BAB III NEW shear.doc

28

Click here to load reader

Transcript of BAB III NEW shear.doc

Page 1: BAB III NEW shear.doc

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB III

GRAVITY CONCENTRATION

3.1. Dulang

3.1.1. Tujuan

Adapun tujuan pada kegiatan mendulang adalah sebagai

berikut :

a. Memahami cara kerja alat

b. Menentukan nilai recovery

3.1.2. Dasar Teori

Kehidupan manusia tidak lepas dari bahan galian, mulai dari

rumah seisinya, genting, keramik, peralatan dapur, motor, mobil, cat

sampai bahan bakar, semuanya berasal dari bahan galian. Pengolahan

bahan galian atau unit operasi (ore dressing) adalah suatu proses

pengolahan bijih (ore) secara mekanik sehingga mineral berharga

dapat dipisahkan dari mineral pengotornya dengan didasarkan pada

sifat fisika atau sifat kimia-fisika permukaan mineral.

Tahap pengolahan bahan galian terdiri dari preparasi,

konsentrasi, dan dewatering. Kegiatan jigging dan panning termasuk

dalam tahapan konsentrasi.

Jigging adalah proses pemisahan mineral berharga dengan

pengotornya berdasarkan pada perbedaan berat jenis mineral dengan

aliran fluida vertikal. Sedangkan panning adalah proses pemisahan

mineral berharga dengan pengotornya berdasarkan perbedaan berat

jenis pada aliran fluida horisontal lebih condong secara manual karena

menggunakan alat dulang.

Pada proses jigging terdapat gaya dorong (pulsion) dan

hisapan (suction) yang ditimbulkan oleh torak. Sedangkan pada

panning terdapat gaya dorong air, gaya gesek, gaya gravitasi dan gaya

sentripetal.

(Ajie, 2001)

Ahmad SuryadiH1C113019

Page 2: BAB III NEW shear.doc

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Dulang atau panning merupakan suatu kegiatan pemisahan

antara konsentrat dan tailing dengan menggunakan aliran air

horizontal.

Secara prinsip, kegiatan dulang merupakan pemisahan

konsentrat dari tailing, dimana material konsentrat yang mempunyai

berat jenis lebih besar akan tertahan dibagian dasar alat dulang,

sedangkan yang lebih ringan berat jenisnya dan dianggap sebagai

tailing ikut larut bersama aliran air.

(Tim Asisten, 2015)

Dulang berbentuk menyerupai wajan X dengan diameter bagian

atas antara 40-50 cm, kedalaman 8-15 cm dan sisinya membentuk

sudut antara 350-450 terhadap bidang datar.

Dulang merupakan alat pengolahan bahan galian tradisional

dengan memanfaatkan berat jenis suatu material. Berat jenis mineral

yang dapat dilakukan proses ekstrasi menggunakan alat dulang harus

lebih besar dari 3,00 gram. Dalam proses pendulangan mineral

berharga yang biasanya didulang adalah emas, intan dan pasir besi.

Pendulangan adalah salah satu metode gravity concentration yang

paling sederhana, paling murah serta sering dipakai oleh masyarakat.

Panning atau mendulang merupakan salah satu cara dalam

pengambilan sampel dalam eksplorasi. Panning memiliki keterbatsan

dalam jumlah konsentrat yang dapat terambil sehingga metode

panning tidak digunakan dalam skala besar atau skala perusahaan.

Panning hanya bisa dilakukan apabila mineral berharganya

lebih berat daripada pengotornya, bila tidak produksinya akan sangat

terbatas. Panning akan berguna untuk sampling dan digunakan pada

kegiatan eksplorasi, tracing placer deposit menuju sumbernya. Panning

digunakan untuk mengetahui jumlah penyebaran mineral berharga

yang tertransportasi oleh aliran sungai dari batuan induknya. Peta

aliran sungai sangatlah penting dalam menentukan tempat penyebaran

mineral berharga. Setiap lokasi aliran sungai akan diambil sampel

menggunakan panning.

Metode panning atau mendulang merupakan metode untuk

menemukan letak sumber serpihan mineral (mineral cuts = float) yang

Ahmad SuryadiH1C113019

Page 3: BAB III NEW shear.doc

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

umumnya berupa urat bijih (vein) endapan primer di tempat-tempat

yang elevasinya tinggi. Caranya adalah dengan mencari serpihan atau

potongan mineral-mineral berharga (emas, intan dan pasir besi) yang

keras, tidak mudah larut dalam asam maupun basa lemah dan memiliki

berat jenis yang tinggi dimulai dari kelokan di hilir sungai.

Macam-macam dulang adalah sebagai berikut :

a. Batea

Batea adalah dulang tradisional yang pertama kali

digunakan. Batea dibuat oleh penduduk Indian Maya. Batea

mempunyai diameter 15 atau 24 inci, dan mempunyai kedalaman

6-8 inci. Batea dibuat dari kayu dan digunakan untuk mendulang

emas, berlian, emerald, ruby, dan gemstone. Atau bisa juga untuk

mendulang material yang lebih berat dari pasir dan kerikil. Namun

batea susah dipakai dan sangat berat, sehingga hanya orang yang

sudah berpengalaman saja yang mudah memakainya. Batea juga

sangat mirip dengan dulang kayu yang sering kita lihat di Indonesia

seperti pada gambar di bawah ini.

*Sumber: www.michoacanartesanias.com, 2015

Gambar 3.1.1.Batea

b. Dulang Kayu

Ahmad SuryadiH1C113019

Page 4: BAB III NEW shear.doc

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Dulang ini terbuat dari kayu, bisa kayu apa saja tetapi

biasanya masyarakat membuat dulang ini dari kayu ulin.

Pendulangan dengan cara dulang kayu ini termasuk efisien dan

cukup mudah untuk para pemula juga untuk orang yang baru

belajar mendulang. Dulang kayu ini banyak digunakan sebagian

masyarakat khususnya di cempaka kalimantan selatan untuk

mendulang beberapa bahan galian yang bernilai ekonomis seperti

pasir besi,intan,emas dan batu mulia.

*Sumber : http://tembi.net, 2015

Gambar 3.1.2. Dulang Kayu

c. Dulang Plastik

Dulang yang paling efisien untuk pemula adalah yang

dibentuk atau terbuat dari dari plastik. Dulang plastik lebih baik dari

dulang baja dengan beberapa pertimbangan yaitu :

1) Dalam dulang baja terdapat karat yang bersifat

menghancurkan.

2) Terdapat tekstur permukaan yang bagus untuk menahan emas

lebih baik.

3) Dulang plastik lebih ringan daripada dulang baja.

4) Dulang plastik dapat dibuat hitam permanen sehingga butir

emas yang paling kecil dapat terlihat.

Ahmad SuryadiH1C113019

Page 5: BAB III NEW shear.doc

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

*Sumber : http://usratisejahtera-jewel.blogspot.co.id, 2015

Gambar 3.1.3. Dulang Plastik

d. Dulang Baja

Dulang Baja, alat ini merupakan dulang yang paling popular.

Alat itu dihasilkan oleh logam dengan proses spinning. Ini jauh

berbeda dari dulang hand-forged yang kasar yang dibuat oleh

pandai besi.

*Sumber : http://virlie.indonetwork.co.id, 2015

Gambar 3.1.4.Dulang Baja

Terdapat beberapa contoh dari pendulangan yang diketahui,

yaitu :

a. Pendulangan Emas

Emas dan logam platina pada dasarnya ditemukan dalam

bentuk native dan metallic. Dulang emas adalah salah satu cara

pendulangan yang paling banyak digunakan di dunia,digunakan

secara tradisional maupun secara komersil untuk memeriksa

Ahmad SuryadiH1C113019

Page 6: BAB III NEW shear.doc

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

nilai bijih yang sedang diproses. Dulang emas hampir terdapat di

semua tempat ditemukannya emas di dunia.

Kondisi cebakan emas pada umumnya berupa endapan

sungai atau jenis cebakan emas placer, dengan ketebalan endapan

yang diduga mengandung emas kurang lebih 1 meter, dengan

ketebalan tanah penutup bervariasi dari 1 - 8 meter dari permukaan

tanah. Sedangkan metoda pemisahan (pengolahan) mineral yang

umum diterapkan untuk jenis endapan emas placer adalah dengan

cara konsentrasi graviti, yakni pemisahan mineral berharga (emas)

atau disebut consentrate terhadap mineral pengotornya (tailing)

berdasarkan perbedaan berat jenis (specific gravity) dan media

aliran air.

*Sumber : www.republika.co.id, 2015

Gambar 3.1.5.Kegiatan Mendulang

b. Pendulangan Intan

Pendulangan intan memiliki beberapa cara yaitu material

berupa pasir, batu-batuan kecil, tanah, lumpur dan sebagainya

yang telah bercampur menjadi satu diambil dari dalam lubang

galian yang dibuat dengan kedalaman tertentu dimuat ke dalam

dulang sesuai dengan kapasitas dari setiap dulang yang

digunakan, selanjutnya dulang yang telah terisi material tersebut

diputar-putar (dilenggang) dalam air sehingga sedikit demi sedikit

material dari dalam dulang terbuang keluar dari dulang terbawa

oleh pusaran air yang timbul akibat putaran yang dilakukan.

Ahmad SuryadiH1C113019

Page 7: BAB III NEW shear.doc

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Mendulang biasanya dilakukan secara berkelompok. Satu

kelompok biasanya terdiri dari 3-5 orang ataupun lebih. Hal ini

dilakukan karena setiap orang mempunyai tugas masing-masing

yang berbeda-beda. Ada yang bertugas membuat/menggali

lubang. Ada yang lain bertugas mengangkut material galian ke

lokasi.

*Sumber : http://hapidzcs.blogspot.co.id, 2015

Gambar 3.1.6.Pendulangan Intan

c. Pasir Besi

Secara umum pasir besi terdiri dari mineral opak yang

bercampur dengan butiran-butiran dari mineral non logam seperti,

kuarsa, kalsit, feldspar, ampibol, piroksen, biotit, dan tourmalin.

mineral tersebut terdiri dari magnetit, titaniferous magnetit, ilmenit,

limonit, dan hematit, Titaniferous magnetit adalah bagian yang

cukup penting merupakan ubahan dari magnetit dan ilmenit.

Mineral bijih pasir besi terutama berasal dari batuan basaltik dan

andesitik volkanik. Kegunaannya pasir besi ini selain untuk industri

logam besi juga telah banyak dimanfaatkan pada industri semen.

Di dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia disebutkan bahwa

pasir besi adalah bijih laterit dengan kandungan pokok berupa

mineral oksida besi. Pasir besi biasanya mengandung juga

beberapa mineral oksida logam lain, seperti vanadium, titanium,

dan krominum, dalam jumlah kecil. Pasir yang mengandung bijih

besi ini adalah bahan galian yang mengandung mineral besi, yang

Ahmad SuryadiH1C113019

Page 8: BAB III NEW shear.doc

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

dapat digunakan secara ekonomis sebagai bahan baku

pembuatan besi logam atau baja. Persyaratan utama yang harus

dipenuhi adalah kandungan besinya harus lebih dari 51,5 persen.

*Sumber : http://archive. co.id, 2015

Gambar 3.1.7.

Pendulangan Pasir Besi

Dalam perhitungan hasil perolehan (recovery) dapat digunakan

rumus :

R = x 100 %

Dimana :

R = Recovery

C = Konsentrat

c = Kadar Konsentrat

F = Feed

f = Kadar feed

Faktor yang mempengaruhi proses dulang adalah sebagai

berikut :

a. Faktor Human error

Pada saat menggerakkan dulang, pendulang harus berhati-

hati agar mineral  pengotornya keluar.

b. Faktor Air

Ahmad SuryadiH1C113019

Page 9: BAB III NEW shear.doc

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Pada saat air ditambahkan ke dalam alat panning harus

sedikit demi sedikit agar mineral berharga tidak ikut terbuang

bersama pengotornya.

Dalam melakukan kegiatan pendulangan tentunya akan

memiliki beberapa dampak, baik dampak negatif maupun dampak

positif, diantaranya adalah :

a. Dampak Negatif

Dampak negatif yang ditimbulkan dari aktifitas

pendulangan, yaitu :

1) Terhadap tanah karena dapat menimbulkan kerusakan tanah

berupa penurunan nilai potensial biologis dari tanah, hilangnya

lapisan tanah yang subur, dan limbah (tailing) yang akan

berpengaruh pada reaksi tanah dan komposisi tanah.

2) Pada aktivitas pendulangan semi-mekanis di sepanjang sungai

selain memacu percepatan pendangkalan, mengakibatkan

pencemaran air sungai di daerah hulu yang selama ini

menjadi satu-satunya sumber air bersih, tak bisa lagi

dimanfaatkan.

3) Memerlukan waktu yang lama serta tenaga yang besar untuk

mendapatkan hasil yang baik.

b. Dampak Positif

Dampak positif yang ditimbulkan dari aktifitas pendulangan,

yaitu :

1) Biaya operasionalnya murah, karena hanya memerlukan

peralatan yang sederhana.

2) Membuka lapangan kerja bagi warga sekitar wilayah

pendulangan, karena akan menambah penghasilan sehari-

hari.

(Anonim, 2015)

Ahmad SuryadiH1C113019

Page 10: BAB III NEW shear.doc

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

3.1.3. Alat dan Bahan

a. Alat

Adapun alat yang digunakan pada praktikum dulang kali ini,

yaitu :

1) Dulangan

Dulangan adalah alat yang digunakan untuk

memisahkan butiran konsentrat dengan tailingnya.

*Sumber : Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 3.1.8.Dulangan

2) Bak Air

Bak air adalah alat yang digunakan sebagai tempat

untuk melakukan proses pendulangan.

*Sumber : Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015

Ahmad SuryadiH1C113019

Page 11: BAB III NEW shear.doc

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Gambar 3.1.9.Bak Air

3) Timbangan

Timbangan adalah alat timbang yang berfungsi sebagai

penimbang massa material sebelum dan juga sesudah proses

dulang (panning).

*Sumber : Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 3.1.10.Timbangan

4) Alat Tulis

Alat tulis merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk

mencatat data yang didapat.

*Sumber : Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 3.1.11.Alat Tulis

Ahmad SuryadiH1C113019

Page 12: BAB III NEW shear.doc

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

5) Cawan

Cawan merupakan tempat yang digunakan untuk

menampung material hasil dari proses mendulang.

*Sumber : Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 3.1.12.Cawan

6) Oven

Oven digunakan untuk mengeringkan material hasil

pendulangan untuk dihitung recovery-nya.

*Sumber : Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 3.1.13.Oven

Ahmad SuryadiH1C113019

Page 13: BAB III NEW shear.doc

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

b. Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini

adalah sebagai berikut :

1) Pasir Besi

Material pasir besi adalah material yang akan diuji dan

didulang pada saaat praktikum serta sebagai konsentrat yang

kemudian akan dihitung recovery-nya.

*Sumber : Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 3.1.14.Pasir Besi

2) Pasir Silika

Material pasir silika adalah pasir yang berwarna putih

yang akan digunakan sebagai material pengotor (tailing).

*Sumber : Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 3.1.15.

Ahmad SuryadiH1C113019

Page 14: BAB III NEW shear.doc

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Pasir Kuarsa

3.1.4. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja dari kegiatan pendulangan, yaitu

sebagai berikut :

a. Menimbang konsentrat.

b. Menyiapkan material lain pada tempat terpisah.

c. Mencampurkan dengan material lain setelah mengetahui berat

konsentrat.

d. Menyiapkan bak penampungan serta memberi lapisan terpal agar

air dapat tertampung dengan baik.

e. Mengisi bak yang telah disiapkan tadi dengan air dengan perkiraan

ketinggian air tersebut sebesar 50 cm.

f. Melakukan pengecekan terpal dan memastikan tidak ada air yang

keluar dalam jumlah yang cukup besar.

g. Menyediakan alat dulang setelah semua siap.

h. Memasukkan campuran konsentrat dengan material lain ke dalam

alat dulang.

i. Melakukan penetrasi memutar dengan memberikan campuran air

yang telah tersedia pada bak penampungan tersebut.

j. Melakukan penetrasi tersebut sampai ada proses pemisahan

antara material dengan konsentrat.

k. Menyisihkan material yang sudah terpisah dengan konsentrat agar

tidak mengganggu proses pemisahan material yang lain yang

belum terpisahkan.

l. Mengambil dan kemudian mengeringkan konsentrat setelah bersih

dari material pengotor.

m. Melakukan analisa dengan mengukur berat hasil dari aliran

konsentrat.

n. Mencatat hasil analisa, selanjutnya melakukan perhitungan

recovery dengan menggunakan rumus yang ada.

Ahmad SuryadiH1C113019

Page 15: BAB III NEW shear.doc

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

3.1.5. Data Hasil Pengamatan

Berdasarkan percobaan kedua yang telah dilakukan, maka data

hasil pengamatan yang diperoleh yaitu suatu konsentrat sebesar

415,09 gram.

3.1.6. Perhitungan

Diketahui : F = 2000 + 415,09 = 2,415

f = 0,4657 = 46,57 %

c = 2,533 %

C = 415,09 gram

Ditanya : Recovery (R)......................?

Jawab :

R =

=

= 93,48 %

Jadi, nilai recovery pada percobaan ini sebesar

93,48%

Ahmad SuryadiH1C113019

Page 16: BAB III NEW shear.doc

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

3.1.7. Pembahasan

Pada praktikum pengolahan bahan galian kali ini,

praktikum yang dilakukan adalah mendulang dengan

menggunakan alat dulang. Dulang merupakan sebuah alat

sederhana yang digunakan untuk memisahkan konsentrat

dari material pengotornya (tailing). Material yang digunakan

berupa pasir besi sebagai konsentrat dan bahan campuran

berupa pasir silika yang berfungsi sebagai material pengotor

(tailing). Sebelum melakukan proses pendulangan, material

konsentrat dengan tailing harus ditimbang masing-masing

untuk mengetahui berat keringnya. Kemudian setelah

diketahui beratnya masing-masing, konsentrat dan tailing

dicampur agar sama rata dan menyatu (homogen).

Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk

memisahkan material berharga berupa pasir besi

(konsentrat) dengan material pengotornya yang berupa

pasir silika (tailing)

Mendulang adalah kegiatan atau proses pemisahan

konsentrat dengan pengotornya berdasarkan berat jenis.

Konsentrat memiliki berat jenis lebih besar dibandingkan

pengotor, sehingga pada prosesnya berat jenis yang lebih

besar akan berada di dasar dulang dan pengotor akan ikut

larut bersama air pada saat dilakukan gerakan memutar di

bak yang sudah disediakan air.

Konsentrat merupakan material berharga yang

diperoleh dari proses ekstraksi kumpulan mineral-mineral,

dengan kata lain konsentrat adalah material yang dicari

dalam proses pengolahan bahan galian. Mineral konsentrat

pada umumnya memiliki berat jenis lebih besar dari

Ahmad SuryadiH1C113019

Page 17: BAB III NEW shear.doc

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

pengotornya. Konsentrat dulang adalah fraksi bernilai atau

berharga berupa bijih (mineral berat) yang tertinggal pada

alat dulang dalam suatu proses pendulangan. Konsentrat

yang digunakan pada percobaan ini adalah pasir besi,

sedangkan pengotornya adalah pasir silika.

Proses dulang itu sendiri dimulai dengan

memasukkan bahan-bahan campuran berupa campuran

pasir silika dan pasir besi ke dalam alat dulang. Setelah itu,

dilanjutkan dengan memutar-mutar alat dulang searah

ataupun berlawanan arah putaran jarum jam. Proses

pendulangan dilakukan dengan cara menggoyang-

goyangkan alat dulang dengan aliran air horisontal secara

merata sambil sesekali diaduk-aduk pada campuran

material agar terpisahkan antara konsentrat dengan tailing.

Hal ini sesuai dengan konsep dasar dari dulang atau

panning itu sendiri, yaitu untuk memisahkan antara unsur

konsentrat dengan tailing dengan menggunakan aliran air

horisontal dengan menggunakan gaya sentrifugal dan

perbedaan berat jenis antara unsur konsentrat yang lebih

besar dengan unsur tailing yang lebih ringan.

Pada saat proses pendulangan, unsur konsentrat

atau pasir besi berada pada dasar alat dulang dan pengotor

atau tailing, yaitu pasir silika berada di atas konsentrat,

karena perbedaan massa jenisnya. Pasir besi berwarna

hitam, sedangkan pasir silika berwarna putih-kecoklatan

sehingga dengan mudah dapat membedakan antara

keduanya dalam proses pendulangan atau panning.

Ahmad SuryadiH1C113019

Page 18: BAB III NEW shear.doc

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Setelah proses dulang selesai dilakukan, proses

selanjutnya adalah menimbang pasir besi atau konsentrat

yang didapat pada proses pendulangan. Namun, konsentrat

tadi tidak bisa langsung ditimbang pada alat timbangan

karena massa dari konsentrat masih bercampur dengan

massa air. Oleh karena itu, konsentrat harus dikeringkan

terlebih dahulu. Proses pengeringan ini dilakukan dengan

cara memasukkan konsentrat ke dalam pemanas (oven)

agar kandungan air dalam konsentrat menguap. Proses

pengeringan dari konsentrat berlangsung kurang lebih 1-2

jam pada suhu 1000 C. Setelah proses pengeringan selesai,

konsentrat kemudian ditimbang menggunakan timbangan

digital.

Dari praktikum ini, tentunya dapat dikenal apa yang

dimaksud dengan recovery. Pada proses pendulangan yang

dilakukan, didapatkan hasil atau recovery sebesar 93,48%.

Recovery yang didapat tidak sampai 100% karena pada

saat pendulangan berlangsung, banyak pasir besi yang ikut

terlarut bersama pengotor.

Dari hasil percobaan dulang, didapatkan konsentrat

sebesar 415,09 gram dengan kadar konsentrat 2,533 dan

umpan atau feed sebesar 2415 gram dengan kadar feed

0,4657%. Dari hasil perhitungan, nilai dari recovery yang

tidak mencapai 100 %, maka dapat dikatakan bahwa

adanya tingkat ketelitian yang kurang pada saat melakukan

proses pendulangan atau panning.

Pada percobaan ini dilakukan pula perhitungan waktu

lamanya mendulang. Lama waktu disini tidak berpengaruh

dalam perhitungan recovery. Hanya saja lama waktu kita

Ahmad SuryadiH1C113019

Page 19: BAB III NEW shear.doc

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

mendulang dihitung untuk mengetahui efisiensi kerja kita

saat sedang melakukan percobaan mendulang.

Jadi pada proses pendulangan yang perlu

diperhatikan adalah penguasaan alat dulang, ketelitian pada

saat mendulang dan juga kekentalan air (viskositas air)

yang digunakan untuk mendulang. Jika faktor tersebut

dilakukan dengan baik, maka hasil recovery yang diperoleh

hampir atau boleh dikatakan sempurna.

Tinggi dari bak air yang digunakan dalam proses

pendulangan juga harus diperhatikan. Hal ini berpengaruh

terhadap posisi praktikan pada saat melakukan percobaan

mendulang. Semakin ideal tinggi bak air yang digunakan,

maka proses pendulangan pun dapat terlaksana dengan

baik dan lancar.

Ahmad SuryadiH1C113019

Page 20: BAB III NEW shear.doc

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

3.1.8. Penutup

a. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari

praktikum kali ini adalah sebagai berikut :

1) Dulang atau panning merupakan alat pengolahan

secara tradisional yang digunakan untuk memisahkan

konsentrat dengan tailing dengan menggunakan

aliran air horisontal, dimana material yang memiliki

massa jenis yang lebih berat akan tertahan di dasar

dulang dan material yang lebih ringan akan ikut

terlarut bersama aliran air.

2) Macam-macam dulang, yaitu batea dengan

menggunakan pan dari kayu yang berbentuk kerucut

terbalik, dulang kayu dengan menggunakan pan dari

kayu berbentuk setengah bola, dulang plastik dengan

menggunakan pan dari plastik yang membentuk

cekungan ke dalam, namun di tengahnya berbentuk

rata, dulang baja dengan menggunakan pan logam

yang berbentuk terbuka dengan pinggan dangkal.

3) Faktor-faktor dalam memperoleh hasil dulang ada 2

macam, yaitu human error dan air.

4) Konsentrat yang didapat pada kegiatan pendulangan

adalah sebanyak 415,09 gram.

5) Nilai recovery yang didapat adalah 93,48%.

Penyebab utama kurangnya perolehan yang didapat

adalah oleh karena human error atau ketidaktelitian

pada saat mendulang.

Ahmad SuryadiH1C113019

Page 21: BAB III NEW shear.doc

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

b. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan pada

praktikum kali ini adalah sebagai berikut :

1) Sebaiknya

2) Sebaknya

3) Sebaiknya

Ahmad SuryadiH1C113019