ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI...

71
ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 116 TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H.) Dalam Bidang Hukum Tata Negara (Siyasah) OLEH : RESTIANDI SUTAMI TAMPU BOLON NIM: 1516150010 PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA (SIYASAH) FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU TAHUN 2019 M/ 1440 H

Transcript of ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI...

Page 1: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA

NONSTRUKTURAL BERDASARKAN PERATURAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 116

TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Hukum (S.H.) Dalam Bidang Hukum Tata Negara (Siyasah)

OLEH :

RESTIANDI SUTAMI TAMPU BOLON

NIM: 1516150010

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA (SIYASAH)

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU

TAHUN 2019 M/ 1440 H

Page 2: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN
Page 3: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN
Page 4: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN
Page 5: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

Motto

“Maka apabila kamu telah selesai dari sesuatu urusan, kerjakanlah

dengan sungguh-sungguh urusan yang lain” (Al-Insyirah : 7)

“Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang

tidak bermanfaat”. (HR. Tirmidzi No. 2317, Ibnu Majah No. 3976)

Page 6: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

Ibu dan Ayah tercinta yang telah memberikan motivasi serta

do’a untukku

Kedua kakak tercinta dan tersayang (Meiki Salmen

TampuBolon & Sumita Ernila TampuBolon) yang selalu

membuat hari-hariku menjadi berwarna

Sahabat dan teman-temanku seperjuangan

Almamater yang telah menempaku menjadi pribadi yang baik

Page 7: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

KATA PENGANTAR

SegalapujidanSyukurkepada Allah SWT

atassegalanikmatdankarunianyasehinggapenulisdapatmenyelesaikanskripsi yang

berjudulAnalisis PembubaranLembagaNegara Non Struktural Berdasarkan

Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2016.

SalawatdansalamuntukNabibesar Muhammad SAW, yang

telahberjuanguntukmenyampaikanajaran Islam sehinggaumat Islam

mendapatpetunjukkejalan yang lurusbaik di duniamaupunakhirat.

Penyusunanskripsiinibertujuanuntukmemahamisalahsatusyaratgunauntuk

memperolehgelarSarjanaHukum (S.H) pada Program StudiHukum Tata Negara

JurusanSyari’ahFakultasSyari’ahdanHukumInstitut Agama Islam Negeri (IAIN)

Bengkulu. DalamPenulisan proses penyusunanskripsiini,

penulismendapatbantuandariberbagaipihak.

Dengandemikianpenulisinginmengucapkan rasa terimakasihkepada:

1. Prof. Dr. H. Sirajuddin M, M.Ag., MH, selaku Rektor IAIN Bengkulu

2. Dr. Imam Mahdi, M.H, selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum

3. Ade Kosasi, M.H, selaku Ketua Prodi Hukum Tata Negara

4. Drs. H. Supardi, M. Ag., selaku Pembimbing I yang telah memberika

bimbingan, motivasi, semangat dan arahan dengan penuh kesabaran.

5. Wery Gusmansya, S.H.I.,M.H., selaku Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan,motivasi, semangat dan arahan dengan penuh kesabaran.

6. Dr. Moh. Dahlan, M. Ag. selaku Pembimbing Akademik

7. Kedua orang tuaku yang selalu mendoakan kesuksesan penulis.

Page 8: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

8. Bapak dan Ibu dosen Prodi Hukum Tata Negara yang telah mengajar dan

membimbing serta memberikan berbagai ilmu denga penuh keiklasan.

9. Staf dan Karyawan Fakultas Syari’ah IAIN Bengkulu yang telah memberikan

pelayanan yang baik dalam hal administrasi.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan proposal skripsi ini.

Dalampenyusunan proposal skripsi ini penulis menyadari akan banyak

kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi. Olehkarenaitu,

penulismengharapkankritikdan saran yang sifatnyamembengun demi

kesempurnaanskripsikedepannya.

Bengkulu,23 Agustus 2019

RestiandiSutamiTampuBolon

NIM. 1516150010

Page 9: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN....................................................iv

HALAMAN PERNYATAAN..............................................................................vi

ABSTRAK............................................................................................................vii

KATA PENGANTAR.........................................................................................viii

DAFTAR ISI..........................................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah......................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6

D. Kegunaan Penelitian ..................................................................................... 7

E. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 7

F.Metode Penelitian ........................................................................................... 10

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian................................................................ 10

2. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data .................................................... 11

3. Teknik Analisis Data ................................................................................. 12

G.Sistematika Penulisaan.................................................................................12

BAB IIKAJIAN TEORI

A. Lembaga Negara..........................................................................................14

B. Lembaga Negara Non Struktural ................................................................ 17

C. Nomokrasi Islam......................................................................................... 23

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian.............................................................................................39

1. Alasan PembubaranLembaga Negara Non Struktural MenurutPeraturan

Presiden Nomor 116 Tahun 2016 .......................................................... 39

2. Alasan Pemerintah Tidak Membubarkan Lembaga Negara Non

Struktural Komisi Nasional Anti Kekekrasan Terhadap Perempuan

Page 10: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

Menurut Teori Agus Dwiyanto dan Tinjauannya Menurut Hukum

Islam......................44

B. Pembahasan ................................................................................................ 47

1. Analisis Pembubaran Lembaga Non Struktural Menurut Peraturan

Presiden Nomor 116 Tahun 2016 dan Tinjauannya Menurut Hukum

Islam......................................................................................................47

2. Analisis Alasan Pemerintah Tidak Membubarkan Lembaga Negara Non

Struktural Komisi Nasional Anti Kekeresan Terhadap Perempuan

Menurut Teori Agus Dwiyanto dan Tinjauannya Menurut Hukum

Islam......................................................................................................51

BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 56

A. Kesimpulan ................................................................................................. 56

B. Saran ........................................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................58

LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

ABSTRAK

Analisis PembubaranLembaga Negara Non

StrukturalBerdasarkanPeraturanPresidenNomor 116 Tahun 2016.Oleh:

Restiandi Sutami Tampu Bolon, NIM: 1516150010. Pembimbing I:Drs. H.

Supardi, M. Ag.,M.Hum dan Pembimbing II: Wery Gusmansyah, S.H.I., M.H..

Ada dua persoalan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu: (1) Mengapa pemerintah

membubarkan lembaga negara non struktural menurut Peraturan Presiden Nomor

116 Tahun 2016 dan tinjauannya menurut hukum islam, (2) Mengapa pemerintah

tidak membubarkan lembaga negara non struktural Komisi Nasional Anti

Kekerasan Terhadap Perempuan menurut teori Agus Dwiyanto dan tinjauannya

menurut hukum islam. Untuk mengungkap persoalan tersebut secara mendalam

dan menyeleruh, peneliti melakukan penelitian kepustakaan dengan menggunakan

metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang perlu

diamati. Kemudian data tersebut diuraikan, dianalisis, dan dibahas untuk

menjawab permasalahan tersebut. Dari hasil penelitian ini disebutkan bahwa (1)

Alasan pemerintah membubarkan sembilan lembaga non struktural berdasarkan

Perpres No. 116 Tahun 2016 adalah karena adanya tumpang tindih tugas dan

fungsi lembaga non struktural dengan badan terkait yang pembelanjaannya juga

menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pembubaran

sembilan lembaga non struktural tersebut dalam hukum islam sesuai dengan QS.

Isra’ 26: 27dan QS. Al-Furqan: 67 tentang larangan berlaku boros. (2)Alasan

Pemerintah Tidak Membubarkan Lembaga Negara Non Struktural Komisi

Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan karena tugas dan fungsinya tidak

tumpang tindih dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak. Hal ini sesuai dengan QS. An-Nisa 58-59 tentang kepemimpinan.

Kata kunci:Pembubaran, Pembubaran Lembaga Negara Non Struktural.

Page 12: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berakhirnya masaOrde Baru pada tahun

1998merupakantonggakberdirinyaberbagailembaganon struktural di

Indonesia. Lembaga Non Struktural merupakan institusi yang dibentuk

karena urgensi terhadap tugas khusus tertentu yang tidak dapat diwadahi

dalam kelembagaan pemerintah (konvensional) dengan keunikan tertentu

dan memiliki karakteristik tugas yang penting, unik, dan terintegrasi serta

efektif.1

Lembaga non struktural tidak termasuk dalam struktur organisasi

kementerian ataupun lembaga pemerintah non kementerian. Kepala

lembaga non struktural umumnya ditetapkan oleh presiden, namun

lembaga negara non struktural jugadapat dikepalai oleh menteri, wakil

presiden, ataupresidensecaralangsung.2

Hadirnya Lembaga Non Struktural dalam sistem ketatanegaraan,

menurut Al-Faqih dipengaruhi oleh tiga hal.Pertama, kehadirannya

sebagai respon perkembangan gagasan negara hukum. Kedua, Lahirnya

Lembaga Non Struktural disebabkan karena keterlibatan pemerintah dalam

lapangan kehidupan rakyat yang semakin luas telah menimbulkan

1Evy Trisulo D, KajianKelembagaanSekretariat Komisi Informasi,(Jakarta Pusat: Komisi

Informasi Pusat RI Graha PPI, 2015), h. 22. 2Al-Faqih, et. Al., Komisi Informasi Reposisi dan Penguatannya, (Yogyakarta: CV Budi

Utama, 2016), h. 18-21.

Page 13: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

masalah. Ketiga, faktor penyebab lahirnya Lembaga Non Struktural adalah

adanya fakta semakin pesatnya perkembangan ekonomi dunia dan

perkembangan teknologi.3

Secara umum kedudukan lembaga negara non struktural ditinjau

dari fungsinya ada dua, yaitu: 1) Sebagai pelaksana fungsi sektoral dari

lembaga pemerintahan yang sudah ada sepertiBadan Koordinasi Nasional

Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan, merupakan pelaksana

fungsi sektoral dari Menteri Pertanian, Menteri Kelautan dan Perikanan,

dan Menteri Kehutanan berdasarkan Peraturan Presiden No. 10 Tahun

2011, dan 2) Sebagai pemberi pertimbangan kepada Presiden atau Menteri,

atau dalam rangka koordinasi atau pelaksanaan kegiatan tertentu, atau

membantu tugas tertentu dari suatu kementerian sepertiKomisi Kepolisian

Nasional, bertugas membantu Presiden dalam menetapkan arah kebijakan

Polri, dan memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam

pengangkatan dan pemberhentian Kapolri berdasarkan Peraturan Presiden

No. 17 Tahun 2011.

Padatanggal 4 Desember 2014, JokoWidodosebagaipresiden

Indonesia saatitu menandatangani Peraturan Presiden Nomor 176 Tahun

2014 yang berisidaftarpembubaran sepuluh Lembaga Non Struktural di

Indonesia, salah satunya adalah Lembaga Koordinasi dan Pengendalian

Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat.Kemudianpada21

Januari 2015, Jokowi kembali menandatangani Peraturan Presiden Nomor

3Al-Faqih, et. Al., Komisi Informasi. . ., (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2016), h. 18-21.

Page 14: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

16 Tahun 2015dan melakukan pembubaran dua lembaga negara non

struktural yaitu: 1) Badan Pengelolaan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

dari Deforestasi, Degradasi Hutan, dan Lahan Gambut dan 2) Dewan

Nasional Perubahan Iklim.

Pembubaran lembaga negara non struktural ini merupakan hasil

kinerja dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi. Lembaga ini mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di

bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi, untuk

membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.

Setelah melakukan pengkajian terhadap lembaga-lembaga non

struktural yang telah dibubarkan di atas, Kementerian Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi melanjutkan pengkajiannya

pada 22 lembaga negara non strukrural yang dibentuk berdasarkan Perpres

atau Kepres, pengkajian ini dilakukan oleh deputi tatalaksana Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada saat itu.

Ada duapuluhdualembaga non struktural yang

dilakukanpengkajianpadamasapresidenJokowiyaitu: 1) Komisi

Penanggulangan Aids Nasional, 2) Dewan Kelautan Indonesia, 3) Komite

Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia, 4) Tim

Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan, 4) Badan Koordinasi Penataan

Ruang Nasional, 5) Komisi Nasional Pengendalian Zoonosis, 7) Komite

Kebijakan Industri Pertahanan, 8) Komite Pengarah Pengembangan

Kawasan Ekonomi Khusus di Pulau Batam, 9) Pulau Bintan dan Pulau

Page 15: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

Karimun, 10) Dewan Nasional Kawasan Perdagangan Bebas dan

Pelabuhan Bebas, 11) Komite Kebijakan Percepatan Penyediaan

Infrastruktur, 12) Tim Koordinasi Misi Pemeliharaan Perdamaian, 13)

Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional, 14) Badan

Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura, 15) Badan Penanggulangan

Lumpur Sidoarjo, 16) Badan Benih Nasional; 17) Komisi Nasional Anti

Kekerasan Terhadap Perempuan, 18) Dewan Ketahanan NasionalKantor

Staf Presiden, 19) Dewan Pemantapan Ketahanan Ekonomi dan Keuangan,

20) Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi, 21) Majelis Pertimbangan

Tenaga Nuklir, dan 22) Badan Pengendali Bimbingan Masal.4

Dikutip dari situs resmi Kementerian Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi, ada empat hal yang menjadi pokok

kajiandalamlembaganon structural, yaitu:1) Kesesuaian tugas fungsi

dengan mandat, 2) Urgensi keberadaan lembaga dengan melihat kondisi

kekinian, 3) Potensi overlapping dengan lembaga lain, dan 4) Efektivitas

kinerja lembaga saat ini.5

Kemudian, setelah pengkajian duapuluhdua lembaga non

struktural tersebut selesai dilakukan, melaluiPeraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 116 Tahun 2016 dandengan alasan untuk meningkatkan

efektivitas dan efisiensi pemerintahan negara, Presiden Joko Widodo

4Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Totalitas, Yudi

..., https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/totalitas-yuddy-diagnosa-4-lns-dalam-satu-hari,

(diakses pada 10 Juli 2019). 5Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Totalitas, Yudi

..., https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/totalitas-yuddy-diagnosa-4-lns-dalam-satu-hari,

(diakses pada 10 Juli 2019).

Page 16: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

menetapkan untuk mengahapuskan sembilan lembaga negara non

struktural, yaitu: 1) Badan Benih Nasional, 2) Badan Pengendalian

Bimbingan Masal 3) Dewan Nasional Kawasan Perdagangan Bebas dan

Pelabuhan Bebas, 4) Dewan Kelautan Indonesia, 5) Dewan Pemantapan

Ketahanan Ekonomi dan Keuangan, 6) Komite Pengarah Pengembangan

Kawasan Ekonomi Khusus di Pulau Batam, Pulau Bintan, dan Pulau

Karimun, 7) Tim Nasional Pembakuan Nama Rupa Bumi, 8) Badan

Koordinasi Penataan Ruang Nasional, dan 9) Komisi Nasional

Pengendalian Zoonosis.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi pada saat itu Asman Abdur mengatakan bahwa alasan

pembubaran sembilan lembaga non struktural tersebut adalah karena

fungsi dan tugasnya ternyata telah diamanahkan kepada

lembaga/kementerian terkait, untuk itu dikembalikan kepada

lembaga/kementerian terkait.6

Menurut Zoelva, benarbahwatugas dan fungsilembaga non

struktural sebagiansudah diamanahkan kepada lembaga/kementerian.

Namunmasihadalembaga non struktural di manameskitugas dan

fungsinyatumpangtindihdenganlembaga/kementeriannamuntidakikutdibub

arkan, sebagaicontoh Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap

Perempuan, 7

6PemerintahBubarkan 9 Lembaga Non-Struktural, https://www.youtube.com/watch?v=

X75MfJ-lNn4, (diakses pada 30 Juli 2019). 7Evy Trisulo D, Kajian Kelembagaan . . ., (Jakarta Pusat: Komisi Informasi Pusat RI

Graha PPI, 2015), h. 22.

Page 17: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

Menurut Agus Dwiyanto dalam bukunya yang berjudul

“Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi Birokrasi”,

Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan merupakan salah

satu lembaga non struktural yang harusnya jugadibubarkan denganalasan

fungsi dan tugasnya tumpangtindihdengan kementerian Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Sosial, Kementerian

Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan Komisi Nasional Hak Asasi

Manusia.8

Dengandemikian, berdasarkanlatarbelakangmasalah yang terjadi,

penelitimelakukanpenelitian yang berjudul“Analisis Pembubaran

Lembaga Negara Non Struktural Berdasarkan Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor 116 Tahun 2016”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkanlatarbelakang di atas,

makadapatdirumuskanmasalahnyasebagaiberikut :

1. Mengapa pemerintah membubarkan lembaga negara non struktural

menurut Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun

2016dantinjauannyamenuruthukumislam?

2. Mengapapemerintahtidakmembubarkanlembaga negara non struktural

Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap

PerempuanmenurutteoriAgus

Dwiyantodantinjauannyamenuruthukumislam?

8Agus Dwiyanto, Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi Birokrasi,

(Jakarta: GramediaPustakaUtama, 2013), h. 109-110.

Page 18: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

C. TujuanPenelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untukmengetahuidanmendeskripsikanalasanpemerintah membubarkan

lembaga negara non struktural menurut Peraturan Presiden Nomor 116

Tahun 2016dantinjauannyamenuruthukumislam.

2. Untukmengetahuidanmendeskripsikanalasanpemerintahpemerintahtida

kmembubarkanlembaga negara non struktural Komisi Nasional Anti

Kekerasan Terhadap PerempuanmenurutteoriAgus

Dwiyantodantinjauannyamenuruthukumislam.

D. Kegunaan Penelitian

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan

konsep pemikiran secara logis, sistematis terkait pembubaran Lembaga

Negara Non Struktural.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya, serta

memberikan masukan kepada pihak-pihak yang terkait dalam

penyelenggaraan pemerintahan.

E. Penelitian Terdahulu

Setelah melakukan telaah pustaka, yaitu dengan mencari karya-

karya yang sudah ada yang berkaitan dengan tema ini sehingga dapat

diketahui dimana posisi yang urgensi dari penelitian ini.

Untukmendukungpenelitianini,

telahdilakukanpencarianterhadapkaryailmiah yang

Page 19: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

mempunyairelevansiterhadappenelitianini, tidak ditemukan karya ilmiah

yang membahas tentang pembubaran suatu lembaga negara atau organisasi

pemerintahan.Peneliti hanya menemukan suatu karya yang membahas

tentang pembubabaran dan kedudukan organisasi dan lembaga saja.

Pertama, skripsiRiandyAryani yang berjudul

“PembubaranOrganisaiKemasyarakatandalamPerspektifHakAsasiManusia

”, Ilmu Hukum, Universitas Islam NegeriKalijagaYoyakarta, tahun

2018.9Penelitianinibertujuanuntukmengetahuihubunganpenghapusan

proses

peradilandalampembubaranoganisasimasyarakatdikaitkandengankonsepne

garahukum Indonesia sertaprinsip-prinsiphakasasimanusia.

Perbedaan penelitian RiandyAryani dengan penelitian ini adalah

objek kajiannya, penelitian RiandyAryani mengkaji tentang

PembubaranOrganisaiKemasyarakatandalamPerspektifHakAsasiManusia,

sedangkan penelitian ini mengkaji tentang pembubaranlembaga non

strukturalberdasarkanPeraturanpresiden Nomor 116 Tahun 2016.

Kesamaan dari penelitian yang telah dilakukan peneliti

RiandyAryaniadalah orientasi penelitian yang mengarah kepada

Pembubaran suatu organisasi di Indonesia.

Kedua, skripsiKhoulud Beby Bestiani yangberjudul

“Perbandingan Pengaturan Pembubaran Organisasi Kemasyarakatan

Menurut UU No. 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan Dan

9RiandyAryani,“PembubaranOrganisaiKemasyarakatandalamPerspektifHakAsasiManusi

a”, (Skripsi, Hukum Universitas Islam NegeriKalijagaYoyakarta, Yogyakarta, 2018).

Page 20: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

UU No. 16 Tahun 2017 Tentang Perppu No. 2 Tahun 2017 Tentang

Perubahan Atas UU No. 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi

Kemasyarakatan Menjadi Undang-Undang (UU)”, Fakultas Hukum,

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, tahun 2018.10

Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut terhadap urgensi

penerbitan Perppu No. 2 Tahun 2017 Tentang Organisasi Kemasyarakatan,

untuk mengetahui lebih detail perbedaan alasan dan mekanisme

pembubaran Ormas Menurut UU No. 17 Tahun 2013 tentang Organisasi

Kemasyarakatan dan UU No. 16 Tahun 2017 Tentang Perppu UU No. 2

Tahun 2017 tentang Perubahan Atas UU No. 17 Tahun 2013 tentang

Organisasi Kemasyarakatan Menjadi Undang-Undang, dan untuk

memahami lebih detail kelemahan dan kelebihan Pengaturan pembubaran

ormas menurut UU No. 17 Tahun 2013 tentang Organisasi

Kemasyarakatan dan UU No. 16 Tahun 2017 Tentang Penetapan Perppu

No. 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas UU No. 17 Tahun 2013 tentang

Organisasi Kemasyarakatan Menjadi Undang-Undang.

Perbedaan penelitian Khoulud Beby Bestiani dengan penelitian

ini adalah objek kajiannya, penelitian Khoulud Beby Bestiani mengkaji

tentang Pembubaran Organisai Kemasyarakatan Menurut UU No. 17

Tahun 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan Dan UU No. 16 Tahun

10

Khoulud Beby Bestiani, “Perbandingan Pengaturan Pembubaran Organisasi

Kemasyarakatan Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi

Kemasyarakatan Dan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2017 Tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Undang-

“Undang Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan Menjadi Undang-Undang”,

(Skripsi, Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Yogyakarta, 2018).

Page 21: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

2017 Tentang Perppu No. 2 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas UU No.

17 Tahun 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan Menjadi Undang-

Undang, sedangkan penelitian ini mengkaji tentang pembubaran lembaga

non struktural berdasarkan Peraturan presiden Nomor 116 Tahun 2016.

Kesamaan dari penelitian yang telah dilakukan peneliti Riandy Aryani

adalah orientasi penelitian yang mengarah kepada Pembubaran suatu

organisasi di Indonesia.

Ketiga, skripsi Yopa Puspitasari yang berjudul “Kedudukan

Lembaga Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) Dalam Sistem

Ketatanegaraan Indonesia Ditinjau Dari Hukum Islam”, Syari’ah, Institut

Agama Islam Negeri Bengkulu, tahun 2018.11

Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui kedudukan lembaga Komisi Pemberantas Korupsi

didalam struktur Ketatanegaraan Indonesia dan megetahui kedudukan

Komisi Pemberantas Korupsi di tinjau dari Hukum Islam.

Perbedaan penelitian Yopa Puspitasari dengan penelitian ini

adalah objek kajiannya, penelitian Yopa Puspitasari mengkaji tentang

kedudukan Komisi Pemberantasan Korupsi, sedangkan penelitian ini

mengkaji tentang pembubaranlembaga non struktural. Kesamaan dari

penelitian yang telah dilakukan peneliti Yopa Puspitasari adalah orientasi

penelitian yang mengarah kepada organisasi yang bersifat non struktural.

F. MetodePenelitian

1. Jenisdan Pendekatan Penelitian

11

Yopa Puspitasari, “Kedudukan Lembaga Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) Dalam

Sistem Ketatanegaraan Indonesia Ditinjau Dari Hukum Islam”, (Skripsi, Syari’ah Institut Agama

Islam Negeri Bengkulu, Bengkulu, 2018).

Page 22: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

Penelitianinimerupakanpenelitiankualitatifdenganpendekatanhu

kum normatif12

. Hukumnormatif yang

dimaksudadalahpenelitiankepustakaanditinjaudariteoriZoelfadanteoriA

gusDwiyanto yang memaparkanbahwaKomisiNasional Anti

KekerasanterhadapPerempuanmemilikitugasdanfungsi yang

tumpangtindihdenganKementerianPemberdayaanPerempuandanPerlin

dunganAnakdanPeraturanPresiden RI Nomor 116 Tahun 2016.. Data

disajikansecararincidenganmetodepengembangan (research and

development).

2. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data bahanhukumdaripenelitianiniadalahsubjekdarimana

data yang diperoleh. Sumber data

secaragarisbesarterbagimenjadiduabagian:

a. Sumber HukumPrimer

Data primer yaitu data yang diperolehlangsungdari

literature baikbuku, perundang-undangan,jurnal, dankaryatulis.

Data primer,yaknidata pokok yang digunakanuntukmenyusun

skripsiini, perundang-undangan: Perpres No. 116 Tahun 2016,

Keppres No. 27 Tahun 1971, Keppres No. 40 Tahun 1997 dan lain-

lain. Buku-buku pokok (primer) yang digunakan dalam

penyusunan skripsi ini: Hukum Kelembagaan Negara (Studi

Hukum dan Konstitusi Mengenai Perkembangan Ketatanegaraan

12

JonaediEfendi, Johnny Ibrahim, MetodePenelitianHukum: NormatifdanEmpiris,

(Depok: Prenada Media, 2018), h. 123.

Page 23: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

Republik Indonesia) oleh Isharyanto dkk, Perkembangan dan

Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi oleh Jimly

Asshiddiqie, dan Fiqh Siyasah Kontekstualisasi Doktrin Politik

Islam karya Muhammad Iqbal.

b. SumberSekunder

Data Sekunderyaitu data yang diperolehmelalui media

misalnya internet, koran, media sosial, sertakaryatulislainnya yang

dapatdijadikanpelengkap.

c. SumberTersier

Sumbertersiermerupakanbahan yang

memberikanpetunjukmaupunpenjelasanterhadapsumberhukum

primer dansumbersekunder.Bahanyang

dipergunakanadalahKamusBesarBahasa Indonesia, Kamus Bahasa

Inggris, KamusHukum, danEnsiklopedia.

3. TeknikAnalisis Data

Teknikpengumpulan data yang

digunakandalampenelitianiniadalahreduksi data, penyajian

data,danpenarikankesimpulan.Reduksi data

yaitumerangkumdanmemfokuskanpadahal-hal yang

penting.Kemudianlangkahselanjutnyamendisplaykan data

Page 24: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

ataupenyajian data.Penyajian data

dilakukansecarasingkat.Tahapterakhiradalahpenarikankesimpulan.

G. SistematikaPenulisaan

Dalam sistematika penulisan, nantinya akan berisi tentang alur

penulisan dalam seluruh pembahasan. Dimana skripsi ini tersusun dari bab

pendahuluan, bab kerangka teori, dan bab metodologi penelitian. Adapun

sistematika dalam penelitian ini meliputi:

Bab pertama yakni bab pendahuluan. Pada bab ini merupakan

bab awal yang berisikan latar belakang masalah yakni pembubaran

lembaga negara non struktural berdasarkan peraturan presiden republik

indonesia nomor 116 tahun 2016 yang menjadi dasar dari penelitian ini,

rumusan masalah yang merupakan akar masalah sehingga dilakukan

penelitian ini, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kajian terhadap

penelitian terdahulu, metodelogi penelitian.

Bab kedua yakni bab kerangka teori. Pada bab ini berisikan

kajian tentang teori-teori yang berkaitan dengan pembahasan.

Bab ketiga yakni bab pembahasan. Pada bab ketiga ini berisikan:

1)alasan pemerintah membubarkan lembaga negara non struktural menurut

Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2016 dan tinjauannya menurut

hukum islam 2)alasan pemerintah tidak membubarkan lembaga negara non

struktural Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan menurut

teori Agus Dwiyanto dan tinjauannya menurut hukum islam.

Page 25: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

Bab keempat yakni bab penutup yang berisikan kesimpulan

mengenai jawaban dari rumusan masalah serta saran yang diungkapkan

penelitian terhadap penelitiannya.

Page 26: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Lembaga Negara

Kata lembaga negara berasal dari serapan kata staatsorgan

dalam bahasa Belanda atau political institution dalam bahasa Inggris.

Dalam bahasa Indonesia, hal ini identik dengan kata lembaga negara,

badan negara, atau bisa juga disebut dengan organ negara. Oleh sebab itu,

istilah lembaga negara, organ negara, badan negara, ataupun alat

kelengkapan negara sering dipertukarkan satu sama lain.13

Dalam kamus hukum Belanda-Indonesia kata staatsorgaan ini

diterjemahkan sebagai alat pelengkap negara, dalam kamus hukum

Fockema Andreae yang diterjemahkan oleh Saleh Adiwinato dkk. Kata

organ jugadiartikansebagaiperlengkapan. Alat perlengkapan adalah orang

atau majelis yang terdiri dari orang-orang yang berdasarkan Undang-

Undang atau anggaran dasar wewenang mengemukakan dan

merealisasikan kehendak badan hukum.14

MenurutTitikTriwulanTutik, lembaga negara terbagi menjadi

dua kategori, yaitu:15

13

Isharyanto, Hukum Kelembagaan Negara(Studi Hukum dan Konstitusi Mengenai

Perkembangan Ketatanegaraan Republik Indonesia), (Yogyakarta: Deepublish, 2016), h. 1-3. 14

Johan Jasin, Hukum Tata Negara Suatu Pengantar, (Yogyakarta: Depublish, 2016), h.

1. 15

Titik Tri Wulan Tutik, Konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Amandemen

UUD 1945, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2010) h. 178-180.

Page 27: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

1. Lembaga Negara Utama

Dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, UUD 1945 dengan

jelas membedakan cabang-cabang kekuasaan negara dalam bidang

legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang tercermin dalam fungsi-fungsi

MPR, DPR, dan DPD, Presiden dan Wakil Presiden, serta Mahkamah

Agung (MA), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Mahkamah

Konstitusi (MK) sebagai lembaga-lembaga negara yang utama (main

state organs, principal state organs). Lembaga-lembaga Negara

dimaksud itulah yang secara instrumental mencerminkan pelembagaan

fungsi-fungsi kekuasaan negara yang utama (main state functions,

principal state functions), sehingga lembaga-lembaga negara itu pula

yang dapat disebut sebagai lembaga negara utama (main state organs,

principal state organs, atau main state institutions) yang hubungannya

satu dengan yang lain diikat oleh prinsip “cheks and balance”.

Di samping lembaga-lembaga negara yang bersifat utama,

atau yang biasa disebut sebagai lembaga tinggi negara seperti yang

dimaksud di atas, dalam UUD 1945 juga diatur adanya lembaga-

lembaga negara yang bersifat konstitusional lainnya seperti Komisi

Yudisial, Kepolisian Negara, Tentara Nasional Indonesia, Bank

Sentral, Komisi Pemilihan Umum, Dewan Pertimbangan Presiden, dan

sebagainya.

Page 28: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

2. Lembaga Negara Bantu (state auxiliary bodies)

Secara nasional state auxiliary bodies mempunyai

kedudukan dan peran yang penting dalam mewujudkan tujuan

nasional. Hal ini juga diakui oleh Mahkamah Konstitusi dalam

Putusan Nomor 005/PUU-IV/2000 tentang judicial reviw terhadap

Undang-Undang Nomor 22 tahun 2004 tentang Komisi Yudisial,

bahwa diatur atau tidaknya suatu lembaga negara dalam Undang-

Undang Dasar, juga tidak boleh ditafsirkan sebagai satu-satunya faktor

yang menentukan derajat konstitusi lembaga negara yang

bersangkutan.

Sedangkan Menurut Asimov, komisi negara dapat dibedakan menjadi

dua kategori, yaitu:

1. Komisi negara independen

Komisi negara independen adalah organ negara yang

diidealkan independen dan oleh karena itu berada diluar cabang

kekuasaan eksekutif, legislatif, maupun yudisial. Namun mempunyai

fungsi campur sari ketigannya. Seperti Komisi Pemilihan Umum

(KPU), Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK), dan lain-lain.

2. Komisi negara biasa

Komisi negara biasa adalah organ negara (state

commissions), yaitukomisi negara yang merupakan bagian dari cabang

kekuasaan eksekutif, dan tidak mempunyai peran yang terlalu penting.

Page 29: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

Seperti Komisi Hukum Nasional, Dewan Buku Nasional, Dewan

Pengembangan Usaha Nasional, dan lain-lain.

Dalam sistem ketatanegaraan Indonesialembaga negara terbagi

menjadi tiga kelompok, yaitu:

1. Lembaga negara yang ditentukan dalam UUD

2. Lembaga negara yang ditentukan dalam UU

3. Lembaga negara yang ditentukan dalam Keputusan Presiden.

B. Lembaga Negara Non Struktural

Menurut Zoelva, Lembaga Non Struktural merupakan institusi

yang dibentuk karena urgensi terhadap tugas khusus tertentu yang tidak

dapat diwadahi dalam kelembagaan pemerintah (konvensional) dengan

keunikan tertentu dan memiliki karakteristik tugas yang urgen, unik, dan

terintegrasi serta efektif.16

Isharyanto dalam bukunya yang berjudul Hukum Kelembagaan

Negara mendefenisikan Lembaga Non Struktural adalah apa yang di dalam

literatur dikenal sebagai lembaga negara independen atau lembaga negara

penunjang (State Auxilliary State). Lembaga negara Non Struktural ada

yang disebut sebagai dewan, badan, atau lembaga, ada pula yang disebut

komisi-komisi negara. Ada pula yang bersifat adhoc yang disebut dengan

istilah satuan tugas atau komite. Di Indonesia sendiri selama ini dikenal

adanya istilah Lembaga Pemerintahan Non-Departemen yang setelah

ditetapkannya Undang-Undang tentang kementerian negara yang

16

Evy Trisulo D, Kajian Kelembagaan..., (Jakarta Pusat: Komisi Informasi Pusat RI

Graha PPI, 2015), h. 22.

Page 30: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

mengubah istilah departemen menjadi kementerian, maka istilah itu harus

diubah menjadi Lembaga Pemerintahan Non-Kementerian. Namun, atas

inisiatif beberapa kementerian, ada pula istilah yang diperkenalkan, yaitu

Lembaga Non Struktural.

Dalam banyak literatur, ada juga yang menggunakan istilah

independent bodies, auxilliary agencie, self regulatory bodies, dan

sebagainya. Semua istilah itu tidak dapat dipakai untuk pengertian yang

bersifat umum sebab masing-masing lembaga dimaksud memiliki ciri

khasnya sendiri-sendiri. Ada yang bersifat independen, ada yang tidak, dan

ada pula yang terkait langsung dengan fungsi-fungsi eksekutif, legislatif,

dan yudikatif, dan ada pula yang bersifat campuran. Agar bersifat umum,

semua lembaga-lembaga itu, karena sifatnya yang khusus di luar struktur

kementerian yang lazim dapat saja kita sebut dengan istilah lembaga-

lembaga khusus (special agencies).17

Jadi secara umum Lembaga Negara Non struktural adalah

lembaga yang dibentuk melalui peraturan perundang-undangan tertentu

guna menunjang pelaksanaan fungsi negara dan pemerintah, yang dapat

melibatkan unsur-unsur pemerintah, swasta dan masyarakat sipil, serta

dibiayai oleh anggaran negara. LNS tidak diatur dalam Undang-Undang

Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, namun dalam

dinamika penyelenggaraan negara dan pemerintahan terdapat tugas dan

fungsi lain yang dinilai harus diselenggarakan, sehingga perlu dibentuk

17

Isharyanto, HukumKelembagaan..., (Yogyakarta: Deepublish, 2016), h. 200-201.

Page 31: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

lembaga independen. Dinamika dimaksud melahirkan bermacam varian

LNS dengan tugas dan fungsi masing-masing, seperti mempercepat proses

terwujudnya penegakan dan kepastian hukum, meningkatkan

kesejahteraan rakyat, dan juga pengembangan kehidupan sosial budaya di

Indonesia.18

Lembaga Nonstruktural diklasifikasikan berdasarkan beberapa

indikator sebagai berikut:

1. Peraturan perundang-undangan yang mengamanatkan

pembentukannya:

a) LNS yang Dibentuk Berdasarkan Undang-Undang

b) LNS yang Dibentuk Berdasarkan Peraturan Pemerintah

c) LNS yang Dibentuk Berdasarkan Peraturan Presiden

d) LNS yang Dibentuk Berdasarkan Keputusan Presiden

2. Urusan pemerintahan yang berkaitan

3. Pendanaan:

a. Klasifikasi LNS Berdasarkan Pendanaan DIPA Sendiri

b. Klasifikasi LNS Berdasarkan Pendanaan DIPA Menempel pada

Kementerian/Lembaga

c. Klasifikasi LNS di Daerah dengan Pembebanan Anggaran APBD

d. Klasifikasi LNS Berdasarkan Sumber Pendanaan Lain

4. Perwakilan di daerah.

18

Wikipedia Ensiklopedia Bebas, Lembaga Non Struktural,

https://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_Nonstruktural, (diakses pada 1 September 2019).

Page 32: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

Hal mendasar yang membedakan antara Lembaga Negara yang

bersifat Non Kementerian dengan Lembaga Negara yang bersifat Non

Struktural yaitu, Lembaga Pemerintahan Non Kementerian adalah

lembaga negara di Indonesia yang dibentuk untuk melaksanakan tugas

pemerintahan tertentu dari presiden, kepala Lembaga Pemerintahan Non

Kementerian berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada

presiden melalui menteri atau pejabat setingkat menteri yang

megoordinasikan (Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 Tentang

Kementerian Negara).19

Organ konstitusional yang dibentuk undang-undang pada

umumnya memiliki sifat sebagai berikut:20

1. Independen, dalam arti tidak berada di bawah pengaruh satu organ

kekuasaan negara yang utama.

2. Menjalankan fungsi pemerintahan yang bersifat eksekutif, legislatif

terbatas, bahkan ada yang menjalankan fungsi yudikatif sekaligus.

3. Pengisian jabatan atau anggotanya melibatkan masyarakat.

Menurut Al Faqih hadirnya Lembaga Non Struktural yang

biasa disebutnya lembaga bantu, dalam sistem ketatanegaraan dipengaruhi

oleh tiga hal. Pertama, kehadirannya sebagai respon perkembangan

gagasan negara hukum.Gagasan negara hukum klasik digantikan dengan

gagasan negara hukum modern. Implikasinya, gagasan pemisahan

19

Arisyarhido, “Lembaga Negara Non-Kementerian dan Lembaga Negara Non-

Struktural”, https://ridhoarisyadi.wordpress.com/2015/08/08/lembaga-negara-non-kementerian-

dan-lembaga negara-non-struktural/ (diakses pada tanggal 11 Mei 2019). 20

Evy Trisulo D, Kajian Kelembagaan Sekretariat..., (Jakarta Pusat: Komisi Informasi

Pusat RI Graha PPI, 2015), h. 21.

Page 33: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

kekuasaan menurut konsep trias politica Montesquieu yang hanya dapat

diterapkan dalam konsep negara hukum klasik yang dikemukakan oleh

Kant, Fichte dan lain-lain, harus dikoreksi seiring semakin diterimanya

konsep negara hukum modern. Dalam konsep negara hukum klasik tugas

negara hanya mempertahankan dan melindungi ketertiban sosial dan

ekonomi. Konsep negara hukum klasik dinilai oleh para pemikir negara

sudah tidak mampu menjawab tantangan dan kebutuhan zaman.

Kedua, Lahirnya Lembaga Non Struktural juga disebabkan

karena keterlibatan pemerintah dalam lapangan kehidupan rakyat yang

semakin luas telah menimbulkan masalah. Keterlibatan pemerintahan ini

telah memunculkan birokrasi yang gemuk dan pelayanan publik menjadi

kurang efisien. Hal lain, keterlibatan pemerintah yang terlalu luas ini

menjadi penyebab ruang kebebasan civil society menjadi berkurang.

Ketiga, faktor penyebab lahirnya Lembaga Non Struktural

adalah adanya fakta semakin pesatnya perkembangan ekonomi dunia dan

perkembangan teknologi. Perkembangan ini mengubah struktur

masyarakat. Meminjam istilah Durkheim dari masyarakat mekanis ke

masyarakat organis. Kehidupan sosial kemasyarakatan menjadi semakin

kompleks. Perubahan-perubahan ini menuntut negara lebih adaptif dalam

upaya memenuhi kebutuhan sosial ekonomi masyarakat. Pemenuhan ini

sudah tidak bisa dengan hanya mengandalkan lembaga-lembaga negara

dalam konsepsi trias politica. Lembaga negara sebagaimana terdapat

dalam trias politica dinilai tidak lagi mampu menjawab tantangan zaman.

Page 34: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

Atas dasar tersebut maka perlu diperbaharui format kelembagaan lembaga

negara di sebuah negara.21

Secara umum, Jimly Asshiddiqie menyebutkan Lembaga Non

Struktural dengan istilah lembaga-lembaga (special agencies) untuk

menjelaskan lembaga negara yang sifatnya khusus di luar struktur

kementerian. Jimly juga menyebutkan tujuan dan manfaat pembentukan

lembaga-lembaga tersebut, yaitu:

a. Efisiensi pelayanan;

b. Pemusatan (konsentrasi/integrasi) fungsional;

c. Independensi dari intervensi politik dan mencegah konflik

kepentingan;

d. Prinsip pembagian fungsi-fungsi kekuasaan negara dan pemerintahan

sehingga tidak ada yang tumpang tindih.

Mulyadi menjelaskan bahwa salah satu penyebab terbentuknya

lembaga non-struktural adalah transisi demokrasi sebagaimana yang

dikutip dari Klug yaitu “each new wave of state reconstruction seems to

produce new variations in the division of power, between centre and

periphery and between different organs of governent, as well as new

conceptions of the relationship between different branches of

government.” Pembentukan lembaga baru merupakan upaya untuk

21

Al-Faqih, et. Al., Komisi Informasi . . ., (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2016), h. 20-21.

Page 35: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

mendorong transparansi, pemerintahan yang bersih, pemenuhan hak asasi

manusia, dan mencegah penyalahgunaan kekuasaan.22

Jimly berpendapat bahwa pembentukan komisi negara

independen di negara dunia ketiga didorong oleh kenyataan bahwa

birokrasi di lingkungan pemerintahan dinilai belum memenuhi tuntutan

kebutuhan terhadap pelayanan umum dengan standar mutu dan ragam

yang semakin meningkat. Salah satu pionir dalam pembentukan komisi

negara dalam proses transisi demokrasi adalah Afrika Selatan,

pembentukan tersebut diakibatkan peralihan sistem dan struktur serta

kultur lembaga pemerintahan pasca rasisme.

Secara umum, terdapat beberapa faktor lain yang

melatarbelakangi dibentuknya lembaga non struktural, antara lain:23

1. Tiadanya kredibilitas lembaga-lembaga yang telah ada akibat asumsi

(dan bukti) mengenai korupsi yang sulit diberantas.

2. Tidak independennya suatu lembaga negara sehingga tidak imun

terhadap intervensi suatu kekuasaan negara atau kekuasaan lain.

3. Ketidakmampuan lembaga pemerintah yang ada untuk melakukan

tugas-tugas yang urgent dilakukan dalam masa transisi demokrasi

karena persoalan birokrasi dan korupsi, kolusi, dan nepotisme.

C. Nomokrasi Islam

22

Evy Trisulo D, Kajian Kelembagaan Sekretariat. . ., (Jakarta Pusat: Komisi Informasi

Pusat RI Graha PPI, 2015), h. 23. 23

EvyTrisulo D, KajianKelembagaanSekretariat. . ., (Jakarta Pusat:

KomisiInformasiPusat RI Graha PPI, 2015), h. 23-24.

Page 36: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

Negara Islam adalah negara hukum, secara konsepsional

terdapat lima konsep negara hukum, yaitu: Rechtsstaat, Rule of Law,

Sosialist Legality, Nomokrasi Islam, dan Negara Hukum

(Indonesia).24

Konsep Nomokrasi Islam adalah suatu konsep negara hukum

yang dianut oleh negara-negara Islam. Titik perbedaan konsep Nomokrasi

Islam dengan konsep negara hukum yang lainnya adalah dengan

didasarkan pada asas-asas dan kaidah-kaidah hukum Islam (syar’iah) yang

bersumber dari Al-Qur’an, Al-Hadits (Sunnah), dan ra’yu dalam seluruh

aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Konsep Nomokrasi Islam

memberikan kebebasan kepada individu dengan didasarkan pada syari’ah

yang berlaku yakni dengan memandang aspek hablum minnallah dan

aspek hablum minnannas.25

Negara dalam Islam tidak dapat dikatakan sebagai teokrasi

seperti dipahami di Barat. Dalam nomokrasi Islam, kepala negara

menjalankan pemerintahan tidak berdasarkan mandat Tuhan, tetapi

berdasarkan hukum-hukum syariat yang diturunkan Tuhan kepada

manusia melalui Rasul-Nya Muhammad SAW. Sejauh disebutkan tegas

oleh syariat, maka penguasa tinggal melaksanakan saja apa yang

disebutkan dalam sumber al-syariat tersebut, yaitu Al-Qur’an dan al-

Sunnah. Namun karena hukum syariat lebih banyak bersifat global dan

baku manusia diberi wewenang yang luas untuk mengadakan ijtihad

24

Sugianto, Ilmu Negara Sebuah Kajian dalam Perspektif Teori Kenegaraan di

Indonesia, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), h. 18. 25

Mahfud Md, et. Al., Prosiding Kongres Pancasila IV: Srategi Pelembagaan Nilai-nilai

Pancasila dalam Menegakkan Konstitusionalitas Indonesia, (Yogyakarta: Pusat Studi Pancasila

UGM, 2012), h. 59.

Page 37: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

terhadap masalah-masalah yang tidak diatur secara tegas oleh syariat.

Tentu saja ijtihad tersebut harus sejalan dengan prinsip-prinsip

kemaslahatan manusia dan tidak bertentangan dengan semangat syariat

Islam itu sendiri.26

Adanya kebebasan berijtihad bagi yang mampu ini

mengisyaratkan bahwa setiap anggota masyarakat mempunyai hak dan

kesempatan yang sama dalam berpartisipasi menjawab berbagai persoalan

kemasyaratan dan kenegaraan. Namun demikian, agar ijtihad ini dapat

terarah dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan semangat Islam,

negara membutuhkan perhimpunan para ahli dari berbagai disiplin

keilmuan di dalam lembaga legislatif. Hasil ijtihad inilah yang kemudian

menjadi hukum-hukum yang harus dijalankan pemimpin negara.

Karenanya, jika kepala negara tidak menjalankan kewajibannya

sebagaimana yang telah ditentukan, maka ia harus dimintai

pertanggungjawaban. Bahkan ia dapat diturunkan dari jabatannya jika

memang perlu.27

Sebagai sumber ajaran Islam, Al-Qur'an dan al-Sunnah tidak

mengatur secara rinci bagaimana nomokrasi Islam harus dijalankan oleh

negara. Islam hanya mengatur prinsip dasar umum saja. Menurut Tahir

Azhary, prinsip-prinsip nomokrasi Islam adalah kekua-saan sebagai

amanah, musyawarah, keadilan, perlindungan terhadap HAM, peradilan

26

Muhammad Iqbal, “FiqhSiyasahKontekstualisasiDoktrinPolitik Islam” (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2014), h. 236. 27

Muhammad Iqbal, FiqhSiyasah ..., (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), h. 235-240.

Page 38: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

yang bebas, perdamaian, kesejahteraan, dan ketaatan rakyat kepada

pemerintah.

Sementara Munawir Sjadzali hanya menyebutkan enam prinsip

saja yang ada di dalam Al-Qur'an, yaitu prinsip kedudukan manusia di

bumi, musyawarah, ketaatan pada pemimpin, perjanjian, persamaan, dan

hubungan baik antarumat beragama. Adapun Pulungan mengemukakan

enam belas prinsip dalam nomokrasi Islam yang digariskan Al-Qur'an.

Prinsip tersebut adalah prinsip kedudukan manusia di atas bumi sebagai

khalifah, manusia sebagai umat yang satu, penegakan kepastian hukum

dan keadilan, kepemimpinan, musyawarah, persatuan dan persaudaraan,

persamaan, hubungan antarnegara bertetangga, saling menolong dan

membela yang lemah, perdamaian, ekonomi dan perdagangan yang etis,

administrasi, bela negara, perhargaan pada hak-hak asasi manusia, amar

ma'ruf nahi munkar, dan penempatan pejabat negara berdasarkan

profesionalisme.

Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan prinsip-

prinsip nomokrasi Islam sebagai berikut:28

1. Prinsip Kedudukan Manusia di Bumi

Dalam prinsip ini Allah menegaskan bahwa manusia

diciptakan-Nya adalah sebagai khalifah yang akan memakmurkan

bumi ini:

28

Muhammad Iqbal, FiqhSiyasah ..., (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), h. 235-240.

Page 39: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

وإذ قال ربك للملائكة إني جاعل ف الأرض خليفة قالوا أتعل فيها من ماء ي فسد فيها ويسفك الدي

Artinya:

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat,

"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di

muka bumi. Mereka bertanya,”Mengapa Engkau hendak

menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat

kerusakan padanya dan menumpahkan darah?”” (QS. al-

Baqarah [2]: 30).

وىو الذي جعلكم خلائف الأرض ورفع ب عضكم ف وق ب عض درجات لوكم ف ما آتاكم إن ربك يع الع اا وإ و ل فور ر يم ليب

Artinya:

“Dan Dialah yang menjadikan kalian penguasa-penguasa di

bumi dan Dia meninggikan sebagian kalian atas sebagian

(yang lain) beberapa derajat, untuk menguji kalian tentang

apa yang diberikan­Nya kepada kalian. Sesungguhnya

Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia

Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. al-An’am [6]:

165)

Karenanya, manusia bertanggung jawab untuk mengelola

dan memeliharanya dari kehancuran.

2. Prinsip Kekuasaan sebagai Amanah

Allah memerintahkan agar manusia melaksanakan amanah

yang diembankan di pundaknya:

إن اللو يأم كم أن ت ؤدوا الأما ات إل أىلها وإذا كمتم ب ي الناس أن يعا بصيرا إن اللو عما يعظكم بو تكموا بالعدل إن اللو كان س

Artinya:

Page 40: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat

kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu)

apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu

menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi

pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya

Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-

Nisa [4]: 58)

Dalam Islam, amanah merupakan sesuatu yang harus

dipelihara karena kelak akan dipertanggungjawabkan kepada Allah.

Kekuasaan merupakan salah satu amanah yang harus dijalankan

dengan baik, sesuai dengan perintah-Nya. Karena itu, Islam tidak dapat

menoleransi segala bentuk penyimpangan dan penyalahgunaan

kekuasaan.

3. Prinsip Penegakan Keadilan

Sangat banyak ayat Al-Qur'an yang menegaskan

pentingnya keadilan dalam masyarakat. Bahkan untuk menjelaskan hal

ini, Allah tidak hanya menggunakan kata al-'adl saja, tetapi juga kata-

kata al-wazn/al-mizân, al-qisth, dan as-wasath. Ini menunjukkan

bahwa keadilan merupakan sesuatu yang harus senantiasa

diperjuangkan dan ditegakkan dalam masyarakat. Keadilan merupaka

prinsip keseimbangan dalam kehidupan manusia. Selama keadilan

dapat ditegakkan dengan baik, maka keseimbangan kehidupan tatanan

dunia akan terpelihara dan terjaga. Sebaliknya, jika keadilan sudah

tidak dapat ditegakkan, maka keseimbangan tidak akan tercapai dan

tatanan kehidupan dunia pun akan goyah. Di antara ayat-ayat yang

menuntut manusia untuk menegakkan keadilan:

Page 41: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

إن اللو يأم كم أن ت ؤدوا الأما ات إل أىلها وإذا كمتم ب ي الناس أن يعا بصيرا إن اللو عما يعظكم بو تكموا بالعدل إن اللو كان س

Artinya:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat

kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu)

apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu

menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi

pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya

Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. An-

Nisa [4]: 58)

ول تكن إ ا أ زلنا إليك الكتاا بالقي لتحكم ب ي الناس با أراك اللو للخائني خصيما

Artinya:

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu

dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara

manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu,

dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak

bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat.”

(QS. An-Nisa [4]: 105)

يا أي ها الذين آمنوا كو وا ق وامي بال سط شهداء للو ولو على أ فسكم أو فلا ت تبعوا إن يكن غنيا أو ف يرا فاللو أول بما الوالدين والأق بي وإن ت لووا أو ت ع ضوا فإن اللو كان با ت عملون خبيرا الوى أن ت عدلوا

Artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang

benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah

biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum

kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih

tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa

nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika

kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi

saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui

segala apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nisa [4]: 135)

Page 42: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

هى عن الفحشاء سان وإيتاء ذي ال ب وي ن إن اللو يأم بالعدل وال يعظكم لعلكم تذك ون والمنك والب ي

Artinya:

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan

berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah

melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.

Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat

mengambil pelajaran.” (QS. an-Nahl [16]: 90)

Prinsip ini berkaitan erat dengan prinsip persamaan antara

sesama manusia. Islam tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan

warna kulit, suku bangsa, bahasa dan ras, tetapi berdasarkan

ketakwaannya kepada Allah. Sebagaimana firman Allah:

يا أي ها الناس إ ا خل ناكم من ذك وأ ثى وجعلناكم شعوبا وق بائل لت عارفوا إن اللو عليم خبير إن أك مكم عند اللو أت اكم

Artinya:

“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di

sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu.”

(QS. Al-Hujurat [49]: 13)

Karena itu, tidak ada seorang pun yang berhak

mendapatkan bantuan khusus di depan hukum. Nabi Muhammad SAW

mengajarkan bahwa kehancuran bangsa diawali oleh sikap

diskriminatif dalam penegakan hukum. Mereka menghukum rakyat

jelata yang bersalah, tetapi membiarkan bangsawan atau elit

masyarakat yang melakukan tindakan melawan hukum.

4. Prinsip Musyawarah

Page 43: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

Musyawarah disebutkan secara tegas dalam Al-Qur'an:

لمن أراد أن يتم ال ضاعة والوالدات ي ضعن أولدىن ولي كاملي ل تكلف فس إل و عها وعلى المولود لو رزق هن وكسوت هن بالمع وف

لك ل تضار والدة بولدىا ول مولود لو بولده وعلى الوارث مثل ذهما وتشاور فلا جناح عليهما وإن أردت أن فإن أرادا فصال عن ت اض من

تست ضعوا أولدكم فلا جناح عليكم إذا لمتم ما آت يتم بالمع وف وات وا اللو واعلموا أن اللو با ت عملون بصير

Artinya:

“Para ibuhendaklahmenyusukananak-

anaknyaselamaduatahunpenuh, yaitubagi yang

inginmenyempurnakanpenyusuan. Dan kewajiban ayah

memberimakandanpakaiankepada para ibudengancarama'ruf.

Seseorangtidakdibebanimelainkanmenurutkadarkesanggupan

nya.

Janganlahseorangibumenderitakesengsaraankarenaanaknyad

anseorang ayah karenaanaknya,

danwarispunberkewajibandemikian.

Apabilakeduanyainginmenyapih (sebelumduatahun)

dengankerelaankeduanyadanpermusyawaratan,

makatidakadadosaataskeduanya. Dan

jikakamuinginanakmudisusukanoleh orang lain,

makatidakadadosabagimuapabilakamumemberikanpembayar

anmenurut yang patut. Bertakwalahkamukepada Allah

danketahuilahbahwa Allah MahaMelihatapa yang

kamukerjakan.” (al-Baqarah [2]: 233)

ولو كنت فظا غليظ ال لب ل فضوا من فبما رحة من اللو لنت لم هم وا ت ف لم وشاورىم ف الأم ولك فإذا عزمت فاعف عن

إن اللو يب المت وكيلي ف ت وكل على اللو

Artinya:

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah

lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi

berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari

sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah

Page 44: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka

dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan

tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya

Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”

(Ali Imran [3]: 159)

ناىم ن هم وما رزق م وأقاموا الصلاة وأم ىم شورى ب ي والذين ا تجابوا ل بيي نف ون

Artinya:

“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan

Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka

(diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka

menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada

mereka.” (asy-Syura [42]: 38)

Dalam ayat-ayat tersebut dijelaskan bahwa musyawarah

memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan urusan

umat beriman. Bahkan isyarat pentingnya musyawarah ini diapit oleh

penjelasan Al-Qur'an tentang orang yang mengatur shalat dan

menafkahkan sebagian hartanya sebagai orang yang mematuhi seruan

Allah. Ini menandakan bahwa musyawarah merupakan prinsip penting

dalam nomokrasi Islam yang posisinya hanya setingkat di bawah

kewajiban shalat.

5. Prinsip Kepatuhan Kepada Pemimpin

Dalam hal ini Allah SWT meletakkan kewajiban mematuhi

pemimpin pada peringkat ketiga setelah kewajiban mematuhi Allah

dan Rasul-Nya. Namun demikian, kepatuhan kepada pemimpin

bersifat relatif sejauh tidak bertentangan dengan perintah Allah dan

Rasul-Nya. Itu sebabnya pada surat an-Nisa [4]: 59:

Page 45: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

فإن يا أي ها الذين آمنوا أطيعوا اللو وأطيعوا ال ول وأول الأم منكم ت نازعتم ف شيء ف دوه إل اللو وال ول إن كنتم ت ؤمنون باللو والي وم الخ

وأ سن تأويلا لك خي ذ

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah

dantaatilahRasul (Nya), danulilamri di antarakamu.

Kemudianjikakamuberlainanpendapattentangsesuatu,

makakembalikanlahiakepada Allah (Al Quran) danRasul

(sunnahnya), jikakamubenar-benarberimankepada Allah

danharikemudian. Yang demikianitulebihutama (bagimu)

danlebihbaikakibatnya.” (an-Nisa [4]: 59)

Allah merangkaikan kata "athi'u" hanya untuk Allah dan

Rasul-Nya, tidak kepada pemimpin (uli al-amr).

6. Prinsip Persaudaraan dan Persatuan

Dalam surat al-Hujurat [49]: 10, Allah menegaskan bahwa

umat beriman adalah bersaudara:

ا المؤمنون إخوة فأصلحوا ب ي أخويكم ا إن وات وا اللو لعلكم ت حو إن وات وا اللو لعلكم ت حون المؤمنون إخوة فأصلحوا ب ي أخويكم

Artinya:

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab

itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua

saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu

mendapat rahmat.” (al-Hujurat [49]: 10)

Karena itu, sesama Muslim wajib mendamaikan saudaranya

yang bersengketa agar mereka memperoleh rahmat-Nya. Sementara

dalam surat Ali Imran [3]: 103:

Page 46: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

يعا ول ت ف قوا واذك وا عمت اللو عليكم إذ كنتم واعتصموا ببل اللو جأعداء فألف ب ي ق لوبكم فأصبحتم بنعمتو إخوا ا وكنتم على شفا ف ة من

ها اللو لكم آياتو لعلكم ت هتدون النار فأ ذكم من لك ي ب يي كذ

Artinya:

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama)

Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan

nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)

bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu

menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang

bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka,

lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah

Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu

mendapat petunjuk.” (Ali Imran [3]: 103)

Allah memerintahkan umat Islam untuk berpegang teguh

pada agama-Nya dan melarang berpecah belah, karena persatuan meru

pakan nikmat yang besar yang telah dianugerahkan Allah untuk

hamba-hamba-Nya yang beriman.

7. Prinsip Perdamaian

Islam adalah agama yang membawa perdamaian dan

rahmat. Karena itu, Al-Qur'an mengajarkan bahwa umatnya harus

mengutamakan perdamaian dalam berhubungan dengan umat lain,

sebagaimana firman Allah:

إ و ىو السميع العليم وإن جنحوا للسلم فاجنح لا وت وكل على اللو

Artinya:

“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka

condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah.

Page 47: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha

Mengetahui.” (QS. al-Anfal [8]: 61)

Perang hanya boleh dilakukan dan diizinkan ketika umat

Islam terusik dan tidak merasa aman oleh pihak agresi pihak lain.

8. Prinsip amar ma'ruf nahy munkar

Dalam hal ini, Islam mengajarkan umat untuk selalu saling

menasihati dan melakukan kontrol atas kekuasaan agar kebaikan selalu

terpelihara dalam kehidupan masyarakat. Sebagaimana firman Allah:

“Dan hendaklah ada di a

هون عن المنك ير ويأم ون بالمع وف وي ن ولتكن منكم أمة يدعون إل ال وأول ك ىم المفلحون

Artinya:

ntara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,

menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang

munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”(QS. Ali

Imran [3]: 104)

هون عن المنك أمة أخ جت للناس تأم ون بالمع وف وت ن كنتم خي هم المؤمنون ولو آمن أىل الكتاا لكان خي ا لم وت ؤمنون باللو من

وأكث ىم الفا ون

Artinya:

“Kamuadalahumat yang terbaik yang

dilahirkanuntukmanusia, menyuruhkepada yang ma'ruf,

danmencegahdari yang munkar, danberimankepada Allah.

SekiranyaAhliKitabberiman, tentulahitulebihbaikbagimereka,

di antaramerekaada yang beriman,

dankebanyakanmerekaadalah orang-orang yang fasik.” (QS.

Ali Imran [3]: 110)

Page 48: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

هون عن المنك ي ؤمنون باللو والي وم الخ ويأم ون بالمع وف وي ن ويسارعون ف الي ات وأول ك من الصالي

Artinya:

“Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan,

mereka menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari

yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai

kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh.”

(QS. Ali Imran [3]: 114)

Ini mengisyaratkan bahwa oposisi sebenarnya bukanlah hal

yang tabu dalam nomokrasi Islam. Adanya perubahan ini dapat

menjadi penyeimbang bagi kekuasaan pemerintah, sehingga mereka

selalu merasa diawasi dan dikontrol. Oposisi ini tidak hanya dilakukan

oleh lembaga, tetapi juga dapat dilakukan oleh pribadi-pribadi di

masyarakat Islam.

9. Prinsip Profesionalisme dan Akuntabilitas Publik dalam Pengisian

Jabatan Pemerintahan

Dalam prinsip ini, pemegang kekuasaan tidak boleh

mengangkat pejabat-pejabat negara berdasarkan hubungan primordial

atau kekerabatan. Pemegang kekuasaan harus mempertimbangkan

profesionalitas dan kemampuan dan kejujuran pejabat negara yang

akan diangkat. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surat al-

Qashash [28]: 26:

من ا تأج ت ال وي الأمي قالت إ داها يا أبت ا تأج ه إن خي

Artinya:

Page 49: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku

ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena

sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk

bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat

dipercaya". (QS. al-Qashash [28]: 26)

Melalui kisah Nabi Musa a.s., Allah mengisyaratkan bahwa

orang dapat diangkat sebagai "pejabat" harus memiliki dua syarat,

yaitu kuat (dalam arti memiliki kemampuan dan keahlian di

bidangnya) dan tepercaya (dapat menjaga amanah yang diserahkan

padanya).

10. Prinsip Penegakan HAM

Dalam nomokrasi Islam, penegakan hak asasi manusia

(HAM) merupakan hal yang sangat diperhatikan. Pelanggaran HAM,

apa pun bentuknya, tidak dapat dibenarkan dalam Islam. Penegakan

HAM ini bukan hanya untuk orang-orang Islam saja, tetapi juga untuk

orang-orang non-Islam. Mereka menerima hak-hak perdata yang sama

dengan orang Islam. Salah satu hak manusia yang paling asasi adalah

hak untuk memeluk dan menganut suatu agama. Dalam hal ini, Al-

Qur'an memberikan kebebasan penuh kepada manusia untuk memilih

agama yang sesuai dengan hati nuraninya. Sebagaimana firman Allah:

ين ال شد من ال يي ل إك اه ف الدي فمن يكف بالطاغوت قد ت ب ييع عليم وي ؤمن باللو ف د ا تمسك بالع وة الوث ى ل ا فصام لا واللو س

Artinya:

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);

sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan

yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada

Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia

Page 50: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak

akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha

Mengetahui.” (QS. al-Baqarah [2]: 256)

لكم دي نكم ول دين

Artinya:

“Untukmuagamamu, danuntukkulah, agamaku". (QS. al-

Kafirun [109]: 6)

إ ا أعتد ا فمن شاء ف لي ؤمن ومن شاء ف ليكف وقل الق من ربيكم وإن يست يثوا ي اثوا باء كالمهل يشوي للظالمي ارا أ اط بم ادق ها

ب س الش اا و اءت م ت ف ا الوجوه

Artinya:

“Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu;

maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia

beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir".

Sesungguhnya Kami telahsediakanbagi orang

orangzalimituneraka, yang gejolaknyamengepungmereka.

Dan jikamerekamemintaminum,

niscayamerekaakandiberiminumdengan air sepertibesi yang

mendidih yang menghanguskanmuka. Itulahminuman yang

paling burukdantempatistirahat yang paling jelek.” (QS. al-

Kahfi [18]: 29)

Page 51: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Alasan PembubaranLembaga Negara Non Struktural Menurut

Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2016

Presiden Joko Widodo pada 30 Desember 2016,

menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 116 tahun 2016

tentang pembubaran sembilan lembaga non struktural. Dengan alasan

untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemerintahan negara,

sembilan lembaga non struktural yang dibubarkan tersebut antara lain

adalah 1) Badan Benih Nasional, 2) Badan Pengendalian Bimbingan

Masal 3) Dewan Nasional Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan

Bebas, 4) Dewan Kelautan Indonesia, 5) Dewan Pemantapan

Ketahanan Ekonomi dan Keuangan, 6) Komite Pengarah

Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Pulau Batam, Pulau

Bintan, dan Pulau Karimun, 7) Tim Nasional Pembakuan Nama Rupa

Bumi, 8) Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional, dan 9) Komisi

Nasional Pengendalian Zoonosis.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi, Asman Abdur memaparkan bahwa:

Alasan pembubaran sembilan lembaga non struktural tersebut

adalah karena fungsi dan tugasnya ternyata telah

Page 52: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

diamanahkan kepada lembaga/kementerian terkait, untuk itu

dikembalikan kepada lembaga/kementerian terkait.29

Menurut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 116 tahun 2016

secara rinci pelaksanaan tugas dan fungsi sembilan lembaga non

struktural tersebut tumpang tindih dengan tugas dan fungsi lembaga

terkait sebagi berikut:

1. Tugas dan fungsi Badan Benih Nasional dilaksanakan oleh

kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di

bidang pertanian;

2. Tugas dan fungsi Badan Pengendalian Bimbingan Massal

dilaksanakan oleh oleh kementerian yang menyelenggarakan

urusan pemerintahan di bidang pertanian;

3. Tugas dan fungsi Dewan Pemantapan Ketahanan Ekonomi dan

Keuangan dilaksanakan oleh kementerian yang menyelenggarakan

fungsi sinkronisasi dan koordinasi urusan kementerian di bidang

perekonomian;

4. Tugas dan fungsi Komite Pengarah Pengembangan Kawasan

Ekonomi Khusus di Pulau Batam, Bintan, dan Pulau Karimun

dilaksanakan oleh lembaga nonstruktural yang mempunyai tugas

dan wewenang melaksanakan pengelolaan, pengembangan, dan

pembangunan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas

masing-masing di Pulau Batam, Bintan, dan Pulau Karimun;

29

Pemerintah Bubarkan 9 Lembaga Non-Struktural, https://www.youtube.com/watch?v=

X75MfJ-lNn4, (diakses pada 30 Juli 2019).

Page 53: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

5. Tugas dan fungsi Tim Nasional Pembakuan Nama Rupabumi

dilaksanakan oleh lembaga pemerintah nonkementerian yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang geospasial;

6. Tugas dan fungsi pengkajian dan pemberian pertimbangan serta

rekomendasi kebijakan, pemantauan, dan evaluasi di bidang

kelautan Dewan Kelautan Indonesia dilaksanakan oleh

kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di

bidang kelautan dan perikanan, sedangkan tugas dan fungsi

konsultasi dalam rangka keterpaduan kebijakan dilaksanakan oleh

kementerian yang melaksanakan fungsi sinkronisasi dan koordinasi

urusan kementerian di bidang kemaritiman;

7. Tugas dan fungsi Dewan Nasional Kawasan Perdagangan Bebas

dan Pelabuhan Bebas dilaksanakan oleh lembaga nonstruktural

yang mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan

pengembangan kawasan ekonomi khusus;

8. Tugas dan fungsi Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional

dilaksanakan oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang agraria dan tata ruang; dan

9. Tugas dan fungsi Komisi Nasional Pengendalian Zoonosis

dilaksanakan oleh kementerian yang melaksanakan fungsi

sinkronisasi dan koordinasi urusan kementerian di bidang

pembangunan dan kebudayaan

“Dengan pembubaran sebagaimana dimaksud, pembiayaan,

pegawai, perlengkapan, dan dokumen pada 9 (sembilan)

Page 54: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

lembaga nonstruktural dialihkan kepada

kementerian/lembaga sebagaimana dimaksud,” bunyi Pasal 3

ayat (1) Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 116 tahun 2016

(Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 116 tahun 2016)”.30

Pengalihan sebagaimana dimaksud dikoordinasikan oleh

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

dengan melibatkan unsur Badan Kepegawaian Negara, Badan

Pengawas Keuangan dan Pembangunan, Arsip Nasional Republik

Indonesia, dan Kementerian Keuangan.

“Pengalihan sebagaimana dimaksud diselesaikan paling lama 1

(satu) tahun terhitung sejak tanggal diundangkan Peraturan

Presiden ini,” bunyi Pasal 3 ayat (3) Peraturan Presiden (Perpres)

Nomor 116 tahun 2016 (Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 116

tahun 2016)”.31

Pendanaan untuk pelaksanaan pembubaran 9 (sembilan)

lembaga nonstruktural itu, menurut Perpres ini, dibebankan pada

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dengan berlakunya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 116

tahun 2016, maka: a. Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun 1971

tentang Badan Benih Nasional; b. Perpres Nomor 40 Tahun 1997

tentang Badan Pengendalian Bimbingan Massal; c. Keputusan

Presiden Nomor 17 Tahun 1998 tentang Dewan Pemantapan

Ketahanan Ekonomi dan Keuangan yang terakhir diubah dengan

Keputusan Presiden Nomor 121 Tahun 1998; d. Keputusan Presiden

Nomor 12 Tahun 2006 tentang Komite Pengarah Pengembangan

30

Pasal 3 ayat (1) Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 116 tahun 2016 (diakses pada 30

Juli 2019). 31

Pasal 3 ayat (1) Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 116 tahun 2016 (diakses pada 30

Juli 2019).

Page 55: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

Kawasan Ekonomi Khusus di Pulau Batam, Bintan, dan Pulau

Karimun; e. Perpres Nomor 112 Tahun 20016 tentang Tim Nasional

Pembakuan Nama Rupabumi; f. Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun

2007 tentang Dewan Kelautan Indonesia; g. Perpres Nomor 30 Tahun

2008 tentang Dewan Nasional Kawasan Perdagangan Bebas dan

Pelabuhan Bebas; h. Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 2009 tentang

Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional; dan i. Perpres Nomor 30

Tahun 2011 tentang Pengendalian Zoonis, dicabut dan dinyatakan

tidak berlaku.

“Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan,” bunyi Pasal 6 Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun

2016, yang telah diundangkan oleh Menteri Hukum dan HAM

Yasonna H. Laoly pada 30 Desember 2016.

2. Alasan Pemerintah Tidak Membubarkan Lembaga Negara Non

Struktural Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap

PerempuanMenurutTeori Agus Dwiyanto Dan Tinjauannya

Menurut Hukum Islam

Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan adalah

lembaga negara yang independen untuk penegakan hak asasi manusia

Page 56: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

perempuan Indonesia. Komnas Perempuan dibentuk melalui

Keputusan Presiden No. 181 Tahun 1998, pada tanggal 9 Oktober

1998, yang diperkuat dengan Peraturan Presiden No. 65 Tahun 2005.

“Komnas Perempuan lahir dari tuntutan masyarakat sipil,

terutama kaum perempuan, kepada pemerintah untuk

mewujudkan tanggung jawab negara dalam menanggapi dan

menangani persoalan kekerasan terhadap perempuan.

Tuntutan tersebut berakar pada tragedi kekerasan seksual

yang terutama dialami oleh perempuan etnis Tionghoa dalam

kerusuhan Mei 1998 di berbagai kota besar di Indonesia.”32

Komnas Perempuan tumbuh menjadi salah satu Lembaga

Nasional Hak Asasi Manusia (LNHAM), sesuai dengan kriteria-

kriteria umum yang dikembangkan dalam The Paris Principles. Kiprah

aktif Komnas Perempuan menjadikan lembaga ini contoh berbagai

pihak dalam mengembangkan dan meneguhkan mekanisme HAM

untuk pemajuan upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan

baik di tingkat lokal, nasional, kawasan, maupun internasional.

Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan

memiliki tujuan untuk 1) Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi

penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan

penegakan hak-hak asasi manusia perempuan di Indonesia, dan 2)

Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk

kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan hak-hak asasi

perempuan.

32

Komnas Perempuan, Latar Belakang Berdirinya Komnas

Perempuan.https://www.komnasperempuan.go.id (diakses pada 01 September 2019).

Page 57: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

“Menurut Agus Dwiyanto dalam bukunya yang berjudul

Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi

Birokrasi, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap

Perempuan merupakan salah satu lembaga non struktural yang

harusnya jugadibubarkan dengan alasan fungsi dan tugasnya

tumpang tindih dengan kementerian Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak, Kementerian Sosial, Kementerian

Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan Komisi Nasional Hak

Asasi Manusia.”33

Ada beberapa mandate dan kewenangan yang harus

dilaksanakan oleh Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap

Perempuan antara lain:

1. Menyebarluaskan pemahaman atas segala bentuk kekerasan

terhadap perempuan Indonesia dan upaya-upaya pencegahan dan

penanggulangan, serta penghapusan segala bentuk kekerasan

terhadap perempuan;

2. Melaksanakan pengkajian dan penelitian terhadap berbagai

peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta berbagai

instrumen internasional yang relevan bagi perlindungan hak-hak

asasi perempuan;

3. Melaksanakan pemantauan, termasuk pencarian fakta dan

pendokumentasian kekerasan terhadap perempuan dan pelanggaran

HAM perempuan, serta penyebarluasan hasil pemantauan kepada

publik dan pengambilan langkah-langkah yang mendorong

pertanggungjawaban dan penanganan;

33

Agus Dwiyanto, Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi Birokrasi,

(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013), h. 109-110.

Page 58: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

4. Memberi saran dan pertimbangan kepada pemerintah, lembaga

legislatif, dan yudikatif, serta organisasi-organisasi masyarakat

guna mendorong penyusunan dan pengesahan kerangka hukum dan

kebijakan yang mendukung upaya-upaya pencegahan dan

penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan,

serta perlindungan HAM penegakan dan pemajuan hak-hak asasi

perempuan

5. Mengembangkan kerja sama regional dan internasional guna

meningkatkan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan

segala bentuk kekerasan terhadap perempuan Indonesia, serta

perlindungan, penegakan dan pemajuan hak-hak asasi perempuan.

Sebagai Lembaga Non Struktural, Komisi Nasional Anti

Kekerasan terhadap Perempuan juga memiliki peran sebagai berikut:

1. Pemantau dan pelapor tentang pelanggaran HAM berbasis gender

dan kondisi pemenuhan hak perempuan korban;

2. Pusat pengetahuan (resource center) tentang hak asasi perempuan;

3. Pemicu perubahan serta perumusan kebijakan;

4. Negosiator dan mediator antara pemerintah dengan komunitas

korban dan komunitas pejuang hak asasi perempuan, dengan

menitikberatkan pada pemenuhan tanggung jawab negara pada

penegakan hak asasi manusia dan pada pemulihan hak-hak korban;

5. Fasilitator pengembangan dan penguatan jaringan di tingkat lokal,

nasional, regional dan internasional untuk kepentingan

Page 59: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

pencegahan, peningkatan kapasitas penanganan dan penghapusan

segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.

B. Pembahasan

1. Analisis PembubaranLembaga Negara Non Struktural Menurut

Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2016 dan Tinjauannya

Menurut Hukum Islam

Pembubaran lembaga non struktural di Indonesia

berdasarkan Perpres No. 116 Tahun 2016 merupakan kebijakan yang

dilakukan Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan

yang bertujuan untuk menyejahterakan rakyatnya. Negara Indonesia

adalah negara hukum. Di dalam negara hukum Indonesia, setiap aspek

kebijakan pemerintah baik dalam lapangan pengaturan maupun

pelayanan harus dengan didasarkan pada peraturan perundang-

undangan. Artinya pemerintah tidak dapat melakukan tindakan

sewenang-wenang. Tindakan atau kebijakan yang diambil pemerintah

tidak boleh bertentang dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Berdasarkan Perpres No. 116 Tahun 2016 dipaparkan

bahwa alasan pembubaran lembaga negara non struktural tersebut

adalah tumpang tindih tugas dan fungsi lembaga negara non struktural,

ketidak urgenan keberadaan lembaga, adanya potensi overlapping, dan

adanya inefisiensiauthority (ketidak sesuaian kewenangan) adalah

langkah yang diambil pemerintah untuk melaksanakan tujuan negara

Page 60: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

yaitu menciptakan kesejahteraan pada rakyatnya. Hal ini juga sejalan

dengan teori Zoelva yang memeparkan bahwa lembaga non struktural

merupakan institusi yang dibentuk karena urgensi terhadap tugas

khusus tertentu yang tidak dapat diwadahi dalam kelembagaan

pemerintah (konvensional) dengan keunikan tertentu dan memiliki

karakteristik tugas yang penting, unik, dan terintegrasi serta efektif.

Ditinjau dari hukum islam, pembubaran lembaga non

struktural menurut Perpres No. 116 Tahun 2016 dapat dibenarkan

karena tumpang tindihnya tugas dan fungsi dengan badan terkait

sehingga pendanaan untuk pelaksanaan lembaga non struktural

tersebut menjadi double budgeting dan memengaruhi Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Oleh karena itu, keputusan

Presiden Jokowi dapat dibenarkan dalam hal pembubaran sempilan

lembaga non struktural di Indonesia dengan alasan meminimalisirkan

pembelanjaan dan pengeluaran Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN) untuk kemakmuran umat dan agama. Hal ini sesuai

dengan QS. Isra’ 26: 27, yaitu:

ر ت بذي ا رينكا وا إخوان الشياطي وكان الشيطان -٢٦-ول ت بذي -٢٧-إن المبذي

Artinya:

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu)

secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu

adalah saudara setan.” (Al-Isra’ 26-27)

Kemudian, QS. Al-Furqon 67 juga menyebutkan:

Page 61: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

لك ق واما والذين إذا أ ف وا ل يس فوا ول ي ت وا وكان ب ي ذ

Artinya: “Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih)

orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak

berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara

wajar.” (Al-Furqon 67)”.

Dari QS. Al-Furqon 67 dikatakan bahwa Islam adalah

agama yang seimbang. Islam membawa manusia untuk berlaku adil

dan tak melampaui batas. Karena segala sesuatu yang melampaui batas

itu buruk. Bahkan umat islam juga disebut Ummatan Wasatho yang

bermakna umat yang berada ditengah. Kemudian dari QS. Isra’ 26: 27

disebutkan bahwa Allah tidak menyukai orang yang boros, di mana

tetap mempertahankan lembaga non struktural yang tugas dan

fungsinya tumpang tinding dengan badan lain, dan membebankan

segala pembelanjaannya pada Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN) adalah suatu bentuk perlakuan pemborosan uang

Negara.

Selain itu, ulama fiqh siyasah al-Mawardi, Muhammad

Rasyid Ridha, dan Muhammad Yusuf Musa mengatakan, salah satu

kewajiban yang harus dijalankan oleh kepala negara adalah mengelola

urusan kenegaraan untuk kemakmuran umat dan agama. Allah SWT

berfirman:

وإذ قال ربك للملائكة إني جاعل ف الأرض خليفة قالوا أتعل فيها من ماء ي فسد فيها ويسفك الدي

Page 62: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

Artinya:

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat,

"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di

muka bumi. Mereka bertanya,”Mengapa Engkau hendak

menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat

kerusakan padanya dan menumpahkan darah?”” (QS. al-

Baqarah [2]: 30).

وىو الذي جعلكم خلائف الأرض ورفع ب عضكم ف وق ب عض درجات لوكم ف ما آتاكم إن ربك يع الع اا وإ و ل فور ر يم ليب

Artinya:

“Dan Dialah yang menjadikan kalian penguasa-penguasa di

bumi dan Dia meninggikan sebagian kalian atas sebagian

(yang lain) beberapa derajat, untuk menguji kalian tentang

apa yang diberikan­Nya kepada kalian. Sesungguhnya

Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia

Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. al-An’am [6]:

165)

Kebijakan pemerintah dalam mengahapus sembilan

lembaga non struktural adalah pencegahan dari membludaknya

pembelanjaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

yang dapat menyebabkan kehancuran ekonomi masyarakat Indonesia.

Kepala negara atau presiden bertanggung jawab untuk mengelola dan

memelihara negara dari kehancuran. Oleh karena itu, boleh bagi

presiden untuk membuat keputusan pembubaran lembaga non

struktural yang tugas dan fungsinya tumpang tindih dengan badan lain

yang pelaksanaannya juga memakai anggaran Negara.

2. Analisis Alasan Pemerintah Tidak Membubarkan Lembaga

Negara Non Struktural Komisi Nasional Anti Kekerasan

Page 63: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

Terhadap PerempuanMenurutTeori Agus Dwiyanto Dan

Tinjauannya Menurut Hukum Islam

Teori Agus Dwiyanto menyatakan dalam bukunya yang

berjudul “Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi

Birokrasi”, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan

merupakan salah satu lembaga non struktural yang harusnya juga

dibubarkan dengan alasan fungsi dan tugasnya tumpang tindih dengan

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Padahal Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap

Perempuan merupakan lembaga negara yang independen untuk

penegakan hak asasi manusia perempuan Indonesia. Komnas

Perempuan dibentuk melalui Keputusan Presiden No. 181 Tahun 1998,

pada tanggal 9 Oktober 1998, yang diperkuat dengan Peraturan

Presiden No. 65 Tahun 2005.

Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan

memiliki tugas dan fungsi yang berbeda dengan Kementerian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Kewenangan

tersebut dirincikan sebagai berikut:

a. Tugas dan Fungsi Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap

Perempuan

1) Pemantau dan pelapor tentang pelanggaran HAM berbasis gender

dan kondisi pemenuhan hak perempuan korban;

Page 64: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

2) Pusat pengetahuan (resource center) tentang hak asasi

perempuan;

3) Pemicu perubahan serta perumusan kebijakan;

4) Negosiator dan mediator antara pemerintah dengan komunitas

korban dan komunitas pejuang hak asasi perempuan, dengan

menitikberatkan pada pemenuhan tanggungjawab negara pada

penegakan hak asasi manusia dan pada pemulihan hak-hak

korban;

5) Fasilitator pengembangan dan penguatan jaringan di tingkat

lokal, nasional, regional dan internasional untuk kepentingan

pencegahan, peningkatan kapasitas penanganan dan penghapusan

segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.

b. Tugas dan Fungsi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak

1) Koodinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

2) Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi

tanggung jawab Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak; dan

3) Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Ditinjau dari hukum Islam, kebijakan pemerintah untuk

tidak membubarkan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap

Page 65: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

Perempuan karena tugas dan fungsinya tidak tumpang tindih, dan

saling berkaitan satu sama lain dengan Kementerian Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak adalah dibolehkan dengan tujuan

memudahkan penyelesaian terhadap kasus kekerasan pada perempuan

di Indonesia. Hal ini sesuai dengan QS: An-Nisa’:58-59:

إن اللو يأم كم أن ت ؤدوا الأما ات إل أىلها وإذا كمتم ب ي الناس أن يعا بصيرا يا أي ها (٥٨)تكموا بالعدل إن اللو عما يعظكم بو إن اللو كان س

الذين آمنوا أطيعوا اللو وأطيعوا ال ول وأول الأم منكم فإن ت نازعتم ف شيء ف دوه إل اللو وال ول إن كنتم ت ؤمنون باللو والي وم الخ ذلك خي

) ٥٩ (وأ سن تأويلا

Artinya:

”Sesungguhnya Allah menyuruh kalian menyampaikan amanat

kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kalian)

apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kalian

menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi

pengajaran yang sebaik-baiknya kepada kalian. Sesungguhnya

Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Wahai orang-orang

yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), serta ulil

amri di antara kalian. Kemudian jika kalian berbeda pendapat

tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (al-Qur’an) dan

Rasul (Sunnahnya), jika kalian benar-benar beriman kepada

Allah dan hari kemudian. Hal itu lebih utama (bagi kalian) dan

lebih baik akibatnya.” (an-Nisa’: 58-59)”

Dari dalil tersebut dipahami bahwa Ayat pertama di atas berkaitan

dengan pemerintah agar menjalankan amanat kepemimpinan yang

diemban dengan sebaik-baiknya. Adapun ayat yang kedua berkaitan

dengan rakyat agar mereka taat kepada pemerintahnya. Dengan

Page 66: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

dilaksanakannya hak dan kewajiban oleh setiap pihak, akan terajut

hubungan yang baik di antara mereka.

Ayat pertama berkaitan dengan pemerintah (ulil amri), agar mereka

menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila

menetapkan hukum di antara manusia supaya menetapkannya dengan adil.

Ayat yang kedua turun berkaitan dengan rakyat, baik dari kalangan militer

maupun sipil, supaya senantiasa menaati pemerintahnya dalam hal

pembagian (jatah), keputusan/ kebijakan, komando perang, dan lainnya.

Berbeda halnya jika mereka memerintahkan kemaksiatan, rakyat tidak

boleh menaati makhluk (pemerintah tersebut) dalam hal bermaksiat

kepada Al-Khaliq (Allah Subhanahu wata‟ala). Jika terjadi perbedaan

pendapat antara pemerintah dan rakyatnya dalam suatu perkara, hendaknya

semua pihak merujuk kepada al-Qur’an dan Sunnah

Rasulullah Shallallahu „alaihi wasallam. Namun, jika pemerintah tidak

mau menempuh jalan tersebut, rakyat masih berkewajiban menaatinya

dalam hal yang tergolong ketaatan kepada Allah Subhanahu wata‟ala dan

Rasul-Nya. Sebab, ketaatan kepada pemerintah dalam hal ketaatan adalah

bagian dari ketaatan kepada AllahSubhanahu wata‟ala dan Rasul-

Nya Shallallahu „alaihi wasallam.

Page 67: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pemerintah membubarkan lembaga negara non struktural menurut

Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2016 karena adanya tumpang tindih

tugas dan fungsi lembaga non struktural dengan badan terkait.

Pembubaran sembilan lembaga non struktural tersebut dalam hukum islam

sesuai dengan QS. Isra’ 26: 27dan QS. Al-Furqan: 67 tentang larangan

berlaku boros. Oleh karena itu wajib hukumnya membubarkan sembilan

lembaga non struktural tersebut.

2. Alasan Pemerintah Tidak Membubarkan Lembaga Negara Non Struktural

Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan karena tugas dan

fungsinya tidak tumpang tindih dengan Kementerian Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak. Hal ini sesuai dengan QS. An-Nisa

58-59 tentang kepemimpinan.

B. Saran

Saran yang dikemukakan oleh peneliti diharapkan dapat dijadikan

masukan yang lebih baik dan berguna untuk semua pihak:

1. Saran Kepada Pemerintah, lakukanlahpenataan kelembagaan ini sebaik

mungkinagar cepat terwujudnyakelembagaan pemerintah yang tepat

ukuran, tepat fungsi, dan tepat proses.

2. Saran bagi peneliti selanjutnya dimana penelitian ini dapat dijadikan

sebagai bahan rujukan penelitian yang sama tentang Analisis Terhadap

Page 68: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

Pembubaran Lembaga Negara Non Struktural Berdasarkan Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 116 Tahun 2016 agar menjadi lebih

baik. Kemudian bagi yang akan melakukan penelitian yang sama

disarankan untuk mencari dan membaca referensi lebih banyak lagi agar

hasil dari penelitian selanjutnya akan semakin lebih baik. Terlebih untuk

menambah dan juga memperoleh ilmu pengetahuan yang baru terhadap

pengembangan ilmu dibidang lembaga Non Struktural.

Page 69: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Al-Faqih, et. Al., Komisi Informasi Reposisi dan Penguatannya,

Yogyakarta: CV Budi Utama, 2016.

Asshiddiqie, Jimly,Perkembangan & Konsolidasi Lembaga Negara Pasca

Reformasi, Jakarta: Sinar Grafika, 2016.

Dwiyanto, Agus, Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi

Birokrasi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2011.

D, Evy Trisulo, Kajian Kelembagaan Sekretariat Komisi Informasi,

Jakarta Pusat: Komisi Informasi Pusat RI Graha PPI, 2015.

Efendi, Jonaedi, Johnny Ibrahim, Metode Penelitian Hukum: Normatif dan

Empiris, Depok: Prenada Media, 2018.

Effendy, Marwan, Kejaksaan Ri Posisi dan Fungsinya dari Perspektif

Hukum, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005.

Fadilah, Roni, Iswandari, Agustin Polana, Mencegah dan Mengendalikan

Flu Burung Pada Itik dan Ayam, Jakarta: AgroMedia, 2013.

Imam Mahdi, Hukum Tata Negara Indonesia, Yogyakarta: Teras, 2011.

Iqbal, Muhammad, Fiqh Siyasah Kontekstualisasi Doktrin Politik Islam,

Jakarta: Prenadamedia Group, 2014.

Isharyanto, Hukum Kelembagaan Negara (Studi Hukum dan Konstitusi

Mengenai Perkembangan Ketatanegaraan Republik Indonesia),

Yogyakarta: Deepublish, 2016.

Jasin, Johan, Hukum Tata Negara Suatu Pengantar, Yogyakarta:

Depublish, 2016.

Johan, Teuku Saiful Bahri, Perkembangan Ilmu Negara dalam Peradaban

Globalisasi Dunia, Yogyakarta: Deepublish, 2018.

Manan, Abdul, Dinamika Politik Hukum Di Indonesia, Jakarta Timur:

Kencana, 2018.

Page 70: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

Mansoer, Moh. Tolcah, Demokrasi Sepanjang Konstitusi, Yogyakarta:

Nurcahya, 1981.

Mahfud Md, et. Al., Prosiding Kongres Pancasila IV: Srategi

Pelembagaan Nilai-nilai Pancasila dalam Menegakkan

Konstitusionalitas Indonesia, Yogyakarta: Pusat Studi Pancasila

UGM, 2012.

Mardiatno, Djati, Bowow Susilo, Estuning Tyas Wulan Mei, Potensi

Sumber Daya Pesisir Kabupaten Jepara, Gadjah Mada University

Press: Yogyakarta, 2018.

Publisher, Redaksi Great, Buku Pintar Politik Sejarah, Pemerintahan, dan

Ketatanegaraan, Yogyakarta: Jogja Great Publisher, 2009.

Rahardjo, Pudji, Menghasilkan Benih dan Bibit Kakao Unggul, Jakarta:

Penebar Swadaya Grup, 2011.

Satria, Arif, Politik Kelautan dan Perikanan, Jakarta: Yayasan Pustaka

Obor Indonesia, 2015.

Sugianto, Ilmu Negara Sebuah Kajian dalam Perspektif Teori Kenegaraan

di Indonesia, Yogyakarta: Deepublish, 2018.

Surbakti, Ramlan, Memahami Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia Widya

Sarana, 1992.

B. Peraturan Perundang-Undangan

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 116 Tahun 2016

C. Skripsi/Tesis/Disertasi yang belum diterbitkan

Aryani, Riandy, “Pembubaran Organisai Kemasyarakatan dalam

Perspektif Hak Asasi Manusia”, Universitas Islam Negeri

Kalijaga Yoyakarta,Skripsi, Program Studi Ilmu Hukum, 2018.

Bestiani, Khoulud Beby, “Perbandingan Pengaturan Pembubaran

Organisasi Kemasyarakatan Menurut Undang-Undang Nomor 17

Tahun 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan Dan Undang-

Undang Nomor 16 Tahun 2017 Tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017

Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013

Tentang Organisasi Kemasyarakatan Menjadi Undang-Undang”,

Universitas Islam Indonesia, Skripsi, Program Studi Ilmu

Hukum, 2018.

Page 71: ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL ...repository.iainbengkulu.ac.id/3873/1/RESTIANDI SUTAMI TAMPU BO… · ANALISIS PEMBUBARAN LEMBAGA NEGARA NONSTRUKTURAL BERDASARKAN

Puspitasari, Yopa, “Kedudukan Lembaga Komisi Pemberantas Korupsi

(KPK) Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia Ditinjau Dari

Hukum Islam”, Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, Skripsi,

Program Studi Hukum Tata Negara, 2018.

D. Artikel di Internet

Arisyarhido, “Lembaga Negara Non-Kementerian dan Lembaga Negara

Non-Struktural”,

https://ridhoarisyadi.wordpress.com/2015/08/08/lembaga-negara-

non-kementerian-dan-lembaga negara-non-struktural/ diakses

pada tanggal 11 Mei 2019.

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,

“Totalitas, Yudi Diagnosa 4 LNS Dalam Satu Hari”,

https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/totalitas-yuddy-

diagnosa-4-lns-dalam-satu-hari, diakses pada 10 Juli 2019.

Komnas Perempuan, Latar Belakang Berdirinya Komnas Perempuan.

https://www.komnasperempuan.go.id,diakses pada 01 September

2019.

“Pemerintah Bubarkan 9 Lembaga Non-Struktural”,

https://www.youtube.com/watch?v= X75MfJ-lNn4, diakses pada

30 Juli 2019.