BAB III Pembahasan
-
Upload
intan-soraya -
Category
Documents
-
view
212 -
download
0
description
Transcript of BAB III Pembahasan
BAB III
DISKUSI PEMBAHASAN KASUS
Anamnesa:
Identitas pasien:
- Nama : -
- Umur : 4 tahun
- Alamat : -
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat medikasi
Riwayat tumbuh kembang
Riwayat imunisasi
Dari data yang didapatkan, masalah pada pasien ini, antara lain:
- Tiba-tiba menjerit dan terbangun dari tidurnya karena merasa telinga kirinya
sakit sekali
- Seminggu sebelumnya anak terserang batuk-pilek sampai sekarang
Jenis – jenis rasa nyeri di telinga, antara lain: (3)
- Otalgia dentalis : nyeri reflex di telinga akibat penyakit gigi
- Geniculate otalgia : sindrom Ramsay Hunt
- Reflex otalgia : nyeri alih di telinga, biasanya berasal dari lesi pada rongga
buccalis atau nasofaring
- Secondary otalgia : otalgia akibat radang ganglion genikulatum
- Tabetic otalgia : otalgia pada tabes dorsalis akibat degenerasi saraf Wrisberg
Penyakit-penyakit yang disertai rasa nyeri:
Telinga luar:
- Keratosis obliterans
- Otitis eksterna akut sirkumsripta dan difusal
- Otitis eksterna malignan
- Sumbatan serumen
12
Telinga tengah:
- Otitis media akut
- Otitis media serosa akut
Hubungan antara pilek-batuknya dengan nyeri di telinga: (4)
Keluhan pilek-batuk pada pasien ini disebabkan oleh karena infeksi saluran
napas atas (ISPA). Insidens hubungan antara nyeri telinga dengan ISPA
merupakan kombinasi beberapa factor. Disfungsi tuba eustachii dan kerentanan
anak terhadap ISPA adalah yang paling penting.
Tuba eustachii anak berbeda dengan tuba pada orang dewasa dalam hal tuba
eustachii pada anak lebih horizontal dan lubang pembukaannya, tobus tubarius,
agaknya mempunyai banyak folikel limfoid yang mengelilinginya. Juga pada
anak, adenoid dapat mengisi masofaring, secara mekanik menyekat lubang hidung
dan tuba eustachii atau berperan sebagai focus infeksi yang dapat turut
menyebabkan edema dan disfungsi tuba eustachii.
Obstruksi tuba eustachii mengakibatkan tekanan telinga tengah negative dan
jika menetap dapat mengakibatkan efusi telinga tengah transudatif. Bila tuba tidak
secara total terobstruksi secara mekanik, kontaminasi telinga tengah dari sekresi
nasofaring dapat terjadi karena refluks, aspirasi, insuflasi selama menangis,
peniupan hidung, bersin, dan penelanan bila hidung terobstruksi.
Mengapa timbul rasa nyeri di telinga pada kasus ini?
Proses timbulnya rasa nyeri telinga telah disebutkan di atas. Kemungkinan
yang kami pikirkan adalah karena infeksi saluran napas yang menjalar ke ruang
telinga tengah.
Dari informasi awal yang diberikan, kelompok kami menduga anak ini menderita
penyakit otitis media akut stadium peralihan antara oklusi tuba eustachius – hiperemis yang
disebabkan oleh komplikasi dari infeksi saluran napas atas.
Untuk membuktikan perkiraan diagnosis yang kami pikirkan, maka diperlukan
pemeriksaan lebih lanjut, antara lain:
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan THT
- Pemeriksaan laboratorium
13
Pemeriksaan Fisik:
Anak tampak sakit sedang
Tangannya memegang telinga kirinya karena infeksi yang terjadi di telinga kirinya
Suhu subfebris adanya tanda infeksi atau radang
Tidak ada nyeri tekan tragus dan nyeri tarik auricular nyeri yang timbul bukan
berasal dari bagian telinga luar
Tidak ada nyeri tekan mastoid tidak atau belum ada komplikasi ke rongga mastoid
Pemeriksaan THT (otoscopy):
Liang telinga kiri lapang dan tenang bagian telinga luar dalam batas normal
MT telinga kiri retraksi dan warna sedikit kemerahan retraksi yang terjadi timbul
karena tekanan negative di dalam telinga tengah akibat absorpsi udara. Kemerahan
yang ada terjadi karena pelebaran pembuluh darah di membran tympani.
Telinga kanan dalam batas normal
Hidung ada gambaran rhinitis akut dalam penyembuhan pasien sebelumnya
menderita infeksi saluran napas atas, namun sekarang mulai membaik
Tenggorok tenang normal
Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 13 g% (N: 11,5 – 15,5 g%)
Leukosit : 10.500 /µL menurut Nelson (N: 5.500 – 15.500 /µL)
menurut klinik : terjadi leukositosis
Lain-lain : Normal
Diagnosis:
“ Otitis Media Akut Sinistra Stadium Peralihan Oklusi
Tuba Eustachius – Hiperemis et causa Rhinitis Akut”
Diagnosis tersebut kami ambil berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan-
pemeriksaan yang ada pada pasien ini, antara lain:
- Tiba-tiba menjerit dan terbangun dari tidurnya karena merasa telinga kirinya
sakit sekali tanda khas dari OMA
14
- Seminggu sebelumnya anak terserang batuk-pilek sampai sekarang infeksi
bisa menjalar ke telinga bagian tengah melalui tuba esutachius
- MT telinga kiri retraksi dan warna sedikit kemerahan retraksi yang terjadi
timbul karena tekanan negative di dalam telinga tengah akibat absorpsi udara.
Kemerahan yang ada terjadi karena pelebaran pembuluh darah di membran
tympani
- Hidung ada gambaran rhinitis akut dalam penyembuhan pasien sebelumnya
menderita infeksi saluran napas atas, namun sekarang mulai membaik
Penatalaksanaan
Pada pasien ini diberikan pengobatan berupa antibiotika, obat tetes hidung HCl
efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik dan analgetika. Antibiotic yang dianjurkan ialah
golongan penisilin atau ampisilin. Terapi awal diberikan penicillin intramuscular agar
didapatkan konsntrasi yang adekuat di dalam darah, sehingga tidak didapatkan mastoiditis
terselubung, gangguan pendengaran sebagai gejala sisa dan kekambuhan. Pemberian
antibiotika minimal diberikan 7 hari. Bila pasien alergi penisilin, maka dapat diberikan
eritromisin. Pada anak-anak ampisilin diberikan dengan dosis 50 – 100 mg/ KG BB
perhari, dibagi dalam 4 dosis, atau amoksisilin 40 mg/ kg BB/ hari dibagi dalam 3 dosis,
atau eritromisin 40 mg / kg BB/ hari.
Komplikasi
Sebelum ada antibiotika, Otitis Media Akut dapat menimbulkan komplikasi berupa
abses subperiosteal sampai komplikasi yang berat (meningitis, ensefalitis,
meningoensefalitis hingga abses otak). Setelah adanya antibiotika, semua komplikasi
tersebut biasanya didapat pada Otitis Media Supuratif Kronis.
Prognosis
Ad Bonam
15