BAB III PBL 3 NR

4
BAB III PEMBAHASAN A. Kasus Fitri, 20 tahun, mahasiswi, ingin mengetahui bagaimana pengalaman keluarga dalam merawat penderita gangguan jiwa paska dipasung di Purwokerto. Ia merencanakan untuk melakukan wawancara mendalam pada keluarga pasien. Hasil studi kualitatif dengan pendekatan fenomenologi menyatakan bahwa sebagian keluarga mengalami beban emosional dan kelelahan fisik yang menjadi alasan terjadinya pemasungan ulang. B. Analisis Kasus Berdasarkan kasus tersebut dapat dibuat judul “Study Fenomenologi Pengalaman Keluarga Dalam Merawat Pasien Dengan Gangguan Jiwa Paska Pasung” penelitian ini menggunakan desain riset kualitatif dengan pendekatan study fenomenologi. Study fenomenologi merupakan salah satu jenis desain penelitian kualitatif, fenomenologi adalah suatu ilmu yang memiliki tujuan untuk menjelaskan fenomena penampilan dari sesuatu yang khusus misalnya pengalaman hidup (Saryono, 2010). Berdasarkan kasus dijelaskan suatu fenomena mengenai pemasungan ulang pada pasien gangguan jiwa oleh anggota keluarganya. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum pada penelitian ini yaitu untuk mengeksplorasi pengalaman keluarga dalam merawat pasien gangguan jiwa. sedangkan tujuan khusus pada topik

description

nursing research

Transcript of BAB III PBL 3 NR

Page 1: BAB III PBL 3 NR

BAB III

PEMBAHASAN

A. KasusFitri, 20 tahun, mahasiswi, ingin mengetahui bagaimana pengalaman keluarga dalam

merawat penderita gangguan jiwa paska dipasung di Purwokerto. Ia merencanakan

untuk melakukan wawancara mendalam pada keluarga pasien. Hasil studi kualitatif

dengan pendekatan fenomenologi menyatakan bahwa sebagian keluarga mengalami

beban emosional dan kelelahan fisik yang menjadi alasan terjadinya pemasungan

ulang.

B. Analisis Kasus

Berdasarkan kasus tersebut dapat dibuat judul “Study Fenomenologi Pengalaman

Keluarga Dalam Merawat Pasien Dengan Gangguan Jiwa Paska Pasung” penelitian ini

menggunakan desain riset kualitatif dengan pendekatan study fenomenologi. Study

fenomenologi merupakan salah satu jenis desain penelitian kualitatif, fenomenologi

adalah suatu ilmu yang memiliki tujuan untuk menjelaskan fenomena penampilan dari

sesuatu yang khusus misalnya pengalaman hidup (Saryono, 2010). Berdasarkan kasus

dijelaskan suatu fenomena mengenai pemasungan ulang pada pasien gangguan jiwa oleh

anggota keluarganya. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu terdiri dari tujuan umum

dan tujuan khusus. Tujuan umum pada penelitian ini yaitu untuk mengeksplorasi

pengalaman keluarga dalam merawat pasien gangguan jiwa. sedangkan tujuan khusus

pada topik penelitian ini yaitu: 1) mengidentifikasi tingkat pendidikan pada keluarga

dalam merawat pasien gangguan jiwa yang dipasung 2) mengidentifikasi kesulitan dalam

merawat pasien gangguan jiwa 3) menguraikan sumber-sumber dukungan keluarga 4)

mengeksplorasi persepsi keluarga terhadap pasien gangguan jiwa 5) mengeksplorasi

harapan keluarga dalam merawat pasien gangguan jiwa.

Pada penelitian kualitatif sampel penelitian disebut dengan partisipan. Partisipan

ditentukan dengan purposive sampling yaitu berdasarkan kriteria yang diinginkan dalam

peneliti untuk dapat memberikan informasi. Tetapi dalam penelitian kualitatif penentuan

sampel atau partisipan tidak berdasarkan perhitungan statistik namun ditemukan ketika

penelitian sedang berlangsung. Jadi kerakteristik partisipan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan jiwa

Page 2: BAB III PBL 3 NR

paska dipasung, keuarga yang mampu berkomunikasi dengan bahasa indonesia dan

bahasa daerah yang dikuasai peneliti, serta keluarga yang berdomisili di Purwokerto.

Pada proses penumpulan data penelitian kualitatif, peneliti berfungsi sebagai

instrumen utama penelitian. Pada pelaksanaannya peneliti dibantu oleh pedoman

pengumpulan data seperti tape recorder, kamera, alat tulis untuk menuliskan informasi

yang disampaikan partisipan, dan protokol wawancara. Metode pengumpulan data yang

digunakan pada topik penelitian ini yaitu wawancara mendalam dan observasi.

Wawancara mendalam yang dilakukan berfungsi untuk menggali masalah atau fenomena

yang ada pada partisipan. Wawancara mendalam dilakukan dengan cara tanya jawab

sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan. Pertanyaan yang digunakan

yaitu pertanyaan terbuka yang dapat dijawab secara bebas oleh informan. Metode yang

kedua yaitu observasi, observasi dilakukan untuk menyajikan gambaran realistik perilaku

atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan yang tidak dapat diketahui secara langsung

dari partisipan, serta untuk membantu mengerti perilaku partisipan.

Analisa data pada studi kualitatif dilakukan secara terus menerus dari awal

penelitian sampai akhir penelitian. Analisis data kualitatif berkaitan dengan reduksi dan

interpretasi. Reduksi merupakan kegiatan memilih-milih data yang tidak beraturan

menjadi potongan-potongan yang lebih teratur dengan mengoding, menyusunnya

menjadi kategori dan merangkumnya menjadi pola dan susunan yang sederhana.

Sehingga dapat ditemukan tema.

Pada riset kualitatif, penyajian data lebih banyak berupa kata-kata yang merupakan

hasil penelitian. Bentuk penyajian data dalam penelitian kualitatif tidak terdapat batasan

baku, sebagaimana karakteristik penelitian kualitatif yang fleksibel maka penyajian data

dala penelitian kualitatif sangat dipengaruhi oleh kemampuan kemampuan peneliti dalam

merangkai kata-kata. Sehingga terbentuk kalimat yang mewakili hasil penelitian.

Beberapa data yang bisa ditampilkan dalam penelitian kualitatif adalah kuotasi, tabel

atau matriks, diagram, denah, dan model.