Ayat (2)

Undang-Undang No. 17 Tentang Organisasi Kemasyarakatan Pasal 61

Undang-Undang No. 17 Tentang Organisasi Kemasyarakatan Pasal 61 Ayat (3)

Undang-Undang No. 17 Tentang Organisasi Kemasyarakatan Pasal 61 Ayat (4)

UU No. 8 Tahun 1985 Tentang Ideologi Tunggal

D. Sumber Majalah, Jurnal dan Koran:

Abdullah, Anzar. 2016. “Gerakan Radikalisme dalam Islam: Perspektif Historis”.

Addin. Vol. 10, No. 1

Ina. 2017 Mei 2017. Pemerintah Mengambil Sikap. KOMPAS (h. ¼)

Laisa, Emna. 2014. “Islam dan Radikalisme”. Jurnal Islamuna. Vol 1, No 1.

Majalah Info Singkat Hukum, Vol. IX, No. 10/II/Puslit/Mei/2017

Rokhmad, Abu. 2012. “Radikalisme Islam dan Upaya Deradikalisasi Paham

Radikal”. Wali Songo. Vol. 20, No. 1.

Sari Dewi, Erni dan Ma’arif Jamuin. 2015. ”Infiltrasi Pemikiran dan Gerakan HTI

di Indonesia”. Suhuf, Vol. 27 No. 2

Susanto, Edi. 2007. “Kemungkinan Munculnya Paham Islam Radikal di

Pesantren”. Tadris. Vol. 2, No. 1

Thoyyib, M. 2018. “Radikalisme di Indonesia”, TA’LIM, Vol. 1, No. 1

Wadjd, F. 2005. Majalah Al-Wa’ie, no. 55. Bogor: Hizbut Tahrir Indonesia

Page 94: STRATEGI DAN PERAN NEGARA DALAM PEMBUBARAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 2017 akan menjadi fokus utama

xvii

E. Sumber Wawancara:

Wawancara dengan Ali Munhanif, 26 November 2018, Jakarta

Wawancara dengan Ismail Yusanto (Juru Bicara HTI), 31 Agustus 2018, Jakarta

Wawancara dengan Sri Yunanto (Kemenpolhukam), 1 September 2018, Jakarta

F. Sumber Dokumen:

Dokumen Gugatan HTI dalam Sidang Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta.

Oktober 2017

Dokumen Jawaban Tergugat (Kemenkumham) dalam Sidang Pengadilan Tata

Usaha Negara Jakarta. November 2017