Bab III Pembahasan

17
BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pengertian Gedung Pendidikan Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus. Bangunan gedung tebagi menjadi beberapa jenis yaitu : a. Gedung umum adalah bangunan gedung yang fungsinya untuk kepentingan publik, baik berupa fungsi keagamaan, fungsi usaha, maupun fungsi sosial dan budaya. b. Bangunan gedung tertentu adalah bangunan gedung yang digunakan untuk kepentingan umum. c. Bangunan gedung khusus adalah bangunan teknis sipil lainnya yang tidak termasuk bangunan gedung, gedung umum dan gedung tertentu yang dalam pembangunan dan pemanfaatannya membutuhkan pengelolaan khusus dan memiliki kompleksitas tertentu yang dapat 13

description

ilmu lingkungan

Transcript of Bab III Pembahasan

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1. Pengertian Gedung PendidikanBangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus. Bangunan gedung tebagi menjadi beberapa jenis yaitu :a. Gedung umum adalah bangunan gedung yang fungsinya untuk kepentingan publik, baik berupa fungsi keagamaan, fungsi usaha, maupun fungsi sosial dan budaya.b. Bangunan gedung tertentu adalah bangunan gedung yang digunakan untuk kepentingan umum.c. Bangunan gedung khusus adalah bangunan teknis sipil lainnya yang tidak termasuk bangunan gedung, gedung umum dan gedung tertentu yang dalam pembangunan dan pemanfaatannya membutuhkan pengelolaan khusus dan memiliki kompleksitas tertentu yang dapat menimbulkan dampak penting terhadap masyarakat dan lingkungan.

Berdasarkan umur bangunan, bangunan dibagi menjadi : a. Bangunan Permanen adalah bangunan yang ditinjau dari segi konstruksi dan umur bangunan dinyatakan lebih dari 15 Tahun.b. Bangunan Semi Permanen adalah bangunan yang ditinjau dari segi konstruksi dan umur bangunan dinyatakan antara 5 Tahun sampai dengan 15 Tahun.c. Bangunan Darurat/Sementara adalah bangunan yang ditinjau dari segi konstruksi dan umur bangunan dinyatakan kurang dari 5 Tahun;Bangunan gedung pendidikan adalah hasil karya pekerjaan konstruksi berupa bangunan yang berfungsi sebagai tempat pelayanan pendidikan.Gedung FKIP EKONOMI UNDANACatatan :Tambah spek gedung mis : banyak ruang, mampu tamping brapa org, toilet dll. Cerita sdkit tentang FKIP Ekonomi3.2. Fungsi, Peran, Dan Manfaat Analisis Mengenai DampakLingkung Dalam Pembangunan Gedung PendidikanAMDAL atau Analisis Mengenai Dampak Lingkungan adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan suatu usaha dan/atau kegiatan. Tujuan dan sasaran AMDAL adalah untuk menjamin suatu usaha dan kegiatan pembangunan atau proyek agar dapat berjalan secara sinambung tanpa merusak lingkungan hidup. Kegiatan AMDAL ini dibuat saat mulai perencanaan proyek, yakni sebelum pembangunan fisik (bangunan gedung, bendungan, saluran irigasi dan sebagainya) dilaksanakan. Kegiatan yang akan dilaksanakan ini diperkirakan dapat memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya.Pengaruh terhadap lingkungan hidup yang dimaksudkan di sini adalah pengaruh dari aspek fisik, kimia, ekologi, sosial ekonomi, sosial budaya dan kesehatan masyarakat. Kegiatan AMDAL ini mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.Kegiatan AMDAL merupakan prasyarat yang harus dipenuhi dalam mengembangkan usaha yang berdampak luas pada masyarakat. Dengan demikian AMDAL bagi pemerintah daerah dimanfaatkan untuk bahan perencanaan pembangunan wilayah. Lewat kegiatan AMDAL maka pemerintah daerah memiliki bahan yang cukup dalam membantu masyarakat dalam rangka memutuskan rencana usaha dan menjamin keberlanjutan usaha yang akan dikembangkan.Kegiatan AMDAL melibatkan 4 dokumen, yakni :a. Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup. (KA-ANDAL)b. Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)c. Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)d. Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)Ke empat dokumen inilah yang nantinya akan dinilai layak atau tidaknya suatu proyek dilaksanakan. Tujuan akhir dari kegiatan AMDAL ini adalah memberikan alternatif solusi dalam mengurangi dampak negatif dari lingkungan. Dengan demikian lewat kegiatan AMDAL pemerintah daerah dan pusat memiliki cukup sumber informasi dalam mengambil keputusan boleh tidaknya dikemangkan usaha atau proyek di tempat itu.Dokumen analisis mengenai dampak lingkungan di atas dibuat sebelum kegiatan proyek dimulai, sehingga tekanannya pada aspek perencanaan. Butir-butir perencanaan memuat aspek yang sifatnya preventif, yakni analisis mengenai dampak lingkungan dari segi konsep.Sebagai gambaran misalnya apabila dalam suatu lokasi akan didirikan suatu industri yang menggunakan mesin-mesin besar sehingga dimungkinkan menghasilkan polusi kebisingan bunyi. Dari segi perencanaan perlu dilakukan analisis, meliputi pemakaian teknologi yang dapat mengurangi gejala polusi kebisingan yang mengganggu dan membahayakan masyarakat di sekitar lokasi tersebut.Dalam suatu daerah yang beresiko menghasilkan kebisingan bunyi, maka analisis mengenai dampak lingkungan akan mencakup kajian tentang mesin yang akan digunakan dalam industri, perencanaan tentang bagaimana arus lalu lintas diatur bagi pekerja, masyarakat sekitar dan sebagainya. Pertanyaan yang pertama diajukan adalah apakah dari segi perencanaan kegiatan tersebut layak? Dari segi rencana apakah telah dilakukan antisipasi hal-hal yang dapat menghasilkan polusi dan pencegahannya? Apakah telah diungkap rencana tentang upaya-upaya untuk mengurangi resiko kebisingan bunyi? Misalnya dalam dokumen analisis mengenai dampak lingkungan telah dijelaskan upaya mengurangi turbulensi udara yang ditimbulkan oleh mesin sehingga bila mesin beroperasi suara dapat dikurangi intensitas sampai sekecil-kecilnya. Hal lain yang berkaitan dengan getaran yang dihasilkan mesin dan kendaraan telah diupayakan seminimal mungkin. Jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi telah diperhitungkan dan dibatasi jumlahnya sehingga tak menghasilkan polusi, telah ada perancangan instalasi peredam bunyi, menggunakan instalasi atau peralatan dengan tingkat kebisingan yang rendah dan menjaga agar arus lalu lintas lancar dan terhindar dari kemacetan dan sebagainya.Aspek perencanaan dalam implementasi juga telah dapat dilihat dalam dokumen yakni telah ada upaya-upaya mengurangi kebisingan. Upaya tersebut misalnya telah dirancang untuk membangun peredam bunyi.Caranya antara lain dalam dokumen telah dicantumkan rencana membangun tanggul yang tinggi di sisi-sisi jalan yang dekat dengan sumber kebisingan, membangun jalan dengan permukaan yang halus; menanam tumbuhan dan pohon tanaman keras yang berperan sebagai peredam bunyi, membangun berbagai perintang kebisingan di sekitar industri, sebagainya.Hal lain yang dapat dilakukan adalah rencana melakukan evaluasi dampak dari perencanaan dan implementasi antara lain, apakah telah dirancang jadwal kegiatan yang melibatkan berbagi pihak untuk menilai tingkat kebisingan, rencana monitoring tenaga kerja yang telah menggunanan peralatan kerja yang memadai untuk menghindari gangguan kebisingan, monitoring bagaimana sistem perawatan peralatan yang dilakukan dan sebagainya.Dari dokumen AMDAL tersebut seterusnya dilakukan kajian dalam implementasinya. Pemikiran dalam implementasi ini tentu harus dilengkapi dengan bukti upaya yang akan dilakukan. Di samping itu apakah dalam dokumen tersebut telah memuat maket perencanaan jalan, bangunan, serta tumbuhan perindang yang akan ditanam juga merupakan pelengkap bagi upaya menghindari kebisingan dari tempat kerja.Termasuk dalam rencana implementasi antara lain apakah juga telah dilengkapi perencanaan pemanfaatan bahan yang mampu mengabsorbsi sumber getaran yang bising. Pemanfaatan jendela dalam bangunan untuk ruang kerja dan penyediaan peralatan yang dapat meniadakan munculnya kebisingan di daerah industri yang akan dibangun.Analisis mengenai dampak lingkungan merupakan upaya rasional dan empiris dalam rangka mengatur tatanan kehidupan yang bebas dari polusi serta berdampak meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dampak lingkungan berkaitan dengan upaya pembangunan yang memiliki dampak positif, artinya ke arah yang lebih baik dari segi lingkungan alamiah dan lingkungan sosial budaya. Apalah artinya pembangunan proyek dilaksanakan manakala berdampak negatif bagi makhluk di sekitar lokasi pembangunan? Namun demikian persoalan pokok AMDAL adalah bagaimana manusia mampu meramalkan dan memprediksi bahwa rencana pembangunan proyek tersebut berdampak positif atau negatif? Hal inilah yang menjadi kunci dalam kegiatan analisis mengenai dampak lingkungan.Berdasarkan sifatnya dampak lingkungan dapat diklasifikasi menjadi dua isu pokok yakni:a. Dampak lingkungan yang dapat dikuantitatifkan atau diukur dinyatakan dalam angka, yakni dampak yang terkait dengan kerusakan lingkungan akibat pengaruh fisik, misalnya pencemaran udara diukur dengan standar ppm, keasaman limbah diukur dengan pH, kebisingan diukur dengan satuan dB dan sebagainya.b. dampak lingkungan yang bersifat kualitatif, yakni dampak yang sulit dinyatakan dengan angka. Dampak ini berkaitan dengan aspek sosial budaya, misalnya sikap masyarakat terhadap pembangunan yang akan direncanakan, keresahan atau ketidaknyamanan masyarakat di sekitar lokasi pembangunan.AMDAL dilakukan untuk menjamin tujuan proyek-proyek pembangunan yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat tanpa merusak kualitas lingkungan hidup. AMDAL bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari proses AMDAL yang lebih besar dan lebih penting sehingga AMDAL merupakan bagian dari beberapa hak berikut :1. Pengelolaan lingkungan2. Pemantauan proyek3. Pengelolaan proyek4. Pengambilan keputusan5. Dokumen yang pentingAMDAL bukan suatu proses yang berdiri sendiri melainkan bagian dari proses AMDAL yang lebih besar dan penting, menyeluruh dan utuh dari perusahaan dan lingkungannya, sehingga AMDAL dapat dipakai untuk mengelola dan memantau proyek dan lingkuangannya deengan menggunakan dokumen yang benar.Selanjutnya, beberapa peran AMDAL dijelaskan sebagai berikut :Peran AMDAL dalam pengelolaan lingkuangan.Aktivitas pengelola lingkungan baru dapat dilakukan apabila rencana pengelolaan lingkungan telah disusun berdasarkan perkiraan dampak lingkungan yang akan timbul akibat dari proyek yang akan dibangun.Dalam kenyataan nanti,apabila dampak lingkungan yang telah diperkirakan jauh berbeda dengan kenyataan, ini dapat saja terjadi karena kesalahan-kesalahan dalam menyusun AMDAL atau pemilik proyek tidak menjalankan proyeknya sesuai AMDAL. Agar dapat dihindari kegagalan ini maka pemantauan haruslah dilakukan sedini mungkin,sejak awal pembangunan,secara terus menerus dan teratur.AMDAL sebagai dokumen penting.Laporan AMDAL merupakan dokumen penting sumber informasi yang detail mengenai keadaan lingkungan pada waktu penelitian proyek dan gambaran keadaan lingkungan di masa setelah proyek dibangun.Dokumen ini juga penting untuk evaluasi,untuk membangun proyek yang lokasinya berdekatan dan dapat digunakan sebagai alat legalitas.AMDAL dimaksudkan sebagai alat untuk merencanakan tindakan preventif terhadap kerusakanlingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh suatu aktivitas pembangunan yang sedang direncanakanDampak, adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas, yang dapat bersifat alamiah, baik kimia, fisik maupun biologi. Dalam konteks AMDAL, penelitian dampak dilakukan karena adanya rencana aktivitas manusia dalam pembangunan.

Adapun kegunaan AMDAL adalah sebagai berikut :1. Bagi Pemerintah Menghindari perusakan lingkungan hidup seperti timbulnya pencemaran air, pencemaran udara, kebisingan, dan lain sebagainya. Sehingga tidak mengganggu kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan masyarakat. Menghindari pertentangan yang mungkin timbul, khususnya dengan masyarakat dan proyek - proyek lain. Mencegah agar potensi dumber daya yang dikelola tidak rusak. Mencegah rusaknya sumber daya alam lain yang berada diluar lokasi proyek, baik yang diolah proyek lain, masyarakat, ataupun yang belum diolah.2. Bagi pemilik modal Menentukan prioritas peminjaman sesuai dengn misinya. Melakukan pengaturan modal dan promosi dari berbagai sumber modal. Menghindari duplikasi dari proyek lain yang tidak perlu. Untuk dapat menjamin bahwa modal yang dipinjamkan dapat dibayar kembali oleh proyek sesuai pada waktunya, sehingga modal tidak hilang.3. Bagi pemilik proyek. Melihat masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi dimasa yang akan datang. Melindungi proyek yang melanggar undang undang atau peraturan yang berlaku. Mempersiapkan cara-cara pemecahan masalah yang akan dihadapi dimasa yang akan datang. Melindungi proyek dari tuduhan pelanggaran atau suatu damoak negatif yang sebenarnya tidak dilakukan.4. Bagi masyarakat. Mengetahui rencana pembangunan didaerahnya. Turut serta dalam pembangunan di daerah sejak awal. Mengetahui kewajibannya dalam hubungan dengan proyek tersebut. Memahami hal ihwan mengenai proyek secara jelas akan ikut menghindarkan timbulnya kesalahpahaman.5. Bagi peneliti dan ilmuan. Kegunaan didalam penelitian. Kegunaan didalam analisis kemajuan dan ilmu pengetahuan. Kegunaan didalam meningkatkan keterampilan didalam penelitian dan meningkatkan pengetahuan.

3.3. Dampak Pembangunan Gedung FKIP EKONOMI Universitas Nusa Cendana3.3.1. Komponen Kegiatan Yang Akan Ditelaah Berkaitan DenganDampak Yang Akan DitimbulkannyaKomponen kegiatan pembangunan FKIP EKONOMI Undanan Kupang, yang harus ditelaah adalah komponen kegiatan yang diperkirakan menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, baik pada tahap pra konstruksi, konstruksi maupun pasca konstruksi.a. Tahap Pra KonstruksiSosialisasi rencana kegiatan proyek pembangunan GEDUNG FKIP, harus dilaksanakan serius dan sungguh untuk memberikan persepsi dan sikap positif penduduk sekitarnya. b. Tahap Konstruksi Mobilisasi tenaga kerja, baik jumlah dan asal tenaga kerja. Tenaga kerja tersebut sebagian besar adalah tenaga kasar yang didatangkan dari luar daerah dan akan menempati base camp yang disediakan. Pembersihan dan penyiapan lahan, seperti jenis, jumlah dan luasan. Pembersihan lahan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan bangunan. Penebangan pohon hanya dilakukan terhadap pohon yang terkena bangunan saja. Pengalian,Pengangkutan dan penyimpanan muatan material bangunan, seperti jalur transportasi maupun jenis dan jumlah alat angkut yang dipakai. Diperkirakan truk dengan kapasitas sekitar 5-10 M3 Ton akan mondar-mandir mengangkut bahan material yang diperlukan oleh proyek gedung FKIP EKONOMI. Masalah yang diakibatkan bisa kemacetan lalu-lintas, pencemaran udara dan bising, serta kerusakan jalan. Mobilisasi peralatan berat yang akan didatangkan melalui jalan raya dan setelah selesai akan dikembalikan melalui jalan raya. Kemacetan lalu lintas merupakan akibat langsung dari mobilisasi alat ini, terutama di Jln. Adisucipto di depan gerbang UNDANA Kegiatan konstruksi sipil dan base camp sangat memerlukan air bersih baik untuk bangunan maupun memenuhi kebutuhan sehari-hari pekerja proyek yang jumlahnya cukup banyak. Kebutuhan air ini diambil dengan truk tangki air Pembuangan sisa material/bahan dan penataan lahan serta pekerjaan minor. Lanscaping sangat penting untuk menimbulkan tampak keindahan terhadap totalitas estetika yang serasi. Pada tahap ini pekerjaan finishing dan pembuangan sisa material agar tidak berakibat negatife pada lingkungan.c. Tahap Pasca Konstruksi Pengoperasian gedung FKIP EKONOMI , berarti pengoperasian seluruh kegiatan pendidikan . Pengatur lalu lintas meliputi upaya penyediaan lahan parkir yang cukup dan tertata dan lalulintas jalan raya yang menjadi akses dari dan FKIP EKONOMI, termasuk di dalamnya peningkatan kualitas dan kapasitas jalan. Hubungan sosial yang harmonis dengan masyarakat sekitar harus dibina terus dengan baik, agar tidak menimbulkan persepsi negatif dari masyarakat.Berdasarkan proses pelingkupan yang dilakukan terhadap komponen rencana kegiatan dikaitkan dengan rona lingkungan awal disimpulkan beberapa dampak pembangunan gedung FKIP EKONOMI, sebagai berikut :1. Tahap Konstruksi1) Penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan dan getaran disekitar lokasi akibat kegiatan keluar masuk kendaraan pengangkut tanah galian, alat dan bahan material konstruksi.2) Pengotoran dan pengrusakan badan jalan serta peningkatan arus lalu lintas disekitar proyek akibat pengangkutan galian, bahan dan peralatan konstruksi.3) Meningkatnya volume sampah padat akibat kegiatan pekerja konstruksi yang menghasilkan sampah dan sisa puing bangunan.4) Menurunnya estetika dan sanitasi lingkungan akibat eceran tanah galian dan bertumpuknya sampah sisa konstruksi jika tidak dikelola dengan baik.5) Terbukanya kesempatan kerja dan peluang berusaha.6) Persepsi negatif masyarakat akibat pengotoran lingkungan dan meningkatnya lalu lintas disekitar lokasi serta pekerjaan konstruksi.7) Gangguan kantibmas akibat pengangkutan tanah galian, mobilisasi alat dan bahan dan konstruksi proyek.

2. Tahap Operasi1) Menurunnya kualitas udara dan peningkatan kebisingan akibat aktifitas pedagang dan mahasiswa serta pengunjung gedung UNDANA.2) Penurunan kualitas air saluran drainase akibat kegiatan di FKIP EKONOMI yang menghasilkan limbah cair.3) Meningkatnya sampah padat yang dapat FKIP EKONOMI menurunkan estetika dan sanitasi lingkungan.4) Terbukanya kesempatan kerja dan peluang usaha bagi masyarakat disekitar lokasi5) Meningkatnya volume lalu lintas akibat kegiatan yang berkaitan dengan FKIP EKONOMI dan perdagangan.6) Munculnya persepsi negatif masyarakat akibat meningkatnya volume lalulintas, limbah cair, sampah padat dan kebisingan.7) Gangguan kantibmas akibat pengoperasian FKIP EKONOMI.Unsur-unsur tersebut diatas merupakan dampak penting yang diperkirakan akan timbul akibat kegiatan pembangunan FKIP EKONOMI.

13